Email adalah jaringan terkeras dari gigi dan merupakan sistem biologis kompleksyang dibentuk oleh sel-sel ameloblast. Email gigi berguna untuk memotong makananmenjadi partikel yang kecil agar dapat dicernakan secara efektif oleh enzim pencernaan. Email mengandung hidroksiapatit yangmemberikan kekerasan pada gigi, sehingga gigi dapat bertahan lebih lama apabiladijaga dengan baik. Kelainan pada struktur jaringan keras gigi dapat terjadi pada tahap histodiferensiasi,aposisi dan klasifikasi selama tahap pertumbuhan dan perkembangan gigi, yang dapatmengenai gigi sulung maupun gigi tetap.
Cara mencetak dan pembuatan model rahang fitria rahmah (160110130077)fitriarhmah
Dokumen tersebut memberikan panduan lengkap tentang cara mencetak dan membuat model rahang, mulai dari persiapan alat dan bahan, posisi operator dan pasien, manipulasi bahan cetak, hingga penyimpanan hasil cetakan. Langkah-langkah pentingnya adalah persiapan alat dan bahan yang tepat, manipulasi bahan cetak secara hati-hati, serta desinfeksi dan penyimpanan hasil cetakan sesuai prosedur standar.
Dokumen tersebut membahas istilah-istilah yang terkait dengan oklusi gigi dan struktur permukaan oklusal gigi seperti tonjol mahkota fungsional dan non fungsional, cusp tip, cusp ridge, triangular ridge, fossa sentral, lingir tepi, alur utama dan alur tambahan.
Cara mencetak dan pembuatan model rahang fitria rahmah (160110130077)fitriarhmah
Dokumen tersebut memberikan panduan lengkap tentang cara mencetak dan membuat model rahang, mulai dari persiapan alat dan bahan, posisi operator dan pasien, manipulasi bahan cetak, hingga penyimpanan hasil cetakan. Langkah-langkah pentingnya adalah persiapan alat dan bahan yang tepat, manipulasi bahan cetak secara hati-hati, serta desinfeksi dan penyimpanan hasil cetakan sesuai prosedur standar.
Dokumen tersebut membahas istilah-istilah yang terkait dengan oklusi gigi dan struktur permukaan oklusal gigi seperti tonjol mahkota fungsional dan non fungsional, cusp tip, cusp ridge, triangular ridge, fossa sentral, lingir tepi, alur utama dan alur tambahan.
Dokumen tersebut menjelaskan prosedur pemeriksaan CPITN (Community Periodontal Index of Treatment Needs) untuk mengevaluasi penyakit periodontal di populasi. CPITN digunakan untuk menilai prevalensi penyakit periodontal, kategori kebutuhan perawatan, dan skor kondisi periodontal berdasarkan kedalaman pocket dan gejala lainnya. Dokumen tersebut menjelaskan tahapan persiapan, posisi pasien dan operator, teknik probing menggunakan probe
Proses tumbuh kembang dan erupsi gigi meliputi 6 tahapan, yaitu initiation, bud, cap, bell, apposition, dan maturation. Pada setiap tahapan terjadi proses-proses seperti proliferasi, diferensiasi, dan morfogenesis yang membentuk jaringan-jaringan gigi seperti enamel, dentin, semen, dan akar gigi. Gigi akan erupsi melalui proses resorpsi tulang alveolar dan ligamen periodontal yang disebabkan oleh pertumbuhan akar, tekanan v
Gigi geraham ketiga rahang bawah memiliki banyak variasi dalam bentuk dan posisinya. Gigi ini lebih kecil dan pertumbuhannya kurang baik dibanding gigi geraham lainnya. Bentuk dan jumlah cuspnya juga bervariasi.
Karies gigi disebabkan oleh bakteri yang menghasilkan asam dari fermentasi karbohidrat, menyebabkan demineralisasi enamel dan dentin. Gejala karies antara lain nyeri, bau mulut, dan gangguan aktivitas. Pencegahan meliputi pembersihan gigi yang benar dan diet rendah gula, sedangkan pengobatannya meliputi tambalan atau ekstraksi.
Dokumen tersebut membahas periode perkembangan oklusal yang terbagi menjadi empat periode: periode pre-dental, periode gigi susu, periode gigi campuran, dan periode gigi tetap. Juga dijelaskan proses pertumbuhan gigi susu dan tetap serta tahapan odontogenesis.
Dokumen tersebut membahas tentang peran dental asisten dalam tindakan pencabutan gigi, meliputi persiapan alat dan bahan yang diperlukan, prosedur ekstraksi gigi, serta posisi operator saat melakukan pencabutan gigi.
Dokumen tersebut membahas tentang pulp capping yang merupakan perawatan gigi untuk melindungi pulpa gigi yang terbuka agar dapat mempertahankan vitalitasnya. Ada dua jenis pulp capping yaitu secara langsung (direct) dan tidak langsung (indirect), yang melibatkan aplikasi bahan pelindung seperti kalsium hidroksida langsung atau tidak langsung pada pulpa. Tujuannya adalah melindungi pulpa dari iritasi dan memungk
Dokumen tersebut membahas tentang prinsip-prinsip dasar dalam melakukan preparasi gigi untuk mahkota dan gigi penyangga, meliputi pemeliharaan struktur gigi, bentuk retensi dan resistensi, daya tahan restorasi, integritas tepi restorasi, serta pemeliharaan jaringan periodonsium. Dibahas pula alat dan urutan yang digunakan dalam preparasi gigi.
Dokumen tersebut membahas tentang gigi dan karies gigi. Gigi berperan dalam pengunyahan, pengucapan, dan penampilan. Karies gigi adalah penyakit infeksi yang merusak struktur gigi akibat bakteri yang menghasilkan asam laktat dari sisa makanan bergula. Karies dapat dicegah dengan menjaga kesehatan mulut dengan baik seperti sikat gigi teratur dan menggunakan fluoride.
Dokumen tersebut membahas tentang mekanisme pengunyahan, penelanan, dan fungsi kelenjar ludah. Mekanisme pengunyahan melibatkan kerja sama otot rahang dan gigi untuk mengunyah makanan, sedangkan penelanan melibatkan gerakan lidah, palatum, dan otot tenggorokan untuk memindahkan makanan ke esofagus. Kelenjar ludah terdiri atas kelenjar mayor dan minor yang berperan dalam pencernaan makanan.
Dokumen tersebut membahas tentang struktur dan penyusun enamel dan dentin serta mekanisme terjadinya karies pada gigi. Enamel terdiri dari rod structure dan mengandung hidroksiapatit sebagai bahan anorganik utama. Dentin terdiri dari tubulus dentinalis dan mengandung 70% hidroksiapatit. Karies terjadi karena interaksi antara bakteri mutan, karbohidrat, dan waktu yang menurunkan pH dan menyebabkan demineralisasi.
Dokumen tersebut merangkum struktur histologis gigi manusia. Gigi terdiri atas mahkota yang dilapisi enamel dan akar yang dilapisi cementum. Bagian terbesar gigi terdiri atas dentin. Dentin diproduksi oleh odontoblas, sedangkan enamel diproduksi oleh ameloblas. Pembentukan gigi dimulai dari tahap bud, cap, hingga bell stage. Proses ini melibatkan interaksi antara jaringan epitel dan mesenkim.
Dokumen tersebut menjelaskan prosedur pemeriksaan CPITN (Community Periodontal Index of Treatment Needs) untuk mengevaluasi penyakit periodontal di populasi. CPITN digunakan untuk menilai prevalensi penyakit periodontal, kategori kebutuhan perawatan, dan skor kondisi periodontal berdasarkan kedalaman pocket dan gejala lainnya. Dokumen tersebut menjelaskan tahapan persiapan, posisi pasien dan operator, teknik probing menggunakan probe
Proses tumbuh kembang dan erupsi gigi meliputi 6 tahapan, yaitu initiation, bud, cap, bell, apposition, dan maturation. Pada setiap tahapan terjadi proses-proses seperti proliferasi, diferensiasi, dan morfogenesis yang membentuk jaringan-jaringan gigi seperti enamel, dentin, semen, dan akar gigi. Gigi akan erupsi melalui proses resorpsi tulang alveolar dan ligamen periodontal yang disebabkan oleh pertumbuhan akar, tekanan v
Gigi geraham ketiga rahang bawah memiliki banyak variasi dalam bentuk dan posisinya. Gigi ini lebih kecil dan pertumbuhannya kurang baik dibanding gigi geraham lainnya. Bentuk dan jumlah cuspnya juga bervariasi.
Karies gigi disebabkan oleh bakteri yang menghasilkan asam dari fermentasi karbohidrat, menyebabkan demineralisasi enamel dan dentin. Gejala karies antara lain nyeri, bau mulut, dan gangguan aktivitas. Pencegahan meliputi pembersihan gigi yang benar dan diet rendah gula, sedangkan pengobatannya meliputi tambalan atau ekstraksi.
Dokumen tersebut membahas periode perkembangan oklusal yang terbagi menjadi empat periode: periode pre-dental, periode gigi susu, periode gigi campuran, dan periode gigi tetap. Juga dijelaskan proses pertumbuhan gigi susu dan tetap serta tahapan odontogenesis.
Dokumen tersebut membahas tentang peran dental asisten dalam tindakan pencabutan gigi, meliputi persiapan alat dan bahan yang diperlukan, prosedur ekstraksi gigi, serta posisi operator saat melakukan pencabutan gigi.
Dokumen tersebut membahas tentang pulp capping yang merupakan perawatan gigi untuk melindungi pulpa gigi yang terbuka agar dapat mempertahankan vitalitasnya. Ada dua jenis pulp capping yaitu secara langsung (direct) dan tidak langsung (indirect), yang melibatkan aplikasi bahan pelindung seperti kalsium hidroksida langsung atau tidak langsung pada pulpa. Tujuannya adalah melindungi pulpa dari iritasi dan memungk
Dokumen tersebut membahas tentang prinsip-prinsip dasar dalam melakukan preparasi gigi untuk mahkota dan gigi penyangga, meliputi pemeliharaan struktur gigi, bentuk retensi dan resistensi, daya tahan restorasi, integritas tepi restorasi, serta pemeliharaan jaringan periodonsium. Dibahas pula alat dan urutan yang digunakan dalam preparasi gigi.
Dokumen tersebut membahas tentang gigi dan karies gigi. Gigi berperan dalam pengunyahan, pengucapan, dan penampilan. Karies gigi adalah penyakit infeksi yang merusak struktur gigi akibat bakteri yang menghasilkan asam laktat dari sisa makanan bergula. Karies dapat dicegah dengan menjaga kesehatan mulut dengan baik seperti sikat gigi teratur dan menggunakan fluoride.
Dokumen tersebut membahas tentang mekanisme pengunyahan, penelanan, dan fungsi kelenjar ludah. Mekanisme pengunyahan melibatkan kerja sama otot rahang dan gigi untuk mengunyah makanan, sedangkan penelanan melibatkan gerakan lidah, palatum, dan otot tenggorokan untuk memindahkan makanan ke esofagus. Kelenjar ludah terdiri atas kelenjar mayor dan minor yang berperan dalam pencernaan makanan.
Dokumen tersebut membahas tentang struktur dan penyusun enamel dan dentin serta mekanisme terjadinya karies pada gigi. Enamel terdiri dari rod structure dan mengandung hidroksiapatit sebagai bahan anorganik utama. Dentin terdiri dari tubulus dentinalis dan mengandung 70% hidroksiapatit. Karies terjadi karena interaksi antara bakteri mutan, karbohidrat, dan waktu yang menurunkan pH dan menyebabkan demineralisasi.
Dokumen tersebut merangkum struktur histologis gigi manusia. Gigi terdiri atas mahkota yang dilapisi enamel dan akar yang dilapisi cementum. Bagian terbesar gigi terdiri atas dentin. Dentin diproduksi oleh odontoblas, sedangkan enamel diproduksi oleh ameloblas. Pembentukan gigi dimulai dari tahap bud, cap, hingga bell stage. Proses ini melibatkan interaksi antara jaringan epitel dan mesenkim.
Dokumen tersebut merangkum komponen utama gigi yaitu enamel, dentin, cementum, dan pulpa. Enamel adalah lapisan keras putih paling luar yang sangat mineral dan rapuh. Dentin berwarna kekuningan dan lebih lunak daripada enamel tetapi lebih keras dari cementum. Pulpa berisi jaringan ikat dan saraf yang memberikan nutrisi dan sensasi pada gigi.
Penyakit jaringan keras gigi adalah penyakit yang ditandai dengan kerusakan pada jaringan keras gigi (lubang pada gigi) seperti enamel, dentin, sementum dan menimbulkan rasa sakit sebagai respon dari meluasnya kerusakan tersebut. Karies gigi adalah salah satu gangguan kesehatan gigi. Karies gigi terbentuk karena ada sisa makanan yang menempel pada gigi, yang pada akhirnya menyebabkan pengapuran gigi. Dampaknya, gigi menjadi keropos, berlubang, bahkan patah. Karies gigi menyebabkan kehilangan daya kunyah dan terganggunya pencernaan. (Widayanti, 2014)
Kerusakan pada gigi dan jaringan penyangga gigiPebrian Prestya
Gigi memainkan peran penting dalam berbicara, mengunyah makanan, dan penampilan. Kerusakan gigi dapat terjadi karena karies, benturan, atau kebiasaan buruk seperti menggosok gigi dengan bahan kasar. Kerusakan jaringan penyangga gigi seperti gusi juga dapat terjadi akibat infeksi bakteri, membungkus gigi yang busuk dengan logam, atau penggunaan tusuk gigi sembarangan. Menghindari hal-hal
Makalah ini membahas tentang karies gigi, termasuk pengertian, proses, pencegahan, dan pengobatan karies gigi. Karies gigi disebabkan bakteri yang mengubah makanan menjadi asam dan membusukkan email gigi."
Makalah ini membahas tentang keperawatan mulut dan gigi. Ia menjelaskan tentang anatomi mulut dan gigi serta penyakit-penyakit yang dapat terjadi seperti karies dan gingivitis. Makalah ini juga memberikan panduan untuk menjaga kesehatan gigi dan mulut dengan cara yang tepat.
- Indications for Non-Surgical Approach: Non-surgical management may be indicated for minimally displaced zygomatic fractures without functional impairment, where orthodontic appliances such as arch bars or intermaxillary fixation (IMF) can be used to stabilize the fracture.
- Orthodontic Appliances: Arch bars and IMF facilitate immobilization of the fracture segments, allowing for natural healing without the need for surgical intervention.
- References:
- Gruss JS, Mackinnon SE, Kassel EE. Management of midface fractures. In: McCarthy JG, editor. Plastic Surgery. Vol. 3. Philadelphia, PA: Saunders; 1990. p. 1887–1928.
- Ellis E, Kittidumkerng W. Analysis of treatment for isolated zygomaticomaxillary complex fractures. J Oral Maxillofac Surg. 199
Laporan ini membahas perawatan endodontik dan fraktur gigi pada pasien yang mengalami sakit gigi akibat trauma. Dibahas mengenai klasifikasi fraktur gigi, etiologi fraktur, diagnosis dan perawatan yang sesuai untuk kasus gigi pasien yang mengalami fraktur dan peradangan jaringan pulpa.
Bab 2 memberikan definisi tentang kista dentigerous, odontoma complex multiple, dan kista dentigerous dengan odontoma complex multiple. Kista dentigerous adalah kista yang terbentuk disekitar mahkota gigi yang belum erupsi. Odontoma complex multiple adalah kondisi dimana terdapat dua atau lebih odontoma complex pada rongga mulut. Kista dentigerous dengan odontoma complex multiple adalah kasus langka dimana terdapat odontoma complex multiple yang menghalangi erupsi gigi sehingga menyebabkan ter
Jaringan periodontal terdiri atas empat jaringan utama: gingiva, ligamen periodontal, sementum, dan tulang alveolar. Gingiva adalah mukosa mulut yang mengelilingi gigi, ligamen periodontal menghubungkan akar gigi dengan tulang, sementum membentuk lapisan luar akar gigi, dan tulang alveolar membentuk soket gigi.
Restorasi gigi sulung dapat dilakukan dengan berbagai bahan seperti amalgam, silikat, resin komposit, GIC, dan stainless steel crown. Preparasi kavitas harus minimal dan sesuai dengan kelas kariesnya serta mempertimbangkan usia dan tingkat kekooperatifan anak."
Karies gigi (gigi berlubang) adalah penyakit infeksi dan merupakan suatu proses demineralisasi yang progresif pada jaringan keras permukaan gigi oleh asam organis yang berasal dari makanan yang mengandung gula. Karies gigi merupakan penyakit yang paling banyak dijumpai di rongga mulut sehingga merupakan masalah utama kesehatan gigi dan mulut.
Mekanisme terjadinya karies gigi dimulai dengan adanya plak di permukaan gigi. Sukrosa (gula) dari sisa makanan dan bakteri berproses menempel pada waktu tertentu berubah menjadi asam laktat yang akan menurunkan pH mulut menjadi kritis (5,5). Hal ini menyebabkan demineralisasi email berlanjut menjadi karies gigi. Penurunan pH yang berulang-ulang dalam waktu tertentu akan mengakibatkan demineralisasi permukaan gigi yang rentan dan proses karies pun dimulai dari permukaan gigi (pits, fissur dan daerah interproksimal), lalu meluas ke arah pulpa.
Definisi, Etiologi, dan Faktor Risiko Penyakit Jaringan PeriodontalFerdiana Agustin
Penyakit periodontal adalah inflamasi kronis jaringan pendukung gigi. Dapat dibagi menjadi gingivitis dan periodontitis. Faktor risikonya antara lain plak bakteri, demam, defisiensi vitamin, obat-obatan, hormon, dan stres.
Dokumen tersebut membahas tentang anatomi dan histologi gingiva. Secara anatomis, gingiva terdiri atas gingiva bebas, gingiva cekat, dan gingiva interdental. Secara histologi, gingiva terdiri atas epitel, jaringan ikat, dan pembuluh darah. Jaringan ikat gingiva mengandung serat kolagen yang memberikan kekakuan pada gingiva.
Dokumen tersebut membahas tentang anatomi dan vaskularisasi normal mandibula, termasuk pertumbuhan dan perkembangannya, serta persarafannya. Dokumen juga membahas variasi normal seperti torus mandibularis, yang merupakan penonjolan tulang yang tumbuh secara perlahan sepanjang hidup dan biasanya tidak menimbulkan gejala.
Kelenjar limfe atau lymph node adalah kelenjar yang berbentuk bulat lonjong mirip buncis yang banyak tersebar dalam sistem limfatik. Kelenjar limfe memegang peranan penting dalam sistem kekebalan tubuh.
Premolar pertama dan kedua memiliki perbedaan morfologi antara lain:
1. Premolar kedua memiliki tonjol yang lebih pendek dan sudut yang lebih bulat dibanding premolar pertama.
2. Permukaan oklusal premolar kedua memiliki lebih banyak alur tambahan.
3. Akar premolar kedua berbentuk kerucut yang lebih bulat dibanding premolar pertama.
Gingival Crevicular Fluid (GCF) adalah cairan eksudat maupun transudat yang terkumpul pada margin gingiva atau sulkus gingiva( antara margin gingiva dan permukaan gigi) dan jika terjadi patologis akan berada di poket gingiva.
Gingival Crevicular Fluid (GCF) adalah cairan yang terkumpul di antara margin gingiva dan gigi. Cairan ini terbentuk dari rembesan cairan pembuluh darah ke jaringan gingiva akibat inflamasi, atau dari cairan interstisial yang mengalir ke jaringan gingiva dan sekitarnya lalu dikeluarkan melalui sistem limfatik saat terjadi inflamasi. Proses pasti pembentukan GCF masih belum diketahui.
Fungsi mukosa rongga mulut sebagai pertahanan pertama tubuhFerdiana Agustin
Laporan ini membahas fungsi mukosa rongga mulut sebagai pertahanan pertama terhadap bakteri melalui tiga sistem, yaitu sistem imun innate yang bekerja secara cepat dan nonspesifik, sistem imun adaptif yang memberikan respon imun spesifik, serta struktur mukosa yang berfungsi sebagai barier fisik untuk menghalangi masuknya bakteri.
Dokumen tersebut membahas tentang sistem kardiovaskuler, terutama anatomi dan fungsi jantung serta mekanisme sirkulasi darah. Jantung berperan sebagai pusat sistem peredaran darah untuk memompa darah ke seluruh tubuh melalui pembuluh darah. Sirkulasi darah terbagi menjadi sirkulasi sistemik dan pulmonal.
Dokumen tersebut membahas proses pencernaan nutrien oleh tubuh, mulai dari mulut, esofagus, lambung, usus halus, dan usus besar beserta peran enzim dan mikroorganisme dalam memecah nutrien menjadi senyawa yang dapat diserap tubuh.
Asma adalah jenis penyakit jangka panjang atau kronis pada saluran pernapasan yang ditandai dengan peradangan dan penyempitan saluran napas yang menimbulkan sesak atau sulit bernapas. Selain sulit bernapas, penderita asma juga bisa mengalami gejala lain seperti nyeri dada, batuk-batuk, dan mengi. Asma bisa diderita oleh semua golongan usia, baik muda atau tua.
Mikroskop cahaya atau dikenal juga dengan nama "Compound light microscope" adalah sebuah mikroskop yang menggunakan cahaya lampu sebagai pengganti cahaya matahari sebagaimana yang digunakan pada mikroskop konvensional. Pada mikroskop konvensional, sumber cahaya masih berasal dari sinar matahari yang dipantulkan dengan suatu cermin datar ataupun cekung yang terdapat di bawah kondensor. Cermin ini akan mengarahkan cahaya dari luar kedalam kondensor.
Dokumen ini membahas tentang proses pencernaan pada usus besar. Usus besar panjangnya sekitar 1,5 meter dan terdiri atas beberapa bagian. Fungsi utamanya adalah menyerap air dan elektrolit, membentuk massa feses, dan defekasi. Pencernaan di usus besar terjadi melalui gerakan mencampur dan gerakan massa untuk mendorong isi usus ke bagian distal, tanpa adanya pencernaan enzim.
Usus besar memiliki panjang 1,5 meter dan lebar 2,5 sentimeter. Tidak terdapat villi sehingga tidak terjadi penyerapan makanan. Usus besar terbagi menjadi beberapa bagian dan memiliki fungsi menyerap air dan elektrolit, memproduksi vitamin, membentuk massa feses, dan defekasi. Pencernaan di usus besar terjadi melalui gerakan mencampur dan gerakan massa untuk mengaduk isi usus, serta penyerapan air, garam
“Barangsiapa yang ruhnya terpisah dari jasadnya dan dia terbebas dari tiga hal: [1] sombong, [2] ghulul (khianat), dan [3] hutang, maka dia akan masuk surga”. (HR. Ibnu Majah no. 2412. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shohih).
Jalan yang haq dalam menggapai ridha Allah ‘Azza wa Jalla melalui orang tua adalah birrul walidain. Birrul walidain (berbakti kepada kedua orang tua) merupakan salah satu masalah penting dalam Islam. Di dalam Al-Qur’an, setelah memerintahkan manusia untuk bertauhid, Allah ‘Azza wa Jalla memerintahkan untuk berbakti kepada orang tuanya.
Dokumen tersebut membahas tentang pembuatan koloid dengan dua cara, yaitu kondensasi dan dispersi. Secara kondensasi dijelaskan pembuatan sol Fe(OH)3 dan gel kalsium asetat, sedangkan secara dispersi dijelaskan pembuatan sol belerang, sol/gel agar-agar, dan emulsi minyak dalam air. Dokumen ini juga menjelaskan teori dasar koloid dan cara analisis hasil percobaan pembuatan koloid.
Teks tersebut memberikan penjelasan mengenai koloid, termasuk definisi, ukuran partikel, sifat, dan berbagai cara pembuatan koloid seperti dispersi langsung, homogenisasi, peptisasi, busur Bredig, reaksi rediksi, oksidasi, hidrolisis, dan penggantian pelarut.
Jaringan pengangkut (vascular tissue) adalah salah satu dari tiga kelompok jaringan permanen yang dimiliki tumbuhan hijau berpembuluh (Tracheophyta). Jaringan ini disebut juga pembuluh dan berfungsi utama sebagai saluran utama transportasi zat-zat hara yang diperlukan dalam proses vital tumbuhan. Ada dua kelompok jaringan pengangkut, berdasarkan arah aliran hara. Pembuluh kayu (xilem) mengangkut cairan menuju daun dan pembuluh tapis (floem) mengangkut hasil fotosintesis (terutama gula sukrosa) dan zat-zat lain dari daun menuju bagian-bagian tubuh tumbuhan yang lain.
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka.
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024Kanaidi ken
Dlm wktu dekat, Pelatihan/WORKSHOP ”CSR/TJSL & Community Development (ISO 26000)” akn diselenggarakan di Swiss-BelHotel – BALI (26-28 Juni 2024)...
Dgn materi yg mupuni & Narasumber yg kompeten...akn banyak manfaat dan keuntungan yg didpt mengikuti Pelatihan menarik ini.
Boleh jga info ini👆 utk dishare_kan lgi kpda tmn2 lain/sanak keluarga yg sekiranya membutuhkan training tsb.
Smga Bermanfaat
Thanks Ken Kanaidi
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Fathan Emran
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka.
Universitas Negeri Jakarta banyak melahirkan tokoh pendidikan yang memiliki pengaruh didunia pendidikan. Beberapa diantaranya ada didalam file presentasi
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
Struktur dan kelainan enamel
1. MAKALAH STRUKTUR DAN KELAINAN PADA ENAMEL
BLOK 5: STRUKTUR SISTEM STOMATOGNASI
2017/2018
Pembimbing : Dr.drg. Didin Erma Indahyani M.Kes.
Oleh:
Kelompok 5A
Audia F Santoso ( 171610101062 )
Ananda Zaky ( 171610101063 )
Dhea Ayu Dewanti ( 171610101066 )
Vanny Septian ( 171610101069 )
Ferdiana Agustin ( 171610101071 )
Deri Abdul Aziz ( 171610101072 )
Shyntia Gabriel P. ( 171610101073 )
Safira Annisa Yasmin P. ( 171610101074 )
FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI
UNIVERSITAS JEMBER
2018
2. 1
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan karunia-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini, tentang Struktur dan
Kelainan Pada Enamel. Makalah ini disusun untuk memenuhi hasil diskusi
kelompok 5A.
Penulisan makalah ini semuanya tidak lepas dari bantuan berbagai pihak, oleh
karena itu penulis ingin menyampaikan terimakasih kepada :
1. Dr.drg. Didin Erma Indahyani M.Kes. selaku pembimbing dalam menyelesaikan
makalah ini.
2. Semua pihak yang telah membantu dalam menyusun makalah ini.
Dalam penyusunan makalah ini tidak lepas dari kekurangan dan kesalahan. Oleh
karena itu, kritik saran yang membangun sangat penulis harapkan demi perbaikan-
perbaikan di masa mendatang demi kesempurnaan laporan ini. Semoga makalah ini
dapat berguna bagi kita semua.
Jember, 29 Juli 2018
Tim Penyusun
3. 2
DAFTAR ISI
Kata Pengantar...........................................................................................................................1
Daftar Isi....................................................................................................................................2
BAB I. Pendahuluan..................................................................................................................3
A. Latar belakang..........................................................................................................3
BAB II. Pembahasan..................................................................................................................5
A. Definisi.....................................................................................................................4
B. Komposisi Enamel...................................................................................................6
C. Struktur Enamel.......................................................................................................8
D. Kelainan Enamel....................................................................................................13
BAB III. Penutup......................................................................................................................16
A. Kesimpulan.............................................................................................................16
Daftar Pustaka .........................................................................................................................17
4. 3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Gigi tersusun atas enamel, dentin, sementum, rongga pulpa, lubang gigi, serta
jaringan pendukung gigi. Rongga mulut merupakan batas antara lingkungan luar dan
dalam tubuh, sehingga kuman dapat masuk dan berkembang biak (Nursal, Indriani
dan Dewantini, 2012).
Enamel merupakan lapisan terluar gigi, yang menutupi seluruh mahkota gigi
dan merupakan bagian tubuh yang paling keras dan dibentuk oleh sel-sel yang disebut
ameloblast. Meskipun sangat keras enamel sangat rentan terhadap asam yang dapat
berasal dari makanan atau dari hasil fermentasi makanan oleh bakteri yang ada pada
rongga mulut yang akan mempercepat kerusakan enamel gigi.
Warna dari enamel adalah putih dan bersifat translusen sehingga warna dentin
yang kuning sedikit terlihat, sehingga gigi pada umumnya tampilannya terlihat
kuning.
B. Rumusan Masalah
1. Apa definisi dari enamel?
2. Bagaimana komposisi dari enamel?
3. Bagaimana struktur dari enamel?
4. Apa saja kelainan dari enamel?
C. Tujuan
Penyusunan makalah ini bertujuan untuk :
1. Memahami dan mengkaji definisi dari enamel.
2. Memahami dan mengkaji komposisi dari enamel.
3. Memahami dan mengkaji struktur dari enamel.
4. Memahami dan mengkaji kelainan pada enamel.
D. Manfaat
Menambah wawasan tentang struktur dan kelainan pada enamel bagi para
pembaca.
5. 4
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi
Enamel adalah jaringan ikat yang mengalami mineralisasi. Enamel berasal dari
jaringan ektoderm, susunannya istimewa yaitu penuh dengan garam-garam Ca.
Enamel membentuk lapisan pelindung dari seluruh permukaan mahkota gigi. Pada
cusp gigi molar dan gigi premolar manusia, enamel mencapai ketebalan maksimum
sekitar 2 hingga 2,5 mm, dan menipis di leher gigi (gambar 1). Enamel ditemukan
lebih tebal di permukaan lingual molar rahang atas dan di buccal permukaan molar
mandibula. Karena ini mendukung cusp, peningkatan ketebalan di daerah-daerah ini
sebagai adaptasi terhadap tuntutan fungsional. (Itjiningisih, 2013)
Gambar 1
Sumber : Orban’s Oral Histology and Embryology
Email dihasilkan oleh ameloblas, yang dalam sehari membentuk email berupa
segmen 4-8 µm yang disebut segmen batang. Segmen batang yang berurutan saling
melekat membentuk batang (prisma) email berbentuk lubang kunci, yang meluas
6. 5
keseluruh ketebalan email, mulai dari batas dentin-email sampai ke permukaan email.
Dalam batang email, orientasi kristal kalsium hidroksiapatit bervariasi. Hal ini
menyebabkan subdivisi batang email menjadi kepala silindris yang melekat pada ekor
(email antar-batang) berbentuk segi empat padat. Email adalah bahan nonvital; karena
ameloblas mati sebelum gigi bererupsi ke rongga mulut, tubuh tidak dapat
memperbaiki email bila rusak. (Gartner & Hiatt, 2007)
Selama pembentukannya, email dibentuk bertahap, berupa segmen harian;
karena itu, kualitas email yang terbentuk beragam tergantung kesehatan ibu selama
masa pranatal dan kesehatan anak sesudah lahir. Dengan demikian, batang email
menunjukkan status metabolik seseorang selama masa pembentukan email, yang hasil
akhirnya dapat berupa segmen batang berurutan yang mengalami hipokalsifikasi,
diikuti oleh email yang normal derajat kalsifikasinya. Urutan derajat kalsifikasi yang
berselang-seling ini terlihat secara histologi dan disebut striae Retzius, yang analog
dengan lingkaran pertumbuhan pada batang pohon. (Gartner & Hiatt, 2007)
Gambar 2
Sumber : Gartner Hiatts Color Textbook of Histology
7. 6
Permukaan bebas gigi yang baru bererupsi dilapisi oleh bahan serupa lamina
basal, yaitu kutikula email primer, yang dibentuk oleh ameloblas. Kutikula ini segera
terlepas saat gigi muncul di rongga mulut. (Gartner & Hiatt, 2007)
Enamel tidak mempunyai kemampuan untuk menggantikan bagian-bagian
yang rusak, oleh karena itu, begitu gigi erupsi, akan terlepas dari jaringan lainnya
yang ada di dalam gusi atau rahang. Akan tetapi, ada hal-hal lain yang dapat
memperkuat enamel yaitu begitu gigi erupsi, lalu terjadi perubahan susunan kimia
sehingga enamel akan lebih kuat menghadapi rangsangan yang diterimanya. Jadi, jika
enamel rusak, harus ditambal karena tidak mempunyai kemampuan untuk
menggantikan bagian-bagian yang rusak. (Kumar, 2011)
Enamel merupakan bagian tubuh yang paling keras karena kandungan garam
mineral yang tinggi dan struktur kristalin mereka. Fungsi enamel adalah membentuk
penutup yang tahan terhadap gigi, sehingga cocok untuk mastikasi. Struktur dan
kekerasan enamel membuatnya rapuh yang sangat jelas ketika email kehilangan
fondasi kekuatan dentin. Struktur mikro kompleks dari enamel menyebabkan variasi
besar dalam sifat mekanik. Ini secara khusus ditegaskan ketika membandingkan sifat
mekanik permukaan oklusal, dengan yang dekat dengan dentinoenamel junction.
Massa jenis enamel adalah 2,8. Kepadatan semakin menurun dari permukaan ke
daerah yang lebih dalam dan dari cuspal ke daerah insisal. Enamel dapat menerima
tekanan yang besar kira-kira 100.000 psi. (Kumar, 2011)
Warna dari enamel putih kekuningan hingga putih keabu-abuan. Warna ini
ditentukan oleh perbedaan dalam translucency dari enamel gigi, gigi kekuning-
kuningan memiliki enamel yang tipis dan tembus cahaya yang menyebabkan warna
kuning dentin terlihat dan gigi keabu-abuan memiliki lebih banyak enamel.
Translucency disebabkan oleh variasi dalam derajat kalsifikasi dan homogenitas
enamel. Gigi keabu-abuan sering menunjukkan warna yang sedikit kekuningan pada
daerah servikal gigi, ini disebabkan karena ketebalan enamel semakin tipis dan dentin
yang berwarna kuning terlihat. (Kumar, 2011)
B. Komposisi Enamel
Enamel utamanya terdiri dari bahan anorganik (96%) dan hanya sejumlah
kecil zat organik dan air (4%). Bahan organik terdiri dari lipid dan beberapa protein
8. 7
unik, ditemukan secara eksklusif dalam enamel. Protein yang ditemukan pada enamel
ada dua kelompok utama yaitu amelogenins dan nonamelogenins.(Kumar, 2011)
Amelogenins, adalah kelompok heterogen protein dengan berat molekul
rendah, terhitung sekitar 90% dari protein enamel. Mereka hidrofobik dan kaya akan
prolin, histidin, glutamin dan leusin. Nonamelogenins membentuk sekitar 10% protein
matriks enamel. Enamelin, ameloblastin dan tuftelin adalah protein penting dari
kelompok ini. Nonamelogenins adalah protein dengan berat molekul tinggi dan kaya
akan glisin, asam aspartat dan serin.(Kumar, 2011)
Bahan anorganik dari enamel adalah hidroksiapatit (Ca10 (PO4)6(OH4)2). Kristal
hidroksiapatit berbentuk heksagonal dalam penampang melintang. Bentuk kristal
tunggal diamati oleh SEM resolusi tinggi untuk menjadi batang dengan dasar segi
enam equilateral. Kristal disusun untuk membentuk batang enamel atau prisma
enamel. Kristal hidroksiapatit memiliki pusat inti atau sumbu C ion hidroksil di
sekitar ion kalsium dan fosfor yang disusun dalam bentuk segitiga (gambar 3). Selama
pembentukan, magnesium dapat menggantikan kalsium dan karbonat dapat
menggantikan ion hidroksil. Kedua substitusi ini dapat mendestabilisasi kisi karena
ketidakcocokan ion-ion ini dalam struktur kisi. Konsentrasi ion-ion ini meningkat dari
permukaan enamel menuju dentin sedangkan konsentrasi fluoride menurun dari
permukaan menuju dentin. Dengan demikian, inti dari kristal lebih kaya di Mg dan
karbonat dan ini menyumbang kelarutan dalam asam lebih besar daripada bagian
perifer. (Kumar, 2011)
9. 8
Gambar 3
Sumber : Orban’s Oral Histology and Embryology
C. Struktur Enamel
1.) Enamel Rods
Secara struktural enamel terdiri atas jutaan enamel rod atau prisma yang
merupakan struktur komponen terluas. Struktur ini berubah-ubah jumlahnya dari kira-
kira 5 juta pada insisivus mandibula sampai sekitar 12 juta pada molar maksila.
Prisma ini memanjang dari arah perbatasan enamel dan dentin ke permukaan enamel,
serta saling mengikat satu sama lain. Pada potongan melintang tampak seperti keyhole
yang terdiri atas kepala dan ekor. Arah prisma ke permukaan tidak lurus melainkan
bergelombang. Pada bagian kepala prisma terdapat “prism sheath” yang di dalamnya
terdapat kristal hidroksiapatit. Sumbu kristal sejajar dengan arah prisma di dasar
prisma dan tampak memanjang di ujung prisma. Di antara kristal terdapat celah berisi
matriks yang sukar diamati sebab terdiri dari zat berupa “gel” yang tidak berstuktur.
Bentuk “gel” tersebut memungkinkan matriks mengikat kristal. Di antara kristal juga
terdapat “cross striations” dan di bagian lebih luar terdapat “striae of retzius” yang
arahnya dari perbatasan enamel-dentin ke permukaan bersudut tajam.(Kumar, 2011)
Dari dentinoenamel junction, enamel rods berjalan berliku ke luar ke
permukaan gigi. Peningkatan luas enamel di permukaan dibandingkan dengan daerah
mereka di DE junction bukan karena peningkatan jumlah prisma tetapi dijelaskan atas
dasar peningkatan diameter prisma dekat permukaan gigi dan orientasi prisma dari
prisma ke arah permukaan.(Kumar, 2011)
10. 9
Gambar 4
Sumber : Orban’s Oral Histology and Embryology
2.) Garis retzius
Garis yang terbentuk dari hasil deposisi yang berulang pada enamel. Seperti
mineralisasi matriks enamel, garis retzius mengikuti bentuk deposisi matriks dan
mempercepat pertumbuhan garis enamel.(Kumar, 2011)
Gambar 5
Sumber: Respository USU
11. 10
3.) Garis Hunter-Schreger
Garis Hunter-Schreger merupakan fenomena optis yang dihasilkan dari
perubahan arah antarkelompok prisma. Garis ini terlihat jelas pada potongan
longitudinal yang dilihat dari cahaya yang direfleksikan dan ditemukan di dalam
dua pertiga enamel. Garis-garis ini memiliki tampilan gelap dan terang yang dapat
dibalikkan dengan mengubah arah pencahayaan.(Kumar, 2011)
Gambar 6
Sumber : Orban’s Oral Histology and Embryology
4.) Enamel Kutikula
Membran halus yang disebut membran Nasmyth, atau kutikula enamel utama
menutupi seluruh mahkota gigi yang baru saja erupsi tetapi akan hilang saat
pengunyahan. Studi mikroskopis elektron telah mengindikasikan hal itu membran
ini adalah lamina basal khas yang ditemukan di bawah sebagian besar epitel. Hal
ini terlihat dengan mikroskop cahaya karena arahnya yang bergelombang. Lamina
basal ini disekresikan oleh ameloblas ketika pembentukan enamel telah lengkap.
Fungsi kutikula enamel adalah untuk melindungi permukaan enamel dari aktivitas
resorptif dari jaringan vaskular yang berdekatan sebelum erupsi gigi. Juga telah
diketahui bahwa area serviks dari email dilapisi oleh afibrillar sementum,
dilanjutkan oleh sementum dan mungkin asal mesodermal. Kutikula ini rupanya
disekresikan setelah epitel organ enamel menarik dari daerah serviks selama
perkembangan gigi.(Kumar, 2011)
12. 11
Akhirnya, enamel yang telah dierupsi biasanya ditutupi oleh pelikel, yang
merupakan endapan protein saliva. Pembaruan pellikel ini dalam beberapa jam
setelah permukaan enamel dibersihkan secara mekanis. Dalam satu atau dua hari
pellikel terbentuk, ia menjadi terjajah oleh mikroorganisme untuk membentuk
bakteri plak.(Kumar, 2011)
5.) Enamel Lamellae
Lamellae enamel adalah struktur tipis seperti daun yang membentang dari
permukaan enamel menuju dentinoenamel junction. Mereka dapat meluas ke
dentin, dan kadang-kadang menembus ke dalam dentin. Mereka terdiri dari bahan
organik, dengan sedikit kandungan mineral.(Kumar, 2011)
Lamellae memanjang dalam arah longitudinal dan radial gigi, dari ujung
mahkota ke daerah serviks. Pengaturan ini menjelaskan mengapa mereka bisa
diamati lebih baik di bagian horizontal. Telah diketahui bahwa lamel enamel dapat
menjadi tempat kelemahan pada gigi dan dapat membentuk jalan masuk untuk
bakteri yang memulai karies. Belakangan diketahui bahwa enamel retakan atau
lamellae menunjukkan serapan pewarna yang menunjukkan bahwa ini struktur
dapat bertindak sebagai jalur untuk kuman yang menghasilkan bakteri.(Kumar,
2011)
6.) Enamel Tuft
Enamel tuft muncul di dentinoenamel junction dan mencapai enamel ke
sekitar seperlima hingga sepertiga dari ketebalan enamel. Mereka disebut
demikian karena mereka menyerupai jumbai rumput jika dilihat di bagian tanah.
Seberkas enamel tidak muncul dari satu area kecil tetapi merupakan struktur yang
sempit, seperti pita, ujung bagian dalamnya muncul di dentin. Kesan seberkas
rumput tercipta dengan memeriksa struktur seperti itu di bagian tebal di bawah
perbesaran rendah. Enamel Tufts terdiri dari batang enamel hypocalcified dan zat
interprismatik. Seperti lamellae, mereka meluas ke arahnya dari poros panjang
mahkota. Oleh karena itu mereka terlihat melimpah dalam bagian horisontal, dan
jarang di longitudinal.(Kumar, 2011)
13. 12
Gambar 6
Sumber : Orbans Oral Histology
7.) Enamel Spindle
Kadang-kadang proses odontoblas melewati dentinoenamel junction kemudian
ke email. Karena banyak yang menebal di ujungnya, mereka telah disebut spindel
enamel. Mereka berasal dari proses odontoblas yang diperluas ke dalam epitel
enamel sebelum zat keras terbentuk. Arah proses odontoblast dan spindel di email
sesuai dengan arah asli dari ameloblas pada sudut kanan ke permukaan dentin.
Sejak batang enamel terbentuk pada sudut ke sumbu ameloblas, arah spindle dan
batang berbeda. Di bagian kandungan organik dari spindel hancur dan digantikan
oleh udara, dan ruang-ruang tampak gelap dalam cahaya yang
14. 13
ditransmisikan.(Kumar, 2011)
Gambar 7
Sumber : Orbans Oral Histology
Gambar 8
Sumber : www.memorangapp.com
D. Kelainan Enamel
1.) Amelogenesis Imperfekta
Amelogenesis imperfecta (AI) adalah kumpulan beragam penyakit yang
diturunkan yang menunjukkan cacat enamel gigi kuantitatif atau kualitatif dengan
tidak adanya manifestasi sistemik. Juga dikenal dengan nama-nama yang
bervariasi seperti Hereditary enamel dysplasia, Hereditary brown enamel, dan
Hereditary brown opalescent teeth. Cacat ini sepenuhnya ectodermal, karena
komponen mesodermal gigi pada dasarnya normal. Ciri AI dapat ditularkan oleh
15. 14
autosomal dominan, autosomal resesif, atau mode pewarisan X-linked. Gen yang
terlibat dalam bentuk autosomal adalah gen yang mengkode protein matriks
enamel, yaitu: enamelin dan ameloblastin, tuftelin, MMP-20 dan kallikrein - 4.
(Mayur, 2009)
amelogenesis imperfekta dapat dibagi atas tiga tipe besar yaitu: tipe hipoplasia
enamel, tipe hipokalsifikasi enamel dan tipe hipomaturasi enamel. Perbedaan
hipoplasia enamel dan hipomaturasi enamel dapat dilihat secara klinis dan
radiografis. Secara klinis hipoplasia enamel menunjukkan ketebalan enamel
secara nyata berkurang sedangkan pada hipomaturasi enamel, ketebalan enamel
dalam bentuk dan ukuran masih normal pada hipoplasia enamel tidak terlihat
adanya kontak proksimal gigi sedangkan pada hipomaturasi enamel terlihat
kontak proksimal gigi tetapi secara radiografis enamelnya kelihatan lebih
radiolusen daripada enamel gigi normal Hal ini disebabkan pada hipomaturasi
enamel masih belum sempurna proses pematangannya sehingga enamel kelihatan
lunak dan mudah abrasi. (Winter dan Brook, 1969)
Prevalensi bervariasi dari 1: 700 hingga 1: 14.000, menurut populasi yang
diteliti. Enamel mengalami hipoplastik, hypomineralised atau keduanya dan gigi
yang terkena dapat berubah warna, sensitif atau rentan terhadap
disintegrasi.(Peter, 2007)
Gambar 9
Sumber : ojrd.biomedcentral.com
16. 15
2.) Enamel Hipoplasia
Hipoplasia enamel adalah kerusakan permukaan mahkota gigi yang
disebabkan oleh gangguan sekresi matriks enamel. Cacat enamel bisa bawaan atau
tidak. Dalam kasus-kasus bencana massal, atau ketika tubuh benar-benar hangus,
membusuk dan dimutilasi tanpa dapat dikenali, fitur gigi unik dapat membantu
mengidentifikasi korban. (Tanuj, 2015)
Hipoplasia enamel adalah defek dalam pembentukan matriks enamel,
menyebabkan cacat permukaan email dan penyimpangan. Pembentukan enamel
yang cacat dapat disebabkan oleh faktor sistemik atau lokal. Gambaran klinis dari
hipoplasia email dapat berupa lekukan enamel yang tipis atau lubang di
permukaan email. Kondisi gigi primer atau permanen sangat mengganggu fungsi
gigi, sensitivitas gigi dan estetika yang buruk. Untuk dokter gigi anak, tujuan
jangka panjang dari perawatan adalah untuk mempertahankan jumlah maksimum
jaringan gigi yang keras sampai pasien mencapai usia di mana teknik restorasi
lanjutan dapat digunakan untuk merehabilitasi gigi. Namun, dalam jangka pendek,
seringkali diperlukan intervensi untuk meredakan gejala pasien, sensitivitas, untuk
memperbaiki estetik, dan untuk mencegah hilangnya dimensi vertikal. (Ike, 2000)
Gambar 10
Sumber : http://rema31qisthi.blogspot.com
17. 16
BAB 3
PENUTUP
A. Kesimpulan
Enamel adalah lapisan terluar gigi yang menyelimuti seluruh mahkota gigi dan
dibentuk oleh sel-sel yang disebut ameloblast. Enamel ini merupakan bagian tubuh
yang paling keras tetapi rapuh karena kandungan garam mineral yang tinggi dan
struktur kristalin mereka. Warna dari enamel putih kekuningan hingga putih keabu-
abuan. Enamel utamanya terdiri dari bahan anorganik (96%) yang berupa
hidroksiapatit dan hanya sejumlah kecil zat organik dan air (4%). Enamel tersusun
dari enamel rods, garis retzius, enamel lamellae, enamel kutikula, enamel tuft, enamel
spindle, dan Garis Hunter-Schreger. Enamel dapat mengalami kelainan, kelainan
tersebut ada amelogenesis imperfekta dan hipoplasia enamel.
18. 17
DAFTAR PUSTAKA
Gartner, J.P dan Hiatt, J.L. 2007. Color Text Book Histology. Philadelphia:
Elsevier Saunders
Ike Siti. 2000. Penatalaksaan Gigi Hipoplasia Email. 132-136
Itjingningsih. 2012. Anatomi Gigi. Buku Kedokteran EGC, Jakarta
Kumar, G.S. 2011. Orban’s Oral Histology & Embryology. Thirteenth Edition 2
Mayur, dkk. 2009. Amelogenesis imperfecta: Report of a case and review of literature
Peter, dkk. 2007. Orphanet Journal of Rare Diseases
Tanuj, dkk. 2015. Enamel hypoplasia and its role in identification of individuals