SlideShare a Scribd company logo
SHEAR
WALL
SISTEM PENAHAN BEBAN LATERAL
Syarat perancangan struktur bangunan gedung disamping kekuatan (strength) yang
memadahi diperlukan pula layanan (serviceability) yang baik yaitu : keawetan (durability) dan
kenyamanan (comfortability → stiffness). Syarat terakhir tersebut akan sangat dirasakan pada
perancangan bangunan tinggi karena pengaruh beban lateral seperti gempa atau angin akan
sangat mempengaruhi simpangan horisontal (lateral drift) dan dengan demikian akan
mempengaruhi kenyamanan pemakainya.
Pengaku terhadap beban lateral dapat berupa portal balok-kolom (open frame), rangka
batang silang (truss) atau dinding tahan geser/ dinding geser/ DG (shear resistance wall atau
shear wall disingkat SW ). Sistem penahan beban lateral ini kemudian harus diikuti oleh sistem
fondasi yang mampu meneruskan beban itu ke tanah, apabila momen oleh gaya lateral lebih
besar dari pada kemampuan fondasi maka struktur dapat mengguling.
PENGERTIAN SHEARWALL
Bangunan tinggi tahan gempa umumnya menggunakan elemen-elemen struktur kaku
berupa dinding geser untuk menahan kombinasi gaya geser, momen, dan gaya aksial yang
timbul akibat beban gempa. Dengan adanya dinding geser yang kaku pada bangunan, sebagian
besar beban gempa akan terserap oleh dinding geser tersebut.
Dapat disimpulkan bahwa dinding geser adalah struktur vertikal yang digunakan pada
bangunan tingkat tinggi. Fungsi utama dari dinding geser adalah menahan beban lateral
seperti gaya gempa dan angin.
JENIS-JENIS SHEARWALL
(a) Tipe Tube
(d) Tipe C-shape (e) Tipe I-shape (f) Tipe Coupled SW
(b) Tipe Rectangle (c) Tipe L-shape
JENIS-JENIS SHEARWALL
Dari sisi keamanan, tipe (a) kurang baik terhadap bahaya kebakaran karena di dalam tube
sering digunakan untuk keperluan akses vertikal, misal ruang tangga/ lift/ escalator (kecuali di
dalam tube terdapat blower yang dapat menghembuskan udara segar saat terjadi kebakaran),
namun dari sisi arsitektur tipe ini disukai oleh sebab jarak jangkau yang relatif sama ke segala arah
sehingga membuat nyaman bagi pemakainya.
Dari sisi struktur tipe (a) sangat kokoh dan memiliki kekakuan sama ke segala arah, namun
bila terjadi momen puntir maka tipe ini akan memikul gaya geser lebih besar dibandingkan
dengan tipe (b), (c), (d), (e) dan (f) karena lengannya terhadap pusat kekakuan lebih pendek.
Apabila sebuah dinding geser kantilever tidak cukup kuat menahan gaya lateral maka dua buah
atau lebih dinding geser dapat dirangkai menggunakan balok penghubung (coupled beam) yang
umumnya memiliki kekakuan yang tinggi (tipe f).
JENIS-JENIS SHEARWALL
Berdasarkan letak dan fungsinya, dinding geser dapat diklasifikasikan dalam 3 jenis yaitu :
• Bearing walls adalah dinding geser yang juga mendukung sebagianbesar beban gravitasi .
Tembok-tembok ini juga menggunakan dinding partisi antar apartemen yang berdekatan.
• Frame walls adalah dinding geser yang menahan beban lateral, dimanabeban gravitasi berasal
dari frame beton bertulang. Tembok-tembok ini dibangun diantara baris kolom.
• Core walls adalah dinding geser yang terletak di dalam wilayah intipusat dalam gedung yang
biasanya diisi tangga atau poros lift. Dinding yang terletak dikawasan inti pusat memiliki fungsi
ganda dan dianggap menjadi pilihan paling ekonomis.
(a) Bearing Walls (b) Frame Walls (c) Core Walls
JENIS-JENIS SHEARWALL
Jenis dinding geser berdasarkan banyaknya dinding dibagi atas :
1. Dinding geser sebagai dinding tunggal
2. Beberapa dinding geser disusun membentuk CORE
gb.dinding geser tunggal dan dinding geser core
JENIS-JENIS SHEARWALL
Jenis dinding geser berdasarkan variasi susunan dinding geser dalam denah dibagi atas :
1. Dinding geser sebagai dinding eksterior
2. Dinding geser sebagai dinding interior
3. Dinding geser simetri
4. Dinding geser asimetri
5. Dinding geser penuh selebar bangunan
6. Dinding geser hanya sebagian dari lebar
bangunan
JENIS-JENIS SHEARWALL
Dinding geser dikategorikan berdasarkan geometrinya, yaitu (Imran dkk, 2008):
1. Flexural wall (dinding langsing), yaitu dinding geser yang memiliki rasio hw/lw≥ 2,
dimana desain dikontrolterhadap perilaku lentur,
2. Squat wall (dinding pendek), yaitu dinding geser yang memiliki rasio hw/lw≤2, dimana
desain dikontrol terhadap perilaku lentur,
3. Coupled shear wall (dinding berangkai), dimana momen guling yang terjadiakibat
beban gempa ditahan oleh sepasang dinding geser yang dihubungkan dengan balok-
balok penghubung sebagai gaya tarik dan tekan yang bekerja pada masing-masing
dasar dinding tersebut.
Menurut reaksinya terhadap beban geser , sistem rangka dinding geser dibagi menjadi 3 tipe :
JENIS-JENIS SHEARWALL
• Sistem rangka bersendi
dinding geser
• Sistem interaksi rangka
bersendi Vierendeel dinding
geser
• Interaksi rangka kaku – dinding geser
KEUNTUNGAN SHEARWALL
 Karena system dinding geser bukan merupakan struktur utama, maka
system ini dapat diinteraksikan dengan system – system lain untuk menutupi
kekurangan dari system tersebut.
 Dinding geser yang merupakan rangkaian dinding, efisien untuk menahan
gaya-gaya lateral.
 Struktur dinding geser sekaligus dapat difungsikan sebagai pembatas ruang.
KERUGIAN SHEARWALL
 Diatas 500 kaki penggunaan hanya dengan dinding geser untuk menahan beban
lateral menjadi tidak praktis. Lendutan yang terjadi akan demikian besarnya sehingga
menyebabkan keretakan partisi.
 Dinding geser tidak dapat digunakan secara bebas karena akan menimbulkan
masalah fungsuional, untuk itu digunakan kombinasi antara lain deengan struktur
rangka dimana dinding geser diletakan pada daerah service/lokasi yang tidak
menimbulkan masalah fungsional.
 Untuk dinding geser yang menggunakan bentuk dasar segitiga atau membentuk
sudut lancip, ruang-ruang yang berbentuk menjadi kurang efektif dan efisien.
KRITERIA SHEARWALL
Sebagian besar beban gempa pada bangunan akan terserap oleh dinding geser tersebut. Kolom-
kolom dianggap tidak ikut mendukung gaya horizontal, sehingga hanya didesain untuk menahan gaya
vertikal saja. Shearwall dapat dianggap sebagai balok kantilever vertikal yang terjepit bagian
bawahnya pada pondasi atau basemen. Oleh karena itu dinding geser atau shear wall selain menahan
geser (shear force) juga menahan lentur. Panjang horisontal dinding geser biasanya 3-6 meter, dengan
ketebalan kurang lebih 30 cm. Beberapa dinding geser dihubungkan oleh plat lantai beton (sebagai
difragma) membentuk suatu sistem struktur 3 dimensi. Dinding geser pada umumnya bersifat kaku,
sehingga deformasi (lendutan) horizontal menjadi kecil. Kerusakan pada elemen non struktural
(dinding pembagi ruang, fasad, langit-langit) baru terjadi pada gempa yang relatif kuat. Sehingga
diperoleh suatu struktur yang lebih kuat dan ekonomis.
Oleh karena itu, dinding geser harus didesain untuk mampu menahan gaya lateral yang mungkin
terjadi akibat beban gempa, dimana berdasarkan SNI 03-2847-2013 pasal 14.5.3.1, tebal minimum
dinding geser (td) tidak boleh kurang dari 100 mm.
MASALAH STABILITAS
Efek beban lateral pada desain struktur, ketidak stabilan lateral adalah hal yang mendasar yang amat
penting untuk dihindari. Hal ini sangat penting diperhatikan untuk bangunan dengan tinggi berapapun, tetapi lebih
penting lagi pada bangunan bertingkat tinggi.
Bagaimana suatu struktur menahan gaya lateral, tidak saja mempengaruhi desain elemen-elemen
vertikal struktur, tetapi juga elemen horisontalnya. Tiga macam bidang vertikal sebagai komponen penahan gaya
lateral (three stabilizing mechanism: moment resisting frame (rigid frame), braced frame dan shear walls. Dalam
bidang horizontal digunakan diaphragms, umumnya dibentuk oleh lantai dan bidang atap gedung, atau rangka
horisontal.
Mekanisme dasar untuk menjamin adanya kestabilan lateral dapat diperoleh dengan menggunakan
hubungan kaku pada struktur bertingkat rendah sampai menengah dan penggunaan (dinding geser, bracing diagonal
dan aksi rangka) pada gedung bertingkat menengah dan tinggi.
Rangka-rangka dapat kurang efisien sebagai pemikul beban lateral dibandingkan dengan dinding geser
atau bracing diagonal. Gedung-gedung bertingkat menengah dan tinggi seringkali mempunyai rangka dasar yang
diperkaku pada tepi gedung atau disekitar daerah service. Biasanya elemen struktur pengaku ini diletakkan pada
lokasi yang tidak menimbulkan masalah fungsional (tidak dapat digunakan secara bebas).
SUSUNAN SHEARWALL
Susunan geometri sistem dinding geser tidak terbatas, bentuk-bentuk dasar
yang umum diperlihatkan pada lingkaran pusat. Bentuk segitiga, persegi panjang, sudut,
kanal dan flens lebar adalah contoh-contoh bentuk yang dikenal dalam bahasa arsitektur.
Sistem dinding geser pada dasarnya dapat dibagi menjadi sistem terbuka dan tertutup.
Sistem terbuka terdiri dari unsur linear tunggal atau gabungan unsur yang tidak lengkap
melingkupi ruang geometris, seperti bentuk : L, X, V, Y, T, H. Sebaliknya sistem tertutup
melingkupi ruang geometris seperti bentuk : bujur sangkar, segitiga, persegipanjang dan
bulat.
SHEARWALL LAYOUTS
Untuk dapat menahan gaya lateral yang
disebabkan oleh gempa atau angin maka dinding geser
harus dibentuk sedemikian rupa sehingga memenuhi
syarat-syarat sebagai berikut:
1. Dalam sebuah bangunan paling sedikit terdapat tiga
buah dinding geser sebagai penahan gaya lateral.
2. Garis pengaruh dari dinding geser tersebut tidak
boleh berpotongan pada satu titik.
SHEARWALL LAYOUTS
Dinding geser yang tidak memenuhi syarat-syarat
tersebut diatas dapat menyebabkan struktur menjadi labil, antara
lain seperti terlihat pada gambar dibawah ini.
Dinding geser yang memenuhi syarat-syarat
antara lain seperti terlihat dibawah ini.
CARA KERJA SHEARWALL
Adapun gambaran langkah pengerjaan shear wall antara lain:
1. Fabrikasi pembesian dinding shear wall.
2. Pemasangan tulangan vertikal yang dicor bareng dengan pelat lantai bawahnya.
3. Pemasangan tulangan horizontal, ikat dengan bendrat.
4. Untuk area basement silahkan diberi waterstop untuk mencegah masukknya air.
5. Pemasangan bekisting pada dua sisi luar. Pada bekisting diusahakan menggunakan
as drat untuk mengunci dua bekisting agar tidak terjadi beton yang bunting.
6. Cor beton dengan ready mix
7. Bongkar bekisting
PERILAKU SHEARWALL
Gaya lateral yang terjadi pada suatu gedung, baik diakibatkan oleh beban gempa maupun angin
akan disebar melalui struktur lantai yang berfungsi sebagai diafragma horizontal yang kemudian akan ditahan
oleh dinding geser karena memiliki kekakuan yang besar untuk menahan gaya lateral (Shueller, 1989). Dinding
geser dapat dianggap sebagai balok yang tebal karena kekakuannya dan berinteraksi terhadap gaya lateral serta
lentur terhadap momen guling (overtuning momen). Kemampuan dinding geser dalam menahan gaya lateral,
torsi, dan momen guling tergantung dari konfigurasi geometri, orientasi, dan lokasi dinding geser pada suatu
bangunan.
PENERAPAN SHEARWALL
PENERAPAN DINDING GESER (SHEAR WALL) PADA GEDUNG BUPATI MATIM
Seperti Halnya Gedung Kantor Bupati
Manggarai Timur, Gedung ini didesain dengan Panjang
kurang-lebih 97m dengan lebar kurang-lebih 28m
disusun sejumlah 2 lantai dengan dimensi demikian lebar
maka Gedung ini memerlukan Struktur yg cukup kuat,
pada beberapa Dinding Gedung ini juga menggunakan
sistem Shear Wall, dimana pada 6 titik dinding
menggunakan sistem dinding beton bertulang.
PENERAPAN SHEARWALL
Fungsi Shear Wall pada Gedung secara Umum :
1. Memperkokoh Gedung.
2. Meredam Goncangan akibat Gempa.
3. Mengurangi Biaya Perawatan Gedung
4. Daya Pikul Beban disekitar dinding mampu
ditingkatkan.
5. Umur Pakai Gedung semakin lama.
Denah Penempatan Dinding Shearwall pada Gedung Kabup. MATIM
BEARING WALL (DINDING PEMIKUL)
BEARING
WALL
Bearing Wall adalah salah satu jenis shear wall yaitu permukaan
vertikal pemikul beban vertikal yang dibuat dari tumpukan bata atau
material lainnya.
Awalnya :
 Merupakan konstruksi dinding batu tebal dan berat
 Tidak fleksibel tata denahnya
 Tidak cocok untuk bangunan tinggi
Akhirnya :
 Adanya teknologi baru di bidang konstruksi menjadikannya ideal dan
ekonomis
 Prinsip ini diterapkan pada bangunan 10-20 Lt, seperti apartemen
 Menjadi cikal bakal core bangunan tinggi
 Karakter pembebanan
 Antisipasi terhadap beban vertikal:
 Dinding masif ke bawah distribusi beban merata
BEARING
WALL Dalam aplikasinya, struktur dinding pemikul dapat dibedakan
atas :
 Struktur dinding tidak beraturan untuk ruangan-ruang
 Fleskibel dan spesifik
 Struktur dinding pemikul beraturan, menggunakan pola – pola tertentu,
yaitu : Grid rata (rata 1 arah, rata 2 arah)
Grid berirama (berirama 2 arah, berirama 1 arah
Ditinjau dari bentuk dasarnya :
 Struktur dinding pemikul bidang rata (rata 1 arah, rata 2 arah, bidang
rata memusat/ radial, bidang memusat/ radial)
 Dinding Pemikul Bidang Patahan: _ <900, 900, patahan tabung
 Dinding pemikul bidang lengkung: terbuka, tertutup
 Patahan terbuka/ tertutup: <600,1200
STRUKTUR BEARING WALL
Karakter Dasar Pemecahan
Konstruksi berat, tebal, kaku (tidak
fleksibel)
Penggunaan bahan yang ringan &
homogen
Antisipasi terhadap beban tegak lurus
& tidak merata pada bidang
Penataan dinding saling tegak
lurus
Pelubangan pada dinding mengurangi
kekuatannya
Ditempatkan pada posisi tertentu
Keuntungannya :
 Denah dapat dirancang
dinamis
 Untuk bangunan tinggi
 Ekonomi
 Ruangan dapat dirancang
luas
 Dapat menjadi pengaku/
core
 Kuat mengantisipasi
beban lateral
 Menjadi saluran utilitas
 Mampu memikul beban
bidang
 Mampu memikul beban
bidang
BEARING WALL
APA ITU STRUKTUR DINDING PEMIKUL?
3. System struktur dindng pemikul adalah system
struktur yang menggunakan dinding sebagai
penopang atau sebagai pemikul beban pada
bangunan.
4. Beban pada bangunan ditopang atau dipikul oleh
kolom dan balok. Dinding pada bangunan
menggunakan system struktur ini berfungsi hanya
sebagai pembatas. Penambahan fungsi structural
pada dinding yang biasa kita gunakan hanya sebagai
pembatas, memerlukan perlakuan khusus yang harus
dipenuhi jika kita ingin menggunakannya.
6. Karena penyaluran beban vertical pada bangunan dilakukan
oleh dinding, denah perlantai bangunan bertingkat banyak yang
menggunakan system struktur dinding pemikul biasanya tipikal
atau seragam jadi tidak mengherankan, apabila bangunan
bertingkat banyak yang menggunakan system struktur dinding
pemikul biasanya adalah bangunan residensial seperti hotel dan
apartemen yang memiliki denah perlantai yang tipikal.
7. Ketebalan dinding harus diperhatikan secara seksama karena
berkaitan erat dengan berapa beban yang harus dipikul oleh
dinding perlantai. Dinding lantai terbawah biasanya memiliki
ketebalan yang terbesar, semakin keatas ketebalan dindingnya
biasanya semakin menipis. Hal ini disebabkan dinding dilantai
paling bawah menopang beban lantai2 diatasnya.
DAFTAR PUSTAKA
Ervianto, Wulfram I. 2006. Eksplorasi Teknologi dalam Proyek Konstruksi. Penerbit Andi: Yogyakarta.
http://bestananda.blogspot.co.id/2015/01/dinding-geser-shear-wall.html
https://grahadutalehong.wordpress.com/2013/05/11/perkuatan-dinding-geser-shear-wall-
padagedung-bupati-matim/
http://projectmedias.blogspot.co.id/2013/11/shear-wall-pengertian-jenis-dan.html
https://wisuda.unud.ac.id/pdf/1104105070-3-BAB%20II.pdf
http://www.ilmusipil.com/pekerjaan-shear-wall-dan-core-lift
http://www.imaniadesain.com/partisi-ruang-dan-panel-dinding.html
http://www.jasasipil.com/2016/01/pengertian-shearwall-dan-corewall-pada.html
http://yohannachristiani.blogspot.co.id/2012/06/shear-wall.html
Juwana, Jimmy S. 2005. Sistem Bangunan Tinggi. Erlangga: Jakarta.
Lumantarna, Benjamin. 2001. Pengantar Analisis Dinamis dan Gempa. Penerbit Andi: Yogyakarta.
Pawirodikromo, Widodo. 2012. Sismologi Teknik Kegempaan. Pustaka Pelajar: Yogyakarta.
Suharjanto. 2013. Rekayasa Gempa. Penerbit Kepel Press: Yogyakarta.

More Related Content

What's hot

struktur cangkang (sell structure) kel. 4
struktur cangkang (sell structure) kel. 4struktur cangkang (sell structure) kel. 4
struktur cangkang (sell structure) kel. 4
WSKT
 
Struktur Rangka Ruang (space frame)
Struktur Rangka Ruang (space frame)Struktur Rangka Ruang (space frame)
Struktur Rangka Ruang (space frame)
Hasanuddin University
 
Teknik Bangunan Bentang Lebar
Teknik Bangunan Bentang LebarTeknik Bangunan Bentang Lebar
Teknik Bangunan Bentang LebarBarley Prima
 
STRUKTUR DAN KONSTRUKSI IV - STRUKTUR PELENGKUNG
STRUKTUR DAN KONSTRUKSI IV - STRUKTUR PELENGKUNGSTRUKTUR DAN KONSTRUKSI IV - STRUKTUR PELENGKUNG
STRUKTUR DAN KONSTRUKSI IV - STRUKTUR PELENGKUNG
oVaRisZar
 
Struktur bangunan-bertingkat
Struktur bangunan-bertingkatStruktur bangunan-bertingkat
Struktur bangunan-bertingkat
Versa Apriana
 
analisa.pptx
analisa.pptxanalisa.pptx
analisa.pptx
FILMINDONESIAFILMSUB
 
studio perancangan 2
studio perancangan 2studio perancangan 2
studio perancangan 2
Purwo S
 
Shear Wall
Shear WallShear Wall
Shear Wall
PricilCornelia
 
Materi STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR II
Materi STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR II Materi STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR II
Materi STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR II
Grace Katuuk
 
STRUKTUR BANGUNAN BENTANG LEBAR - MEMBRAN
STRUKTUR BANGUNAN BENTANG LEBAR - MEMBRANSTRUKTUR BANGUNAN BENTANG LEBAR - MEMBRAN
STRUKTUR BANGUNAN BENTANG LEBAR - MEMBRAN
rerianita
 
Sistem struktur bangunan tinggi - Referensi - by sha.pptx
Sistem struktur bangunan tinggi - Referensi - by sha.pptxSistem struktur bangunan tinggi - Referensi - by sha.pptx
Sistem struktur bangunan tinggi - Referensi - by sha.pptx
NurulQalbiKurniaShal
 
Analisis arah angin
Analisis arah anginAnalisis arah angin
Analisis arah angin
Adhe Nurtsani
 
perancangan-hotel-bintang-4
perancangan-hotel-bintang-4perancangan-hotel-bintang-4
perancangan-hotel-bintang-4
Subandri Oo
 
Konsep perancangan-rumah-tinggal-profesi-dokter-gigi
Konsep perancangan-rumah-tinggal-profesi-dokter-gigiKonsep perancangan-rumah-tinggal-profesi-dokter-gigi
Konsep perancangan-rumah-tinggal-profesi-dokter-gigi
ayziffyrappe
 
Sirkulasi
SirkulasiSirkulasi
Sirkulasi
Arsitek 15
 
Form active structure
Form active structureForm active structure
Form active structure
Figocaturp1
 
03.peranan lift saat kebakaran
03.peranan lift saat kebakaran03.peranan lift saat kebakaran
03.peranan lift saat kebakaran
Firmansyah Kusasi
 
Struktur Interspasial
Struktur InterspasialStruktur Interspasial
Struktur Interspasial
Ratna Dhani
 

What's hot (20)

struktur cangkang (sell structure) kel. 4
struktur cangkang (sell structure) kel. 4struktur cangkang (sell structure) kel. 4
struktur cangkang (sell structure) kel. 4
 
Struktur Rangka Ruang (space frame)
Struktur Rangka Ruang (space frame)Struktur Rangka Ruang (space frame)
Struktur Rangka Ruang (space frame)
 
Sistem utilitas bangunan tinggi
Sistem utilitas bangunan tinggiSistem utilitas bangunan tinggi
Sistem utilitas bangunan tinggi
 
Teknik Bangunan Bentang Lebar
Teknik Bangunan Bentang LebarTeknik Bangunan Bentang Lebar
Teknik Bangunan Bentang Lebar
 
STRUKTUR DAN KONSTRUKSI IV - STRUKTUR PELENGKUNG
STRUKTUR DAN KONSTRUKSI IV - STRUKTUR PELENGKUNGSTRUKTUR DAN KONSTRUKSI IV - STRUKTUR PELENGKUNG
STRUKTUR DAN KONSTRUKSI IV - STRUKTUR PELENGKUNG
 
Core dan Shaft
Core dan ShaftCore dan Shaft
Core dan Shaft
 
Struktur bangunan-bertingkat
Struktur bangunan-bertingkatStruktur bangunan-bertingkat
Struktur bangunan-bertingkat
 
analisa.pptx
analisa.pptxanalisa.pptx
analisa.pptx
 
studio perancangan 2
studio perancangan 2studio perancangan 2
studio perancangan 2
 
Shear Wall
Shear WallShear Wall
Shear Wall
 
Materi STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR II
Materi STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR II Materi STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR II
Materi STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR II
 
STRUKTUR BANGUNAN BENTANG LEBAR - MEMBRAN
STRUKTUR BANGUNAN BENTANG LEBAR - MEMBRANSTRUKTUR BANGUNAN BENTANG LEBAR - MEMBRAN
STRUKTUR BANGUNAN BENTANG LEBAR - MEMBRAN
 
Sistem struktur bangunan tinggi - Referensi - by sha.pptx
Sistem struktur bangunan tinggi - Referensi - by sha.pptxSistem struktur bangunan tinggi - Referensi - by sha.pptx
Sistem struktur bangunan tinggi - Referensi - by sha.pptx
 
Analisis arah angin
Analisis arah anginAnalisis arah angin
Analisis arah angin
 
perancangan-hotel-bintang-4
perancangan-hotel-bintang-4perancangan-hotel-bintang-4
perancangan-hotel-bintang-4
 
Konsep perancangan-rumah-tinggal-profesi-dokter-gigi
Konsep perancangan-rumah-tinggal-profesi-dokter-gigiKonsep perancangan-rumah-tinggal-profesi-dokter-gigi
Konsep perancangan-rumah-tinggal-profesi-dokter-gigi
 
Sirkulasi
SirkulasiSirkulasi
Sirkulasi
 
Form active structure
Form active structureForm active structure
Form active structure
 
03.peranan lift saat kebakaran
03.peranan lift saat kebakaran03.peranan lift saat kebakaran
03.peranan lift saat kebakaran
 
Struktur Interspasial
Struktur InterspasialStruktur Interspasial
Struktur Interspasial
 

Similar to Konsbang 5- SHEAR WALL bearing wall pada bangunan.pdf

nasya - HIGH RISE BUILDING.pdf
nasya - HIGH RISE BUILDING.pdfnasya - HIGH RISE BUILDING.pdf
nasya - HIGH RISE BUILDING.pdf
NasyaRansiNadianisa
 
Kelompok 2 (teknik sipil 2012 b) sistem ganda
Kelompok 2 (teknik sipil 2012 b)  sistem ganda Kelompok 2 (teknik sipil 2012 b)  sistem ganda
Kelompok 2 (teknik sipil 2012 b) sistem ganda
Debora Elluisa Manurung
 
Rekayasa Gempa PPT
Rekayasa Gempa PPTRekayasa Gempa PPT
Rekayasa Gempa PPT
DoniAsep2
 
ELEMEN-ELEMEN STRUKTUR BANGUNAN.pptx
ELEMEN-ELEMEN STRUKTUR BANGUNAN.pptxELEMEN-ELEMEN STRUKTUR BANGUNAN.pptx
ELEMEN-ELEMEN STRUKTUR BANGUNAN.pptx
AndreaHiden
 
Rekayasa gempa - case 4 sistem penahan gempa
Rekayasa gempa - case 4 sistem penahan gempaRekayasa gempa - case 4 sistem penahan gempa
Rekayasa gempa - case 4 sistem penahan gempa
noussevarenna
 
SEJARAH ANALISIS STRUKTUR.pptx
SEJARAH ANALISIS STRUKTUR.pptxSEJARAH ANALISIS STRUKTUR.pptx
SEJARAH ANALISIS STRUKTUR.pptx
Nurlailah34
 
STRUKTUR KONSTRUKSI BANGUNAN TINGGI -.pptx
STRUKTUR KONSTRUKSI BANGUNAN TINGGI -.pptxSTRUKTUR KONSTRUKSI BANGUNAN TINGGI -.pptx
STRUKTUR KONSTRUKSI BANGUNAN TINGGI -.pptx
anggawatmaja
 
STRUKTUR KONSTRUKSI BANGUNAN TINGGI -.pptx
STRUKTUR KONSTRUKSI BANGUNAN TINGGI -.pptxSTRUKTUR KONSTRUKSI BANGUNAN TINGGI -.pptx
STRUKTUR KONSTRUKSI BANGUNAN TINGGI -.pptx
anggawatmaja
 
Tugas gempa daktilitas
Tugas gempa daktilitasTugas gempa daktilitas
Tugas gempa daktilitas
Manaser sawaki
 
13. Detailing bangunan tahan gempa (1).pptx
13. Detailing bangunan tahan gempa (1).pptx13. Detailing bangunan tahan gempa (1).pptx
13. Detailing bangunan tahan gempa (1).pptx
MEmilAminullah20052
 
Pemborong dan Renovasi Rumah Sragen dengan Struktur Bangunan Berstandar SNI P...
Pemborong dan Renovasi Rumah Sragen dengan Struktur Bangunan Berstandar SNI P...Pemborong dan Renovasi Rumah Sragen dengan Struktur Bangunan Berstandar SNI P...
Pemborong dan Renovasi Rumah Sragen dengan Struktur Bangunan Berstandar SNI P...
RonyDlidir
 
mitigasi bencana himawan 20640042.pptx
mitigasi bencana himawan 20640042.pptxmitigasi bencana himawan 20640042.pptx
mitigasi bencana himawan 20640042.pptx
HimawanGunarendraJat1
 
Dinding Penahan Tanah.pptx
Dinding Penahan Tanah.pptxDinding Penahan Tanah.pptx
Dinding Penahan Tanah.pptx
JonasPioErSelawe
 
Rekayasa gempa ppt
Rekayasa gempa pptRekayasa gempa ppt
Rekayasa gempa ppt
MBAYU2
 
Klom 2
Klom 2Klom 2
Struktur dan Arsitektur Bangunan di Semarang Jawa Tengah PT Dlidir Jaya Grup.pdf
Struktur dan Arsitektur Bangunan di Semarang Jawa Tengah PT Dlidir Jaya Grup.pdfStruktur dan Arsitektur Bangunan di Semarang Jawa Tengah PT Dlidir Jaya Grup.pdf
Struktur dan Arsitektur Bangunan di Semarang Jawa Tengah PT Dlidir Jaya Grup.pdf
RonyDlidir
 
Struktur dan Arsitektur Bangunan di Magelang PT Dlidir Jaya Grup Dlidirkonstr...
Struktur dan Arsitektur Bangunan di Magelang PT Dlidir Jaya Grup Dlidirkonstr...Struktur dan Arsitektur Bangunan di Magelang PT Dlidir Jaya Grup Dlidirkonstr...
Struktur dan Arsitektur Bangunan di Magelang PT Dlidir Jaya Grup Dlidirkonstr...
RonyDlidir
 
Bab i pendahuluan geser
Bab i pendahuluan geserBab i pendahuluan geser
Bab i pendahuluan geserKetut Swandana
 

Similar to Konsbang 5- SHEAR WALL bearing wall pada bangunan.pdf (20)

nasya - HIGH RISE BUILDING.pdf
nasya - HIGH RISE BUILDING.pdfnasya - HIGH RISE BUILDING.pdf
nasya - HIGH RISE BUILDING.pdf
 
Kelompok 2 (teknik sipil 2012 b) sistem ganda
Kelompok 2 (teknik sipil 2012 b)  sistem ganda Kelompok 2 (teknik sipil 2012 b)  sistem ganda
Kelompok 2 (teknik sipil 2012 b) sistem ganda
 
Rekayasa Gempa PPT
Rekayasa Gempa PPTRekayasa Gempa PPT
Rekayasa Gempa PPT
 
ELEMEN-ELEMEN STRUKTUR BANGUNAN.pptx
ELEMEN-ELEMEN STRUKTUR BANGUNAN.pptxELEMEN-ELEMEN STRUKTUR BANGUNAN.pptx
ELEMEN-ELEMEN STRUKTUR BANGUNAN.pptx
 
Rekayasa gempa - case 4 sistem penahan gempa
Rekayasa gempa - case 4 sistem penahan gempaRekayasa gempa - case 4 sistem penahan gempa
Rekayasa gempa - case 4 sistem penahan gempa
 
SEJARAH ANALISIS STRUKTUR.pptx
SEJARAH ANALISIS STRUKTUR.pptxSEJARAH ANALISIS STRUKTUR.pptx
SEJARAH ANALISIS STRUKTUR.pptx
 
STRUKTUR KONSTRUKSI BANGUNAN TINGGI -.pptx
STRUKTUR KONSTRUKSI BANGUNAN TINGGI -.pptxSTRUKTUR KONSTRUKSI BANGUNAN TINGGI -.pptx
STRUKTUR KONSTRUKSI BANGUNAN TINGGI -.pptx
 
STRUKTUR KONSTRUKSI BANGUNAN TINGGI -.pptx
STRUKTUR KONSTRUKSI BANGUNAN TINGGI -.pptxSTRUKTUR KONSTRUKSI BANGUNAN TINGGI -.pptx
STRUKTUR KONSTRUKSI BANGUNAN TINGGI -.pptx
 
Tugas gempa daktilitas
Tugas gempa daktilitasTugas gempa daktilitas
Tugas gempa daktilitas
 
13. Detailing bangunan tahan gempa (1).pptx
13. Detailing bangunan tahan gempa (1).pptx13. Detailing bangunan tahan gempa (1).pptx
13. Detailing bangunan tahan gempa (1).pptx
 
Makala bangunan
Makala bangunanMakala bangunan
Makala bangunan
 
Pemborong dan Renovasi Rumah Sragen dengan Struktur Bangunan Berstandar SNI P...
Pemborong dan Renovasi Rumah Sragen dengan Struktur Bangunan Berstandar SNI P...Pemborong dan Renovasi Rumah Sragen dengan Struktur Bangunan Berstandar SNI P...
Pemborong dan Renovasi Rumah Sragen dengan Struktur Bangunan Berstandar SNI P...
 
mitigasi bencana himawan 20640042.pptx
mitigasi bencana himawan 20640042.pptxmitigasi bencana himawan 20640042.pptx
mitigasi bencana himawan 20640042.pptx
 
Dinding Penahan Tanah.pptx
Dinding Penahan Tanah.pptxDinding Penahan Tanah.pptx
Dinding Penahan Tanah.pptx
 
Kolom
KolomKolom
Kolom
 
Rekayasa gempa ppt
Rekayasa gempa pptRekayasa gempa ppt
Rekayasa gempa ppt
 
Klom 2
Klom 2Klom 2
Klom 2
 
Struktur dan Arsitektur Bangunan di Semarang Jawa Tengah PT Dlidir Jaya Grup.pdf
Struktur dan Arsitektur Bangunan di Semarang Jawa Tengah PT Dlidir Jaya Grup.pdfStruktur dan Arsitektur Bangunan di Semarang Jawa Tengah PT Dlidir Jaya Grup.pdf
Struktur dan Arsitektur Bangunan di Semarang Jawa Tengah PT Dlidir Jaya Grup.pdf
 
Struktur dan Arsitektur Bangunan di Magelang PT Dlidir Jaya Grup Dlidirkonstr...
Struktur dan Arsitektur Bangunan di Magelang PT Dlidir Jaya Grup Dlidirkonstr...Struktur dan Arsitektur Bangunan di Magelang PT Dlidir Jaya Grup Dlidirkonstr...
Struktur dan Arsitektur Bangunan di Magelang PT Dlidir Jaya Grup Dlidirkonstr...
 
Bab i pendahuluan geser
Bab i pendahuluan geserBab i pendahuluan geser
Bab i pendahuluan geser
 

Recently uploaded

NADIA FEBIANTI TUGAS PPT(GAMMA APP).pptx
NADIA FEBIANTI TUGAS PPT(GAMMA APP).pptxNADIA FEBIANTI TUGAS PPT(GAMMA APP).pptx
NADIA FEBIANTI TUGAS PPT(GAMMA APP).pptx
nadiafebianti2
 
TUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdf
TUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdfTUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdf
TUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdf
jayakartalumajang1
 
RANGKAIAN LISTRIK MATERI 7 ANALISIS MESH.pptx
RANGKAIAN LISTRIK MATERI 7 ANALISIS MESH.pptxRANGKAIAN LISTRIK MATERI 7 ANALISIS MESH.pptx
RANGKAIAN LISTRIK MATERI 7 ANALISIS MESH.pptx
muhammadiswahyudi12
 
Power Point TEMA 7 SUB TEMA 3 Pembelajaran 2
Power Point TEMA 7 SUB TEMA 3 Pembelajaran 2Power Point TEMA 7 SUB TEMA 3 Pembelajaran 2
Power Point TEMA 7 SUB TEMA 3 Pembelajaran 2
HADIANNAS
 
1. Paparan Penjelasan Permen PUPR 08 Tahun 2023.pdf
1. Paparan Penjelasan Permen PUPR 08 Tahun 2023.pdf1. Paparan Penjelasan Permen PUPR 08 Tahun 2023.pdf
1. Paparan Penjelasan Permen PUPR 08 Tahun 2023.pdf
AdityaWahyuDewangga1
 
436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt
436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt
436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt
rhamset
 
TUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptx
TUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptxTUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptx
TUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptx
indahrosantiTeknikSi
 
Metode Clayperon (Persamaan Tiga Momen) untuk balok menerus.pptx
Metode Clayperon (Persamaan Tiga Momen) untuk balok menerus.pptxMetode Clayperon (Persamaan Tiga Momen) untuk balok menerus.pptx
Metode Clayperon (Persamaan Tiga Momen) untuk balok menerus.pptx
ssuser2537c0
 
COOLING TOWER petrokimia gresik okdong d
COOLING TOWER petrokimia gresik okdong dCOOLING TOWER petrokimia gresik okdong d
COOLING TOWER petrokimia gresik okdong d
delphijean1
 
SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA
SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASASURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA
SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA
AnandhaAdkhaM1
 
Daftar Lembaga Penyedia Jasa Linkungan.pdf
Daftar Lembaga Penyedia Jasa Linkungan.pdfDaftar Lembaga Penyedia Jasa Linkungan.pdf
Daftar Lembaga Penyedia Jasa Linkungan.pdf
Tsabitpattipeilohy
 

Recently uploaded (11)

NADIA FEBIANTI TUGAS PPT(GAMMA APP).pptx
NADIA FEBIANTI TUGAS PPT(GAMMA APP).pptxNADIA FEBIANTI TUGAS PPT(GAMMA APP).pptx
NADIA FEBIANTI TUGAS PPT(GAMMA APP).pptx
 
TUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdf
TUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdfTUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdf
TUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdf
 
RANGKAIAN LISTRIK MATERI 7 ANALISIS MESH.pptx
RANGKAIAN LISTRIK MATERI 7 ANALISIS MESH.pptxRANGKAIAN LISTRIK MATERI 7 ANALISIS MESH.pptx
RANGKAIAN LISTRIK MATERI 7 ANALISIS MESH.pptx
 
Power Point TEMA 7 SUB TEMA 3 Pembelajaran 2
Power Point TEMA 7 SUB TEMA 3 Pembelajaran 2Power Point TEMA 7 SUB TEMA 3 Pembelajaran 2
Power Point TEMA 7 SUB TEMA 3 Pembelajaran 2
 
1. Paparan Penjelasan Permen PUPR 08 Tahun 2023.pdf
1. Paparan Penjelasan Permen PUPR 08 Tahun 2023.pdf1. Paparan Penjelasan Permen PUPR 08 Tahun 2023.pdf
1. Paparan Penjelasan Permen PUPR 08 Tahun 2023.pdf
 
436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt
436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt
436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt
 
TUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptx
TUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptxTUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptx
TUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptx
 
Metode Clayperon (Persamaan Tiga Momen) untuk balok menerus.pptx
Metode Clayperon (Persamaan Tiga Momen) untuk balok menerus.pptxMetode Clayperon (Persamaan Tiga Momen) untuk balok menerus.pptx
Metode Clayperon (Persamaan Tiga Momen) untuk balok menerus.pptx
 
COOLING TOWER petrokimia gresik okdong d
COOLING TOWER petrokimia gresik okdong dCOOLING TOWER petrokimia gresik okdong d
COOLING TOWER petrokimia gresik okdong d
 
SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA
SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASASURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA
SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA
 
Daftar Lembaga Penyedia Jasa Linkungan.pdf
Daftar Lembaga Penyedia Jasa Linkungan.pdfDaftar Lembaga Penyedia Jasa Linkungan.pdf
Daftar Lembaga Penyedia Jasa Linkungan.pdf
 

Konsbang 5- SHEAR WALL bearing wall pada bangunan.pdf

  • 2. SISTEM PENAHAN BEBAN LATERAL Syarat perancangan struktur bangunan gedung disamping kekuatan (strength) yang memadahi diperlukan pula layanan (serviceability) yang baik yaitu : keawetan (durability) dan kenyamanan (comfortability → stiffness). Syarat terakhir tersebut akan sangat dirasakan pada perancangan bangunan tinggi karena pengaruh beban lateral seperti gempa atau angin akan sangat mempengaruhi simpangan horisontal (lateral drift) dan dengan demikian akan mempengaruhi kenyamanan pemakainya. Pengaku terhadap beban lateral dapat berupa portal balok-kolom (open frame), rangka batang silang (truss) atau dinding tahan geser/ dinding geser/ DG (shear resistance wall atau shear wall disingkat SW ). Sistem penahan beban lateral ini kemudian harus diikuti oleh sistem fondasi yang mampu meneruskan beban itu ke tanah, apabila momen oleh gaya lateral lebih besar dari pada kemampuan fondasi maka struktur dapat mengguling.
  • 3.
  • 4. PENGERTIAN SHEARWALL Bangunan tinggi tahan gempa umumnya menggunakan elemen-elemen struktur kaku berupa dinding geser untuk menahan kombinasi gaya geser, momen, dan gaya aksial yang timbul akibat beban gempa. Dengan adanya dinding geser yang kaku pada bangunan, sebagian besar beban gempa akan terserap oleh dinding geser tersebut. Dapat disimpulkan bahwa dinding geser adalah struktur vertikal yang digunakan pada bangunan tingkat tinggi. Fungsi utama dari dinding geser adalah menahan beban lateral seperti gaya gempa dan angin.
  • 5. JENIS-JENIS SHEARWALL (a) Tipe Tube (d) Tipe C-shape (e) Tipe I-shape (f) Tipe Coupled SW (b) Tipe Rectangle (c) Tipe L-shape
  • 6. JENIS-JENIS SHEARWALL Dari sisi keamanan, tipe (a) kurang baik terhadap bahaya kebakaran karena di dalam tube sering digunakan untuk keperluan akses vertikal, misal ruang tangga/ lift/ escalator (kecuali di dalam tube terdapat blower yang dapat menghembuskan udara segar saat terjadi kebakaran), namun dari sisi arsitektur tipe ini disukai oleh sebab jarak jangkau yang relatif sama ke segala arah sehingga membuat nyaman bagi pemakainya. Dari sisi struktur tipe (a) sangat kokoh dan memiliki kekakuan sama ke segala arah, namun bila terjadi momen puntir maka tipe ini akan memikul gaya geser lebih besar dibandingkan dengan tipe (b), (c), (d), (e) dan (f) karena lengannya terhadap pusat kekakuan lebih pendek. Apabila sebuah dinding geser kantilever tidak cukup kuat menahan gaya lateral maka dua buah atau lebih dinding geser dapat dirangkai menggunakan balok penghubung (coupled beam) yang umumnya memiliki kekakuan yang tinggi (tipe f).
  • 7. JENIS-JENIS SHEARWALL Berdasarkan letak dan fungsinya, dinding geser dapat diklasifikasikan dalam 3 jenis yaitu : • Bearing walls adalah dinding geser yang juga mendukung sebagianbesar beban gravitasi . Tembok-tembok ini juga menggunakan dinding partisi antar apartemen yang berdekatan. • Frame walls adalah dinding geser yang menahan beban lateral, dimanabeban gravitasi berasal dari frame beton bertulang. Tembok-tembok ini dibangun diantara baris kolom. • Core walls adalah dinding geser yang terletak di dalam wilayah intipusat dalam gedung yang biasanya diisi tangga atau poros lift. Dinding yang terletak dikawasan inti pusat memiliki fungsi ganda dan dianggap menjadi pilihan paling ekonomis. (a) Bearing Walls (b) Frame Walls (c) Core Walls
  • 8. JENIS-JENIS SHEARWALL Jenis dinding geser berdasarkan banyaknya dinding dibagi atas : 1. Dinding geser sebagai dinding tunggal 2. Beberapa dinding geser disusun membentuk CORE gb.dinding geser tunggal dan dinding geser core
  • 9. JENIS-JENIS SHEARWALL Jenis dinding geser berdasarkan variasi susunan dinding geser dalam denah dibagi atas : 1. Dinding geser sebagai dinding eksterior 2. Dinding geser sebagai dinding interior 3. Dinding geser simetri 4. Dinding geser asimetri 5. Dinding geser penuh selebar bangunan 6. Dinding geser hanya sebagian dari lebar bangunan
  • 10. JENIS-JENIS SHEARWALL Dinding geser dikategorikan berdasarkan geometrinya, yaitu (Imran dkk, 2008): 1. Flexural wall (dinding langsing), yaitu dinding geser yang memiliki rasio hw/lw≥ 2, dimana desain dikontrolterhadap perilaku lentur, 2. Squat wall (dinding pendek), yaitu dinding geser yang memiliki rasio hw/lw≤2, dimana desain dikontrol terhadap perilaku lentur, 3. Coupled shear wall (dinding berangkai), dimana momen guling yang terjadiakibat beban gempa ditahan oleh sepasang dinding geser yang dihubungkan dengan balok- balok penghubung sebagai gaya tarik dan tekan yang bekerja pada masing-masing dasar dinding tersebut.
  • 11. Menurut reaksinya terhadap beban geser , sistem rangka dinding geser dibagi menjadi 3 tipe : JENIS-JENIS SHEARWALL • Sistem rangka bersendi dinding geser • Sistem interaksi rangka bersendi Vierendeel dinding geser • Interaksi rangka kaku – dinding geser
  • 12. KEUNTUNGAN SHEARWALL  Karena system dinding geser bukan merupakan struktur utama, maka system ini dapat diinteraksikan dengan system – system lain untuk menutupi kekurangan dari system tersebut.  Dinding geser yang merupakan rangkaian dinding, efisien untuk menahan gaya-gaya lateral.  Struktur dinding geser sekaligus dapat difungsikan sebagai pembatas ruang.
  • 13. KERUGIAN SHEARWALL  Diatas 500 kaki penggunaan hanya dengan dinding geser untuk menahan beban lateral menjadi tidak praktis. Lendutan yang terjadi akan demikian besarnya sehingga menyebabkan keretakan partisi.  Dinding geser tidak dapat digunakan secara bebas karena akan menimbulkan masalah fungsuional, untuk itu digunakan kombinasi antara lain deengan struktur rangka dimana dinding geser diletakan pada daerah service/lokasi yang tidak menimbulkan masalah fungsional.  Untuk dinding geser yang menggunakan bentuk dasar segitiga atau membentuk sudut lancip, ruang-ruang yang berbentuk menjadi kurang efektif dan efisien.
  • 14. KRITERIA SHEARWALL Sebagian besar beban gempa pada bangunan akan terserap oleh dinding geser tersebut. Kolom- kolom dianggap tidak ikut mendukung gaya horizontal, sehingga hanya didesain untuk menahan gaya vertikal saja. Shearwall dapat dianggap sebagai balok kantilever vertikal yang terjepit bagian bawahnya pada pondasi atau basemen. Oleh karena itu dinding geser atau shear wall selain menahan geser (shear force) juga menahan lentur. Panjang horisontal dinding geser biasanya 3-6 meter, dengan ketebalan kurang lebih 30 cm. Beberapa dinding geser dihubungkan oleh plat lantai beton (sebagai difragma) membentuk suatu sistem struktur 3 dimensi. Dinding geser pada umumnya bersifat kaku, sehingga deformasi (lendutan) horizontal menjadi kecil. Kerusakan pada elemen non struktural (dinding pembagi ruang, fasad, langit-langit) baru terjadi pada gempa yang relatif kuat. Sehingga diperoleh suatu struktur yang lebih kuat dan ekonomis. Oleh karena itu, dinding geser harus didesain untuk mampu menahan gaya lateral yang mungkin terjadi akibat beban gempa, dimana berdasarkan SNI 03-2847-2013 pasal 14.5.3.1, tebal minimum dinding geser (td) tidak boleh kurang dari 100 mm.
  • 15. MASALAH STABILITAS Efek beban lateral pada desain struktur, ketidak stabilan lateral adalah hal yang mendasar yang amat penting untuk dihindari. Hal ini sangat penting diperhatikan untuk bangunan dengan tinggi berapapun, tetapi lebih penting lagi pada bangunan bertingkat tinggi. Bagaimana suatu struktur menahan gaya lateral, tidak saja mempengaruhi desain elemen-elemen vertikal struktur, tetapi juga elemen horisontalnya. Tiga macam bidang vertikal sebagai komponen penahan gaya lateral (three stabilizing mechanism: moment resisting frame (rigid frame), braced frame dan shear walls. Dalam bidang horizontal digunakan diaphragms, umumnya dibentuk oleh lantai dan bidang atap gedung, atau rangka horisontal. Mekanisme dasar untuk menjamin adanya kestabilan lateral dapat diperoleh dengan menggunakan hubungan kaku pada struktur bertingkat rendah sampai menengah dan penggunaan (dinding geser, bracing diagonal dan aksi rangka) pada gedung bertingkat menengah dan tinggi. Rangka-rangka dapat kurang efisien sebagai pemikul beban lateral dibandingkan dengan dinding geser atau bracing diagonal. Gedung-gedung bertingkat menengah dan tinggi seringkali mempunyai rangka dasar yang diperkaku pada tepi gedung atau disekitar daerah service. Biasanya elemen struktur pengaku ini diletakkan pada lokasi yang tidak menimbulkan masalah fungsional (tidak dapat digunakan secara bebas).
  • 16. SUSUNAN SHEARWALL Susunan geometri sistem dinding geser tidak terbatas, bentuk-bentuk dasar yang umum diperlihatkan pada lingkaran pusat. Bentuk segitiga, persegi panjang, sudut, kanal dan flens lebar adalah contoh-contoh bentuk yang dikenal dalam bahasa arsitektur. Sistem dinding geser pada dasarnya dapat dibagi menjadi sistem terbuka dan tertutup. Sistem terbuka terdiri dari unsur linear tunggal atau gabungan unsur yang tidak lengkap melingkupi ruang geometris, seperti bentuk : L, X, V, Y, T, H. Sebaliknya sistem tertutup melingkupi ruang geometris seperti bentuk : bujur sangkar, segitiga, persegipanjang dan bulat.
  • 17. SHEARWALL LAYOUTS Untuk dapat menahan gaya lateral yang disebabkan oleh gempa atau angin maka dinding geser harus dibentuk sedemikian rupa sehingga memenuhi syarat-syarat sebagai berikut: 1. Dalam sebuah bangunan paling sedikit terdapat tiga buah dinding geser sebagai penahan gaya lateral. 2. Garis pengaruh dari dinding geser tersebut tidak boleh berpotongan pada satu titik.
  • 18. SHEARWALL LAYOUTS Dinding geser yang tidak memenuhi syarat-syarat tersebut diatas dapat menyebabkan struktur menjadi labil, antara lain seperti terlihat pada gambar dibawah ini. Dinding geser yang memenuhi syarat-syarat antara lain seperti terlihat dibawah ini.
  • 19. CARA KERJA SHEARWALL Adapun gambaran langkah pengerjaan shear wall antara lain: 1. Fabrikasi pembesian dinding shear wall. 2. Pemasangan tulangan vertikal yang dicor bareng dengan pelat lantai bawahnya. 3. Pemasangan tulangan horizontal, ikat dengan bendrat. 4. Untuk area basement silahkan diberi waterstop untuk mencegah masukknya air. 5. Pemasangan bekisting pada dua sisi luar. Pada bekisting diusahakan menggunakan as drat untuk mengunci dua bekisting agar tidak terjadi beton yang bunting. 6. Cor beton dengan ready mix 7. Bongkar bekisting
  • 20. PERILAKU SHEARWALL Gaya lateral yang terjadi pada suatu gedung, baik diakibatkan oleh beban gempa maupun angin akan disebar melalui struktur lantai yang berfungsi sebagai diafragma horizontal yang kemudian akan ditahan oleh dinding geser karena memiliki kekakuan yang besar untuk menahan gaya lateral (Shueller, 1989). Dinding geser dapat dianggap sebagai balok yang tebal karena kekakuannya dan berinteraksi terhadap gaya lateral serta lentur terhadap momen guling (overtuning momen). Kemampuan dinding geser dalam menahan gaya lateral, torsi, dan momen guling tergantung dari konfigurasi geometri, orientasi, dan lokasi dinding geser pada suatu bangunan.
  • 21. PENERAPAN SHEARWALL PENERAPAN DINDING GESER (SHEAR WALL) PADA GEDUNG BUPATI MATIM Seperti Halnya Gedung Kantor Bupati Manggarai Timur, Gedung ini didesain dengan Panjang kurang-lebih 97m dengan lebar kurang-lebih 28m disusun sejumlah 2 lantai dengan dimensi demikian lebar maka Gedung ini memerlukan Struktur yg cukup kuat, pada beberapa Dinding Gedung ini juga menggunakan sistem Shear Wall, dimana pada 6 titik dinding menggunakan sistem dinding beton bertulang.
  • 22. PENERAPAN SHEARWALL Fungsi Shear Wall pada Gedung secara Umum : 1. Memperkokoh Gedung. 2. Meredam Goncangan akibat Gempa. 3. Mengurangi Biaya Perawatan Gedung 4. Daya Pikul Beban disekitar dinding mampu ditingkatkan. 5. Umur Pakai Gedung semakin lama. Denah Penempatan Dinding Shearwall pada Gedung Kabup. MATIM
  • 24.
  • 25.
  • 26.
  • 27.
  • 28. BEARING WALL Bearing Wall adalah salah satu jenis shear wall yaitu permukaan vertikal pemikul beban vertikal yang dibuat dari tumpukan bata atau material lainnya. Awalnya :  Merupakan konstruksi dinding batu tebal dan berat  Tidak fleksibel tata denahnya  Tidak cocok untuk bangunan tinggi Akhirnya :  Adanya teknologi baru di bidang konstruksi menjadikannya ideal dan ekonomis  Prinsip ini diterapkan pada bangunan 10-20 Lt, seperti apartemen  Menjadi cikal bakal core bangunan tinggi  Karakter pembebanan  Antisipasi terhadap beban vertikal:  Dinding masif ke bawah distribusi beban merata
  • 29. BEARING WALL Dalam aplikasinya, struktur dinding pemikul dapat dibedakan atas :  Struktur dinding tidak beraturan untuk ruangan-ruang  Fleskibel dan spesifik  Struktur dinding pemikul beraturan, menggunakan pola – pola tertentu, yaitu : Grid rata (rata 1 arah, rata 2 arah) Grid berirama (berirama 2 arah, berirama 1 arah Ditinjau dari bentuk dasarnya :  Struktur dinding pemikul bidang rata (rata 1 arah, rata 2 arah, bidang rata memusat/ radial, bidang memusat/ radial)  Dinding Pemikul Bidang Patahan: _ <900, 900, patahan tabung  Dinding pemikul bidang lengkung: terbuka, tertutup  Patahan terbuka/ tertutup: <600,1200
  • 30. STRUKTUR BEARING WALL Karakter Dasar Pemecahan Konstruksi berat, tebal, kaku (tidak fleksibel) Penggunaan bahan yang ringan & homogen Antisipasi terhadap beban tegak lurus & tidak merata pada bidang Penataan dinding saling tegak lurus Pelubangan pada dinding mengurangi kekuatannya Ditempatkan pada posisi tertentu Keuntungannya :  Denah dapat dirancang dinamis  Untuk bangunan tinggi  Ekonomi  Ruangan dapat dirancang luas  Dapat menjadi pengaku/ core  Kuat mengantisipasi beban lateral  Menjadi saluran utilitas  Mampu memikul beban bidang  Mampu memikul beban bidang
  • 31. BEARING WALL APA ITU STRUKTUR DINDING PEMIKUL? 3. System struktur dindng pemikul adalah system struktur yang menggunakan dinding sebagai penopang atau sebagai pemikul beban pada bangunan. 4. Beban pada bangunan ditopang atau dipikul oleh kolom dan balok. Dinding pada bangunan menggunakan system struktur ini berfungsi hanya sebagai pembatas. Penambahan fungsi structural pada dinding yang biasa kita gunakan hanya sebagai pembatas, memerlukan perlakuan khusus yang harus dipenuhi jika kita ingin menggunakannya.
  • 32. 6. Karena penyaluran beban vertical pada bangunan dilakukan oleh dinding, denah perlantai bangunan bertingkat banyak yang menggunakan system struktur dinding pemikul biasanya tipikal atau seragam jadi tidak mengherankan, apabila bangunan bertingkat banyak yang menggunakan system struktur dinding pemikul biasanya adalah bangunan residensial seperti hotel dan apartemen yang memiliki denah perlantai yang tipikal. 7. Ketebalan dinding harus diperhatikan secara seksama karena berkaitan erat dengan berapa beban yang harus dipikul oleh dinding perlantai. Dinding lantai terbawah biasanya memiliki ketebalan yang terbesar, semakin keatas ketebalan dindingnya biasanya semakin menipis. Hal ini disebabkan dinding dilantai paling bawah menopang beban lantai2 diatasnya.
  • 33. DAFTAR PUSTAKA Ervianto, Wulfram I. 2006. Eksplorasi Teknologi dalam Proyek Konstruksi. Penerbit Andi: Yogyakarta. http://bestananda.blogspot.co.id/2015/01/dinding-geser-shear-wall.html https://grahadutalehong.wordpress.com/2013/05/11/perkuatan-dinding-geser-shear-wall- padagedung-bupati-matim/ http://projectmedias.blogspot.co.id/2013/11/shear-wall-pengertian-jenis-dan.html https://wisuda.unud.ac.id/pdf/1104105070-3-BAB%20II.pdf http://www.ilmusipil.com/pekerjaan-shear-wall-dan-core-lift http://www.imaniadesain.com/partisi-ruang-dan-panel-dinding.html http://www.jasasipil.com/2016/01/pengertian-shearwall-dan-corewall-pada.html http://yohannachristiani.blogspot.co.id/2012/06/shear-wall.html Juwana, Jimmy S. 2005. Sistem Bangunan Tinggi. Erlangga: Jakarta. Lumantarna, Benjamin. 2001. Pengantar Analisis Dinamis dan Gempa. Penerbit Andi: Yogyakarta. Pawirodikromo, Widodo. 2012. Sismologi Teknik Kegempaan. Pustaka Pelajar: Yogyakarta. Suharjanto. 2013. Rekayasa Gempa. Penerbit Kepel Press: Yogyakarta.