Dokumen tersebut membahas tentang struktur dan penyusun enamel dan dentin serta mekanisme terjadinya karies pada gigi. Enamel terdiri dari rod structure dan mengandung hidroksiapatit sebagai bahan anorganik utama. Dentin terdiri dari tubulus dentinalis dan mengandung 70% hidroksiapatit. Karies terjadi karena interaksi antara bakteri mutan, karbohidrat, dan waktu yang menurunkan pH dan menyebabkan demineralisasi.
Email adalah jaringan terkeras dari gigi dan merupakan sistem biologis kompleksyang dibentuk oleh sel-sel ameloblast. Email gigi berguna untuk memotong makananmenjadi partikel yang kecil agar dapat dicernakan secara efektif oleh enzim pencernaan. Email mengandung hidroksiapatit yangmemberikan kekerasan pada gigi, sehingga gigi dapat bertahan lebih lama apabiladijaga dengan baik. Kelainan pada struktur jaringan keras gigi dapat terjadi pada tahap histodiferensiasi,aposisi dan klasifikasi selama tahap pertumbuhan dan perkembangan gigi, yang dapatmengenai gigi sulung maupun gigi tetap.
Penyakit jaringan keras gigi adalah penyakit yang ditandai dengan kerusakan pada jaringan keras gigi (lubang pada gigi) seperti enamel, dentin, sementum dan menimbulkan rasa sakit sebagai respon dari meluasnya kerusakan tersebut. Karies gigi adalah salah satu gangguan kesehatan gigi. Karies gigi terbentuk karena ada sisa makanan yang menempel pada gigi, yang pada akhirnya menyebabkan pengapuran gigi. Dampaknya, gigi menjadi keropos, berlubang, bahkan patah. Karies gigi menyebabkan kehilangan daya kunyah dan terganggunya pencernaan. (Widayanti, 2014)
Dokumen tersebut merangkum komponen utama gigi yaitu enamel, dentin, cementum, dan pulpa. Enamel adalah lapisan keras putih paling luar yang sangat mineral dan rapuh. Dentin berwarna kekuningan dan lebih lunak daripada enamel tetapi lebih keras dari cementum. Pulpa berisi jaringan ikat dan saraf yang memberikan nutrisi dan sensasi pada gigi.
Ringkasan:
Presentasi kasus membahas delapan topik utama ilmu penyakit gigi dan mulut, yaitu anodontia, impacted teeth, maloklusi, debris, kalkulus, plaque, dental decay, dan pulpitis. Topik-topik tersebut dijelaskan definisi, etiologi, patogenesis, klasifikasi, manifestasi klinis, penegakan diagnosis, dan terapinya. Presentasi ini disampaikan oleh Tenri Ashari Wanahari untuk memenuhi kompetensi di Klinik Ilmu Penyak
Dokumen tersebut membahas tentang definisi, etiologi, klasifikasi, dan komplikasi dari impaksi gigi. Impaksi gigi adalah kondisi dimana gigi tidak mengalami erupsi sempurna ke posisi yang seharusnya karena adanya hambatan. Gigi yang paling sering mengalami impaksi adalah gigi molar ketiga rahang bawah.
Makalah ini membahas tentang karies gigi, termasuk pengertian, proses, pencegahan, dan pengobatan karies gigi. Karies gigi disebabkan bakteri yang mengubah makanan menjadi asam dan membusukkan email gigi."
Email adalah jaringan terkeras dari gigi dan merupakan sistem biologis kompleksyang dibentuk oleh sel-sel ameloblast. Email gigi berguna untuk memotong makananmenjadi partikel yang kecil agar dapat dicernakan secara efektif oleh enzim pencernaan. Email mengandung hidroksiapatit yangmemberikan kekerasan pada gigi, sehingga gigi dapat bertahan lebih lama apabiladijaga dengan baik. Kelainan pada struktur jaringan keras gigi dapat terjadi pada tahap histodiferensiasi,aposisi dan klasifikasi selama tahap pertumbuhan dan perkembangan gigi, yang dapatmengenai gigi sulung maupun gigi tetap.
Penyakit jaringan keras gigi adalah penyakit yang ditandai dengan kerusakan pada jaringan keras gigi (lubang pada gigi) seperti enamel, dentin, sementum dan menimbulkan rasa sakit sebagai respon dari meluasnya kerusakan tersebut. Karies gigi adalah salah satu gangguan kesehatan gigi. Karies gigi terbentuk karena ada sisa makanan yang menempel pada gigi, yang pada akhirnya menyebabkan pengapuran gigi. Dampaknya, gigi menjadi keropos, berlubang, bahkan patah. Karies gigi menyebabkan kehilangan daya kunyah dan terganggunya pencernaan. (Widayanti, 2014)
Dokumen tersebut merangkum komponen utama gigi yaitu enamel, dentin, cementum, dan pulpa. Enamel adalah lapisan keras putih paling luar yang sangat mineral dan rapuh. Dentin berwarna kekuningan dan lebih lunak daripada enamel tetapi lebih keras dari cementum. Pulpa berisi jaringan ikat dan saraf yang memberikan nutrisi dan sensasi pada gigi.
Ringkasan:
Presentasi kasus membahas delapan topik utama ilmu penyakit gigi dan mulut, yaitu anodontia, impacted teeth, maloklusi, debris, kalkulus, plaque, dental decay, dan pulpitis. Topik-topik tersebut dijelaskan definisi, etiologi, patogenesis, klasifikasi, manifestasi klinis, penegakan diagnosis, dan terapinya. Presentasi ini disampaikan oleh Tenri Ashari Wanahari untuk memenuhi kompetensi di Klinik Ilmu Penyak
Dokumen tersebut membahas tentang definisi, etiologi, klasifikasi, dan komplikasi dari impaksi gigi. Impaksi gigi adalah kondisi dimana gigi tidak mengalami erupsi sempurna ke posisi yang seharusnya karena adanya hambatan. Gigi yang paling sering mengalami impaksi adalah gigi molar ketiga rahang bawah.
Makalah ini membahas tentang karies gigi, termasuk pengertian, proses, pencegahan, dan pengobatan karies gigi. Karies gigi disebabkan bakteri yang mengubah makanan menjadi asam dan membusukkan email gigi."
Karies gigi disebabkan oleh bakteri yang menghasilkan asam dari fermentasi karbohidrat, menyebabkan demineralisasi enamel dan dentin. Gejala karies antara lain nyeri, bau mulut, dan gangguan aktivitas. Pencegahan meliputi pembersihan gigi yang benar dan diet rendah gula, sedangkan pengobatannya meliputi tambalan atau ekstraksi.
1. Karies gigi merupakan masalah kesehatan utama pada anak sekolah usia 6-12 tahun. Faktor yang mempengaruhinya antara lain pola makan yang kaya karbohidrat terutama makanan manis, dan kebiasaan menggosok gigi.
2. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pola makanan jajanan kariogenik dengan kejadian karies gigi pada siswa SD di Bandung. Hasilnya menunjukkan adanya hubungan
Dokumen tersebut membahas tentang gigi dan karies gigi. Gigi berperan dalam pengunyahan, pengucapan, dan penampilan. Karies gigi adalah penyakit infeksi yang merusak struktur gigi akibat bakteri yang menghasilkan asam laktat dari sisa makanan bergula. Karies dapat dicegah dengan menjaga kesehatan mulut dengan baik seperti sikat gigi teratur dan menggunakan fluoride.
Laporan ini membahas perawatan endodontik dan fraktur gigi pada pasien yang mengalami sakit gigi akibat trauma. Dibahas mengenai klasifikasi fraktur gigi, etiologi fraktur, diagnosis dan perawatan yang sesuai untuk kasus gigi pasien yang mengalami fraktur dan peradangan jaringan pulpa.
Diagnosis karies bertujuan untuk menentukan perawatan yang dibutuhkan dengan mempertimbangkan faktor-faktor seperti riwayat pasien, pemeriksaan klinis, analisis nutrisi dan saliva, serta radiografi. Diagnosis yang akurat diperlukan untuk menyusun strategi pencegahan dan pengobatan yang tepat.
Dokumen ini membahas berbagai kelainan pada pertumbuhan dan perkembangan gigi geligi, seperti supernumerary teeth (gigi tambahan), missing teeth (gigi hilang), macrodontia (gigi besar), microdontia (gigi kecil), transposition (perubahan posisi gigi), fusion (penggabungan gigi), concrescence (penyatuan akar gigi), gemination (pembelahan gigi), taurodontism (perubahan bentuk tubuh gigi), dilaceration (kerokokan gigi), dens invaginatus dan
Dokumen tersebut membahas tentang prevalensi karies gigi di Puskesmas Bara-Baraya Kota Makassar pada tahun 2011. Dokumen menjelaskan latar belakang masalah, tujuan penelitian untuk mengetahui karakteristik pasien berdasarkan umur, jenis kelamin dan tingkat pendidikan, serta tinjauan pustaka mengenai karies gigi dan faktor-faktor yang mempengaruhinya.
Dokumen tersebut membahas tentang indeks kebersihan rongga mulut yang digunakan untuk menilai kondisi higiene mulut seseorang. Indeks tersebut meliputi penilaian terhadap debris dan kalkulus yang menempel pada gigi. Ada dua jenis indeks yaitu Oral Hygiene Index (OHI) dan Oral Hygiene Index Simplified (OHI-S) yang keduanya menggunakan skala nilai 0-3 untuk menentukan skor kebersihan mulut seseor
Plak adalah lapisan tipis tak berwarna yang melekat pada gigi dan menyebabkan berbagai penyakit gigi dan mulut seperti karies, karang gigi, gingivitis, dan periodontitis. Plak sangat tipis sehingga tidak terlihat dengan mata biasa, tetapi dapat terlihat dengan mengoleskan disclosing solution pada gigi.
Dokumen tersebut merangkum struktur histologis gigi manusia. Gigi terdiri atas mahkota yang dilapisi enamel dan akar yang dilapisi cementum. Bagian terbesar gigi terdiri atas dentin. Dentin diproduksi oleh odontoblas, sedangkan enamel diproduksi oleh ameloblas. Pembentukan gigi dimulai dari tahap bud, cap, hingga bell stage. Proses ini melibatkan interaksi antara jaringan epitel dan mesenkim.
Kerusakan pada gigi dan jaringan penyangga gigiPebrian Prestya
Gigi memainkan peran penting dalam berbicara, mengunyah makanan, dan penampilan. Kerusakan gigi dapat terjadi karena karies, benturan, atau kebiasaan buruk seperti menggosok gigi dengan bahan kasar. Kerusakan jaringan penyangga gigi seperti gusi juga dapat terjadi akibat infeksi bakteri, membungkus gigi yang busuk dengan logam, atau penggunaan tusuk gigi sembarangan. Menghindari hal-hal
Karies gigi disebabkan oleh bakteri yang menghasilkan asam dari fermentasi karbohidrat, menyebabkan demineralisasi enamel dan dentin. Gejala karies antara lain nyeri, bau mulut, dan gangguan aktivitas. Pencegahan meliputi pembersihan gigi yang benar dan diet rendah gula, sedangkan pengobatannya meliputi tambalan atau ekstraksi.
1. Karies gigi merupakan masalah kesehatan utama pada anak sekolah usia 6-12 tahun. Faktor yang mempengaruhinya antara lain pola makan yang kaya karbohidrat terutama makanan manis, dan kebiasaan menggosok gigi.
2. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pola makanan jajanan kariogenik dengan kejadian karies gigi pada siswa SD di Bandung. Hasilnya menunjukkan adanya hubungan
Dokumen tersebut membahas tentang gigi dan karies gigi. Gigi berperan dalam pengunyahan, pengucapan, dan penampilan. Karies gigi adalah penyakit infeksi yang merusak struktur gigi akibat bakteri yang menghasilkan asam laktat dari sisa makanan bergula. Karies dapat dicegah dengan menjaga kesehatan mulut dengan baik seperti sikat gigi teratur dan menggunakan fluoride.
Laporan ini membahas perawatan endodontik dan fraktur gigi pada pasien yang mengalami sakit gigi akibat trauma. Dibahas mengenai klasifikasi fraktur gigi, etiologi fraktur, diagnosis dan perawatan yang sesuai untuk kasus gigi pasien yang mengalami fraktur dan peradangan jaringan pulpa.
Diagnosis karies bertujuan untuk menentukan perawatan yang dibutuhkan dengan mempertimbangkan faktor-faktor seperti riwayat pasien, pemeriksaan klinis, analisis nutrisi dan saliva, serta radiografi. Diagnosis yang akurat diperlukan untuk menyusun strategi pencegahan dan pengobatan yang tepat.
Dokumen ini membahas berbagai kelainan pada pertumbuhan dan perkembangan gigi geligi, seperti supernumerary teeth (gigi tambahan), missing teeth (gigi hilang), macrodontia (gigi besar), microdontia (gigi kecil), transposition (perubahan posisi gigi), fusion (penggabungan gigi), concrescence (penyatuan akar gigi), gemination (pembelahan gigi), taurodontism (perubahan bentuk tubuh gigi), dilaceration (kerokokan gigi), dens invaginatus dan
Dokumen tersebut membahas tentang prevalensi karies gigi di Puskesmas Bara-Baraya Kota Makassar pada tahun 2011. Dokumen menjelaskan latar belakang masalah, tujuan penelitian untuk mengetahui karakteristik pasien berdasarkan umur, jenis kelamin dan tingkat pendidikan, serta tinjauan pustaka mengenai karies gigi dan faktor-faktor yang mempengaruhinya.
Dokumen tersebut membahas tentang indeks kebersihan rongga mulut yang digunakan untuk menilai kondisi higiene mulut seseorang. Indeks tersebut meliputi penilaian terhadap debris dan kalkulus yang menempel pada gigi. Ada dua jenis indeks yaitu Oral Hygiene Index (OHI) dan Oral Hygiene Index Simplified (OHI-S) yang keduanya menggunakan skala nilai 0-3 untuk menentukan skor kebersihan mulut seseor
Plak adalah lapisan tipis tak berwarna yang melekat pada gigi dan menyebabkan berbagai penyakit gigi dan mulut seperti karies, karang gigi, gingivitis, dan periodontitis. Plak sangat tipis sehingga tidak terlihat dengan mata biasa, tetapi dapat terlihat dengan mengoleskan disclosing solution pada gigi.
Dokumen tersebut merangkum struktur histologis gigi manusia. Gigi terdiri atas mahkota yang dilapisi enamel dan akar yang dilapisi cementum. Bagian terbesar gigi terdiri atas dentin. Dentin diproduksi oleh odontoblas, sedangkan enamel diproduksi oleh ameloblas. Pembentukan gigi dimulai dari tahap bud, cap, hingga bell stage. Proses ini melibatkan interaksi antara jaringan epitel dan mesenkim.
Kerusakan pada gigi dan jaringan penyangga gigiPebrian Prestya
Gigi memainkan peran penting dalam berbicara, mengunyah makanan, dan penampilan. Kerusakan gigi dapat terjadi karena karies, benturan, atau kebiasaan buruk seperti menggosok gigi dengan bahan kasar. Kerusakan jaringan penyangga gigi seperti gusi juga dapat terjadi akibat infeksi bakteri, membungkus gigi yang busuk dengan logam, atau penggunaan tusuk gigi sembarangan. Menghindari hal-hal
Makalah ini membahas tentang keperawatan mulut dan gigi. Ia menjelaskan tentang anatomi mulut dan gigi serta penyakit-penyakit yang dapat terjadi seperti karies dan gingivitis. Makalah ini juga memberikan panduan untuk menjaga kesehatan gigi dan mulut dengan cara yang tepat.
Bersahabat dengan gigi. Promo, Jasa cabut gigi promo Gresik WA 0856-4526-2347CabutgigiPromo
Hari biasa beraktivitas hingga tak sempat untuk memeriksakan gigi kamu???
Tenang aja B'Friendss, karena Bfreshdentalcare tetap memberikan pelayanan di hari weekend muuu loo...
Yukk langsung Reservasi sekarang juga ya B'Friendss...
wa.me/62856-4526-2347
Promo, Dokter cabut gigi geraham atas Sidoarjo WA 0856-4526-2347ScalinggigiSurabaya
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk menjaga kesehatan gigi dan mulut kita. Sedikit perhatian dan upaya ekstra tiap harinya bisa bikin perbedaan besar bagi kesehatan gigi dan mulut kamu loo B'Friendss. Ikuti tips-tips dari Bfresh yaa B'Friendss dan gigi sehat akan jadi milik kamu selamanya..
.
Official : @bfreshdentalcare
Office : Ruko Jaya Harmoni No 14 @bfreshbuduran
Follow : @doktergigibfresh
Edutainment: @klinikgigi.bfresh
Branch :@bfreshtaman @bfresh_tanggulangin
@bfreshcandi @bfreshbuduran @bfreshwaru @bfreshwonoayu @doktergigigresikkota @bfreshkebomas
Format reservasi, ketik: nama lengkap-alamat-No WA-jenis perawatan & keluhan-cabang yang dituju
Kirim ke WA admin 0856.4526.2347
Bersahabat dengan gPromo, Dokter cabut gigi geraham atas Sidoarjo WA 0856-452...ScalingGigiMalang
Dokumen tersebut membahas tentang karies gigi dan karang gigi (kalkulus). Karies gigi disebabkan oleh bakteri yang memetabolisme karbohidrat menjadi asam yang mengikis enamel gigi, sedangkan karang gigi adalah endapan mineral di permukaan gigi yang dapat menyebabkan peradangan gusi dan kehilangan tulang rahang. Untuk mencegah keduanya, penting untuk menjaga kebersihan mulut dengan menyikat gigi secara teratur.
Promo, Dokter cabut gigi geraham atas Sidoarjo WA 0856-4526-2347ScalinggigiSurabaya
Dokumen tersebut membahas tentang karies gigi dan karang gigi (kalkulus). Karies gigi disebabkan oleh bakteri yang memetabolisme karbohidrat menjadi asam yang mengikis enamel gigi, sedangkan karang gigi adalah endapan mineral di permukaan gigi yang dapat menyebabkan peradangan gusi dan kehilangan tulang rahang. Untuk mencegah keduanya, penting untuk menjaga kebersihan mulut dengan menyikat gigi secara teratur.
Bab 2 memberikan definisi tentang kista dentigerous, odontoma complex multiple, dan kista dentigerous dengan odontoma complex multiple. Kista dentigerous adalah kista yang terbentuk disekitar mahkota gigi yang belum erupsi. Odontoma complex multiple adalah kondisi dimana terdapat dua atau lebih odontoma complex pada rongga mulut. Kista dentigerous dengan odontoma complex multiple adalah kasus langka dimana terdapat odontoma complex multiple yang menghalangi erupsi gigi sehingga menyebabkan ter
Dokumen tersebut membahas tentang anatomi rongga mulut, pertumbuhan gigi, penyakit gigi dan mulut seperti gigi berlubang dan radang gusi, kelompok rawan penyakit gigi, cara menyikat gigi yang benar, dan pencegahan penyakit gigi.
Jaringan periodontal terdiri atas empat jaringan utama: gingiva, ligamen periodontal, sementum, dan tulang alveolar. Gingiva adalah mukosa mulut yang mengelilingi gigi, ligamen periodontal menghubungkan akar gigi dengan tulang, sementum membentuk lapisan luar akar gigi, dan tulang alveolar membentuk soket gigi.
Dokumen tersebut membahas tentang anatomi gigi dan mulut serta perkembangan gigi. Juga membahas tentang penyakit gigi seperti karies yang disebabkan oleh bakteri, dan cara menjaga kesehatan gigi dengan menjaga kebersihan mulut secara teratur serta konsumsi makanan seimbang dan kontrol ke dokter gigi secara berkala.
Definisi, Etiologi, dan Faktor Risiko Penyakit Jaringan PeriodontalFerdiana Agustin
Penyakit periodontal adalah inflamasi kronis jaringan pendukung gigi. Dapat dibagi menjadi gingivitis dan periodontitis. Faktor risikonya antara lain plak bakteri, demam, defisiensi vitamin, obat-obatan, hormon, dan stres.
Dokumen tersebut membahas tentang anatomi dan histologi gingiva. Secara anatomis, gingiva terdiri atas gingiva bebas, gingiva cekat, dan gingiva interdental. Secara histologi, gingiva terdiri atas epitel, jaringan ikat, dan pembuluh darah. Jaringan ikat gingiva mengandung serat kolagen yang memberikan kekakuan pada gingiva.
Dokumen tersebut membahas tentang anatomi dan vaskularisasi normal mandibula, termasuk pertumbuhan dan perkembangannya, serta persarafannya. Dokumen juga membahas variasi normal seperti torus mandibularis, yang merupakan penonjolan tulang yang tumbuh secara perlahan sepanjang hidup dan biasanya tidak menimbulkan gejala.
Kelenjar limfe atau lymph node adalah kelenjar yang berbentuk bulat lonjong mirip buncis yang banyak tersebar dalam sistem limfatik. Kelenjar limfe memegang peranan penting dalam sistem kekebalan tubuh.
Premolar pertama dan kedua memiliki perbedaan morfologi antara lain:
1. Premolar kedua memiliki tonjol yang lebih pendek dan sudut yang lebih bulat dibanding premolar pertama.
2. Permukaan oklusal premolar kedua memiliki lebih banyak alur tambahan.
3. Akar premolar kedua berbentuk kerucut yang lebih bulat dibanding premolar pertama.
Gingival Crevicular Fluid (GCF) adalah cairan eksudat maupun transudat yang terkumpul pada margin gingiva atau sulkus gingiva( antara margin gingiva dan permukaan gigi) dan jika terjadi patologis akan berada di poket gingiva.
Gingival Crevicular Fluid (GCF) adalah cairan yang terkumpul di antara margin gingiva dan gigi. Cairan ini terbentuk dari rembesan cairan pembuluh darah ke jaringan gingiva akibat inflamasi, atau dari cairan interstisial yang mengalir ke jaringan gingiva dan sekitarnya lalu dikeluarkan melalui sistem limfatik saat terjadi inflamasi. Proses pasti pembentukan GCF masih belum diketahui.
Fungsi mukosa rongga mulut sebagai pertahanan pertama tubuhFerdiana Agustin
Laporan ini membahas fungsi mukosa rongga mulut sebagai pertahanan pertama terhadap bakteri melalui tiga sistem, yaitu sistem imun innate yang bekerja secara cepat dan nonspesifik, sistem imun adaptif yang memberikan respon imun spesifik, serta struktur mukosa yang berfungsi sebagai barier fisik untuk menghalangi masuknya bakteri.
Dokumen tersebut membahas tentang sistem kardiovaskuler, terutama anatomi dan fungsi jantung serta mekanisme sirkulasi darah. Jantung berperan sebagai pusat sistem peredaran darah untuk memompa darah ke seluruh tubuh melalui pembuluh darah. Sirkulasi darah terbagi menjadi sirkulasi sistemik dan pulmonal.
Dokumen tersebut membahas proses pencernaan nutrien oleh tubuh, mulai dari mulut, esofagus, lambung, usus halus, dan usus besar beserta peran enzim dan mikroorganisme dalam memecah nutrien menjadi senyawa yang dapat diserap tubuh.
Asma adalah jenis penyakit jangka panjang atau kronis pada saluran pernapasan yang ditandai dengan peradangan dan penyempitan saluran napas yang menimbulkan sesak atau sulit bernapas. Selain sulit bernapas, penderita asma juga bisa mengalami gejala lain seperti nyeri dada, batuk-batuk, dan mengi. Asma bisa diderita oleh semua golongan usia, baik muda atau tua.
Mikroskop cahaya atau dikenal juga dengan nama "Compound light microscope" adalah sebuah mikroskop yang menggunakan cahaya lampu sebagai pengganti cahaya matahari sebagaimana yang digunakan pada mikroskop konvensional. Pada mikroskop konvensional, sumber cahaya masih berasal dari sinar matahari yang dipantulkan dengan suatu cermin datar ataupun cekung yang terdapat di bawah kondensor. Cermin ini akan mengarahkan cahaya dari luar kedalam kondensor.
Dokumen ini membahas tentang proses pencernaan pada usus besar. Usus besar panjangnya sekitar 1,5 meter dan terdiri atas beberapa bagian. Fungsi utamanya adalah menyerap air dan elektrolit, membentuk massa feses, dan defekasi. Pencernaan di usus besar terjadi melalui gerakan mencampur dan gerakan massa untuk mendorong isi usus ke bagian distal, tanpa adanya pencernaan enzim.
Usus besar memiliki panjang 1,5 meter dan lebar 2,5 sentimeter. Tidak terdapat villi sehingga tidak terjadi penyerapan makanan. Usus besar terbagi menjadi beberapa bagian dan memiliki fungsi menyerap air dan elektrolit, memproduksi vitamin, membentuk massa feses, dan defekasi. Pencernaan di usus besar terjadi melalui gerakan mencampur dan gerakan massa untuk mengaduk isi usus, serta penyerapan air, garam
“Barangsiapa yang ruhnya terpisah dari jasadnya dan dia terbebas dari tiga hal: [1] sombong, [2] ghulul (khianat), dan [3] hutang, maka dia akan masuk surga”. (HR. Ibnu Majah no. 2412. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shohih).
Jalan yang haq dalam menggapai ridha Allah ‘Azza wa Jalla melalui orang tua adalah birrul walidain. Birrul walidain (berbakti kepada kedua orang tua) merupakan salah satu masalah penting dalam Islam. Di dalam Al-Qur’an, setelah memerintahkan manusia untuk bertauhid, Allah ‘Azza wa Jalla memerintahkan untuk berbakti kepada orang tuanya.
Dokumen tersebut membahas tentang pembuatan koloid dengan dua cara, yaitu kondensasi dan dispersi. Secara kondensasi dijelaskan pembuatan sol Fe(OH)3 dan gel kalsium asetat, sedangkan secara dispersi dijelaskan pembuatan sol belerang, sol/gel agar-agar, dan emulsi minyak dalam air. Dokumen ini juga menjelaskan teori dasar koloid dan cara analisis hasil percobaan pembuatan koloid.
Teks tersebut memberikan penjelasan mengenai koloid, termasuk definisi, ukuran partikel, sifat, dan berbagai cara pembuatan koloid seperti dispersi langsung, homogenisasi, peptisasi, busur Bredig, reaksi rediksi, oksidasi, hidrolisis, dan penggantian pelarut.
Jaringan pengangkut (vascular tissue) adalah salah satu dari tiga kelompok jaringan permanen yang dimiliki tumbuhan hijau berpembuluh (Tracheophyta). Jaringan ini disebut juga pembuluh dan berfungsi utama sebagai saluran utama transportasi zat-zat hara yang diperlukan dalam proses vital tumbuhan. Ada dua kelompok jaringan pengangkut, berdasarkan arah aliran hara. Pembuluh kayu (xilem) mengangkut cairan menuju daun dan pembuluh tapis (floem) mengangkut hasil fotosintesis (terutama gula sukrosa) dan zat-zat lain dari daun menuju bagian-bagian tubuh tumbuhan yang lain.
1. STEP 1
Demineralisasi
o berhentinya proses mineralisasi
o larutnya mineral dalam asam
o proses hilangnya ion mineral dari dalam gigi
Enamel
o Bagian paling keras dari gigi
o Bagian terluar dari gigi
o Berwarna bening
o Bagian yang penuh dengan garam Ca
Karies
o Proses penghancuran jaringan kalsifikasi
o Penyakit infeksi yang menyebabkan demineralisasi gigi yang disebabkan oleh
bakteri (Streptococus mutan)
o Juga menyebabkan kerusakan pada struktur gigi
o Penyakit infeksi menyerang gigi yang ditandai dengan bercak hitam atau
coklat
o Menyerang jaringan keras pada gigi oleh mikroba pada suatu karbhidrat yang
terfermentasi
Kavitasi
o Pembentukan lubang pada gigi jika karies sudah sampai dentin
o Pelarutan enamel
o Demineralisasi dari enamel tanpa adanya remineralisasi
o Daerah yang membusuk di gigi
Solubilitas
o Kemampuan untuk melarut
Pulpa
o Jaringan lunak yang berada di tengah gigi punya banyak saraf dan PD
o Jaringan dibawah enamel dan dentin
Dentin
o Jaringan dibawah enamel yang terbentuk dari kalsifikasi odontoblas
o Bagian dari gigi yang berasal dari lap.mesoderm
o Strukturnya : tubulus dentinalis
2. o Warnanya kekuningan, lebih lunak
o Pada bagian korona :enamel , pada bagian akar: sementum
o Kandungan HA lebih sedikit daripada enamel
Hidroksiapatit
o Molekul kristalin dengan inti tersusun atas fosfor dan Ca
o Bahan penyusun terbesar dari enamel dan reaktif dengan ion H
Jaringan keras gigi
o Terdiri dari enamel, sementum, dan dentin
o Sebagian besar terdiri dari bahan anorganik
Anorganik
o Bahan yang tidak dapat didaur
o Didapat dari mahluk tidak hidup/benda mati (kimia)
Organik
o Lawan dari anorganik
STEP 2
1. Apakah struktur dari enamel?
2. Mengapa ukuran kristal mempengaruhi solubilitas di dalam enamel?
3. Mengapa bahan anorganik lebih dahulu terlarut?
4. Bagaimana gigi dapat mengalami karies dan faktor apa yang berperan dalam
pembentukan karies serta bagaimana mekanisme dari pembentukan kavitas?
5. Mengapa karies yang melibatkan dentin dapat menimbulkan rasa nyeri?
6. Bagaimana penanganan gigi karies?
STEP 3
1. Struktur enamel
a. Enamel rod = paling banyak, seperti lubang kunci
b. Garis retzius = pada gigi sulung tidak jelas, di permanen lebih jelas
c. Lamela = mengandung bahan organik
d. Spindle = odontoblas yang meluas dari dentin ke enamel
3. e. Enamel Tuft = matriks dentin yang masuk ke enamel, tebalnya setengah dari
enamel
f. Bahan penyusun enamel = organik amelogenin dan enamelin , anorganik
HA , organik 20%, anorganik 65%, sisanya air.
g. Enamel adalah avaskuler
2. Kalau kristal besar, berarti lebih padat. Zat padat lebih sulit larut.
Berhubungan dengan laju reaksi. Makin besar, makin susah.
Biasnaya juga lebih besar dalam rantai kimianya.
3. Karena bahan penyusun utamanya anorganik (HA). Dan lebih banyak, jadi bisa larut
duluan.
Biasnaya di dalam mulut, kondisi asam. HA lebih reaktif terhadap asam.
Dalam asam, ada H+, bisa merusak ikatan HA, terutama pada ikatan F dan Ca.
4. Karies berasal dari sisa makanan, bereaksi dengan bakteri, terfermentasi, jadi asam
laktat. Nanti akan terlarut, sehingga enamel bisa berkurang.
Ada HA. Terjadi demineralisasi dimana ion H+ nya lepas.
Faktornya = gigi sendiri, waktu, lingkungan.
Faktornya = kebiasaan, ex. Gosok gigi. Mikroorganisme.
Faktornya = gen, makanan makanan asam + kabohidrat. Usia. Juga ada sukrosa
dan glukosa.
5. Karena di dentin terdapat tub. Dentinalis, sehingga dapat merasakan sakit.
6. Mengurangi makanan asam, sering gosok gigi dan berkumur.
Penutupan dari parit geraham.
Alami = penjagaan RM sendiri
Buatan = gosok gigi. Kalau sudah kavitas, ditambal.
Pencegahan dari adanya plak, dibersihkan ke DG.
Kalau karies sudah parah, bisa dibuatkan mahkota. Kalau parah sekali, dicabut.
4. STEP 4
STEP 5
1. Mahasiswa mampu memahami dan mengkaji struktur dan penyusun enamel dan dentin
2. Mahasiswa mampu memahami dan mengkaji mekanisme dan faktor terjadinya karies
3. Mahasiswa mampu memahami dan mengkaji pencegahan dan penanganan terjadinya
karies
5. STEP 7
A. Struktur dan Penyusun Enamel dan Dentin
1. Enamel
1) Rod Structure
Enamel is composed of rods that extend from their site of origin, at the dentinoenamel
junction, to the enamel outer surface (Fig. 7-1). Each rod is formed by four ameloblasts.
One ameloblast forms the rod head; a part oftwo ameloblasts forms the neck; and the tail is
formed by a fourth ameloblast. (Avery, James K dan Daniel J Chiego.2006)
The head of the enamel rod is the broadest part at 5 ).lm wide, and the elongated
thinner portion, or tail, is about 1 ).lm wide. The rod, including both head and tail, is 9 ).lm
long. The enamel rod is about the same size as a red blood cell. Each rod is filled with
crystals. Those in the head follow the long axis of the rod, and those in the tail lie in the cross
axis to the head. (Avery, James K dan Daniel J Chiego.2006)
6. 2) Lintas Incremental, Garis Retzius
Garis tambahan di enamel adalah hasil dari deposisi berulang berulang dari enamel.
Sebagai matriks enamel yang termineralisasi, ia mengikuti pola deposisi matriks dan
memberikan garis pertumbuhan pada enamel (Gambar 7-9). Garis-garis ini dapat ditekankan
karena adanya variasi mineral yang diendapkan pada titik tolak ragu dalam pengendapan.
Dalam beberapa kasus, garis inkremental tidak terlihat. Dengan pengembangan enamel,
sederet ameloblasts yang menutupi mahkota ragu-ragu selama pengendapan. Garis keraguan
ini menandai jalan amelogenesis. Ruang antara kristal menjebak molekul udara, menonjolkan
garis-garis ini. Dr. Retzius, yang pertama kali mencatat "garis pertumbuhan" ini, menyebut
mereka sebagai striae dari Retzius. (Avery, James K dan Daniel J Chiego.2006)
3) Enamel Dentino Junction
Persimpangan antara enamel dan dentin.
4) Anorganik
7. Enamel is about 96% inorganic mineral in the form of hydroxyapatite and 4%
water and organic matter. Hydroxyapatite is a crystalline calcium phosphate that is also
found in bone, dentin, and cementum.
komposisi mineral enamel dalam jumlah besar berupa Ca, P, CO2, Na, Mg, Cl dan
K sedangkan dalam jumlah kecil berupa F, Fe, Zn, Sr, Cu, Mn dan Ag. Zat anorganik yang
utama berupa hidroksiapatit [Ca10(PO4)6(OH)2] sekitar 90-92% dari volumenya yang
tersusun atas komponenkomponen kalsium fosfat.22,23 Ion fluoride sangat esensial pada
pembentukan dan perkembangan enamel karena dapat menggantikan gugus hidroksil
sehingga membentuk fluor apatit [Ca10(PO4)6(F)2]. Fluorisasi paling banyak terjadi di
enamel bagian luar, hal Universitas Sumatera Utara
ini sangat penting untuk mempertahankan keutuhan enamel sebab fluor apatit lebih
sukar larut dibandingkan dengan hidroksiapatit. Kristal hidroksiapatit yang terkandung
dalam email gigi dapat berubah menjadi kristal kalsium fluorapatit karena terlepasnya gugus
OH- dan disubstitusi oleh gugus F- apabila email gigi terpapar makanan, minuman, atau
pasta gigi yang mengandung fluor.
2. Dentin
1) Dentino Enamel Junction
Batas antara Dentin dan Enamel.
2) Tubulus Dentinalis
Tubulus Dentin Tubulus dentin merupakan kanal-kanal yang memanjang dari
daerah pulpa sampai ke batas dentin-enamel. Tubulus dentin berbentuk seperti garis-garis
yang tersusun mengikuti arah mahkota dan garis-garis ini menyerupai huruf S. Tubulus
yang terletak dekat dengan puncak akar dan tepi insisal bentuknya lebih lurus.7
Perbandingan antara dentin yang berada pada permukaan luar dengan dentin yang berada
pada permukaan dalam adalah 5:1 sehingga tubulus-tubulus memiliki jarak yang lebih jauh
antara satu dengan yang lain pada daerah garis permukaan luar, sementara pada daerah
permukaan dalam jarak antar tubulus lebih dekat. Tubulustubulus dentin pada daerah yang
berdekatan dengan pulpa memiliki diameter yang lebih besar (3-4 µm) dan lebih kecil pada
permukaan luar (1 µm). Tubulus dentin memiliki cabang lateral di seluruh dentin dimana
tubulus ini diisi oleh kanalikuli atau mikrotubulus. Beberapa tubulus dentin memanjang
sampai beberapa millimeter pada batas dentin-enamel yang disebut dengan enamel spindle.
8. 3) Dentin is composed of70% inorganic hydroxyapatite crystals, 20% organic
collagen fibers with small amounts ofother proteins, and 10% water by weight.
With 20% less mineral than enamel, dentin is softer, although it is slightly
harder than bone or cementum. Therefore, it is more radiolucent than enamel
but much more dense or radiopaque than pulp. Dentin is resilient or slightly
elastic, and this allows the impact of mastication to occur without fracturing
the brittle overlying enamel. This resilience is partly the result of the presence
throughout the matrix of tubules, which extend from the dentinoenamel
junction to the pulp. (Avery, James K dan Daniel J Chiego.2006)
B. Mekanisme dan Faktor Terjadinya Karies
1. Faktor-Faktor Penyebab Karies
1) Host
Untuk dapat terjadinya proses karies pada gigi diperlukan adanya faktor host yaitu
gigi dan saliva. Struktur dari anatomi gigi terdiri dari lapisan enamel yang terdapat pada
bagian luar gigi dan lapisan dentin yang terletak dibawah lapisan enamel. Enamel
merupakan struktur gigi yang paling keras namun bersifat rapuh dan memiliki struktur
sangat tipis. Selain itu merupakan jaringan gigi yang padat serta dapat mengalami
kalsifikasi tinggi. Jika enamel pecah atau berlubang tidak dapat melakukan regenerasi
karena tidak memiliki sel.
Selain keadaan gigi, saliva juga berperan penting dalam terbentuknya karies. Saliva
tersusun atas komponen organik dan anorganik. Komponen utama anorganik saliva adalah
elektrolit dalam bentuk ion seperti natrium, kalium, kalsium, magnesium, klorida, dan
fosfat. Sedangkan komponen organik seperti musin, lipid, asam lemak dan ureum yang
9. dapat pula berasal dari sisa makanan dan pertukaran zat bakterial. Selain mempengaruhi
komposisi mikroorganisme di dalam plak, saliva juga mempengaruhi pH. Karena itu, aliran
saliva yang berkurang dapat menyebabkan karies gigi yang tidak terkendali.
2) Agen
Faktor agent dipengaruhi oleh jumlah bakteri dan plak dalam rongga mulut. Plak
gigi berperan penting dalam proses terjadinya karies. Plak merupakan lapisan lunak yang
melekat erat pada permukaan gigi yang tidak dibersihkan, terdiri dari kumpulan
mikroorganisme beserta produk-produknya.
Streptococcus mutans dan lactobacillus merupakan kuman kariogenik karena dapat
dengan cepat membuat asam dari karbohidrat yang diragikan. Kuman-kuman tersebut
tumbuh subur dalam suasana asam dan dapat menempel pada permukaan gigi. Penebalan
plak yang semakin menumpuk dapat menghambat fungsi saliva dalam menetralkan pH.
Penumpukan plak akan mendorong jumlah perlekaan bakteri yang semakin banyak. Bakteri-
bakteri ini banyak memproduksi asam dengan tersedianya karbohidrat yang mudah meragi
seperti sukrosa dan glukosa, menyebabkan pH plak akan menurun.
3) Substrat
Faktor substrat dapat mempengaruhi pembentukan plak karena membantu
perkembangbiakan dan kolonisasi mikroorganisme pada permukaan enamel. Karbohidrat
memiliki peran penting dalam pembuatan asam bagi bakteri dan sintesa polisakarida ekstra
sel. Sintesa polisakarida ekstra sel dari sukrosa lebih cepat daripada glukosa, fruktosa, dan
laktosa. Oleh karena itu, sukrosa merupakan gula yang paling kariogenik. Karena sukrosa
merupakan gula yang paling banyak dikosumsi. Makanan dan minuman yang mengandung
gula dapat menurunkan pH plak dengan cepat sampai pada level yang dapat mengakibatkan
demineralisasi pada email.
4) Waktu
Karies merupakan suatu penyakit kronis progresif yang membutuhkan waktu
beberapa bulan bahkan tahun untuk dapat berkembang.
2. Mekanisme terjadinya karies
Untuk dapat terjadinya suatu proses karies pada gigi dibutuhkan empat faktor utama
yang harus saling berinteraksi yaitu faktor host, aget, substrat dan waktu. Mekanisme
terjadinya karies gigi dimulai dengan adanya plak beserta bakteri penyusunnya. Dalam
proses terjadinya karies, mikroorganisme lactobacillus dan streptococcus mempunyai
10. peranan yang sangan besar. Proses karies dimulai oleh streptococcus dengan membentuk
asam sehingga menghasilkan pH yang lebih rendah. Penurunan pH tersebut mendorong
laktobacillus untuk memproduksi asam dan menyebabkan terjadinya proses karies.
Streptococcus memiliki sifat-sifat tertentu yang memungkinkannya memegang peranan
utama dalam proses karies gigi, yaitu memfermentasi karbohidrat menjadi asam sehingga
mengakibatkan pH turun, membentuk dan menyimpan polisakarida intraseluler dari
berbagai jenis karbohidrat, simpanan ini dapat dipecahkan kembali oleh mikroorganisme
tersebut bila karbohidrat eksogen kurang sehingga dengan demikian menghasilkan asam
terus menerus.
Pada tahap awal demineralisasi, kavitas belum terbentuk di permukaan email, namun
mineral email sudah mulai larut, sehingga secara klinis terlihat perubahan warna menjadi
lebih putih. Kavitas pada permukaan gigi terjadi bila demineralisasi bagian dalam email
sudah sedemikian luas, sehingga permukaan email tidak mendapat dukungan cukup dari
jaringan dibawahnya. Bila sudah terjadi kavitas, maka gigi tidak dapat kembali normal, dan
proses karies akan berjalan terus. Hal itu terjadi bila proses demineralisasi dan remineralisasi
di dominasi oleh proses demineralisasi. Bila proses demineralisasi tersebut tidak dapat
diatasi, maka kerusakan akan berlanjut lebih dalam lagi, bahkan dapat mempengaruhi
vitalitas gigi.
3. Demineralisasi
Hidroksiapatit bersifat reaktif terhadap ion hidrogen ketika lingkungan berada di
kondisi pH di bawah 5,5 (pH kritis). Ketika hal ini terjadi ion (PO4)3- akan berubah menjadi
(HPO4)2- karena penambahan ion H+. Akibatnya (HPO4)2- yang terbentuk tidak mampu
menjaga hidroksiapatit dalam kondisi seimbang sehingga akhirnya kristal hidroksiapatit
larut.
C. Pencegahan dan Penanganan Terjadinya Karies
1. Pencegahan Primer
Pencegahan primer adalah pelayanan yang diarahkan pada tahap pre-patogenesis
atau pelayanan untuk mencegah timbulnya penyakit. Hal ini ditandai dengan upaya
11. meningkatkan kesehatan (health promotion) dan memberikan perlindungan khusus (spesific
protection). Upaya promosi kesehatan meliputi pemberian informasi mengenai cara
menyingkirkan plak yang efektif atau cara menyikat gigi dan menggunakan benang gigi
(flossing). Upaya perlindungan khusus termasuk pelayanan yang diberikan untuk
melindungi host dari serangan penyakit dengan membangun penghalang untuk melawan
mikroorganisme (Rethman, 2000).
Mencegah karies dapat dilakukan dengan tindakan pencegahan sebagai berikut:
1) Dental Health Education (DHE)
Dental Health Education mengarah pada anjuran diet (pengaturan makanan). Diet
merupakan makanan yang dikonsumsi setiap hari dalam jumlah dan jangka waktu
tertentu. Hendaknya menghindari makanan yang mengandung karbohidrat. Makanan
yang disarankan adalah makanan yang banyak mengandung serat dan air. Jenis makanan
ini memiliki efek self cleansing yang baik serta vitamin yang terkandung di dalamnya
memberikan daya tahan pada jaringan penyangga gigi.
2) Memilih makanan dengan cermat
a. Menghindari makanan yang lengket dan kenyal seperti snack.
Makanan seperti gula, kacang bersalut gula, sereal kering, roti dan kismis juga buah
yang dikeringkan akan membuat makanan menempel pada gigi. Usahakan untuk
membersihkan gigi dalam waktu 20 menit setelah makan. Apabila tidak menyikat
gigi maka berkumurlah dengan air putih.
b. Memilih snack dengan cermat.
Efek makanan seperti snack dapat menyebabkan gigi berlubang. Makan snack
setiap hari memungkinkan bakteri terus membentuk asam yang merusak gigi.
3) Pemeliharaan gigi
Mulut tidak bisa dihindarkan dari bakteri, dengan membersihkan mulut dengan
teratur dapat mencegah bakteri berkembang. Ajarkan anak untuk menyikat gigi > 2 kali
sehari dan menganjurkan untuk melakukan pemeriksaan gigi tiap 6 bulam sekali.
Usaha untuk memperoleh keadaan sehat dari gigi dan jaringan pendukung adalah
dengan 2 hal terpenting yaitu mencegah dan menghilangkan plak. Beberapa cara yang dapat
dilakukan antara lain dengan kontrol plak.
Kontrol plak merupakan cara menghilangkan plak dan mencegah akumulasinya.
Tindakan tersebut merupakan tingkatan utama dalam mencegah terjadinya karies dan
radang gusi. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan kontrol plak,
antara lain:
12. a. Scalling
Scalling yaitu tindakan membersihkan karang gigi pada semua permukaan gigi dan
pemolesan terhadap semua permukaan gigi.
b. Penggunaan dental floss (benang gigi)
Dental floss ada yang berlilin ada pula yang tidak yang terbuat dari nilon. Floss ini
digunakan untuk menghilangkan plak dan memoles daerah interproximal (celah di antara
dua gigi), serta membersihkan sisa makanan yang tertinggal di bawah titik kontak.
c. Pemberian flour
Penggunaan fluor dapat dibagi menjadi dua, yaitu secara sistemik dan topikal.
Penggunaan secara sistemik bisa berupa tablet, obat tetes, dan fluoridasi air minum
ataupun melalui makanan dan minuman secara alami. Sedangkan pemberian secara lokal
dapat berupa topikal aplikasi, penggunaan pasta gigi yang mengandung fluor, dan obat
kumur.
Membubuhkan flour dalam air minum dapat mencegah karies gigi. Tambahan tersebut
dapat berupa tetes atau tablet. Obat ini biasanya dikumurkan dalam mulut sekitar 30
detik kemudian dibuang. Anak rentan terhadap gigi berlubang sehingga pemberian flour
secara topikal termasuk pasta gigi yang mengandung flour sangat bermanfaat.
2. Pencegahan Sekunder
1) Penambalan gigi
Kerusakan gigi biasanya dihentikan dengan membuang bagian gigi yang rusak dan
diganti dengan tambalan gigi. Jenis bahan tambalan yang digunakan tergantung dari
lokasi dan fungsi gigi. Geraham dengan tugas mengunyah memerlukanbahan yang lebih
kuat dibandingkan gigi depan. Perak amalgam digunakan pada gigi belakang. Tambalan
pada gigi depan dibuat tidak terlihat, silikat sejenis semen porselen yang mirip dengan
email. Resin komposit adalah bahan yang sering digunakan pada gigi depan dan
belakang bila lubangnya kecil dan merupakan bahan yang warnanya sama dengan warna
gigi. Jika saraf gigi telah rusak dan tidak dapat diperbaiki maka gigi perlu dicabut.
2) Dental sealant
Perawatan untuk mencegah gigi berlubang dengan menutupi permukaan gigi dengan
suatu bahan. Dental sealant dilakukan pada permukaan kunyah gigi premolar dan molar.
Gigi dicuci dan dikeringkan kemudian member pelapis pada gigi (Lithin, 2008).
3. Pencegahan Tersier
13. Melakukan pencabutan gigi yang telah rata dengan gusi, lalu dilakukan pembuatan
penahan ruang gigi (space maintainer). Syarat gigi karies boleh dicabut jika:
sakit terus-terusan
timbul keradangan pada pulpa sampai ke periapikal
14. DAFTAR PUSTAKA
Alpers A., 2006. Buku Ajar Pediatri Rudolph. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC pp. 9-
12.
Anonim. Repository Universitas Indonesia.
Anonim. Repository Universitas Sumatera Utara.
Avery, James K dan Daniel J Chiego.2006. Oral Histology and
Embriology.Michigan: Evolve
Bechal, Sally Joyston dan Kidd, Edwina A.M. 1991. Dasar-dasar Karies. Jakarta: EGC
Julianti, Riri., dkk. 2008. FK Universitas Riau
Rethman J. 2000. Trends in preventive care : caries risk assessment and indications for
Sealant. JADA. (131):8-11.
Sari, U.U.M. 2014. Karies Gigi. Semarang: Universitas Diponegoro.