BANGUNAN BERTINGKAT DIBAGI MENJADI DUA (BERDASARKAN KETINGGIAN GEDUNG DAN SPESIFIKASI DAN SYARAT-SYARAT) :
LOW RISE BUILDING (3-4 LANTAI ATAU DGN KETINGGIAN 10 m)
HIGH RISE BUILDING (LBH DARI 4 LANTAI ATAU LEBIH 10 m)
BANGUNAN BERTINGKAT DIBAGI MENJADI DUA (BERDASARKAN KETINGGIAN GEDUNG DAN SPESIFIKASI DAN SYARAT-SYARAT) :
LOW RISE BUILDING (3-4 LANTAI ATAU DGN KETINGGIAN 10 m)
HIGH RISE BUILDING (LBH DARI 4 LANTAI ATAU LEBIH 10 m)
this slide is about wood joint but please ask ur lecture about the pic of wood joint and get the right pic ocey. use this slide as ur reference ocey goodluck!!
2. Pondasi Rumah Panggung
A. Pondasi Umpak
• Pondasi setempat/umpak yang dimaksudkan di dalam pedoman teknis ini adalah pondasi
umpak yang terbuat dari beton kosong (tanpa tulangan) campuran 1PC : 1 1/2 Psr : 2 1/2 Krl.
• Bentuk pondasi umpak adalah prisma terpancung dengan ukuran penampang atas 25 cm x
25 cm, penampang bawah 60 cm x 60 cm, dan tinggi 90 cm
• Bagian yang tertanam dari pondasi umpak sekurang-kurangnya 30 cm atau sampai tanah
keras. Jarak maksimum antar pondasi adalah 1,5 m.
• Pembuatan papan duga (bowplang) sebagai acuan penempatan harus dibuat sedemikian
rupa sehingga setiap baris pondasi berada tepat dibawah sumbu memanjang balok, seperti
ditunjukkan pada Gambar 15
• Setiap pondasi umpak harus terikat satu sama lain dengan balok pengikat, seperti pada
Gambar 16
4. B. Pondasi Menerus
• Bahan pondasi ini dibuat dari pasangan batu kali dengan adukan untuk spesi 1PC: 4 Psr.
• Struktur bangunan atas harus terikat pada pondasi dengan menggunakan angkur besi
berdiameter 12 mm dan jarak maksimum 1,5m
• Apabila menggunakan papan sebagai dinding, maka jumlah paku yang digunakan
sekurang-kurangnya 2 buah, dan sambungan pada papan satu dengan lainnya digunakan
sambungan alur lidah.
• Untuk mendapatkan bangunan yang kokoh, maka pada setiap detail sambungan pada
struktur rangkanya sebaiknya mengunakan sambungan takik yang dikencangkan dengan
paku.
• Detail A merupakan detail sambungan pada sudut bangunan antara ring balok kayu
dengan kolom:
a. Sambungan ring balok kayu disudut digunakan sambungan takik.
b. Sambungan kolom dengan ring balok menggunakan sambungan pasak.
c. Untuk menambah kekakuan, maka antara ring balok dengan kolom dipasang
sekur- sekur dari papan 2/20 cm dan dipaku.
7. C. Pondasi Tiang
Gambar 24 merupakan ilustrasi dari rumah kayu dinding papan dengan pondasi tiang. Ini
adalah hubungan Pondasi Tiang dengan Balok Penguat Horisontal (Detail A) Untuk
mendapatkan kekokohan struktur bawah dari rumah panggung ini, maka sistem
sambungan yang digunakan adalah sistem sambungan takik dengan penguat paku dan
pasak masing-masing untuk sambungan sekur dan sambungan balok - kolom.
Detail Pondasi Tiang
8.
9. Struktur Atap
Komponen utama dari sruktur atap adalah kuda-kuda. Kontruksi kuda-kuda
kayu umumnya merupakan suatu kontruksi penyanggah atau pendukung
utama dari atap. Kontruksi kuda-kuda kayu mempunyai syarat tidak boleh
berubah bentuk, terutama jika sudah berfungsi. Beban-beban atap yang
harus diterima kontruksi kuda-kuda kayu melalui gording-gording yang
sedapat mungkin disalurkan / diterima tepat pada titik buhul. Dengan
demikian rangka batang dapat bekerja sesuai dengan perhitungan besarnya
gaya batang dan juga batang tersebut tidak terjadi tegangan lentur
melainkan hanya terdapat tegangan normal tekan dan tarik.
11. Dinding
Fungsi dinding sebagai pembatas ruang, bukan fungsi struktur. Sehingga pemilihan
materialnya tidak diperlukan yang terlalu kuat. Biasanya digunakan papan kayu dengan
dimensi 2/20 cm. Papan kayu yang digunakan sebagai dinding tersebut disusun dengan
konstruksi alur lidah. Apabila digunakan kayu sebagai dinding, maka jumlah paku yang
digunakan sekurang-kurangnya 2 buah.
Detai Dinding
12. Macam-macam Sambungan Kayu
1. Sambungan bibir lurus
Merupakan jenis sambungan yang paling sederhana, kekuatan sambungan lemah karena masing-masing
ditakik separo, sehingga digunakan untuk batang yang seluruh permukaannya tertahan (contoh balok
tembok/murplat). Sambungan diperkuat dengan paku atau baut.
Jenis sambungan BIBIR LURUS ini biasanya digunakan untuk
penyambungan kayu pada arah memanjang. (biasanya
digunakan untuk kayu balok pada konstruksi bangunan ).
13. 2. Sambungan Kait Lurus
Jenis sambungan ini digunakan apabila ada gaya tarik yang timbul pada batang, dan
seluruh permukaan batang tertahan. Sambungan diperkuat dengan paku atau baut.
14. 3. Sambungan Lurus Miring
Sambungan ini digunakan untuk menyambung gording yang dipikul oleh kuda-kuda. Letak didekatkan
kuda-kuda, bukan bibir penutup.
15. 4. Sambungan Kait Miring
Hampir sama dengan bibir miring, sambungan digunakan jika gaya tarik bekerja pada batang.
16. 6. Sambungan Tarikan Mulut Ikan
Type sambungan TAKIKAN LURUS MULUT IKAN ini biasa digunakan pada balok kayu dengan
arah memanjang
17. 5. Sambungan Memanjang kunci sesisi
Jenis sambungan ini digunakan untuk konstruksi kuda-kuda baik balok tarik maupun kaki kuda-
kuda, karena menghasilkan kekuatan tarik maupun desak yang baik.
· Letak pengunci pada balok tarik berada diatas, sedangkan pada pada kaki kuda-kuda berada di atas.
· Pengunci akan menyebabkan momen sekunder pada sambungan, oleh karena tidak diperkenankan
menggunakan sambungan miring.
18. 7. Sambungan Memanjang kunci jepit
Sambungan kunci jepit dapat menetralisir momen sekunder yang terjadi pada sambungan
kunci sesisi. Kekuatan yang dihasilkan lebih baik, namun kurang tepat digunakan untuk
kuda-kuda.
19. 8. Sambungan Memanjang Tegak Lurus
Digunakan untuk tiang-tiang tinggi, yang dimensinya sulit didapatkan di pasaran
20. 9. Sambungan Kayu Melebar Lidah dan Alur
Type sambungan kayu melebar jenis LIDAH DAN ALUR ini biasa digunakan pada jenis kayu
melebar untuk konstruksi lantai dan konstruksi dinding. Untuk detailnya silakah lihat gambat
berikut.
21. 10. Sambungan Tarikan Lurus Tangkap
Type sambungan TAKIKAN LURUS RANGKAP ini biasa digunakan pada balok kayu dengan arah
memanjang.
22. 11. Sambungan Kayu Purus dan Lobang dengan Gigi Tegak
Type sambungan kayu PURUS DAN LOBANG DENGAN GIGI TEGAK ini biasa digunakan pada balok
kayu dengan arah memanjang.
24. 2. Hubungan Silang dan Lintang
Hubungan silang, digunakan untuk menghubungkan kayu yang saling silang (vertikal dan horisontal).
Sambungan lintang digunakan untuk pemasangan bubungan/nok
25. 3. Hubungan Pen Lobang
Hubungan Pen lobang, digunakan untuk hubungan ambang atas dengan tiang daun
pintu.
27. Keuntungan dan Kerugian Kayu
1. Relatif mempunyai kekuatan yang tinggi, dan berat sendiri yang rendah.
2. Mempunyai daya tahan yang tinggi terhadap pengaruh kimia dan listrik.
3. Mudah dikerjakan.
4. Relatif murah dan mudah didapat.
5. Mudah diganti dalam waktu yang singkat.
1. Kurang homogen dengan cacat-cacat alam seperti arah serat yang membentuk
penampang, spiral, dan diagonal.
2. Daya muai dan susut yang besar.
3. Kurang awet.
4. Pada pembebanan jangka panjang, lendutan yang cukup besar.