SlideShare a Scribd company logo
KEMENTERIAN KEUANGAN 0
Strategi Indonesia
Menghadapi Turbulensi
Perekonomian Dunia
2020
Malam Silaturahmi ISEI
Jakarta, 1 November 2019
Outline
Strategi
Implementasi
APBN 2020
Perekonomian
Terkini
Kebijakan
APBN 2020
1
2
3
Perekonomian
Terkini
Perekonomian Global menghadapi
ketidakpastian, berdampak pada
pelemahan ekonomi di banyak negara
termasuk perekonomian domestik
KEMENTERIAN KEUANGAN
Argentina
US
China
Japan
South Korea
UK
EUROZONE
• Belum tercapai kesepakatan
perdagangan antara US dan China
• Ancaman impeachment Trump oleh
Kongres
Mitigasi Non Deal Brexit :
• Proyeksi defisit akan melebar
• Ancaman resesi 2020
• Perlambatan Ekonomi
• Perang Tarif dengan US
Perang
Dagang
Resesi
Ketegangan di Timur Tengah:
• Serangan Turki ke pemberontak Kurdi dukungan US di
Suriah
• Serangan terhadap tanker minyak Iran (dikhawatirkan
memicu serangan balasan)
• Penempatan pasukan tambahan US di Arab Saudi yang
dpt dianggap sbg persiapan serangan ke Iran
• Demonstrasi di Irak menuntut perbaikan kondisi
ekonomi
Vietnam
Ancaman downgrade karena
permasalahan institusional
yang berdampak
keterlambatan pembayaran
kewajiban utang
RISIKO GLOBAL
3
Ekuador Krisis Politik akibat
penghapusan
subsidi
• Krisis politik di Hongkong akibat
demonstrasi yang terus berlanjut
• Perang tarif dengan US
• Stimulus moneter The Fed dengan
penurunan 25 bps menyebabkan
pelonggaran likuiditas global
• Stimulus ECB
• Stimulus PBOC melalui tambahan
likuiditas 200 miliar yuan melalui
pinjaman ke sistem perbankan
dengan tenor 1 tahun
Ekonomi global
tumbuh terendah
sejak krisis
keuangan global
2008
Pertumbuhan
ekonomi
global
3,6% 3,0%
3,2
%1,1%
Pertumbuhan
volume
perdagangan
global
Proyeksi 2019 Proyeksi 20202018
• Proyeksi pertumbuhan
ekonomi global terus direvisi
ke bawah. Dalam 1 tahun
terakhir, proyeksi
pertumbuhan global 2019
turun 0,7 percentage point.
• Perlambatan terjadi baik di
negara maju maupun negara
berkembang, termasuk mitra
dagang utama Indonesia.
• Perlambatan direspon dengan
penurunan suku bunga dan
kebijakan fiskal ekspansif.
Sumber: WEO October, IMF
Dengan risiko
turun
Dengan risiko
turun
4
3,4%
3,6%5,5%
3,8%
2,2
%
3,4%
20172016
Risiko global
yang harus
diwaspadai Perang
Dagang
Resesi
Ekonomi
Penurunan
Manufaktur &
Investasi
Tensi
Geopolitik
KEMENTERIAN KEUANGAN
3.2
2.1
6.8
5.3
4.2
7.1
2.3
1.3 1.5
4.5 4.7
6.2
2.3
0.4
6.3
5.1
0.1
6.8
1.2 1.3 1.0
5.0 4.9
2.3
5.5
AS Jerman Tiongkok Indonesia Singapura Vietnam Eropa Inggris Jepang India Malaysia Thailand Filipina
2018 Q1 2018 Q2 2018 Q3 2018 Q4 2019 Q1 2019 Q2Sumber: Bloomberg
Perlambatan
Pertumbuhan Ekonomi
Terjadi di Banyak Negara
8.0
Sumber: Bloomberg
3.3
3.6
3.8
3.6
3.0
3.4
2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019e 2020f
WEO Apr 2019 WEO Jul 2019 WEO Okt 2019
Sumber: IMF
Outlook Pertumbuhan Global
Terus Terkoreksi
Lemahnya
perdagangan
Perang
dagang
Melambatnya
Aktivitas
manufaktur
Tensi
geopolitik
5
TRANSMISI RISIKO
KE DOMESTIK
Pasar finansial
Aliran modal ke Indonesia dipengaruhi
oleh kebijakan moneter negara maju
6
-5
0
5
10
2007
2008
2009
2010
2011
2012
2013
2014
2015
2016
2017
2018
2019*
Aliran Modal ke Indonesia (miliar dolar)
Perdagangan
Kinerja neraca non migas tertekan,
defisit neraca migas masih tinggi
Perlambatan ekonomi global
berdampak ke perekonomian Indonesia
lewat 3 jalur:
Penanaman Modal Asing (FDI)
Sentimen negatif global dapat
mempengaruhi investor confidence
Quantitative easing taper tantrum Normalisasi suku bunga
2007
2008
2009
2010
2011
2012
2013
2014
2015
2016
2017
2018
Sem1
2019
Perkembangan FDI (USD miliar)
-20
-10
0
10
20
30
2007
2008
2009
2010
2011
2012
2013
2014
2015
2016
2017
2018
Sd.Sept-2019
Neraca Perdagangan (USD miliar)
Nonmigas Migas Neraca Perdagangan
Sumber: Haver, *) Agustus
Sumber: Bank Indonesia
Sumber: BPS
3.35 3.02
3.61
3.13 3.39
0
1
2
3
4
5
6
7
Jan
Mar
Mei
Jul
Sep
Nov
Jan
Mar
Mei
Jul
Sep
Nov
Jan
Mar
Mei
Jul
Sep
Nov
Jan
Mar
Mei
Jul
Sep
Nov
Jan
Mar
Mei
Jul
Sep
2015 2016 2017 2018 2019
Inflasi (%, yoy)
Ekonomi Indonesia masih
mampu tumbuh 5,05 persen
di Q2-2019 didorong oleh
permintaan domestik yang
kuat dan kinerja positif lintas
sektor, khususnya sektor jasa.
Inflasi juga berada di level
terkendali untuk mendukung
stabilitas konsumsi sebagai
mesin utama pertumbuhan
ekonomi.
Di tengah
perlambatan ekonomi
global, fundamental
ekonomi Indonesia
masih sehat ditopang
oleh permintaan
domestik.
7
Sumber: CEIC dan Kemenkeu
Pertumbuhan Ekonomi (%, yoy)
4.74 5.21 5.01 5.27 5.05
4.88
5.03 5.07
5.17
5.06
4.4
4.5
4.6
4.7
4.8
4.9
5.0
5.1
5.2
5.3
5.4
Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2
2015 2016 2017 2018 2019
AGGREGATE DEMAND
8
• Kondisi global volatile ekspor Indonesia tertekan
• Sumber pertumbuhan Indonesia adalah perekonomian domestik
(konsumsi RT, konsumsi pemerintah, dan investasi )
Arah kebijakan:
•Menjaga konsumsi dan
daya beli RT, stabilitas
pasokan dan harga.
•Mendorong investasi
dengan insentif fiskal, peran
kuasi-fiskal, dan partisipasi
swasta.
•Mendorong ekspor sektor
manufaktur dan
menggalakkan pariwisata.
57.6
7.6
31.7
Net Ekspor
-0.63.7
Konsumsi RT dan LNPRT
Rata2 2006-2018:5,1%
2015: 4.8
2016:5.0
2017: 5.0
2018: 5.1
2019 S1: 5.3
Konsumsi Pemerintah
Rata2 2006-2018: 5,1%
2015: 5.3
2016: -0.1
2017: 2.1
2018: 4.8
2019 S1: 6.9
PMTB
Rata2 2006-2018: 6,5%
2015: 5.3
2016: -0.1
2017: 2.1
2018: 4.8
2019 S1: 6.9
Ekspor
Rata2 2006-2018:
5,0%
2015: -2.1
2016: -1.7
2017: 8.9
2018: 6.5
2019 S1: -1.8
Impor
Rata2 2006-
2018: 5,0%
2015: -6.2
2016: -2.4
2017: 8.1
2018: 12.0
2019 S1: -7.0
Kue ekonomi didominasi permintaan domestik
Konsumsi RT dan investasi sebagai engine of growth
KEMENTERIAN KEUANGAN
AGGREGATE SUPPLY
9
Pertumbuhan ekonomi sektoral
2015 2016 2017 2018 2019 -S1
Pertanian 3.8 3.4 3.9 3.9 3.7
Pertambangan -3.4 0.9 0.7 2.2 0.8
Industri 4.3 4.3 4.3 4.3 3.7
Konstruksi 6.4 5.2 6.8 6.1 5.8
Perdagangan 2.5 4.0 4.5 5.0 4.9
Transportasi 6.7 7.4 8.5 7.0 5.5
Akomodasi 4.3 5.2 5.4 5.7 5.7
Informasi dan Komunikasi 9.7 8.9 9.6 7.0 9.3
Jasa Keuangan 8.6 8.9 5.5 4.2 5.9
PDB 4.9 5.0 5.1 5.2 5.1
• Sektor pertanian, industri dan perdagangan selalu tumbuh di bawah rata-rata nasional,
padahal total kontribusi terhadap PDB sebesar 46%
• Pertumbuhan sektor pertambangan fluktuatif seiring pergerakan harga komoditas
• Sektor jasa selalu tumbuh di atas rata-rata pertumbuhan nasional
Sektor
Perubahan share
2006-2015 (%)
Share
2019 S1 (%)
Primer -2,8 20,7
Sekunder -3,6 31,7
Tersier 3,2 44,1
Lain-lain 3,2 3,7
10
Transaksi Berjalan (USD miliar)
-17.5 -17
-16.2
-31.2
-15.4
-2.0
-1.8
-1.6
-3.0
-2.8
-3.2
-2.7
-2.2
-1.7
-1.2
-0.7
-0.2
-35
-30
-25
-20
-15
-10
-5
0
2015 2016 2017 2018 S-1 2019
Rasio terhadap PDB (%)
Defisit Neraca Berjalan masih menjadi tantangan
• Defisit transaksi berjalan masih lebar antara lain
disebabkan penurunan surplus neraca
perdagangan serta meningkatnya defisit neraca
jasa dan pendapatan primer.
• Peningkatan daya saing menjadi kunci utama
untuk perbaikan kinerja transaksi berjalan.
• Neraca transaksi modal dan finansial masih
mampu mencatatkan surplus. Namun, pada di
tengah gejolak ekonomi global yang tinggi,
Indonesia harus waspada terhadap risiko
pengetatan likuiditas ketat.
• Indonesia harus terus memperkuat sumber
pembiayaan yang lebih sustainable seperti FDI.
Untuk itu, iklim investasi akan terus diperbaiki.
KEMENTERIAN KEUANGAN
Pelemahan Ekonomi
Juga tercermin pada melambatnya penerimaan pajak dari beberapa sektor usaha dan jenis pajak
Realisasi Pajak & Kontribusinya berdasarkan sektor Realisasi Pajak & Kontribusinya berdasarkan jenis pajak
(s.d 30 September 2019) (s.d 30 September 2019)
11
795.5 767.8 798.6
847.4 855.4
384.7 428.6 450.2
511.5 556.1
48.4
55.8 56.4
60.4
65.0
-
10.0
20.0
30.0
40.0
50.0
60.0
70.0
-
200.0
400.0
600.0
800.0
1,000.0
1,200.0
2015 2016 2017 2018 2019
% APBNTriliun Rp
Realisasi Belanja KL s.d September, 2015-2019
APBN/APBNP Real. s.d 30 September % thd APBN/APBNP
Kinerja Belanja KL s.d. Triwulan III 2019
memiliki penyerapan yang lebih tinggi dibanding tahun-tahun sebelumnya
48.5
66.4
76.8
68.0
83.3
75.3
60.8
50.4
68.6
61.4
- 5.0 10.0 15.0 20.0 25.0 30.0 35.0 40.0 45.0 50.0 55.0 60.0 65.0 70.0 75.0 80.0 85.0 90.0
KEMEN PU PERA
KEMENHAN
POLRI
KEMENAG
KEMENSOS
KEMENKES
KEMENKEU
KEMENHUB
KEMENRISTEK DIKTI
KEMENDIKBUD
persen thd APBN/P
Kinerja Penyerapan 10 KL Terbesar s.d September, 2017-2019
2019 2018 2017
12
KEMENTERIAN KEUANGAN
Belanja K/L akan terus didorong agar tetap on track dan produktif dalam mendorong pertumbuhan
ekonomi dan peningkatan kesejahteraan  instrumen counter cyclical
13
Belanja pegawai K/L s.d 30 September 2019 mencapai
82,3%, lebih tinggi dibanding 4 tahun terakhir
108.2
159.1 166.6
194.0 204.2
41.7
52.5
56.3 57.3 59.2
0
7
14
21
28
35
42
49
56
63
0
20
40
60
80
100
120
140
160
180
2015 2016 2017 2018 2019
PersenTriliun Rupiah
Realisasi s.d 30 September % thd Pagu
• Mendukung
reformasi
birokrasi
• Peningkatan
kualitas
pelayanan
publik
Belanja Barang K/L s.d. 30 September mencapai
59,2%, lebih tinggi dibanding 4 tahun terakhir
• Membiayai
operasional
pelayanan publik
Realisasi Belanja Modal K/L s.d 30 September mencapai
42,5%, relatif sama dibandingkan tahun-tahun sebelumnya
• Meningkatkan
produktivitas
• Meningkatkan
iklim investasi
Belanja Bantuan Sosial K/L s.d. 30 September 2019
mencapai 89,5%, lebih tinggi dibanding 4 tahun terakhir
• Penurunan
kemiskinan
• Peningkatan
kesejahteraan
133.7
151.7
150.3
164.8
184.7
72.8 72.6 67.2 72.5
82.3
-100
-40
20
80
-10
60
130
200
2015 2016 2017 2018 2019
PersenTriliun Rp
Realisasi s.d 30 September % thd Pagu
76.8 82.6 90.6 89.9
80.4
30.4 40.0 40.3 44.1 42.5
-400
-200
0
0
25
50
75
100
2015 2016 2017 2018 2019
PersenTriliun Rupiah
Realisasi s.d 30 September % thd Pagu
66.1
25.8 32.0
62.8 86.9
66.4
52.3
58.6
81.2
89.5
0
20
40
60
80
100
0
20
40
60
80
100
2015 2016 2017 2018 2019
PersenTriliun Rupiah
Realisasi s.d 30 September % thd Pagu
• Kebutuhan
sarana prasarana
publik (rumah
MBR, alat mesin
pertanian,
pemeliharaan
jalan, dll)
• Mendorong
pertumbuhan
ekonomi &
investasi
pemerintah
(jalan, waduk,
jembatan, dll)
KEMENTERIAN KEUANGAN
Penting menjaga stabilitas domestik
di tengah ketidakpastian global
Menjaga konsumsi
sebagai mesin utama
pertumbuhan ekonomi
Indonesia
Meningkatkan daya
saing untuk menarik FDI
dan menggenjot ekspor
Melakukan reformasi
struktural dan menjaga
stabilitas ekonomi-politik
Meningkatkan kualitas
sumber daya manusia
sebagai aktor ekonomi
APBN sebagai instrumen kebijakan fiskal untuk mendukung
perekonomian melalui fungsi alokasi, distribusi, dan stabilisasi
14
DISTRIBUSI
STABILITAS
ALOKASI
Distribusi
Pendapatan
• Optimalisasi penerimaan
• Kebijakan perpajakan yang adil
• Program-program bantuan
sosial yang tepat sasaran
• Penguatan desentralisasi fiskal
Alokasi
Sumber Daya
• Belanja yang berkualitas,
produktif dan mendukung
pembangunan
• Prioritas pada belanja
infrastruktur dan SDM
• Penyediaan layanan publik yang
memadai
Stabilitas
Makroekonomi
• Tingkat defisit dan utang yang
terkendali
• Pembiayaan yang pruden
• Mitigasi risiko bencanadan
pengembangan sumber daya
terbarukan
• Penguatan fiscal buffer
Pemerintah akan Mengoptimalkan
peran Kebijakan Fiskal & APBN di
Tengah Ketidakpastian Global
3 FUNGSI UTAMA
KEBIJAKAN FISKAL &
APBN
15
KEMENTERIAN KEUANGAN 16
Outlook
Kebijakan
APBN 2020
APBN tahun 2020 diarahkan untuk
mendukung penguatan daya saing
dan sumber daya manusia
KEMENTERIAN KEUANGAN
KEMENTERIAN KEUANGAN 18
5
PROGRAM PRIORITAS
Pembangunan
SDM
Pembangunan
Infrastruktur
Penyederhanaan segala
bentuk kendala regulasi
Penyederhanaan
Birokrasi
Transformasi
Ekonomi
● Prioritas utama merespons
bonus demografi
● Menciptakan generasi pekerja
keras, dinamis, & menguasai
IPTEK
● Perlunya endowment fund untuk
manajemen SDM
● Kerja sama dengan industri
● Pembangunan infrastruktur terus dilanjutkan
untuk mendukung aktivitas masyarakat
● Termasuk pembangunan infrastruktur untuk
mendukung pengembangan perekonomian
dan kemudahan aksesibilitas.
● Mengajak DPR untuk menerbitkan 2 undang-
undang besar, yaitu:
 UU Cipta Lapangan Kerja
 UU Pemberdayaan UMKM
● UU tersebut merevisi UU menghambat
tercapainya lapangan kerja dan UMKM
● Memotong birokrasi yang panjang dan
penyederhanaan eselonisasi
● Membuat eselon menjadi dua level
saja, dengan tingkat fungsional yang
menghargai kompetensi dan keahlian.
● Dari ekonomi yang tergantung
pada SDA menjadi ekonomi
dengan daya saing manufaktur dan
jasa modern yang mempunyai nilai
tambah tinggi.
Arahan Presiden
pada Pelantikan Tanggal 20
Oktober 2019
KEMENTERIAN KEUANGAN 19
VISI INDONESIA 2045:
MENJADI NEGARA MAJU
KEMENTERIAN KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
KEMENTERIAN KEUANGAN
5,3 3,1 14.400 5,4 63 755 1.191
Pengangguran (%) Kemiskinan (%) Gini Rasio (indeks) Indeks Pembangunan
Manusia
4,8 – 5,0 8,5 – 9,0 0,375 – 0,380 72,51
Indikator
Ekonomi Makro
Target
Pembangunan
Indikator Ekonomi Makro dan Pembangunan Tahun 2020
memperhatikan perkembangan perekonomian dan prospek serta risiko ke depan
Terdapat perubahan pada harga
dan lifting minyak dengan
mempertimbangan harga minyak
dunia dan prospek lifting minyak
ke depan
Upaya meningkatkan
kesejahteraan a.l ditunjukkan
dengan kesepakatan untuk
menurunkan target tingkat
pengangguran di dalam APBN
2020
20
KEMENTERIAN KEUANGAN
Postur
APBN 2020
diarahkan untuk
mendukung pencapaian
sasaran pembangunan
namun tetap mampu
adaptif menghadapi risiko
perekonomian
21
APBN 2020 terus dijaga agar mendukung
pertumbuhan namun tetap pruden
11.6
10.8 10.7
11.4 11.1
11.6
2015 2016 2017 2018 Outlook 2019 APBN 2020
Defisit APBN
Tahun 2020 dijaga
1,76% PDB
diarahkan semakin
sehat dan adaptif
menghadapi risiko
perekonomian
Tax RatioOptimalisasi
penerimaan
negara
disertai dengan target
yang realistis
 Rasio defisit terhadap PDB
tahun 2020 terendah dalam
lima tahun terakhir
 Defisit Kesimbangan Primer
diturunkan bertahap ke arah
positif
 Penerimaan perpajakan untuk
mendukung daya saing
 Belanja Negara semakin fokus
pada program yang produktif
 Pembiayaan anggaran semakin
menurun dimanfaatkan untuk
mendukung peningkatan daya
saing
22
Kebijakan Penerimaan Negara
Optimalisasi penerimaan negara disertai dukungan terhadap perekonomian,
dunia usaha melalui insentif fiskal, dan peningkatan layanan kepada masyarakat
Kebijakan Perpajakan
Legal Administrasi
Meningkatkankepatuhan
wajibpajak
Perbaikan kualitas
pelayanan, penyuluhan,
danpengawasanmelalui
penguatansistemITdan
administrasi perpajakan
Implementasi
KeterbukaanInformasi
Perpajakan(AEoI)
Ekstensifikasibarang
kenacukai dan
Penyesuaiantarifcukai
hasil tembakau
Kebijakan PNBP
Peningkatan Efisiensi BUMN dan Kinerja BLU
 Mempertimbangkan cashflow BUMN dan kemampuan keuangan BUMN.
 Pengembangan usaha dan penugasan Pemerintah.
 Pelayanan BLU yang lebih profesional.
Peningkatan Pelayanan dan Penyesuaian Tarif
 Mempertimbangkan daya beli dan pengembangan dunia usaha.
 Optimalisasi pengelolaan Barang Milik Negara (BMN).
Penyempurnaan Tata Kelola
 implementasi UU PNBP dan penyempurnaan regulasi pelaksanaan UU
PNBP.
 Perluasan penggunaan teknologi informasi dalam rangka pelaksanaan
dan peningkatan pelayanan.
Pengelolaan dan Pemanfaatan SDA yang Optimal, Efektif dan Efisien
 Penyempurnaan regulasi dan kontrak.
 Efisiensi kegiatan.
 Peningkatan kepatuhan dan intensifikasi pengawasan.
Mengurangi tingkat
penyelundupan dan
Pengembangan/
perluasan fasilitas
KITE dan IKM
PPh dan PPN menjadi
instrumen yang
mendukung iklim
investasi dan daya
saing
Menurunkan dwelling
time/waktu bongkar
muat kapal
23
24
Insentif Fiskal untuk Mendorong Investasi
Kebijakan perpajakan juga diarahkan untuk mendorong investasi melalui fasilitas perpajakan dan bea dan cukai
Insentif Fiskal
dalam pipeline:
• Super Deduction Padat
Karya
Mendorong Peran
Swasta dalam Investasi
Padat Karya
Fasilitas Pajak
Penghasilan
• Tax Holiday
• Tax Allowance
• Pengurangan pajak
penghasilan impor
• Super Deduction
untuk R&D and
vocational training
Fasilitas
Bea & Cukai
• Pembebasan bea masuk impor
untuk barang modalKITE
• Bonded Storage Area
• Bea masuk ditanggung
pemerintah
Fasilitas PPN
• Penguragan PPN:
• Barang Modal
• Pelayanan kesehatan dan
Pendidikan
• Pelayanan Sosial
• Jasa ekspor
Fasilitas Khusus
• Fasilitas di Kawasan Ekonomi
Khusus (KEK)
• Fasilitas di kawasan industri
• Free Trade Zone
• Omnibus Law
Mendorong Investasi
dan dunia usaha melalui
penurunan tarif PPh
badan
KEMENTERIAN KEUANGAN
AKSELERASI PEMBANGUNAN
INFRASTRUKTUR
• Meningkatkan daya saing investasi dan
ekspor
• Mendukung tranformasi industrialisasi
• Mendorong skema pembiayaan kreatif
(KPBU: VGF atau AP)
PENGUATAN PROGRAM
PERLINDUNGAN SOSIAL
• Mengakselerasi pengentasan kemiskinan
• Peningkatan akurasi data dan perbaikan
penyaluran,
• Sinergi/sinkronisasi antar program
• Subsidi yang tepat sasaran dan efektif
ANTISIPASI
KETIDAKPASTIAN EKONOMI
GLOBAL & DOMESTIK
• Mitigasi risiko bencana, pelestarian
lingkungan, dan pengembangan Energi
Baru Dan Terbarukan
• Penguatan cadangan risiko fiskal
SDM yang berkualitas
• Peningkatan produktivitas/daya saing SDM
• Perluasan akses pendidikan, peningkatan
skill, enterpreneurship, ICT, penelitian
• Percepatan pengurangan stunting,
promotif preventif, program jaminan
kesehatan nasional
BIROKRASI YANG EFISIEN,
MELAYANI, DAN BEBAS
KORUPSI
• Mendorong efektivitas birokrasi
• Menjaga tingkat kesejahteraan aparatur
dan pensiunan
• Birokrasi yang berbasis kemajuan ICT
3
4
5
2
1
Fokus Belanja Pemerintah Pusat Tahun 2020 untuk mendukung pelaksanaan
prioritas pembangunan dan penyelenggaraan Pemerintah  efisien dan efektif
01
02
03
0405
Anggaran Pendidikan Rp508,1 T
Anggaran Kesehatan Rp132,2 T
Anggaran Perlindungan
Sosial Rp372,5 T
Anggaran Birokrasi
Rp261,3 T
Anggaran Infrastruktur
Rp423,3 T
25
KEMENTERIAN KEUANGAN
Anggaran Pendidikan
diarahkan untuk peningkatan kualitas
SDM sebagai bagian mewujudkan
kesejahteraan dan keadilan rakyat
Rp508,1 T
APBN untuk
mempersiapkan
generasi muda
untuk peningkatan
kualitas SDM
26
• BOP PAUD
(DAK Non Fisik)
• Rp 4,5 T
• 7,4 juta anak
• Bantuan Operasional
Sekolah
• Rp 63,0 T
• 54,6 juta jiwa
• Kartu Indonesia Pintar
(SD/SMP/SMA sederajat)
• Rp 11,2 T
• 20,1 juta jiwa • Beasiswa LPDP (S2/S3)
• Rp 1,8 T
• 5.000 mahasiswa baru
dan 12.333 mahasiswa
lanjutan
• KIP Kuliah
• Rp 6,7 T
• 818,1 ribu mahasiswa
• Sarpras PAUD
• Rp 307,6 M
• 5.841 ruang kelas
• Bangun/Rehab Ruang Kelas
• Rp 7,8 T
• 15,1 ribu ruang kelas
dan 2.677 sekolah
• Riset oleh LPDP
• Rp 284,1 M
• 104 riset
• Riset oleh Kemenristekdikti
• Rp 1,5 T
• 1.450 riset
• Tunjangan Profesi Guru PNS
• Rp 63,5 T
• 1,3 juta guru
• Tunjangan Profesi Guru Non
PNS
• Rp 10,7 T
• 407,7 ribu guru
Pendidikan Usia Dini Pendidikan Dasar Pendidikan Tinggi
• Bangun/Rehab Kampus
• Rp 4,4 T
• 87 kampus
KEMENTERIAN KEUANGAN
Selain melalui
belanja APBN,
Swasta digandeng
untuk peningkatan
kualitas SDM
melalui instrumen
pajak untuk
mendorong daya
saing
27
Pengurangan pendapatan
kotor paling banyak 300%
dari biaya aktivitas R&D
activities yang dilakukan di
Indonesia
Pengurangan pendapatan
kotor paling banyak 200%
dari total biaya aktivitas
vokasional.
Pengurangan pendapatan
bersih sebesar 60% dari total
investasi untuk industri
padat karya.
R&D
Pelatihan
Vokasional
Proyek Padat
Karya
Insentif Baru:
Super Deduction
(PP 45 Tahun 2019)
300% 200% 60%
KEMENTERIAN KEUANGAN 28
KEMENTERIAN KEUANGAN
APBN Tahun 2020
untuk Peningkatan
Kesejahteraan
Masyarakat
Berpenghasilan
Rendah, Miskin dan
Rentan Miskin
Rp372,5 T
Pembiayaan Ultra Mikro
Rp1,0 T bagi 241 rb debitur
(1,6 juta debitur akumulasi)
Subsidi Bunga Kredit Usaha Rakyat
Rp13,8 T bagi 16,47 juta debitur
(akumulasi)
Bantuan Sosial Usaha Ekonomi Produktif
Rp270 M bagi 135 ribu KK
Pemberdayaan Masyarakat
Bantuan untuk Nelayan
a.l. Premi Asuransi Rp33,0 M untuk
170 rb nelayan
Akses Perumahan
Subsidi Uang Muka Perumahan
Rp600 M bagi 150 rb Keluarga (MBR)
Subsidi Bunga Kredit Perumahan
Rp3,9 T bagi 677 rb Keluarga (MBR)
Peningkatan Produktivitas
Pertanian
Subsidi Pupuk
Rp26,6 T bagi 16,2 juta petani
Mendukung Pengembangan
Perekonomian Desa
Dana Desa
Rp72,0 T untuk 74.954 desa termasuk:
• 20.588 desa tertinggal
• 6.835 desa sangat tertinggal
Bantuan Pangan/Kartu Sembako
Rp28,1 T
15,6 juta keluarga miskin
Program Keluarga Harapan
Rp29,1 T
10,0 juta keluarga miskin
Peningkatan Kesejahteraan
29
KEMENTERIAN KEUANGAN 30
Anggaran
InfrastrukturUntuk membangun infrastruktur dan daerah terpencil
Rp423,3 T
KEMENTERIAN KEUANGAN
(1) Danau Toba
(2) Borobudur
Percepatan Pengembangan 5 Destinasi Super Prioritas dilakukan melalui sinergi
lintas K/L dan Pemda
(3) Labuan Bajo
(4) Mandalika
K/L yang terlibat, a.l:
1. Kemen PUPR  Rp7,8 T
2. Kemenhub  Rp1,02 T
3. Kemenpar  Rp1,0 T
4. KLHK  Rp0,15 T
5. Kemen ESDM  Rp0,05 T
6. Kemendes PDTT  Rp0,08 T
7. Kemendikbud  Rp0,05 T
8. Bekraf  Rp0,02 T
Catatan: anggaran di atas merupakan anggaran untuk pengembangan 10 destinasi wisata prioritas
(5) Likupang
Rp10,17 T
Sumber gambar: persona.travel
Terdapat tambahan destinasi pariwisata, dari sebelumnya 4 destinasi
(sebagaimana disampaikan dalam Pidato Pengantar RAPBN) menjadi
5 destinasi
1. Pariwisata  sektor utama pembangunan nasional (visi
Indonesia 2015-2045)
2. Arahan Presiden  infrastruktur di 5 Destinasi Pariwisata Super
Prioritas (Danau Toba, Borobudur, Labuan Bajo, Mandalika,
dan Likupang) dituntaskan tahun 2020 : tata ruang, akses dan
konektivitas, fasilitas di destinasi wisata, SDM, produk lokal,
dan promosi terintegrasi  sinergi lintas K/L dan Pemda
3. Alokasi anggaran tahun 2020 Rp10,17 T  meningkat 6 kali
lipat dari alokasi 2019 (Rp1,69 T)
4. Target Kinerja Kemenpar Tahun 2020, a.l. :
- Kontribusi PDB Nasional 4,8%
- Devisa sebesar USD 19-21 Milyar
- Kunjungan Wisman 18,5 juta orang dan Wisnus 312 juta orang
- Jumlah Tenaga Kerja Pariwisata sebanyak 13 juta orang
31
KEMENTERIAN KEUANGAN
Diserahkan ke daerah, dilaksanakan
sesuai prioritas dan kebutuhan
daerah
Dilaksanakan oleh daerah dengan
control, monitoring dan evaluasi dari
masing-masing K/L Pengampu
Dilaksanakan oleh Desa dengan arahan
penggunaan, monitoring dan evaluasi dari
kemendes PDTT dan kemendagri
DTK
Dana
Desa
PUSAT DAERAH
 Alokasi
 Evaluasi
APBD
 Monev
 Reward &
Punishment
 Perencanaan
 Pelaksanaan
 Pertanggung
jawaban
PUSAT DAERAH
 Penilaian
 Susun
Juknis/
Jukop
 Monev
 Pengusulan
 Pelaksanaan
 Monev
 Pertanggung
jawaban
S
I
N
K
R
O
N
I
S
A
S
I
PUSAT DAERAH
 Alokasi
 Arah
Penggunaan
 Monev
 Perencanaan
 Pelaksanaan
 Pertanggung
jawaban
Rp544,7 T Rp202,5 T Rp72,0 TDTU
32
Desentralisasi Fiskal Melalui Transfer Ke
Daerah dan Dana Desa
Dana Transfer Umum Dana Transfer Khusus
KEMENTERIAN KEUANGAN
Dana Alokasi Khusus (DAK) FISIK
PENDIDIKAN
• 14.392 Ruang kelas
• 7.968 perpustakaan sekolah
• 6.779 Laboratorium dan Ruang Praktik
KESEHATAN DAN KB
• Kesehatan Dasar 6.452 Puskesmas dan 642 RS
• 258 unit Puskesmas DTPK
• 12 Kab/kota Pembangunan RS Pratama
• 18 unit Puskesmas Pariwisata
Pemeliharaan/Peningkatan/
Pembangunan Jalan 5.971 Km
JALAN
Jaringan Air Minum 549.266
Sambungan Rumah
AIR MINUM
Rehabilitasi dan Pembangunan
Irigasi 167.755 Ha
SANITASIIRIGASI
177.401 Tangki Septik
838 Sambungan Rumah
42 Truk Tinja
Pembangunan/peningkatan kuallitas rumah
49.266 unit
PERUMAHAN PERMUKIMAN
KEMENDIKBUD & DIKTI
KEMENKES & BKKBN
KEMENTERIAN PUPR
33
Target Output Dana Transfer Khusus TA 2020
KEMENTERIAN KEUANGAN
KEMENDIKBUD & DIKTI KEMENKES & BKKBN
KEMENKOP&UKM
KEMENDAGRI
KEMENPAR
KEMENLHK
34
Dana Alokasi Khusus (DAK) Non Fisik
Target Output Dana Transfer Khusus TA 2020
KEMENTERIAN KEUANGAN 35
Kebijakan Defisit APBN
Kebijakan fiskal ekspansif sebagai countercyclical
terhadap kondisi ekonomi yang melambat
Strategi Implementasi
APBN 2020
Kementerian Keuangan akan menggunakan
leverage yang dimiliki untuk menciptakan
belanja yang berkualitas di tengah
ketidakpastian global
KEMENTERIAN KEUANGAN
36
Kerangka Kebijakan
Fiskal:
37
KEMENTERIAN KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA EKONOMI MAKRO
 Meningkatkan pertumbuhan;
 Mendorong daya saing;
 Meningkatkan investasi.
PENYEHATAN FISKAL
 Mobilisasi pendapatan;
 Spending Better;
 Pembiayaan kreatif dan
Pengendalian Risiko
PERBAIKAN NERACA
PEMERINTAH PUSAT
 Peningkatan aset;
 Pengendalian Liabilitas
 Peningkatan Ekuitas
Mobilisasi Pendapatan yang inovatif untuk
pelebaran fiscal space dalam rangka memperkuat
belanja pembentuk aset:
 Reformasi perpajakan
 Reformasi PNBP
 Insentif fiskal
Pembiayaan yang kreatif dan mitigasi risiko untuk
mengendalikan liabilitas:
 Pengendalian defisit dan utang
 Pembiayaan yang efisien dan kreatif
Spending Better untuk efisiensi belanja dan
meningkatkan belanja modal pembentuk aset;
 Penajaman belanja barang
 Penguatan belanja modal
 Reformasi belanja pegawai
 Efektivitas Bansos dan Subsidi
 Penguatan kualitas desentralisasi fiskal
1
3
2
STRATEGI MAKRO FISKAL PERBAIKAN NERACA
PEMERINTAH PUSAT
KEBIJAKAN FISKAL
 Mobilisasi pendapatan akan berdampak
pada pelebaran fiscal space.
 Pelebaran fiscal space dan spending better
diharapkan dapat meningkatkan aset
produktif
Pelebaran fiscal space dan spending better
juga dapat memitigasi risiko di masa depan
sehingga dapat mengendalikan Liabilitas
Dengan spending better dan pengendalian
risiko yang solid akan dapat meningkatkan
Ekuitas
1 ASET
2 LIABILITAS
3 EKUITAS
•Mencapai Sasaran Makro
•Penyehatan Fiskal
•Perbaikan Neraca
Pemerintah Pusat
+
+
-
KEMENTERIAN KEUANGAN
Pentingnya meningkatkan koordinasi dan sinergi
antar K/L serta dengan pemerintah daerah ...
Program Stunting
KEMENKES
Kemensos
Kemen PUPR
K/L lainnya
Pemda
Perluasan sasaran menjadi
260 kab/kota
Destinasi Wisata Prioritas
Perlindungan Sosial dan
Penurunan Kemiskinan
KEMENPAR
Kemen
PUPR
Kemenhub
K/L lainnya
Pemda
• Dukungan regulasi daerah
• Kesiapan masyarakat
Kemensos
TNP2K
BPS
K/L lainnya
Pemda
Perlunya dukungan
database akurat dan
terpadu
38
KEMENTERIAN KEUANGAN 3
Performance-Based Budgeting
Upaya-upaya untuk meningkatkan kualitas belanja
KONSEP LAMA KONSEP BARU
Starting Point:
Belanja Tahun Lalu
Target Pendanaan:
Sesuai K/L
Pengajuan Belanja oleh K/L:
Bagaimana anggaran akan dibelanjakan
Perdebatan:
Belanja apa yang harus dipotong
Starting Point:
Target Tahun Depan
Target Pendanaan:
Sesuai Prioritas Outcome
Pengajuan Belanja oleh K/L:
Proposal untuk mencapai hasil
Perdebatan:
Belanja apa yang harus dipertahankan
KEMENTERIAN KEUANGAN
SPENDING BETTER
BELANJA YANG LEBIH BERKUALITAS
BELANJA BARANG
1. Penghematan belanja barang al.
barang non-operasional (honor,
bahan, dan ATK), perjalanan dinas
dan paket meeting.
2. Penajaman dan sinkronisasi antara
K/L & Pemda dalam belanja barang
yang diserahkan kepada
masyarakat/Pemda;
3. Pemanfaatan hasil efisiensi
digunakan untuk penguatan
reformasi birokrasi
1. Refocusing belanja modal untuk
peningkatan kapasitas produksi
dan daya saing al. energi,
pangan, air, penguatan
konektivitas, dan transportasi
massal
2. Pembatasan pengadaan
kendaraan bermotor dan
pembangunan gedung baru
3. Mendorong agar K/L pro aktif
mengembangkan skema
pembiayaan kreatif dengan
memberdayakan peran swasta,
BUMN/BUMD dan BLU
1. Belanja pegawai berpengaruh
positif terhadap efektivitas kinerja
pemerintahan dan penurunan
tingkat korupsi
2. Efektivitas birokrasi menjadi kunci
untuk mendorong reformasi fiskal
(pendapatan, belanja, dan
pembiayaan)
3. Reformasi gaji dan pensiun dapat
dijadikan sebagai instrumen untuk
mendorong efektivitas birokrasi
4. Belanja pegawai didorong
meningkat untuk mendukung
reformasi birokrasi dan
pertumbuhan ekonomi.
1. Integrasi dan sinergi antarprogram
bansos dan subsidi
2. Bansos yang komprehensif: berbasis
siklus hidup, antisipasi ageing
population.
3. Memperkuat kualitas implementasi
program (peningkatan ketepatan
sasaran, pemanfaatan ICT, dan
penguatan monev)
4. Mendorong pemberdayaan dan
melindungi daya beli masyarakat miskin
dan rentan (sinergi dengan program
kewirausahaan atau ketenagakerjaan)
BELANJA MODALBELANJA PEGAWAI BANSOS & SUBSIDI
40
Upaya-upaya untuk meningkatkan kualitas belanja
KEMENTERIAN KEUANGAN
Terima Kasih
KEMENTERIAN KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
41

More Related Content

What's hot

Analisis Laporan Keuangan Daerah
Analisis Laporan Keuangan Daerah Analisis Laporan Keuangan Daerah
Analisis Laporan Keuangan Daerah
Yudi Pratama
 
Manajemen risiko dan tingkat kesehatan bank.ppt
Manajemen risiko dan tingkat kesehatan bank.pptManajemen risiko dan tingkat kesehatan bank.ppt
Manajemen risiko dan tingkat kesehatan bank.ppt
Syafril Djaelani,SE, MM
 
Sistem rantai pasok konstruksi sislognas samarinda
Sistem rantai pasok konstruksi   sislognas samarindaSistem rantai pasok konstruksi   sislognas samarinda
Sistem rantai pasok konstruksi sislognas samarinda
Togar Simatupang
 
Perhitungan Cost-Benefit Sederhana untuk Manfaat Tangible
Perhitungan Cost-Benefit Sederhana untuk Manfaat TangiblePerhitungan Cost-Benefit Sederhana untuk Manfaat Tangible
Perhitungan Cost-Benefit Sederhana untuk Manfaat Tangible
Trisnadi Wijaya
 
Management Control System Garuda Indonesia
Management Control System Garuda IndonesiaManagement Control System Garuda Indonesia
Management Control System Garuda Indonesia
DGT
 
BUSINESS UNIT STRATEGY
BUSINESS UNIT STRATEGYBUSINESS UNIT STRATEGY
BUSINESS UNIT STRATEGY
Alfrianty Sauran
 
Teori teori ekonomi regional
Teori teori ekonomi regionalTeori teori ekonomi regional
Teori teori ekonomi regional
Sugeng Budiharsono
 
Fungsi, Hubungan Sebab-Akibat dan Indikator Balanced Scorecard
Fungsi, Hubungan Sebab-Akibat dan Indikator Balanced ScorecardFungsi, Hubungan Sebab-Akibat dan Indikator Balanced Scorecard
Fungsi, Hubungan Sebab-Akibat dan Indikator Balanced Scorecard
Kanaidi ken
 
Strategi Unit Bisnis
Strategi Unit BisnisStrategi Unit Bisnis
Strategi Unit Bisnis
Eko Mardianto
 
Melihat Disparitas dari Indeks Williamson di Kab. Banjarnegara
Melihat Disparitas dari Indeks Williamson di Kab. BanjarnegaraMelihat Disparitas dari Indeks Williamson di Kab. Banjarnegara
Melihat Disparitas dari Indeks Williamson di Kab. Banjarnegara
Laras Kun Rahmanti Putri
 
Menggunakan informasi arus kas dan nilai kini dalam pengukuran akuntansi
Menggunakan informasi arus kas dan nilai kini dalam pengukuran akuntansiMenggunakan informasi arus kas dan nilai kini dalam pengukuran akuntansi
Menggunakan informasi arus kas dan nilai kini dalam pengukuran akuntansi
Futurum2
 
Kerangka Konseptual Kondisi Keuangan Pemerintah Daerah
Kerangka Konseptual Kondisi Keuangan Pemerintah DaerahKerangka Konseptual Kondisi Keuangan Pemerintah Daerah
Kerangka Konseptual Kondisi Keuangan Pemerintah Daerah
Basuki Rahmat
 
Makalah Analisis Risiko Perbankan
Makalah Analisis Risiko PerbankanMakalah Analisis Risiko Perbankan
Makalah Analisis Risiko Perbankan
Ismi Islamia
 
Aspek Keuangan Studi Kelayakan Bisnis
Aspek Keuangan Studi Kelayakan BisnisAspek Keuangan Studi Kelayakan Bisnis
Aspek Keuangan Studi Kelayakan Bisnis
Syafril Djaelani,SE, MM
 
ISO 31000 VS. COSO – MEMBANDINGKAN DAN MENGONTRASKAN STANDAR "MANAJEMEN RISIK...
ISO 31000 VS. COSO – MEMBANDINGKAN DAN MENGONTRASKAN STANDAR "MANAJEMEN RISIK...ISO 31000 VS. COSO – MEMBANDINGKAN DAN MENGONTRASKAN STANDAR "MANAJEMEN RISIK...
ISO 31000 VS. COSO – MEMBANDINGKAN DAN MENGONTRASKAN STANDAR "MANAJEMEN RISIK...
Kanaidi ken
 
Keputusan investasi
Keputusan investasiKeputusan investasi
Keputusan investasitonyherman87
 
Manajemen risiko suku bunga
Manajemen risiko suku bungaManajemen risiko suku bunga
Manajemen risiko suku bunga
Desy Diyastuti
 
Pasar Uang dan Pasar Modal Syariah
Pasar Uang dan Pasar Modal SyariahPasar Uang dan Pasar Modal Syariah
Pasar Uang dan Pasar Modal Syariah
Syafril Djaelani,SE, MM
 
KEBIJAKAN DANA ALOKASI KHUSUS TAHUN 2022 Mendukung Percepatan Pencegahan Stun...
KEBIJAKAN DANA ALOKASI KHUSUS TAHUN 2022 Mendukung Percepatan Pencegahan Stun...KEBIJAKAN DANA ALOKASI KHUSUS TAHUN 2022 Mendukung Percepatan Pencegahan Stun...
KEBIJAKAN DANA ALOKASI KHUSUS TAHUN 2022 Mendukung Percepatan Pencegahan Stun...
RizkieDani
 

What's hot (20)

Analisis Laporan Keuangan Daerah
Analisis Laporan Keuangan Daerah Analisis Laporan Keuangan Daerah
Analisis Laporan Keuangan Daerah
 
Manajemen risiko dan tingkat kesehatan bank.ppt
Manajemen risiko dan tingkat kesehatan bank.pptManajemen risiko dan tingkat kesehatan bank.ppt
Manajemen risiko dan tingkat kesehatan bank.ppt
 
Sistem rantai pasok konstruksi sislognas samarinda
Sistem rantai pasok konstruksi   sislognas samarindaSistem rantai pasok konstruksi   sislognas samarinda
Sistem rantai pasok konstruksi sislognas samarinda
 
Perhitungan Cost-Benefit Sederhana untuk Manfaat Tangible
Perhitungan Cost-Benefit Sederhana untuk Manfaat TangiblePerhitungan Cost-Benefit Sederhana untuk Manfaat Tangible
Perhitungan Cost-Benefit Sederhana untuk Manfaat Tangible
 
Management Control System Garuda Indonesia
Management Control System Garuda IndonesiaManagement Control System Garuda Indonesia
Management Control System Garuda Indonesia
 
Nilai waktu uang time value of money
Nilai waktu uang   time value of moneyNilai waktu uang   time value of money
Nilai waktu uang time value of money
 
BUSINESS UNIT STRATEGY
BUSINESS UNIT STRATEGYBUSINESS UNIT STRATEGY
BUSINESS UNIT STRATEGY
 
Teori teori ekonomi regional
Teori teori ekonomi regionalTeori teori ekonomi regional
Teori teori ekonomi regional
 
Fungsi, Hubungan Sebab-Akibat dan Indikator Balanced Scorecard
Fungsi, Hubungan Sebab-Akibat dan Indikator Balanced ScorecardFungsi, Hubungan Sebab-Akibat dan Indikator Balanced Scorecard
Fungsi, Hubungan Sebab-Akibat dan Indikator Balanced Scorecard
 
Strategi Unit Bisnis
Strategi Unit BisnisStrategi Unit Bisnis
Strategi Unit Bisnis
 
Melihat Disparitas dari Indeks Williamson di Kab. Banjarnegara
Melihat Disparitas dari Indeks Williamson di Kab. BanjarnegaraMelihat Disparitas dari Indeks Williamson di Kab. Banjarnegara
Melihat Disparitas dari Indeks Williamson di Kab. Banjarnegara
 
Menggunakan informasi arus kas dan nilai kini dalam pengukuran akuntansi
Menggunakan informasi arus kas dan nilai kini dalam pengukuran akuntansiMenggunakan informasi arus kas dan nilai kini dalam pengukuran akuntansi
Menggunakan informasi arus kas dan nilai kini dalam pengukuran akuntansi
 
Kerangka Konseptual Kondisi Keuangan Pemerintah Daerah
Kerangka Konseptual Kondisi Keuangan Pemerintah DaerahKerangka Konseptual Kondisi Keuangan Pemerintah Daerah
Kerangka Konseptual Kondisi Keuangan Pemerintah Daerah
 
Makalah Analisis Risiko Perbankan
Makalah Analisis Risiko PerbankanMakalah Analisis Risiko Perbankan
Makalah Analisis Risiko Perbankan
 
Aspek Keuangan Studi Kelayakan Bisnis
Aspek Keuangan Studi Kelayakan BisnisAspek Keuangan Studi Kelayakan Bisnis
Aspek Keuangan Studi Kelayakan Bisnis
 
ISO 31000 VS. COSO – MEMBANDINGKAN DAN MENGONTRASKAN STANDAR "MANAJEMEN RISIK...
ISO 31000 VS. COSO – MEMBANDINGKAN DAN MENGONTRASKAN STANDAR "MANAJEMEN RISIK...ISO 31000 VS. COSO – MEMBANDINGKAN DAN MENGONTRASKAN STANDAR "MANAJEMEN RISIK...
ISO 31000 VS. COSO – MEMBANDINGKAN DAN MENGONTRASKAN STANDAR "MANAJEMEN RISIK...
 
Keputusan investasi
Keputusan investasiKeputusan investasi
Keputusan investasi
 
Manajemen risiko suku bunga
Manajemen risiko suku bungaManajemen risiko suku bunga
Manajemen risiko suku bunga
 
Pasar Uang dan Pasar Modal Syariah
Pasar Uang dan Pasar Modal SyariahPasar Uang dan Pasar Modal Syariah
Pasar Uang dan Pasar Modal Syariah
 
KEBIJAKAN DANA ALOKASI KHUSUS TAHUN 2022 Mendukung Percepatan Pencegahan Stun...
KEBIJAKAN DANA ALOKASI KHUSUS TAHUN 2022 Mendukung Percepatan Pencegahan Stun...KEBIJAKAN DANA ALOKASI KHUSUS TAHUN 2022 Mendukung Percepatan Pencegahan Stun...
KEBIJAKAN DANA ALOKASI KHUSUS TAHUN 2022 Mendukung Percepatan Pencegahan Stun...
 

Similar to Strategi indonesia menghadapi turbulensi perekonomian global 2020

Kerangka ekonomi makro rkp 2020
Kerangka ekonomi makro rkp 2020Kerangka ekonomi makro rkp 2020
Kerangka ekonomi makro rkp 2020
Dr. Zar Rdj
 
Bahan tayang press conf apbn kita april 2020 (tayang)
Bahan tayang press conf apbn kita april 2020 (tayang)Bahan tayang press conf apbn kita april 2020 (tayang)
Bahan tayang press conf apbn kita april 2020 (tayang)
Nur Hasan Murtiaji
 
Konferensi Pers APBN 2018
Konferensi Pers APBN 2018Konferensi Pers APBN 2018
Konferensi Pers APBN 2018
H2O Management
 
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2018
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2018Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2018
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2018
Tony Hidayat
 
Konferensi Pers APBN 2018
Konferensi Pers APBN 2018Konferensi Pers APBN 2018
Konferensi Pers APBN 2018
Bambang Muliyadi
 
Paparan sesmenko-perekonomian-di-musrenbang
Paparan sesmenko-perekonomian-di-musrenbangPaparan sesmenko-perekonomian-di-musrenbang
Paparan sesmenko-perekonomian-di-musrenbang
muzakir tombolotutu
 
Groedu outlook perekonomian indonesia 2019
Groedu   outlook perekonomian indonesia 2019Groedu   outlook perekonomian indonesia 2019
Groedu outlook perekonomian indonesia 2019
Frans Royan
 
Indonesia Economic Outlook - July 2019
Indonesia Economic Outlook - July 2019Indonesia Economic Outlook - July 2019
Indonesia Economic Outlook - July 2019
AIS Ahmad Iman Sudrajat
 
Bappenas 2021
Bappenas 2021Bappenas 2021
Bappenas 2021
KetahananBangsa
 
20200123141656.ppt
20200123141656.ppt20200123141656.ppt
20200123141656.ppt
FadzkiyyaUmayyaKhoir
 
ditengah dinamika global .pptx
ditengah dinamika global .pptxditengah dinamika global .pptx
ditengah dinamika global .pptx
GhafarMuzanni
 
20200123141656.pptx
20200123141656.pptx20200123141656.pptx
20200123141656.pptx
AndroKTech
 
Groedu outlook perekonomian indonesia pasca pemilu 2019
Groedu outlook perekonomian indonesia pasca pemilu 2019Groedu outlook perekonomian indonesia pasca pemilu 2019
Groedu outlook perekonomian indonesia pasca pemilu 2019
Frans Royan
 
Presentation Finance Ministry of the Republic of Indonesia 2018
Presentation Finance Ministry of the Republic of Indonesia 2018Presentation Finance Ministry of the Republic of Indonesia 2018
Presentation Finance Ministry of the Republic of Indonesia 2018
Setiono Winardi
 
20200123141656.pptx
20200123141656.pptx20200123141656.pptx
20200123141656.pptx
DanielChrs
 
KELOMPOK STATISTIK.pptx
KELOMPOK STATISTIK.pptxKELOMPOK STATISTIK.pptx
KELOMPOK STATISTIK.pptx
MNMMahmuddin
 
Presentation BAPPENAS 2018
Presentation BAPPENAS 2018Presentation BAPPENAS 2018
Presentation BAPPENAS 2018
Setiono Winardi
 
Arah kebijakan dan rencana kerja pemerintah (RKP) 2019
Arah kebijakan dan rencana kerja pemerintah (RKP) 2019Arah kebijakan dan rencana kerja pemerintah (RKP) 2019
Arah kebijakan dan rencana kerja pemerintah (RKP) 2019
Dr. Zar Rdj
 

Similar to Strategi indonesia menghadapi turbulensi perekonomian global 2020 (20)

Kerangka ekonomi makro rkp 2020
Kerangka ekonomi makro rkp 2020Kerangka ekonomi makro rkp 2020
Kerangka ekonomi makro rkp 2020
 
Bahan tayang press conf apbn kita april 2020 (tayang)
Bahan tayang press conf apbn kita april 2020 (tayang)Bahan tayang press conf apbn kita april 2020 (tayang)
Bahan tayang press conf apbn kita april 2020 (tayang)
 
Konferensi Pers APBN 2018
Konferensi Pers APBN 2018Konferensi Pers APBN 2018
Konferensi Pers APBN 2018
 
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2018
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2018Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2018
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2018
 
Konferensi Pers APBN 2018
Konferensi Pers APBN 2018Konferensi Pers APBN 2018
Konferensi Pers APBN 2018
 
Paparan sesmenko-perekonomian-di-musrenbang
Paparan sesmenko-perekonomian-di-musrenbangPaparan sesmenko-perekonomian-di-musrenbang
Paparan sesmenko-perekonomian-di-musrenbang
 
Groedu outlook perekonomian indonesia 2019
Groedu   outlook perekonomian indonesia 2019Groedu   outlook perekonomian indonesia 2019
Groedu outlook perekonomian indonesia 2019
 
Indonesia Economic Outlook - July 2019
Indonesia Economic Outlook - July 2019Indonesia Economic Outlook - July 2019
Indonesia Economic Outlook - July 2019
 
Bappenas 2021
Bappenas 2021Bappenas 2021
Bappenas 2021
 
20200123141656.ppt
20200123141656.ppt20200123141656.ppt
20200123141656.ppt
 
ditengah dinamika global .pptx
ditengah dinamika global .pptxditengah dinamika global .pptx
ditengah dinamika global .pptx
 
20200123141656.pptx
20200123141656.pptx20200123141656.pptx
20200123141656.pptx
 
Groedu outlook perekonomian indonesia pasca pemilu 2019
Groedu outlook perekonomian indonesia pasca pemilu 2019Groedu outlook perekonomian indonesia pasca pemilu 2019
Groedu outlook perekonomian indonesia pasca pemilu 2019
 
Presentation Finance Ministry of the Republic of Indonesia 2018
Presentation Finance Ministry of the Republic of Indonesia 2018Presentation Finance Ministry of the Republic of Indonesia 2018
Presentation Finance Ministry of the Republic of Indonesia 2018
 
20200123141656.pptx
20200123141656.pptx20200123141656.pptx
20200123141656.pptx
 
KELOMPOK STATISTIK.pptx
KELOMPOK STATISTIK.pptxKELOMPOK STATISTIK.pptx
KELOMPOK STATISTIK.pptx
 
Presentation BAPPENAS 2018
Presentation BAPPENAS 2018Presentation BAPPENAS 2018
Presentation BAPPENAS 2018
 
Arah kebijakan dan rencana kerja pemerintah (RKP) 2019
Arah kebijakan dan rencana kerja pemerintah (RKP) 2019Arah kebijakan dan rencana kerja pemerintah (RKP) 2019
Arah kebijakan dan rencana kerja pemerintah (RKP) 2019
 
Tek 0910
Tek 0910Tek 0910
Tek 0910
 
Kuliah umum bkf
Kuliah umum bkfKuliah umum bkf
Kuliah umum bkf
 

More from Abdul Hadi Ilman

9.ax.3 Wildavsky_Grad_School.pptx
9.ax.3 Wildavsky_Grad_School.pptx9.ax.3 Wildavsky_Grad_School.pptx
9.ax.3 Wildavsky_Grad_School.pptx
Abdul Hadi Ilman
 
Presentation2.pptx
Presentation2.pptxPresentation2.pptx
Presentation2.pptx
Abdul Hadi Ilman
 
9.ax.1 Political Realism History.pptx
9.ax.1 Political Realism History.pptx9.ax.1 Political Realism History.pptx
9.ax.1 Political Realism History.pptx
Abdul Hadi Ilman
 
Speaking Truth to Power-Ethics_PPOL614.pptx
Speaking Truth to Power-Ethics_PPOL614.pptxSpeaking Truth to Power-Ethics_PPOL614.pptx
Speaking Truth to Power-Ethics_PPOL614.pptx
Abdul Hadi Ilman
 
How to get a Scholarship.pdf
How to get a Scholarship.pdfHow to get a Scholarship.pdf
How to get a Scholarship.pdf
Abdul Hadi Ilman
 
Bimbingan Teknis Laporan Kegiatan Penanaman Modal.pptx
Bimbingan Teknis Laporan Kegiatan Penanaman Modal.pptxBimbingan Teknis Laporan Kegiatan Penanaman Modal.pptx
Bimbingan Teknis Laporan Kegiatan Penanaman Modal.pptx
Abdul Hadi Ilman
 
Peran Bank Indonesia dalam Pengembangan Ekonomi Syariah
Peran Bank Indonesia dalam Pengembangan Ekonomi SyariahPeran Bank Indonesia dalam Pengembangan Ekonomi Syariah
Peran Bank Indonesia dalam Pengembangan Ekonomi Syariah
Abdul Hadi Ilman
 
Macroenomic Policy Coordination: Beyond Stability
Macroenomic Policy Coordination: Beyond StabilityMacroenomic Policy Coordination: Beyond Stability
Macroenomic Policy Coordination: Beyond Stability
Abdul Hadi Ilman
 
Infant mortality rate in ASEAN Countries
Infant mortality rate in ASEAN CountriesInfant mortality rate in ASEAN Countries
Infant mortality rate in ASEAN Countries
Abdul Hadi Ilman
 
Transportation in jakarta, indonesia
Transportation in jakarta, indonesiaTransportation in jakarta, indonesia
Transportation in jakarta, indonesia
Abdul Hadi Ilman
 
Post crisis exchenge rate in indonesia
Post crisis exchenge rate in indonesiaPost crisis exchenge rate in indonesia
Post crisis exchenge rate in indonesia
Abdul Hadi Ilman
 
FDI and growth in Indonesia
FDI and growth in IndonesiaFDI and growth in Indonesia
FDI and growth in Indonesia
Abdul Hadi Ilman
 
How does foreign direct investment affect economic growth
How does foreign direct investment affect economic growthHow does foreign direct investment affect economic growth
How does foreign direct investment affect economic growth
Abdul Hadi Ilman
 
Korean history
Korean historyKorean history
Korean history
Abdul Hadi Ilman
 
Chapter 5 the challenge of new classical macroeconomics (Scarth)
Chapter 5 the challenge of new classical macroeconomics (Scarth)Chapter 5 the challenge of new classical macroeconomics (Scarth)
Chapter 5 the challenge of new classical macroeconomics (Scarth)
Abdul Hadi Ilman
 
Chapter 4 the micro foundation of modern macroeconomics (Scarth)
Chapter 4 the micro foundation of modern macroeconomics (Scarth)Chapter 4 the micro foundation of modern macroeconomics (Scarth)
Chapter 4 the micro foundation of modern macroeconomics (Scarth)
Abdul Hadi Ilman
 
Chapter 3 model consistent expectations (Scarth)
Chapter 3 model consistent expectations (Scarth)Chapter 3 model consistent expectations (Scarth)
Chapter 3 model consistent expectations (Scarth)
Abdul Hadi Ilman
 
Chapter 2 the first neoclassical synthesis (Scarth)
Chapter 2 the first neoclassical synthesis (Scarth)Chapter 2 the first neoclassical synthesis (Scarth)
Chapter 2 the first neoclassical synthesis (Scarth)
Abdul Hadi Ilman
 
Chapter 1 keynes and the classic (Scarth)
Chapter 1 keynes and the classic (Scarth)Chapter 1 keynes and the classic (Scarth)
Chapter 1 keynes and the classic (Scarth)
Abdul Hadi Ilman
 
Prospek perbankan nasional hadapi perlambatan ekonomi global
Prospek perbankan nasional hadapi perlambatan ekonomi globalProspek perbankan nasional hadapi perlambatan ekonomi global
Prospek perbankan nasional hadapi perlambatan ekonomi globalAbdul Hadi Ilman
 

More from Abdul Hadi Ilman (20)

9.ax.3 Wildavsky_Grad_School.pptx
9.ax.3 Wildavsky_Grad_School.pptx9.ax.3 Wildavsky_Grad_School.pptx
9.ax.3 Wildavsky_Grad_School.pptx
 
Presentation2.pptx
Presentation2.pptxPresentation2.pptx
Presentation2.pptx
 
9.ax.1 Political Realism History.pptx
9.ax.1 Political Realism History.pptx9.ax.1 Political Realism History.pptx
9.ax.1 Political Realism History.pptx
 
Speaking Truth to Power-Ethics_PPOL614.pptx
Speaking Truth to Power-Ethics_PPOL614.pptxSpeaking Truth to Power-Ethics_PPOL614.pptx
Speaking Truth to Power-Ethics_PPOL614.pptx
 
How to get a Scholarship.pdf
How to get a Scholarship.pdfHow to get a Scholarship.pdf
How to get a Scholarship.pdf
 
Bimbingan Teknis Laporan Kegiatan Penanaman Modal.pptx
Bimbingan Teknis Laporan Kegiatan Penanaman Modal.pptxBimbingan Teknis Laporan Kegiatan Penanaman Modal.pptx
Bimbingan Teknis Laporan Kegiatan Penanaman Modal.pptx
 
Peran Bank Indonesia dalam Pengembangan Ekonomi Syariah
Peran Bank Indonesia dalam Pengembangan Ekonomi SyariahPeran Bank Indonesia dalam Pengembangan Ekonomi Syariah
Peran Bank Indonesia dalam Pengembangan Ekonomi Syariah
 
Macroenomic Policy Coordination: Beyond Stability
Macroenomic Policy Coordination: Beyond StabilityMacroenomic Policy Coordination: Beyond Stability
Macroenomic Policy Coordination: Beyond Stability
 
Infant mortality rate in ASEAN Countries
Infant mortality rate in ASEAN CountriesInfant mortality rate in ASEAN Countries
Infant mortality rate in ASEAN Countries
 
Transportation in jakarta, indonesia
Transportation in jakarta, indonesiaTransportation in jakarta, indonesia
Transportation in jakarta, indonesia
 
Post crisis exchenge rate in indonesia
Post crisis exchenge rate in indonesiaPost crisis exchenge rate in indonesia
Post crisis exchenge rate in indonesia
 
FDI and growth in Indonesia
FDI and growth in IndonesiaFDI and growth in Indonesia
FDI and growth in Indonesia
 
How does foreign direct investment affect economic growth
How does foreign direct investment affect economic growthHow does foreign direct investment affect economic growth
How does foreign direct investment affect economic growth
 
Korean history
Korean historyKorean history
Korean history
 
Chapter 5 the challenge of new classical macroeconomics (Scarth)
Chapter 5 the challenge of new classical macroeconomics (Scarth)Chapter 5 the challenge of new classical macroeconomics (Scarth)
Chapter 5 the challenge of new classical macroeconomics (Scarth)
 
Chapter 4 the micro foundation of modern macroeconomics (Scarth)
Chapter 4 the micro foundation of modern macroeconomics (Scarth)Chapter 4 the micro foundation of modern macroeconomics (Scarth)
Chapter 4 the micro foundation of modern macroeconomics (Scarth)
 
Chapter 3 model consistent expectations (Scarth)
Chapter 3 model consistent expectations (Scarth)Chapter 3 model consistent expectations (Scarth)
Chapter 3 model consistent expectations (Scarth)
 
Chapter 2 the first neoclassical synthesis (Scarth)
Chapter 2 the first neoclassical synthesis (Scarth)Chapter 2 the first neoclassical synthesis (Scarth)
Chapter 2 the first neoclassical synthesis (Scarth)
 
Chapter 1 keynes and the classic (Scarth)
Chapter 1 keynes and the classic (Scarth)Chapter 1 keynes and the classic (Scarth)
Chapter 1 keynes and the classic (Scarth)
 
Prospek perbankan nasional hadapi perlambatan ekonomi global
Prospek perbankan nasional hadapi perlambatan ekonomi globalProspek perbankan nasional hadapi perlambatan ekonomi global
Prospek perbankan nasional hadapi perlambatan ekonomi global
 

Recently uploaded

Sesi 4_Kelompok 3 Kode Etik Profesi Akuntan Publik.pptx
Sesi 4_Kelompok 3 Kode Etik Profesi Akuntan Publik.pptxSesi 4_Kelompok 3 Kode Etik Profesi Akuntan Publik.pptx
Sesi 4_Kelompok 3 Kode Etik Profesi Akuntan Publik.pptx
bidakara2016
 
Prosedur Ekspor : Studi Kasus Ekspor Briket ke Yaman dan Proses Produksi Brik...
Prosedur Ekspor : Studi Kasus Ekspor Briket ke Yaman dan Proses Produksi Brik...Prosedur Ekspor : Studi Kasus Ekspor Briket ke Yaman dan Proses Produksi Brik...
Prosedur Ekspor : Studi Kasus Ekspor Briket ke Yaman dan Proses Produksi Brik...
Anisa Rizki Rahmawati
 
EKONOMI INDUSTRI ilmu tentang industri dan disiplin
EKONOMI INDUSTRI ilmu tentang industri dan disiplinEKONOMI INDUSTRI ilmu tentang industri dan disiplin
EKONOMI INDUSTRI ilmu tentang industri dan disiplin
anthoniusaldolemauk
 
PPT DANA DESAKEBIJAKAN PENERAPAN DANA DESA-1.pptx
PPT DANA DESAKEBIJAKAN PENERAPAN DANA DESA-1.pptxPPT DANA DESAKEBIJAKAN PENERAPAN DANA DESA-1.pptx
PPT DANA DESAKEBIJAKAN PENERAPAN DANA DESA-1.pptx
UNIVERSITAS LAMPUNG, SEKOLAH TINGGI AGAMA HINDU LAMPUNG
 
PPT SEMPRO PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN MOTIVASI DAN MODAL USAHA TERHADAP PERK...
PPT SEMPRO PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN MOTIVASI DAN MODAL USAHA TERHADAP PERK...PPT SEMPRO PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN MOTIVASI DAN MODAL USAHA TERHADAP PERK...
PPT SEMPRO PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN MOTIVASI DAN MODAL USAHA TERHADAP PERK...
hoiriyono
 
Pendapatan dan beban dalam Akuntansi.pptx
Pendapatan dan beban dalam Akuntansi.pptxPendapatan dan beban dalam Akuntansi.pptx
Pendapatan dan beban dalam Akuntansi.pptx
LidyaManuelia1
 
METODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHODE).pptx
METODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHODE).pptxMETODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHODE).pptx
METODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHODE).pptx
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
Dapat SP2DK, Harus Apa? Bagimana cara merespon surat cinta DJP?
Dapat SP2DK, Harus Apa? Bagimana cara merespon surat cinta DJP?Dapat SP2DK, Harus Apa? Bagimana cara merespon surat cinta DJP?
Dapat SP2DK, Harus Apa? Bagimana cara merespon surat cinta DJP?
EnforceA Real Solution
 
Modul Ajar Kurikulum Merdeka Tahun 2024.pptx
Modul Ajar Kurikulum Merdeka Tahun 2024.pptxModul Ajar Kurikulum Merdeka Tahun 2024.pptx
Modul Ajar Kurikulum Merdeka Tahun 2024.pptx
MarkusPiyusmanZebua
 
Risiko Tindak PPT & PPSPM SRA TAHUN 2023
Risiko Tindak PPT & PPSPM SRA TAHUN 2023Risiko Tindak PPT & PPSPM SRA TAHUN 2023
Risiko Tindak PPT & PPSPM SRA TAHUN 2023
AcengRohmana1
 
Kebijakan Pembangunan, Pasar, Negara & Masyarakat Sipil.pptx
Kebijakan Pembangunan, Pasar, Negara & Masyarakat Sipil.pptxKebijakan Pembangunan, Pasar, Negara & Masyarakat Sipil.pptx
Kebijakan Pembangunan, Pasar, Negara & Masyarakat Sipil.pptx
Tommy Priyatna
 
Pengertian Surplus Konsumen dan Produsen.pdf
Pengertian Surplus Konsumen dan Produsen.pdfPengertian Surplus Konsumen dan Produsen.pdf
Pengertian Surplus Konsumen dan Produsen.pdf
fadilahsaleh427
 
PERUSAHAAN PEMBIAYAAN LEASING SYARIAH .pptx
PERUSAHAAN PEMBIAYAAN LEASING SYARIAH .pptxPERUSAHAAN PEMBIAYAAN LEASING SYARIAH .pptx
PERUSAHAAN PEMBIAYAAN LEASING SYARIAH .pptx
muhammadarsyad77
 
Penghitungan Kerugian Keuangan Negara di Indonesia
Penghitungan Kerugian Keuangan Negara di IndonesiaPenghitungan Kerugian Keuangan Negara di Indonesia
Penghitungan Kerugian Keuangan Negara di Indonesia
FachrulAchast
 
PPT Reksadana (Reksadana ekonomi syariah).pptx
PPT Reksadana (Reksadana ekonomi syariah).pptxPPT Reksadana (Reksadana ekonomi syariah).pptx
PPT Reksadana (Reksadana ekonomi syariah).pptx
f4hmizakaria123
 
Cost Benefit Analysisss perhitunngan.ppt
Cost Benefit Analysisss perhitunngan.pptCost Benefit Analysisss perhitunngan.ppt
Cost Benefit Analysisss perhitunngan.ppt
meincha1152
 
METODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptx
METODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptxMETODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptx
METODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptx
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
reksadana syariah lutfi nihayatul khusniah
reksadana syariah lutfi nihayatul khusniahreksadana syariah lutfi nihayatul khusniah
reksadana syariah lutfi nihayatul khusniah
AhmadVikriKhoirulAna
 
aktivitas ekonomi dalam perspektif islam
aktivitas ekonomi dalam perspektif islamaktivitas ekonomi dalam perspektif islam
aktivitas ekonomi dalam perspektif islam
RoyhanHidayatulloh
 

Recently uploaded (19)

Sesi 4_Kelompok 3 Kode Etik Profesi Akuntan Publik.pptx
Sesi 4_Kelompok 3 Kode Etik Profesi Akuntan Publik.pptxSesi 4_Kelompok 3 Kode Etik Profesi Akuntan Publik.pptx
Sesi 4_Kelompok 3 Kode Etik Profesi Akuntan Publik.pptx
 
Prosedur Ekspor : Studi Kasus Ekspor Briket ke Yaman dan Proses Produksi Brik...
Prosedur Ekspor : Studi Kasus Ekspor Briket ke Yaman dan Proses Produksi Brik...Prosedur Ekspor : Studi Kasus Ekspor Briket ke Yaman dan Proses Produksi Brik...
Prosedur Ekspor : Studi Kasus Ekspor Briket ke Yaman dan Proses Produksi Brik...
 
EKONOMI INDUSTRI ilmu tentang industri dan disiplin
EKONOMI INDUSTRI ilmu tentang industri dan disiplinEKONOMI INDUSTRI ilmu tentang industri dan disiplin
EKONOMI INDUSTRI ilmu tentang industri dan disiplin
 
PPT DANA DESAKEBIJAKAN PENERAPAN DANA DESA-1.pptx
PPT DANA DESAKEBIJAKAN PENERAPAN DANA DESA-1.pptxPPT DANA DESAKEBIJAKAN PENERAPAN DANA DESA-1.pptx
PPT DANA DESAKEBIJAKAN PENERAPAN DANA DESA-1.pptx
 
PPT SEMPRO PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN MOTIVASI DAN MODAL USAHA TERHADAP PERK...
PPT SEMPRO PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN MOTIVASI DAN MODAL USAHA TERHADAP PERK...PPT SEMPRO PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN MOTIVASI DAN MODAL USAHA TERHADAP PERK...
PPT SEMPRO PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN MOTIVASI DAN MODAL USAHA TERHADAP PERK...
 
Pendapatan dan beban dalam Akuntansi.pptx
Pendapatan dan beban dalam Akuntansi.pptxPendapatan dan beban dalam Akuntansi.pptx
Pendapatan dan beban dalam Akuntansi.pptx
 
METODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHODE).pptx
METODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHODE).pptxMETODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHODE).pptx
METODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHODE).pptx
 
Dapat SP2DK, Harus Apa? Bagimana cara merespon surat cinta DJP?
Dapat SP2DK, Harus Apa? Bagimana cara merespon surat cinta DJP?Dapat SP2DK, Harus Apa? Bagimana cara merespon surat cinta DJP?
Dapat SP2DK, Harus Apa? Bagimana cara merespon surat cinta DJP?
 
Modul Ajar Kurikulum Merdeka Tahun 2024.pptx
Modul Ajar Kurikulum Merdeka Tahun 2024.pptxModul Ajar Kurikulum Merdeka Tahun 2024.pptx
Modul Ajar Kurikulum Merdeka Tahun 2024.pptx
 
Risiko Tindak PPT & PPSPM SRA TAHUN 2023
Risiko Tindak PPT & PPSPM SRA TAHUN 2023Risiko Tindak PPT & PPSPM SRA TAHUN 2023
Risiko Tindak PPT & PPSPM SRA TAHUN 2023
 
Kebijakan Pembangunan, Pasar, Negara & Masyarakat Sipil.pptx
Kebijakan Pembangunan, Pasar, Negara & Masyarakat Sipil.pptxKebijakan Pembangunan, Pasar, Negara & Masyarakat Sipil.pptx
Kebijakan Pembangunan, Pasar, Negara & Masyarakat Sipil.pptx
 
Pengertian Surplus Konsumen dan Produsen.pdf
Pengertian Surplus Konsumen dan Produsen.pdfPengertian Surplus Konsumen dan Produsen.pdf
Pengertian Surplus Konsumen dan Produsen.pdf
 
PERUSAHAAN PEMBIAYAAN LEASING SYARIAH .pptx
PERUSAHAAN PEMBIAYAAN LEASING SYARIAH .pptxPERUSAHAAN PEMBIAYAAN LEASING SYARIAH .pptx
PERUSAHAAN PEMBIAYAAN LEASING SYARIAH .pptx
 
Penghitungan Kerugian Keuangan Negara di Indonesia
Penghitungan Kerugian Keuangan Negara di IndonesiaPenghitungan Kerugian Keuangan Negara di Indonesia
Penghitungan Kerugian Keuangan Negara di Indonesia
 
PPT Reksadana (Reksadana ekonomi syariah).pptx
PPT Reksadana (Reksadana ekonomi syariah).pptxPPT Reksadana (Reksadana ekonomi syariah).pptx
PPT Reksadana (Reksadana ekonomi syariah).pptx
 
Cost Benefit Analysisss perhitunngan.ppt
Cost Benefit Analysisss perhitunngan.pptCost Benefit Analysisss perhitunngan.ppt
Cost Benefit Analysisss perhitunngan.ppt
 
METODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptx
METODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptxMETODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptx
METODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptx
 
reksadana syariah lutfi nihayatul khusniah
reksadana syariah lutfi nihayatul khusniahreksadana syariah lutfi nihayatul khusniah
reksadana syariah lutfi nihayatul khusniah
 
aktivitas ekonomi dalam perspektif islam
aktivitas ekonomi dalam perspektif islamaktivitas ekonomi dalam perspektif islam
aktivitas ekonomi dalam perspektif islam
 

Strategi indonesia menghadapi turbulensi perekonomian global 2020

  • 1. KEMENTERIAN KEUANGAN 0 Strategi Indonesia Menghadapi Turbulensi Perekonomian Dunia 2020 Malam Silaturahmi ISEI Jakarta, 1 November 2019
  • 3. Perekonomian Terkini Perekonomian Global menghadapi ketidakpastian, berdampak pada pelemahan ekonomi di banyak negara termasuk perekonomian domestik KEMENTERIAN KEUANGAN
  • 4. Argentina US China Japan South Korea UK EUROZONE • Belum tercapai kesepakatan perdagangan antara US dan China • Ancaman impeachment Trump oleh Kongres Mitigasi Non Deal Brexit : • Proyeksi defisit akan melebar • Ancaman resesi 2020 • Perlambatan Ekonomi • Perang Tarif dengan US Perang Dagang Resesi Ketegangan di Timur Tengah: • Serangan Turki ke pemberontak Kurdi dukungan US di Suriah • Serangan terhadap tanker minyak Iran (dikhawatirkan memicu serangan balasan) • Penempatan pasukan tambahan US di Arab Saudi yang dpt dianggap sbg persiapan serangan ke Iran • Demonstrasi di Irak menuntut perbaikan kondisi ekonomi Vietnam Ancaman downgrade karena permasalahan institusional yang berdampak keterlambatan pembayaran kewajiban utang RISIKO GLOBAL 3 Ekuador Krisis Politik akibat penghapusan subsidi • Krisis politik di Hongkong akibat demonstrasi yang terus berlanjut • Perang tarif dengan US • Stimulus moneter The Fed dengan penurunan 25 bps menyebabkan pelonggaran likuiditas global • Stimulus ECB • Stimulus PBOC melalui tambahan likuiditas 200 miliar yuan melalui pinjaman ke sistem perbankan dengan tenor 1 tahun
  • 5. Ekonomi global tumbuh terendah sejak krisis keuangan global 2008 Pertumbuhan ekonomi global 3,6% 3,0% 3,2 %1,1% Pertumbuhan volume perdagangan global Proyeksi 2019 Proyeksi 20202018 • Proyeksi pertumbuhan ekonomi global terus direvisi ke bawah. Dalam 1 tahun terakhir, proyeksi pertumbuhan global 2019 turun 0,7 percentage point. • Perlambatan terjadi baik di negara maju maupun negara berkembang, termasuk mitra dagang utama Indonesia. • Perlambatan direspon dengan penurunan suku bunga dan kebijakan fiskal ekspansif. Sumber: WEO October, IMF Dengan risiko turun Dengan risiko turun 4 3,4% 3,6%5,5% 3,8% 2,2 % 3,4% 20172016 Risiko global yang harus diwaspadai Perang Dagang Resesi Ekonomi Penurunan Manufaktur & Investasi Tensi Geopolitik
  • 6. KEMENTERIAN KEUANGAN 3.2 2.1 6.8 5.3 4.2 7.1 2.3 1.3 1.5 4.5 4.7 6.2 2.3 0.4 6.3 5.1 0.1 6.8 1.2 1.3 1.0 5.0 4.9 2.3 5.5 AS Jerman Tiongkok Indonesia Singapura Vietnam Eropa Inggris Jepang India Malaysia Thailand Filipina 2018 Q1 2018 Q2 2018 Q3 2018 Q4 2019 Q1 2019 Q2Sumber: Bloomberg Perlambatan Pertumbuhan Ekonomi Terjadi di Banyak Negara 8.0 Sumber: Bloomberg 3.3 3.6 3.8 3.6 3.0 3.4 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019e 2020f WEO Apr 2019 WEO Jul 2019 WEO Okt 2019 Sumber: IMF Outlook Pertumbuhan Global Terus Terkoreksi Lemahnya perdagangan Perang dagang Melambatnya Aktivitas manufaktur Tensi geopolitik 5
  • 7. TRANSMISI RISIKO KE DOMESTIK Pasar finansial Aliran modal ke Indonesia dipengaruhi oleh kebijakan moneter negara maju 6 -5 0 5 10 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019* Aliran Modal ke Indonesia (miliar dolar) Perdagangan Kinerja neraca non migas tertekan, defisit neraca migas masih tinggi Perlambatan ekonomi global berdampak ke perekonomian Indonesia lewat 3 jalur: Penanaman Modal Asing (FDI) Sentimen negatif global dapat mempengaruhi investor confidence Quantitative easing taper tantrum Normalisasi suku bunga 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 Sem1 2019 Perkembangan FDI (USD miliar) -20 -10 0 10 20 30 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 Sd.Sept-2019 Neraca Perdagangan (USD miliar) Nonmigas Migas Neraca Perdagangan Sumber: Haver, *) Agustus Sumber: Bank Indonesia Sumber: BPS
  • 8. 3.35 3.02 3.61 3.13 3.39 0 1 2 3 4 5 6 7 Jan Mar Mei Jul Sep Nov Jan Mar Mei Jul Sep Nov Jan Mar Mei Jul Sep Nov Jan Mar Mei Jul Sep Nov Jan Mar Mei Jul Sep 2015 2016 2017 2018 2019 Inflasi (%, yoy) Ekonomi Indonesia masih mampu tumbuh 5,05 persen di Q2-2019 didorong oleh permintaan domestik yang kuat dan kinerja positif lintas sektor, khususnya sektor jasa. Inflasi juga berada di level terkendali untuk mendukung stabilitas konsumsi sebagai mesin utama pertumbuhan ekonomi. Di tengah perlambatan ekonomi global, fundamental ekonomi Indonesia masih sehat ditopang oleh permintaan domestik. 7 Sumber: CEIC dan Kemenkeu Pertumbuhan Ekonomi (%, yoy) 4.74 5.21 5.01 5.27 5.05 4.88 5.03 5.07 5.17 5.06 4.4 4.5 4.6 4.7 4.8 4.9 5.0 5.1 5.2 5.3 5.4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 2015 2016 2017 2018 2019
  • 9. AGGREGATE DEMAND 8 • Kondisi global volatile ekspor Indonesia tertekan • Sumber pertumbuhan Indonesia adalah perekonomian domestik (konsumsi RT, konsumsi pemerintah, dan investasi ) Arah kebijakan: •Menjaga konsumsi dan daya beli RT, stabilitas pasokan dan harga. •Mendorong investasi dengan insentif fiskal, peran kuasi-fiskal, dan partisipasi swasta. •Mendorong ekspor sektor manufaktur dan menggalakkan pariwisata. 57.6 7.6 31.7 Net Ekspor -0.63.7 Konsumsi RT dan LNPRT Rata2 2006-2018:5,1% 2015: 4.8 2016:5.0 2017: 5.0 2018: 5.1 2019 S1: 5.3 Konsumsi Pemerintah Rata2 2006-2018: 5,1% 2015: 5.3 2016: -0.1 2017: 2.1 2018: 4.8 2019 S1: 6.9 PMTB Rata2 2006-2018: 6,5% 2015: 5.3 2016: -0.1 2017: 2.1 2018: 4.8 2019 S1: 6.9 Ekspor Rata2 2006-2018: 5,0% 2015: -2.1 2016: -1.7 2017: 8.9 2018: 6.5 2019 S1: -1.8 Impor Rata2 2006- 2018: 5,0% 2015: -6.2 2016: -2.4 2017: 8.1 2018: 12.0 2019 S1: -7.0 Kue ekonomi didominasi permintaan domestik Konsumsi RT dan investasi sebagai engine of growth
  • 10. KEMENTERIAN KEUANGAN AGGREGATE SUPPLY 9 Pertumbuhan ekonomi sektoral 2015 2016 2017 2018 2019 -S1 Pertanian 3.8 3.4 3.9 3.9 3.7 Pertambangan -3.4 0.9 0.7 2.2 0.8 Industri 4.3 4.3 4.3 4.3 3.7 Konstruksi 6.4 5.2 6.8 6.1 5.8 Perdagangan 2.5 4.0 4.5 5.0 4.9 Transportasi 6.7 7.4 8.5 7.0 5.5 Akomodasi 4.3 5.2 5.4 5.7 5.7 Informasi dan Komunikasi 9.7 8.9 9.6 7.0 9.3 Jasa Keuangan 8.6 8.9 5.5 4.2 5.9 PDB 4.9 5.0 5.1 5.2 5.1 • Sektor pertanian, industri dan perdagangan selalu tumbuh di bawah rata-rata nasional, padahal total kontribusi terhadap PDB sebesar 46% • Pertumbuhan sektor pertambangan fluktuatif seiring pergerakan harga komoditas • Sektor jasa selalu tumbuh di atas rata-rata pertumbuhan nasional Sektor Perubahan share 2006-2015 (%) Share 2019 S1 (%) Primer -2,8 20,7 Sekunder -3,6 31,7 Tersier 3,2 44,1 Lain-lain 3,2 3,7
  • 11. 10 Transaksi Berjalan (USD miliar) -17.5 -17 -16.2 -31.2 -15.4 -2.0 -1.8 -1.6 -3.0 -2.8 -3.2 -2.7 -2.2 -1.7 -1.2 -0.7 -0.2 -35 -30 -25 -20 -15 -10 -5 0 2015 2016 2017 2018 S-1 2019 Rasio terhadap PDB (%) Defisit Neraca Berjalan masih menjadi tantangan • Defisit transaksi berjalan masih lebar antara lain disebabkan penurunan surplus neraca perdagangan serta meningkatnya defisit neraca jasa dan pendapatan primer. • Peningkatan daya saing menjadi kunci utama untuk perbaikan kinerja transaksi berjalan. • Neraca transaksi modal dan finansial masih mampu mencatatkan surplus. Namun, pada di tengah gejolak ekonomi global yang tinggi, Indonesia harus waspada terhadap risiko pengetatan likuiditas ketat. • Indonesia harus terus memperkuat sumber pembiayaan yang lebih sustainable seperti FDI. Untuk itu, iklim investasi akan terus diperbaiki.
  • 12. KEMENTERIAN KEUANGAN Pelemahan Ekonomi Juga tercermin pada melambatnya penerimaan pajak dari beberapa sektor usaha dan jenis pajak Realisasi Pajak & Kontribusinya berdasarkan sektor Realisasi Pajak & Kontribusinya berdasarkan jenis pajak (s.d 30 September 2019) (s.d 30 September 2019) 11
  • 13. 795.5 767.8 798.6 847.4 855.4 384.7 428.6 450.2 511.5 556.1 48.4 55.8 56.4 60.4 65.0 - 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 - 200.0 400.0 600.0 800.0 1,000.0 1,200.0 2015 2016 2017 2018 2019 % APBNTriliun Rp Realisasi Belanja KL s.d September, 2015-2019 APBN/APBNP Real. s.d 30 September % thd APBN/APBNP Kinerja Belanja KL s.d. Triwulan III 2019 memiliki penyerapan yang lebih tinggi dibanding tahun-tahun sebelumnya 48.5 66.4 76.8 68.0 83.3 75.3 60.8 50.4 68.6 61.4 - 5.0 10.0 15.0 20.0 25.0 30.0 35.0 40.0 45.0 50.0 55.0 60.0 65.0 70.0 75.0 80.0 85.0 90.0 KEMEN PU PERA KEMENHAN POLRI KEMENAG KEMENSOS KEMENKES KEMENKEU KEMENHUB KEMENRISTEK DIKTI KEMENDIKBUD persen thd APBN/P Kinerja Penyerapan 10 KL Terbesar s.d September, 2017-2019 2019 2018 2017 12
  • 14. KEMENTERIAN KEUANGAN Belanja K/L akan terus didorong agar tetap on track dan produktif dalam mendorong pertumbuhan ekonomi dan peningkatan kesejahteraan  instrumen counter cyclical 13 Belanja pegawai K/L s.d 30 September 2019 mencapai 82,3%, lebih tinggi dibanding 4 tahun terakhir 108.2 159.1 166.6 194.0 204.2 41.7 52.5 56.3 57.3 59.2 0 7 14 21 28 35 42 49 56 63 0 20 40 60 80 100 120 140 160 180 2015 2016 2017 2018 2019 PersenTriliun Rupiah Realisasi s.d 30 September % thd Pagu • Mendukung reformasi birokrasi • Peningkatan kualitas pelayanan publik Belanja Barang K/L s.d. 30 September mencapai 59,2%, lebih tinggi dibanding 4 tahun terakhir • Membiayai operasional pelayanan publik Realisasi Belanja Modal K/L s.d 30 September mencapai 42,5%, relatif sama dibandingkan tahun-tahun sebelumnya • Meningkatkan produktivitas • Meningkatkan iklim investasi Belanja Bantuan Sosial K/L s.d. 30 September 2019 mencapai 89,5%, lebih tinggi dibanding 4 tahun terakhir • Penurunan kemiskinan • Peningkatan kesejahteraan 133.7 151.7 150.3 164.8 184.7 72.8 72.6 67.2 72.5 82.3 -100 -40 20 80 -10 60 130 200 2015 2016 2017 2018 2019 PersenTriliun Rp Realisasi s.d 30 September % thd Pagu 76.8 82.6 90.6 89.9 80.4 30.4 40.0 40.3 44.1 42.5 -400 -200 0 0 25 50 75 100 2015 2016 2017 2018 2019 PersenTriliun Rupiah Realisasi s.d 30 September % thd Pagu 66.1 25.8 32.0 62.8 86.9 66.4 52.3 58.6 81.2 89.5 0 20 40 60 80 100 0 20 40 60 80 100 2015 2016 2017 2018 2019 PersenTriliun Rupiah Realisasi s.d 30 September % thd Pagu • Kebutuhan sarana prasarana publik (rumah MBR, alat mesin pertanian, pemeliharaan jalan, dll) • Mendorong pertumbuhan ekonomi & investasi pemerintah (jalan, waduk, jembatan, dll)
  • 15. KEMENTERIAN KEUANGAN Penting menjaga stabilitas domestik di tengah ketidakpastian global Menjaga konsumsi sebagai mesin utama pertumbuhan ekonomi Indonesia Meningkatkan daya saing untuk menarik FDI dan menggenjot ekspor Melakukan reformasi struktural dan menjaga stabilitas ekonomi-politik Meningkatkan kualitas sumber daya manusia sebagai aktor ekonomi APBN sebagai instrumen kebijakan fiskal untuk mendukung perekonomian melalui fungsi alokasi, distribusi, dan stabilisasi 14
  • 16. DISTRIBUSI STABILITAS ALOKASI Distribusi Pendapatan • Optimalisasi penerimaan • Kebijakan perpajakan yang adil • Program-program bantuan sosial yang tepat sasaran • Penguatan desentralisasi fiskal Alokasi Sumber Daya • Belanja yang berkualitas, produktif dan mendukung pembangunan • Prioritas pada belanja infrastruktur dan SDM • Penyediaan layanan publik yang memadai Stabilitas Makroekonomi • Tingkat defisit dan utang yang terkendali • Pembiayaan yang pruden • Mitigasi risiko bencanadan pengembangan sumber daya terbarukan • Penguatan fiscal buffer Pemerintah akan Mengoptimalkan peran Kebijakan Fiskal & APBN di Tengah Ketidakpastian Global 3 FUNGSI UTAMA KEBIJAKAN FISKAL & APBN 15
  • 18. Kebijakan APBN 2020 APBN tahun 2020 diarahkan untuk mendukung penguatan daya saing dan sumber daya manusia KEMENTERIAN KEUANGAN
  • 19. KEMENTERIAN KEUANGAN 18 5 PROGRAM PRIORITAS Pembangunan SDM Pembangunan Infrastruktur Penyederhanaan segala bentuk kendala regulasi Penyederhanaan Birokrasi Transformasi Ekonomi ● Prioritas utama merespons bonus demografi ● Menciptakan generasi pekerja keras, dinamis, & menguasai IPTEK ● Perlunya endowment fund untuk manajemen SDM ● Kerja sama dengan industri ● Pembangunan infrastruktur terus dilanjutkan untuk mendukung aktivitas masyarakat ● Termasuk pembangunan infrastruktur untuk mendukung pengembangan perekonomian dan kemudahan aksesibilitas. ● Mengajak DPR untuk menerbitkan 2 undang- undang besar, yaitu:  UU Cipta Lapangan Kerja  UU Pemberdayaan UMKM ● UU tersebut merevisi UU menghambat tercapainya lapangan kerja dan UMKM ● Memotong birokrasi yang panjang dan penyederhanaan eselonisasi ● Membuat eselon menjadi dua level saja, dengan tingkat fungsional yang menghargai kompetensi dan keahlian. ● Dari ekonomi yang tergantung pada SDA menjadi ekonomi dengan daya saing manufaktur dan jasa modern yang mempunyai nilai tambah tinggi. Arahan Presiden pada Pelantikan Tanggal 20 Oktober 2019
  • 20. KEMENTERIAN KEUANGAN 19 VISI INDONESIA 2045: MENJADI NEGARA MAJU KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
  • 21. KEMENTERIAN KEUANGAN 5,3 3,1 14.400 5,4 63 755 1.191 Pengangguran (%) Kemiskinan (%) Gini Rasio (indeks) Indeks Pembangunan Manusia 4,8 – 5,0 8,5 – 9,0 0,375 – 0,380 72,51 Indikator Ekonomi Makro Target Pembangunan Indikator Ekonomi Makro dan Pembangunan Tahun 2020 memperhatikan perkembangan perekonomian dan prospek serta risiko ke depan Terdapat perubahan pada harga dan lifting minyak dengan mempertimbangan harga minyak dunia dan prospek lifting minyak ke depan Upaya meningkatkan kesejahteraan a.l ditunjukkan dengan kesepakatan untuk menurunkan target tingkat pengangguran di dalam APBN 2020 20
  • 22. KEMENTERIAN KEUANGAN Postur APBN 2020 diarahkan untuk mendukung pencapaian sasaran pembangunan namun tetap mampu adaptif menghadapi risiko perekonomian 21
  • 23. APBN 2020 terus dijaga agar mendukung pertumbuhan namun tetap pruden 11.6 10.8 10.7 11.4 11.1 11.6 2015 2016 2017 2018 Outlook 2019 APBN 2020 Defisit APBN Tahun 2020 dijaga 1,76% PDB diarahkan semakin sehat dan adaptif menghadapi risiko perekonomian Tax RatioOptimalisasi penerimaan negara disertai dengan target yang realistis  Rasio defisit terhadap PDB tahun 2020 terendah dalam lima tahun terakhir  Defisit Kesimbangan Primer diturunkan bertahap ke arah positif  Penerimaan perpajakan untuk mendukung daya saing  Belanja Negara semakin fokus pada program yang produktif  Pembiayaan anggaran semakin menurun dimanfaatkan untuk mendukung peningkatan daya saing 22
  • 24. Kebijakan Penerimaan Negara Optimalisasi penerimaan negara disertai dukungan terhadap perekonomian, dunia usaha melalui insentif fiskal, dan peningkatan layanan kepada masyarakat Kebijakan Perpajakan Legal Administrasi Meningkatkankepatuhan wajibpajak Perbaikan kualitas pelayanan, penyuluhan, danpengawasanmelalui penguatansistemITdan administrasi perpajakan Implementasi KeterbukaanInformasi Perpajakan(AEoI) Ekstensifikasibarang kenacukai dan Penyesuaiantarifcukai hasil tembakau Kebijakan PNBP Peningkatan Efisiensi BUMN dan Kinerja BLU  Mempertimbangkan cashflow BUMN dan kemampuan keuangan BUMN.  Pengembangan usaha dan penugasan Pemerintah.  Pelayanan BLU yang lebih profesional. Peningkatan Pelayanan dan Penyesuaian Tarif  Mempertimbangkan daya beli dan pengembangan dunia usaha.  Optimalisasi pengelolaan Barang Milik Negara (BMN). Penyempurnaan Tata Kelola  implementasi UU PNBP dan penyempurnaan regulasi pelaksanaan UU PNBP.  Perluasan penggunaan teknologi informasi dalam rangka pelaksanaan dan peningkatan pelayanan. Pengelolaan dan Pemanfaatan SDA yang Optimal, Efektif dan Efisien  Penyempurnaan regulasi dan kontrak.  Efisiensi kegiatan.  Peningkatan kepatuhan dan intensifikasi pengawasan. Mengurangi tingkat penyelundupan dan Pengembangan/ perluasan fasilitas KITE dan IKM PPh dan PPN menjadi instrumen yang mendukung iklim investasi dan daya saing Menurunkan dwelling time/waktu bongkar muat kapal 23
  • 25. 24 Insentif Fiskal untuk Mendorong Investasi Kebijakan perpajakan juga diarahkan untuk mendorong investasi melalui fasilitas perpajakan dan bea dan cukai Insentif Fiskal dalam pipeline: • Super Deduction Padat Karya Mendorong Peran Swasta dalam Investasi Padat Karya Fasilitas Pajak Penghasilan • Tax Holiday • Tax Allowance • Pengurangan pajak penghasilan impor • Super Deduction untuk R&D and vocational training Fasilitas Bea & Cukai • Pembebasan bea masuk impor untuk barang modalKITE • Bonded Storage Area • Bea masuk ditanggung pemerintah Fasilitas PPN • Penguragan PPN: • Barang Modal • Pelayanan kesehatan dan Pendidikan • Pelayanan Sosial • Jasa ekspor Fasilitas Khusus • Fasilitas di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) • Fasilitas di kawasan industri • Free Trade Zone • Omnibus Law Mendorong Investasi dan dunia usaha melalui penurunan tarif PPh badan
  • 26. KEMENTERIAN KEUANGAN AKSELERASI PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR • Meningkatkan daya saing investasi dan ekspor • Mendukung tranformasi industrialisasi • Mendorong skema pembiayaan kreatif (KPBU: VGF atau AP) PENGUATAN PROGRAM PERLINDUNGAN SOSIAL • Mengakselerasi pengentasan kemiskinan • Peningkatan akurasi data dan perbaikan penyaluran, • Sinergi/sinkronisasi antar program • Subsidi yang tepat sasaran dan efektif ANTISIPASI KETIDAKPASTIAN EKONOMI GLOBAL & DOMESTIK • Mitigasi risiko bencana, pelestarian lingkungan, dan pengembangan Energi Baru Dan Terbarukan • Penguatan cadangan risiko fiskal SDM yang berkualitas • Peningkatan produktivitas/daya saing SDM • Perluasan akses pendidikan, peningkatan skill, enterpreneurship, ICT, penelitian • Percepatan pengurangan stunting, promotif preventif, program jaminan kesehatan nasional BIROKRASI YANG EFISIEN, MELAYANI, DAN BEBAS KORUPSI • Mendorong efektivitas birokrasi • Menjaga tingkat kesejahteraan aparatur dan pensiunan • Birokrasi yang berbasis kemajuan ICT 3 4 5 2 1 Fokus Belanja Pemerintah Pusat Tahun 2020 untuk mendukung pelaksanaan prioritas pembangunan dan penyelenggaraan Pemerintah  efisien dan efektif 01 02 03 0405 Anggaran Pendidikan Rp508,1 T Anggaran Kesehatan Rp132,2 T Anggaran Perlindungan Sosial Rp372,5 T Anggaran Birokrasi Rp261,3 T Anggaran Infrastruktur Rp423,3 T 25
  • 27. KEMENTERIAN KEUANGAN Anggaran Pendidikan diarahkan untuk peningkatan kualitas SDM sebagai bagian mewujudkan kesejahteraan dan keadilan rakyat Rp508,1 T APBN untuk mempersiapkan generasi muda untuk peningkatan kualitas SDM 26 • BOP PAUD (DAK Non Fisik) • Rp 4,5 T • 7,4 juta anak • Bantuan Operasional Sekolah • Rp 63,0 T • 54,6 juta jiwa • Kartu Indonesia Pintar (SD/SMP/SMA sederajat) • Rp 11,2 T • 20,1 juta jiwa • Beasiswa LPDP (S2/S3) • Rp 1,8 T • 5.000 mahasiswa baru dan 12.333 mahasiswa lanjutan • KIP Kuliah • Rp 6,7 T • 818,1 ribu mahasiswa • Sarpras PAUD • Rp 307,6 M • 5.841 ruang kelas • Bangun/Rehab Ruang Kelas • Rp 7,8 T • 15,1 ribu ruang kelas dan 2.677 sekolah • Riset oleh LPDP • Rp 284,1 M • 104 riset • Riset oleh Kemenristekdikti • Rp 1,5 T • 1.450 riset • Tunjangan Profesi Guru PNS • Rp 63,5 T • 1,3 juta guru • Tunjangan Profesi Guru Non PNS • Rp 10,7 T • 407,7 ribu guru Pendidikan Usia Dini Pendidikan Dasar Pendidikan Tinggi • Bangun/Rehab Kampus • Rp 4,4 T • 87 kampus
  • 28. KEMENTERIAN KEUANGAN Selain melalui belanja APBN, Swasta digandeng untuk peningkatan kualitas SDM melalui instrumen pajak untuk mendorong daya saing 27 Pengurangan pendapatan kotor paling banyak 300% dari biaya aktivitas R&D activities yang dilakukan di Indonesia Pengurangan pendapatan kotor paling banyak 200% dari total biaya aktivitas vokasional. Pengurangan pendapatan bersih sebesar 60% dari total investasi untuk industri padat karya. R&D Pelatihan Vokasional Proyek Padat Karya Insentif Baru: Super Deduction (PP 45 Tahun 2019) 300% 200% 60%
  • 30. KEMENTERIAN KEUANGAN APBN Tahun 2020 untuk Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat Berpenghasilan Rendah, Miskin dan Rentan Miskin Rp372,5 T Pembiayaan Ultra Mikro Rp1,0 T bagi 241 rb debitur (1,6 juta debitur akumulasi) Subsidi Bunga Kredit Usaha Rakyat Rp13,8 T bagi 16,47 juta debitur (akumulasi) Bantuan Sosial Usaha Ekonomi Produktif Rp270 M bagi 135 ribu KK Pemberdayaan Masyarakat Bantuan untuk Nelayan a.l. Premi Asuransi Rp33,0 M untuk 170 rb nelayan Akses Perumahan Subsidi Uang Muka Perumahan Rp600 M bagi 150 rb Keluarga (MBR) Subsidi Bunga Kredit Perumahan Rp3,9 T bagi 677 rb Keluarga (MBR) Peningkatan Produktivitas Pertanian Subsidi Pupuk Rp26,6 T bagi 16,2 juta petani Mendukung Pengembangan Perekonomian Desa Dana Desa Rp72,0 T untuk 74.954 desa termasuk: • 20.588 desa tertinggal • 6.835 desa sangat tertinggal Bantuan Pangan/Kartu Sembako Rp28,1 T 15,6 juta keluarga miskin Program Keluarga Harapan Rp29,1 T 10,0 juta keluarga miskin Peningkatan Kesejahteraan 29
  • 31. KEMENTERIAN KEUANGAN 30 Anggaran InfrastrukturUntuk membangun infrastruktur dan daerah terpencil Rp423,3 T
  • 32. KEMENTERIAN KEUANGAN (1) Danau Toba (2) Borobudur Percepatan Pengembangan 5 Destinasi Super Prioritas dilakukan melalui sinergi lintas K/L dan Pemda (3) Labuan Bajo (4) Mandalika K/L yang terlibat, a.l: 1. Kemen PUPR  Rp7,8 T 2. Kemenhub  Rp1,02 T 3. Kemenpar  Rp1,0 T 4. KLHK  Rp0,15 T 5. Kemen ESDM  Rp0,05 T 6. Kemendes PDTT  Rp0,08 T 7. Kemendikbud  Rp0,05 T 8. Bekraf  Rp0,02 T Catatan: anggaran di atas merupakan anggaran untuk pengembangan 10 destinasi wisata prioritas (5) Likupang Rp10,17 T Sumber gambar: persona.travel Terdapat tambahan destinasi pariwisata, dari sebelumnya 4 destinasi (sebagaimana disampaikan dalam Pidato Pengantar RAPBN) menjadi 5 destinasi 1. Pariwisata  sektor utama pembangunan nasional (visi Indonesia 2015-2045) 2. Arahan Presiden  infrastruktur di 5 Destinasi Pariwisata Super Prioritas (Danau Toba, Borobudur, Labuan Bajo, Mandalika, dan Likupang) dituntaskan tahun 2020 : tata ruang, akses dan konektivitas, fasilitas di destinasi wisata, SDM, produk lokal, dan promosi terintegrasi  sinergi lintas K/L dan Pemda 3. Alokasi anggaran tahun 2020 Rp10,17 T  meningkat 6 kali lipat dari alokasi 2019 (Rp1,69 T) 4. Target Kinerja Kemenpar Tahun 2020, a.l. : - Kontribusi PDB Nasional 4,8% - Devisa sebesar USD 19-21 Milyar - Kunjungan Wisman 18,5 juta orang dan Wisnus 312 juta orang - Jumlah Tenaga Kerja Pariwisata sebanyak 13 juta orang 31
  • 33. KEMENTERIAN KEUANGAN Diserahkan ke daerah, dilaksanakan sesuai prioritas dan kebutuhan daerah Dilaksanakan oleh daerah dengan control, monitoring dan evaluasi dari masing-masing K/L Pengampu Dilaksanakan oleh Desa dengan arahan penggunaan, monitoring dan evaluasi dari kemendes PDTT dan kemendagri DTK Dana Desa PUSAT DAERAH  Alokasi  Evaluasi APBD  Monev  Reward & Punishment  Perencanaan  Pelaksanaan  Pertanggung jawaban PUSAT DAERAH  Penilaian  Susun Juknis/ Jukop  Monev  Pengusulan  Pelaksanaan  Monev  Pertanggung jawaban S I N K R O N I S A S I PUSAT DAERAH  Alokasi  Arah Penggunaan  Monev  Perencanaan  Pelaksanaan  Pertanggung jawaban Rp544,7 T Rp202,5 T Rp72,0 TDTU 32 Desentralisasi Fiskal Melalui Transfer Ke Daerah dan Dana Desa Dana Transfer Umum Dana Transfer Khusus
  • 34. KEMENTERIAN KEUANGAN Dana Alokasi Khusus (DAK) FISIK PENDIDIKAN • 14.392 Ruang kelas • 7.968 perpustakaan sekolah • 6.779 Laboratorium dan Ruang Praktik KESEHATAN DAN KB • Kesehatan Dasar 6.452 Puskesmas dan 642 RS • 258 unit Puskesmas DTPK • 12 Kab/kota Pembangunan RS Pratama • 18 unit Puskesmas Pariwisata Pemeliharaan/Peningkatan/ Pembangunan Jalan 5.971 Km JALAN Jaringan Air Minum 549.266 Sambungan Rumah AIR MINUM Rehabilitasi dan Pembangunan Irigasi 167.755 Ha SANITASIIRIGASI 177.401 Tangki Septik 838 Sambungan Rumah 42 Truk Tinja Pembangunan/peningkatan kuallitas rumah 49.266 unit PERUMAHAN PERMUKIMAN KEMENDIKBUD & DIKTI KEMENKES & BKKBN KEMENTERIAN PUPR 33 Target Output Dana Transfer Khusus TA 2020
  • 35. KEMENTERIAN KEUANGAN KEMENDIKBUD & DIKTI KEMENKES & BKKBN KEMENKOP&UKM KEMENDAGRI KEMENPAR KEMENLHK 34 Dana Alokasi Khusus (DAK) Non Fisik Target Output Dana Transfer Khusus TA 2020
  • 36. KEMENTERIAN KEUANGAN 35 Kebijakan Defisit APBN Kebijakan fiskal ekspansif sebagai countercyclical terhadap kondisi ekonomi yang melambat
  • 37. Strategi Implementasi APBN 2020 Kementerian Keuangan akan menggunakan leverage yang dimiliki untuk menciptakan belanja yang berkualitas di tengah ketidakpastian global KEMENTERIAN KEUANGAN 36
  • 38. Kerangka Kebijakan Fiskal: 37 KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA EKONOMI MAKRO  Meningkatkan pertumbuhan;  Mendorong daya saing;  Meningkatkan investasi. PENYEHATAN FISKAL  Mobilisasi pendapatan;  Spending Better;  Pembiayaan kreatif dan Pengendalian Risiko PERBAIKAN NERACA PEMERINTAH PUSAT  Peningkatan aset;  Pengendalian Liabilitas  Peningkatan Ekuitas Mobilisasi Pendapatan yang inovatif untuk pelebaran fiscal space dalam rangka memperkuat belanja pembentuk aset:  Reformasi perpajakan  Reformasi PNBP  Insentif fiskal Pembiayaan yang kreatif dan mitigasi risiko untuk mengendalikan liabilitas:  Pengendalian defisit dan utang  Pembiayaan yang efisien dan kreatif Spending Better untuk efisiensi belanja dan meningkatkan belanja modal pembentuk aset;  Penajaman belanja barang  Penguatan belanja modal  Reformasi belanja pegawai  Efektivitas Bansos dan Subsidi  Penguatan kualitas desentralisasi fiskal 1 3 2 STRATEGI MAKRO FISKAL PERBAIKAN NERACA PEMERINTAH PUSAT KEBIJAKAN FISKAL  Mobilisasi pendapatan akan berdampak pada pelebaran fiscal space.  Pelebaran fiscal space dan spending better diharapkan dapat meningkatkan aset produktif Pelebaran fiscal space dan spending better juga dapat memitigasi risiko di masa depan sehingga dapat mengendalikan Liabilitas Dengan spending better dan pengendalian risiko yang solid akan dapat meningkatkan Ekuitas 1 ASET 2 LIABILITAS 3 EKUITAS •Mencapai Sasaran Makro •Penyehatan Fiskal •Perbaikan Neraca Pemerintah Pusat + + -
  • 39. KEMENTERIAN KEUANGAN Pentingnya meningkatkan koordinasi dan sinergi antar K/L serta dengan pemerintah daerah ... Program Stunting KEMENKES Kemensos Kemen PUPR K/L lainnya Pemda Perluasan sasaran menjadi 260 kab/kota Destinasi Wisata Prioritas Perlindungan Sosial dan Penurunan Kemiskinan KEMENPAR Kemen PUPR Kemenhub K/L lainnya Pemda • Dukungan regulasi daerah • Kesiapan masyarakat Kemensos TNP2K BPS K/L lainnya Pemda Perlunya dukungan database akurat dan terpadu 38
  • 40. KEMENTERIAN KEUANGAN 3 Performance-Based Budgeting Upaya-upaya untuk meningkatkan kualitas belanja KONSEP LAMA KONSEP BARU Starting Point: Belanja Tahun Lalu Target Pendanaan: Sesuai K/L Pengajuan Belanja oleh K/L: Bagaimana anggaran akan dibelanjakan Perdebatan: Belanja apa yang harus dipotong Starting Point: Target Tahun Depan Target Pendanaan: Sesuai Prioritas Outcome Pengajuan Belanja oleh K/L: Proposal untuk mencapai hasil Perdebatan: Belanja apa yang harus dipertahankan
  • 41. KEMENTERIAN KEUANGAN SPENDING BETTER BELANJA YANG LEBIH BERKUALITAS BELANJA BARANG 1. Penghematan belanja barang al. barang non-operasional (honor, bahan, dan ATK), perjalanan dinas dan paket meeting. 2. Penajaman dan sinkronisasi antara K/L & Pemda dalam belanja barang yang diserahkan kepada masyarakat/Pemda; 3. Pemanfaatan hasil efisiensi digunakan untuk penguatan reformasi birokrasi 1. Refocusing belanja modal untuk peningkatan kapasitas produksi dan daya saing al. energi, pangan, air, penguatan konektivitas, dan transportasi massal 2. Pembatasan pengadaan kendaraan bermotor dan pembangunan gedung baru 3. Mendorong agar K/L pro aktif mengembangkan skema pembiayaan kreatif dengan memberdayakan peran swasta, BUMN/BUMD dan BLU 1. Belanja pegawai berpengaruh positif terhadap efektivitas kinerja pemerintahan dan penurunan tingkat korupsi 2. Efektivitas birokrasi menjadi kunci untuk mendorong reformasi fiskal (pendapatan, belanja, dan pembiayaan) 3. Reformasi gaji dan pensiun dapat dijadikan sebagai instrumen untuk mendorong efektivitas birokrasi 4. Belanja pegawai didorong meningkat untuk mendukung reformasi birokrasi dan pertumbuhan ekonomi. 1. Integrasi dan sinergi antarprogram bansos dan subsidi 2. Bansos yang komprehensif: berbasis siklus hidup, antisipasi ageing population. 3. Memperkuat kualitas implementasi program (peningkatan ketepatan sasaran, pemanfaatan ICT, dan penguatan monev) 4. Mendorong pemberdayaan dan melindungi daya beli masyarakat miskin dan rentan (sinergi dengan program kewirausahaan atau ketenagakerjaan) BELANJA MODALBELANJA PEGAWAI BANSOS & SUBSIDI 40 Upaya-upaya untuk meningkatkan kualitas belanja
  • 42. KEMENTERIAN KEUANGAN Terima Kasih KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA 41