SlideShare a Scribd company logo
BAB 3
LAPORAN AUDIT
PROGAM STUDI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
IBM ASMI
JAKARTA 2016
1 2 3
PRECENTATION BY :
1. CHIKMATUL JAOHARAH (3130195)
2. EDWIN KRISTIANTO (3140097)
3. ERRIYANTO (3130239)
4. SILVA FAUZIAH (3120218)
1. 2. 3.
Laporan Audit
Standar Tanpa
Pengecualian
Laporan Gabungan
Tentang Laporan
Keuangan dan
Pwengendalian
Internal atas
Pelaporan
Keuangan menurut
Section 404 dari
Sarbanes – oxley
act
LAPORAN AUDIT
WAJAR TANPA
PENGECUALIAN
DENGAN
PARAGRAF
PENJELASAN ATAU
MODIFIKASI KATA-
KATA
Bagian- bagian dari laporan audit standar, terdiri
dari 7 bagian utama yaitu :
1. Judul laporan, harus memuat kata independen, yang menegaskan
ketidaktergantungan/independensi pihak auditor terhadap auditee
2. Alamat yang dituju dalam laporan audit, biasanya perusahaan yang
bersangkutan, pemegang saham atau dewan direksinya tergantung kepada siapa
laporan hasil audit ditujukan
3. Paragraf pendahuluan, ditujukan untuk menunjukkan tiga hal meliputi: bahwa
KAP bersangkutan telah melaksanakan suatu audit . mencantumkan laporan
keuangan yang diaudit termasuk tanggal dan periodenya. menyatakan bahwa
laporan keuangan adalah tanggung jawab manajemen sedangkan tanggung
jawab auditor adalah menyatakan suatu pendapat atas laporan tersebut
berdasarkan audit .
4. Paragraf ruang lingkup, merupakan penyataan faktual mengenai apa yang
dilakukan dalam audit dan menyatakan bahwa audit dirancang untuk dapat
memperoleh keyakinan bahwa laporan keuangan bebas dari salah saji material .
Laporan harus memuat kata “atas dasar pengujian”, yang berarti bahwa yang
dilakukan adalah uji petik dan bukan audit atas setiap transaksi dan setiap
jumlah dalam laporan keuangan, tergantung pelaksanaan audit di lapangan
5. Paragraf pendapat, pendapat ini bukan suatu
pernyataan mutlak atau jaminan, namun hanyalah
opini auidtor terhadap penyajian laporan keuangan.
Disini terdapat istilah “ menyajikan secara wajar “
yang dihubungkan dengan ketaatan terhadap standar
akuntansi yang berlaku umum.
6. Tanda tangan nama dan nomor register akuntan
publik, menunjukkan nama partner yang akan
bertanggung jawab secara hukum dan jabatan atas
mutu auditnya menurut standar profesional .
7. Tanggal laporan audit, adalah tanggal saat auditor
telah menyelesaikan bagian terpenting dari proses
audit di lapangan (field audit).
Laporan audit standard tanpa pengecualian
diterbitkan bila kondisi – kondisi berikut terpenuhi :
• Semua laporan –neraca , laporan laba rugi , laporan laba ditahan,
laporan arus kas sudah termasuk dalam laporan keuangan.
• Ketiga standard umum telah dipatuhi dalam semua hal yang
berkaitan dengan penugasan.
• Bukti audit yang cukup memadai telah berkumpul,dan auditor telah
melaksanakan penugasan audit ini dengan cara yang
memungkinkannya untuk menyimpulkan bahwa ketiga standard
pekerjaan lapangan telah dipenuhi.
• Laporan keuangan telah disajikan sesuai dengna prinsip – prinsip
akuntansi yang berlaku umum . Hal itu juga berarti bahwa
pengungkapan yang memadai telah tercantum dalam catatan kaki
dan bagian – bagian lain dari laporan keuangan.
• Tidak terdapat situasi yang membuat auditor merasa perlu untuk
menambahkan sebuah paragraph penjelasan atau modifikasi kata-
kata dalam laporan audit.
JENIS LAPORAN CONTOH SUMBER DUKUNGAN OTORITATIFI
Laporan audit didasarkan
kepada laporan keuangan
historis yang disiapkan
sesuai dengan prinsip
akuntansi yang berlaku
umum
Laporan audit untuk audit atas laporan
keuangan PT. Astra International
standar Auditing Peraturan BAPEPAM
Laporan audit khusus
didasarkan kepada audit
atas akun-akun tertentu,
prosedur audit yang
disetujui, atau basis
akuntansi yang berlaku
umum.
Laporan audit khusus untuk audit atas
saldo akhir persediaan PT. Astra
International
Standar Auditing
Laporan atestasi didasarkan
kepada pelaksanaan
penugasan atestasi
Laporan atestasi untuk atestasi atas
perkiraan laporan keuangan PT. Astra
International
Standar Atestasi
Laporan didasarkan
kepada penugasan
review
Laporan review untuk review atas
laporan keuangan kuartalan PT.
Astra International
Standar jasa akuntansi dan
review
Laporan Gabungan Tentang Laporan Keuangan dan
Pwengendalian Internal atas Pelaporan Keuangan menurut
Section 404 dari Sarbanes – oxley act
Laporan gabungan tentang laporan keuangan tentang dan
pengendalian internal atas pelaporan keuangan menyajikan
baik laporan keuangan maupun laporan manajemen tentang
pengendalian internal atas pelaporan keuangan:
• · Paragraf pendahuluan, ruang lingkup, dan pendapat
dimodifikasi untuk menyertakan referensi pada laporan
manajemen tentang pengendalian internal atas pelaporan
keuangan dan ruang lingkup pekerjaan auditor serta
pendapat tentang pengendalian internal atas pelaporan
keuangan.
• · Paragraf pendahuluan dan pendapat juga mengacu
pada kerangka kerja yang digunakan untuk mengevaluasi
pengendalian internal.
• · Laporan itu menyertakan paragraf sesudah
paragraf ruang lingkup yang menetapkan pengendalian
internal atas pelaporan keuangan.
• · Laporan itu juga menyertakan paragraf tambahan
sebelum paragraf pendapat yang menyatakan
keterbatasan yang melekat dari pengendalian internal.
• · Meskipun pendapat audit atas laporan keuangan
mencakup banyak periode pelaporan, asersi
manajemen tentang efektivitas pengendalian internal
adalah untuk akhir tahun fiskal yang paling baru.
LAPORAN AUDIT WAJAR TANPA PENGECUALIAN
DENGAN PARAGRAF PENJELASAN ATAU MODIFIKASI
KATA-KATA
• penjelasan atau modifikasi kata-kata pada laporan
wajar tanpa pengecualian standar:
• · Tidak adanya aplikasi yang konsisten dari prinsip-
prinsip akuntansi yang berlaku umum (GAAP)
• · Keraguan yang subtansial mengenai going
concern
• · Auditor setuju dengan penyimpangan dari prinsip
akuntansi yang dirumuskan
• · Penekanan pada suatu hal atau masalah
• · Laporan yang melibatkan auditor lain
• Keempat laporan yang pertama memerlukan suatu paragraf
penjelasan. Pada setiap kasus, tiga paragraf laporan standar
tetap disertakan tanpa modifikasi, dan paragraf penjelasan
yang terpisah akan diikuti dengan paragraf pendapat.
• Hanya laporan pembuatannya yang melibatkan auditor lain
yang memerlukan modifikasi kata-kata. Laporan ini memuat
tiga paragraf, dan ketiga paragraf tersebut telah dimodifikasi.
• Standar pelaporan kedua menyaratkan auditor untuk
memperhatikan situasi dimana prinsip-prinsip akuntansi tidak
diterapkan secara konsisten pada tahun berjalan dalam
kaitannya dengan periode sebelumnya. Prinsip-prinsip
akuntansi yang berlaku umum (GAAP) mengharuskan bahwa
perubahan prinsip akuntansi atau metode aplikasinya ke
prinsip yang diinginkan serta sifat dan dampak perubahannya
harus diungkapkan secara layak. Materialitas perubahan
dievaluasi berdasarkan pengaruh perubahan prinsip akuntansi
tersebut pada tahun berjalan.
Konsistensi vs Komparabilitas
Berikut ini adalah contoh-contoh perubahan yang mempengaruhi konsistensi dan
karenanya memerlukan paragraf penjelasan jika perubahan tersebut material:
1. Perubahan prinsip akuntansi, seperti perubahan metode penilaian persediaan
dari FIFO dan LIFO.
2. Perubahan entitas pelaporan seperti penambahan perusahaan baru dalam
laporan keuangan gabungan.
3. Koreksi kesalahan yang melibatkan prinsip-prinsip akuntansi, yaitu dengan
mengubah prinsip akuntansi yang tidak berlaku umum menjadi prinsip akuntansi yang
berlaku umum, termasuk koreksi kesalahan yang diakibatkannya.
Perubahan yang mempengaruhi komparabilitas tetapi tidak mempengaruhi konsistensi
sehingga tidak perlu dimasukkan dalam laporan audit adalah sebagai berikut:
1. Perubahan estimasi, seperti penurunan umur manfaat aktiva untuk tujuan
penyusutan.
2. Koreksi kesalahan yang tidak melibatkan prinsip akuntansi, seperti kesalahan
matematis dalam tahun sebelumnya.
3. Variasi format dan penyajian informasi keuangan.
Perubahan yang terjadi akibat transaksi atau peristiwa yang sangat berbeda, seperti
usaha dalam riset dan pengembangan yang baru atau penjualan anak perusahaan.
PENYIMPANGAN DARI LAPORAN
AUDIT WAJAR TANPA PENGECUALIAN
terdapat tiga topic yang berkaitan erat satu sama
lain: kondisi yang memerlukan penyimpangan dari
pendapat wajar tampa pengecualian, jenis
pendapat selain wajar tanpa pengecualian, dan
materialitas.
1. Ruang lingkup audit dibatasi (pembatasan
ruang lingkup)
2. Laporan keuangan tidak sesuai dengan
prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum
(penyimpangan GAAP)
3. Auditor tidak independen
• Pendapat Wajar Dengan Pengecualian
Laporan pendapat wajar dengan pengecualian (qualified opinion)
dapat diterbitkan akibat pembatasan ruang lingkup atau kelalaian
untuk mematuhi prinsip akuntansi yang berlaku umum.
• Pendapat Tidak Wajar
Pendapat tidak wajar (adverse opinion) digunakan hanya apabila
auditor yakin bahwa laporan keuangan secara
keseluruhanmengandung salah saji yang material atau menyesatkan
sehingga tidak menyajikan secara wajar posisi keuangan atau hasil
operasi dan arus kas sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku
umum (GAAP)
• Menolak Memberikan Pendapat
Menolak memberikan pendapat (disclaimer of opinion) diterbitkan
apabila auditor tidak dapat meyakinkan dirinya sendiri bahwa laporan
keuangan secara keseluruhan telah disajikan secara wajar.
MATERIALITAS
Materialitas adalah suatu pertimbangan penting dalam menentukan jenis laporan
yang tepat untuk diterbitkan dalam situasi tertentu.
Tingkat Materialitas
Dalam beberapa definisi ini, tiga tingkat materialitas digunakan untuk menentukan
jenis pendapat yang akan diterbitakn
1. Jumlahnya tidak material apabila ada salah saji dalam laporan keuangan tetapi
cenderung tidak mempengaruhi keputusan pemakai laporan, hal tersebut dianggap
sebagai tidak material.
2. Jumlahnya material tetapi tidak memperburuk laporan keuangan secara
keseluruhan tingkat materialitas yang kedua terjadi apabila salah saji dalam laporan
keuangan akan mempengaruhi keputusan para pemakai laporan itu, tetapi laporan
keuangan secara keseluruhan tetap disajikan secara wajar dan karenanya masih
berguna.
3. Jumlahnya sangat material atau begitu pervasif sehingga kewajaran laporan
keuangan secara keseluruhan diragukan. Tingkat materialitas tertinggi terjadi apabila
pemakai mungkin akan membuat keputusan yang tidak benar jika mereka
mengandalkan laporan keuangan secara keseluruhan.
Keputusan Materialitas
• Dalam konsepnya, pengaruh materialitas terhadap jenis pendapat yang
diterbitkan bersifat langsung. Dalam aplikasinya, memutuskan materialitas
actual merupakan pertimbangan yang sulit dalam situasi tertentu.
• Keputusan Materialitas-Kondisi Non-GAAP. Apabila klien gagal dalam
mengikuti GAAP, maka laporan audit akan berupa pendapat wajar tanpa
pengecualian, pendapat wajar dengan pengecualian atau pendapat tidak
wajar, tergantung pada ,aterialitas dari penyimpangan yang terjadi.
• Jumlah Dolar Dibandingkan Dengan Dasar Tertentu. Masalah utama
dalam mengukur materialitas apabila klien gagal mematuhi GAAP biasanya
adalah total dolar salah saji pada akun-akun yang terlibat, yang
dibandingkan dengan beberapa dasar pengukuran. Untuk mengevaluasi
materialitas secara keseluruhan, auditor juga harus mengabungkan semua
salah saji yang belum diselesaikan sera menilai apakah ada sekumpulan
salah saji yang tidak material yang jika digabungkan akan mempengaruhi
laporan keuangan secara signifikan.
Dapat Diukur. Jumlah dolar dari beberapa jenis salah saji tidak
dapat diukur secara akurat.
Sifat Pos. keputusan seorrang pemakai laporan mungkin
dipengaruhi juga oleh jenis salah saji. Berikut ini adalah hal-
hal yang dapat mempengaruhi keputusan para pemakai
laporan, dan dengan demikian juga, pendapat auditor, dalam
cara yang berbeda ketimbang pada kebanyakan salah saji.
1. Transaksi yang illegal atau curang
2. Suatu pos yang secara material dapat mempengaruhi
beberapa periode dimasa depan, walaupun salah saji tersebut
tidak material walaupun hanya periode jalan yang
dipertimbangkan
3. Suatu pos yang mempunyai pengaruh “psikis”
4. Suatu pos mungkin penting dalam kaitannya dengan
konsekuensi yang mungkin timbul dari kewajiban kontraktual.
Keputusan Materialitas-Kondisi
Pembatasan Ruang Lingkup Audit.
Apabila terdapat pembatasan ruang lingkup audit, laporan
audit dapat berupa pendapat wajar tanpa pengecualian,
ruang lingkup dan pendapat wajar dengan pengecualian atau
menolak memberikan pendapat, tergantung pada materialitas
pembatasan ruang lingkup audit tersebut. Biasanya jauh lebih
sulit untuk mengevaluasi materialitas salah saji yang potensial
akibat pembatasan ruang lingkup audit ketimbang kegagalan
mengikuti GAAP. Salah saji yang diakibatkan oleh kegagalan
mengikuti GAAP dapat diketahui. Sementara salah saji yang
diakibatkan oleh pembatasan ruang lingkup audit biasanya
harus diukur secara subjektif dalam pengertian salah saji yang
potensial atau yang mungkin.
PEMBAHASAN TENTANG KONDISI YANG
MEMERLUKAN PENYIMPANGAN
• Ruang Lingkup Auditor Dibatasi
Ada dua kategori utama pembatasan ruang lingkup audit:
pembatasan yang disebabkan oleh klien dan disebabkan oleh kondisi-
kondisi yang berada di luar kendali klien maupun auditor. Kedua jenis
pembatasan ruang lingkup tersebut memiliki pengaruh yang sama
terhadap laporan auditor, tetapi interpretasi materialitasnya mungkin
berbeda. Bila ada pembatasan ruang lingkup audit, maka respon yang
tepat adalah menerbitkan pendapat wajar tanpa pengecualian,
kualifikasi (pengecualian) ruang lingkup dan pendapat audit, atau
menolak memberikan pendapat, tergantung pada materialitasnya.
Apabila pembatasan ruang lingkup audit disebabkan oleh
kondisi-kondisi yang berada diluar kendali klien, maka ruang lingkup
dan pendapat wajar dengan pengecualian mungkin akan diterbitkan.
Dua jenis pembatasan yang terkadang diberlakukan oleh klien adalah
diberlakukan oleh klien oleh ruang lingkup auditor berkaitan dengan
observasi fisik persediaan serta konfirmasi piutang usaha, tetapi jenis
pembatasan lainnya juga dapat terjadi.
• Laporan Tidak Sesuai Dengan GAAP
Apabila auditor mengetahui bahwa laporan keuangan dapat
menyesatkan karena tidak disiapkan sesuai dengan GAAP, dank lien tidak
mampu atau tidak bersedia mengoreksi sdalah saji itu, ia harus menerbitkan
pendapat wajar dengan pengecualian dan pendapat tidak wajar, tergantung
pada materialitas pos yang dipertanyakan.
Apabila klien gagal memasukan informasi yang diperlukan untuk
meenyajikan secara wajar laporan keuangan didalam laporan tersebut atau
dalam catatan kaki terkait, maka merupakan tanggung jawab auditor untuk
menyajikan informasi tersebut dalam laporan audit dan menerbitkan
pendapat wajar dengan pengendalian atau pendapat tidak wajar.
• Laporan peraturan 203 menentukan apakah laporan keuangan telah
disajikan sesuai dengan GAAP dapat menjadi tugas yang sulit.
• Auditor Tidak Independen
Jika auditor tidak memenuhi persyaratan independensi yang
dinyatakan dalam kode perilaku professional, maka penolakan memberikan
pendapat harus dilakukan walaupun semua prosedur audit yang dianggap
perlu dalah situasi tersebut telah dilaksanakan.
PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN
AUDITOR UNTUK LAPORAN AUDIT
• Menentukan Apakah Ada Kondisi Yang Memerlukan Penyimpangan Dari
Laporan Wajar Tanpa Pengecualian Standar. Para auditor mengidentifikasi
kondisi-kondisi tersebut ketika mereka melaksanakan audit dan
mencantumkan informasi tentang kondisi itu dalam file audit sebagai
dahan diskusi guna pelaporan audit.
• Memutuskan Materialitas Untuk Setiap Kondisi. Apabila ada kondisi yang
memerlukan penyimpangan dari pendapat wajar tanpa pengecualian
standar mengevaluasi pengaruh potensinya terhadap laporan keuangan.
• Memutuskan Jenis Laporan Audit Yang Tepat Untuk Kondisi Tertentu
Berdasarkan Tingkat Materialitas. Setelah membuat dua keputusan
pertama, maka mudah untuk memutuskan jenis pendapat yang tepat
dengan menggunakan alat bantu pembuat keputusan.
• Menuliskan Laporan Audit. Sebagian besar kantor akuntan public
memiliki template computer yang berisi kata-kata yang tepat untuk situasi
yang berbeda guna membantu auditor menuliskan laporan audit.
Ada Lebih Dari Satu Kondisi Yang
Membutuhkan Penyimpangan Atau Modifikasi
Situasi-situasi berikut ini merupakan contoh ketika diperlukan lebih dari satu
modifikasi dalam laporan:
• · Auditor tidak independen serta mengetahui bahwa perusahaan tidak
mengikuti prisip-prinsip akuntansi yang berlaku umum
• · Terdapat pembatasan ruang lingkup audit dan ada keraguan yang
substansial tentang kemampuan perusahaan untuk terus bertahan (going
corcern)
• · Terdap[at keraguan yang substansial tentang kemampuan
perusahaan untuk terus bertahan (going concern), dan informasi
mengenai penyebab ketidakpastian ini diungkapkan secara memadai pada
catatan kaki
• · Terdapat deviasi (penyimpangan) terhadap GAAP dalam penyusunan
laporan keuangan dan prinsip akuntansi lainnya telah diterapkan atas
dasar yang tidak konsisten dengan tahun sebelumnya.
Jumlah Paragraph Dalam Laporan
laporan audit tiga paragraph umumnya
mengindikasikan bahwa tidak ada pengecualian
apapun dalam audit. Suatu paragraph tambahan
dicantumkan sebelum paragraph pendapat
untuk pendapat audit wajar dengan
pengecualian, pendapat tidak wajar, dan
menolak memberikan pendapat karena
pembatasan ruang lingkup audit.
DAMPAK E-COMMERCE TERHADAP
PELAPORAN AUDIT
Kebanyakan perusahaan audit memberikan akses
keinformasi keuangan melalui website-nya. Para
pengunjung website perusahaan dapat melihat
laporan keuangan tertentu perusahaan yang telah
diaudit, termasuk laporan auditor. Selain itu, juga
umum bagi perusahaan untuk mengumumkan
informasi seperti itu sebagai laporan keuangan
kuartalan yang belum diaudit, informasi keuangan
lainnyayang terpilih, dan press release yang sering
diberi judul “tentang perusahaan” atau “hubungan
investor” pada website nya.
Kondisi yang Menyebabkan Penyimpangan dari
Pendapat Wajar Tanpa Pengecualian
Terdapat dua kategori yang menyebabkan laporan
keuangan tidak mendapatkan unqualified opinion /WTP
yaitu :
• Laporan yang menyimpang dari laporan wajar tanpa
pengecualian yang disebabkan tiga kondisi :
• Pembatasan ruang lingkup pemeriksaan auditor yang
disebabkan oleh klien dan oleh kendala lain di luar
kekuasaan auditor maupun klien .
• Laporan keuangan tidak disajikan sesuai GAAP
• Auditor tidak independen
• Laporan WTP dengan paragraf penjelasan atau
modifikasi kata/kalimat .
Bentuk-bentuk laporan atas opini
terhadap laporan keuangan lihat di SPAP
Materialitas
• Salah saji dalam laporan keuangan dapat
dianggap material jika pengetahuan atas salah
saji tersebut dapat mempengaruhi keputusan
pemakai laporan keuangan secara rasional .
Hubungan antara materialitas dengan
berbagai jenis pendapat :
Tingkat Materialitas Pengaruh Terhadap Keputusan Pemakai Jenis Pendapat
Tidak Material Keputusan biasanya tidak berpengaruh . Wajar tanpa pengecualian
Material Keputusan biasanya terpengaruh jika informasi
dimasud penting terhadap keputusan yang diambil .
Wajar dengan pengecualian
sangat Material Sebagian besar dari seluruh keputusan yang
didasarkan pada laporan keuangan sangat
terpengaruh
Menolak memberikan pen-dapat atau
pendapat tidak wajar .
Penyimpangan peraturan mengenai independensi dianggap sangat
material.
• Kendala bagi auditor adalah memutuskan apakah sesuatu tidak
material, material atau sangat material karena tidak ada
petunjuknya, tetapi dalam praktek harus dipertimbangkan
beberapa aspek dari materialitas yaitu :
• Jumlah rupiah dibandingkan terhadap tolok ukur tertentu, yaitu
berupa persentasi
• Daya Ukur, kalau tidak dapat diukur dengan uang maka tingkat
materialitas bergantung pada pengaruh atau tidaknya terhadap
keputusan .
• Hakekat kesalahan, kekeliruan dapat mempengaruhi laporan
keuangan dan juga akan mempengaruhi pendapat auditor seperti
transaksi melanggar hukum, kontinjensi, sesuatu yang
menimbulkan akibat “psikis“, sesuatu yang dapat menimbulkan
konsekuensi penting dari segi kewajiban kontrak .
• Keputusan materialitas yang berasal dari pembatasan ruang lingkup
harus diukur secara subyektif untuk melihat timbulnya kekeliruan .
Pembahasan mengenai kondisi yang
menyebabkan penyimpangan
Laporan audit untuk masing-masing kondisi yang
memerlukan pembedaan dari laporan standar
tanpa pengecualian pada tingkat materialitas
yang berbeda :
KONDISI YANG
MEMERLUKAN
PEMBEDAAN
TIDAK
MATERIAL
MATERIAL /TIDAK
MEMPENGARUHI
LAPORAN KEUANGAN
KESELURUHAN
SANGAT MATERIAL
MEMPENGARUHI
LAPORAN KEUANGAN
KESELURUHAN
Berhubungan dengan
Auditing :
Ruang Lingkup dibatasi
oleh klien atau kondisi
tertentu
Wajar tanpa
pengecualian
Pengecualian ruang lingkup, paragraf
tambahan, dan pendapat wajar
dengan pengecualian .
Pernyataan tidak mem-
berikan pendapat
Penggunaan auditor lain Wajar tanpa
pengecualian
Wajar tanpa pengecualian atau
modifikasi kalimat
Tidak diterapkan
Berhubungan dengan
Akuntansi
Laporan keuangan tidak
sesuai standar akuntansi
yang ber-
laku umum .
Wajar tanpa
pengecualian
Penambahan paragraf dan pendapat
wajar dengan pengecualian .
Pendapat tidak wajar
Standar akuntansi tidak
diterapkan secara
konsisten
Wajar tanpa
pengecualian
Paragraf penjelasan Paragraf penjelasan
Penekanan pada
suatu hal .
Tidak
diterapkan
Paragraf penjelasan Paragraf penjelasan
Ketidakpastian
Ketidakpastian
mempengaruhi laporan
keuangan .
Wajar tanpa
pengecualian
Paragraf penjelasan Paragraf penjelasan
Keraguan atas kesi-
nambungan usaha.
Wajar tanpa
pengecualian
Paragraf penjelasan Paragraf penjelasan
Berhubungan dengan
auditor
Auditor tidak
independen
Pernyataan tidak memberi-
kan pendapat ( terlepas dari
materialitas ).
NOTULEN
• MATERIALITAS Menurut kelompok kami adalah ukuran seberapa
besar jenis informasi tertentu dapat mempengaruhi para
penggunanya dalam mengambil keputusan .Dengan kata lain,
semua informasi harus disajikan apabila informasi tersebut bisa
membantu memprediksikan jenis informasi yang diperlukan
dalam proses pembuatan keputusan atau yang secara langsung
dapat membuat keputusan.
Definisi lain
• besarnya nilai yang dihilangkan atau salah saji informasi akuntansi
yang dilihat dari keadaan yang melingkupinya, dapat
mengakibatkan perubahan atas atau pengaruh terhadap
pertimbangan orang yang meletakkan kepercayaan terhadap
informasi tersebut, karena adanya penghilangan atau salah saji itu.
THANK YOU
AUDITING BAB 3

More Related Content

What's hot

Kuliah 4 audit laporan keuangan dan tanggungjawab auditor
Kuliah 4 audit laporan keuangan dan tanggungjawab auditorKuliah 4 audit laporan keuangan dan tanggungjawab auditor
Kuliah 4 audit laporan keuangan dan tanggungjawab auditorRose Meea
 
tanggung jawab dan tujuan audit
tanggung jawab dan tujuan audittanggung jawab dan tujuan audit
tanggung jawab dan tujuan auditIndah Dwi Lestari
 
Merancang pengujian atas rincian saldo ppt
Merancang pengujian atas rincian saldo pptMerancang pengujian atas rincian saldo ppt
Merancang pengujian atas rincian saldo ppt
Rina Limiati
 
Makalah pengauditan siklus pendanaan/pembelanjaan
Makalah pengauditan siklus pendanaan/pembelanjaanMakalah pengauditan siklus pendanaan/pembelanjaan
Makalah pengauditan siklus pendanaan/pembelanjaan
ghiyats dewantara
 
Remote Audit
Remote AuditRemote Audit
Remote Audit
Sujatmiko Wibowo
 
PENGARUH PERPUTARAN PIUTANG, PERPUTARAN PERSEDIAAN DAN RASIO LANCAR TERHADAP ...
PENGARUH PERPUTARAN PIUTANG, PERPUTARAN PERSEDIAAN DAN RASIO LANCAR TERHADAP ...PENGARUH PERPUTARAN PIUTANG, PERPUTARAN PERSEDIAAN DAN RASIO LANCAR TERHADAP ...
PENGARUH PERPUTARAN PIUTANG, PERPUTARAN PERSEDIAAN DAN RASIO LANCAR TERHADAP ...
Uofa_Unsada
 
Pelaporan Keuangan Publik
Pelaporan Keuangan PublikPelaporan Keuangan Publik
Pelaporan Keuangan Publik
Sujatmiko Wibowo
 
Penjelasan COSO & COBIT
Penjelasan COSO & COBITPenjelasan COSO & COBIT
Penjelasan COSO & COBIT
Muhamad Ardiansyah
 
Pengujian atas pengendalian internal (Test of Controls) - Belanja Subsidi
Pengujian atas pengendalian internal (Test of Controls) - Belanja SubsidiPengujian atas pengendalian internal (Test of Controls) - Belanja Subsidi
Pengujian atas pengendalian internal (Test of Controls) - Belanja Subsidi
Muhammad Rafi Kambara
 
Kerangka konseptual akuntansi sektor publik
Kerangka konseptual akuntansi sektor publikKerangka konseptual akuntansi sektor publik
Kerangka konseptual akuntansi sektor publik
Elsita Fransisca Mokodompit
 
Akuntansi keuangan lanjutan 2 (metode harga perolehan)
Akuntansi keuangan lanjutan 2 (metode harga perolehan)Akuntansi keuangan lanjutan 2 (metode harga perolehan)
Akuntansi keuangan lanjutan 2 (metode harga perolehan)
Tika Evitasuhri
 
Standar akuntansi keuangan sektor publik
Standar akuntansi keuangan sektor publikStandar akuntansi keuangan sektor publik
Standar akuntansi keuangan sektor publik
Junianto Junianto
 
Kewajiban Hukum Auditor
Kewajiban Hukum AuditorKewajiban Hukum Auditor
Kewajiban Hukum Auditor
STMIK Widya Utama
 
Kuliah teori akuntansi 3 -5 tujuan laporan keuangan
Kuliah teori akuntansi 3 -5 tujuan laporan keuanganKuliah teori akuntansi 3 -5 tujuan laporan keuangan
Kuliah teori akuntansi 3 -5 tujuan laporan keuangan
Rose Meea
 
Tanggung jawab auditor
Tanggung jawab auditorTanggung jawab auditor
Tanggung jawab auditorresa_putra
 
Kewajiban legal-auditor-ppt
Kewajiban legal-auditor-pptKewajiban legal-auditor-ppt
Kewajiban legal-auditor-ppt
Ayun Sri Rezkiana
 
Pelaporan audit
Pelaporan auditPelaporan audit
Pelaporan audit
Dina Nurmariyani
 

What's hot (20)

Kuliah 4 audit laporan keuangan dan tanggungjawab auditor
Kuliah 4 audit laporan keuangan dan tanggungjawab auditorKuliah 4 audit laporan keuangan dan tanggungjawab auditor
Kuliah 4 audit laporan keuangan dan tanggungjawab auditor
 
Subsequent event ppt 1
Subsequent event ppt 1Subsequent event ppt 1
Subsequent event ppt 1
 
Perencanaan Audit
Perencanaan AuditPerencanaan Audit
Perencanaan Audit
 
tanggung jawab dan tujuan audit
tanggung jawab dan tujuan audittanggung jawab dan tujuan audit
tanggung jawab dan tujuan audit
 
Merancang pengujian atas rincian saldo ppt
Merancang pengujian atas rincian saldo pptMerancang pengujian atas rincian saldo ppt
Merancang pengujian atas rincian saldo ppt
 
Makalah pengauditan siklus pendanaan/pembelanjaan
Makalah pengauditan siklus pendanaan/pembelanjaanMakalah pengauditan siklus pendanaan/pembelanjaan
Makalah pengauditan siklus pendanaan/pembelanjaan
 
Remote Audit
Remote AuditRemote Audit
Remote Audit
 
PENGARUH PERPUTARAN PIUTANG, PERPUTARAN PERSEDIAAN DAN RASIO LANCAR TERHADAP ...
PENGARUH PERPUTARAN PIUTANG, PERPUTARAN PERSEDIAAN DAN RASIO LANCAR TERHADAP ...PENGARUH PERPUTARAN PIUTANG, PERPUTARAN PERSEDIAAN DAN RASIO LANCAR TERHADAP ...
PENGARUH PERPUTARAN PIUTANG, PERPUTARAN PERSEDIAAN DAN RASIO LANCAR TERHADAP ...
 
Pelaporan Keuangan Publik
Pelaporan Keuangan PublikPelaporan Keuangan Publik
Pelaporan Keuangan Publik
 
Penjelasan COSO & COBIT
Penjelasan COSO & COBITPenjelasan COSO & COBIT
Penjelasan COSO & COBIT
 
Pengujian atas pengendalian internal (Test of Controls) - Belanja Subsidi
Pengujian atas pengendalian internal (Test of Controls) - Belanja SubsidiPengujian atas pengendalian internal (Test of Controls) - Belanja Subsidi
Pengujian atas pengendalian internal (Test of Controls) - Belanja Subsidi
 
SIA - Siklus Konversi
SIA - Siklus KonversiSIA - Siklus Konversi
SIA - Siklus Konversi
 
Kerangka konseptual akuntansi sektor publik
Kerangka konseptual akuntansi sektor publikKerangka konseptual akuntansi sektor publik
Kerangka konseptual akuntansi sektor publik
 
Akuntansi keuangan lanjutan 2 (metode harga perolehan)
Akuntansi keuangan lanjutan 2 (metode harga perolehan)Akuntansi keuangan lanjutan 2 (metode harga perolehan)
Akuntansi keuangan lanjutan 2 (metode harga perolehan)
 
Standar akuntansi keuangan sektor publik
Standar akuntansi keuangan sektor publikStandar akuntansi keuangan sektor publik
Standar akuntansi keuangan sektor publik
 
Kewajiban Hukum Auditor
Kewajiban Hukum AuditorKewajiban Hukum Auditor
Kewajiban Hukum Auditor
 
Kuliah teori akuntansi 3 -5 tujuan laporan keuangan
Kuliah teori akuntansi 3 -5 tujuan laporan keuanganKuliah teori akuntansi 3 -5 tujuan laporan keuangan
Kuliah teori akuntansi 3 -5 tujuan laporan keuangan
 
Tanggung jawab auditor
Tanggung jawab auditorTanggung jawab auditor
Tanggung jawab auditor
 
Kewajiban legal-auditor-ppt
Kewajiban legal-auditor-pptKewajiban legal-auditor-ppt
Kewajiban legal-auditor-ppt
 
Pelaporan audit
Pelaporan auditPelaporan audit
Pelaporan audit
 

Viewers also liked

Auditing bab 3
Auditing bab 3Auditing bab 3
Auditing bab 3
Domi DomDom
 
12. contoh-laporan-audit-kelompok-2
12. contoh-laporan-audit-kelompok-212. contoh-laporan-audit-kelompok-2
12. contoh-laporan-audit-kelompok-2Mohammad Ahadian
 
Konsep materialitas dan penerapan materialitas terhadap proses audit
Konsep materialitas dan penerapan materialitas terhadap proses auditKonsep materialitas dan penerapan materialitas terhadap proses audit
Konsep materialitas dan penerapan materialitas terhadap proses audit
Dian Rahmah
 
Present bab 13 auditing
Present bab 13 auditingPresent bab 13 auditing
Present bab 13 auditing
chikma jaoharah
 
Laporan audit bentu baku
Laporan audit bentu bakuLaporan audit bentu baku
Laporan audit bentu bakuwinson_akuntansi
 
Audit bab 2 langkah langkah audit
Audit bab 2 langkah langkah auditAudit bab 2 langkah langkah audit
Audit bab 2 langkah langkah audit
sugeng1990
 
Pelaporan audit (1)
Pelaporan audit (1)Pelaporan audit (1)
Pelaporan audit (1)Aang Muhammad
 
Pertemuan 1 pengauditan internal "Foundation of Internal Auditing and Interna...
Pertemuan 1 pengauditan internal "Foundation of Internal Auditing and Interna...Pertemuan 1 pengauditan internal "Foundation of Internal Auditing and Interna...
Pertemuan 1 pengauditan internal "Foundation of Internal Auditing and Interna...
Farazola Lan
 
Modul audit jadi-libre
Modul audit jadi-libreModul audit jadi-libre
Modul audit jadi-libre
Winaya Catur Matra Mandiri
 
Auditing
AuditingAuditing
Auditing
ALI MASKUR
 
Akuntansi pemerintahan
Akuntansi pemerintahanAkuntansi pemerintahan
Akuntansi pemerintahan
chikma jaoharah
 
Kertas kerja pemeriksaan kap
Kertas kerja pemeriksaan kapKertas kerja pemeriksaan kap
Kertas kerja pemeriksaan kap
YABES HULU
 
BAB 3 KERTAS KERJA AUDIT DAN PROGRAM AUDIT, BAB 4 PELAPORAN
BAB 3 KERTAS KERJA AUDIT DAN PROGRAM AUDIT, BAB 4 PELAPORANBAB 3 KERTAS KERJA AUDIT DAN PROGRAM AUDIT, BAB 4 PELAPORAN
BAB 3 KERTAS KERJA AUDIT DAN PROGRAM AUDIT, BAB 4 PELAPORAN
Melanie Sinambella
 
Makalah auditing dan profesi akuntan publik
Makalah auditing dan profesi akuntan publikMakalah auditing dan profesi akuntan publik
Makalah auditing dan profesi akuntan publik
Ummah Sadiyah
 
Tugas pengauditan audit internal
Tugas pengauditan audit internalTugas pengauditan audit internal
Tugas pengauditan audit internalMhd. Abdullah Hamid
 
Struktur teori akuntansi
Struktur teori akuntansiStruktur teori akuntansi
Struktur teori akuntansi
chikma jaoharah
 
Kertas kerja audit
Kertas kerja auditKertas kerja audit
Kertas kerja audit
Maria Haryanti
 
prosedur audit keuangan
prosedur audit keuanganprosedur audit keuangan
prosedur audit keuangan
Asep suryadi
 

Viewers also liked (20)

Auditing bab 3
Auditing bab 3Auditing bab 3
Auditing bab 3
 
12. contoh-laporan-audit-kelompok-2
12. contoh-laporan-audit-kelompok-212. contoh-laporan-audit-kelompok-2
12. contoh-laporan-audit-kelompok-2
 
Konsep materialitas dan penerapan materialitas terhadap proses audit
Konsep materialitas dan penerapan materialitas terhadap proses auditKonsep materialitas dan penerapan materialitas terhadap proses audit
Konsep materialitas dan penerapan materialitas terhadap proses audit
 
Present bab 13 auditing
Present bab 13 auditingPresent bab 13 auditing
Present bab 13 auditing
 
Laporan audit bentu baku
Laporan audit bentu bakuLaporan audit bentu baku
Laporan audit bentu baku
 
Audit bab 2 langkah langkah audit
Audit bab 2 langkah langkah auditAudit bab 2 langkah langkah audit
Audit bab 2 langkah langkah audit
 
Pelaporan audit (1)
Pelaporan audit (1)Pelaporan audit (1)
Pelaporan audit (1)
 
Pertemuan 1 pengauditan internal "Foundation of Internal Auditing and Interna...
Pertemuan 1 pengauditan internal "Foundation of Internal Auditing and Interna...Pertemuan 1 pengauditan internal "Foundation of Internal Auditing and Interna...
Pertemuan 1 pengauditan internal "Foundation of Internal Auditing and Interna...
 
Modul audit jadi-libre
Modul audit jadi-libreModul audit jadi-libre
Modul audit jadi-libre
 
Modul audit jadi
Modul audit jadiModul audit jadi
Modul audit jadi
 
Auditing
AuditingAuditing
Auditing
 
Akuntansi pemerintahan
Akuntansi pemerintahanAkuntansi pemerintahan
Akuntansi pemerintahan
 
Kertas kerja pemeriksaan kap
Kertas kerja pemeriksaan kapKertas kerja pemeriksaan kap
Kertas kerja pemeriksaan kap
 
BAB 3 KERTAS KERJA AUDIT DAN PROGRAM AUDIT, BAB 4 PELAPORAN
BAB 3 KERTAS KERJA AUDIT DAN PROGRAM AUDIT, BAB 4 PELAPORANBAB 3 KERTAS KERJA AUDIT DAN PROGRAM AUDIT, BAB 4 PELAPORAN
BAB 3 KERTAS KERJA AUDIT DAN PROGRAM AUDIT, BAB 4 PELAPORAN
 
Makalah auditing dan profesi akuntan publik
Makalah auditing dan profesi akuntan publikMakalah auditing dan profesi akuntan publik
Makalah auditing dan profesi akuntan publik
 
Tugas pengauditan audit internal
Tugas pengauditan audit internalTugas pengauditan audit internal
Tugas pengauditan audit internal
 
Struktur teori akuntansi
Struktur teori akuntansiStruktur teori akuntansi
Struktur teori akuntansi
 
Kertas kerja audit
Kertas kerja auditKertas kerja audit
Kertas kerja audit
 
prosedur audit keuangan
prosedur audit keuanganprosedur audit keuangan
prosedur audit keuangan
 
Psikotes utk amt i edisi revisi
Psikotes utk amt i edisi revisiPsikotes utk amt i edisi revisi
Psikotes utk amt i edisi revisi
 

Similar to Auditing bab 3

Kelompok_3_Audit_Reports-topic_5[1][1].pptx
Kelompok_3_Audit_Reports-topic_5[1][1].pptxKelompok_3_Audit_Reports-topic_5[1][1].pptx
Kelompok_3_Audit_Reports-topic_5[1][1].pptx
abdillahzamri
 
laporan_audit_ppt.pptx
laporan_audit_ppt.pptxlaporan_audit_ppt.pptx
laporan_audit_ppt.pptx
WawYey
 
Audit Report
Audit ReportAudit Report
Audit Report
Daniel Wachtel
 
Bab 3 2012110006 andre pratama ondang
Bab 3 2012110006 andre pratama ondangBab 3 2012110006 andre pratama ondang
Bab 3 2012110006 andre pratama ondang
andre085252
 
AUDITING 3
AUDITING 3AUDITING 3
AUDITING 3
Yizna Chaldhiidzt
 
(Pert 1) bab 3 audit reports
(Pert 1) bab 3 audit reports(Pert 1) bab 3 audit reports
(Pert 1) bab 3 audit reports
Ilham Sousuke
 
Auditor chapter 2
Auditor chapter 2Auditor chapter 2
Auditor chapter 2
purplenhyy
 
Pelaporan Audit Keuangan dan Audit Kinerja
Pelaporan Audit Keuangan dan Audit KinerjaPelaporan Audit Keuangan dan Audit Kinerja
Pelaporan Audit Keuangan dan Audit Kinerja
Ajeng Pipit
 
Pelaporan Audit Keuangan dan Audit Kinerja
Pelaporan Audit Keuangan dan Audit KinerjaPelaporan Audit Keuangan dan Audit Kinerja
Pelaporan Audit Keuangan dan Audit Kinerja
Ajeng Pipit
 
PELAPORAN_AUDIT_KEUANGAN_DAN_AUDIT_KINER.doc
PELAPORAN_AUDIT_KEUANGAN_DAN_AUDIT_KINER.docPELAPORAN_AUDIT_KEUANGAN_DAN_AUDIT_KINER.doc
PELAPORAN_AUDIT_KEUANGAN_DAN_AUDIT_KINER.doc
muhammadromli20
 
Kelompok 2 Auditing.pdf ardiansah yunuar
Kelompok 2 Auditing.pdf ardiansah yunuarKelompok 2 Auditing.pdf ardiansah yunuar
Kelompok 2 Auditing.pdf ardiansah yunuar
ArdiansahDoansah29
 
Makalah Gambaran Tingkat Jaminan dan jasa jasa lainnya_Oleh Hidayati
Makalah Gambaran Tingkat Jaminan dan jasa jasa lainnya_Oleh HidayatiMakalah Gambaran Tingkat Jaminan dan jasa jasa lainnya_Oleh Hidayati
Makalah Gambaran Tingkat Jaminan dan jasa jasa lainnya_Oleh Hidayati
Dayati Dokpopers
 
Makalah jasa dan pelaporan lain
Makalah jasa dan pelaporan lainMakalah jasa dan pelaporan lain
Makalah jasa dan pelaporan laindewi masita
 
Sipi, iis dewi herawati, prof. dr. ir. h. hapzi ali, mm, mca, Terminologi dal...
Sipi, iis dewi herawati, prof. dr. ir. h. hapzi ali, mm, mca, Terminologi dal...Sipi, iis dewi herawati, prof. dr. ir. h. hapzi ali, mm, mca, Terminologi dal...
Sipi, iis dewi herawati, prof. dr. ir. h. hapzi ali, mm, mca, Terminologi dal...
IISDEWI
 
Perubahan akuntansi dan analisis kesalahan
Perubahan akuntansi dan analisis kesalahanPerubahan akuntansi dan analisis kesalahan
Perubahan akuntansi dan analisis kesalahan
DIAN WAHYU KARTIKA CANIAGO
 
7. penyelesaian audit
7. penyelesaian audit7. penyelesaian audit
7. penyelesaian auditFaras Tika
 
7. audit atas laporan keuangan pendapat auditor atas laporan keuangan dan lap...
7. audit atas laporan keuangan pendapat auditor atas laporan keuangan dan lap...7. audit atas laporan keuangan pendapat auditor atas laporan keuangan dan lap...
7. audit atas laporan keuangan pendapat auditor atas laporan keuangan dan lap...
Sri Apriyanti Husain
 
AKC013 Pemeriksaan Akuntansi 1 Modul sesi 3.pdf
AKC013 Pemeriksaan Akuntansi 1 Modul sesi 3.pdfAKC013 Pemeriksaan Akuntansi 1 Modul sesi 3.pdf
AKC013 Pemeriksaan Akuntansi 1 Modul sesi 3.pdf
novan47
 
Bab 2 auditing
Bab 2 auditingBab 2 auditing
Bab 2 auditing
Yorim N. Lasboi
 

Similar to Auditing bab 3 (20)

Kelompok_3_Audit_Reports-topic_5[1][1].pptx
Kelompok_3_Audit_Reports-topic_5[1][1].pptxKelompok_3_Audit_Reports-topic_5[1][1].pptx
Kelompok_3_Audit_Reports-topic_5[1][1].pptx
 
laporan_audit_ppt.pptx
laporan_audit_ppt.pptxlaporan_audit_ppt.pptx
laporan_audit_ppt.pptx
 
Audit Report
Audit ReportAudit Report
Audit Report
 
Bab 3 2012110006 andre pratama ondang
Bab 3 2012110006 andre pratama ondangBab 3 2012110006 andre pratama ondang
Bab 3 2012110006 andre pratama ondang
 
AUDITING 3
AUDITING 3AUDITING 3
AUDITING 3
 
(Pert 1) bab 3 audit reports
(Pert 1) bab 3 audit reports(Pert 1) bab 3 audit reports
(Pert 1) bab 3 audit reports
 
Auditor chapter 2
Auditor chapter 2Auditor chapter 2
Auditor chapter 2
 
Pelaporan Audit Keuangan dan Audit Kinerja
Pelaporan Audit Keuangan dan Audit KinerjaPelaporan Audit Keuangan dan Audit Kinerja
Pelaporan Audit Keuangan dan Audit Kinerja
 
Pelaporan Audit Keuangan dan Audit Kinerja
Pelaporan Audit Keuangan dan Audit KinerjaPelaporan Audit Keuangan dan Audit Kinerja
Pelaporan Audit Keuangan dan Audit Kinerja
 
PELAPORAN_AUDIT_KEUANGAN_DAN_AUDIT_KINER.doc
PELAPORAN_AUDIT_KEUANGAN_DAN_AUDIT_KINER.docPELAPORAN_AUDIT_KEUANGAN_DAN_AUDIT_KINER.doc
PELAPORAN_AUDIT_KEUANGAN_DAN_AUDIT_KINER.doc
 
Kelompok 2 Auditing.pdf ardiansah yunuar
Kelompok 2 Auditing.pdf ardiansah yunuarKelompok 2 Auditing.pdf ardiansah yunuar
Kelompok 2 Auditing.pdf ardiansah yunuar
 
Makalah Gambaran Tingkat Jaminan dan jasa jasa lainnya_Oleh Hidayati
Makalah Gambaran Tingkat Jaminan dan jasa jasa lainnya_Oleh HidayatiMakalah Gambaran Tingkat Jaminan dan jasa jasa lainnya_Oleh Hidayati
Makalah Gambaran Tingkat Jaminan dan jasa jasa lainnya_Oleh Hidayati
 
Makalah jasa dan pelaporan lain
Makalah jasa dan pelaporan lainMakalah jasa dan pelaporan lain
Makalah jasa dan pelaporan lain
 
Auditing 1
Auditing 1Auditing 1
Auditing 1
 
Sipi, iis dewi herawati, prof. dr. ir. h. hapzi ali, mm, mca, Terminologi dal...
Sipi, iis dewi herawati, prof. dr. ir. h. hapzi ali, mm, mca, Terminologi dal...Sipi, iis dewi herawati, prof. dr. ir. h. hapzi ali, mm, mca, Terminologi dal...
Sipi, iis dewi herawati, prof. dr. ir. h. hapzi ali, mm, mca, Terminologi dal...
 
Perubahan akuntansi dan analisis kesalahan
Perubahan akuntansi dan analisis kesalahanPerubahan akuntansi dan analisis kesalahan
Perubahan akuntansi dan analisis kesalahan
 
7. penyelesaian audit
7. penyelesaian audit7. penyelesaian audit
7. penyelesaian audit
 
7. audit atas laporan keuangan pendapat auditor atas laporan keuangan dan lap...
7. audit atas laporan keuangan pendapat auditor atas laporan keuangan dan lap...7. audit atas laporan keuangan pendapat auditor atas laporan keuangan dan lap...
7. audit atas laporan keuangan pendapat auditor atas laporan keuangan dan lap...
 
AKC013 Pemeriksaan Akuntansi 1 Modul sesi 3.pdf
AKC013 Pemeriksaan Akuntansi 1 Modul sesi 3.pdfAKC013 Pemeriksaan Akuntansi 1 Modul sesi 3.pdf
AKC013 Pemeriksaan Akuntansi 1 Modul sesi 3.pdf
 
Bab 2 auditing
Bab 2 auditingBab 2 auditing
Bab 2 auditing
 

Recently uploaded

PPT SEMPRO PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN MOTIVASI DAN MODAL USAHA TERHADAP PERK...
PPT SEMPRO PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN MOTIVASI DAN MODAL USAHA TERHADAP PERK...PPT SEMPRO PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN MOTIVASI DAN MODAL USAHA TERHADAP PERK...
PPT SEMPRO PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN MOTIVASI DAN MODAL USAHA TERHADAP PERK...
hoiriyono
 
EKONOMI INDUSTRI ilmu tentang industri dan disiplin
EKONOMI INDUSTRI ilmu tentang industri dan disiplinEKONOMI INDUSTRI ilmu tentang industri dan disiplin
EKONOMI INDUSTRI ilmu tentang industri dan disiplin
anthoniusaldolemauk
 
Ppt_perdagangan_luar_negeri_proteksi_dan.ppt
Ppt_perdagangan_luar_negeri_proteksi_dan.pptPpt_perdagangan_luar_negeri_proteksi_dan.ppt
Ppt_perdagangan_luar_negeri_proteksi_dan.ppt
mariapasaribu13
 
Sesi 4_Kelompok 3 Kode Etik Profesi Akuntan Publik.pptx
Sesi 4_Kelompok 3 Kode Etik Profesi Akuntan Publik.pptxSesi 4_Kelompok 3 Kode Etik Profesi Akuntan Publik.pptx
Sesi 4_Kelompok 3 Kode Etik Profesi Akuntan Publik.pptx
bidakara2016
 
Dapat SP2DK, Harus Apa? Bagimana cara merespon surat cinta DJP?
Dapat SP2DK, Harus Apa? Bagimana cara merespon surat cinta DJP?Dapat SP2DK, Harus Apa? Bagimana cara merespon surat cinta DJP?
Dapat SP2DK, Harus Apa? Bagimana cara merespon surat cinta DJP?
EnforceA Real Solution
 
METODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHODE).pptx
METODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHODE).pptxMETODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHODE).pptx
METODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHODE).pptx
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
DJP - RUU KUP.pdf RUU Perubahan Kelima UU KUP
DJP - RUU KUP.pdf RUU Perubahan Kelima UU KUPDJP - RUU KUP.pdf RUU Perubahan Kelima UU KUP
DJP - RUU KUP.pdf RUU Perubahan Kelima UU KUP
adjhe17ks1
 
Cost Benefit Analysisss perhitunngan.ppt
Cost Benefit Analysisss perhitunngan.pptCost Benefit Analysisss perhitunngan.ppt
Cost Benefit Analysisss perhitunngan.ppt
meincha1152
 
460012937-Rpp-kelas-rangkap-model-221-docx.docx
460012937-Rpp-kelas-rangkap-model-221-docx.docx460012937-Rpp-kelas-rangkap-model-221-docx.docx
460012937-Rpp-kelas-rangkap-model-221-docx.docx
JefryColter
 
reksadana syariah lutfi nihayatul khusniah
reksadana syariah lutfi nihayatul khusniahreksadana syariah lutfi nihayatul khusniah
reksadana syariah lutfi nihayatul khusniah
AhmadVikriKhoirulAna
 
PPT Reksadana (Reksadana ekonomi syariah).pptx
PPT Reksadana (Reksadana ekonomi syariah).pptxPPT Reksadana (Reksadana ekonomi syariah).pptx
PPT Reksadana (Reksadana ekonomi syariah).pptx
f4hmizakaria123
 
Prosedur Ekspor : Studi Kasus Ekspor Briket ke Yaman dan Proses Produksi Brik...
Prosedur Ekspor : Studi Kasus Ekspor Briket ke Yaman dan Proses Produksi Brik...Prosedur Ekspor : Studi Kasus Ekspor Briket ke Yaman dan Proses Produksi Brik...
Prosedur Ekspor : Studi Kasus Ekspor Briket ke Yaman dan Proses Produksi Brik...
Anisa Rizki Rahmawati
 
Konsep Perbankan Syariah di Indonesia.ppt
Konsep Perbankan Syariah di Indonesia.pptKonsep Perbankan Syariah di Indonesia.ppt
Konsep Perbankan Syariah di Indonesia.ppt
AchmadHasanHafidzi
 
PPT PAJAK DAERAH PERPAJAKAN MANAJEMEN S1
PPT PAJAK DAERAH PERPAJAKAN MANAJEMEN S1PPT PAJAK DAERAH PERPAJAKAN MANAJEMEN S1
PPT PAJAK DAERAH PERPAJAKAN MANAJEMEN S1
IndahMeilani2
 
METODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptx
METODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptxMETODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptx
METODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptx
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
Pendapatan dan beban dalam Akuntansi.pptx
Pendapatan dan beban dalam Akuntansi.pptxPendapatan dan beban dalam Akuntansi.pptx
Pendapatan dan beban dalam Akuntansi.pptx
LidyaManuelia1
 
Pengertian Surplus Konsumen dan Produsen.pdf
Pengertian Surplus Konsumen dan Produsen.pdfPengertian Surplus Konsumen dan Produsen.pdf
Pengertian Surplus Konsumen dan Produsen.pdf
fadilahsaleh427
 
Modul Ajar Kurikulum Merdeka Tahun 2024.pptx
Modul Ajar Kurikulum Merdeka Tahun 2024.pptxModul Ajar Kurikulum Merdeka Tahun 2024.pptx
Modul Ajar Kurikulum Merdeka Tahun 2024.pptx
MarkusPiyusmanZebua
 

Recently uploaded (18)

PPT SEMPRO PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN MOTIVASI DAN MODAL USAHA TERHADAP PERK...
PPT SEMPRO PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN MOTIVASI DAN MODAL USAHA TERHADAP PERK...PPT SEMPRO PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN MOTIVASI DAN MODAL USAHA TERHADAP PERK...
PPT SEMPRO PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN MOTIVASI DAN MODAL USAHA TERHADAP PERK...
 
EKONOMI INDUSTRI ilmu tentang industri dan disiplin
EKONOMI INDUSTRI ilmu tentang industri dan disiplinEKONOMI INDUSTRI ilmu tentang industri dan disiplin
EKONOMI INDUSTRI ilmu tentang industri dan disiplin
 
Ppt_perdagangan_luar_negeri_proteksi_dan.ppt
Ppt_perdagangan_luar_negeri_proteksi_dan.pptPpt_perdagangan_luar_negeri_proteksi_dan.ppt
Ppt_perdagangan_luar_negeri_proteksi_dan.ppt
 
Sesi 4_Kelompok 3 Kode Etik Profesi Akuntan Publik.pptx
Sesi 4_Kelompok 3 Kode Etik Profesi Akuntan Publik.pptxSesi 4_Kelompok 3 Kode Etik Profesi Akuntan Publik.pptx
Sesi 4_Kelompok 3 Kode Etik Profesi Akuntan Publik.pptx
 
Dapat SP2DK, Harus Apa? Bagimana cara merespon surat cinta DJP?
Dapat SP2DK, Harus Apa? Bagimana cara merespon surat cinta DJP?Dapat SP2DK, Harus Apa? Bagimana cara merespon surat cinta DJP?
Dapat SP2DK, Harus Apa? Bagimana cara merespon surat cinta DJP?
 
METODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHODE).pptx
METODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHODE).pptxMETODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHODE).pptx
METODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHODE).pptx
 
DJP - RUU KUP.pdf RUU Perubahan Kelima UU KUP
DJP - RUU KUP.pdf RUU Perubahan Kelima UU KUPDJP - RUU KUP.pdf RUU Perubahan Kelima UU KUP
DJP - RUU KUP.pdf RUU Perubahan Kelima UU KUP
 
Cost Benefit Analysisss perhitunngan.ppt
Cost Benefit Analysisss perhitunngan.pptCost Benefit Analysisss perhitunngan.ppt
Cost Benefit Analysisss perhitunngan.ppt
 
460012937-Rpp-kelas-rangkap-model-221-docx.docx
460012937-Rpp-kelas-rangkap-model-221-docx.docx460012937-Rpp-kelas-rangkap-model-221-docx.docx
460012937-Rpp-kelas-rangkap-model-221-docx.docx
 
reksadana syariah lutfi nihayatul khusniah
reksadana syariah lutfi nihayatul khusniahreksadana syariah lutfi nihayatul khusniah
reksadana syariah lutfi nihayatul khusniah
 
PPT Reksadana (Reksadana ekonomi syariah).pptx
PPT Reksadana (Reksadana ekonomi syariah).pptxPPT Reksadana (Reksadana ekonomi syariah).pptx
PPT Reksadana (Reksadana ekonomi syariah).pptx
 
Prosedur Ekspor : Studi Kasus Ekspor Briket ke Yaman dan Proses Produksi Brik...
Prosedur Ekspor : Studi Kasus Ekspor Briket ke Yaman dan Proses Produksi Brik...Prosedur Ekspor : Studi Kasus Ekspor Briket ke Yaman dan Proses Produksi Brik...
Prosedur Ekspor : Studi Kasus Ekspor Briket ke Yaman dan Proses Produksi Brik...
 
Konsep Perbankan Syariah di Indonesia.ppt
Konsep Perbankan Syariah di Indonesia.pptKonsep Perbankan Syariah di Indonesia.ppt
Konsep Perbankan Syariah di Indonesia.ppt
 
PPT PAJAK DAERAH PERPAJAKAN MANAJEMEN S1
PPT PAJAK DAERAH PERPAJAKAN MANAJEMEN S1PPT PAJAK DAERAH PERPAJAKAN MANAJEMEN S1
PPT PAJAK DAERAH PERPAJAKAN MANAJEMEN S1
 
METODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptx
METODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptxMETODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptx
METODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptx
 
Pendapatan dan beban dalam Akuntansi.pptx
Pendapatan dan beban dalam Akuntansi.pptxPendapatan dan beban dalam Akuntansi.pptx
Pendapatan dan beban dalam Akuntansi.pptx
 
Pengertian Surplus Konsumen dan Produsen.pdf
Pengertian Surplus Konsumen dan Produsen.pdfPengertian Surplus Konsumen dan Produsen.pdf
Pengertian Surplus Konsumen dan Produsen.pdf
 
Modul Ajar Kurikulum Merdeka Tahun 2024.pptx
Modul Ajar Kurikulum Merdeka Tahun 2024.pptxModul Ajar Kurikulum Merdeka Tahun 2024.pptx
Modul Ajar Kurikulum Merdeka Tahun 2024.pptx
 

Auditing bab 3

  • 1. BAB 3 LAPORAN AUDIT PROGAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI IBM ASMI JAKARTA 2016 1 2 3 PRECENTATION BY : 1. CHIKMATUL JAOHARAH (3130195) 2. EDWIN KRISTIANTO (3140097) 3. ERRIYANTO (3130239) 4. SILVA FAUZIAH (3120218)
  • 2. 1. 2. 3. Laporan Audit Standar Tanpa Pengecualian Laporan Gabungan Tentang Laporan Keuangan dan Pwengendalian Internal atas Pelaporan Keuangan menurut Section 404 dari Sarbanes – oxley act LAPORAN AUDIT WAJAR TANPA PENGECUALIAN DENGAN PARAGRAF PENJELASAN ATAU MODIFIKASI KATA- KATA
  • 3. Bagian- bagian dari laporan audit standar, terdiri dari 7 bagian utama yaitu : 1. Judul laporan, harus memuat kata independen, yang menegaskan ketidaktergantungan/independensi pihak auditor terhadap auditee 2. Alamat yang dituju dalam laporan audit, biasanya perusahaan yang bersangkutan, pemegang saham atau dewan direksinya tergantung kepada siapa laporan hasil audit ditujukan 3. Paragraf pendahuluan, ditujukan untuk menunjukkan tiga hal meliputi: bahwa KAP bersangkutan telah melaksanakan suatu audit . mencantumkan laporan keuangan yang diaudit termasuk tanggal dan periodenya. menyatakan bahwa laporan keuangan adalah tanggung jawab manajemen sedangkan tanggung jawab auditor adalah menyatakan suatu pendapat atas laporan tersebut berdasarkan audit . 4. Paragraf ruang lingkup, merupakan penyataan faktual mengenai apa yang dilakukan dalam audit dan menyatakan bahwa audit dirancang untuk dapat memperoleh keyakinan bahwa laporan keuangan bebas dari salah saji material . Laporan harus memuat kata “atas dasar pengujian”, yang berarti bahwa yang dilakukan adalah uji petik dan bukan audit atas setiap transaksi dan setiap jumlah dalam laporan keuangan, tergantung pelaksanaan audit di lapangan
  • 4. 5. Paragraf pendapat, pendapat ini bukan suatu pernyataan mutlak atau jaminan, namun hanyalah opini auidtor terhadap penyajian laporan keuangan. Disini terdapat istilah “ menyajikan secara wajar “ yang dihubungkan dengan ketaatan terhadap standar akuntansi yang berlaku umum. 6. Tanda tangan nama dan nomor register akuntan publik, menunjukkan nama partner yang akan bertanggung jawab secara hukum dan jabatan atas mutu auditnya menurut standar profesional . 7. Tanggal laporan audit, adalah tanggal saat auditor telah menyelesaikan bagian terpenting dari proses audit di lapangan (field audit).
  • 5.
  • 6. Laporan audit standard tanpa pengecualian diterbitkan bila kondisi – kondisi berikut terpenuhi : • Semua laporan –neraca , laporan laba rugi , laporan laba ditahan, laporan arus kas sudah termasuk dalam laporan keuangan. • Ketiga standard umum telah dipatuhi dalam semua hal yang berkaitan dengan penugasan. • Bukti audit yang cukup memadai telah berkumpul,dan auditor telah melaksanakan penugasan audit ini dengan cara yang memungkinkannya untuk menyimpulkan bahwa ketiga standard pekerjaan lapangan telah dipenuhi. • Laporan keuangan telah disajikan sesuai dengna prinsip – prinsip akuntansi yang berlaku umum . Hal itu juga berarti bahwa pengungkapan yang memadai telah tercantum dalam catatan kaki dan bagian – bagian lain dari laporan keuangan. • Tidak terdapat situasi yang membuat auditor merasa perlu untuk menambahkan sebuah paragraph penjelasan atau modifikasi kata- kata dalam laporan audit.
  • 7. JENIS LAPORAN CONTOH SUMBER DUKUNGAN OTORITATIFI Laporan audit didasarkan kepada laporan keuangan historis yang disiapkan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum Laporan audit untuk audit atas laporan keuangan PT. Astra International standar Auditing Peraturan BAPEPAM Laporan audit khusus didasarkan kepada audit atas akun-akun tertentu, prosedur audit yang disetujui, atau basis akuntansi yang berlaku umum. Laporan audit khusus untuk audit atas saldo akhir persediaan PT. Astra International Standar Auditing Laporan atestasi didasarkan kepada pelaksanaan penugasan atestasi Laporan atestasi untuk atestasi atas perkiraan laporan keuangan PT. Astra International Standar Atestasi
  • 8. Laporan didasarkan kepada penugasan review Laporan review untuk review atas laporan keuangan kuartalan PT. Astra International Standar jasa akuntansi dan review
  • 9. Laporan Gabungan Tentang Laporan Keuangan dan Pwengendalian Internal atas Pelaporan Keuangan menurut Section 404 dari Sarbanes – oxley act Laporan gabungan tentang laporan keuangan tentang dan pengendalian internal atas pelaporan keuangan menyajikan baik laporan keuangan maupun laporan manajemen tentang pengendalian internal atas pelaporan keuangan: • ¡ Paragraf pendahuluan, ruang lingkup, dan pendapat dimodifikasi untuk menyertakan referensi pada laporan manajemen tentang pengendalian internal atas pelaporan keuangan dan ruang lingkup pekerjaan auditor serta pendapat tentang pengendalian internal atas pelaporan keuangan. • ¡ Paragraf pendahuluan dan pendapat juga mengacu pada kerangka kerja yang digunakan untuk mengevaluasi pengendalian internal.
  • 10. • ¡ Laporan itu menyertakan paragraf sesudah paragraf ruang lingkup yang menetapkan pengendalian internal atas pelaporan keuangan. • ¡ Laporan itu juga menyertakan paragraf tambahan sebelum paragraf pendapat yang menyatakan keterbatasan yang melekat dari pengendalian internal. • ¡ Meskipun pendapat audit atas laporan keuangan mencakup banyak periode pelaporan, asersi manajemen tentang efektivitas pengendalian internal adalah untuk akhir tahun fiskal yang paling baru.
  • 11. LAPORAN AUDIT WAJAR TANPA PENGECUALIAN DENGAN PARAGRAF PENJELASAN ATAU MODIFIKASI KATA-KATA • penjelasan atau modifikasi kata-kata pada laporan wajar tanpa pengecualian standar: • ¡ Tidak adanya aplikasi yang konsisten dari prinsip- prinsip akuntansi yang berlaku umum (GAAP) • ¡ Keraguan yang subtansial mengenai going concern • ¡ Auditor setuju dengan penyimpangan dari prinsip akuntansi yang dirumuskan • ¡ Penekanan pada suatu hal atau masalah • ¡ Laporan yang melibatkan auditor lain
  • 12. • Keempat laporan yang pertama memerlukan suatu paragraf penjelasan. Pada setiap kasus, tiga paragraf laporan standar tetap disertakan tanpa modifikasi, dan paragraf penjelasan yang terpisah akan diikuti dengan paragraf pendapat. • Hanya laporan pembuatannya yang melibatkan auditor lain yang memerlukan modifikasi kata-kata. Laporan ini memuat tiga paragraf, dan ketiga paragraf tersebut telah dimodifikasi. • Standar pelaporan kedua menyaratkan auditor untuk memperhatikan situasi dimana prinsip-prinsip akuntansi tidak diterapkan secara konsisten pada tahun berjalan dalam kaitannya dengan periode sebelumnya. Prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum (GAAP) mengharuskan bahwa perubahan prinsip akuntansi atau metode aplikasinya ke prinsip yang diinginkan serta sifat dan dampak perubahannya harus diungkapkan secara layak. Materialitas perubahan dievaluasi berdasarkan pengaruh perubahan prinsip akuntansi tersebut pada tahun berjalan.
  • 13. Konsistensi vs Komparabilitas Berikut ini adalah contoh-contoh perubahan yang mempengaruhi konsistensi dan karenanya memerlukan paragraf penjelasan jika perubahan tersebut material: 1. Perubahan prinsip akuntansi, seperti perubahan metode penilaian persediaan dari FIFO dan LIFO. 2. Perubahan entitas pelaporan seperti penambahan perusahaan baru dalam laporan keuangan gabungan. 3. Koreksi kesalahan yang melibatkan prinsip-prinsip akuntansi, yaitu dengan mengubah prinsip akuntansi yang tidak berlaku umum menjadi prinsip akuntansi yang berlaku umum, termasuk koreksi kesalahan yang diakibatkannya. Perubahan yang mempengaruhi komparabilitas tetapi tidak mempengaruhi konsistensi sehingga tidak perlu dimasukkan dalam laporan audit adalah sebagai berikut: 1. Perubahan estimasi, seperti penurunan umur manfaat aktiva untuk tujuan penyusutan. 2. Koreksi kesalahan yang tidak melibatkan prinsip akuntansi, seperti kesalahan matematis dalam tahun sebelumnya. 3. Variasi format dan penyajian informasi keuangan. Perubahan yang terjadi akibat transaksi atau peristiwa yang sangat berbeda, seperti usaha dalam riset dan pengembangan yang baru atau penjualan anak perusahaan.
  • 14. PENYIMPANGAN DARI LAPORAN AUDIT WAJAR TANPA PENGECUALIAN terdapat tiga topic yang berkaitan erat satu sama lain: kondisi yang memerlukan penyimpangan dari pendapat wajar tampa pengecualian, jenis pendapat selain wajar tanpa pengecualian, dan materialitas. 1. Ruang lingkup audit dibatasi (pembatasan ruang lingkup) 2. Laporan keuangan tidak sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum (penyimpangan GAAP) 3. Auditor tidak independen
  • 15. • Pendapat Wajar Dengan Pengecualian Laporan pendapat wajar dengan pengecualian (qualified opinion) dapat diterbitkan akibat pembatasan ruang lingkup atau kelalaian untuk mematuhi prinsip akuntansi yang berlaku umum. • Pendapat Tidak Wajar Pendapat tidak wajar (adverse opinion) digunakan hanya apabila auditor yakin bahwa laporan keuangan secara keseluruhanmengandung salah saji yang material atau menyesatkan sehingga tidak menyajikan secara wajar posisi keuangan atau hasil operasi dan arus kas sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum (GAAP) • Menolak Memberikan Pendapat Menolak memberikan pendapat (disclaimer of opinion) diterbitkan apabila auditor tidak dapat meyakinkan dirinya sendiri bahwa laporan keuangan secara keseluruhan telah disajikan secara wajar.
  • 16. MATERIALITAS Materialitas adalah suatu pertimbangan penting dalam menentukan jenis laporan yang tepat untuk diterbitkan dalam situasi tertentu. Tingkat Materialitas Dalam beberapa definisi ini, tiga tingkat materialitas digunakan untuk menentukan jenis pendapat yang akan diterbitakn 1. Jumlahnya tidak material apabila ada salah saji dalam laporan keuangan tetapi cenderung tidak mempengaruhi keputusan pemakai laporan, hal tersebut dianggap sebagai tidak material. 2. Jumlahnya material tetapi tidak memperburuk laporan keuangan secara keseluruhan tingkat materialitas yang kedua terjadi apabila salah saji dalam laporan keuangan akan mempengaruhi keputusan para pemakai laporan itu, tetapi laporan keuangan secara keseluruhan tetap disajikan secara wajar dan karenanya masih berguna. 3. Jumlahnya sangat material atau begitu pervasif sehingga kewajaran laporan keuangan secara keseluruhan diragukan. Tingkat materialitas tertinggi terjadi apabila pemakai mungkin akan membuat keputusan yang tidak benar jika mereka mengandalkan laporan keuangan secara keseluruhan.
  • 17. Keputusan Materialitas • Dalam konsepnya, pengaruh materialitas terhadap jenis pendapat yang diterbitkan bersifat langsung. Dalam aplikasinya, memutuskan materialitas actual merupakan pertimbangan yang sulit dalam situasi tertentu. • Keputusan Materialitas-Kondisi Non-GAAP. Apabila klien gagal dalam mengikuti GAAP, maka laporan audit akan berupa pendapat wajar tanpa pengecualian, pendapat wajar dengan pengecualian atau pendapat tidak wajar, tergantung pada ,aterialitas dari penyimpangan yang terjadi. • Jumlah Dolar Dibandingkan Dengan Dasar Tertentu. Masalah utama dalam mengukur materialitas apabila klien gagal mematuhi GAAP biasanya adalah total dolar salah saji pada akun-akun yang terlibat, yang dibandingkan dengan beberapa dasar pengukuran. Untuk mengevaluasi materialitas secara keseluruhan, auditor juga harus mengabungkan semua salah saji yang belum diselesaikan sera menilai apakah ada sekumpulan salah saji yang tidak material yang jika digabungkan akan mempengaruhi laporan keuangan secara signifikan.
  • 18. Dapat Diukur. Jumlah dolar dari beberapa jenis salah saji tidak dapat diukur secara akurat. Sifat Pos. keputusan seorrang pemakai laporan mungkin dipengaruhi juga oleh jenis salah saji. Berikut ini adalah hal- hal yang dapat mempengaruhi keputusan para pemakai laporan, dan dengan demikian juga, pendapat auditor, dalam cara yang berbeda ketimbang pada kebanyakan salah saji. 1. Transaksi yang illegal atau curang 2. Suatu pos yang secara material dapat mempengaruhi beberapa periode dimasa depan, walaupun salah saji tersebut tidak material walaupun hanya periode jalan yang dipertimbangkan 3. Suatu pos yang mempunyai pengaruh “psikis” 4. Suatu pos mungkin penting dalam kaitannya dengan konsekuensi yang mungkin timbul dari kewajiban kontraktual.
  • 19. Keputusan Materialitas-Kondisi Pembatasan Ruang Lingkup Audit. Apabila terdapat pembatasan ruang lingkup audit, laporan audit dapat berupa pendapat wajar tanpa pengecualian, ruang lingkup dan pendapat wajar dengan pengecualian atau menolak memberikan pendapat, tergantung pada materialitas pembatasan ruang lingkup audit tersebut. Biasanya jauh lebih sulit untuk mengevaluasi materialitas salah saji yang potensial akibat pembatasan ruang lingkup audit ketimbang kegagalan mengikuti GAAP. Salah saji yang diakibatkan oleh kegagalan mengikuti GAAP dapat diketahui. Sementara salah saji yang diakibatkan oleh pembatasan ruang lingkup audit biasanya harus diukur secara subjektif dalam pengertian salah saji yang potensial atau yang mungkin.
  • 20. PEMBAHASAN TENTANG KONDISI YANG MEMERLUKAN PENYIMPANGAN • Ruang Lingkup Auditor Dibatasi Ada dua kategori utama pembatasan ruang lingkup audit: pembatasan yang disebabkan oleh klien dan disebabkan oleh kondisi- kondisi yang berada di luar kendali klien maupun auditor. Kedua jenis pembatasan ruang lingkup tersebut memiliki pengaruh yang sama terhadap laporan auditor, tetapi interpretasi materialitasnya mungkin berbeda. Bila ada pembatasan ruang lingkup audit, maka respon yang tepat adalah menerbitkan pendapat wajar tanpa pengecualian, kualifikasi (pengecualian) ruang lingkup dan pendapat audit, atau menolak memberikan pendapat, tergantung pada materialitasnya. Apabila pembatasan ruang lingkup audit disebabkan oleh kondisi-kondisi yang berada diluar kendali klien, maka ruang lingkup dan pendapat wajar dengan pengecualian mungkin akan diterbitkan.
  • 21. Dua jenis pembatasan yang terkadang diberlakukan oleh klien adalah diberlakukan oleh klien oleh ruang lingkup auditor berkaitan dengan observasi fisik persediaan serta konfirmasi piutang usaha, tetapi jenis pembatasan lainnya juga dapat terjadi. • Laporan Tidak Sesuai Dengan GAAP Apabila auditor mengetahui bahwa laporan keuangan dapat menyesatkan karena tidak disiapkan sesuai dengan GAAP, dank lien tidak mampu atau tidak bersedia mengoreksi sdalah saji itu, ia harus menerbitkan pendapat wajar dengan pengecualian dan pendapat tidak wajar, tergantung pada materialitas pos yang dipertanyakan. Apabila klien gagal memasukan informasi yang diperlukan untuk meenyajikan secara wajar laporan keuangan didalam laporan tersebut atau dalam catatan kaki terkait, maka merupakan tanggung jawab auditor untuk menyajikan informasi tersebut dalam laporan audit dan menerbitkan pendapat wajar dengan pengendalian atau pendapat tidak wajar. • Laporan peraturan 203 menentukan apakah laporan keuangan telah disajikan sesuai dengan GAAP dapat menjadi tugas yang sulit. • Auditor Tidak Independen Jika auditor tidak memenuhi persyaratan independensi yang dinyatakan dalam kode perilaku professional, maka penolakan memberikan pendapat harus dilakukan walaupun semua prosedur audit yang dianggap perlu dalah situasi tersebut telah dilaksanakan.
  • 22. PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN AUDITOR UNTUK LAPORAN AUDIT • Menentukan Apakah Ada Kondisi Yang Memerlukan Penyimpangan Dari Laporan Wajar Tanpa Pengecualian Standar. Para auditor mengidentifikasi kondisi-kondisi tersebut ketika mereka melaksanakan audit dan mencantumkan informasi tentang kondisi itu dalam file audit sebagai dahan diskusi guna pelaporan audit. • Memutuskan Materialitas Untuk Setiap Kondisi. Apabila ada kondisi yang memerlukan penyimpangan dari pendapat wajar tanpa pengecualian standar mengevaluasi pengaruh potensinya terhadap laporan keuangan. • Memutuskan Jenis Laporan Audit Yang Tepat Untuk Kondisi Tertentu Berdasarkan Tingkat Materialitas. Setelah membuat dua keputusan pertama, maka mudah untuk memutuskan jenis pendapat yang tepat dengan menggunakan alat bantu pembuat keputusan. • Menuliskan Laporan Audit. Sebagian besar kantor akuntan public memiliki template computer yang berisi kata-kata yang tepat untuk situasi yang berbeda guna membantu auditor menuliskan laporan audit.
  • 23. Ada Lebih Dari Satu Kondisi Yang Membutuhkan Penyimpangan Atau Modifikasi Situasi-situasi berikut ini merupakan contoh ketika diperlukan lebih dari satu modifikasi dalam laporan: • ¡ Auditor tidak independen serta mengetahui bahwa perusahaan tidak mengikuti prisip-prinsip akuntansi yang berlaku umum • ¡ Terdapat pembatasan ruang lingkup audit dan ada keraguan yang substansial tentang kemampuan perusahaan untuk terus bertahan (going corcern) • ¡ Terdap[at keraguan yang substansial tentang kemampuan perusahaan untuk terus bertahan (going concern), dan informasi mengenai penyebab ketidakpastian ini diungkapkan secara memadai pada catatan kaki • ¡ Terdapat deviasi (penyimpangan) terhadap GAAP dalam penyusunan laporan keuangan dan prinsip akuntansi lainnya telah diterapkan atas dasar yang tidak konsisten dengan tahun sebelumnya.
  • 24. Jumlah Paragraph Dalam Laporan laporan audit tiga paragraph umumnya mengindikasikan bahwa tidak ada pengecualian apapun dalam audit. Suatu paragraph tambahan dicantumkan sebelum paragraph pendapat untuk pendapat audit wajar dengan pengecualian, pendapat tidak wajar, dan menolak memberikan pendapat karena pembatasan ruang lingkup audit.
  • 25. DAMPAK E-COMMERCE TERHADAP PELAPORAN AUDIT Kebanyakan perusahaan audit memberikan akses keinformasi keuangan melalui website-nya. Para pengunjung website perusahaan dapat melihat laporan keuangan tertentu perusahaan yang telah diaudit, termasuk laporan auditor. Selain itu, juga umum bagi perusahaan untuk mengumumkan informasi seperti itu sebagai laporan keuangan kuartalan yang belum diaudit, informasi keuangan lainnyayang terpilih, dan press release yang sering diberi judul “tentang perusahaan” atau “hubungan investor” pada website nya.
  • 26. Kondisi yang Menyebabkan Penyimpangan dari Pendapat Wajar Tanpa Pengecualian Terdapat dua kategori yang menyebabkan laporan keuangan tidak mendapatkan unqualified opinion /WTP yaitu : • Laporan yang menyimpang dari laporan wajar tanpa pengecualian yang disebabkan tiga kondisi : • Pembatasan ruang lingkup pemeriksaan auditor yang disebabkan oleh klien dan oleh kendala lain di luar kekuasaan auditor maupun klien . • Laporan keuangan tidak disajikan sesuai GAAP • Auditor tidak independen • Laporan WTP dengan paragraf penjelasan atau modifikasi kata/kalimat .
  • 27. Bentuk-bentuk laporan atas opini terhadap laporan keuangan lihat di SPAP Materialitas • Salah saji dalam laporan keuangan dapat dianggap material jika pengetahuan atas salah saji tersebut dapat mempengaruhi keputusan pemakai laporan keuangan secara rasional . Hubungan antara materialitas dengan berbagai jenis pendapat :
  • 28. Tingkat Materialitas Pengaruh Terhadap Keputusan Pemakai Jenis Pendapat Tidak Material Keputusan biasanya tidak berpengaruh . Wajar tanpa pengecualian Material Keputusan biasanya terpengaruh jika informasi dimasud penting terhadap keputusan yang diambil . Wajar dengan pengecualian sangat Material Sebagian besar dari seluruh keputusan yang didasarkan pada laporan keuangan sangat terpengaruh Menolak memberikan pen-dapat atau pendapat tidak wajar .
  • 29. Penyimpangan peraturan mengenai independensi dianggap sangat material. • Kendala bagi auditor adalah memutuskan apakah sesuatu tidak material, material atau sangat material karena tidak ada petunjuknya, tetapi dalam praktek harus dipertimbangkan beberapa aspek dari materialitas yaitu : • Jumlah rupiah dibandingkan terhadap tolok ukur tertentu, yaitu berupa persentasi • Daya Ukur, kalau tidak dapat diukur dengan uang maka tingkat materialitas bergantung pada pengaruh atau tidaknya terhadap keputusan . • Hakekat kesalahan, kekeliruan dapat mempengaruhi laporan keuangan dan juga akan mempengaruhi pendapat auditor seperti transaksi melanggar hukum, kontinjensi, sesuatu yang menimbulkan akibat “psikis“, sesuatu yang dapat menimbulkan konsekuensi penting dari segi kewajiban kontrak . • Keputusan materialitas yang berasal dari pembatasan ruang lingkup harus diukur secara subyektif untuk melihat timbulnya kekeliruan .
  • 30. Pembahasan mengenai kondisi yang menyebabkan penyimpangan Laporan audit untuk masing-masing kondisi yang memerlukan pembedaan dari laporan standar tanpa pengecualian pada tingkat materialitas yang berbeda :
  • 31. KONDISI YANG MEMERLUKAN PEMBEDAAN TIDAK MATERIAL MATERIAL /TIDAK MEMPENGARUHI LAPORAN KEUANGAN KESELURUHAN SANGAT MATERIAL MEMPENGARUHI LAPORAN KEUANGAN KESELURUHAN Berhubungan dengan Auditing : Ruang Lingkup dibatasi oleh klien atau kondisi tertentu Wajar tanpa pengecualian Pengecualian ruang lingkup, paragraf tambahan, dan pendapat wajar dengan pengecualian . Pernyataan tidak mem- berikan pendapat Penggunaan auditor lain Wajar tanpa pengecualian Wajar tanpa pengecualian atau modifikasi kalimat Tidak diterapkan Berhubungan dengan Akuntansi Laporan keuangan tidak sesuai standar akuntansi yang ber- laku umum . Wajar tanpa pengecualian Penambahan paragraf dan pendapat wajar dengan pengecualian . Pendapat tidak wajar
  • 32. Standar akuntansi tidak diterapkan secara konsisten Wajar tanpa pengecualian Paragraf penjelasan Paragraf penjelasan Penekanan pada suatu hal . Tidak diterapkan Paragraf penjelasan Paragraf penjelasan Ketidakpastian Ketidakpastian mempengaruhi laporan keuangan . Wajar tanpa pengecualian Paragraf penjelasan Paragraf penjelasan Keraguan atas kesi- nambungan usaha. Wajar tanpa pengecualian Paragraf penjelasan Paragraf penjelasan Berhubungan dengan auditor Auditor tidak independen Pernyataan tidak memberi- kan pendapat ( terlepas dari materialitas ).
  • 33. NOTULEN • MATERIALITAS Menurut kelompok kami adalah ukuran seberapa besar jenis informasi tertentu dapat mempengaruhi para penggunanya dalam mengambil keputusan .Dengan kata lain, semua informasi harus disajikan apabila informasi tersebut bisa membantu memprediksikan jenis informasi yang diperlukan dalam proses pembuatan keputusan atau yang secara langsung dapat membuat keputusan. Definisi lain • besarnya nilai yang dihilangkan atau salah saji informasi akuntansi yang dilihat dari keadaan yang melingkupinya, dapat mengakibatkan perubahan atas atau pengaruh terhadap pertimbangan orang yang meletakkan kepercayaan terhadap informasi tersebut, karena adanya penghilangan atau salah saji itu.