Dokumen tersebut membahas tentang ilmu bangunan yang mencakup pengertian, jenis, fungsi, dan bagian-bagian pondasi serta jenis tanah yang mempengaruhi pondasi. Dokumen juga menjelaskan berbagai jenis sambungan dan hubungan kayu yang digunakan pada konstruksi bangunan.
2. Pengertian IBG
Pengertian ilmu bangunan adalah suatu cabang ilmu
pengetahuan yang khusus mempelajari tentang
bagaimana mendata, mendesain, melaksanakan dan
memelihara bangunan. Intinya ialah mencaritahu
bagaimana cara membangun dengan mudah,kuat,
murah, kualitas bagus dan tahan lama.
3. Jenis bangunan dapat dibedakan menjadi:
a. Bangunan teknik sipil kering, antara lain meliputi:
bangunan rumah, gedung-gedung,monumen, pabrik,
gereja, masjid dan sebagainya.
b. Bangunan teknik sipil basah, antara lain meliputi:
bendungan, bangunan irigasi, saluran air, dermaga
pelabuhan, turap-turap, jembatan dan sebagainya.
4. Fungsi pembuatan bangunan yang terpenting ialah
agar setiap bangunan :
1)kuat
2)tidak mudah rusak
3)sehat untuk ditempati
4)biayanya relatif murah.
Untuk mendapatkan bangunan kuat dan murah tidak
perlu konstruksinya terlalu berlebihan. Bila demikian
tidak sesuai dengan tujuan dan merupakan
pemborosan.
5. Ditinjau dari sisi susunannya, bagunan gedung
dapat dibagi menjadi 3 (tiga) bagian yaitu
sebaga iberikut:
1. Bagian bawah
Yaitu bagian-bagian bangunan yang terletak
dibawah permukaan lantai atau bagian
bangunan yang ada di dalam tanah, seperti balok
beton (sloof ), kolom beton dan pondasi.
Bangunan bagian bawah ini berfungsi untuk
menahan semua beban bangunan yang berada
diatasnya termasuk beratnya sendiri.
2. Bagian tengah
Yaitu bagian-bagian bangunan yang terletak diatas
balok beton (sloof ), seperti dinding, pintu dan
jendela.
3. Bagian atas
Yaitu bagian-bagian bangunan yang terletak diatas
dinding (pasangan bata), seperti plafond, balok
cincin (ring balk), rangka atap dan penutup atap.
6. Pondasi adalah bagian dari konstruksi bangunan yang
mempunyai bidang kontak langsung dengan dasar
tanah keras dibawahnya.
Hal-hal yang harus diperhatikan:
1. jenis tanah
2. daya dukung tanah
7. 1.Pondasi telapak
(untuk Rumah Panggung)
Pondasi telapak merupakan jenis pondasi
sederhana yang telah digunakan oleh
masyarakat indonesia sejak zaman dulu.
Pondasi ini terbuat dari beton tanpa tulang
yang dicetak membentuk limas segi empat
seperti pada gambar disamping. Sistem
kerja pondasi ini menerapkan sistem
tanam. Jadi pondasi telapak ini menahan
kolom yang tertanam di dalamnya sehingga
tidak masuk dalam tanah. Seperti halnya
ketika kita menggunakan sebuah ganjalan
yang pipih atau ganjalan yang lebih lebar
untuk standar motor ketika di tempatkan
pada tanah yang lembek.
8. 2. Pondasi Batu Kali (untuk
Bangunan Sederhana 1-2 lantai)
Pondasi batu kali merupakan
pondasi penahan dinding yang
digunakan pada bangunan
sederhana. Pondasi ini terdiri
dari batu kali dan perekat yang
berupa campuran pasir dan
semen. Biasanya campuran
agregat untuk merekatkan batu
kali ini menggunakan
perbangingan 1 : 3 karena batu
kali akan selalu menerima
rembesan air yang berasal dari
tanah. Sehingga membutuhkan
campuran yang lebih kuat
menahan rembesan.
9. Jenis-jenis tanah menurut susunan
Tanah batu : tanah dengan ketebalan kurang lebih 2,5m yang
didalamnya terdapat macam-macam jenis batuan.
Tanah padas : merupakan hasil pemanasan dari tanah yang kadang
terdapat tanah lembej didalamnya.
Tanah kerikil : tanah yang didalamnya terdiri dari butiran-butiran
batuan andesit dengan ukuran 2-20mm. Kerikil halus dengan ukuran
2-5mm,kerikil sedang dengan ukuran 5-20mm,kerikil dasat dengan
ukuran 20m.
Tanah pasir : tanah yang didalamnya terdapt butiran-butiran pasir
yang terbentuk bulat dengan ukuran 0,1-2mm. Pasir halus dengan
ukuran 0-0,1m,pasir sedang dengan ukuran 0,2-0,5mm,pasir kasar
dengan ukuran 0,5-2mm.
10. Tanah liat : tanah yang berasal dari endapan bagian mineral yang
lembut sekali dan memiliki butiran yang rapat.Karakteristik
tanah liat:
1.Butiran sangat liat
2.Sukar ditembus air
3.Mudah menerima air
Tanah geluh : tanah yang terdiri dari campuran tanh liat dan
tanah pasir.
Tanah napal : tanah yang terdiri dari tanah liat,pasir,dan
kapur.Karakteristik tanah napal yaitu baik sebagai dasar
bangunan asal mempunyai tebal lapisan yang cukup besar.
Tanah lus : tanah yang terdiri dari butiran-butiran halus dan rata
susunannya /tanah halus.Tanah lus sebenarnya baik untuk bagian
pondasi asal tidak ada kandungan air.
Tanah gambut : tanah yang terbentuk dari tumbuh-tumbuhan
dan telah lama mengendap didalam air dan membusuk. Tanah
gambut tidak baik untk dasar bangunan.
11. Pengertian Berat Jenis Kayu:
“Kekokohan/kekuatan kayu berdasarkan berat jenis(BJ)”:
semakin besar nilai berat jenis kayu,semakin besar pula
kekuatan/kuat tekan yang dihasilkan
Cara menentuan Berat Jenis Kayu
1.Potong kayu (missal kayu jati) ukuran 10cm x 10cm x 10cm
2.Siapkan ember dan diisi denagn air
3.Missal kayu jati kondisi kering angin,dicelupkan ke air
maka terbaca yang tenggelam dalam air
sebesar 7cm
12. 1. Lapuk,busuk
2. Berlubang
3. Berserabut porak-parik
4. Pangkal dahan akan lepas
5. Berserabut miring 30◦ atau lebih
6. Kayu muda
13. *Sambungan kayu adalah dua batang kayu atau lebih yang
disambungkan satu sama lain sehingga menjadi satu
batang kayu yang panjang.
*Sambungan kayu secara garis besar dapat dibedakan
menjadi 3 kelompok :
1)Sambungan memanjang
2)Sambungan melebar
3)Sambungan menyudut.
*Hubungan Kayu adalah dua batang kayu atau lebih yang
dihubung-hubungkan menjadi satu benda atau satu bagian
konstruksi dalam satu bidang berdemensi dua maupun
dalam satu ruang berdemensi tiga
14. Untuk memenuhi syarat kekokohan sambungan dan hubungan kayu
maka sambungan dan hubungan kayu harus memenuhi syarat sebagai
berikut :
a. Sambungan harus sederhana dan kuat. Harus dihindari takikan
besar dan dalam.
b. Harus memperhatikan sifat-sifat kayu terutama sifat menyusut,
mengembang dan menarik.
c. Hindari menakik kayu terlalu dalam, karena dapat sebelum
hubungan kayu disatukan ( dipaku atau diberi mur ), lebih baik di
Lood Manie ( cat dasar ) agar hubungan tahan lembab dan awet
d. Perhatikan rencana penempatan sambungan, apakah akan ditumpu
secara merata atau ditempat-tempat tertentu karena akan
mempengaruhi posisi.kedudukan balok itu sendiri dalam keadaan
rebah atau berdiri ( diletakan pada bidang sisi )
15. Sedangkan gaya-gaya yang harus
diperhatikan adalah sebagai berikut:
1.Gaya Tarik
Bila yang bekerja gaya tarik, maka sambungan kedua batang kayu tersebut harus
saling mengait agar tidak mudah lepas, misalnya memakai sambungan bibir
miring berkait.
2.Gaya Desak (Tekan)
Bila yang bekerja gaya desak, maka sambungan kedua batang kayu diusahakan
agar permukaan batang yang akan disambung saling menempel rapat. Misalnya
memakai sambungan lurus tekan.
3.Gaya Lintang dan Momen
Bila yang bekerja gaya lintang dan momen, maka gaya lintang akan
menyebabkan sambungan akan saling bergeser sedang momen akan menyebabkan
suatu lenturan. Maka dalam hal ni sambungan harus kuat dan kaku misalnya memakai
sambungan pengunci.
4. Gaya Puntir
Bila sambungan atau hubungan ada gaya puntir, maka sambungan kedua
batang kayu harus saling mencengkeram agar tidak mudah terjungkit lepas misalnya
memakai sambungan tarikan lurus rangkap untuk sambungan tiang dan hubungan pen
dan lubang untuk hubungan sudut.
16. 1. Sambungan bibir lurus
a. Merupakan jenis sambungan yang paling sederhana, kekuatan sambungan lemah
karena masing-masing ditakik separo, sehingga digunakan untuk batang yang
seluruh permukaannya tertahan (contoh balok tembok/murplat). Sambungan
diperkuat dengan paku atau baut
b. Jenis sambungan BIBIR LURUS ini biasanya digunakan untuk penyambungan kayu
pada arah memanjang. (biasanya digunakan untuk kayu balok pada konstruksi
bangunan ).
17. 2. Sambungan kait lurus
Jenis sambungan ini digunakan
apabila ada gaya tarik yang
timbul pada batang, dan
seluruh permukaan batang
tertahan. Sambungan
diperkuat dengan paku atau
baut.
3. Sambungan lurus miring
Sambungan ini digunakan untuk
menyambung gording yang dipikul oleh
kuda-kuda. Letak didekatkan kuda-kuda,
bukan bibir penutup.
18. 4. Sambungan kait miring
Hampir sama dengan bibir
miring, sambungan digunakan
jika gaya tarik bekerja pada
batang.
5.Sambungan memanjang kunci sesisi
· Jenis sambungan ini digunakan untuk
konstruksi kuda-kuda baik balok tarik
maupun kaki kuda-kuda, karena
menghasilkan kekuatan tarik maupun
desak yang baik.
· Letak pengunci pada balok tarik berada
diatas, sedangkan pada pada kaki kuda-kuda
berada di atas.
· Pengunci akan menyebabkan momen
sekunder pada sambungan, oleh karena
tidak diperkenankan menggunakan
sambungan miring.
19. 6. Sambungan memanjang tegak
lurus
Digunakan untuk tiang-tiang
tinggi, yang dimensinya sulit
didapatkan di pasaran.
20. Ada 4 macam :
1. Hubungan Penyiku
2. Hubungan Kayu silang/lintang
3. Hubungan pen lobang
4. Hubungan Kayu Serong
21. Hubungan
penyiku:sering
digunakan untuk
sambungan kusen
jendela maupun kusen
pintu
Hubungan penyiku
dibagi menjadi 3 yaitu
Takikan ½ porus
terbuka,Slobok, dan
Lobang
22. Hubungan silang dan
lintang
Hubungan silang,
digunakan untuk
menghubungkan kayu
yang saling silang
(vertikal dan horisontal).
Sambungan lintang
digunakan untuk
pemasangan
bubungan/nok.
23. Hubungan Pen Lobang
Hubungan Pen lobang,
digunakan untuk
hubungan ambang atas
dengan tiang daun pintu.
• Hubungan Serong
Hubungan serong,
digunakan untuk
hubungan antara
kaki kuda-kuda
dengan balok tarik.