SlideShare a Scribd company logo
KONSTRUKSI PONDASI
9.1 Konstruksi Pondasi Batu Kali atau Rollaag
Konstruksi pondasi ini merupakan bagian dari konstruksi bangunan
gedung dan sangat penting karena sangat menentukan kekokohan
bangunan.
Pengetahuan dasar mengenai konstruksi pondasi akan sangat
membantu dalam penggambaran konstruksi pondasi atau
bagaimana melaksanakan praktik pembuatan pondasi sesuai
dengan aturan yang berlaku.
9.1.1 Pondasi Dangkal Pasangan Batu bata/Batu kali
Pondasi merupakan elemen bangunan yang sangat penting, karena
digunakan sebagai landasan dari bangunan di atasnya. Dan
menjamin mantapnya kedudukan bangunan. Pondasi tidak boleh
sama sekali mengalami perubahan kedudukan atau bergerak, dalam
arti bergerak secara mendatar ataupun tegak.
Untuk merencanakan suatu pondasi harus memenuhi persyaratan
sebagai berikut:
a.Konstruksi harus kuat dan kokoh untuk mendukung bangunan di
atasnya.
b.Berat sendiri bangunan termasuk berat pondasinya.
c.Beban berguna
d.Bahan yang dipakai untuk konstruksi pondasi harus tahan lama
dan tidak mudah hancur, sehingga diharapkan bila terjadi
kehancuran bukan karena pondasinya yang tidak kuat.
e.Hindarkan pengaruh dari luar, misalnya kondisi dari air tanah
maupun cuaca baik panas maupun dingin.
f. Pondasi harus terletak pada dasar tanah yang keras, sehingga
kedudukan pondasi tidak mudah bergerak baik ke samping, ke
bawah maupun terguling.
g.Pondasi yang menerima beban berbeda harus dibuat terpisah.
191
Pada garis besarnya pondasi dapat dibagi menjadi 2 jenis:
a. Pondasi langsung yaitu apabila pondasi tersebut langsung di
atas tanah keras.
b. Pondasi tidak langsung yaitu apabila pondasi tersebut terletak di
atas suatu rangkaian yang menghubungkan dengan lapisan
tanah keras.
Pondasi langsung digunakan apabila tanah keras bagian dalam
mencapai kedalaman kurang lebih 1 meter. Ini tidak lain karena
daya dukung pada dasar tanah dasar pada umumnya lebih kecil dari
daya dukung pasangan badan pondasi. Untuk memperkecil beban
per-satuan luas pada tanah dasar, lebar pondasi dibuat lebih lebar
dari pada tebal dinding tembok di atasnya. Dan untuk lebih
menghemat, bentuk pondasi dibuat dalam bentuk trapesium. Di
samping itu untuk memenuhi persyaratan agar tidak terpengaruh
cuaca sebaiknya kedalaman pondasi dari permukaan tanah kurang
lebih 80 cm.
Pondasi Pasangan Batu Kali
Pondasi yang bahannya dari batu kali sangat cocok, karena bila
batu kali ditanam dalam tanah kualitasnya tidak berubah. Dan pada
umumnya bentuk pondasi batu kali dibuat trapesium dengan lebar
bagian atas paling sedikit 25 cm. Dibuat selebar 25 cm, karena bila
disamakan dengan lebar dinding dikhawatirkan dalam pelaksanaan
pemasangan pondasi tidak tepat dan akan sangat mempengaruhi
kedudukan dinding pada pondasi sehingga dapat dikatakan pondasi
tidak sesuai lagi dengan fungsinya. Sedangkan untuk lebar bagian
bawah trapesium tergantung perhitungan dari beban di atasnya,
tetapi pada umumnya dapat dibuat sekitar 70 – 80 cm.
Batu kali yang dipasang hendaknya sudah dibelah dahulu besarnya
kurang lebih 25 cm, ini dengan tujuan agar tukang batu mudah
mengatur dalam pemasangannya, di samping kalau mengangkat
batu tukangnya tidak merasa berat, sehingga bentuk pasangan
menjadi rapi dan kokoh.
Pada dasar konstruksi pondasi batu kali diawali dengan lapisan
pasir setebal 5 – 10 cm guna meratakan tanah dasar, kemudian
dipasang batu dengan kedudukan berdiri (pasangan batu kosong)
dan rongga-rongganya diisi pasir secara penuh sehingga
kedudukannya menjadi kokoh dan sanggup mendukung beban
pondasi di atasnya. Susunan batu kosong yang sering disebut
aanstamping dapat berfungsi sebagai pengaliran (drainase) untuk
mengeringkan air tanah yang terdapat disekitar pondasi.
192
Agar pasangan bahan pondasi tidak mudah rusak atau basah akibat
air tanah, maka bidang pada badan pondasi diplester kasar
(beraben) setebal ± 1.5 cm dengan adukan seperti spesi yang
dipakai pada pasangan.
Bila pada lapisan dasar tanah untuk pondasi mengandung pasir
atau cukup kering maka tidak diperlukan pasangan batu kosong
tetapi cukup dengan lapisan pasir sebagai dasar dengan ketebalan
± 10 cm yang sudah dipadatkan. Lapisan ini dapat berfungsi
sebagai alat pengaliran atau pengeringan (drainase).
Gambar 9.1
Jenis Pondasi Batu Kali
193
Pondasi Batu Bata
Pondasi ini dibuat dari bata merah yang disusun secara teratur dan
bertangga yang bentuknya merupakan empat persegi panjang dan
tiap-tiap tangga terdiri dari 3-4 lapis. Apabila tiap-tiap ujung tangga
dihubungkan akan merupakan trapesium yang tetap memenuhi
syarat pondasi.
Pemasangan bata diatur dan disusun yang tetap memenuhi
persyaratan ikatan bata, tiap-tiap lapisan dihubungkan dengan
perekat/spesi.
Spesi ini dapat dibuat dari campuran, yang untuk tanah yang tidak
mengandung air, dibuat dari:
1 kapur : 1 Semen merah : 1 Pasir atau
1 kapur : 1 Semen merah : 2 Pasir,
Sedangkan untuk tanah yang mengandung air dibuat dari
campuran:
1 Pc : 4 Pasir atau 1 Pc : 5 Tras
1 Pc : ½ Kapur : 5 Pasir
Sebagai lantai kerja dibuat dari lapisan pasir yang dipadatkan
setelah 10 cm, lapisan ini berfungsi pula sebagai lapisan perbaikan
tanah dasar.
Pondasi ini dapat dibuat dilahan yang mempunyai kondisi tanah
dengan tanah keras yang tidak dalam/dangkal. Biasanya bangunan
yang menggunakan pondasi batu bata, bangunannya hanya
berlantai satu, dikarenakan pondasi batu bata tidak kuat menahan
beban apabila bangunannya berlantai banyak.
194
Gambar 9.2
Jenis Pondasi Batu Bata
Sumber: Konstruksi Bangunan Gedung.ITB. Bandung
195
9.2 Konstruksi Pondasi Telapak Beton Bertulang
Beton adalah campuran antara bahan pengikat Portland Cement
(PC) dengan bahan tambahan atau pengisi yang terdiri dari pasir
dan kerikil dengan perbandingan tertentu ditambah air secukupnya.
Sedangkan komposisi campuran beton ada 2 macam yaitu:
a. Berdasarkan atas perbandingan berat
b. Berdasarkan atas berbandingan isi (volume)
Perbandingan campuran beton untuk konstruksi beton adalah 1 PC :
2 pasir : 3 kerikil atau 1 PC : 3 pasir : 5 kerikil, sedang untuk beton
rapat air menggunakan campuran 1 PC : 1 ½ pasir : 2 ½ kerikil.
Beton mempunyai sifat sanggup mendukung tegangan tekan dan
sedikit mendukung tegangan tarik. Untuk itu agar dapat juga
mendukung tegangan tarik konstruksi beton tersebut memerlukan
tambahan besi berupa tulangan yang dipasang sesuai daerah tarik
yang memerlukan.
Konstruksi pondasi pelat lajur beton bertulang digunakan apabila
bobot bangunan sangat besar. Bilamana daya dukung tanah kecil
dan untuk memperdalam dasar pondasi tidak mungkin sebab
lapisan tanah yang baik letaknya sangat dalam sehingga sistem
pondasi pelat beton bertulang cukup cocok.
Bentuk pondasi pelat lajur tersebut kedua tepinya menonjol ke luar
dari bidang tembok sehingga dimungkinkan kedua sisinya akan
melentur karena tekanan tanah. Agar tidak melentur maka pada
pelat pondasi diberi tulangan yang diletakkan pada daerah tarik
yaitu dibidang bagian bawah yang disebut dengan tulangan pokok.
Besar diameter tulangan pokok Ø 13 - Ø 16 mm dengan jarak 10 cm
– 15 cm, sedang pada arah memanjang pelat dipasang tulangan
pembagi Ø 6 - Ø 8 mm dengan jarak 20 cm – 25 cm.
Campuran beton untuk konstruksi adalah 1 PC : 2 pasir : 3 kerikil
dan untuk lantai kerja sebagai peletakan tulangan dibuat beton
dengan campuran 1 PC : 3 pasir : 5 kerikil setebal 6 cm.
203
Gambar 9.10
Pondasi Pelat Beton
Untuk pondasi beton bertulang yang disebut dengan pelat setempat
atau pelat kaki, bilamana luas bidang pelat beton yang terdapat
pada ujung bawah dari suatu kolom beton, terletak langsung di atas
tanah dasar pondasi.
Luas bidang pelat beton sebagai telapak kaki pondasi biasanya
berbentuk bujur sangkar atau persegi panjang. Telapak kaki yang
berbentuk bujur sangkar biasanya terletak di bawah kolom
bangunan bagian tengah. Sedangkan yang berbentuk empat
persegi panjang ditempatkan pada bawah kolom bangunan tepi atau
Pondasi Beton Pelat Setempat
samping agar lebih stabil.
Gambar 9.11
Luas telapak kaki pondasi tergantung pada beban bangunan yang
diterima dan daya dukung tanah yang diperkenankan ( į tanah),
sehingga apabila daya dukung tanahnya makin besar, maka luas
pelat kakinya dapat dibuat lebih kecil.
204
Dengan demikian apabila daya dukung tanahnya besar dan merata
seluruh luas tanah bangunan, maka pondasi beton pelat setempat
atau pelat kaki sangat cocok untuk pondasi yang menerima beban
bangunan cukup besar. Pondasi bentuk ini akan lebih hemat, efisien
dan mudah pelaksanaannya serta tidak khawatir adanya penurunan
pondasi pada setiap tempat.
Keuntungan pondasi beton bertulang
a Dapat dibuat menurut bentuk tanahnya.
b. Besarnya ukuran dapat ditambah sesuai perhitungan.
c. Adukannya terdiri dari bahan-bahan yang mudah diangkut
dimana saja.
Gambar 9.12
Pondasi Pelat Beton Setempat dan Pondasi Menerus
205
Gambar 9.13
Pondasi Sumuran
206
9.3 Konstruksi Pondasi tiang Pancang
Konstruksi pondasi tiang pancang digunakan apabila tanah keras
sebagai pendukung beban dari atas sangat dalam yang memenuhi
syarat
Tiang pancangnya dapat dari bahan kayu 9dolok) atau dari beton
bertulang
Gambar 9.15
Pondasi Tiang Pancang
208
Gambar 9.16
Tiang Pancang Beton
Sumber: Ilmu Bangunan Gedung. DPMK. Jakarta dan Menggambar Teknik
Bangunan,DPMK, Jakarta
209

More Related Content

What's hot

367417207 metode-pelaksanaan-pekerjaan-abutmen-dan-pilar-jembatan
367417207 metode-pelaksanaan-pekerjaan-abutmen-dan-pilar-jembatan367417207 metode-pelaksanaan-pekerjaan-abutmen-dan-pilar-jembatan
367417207 metode-pelaksanaan-pekerjaan-abutmen-dan-pilar-jembatanfianardi
 
SNI 6371-2015 Klasifikasi Tanah menurut USCS.pdf
SNI 6371-2015 Klasifikasi Tanah menurut USCS.pdfSNI 6371-2015 Klasifikasi Tanah menurut USCS.pdf
SNI 6371-2015 Klasifikasi Tanah menurut USCS.pdfMuhammadLuthfi995084
 
Pondasi bendungan
Pondasi bendunganPondasi bendungan
Pondasi bendungantina002
 
Pd t 05-2005-b - perencanaan tebal lapis tambah perkerasan lentur dengan meto...
Pd t 05-2005-b - perencanaan tebal lapis tambah perkerasan lentur dengan meto...Pd t 05-2005-b - perencanaan tebal lapis tambah perkerasan lentur dengan meto...
Pd t 05-2005-b - perencanaan tebal lapis tambah perkerasan lentur dengan meto...Syukri Ghazali
 
Metode pelaksanaan konstruksi Pondasi Setempat dan Pondasi Batu Kali.
Metode pelaksanaan konstruksi Pondasi Setempat dan Pondasi Batu Kali.Metode pelaksanaan konstruksi Pondasi Setempat dan Pondasi Batu Kali.
Metode pelaksanaan konstruksi Pondasi Setempat dan Pondasi Batu Kali.Shaleh Afif Hasibuan
 
Perhitungan ting bor
Perhitungan ting borPerhitungan ting bor
Perhitungan ting borNeng Tea
 
2007 07-pekerjaan tanah
2007 07-pekerjaan tanah2007 07-pekerjaan tanah
2007 07-pekerjaan tanahahmad fuadi
 
Perencanaan jalan beton
Perencanaan jalan betonPerencanaan jalan beton
Perencanaan jalan betonAbd Hamid
 
Sni 1727 2013 tata cara pembebanan untuk rumah dan gedung
Sni 1727 2013 tata cara pembebanan untuk rumah dan gedungSni 1727 2013 tata cara pembebanan untuk rumah dan gedung
Sni 1727 2013 tata cara pembebanan untuk rumah dan gedungWSKT
 
07 pengaruh air-tanah-contoh-soal-1
07 pengaruh air-tanah-contoh-soal-107 pengaruh air-tanah-contoh-soal-1
07 pengaruh air-tanah-contoh-soal-1Surya Budi
 
kuda-kuda dan Atap
kuda-kuda dan Atapkuda-kuda dan Atap
kuda-kuda dan Atapmoses hadun
 
Perencanaan struktur baja
Perencanaan struktur bajaPerencanaan struktur baja
Perencanaan struktur bajaAmi_Roy
 
10 ppt daya-dukung-tanah
10 ppt daya-dukung-tanah10 ppt daya-dukung-tanah
10 ppt daya-dukung-tanahJaka Jaka
 
Cara Menghitung Kebutuhan Besi pada Pekerjaan Bore Pile dan Strauss Pile
Cara Menghitung Kebutuhan Besi pada Pekerjaan Bore Pile dan Strauss PileCara Menghitung Kebutuhan Besi pada Pekerjaan Bore Pile dan Strauss Pile
Cara Menghitung Kebutuhan Besi pada Pekerjaan Bore Pile dan Strauss PileAngga Nugraha
 
Perbandingan antara perkerasan lentur dan kaku
Perbandingan antara perkerasan lentur dan kakuPerbandingan antara perkerasan lentur dan kaku
Perbandingan antara perkerasan lentur dan kakuFranky Sihombing
 
Sni 1725 2016 pembebanan untuk jembatan
Sni 1725 2016 pembebanan untuk jembatanSni 1725 2016 pembebanan untuk jembatan
Sni 1725 2016 pembebanan untuk jembatanterbott
 
2002 12 sni 03-2847-2002 (beton) 2
2002 12 sni 03-2847-2002 (beton) 22002 12 sni 03-2847-2002 (beton) 2
2002 12 sni 03-2847-2002 (beton) 2Fuad CR
 
11 sistem jaringan dan bangunan irigasi
11   sistem jaringan dan bangunan irigasi11   sistem jaringan dan bangunan irigasi
11 sistem jaringan dan bangunan irigasiKharistya Amaru
 

What's hot (20)

367417207 metode-pelaksanaan-pekerjaan-abutmen-dan-pilar-jembatan
367417207 metode-pelaksanaan-pekerjaan-abutmen-dan-pilar-jembatan367417207 metode-pelaksanaan-pekerjaan-abutmen-dan-pilar-jembatan
367417207 metode-pelaksanaan-pekerjaan-abutmen-dan-pilar-jembatan
 
SNI 6371-2015 Klasifikasi Tanah menurut USCS.pdf
SNI 6371-2015 Klasifikasi Tanah menurut USCS.pdfSNI 6371-2015 Klasifikasi Tanah menurut USCS.pdf
SNI 6371-2015 Klasifikasi Tanah menurut USCS.pdf
 
Pondasi bendungan
Pondasi bendunganPondasi bendungan
Pondasi bendungan
 
Pd t 05-2005-b - perencanaan tebal lapis tambah perkerasan lentur dengan meto...
Pd t 05-2005-b - perencanaan tebal lapis tambah perkerasan lentur dengan meto...Pd t 05-2005-b - perencanaan tebal lapis tambah perkerasan lentur dengan meto...
Pd t 05-2005-b - perencanaan tebal lapis tambah perkerasan lentur dengan meto...
 
Metode pelaksanaan konstruksi Pondasi Setempat dan Pondasi Batu Kali.
Metode pelaksanaan konstruksi Pondasi Setempat dan Pondasi Batu Kali.Metode pelaksanaan konstruksi Pondasi Setempat dan Pondasi Batu Kali.
Metode pelaksanaan konstruksi Pondasi Setempat dan Pondasi Batu Kali.
 
Perhitungan ting bor
Perhitungan ting borPerhitungan ting bor
Perhitungan ting bor
 
Sni tiang pancang
Sni tiang pancangSni tiang pancang
Sni tiang pancang
 
2007 07-pekerjaan tanah
2007 07-pekerjaan tanah2007 07-pekerjaan tanah
2007 07-pekerjaan tanah
 
Perencanaan jalan beton
Perencanaan jalan betonPerencanaan jalan beton
Perencanaan jalan beton
 
Sni 1727 2013 tata cara pembebanan untuk rumah dan gedung
Sni 1727 2013 tata cara pembebanan untuk rumah dan gedungSni 1727 2013 tata cara pembebanan untuk rumah dan gedung
Sni 1727 2013 tata cara pembebanan untuk rumah dan gedung
 
07 pengaruh air-tanah-contoh-soal-1
07 pengaruh air-tanah-contoh-soal-107 pengaruh air-tanah-contoh-soal-1
07 pengaruh air-tanah-contoh-soal-1
 
kuda-kuda dan Atap
kuda-kuda dan Atapkuda-kuda dan Atap
kuda-kuda dan Atap
 
Perencanaan struktur baja
Perencanaan struktur bajaPerencanaan struktur baja
Perencanaan struktur baja
 
10 ppt daya-dukung-tanah
10 ppt daya-dukung-tanah10 ppt daya-dukung-tanah
10 ppt daya-dukung-tanah
 
Cara Menghitung Kebutuhan Besi pada Pekerjaan Bore Pile dan Strauss Pile
Cara Menghitung Kebutuhan Besi pada Pekerjaan Bore Pile dan Strauss PileCara Menghitung Kebutuhan Besi pada Pekerjaan Bore Pile dan Strauss Pile
Cara Menghitung Kebutuhan Besi pada Pekerjaan Bore Pile dan Strauss Pile
 
Perbandingan antara perkerasan lentur dan kaku
Perbandingan antara perkerasan lentur dan kakuPerbandingan antara perkerasan lentur dan kaku
Perbandingan antara perkerasan lentur dan kaku
 
Sni 1725 2016 pembebanan untuk jembatan
Sni 1725 2016 pembebanan untuk jembatanSni 1725 2016 pembebanan untuk jembatan
Sni 1725 2016 pembebanan untuk jembatan
 
PENGENALAN PONDASI
PENGENALAN PONDASIPENGENALAN PONDASI
PENGENALAN PONDASI
 
2002 12 sni 03-2847-2002 (beton) 2
2002 12 sni 03-2847-2002 (beton) 22002 12 sni 03-2847-2002 (beton) 2
2002 12 sni 03-2847-2002 (beton) 2
 
11 sistem jaringan dan bangunan irigasi
11   sistem jaringan dan bangunan irigasi11   sistem jaringan dan bangunan irigasi
11 sistem jaringan dan bangunan irigasi
 

Viewers also liked

RAB TAHAP PEKERJAAN PEMBUATAN BANGUNAN DAN UNSUR-UNSUR PEMBANGUNAN
RAB TAHAP PEKERJAAN PEMBUATAN BANGUNAN DAN UNSUR-UNSUR PEMBANGUNANRAB TAHAP PEKERJAAN PEMBUATAN BANGUNAN DAN UNSUR-UNSUR PEMBANGUNAN
RAB TAHAP PEKERJAAN PEMBUATAN BANGUNAN DAN UNSUR-UNSUR PEMBANGUNANMOSES HADUN
 
struktur statis tak tentu metode clapetron-continuous beam dengan zetting/pen...
struktur statis tak tentu metode clapetron-continuous beam dengan zetting/pen...struktur statis tak tentu metode clapetron-continuous beam dengan zetting/pen...
struktur statis tak tentu metode clapetron-continuous beam dengan zetting/pen...MOSES HADUN
 
Jenis jenis pondasi
Jenis jenis pondasiJenis jenis pondasi
Jenis jenis pondasiChoky Csc
 
PELAKSANAAN PEMELIHARAAN JALAN DAN JEMBATAN
PELAKSANAAN PEMELIHARAAN JALAN DAN JEMBATANPELAKSANAAN PEMELIHARAAN JALAN DAN JEMBATAN
PELAKSANAAN PEMELIHARAAN JALAN DAN JEMBATANMOSES HADUN
 
Γεωγραφία Ε΄ 3.28. ΄΄ Οι Έλληνες: Ένας λαός με μεγάλη και συνεχή ιστορία ΄΄
Γεωγραφία Ε΄ 3.28. ΄΄ Οι Έλληνες: Ένας λαός με μεγάλη και συνεχή ιστορία ΄΄Γεωγραφία Ε΄ 3.28. ΄΄ Οι Έλληνες: Ένας λαός με μεγάλη και συνεχή ιστορία ΄΄
Γεωγραφία Ε΄ 3.28. ΄΄ Οι Έλληνες: Ένας λαός με μεγάλη και συνεχή ιστορία ΄΄Χρήστος Χαρμπής
 
joinery setting out and marking out
joinery setting out and marking outjoinery setting out and marking out
joinery setting out and marking outkevin porter
 
Mekrek 3-2 struktur-stt
Mekrek 3-2 struktur-sttMekrek 3-2 struktur-stt
Mekrek 3-2 struktur-sttMOSES HADUN
 
Nilai nilai budaya manggarai sebagai dasar dalam pelaksanaan pembangunan
Nilai nilai budaya manggarai sebagai dasar dalam pelaksanaan pembangunanNilai nilai budaya manggarai sebagai dasar dalam pelaksanaan pembangunan
Nilai nilai budaya manggarai sebagai dasar dalam pelaksanaan pembangunanMOSES HADUN
 
TRANSPORTASI TERBAIK DARI 5 BENUA
TRANSPORTASI TERBAIK DARI 5 BENUATRANSPORTASI TERBAIK DARI 5 BENUA
TRANSPORTASI TERBAIK DARI 5 BENUAMOSES HADUN
 
Struktur statis tak tentu pengantar
Struktur statis tak tentu pengantarStruktur statis tak tentu pengantar
Struktur statis tak tentu pengantarMOSES HADUN
 

Viewers also liked (13)

RAB TAHAP PEKERJAAN PEMBUATAN BANGUNAN DAN UNSUR-UNSUR PEMBANGUNAN
RAB TAHAP PEKERJAAN PEMBUATAN BANGUNAN DAN UNSUR-UNSUR PEMBANGUNANRAB TAHAP PEKERJAAN PEMBUATAN BANGUNAN DAN UNSUR-UNSUR PEMBANGUNAN
RAB TAHAP PEKERJAAN PEMBUATAN BANGUNAN DAN UNSUR-UNSUR PEMBANGUNAN
 
struktur statis tak tentu metode clapetron-continuous beam dengan zetting/pen...
struktur statis tak tentu metode clapetron-continuous beam dengan zetting/pen...struktur statis tak tentu metode clapetron-continuous beam dengan zetting/pen...
struktur statis tak tentu metode clapetron-continuous beam dengan zetting/pen...
 
Jenis jenis pondasi
Jenis jenis pondasiJenis jenis pondasi
Jenis jenis pondasi
 
PELAKSANAAN PEMELIHARAAN JALAN DAN JEMBATAN
PELAKSANAAN PEMELIHARAAN JALAN DAN JEMBATANPELAKSANAAN PEMELIHARAAN JALAN DAN JEMBATAN
PELAKSANAAN PEMELIHARAAN JALAN DAN JEMBATAN
 
1. ey vp 14 18 de noviembre
1. ey vp 14 18 de noviembre1. ey vp 14 18 de noviembre
1. ey vp 14 18 de noviembre
 
Work Life Balance
Work Life BalanceWork Life Balance
Work Life Balance
 
Γεωγραφία Ε΄ 3.28. ΄΄ Οι Έλληνες: Ένας λαός με μεγάλη και συνεχή ιστορία ΄΄
Γεωγραφία Ε΄ 3.28. ΄΄ Οι Έλληνες: Ένας λαός με μεγάλη και συνεχή ιστορία ΄΄Γεωγραφία Ε΄ 3.28. ΄΄ Οι Έλληνες: Ένας λαός με μεγάλη και συνεχή ιστορία ΄΄
Γεωγραφία Ε΄ 3.28. ΄΄ Οι Έλληνες: Ένας λαός με μεγάλη και συνεχή ιστορία ΄΄
 
RAPB
RAPBRAPB
RAPB
 
joinery setting out and marking out
joinery setting out and marking outjoinery setting out and marking out
joinery setting out and marking out
 
Mekrek 3-2 struktur-stt
Mekrek 3-2 struktur-sttMekrek 3-2 struktur-stt
Mekrek 3-2 struktur-stt
 
Nilai nilai budaya manggarai sebagai dasar dalam pelaksanaan pembangunan
Nilai nilai budaya manggarai sebagai dasar dalam pelaksanaan pembangunanNilai nilai budaya manggarai sebagai dasar dalam pelaksanaan pembangunan
Nilai nilai budaya manggarai sebagai dasar dalam pelaksanaan pembangunan
 
TRANSPORTASI TERBAIK DARI 5 BENUA
TRANSPORTASI TERBAIK DARI 5 BENUATRANSPORTASI TERBAIK DARI 5 BENUA
TRANSPORTASI TERBAIK DARI 5 BENUA
 
Struktur statis tak tentu pengantar
Struktur statis tak tentu pengantarStruktur statis tak tentu pengantar
Struktur statis tak tentu pengantar
 

Similar to KONSTRUKSI PONDASI

Macam macam fondasi
Macam macam fondasiMacam macam fondasi
Macam macam fondasiKinza_com
 
KS 2D_ANANDA HARYANTO PUTRA_TUGAS 1 BAB I DAN BAB II.pptx
KS 2D_ANANDA HARYANTO PUTRA_TUGAS 1 BAB I DAN BAB II.pptxKS 2D_ANANDA HARYANTO PUTRA_TUGAS 1 BAB I DAN BAB II.pptx
KS 2D_ANANDA HARYANTO PUTRA_TUGAS 1 BAB I DAN BAB II.pptxAnandaHPNanda
 
100790414 makalah-pondasi
100790414 makalah-pondasi100790414 makalah-pondasi
100790414 makalah-pondasijoeariel fandy
 
2. pek. pondasi dan pek. dinding
2. pek. pondasi dan pek. dinding2. pek. pondasi dan pek. dinding
2. pek. pondasi dan pek. dindingDedi Husin
 
Pel Pek Dinding.pptx
Pel Pek Dinding.pptxPel Pek Dinding.pptx
Pel Pek Dinding.pptxsahasatu
 
Rekayasa pelaksaan konstruksi
Rekayasa pelaksaan konstruksiRekayasa pelaksaan konstruksi
Rekayasa pelaksaan konstruksiakramsaputra10
 
Bahan Perkerasan Jalan.ppt
Bahan Perkerasan Jalan.pptBahan Perkerasan Jalan.ppt
Bahan Perkerasan Jalan.pptdpibskanida
 
Metode bab ii e pagar depan
Metode bab ii e pagar depanMetode bab ii e pagar depan
Metode bab ii e pagar depanMoe Hamzan
 
Kbb_UII_Arsi 14_ a bata_kiki cs_okky
Kbb_UII_Arsi 14_ a bata_kiki cs_okkyKbb_UII_Arsi 14_ a bata_kiki cs_okky
Kbb_UII_Arsi 14_ a bata_kiki cs_okkyKiki Zakiyah
 
3.manajemen pelaksanaan konstruksi
3.manajemen pelaksanaan konstruksi3.manajemen pelaksanaan konstruksi
3.manajemen pelaksanaan konstruksiindrisetyaningrum2
 
SOSIALISASI INFRASTRUKTUR JALAN DI DUSUN NIPIS KABUPATEN MAGELANG
SOSIALISASI INFRASTRUKTUR JALAN DI DUSUN NIPIS KABUPATEN MAGELANGSOSIALISASI INFRASTRUKTUR JALAN DI DUSUN NIPIS KABUPATEN MAGELANG
SOSIALISASI INFRASTRUKTUR JALAN DI DUSUN NIPIS KABUPATEN MAGELANGintan mustika
 
TIANG_PANCANG_PONDASI_presentasi.pptx
TIANG_PANCANG_PONDASI_presentasi.pptxTIANG_PANCANG_PONDASI_presentasi.pptx
TIANG_PANCANG_PONDASI_presentasi.pptxDewiAnggraeni81
 
RIGIS PAVEMENT Gupita Diah Kusuma
RIGIS PAVEMENT Gupita Diah KusumaRIGIS PAVEMENT Gupita Diah Kusuma
RIGIS PAVEMENT Gupita Diah Kusumaafifsalim12
 

Similar to KONSTRUKSI PONDASI (20)

Pondasi
PondasiPondasi
Pondasi
 
Macam macam fondasi
Macam macam fondasiMacam macam fondasi
Macam macam fondasi
 
KS 2D_ANANDA HARYANTO PUTRA_TUGAS 1 BAB I DAN BAB II.pptx
KS 2D_ANANDA HARYANTO PUTRA_TUGAS 1 BAB I DAN BAB II.pptxKS 2D_ANANDA HARYANTO PUTRA_TUGAS 1 BAB I DAN BAB II.pptx
KS 2D_ANANDA HARYANTO PUTRA_TUGAS 1 BAB I DAN BAB II.pptx
 
Pondasi
PondasiPondasi
Pondasi
 
100790414 makalah-pondasi
100790414 makalah-pondasi100790414 makalah-pondasi
100790414 makalah-pondasi
 
16773468.ppt
16773468.ppt16773468.ppt
16773468.ppt
 
Pondasi
PondasiPondasi
Pondasi
 
2. pek. pondasi dan pek. dinding
2. pek. pondasi dan pek. dinding2. pek. pondasi dan pek. dinding
2. pek. pondasi dan pek. dinding
 
Pel Pek Dinding.pptx
Pel Pek Dinding.pptxPel Pek Dinding.pptx
Pel Pek Dinding.pptx
 
Rekayasa pelaksaan konstruksi
Rekayasa pelaksaan konstruksiRekayasa pelaksaan konstruksi
Rekayasa pelaksaan konstruksi
 
Bahan Perkerasan Jalan.ppt
Bahan Perkerasan Jalan.pptBahan Perkerasan Jalan.ppt
Bahan Perkerasan Jalan.ppt
 
Metode bab ii e pagar depan
Metode bab ii e pagar depanMetode bab ii e pagar depan
Metode bab ii e pagar depan
 
Mt
MtMt
Mt
 
Kbb_UII_Arsi 14_ a bata_kiki cs_okky
Kbb_UII_Arsi 14_ a bata_kiki cs_okkyKbb_UII_Arsi 14_ a bata_kiki cs_okky
Kbb_UII_Arsi 14_ a bata_kiki cs_okky
 
Pondasi
PondasiPondasi
Pondasi
 
3.manajemen pelaksanaan konstruksi
3.manajemen pelaksanaan konstruksi3.manajemen pelaksanaan konstruksi
3.manajemen pelaksanaan konstruksi
 
Pondasi
PondasiPondasi
Pondasi
 
SOSIALISASI INFRASTRUKTUR JALAN DI DUSUN NIPIS KABUPATEN MAGELANG
SOSIALISASI INFRASTRUKTUR JALAN DI DUSUN NIPIS KABUPATEN MAGELANGSOSIALISASI INFRASTRUKTUR JALAN DI DUSUN NIPIS KABUPATEN MAGELANG
SOSIALISASI INFRASTRUKTUR JALAN DI DUSUN NIPIS KABUPATEN MAGELANG
 
TIANG_PANCANG_PONDASI_presentasi.pptx
TIANG_PANCANG_PONDASI_presentasi.pptxTIANG_PANCANG_PONDASI_presentasi.pptx
TIANG_PANCANG_PONDASI_presentasi.pptx
 
RIGIS PAVEMENT Gupita Diah Kusuma
RIGIS PAVEMENT Gupita Diah KusumaRIGIS PAVEMENT Gupita Diah Kusuma
RIGIS PAVEMENT Gupita Diah Kusuma
 

More from MOSES HADUN

LAPORAN PRAKTIKUM HIDROLIKA PINTU AIR BAB 1-4
LAPORAN PRAKTIKUM HIDROLIKA PINTU AIR BAB 1-4LAPORAN PRAKTIKUM HIDROLIKA PINTU AIR BAB 1-4
LAPORAN PRAKTIKUM HIDROLIKA PINTU AIR BAB 1-4MOSES HADUN
 
SAMBUNG LAPORAN PRAKTIKUM HIDROLIKA LAMPIRAN GAMBAR
SAMBUNG LAPORAN PRAKTIKUM HIDROLIKA LAMPIRAN GAMBARSAMBUNG LAPORAN PRAKTIKUM HIDROLIKA LAMPIRAN GAMBAR
SAMBUNG LAPORAN PRAKTIKUM HIDROLIKA LAMPIRAN GAMBARMOSES HADUN
 
Tugas POSTER analisa lingkungan bangunan
Tugas POSTER analisa lingkungan bangunan Tugas POSTER analisa lingkungan bangunan
Tugas POSTER analisa lingkungan bangunan MOSES HADUN
 
BISNIS PLAN Tugas kewirausahaan moses hadun
BISNIS PLAN Tugas kewirausahaan moses hadunBISNIS PLAN Tugas kewirausahaan moses hadun
BISNIS PLAN Tugas kewirausahaan moses hadunMOSES HADUN
 
RENCANA INDUK JARINGAN JALAN KOTA MALANG
RENCANA INDUK JARINGAN JALAN KOTA MALANG RENCANA INDUK JARINGAN JALAN KOTA MALANG
RENCANA INDUK JARINGAN JALAN KOTA MALANG MOSES HADUN
 
Bisnis plann kewirausahaan revisi (1)
Bisnis plann kewirausahaan  revisi (1)Bisnis plann kewirausahaan  revisi (1)
Bisnis plann kewirausahaan revisi (1)MOSES HADUN
 
Ppt tugas kelompok sistem bangunan irigasi
Ppt tugas kelompok sistem bangunan irigasiPpt tugas kelompok sistem bangunan irigasi
Ppt tugas kelompok sistem bangunan irigasiMOSES HADUN
 
Tugas besar konstruksi baja 1
Tugas besar konstruksi baja 1Tugas besar konstruksi baja 1
Tugas besar konstruksi baja 1MOSES HADUN
 
RANGKUMAN BATANG TEKAN DAN BATANG TARIK KONSTRUKSI BAJA 1
RANGKUMAN BATANG TEKAN DAN BATANG TARIK KONSTRUKSI BAJA 1RANGKUMAN BATANG TEKAN DAN BATANG TARIK KONSTRUKSI BAJA 1
RANGKUMAN BATANG TEKAN DAN BATANG TARIK KONSTRUKSI BAJA 1MOSES HADUN
 
Modul batang tekan
Modul batang tekanModul batang tekan
Modul batang tekanMOSES HADUN
 
PERATURAN PERENCANAAN KONSTRUKSI BAJA DI INDONESIA
PERATURAN PERENCANAAN KONSTRUKSI BAJA DI INDONESIAPERATURAN PERENCANAAN KONSTRUKSI BAJA DI INDONESIA
PERATURAN PERENCANAAN KONSTRUKSI BAJA DI INDONESIAMOSES HADUN
 
Penentuan kelas kekuatan dan keawetan kayu yang diperdagangkan
Penentuan kelas kekuatan dan keawetan kayu yang diperdagangkanPenentuan kelas kekuatan dan keawetan kayu yang diperdagangkan
Penentuan kelas kekuatan dan keawetan kayu yang diperdagangkanMOSES HADUN
 
Bentuk batu alam
Bentuk batu alamBentuk batu alam
Bentuk batu alamMOSES HADUN
 
JENIS-JENIS BATU ALAM DAN BATU BUATAN
JENIS-JENIS BATU ALAM DAN BATU BUATANJENIS-JENIS BATU ALAM DAN BATU BUATAN
JENIS-JENIS BATU ALAM DAN BATU BUATANMOSES HADUN
 
Bahan bangunan ramah lingkungan
Bahan bangunan ramah lingkunganBahan bangunan ramah lingkungan
Bahan bangunan ramah lingkunganMOSES HADUN
 
BAGIAN-BAGIAN KAYU
BAGIAN-BAGIAN KAYUBAGIAN-BAGIAN KAYU
BAGIAN-BAGIAN KAYUMOSES HADUN
 
TEKNIS RUMAH DAN BANGUNAN GEDUNG
TEKNIS RUMAH DAN BANGUNAN GEDUNGTEKNIS RUMAH DAN BANGUNAN GEDUNG
TEKNIS RUMAH DAN BANGUNAN GEDUNGMOSES HADUN
 
Statika per portal
Statika per portal Statika per portal
Statika per portal MOSES HADUN
 

More from MOSES HADUN (20)

LAPORAN PRAKTIKUM HIDROLIKA PINTU AIR BAB 1-4
LAPORAN PRAKTIKUM HIDROLIKA PINTU AIR BAB 1-4LAPORAN PRAKTIKUM HIDROLIKA PINTU AIR BAB 1-4
LAPORAN PRAKTIKUM HIDROLIKA PINTU AIR BAB 1-4
 
SAMBUNG LAPORAN PRAKTIKUM HIDROLIKA LAMPIRAN GAMBAR
SAMBUNG LAPORAN PRAKTIKUM HIDROLIKA LAMPIRAN GAMBARSAMBUNG LAPORAN PRAKTIKUM HIDROLIKA LAMPIRAN GAMBAR
SAMBUNG LAPORAN PRAKTIKUM HIDROLIKA LAMPIRAN GAMBAR
 
Tugas POSTER analisa lingkungan bangunan
Tugas POSTER analisa lingkungan bangunan Tugas POSTER analisa lingkungan bangunan
Tugas POSTER analisa lingkungan bangunan
 
BISNIS PLAN Tugas kewirausahaan moses hadun
BISNIS PLAN Tugas kewirausahaan moses hadunBISNIS PLAN Tugas kewirausahaan moses hadun
BISNIS PLAN Tugas kewirausahaan moses hadun
 
RENCANA INDUK JARINGAN JALAN KOTA MALANG
RENCANA INDUK JARINGAN JALAN KOTA MALANG RENCANA INDUK JARINGAN JALAN KOTA MALANG
RENCANA INDUK JARINGAN JALAN KOTA MALANG
 
Business plan
Business planBusiness plan
Business plan
 
Bisnis plann kewirausahaan revisi (1)
Bisnis plann kewirausahaan  revisi (1)Bisnis plann kewirausahaan  revisi (1)
Bisnis plann kewirausahaan revisi (1)
 
Ppt tugas kelompok sistem bangunan irigasi
Ppt tugas kelompok sistem bangunan irigasiPpt tugas kelompok sistem bangunan irigasi
Ppt tugas kelompok sistem bangunan irigasi
 
Tugas besar konstruksi baja 1
Tugas besar konstruksi baja 1Tugas besar konstruksi baja 1
Tugas besar konstruksi baja 1
 
RANGKUMAN BATANG TEKAN DAN BATANG TARIK KONSTRUKSI BAJA 1
RANGKUMAN BATANG TEKAN DAN BATANG TARIK KONSTRUKSI BAJA 1RANGKUMAN BATANG TEKAN DAN BATANG TARIK KONSTRUKSI BAJA 1
RANGKUMAN BATANG TEKAN DAN BATANG TARIK KONSTRUKSI BAJA 1
 
Modul batang tekan
Modul batang tekanModul batang tekan
Modul batang tekan
 
PERATURAN PERENCANAAN KONSTRUKSI BAJA DI INDONESIA
PERATURAN PERENCANAAN KONSTRUKSI BAJA DI INDONESIAPERATURAN PERENCANAAN KONSTRUKSI BAJA DI INDONESIA
PERATURAN PERENCANAAN KONSTRUKSI BAJA DI INDONESIA
 
Penentuan kelas kekuatan dan keawetan kayu yang diperdagangkan
Penentuan kelas kekuatan dan keawetan kayu yang diperdagangkanPenentuan kelas kekuatan dan keawetan kayu yang diperdagangkan
Penentuan kelas kekuatan dan keawetan kayu yang diperdagangkan
 
Bentuk batu alam
Bentuk batu alamBentuk batu alam
Bentuk batu alam
 
JENIS-JENIS BATU ALAM DAN BATU BUATAN
JENIS-JENIS BATU ALAM DAN BATU BUATANJENIS-JENIS BATU ALAM DAN BATU BUATAN
JENIS-JENIS BATU ALAM DAN BATU BUATAN
 
Bahan bangunan ramah lingkungan
Bahan bangunan ramah lingkunganBahan bangunan ramah lingkungan
Bahan bangunan ramah lingkungan
 
BAGIAN-BAGIAN KAYU
BAGIAN-BAGIAN KAYUBAGIAN-BAGIAN KAYU
BAGIAN-BAGIAN KAYU
 
TEKNIS RUMAH DAN BANGUNAN GEDUNG
TEKNIS RUMAH DAN BANGUNAN GEDUNGTEKNIS RUMAH DAN BANGUNAN GEDUNG
TEKNIS RUMAH DAN BANGUNAN GEDUNG
 
Vektor
VektorVektor
Vektor
 
Statika per portal
Statika per portal Statika per portal
Statika per portal
 

Recently uploaded

Metode Kerja Borepile utk Proyek Jembantan Hauling Blok III Utara PT AGM Kals...
Metode Kerja Borepile utk Proyek Jembantan Hauling Blok III Utara PT AGM Kals...Metode Kerja Borepile utk Proyek Jembantan Hauling Blok III Utara PT AGM Kals...
Metode Kerja Borepile utk Proyek Jembantan Hauling Blok III Utara PT AGM Kals...MichaelBluer
 
Tugas 01 Penjelasan Cara Melakukan Gasifikasi.pdf
Tugas 01 Penjelasan Cara Melakukan Gasifikasi.pdfTugas 01 Penjelasan Cara Melakukan Gasifikasi.pdf
Tugas 01 Penjelasan Cara Melakukan Gasifikasi.pdfnimrodnapitu
 
Studi Kasus Pantai Kelan Provinsi Bali.pdf
Studi Kasus Pantai Kelan Provinsi Bali.pdfStudi Kasus Pantai Kelan Provinsi Bali.pdf
Studi Kasus Pantai Kelan Provinsi Bali.pdfnovia73231
 
Daftar Lembaga Penyedia Jasa Linkungan.pdf
Daftar Lembaga Penyedia Jasa Linkungan.pdfDaftar Lembaga Penyedia Jasa Linkungan.pdf
Daftar Lembaga Penyedia Jasa Linkungan.pdfTsabitpattipeilohy
 
Panduan Logging Ringkas Nickel laterite.
Panduan Logging Ringkas Nickel laterite.Panduan Logging Ringkas Nickel laterite.
Panduan Logging Ringkas Nickel laterite.aldreyuda
 
SUPERVISOR K3 (MAULANA PANDU PERMANA).ppt
SUPERVISOR K3 (MAULANA PANDU PERMANA).pptSUPERVISOR K3 (MAULANA PANDU PERMANA).ppt
SUPERVISOR K3 (MAULANA PANDU PERMANA).pptwartonowartono11
 
Ukuran penyebaran data berkelompok (statistika)
Ukuran penyebaran data berkelompok (statistika)Ukuran penyebaran data berkelompok (statistika)
Ukuran penyebaran data berkelompok (statistika)hendriko8
 
Matematika diskrit: metode pohon/trees.ppt
Matematika diskrit: metode pohon/trees.pptMatematika diskrit: metode pohon/trees.ppt
Matematika diskrit: metode pohon/trees.pptAzrilAld
 

Recently uploaded (8)

Metode Kerja Borepile utk Proyek Jembantan Hauling Blok III Utara PT AGM Kals...
Metode Kerja Borepile utk Proyek Jembantan Hauling Blok III Utara PT AGM Kals...Metode Kerja Borepile utk Proyek Jembantan Hauling Blok III Utara PT AGM Kals...
Metode Kerja Borepile utk Proyek Jembantan Hauling Blok III Utara PT AGM Kals...
 
Tugas 01 Penjelasan Cara Melakukan Gasifikasi.pdf
Tugas 01 Penjelasan Cara Melakukan Gasifikasi.pdfTugas 01 Penjelasan Cara Melakukan Gasifikasi.pdf
Tugas 01 Penjelasan Cara Melakukan Gasifikasi.pdf
 
Studi Kasus Pantai Kelan Provinsi Bali.pdf
Studi Kasus Pantai Kelan Provinsi Bali.pdfStudi Kasus Pantai Kelan Provinsi Bali.pdf
Studi Kasus Pantai Kelan Provinsi Bali.pdf
 
Daftar Lembaga Penyedia Jasa Linkungan.pdf
Daftar Lembaga Penyedia Jasa Linkungan.pdfDaftar Lembaga Penyedia Jasa Linkungan.pdf
Daftar Lembaga Penyedia Jasa Linkungan.pdf
 
Panduan Logging Ringkas Nickel laterite.
Panduan Logging Ringkas Nickel laterite.Panduan Logging Ringkas Nickel laterite.
Panduan Logging Ringkas Nickel laterite.
 
SUPERVISOR K3 (MAULANA PANDU PERMANA).ppt
SUPERVISOR K3 (MAULANA PANDU PERMANA).pptSUPERVISOR K3 (MAULANA PANDU PERMANA).ppt
SUPERVISOR K3 (MAULANA PANDU PERMANA).ppt
 
Ukuran penyebaran data berkelompok (statistika)
Ukuran penyebaran data berkelompok (statistika)Ukuran penyebaran data berkelompok (statistika)
Ukuran penyebaran data berkelompok (statistika)
 
Matematika diskrit: metode pohon/trees.ppt
Matematika diskrit: metode pohon/trees.pptMatematika diskrit: metode pohon/trees.ppt
Matematika diskrit: metode pohon/trees.ppt
 

KONSTRUKSI PONDASI

  • 1. KONSTRUKSI PONDASI 9.1 Konstruksi Pondasi Batu Kali atau Rollaag Konstruksi pondasi ini merupakan bagian dari konstruksi bangunan gedung dan sangat penting karena sangat menentukan kekokohan bangunan. Pengetahuan dasar mengenai konstruksi pondasi akan sangat membantu dalam penggambaran konstruksi pondasi atau bagaimana melaksanakan praktik pembuatan pondasi sesuai dengan aturan yang berlaku. 9.1.1 Pondasi Dangkal Pasangan Batu bata/Batu kali Pondasi merupakan elemen bangunan yang sangat penting, karena digunakan sebagai landasan dari bangunan di atasnya. Dan menjamin mantapnya kedudukan bangunan. Pondasi tidak boleh sama sekali mengalami perubahan kedudukan atau bergerak, dalam arti bergerak secara mendatar ataupun tegak. Untuk merencanakan suatu pondasi harus memenuhi persyaratan sebagai berikut: a.Konstruksi harus kuat dan kokoh untuk mendukung bangunan di atasnya. b.Berat sendiri bangunan termasuk berat pondasinya. c.Beban berguna d.Bahan yang dipakai untuk konstruksi pondasi harus tahan lama dan tidak mudah hancur, sehingga diharapkan bila terjadi kehancuran bukan karena pondasinya yang tidak kuat. e.Hindarkan pengaruh dari luar, misalnya kondisi dari air tanah maupun cuaca baik panas maupun dingin. f. Pondasi harus terletak pada dasar tanah yang keras, sehingga kedudukan pondasi tidak mudah bergerak baik ke samping, ke bawah maupun terguling. g.Pondasi yang menerima beban berbeda harus dibuat terpisah. 191
  • 2. Pada garis besarnya pondasi dapat dibagi menjadi 2 jenis: a. Pondasi langsung yaitu apabila pondasi tersebut langsung di atas tanah keras. b. Pondasi tidak langsung yaitu apabila pondasi tersebut terletak di atas suatu rangkaian yang menghubungkan dengan lapisan tanah keras. Pondasi langsung digunakan apabila tanah keras bagian dalam mencapai kedalaman kurang lebih 1 meter. Ini tidak lain karena daya dukung pada dasar tanah dasar pada umumnya lebih kecil dari daya dukung pasangan badan pondasi. Untuk memperkecil beban per-satuan luas pada tanah dasar, lebar pondasi dibuat lebih lebar dari pada tebal dinding tembok di atasnya. Dan untuk lebih menghemat, bentuk pondasi dibuat dalam bentuk trapesium. Di samping itu untuk memenuhi persyaratan agar tidak terpengaruh cuaca sebaiknya kedalaman pondasi dari permukaan tanah kurang lebih 80 cm. Pondasi Pasangan Batu Kali Pondasi yang bahannya dari batu kali sangat cocok, karena bila batu kali ditanam dalam tanah kualitasnya tidak berubah. Dan pada umumnya bentuk pondasi batu kali dibuat trapesium dengan lebar bagian atas paling sedikit 25 cm. Dibuat selebar 25 cm, karena bila disamakan dengan lebar dinding dikhawatirkan dalam pelaksanaan pemasangan pondasi tidak tepat dan akan sangat mempengaruhi kedudukan dinding pada pondasi sehingga dapat dikatakan pondasi tidak sesuai lagi dengan fungsinya. Sedangkan untuk lebar bagian bawah trapesium tergantung perhitungan dari beban di atasnya, tetapi pada umumnya dapat dibuat sekitar 70 – 80 cm. Batu kali yang dipasang hendaknya sudah dibelah dahulu besarnya kurang lebih 25 cm, ini dengan tujuan agar tukang batu mudah mengatur dalam pemasangannya, di samping kalau mengangkat batu tukangnya tidak merasa berat, sehingga bentuk pasangan menjadi rapi dan kokoh. Pada dasar konstruksi pondasi batu kali diawali dengan lapisan pasir setebal 5 – 10 cm guna meratakan tanah dasar, kemudian dipasang batu dengan kedudukan berdiri (pasangan batu kosong) dan rongga-rongganya diisi pasir secara penuh sehingga kedudukannya menjadi kokoh dan sanggup mendukung beban pondasi di atasnya. Susunan batu kosong yang sering disebut aanstamping dapat berfungsi sebagai pengaliran (drainase) untuk mengeringkan air tanah yang terdapat disekitar pondasi. 192
  • 3. Agar pasangan bahan pondasi tidak mudah rusak atau basah akibat air tanah, maka bidang pada badan pondasi diplester kasar (beraben) setebal ± 1.5 cm dengan adukan seperti spesi yang dipakai pada pasangan. Bila pada lapisan dasar tanah untuk pondasi mengandung pasir atau cukup kering maka tidak diperlukan pasangan batu kosong tetapi cukup dengan lapisan pasir sebagai dasar dengan ketebalan ± 10 cm yang sudah dipadatkan. Lapisan ini dapat berfungsi sebagai alat pengaliran atau pengeringan (drainase). Gambar 9.1 Jenis Pondasi Batu Kali 193
  • 4. Pondasi Batu Bata Pondasi ini dibuat dari bata merah yang disusun secara teratur dan bertangga yang bentuknya merupakan empat persegi panjang dan tiap-tiap tangga terdiri dari 3-4 lapis. Apabila tiap-tiap ujung tangga dihubungkan akan merupakan trapesium yang tetap memenuhi syarat pondasi. Pemasangan bata diatur dan disusun yang tetap memenuhi persyaratan ikatan bata, tiap-tiap lapisan dihubungkan dengan perekat/spesi. Spesi ini dapat dibuat dari campuran, yang untuk tanah yang tidak mengandung air, dibuat dari: 1 kapur : 1 Semen merah : 1 Pasir atau 1 kapur : 1 Semen merah : 2 Pasir, Sedangkan untuk tanah yang mengandung air dibuat dari campuran: 1 Pc : 4 Pasir atau 1 Pc : 5 Tras 1 Pc : ½ Kapur : 5 Pasir Sebagai lantai kerja dibuat dari lapisan pasir yang dipadatkan setelah 10 cm, lapisan ini berfungsi pula sebagai lapisan perbaikan tanah dasar. Pondasi ini dapat dibuat dilahan yang mempunyai kondisi tanah dengan tanah keras yang tidak dalam/dangkal. Biasanya bangunan yang menggunakan pondasi batu bata, bangunannya hanya berlantai satu, dikarenakan pondasi batu bata tidak kuat menahan beban apabila bangunannya berlantai banyak. 194
  • 5. Gambar 9.2 Jenis Pondasi Batu Bata Sumber: Konstruksi Bangunan Gedung.ITB. Bandung 195
  • 6. 9.2 Konstruksi Pondasi Telapak Beton Bertulang Beton adalah campuran antara bahan pengikat Portland Cement (PC) dengan bahan tambahan atau pengisi yang terdiri dari pasir dan kerikil dengan perbandingan tertentu ditambah air secukupnya. Sedangkan komposisi campuran beton ada 2 macam yaitu: a. Berdasarkan atas perbandingan berat b. Berdasarkan atas berbandingan isi (volume) Perbandingan campuran beton untuk konstruksi beton adalah 1 PC : 2 pasir : 3 kerikil atau 1 PC : 3 pasir : 5 kerikil, sedang untuk beton rapat air menggunakan campuran 1 PC : 1 ½ pasir : 2 ½ kerikil. Beton mempunyai sifat sanggup mendukung tegangan tekan dan sedikit mendukung tegangan tarik. Untuk itu agar dapat juga mendukung tegangan tarik konstruksi beton tersebut memerlukan tambahan besi berupa tulangan yang dipasang sesuai daerah tarik yang memerlukan. Konstruksi pondasi pelat lajur beton bertulang digunakan apabila bobot bangunan sangat besar. Bilamana daya dukung tanah kecil dan untuk memperdalam dasar pondasi tidak mungkin sebab lapisan tanah yang baik letaknya sangat dalam sehingga sistem pondasi pelat beton bertulang cukup cocok. Bentuk pondasi pelat lajur tersebut kedua tepinya menonjol ke luar dari bidang tembok sehingga dimungkinkan kedua sisinya akan melentur karena tekanan tanah. Agar tidak melentur maka pada pelat pondasi diberi tulangan yang diletakkan pada daerah tarik yaitu dibidang bagian bawah yang disebut dengan tulangan pokok. Besar diameter tulangan pokok Ø 13 - Ø 16 mm dengan jarak 10 cm – 15 cm, sedang pada arah memanjang pelat dipasang tulangan pembagi Ø 6 - Ø 8 mm dengan jarak 20 cm – 25 cm. Campuran beton untuk konstruksi adalah 1 PC : 2 pasir : 3 kerikil dan untuk lantai kerja sebagai peletakan tulangan dibuat beton dengan campuran 1 PC : 3 pasir : 5 kerikil setebal 6 cm. 203
  • 7. Gambar 9.10 Pondasi Pelat Beton Untuk pondasi beton bertulang yang disebut dengan pelat setempat atau pelat kaki, bilamana luas bidang pelat beton yang terdapat pada ujung bawah dari suatu kolom beton, terletak langsung di atas tanah dasar pondasi. Luas bidang pelat beton sebagai telapak kaki pondasi biasanya berbentuk bujur sangkar atau persegi panjang. Telapak kaki yang berbentuk bujur sangkar biasanya terletak di bawah kolom bangunan bagian tengah. Sedangkan yang berbentuk empat persegi panjang ditempatkan pada bawah kolom bangunan tepi atau Pondasi Beton Pelat Setempat samping agar lebih stabil. Gambar 9.11 Luas telapak kaki pondasi tergantung pada beban bangunan yang diterima dan daya dukung tanah yang diperkenankan ( į tanah), sehingga apabila daya dukung tanahnya makin besar, maka luas pelat kakinya dapat dibuat lebih kecil. 204
  • 8. Dengan demikian apabila daya dukung tanahnya besar dan merata seluruh luas tanah bangunan, maka pondasi beton pelat setempat atau pelat kaki sangat cocok untuk pondasi yang menerima beban bangunan cukup besar. Pondasi bentuk ini akan lebih hemat, efisien dan mudah pelaksanaannya serta tidak khawatir adanya penurunan pondasi pada setiap tempat. Keuntungan pondasi beton bertulang a Dapat dibuat menurut bentuk tanahnya. b. Besarnya ukuran dapat ditambah sesuai perhitungan. c. Adukannya terdiri dari bahan-bahan yang mudah diangkut dimana saja. Gambar 9.12 Pondasi Pelat Beton Setempat dan Pondasi Menerus 205
  • 10. 9.3 Konstruksi Pondasi tiang Pancang Konstruksi pondasi tiang pancang digunakan apabila tanah keras sebagai pendukung beban dari atas sangat dalam yang memenuhi syarat Tiang pancangnya dapat dari bahan kayu 9dolok) atau dari beton bertulang Gambar 9.15 Pondasi Tiang Pancang 208
  • 11. Gambar 9.16 Tiang Pancang Beton Sumber: Ilmu Bangunan Gedung. DPMK. Jakarta dan Menggambar Teknik Bangunan,DPMK, Jakarta 209