SlideShare a Scribd company logo
TAHAP-TAHAP PERKEMBANGAN
MENURUT FREUD
      OLEH:
      YULI DARWATI,M.Si
FREUD MEMBAGI
PERKEMBANGAN MENJADI 4
TAHAP:


     Masa infantile   : dari lahir - 5 tahun
     Masa latent              : dari 5 tahun-12
      tahun
     Masa pubertas    : dari 12 tahun-18 tahun
     Masa adolesen    : dari 18 tahun-20 tahun
LANJUT…..
   Freud menekankan pada masa infantile.
   Karena masa ini dipandangnya sebagai masa yang paling
    berpengaruh bagi kehidupan masa dewasa.
   Uraiannya mengenai perkembangan ditunjukkan pada
    tingkat perkembangan seksuil.
   Ia beranggapan bahwa dorongan seksuil ini merupakan
    fondasi dari perkembangan personalita.
   Dorongan seksuil tidak hanya energi untuk menimbulkan
    aktivita-activita seks dalam arti sempit, tetapi juga
    mencakup segala aktivita dan tindakan dari bagian tubuh
    lain untuk mendapatkan kepuasan erotik (daerah erotik).
   Daerah erotik itu : mulut, anus dan alat kelamin.
MASA INFANTILE:
 Fase oral
 Fase anal

 Fase phalik
FASE ORAL (LAHIR-1TAHUN):
   Anak mendapatkan kepuasan seksuail melalui mulutnya.
   Melalui mulut ia mendapatkan dua kepuasan , yaitu
    kepuasan seksuil dan agresif.
   Kepuasan erotik timbul akibat pengamatan taktil melalui
    bibir.
   Pemuasan nafsu agresif timbul akibat gigitan yang
    dilakukan anak terhadap benda-benda yang dimasukkan
    ke mulutnya.
   Namun demikian, melalui mulutnya anak tidak selalu
    mendapatkan pengalaman yang menyenagkan (misalnya
    rasa pahit), yang kemudian dimuntahkan, dan kemudian
    ia menutup rapat mulutnya.
LANJUT…..
 Sebaliknya , ketika memperoleh sesuatu yang
  menyenangkan , ia akan berusaha untuk tetap
  memilikinya, misal dalam menetek ibunya.
 OKI mulut bagi anak memiliki 5 macam fungsi :
  menerima, memegang, menahan masuknya
  sesuatu, menggigit, dan memuntahkan.
 Menerima merupakan prototipe usaha
  mendapatkan sesuatu, memegang prototipe dari
  ketekunan, menahan merupakan prototype dari
  negativisme, menggigit dari sifat agresif, dan
  memuntahkan merupkan prototype dari sifat
  sombong dan congkak.
FASE ANAL (TAHUN KEDUA):
 Anak mendapatkan kepuasan erotik melalui
  anusnya.
 Kepuasan timbul karena keluarnya feces dari
  duburnya, menghilangkan sumber ketegangan,
  dan menimbulkan perasaan lega.
 Toilet training meyebabkan kelegaan dari
  membuang kotoran akan tertunda.
 Toilet training menimbulkan konflik antara
  cathexis yang bersifat instingtif, dengan
  penghalang-penghalang dari luar dan akibat dari
  konflik itu sangat mempengaruhi pembentukan
  personalita.
LANJUT…..
   Bila tindakan orang tua terlalu keras dan teratur maka si
    anak ada kemungkinan besar kelak dewasa akan menjadi
    orang yang mempunyai sifat keras kepala, kikir, serba
    teratur dan ingin serba bersih.
   Bila orang tua membesarkan hati anak pada waktu
    membuang kotoran dan memuji anak ketika anak telah
    bisa membuang fecesnya, dan berpendapat bahwa
    perbuatan itu sangat berharga, maka ia akan menjadi
    orang yang dermawan, rajin bekerja, dan kreatif.
   Bila yang dipuji adalah fecesnya kelak anak menjadi orang
    yang ekonomis, besar minatnya untuk mengumpulkan
    benda-beda.
MASA PHALIK (2-5 TAHUN):
 Pemuasan seksuil berpusat pada alat kelamin.
 Timbul odipus compleks : gejala dimana anak
  laki-laki mencintai ibunya, dan curiga pada
  ayahnya dan cemburu pada ibunya.
 Odipus complek adalah pembawaan sejak lahir.
 Kecemasan kastrasi menyebabkan berakhirnya
  odipus compleks.
 Faktor lain: tidak adanya kemungkinan untuk
  mendpatkan kepuasan seksuil dari ibu,adanya
  kekecewaan-kekecewaan dari ibu, dan karena
  pengaruh pematangan.
LANJUT……
 Kecemasan kastrasi menyebabkan pula
  identifikasi yang lebih kuat pada ayah.
 Represi odipus complex merupakan salah satu
  faktor yang penting dalam pembentukan dan
  perkemb super ego.
 Super ego menggantikan odipus compleks dan
  merupakan penghalang terhadap inces.
LANJUT…..
   Manusia pada dasarnya adalah bi-seksuil artinya tiap-tiap orang
    memiliki ciri-ciri laki-laki dan perempuan, akibatnya ada
    kecenderungan untuk mencintai orang lain yang sejenis
    kelaminnya (dasar dari homoseksualis).
   Perkembangan odipus compleks pada perempuan berbeda dengan
    anak laki-laki, awalnya seperti anak laki-laki mencintai ibu,
    tetapi tidak melakukan identifikasi kepada ayah, tetapi ketika ia
    tahu memiliki kelamin seperti ibunya ia menjadi merasa dikebiri,
    dan ibunyalah yang bertanggung jawab, kecintaan pada ibu
    hilang dan pindah ke ayah karena memiliki alat kelamin yang ia
    kagumi, sehingga timbullah odipus complex.
   Pada anak laki-laki kecemasan kastrasi menjadi penyebab
    berakhirnya odipus complex, maka pada wanita menjadi
    penyebab odipus complex.
   Odipus complex pada wanita biasanya lebih lama, tetapi lambat
    laun akan hilang, karena proses kematangan dan tidak adanya
    kemungkinan mendapatkan kepuasan seksual dari ayah.
LANJUT…..
 Akibatnya anak melakukan identifikasi kepada
  ibunya.
 Sebagaimana anak laki-laki anak perempuan
  juga biseksuil.
MASA LATENT :
 Berlangsung dari umur 5 tahun, sampai
  permulaan pubertas.
 Pada masa ini dorongan-dorongan nampaknya
  selalu dalam keadaan tertekan dan tidak muncul
  secara menyolok.
 Masa laten diakhiri dengan masa baru yaitu
  masa genetal.
MASA GENETAL :
 Masa oral, anal dan phalik disebut sebagai masa
  pra genetal, di mana kepuasan seksuil diarahkan
  dan berasal dari diri sendiri (narcisme), belum
  diarahkan untuk reproduksi.
 Pada akhir masa laten (kurang lebih 12 tahun)
  muncullah masa genetal yang umumnya
  berakhir pada usia 18 tahun.
LANJUT……
   Anak pada masa genetal, dorongan seksuilnya
    yang ketika masa laten dapat dikatakan sedang
    tidur mulai berkobar lagi, dan karenanyalah ia
    mulai tertarik pada jenis kelamin lain, proses
    heteroseksuil telah matang dan anak mulai
    terdorong untuk memperoleh pemuasan seksuil
    secara wajar, dorongan seksuil benar-benar
    telah ditujukan kearah reproduksi.
LANJUT…….
 Freud beranggapan bahwa masa genetal
  terjadilah proses sosialisasi, timbulnya aktivitas-
  aktivitas dalam kelompok masyarakat, persiapan
  membentuk keluarga dan timbullah minat pada
  jabatan-jabatan tertentu.
 Masa genetal diakhiri dengan timbulnya masa
  dewasa di mana orang dapat telah mempunyai
  kepribadian yang stabil sifatnya.

More Related Content

What's hot

Perkembangan dan Pertumbuhan Manusia
Perkembangan dan Pertumbuhan ManusiaPerkembangan dan Pertumbuhan Manusia
Perkembangan dan Pertumbuhan Manusiarestana007
 
Ciri ciri masa bayi
Ciri ciri masa bayiCiri ciri masa bayi
Ciri ciri masa bayi
Tatik prisnamasari
 
PERKEMBANGAN MASA BAYI PPT
PERKEMBANGAN MASA BAYI PPTPERKEMBANGAN MASA BAYI PPT
PERKEMBANGAN MASA BAYI PPT
Andhika Pratama
 
Perkembangan psikologi
Perkembangan psikologiPerkembangan psikologi
Perkembangan psikologi
Angel Purwanti
 
Pubertas Remaja PPT
Pubertas Remaja PPTPubertas Remaja PPT
Pubertas Remaja PPT
Andhika Pratama
 
5 periode prenatal
5 periode prenatal5 periode prenatal
5 periode prenatal
Nuzli Muhammad
 
PPT Perkembangan Bayi 0-1 Tahun
PPT Perkembangan Bayi 0-1 Tahun PPT Perkembangan Bayi 0-1 Tahun
PPT Perkembangan Bayi 0-1 Tahun
Universitas Negeri Jakarta
 
Perkembangan Masa Bayi
Perkembangan Masa BayiPerkembangan Masa Bayi
Perkembangan Masa Bayi
Dwi Lestariningsih
 
konsep perkembangan manusia
konsep perkembangan manusiakonsep perkembangan manusia
konsep perkembangan manusia
bagus maulana
 
Manusia
ManusiaManusia
Bab ii edit asolole
Bab ii edit asololeBab ii edit asolole
Bab ii edit asololeRania Rofila
 
Perkembangan manusia
Perkembangan manusiaPerkembangan manusia
Perkembangan manusiaOki16
 
Pubertas Pada Perempuan
Pubertas Pada PerempuanPubertas Pada Perempuan
Pubertas Pada Perempuan
eloksksm
 
Psikologi perkembangan
Psikologi perkembanganPsikologi perkembangan
Psikologi perkembangan
nur jali
 
Perkembagan anak usia 0-5 tahun
Perkembagan anak usia 0-5 tahunPerkembagan anak usia 0-5 tahun
Perkembagan anak usia 0-5 tahun
Anda Sella Permata
 
Power point pm
Power point pmPower point pm
Power point pm
Poetra Chebhungsu
 
perkembangan bayi toddler
perkembangan bayi toddlerperkembangan bayi toddler
perkembangan bayi toddler
JuEnn NaRa
 
Tahap perkembagan anak new
Tahap perkembagan anak newTahap perkembagan anak new
Tahap perkembagan anak newSelvy S
 
P5 pertumbuhan dan perkembangbiakkan manusia
P5 pertumbuhan dan perkembangbiakkan manusiaP5 pertumbuhan dan perkembangbiakkan manusia
P5 pertumbuhan dan perkembangbiakkan manusia
DIAH KOHLER
 

What's hot (20)

Perkembangan dan Pertumbuhan Manusia
Perkembangan dan Pertumbuhan ManusiaPerkembangan dan Pertumbuhan Manusia
Perkembangan dan Pertumbuhan Manusia
 
Ciri ciri masa bayi
Ciri ciri masa bayiCiri ciri masa bayi
Ciri ciri masa bayi
 
PERKEMBANGAN MASA BAYI PPT
PERKEMBANGAN MASA BAYI PPTPERKEMBANGAN MASA BAYI PPT
PERKEMBANGAN MASA BAYI PPT
 
Perkembangan psikologi
Perkembangan psikologiPerkembangan psikologi
Perkembangan psikologi
 
Pubertas Remaja PPT
Pubertas Remaja PPTPubertas Remaja PPT
Pubertas Remaja PPT
 
5 periode prenatal
5 periode prenatal5 periode prenatal
5 periode prenatal
 
PPT Perkembangan Bayi 0-1 Tahun
PPT Perkembangan Bayi 0-1 Tahun PPT Perkembangan Bayi 0-1 Tahun
PPT Perkembangan Bayi 0-1 Tahun
 
Perkembangan Masa Bayi
Perkembangan Masa BayiPerkembangan Masa Bayi
Perkembangan Masa Bayi
 
konsep perkembangan manusia
konsep perkembangan manusiakonsep perkembangan manusia
konsep perkembangan manusia
 
Manusia
ManusiaManusia
Manusia
 
Bab ii edit asolole
Bab ii edit asololeBab ii edit asolole
Bab ii edit asolole
 
Perkembangan manusia
Perkembangan manusiaPerkembangan manusia
Perkembangan manusia
 
Pubertas Pada Perempuan
Pubertas Pada PerempuanPubertas Pada Perempuan
Pubertas Pada Perempuan
 
Psikologi perkembangan
Psikologi perkembanganPsikologi perkembangan
Psikologi perkembangan
 
Perkembagan anak usia 0-5 tahun
Perkembagan anak usia 0-5 tahunPerkembagan anak usia 0-5 tahun
Perkembagan anak usia 0-5 tahun
 
Power point pm
Power point pmPower point pm
Power point pm
 
perkembangan bayi toddler
perkembangan bayi toddlerperkembangan bayi toddler
perkembangan bayi toddler
 
Tahap perkembagan anak new
Tahap perkembagan anak newTahap perkembagan anak new
Tahap perkembagan anak new
 
P5 pertumbuhan dan perkembangbiakkan manusia
P5 pertumbuhan dan perkembangbiakkan manusiaP5 pertumbuhan dan perkembangbiakkan manusia
P5 pertumbuhan dan perkembangbiakkan manusia
 
Psikologi dan emosi
Psikologi dan emosiPsikologi dan emosi
Psikologi dan emosi
 

Viewers also liked

Psikologi agama 1
Psikologi agama 1Psikologi agama 1
Psikologi agama 1
elmakrufi
 
Faaaaal (2)
Faaaaal (2)Faaaaal (2)
Faaaaal (2)
elmakrufi
 
Psychoanalisa
PsychoanalisaPsychoanalisa
Psychoanalisaelmakrufi
 
Persepsi indra mata
Persepsi indra mataPersepsi indra mata
Persepsi indra mataelmakrufi
 
Persepsi mealui telinga
Persepsi mealui telingaPersepsi mealui telinga
Persepsi mealui telinga
elmakrufi
 
Bu ava, rasa nyeri dan suhu
Bu ava, rasa nyeri dan suhuBu ava, rasa nyeri dan suhu
Bu ava, rasa nyeri dan suhu
elmakrufi
 
Kepemimpinan
KepemimpinanKepemimpinan
Kepemimpinan
elmakrufi
 
Psikologi rogers
Psikologi rogersPsikologi rogers
Psikologi rogers
elmakrufi
 
Psikologi maslow
Psikologi maslowPsikologi maslow
Psikologi maslowelmakrufi
 
Dasar psikom
Dasar psikomDasar psikom
Dasar psikom
elmakrufi
 
Tugas ppt pio
Tugas ppt pioTugas ppt pio
Tugas ppt pio
elmakrufi
 
Presentasi psikologi faal (testosteron)
Presentasi psikologi faal (testosteron)Presentasi psikologi faal (testosteron)
Presentasi psikologi faal (testosteron)elmakrufi
 
Behaviorisme
BehaviorismeBehaviorisme
Behaviorismeelmakrufi
 
Presentasi sistem-syaraf-2
Presentasi sistem-syaraf-2Presentasi sistem-syaraf-2
Presentasi sistem-syaraf-2elmakrufi
 
Komuiksi intraprsonal ppt
Komuiksi intraprsonal  pptKomuiksi intraprsonal  ppt
Komuiksi intraprsonal ppt
elmakrufi
 
Presentasi kesadaran
Presentasi kesadaranPresentasi kesadaran
Presentasi kesadaran
elmakrufi
 
Perkembangan keagamaan pada anak
Perkembangan keagamaan pada anakPerkembangan keagamaan pada anak
Perkembangan keagamaan pada anakelmakrufi
 
Konformitas
KonformitasKonformitas
Konformitas
elmakrufi
 

Viewers also liked (20)

Psikologi agama 1
Psikologi agama 1Psikologi agama 1
Psikologi agama 1
 
Faaaaal (2)
Faaaaal (2)Faaaaal (2)
Faaaaal (2)
 
Psychoanalisa
PsychoanalisaPsychoanalisa
Psychoanalisa
 
Bu ava 3 .
Bu ava 3 .Bu ava 3 .
Bu ava 3 .
 
Persepsi indra mata
Persepsi indra mataPersepsi indra mata
Persepsi indra mata
 
Persepsi mealui telinga
Persepsi mealui telingaPersepsi mealui telinga
Persepsi mealui telinga
 
Adhd
AdhdAdhd
Adhd
 
Bu ava, rasa nyeri dan suhu
Bu ava, rasa nyeri dan suhuBu ava, rasa nyeri dan suhu
Bu ava, rasa nyeri dan suhu
 
Kepemimpinan
KepemimpinanKepemimpinan
Kepemimpinan
 
Psikologi rogers
Psikologi rogersPsikologi rogers
Psikologi rogers
 
Psikologi maslow
Psikologi maslowPsikologi maslow
Psikologi maslow
 
Dasar psikom
Dasar psikomDasar psikom
Dasar psikom
 
Tugas ppt pio
Tugas ppt pioTugas ppt pio
Tugas ppt pio
 
Presentasi psikologi faal (testosteron)
Presentasi psikologi faal (testosteron)Presentasi psikologi faal (testosteron)
Presentasi psikologi faal (testosteron)
 
Behaviorisme
BehaviorismeBehaviorisme
Behaviorisme
 
Presentasi sistem-syaraf-2
Presentasi sistem-syaraf-2Presentasi sistem-syaraf-2
Presentasi sistem-syaraf-2
 
Komuiksi intraprsonal ppt
Komuiksi intraprsonal  pptKomuiksi intraprsonal  ppt
Komuiksi intraprsonal ppt
 
Presentasi kesadaran
Presentasi kesadaranPresentasi kesadaran
Presentasi kesadaran
 
Perkembangan keagamaan pada anak
Perkembangan keagamaan pada anakPerkembangan keagamaan pada anak
Perkembangan keagamaan pada anak
 
Konformitas
KonformitasKonformitas
Konformitas
 

Similar to Tahap perkemb freud

Perkembangan perilaku individu
Perkembangan perilaku individuPerkembangan perilaku individu
Perkembangan perilaku individu
Khomsha Sholikhah
 
GEBY NASTAQIM.pptx
GEBY NASTAQIM.pptxGEBY NASTAQIM.pptx
GEBY NASTAQIM.pptx
GebyNastaqim
 
Riset Analisis Perubahan Tingkah Laku Oedipus Complex
Riset Analisis Perubahan Tingkah Laku Oedipus ComplexRiset Analisis Perubahan Tingkah Laku Oedipus Complex
Riset Analisis Perubahan Tingkah Laku Oedipus Complex
diyan tri wijaya
 
KESIAPAN PENINGKATAN PERKEMBANGAN USIA REMAJA
KESIAPAN PENINGKATAN PERKEMBANGAN USIA REMAJAKESIAPAN PENINGKATAN PERKEMBANGAN USIA REMAJA
KESIAPAN PENINGKATAN PERKEMBANGAN USIA REMAJA
Jek Amidos Pardede
 
Teori perkembangan emosi
Teori perkembangan emosiTeori perkembangan emosi
Teori perkembangan emosi
Azyyati Zainudin
 
Pengantar Bimbingan & Kaunseling: Teori Psikoanalisis (Sigmund Frued)
Pengantar Bimbingan & Kaunseling: Teori Psikoanalisis (Sigmund Frued)Pengantar Bimbingan & Kaunseling: Teori Psikoanalisis (Sigmund Frued)
Pengantar Bimbingan & Kaunseling: Teori Psikoanalisis (Sigmund Frued)
Hafezah Yusof
 
L G B T - irma (1).ppt
L G B T - irma (1).pptL G B T - irma (1).ppt
L G B T - irma (1).ppt
kocankocan
 
Tahap Tahap Perkembangan Manusia
Tahap Tahap Perkembangan ManusiaTahap Tahap Perkembangan Manusia
Tahap Tahap Perkembangan Manusia
SOLVERAGUNG
 
teori psikoanalisa sigmund freud uin suska riau
teori psikoanalisa sigmund freud uin suska riauteori psikoanalisa sigmund freud uin suska riau
teori psikoanalisa sigmund freud uin suska riau
RiniHidayati8
 
Masa Remaja
Masa RemajaMasa Remaja
Masa Remaja
Andhika Pratama
 
kls 12.ppt
kls 12.pptkls 12.ppt
kls 12.ppt
ToniPenuam
 
Kebutuhan seksual _Keperawatan Dasar
Kebutuhan seksual _Keperawatan Dasar Kebutuhan seksual _Keperawatan Dasar
Kebutuhan seksual _Keperawatan Dasar
Desi Ardhina
 
Manajemen asuhan kebidanan anak balita normal
Manajemen asuhan kebidanan anak balita normalManajemen asuhan kebidanan anak balita normal
Manajemen asuhan kebidanan anak balita normalMJM Networks
 
Memahami karakteristik perkembangan anak usia sekolah
Memahami karakteristik perkembangan anak usia sekolahMemahami karakteristik perkembangan anak usia sekolah
Memahami karakteristik perkembangan anak usia sekolah
Rahmat Hidayat
 
Perkembangan peserta didik unit3 modul 2 news
Perkembangan peserta didik unit3 modul 2 newsPerkembangan peserta didik unit3 modul 2 news
Perkembangan peserta didik unit3 modul 2 news
istana walet
 
Perkembangan seksual remaja
Perkembangan seksual remajaPerkembangan seksual remaja
Perkembangan seksual remaja
FitriaRamadhani16
 
Karakteristik perkembangan remaja
Karakteristik perkembangan remajaKarakteristik perkembangan remaja
Karakteristik perkembangan remaja
Aghnia Rahmawati
 

Similar to Tahap perkemb freud (20)

Perkembangan perilaku individu
Perkembangan perilaku individuPerkembangan perilaku individu
Perkembangan perilaku individu
 
GEBY NASTAQIM.pptx
GEBY NASTAQIM.pptxGEBY NASTAQIM.pptx
GEBY NASTAQIM.pptx
 
Riset Analisis Perubahan Tingkah Laku Oedipus Complex
Riset Analisis Perubahan Tingkah Laku Oedipus ComplexRiset Analisis Perubahan Tingkah Laku Oedipus Complex
Riset Analisis Perubahan Tingkah Laku Oedipus Complex
 
KESIAPAN PENINGKATAN PERKEMBANGAN USIA REMAJA
KESIAPAN PENINGKATAN PERKEMBANGAN USIA REMAJAKESIAPAN PENINGKATAN PERKEMBANGAN USIA REMAJA
KESIAPAN PENINGKATAN PERKEMBANGAN USIA REMAJA
 
Teori perkembangan emosi
Teori perkembangan emosiTeori perkembangan emosi
Teori perkembangan emosi
 
Pengantar Bimbingan & Kaunseling: Teori Psikoanalisis (Sigmund Frued)
Pengantar Bimbingan & Kaunseling: Teori Psikoanalisis (Sigmund Frued)Pengantar Bimbingan & Kaunseling: Teori Psikoanalisis (Sigmund Frued)
Pengantar Bimbingan & Kaunseling: Teori Psikoanalisis (Sigmund Frued)
 
L G B T - irma (1).ppt
L G B T - irma (1).pptL G B T - irma (1).ppt
L G B T - irma (1).ppt
 
Tahap Tahap Perkembangan Manusia
Tahap Tahap Perkembangan ManusiaTahap Tahap Perkembangan Manusia
Tahap Tahap Perkembangan Manusia
 
teori psikoanalisa sigmund freud uin suska riau
teori psikoanalisa sigmund freud uin suska riauteori psikoanalisa sigmund freud uin suska riau
teori psikoanalisa sigmund freud uin suska riau
 
Masa Remaja
Masa RemajaMasa Remaja
Masa Remaja
 
N1. (kopsak)
N1. (kopsak)N1. (kopsak)
N1. (kopsak)
 
N1. (kopsak)
N1. (kopsak)N1. (kopsak)
N1. (kopsak)
 
kls 12.ppt
kls 12.pptkls 12.ppt
kls 12.ppt
 
Dunia Remaja
Dunia RemajaDunia Remaja
Dunia Remaja
 
Kebutuhan seksual _Keperawatan Dasar
Kebutuhan seksual _Keperawatan Dasar Kebutuhan seksual _Keperawatan Dasar
Kebutuhan seksual _Keperawatan Dasar
 
Manajemen asuhan kebidanan anak balita normal
Manajemen asuhan kebidanan anak balita normalManajemen asuhan kebidanan anak balita normal
Manajemen asuhan kebidanan anak balita normal
 
Memahami karakteristik perkembangan anak usia sekolah
Memahami karakteristik perkembangan anak usia sekolahMemahami karakteristik perkembangan anak usia sekolah
Memahami karakteristik perkembangan anak usia sekolah
 
Perkembangan peserta didik unit3 modul 2 news
Perkembangan peserta didik unit3 modul 2 newsPerkembangan peserta didik unit3 modul 2 news
Perkembangan peserta didik unit3 modul 2 news
 
Perkembangan seksual remaja
Perkembangan seksual remajaPerkembangan seksual remaja
Perkembangan seksual remaja
 
Karakteristik perkembangan remaja
Karakteristik perkembangan remajaKarakteristik perkembangan remaja
Karakteristik perkembangan remaja
 

More from elmakrufi

Lansia
LansiaLansia
Lansia
elmakrufi
 
Masa tua
Masa tuaMasa tua
Masa tua
elmakrufi
 
Dampak psikologis monopouse
Dampak psikologis monopouseDampak psikologis monopouse
Dampak psikologis monopouse
elmakrufi
 
Prasangka dan diskriminasi
Prasangka dan diskriminasiPrasangka dan diskriminasi
Prasangka dan diskriminasi
elmakrufi
 
Altruisme dan perilaku pro sosial
Altruisme dan perilaku pro sosialAltruisme dan perilaku pro sosial
Altruisme dan perilaku pro sosial
elmakrufi
 
Ibnu sina (avicena) kel02
Ibnu sina (avicena) kel02Ibnu sina (avicena) kel02
Ibnu sina (avicena) kel02
elmakrufi
 
Psikologi gestalt
Psikologi gestaltPsikologi gestalt
Psikologi gestaltelmakrufi
 
Medula spinalis
Medula spinalisMedula spinalis
Medula spinaliselmakrufi
 
Gerak biasa dan reflek
Gerak biasa dan reflekGerak biasa dan reflek
Gerak biasa dan reflekelmakrufi
 
27. psikologi positif
27. psikologi positif27. psikologi positif
27. psikologi positif
elmakrufi
 
Dewasa madya
Dewasa madyaDewasa madya
Dewasa madya
elmakrufi
 

More from elmakrufi (13)

Lansia
LansiaLansia
Lansia
 
Masa tua
Masa tuaMasa tua
Masa tua
 
Dampak psikologis monopouse
Dampak psikologis monopouseDampak psikologis monopouse
Dampak psikologis monopouse
 
Prasangka dan diskriminasi
Prasangka dan diskriminasiPrasangka dan diskriminasi
Prasangka dan diskriminasi
 
Altruisme dan perilaku pro sosial
Altruisme dan perilaku pro sosialAltruisme dan perilaku pro sosial
Altruisme dan perilaku pro sosial
 
Ibnu sina (avicena) kel02
Ibnu sina (avicena) kel02Ibnu sina (avicena) kel02
Ibnu sina (avicena) kel02
 
Psikologi gestalt
Psikologi gestaltPsikologi gestalt
Psikologi gestalt
 
Neuroglia
NeurogliaNeuroglia
Neuroglia
 
Medula spinalis
Medula spinalisMedula spinalis
Medula spinalis
 
Gerak biasa dan reflek
Gerak biasa dan reflekGerak biasa dan reflek
Gerak biasa dan reflek
 
27. psikologi positif
27. psikologi positif27. psikologi positif
27. psikologi positif
 
Dewasa dini
Dewasa diniDewasa dini
Dewasa dini
 
Dewasa madya
Dewasa madyaDewasa madya
Dewasa madya
 

Tahap perkemb freud

  • 1. TAHAP-TAHAP PERKEMBANGAN MENURUT FREUD OLEH: YULI DARWATI,M.Si
  • 2. FREUD MEMBAGI PERKEMBANGAN MENJADI 4 TAHAP:  Masa infantile : dari lahir - 5 tahun  Masa latent : dari 5 tahun-12 tahun  Masa pubertas : dari 12 tahun-18 tahun  Masa adolesen : dari 18 tahun-20 tahun
  • 3. LANJUT…..  Freud menekankan pada masa infantile.  Karena masa ini dipandangnya sebagai masa yang paling berpengaruh bagi kehidupan masa dewasa.  Uraiannya mengenai perkembangan ditunjukkan pada tingkat perkembangan seksuil.  Ia beranggapan bahwa dorongan seksuil ini merupakan fondasi dari perkembangan personalita.  Dorongan seksuil tidak hanya energi untuk menimbulkan aktivita-activita seks dalam arti sempit, tetapi juga mencakup segala aktivita dan tindakan dari bagian tubuh lain untuk mendapatkan kepuasan erotik (daerah erotik).  Daerah erotik itu : mulut, anus dan alat kelamin.
  • 4. MASA INFANTILE:  Fase oral  Fase anal  Fase phalik
  • 5. FASE ORAL (LAHIR-1TAHUN):  Anak mendapatkan kepuasan seksuail melalui mulutnya.  Melalui mulut ia mendapatkan dua kepuasan , yaitu kepuasan seksuil dan agresif.  Kepuasan erotik timbul akibat pengamatan taktil melalui bibir.  Pemuasan nafsu agresif timbul akibat gigitan yang dilakukan anak terhadap benda-benda yang dimasukkan ke mulutnya.  Namun demikian, melalui mulutnya anak tidak selalu mendapatkan pengalaman yang menyenagkan (misalnya rasa pahit), yang kemudian dimuntahkan, dan kemudian ia menutup rapat mulutnya.
  • 6. LANJUT…..  Sebaliknya , ketika memperoleh sesuatu yang menyenangkan , ia akan berusaha untuk tetap memilikinya, misal dalam menetek ibunya.  OKI mulut bagi anak memiliki 5 macam fungsi : menerima, memegang, menahan masuknya sesuatu, menggigit, dan memuntahkan.  Menerima merupakan prototipe usaha mendapatkan sesuatu, memegang prototipe dari ketekunan, menahan merupakan prototype dari negativisme, menggigit dari sifat agresif, dan memuntahkan merupkan prototype dari sifat sombong dan congkak.
  • 7. FASE ANAL (TAHUN KEDUA):  Anak mendapatkan kepuasan erotik melalui anusnya.  Kepuasan timbul karena keluarnya feces dari duburnya, menghilangkan sumber ketegangan, dan menimbulkan perasaan lega.  Toilet training meyebabkan kelegaan dari membuang kotoran akan tertunda.  Toilet training menimbulkan konflik antara cathexis yang bersifat instingtif, dengan penghalang-penghalang dari luar dan akibat dari konflik itu sangat mempengaruhi pembentukan personalita.
  • 8. LANJUT…..  Bila tindakan orang tua terlalu keras dan teratur maka si anak ada kemungkinan besar kelak dewasa akan menjadi orang yang mempunyai sifat keras kepala, kikir, serba teratur dan ingin serba bersih.  Bila orang tua membesarkan hati anak pada waktu membuang kotoran dan memuji anak ketika anak telah bisa membuang fecesnya, dan berpendapat bahwa perbuatan itu sangat berharga, maka ia akan menjadi orang yang dermawan, rajin bekerja, dan kreatif.  Bila yang dipuji adalah fecesnya kelak anak menjadi orang yang ekonomis, besar minatnya untuk mengumpulkan benda-beda.
  • 9. MASA PHALIK (2-5 TAHUN):  Pemuasan seksuil berpusat pada alat kelamin.  Timbul odipus compleks : gejala dimana anak laki-laki mencintai ibunya, dan curiga pada ayahnya dan cemburu pada ibunya.  Odipus complek adalah pembawaan sejak lahir.  Kecemasan kastrasi menyebabkan berakhirnya odipus compleks.  Faktor lain: tidak adanya kemungkinan untuk mendpatkan kepuasan seksuil dari ibu,adanya kekecewaan-kekecewaan dari ibu, dan karena pengaruh pematangan.
  • 10. LANJUT……  Kecemasan kastrasi menyebabkan pula identifikasi yang lebih kuat pada ayah.  Represi odipus complex merupakan salah satu faktor yang penting dalam pembentukan dan perkemb super ego.  Super ego menggantikan odipus compleks dan merupakan penghalang terhadap inces.
  • 11. LANJUT…..  Manusia pada dasarnya adalah bi-seksuil artinya tiap-tiap orang memiliki ciri-ciri laki-laki dan perempuan, akibatnya ada kecenderungan untuk mencintai orang lain yang sejenis kelaminnya (dasar dari homoseksualis).  Perkembangan odipus compleks pada perempuan berbeda dengan anak laki-laki, awalnya seperti anak laki-laki mencintai ibu, tetapi tidak melakukan identifikasi kepada ayah, tetapi ketika ia tahu memiliki kelamin seperti ibunya ia menjadi merasa dikebiri, dan ibunyalah yang bertanggung jawab, kecintaan pada ibu hilang dan pindah ke ayah karena memiliki alat kelamin yang ia kagumi, sehingga timbullah odipus complex.  Pada anak laki-laki kecemasan kastrasi menjadi penyebab berakhirnya odipus complex, maka pada wanita menjadi penyebab odipus complex.  Odipus complex pada wanita biasanya lebih lama, tetapi lambat laun akan hilang, karena proses kematangan dan tidak adanya kemungkinan mendapatkan kepuasan seksual dari ayah.
  • 12. LANJUT…..  Akibatnya anak melakukan identifikasi kepada ibunya.  Sebagaimana anak laki-laki anak perempuan juga biseksuil.
  • 13. MASA LATENT :  Berlangsung dari umur 5 tahun, sampai permulaan pubertas.  Pada masa ini dorongan-dorongan nampaknya selalu dalam keadaan tertekan dan tidak muncul secara menyolok.  Masa laten diakhiri dengan masa baru yaitu masa genetal.
  • 14. MASA GENETAL :  Masa oral, anal dan phalik disebut sebagai masa pra genetal, di mana kepuasan seksuil diarahkan dan berasal dari diri sendiri (narcisme), belum diarahkan untuk reproduksi.  Pada akhir masa laten (kurang lebih 12 tahun) muncullah masa genetal yang umumnya berakhir pada usia 18 tahun.
  • 15. LANJUT……  Anak pada masa genetal, dorongan seksuilnya yang ketika masa laten dapat dikatakan sedang tidur mulai berkobar lagi, dan karenanyalah ia mulai tertarik pada jenis kelamin lain, proses heteroseksuil telah matang dan anak mulai terdorong untuk memperoleh pemuasan seksuil secara wajar, dorongan seksuil benar-benar telah ditujukan kearah reproduksi.
  • 16. LANJUT…….  Freud beranggapan bahwa masa genetal terjadilah proses sosialisasi, timbulnya aktivitas- aktivitas dalam kelompok masyarakat, persiapan membentuk keluarga dan timbullah minat pada jabatan-jabatan tertentu.  Masa genetal diakhiri dengan timbulnya masa dewasa di mana orang dapat telah mempunyai kepribadian yang stabil sifatnya.