Daun gaharu (Aquilaria microcarpa Bail) merupakan salah satu tanaman yang tumbuh di hutan indonesia yang dapat dimanfaatkan sebagai antibakteri. Sebuah penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa farmasi Universitas Tanjungpura, Rafika Sari dan rekannya ingin mengetahui golongan kandungan senyawa metabolit sekunder daun gaharu dan aktivitas antibakteri terhadap bakteri Staphylococcus aureus dan Proteus mirabilis
1. KHASIAT DAUN GAHARU EFEKTIF SEBAGAI ANTIBAKTERI
Daun gaharu (Aquilaria microcarpa Bail) merupakan salah satu tanaman yang tumbuh di
hutan indonesia yang dapat dimanfaatkan sebagai antibakteri. Sebuah penelitian yang
dilakukan oleh mahasiswa farmasi Universitas Tanjungpura, Rafika Sari dan rekannya ingin
mengetahui golongan kandungan senyawa metabolit sekunder daun gaharu dan aktivitas
antibakteri terhadap bakteri Staphylococcus aureus dan Proteus mirabilis.
Penyakit infeksi banyak menyerang masyarakat terutama di daerah tropis seperti Indonesia.
Kondisi lingkungan yang berdebu, temperatur hangat, dan lembab menjadi faktor mikroba
bisa tumbuh subur. Ditambah keadaan sanitasi yang buruk lebih memudahkan penyakit
infeksi semakin berkembang.
Daun gaharu mengandung metabolit sekunder diantaranya alkaloid, fenol, terpenoid, steroid,
saponin dan flavonoid. Penelitian terdahulu yang dilakukan Yasmin (2016) menyebutkan
daun ini memiliki efek positif untuk kesehatan seperti sifat antioksidan, analgesik antipiretik,
anti inflamasi, antihiperglikemia, dan antimikroba.
Meskipun penelitian tentang daun gaharu pada pengujian antimikroba, namun peneliti belum
menemukan penelitian tentang uji aktivitas antibakteri daun gaharu terhadap bakteri
Staphylococcus aureus dan Proteus mirabilis. Atas dasar ini, Rafika Sari dan rekannya
melakukan studi terhadap daun tersebut.
Metode Penelitian
Bahan utama yang digunakan adalah ekstrak daun gaharu yang diperoleh melalui proses
maserasi. Ini dilakukan dengan cara merendam simplisia daun gaharu dalam pelarut etanol
sampai bening dengan pengadukan setiap 24 jam.
Penggantian pelarut dilakukan setiap 24 jam kemudian dilakukan penyaringan dengan kertas
saring. Semua maserat dikumpulkan dan dimasukkan ke dalam rotary evaporator pada suhu
40°C, selanjutnya filtrat yang tersisa diuapkan menggunakan cawan penguap di dalam
waterbath hingga diperoleh ekstrak kental.
2. Kontrol positif dalam penelitian tersebut adalah siprofloksasin 50 μg, dan kontrol negatif
menggunakan DMSO 20%. Hasil skrining fitokimia daun gaharu ditemukan metabolit
sekunder golongan senyawa fenolik, tanin, flavonoid, steroid, dan saponin.
Tabel zona hambat pengunjian daun gaharu
Hasil Penelitian
Berdasarkan hasil pengujian tersebut, Ekstrak etanol daun gaharu memiliki aktivitas
antibakteri pada Staphylococcus aureus dan Proteus mirabilis. Zona hambat yang dihasilkan
semakin besar seiring dengan meningkatnya konsentrasi, sehingga peneliti
mengasumsi bahwa adanya hubungan yang berbanding lurus antara konsentrasi dengan
hasil zona hambat.
Hasil pengujian menunjukkan bahwa diameter zona hambat yang dihasilkan lebih besar pada
Staphylococcus aureus dibandingkan dengan Proteus mirabilis. Peneliti menjelaskan
perbedaan sensitivitas bakteri terhadap antibakteri dipengaruhi oleh struktur dinding sel
bakteri.
Bakteri Gram positif cenderung lebih sensitif terhadap antibakteri karena struktur dinding sel
bakteri gram positif lebih sederhana dibandingkan struktur dinding sel bakteri Gram negatif .
Ini memudahkan senyawa antibakteri untuk masuk ke dalam sel bakteri Gram positif.
3. Kesimpulan
Dari hasil diameter zona hambat yang diperoleh, ekstrak etanol daun gaharu konsentrasi 300,
400 dan 500 mg/mL berbeda bermakna dengan Siprofloksasin. Hal ini menunjukkan bahwa
Ekstrak etanol daun gaharu (Aquilaria microcarpa Bail) memiliki aktivitas antibakteri tetapi
tidak lebih dari dari Siprofloksasin.
Sekilas tentang Universitas Tanjungpura, saat ini telah menjadi salah satu ikon kebanggaan
negeri melalui aktivitas pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi berkelanjutan.
Bersama UNTAN membangun negeri telah menerbitkan ribuan kajian ilmiah berbasis riset,
sehingga tidak heran jika Universitas di pontianak ini menjadi satu dari yang terbaik di
Indonesia.
Referensi: Sari Rafika, dkk. 2017. Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Daun Gaharu
(Aquilaria microcarpa Baill.) Terhadap Bakteri Staphylococcus aureus dan
Proteus mirabilis. Pharm Sci Res, Vol. 4 No.3. ISSN 2407-2354