Beberapa perilaku seksual yang mungkin dialami remaja dalam perkembangannya adalah berdandan untuk menarik perhatian lawan jenis, mempelajari hubungan seks melalui berbagai sumber, dan masturbasi untuk memenuhi dorongan seksual. Pada masa ini, remaja juga sering berpacaran yang dilakukan dengan berbagai bentuk sentuhan fisik.
Dokumen memberikan panduan tentang bagaimana orangtua dapat menjelaskan topik seksualitas kepada anak dengan cara yang sesuai dengan usia. Anak usia TK-SD perlu diberikan pengenalan organ tubuh dan kesehatan reproduksi secara ilmiah, serta dipersiapkan untuk masa pubertas. Anak SMP perlu penjelasan sistem organ seks secara detail dan tanggung jawab moral. Siswa SMA diberikan pemahaman lebih mendalam tentang topik tersebut
Dokumen tersebut membahas tentang pendidikan seks untuk remaja yang mencakup:
1. Sistem reproduksi pria dan wanita
2. Organ reproduksi pria dan wanita
3. Penyakit menular seksual seperti sipilis, gonore, HIV, dan AIDS
Dokumen tersebut membahas tentang konsep sehat dan sakit menurut beberapa ahli kesehatan dan agama. Pengertian sehat meliputi keseimbangan bio-psiko-sosial dan spiritual sedangkan sakit adalah gangguan fungsi normal yang menyebabkan aktivitas terganggu. Dokumen juga menjelaskan cara perawat memenuhi kebutuhan spiritual pasien seperti menganjurkan baca doa dan membaca Alkitab serta contoh rumah sakit yang menerapkannya.
Dokumen memberikan panduan tentang bagaimana orangtua dapat menjelaskan topik seksualitas kepada anak dengan cara yang sesuai dengan usia. Anak usia TK-SD perlu diberikan pengenalan organ tubuh dan kesehatan reproduksi secara ilmiah, serta dipersiapkan untuk masa pubertas. Anak SMP perlu penjelasan sistem organ seks secara detail dan tanggung jawab moral. Siswa SMA diberikan pemahaman lebih mendalam tentang topik tersebut
Dokumen tersebut membahas tentang pendidikan seks untuk remaja yang mencakup:
1. Sistem reproduksi pria dan wanita
2. Organ reproduksi pria dan wanita
3. Penyakit menular seksual seperti sipilis, gonore, HIV, dan AIDS
Dokumen tersebut membahas tentang konsep sehat dan sakit menurut beberapa ahli kesehatan dan agama. Pengertian sehat meliputi keseimbangan bio-psiko-sosial dan spiritual sedangkan sakit adalah gangguan fungsi normal yang menyebabkan aktivitas terganggu. Dokumen juga menjelaskan cara perawat memenuhi kebutuhan spiritual pasien seperti menganjurkan baca doa dan membaca Alkitab serta contoh rumah sakit yang menerapkannya.
Dokumen tersebut membahas beberapa model dan nilai promosi kesehatan, yaitu: 1) Health Belief Model yang menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku kesehatan seseorang, 2) Transtheoretical Model yang mengidentifikasi tahapan perubahan perilaku, 3) Theory of Reasoned Action yang menjelaskan pengaruh sikap dan norma sosial terhadap niat berperilaku, 4) Stress and Coping yang membahas hubungan antara stresor, stres, dan k
Masa remaja merupakan periode penting peralihan dari anak-anak ke dewasa yang ditandai dengan perubahan fisik, kognitif, emosional, dan sosial. Periode ini terbagi menjadi remaja awal dan akhir, dimana terjadi pertumbuhan fisik dan kematangan seksual beserta tugas-tugas perkembangan lainnya.
Dokumen tersebut membahas tentang kesehatan reproduksi remaja, termasuk organ reproduksi pria dan wanita, perubahan fisik selama masa pubertas, penyakit yang sering terjadi pada organ reproduksi, dan cara menjaga kesehatan organ reproduksi.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Therapeutic jurisprudence dapat digunakan dalam kasus kekerasan seksual dengan mengambil pendekatan rehabilitatif untuk pelaku dan memberikan perlindungan bagi korban dan masyarakat. Psikolog dapat membantu dengan melakukan asesmen dampak psikologis terhadap korban dan pelaku serta merekomendasikan program rehabilitasi yang tepat.
Dokumen tersebut membahas tentang periode pubertas dan remaja. Pubertas adalah masa perubahan fisik dan kematangan seksual pada usia 11-16 tahun yang ditandai dengan tumbuhnya bulu, perubahan suara, dan menstruasi. Remaja adalah masa transisi menuju dewasa yang ditandai dengan pencarian identitas dan belajar mengembangkan tanggung jawab.
Dokumen tersebut membahas beberapa kasus etik yang dihadapi oleh organisasi profesi bidan (IBI). Kasus-kasus tersebut meliputi kesalahan diagnosis bidan, pelanggaran wewenang dalam menangani persalinan, dan pelanggaran etik seperti melakukan aborsi. Dokumen ini juga menjelaskan isu etik, dilema, dan penyelesaian yang seharusnya dilakukan dalam menghadapi kasus-kasus tersebut.
Dokumen tersebut membahas tentang kesehatan reproduksi remaja, meliputi perubahan fisik dan psikologis selama pubertas, organ reproduksi, menstruasi, mimpi basah, kehamilan, hubungan seks pra-nikah dan bahayanya, serta pentingnya pacaran sehat dan menghindari rayuan cinta yang meresahkan.
Dokumen tersebut membahas siklus kesehatan wanita sepanjang masa, mulai dari konsepsi, bayi dan anak, remaja, usia subur, hingga usia lanjut. Pada setiap siklus terjadi perubahan fisik dan kebutuhan kesehatan yang berbeda. Faktor-faktor seperti sosial ekonomi, budaya, lingkungan, psikologis, dan biologis dapat mempengaruhi kesehatan reproduksi wanita.
Dokumen ini membahas tentang perkembangan janin selama kehamilan, mulai dari proses konsepsi hingga persiapan kelahiran. Janin akan berkembang dari sel-sel awal hingga organ tubuh yang lengkap pada minggu ke-16, dan siap untuk dilahirkan pada minggu ke-38.
Dokumen tersebut membahas beberapa model dan nilai promosi kesehatan, yaitu: 1) Health Belief Model yang menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku kesehatan seseorang, 2) Transtheoretical Model yang mengidentifikasi tahapan perubahan perilaku, 3) Theory of Reasoned Action yang menjelaskan pengaruh sikap dan norma sosial terhadap niat berperilaku, 4) Stress and Coping yang membahas hubungan antara stresor, stres, dan k
Masa remaja merupakan periode penting peralihan dari anak-anak ke dewasa yang ditandai dengan perubahan fisik, kognitif, emosional, dan sosial. Periode ini terbagi menjadi remaja awal dan akhir, dimana terjadi pertumbuhan fisik dan kematangan seksual beserta tugas-tugas perkembangan lainnya.
Dokumen tersebut membahas tentang kesehatan reproduksi remaja, termasuk organ reproduksi pria dan wanita, perubahan fisik selama masa pubertas, penyakit yang sering terjadi pada organ reproduksi, dan cara menjaga kesehatan organ reproduksi.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Therapeutic jurisprudence dapat digunakan dalam kasus kekerasan seksual dengan mengambil pendekatan rehabilitatif untuk pelaku dan memberikan perlindungan bagi korban dan masyarakat. Psikolog dapat membantu dengan melakukan asesmen dampak psikologis terhadap korban dan pelaku serta merekomendasikan program rehabilitasi yang tepat.
Dokumen tersebut membahas tentang periode pubertas dan remaja. Pubertas adalah masa perubahan fisik dan kematangan seksual pada usia 11-16 tahun yang ditandai dengan tumbuhnya bulu, perubahan suara, dan menstruasi. Remaja adalah masa transisi menuju dewasa yang ditandai dengan pencarian identitas dan belajar mengembangkan tanggung jawab.
Dokumen tersebut membahas beberapa kasus etik yang dihadapi oleh organisasi profesi bidan (IBI). Kasus-kasus tersebut meliputi kesalahan diagnosis bidan, pelanggaran wewenang dalam menangani persalinan, dan pelanggaran etik seperti melakukan aborsi. Dokumen ini juga menjelaskan isu etik, dilema, dan penyelesaian yang seharusnya dilakukan dalam menghadapi kasus-kasus tersebut.
Dokumen tersebut membahas tentang kesehatan reproduksi remaja, meliputi perubahan fisik dan psikologis selama pubertas, organ reproduksi, menstruasi, mimpi basah, kehamilan, hubungan seks pra-nikah dan bahayanya, serta pentingnya pacaran sehat dan menghindari rayuan cinta yang meresahkan.
Dokumen tersebut membahas siklus kesehatan wanita sepanjang masa, mulai dari konsepsi, bayi dan anak, remaja, usia subur, hingga usia lanjut. Pada setiap siklus terjadi perubahan fisik dan kebutuhan kesehatan yang berbeda. Faktor-faktor seperti sosial ekonomi, budaya, lingkungan, psikologis, dan biologis dapat mempengaruhi kesehatan reproduksi wanita.
Dokumen ini membahas tentang perkembangan janin selama kehamilan, mulai dari proses konsepsi hingga persiapan kelahiran. Janin akan berkembang dari sel-sel awal hingga organ tubuh yang lengkap pada minggu ke-16, dan siap untuk dilahirkan pada minggu ke-38.
Dokumen tersebut membahas mengenai seks bebas dan dampaknya, termasuk penyebab dan pencegahannya. Seks bebas dapat berakibat buruk seperti kehamilan dan penyakit menular seksual pada remaja. Faktor penyebabnya antara lain pengaruh lingkungan, teman sebaya, dan ketidakhadiran orang tua. Pencegahannya meliputi penguatan iman agama, menjauhi pergaulan bebas, serta mengisi waktu
Kespro Remaja : Perilaku Seksual RemajaNuranisah D.
Dokumen tersebut membahas tentang perilaku seksual pada remaja dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Terdapat beberapa tahapan perkembangan perilaku seksual remaja yang dipengaruhi oleh perubahan biologis, pengaruh lingkungan seperti teman sebaya dan orang tua, serta prestasi akademik. Dokumen tersebut juga memberikan beberapa upaya untuk mencegah perilaku seksual pada remaja.
Makalah ini membahas seks bebas di kalangan remaja dan peranan guru BK dalam mencegahnya. Seks bebas di kalangan remaja semakin marak karena faktor peer pressure, kurangnya pendidikan seks, dan perhatian orang tua. Guru BK berperan penting dalam memberikan konseling dan pendidikan seks yang tepat guna mencegah dampak buruk seperti penyakit menular dan kehamilan di luar nikah.
Dokumen tersebut membahas tentang tingkah laku seksual remaja. Ia menyatakan bahwa masalah seksual kalangan remaja saat ini menjadi perhatian, dengan beberapa remaja terlibat dalam perilaku seksual sejak usia 11 tahun. Kajian menunjukkan remaja perempuan cenderung melakukan hubungan seks untuk mendapatkan cinta, meski perasaan cinta tersebut dapat berubah menjadi nafsu. Trend saat ini
Tugas ini membahas perkembangan anak pada masa pubertas dan remaja. Karakteristik masa pubertas meliputi perubahan fisik, psikis, dan seksual antara usia 8-16 tahun. Ciri-ciri pubertas meliputi pertumbuhan rambut dan organ reproduksi, perubahan suara, dan mimpi basah. Orang tua disarankan memberikan pengertian sejak dini tentang perubahan fisik dan seksualitas selama masa pubertas. Perkembangan
Remaja masa kini banyak terpengaruh lingkungan dan kurang perhatian orang tua sehingga mudah terlibat pergaulan bebas. Pergaulan bebas berdampak negatif seperti kehamilan di luar nikah, penyakit menular, dan gangguan mental dan sosial. Untuk mencegah dampak buruknya, perlu penguatan pendidikan agama dan pengawasan orang tua.
Remaja masa kini banyak terpengaruh lingkungan dan kurang perhatian orang tua sehingga melakukan pergaulan bebas yang berakibat buruk bagi kesehatan, sosial, dan agama mereka. Tindakan tersebut dapat menciptakan lingkaran setan yang sulit dihindari.
Penelitian social dan hokum tentang pentingnya Pendidikan kesehatan reproduksi terhadap siswa SMA. Di sini kami menyampaikan sebab akibat, dan dasar hukum yang membuat Pendidikan Kespro ini harus dilaksanakan di sekolah tingkat menengah.
PSIKOLOGI PERKEMBANGAN II (perkembangan seksual pada remaja)Firdasari6
Dokumen tersebut membahas tentang perkembangan seksual dan alasan berpacaran pada masa remaja. Remaja sedang mengalami proses individuasi dan pembentukan identitas diri. Mereka juga dihadapkan pada tantangan mencapai kemandirian dari orang tua dan mengembangkan orientasi seksual serta peran gender. Beberapa alasan populer berpacaran pada remaja adalah karena tertarik satu sama lain, ingin saling mengenal, dan konformitas terhadap
Dokumen tersebut membahas tentang definisi dan faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya seks bebas pada remaja serta dampak dan pencegahannya. Secara ringkas, dokumen menjelaskan bahwa seks bebas pada remaja dapat disebabkan oleh faktor lingkungan seperti tontonan dan tekanan teman, yang jika tidak dicegah dapat berdampak buruk seperti kehamilan, penyakit menular, dan gangguan psikologis.
Panduan untuk memilih mata pelajaran pilihan yang akan dilaksanakan di jenjang SMK, yang mana sebagian besar sudah melakasanakan kurikulum merdeka. mata pelajaran pilihan bisa dipilih dari konsentrasi yang ada di sekolah, atau bisa juga memilih matqa pelajaran diluar konsentrasi keahlian yang dimiliki, dengan catatan sarana dan prasarana tersedia untuk melaksanakan pembelajaran.
Materi ini membahas tentang defenisi dan Usia Anak di Indonesia serta hubungannya dengan risiko terpapar kekerasan. Dalam modul ini, akan diuraikan berbagai bentuk kekerasan yang dapat dialami anak-anak, seperti kekerasan fisik, emosional, seksual, dan penelantaran.
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka - abdiera.com, Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka
Pendidikan inklusif merupakan sistem pendidikan yang
memberikan akses kepada semua peserta didik yang
memiliki kelainan, bakat istimewa,maupun potensi tertentu
untuk mengikuti pendidikan maupun pembelajaran dalam
satu lingkungan pendidikan yang sama dengan peserta didik
umumlainya
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024Kanaidi ken
Dlm wktu dekat, Pelatihan/WORKSHOP ”CSR/TJSL & Community Development (ISO 26000)” akn diselenggarakan di Swiss-BelHotel – BALI (26-28 Juni 2024)...
Dgn materi yg mupuni & Narasumber yg kompeten...akn banyak manfaat dan keuntungan yg didpt mengikuti Pelatihan menarik ini.
Boleh jga info ini👆 utk dishare_kan lgi kpda tmn2 lain/sanak keluarga yg sekiranya membutuhkan training tsb.
Smga Bermanfaat
Thanks Ken Kanaidi
2. Memasuki masa remaja yang diawali dengan
terjadinya kematangan seksual, maka remaja akan
dihadapkan pada keadaan yang memerlukan
penyesuaian untuk dapat menerima perubahan-
perubahan yang terjadi (Steinberg, 1993: Santrock,
2002). Kematangan seksual dan terjadinya
perubahan bentuk tubuh sangat berpengaruh pada
kehidupan kejiwaan remaja
Masa remaja merupakan masa dimana dianggap
sebagai masa-masa labil serta susah diatur.
Karena mereka telah memiliki
keinginan bebas untuk menentukan nasib sendiri,
kalau terarah dengan
baik maka ia akan menjadi seorang individu yang
memiliki rasa tanggungjawab, tetapi
kalau tidak terbimbing maka bisa menjadi seorang
yang tak memiliki masa depan dengan baik.
3. Perkembangan
seksual remaja
usia sekolah 6-11 atau 12 tahun
Meningkatnya minat dan
kesadaran seksual pada anak pra-
remaja atau anak puber, terutama
karena terjadinya perubahan
hormonal
1
2
3
Muncul pertanyaan tentang relasi
intim, perilaku seksual, menstruasi,
kehamilan.
Pada anak pra-remaja melakukan
eksperimentasi dengan anak
seusianya dalam permainan,
seperti: mencium, menyentuh,
menunjukkan bagian tubuh atau
melakukan role play perilaku
seksual.
4. Perkembangan
seksual remaja
pasca pubertas usia 11 atau 12-13 tahun
Setelah puber, akan meningkat
minat dan rasa ingin tahu tentang
informasi seksual
1
2
3
Memiliki banyak pertanyaan
menganai relasi intim dan perilaku
seksual
Menggunakan istilah seksual dan
membicarakan perilaku seksual
dengan teman sebaya
Meningkatnya eksperimentasi
seksual, seperti: berciuman dengan
membuka bibir, menggesekkan
tubuh, mengelus bagian tubu
4
Masturbasi secara pribadi5
5. Perkembangan
seksual remaja
remaja 13-16 tahun
Pertanyaan tentang pengambilan
keputusan mengenai relasi sosial,
relasi intim dan aturan masyarakat
mengenai seksualitas
1
2
3
Bereksperimen secara seksual
dengan teman remaja yang sebaya,
seperti: berciuman dengan
membuka bibir, menggesekkan
bagian tubuh, eksplorasi dan
kontak pada bagian genitalia.
Pada beberapa remaja bahkan
terjadi intercourse
6. Satu hal yang paling menonjol pada masa perkembangan
seorang remaja adalah pada perkembangan perilaku
seksualitasnya. Perilaku seksualitas pada remaja secara alami
dipengaruhi oleh perkembangan hormon dalam dirinya dan
juga terpengaruh akan lingkungan sekitar nya. Pada masa ini,
jika seorang remaja tidak mendapatkan pendidikan tentang
perilaku seksualitas yang baik dari orangtua, guru, atau
lingkungannya. Maka bukan tidak mungkin seorang remaja
akan melakukan hal-hal yang menyimpang sebagai tujuan
pemenuhan hasrat seksualnya yang terus meningkat.
7. Apa saja perilaku seksual dalam
perkembangan yang mungkin
dialami seorang remaja?
8. Berdandan untuk menunjukan
kelebihan fisiknya
Hal yang paling ringan yang dilakukan oleh seorang
remaja adalah menunjukan perilaku seksualitasnya
adalah berdandan, dengan tujuan ingin menunjukan
segala kelebihan fisik yang dimilikinya. Remaja
perempuan ingin terlihat menjadi yang paling cantik dan
menarik, begitu juga remaja lelaki yang ingin terlihat
menjadi paling tampan dan memiliki daya tarik untuk
lawan jenisnya. Berdandan adalah perilaku yang wajar
dilakukan oleh seorang remaja, namun akan menjadi
tidak wajar jika dilakukan secara berlebihan.
9. Mempelajari hubungan seksual
dengan lawan jenisnya
Rasa keingintahuan yang besar dan dorongan hasrat seksual
dalam diri seorang remaja, akan membuat seorang remaja mulai
mencari tahu dan mempelajari tentang hubungan seksual dengan
lawan jenisnya. Pada remaja laki-laki, dia akan mulai bertanya
pada dirinya sendiri tentang ukuran alat kelaminnya, atau
membandingkan dengan alat kelamin orang lain yang dia lihat
melalui foto atau film porno. Rasa keingintahuan tentang
hubungan seksual dengan lawan jenisnya, dipenuhi dengan
menonton film porno, membaca cerita-cerita seks, atau bahkan
mengintip orang lain yang melakukan hubungan seks.
10. Masturbasi dan onani
Masturbasi dan onani adalah suatu kebiasaan buruk yang dilakukan
seorang remaja untuk memenuhi hasrat seksualnya, dengan cara
menyentuh atau merangsang bagian tubuhnya sendiri pada bagian-
bagian yang sensitif dan bisa memberikan kepuasan atau kenikmatan
seksual. Perilaku penyimpangan ini dilakukan karena dorongan
seksual dari dalam dirinya yang tidak tersalurkan dengan lawan
jenisnya.
Banyak remaja yang beranggapan bahwa perilaku seperti ini
bukanlah sebuah penyimpangan. Pemahaman yang keliru
didapatkan dari lingkungannya, bisa dari obrolan dengan teman
sebayanya, atau juga karena pengaruh lain dari film porno dan hal
lainnya. Karena itu masturbasi dan onani dianggap sebagai hal yang
biasa dan tidak malu untuk diperbincangkan para remaja
12. Berpacaran dan mulai
melakukan sentuhan fisik
Pada masa remaja, baik remaja perempuan maupun
remaja laki-laki akan memiliki sebuah rasa ketertarikan
dengan lawan jenisnya. Perasaan ini adalah sebuah
dorongan yang dirasakan dari dalam dirinya ketika
berinteraksi dengan lawan jenisnya.Perilaku yang
dilakukan adalah sentuhan fisik dengan lawan jenisnya,
hal ini dilakukan untuk memenuhi hasrat seksualnya.
Seorang remaja yang berpacaran akan melakukan
sentuhan tangan, berpelukan, cium dahi, cium pipi
hingga ciuman bibir.