SlideShare a Scribd company logo
1 of 20
Pendirian, Kinerja,
dan Keanggotaan
Koperasi
Our Team
190721100005
Sofahul Asror Now
190721100071
Rikza Ashila Dewi
190721100215
Fika Anjana Hajar
190721100233
Moch Mahrus Ali
Syarat Pendirian Koperasi
Berdasarkan perundang-undangan koperasi dapat disimpulkan mengenai
persyaratan koperasi antara lain :
a. Orang yang hendak mendirikan koperasi harus memiliki kepentingan ekonomi
serta tujuan yang sama.
b. Sekurang-kurangnya 20 orang.
c. Harus memenuhi syarat dari wilayah masing-masing, layaknya yang telah
ditentukan oleh pemerintah.
d. Memiliki sebuah konsep anggaran dasar koperasi
Tidak ada manfaatnya mendirikan
koperasi, jika para pendiri
koperasi tidak mengetahui
persoalan-persoalan pokok tentang
koperasi pada umumnya.
Mengetahu manfaat
Mendirikan Koperasi
01.
Koperasi harus dapat menerima
anggota baru secara sukarela dan
terbuka, karena pertambahan
anggota baru koperasi merupakan
sumber kekuatan koperasi untuk
berkembang.
Menerima Anggota Baru
Secara Sukarela dan
Terbuka
02.
Koperasi tidak mungkin dapat
mencapai tujuannya dalam jangka
pendek melainkan membutuhkan
waktu yang cukup lama.
Pencapaian Tujuan
Koperasi
03.
Pembinaan koperasi di Indonesia
sebagian merupakan tanggung jawab
pemerintah, namun tetap merupakan
milik para anggotanya, sehingga untuk
itu diperlukan partisipasi anggota
menuju kemandirian dan pengembangan
koperasi dimasa mendatang.
Pembinaan Koperasi
04.
Hal-Hal yang Perlu Diperhatikan Sebelum
Mendirikan Koperasi
Tahapan Pendirian Koperasi Konvensional
Dibentuk team pendirian
koperasi, yang berasal dari
kelompok masyarakat yang
menginginkan pendirian koperasi.
1.
Selanjutnya team pendiri koperasi
menghubungi Kantor Koperasi Tingkat II
(Kabupaten atau Kota) guna mendapatkan
informasi atau penjelasan awal yang
berhubungan dengan persyaratan dan tata
cara pendirian koperasi.
2.
Team pendiri melakukan penelitian
pendahuluan berupa penelitian kecil-
kecilan yang bertujuan untuk
mengetahui jenis koperasi apa yang
akan didirikan dan unit-unit usaha apa
yang akan dijalankan.
3.
Team pendiri (pemrakarsa) mengajukan
proposal yang berisi tentang : potensi
ekonomi anggota, jenis usaha yang akan
dikembangkan, dasar pembentukan koperasi.
Dalam proposal, sekaligus juga dilampirkan
permohonan persiapan rancangan Anggaran
Dasar (AD) dan Anggaran Rumah Tangga
(ART) koperasi yang akan didirikan.
4.
Tahapan Pendirian Koperasi Konvensional
Setelah proposal diterima oleh pejabat kantor
koperasi, selanjutnya akan dilakukan penyuluhan
kepada kelompok masyarakat tersebut yang
berisi tentang pengertian koperasi, tujuan, dan
manfaat koperasi, hak dan kewajiban anggota,
serta peraturan-peraturan lainnya.
5.
Mengadakan rapat pembentukan koperasi
yang dihadiri oleh calon anggota koperasi,
dimana rapat tersebut dipimpin oleh
pemrakarsa yang didampingin oleh pejabat
dari kantor koperasi.
6.
Setelah AD/ART koperasi mendapat
pengesahan dari rapat anggota,
pengurus mengajukan permohonan
status badan hukum koperasi ke kantor
koperasi setempat.
7.
Untuk koperasi yang wilayah kerjanya terdapat di
dua wilayah tingkat II atau lebih, maka
kantor koperasi tingkat II menyerahkan ke
pejabat Kantor Wilayah Departemen
Koperasi di Tingkat I (Provinsi).
8.
Di dalam AD terdapat maksud dan
tujuan koperasi. Oleh karena itu AD
koperasi akan :
Anggaran Dasar Koperasi
• Menunjukkan adanya kejelasan tata kehidupan
koperasi yang bersangkutan.
• Memudahkan tercapainya sasaran yang
dikehendaki para anggota sesuai dengan
tujuan pembentukan koperasi.
• Menuntun pengurus agar terhindar dari
kesimpangsiuran dalam pelaksanaan organisasi.
• Sebagai dasar dalam penyusunan peraturan-
peraturan demi kelancaran jalannya usaha
koperasi yang tertuang dalam Anggaran
Rumah Tangga (ART) koperasi.
Cara Penyusunan AD Koperasi
AD disusun saat pembenukan
koperasi, yang disusun oleh team
dan mendapatkan pengakuan atau
pengesahan dari Rapat Anggota.
1.
AD berisi antara lain :
• Nama, pekerjaan, dan alamat pendiri koperasi.
• Nama lengkap, nama singkatan dari koperasi yang
bersangkutan.
• Jenis dan kegiatan usaha yang dilakukan sesuai
dengan maksud dan tujuang koperasi.
• Syarat-syarat keanggotaan dan kepengurusan
koperasi.
4.
Dalam menyusun AD hendaknya memperhatikan
hal-hal berikut :
• Isi dan materi harus sesuai tujuan,
kebutuhan dan kepentingan anggota
koperasi dan tidak boleh bertentangan
dengan hukum yang berlaku dalam
masyarakat.
• AD harus tegas, jelas, mudah dimengerti
dan dapat dilaksanakan oleh setiap elemen
atau unsur yang ada dalam koperasi.
2.
AD harus disetujui dan
disahkan oleh pejabat yang
berwenang, yaitu Kepala
Kantor Wilayah atau Dinas
Koperasi setempat.
3.
“Koperasi dibubarkan atas keputusan pemerintah”, yang artinya pemerintah dapat
mengeluarkan surat keputusan pembubaran koperasi jika :
• Terdapat bukti yang kuat bahwa koperasi yang bersangkutan tidak memenuhi
berbagai ketentuan yang ada di dalam UU koperasi yang berlaku.
• Kegiatan-kegiatan koperasi ternyata bertentangan dan mengganggu ketertiban
umum dan kesusilaan.
• Pemerintah memandang bahwa kelangsungan hidup koperasi tidak dapat
dipertahankan.
Pembubaran koperasi bisa disebabkan oleh faktor-faktor dari dalam
koperasi atau oleh masalah-masalah yang berasal dari luar koperasi.
Pembubaran Koperasi
Tata Cara Pembubaran Koperasi
Pembubaran Atas
Kehendak Pemerintah
2.
Pembubaran Atas
Kehendak Sendiri
Pembubaran Koperasi yang
Tidak Mau Menyesuaikan Diri
Dengan UU Baru
1. 3.
Pendirian Koperasi Syariah
1. Fase Pembentukan atau
Pendirian
Jika persyaratan tersebut telah dipenuhi, maka orang-orang yang
memprakarsai pembentukan koperasi syariah tersebut mengundang untuk
rapat pertama, sebagai rapat pendirian koperasi syariah. Konsep anggaran
koperasi syariah seharusnya telah dipersiapkan terlebih dahulu oleh panitia
pendiri, yang nantinya dibahas dan disahkan dalam rapat pendirian. Dalam
rapat pendirian ini selain disahkan Anggaran Dasar koperasi syariah, juga
dibentuk pengurus dan pengawas.
Setelah perangkat organisasi koperasi syariah terbentuk dalam rapat
pendirian tersebut, maka untuk selanjutnya pengurus koperasi syariah
(yang juga pendiri) mempunyai kewajiban mengajukan permohonan
pengesahan kepada pejabat yang berwenang secara tertulis disertai akta
pendirian koperasi syariah dan berita acara rapat Pendirian. Dalam akta
pendirian kperasi ini tertuang anggaran dasar koperasi syariah yang telah
disahkan dalam rapat pendirian. Serta tertuang pula nama-nama anggota
pengurus (yang pertama) yang diberikan kewenangan untuk melakukan
kepengurusan dan mengajukan permohonan pengesahan kepada pejabat
yang berwenang.
Dalam hal penamaan koperasi syariah yang telah disahkan, maka nama
lembaga yang disahkan mengikuti kata “koperasi syariah”. Artinya nama
berada di belakang kata “koperasi syariah”. Misalnya nama koperasi
syariahnya adalah “X”, maka disebut dengan “Koperasi Syariah X”.
2. Fase Pengesahan Koperasi Syariah
Atas dasar permohonan yang disampaikan oleh pengurus koperasi syariah
(juga merupakan pendiri) secara tertulis tersebut, maka dalam jangka waktu
paling lama 3 (tiga) bulan sejak diterimanya permohonan pengesahan,
pejabat yang bersangkutan harus memberikan keputusan mengenai
permohonan tersebut apakah diterima atau tidak.
Jika permohonan pengesahan tersebut ditolak, alasan-alasan penolakan
diberitahukan secara tertulis kepada para pendiri dalam jangka waktu waktu
paling lambat 3 (tiga) bulan sejak diterimanya permohonan pengesahan, para
pendiri atau pengurus dapat mengajukan permohonan ulang paling lama 1
(satu) bulan sejak diterimanya permohonan pengesahan tersebut. Keputusan
terhadap pengajuan permohonan ulang ini, diberikan dalam jangka waktu
paling lama 1 (satu) bulan sejak diterimanya pengajuan permohonan ulang
tersebut.
Namun jika permohonan pengesahan itu diterima, maka sejak saat itulah
koperasi syariah berstatus sebagai badan hukum. Pengesahan ini ditandai
dengan diumumkan nya akta pendirian koperasi syariah tersebut (yang di
dalamnya termuat pula anggaran dasarnya), ke dalam Berita Negara Republik
Indonesia.
Koperasi yang melakukan jenis usaha jasa keuangan syariah dan telah
mendapatkan pengesahan akta pendirian atau pengesahan perubahan
anggaran dasar, wajib menggunakan nama Koperasi Jasa Keuangan Syariah
(KJKS) atau Unit Jasa Keuangan Syariah (UJKS atau USPPS) pada papan
nama, stempel serta kop surat yang digunakan dalam melakukan usahanya.
Kinerja Koperasi Konvensional dalam
Pasar
Bila koperasi memasuki pasar persaingan sempurna
maka koperasi akan bersaing secara sempurna
dengan para pesaing di pasar. Artinya secara umum
koperasi tidak dapat menentukan harga untuk
produk yang dijualnya. Alasannya ialah jika koperasi
menetapkan lebih tinggi daripada harga pasar maka
banyak pelanggan yang beralih ke penjual lain.
Sebaliknya, jika koperasi menetapkan harga
dibawah harga pasar yang berlaku, maka
sebenarnya koperasi dapat menderita kerugian,
karena pada harga pasar yang berlaku semua
batang dapat terjual.
Dalam pasar persaingan tidak sempurna, para penjual
maupun pembeli mempunyai kebebasan dalam menentukan
harga dan jumlah barang yang akan diperjualbelikan.
Dalam hal ini berarti pembeli dan penjual dapat
mempengaruhi harga. Jenis dan kualitas barang yang
diperdagangkan pada pasar ini bersifat heterogen (pasar
heterogen: pasar yang menjual berbagai macam barang
kebutuhan primer yang menjual berbagai macam barang
kebutuhan primer dan sekunder kepada para konsumen
dalam suatu wilayah).
01. Koperasi dalam Pasar
Persaingan Sempurna
02. Koperasi dalam pasar
persaingan tidak sempurna
Pasar persaingan tidak sempurna dapat dibedakan
manjadi tiga, yaitu:
Koperasi dalam pasar
persaingan monopoli
Koperasi dalam
pasar persaingan
monopolistik
Koperasi dalam
pasar persaingan
oligopoli
Kinerja merupakan perbandingan antara hasil kerja dan standar yang telah
ditetapkan. Sedangkan menurut Mangkunegara, kinerja adalah sebuah
hasil kerja, baik hasil kerja secara kuantitas maupun kualitas yang
dicapai oleh seseorang dalam melaksanakan tugas sesuai tanggung jawab
yang diberikan kepadanya.
kinerja juga bisa diartikan sebagai hasil atau tingkat keberhasilan
seseorang secara keseluruhan selama periode tertentu dalam
melaksanakan tugas dibandingkan dengan berbagai kemungkinan, seperti
standar hasil kerja, target atau sasaran atau kriteria yang telah
ditentukan terlebih dahulu telah disepakati bersama.
Kinerja Koperasi Syariah
Pasal 17 ayat (1) UU 25/1992 menyatakan bahwa anggota koperasi adalah
pemilik dan sekaligus pengguna jasa koperasi. Keanggotaan koperasi
didasarkan pada kesamaan kepentingan ekonomi dalam lingkup usaha
koperasi. Keanggotaan koperasi dapat diperoleh atau diakhiri setelah
syarat sebagai mana diatur dalam AD (Anggaran Dasar ) dipenuhi.
Keanggotaan koperasi tidak dapat dipindah tangankan. Setiap anggota
mempunyai kewajiban dan hak yang sama terhadap koperasi sebagaimana
diatur dalam AD (Anggaran Dasar).
Kewajiban setiap anggota yaitu:
● Memenuhi Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga serta
keputusan yang telah disepakati dalam Rapat Anggota;
● Berpartisipasi dalam kegiatan usaha yang diselenggarakan oleh
koperasi;
● Mengembangkan dan memelihara kebersamaan berdasar atas asas
kekeluargaan.
Setiap anggota mempunyai hak yaitu:
● Menghadiri, menyatakan pendapat, dan memberikan suara dalam Rapat
Anggota;
● Memilih dan dipilih menjadi anggota pengurus dan pengawas;
● Meminta diadakan Rapat Anggota menurut ketentuan dalam Anggaran
Dasar.
Keanggotaan Menurut UU Koperasi
Untuk melaksanakan fungsi kontrol terhadap pelaksanaan
kegiatan pengurus, maka dipilih pengawas sebagai perangkat
organisasi “oleh” anggota dalam forum rapat anggota.
Anggota perangkat organisasi ini harus berasal “dari”
anggota koperasi yang bersangkutan sehingga diharapkan
dapat mewakili semua anggota untuk menjalankan fungsinya
dengan baik demi kepentingan anggota pula.
Dalam hubungannya dengan aspek anggota, Teko
Sumodimedjo (Swasono, 1985) menyatakan bahwa
keberhasilan organisasi koperasi sangat ditentukan oleh
kesiapan dan kemampuan anggota koperasi atau keberhasilan
koperasi tergantung pada kualitas para anggotanya.
Selanjutnya Ropke (2000) memepertegas bahwa tanpa
partisipasi anggota maka kemungkinan timbulnya efisiensi
dan efektfitas yang rendah dalam mencapai kinerja koperasi,
akan lebih besar. Berpartisipasi sebenarnya merupakan hak
dan sekaligus kewajiban anggota karena anggota adalah
pemilik sekaligus pelanggan koperasi
Keanggotaan BMI Atau Koperasi Syariah
Mengisi formulir
pendaftaran
Menyerahkan foto copy
KTP yang masih berlaku
Mengikuti pendaftaran
perkoperasian
Syarat Keanggotaan
Memiliki usaha produktif
dan ketentuan lainnya
Membayar simpanan pokok
sebesar Rp10.000
Keanggotaan BMI Atau Koperasi Syariah
Sebagai pemilik koperasi
Menerima keuntungan tiap
tahun
Memiliki kesempatan
pemasaran produk
Keuntungan Menjadi
Anggota
Mengikuti pendidikan
perkoperasian
Peluang beasiswa hingga
perguruan tinggi bagi
anggota yang memiliki anak
yang berprestesi
Dapat mengikuti pelatihan-
pelatihan usaha dan
pengembangan usaha yang
diadakan koperasi
Thank You

More Related Content

What's hot

Syarat pendirian koperasi
Syarat pendirian koperasiSyarat pendirian koperasi
Syarat pendirian koperasibalatransaceh
 
Kelompok 3 ekonomi koperasi (2)
Kelompok 3 ekonomi koperasi (2)Kelompok 3 ekonomi koperasi (2)
Kelompok 3 ekonomi koperasi (2)AlghifaryRamadhan
 
Landasan Koperasi indonesia
Landasan Koperasi indonesiaLandasan Koperasi indonesia
Landasan Koperasi indonesiaKaryono A. Rizky
 
Tata cara mendirikan koperasi
Tata cara mendirikan koperasiTata cara mendirikan koperasi
Tata cara mendirikan koperasiTony Setiawan
 
Tata cara pendirian koperasi mancani
Tata cara pendirian koperasi mancaniTata cara pendirian koperasi mancani
Tata cara pendirian koperasi mancaniMia Mancani
 
PPT PENDIRIAN KOPERASI.ppt
PPT PENDIRIAN KOPERASI.pptPPT PENDIRIAN KOPERASI.ppt
PPT PENDIRIAN KOPERASI.pptRAPGROUP
 
Tugas koperasi perbedaan
Tugas koperasi perbedaanTugas koperasi perbedaan
Tugas koperasi perbedaanStiker Bekasi
 
Uu 1992 25 perkoperasian
Uu 1992 25 perkoperasianUu 1992 25 perkoperasian
Uu 1992 25 perkoperasianSupri Yanto
 
Uu no 25 thn 1992 koperasi
Uu no 25 thn 1992 koperasiUu no 25 thn 1992 koperasi
Uu no 25 thn 1992 koperasidro7us
 

What's hot (19)

Syarat pendirian koperasi
Syarat pendirian koperasiSyarat pendirian koperasi
Syarat pendirian koperasi
 
Kelompok 3 ekonomi koperasi (2)
Kelompok 3 ekonomi koperasi (2)Kelompok 3 ekonomi koperasi (2)
Kelompok 3 ekonomi koperasi (2)
 
Landasan Koperasi indonesia
Landasan Koperasi indonesiaLandasan Koperasi indonesia
Landasan Koperasi indonesia
 
Koperasi
KoperasiKoperasi
Koperasi
 
Tata cara mendirikan koperasi
Tata cara mendirikan koperasiTata cara mendirikan koperasi
Tata cara mendirikan koperasi
 
Koperasi
KoperasiKoperasi
Koperasi
 
Tata cara pendirian koperasi mancani
Tata cara pendirian koperasi mancaniTata cara pendirian koperasi mancani
Tata cara pendirian koperasi mancani
 
PPT PENDIRIAN KOPERASI.ppt
PPT PENDIRIAN KOPERASI.pptPPT PENDIRIAN KOPERASI.ppt
PPT PENDIRIAN KOPERASI.ppt
 
Tugas koperasi perbedaan
Tugas koperasi perbedaanTugas koperasi perbedaan
Tugas koperasi perbedaan
 
Koperasi
KoperasiKoperasi
Koperasi
 
Manajemen Koperasi 2
Manajemen Koperasi 2Manajemen Koperasi 2
Manajemen Koperasi 2
 
Bab IV
Bab IVBab IV
Bab IV
 
Ekop bab14 kel4_akt2
Ekop bab14 kel4_akt2Ekop bab14 kel4_akt2
Ekop bab14 kel4_akt2
 
Presentation
PresentationPresentation
Presentation
 
Uu 1992 25 perkoperasian
Uu 1992 25 perkoperasianUu 1992 25 perkoperasian
Uu 1992 25 perkoperasian
 
Koperasi bab 6
Koperasi bab 6Koperasi bab 6
Koperasi bab 6
 
Uu 25 92 Tentang Perkoperasian
Uu 25 92 Tentang PerkoperasianUu 25 92 Tentang Perkoperasian
Uu 25 92 Tentang Perkoperasian
 
Uu no 25 thn 1992 koperasi
Uu no 25 thn 1992 koperasiUu no 25 thn 1992 koperasi
Uu no 25 thn 1992 koperasi
 
Uu no.-17-tahun-2012
Uu no.-17-tahun-2012Uu no.-17-tahun-2012
Uu no.-17-tahun-2012
 

Similar to KINERJA KOPERASI

Tugas adrt
Tugas adrtTugas adrt
Tugas adrt12102012
 
Mendirikan Koperasi ber BAKUM.ppt
Mendirikan Koperasi ber BAKUM.pptMendirikan Koperasi ber BAKUM.ppt
Mendirikan Koperasi ber BAKUM.pptabdou hamadah
 
Struktur organisasi koperasi
Struktur organisasi koperasiStruktur organisasi koperasi
Struktur organisasi koperasiom makplus
 
TM_2 KOPERASI NEW.pptx
TM_2 KOPERASI NEW.pptxTM_2 KOPERASI NEW.pptx
TM_2 KOPERASI NEW.pptxUbaiDillah68
 
Ppt mku kel 8 definisi dasar hukum, fungsi dan peran koperasi
Ppt mku kel 8   definisi dasar hukum, fungsi dan peran koperasiPpt mku kel 8   definisi dasar hukum, fungsi dan peran koperasi
Ppt mku kel 8 definisi dasar hukum, fungsi dan peran koperasiahmad riadi
 
sejarah ideologi dan kop indonesia
sejarah ideologi dan kop indonesiasejarah ideologi dan kop indonesia
sejarah ideologi dan kop indonesiafitriyanurlestari
 
Presentation sejarah ideologi dan kop indonesia (2)
Presentation sejarah ideologi dan kop indonesia (2)Presentation sejarah ideologi dan kop indonesia (2)
Presentation sejarah ideologi dan kop indonesia (2)innayatul_lailiyah
 
Bentuk badan usaha
Bentuk badan usahaBentuk badan usaha
Bentuk badan usahaNadya Ali
 
Tata cara pendirian koperasi
Tata cara pendirian koperasiTata cara pendirian koperasi
Tata cara pendirian koperasiariskayuni
 
KOPERASI INDONESIA
KOPERASI INDONESIAKOPERASI INDONESIA
KOPERASI INDONESIANafika E.R.C
 
Uu 25 1992-koperasi
Uu 25 1992-koperasiUu 25 1992-koperasi
Uu 25 1992-koperasiIrwan Sahaji
 
Uu nomor-25-tahun-1992-tentang-perkoperasian
Uu nomor-25-tahun-1992-tentang-perkoperasianUu nomor-25-tahun-1992-tentang-perkoperasian
Uu nomor-25-tahun-1992-tentang-perkoperasianYunus Mustaine
 
TATA CARA MENDIRIKAN KOPERASI
TATA CARA MENDIRIKAN KOPERASITATA CARA MENDIRIKAN KOPERASI
TATA CARA MENDIRIKAN KOPERASIMahmudah Meeii
 
Pendirian, Kinerja, dan Keanggotaan Koperasi
Pendirian, Kinerja, dan Keanggotaan KoperasiPendirian, Kinerja, dan Keanggotaan Koperasi
Pendirian, Kinerja, dan Keanggotaan KoperasiNafisaAlyana
 

Similar to KINERJA KOPERASI (20)

Tugas adrt
Tugas adrtTugas adrt
Tugas adrt
 
Mendirikan Koperasi ber BAKUM.ppt
Mendirikan Koperasi ber BAKUM.pptMendirikan Koperasi ber BAKUM.ppt
Mendirikan Koperasi ber BAKUM.ppt
 
Struktur organisasi koperasi
Struktur organisasi koperasiStruktur organisasi koperasi
Struktur organisasi koperasi
 
MATERI.pptx
MATERI.pptxMATERI.pptx
MATERI.pptx
 
TM_2 KOPERASI NEW.pptx
TM_2 KOPERASI NEW.pptxTM_2 KOPERASI NEW.pptx
TM_2 KOPERASI NEW.pptx
 
Ppt mku kel 8 definisi dasar hukum, fungsi dan peran koperasi
Ppt mku kel 8   definisi dasar hukum, fungsi dan peran koperasiPpt mku kel 8   definisi dasar hukum, fungsi dan peran koperasi
Ppt mku kel 8 definisi dasar hukum, fungsi dan peran koperasi
 
sejarah ideologi dan kop indonesia
sejarah ideologi dan kop indonesiasejarah ideologi dan kop indonesia
sejarah ideologi dan kop indonesia
 
Presentation sejarah ideologi dan kop indonesia (2)
Presentation sejarah ideologi dan kop indonesia (2)Presentation sejarah ideologi dan kop indonesia (2)
Presentation sejarah ideologi dan kop indonesia (2)
 
Bentuk badan usaha
Bentuk badan usahaBentuk badan usaha
Bentuk badan usaha
 
KOPERASI.pptx
KOPERASI.pptxKOPERASI.pptx
KOPERASI.pptx
 
Tata cara pendirian koperasi
Tata cara pendirian koperasiTata cara pendirian koperasi
Tata cara pendirian koperasi
 
Anggaran dasar
Anggaran dasarAnggaran dasar
Anggaran dasar
 
KOPERASI INDONESIA
KOPERASI INDONESIAKOPERASI INDONESIA
KOPERASI INDONESIA
 
Pendirian koperasi
Pendirian koperasiPendirian koperasi
Pendirian koperasi
 
Uu 25 1992-koperasi
Uu 25 1992-koperasiUu 25 1992-koperasi
Uu 25 1992-koperasi
 
Uu no 25 tahun 1992
Uu no 25 tahun 1992Uu no 25 tahun 1992
Uu no 25 tahun 1992
 
Uu nomor-25-tahun-1992-tentang-perkoperasian
Uu nomor-25-tahun-1992-tentang-perkoperasianUu nomor-25-tahun-1992-tentang-perkoperasian
Uu nomor-25-tahun-1992-tentang-perkoperasian
 
Uu 25-92
Uu 25-92Uu 25-92
Uu 25-92
 
TATA CARA MENDIRIKAN KOPERASI
TATA CARA MENDIRIKAN KOPERASITATA CARA MENDIRIKAN KOPERASI
TATA CARA MENDIRIKAN KOPERASI
 
Pendirian, Kinerja, dan Keanggotaan Koperasi
Pendirian, Kinerja, dan Keanggotaan KoperasiPendirian, Kinerja, dan Keanggotaan Koperasi
Pendirian, Kinerja, dan Keanggotaan Koperasi
 

Recently uploaded

HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxErikaPuspita10
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfChrodtianTian
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfdemontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfIndri117648
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxc9fhbm7gzj
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsAdePutraTunggali
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 

Recently uploaded (20)

HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfdemontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public Relations
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 

KINERJA KOPERASI

  • 2. Our Team 190721100005 Sofahul Asror Now 190721100071 Rikza Ashila Dewi 190721100215 Fika Anjana Hajar 190721100233 Moch Mahrus Ali
  • 3. Syarat Pendirian Koperasi Berdasarkan perundang-undangan koperasi dapat disimpulkan mengenai persyaratan koperasi antara lain : a. Orang yang hendak mendirikan koperasi harus memiliki kepentingan ekonomi serta tujuan yang sama. b. Sekurang-kurangnya 20 orang. c. Harus memenuhi syarat dari wilayah masing-masing, layaknya yang telah ditentukan oleh pemerintah. d. Memiliki sebuah konsep anggaran dasar koperasi
  • 4. Tidak ada manfaatnya mendirikan koperasi, jika para pendiri koperasi tidak mengetahui persoalan-persoalan pokok tentang koperasi pada umumnya. Mengetahu manfaat Mendirikan Koperasi 01. Koperasi harus dapat menerima anggota baru secara sukarela dan terbuka, karena pertambahan anggota baru koperasi merupakan sumber kekuatan koperasi untuk berkembang. Menerima Anggota Baru Secara Sukarela dan Terbuka 02. Koperasi tidak mungkin dapat mencapai tujuannya dalam jangka pendek melainkan membutuhkan waktu yang cukup lama. Pencapaian Tujuan Koperasi 03. Pembinaan koperasi di Indonesia sebagian merupakan tanggung jawab pemerintah, namun tetap merupakan milik para anggotanya, sehingga untuk itu diperlukan partisipasi anggota menuju kemandirian dan pengembangan koperasi dimasa mendatang. Pembinaan Koperasi 04. Hal-Hal yang Perlu Diperhatikan Sebelum Mendirikan Koperasi
  • 5. Tahapan Pendirian Koperasi Konvensional Dibentuk team pendirian koperasi, yang berasal dari kelompok masyarakat yang menginginkan pendirian koperasi. 1. Selanjutnya team pendiri koperasi menghubungi Kantor Koperasi Tingkat II (Kabupaten atau Kota) guna mendapatkan informasi atau penjelasan awal yang berhubungan dengan persyaratan dan tata cara pendirian koperasi. 2. Team pendiri melakukan penelitian pendahuluan berupa penelitian kecil- kecilan yang bertujuan untuk mengetahui jenis koperasi apa yang akan didirikan dan unit-unit usaha apa yang akan dijalankan. 3. Team pendiri (pemrakarsa) mengajukan proposal yang berisi tentang : potensi ekonomi anggota, jenis usaha yang akan dikembangkan, dasar pembentukan koperasi. Dalam proposal, sekaligus juga dilampirkan permohonan persiapan rancangan Anggaran Dasar (AD) dan Anggaran Rumah Tangga (ART) koperasi yang akan didirikan. 4.
  • 6. Tahapan Pendirian Koperasi Konvensional Setelah proposal diterima oleh pejabat kantor koperasi, selanjutnya akan dilakukan penyuluhan kepada kelompok masyarakat tersebut yang berisi tentang pengertian koperasi, tujuan, dan manfaat koperasi, hak dan kewajiban anggota, serta peraturan-peraturan lainnya. 5. Mengadakan rapat pembentukan koperasi yang dihadiri oleh calon anggota koperasi, dimana rapat tersebut dipimpin oleh pemrakarsa yang didampingin oleh pejabat dari kantor koperasi. 6. Setelah AD/ART koperasi mendapat pengesahan dari rapat anggota, pengurus mengajukan permohonan status badan hukum koperasi ke kantor koperasi setempat. 7. Untuk koperasi yang wilayah kerjanya terdapat di dua wilayah tingkat II atau lebih, maka kantor koperasi tingkat II menyerahkan ke pejabat Kantor Wilayah Departemen Koperasi di Tingkat I (Provinsi). 8.
  • 7. Di dalam AD terdapat maksud dan tujuan koperasi. Oleh karena itu AD koperasi akan : Anggaran Dasar Koperasi • Menunjukkan adanya kejelasan tata kehidupan koperasi yang bersangkutan. • Memudahkan tercapainya sasaran yang dikehendaki para anggota sesuai dengan tujuan pembentukan koperasi. • Menuntun pengurus agar terhindar dari kesimpangsiuran dalam pelaksanaan organisasi. • Sebagai dasar dalam penyusunan peraturan- peraturan demi kelancaran jalannya usaha koperasi yang tertuang dalam Anggaran Rumah Tangga (ART) koperasi.
  • 8. Cara Penyusunan AD Koperasi AD disusun saat pembenukan koperasi, yang disusun oleh team dan mendapatkan pengakuan atau pengesahan dari Rapat Anggota. 1. AD berisi antara lain : • Nama, pekerjaan, dan alamat pendiri koperasi. • Nama lengkap, nama singkatan dari koperasi yang bersangkutan. • Jenis dan kegiatan usaha yang dilakukan sesuai dengan maksud dan tujuang koperasi. • Syarat-syarat keanggotaan dan kepengurusan koperasi. 4. Dalam menyusun AD hendaknya memperhatikan hal-hal berikut : • Isi dan materi harus sesuai tujuan, kebutuhan dan kepentingan anggota koperasi dan tidak boleh bertentangan dengan hukum yang berlaku dalam masyarakat. • AD harus tegas, jelas, mudah dimengerti dan dapat dilaksanakan oleh setiap elemen atau unsur yang ada dalam koperasi. 2. AD harus disetujui dan disahkan oleh pejabat yang berwenang, yaitu Kepala Kantor Wilayah atau Dinas Koperasi setempat. 3.
  • 9. “Koperasi dibubarkan atas keputusan pemerintah”, yang artinya pemerintah dapat mengeluarkan surat keputusan pembubaran koperasi jika : • Terdapat bukti yang kuat bahwa koperasi yang bersangkutan tidak memenuhi berbagai ketentuan yang ada di dalam UU koperasi yang berlaku. • Kegiatan-kegiatan koperasi ternyata bertentangan dan mengganggu ketertiban umum dan kesusilaan. • Pemerintah memandang bahwa kelangsungan hidup koperasi tidak dapat dipertahankan. Pembubaran koperasi bisa disebabkan oleh faktor-faktor dari dalam koperasi atau oleh masalah-masalah yang berasal dari luar koperasi. Pembubaran Koperasi
  • 10. Tata Cara Pembubaran Koperasi Pembubaran Atas Kehendak Pemerintah 2. Pembubaran Atas Kehendak Sendiri Pembubaran Koperasi yang Tidak Mau Menyesuaikan Diri Dengan UU Baru 1. 3.
  • 11. Pendirian Koperasi Syariah 1. Fase Pembentukan atau Pendirian Jika persyaratan tersebut telah dipenuhi, maka orang-orang yang memprakarsai pembentukan koperasi syariah tersebut mengundang untuk rapat pertama, sebagai rapat pendirian koperasi syariah. Konsep anggaran koperasi syariah seharusnya telah dipersiapkan terlebih dahulu oleh panitia pendiri, yang nantinya dibahas dan disahkan dalam rapat pendirian. Dalam rapat pendirian ini selain disahkan Anggaran Dasar koperasi syariah, juga dibentuk pengurus dan pengawas. Setelah perangkat organisasi koperasi syariah terbentuk dalam rapat pendirian tersebut, maka untuk selanjutnya pengurus koperasi syariah (yang juga pendiri) mempunyai kewajiban mengajukan permohonan pengesahan kepada pejabat yang berwenang secara tertulis disertai akta pendirian koperasi syariah dan berita acara rapat Pendirian. Dalam akta pendirian kperasi ini tertuang anggaran dasar koperasi syariah yang telah disahkan dalam rapat pendirian. Serta tertuang pula nama-nama anggota pengurus (yang pertama) yang diberikan kewenangan untuk melakukan kepengurusan dan mengajukan permohonan pengesahan kepada pejabat yang berwenang. Dalam hal penamaan koperasi syariah yang telah disahkan, maka nama lembaga yang disahkan mengikuti kata “koperasi syariah”. Artinya nama berada di belakang kata “koperasi syariah”. Misalnya nama koperasi syariahnya adalah “X”, maka disebut dengan “Koperasi Syariah X”.
  • 12. 2. Fase Pengesahan Koperasi Syariah Atas dasar permohonan yang disampaikan oleh pengurus koperasi syariah (juga merupakan pendiri) secara tertulis tersebut, maka dalam jangka waktu paling lama 3 (tiga) bulan sejak diterimanya permohonan pengesahan, pejabat yang bersangkutan harus memberikan keputusan mengenai permohonan tersebut apakah diterima atau tidak. Jika permohonan pengesahan tersebut ditolak, alasan-alasan penolakan diberitahukan secara tertulis kepada para pendiri dalam jangka waktu waktu paling lambat 3 (tiga) bulan sejak diterimanya permohonan pengesahan, para pendiri atau pengurus dapat mengajukan permohonan ulang paling lama 1 (satu) bulan sejak diterimanya permohonan pengesahan tersebut. Keputusan terhadap pengajuan permohonan ulang ini, diberikan dalam jangka waktu paling lama 1 (satu) bulan sejak diterimanya pengajuan permohonan ulang tersebut. Namun jika permohonan pengesahan itu diterima, maka sejak saat itulah koperasi syariah berstatus sebagai badan hukum. Pengesahan ini ditandai dengan diumumkan nya akta pendirian koperasi syariah tersebut (yang di dalamnya termuat pula anggaran dasarnya), ke dalam Berita Negara Republik Indonesia. Koperasi yang melakukan jenis usaha jasa keuangan syariah dan telah mendapatkan pengesahan akta pendirian atau pengesahan perubahan anggaran dasar, wajib menggunakan nama Koperasi Jasa Keuangan Syariah (KJKS) atau Unit Jasa Keuangan Syariah (UJKS atau USPPS) pada papan nama, stempel serta kop surat yang digunakan dalam melakukan usahanya.
  • 13. Kinerja Koperasi Konvensional dalam Pasar Bila koperasi memasuki pasar persaingan sempurna maka koperasi akan bersaing secara sempurna dengan para pesaing di pasar. Artinya secara umum koperasi tidak dapat menentukan harga untuk produk yang dijualnya. Alasannya ialah jika koperasi menetapkan lebih tinggi daripada harga pasar maka banyak pelanggan yang beralih ke penjual lain. Sebaliknya, jika koperasi menetapkan harga dibawah harga pasar yang berlaku, maka sebenarnya koperasi dapat menderita kerugian, karena pada harga pasar yang berlaku semua batang dapat terjual. Dalam pasar persaingan tidak sempurna, para penjual maupun pembeli mempunyai kebebasan dalam menentukan harga dan jumlah barang yang akan diperjualbelikan. Dalam hal ini berarti pembeli dan penjual dapat mempengaruhi harga. Jenis dan kualitas barang yang diperdagangkan pada pasar ini bersifat heterogen (pasar heterogen: pasar yang menjual berbagai macam barang kebutuhan primer yang menjual berbagai macam barang kebutuhan primer dan sekunder kepada para konsumen dalam suatu wilayah). 01. Koperasi dalam Pasar Persaingan Sempurna 02. Koperasi dalam pasar persaingan tidak sempurna
  • 14. Pasar persaingan tidak sempurna dapat dibedakan manjadi tiga, yaitu: Koperasi dalam pasar persaingan monopoli Koperasi dalam pasar persaingan monopolistik Koperasi dalam pasar persaingan oligopoli
  • 15. Kinerja merupakan perbandingan antara hasil kerja dan standar yang telah ditetapkan. Sedangkan menurut Mangkunegara, kinerja adalah sebuah hasil kerja, baik hasil kerja secara kuantitas maupun kualitas yang dicapai oleh seseorang dalam melaksanakan tugas sesuai tanggung jawab yang diberikan kepadanya. kinerja juga bisa diartikan sebagai hasil atau tingkat keberhasilan seseorang secara keseluruhan selama periode tertentu dalam melaksanakan tugas dibandingkan dengan berbagai kemungkinan, seperti standar hasil kerja, target atau sasaran atau kriteria yang telah ditentukan terlebih dahulu telah disepakati bersama. Kinerja Koperasi Syariah
  • 16. Pasal 17 ayat (1) UU 25/1992 menyatakan bahwa anggota koperasi adalah pemilik dan sekaligus pengguna jasa koperasi. Keanggotaan koperasi didasarkan pada kesamaan kepentingan ekonomi dalam lingkup usaha koperasi. Keanggotaan koperasi dapat diperoleh atau diakhiri setelah syarat sebagai mana diatur dalam AD (Anggaran Dasar ) dipenuhi. Keanggotaan koperasi tidak dapat dipindah tangankan. Setiap anggota mempunyai kewajiban dan hak yang sama terhadap koperasi sebagaimana diatur dalam AD (Anggaran Dasar). Kewajiban setiap anggota yaitu: ● Memenuhi Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga serta keputusan yang telah disepakati dalam Rapat Anggota; ● Berpartisipasi dalam kegiatan usaha yang diselenggarakan oleh koperasi; ● Mengembangkan dan memelihara kebersamaan berdasar atas asas kekeluargaan. Setiap anggota mempunyai hak yaitu: ● Menghadiri, menyatakan pendapat, dan memberikan suara dalam Rapat Anggota; ● Memilih dan dipilih menjadi anggota pengurus dan pengawas; ● Meminta diadakan Rapat Anggota menurut ketentuan dalam Anggaran Dasar. Keanggotaan Menurut UU Koperasi
  • 17. Untuk melaksanakan fungsi kontrol terhadap pelaksanaan kegiatan pengurus, maka dipilih pengawas sebagai perangkat organisasi “oleh” anggota dalam forum rapat anggota. Anggota perangkat organisasi ini harus berasal “dari” anggota koperasi yang bersangkutan sehingga diharapkan dapat mewakili semua anggota untuk menjalankan fungsinya dengan baik demi kepentingan anggota pula. Dalam hubungannya dengan aspek anggota, Teko Sumodimedjo (Swasono, 1985) menyatakan bahwa keberhasilan organisasi koperasi sangat ditentukan oleh kesiapan dan kemampuan anggota koperasi atau keberhasilan koperasi tergantung pada kualitas para anggotanya. Selanjutnya Ropke (2000) memepertegas bahwa tanpa partisipasi anggota maka kemungkinan timbulnya efisiensi dan efektfitas yang rendah dalam mencapai kinerja koperasi, akan lebih besar. Berpartisipasi sebenarnya merupakan hak dan sekaligus kewajiban anggota karena anggota adalah pemilik sekaligus pelanggan koperasi
  • 18. Keanggotaan BMI Atau Koperasi Syariah Mengisi formulir pendaftaran Menyerahkan foto copy KTP yang masih berlaku Mengikuti pendaftaran perkoperasian Syarat Keanggotaan Memiliki usaha produktif dan ketentuan lainnya Membayar simpanan pokok sebesar Rp10.000
  • 19. Keanggotaan BMI Atau Koperasi Syariah Sebagai pemilik koperasi Menerima keuntungan tiap tahun Memiliki kesempatan pemasaran produk Keuntungan Menjadi Anggota Mengikuti pendidikan perkoperasian Peluang beasiswa hingga perguruan tinggi bagi anggota yang memiliki anak yang berprestesi Dapat mengikuti pelatihan- pelatihan usaha dan pengembangan usaha yang diadakan koperasi