SlideShare a Scribd company logo
1 of 17
Download to read offline
-------------------------------------------------------------------------------------
Rahma Wahdiniwaty
1
BAB V
TATA CARA PENDIRIAN KOPERASI
ANGGARAN DASAR/ANGGARAN RUMAH TANGGA KOPERASI
Pendirian koperasi didasarkan oleh keinginan dari beberapa orang yang
bersepakat bergabung, mengelola kegiatan dan kepentingan ekonominya di
dalam wadah koperasi. Wujud kesepakatan untuk mengikatkan diri di dalam
wadah koperasi tersebut selanjutnya dirumuskan dalam bentuk Anggaran
Dasar (AD) dan Anggaran Rumah Tangga (ART). Dengan demikian,
AD/ART merupakan bentuk perikatan dalam koperasi yang menjadi pedoman
bagi semua pihak yang terkait dengan koperasi, baik dalam pengelolaan tata
kehidupan organisasi maupun usaha.
Pedoman Penyusunan
Pasal 7 ayat (1) Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992 menyatakan,
“Pembentukan koperasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 Ayat (1)
dilakukan dengan akta pendirian yang memuat Anggaran Dasar”. Sedangkan
Pasal 6 Peraturan Pemerintah Nomor 4 tentang Persyaratan dan Tatacara
Pengesahan Akta Pendirian dan Perubahan Anggaran Dasar koperasi
menyatakan, “Menteri memberikan pengesahan terhadap akta pendirian
koperasi, apabila ternyata setelah diadakan penelitian Anggaran Dasar
Koperasi: (a) tidak bertentangan dengan Undang-Undang Nomor 25 Tahun
1992 tentang perkoperasian; (b) tidak bertentangan dengan ketentuan umum
dan kesusilaan”. Dari ketentuan ini dapat disimpulkan bahwa, AD
mempunyai kedudukan yang sangat menentukan dalam pendirian koperasi,
khususnya koperasi yang mendapat pengakuan/pengesahan dari pemerintah.
AD yang sudah disahkan tersebut, selanjutnya menjadi pedoman dan
pegangan utama untuk menyusun peraturan-peraturan koperasi bersangkutan.
Peraturan tersebut dapat bersifat internal, misalnya peraturan yang mengatur
manajemen, seperti hubungan pengurus dan anggota, hubungan pengurus dan
pengelola, dan sebagainya. Di samping itu, dapat pula bersifat eksternal,
misalnya dalam bentuk perjanjian/perikatan dengan pihak ketiga, seperti
perjanjian kredit, kerjasama usaha, kerjasama manajemen, dan sebagainya.
Sebagaimana dinyatakan dalam pasal 23 Undang-Undang nomor 25
Tahun 1992, yang berwenang menetapkan AD koperasi adalah Rapat
Anggota. Dengan demikian, anggota melalui forum tertinggi organisasi
koperasi, menentukan isi, bobot, dan kualitas AD ini. Karena itu, anggota
-------------------------------------------------------------------------------------
Rahma Wahdiniwaty
2
harus memahami benar segala sesuatu mengenai perkoperasian, termasuk hak
dan kewajibannya menurut Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992, sehingga
perumusan AD dapat dilaksanakan dengan baik dan benar. Untuk
memudahkan perumusan AD koperasi, baik bagi koperasi yang akan berdiri
maupun koperasi yang akan mengadakan perubahan AD, berikut ini disajikan
beberapa ketentuan pokok pedoman penyusunan AD/ART koperasi.
Tujuan Penyusunan
 Menunjukkan adanya tata kehidupan koperasi secara teratur dan jelas,
yang merupakan bentuk kesepakatan para anggota koperasi, dan
kedudukannya kuat secara hukum, karena keberadaannya diatur dalam
UU Nomor 25 Tahun 1992.
 Menjadi peraturan bagi perangkat organisasi dan pengelola koperasi
dalam pelaksanaan kegiatan organisasi, manajemen usaha, dan keuangan
sesuai dengan kepentingan ekonomi para anggota koperasi.
 Mewujudkan ketertiban dalam pelaksanaan kegiatan organisasi,
manajemen usaha, dan keuangan, baik oleh anggota, pengurus, pengawas,
dan pengelola koperasi.
 Menjadi dasar penyusunan peraturan dan ketentuan-ketentuan lainnya
yang diperlukan dalam pelaksanaan kegiatan koperasi.
Ruang Lingkup
 Anggaran Dasar (AD) koperasi memuat ketentuan-ketentuan pokok yang
merupakan dasar bagi kehidupan koperasi, dan harus disusun secara
ringkas, singkat, jelas, dan mudah di mengerti oleh siapapun.
 Anggaran Rumah Tangga (ART) koperasi memuat himpunan peraturan
yang mengatur urusan rumah tangga sehari-hari yang merupakan
penjabaran lebih lanjut dari AD.
 Ketentuan pokok yang dimuat dalam Anggaran Dasar meliputi :
 Organisasi
 Usaha
 Modal, dan
 Manajemen/pengelolaan
 Pengaturan organisasi memuat hal-hal sebagai berikut :
 Daftar nama pendiri
 Nama dan tempat kedudukan
 Maksud dan tujuan
 Keanggotaan
-------------------------------------------------------------------------------------
Rahma Wahdiniwaty
3
 Perangkat organisasi
 Rapat-rapat, termasuk rapat angota
 Waktu pendirian
 Perubahan AD/ART dan pembubaran
 Sanksi
 Pengaturan usaha berisi hal-hal sebagai berikut :
 Kegiatan usaha
 Pendapatan
 Sisa Hasil Usaha (SHU) dan cara pembagiannya
 Tanggungan
 Tahun buku
 Perikatan usaha
 Pengaturan modal mengandung hal-hal sebagai berikut :
 Modal sendiri (yang meliputi simpanan pokok, simpanan wajib, dana
cadangan, dan hibah)
 Modal pinjaman
 Modal penyertaan
 Pengaturan pengelolaan mengenai hal-hal sebagai berikut :
 Wewenang, hak, tugas, kewajiban, dan tanggung jawab pengurus,
pengawas, dan pengelola koperasi
 Hubungan kerja antar pengurus serta antara pengurus, pengawas, dan
pengelola koperasi
 Hubungan kerja antara pengurus, pengawas, dan pengelola koperasi
dengan pihak ketiga/luar
 Laporan pertanggungjawaban pengurus, pengawas, dan pengelola
koperasi
 Laporan keuangan
Cara Penyusunan
 AD/ART koperasi disusun oleh mereka yang akan mendirikan koperasi
atau yang ditunjuk oleh anggota untuk mengubah AD/ART yang sudah
disepakati sebelumnya
 AD/ART dibahas dan diputuskan dalam Rapat Pembentukan Koperasi;
pada saat pendirian (bagi koperasi yang baru berdiri); atau pada Rapat
Pengesahan Perubahan AD/ART (bagi koperasi yang telah berdiri).
 Dalam rapat penyusunan AD/ART koperasi, hal-hal berikut ini harus
diperhatikan:
 Isi atau materi yang dituangkan dalam AD/ART harus sesuai dengan
tujuan dan kepentingan ekonomi anggota yang bersangkutan
-------------------------------------------------------------------------------------
Rahma Wahdiniwaty
4
 Setiap ketentuan yang dituangkan dalam AD/ART harus dapat
dimengerti dan dapat dilaksanakan oleh para anggota, pengurus,
pengawas, dan pengelola koperasi
 Mereka yang hadir dalam rapat pembentukan koperasi menyusun,
menyepakati dan menyetujui isi atau materi yang dituangkan dalam
Anggaran Dasar koperasi dan selanjutnya disahkan oleh Rapat
Pembentukan Koperasi atau Rapat Pengesahan Perubahan AD/ART
koperasi. Apabila dipandang perlu, Rapat Pembentukan Koperasi
sekaligus dapat menyusun, menyepakati, dan menyetujui isi ART
 Penyusunan Anggaran Dasar dapat dikuasakan kepada beberapa orang
pendiri yang ditunjuk dan ditetapkan oleh Rapat Pembentukan
koperasi. Selanjutnya, yang bersangkutan diberi kuasa untuk
menandatangani Anggaran Dasar, mengurus serta menyelesaikannya
sampai memperoleh pengesahan Akta Pendirian koperasi sebagai
Badan Hukum.
Materi Dan Rambu-Rambu Penyusunan
 Materi yang disusun dalam Anggaran Dasar Koperasi meliputi :
 Daftar nama pendiri
 Nama dan tempat kedudukan
 Maksud dan tujuan
 Kegiatan usaha
 Ketentuan mengenai keanggotaan
 Ketentuan mengenai rapat anggota
 Ketentuan tentang pengurus
 Ketentuan tentang pengawas
 Ketentuan mengenai pengelolaan
 Ketentuan mengenai permodalan
 Ketentuan mengenai jangka waktu berdiri
 Ketentuan mengenai Sisa Hasil Usaha (SHU)
 Ketentuan mengenai sanksi
 Ketentuan mengenai pembubaran
 Ketentuan mengenai perubahan Anggaran Dasar
 Anggaran Rumah Tangga dan peraturan khusus
 Materi Anggaran Dasar koperasi tersebut dapat diperluas, dengan
menetapkan hal-hal lain yang diperlukan sesuai dengan kepentingan
anggota, organisasi, dan usaha koperasi yang bersangkutan. Selanjutnya,
rincian materi Anggaran Dasar koperasi dapat dijelaskan sebagai berikut :
-------------------------------------------------------------------------------------
Rahma Wahdiniwaty
5
 Ketentuan mengenai daftar nama pendiri
a. Dalam daftar nama pendiri, untuk koperasi primer harus memuat
nama, pekerjaan, alamat, yang ditulis secara lengkap dan jelas,
dari orang-orang yang hadir pada rapat pertama pembentukan
koperasi primer.
b. Orang-orang sebagaimana dimaksud huruf (a) adalah orang-orang
yang : (1) memenuhi persyaratan untuk menjadi anggota koperasi,
sesuai dengan jenis koperasi atau kegiatan usaha koperasi yang
dijalankan; (2) menyatakan kesediaannya untuk menjadi anggota
koperasi secara aktif; (3) bersedia membayar tunai simpanan
pokok dan simpanan wajib yang pertama kali ditetapkan atas dasar
kesepakatan bersama.
c. Dalam daftar nama pendiri sebagaimana dimaksud huruf (a) untuk
koperasi sekunder harus memuat nama-nama koperasi beserta
nama-nama pengurusnya, kegiatan usaha, alamat, dan tempat
kedudukan yang ditulis secara lengkap dan jelas, yang hadir pada
rapat pembentukan koperasi sekunder
d. Koperasi sebagaimana dimaksud huruf c adalah : koperasi yang
mempunyai kegiatan usaha yang sejenis atau tidak sejenis,
koperasi yang menyatakan kesediaannya untuk menjadi anggota
koperasi sekunder, koperasi yang telah membayar tunai simpanan
pokok dan simpanan wajib yang pertama kali ditetapkan
berdasarkan kesepakatan bersama
 Ketentuan mengenai nama dan tempat kedudukan koperasi
a. Penggunaan nama koperasi supaya ditulis secara jelas, lengkap,
mudah dibaca, dan tidak menggunakan nama yang bertentangan
dengan ketertiban umum, kesusilaan, dan perundang-undangan
yang berlaku
b. Tempat kedudukan koperasi tersebut memuat alamat kantor tetap
koperasi secara lengkap dan jelas
c. Tempat kedudukan koperasi disebutkan dengan lengkap dan jelas
sebagai alamat kantor tetap koperasi. Hal ini penting berkaitan
dengan pelayanan anggota dan hubungannya dengan pihak lain
 Ketentuan mengenai tujuan koperasi
a. Tujuan koperasi harus dirumuskan dengan jelas dan
mencerminkan adanya kebutuhan dan kepentingan anggota untuk
meningkatkan kesejahteraannya melalui koperasi
b. Dalam tujuan koperasi dapat dicerminkan adanya upaya koperasi
yang lebih efektif dan efisien, sehingga diperoleh nilai tambah
-------------------------------------------------------------------------------------
Rahma Wahdiniwaty
6
yang dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan dan
kepentingan anggota koperasi.
 Ketentuan mengenai bidang usaha koperasi
a. Bidang usaha yang dijalankan oleh koperasi harus berkaitan
langsung dengan kepentingan ekonomi dan atau kegiatan usaha
para anggotanya, atau usaha yang dapat mendukung kemajuan
usaha dan kepentingan anggota
b. Setiap bidang usaha yang dikembangkan koperasi hendaknya
didasarkan pada kelayakan ekonomi agar memiliki prospek untuk
menghasilkan nilai tambah yang dapat dimanfaatkan untuk
memenuhi kebutuhan dan atau kepentingan anggota
c. Koperasi harus memiliki usaha pokok dan dapat melaksanakan
usaha lain yang berkaitan dengan kepentingan dan usaha
anggotanya.
 Ketentuan mengenai kengotaan
a. Dalam keanggotaan yang merupakan pemilik dan pengguna jasa
koperasi, diatur persyaratan keanggotaan, hak, kewajiban,
tanggungan, dan sanksi bagi anggota yang melakukan
pelanggaran.
b. Anggota koperasi harus memenuhi persyaratan sekurang-
kurangnya:
 Warga Negara Indonesia yang mampu melakukan tindakan
hukum
 Memiliki kesamaan kepentingan ekonomi dan berpotensi
untuk ikut berpartisipasi secara aktif dalam kegiatan usaha
koperasi
 Membayar lunas simpanan pokok
 Menyetujui isi AD/ART dan sanggup melaksanakan dan
mentaati seluruh ketentuan yang telah ditetapkan oleh koperasi
c. Koperasi dapat juga memiliki anggota luar biasa yang persyaratan
hak dan kewajibannya antara lain :
 Tidak memiliki hak suara dalam Rapat Anggota tetapi dapat
mengajukan usul, saran, atau pendapat
 Tidak memiliki hak pilih dan dipilih menjadi pengurus atau
pengawas
 Membayar lunas simpanan pokok dan simpanan wajib
 Dapat memperoleh pelayanan dari koperasi
-------------------------------------------------------------------------------------
Rahma Wahdiniwaty
7
d. Koperasi dapat menerima calon anggota dengan persyaratan hak
dan kewajiban antara lain sebagai berikut :
 Warga Negara Indonesia
 Mampu melakukan tindakan hukum
 Mempunyai kepentingan ekonomi yang terkait dengan usaha
koperasi
 Telah membayar sebagian dari jumlah nilai simpanan pokok
serta bersedia melunasinya dalam jangka waktu tertentu yang
nilainya ditentukan dalam Rapat Pengurus
 Tidak memiliki hak suara serta hak pilih dan dipilih menjadi
pengurus atau pengawas dan tidak memperoleh pembagian
Sisa Hasil Usaha
 Dapat memberikan saran dan pendapat
e. Keanggotaan koperasi dicatat dalam buku Daftar Anggota dan
diberikan Kartu Tanda Anggota
f. Dalam Pengaturan mengenai kewajiban anggota, dapat ditentukan
antara lain kewajiban untuk :
 Memenuhi Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga
koperasi serta keputusan yang telah disepakati dalam Rapat
Anggota
 Berpartisipasi aktif dalam kegiatan yang diselenggarakan oleh
koperasi
 Mengembangkan dan memelihara kebersamaan dalam
pelaksanaan organisasi dan usaha koperasi berdasarkan asas
kekeluargaan
 Menanggung kerugian sebatas simpanan pokok, simpanan
wajib, dan modal penyertaan yang dimilikinya
g. Dalam pengaturan mengenai hak anggota, dapat ditentukan antara
lain hak untuk :
 Menghadiri, menyatakan pendapat, menggunakan hak suara
dalam rapat anggota
 Memilih dan atau dipilih menjadi anggota pengurus atau
pengawas
 Meminta diadakan rapat anggota
 Mengemukakan pendapat atau saran kepada pengurus diluar
rapat anggota, baik diminta maupun tidak diminta
 Memanfaatkan koperasi dan mendapat pelayanan yang
proporsional antar sesama anggota
-------------------------------------------------------------------------------------
Rahma Wahdiniwaty
8
 Memperoleh pembagian Sisa Hasil Usaha (SHU) sesuai jasa
yang diberikan terhadap koperasinya
 Mendapatkan keterangan mengenai perkembangan koperasi
h. Pengaturan tentang berakhirnya keanggotaan dapat ditetapkan
berdasarkan alasan :
 Meninggal dunia: atau
 Berhenti atas permintaan sendiri; atau
 Diberhentikan oleh pengurus, karena :
 Melanggar ketentuan atau menyimpang dari ketentuan
 Tidak memenuhi kewajiban
 Melanggar peraturan perundang-undangan dan keputusan
Rapat Anggota
 Melakukan tindakan pidana atau mencemarkan nama baik
koperasi
i. Anggota yang berhenti berdasarkan alasan tersebut dicoret dari
buku Daftar Anggota dan keangotaannya dihapus sejak tanggal
pencoretan tersebut
j. Anggota yang berhenti wajib segera menyelesaikan hutang
piutangnya dan tidak dibenarkan hadir atau memberikan suara
dalam Rapat Anggota
k. Berkaitan dengan pemberhentian Anggota, dapat pula diatur
mengenai pemberhentian sementara dan hak untuk membela diri
di hadapan Rapat Anggota
 Ketentuan mengenai Rapat Anggota
a. Ketentuan Rapat Anggota harus diatur secara jelasdan rinci
b. Hal-hal yang perlu diatur dalam ketentuan mengenai Rapat
Anggota adalah sebagai berikut :
 Rapat anggota merupakan pemegang kekuasaan tertinggi
dalam koperasi
 Dalam rapat anggota, setiap anggota mempunyai hak suara
yang sama, yaitu satu anggota satu suara
 Rapat anggota diadakan sekurang-kurangnya 1 (satu) kali satu
tahun
 Rapat anggota dapat diadakan atas permintaan tertulis dari
sejumlah anggota yang jumlahnya ditetapkan oleh rapat
anggota
 Keabsahan rapat anggota dan keputusan rapat anggota
ditentukan oleh kuorum yang ditetapkan oleh rapat anggota.
Besarnya kuorum yang tersebut harus dicantumkan dalam
anggaran dasar koperasi yang bersangkutan.
-------------------------------------------------------------------------------------
Rahma Wahdiniwaty
9
 Dalam hal rapat anggota tidak dapat berlangsung karena tidak
memenuhi kuorum yang ditetapkan maka rapat anggota
tersebut dapat ditunda. Batas waktu penundaan tersebut dapat
ditetapkan sendiri oleh rapat anggota. Penyelenggaraan rapat
anggota bagi koperasi yang jumlahnya besar, dapat secara
bertahap.
 Rapat anggota dapat menentukan rapat anggota luar biasa yang
penyelenggaraan maupun wewenangnya harus diatur dalam
anggaran dasar, misalnya penggatian pengurus, perluasan
usaha, perubahan anggaran dasar, dan penyelesaian kasus.
 Penetapan rapat anggota luar biasa dapat diadakan atas
permintaan sejumlah anggota atau atas keputusan pengurus
 Keputusan rapat anggota diambil berdasarkan musyawarah
untuk tercapai mufakat. Dalam hal tidak tercapai kata mufakat,
maka keputusan diambil bersadarkan suara terbanyak dari
jumlah anggota yang hadir.
 Perlu ditetapkan ketentuan-ketentuan yang membedakan
antara rapat anggota dan rapat anggota luar biasa
 Pengaturan rapat anggota antara lain mengatur mengenai
tugas, fungsi dan wewenang rapat anggota tahunan, yang
antara lain menetapkan :
 Kewenangan dalam pengesahan pertanggungjawaban
pengurus dan pengawas dalam pelaksanaan tugasnya
 Menetapkan rencana kerja, rencana anggaran pendapatan
dan belanja koperasi, serta pengesahan laporan keuangan
 Kewenangan dalam menetapkan pembagian sisa hasil
usaha
 Memilih dan menetapkan kepengurusan pada periode
tertentu
 Pengaturan rapat anggota luar biasa antara lain mengenai
tugas, fungsi, dan wewenang rapat anggota luar biasa
diantaranya menetapkan :
 Kewenagan untuk menetapkan pinjaman kredit yang
melebihi kewenangan yang telah diputuskan dalam rapat
anggota sebelumnya
 Menetapkan perluasan usaha
 Memberhentikan sementara pengurus dan atau pengawas
atau anggota, atas tindakan yang menyalahi anggaran dasar
atau keputusan rapat anggota, dan sekaligus mengangkat
-------------------------------------------------------------------------------------
Rahma Wahdiniwaty
10
caretaker atau pengganti sementara pengurus dan atau
pengawas
 Dalam penyelenggaraan rapat anggota, perlu diatur ketentuan
mengenai undangan rapat, tata tertib dan acara rapat, waktu
rapat, pimpinan rapat, dan notulen rapat
 Semua keputusan rapat anggota harus dibuatkan berita
acara keputusan rapat anggota dan disahkan oleh rapat
anggota
 Undangan kepada anggota dalam rapat anggota harus
tertulis
 Rapat anggota koperasi sekunder harus dihadiri oleh wakil-
wakil koperasi anggota yang mendapat mandat tertulis dari
koperasinya
 Rapat anggota koperasi sekunder tidak harus menunggu
pelaksanaan rapat anggota koperasi yang menjadi
anggotanya
 Ketentuan Mengenai Pengurus
Pengurus adalah perangkat organisasi yang mempunyai kedudukan
strategis dalam manajemen koperai dan bertanggung jawab dalam
menjalankan organisasi dan usaha koperasi sesuai mandat yang
diberikan oleh rapat anggota. Pengaturan pengurus antara lain
meliputi hal-hal sebagai berikut :
a. Pengurus dipilih dari dan oleh anggota dalam rapat anggota
b. Cara pemilihan pengurus harus diatur secara demokratis, baik
secara langsung maupun tidak langsung (formatur). Tatacara
pemilihan pengurus tersebut secara teknis diatur dalam anggaran
rumah tangga atau peraturan khusus untuk itu
c. Persyaratan untuk menjadi pengurus antara lain menyebutkan
mengenai kemampuan, kejujuran, pengalaman kerja, dedikasi, dan
telah menjadi anggota paling sedikit beberapa tahun
d. Masa jabatan pengurus ditentukan paling lama 5 (lima) tahun.
Sesuai ketentuan pasal 29 ayat (4) Undang-Undang Nomor 25
tahun 1992 tentang perkoperasioan, pengurus yang telah habis
masa jabatannya dapt dipilih kembali
e. Harus ditentukan pola penetapan periode jabatan pengurus untuk
dapat dipilih kembali
f. Harus ditentukan pula mengenai pengisian jabatan pengurus yang
lowong karena diberhentikan, meninggal dunia, atau
mengundurkan diri sebelum masa jabatannya berakhir
-------------------------------------------------------------------------------------
Rahma Wahdiniwaty
11
g. Harus ditentukan susunan dan jumlah anggota pengurus yang
sesuai dengan bentuk, tingkat, pertumbuhan organisasi, dan
kegiatan usaha koperasi
h. Susunan anggota pengurus dicantumkan dalam buku daftar
pengurus dan ditandatangani oleh masing-masing anggota
pengurus
i. Tugas dan kewajiban anggota pengurus harus jelas dicantumkan,
sehingga batas kewenangan dan tanggung jawabnya dapat
dilaksanakan dengan jelas
j. Tugas pengurus antara lain :
 Mengelola organisasi koperasi dan usahanya
 Mengajukan rancangan rencana kerja serta rancangan rencana
anggaran pendapatan dan belanja koperasi
 Menyelenggarakan rapat anggota
 Mengajukan laporan keuangan dan pertanggungjawaban
pelaksanaan tugas
 Melaksanakan administrasi organisasi dan usaha serta Buku
Daftar Anggota dan Buku Daftar Penguru
 Pengurus dapat meminta jasa audit kepada akuntan publik
sesuai dengan kemampuan dan tingkat perkembangannya
k. Wewenang pengurus antara lain :
 Mewakili koperasi di dalam dan di luar pengadilan
 Memutuskan penerimaan dan penolakan anggota baru serta
pemberhentian anggota
 Melakukan tindakan bagi kepentingan dan kemanfaatan
koperasi sesuai tanggung jawabnya berdasarkan keputusan
rapat anggota, misalnya melakukan kerjasama usaha dan
pengajuan kredit perluasan usaha atau usaha baru
l. Untuk meningkatkan peranan koperasi sebagai badan usaha,
sesuai dengan tingkat perkembangan koperasi. Pengurus dapat
mengangkat pengelolaan usaha.
m. Pengelola usaha dapat berbentuk manajer atau direksi
n. Ketentuan-ketentuan mengenai pengangkatan pengelola usaha,
wewenang, dan tugas-tugasnya harus jelas diatur, sehingga batas
wewenang dan tanggung jawabnya hanya sebatas yang dikuasakan
oleh pengurus, baik di bidang keuangan maupun di bidang
lainnya.
o. Dalam pengaturan pengelola usaha ditetapkan :
 Pengangkatan pengelola dilakukan dengan perjanjian
kontraktual
-------------------------------------------------------------------------------------
Rahma Wahdiniwaty
12
 Harus ada batas wewenang dan kuasa yang dilimpahkan
kepada pengelola oleh pengurus
 Pengelola bertanggung jawab kepada pengurus
 Sebelum pengurus mengangkat pengelola, rencana
pengangkatan tersebut harus diajukan kepada rapat anggota
untuk mendapat persetujuan
p. Pengelola tidak boleh mempunyai keluarga sedarah dan semeda
sampai derajat ketiga dengan pengurus/pengawas
q. Dalam hal terjadinya kerugian yang disebabkan karena tindakan
yang dilakukan dengan sengaja atau lalai oleh pengurus, baik
bersama-sama maupun sendiri-sendiri, perlu ditetapkan
tanggungan atau batas tanggungan masing-masing pengurus.
 Ketentuan mengenai pengawas
Pengawas adalah perangkat organisasi yang mempunyai kedudukan
strategis dalam pengelolaan koperasi dan bertanggungjawab dalam
pengawasan, atas jalannya organisasi dan usaha yang dilaksanakan
oleh pengurus. Dalam pengaturan pengawas perlu ditetapkan hal-hal
sebagai berikut :
a. Pengawas koperasi dipilih dari dan oleh anggota dalam rapat
anggota
b. Cara pemilihan pengawas harus diatur secara demokratis, baik
secara langsung maupun tidak langsung (formatur). Tata cara
pemilihan pengawas tersebut secara teknis diatur dalam anggaran
rumah tangga atau peraturan khusus untuk itu.
c. Persyaratan untuk menjadi pengawas antara lain menyebutkan
mengenai kemampuan, kejujuran pengalaman kerja, dedikasi, dan
telah menjadi anggota paling sedikit beberapa tahun
d. Masa jabatan anggota pengawas diatur sehingga masa jabatan
seluruh anggota pengawas tidak berakhir pada waktu bersamaan
e. Harus ditentukan pula penetapan periode jabatan pengawas untuk
dapat dipilih kembali
f. Harus ditetapkan pula mengenai pengisian jabatan pengawas yang
lowong karena diberhentikan, meninggal dunia, atau
mengundurkan diri sebelum masa jabatannya berakhir
g. Susunan anggota pengawas harus dicantumkan dalam buku daftar
pengawas yang ditandatangai oleh masing-masing anggota
pengawas
h. Tugas pengawas harus dicantumkan dengan tegas, sehingga batas-
batas kewenangan dan tanggung jawabnya dapat dilaksanakan
dengan jelas
-------------------------------------------------------------------------------------
Rahma Wahdiniwaty
13
i. Ketentuan mengenai tugas dan wewenang pengawas antara lain
adalah melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan
kebijaksanaan dan pengelolaan koperasi dan membuat laporan
tertulis tentang hasil pengawasan
j. Pengawas berwenang meneliti catatan yang ada pada koperasi dan
mendapatkan segala keterangan yang diperlukan
k. Pengawas wajib merahasiakan hasil pengawasan kepada pihak
ketiga
l. Apabila diperlukan dan sesuai dengan tingkat perkembangan
koperasi dapat ditetapkan adanya kewajiban audit yang dapat
dilakukan dengan jasa akuntan publik untuk keperluan laporan
keuangan koperasi
m. Fungsi pengawas terhadap pengelolaan usaha sebagian dapat
digantikan oleh pengurus, apabila pengurus telah mengangkat
pengelola
 Ketentuan mengenai pengelolaan
a. Pengelolaan kegiatan koperasi dilakukan oleh pengurus. Untuk
mengelola kegiatan usaha pengurus dapat mengangkat pengelola
usaha
b. Pengaturan mengenai pengelolaan kegiatan koperasi, baik yang
dilaksanakan oleh pengurus maupun oleh pengelola, dapat
ditetapkan antara lain mengenai penyusunan rencana operasional
usaha, anggaran biaya usaha yang bersangkutan, mencari dana
atau pinjaman, mengangkat dan memberhentikan karyawan, dan
sebagainya
c. Apabila pengelolaan usaha dilakukan oleh pengurus maka
pengurus bertindak sebagai pengelola usaha dan melaksanakan
tugasnya berdasarkan ketentuan atau pengaturan pengelolaan
usaha yang telah ditetapkan
d. Apabila pengurus mengangkat pengelola usaha maka rencana
pengangkatan tersebut harus diajukan oleh pengurus kepada rapat
anggota untuk mendapat persetujuan, termasuk ketentuan
mengenai persyartan untuk diangkat menjadi pengelola, tugas dan
wewenangnya jangka waktu, mekanisme kerja, sistem penggajian,
dan sanksi
e. Pengelola diangkat dengan perjanjian/kontrak kerja, yang memuat
antara lain tugas dan wewenag, jangka waktu, mekanisme kerja,
sistem penggajian, dan sanksi
-------------------------------------------------------------------------------------
Rahma Wahdiniwaty
14
f. Persyaratan untuk menjadi pengelola, antara lain mempunyai
kemampuan dan pngalaman mengelola usaha, berdedikasi, dan
mempunyai wawasan bisnis yang luas
g. Apabila salah seorang pengurus diangkat menjadi pengelola, maka
pengurus yang bersangkutanmelepaskan diri dari jabatannya
sebagai pengurus
 Ketentuan mengenai modal koperasi
Status modal koperasi harus jelas, yaitu adanya modal sendiri sebagai
ekuiti dan modal pinjaman. Dalam pengaturan permodalan perlu
ditetapkan antara lain :
a. Sesuai dengan kegiatan usaha yang dijalankan oleh koperasi,
besarnya simpanan pokok dan simpanan wajib ditetapkan
berdasarkan keputusan rapat anggota
b. Cara pembayaran simpanan pokok dan simpanan wajib
c. Selain simpanan pokok dan simpanan wajib dapat ditetapkan pula
adanya ketentuan mengenai penerbitan obligasi dan surat hutang
lainnya oleh koperasi
d. Jumlah modal minimum yang bersumber dari modal sendiri untuk
setiap kegiatan usaha yang telah dinilai layak secara ekonomis
e. Ketentuan mengenai batas pinjaman yang dilakukan oleh pengurus
atau pengelola atau oleh rapat anggota
Setiap unit usaha harus memiliki modal kerja tersendiri apabila
terdapat kelebihan kapasitas modal dapat dialokasikan pada kegiatan-
kegiatan usaha produktif lainnya. Untuk pemupukan modal koperasi,
juga dapat ditetapkan mengenai modal penyertaan untuk setiap jenis
kegiatan usaha baik yang bersumber dari anggota maupun bukan
anggota.
 Ketentuan mengenai jangka waktu berdirinya koperasi
Pada dasarnya jangka waktu berdirinya koperasi tidak ditentukan
batas waktunya, namun penetapan jangka waktu dalam anggaran dasar
diperlukan dalam rangka menunjukkan kebradaan koperasi dalam
kehidupan ekonomi sehari-hari. Karena itu, perlu dicantumkan
ketentuan ”tidak terbatas” atau ”terbatas” jangka waktu berdirinya.
Apabila ditentukan ”terbatas”, maka perlu dicantumkan berapa tahun
jangka waktunya. Dalam hal jangka waktu sebagaimana ditetapkan
telah berakhir, maka pengurus wajib mengajukan permohonan
perpanjangan atau membubarkan diri atas nama rapat anggota.
 Ketentuan mengenai Sisa Hasil Usaha
-------------------------------------------------------------------------------------
Rahma Wahdiniwaty
15
a. Sebagai badan usaha, pendapatan/hasil usaha sangat menentukan
besar kecilnya Sisa Hasil Usaha (SHU)
b. Penbagian dan penggunaan SHU diatur berasarkan keputusan
rapat anggota baik untuk cadangan, pendidikan, maupun dana lain
yang dianggap perlu
c. Bagian SHU yang diperuntukkan bagi anggota dapat disimpan
dalam bentuk simpanan anggota yang bersangkutan atau dapat
dibagikan langsung kepada anggota sesuai dengan keputusan rapat
anggota
d. Ketentuan mengenai revaluasi simpanan anggota sebagai akibat
adanya peningkatan kekayaan koperasi dapat diatur dengan
keputusan rapat anggota
e. Dana cadangan dari SHU dapat digunakan untuk investasi
 Ketentuan mengenai sanksi
a. Pengaturan mengenai sanksi diperlukan untuk menegakkan
disiplin organisasi dan menjamin kepastian pelaksanaan organisasi
dan usaha koperasi
b. Pengaturan sanksi-sanksi antara lain berupa :
 Sanksi terhadap tidak dipenuhinya kewajiban oleh anggota,
penguus, pengawas, dan pengelola
 Sanksi terhadap pelanggaran atas penyalahgunaan wewenang
dan tugas yang telah dibebankab kepada pengurus, pengawas,
dan pengelola
 Sanksi terhadap kesengajaan dan atau kelalaian yang
dilakukan oleh pengurus, pengawas, dan pengelola koperasi
yang menimbulkan kerugian koperasi
c. Penggunaan sanksi antara lain berupa teguran (lisan dan tertulis),
pemberhentian sementara, pemecatan, dan ganti rugi yang
diajukan kepada pengadilan, baik dalam perkara pidana maupun
perdata
 Ketentuan mengenai pembubaran
a. Pengaturan mengenai pembubaran dapat dilakukan atas keputusan
rapat anggota atau pemerintah berdasarkan alasan yang sah
b. Ketentuan pembubaran oleh rapat anggota koperasi diatur antara
lain :
 Alasan pembubaran dengan memperhatikan kepentingan pihak
lain agar haknya tidak dirugikan
 Alasan sehubungan dengan jangka waktu berdirinya telah
berakhir
-------------------------------------------------------------------------------------
Rahma Wahdiniwaty
16
 Ketentuan penyelesaian pembubaran oleh suatu tim
penyelesaian yang dibentuk oleh rapat anggota
 Ketentuan mengenai hak, wewenag, dan kewajiban tim
penyelesai adalah :
 Melakukan segala perbuatan hukum untuk dan atas nama
”koperasi dalam penyelesaian”
 Mengumpulkan segala keterangan yang diperlukan
 Memanggil pengurus, anggota, dan berkas anggota tertentu
yang diperlukan, baik sendiri-sendiri maupun bersama-
sama
 Memperoleh, memeriksa, dan menggunakan segala catatan
dan arsip koperasi
 Menetapkan dan melaksanakan segala kewajiban
pembayaran yang didahulukan dari pembayaran hutang
lainnya
 Menggunakan sisa kekayaan koperasi untuk penyelesaian
sisa kewajiban koperasi
 Membagikan sisa hasil penyelesaian kepada anggota
 Membuat berita acara penyelesaian
 Ketentuan mengenai kewajiban pengurus untuk
menyampaikan penyelesaian pembubaran kepada pemerintah
 Ketentuan mengenai tanggungan anggota, apabila koperasi
menanggung kerugian atau koperasi tersebut dibubarkan
 Ketentuan mengenai perubahan Anggaran Dasar
Perubahan anggaran dasar dilaksanakan apabila diperlukan sesuai
dengan perkembangan koperasi yang bersangkutan. Ketentuan
mengenai perubahan anggaran dasar antara lain memuat :
a. Alasan diadakan perubahan anggaran dasar
b. Kuorum sahnya rapat anggota dan kuorum sahnya keputusan rapat
perubahan anggaran dasar
 Ketentuan mengenai Anggaran Rumah Tangga dan Peraturan
Khusus
a. Anggaran Dasar koperasi pada dasarnya hanya memuat ketentuan
pokok, sedangkan penjelasan atau penjabaran lebih lanjut dapat
diatur dalam anggaran rumah tangga (ART) dan atau peraturan
khusus
b. Ketentuan tentang ART dan peraturan khusu antara lain memuat :
 Penjabaran lebih lanjut ketentuan dalam anggaran dasar
koperasi
-------------------------------------------------------------------------------------
Rahma Wahdiniwaty
17
 Pengaturan lebih lanjut hal-hal yang telah ditetapkan dalam
anggaran dasar koperasi
 Pengaturan lain yang dianggap perlu dan belum cukup diatur
dalam anggaran dasar koperasi
c. Maksud dan tujuan serta bidang usaha
Maksud dan tujuan dalam bidang usaha koperasi perlu
dicantumkan dalam anggaran dasar koperasi, agar lebih jelas bagi
anggota dan pihak lain dalam memanfaatkan koperasi sebagai
sasaran untuk meningkatkan usaha dan kepentingan ekonomi para
anggota dalam upaya meningkatkan kesejahteraannya.
Untuk itu perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut :
 Maksud dan tujuan koperasi adalah meningkatkan
kesejahteraan ekonomi anggota, melalui peningkatan nilai
tambah dan pendapatan anggotanya. Dengan demikian,
maksud dan tujuan koperasi yang dituangkan dalam anggaran
dasar harus sesuai dengan usaha yang akan dijalankan oleh
koperasi
 Usaha yang dijalankan koperasi harus berkaitan langsung
dengan kepentingan ekonomi dan atau usaha para anggotanya
 Anggaran dasar suatu koperasi dpat menguraikan maksud dan
tujuan koperasi dengan bebas, asalkan tidak bertentangan
dengan ketentuan perundang-undangan, ketertiban umum, dan
kesusilaan
Pedoman ini bertujuan untuk membantu dalam perumusan
anggaran dasar/anggaran rumah tangga koperasi, sehingga sifatnya
tidak mengikat. Di dalam penyusunan anggaran dasar/anggaran
rumah tangga koperasi, para perumus harus memperhatikan
ketentuan pokok dari pedoman tersebut. Perumus juga harus
memperhatikan kondisi, aspirasi, kebutuhan, dan pertimbangan
lainnya bagi kepentingan anggota dan koperasinya, yang secara
jelas dan tegas dimuat dalam anggaran dasar/anggaran rumah
tangga koperasi ini.

More Related Content

What's hot

UNDANG-UNDANG PERKOPERASIAN PASCA PUTUSAN MAHKAMAH KONSTITUSI
UNDANG-UNDANG PERKOPERASIAN PASCA PUTUSAN MAHKAMAH KONSTITUSIUNDANG-UNDANG PERKOPERASIAN PASCA PUTUSAN MAHKAMAH KONSTITUSI
UNDANG-UNDANG PERKOPERASIAN PASCA PUTUSAN MAHKAMAH KONSTITUSIhenra saragih
 
Tugas adrt
Tugas adrtTugas adrt
Tugas adrt12102012
 
Contoh kelengkapan dokumen untuk pendirian koperasi
Contoh kelengkapan dokumen untuk pendirian koperasiContoh kelengkapan dokumen untuk pendirian koperasi
Contoh kelengkapan dokumen untuk pendirian koperasiTien Agustini mistiawati
 
Anggaran rumah tangg aok
Anggaran rumah tangg aokAnggaran rumah tangg aok
Anggaran rumah tangg aokKoperasi Koapgi
 
Aspek hukum koperasi indonesia
Aspek hukum koperasi indonesiaAspek hukum koperasi indonesia
Aspek hukum koperasi indonesiamailinursal
 
Organisasi koperasi (iii)
Organisasi koperasi (iii)Organisasi koperasi (iii)
Organisasi koperasi (iii)hhh_fam
 
Buku tata-cara-pendrian-koperesi
Buku tata-cara-pendrian-koperesiBuku tata-cara-pendrian-koperesi
Buku tata-cara-pendrian-koperesiWindu Hernowo II
 
Tata cara pendirian koperasi ppt
Tata cara pendirian koperasi pptTata cara pendirian koperasi ppt
Tata cara pendirian koperasi pptBudi Burhanudin
 
AD DAN ART KOMPAS
AD DAN ART KOMPASAD DAN ART KOMPAS
AD DAN ART KOMPASfadillah_
 
Tata cara pendirian koperasi
Tata cara pendirian koperasiTata cara pendirian koperasi
Tata cara pendirian koperasiyuliakurnia
 
Syarat untuk-pendirian-koperasi.docx
Syarat untuk-pendirian-koperasi.docxSyarat untuk-pendirian-koperasi.docx
Syarat untuk-pendirian-koperasi.docxrudi pul
 
Contoh akta pendirian dan anggaran dasar pt
Contoh akta pendirian dan anggaran dasar ptContoh akta pendirian dan anggaran dasar pt
Contoh akta pendirian dan anggaran dasar ptManunggal Amethyst
 
Pokok pokok pikiran uu perkoperasian
Pokok pokok pikiran uu perkoperasianPokok pokok pikiran uu perkoperasian
Pokok pokok pikiran uu perkoperasianHendrik Tobing
 
Tata cara pendirian_koperasi
Tata cara pendirian_koperasiTata cara pendirian_koperasi
Tata cara pendirian_koperasiLiza Nurman
 
Ppt Kelompok 11 Manajemen Koperasi dan UMKM _ESY 5 B
Ppt Kelompok 11 Manajemen Koperasi dan UMKM _ESY 5 BPpt Kelompok 11 Manajemen Koperasi dan UMKM _ESY 5 B
Ppt Kelompok 11 Manajemen Koperasi dan UMKM _ESY 5 BRikzaAshilaDewi
 

What's hot (19)

UNDANG-UNDANG PERKOPERASIAN PASCA PUTUSAN MAHKAMAH KONSTITUSI
UNDANG-UNDANG PERKOPERASIAN PASCA PUTUSAN MAHKAMAH KONSTITUSIUNDANG-UNDANG PERKOPERASIAN PASCA PUTUSAN MAHKAMAH KONSTITUSI
UNDANG-UNDANG PERKOPERASIAN PASCA PUTUSAN MAHKAMAH KONSTITUSI
 
Tugas adrt
Tugas adrtTugas adrt
Tugas adrt
 
Proses Koperasi
Proses KoperasiProses Koperasi
Proses Koperasi
 
Contoh kelengkapan dokumen untuk pendirian koperasi
Contoh kelengkapan dokumen untuk pendirian koperasiContoh kelengkapan dokumen untuk pendirian koperasi
Contoh kelengkapan dokumen untuk pendirian koperasi
 
Anggaran rumah tangg aok
Anggaran rumah tangg aokAnggaran rumah tangg aok
Anggaran rumah tangg aok
 
Aspek hukum koperasi indonesia
Aspek hukum koperasi indonesiaAspek hukum koperasi indonesia
Aspek hukum koperasi indonesia
 
Organisasi koperasi (iii)
Organisasi koperasi (iii)Organisasi koperasi (iii)
Organisasi koperasi (iii)
 
Buku tata-cara-pendrian-koperesi
Buku tata-cara-pendrian-koperesiBuku tata-cara-pendrian-koperesi
Buku tata-cara-pendrian-koperesi
 
ANGGARAN DASAR KOPERASI
ANGGARAN DASAR KOPERASIANGGARAN DASAR KOPERASI
ANGGARAN DASAR KOPERASI
 
Tata cara pendirian koperasi ppt
Tata cara pendirian koperasi pptTata cara pendirian koperasi ppt
Tata cara pendirian koperasi ppt
 
AD DAN ART KOMPAS
AD DAN ART KOMPASAD DAN ART KOMPAS
AD DAN ART KOMPAS
 
Tata cara pendirian koperasi
Tata cara pendirian koperasiTata cara pendirian koperasi
Tata cara pendirian koperasi
 
Presentasi rapat anggota koperasi
Presentasi rapat anggota koperasiPresentasi rapat anggota koperasi
Presentasi rapat anggota koperasi
 
Syarat untuk-pendirian-koperasi.docx
Syarat untuk-pendirian-koperasi.docxSyarat untuk-pendirian-koperasi.docx
Syarat untuk-pendirian-koperasi.docx
 
Contoh akta pendirian dan anggaran dasar pt
Contoh akta pendirian dan anggaran dasar ptContoh akta pendirian dan anggaran dasar pt
Contoh akta pendirian dan anggaran dasar pt
 
Pokok pokok pikiran uu perkoperasian
Pokok pokok pikiran uu perkoperasianPokok pokok pikiran uu perkoperasian
Pokok pokok pikiran uu perkoperasian
 
Tata cara pendirian_koperasi
Tata cara pendirian_koperasiTata cara pendirian_koperasi
Tata cara pendirian_koperasi
 
Ppt Kelompok 11 Manajemen Koperasi dan UMKM _ESY 5 B
Ppt Kelompok 11 Manajemen Koperasi dan UMKM _ESY 5 BPpt Kelompok 11 Manajemen Koperasi dan UMKM _ESY 5 B
Ppt Kelompok 11 Manajemen Koperasi dan UMKM _ESY 5 B
 
Kd 1. koperasi
Kd 1. koperasiKd 1. koperasi
Kd 1. koperasi
 

Similar to Pertemuan 8 pembentukan koperasi lanjutan-

Mendirikan Koperasi ber BAKUM.ppt
Mendirikan Koperasi ber BAKUM.pptMendirikan Koperasi ber BAKUM.ppt
Mendirikan Koperasi ber BAKUM.pptabdou hamadah
 
Tata cara pendirian koperasi
Tata cara pendirian koperasiTata cara pendirian koperasi
Tata cara pendirian koperasiariskayuni
 
ASPEK KELEMBAGAAN KOPERASI.pptx_20231105_193603_0000.pptx
ASPEK KELEMBAGAAN KOPERASI.pptx_20231105_193603_0000.pptxASPEK KELEMBAGAAN KOPERASI.pptx_20231105_193603_0000.pptx
ASPEK KELEMBAGAAN KOPERASI.pptx_20231105_193603_0000.pptxdarmalisvia
 
DIKLAT KOPKAR PT.YUASA DENGAN MATERI SOSIALISASI UU NO.17/2012 TENTANG PERKOP...
DIKLAT KOPKAR PT.YUASA DENGAN MATERI SOSIALISASI UU NO.17/2012 TENTANG PERKOP...DIKLAT KOPKAR PT.YUASA DENGAN MATERI SOSIALISASI UU NO.17/2012 TENTANG PERKOP...
DIKLAT KOPKAR PT.YUASA DENGAN MATERI SOSIALISASI UU NO.17/2012 TENTANG PERKOP...sadoni
 
PEDOMAN_TATA_CARA_MENDIRIKAN_KOPERASI.pptx
PEDOMAN_TATA_CARA_MENDIRIKAN_KOPERASI.pptxPEDOMAN_TATA_CARA_MENDIRIKAN_KOPERASI.pptx
PEDOMAN_TATA_CARA_MENDIRIKAN_KOPERASI.pptxIbrahimFatoni
 
Bahan penyuluhan koperasi
Bahan penyuluhan koperasiBahan penyuluhan koperasi
Bahan penyuluhan koperasidhaifadevan
 
Mengkaji UU Koperasi Yang Baru & Pengaruhnya Bagi Koperasi BUMN
Mengkaji UU Koperasi Yang Baru & Pengaruhnya Bagi Koperasi BUMNMengkaji UU Koperasi Yang Baru & Pengaruhnya Bagi Koperasi BUMN
Mengkaji UU Koperasi Yang Baru & Pengaruhnya Bagi Koperasi BUMNAnas Ferdian
 
PPT PENDIRIAN KOPERASI.ppt
PPT PENDIRIAN KOPERASI.pptPPT PENDIRIAN KOPERASI.ppt
PPT PENDIRIAN KOPERASI.pptRAPGROUP
 
Tata Cara Pendirian Koperasi
Tata Cara Pendirian KoperasiTata Cara Pendirian Koperasi
Tata Cara Pendirian KoperasiSita Nurhalimah
 
Pengertian koperasi
Pengertian koperasiPengertian koperasi
Pengertian koperasiEdy Rahardjo
 
Alat Kelengkapan Orgnisasi Koperasi
Alat Kelengkapan Orgnisasi KoperasiAlat Kelengkapan Orgnisasi Koperasi
Alat Kelengkapan Orgnisasi KoperasiAi Solihat
 
TM_2 KOPERASI NEW.pptx
TM_2 KOPERASI NEW.pptxTM_2 KOPERASI NEW.pptx
TM_2 KOPERASI NEW.pptxUbaiDillah68
 
Uu 1992 25 perkoperasian
Uu 1992 25 perkoperasianUu 1992 25 perkoperasian
Uu 1992 25 perkoperasianSupri Yanto
 
Uu 25 1992-koperasi
Uu 25 1992-koperasiUu 25 1992-koperasi
Uu 25 1992-koperasiIrwan Sahaji
 
Uu no 25 thn 1992 koperasi
Uu no 25 thn 1992 koperasiUu no 25 thn 1992 koperasi
Uu no 25 thn 1992 koperasidro7us
 

Similar to Pertemuan 8 pembentukan koperasi lanjutan- (20)

Mendirikan Koperasi ber BAKUM.ppt
Mendirikan Koperasi ber BAKUM.pptMendirikan Koperasi ber BAKUM.ppt
Mendirikan Koperasi ber BAKUM.ppt
 
MATERI.pptx
MATERI.pptxMATERI.pptx
MATERI.pptx
 
Tata cara pendirian koperasi
Tata cara pendirian koperasiTata cara pendirian koperasi
Tata cara pendirian koperasi
 
ASPEK KELEMBAGAAN KOPERASI.pptx_20231105_193603_0000.pptx
ASPEK KELEMBAGAAN KOPERASI.pptx_20231105_193603_0000.pptxASPEK KELEMBAGAAN KOPERASI.pptx_20231105_193603_0000.pptx
ASPEK KELEMBAGAAN KOPERASI.pptx_20231105_193603_0000.pptx
 
DIKLAT KOPKAR PT.YUASA DENGAN MATERI SOSIALISASI UU NO.17/2012 TENTANG PERKOP...
DIKLAT KOPKAR PT.YUASA DENGAN MATERI SOSIALISASI UU NO.17/2012 TENTANG PERKOP...DIKLAT KOPKAR PT.YUASA DENGAN MATERI SOSIALISASI UU NO.17/2012 TENTANG PERKOP...
DIKLAT KOPKAR PT.YUASA DENGAN MATERI SOSIALISASI UU NO.17/2012 TENTANG PERKOP...
 
PEDOMAN_TATA_CARA_MENDIRIKAN_KOPERASI.pptx
PEDOMAN_TATA_CARA_MENDIRIKAN_KOPERASI.pptxPEDOMAN_TATA_CARA_MENDIRIKAN_KOPERASI.pptx
PEDOMAN_TATA_CARA_MENDIRIKAN_KOPERASI.pptx
 
Bahan penyuluhan koperasi
Bahan penyuluhan koperasiBahan penyuluhan koperasi
Bahan penyuluhan koperasi
 
Koperasi
KoperasiKoperasi
Koperasi
 
Mengkaji UU Koperasi Yang Baru & Pengaruhnya Bagi Koperasi BUMN
Mengkaji UU Koperasi Yang Baru & Pengaruhnya Bagi Koperasi BUMNMengkaji UU Koperasi Yang Baru & Pengaruhnya Bagi Koperasi BUMN
Mengkaji UU Koperasi Yang Baru & Pengaruhnya Bagi Koperasi BUMN
 
PPT PENDIRIAN KOPERASI.ppt
PPT PENDIRIAN KOPERASI.pptPPT PENDIRIAN KOPERASI.ppt
PPT PENDIRIAN KOPERASI.ppt
 
Anggaran dasar
Anggaran dasarAnggaran dasar
Anggaran dasar
 
Tata Cara Pendirian Koperasi
Tata Cara Pendirian KoperasiTata Cara Pendirian Koperasi
Tata Cara Pendirian Koperasi
 
Pengertian koperasi
Pengertian koperasiPengertian koperasi
Pengertian koperasi
 
Pendirian koperasi
Pendirian koperasiPendirian koperasi
Pendirian koperasi
 
Alat Kelengkapan Orgnisasi Koperasi
Alat Kelengkapan Orgnisasi KoperasiAlat Kelengkapan Orgnisasi Koperasi
Alat Kelengkapan Orgnisasi Koperasi
 
TM_2 KOPERASI NEW.pptx
TM_2 KOPERASI NEW.pptxTM_2 KOPERASI NEW.pptx
TM_2 KOPERASI NEW.pptx
 
Uu 1992 25 perkoperasian
Uu 1992 25 perkoperasianUu 1992 25 perkoperasian
Uu 1992 25 perkoperasian
 
Uu 25 1992-koperasi
Uu 25 1992-koperasiUu 25 1992-koperasi
Uu 25 1992-koperasi
 
Uu no 25 tahun 1992
Uu no 25 tahun 1992Uu no 25 tahun 1992
Uu no 25 tahun 1992
 
Uu no 25 thn 1992 koperasi
Uu no 25 thn 1992 koperasiUu no 25 thn 1992 koperasi
Uu no 25 thn 1992 koperasi
 

Recently uploaded

konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.pptkonsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.pptAchmadHasanHafidzi
 
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptxfitriamutia
 
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdfKESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdfNizeAckerman
 
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal KerjaPengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerjamonikabudiman19
 
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYAKREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYARirilMardiana
 
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIAKONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIAAchmadHasanHafidzi
 
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN IPIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN IAccIblock
 
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.pptKonsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.pptAchmadHasanHafidzi
 
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptxPPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptximamfadilah24062003
 
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategik
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen StrategikKonsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategik
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategikmonikabudiman19
 
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi ModelBab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi ModelAdhiliaMegaC1
 
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.pptPengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.pptAchmadHasanHafidzi
 
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahKeseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptxBAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptxTheresiaSimamora1
 
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.pptsantikalakita
 

Recently uploaded (16)

konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.pptkonsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
 
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx
 
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdfKESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
 
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal KerjaPengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
 
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
 
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYAKREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
 
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIAKONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
 
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN IPIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
 
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.pptKonsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
 
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptxPPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
 
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategik
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen StrategikKonsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategik
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategik
 
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi ModelBab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
 
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.pptPengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
 
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahKeseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
 
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptxBAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
 
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt
 

Pertemuan 8 pembentukan koperasi lanjutan-

  • 1. ------------------------------------------------------------------------------------- Rahma Wahdiniwaty 1 BAB V TATA CARA PENDIRIAN KOPERASI ANGGARAN DASAR/ANGGARAN RUMAH TANGGA KOPERASI Pendirian koperasi didasarkan oleh keinginan dari beberapa orang yang bersepakat bergabung, mengelola kegiatan dan kepentingan ekonominya di dalam wadah koperasi. Wujud kesepakatan untuk mengikatkan diri di dalam wadah koperasi tersebut selanjutnya dirumuskan dalam bentuk Anggaran Dasar (AD) dan Anggaran Rumah Tangga (ART). Dengan demikian, AD/ART merupakan bentuk perikatan dalam koperasi yang menjadi pedoman bagi semua pihak yang terkait dengan koperasi, baik dalam pengelolaan tata kehidupan organisasi maupun usaha. Pedoman Penyusunan Pasal 7 ayat (1) Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992 menyatakan, “Pembentukan koperasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 Ayat (1) dilakukan dengan akta pendirian yang memuat Anggaran Dasar”. Sedangkan Pasal 6 Peraturan Pemerintah Nomor 4 tentang Persyaratan dan Tatacara Pengesahan Akta Pendirian dan Perubahan Anggaran Dasar koperasi menyatakan, “Menteri memberikan pengesahan terhadap akta pendirian koperasi, apabila ternyata setelah diadakan penelitian Anggaran Dasar Koperasi: (a) tidak bertentangan dengan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992 tentang perkoperasian; (b) tidak bertentangan dengan ketentuan umum dan kesusilaan”. Dari ketentuan ini dapat disimpulkan bahwa, AD mempunyai kedudukan yang sangat menentukan dalam pendirian koperasi, khususnya koperasi yang mendapat pengakuan/pengesahan dari pemerintah. AD yang sudah disahkan tersebut, selanjutnya menjadi pedoman dan pegangan utama untuk menyusun peraturan-peraturan koperasi bersangkutan. Peraturan tersebut dapat bersifat internal, misalnya peraturan yang mengatur manajemen, seperti hubungan pengurus dan anggota, hubungan pengurus dan pengelola, dan sebagainya. Di samping itu, dapat pula bersifat eksternal, misalnya dalam bentuk perjanjian/perikatan dengan pihak ketiga, seperti perjanjian kredit, kerjasama usaha, kerjasama manajemen, dan sebagainya. Sebagaimana dinyatakan dalam pasal 23 Undang-Undang nomor 25 Tahun 1992, yang berwenang menetapkan AD koperasi adalah Rapat Anggota. Dengan demikian, anggota melalui forum tertinggi organisasi koperasi, menentukan isi, bobot, dan kualitas AD ini. Karena itu, anggota
  • 2. ------------------------------------------------------------------------------------- Rahma Wahdiniwaty 2 harus memahami benar segala sesuatu mengenai perkoperasian, termasuk hak dan kewajibannya menurut Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992, sehingga perumusan AD dapat dilaksanakan dengan baik dan benar. Untuk memudahkan perumusan AD koperasi, baik bagi koperasi yang akan berdiri maupun koperasi yang akan mengadakan perubahan AD, berikut ini disajikan beberapa ketentuan pokok pedoman penyusunan AD/ART koperasi. Tujuan Penyusunan  Menunjukkan adanya tata kehidupan koperasi secara teratur dan jelas, yang merupakan bentuk kesepakatan para anggota koperasi, dan kedudukannya kuat secara hukum, karena keberadaannya diatur dalam UU Nomor 25 Tahun 1992.  Menjadi peraturan bagi perangkat organisasi dan pengelola koperasi dalam pelaksanaan kegiatan organisasi, manajemen usaha, dan keuangan sesuai dengan kepentingan ekonomi para anggota koperasi.  Mewujudkan ketertiban dalam pelaksanaan kegiatan organisasi, manajemen usaha, dan keuangan, baik oleh anggota, pengurus, pengawas, dan pengelola koperasi.  Menjadi dasar penyusunan peraturan dan ketentuan-ketentuan lainnya yang diperlukan dalam pelaksanaan kegiatan koperasi. Ruang Lingkup  Anggaran Dasar (AD) koperasi memuat ketentuan-ketentuan pokok yang merupakan dasar bagi kehidupan koperasi, dan harus disusun secara ringkas, singkat, jelas, dan mudah di mengerti oleh siapapun.  Anggaran Rumah Tangga (ART) koperasi memuat himpunan peraturan yang mengatur urusan rumah tangga sehari-hari yang merupakan penjabaran lebih lanjut dari AD.  Ketentuan pokok yang dimuat dalam Anggaran Dasar meliputi :  Organisasi  Usaha  Modal, dan  Manajemen/pengelolaan  Pengaturan organisasi memuat hal-hal sebagai berikut :  Daftar nama pendiri  Nama dan tempat kedudukan  Maksud dan tujuan  Keanggotaan
  • 3. ------------------------------------------------------------------------------------- Rahma Wahdiniwaty 3  Perangkat organisasi  Rapat-rapat, termasuk rapat angota  Waktu pendirian  Perubahan AD/ART dan pembubaran  Sanksi  Pengaturan usaha berisi hal-hal sebagai berikut :  Kegiatan usaha  Pendapatan  Sisa Hasil Usaha (SHU) dan cara pembagiannya  Tanggungan  Tahun buku  Perikatan usaha  Pengaturan modal mengandung hal-hal sebagai berikut :  Modal sendiri (yang meliputi simpanan pokok, simpanan wajib, dana cadangan, dan hibah)  Modal pinjaman  Modal penyertaan  Pengaturan pengelolaan mengenai hal-hal sebagai berikut :  Wewenang, hak, tugas, kewajiban, dan tanggung jawab pengurus, pengawas, dan pengelola koperasi  Hubungan kerja antar pengurus serta antara pengurus, pengawas, dan pengelola koperasi  Hubungan kerja antara pengurus, pengawas, dan pengelola koperasi dengan pihak ketiga/luar  Laporan pertanggungjawaban pengurus, pengawas, dan pengelola koperasi  Laporan keuangan Cara Penyusunan  AD/ART koperasi disusun oleh mereka yang akan mendirikan koperasi atau yang ditunjuk oleh anggota untuk mengubah AD/ART yang sudah disepakati sebelumnya  AD/ART dibahas dan diputuskan dalam Rapat Pembentukan Koperasi; pada saat pendirian (bagi koperasi yang baru berdiri); atau pada Rapat Pengesahan Perubahan AD/ART (bagi koperasi yang telah berdiri).  Dalam rapat penyusunan AD/ART koperasi, hal-hal berikut ini harus diperhatikan:  Isi atau materi yang dituangkan dalam AD/ART harus sesuai dengan tujuan dan kepentingan ekonomi anggota yang bersangkutan
  • 4. ------------------------------------------------------------------------------------- Rahma Wahdiniwaty 4  Setiap ketentuan yang dituangkan dalam AD/ART harus dapat dimengerti dan dapat dilaksanakan oleh para anggota, pengurus, pengawas, dan pengelola koperasi  Mereka yang hadir dalam rapat pembentukan koperasi menyusun, menyepakati dan menyetujui isi atau materi yang dituangkan dalam Anggaran Dasar koperasi dan selanjutnya disahkan oleh Rapat Pembentukan Koperasi atau Rapat Pengesahan Perubahan AD/ART koperasi. Apabila dipandang perlu, Rapat Pembentukan Koperasi sekaligus dapat menyusun, menyepakati, dan menyetujui isi ART  Penyusunan Anggaran Dasar dapat dikuasakan kepada beberapa orang pendiri yang ditunjuk dan ditetapkan oleh Rapat Pembentukan koperasi. Selanjutnya, yang bersangkutan diberi kuasa untuk menandatangani Anggaran Dasar, mengurus serta menyelesaikannya sampai memperoleh pengesahan Akta Pendirian koperasi sebagai Badan Hukum. Materi Dan Rambu-Rambu Penyusunan  Materi yang disusun dalam Anggaran Dasar Koperasi meliputi :  Daftar nama pendiri  Nama dan tempat kedudukan  Maksud dan tujuan  Kegiatan usaha  Ketentuan mengenai keanggotaan  Ketentuan mengenai rapat anggota  Ketentuan tentang pengurus  Ketentuan tentang pengawas  Ketentuan mengenai pengelolaan  Ketentuan mengenai permodalan  Ketentuan mengenai jangka waktu berdiri  Ketentuan mengenai Sisa Hasil Usaha (SHU)  Ketentuan mengenai sanksi  Ketentuan mengenai pembubaran  Ketentuan mengenai perubahan Anggaran Dasar  Anggaran Rumah Tangga dan peraturan khusus  Materi Anggaran Dasar koperasi tersebut dapat diperluas, dengan menetapkan hal-hal lain yang diperlukan sesuai dengan kepentingan anggota, organisasi, dan usaha koperasi yang bersangkutan. Selanjutnya, rincian materi Anggaran Dasar koperasi dapat dijelaskan sebagai berikut :
  • 5. ------------------------------------------------------------------------------------- Rahma Wahdiniwaty 5  Ketentuan mengenai daftar nama pendiri a. Dalam daftar nama pendiri, untuk koperasi primer harus memuat nama, pekerjaan, alamat, yang ditulis secara lengkap dan jelas, dari orang-orang yang hadir pada rapat pertama pembentukan koperasi primer. b. Orang-orang sebagaimana dimaksud huruf (a) adalah orang-orang yang : (1) memenuhi persyaratan untuk menjadi anggota koperasi, sesuai dengan jenis koperasi atau kegiatan usaha koperasi yang dijalankan; (2) menyatakan kesediaannya untuk menjadi anggota koperasi secara aktif; (3) bersedia membayar tunai simpanan pokok dan simpanan wajib yang pertama kali ditetapkan atas dasar kesepakatan bersama. c. Dalam daftar nama pendiri sebagaimana dimaksud huruf (a) untuk koperasi sekunder harus memuat nama-nama koperasi beserta nama-nama pengurusnya, kegiatan usaha, alamat, dan tempat kedudukan yang ditulis secara lengkap dan jelas, yang hadir pada rapat pembentukan koperasi sekunder d. Koperasi sebagaimana dimaksud huruf c adalah : koperasi yang mempunyai kegiatan usaha yang sejenis atau tidak sejenis, koperasi yang menyatakan kesediaannya untuk menjadi anggota koperasi sekunder, koperasi yang telah membayar tunai simpanan pokok dan simpanan wajib yang pertama kali ditetapkan berdasarkan kesepakatan bersama  Ketentuan mengenai nama dan tempat kedudukan koperasi a. Penggunaan nama koperasi supaya ditulis secara jelas, lengkap, mudah dibaca, dan tidak menggunakan nama yang bertentangan dengan ketertiban umum, kesusilaan, dan perundang-undangan yang berlaku b. Tempat kedudukan koperasi tersebut memuat alamat kantor tetap koperasi secara lengkap dan jelas c. Tempat kedudukan koperasi disebutkan dengan lengkap dan jelas sebagai alamat kantor tetap koperasi. Hal ini penting berkaitan dengan pelayanan anggota dan hubungannya dengan pihak lain  Ketentuan mengenai tujuan koperasi a. Tujuan koperasi harus dirumuskan dengan jelas dan mencerminkan adanya kebutuhan dan kepentingan anggota untuk meningkatkan kesejahteraannya melalui koperasi b. Dalam tujuan koperasi dapat dicerminkan adanya upaya koperasi yang lebih efektif dan efisien, sehingga diperoleh nilai tambah
  • 6. ------------------------------------------------------------------------------------- Rahma Wahdiniwaty 6 yang dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan dan kepentingan anggota koperasi.  Ketentuan mengenai bidang usaha koperasi a. Bidang usaha yang dijalankan oleh koperasi harus berkaitan langsung dengan kepentingan ekonomi dan atau kegiatan usaha para anggotanya, atau usaha yang dapat mendukung kemajuan usaha dan kepentingan anggota b. Setiap bidang usaha yang dikembangkan koperasi hendaknya didasarkan pada kelayakan ekonomi agar memiliki prospek untuk menghasilkan nilai tambah yang dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan dan atau kepentingan anggota c. Koperasi harus memiliki usaha pokok dan dapat melaksanakan usaha lain yang berkaitan dengan kepentingan dan usaha anggotanya.  Ketentuan mengenai kengotaan a. Dalam keanggotaan yang merupakan pemilik dan pengguna jasa koperasi, diatur persyaratan keanggotaan, hak, kewajiban, tanggungan, dan sanksi bagi anggota yang melakukan pelanggaran. b. Anggota koperasi harus memenuhi persyaratan sekurang- kurangnya:  Warga Negara Indonesia yang mampu melakukan tindakan hukum  Memiliki kesamaan kepentingan ekonomi dan berpotensi untuk ikut berpartisipasi secara aktif dalam kegiatan usaha koperasi  Membayar lunas simpanan pokok  Menyetujui isi AD/ART dan sanggup melaksanakan dan mentaati seluruh ketentuan yang telah ditetapkan oleh koperasi c. Koperasi dapat juga memiliki anggota luar biasa yang persyaratan hak dan kewajibannya antara lain :  Tidak memiliki hak suara dalam Rapat Anggota tetapi dapat mengajukan usul, saran, atau pendapat  Tidak memiliki hak pilih dan dipilih menjadi pengurus atau pengawas  Membayar lunas simpanan pokok dan simpanan wajib  Dapat memperoleh pelayanan dari koperasi
  • 7. ------------------------------------------------------------------------------------- Rahma Wahdiniwaty 7 d. Koperasi dapat menerima calon anggota dengan persyaratan hak dan kewajiban antara lain sebagai berikut :  Warga Negara Indonesia  Mampu melakukan tindakan hukum  Mempunyai kepentingan ekonomi yang terkait dengan usaha koperasi  Telah membayar sebagian dari jumlah nilai simpanan pokok serta bersedia melunasinya dalam jangka waktu tertentu yang nilainya ditentukan dalam Rapat Pengurus  Tidak memiliki hak suara serta hak pilih dan dipilih menjadi pengurus atau pengawas dan tidak memperoleh pembagian Sisa Hasil Usaha  Dapat memberikan saran dan pendapat e. Keanggotaan koperasi dicatat dalam buku Daftar Anggota dan diberikan Kartu Tanda Anggota f. Dalam Pengaturan mengenai kewajiban anggota, dapat ditentukan antara lain kewajiban untuk :  Memenuhi Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga koperasi serta keputusan yang telah disepakati dalam Rapat Anggota  Berpartisipasi aktif dalam kegiatan yang diselenggarakan oleh koperasi  Mengembangkan dan memelihara kebersamaan dalam pelaksanaan organisasi dan usaha koperasi berdasarkan asas kekeluargaan  Menanggung kerugian sebatas simpanan pokok, simpanan wajib, dan modal penyertaan yang dimilikinya g. Dalam pengaturan mengenai hak anggota, dapat ditentukan antara lain hak untuk :  Menghadiri, menyatakan pendapat, menggunakan hak suara dalam rapat anggota  Memilih dan atau dipilih menjadi anggota pengurus atau pengawas  Meminta diadakan rapat anggota  Mengemukakan pendapat atau saran kepada pengurus diluar rapat anggota, baik diminta maupun tidak diminta  Memanfaatkan koperasi dan mendapat pelayanan yang proporsional antar sesama anggota
  • 8. ------------------------------------------------------------------------------------- Rahma Wahdiniwaty 8  Memperoleh pembagian Sisa Hasil Usaha (SHU) sesuai jasa yang diberikan terhadap koperasinya  Mendapatkan keterangan mengenai perkembangan koperasi h. Pengaturan tentang berakhirnya keanggotaan dapat ditetapkan berdasarkan alasan :  Meninggal dunia: atau  Berhenti atas permintaan sendiri; atau  Diberhentikan oleh pengurus, karena :  Melanggar ketentuan atau menyimpang dari ketentuan  Tidak memenuhi kewajiban  Melanggar peraturan perundang-undangan dan keputusan Rapat Anggota  Melakukan tindakan pidana atau mencemarkan nama baik koperasi i. Anggota yang berhenti berdasarkan alasan tersebut dicoret dari buku Daftar Anggota dan keangotaannya dihapus sejak tanggal pencoretan tersebut j. Anggota yang berhenti wajib segera menyelesaikan hutang piutangnya dan tidak dibenarkan hadir atau memberikan suara dalam Rapat Anggota k. Berkaitan dengan pemberhentian Anggota, dapat pula diatur mengenai pemberhentian sementara dan hak untuk membela diri di hadapan Rapat Anggota  Ketentuan mengenai Rapat Anggota a. Ketentuan Rapat Anggota harus diatur secara jelasdan rinci b. Hal-hal yang perlu diatur dalam ketentuan mengenai Rapat Anggota adalah sebagai berikut :  Rapat anggota merupakan pemegang kekuasaan tertinggi dalam koperasi  Dalam rapat anggota, setiap anggota mempunyai hak suara yang sama, yaitu satu anggota satu suara  Rapat anggota diadakan sekurang-kurangnya 1 (satu) kali satu tahun  Rapat anggota dapat diadakan atas permintaan tertulis dari sejumlah anggota yang jumlahnya ditetapkan oleh rapat anggota  Keabsahan rapat anggota dan keputusan rapat anggota ditentukan oleh kuorum yang ditetapkan oleh rapat anggota. Besarnya kuorum yang tersebut harus dicantumkan dalam anggaran dasar koperasi yang bersangkutan.
  • 9. ------------------------------------------------------------------------------------- Rahma Wahdiniwaty 9  Dalam hal rapat anggota tidak dapat berlangsung karena tidak memenuhi kuorum yang ditetapkan maka rapat anggota tersebut dapat ditunda. Batas waktu penundaan tersebut dapat ditetapkan sendiri oleh rapat anggota. Penyelenggaraan rapat anggota bagi koperasi yang jumlahnya besar, dapat secara bertahap.  Rapat anggota dapat menentukan rapat anggota luar biasa yang penyelenggaraan maupun wewenangnya harus diatur dalam anggaran dasar, misalnya penggatian pengurus, perluasan usaha, perubahan anggaran dasar, dan penyelesaian kasus.  Penetapan rapat anggota luar biasa dapat diadakan atas permintaan sejumlah anggota atau atas keputusan pengurus  Keputusan rapat anggota diambil berdasarkan musyawarah untuk tercapai mufakat. Dalam hal tidak tercapai kata mufakat, maka keputusan diambil bersadarkan suara terbanyak dari jumlah anggota yang hadir.  Perlu ditetapkan ketentuan-ketentuan yang membedakan antara rapat anggota dan rapat anggota luar biasa  Pengaturan rapat anggota antara lain mengatur mengenai tugas, fungsi dan wewenang rapat anggota tahunan, yang antara lain menetapkan :  Kewenangan dalam pengesahan pertanggungjawaban pengurus dan pengawas dalam pelaksanaan tugasnya  Menetapkan rencana kerja, rencana anggaran pendapatan dan belanja koperasi, serta pengesahan laporan keuangan  Kewenangan dalam menetapkan pembagian sisa hasil usaha  Memilih dan menetapkan kepengurusan pada periode tertentu  Pengaturan rapat anggota luar biasa antara lain mengenai tugas, fungsi, dan wewenang rapat anggota luar biasa diantaranya menetapkan :  Kewenagan untuk menetapkan pinjaman kredit yang melebihi kewenangan yang telah diputuskan dalam rapat anggota sebelumnya  Menetapkan perluasan usaha  Memberhentikan sementara pengurus dan atau pengawas atau anggota, atas tindakan yang menyalahi anggaran dasar atau keputusan rapat anggota, dan sekaligus mengangkat
  • 10. ------------------------------------------------------------------------------------- Rahma Wahdiniwaty 10 caretaker atau pengganti sementara pengurus dan atau pengawas  Dalam penyelenggaraan rapat anggota, perlu diatur ketentuan mengenai undangan rapat, tata tertib dan acara rapat, waktu rapat, pimpinan rapat, dan notulen rapat  Semua keputusan rapat anggota harus dibuatkan berita acara keputusan rapat anggota dan disahkan oleh rapat anggota  Undangan kepada anggota dalam rapat anggota harus tertulis  Rapat anggota koperasi sekunder harus dihadiri oleh wakil- wakil koperasi anggota yang mendapat mandat tertulis dari koperasinya  Rapat anggota koperasi sekunder tidak harus menunggu pelaksanaan rapat anggota koperasi yang menjadi anggotanya  Ketentuan Mengenai Pengurus Pengurus adalah perangkat organisasi yang mempunyai kedudukan strategis dalam manajemen koperai dan bertanggung jawab dalam menjalankan organisasi dan usaha koperasi sesuai mandat yang diberikan oleh rapat anggota. Pengaturan pengurus antara lain meliputi hal-hal sebagai berikut : a. Pengurus dipilih dari dan oleh anggota dalam rapat anggota b. Cara pemilihan pengurus harus diatur secara demokratis, baik secara langsung maupun tidak langsung (formatur). Tatacara pemilihan pengurus tersebut secara teknis diatur dalam anggaran rumah tangga atau peraturan khusus untuk itu c. Persyaratan untuk menjadi pengurus antara lain menyebutkan mengenai kemampuan, kejujuran, pengalaman kerja, dedikasi, dan telah menjadi anggota paling sedikit beberapa tahun d. Masa jabatan pengurus ditentukan paling lama 5 (lima) tahun. Sesuai ketentuan pasal 29 ayat (4) Undang-Undang Nomor 25 tahun 1992 tentang perkoperasioan, pengurus yang telah habis masa jabatannya dapt dipilih kembali e. Harus ditentukan pola penetapan periode jabatan pengurus untuk dapat dipilih kembali f. Harus ditentukan pula mengenai pengisian jabatan pengurus yang lowong karena diberhentikan, meninggal dunia, atau mengundurkan diri sebelum masa jabatannya berakhir
  • 11. ------------------------------------------------------------------------------------- Rahma Wahdiniwaty 11 g. Harus ditentukan susunan dan jumlah anggota pengurus yang sesuai dengan bentuk, tingkat, pertumbuhan organisasi, dan kegiatan usaha koperasi h. Susunan anggota pengurus dicantumkan dalam buku daftar pengurus dan ditandatangani oleh masing-masing anggota pengurus i. Tugas dan kewajiban anggota pengurus harus jelas dicantumkan, sehingga batas kewenangan dan tanggung jawabnya dapat dilaksanakan dengan jelas j. Tugas pengurus antara lain :  Mengelola organisasi koperasi dan usahanya  Mengajukan rancangan rencana kerja serta rancangan rencana anggaran pendapatan dan belanja koperasi  Menyelenggarakan rapat anggota  Mengajukan laporan keuangan dan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas  Melaksanakan administrasi organisasi dan usaha serta Buku Daftar Anggota dan Buku Daftar Penguru  Pengurus dapat meminta jasa audit kepada akuntan publik sesuai dengan kemampuan dan tingkat perkembangannya k. Wewenang pengurus antara lain :  Mewakili koperasi di dalam dan di luar pengadilan  Memutuskan penerimaan dan penolakan anggota baru serta pemberhentian anggota  Melakukan tindakan bagi kepentingan dan kemanfaatan koperasi sesuai tanggung jawabnya berdasarkan keputusan rapat anggota, misalnya melakukan kerjasama usaha dan pengajuan kredit perluasan usaha atau usaha baru l. Untuk meningkatkan peranan koperasi sebagai badan usaha, sesuai dengan tingkat perkembangan koperasi. Pengurus dapat mengangkat pengelolaan usaha. m. Pengelola usaha dapat berbentuk manajer atau direksi n. Ketentuan-ketentuan mengenai pengangkatan pengelola usaha, wewenang, dan tugas-tugasnya harus jelas diatur, sehingga batas wewenang dan tanggung jawabnya hanya sebatas yang dikuasakan oleh pengurus, baik di bidang keuangan maupun di bidang lainnya. o. Dalam pengaturan pengelola usaha ditetapkan :  Pengangkatan pengelola dilakukan dengan perjanjian kontraktual
  • 12. ------------------------------------------------------------------------------------- Rahma Wahdiniwaty 12  Harus ada batas wewenang dan kuasa yang dilimpahkan kepada pengelola oleh pengurus  Pengelola bertanggung jawab kepada pengurus  Sebelum pengurus mengangkat pengelola, rencana pengangkatan tersebut harus diajukan kepada rapat anggota untuk mendapat persetujuan p. Pengelola tidak boleh mempunyai keluarga sedarah dan semeda sampai derajat ketiga dengan pengurus/pengawas q. Dalam hal terjadinya kerugian yang disebabkan karena tindakan yang dilakukan dengan sengaja atau lalai oleh pengurus, baik bersama-sama maupun sendiri-sendiri, perlu ditetapkan tanggungan atau batas tanggungan masing-masing pengurus.  Ketentuan mengenai pengawas Pengawas adalah perangkat organisasi yang mempunyai kedudukan strategis dalam pengelolaan koperasi dan bertanggungjawab dalam pengawasan, atas jalannya organisasi dan usaha yang dilaksanakan oleh pengurus. Dalam pengaturan pengawas perlu ditetapkan hal-hal sebagai berikut : a. Pengawas koperasi dipilih dari dan oleh anggota dalam rapat anggota b. Cara pemilihan pengawas harus diatur secara demokratis, baik secara langsung maupun tidak langsung (formatur). Tata cara pemilihan pengawas tersebut secara teknis diatur dalam anggaran rumah tangga atau peraturan khusus untuk itu. c. Persyaratan untuk menjadi pengawas antara lain menyebutkan mengenai kemampuan, kejujuran pengalaman kerja, dedikasi, dan telah menjadi anggota paling sedikit beberapa tahun d. Masa jabatan anggota pengawas diatur sehingga masa jabatan seluruh anggota pengawas tidak berakhir pada waktu bersamaan e. Harus ditentukan pula penetapan periode jabatan pengawas untuk dapat dipilih kembali f. Harus ditetapkan pula mengenai pengisian jabatan pengawas yang lowong karena diberhentikan, meninggal dunia, atau mengundurkan diri sebelum masa jabatannya berakhir g. Susunan anggota pengawas harus dicantumkan dalam buku daftar pengawas yang ditandatangai oleh masing-masing anggota pengawas h. Tugas pengawas harus dicantumkan dengan tegas, sehingga batas- batas kewenangan dan tanggung jawabnya dapat dilaksanakan dengan jelas
  • 13. ------------------------------------------------------------------------------------- Rahma Wahdiniwaty 13 i. Ketentuan mengenai tugas dan wewenang pengawas antara lain adalah melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan kebijaksanaan dan pengelolaan koperasi dan membuat laporan tertulis tentang hasil pengawasan j. Pengawas berwenang meneliti catatan yang ada pada koperasi dan mendapatkan segala keterangan yang diperlukan k. Pengawas wajib merahasiakan hasil pengawasan kepada pihak ketiga l. Apabila diperlukan dan sesuai dengan tingkat perkembangan koperasi dapat ditetapkan adanya kewajiban audit yang dapat dilakukan dengan jasa akuntan publik untuk keperluan laporan keuangan koperasi m. Fungsi pengawas terhadap pengelolaan usaha sebagian dapat digantikan oleh pengurus, apabila pengurus telah mengangkat pengelola  Ketentuan mengenai pengelolaan a. Pengelolaan kegiatan koperasi dilakukan oleh pengurus. Untuk mengelola kegiatan usaha pengurus dapat mengangkat pengelola usaha b. Pengaturan mengenai pengelolaan kegiatan koperasi, baik yang dilaksanakan oleh pengurus maupun oleh pengelola, dapat ditetapkan antara lain mengenai penyusunan rencana operasional usaha, anggaran biaya usaha yang bersangkutan, mencari dana atau pinjaman, mengangkat dan memberhentikan karyawan, dan sebagainya c. Apabila pengelolaan usaha dilakukan oleh pengurus maka pengurus bertindak sebagai pengelola usaha dan melaksanakan tugasnya berdasarkan ketentuan atau pengaturan pengelolaan usaha yang telah ditetapkan d. Apabila pengurus mengangkat pengelola usaha maka rencana pengangkatan tersebut harus diajukan oleh pengurus kepada rapat anggota untuk mendapat persetujuan, termasuk ketentuan mengenai persyartan untuk diangkat menjadi pengelola, tugas dan wewenangnya jangka waktu, mekanisme kerja, sistem penggajian, dan sanksi e. Pengelola diangkat dengan perjanjian/kontrak kerja, yang memuat antara lain tugas dan wewenag, jangka waktu, mekanisme kerja, sistem penggajian, dan sanksi
  • 14. ------------------------------------------------------------------------------------- Rahma Wahdiniwaty 14 f. Persyaratan untuk menjadi pengelola, antara lain mempunyai kemampuan dan pngalaman mengelola usaha, berdedikasi, dan mempunyai wawasan bisnis yang luas g. Apabila salah seorang pengurus diangkat menjadi pengelola, maka pengurus yang bersangkutanmelepaskan diri dari jabatannya sebagai pengurus  Ketentuan mengenai modal koperasi Status modal koperasi harus jelas, yaitu adanya modal sendiri sebagai ekuiti dan modal pinjaman. Dalam pengaturan permodalan perlu ditetapkan antara lain : a. Sesuai dengan kegiatan usaha yang dijalankan oleh koperasi, besarnya simpanan pokok dan simpanan wajib ditetapkan berdasarkan keputusan rapat anggota b. Cara pembayaran simpanan pokok dan simpanan wajib c. Selain simpanan pokok dan simpanan wajib dapat ditetapkan pula adanya ketentuan mengenai penerbitan obligasi dan surat hutang lainnya oleh koperasi d. Jumlah modal minimum yang bersumber dari modal sendiri untuk setiap kegiatan usaha yang telah dinilai layak secara ekonomis e. Ketentuan mengenai batas pinjaman yang dilakukan oleh pengurus atau pengelola atau oleh rapat anggota Setiap unit usaha harus memiliki modal kerja tersendiri apabila terdapat kelebihan kapasitas modal dapat dialokasikan pada kegiatan- kegiatan usaha produktif lainnya. Untuk pemupukan modal koperasi, juga dapat ditetapkan mengenai modal penyertaan untuk setiap jenis kegiatan usaha baik yang bersumber dari anggota maupun bukan anggota.  Ketentuan mengenai jangka waktu berdirinya koperasi Pada dasarnya jangka waktu berdirinya koperasi tidak ditentukan batas waktunya, namun penetapan jangka waktu dalam anggaran dasar diperlukan dalam rangka menunjukkan kebradaan koperasi dalam kehidupan ekonomi sehari-hari. Karena itu, perlu dicantumkan ketentuan ”tidak terbatas” atau ”terbatas” jangka waktu berdirinya. Apabila ditentukan ”terbatas”, maka perlu dicantumkan berapa tahun jangka waktunya. Dalam hal jangka waktu sebagaimana ditetapkan telah berakhir, maka pengurus wajib mengajukan permohonan perpanjangan atau membubarkan diri atas nama rapat anggota.  Ketentuan mengenai Sisa Hasil Usaha
  • 15. ------------------------------------------------------------------------------------- Rahma Wahdiniwaty 15 a. Sebagai badan usaha, pendapatan/hasil usaha sangat menentukan besar kecilnya Sisa Hasil Usaha (SHU) b. Penbagian dan penggunaan SHU diatur berasarkan keputusan rapat anggota baik untuk cadangan, pendidikan, maupun dana lain yang dianggap perlu c. Bagian SHU yang diperuntukkan bagi anggota dapat disimpan dalam bentuk simpanan anggota yang bersangkutan atau dapat dibagikan langsung kepada anggota sesuai dengan keputusan rapat anggota d. Ketentuan mengenai revaluasi simpanan anggota sebagai akibat adanya peningkatan kekayaan koperasi dapat diatur dengan keputusan rapat anggota e. Dana cadangan dari SHU dapat digunakan untuk investasi  Ketentuan mengenai sanksi a. Pengaturan mengenai sanksi diperlukan untuk menegakkan disiplin organisasi dan menjamin kepastian pelaksanaan organisasi dan usaha koperasi b. Pengaturan sanksi-sanksi antara lain berupa :  Sanksi terhadap tidak dipenuhinya kewajiban oleh anggota, penguus, pengawas, dan pengelola  Sanksi terhadap pelanggaran atas penyalahgunaan wewenang dan tugas yang telah dibebankab kepada pengurus, pengawas, dan pengelola  Sanksi terhadap kesengajaan dan atau kelalaian yang dilakukan oleh pengurus, pengawas, dan pengelola koperasi yang menimbulkan kerugian koperasi c. Penggunaan sanksi antara lain berupa teguran (lisan dan tertulis), pemberhentian sementara, pemecatan, dan ganti rugi yang diajukan kepada pengadilan, baik dalam perkara pidana maupun perdata  Ketentuan mengenai pembubaran a. Pengaturan mengenai pembubaran dapat dilakukan atas keputusan rapat anggota atau pemerintah berdasarkan alasan yang sah b. Ketentuan pembubaran oleh rapat anggota koperasi diatur antara lain :  Alasan pembubaran dengan memperhatikan kepentingan pihak lain agar haknya tidak dirugikan  Alasan sehubungan dengan jangka waktu berdirinya telah berakhir
  • 16. ------------------------------------------------------------------------------------- Rahma Wahdiniwaty 16  Ketentuan penyelesaian pembubaran oleh suatu tim penyelesaian yang dibentuk oleh rapat anggota  Ketentuan mengenai hak, wewenag, dan kewajiban tim penyelesai adalah :  Melakukan segala perbuatan hukum untuk dan atas nama ”koperasi dalam penyelesaian”  Mengumpulkan segala keterangan yang diperlukan  Memanggil pengurus, anggota, dan berkas anggota tertentu yang diperlukan, baik sendiri-sendiri maupun bersama- sama  Memperoleh, memeriksa, dan menggunakan segala catatan dan arsip koperasi  Menetapkan dan melaksanakan segala kewajiban pembayaran yang didahulukan dari pembayaran hutang lainnya  Menggunakan sisa kekayaan koperasi untuk penyelesaian sisa kewajiban koperasi  Membagikan sisa hasil penyelesaian kepada anggota  Membuat berita acara penyelesaian  Ketentuan mengenai kewajiban pengurus untuk menyampaikan penyelesaian pembubaran kepada pemerintah  Ketentuan mengenai tanggungan anggota, apabila koperasi menanggung kerugian atau koperasi tersebut dibubarkan  Ketentuan mengenai perubahan Anggaran Dasar Perubahan anggaran dasar dilaksanakan apabila diperlukan sesuai dengan perkembangan koperasi yang bersangkutan. Ketentuan mengenai perubahan anggaran dasar antara lain memuat : a. Alasan diadakan perubahan anggaran dasar b. Kuorum sahnya rapat anggota dan kuorum sahnya keputusan rapat perubahan anggaran dasar  Ketentuan mengenai Anggaran Rumah Tangga dan Peraturan Khusus a. Anggaran Dasar koperasi pada dasarnya hanya memuat ketentuan pokok, sedangkan penjelasan atau penjabaran lebih lanjut dapat diatur dalam anggaran rumah tangga (ART) dan atau peraturan khusus b. Ketentuan tentang ART dan peraturan khusu antara lain memuat :  Penjabaran lebih lanjut ketentuan dalam anggaran dasar koperasi
  • 17. ------------------------------------------------------------------------------------- Rahma Wahdiniwaty 17  Pengaturan lebih lanjut hal-hal yang telah ditetapkan dalam anggaran dasar koperasi  Pengaturan lain yang dianggap perlu dan belum cukup diatur dalam anggaran dasar koperasi c. Maksud dan tujuan serta bidang usaha Maksud dan tujuan dalam bidang usaha koperasi perlu dicantumkan dalam anggaran dasar koperasi, agar lebih jelas bagi anggota dan pihak lain dalam memanfaatkan koperasi sebagai sasaran untuk meningkatkan usaha dan kepentingan ekonomi para anggota dalam upaya meningkatkan kesejahteraannya. Untuk itu perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut :  Maksud dan tujuan koperasi adalah meningkatkan kesejahteraan ekonomi anggota, melalui peningkatan nilai tambah dan pendapatan anggotanya. Dengan demikian, maksud dan tujuan koperasi yang dituangkan dalam anggaran dasar harus sesuai dengan usaha yang akan dijalankan oleh koperasi  Usaha yang dijalankan koperasi harus berkaitan langsung dengan kepentingan ekonomi dan atau usaha para anggotanya  Anggaran dasar suatu koperasi dpat menguraikan maksud dan tujuan koperasi dengan bebas, asalkan tidak bertentangan dengan ketentuan perundang-undangan, ketertiban umum, dan kesusilaan Pedoman ini bertujuan untuk membantu dalam perumusan anggaran dasar/anggaran rumah tangga koperasi, sehingga sifatnya tidak mengikat. Di dalam penyusunan anggaran dasar/anggaran rumah tangga koperasi, para perumus harus memperhatikan ketentuan pokok dari pedoman tersebut. Perumus juga harus memperhatikan kondisi, aspirasi, kebutuhan, dan pertimbangan lainnya bagi kepentingan anggota dan koperasinya, yang secara jelas dan tegas dimuat dalam anggaran dasar/anggaran rumah tangga koperasi ini.