SlideShare a Scribd company logo
Model-Consistent
Expectations
Abdul Hadi Ilman
Universitas Teknologi Sumbawa
Oktober 2014
Chapter 3
Introduction to Advanced Macroeconomic (Scarth, 2009)
Introduction
Dalam pembahasan kita pada bab-bab sebelumnya selalu mengasumsikan bahwa
pelaku ekonomi memiliki ekspektasi yang statis (tetap), sehingga seringkali dikejutkan
dengan perubahan pada variable tertentu.
Secara umum, permasalahan ekspektasi pertama kali disampaikan oleh Keynes
melalui argumennya bahwa adanya ekspektasi yang membuat mekanisme
konvergensi ke full equilibrium kurang bisa dipastikan.
Dalam teori makroekonomi modern, para ekonom tidak puas dengan asumsi
ekspektasi statis, dan kemudian mereka memfokuskan pada model yang mengandung
ekspektasi pelaku ekonomi yang konsisten dengan model tersebut.
Introduction
Saat ini, pemodelan kebijakan stabilisasi lebih difokuskan pada aktivitas yang terus
berlangsung (ongoing operation), bukan aktivitas satu waktu yang terisolasi.
Analisis tersebut juga membatasi pada model dimana pelaku ekonomi benar-benar
mengetahui apa yang telah, sedang, dan akan dilakukan oleh pemrintah.
Dengan demikian terdapat dua kemungkinan akan terjadinya konvergensi pandangan
para macroeconomists:
1. Semua analisis modern fokus pada model-consistent expectations
2. Sama-sama menekankan pentingnya micro-foundation
Introduction
Ada 4 jenis ekspektasi:
1. Static Expectation
2. Adaptive Expectation
3. Perfect Foresight
4. Rational Expectation
Static Expectation
Merupakan model yang paling sederhana, dimana pelaku ekonomi akan berekpektasi
tentang variable ekonomi di masa depan sama persis dengan apa yang terjadi pada
masa lalu.
Misalnya: tingkat inflasi Indonesia tahun 2013 (yoy) adalah 7%, maka masyarakat
berekspektasi bahwa inflasi di tahun 2014 adalah sama, 7%.
Pelaku ekonomi diasumsikan tidak rasional, dengan selalu melakukan kesalahan yang
sistematis
Ketidakpastian dalam Makroekonomi
Ada tiga aspek ketidakpastian dalam sebuah perekonomian:
1. Situasi dimana pelaku ekonomi memiliki informasi yang tidak lengkap mengenai
variabel eksogen
2. Situasi dimana pelakua ekonomi (dan pengambil kebijakan ekonomi ) tidak
memiliki informasi yang tidak lengkap mengenai parameter slope dari model
3. Situasi dimana bentuk fungsi hubungan makroekonomi yang penting tidak
diketahui secara pasti
Kondisi ketidakpastian sering membuat instrumen-instrumen ekonomi yang telah
dibangun tidak mampu bekerja dengan baik
Perfect Foresight
Seorang individu diasumsikan sangat adaptif dalam melakukan peramalan sehingga tidak
pernah melakukan kesalahan dalam ramalan sebuah variabel ekonomi.
Hipotesis ini merupakan sisi esktrim lainnya dari static expectation
Antara static expectation dan perfect forsesight, di tengah-tengahnya terdapat adaptive
expectation.
Tetapi semua 3 hipotesis ini, masih melandaskan pada informasi di masa lalu,
Kenapa tidak menggunakan informasi saat ini ketika melakukan peramalan variabel ekonomi?
Misalnya, ketika bank sentral mengumumkan akan meningkatkan jumlah uang beredar pada
tahun depan, maka sebagian besar orang akan berekspektasi bahwa inflasi akan meningkat.
Akan tetapi, individu dengan pendekatan adaptive expectation tidak akan melakukan
perubahan pada ramalan dia, karena pengumuman terkait kebijakan di masa yang akan
datang tidak bisa merubah hasil saat ini
Adaptive Expectations
Hipotesis ini dikembangkan oleh Cagan pada tahun 1956, dan dipopulerkan oleh Friedman
ketika teori ini berperan penting dalam teorinya tentang permanent-income theory of
consumption
Secara sederhana, seorang individu akan meramalkan variabel endogen ekonomi dengan
asumsi bahwa nilai variabel di masa yang akan datang merupakan bobot rata-rata dari nilai
pada periode sebelumnya.
Pendekatan ini tidak terlalu kompleks dan memiliki konsistensi dalam jangka panjang (dalam
arti bahwa pada akhirnya bisa didapatkan nilai yang benar)
Misalnya, ketika tingkat inflasi meningkat dua kali lipat, dalam konteks pendekatan ini maka
inflasi di masa yang akan datang (expected inflation) pada akhirnya akan meningkat dua kali
lipat juga. Namun, butuh waktu untuk mencapai hasil akhir tersebut dan artinya dalam jangka
pendek tidak konsisten dan masih terhadi kesahalan yang sistematis.
Adaptive Expectations
Dengan mengabaikan semua unsur kebijakan dan error term, maka fungsi permintaan
dan penawaran (Kurva Philips) yang sudah direvisi menjadi seperti:
π adalah expected inflation. Kurva Philips mengandung asumsi bahwa inflasi inti
merupakan tingkat inflasi yang dibentuk secara adaptif melalui ekspektasi.
The adaptive-expectations hypothesis didefinisikan sebagai berikut:
Disebut juga sebagai error learning model, karena perubahan ramalan pelaku
ekonomi dipengaruhi oleh bagian dari error pada perkiraan sebelumnya.
Adaptive Expectations
Jika kita menggunakan hipotesis tersebut untuk beberapa waktu, maka dapat ditulis
sebagai berikut:
Dan jika disubstitusi semuanya, akan menjadi:
Dari formulasi yang terakhir inilah, yang menyatakan bahwa π adalah rata-rata
tertimbang dari nilai di masa lalu.
Adaptive Expectations
Adaptive Expectations
Rational Expectation (Ratex)
Backward-looking vs forward-looking
Hipotesis ini digunakan pada model yang menggambarkan sebuah perekonomian
yang sedang mengalami gejolak yang acak (a series of stochastic shocks), sehingga
pelaku ekonomi tidak mengetahui segalanya.
Akan tetapi, pelaku ekonomi memahami distribusi probabilitas penyebab gejolak
tersebut, sehingga mereka dapat membentuk ekspektasi yang lebih terarah.
Pelaku ekonomi dalam model ini juga melakukan kesalahan (error), akan tetapi tidak
sistematis. Ini sesuai dengan metode penyelesaian secara matematis dalam banyak
model ekonomi, dimana error diasumsikan bersifat stochastic.
Rational Expectation (Ratex)
Pada tahun 70an dan 80an kebijaksanaan-kebijaksanaan ekonomi yang
sesuai dengan ajaran Keynes telah gagal total dalam menghadapi
masalah-masalah ekonomi.
Kegagalan tersebut menimbulkan pemikiran ekonomi baru yang disebut
aliran gelombang baru (New Wave). Aliran ini meninjau kembali premi-
premi yang digunakan kubu Keynesian (orang-orang yang mengikuti
ajaran Keynes) yaitu perlunya campur tangan pemerintah seperti
penerapan kebijaksanaan dan pengaruh ekspektasi terhadap pola
konsumsi masyarakat
Rational Expectation (Ratex)
Penganut rational expectation (ratex) tidak lain adalah kelompok klasik baru (new-
classical), karena asumsi ratex dijadikan oleh kaum tersebut sebagai landasan
pokok seluruh analisis dan pemikirannya. John Muth merupakan pencetus
pertama ide ratex dimana pada awal 1960-an ia mengemukan premis : ”ekspektasi
tiap individu bersifat rasional bila ekspentasi tersebut identik dengan hasil prediksi
model”.
Premis ini mengandung pengertian bahwa apabila masyarakat mengetahui benar
informasi tentang suatu peristiwa atau kebijakan maka mereka akan bereaksi
dimana reakasi tersebut berciri rasional
Sebagai gambaran, jika masyarakat mengetahui bahwa jumlah uang beredar
meningkat dan mereka menyadari bahwa dampaknya akan terasa di dalam
peningkatan harga maka ekspektasi harga juga akan ikut meningkat
Rational Expectation (Ratex)
Menurut penganut model ratex jika dan hanya jika masyarakat membuat kesalahan
ekspektasi maka kebijakan pemerintah dapat memberi hasil, contohnya pada
kebijakan peningkatan jumlah uang beredar berdampak pada peningkatan output.
Walau demikian, paham klasik tentang kekuatan pasar nampaknya sangat kuat
berakar juga pada penganut model ratex. Menurut pandangan penganut ratex jika
kesalahan terjadi, intervensi pemerintah semacam contoh di atas tetap tidak
diinginkan karena ia justru akan menghasilkan ketidakpastian yang lebih besar lagi.
Menurut penganut ratex kesalahan ekspektasi karena kesulitan memperoleh
informasi memang tak dapat dihindarkan meskipun yang bersangkutan sangat
rasional dalam pengambilan keputusan. Dengan pengertian lain, menurut mereka
untuk mempunyai ekspektasi rasional tidak harus selalu bebas dari membuat
kesalahan ekspektasi
Pokok Pikiran Ratex
Tidak ada peluang kebijaksanaan fiskal maupun moneter untuk menstabilkan
perekonomian
Masalah-masalah/peristiwa ekonomi terjadi karena kesalahan dalam memperkirakan
peristiwa ekonomi pada masa yang akan dating. Kesalahan tersebut tidak terjadi
secara sistematis melainkan secara acak/random
Kritik terhadap Keynes tentang perlunya campur tangan pemerintah dan
pembentukan ekspektasi yang didasarkan pada informasi masa lalu
Asumsi Dasar Ratex (1)
Semua pelaku kegiatan ekonomi bertindak secara rasional, mengetahui seluk
beluk kegiatan ekonomi dan mempunyai informasi yang lengkap mengenai
peristiwa-peristiwa dalam perekonomian.
Keadaan yang berlaku di masa depan dapat diramalkan, selanjutnya dengan
pemikiran rasional dapat menentukan reaksi terbaik terhadap perubahan yang
diramalkan akan berlaku.
Akibat dari asumsi ini, teori ekspektasi rasional mengembangkan analisis
berdasarkan prinsip-prinsip yang terdapat dalam teori mikroekonomi yang juga
bertitik tolak dari anggapan bahwa pembeli, produsen, dan pemilik faktor
produksi bertindak secara rasional dalam menjalankan kegiatannya.
Asumsi Dasar Ratex (2)
Semua jenis pasar beroperasi secara efisien dan dapat dengan cepat membuat penyesuaian-
penyesuaian ke arah perubahan yang berlaku.
Asumsi kedua ini sesuai dengan pendapat ahli-ahli ekonomi klasik, dan merupakan salah satu
alasan yang menyebabkan teori ini dinamakan new classical economics. Menurut asumsi
kedua, tingkat harga dan tingkat upah dapat dengan mudah mengalami perubahan.
Kekurangan penawaran barang akan menaikkan harga, dan kelebihan penawaran
mengakibatkan harga turun. Buruh yang berkelebihan akan menurunkan upah, sebaliknya
kekurangan buruh akan menaikkan upah mereka. Semua pasar bersifat persaingan sempurna,
dan informasi yang lengkap akan diketahui oleh semua pelaku kegiatan ekonomi di berbagai
pasar.
Chapter 3 model consistent expectations (Scarth)

More Related Content

What's hot

Chap15 en-id
Chap15 en-idChap15 en-id
Chap15 en-id
Judianto Nugroho
 
Chap13 en-id
Chap13 en-idChap13 en-id
Chap13 en-id
Judianto Nugroho
 
Resume makro ekonomi bab 1-19 mankiw
Resume makro ekonomi bab 1-19 mankiwResume makro ekonomi bab 1-19 mankiw
Resume makro ekonomi bab 1-19 mankiw
universitas negeri padang
 
Teori Konsumsi
Teori Konsumsi Teori Konsumsi
Teori Konsumsi
Mirza Syah
 
Kebijakan moneter
Kebijakan moneterKebijakan moneter
Kebijakan moneter
Irma Asyatun
 
UANG DAN INFLASI
UANG DAN INFLASIUANG DAN INFLASI
UANG DAN INFLASI
Muhammad Rafi Kambara
 
Chap09 en-id
Chap09 en-idChap09 en-id
Chap09 en-id
Judianto Nugroho
 
Tenaga kerja mankiw06
Tenaga kerja mankiw06Tenaga kerja mankiw06
Tenaga kerja mankiw06
munahar_hambali
 
Bab IV Teori Perilaku Konsumen
Bab IV Teori Perilaku KonsumenBab IV Teori Perilaku Konsumen
Bab IV Teori Perilaku Konsumen
Aditya Panim
 
Fluktuasi ekonomi
Fluktuasi ekonomiFluktuasi ekonomi
Fluktuasi ekonomi
gadis sriyamti
 
pengaruh kebijakan moneter dan fiskal terhadap permintaan agregat
pengaruh kebijakan moneter dan fiskal terhadap permintaan agregatpengaruh kebijakan moneter dan fiskal terhadap permintaan agregat
pengaruh kebijakan moneter dan fiskal terhadap permintaan agregat
Hasnah Rhiriesad
 
Pengantar ekonomi makro
Pengantar ekonomi makroPengantar ekonomi makro
Pengantar ekonomi makro
Yanto Setya
 
Ilmu Ekonomi Makro Permintaan agregat
Ilmu Ekonomi Makro Permintaan agregatIlmu Ekonomi Makro Permintaan agregat
Ilmu Ekonomi Makro Permintaan agregat
Yesica Adicondro
 
Kebijakan moneter dan fiskal
Kebijakan moneter dan fiskalKebijakan moneter dan fiskal
Kebijakan moneter dan fiskal
miftakhulkhoiroh
 
Penerimaan dari Pencetakan Uang (Seigniorage), Inflasi dan Tingkat Bunga
Penerimaan dari Pencetakan Uang (Seigniorage), Inflasi dan Tingkat BungaPenerimaan dari Pencetakan Uang (Seigniorage), Inflasi dan Tingkat Bunga
Penerimaan dari Pencetakan Uang (Seigniorage), Inflasi dan Tingkat Bunga
Muhammad Rafi Kambara
 
Bab IV pertumbuhan ekonomi
Bab IV pertumbuhan ekonomiBab IV pertumbuhan ekonomi
Bab IV pertumbuhan ekonomi
rizky putri khalifah
 
Modul Makroekonomi Mankiw Bab 11
Modul Makroekonomi Mankiw Bab 11Modul Makroekonomi Mankiw Bab 11
Modul Makroekonomi Mankiw Bab 11
Yesica Adicondro
 

What's hot (20)

Chap15 en-id
Chap15 en-idChap15 en-id
Chap15 en-id
 
Chap13 en-id
Chap13 en-idChap13 en-id
Chap13 en-id
 
Resume makro ekonomi bab 1-19 mankiw
Resume makro ekonomi bab 1-19 mankiwResume makro ekonomi bab 1-19 mankiw
Resume makro ekonomi bab 1-19 mankiw
 
Teori Konsumsi
Teori Konsumsi Teori Konsumsi
Teori Konsumsi
 
Kebijakan moneter
Kebijakan moneterKebijakan moneter
Kebijakan moneter
 
UANG DAN INFLASI
UANG DAN INFLASIUANG DAN INFLASI
UANG DAN INFLASI
 
Chap09 en-id
Chap09 en-idChap09 en-id
Chap09 en-id
 
Tenaga kerja mankiw06
Tenaga kerja mankiw06Tenaga kerja mankiw06
Tenaga kerja mankiw06
 
Bab 2 teori ekonomi klasik dan keyness
Bab 2 teori ekonomi klasik dan keynessBab 2 teori ekonomi klasik dan keyness
Bab 2 teori ekonomi klasik dan keyness
 
Bab IV Teori Perilaku Konsumen
Bab IV Teori Perilaku KonsumenBab IV Teori Perilaku Konsumen
Bab IV Teori Perilaku Konsumen
 
Fluktuasi ekonomi
Fluktuasi ekonomiFluktuasi ekonomi
Fluktuasi ekonomi
 
pengaruh kebijakan moneter dan fiskal terhadap permintaan agregat
pengaruh kebijakan moneter dan fiskal terhadap permintaan agregatpengaruh kebijakan moneter dan fiskal terhadap permintaan agregat
pengaruh kebijakan moneter dan fiskal terhadap permintaan agregat
 
Pengantar ekonomi makro
Pengantar ekonomi makroPengantar ekonomi makro
Pengantar ekonomi makro
 
Ilmu Ekonomi Makro Permintaan agregat
Ilmu Ekonomi Makro Permintaan agregatIlmu Ekonomi Makro Permintaan agregat
Ilmu Ekonomi Makro Permintaan agregat
 
Kebijakan moneter dan fiskal
Kebijakan moneter dan fiskalKebijakan moneter dan fiskal
Kebijakan moneter dan fiskal
 
kebijakan harga pemerintah
kebijakan harga pemerintahkebijakan harga pemerintah
kebijakan harga pemerintah
 
Penerimaan dari Pencetakan Uang (Seigniorage), Inflasi dan Tingkat Bunga
Penerimaan dari Pencetakan Uang (Seigniorage), Inflasi dan Tingkat BungaPenerimaan dari Pencetakan Uang (Seigniorage), Inflasi dan Tingkat Bunga
Penerimaan dari Pencetakan Uang (Seigniorage), Inflasi dan Tingkat Bunga
 
Bab IV pertumbuhan ekonomi
Bab IV pertumbuhan ekonomiBab IV pertumbuhan ekonomi
Bab IV pertumbuhan ekonomi
 
Teori Ekonomi Makro
Teori Ekonomi MakroTeori Ekonomi Makro
Teori Ekonomi Makro
 
Modul Makroekonomi Mankiw Bab 11
Modul Makroekonomi Mankiw Bab 11Modul Makroekonomi Mankiw Bab 11
Modul Makroekonomi Mankiw Bab 11
 

Viewers also liked

Tipe tipe masyarakat dalam menyikapi perubahan sosial
Tipe tipe masyarakat dalam menyikapi perubahan sosialTipe tipe masyarakat dalam menyikapi perubahan sosial
Tipe tipe masyarakat dalam menyikapi perubahan sosial
Lena Sutanti
 
Perilaku masyarakat dalam perubahan sosial budaya di era globalisasi
Perilaku masyarakat dalam perubahan sosial budaya di era globalisasiPerilaku masyarakat dalam perubahan sosial budaya di era globalisasi
Perilaku masyarakat dalam perubahan sosial budaya di era globalisasi
Catur Prasetyo
 
Presentasi perubahan sosial budaya geo power point,,,..
Presentasi perubahan sosial budaya geo power point,,,..Presentasi perubahan sosial budaya geo power point,,,..
Presentasi perubahan sosial budaya geo power point,,,..Jenny Marselina
 
Ppt perubahan sosial kelompok 3
Ppt perubahan sosial kelompok 3Ppt perubahan sosial kelompok 3
Ppt perubahan sosial kelompok 3Salma Van Licht
 
MATERI PPT KEBUDAYAAN
MATERI PPT KEBUDAYAANMATERI PPT KEBUDAYAAN
MATERI PPT KEBUDAYAAN
arismacahyani78
 
Powerpoint keberagamanbdypnyyuni
Powerpoint keberagamanbdypnyyuniPowerpoint keberagamanbdypnyyuni
Powerpoint keberagamanbdypnyyunindriehs
 

Viewers also liked (7)

Tipe tipe masyarakat dalam menyikapi perubahan sosial
Tipe tipe masyarakat dalam menyikapi perubahan sosialTipe tipe masyarakat dalam menyikapi perubahan sosial
Tipe tipe masyarakat dalam menyikapi perubahan sosial
 
Tugas ips-powerpoint-eka-mei3
Tugas ips-powerpoint-eka-mei3Tugas ips-powerpoint-eka-mei3
Tugas ips-powerpoint-eka-mei3
 
Perilaku masyarakat dalam perubahan sosial budaya di era globalisasi
Perilaku masyarakat dalam perubahan sosial budaya di era globalisasiPerilaku masyarakat dalam perubahan sosial budaya di era globalisasi
Perilaku masyarakat dalam perubahan sosial budaya di era globalisasi
 
Presentasi perubahan sosial budaya geo power point,,,..
Presentasi perubahan sosial budaya geo power point,,,..Presentasi perubahan sosial budaya geo power point,,,..
Presentasi perubahan sosial budaya geo power point,,,..
 
Ppt perubahan sosial kelompok 3
Ppt perubahan sosial kelompok 3Ppt perubahan sosial kelompok 3
Ppt perubahan sosial kelompok 3
 
MATERI PPT KEBUDAYAAN
MATERI PPT KEBUDAYAANMATERI PPT KEBUDAYAAN
MATERI PPT KEBUDAYAAN
 
Powerpoint keberagamanbdypnyyuni
Powerpoint keberagamanbdypnyyuniPowerpoint keberagamanbdypnyyuni
Powerpoint keberagamanbdypnyyuni
 

Similar to Chapter 3 model consistent expectations (Scarth)

Chapter 2 the first neoclassical synthesis (Scarth)
Chapter 2 the first neoclassical synthesis (Scarth)Chapter 2 the first neoclassical synthesis (Scarth)
Chapter 2 the first neoclassical synthesis (Scarth)
Abdul Hadi Ilman
 
Hakikat dan Ruang Lingkup Ekonometrika
Hakikat dan Ruang Lingkup EkonometrikaHakikat dan Ruang Lingkup Ekonometrika
Hakikat dan Ruang Lingkup EkonometrikaYuca Siahaan
 
Compilation micro gabriell elena - 2101636210-la28
Compilation micro   gabriell elena - 2101636210-la28Compilation micro   gabriell elena - 2101636210-la28
Compilation micro gabriell elena - 2101636210-la28
GabriellElena
 
Makalah_Kelompok_4[1].docx
Makalah_Kelompok_4[1].docxMakalah_Kelompok_4[1].docx
Makalah_Kelompok_4[1].docx
ElangPramudya1
 
Compilation microeconomis
Compilation microeconomisCompilation microeconomis
Compilation microeconomis
dharma dina
 
Peramalan Forecasting
Peramalan ForecastingPeramalan Forecasting
Peramalan Forecasting
INDAHMAWARNI1
 
Pemahaman Desertasi Nathan Foresterr
Pemahaman Desertasi Nathan ForesterrPemahaman Desertasi Nathan Foresterr
HomeWork Compilation MicroEconomics
HomeWork Compilation MicroEconomicsHomeWork Compilation MicroEconomics
HomeWork Compilation MicroEconomics
jasonmarcellino
 
Chapter 4 the micro foundation of modern macroeconomics (Scarth)
Chapter 4 the micro foundation of modern macroeconomics (Scarth)Chapter 4 the micro foundation of modern macroeconomics (Scarth)
Chapter 4 the micro foundation of modern macroeconomics (Scarth)
Abdul Hadi Ilman
 
materi 8.ppt
materi 8.pptmateri 8.ppt
materi 8.ppt
padlah1984
 
Moneter (money supply endegenous keynes) ala Syamsul Alam
Moneter (money supply endegenous keynes) ala Syamsul AlamMoneter (money supply endegenous keynes) ala Syamsul Alam
Moneter (money supply endegenous keynes) ala Syamsul Alam
syamsulalameconomic
 
Teori Akuntansi
Teori AkuntansiTeori Akuntansi
Teori Akuntansi
Propaningtyas Windardini
 
Makalah otw
Makalah otwMakalah otw
Makalah otw
Ardi Saputra
 
Kelompok 6 Tugas Akhir Pengantar Ekonomi Mikro Kelas H.pdf
Kelompok 6 Tugas Akhir Pengantar Ekonomi Mikro Kelas H.pdfKelompok 6 Tugas Akhir Pengantar Ekonomi Mikro Kelas H.pdf
Kelompok 6 Tugas Akhir Pengantar Ekonomi Mikro Kelas H.pdf
febriyantiar02
 
Konsep dasar ilmu ekonomi
Konsep dasar ilmu ekonomiKonsep dasar ilmu ekonomi
Konsep dasar ilmu ekonomi
Alfi Nastiti Mustikaningrum
 
Kelompok 6 PPT Pengantar Ekonomi Mikro bab 1-11
Kelompok 6 PPT Pengantar Ekonomi Mikro bab 1-11 Kelompok 6 PPT Pengantar Ekonomi Mikro bab 1-11
Kelompok 6 PPT Pengantar Ekonomi Mikro bab 1-11
Prisca193620
 
Aliran Ekonomi Makro dan Pokok-pokok Pemikirannya
Aliran Ekonomi Makro dan Pokok-pokok PemikirannyaAliran Ekonomi Makro dan Pokok-pokok Pemikirannya
Aliran Ekonomi Makro dan Pokok-pokok Pemikirannya
Yuca Siahaan
 
Akuntansi positif dan akuntansi normatif
Akuntansi positif dan akuntansi normatifAkuntansi positif dan akuntansi normatif
Akuntansi positif dan akuntansi normatifneeaem
 

Similar to Chapter 3 model consistent expectations (Scarth) (20)

Chapter 2 the first neoclassical synthesis (Scarth)
Chapter 2 the first neoclassical synthesis (Scarth)Chapter 2 the first neoclassical synthesis (Scarth)
Chapter 2 the first neoclassical synthesis (Scarth)
 
Hakikat dan Ruang Lingkup Ekonometrika
Hakikat dan Ruang Lingkup EkonometrikaHakikat dan Ruang Lingkup Ekonometrika
Hakikat dan Ruang Lingkup Ekonometrika
 
Bab 9 forecasting
Bab 9 forecastingBab 9 forecasting
Bab 9 forecasting
 
Compilation micro gabriell elena - 2101636210-la28
Compilation micro   gabriell elena - 2101636210-la28Compilation micro   gabriell elena - 2101636210-la28
Compilation micro gabriell elena - 2101636210-la28
 
Makalah_Kelompok_4[1].docx
Makalah_Kelompok_4[1].docxMakalah_Kelompok_4[1].docx
Makalah_Kelompok_4[1].docx
 
Compilation microeconomis
Compilation microeconomisCompilation microeconomis
Compilation microeconomis
 
Peramalan Forecasting
Peramalan ForecastingPeramalan Forecasting
Peramalan Forecasting
 
Pemahaman Desertasi Nathan Foresterr
Pemahaman Desertasi Nathan ForesterrPemahaman Desertasi Nathan Foresterr
Pemahaman Desertasi Nathan Foresterr
 
HomeWork Compilation MicroEconomics
HomeWork Compilation MicroEconomicsHomeWork Compilation MicroEconomics
HomeWork Compilation MicroEconomics
 
Chapter 4 the micro foundation of modern macroeconomics (Scarth)
Chapter 4 the micro foundation of modern macroeconomics (Scarth)Chapter 4 the micro foundation of modern macroeconomics (Scarth)
Chapter 4 the micro foundation of modern macroeconomics (Scarth)
 
materi 8.ppt
materi 8.pptmateri 8.ppt
materi 8.ppt
 
Moneter (money supply endegenous keynes) ala Syamsul Alam
Moneter (money supply endegenous keynes) ala Syamsul AlamMoneter (money supply endegenous keynes) ala Syamsul Alam
Moneter (money supply endegenous keynes) ala Syamsul Alam
 
Teori Akuntansi
Teori AkuntansiTeori Akuntansi
Teori Akuntansi
 
Makalah otw
Makalah otwMakalah otw
Makalah otw
 
Ekonomi
EkonomiEkonomi
Ekonomi
 
Kelompok 6 Tugas Akhir Pengantar Ekonomi Mikro Kelas H.pdf
Kelompok 6 Tugas Akhir Pengantar Ekonomi Mikro Kelas H.pdfKelompok 6 Tugas Akhir Pengantar Ekonomi Mikro Kelas H.pdf
Kelompok 6 Tugas Akhir Pengantar Ekonomi Mikro Kelas H.pdf
 
Konsep dasar ilmu ekonomi
Konsep dasar ilmu ekonomiKonsep dasar ilmu ekonomi
Konsep dasar ilmu ekonomi
 
Kelompok 6 PPT Pengantar Ekonomi Mikro bab 1-11
Kelompok 6 PPT Pengantar Ekonomi Mikro bab 1-11 Kelompok 6 PPT Pengantar Ekonomi Mikro bab 1-11
Kelompok 6 PPT Pengantar Ekonomi Mikro bab 1-11
 
Aliran Ekonomi Makro dan Pokok-pokok Pemikirannya
Aliran Ekonomi Makro dan Pokok-pokok PemikirannyaAliran Ekonomi Makro dan Pokok-pokok Pemikirannya
Aliran Ekonomi Makro dan Pokok-pokok Pemikirannya
 
Akuntansi positif dan akuntansi normatif
Akuntansi positif dan akuntansi normatifAkuntansi positif dan akuntansi normatif
Akuntansi positif dan akuntansi normatif
 

More from Abdul Hadi Ilman

9.ax.3 Wildavsky_Grad_School.pptx
9.ax.3 Wildavsky_Grad_School.pptx9.ax.3 Wildavsky_Grad_School.pptx
9.ax.3 Wildavsky_Grad_School.pptx
Abdul Hadi Ilman
 
Presentation2.pptx
Presentation2.pptxPresentation2.pptx
Presentation2.pptx
Abdul Hadi Ilman
 
9.ax.1 Political Realism History.pptx
9.ax.1 Political Realism History.pptx9.ax.1 Political Realism History.pptx
9.ax.1 Political Realism History.pptx
Abdul Hadi Ilman
 
Speaking Truth to Power-Ethics_PPOL614.pptx
Speaking Truth to Power-Ethics_PPOL614.pptxSpeaking Truth to Power-Ethics_PPOL614.pptx
Speaking Truth to Power-Ethics_PPOL614.pptx
Abdul Hadi Ilman
 
How to get a Scholarship.pdf
How to get a Scholarship.pdfHow to get a Scholarship.pdf
How to get a Scholarship.pdf
Abdul Hadi Ilman
 
Bimbingan Teknis Laporan Kegiatan Penanaman Modal.pptx
Bimbingan Teknis Laporan Kegiatan Penanaman Modal.pptxBimbingan Teknis Laporan Kegiatan Penanaman Modal.pptx
Bimbingan Teknis Laporan Kegiatan Penanaman Modal.pptx
Abdul Hadi Ilman
 
Peran Bank Indonesia dalam Pengembangan Ekonomi Syariah
Peran Bank Indonesia dalam Pengembangan Ekonomi SyariahPeran Bank Indonesia dalam Pengembangan Ekonomi Syariah
Peran Bank Indonesia dalam Pengembangan Ekonomi Syariah
Abdul Hadi Ilman
 
Strategi indonesia menghadapi turbulensi perekonomian global 2020
Strategi indonesia menghadapi turbulensi perekonomian global 2020Strategi indonesia menghadapi turbulensi perekonomian global 2020
Strategi indonesia menghadapi turbulensi perekonomian global 2020
Abdul Hadi Ilman
 
Macroenomic Policy Coordination: Beyond Stability
Macroenomic Policy Coordination: Beyond StabilityMacroenomic Policy Coordination: Beyond Stability
Macroenomic Policy Coordination: Beyond Stability
Abdul Hadi Ilman
 
Infant mortality rate in ASEAN Countries
Infant mortality rate in ASEAN CountriesInfant mortality rate in ASEAN Countries
Infant mortality rate in ASEAN Countries
Abdul Hadi Ilman
 
Transportation in jakarta, indonesia
Transportation in jakarta, indonesiaTransportation in jakarta, indonesia
Transportation in jakarta, indonesia
Abdul Hadi Ilman
 
Post crisis exchenge rate in indonesia
Post crisis exchenge rate in indonesiaPost crisis exchenge rate in indonesia
Post crisis exchenge rate in indonesia
Abdul Hadi Ilman
 
FDI and growth in Indonesia
FDI and growth in IndonesiaFDI and growth in Indonesia
FDI and growth in Indonesia
Abdul Hadi Ilman
 
How does foreign direct investment affect economic growth
How does foreign direct investment affect economic growthHow does foreign direct investment affect economic growth
How does foreign direct investment affect economic growth
Abdul Hadi Ilman
 
Korean history
Korean historyKorean history
Korean history
Abdul Hadi Ilman
 
Chapter 5 the challenge of new classical macroeconomics (Scarth)
Chapter 5 the challenge of new classical macroeconomics (Scarth)Chapter 5 the challenge of new classical macroeconomics (Scarth)
Chapter 5 the challenge of new classical macroeconomics (Scarth)
Abdul Hadi Ilman
 
Chapter 1 keynes and the classic (Scarth)
Chapter 1 keynes and the classic (Scarth)Chapter 1 keynes and the classic (Scarth)
Chapter 1 keynes and the classic (Scarth)
Abdul Hadi Ilman
 
Prospek perbankan nasional hadapi perlambatan ekonomi global
Prospek perbankan nasional hadapi perlambatan ekonomi globalProspek perbankan nasional hadapi perlambatan ekonomi global
Prospek perbankan nasional hadapi perlambatan ekonomi globalAbdul Hadi Ilman
 
Sekilas tentang beasiswa lpdp.08 10-2012.23.23 final banget 2
Sekilas tentang beasiswa lpdp.08 10-2012.23.23 final banget 2Sekilas tentang beasiswa lpdp.08 10-2012.23.23 final banget 2
Sekilas tentang beasiswa lpdp.08 10-2012.23.23 final banget 2Abdul Hadi Ilman
 
Rencana Anggaran Kementerian Keuangan 2013
Rencana Anggaran Kementerian Keuangan 2013Rencana Anggaran Kementerian Keuangan 2013
Rencana Anggaran Kementerian Keuangan 2013Abdul Hadi Ilman
 

More from Abdul Hadi Ilman (20)

9.ax.3 Wildavsky_Grad_School.pptx
9.ax.3 Wildavsky_Grad_School.pptx9.ax.3 Wildavsky_Grad_School.pptx
9.ax.3 Wildavsky_Grad_School.pptx
 
Presentation2.pptx
Presentation2.pptxPresentation2.pptx
Presentation2.pptx
 
9.ax.1 Political Realism History.pptx
9.ax.1 Political Realism History.pptx9.ax.1 Political Realism History.pptx
9.ax.1 Political Realism History.pptx
 
Speaking Truth to Power-Ethics_PPOL614.pptx
Speaking Truth to Power-Ethics_PPOL614.pptxSpeaking Truth to Power-Ethics_PPOL614.pptx
Speaking Truth to Power-Ethics_PPOL614.pptx
 
How to get a Scholarship.pdf
How to get a Scholarship.pdfHow to get a Scholarship.pdf
How to get a Scholarship.pdf
 
Bimbingan Teknis Laporan Kegiatan Penanaman Modal.pptx
Bimbingan Teknis Laporan Kegiatan Penanaman Modal.pptxBimbingan Teknis Laporan Kegiatan Penanaman Modal.pptx
Bimbingan Teknis Laporan Kegiatan Penanaman Modal.pptx
 
Peran Bank Indonesia dalam Pengembangan Ekonomi Syariah
Peran Bank Indonesia dalam Pengembangan Ekonomi SyariahPeran Bank Indonesia dalam Pengembangan Ekonomi Syariah
Peran Bank Indonesia dalam Pengembangan Ekonomi Syariah
 
Strategi indonesia menghadapi turbulensi perekonomian global 2020
Strategi indonesia menghadapi turbulensi perekonomian global 2020Strategi indonesia menghadapi turbulensi perekonomian global 2020
Strategi indonesia menghadapi turbulensi perekonomian global 2020
 
Macroenomic Policy Coordination: Beyond Stability
Macroenomic Policy Coordination: Beyond StabilityMacroenomic Policy Coordination: Beyond Stability
Macroenomic Policy Coordination: Beyond Stability
 
Infant mortality rate in ASEAN Countries
Infant mortality rate in ASEAN CountriesInfant mortality rate in ASEAN Countries
Infant mortality rate in ASEAN Countries
 
Transportation in jakarta, indonesia
Transportation in jakarta, indonesiaTransportation in jakarta, indonesia
Transportation in jakarta, indonesia
 
Post crisis exchenge rate in indonesia
Post crisis exchenge rate in indonesiaPost crisis exchenge rate in indonesia
Post crisis exchenge rate in indonesia
 
FDI and growth in Indonesia
FDI and growth in IndonesiaFDI and growth in Indonesia
FDI and growth in Indonesia
 
How does foreign direct investment affect economic growth
How does foreign direct investment affect economic growthHow does foreign direct investment affect economic growth
How does foreign direct investment affect economic growth
 
Korean history
Korean historyKorean history
Korean history
 
Chapter 5 the challenge of new classical macroeconomics (Scarth)
Chapter 5 the challenge of new classical macroeconomics (Scarth)Chapter 5 the challenge of new classical macroeconomics (Scarth)
Chapter 5 the challenge of new classical macroeconomics (Scarth)
 
Chapter 1 keynes and the classic (Scarth)
Chapter 1 keynes and the classic (Scarth)Chapter 1 keynes and the classic (Scarth)
Chapter 1 keynes and the classic (Scarth)
 
Prospek perbankan nasional hadapi perlambatan ekonomi global
Prospek perbankan nasional hadapi perlambatan ekonomi globalProspek perbankan nasional hadapi perlambatan ekonomi global
Prospek perbankan nasional hadapi perlambatan ekonomi global
 
Sekilas tentang beasiswa lpdp.08 10-2012.23.23 final banget 2
Sekilas tentang beasiswa lpdp.08 10-2012.23.23 final banget 2Sekilas tentang beasiswa lpdp.08 10-2012.23.23 final banget 2
Sekilas tentang beasiswa lpdp.08 10-2012.23.23 final banget 2
 
Rencana Anggaran Kementerian Keuangan 2013
Rencana Anggaran Kementerian Keuangan 2013Rencana Anggaran Kementerian Keuangan 2013
Rencana Anggaran Kementerian Keuangan 2013
 

Recently uploaded

EKONOMI INDUSTRI ilmu tentang industri dan disiplin
EKONOMI INDUSTRI ilmu tentang industri dan disiplinEKONOMI INDUSTRI ilmu tentang industri dan disiplin
EKONOMI INDUSTRI ilmu tentang industri dan disiplin
anthoniusaldolemauk
 
PPT SEMPRO PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN MOTIVASI DAN MODAL USAHA TERHADAP PERK...
PPT SEMPRO PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN MOTIVASI DAN MODAL USAHA TERHADAP PERK...PPT SEMPRO PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN MOTIVASI DAN MODAL USAHA TERHADAP PERK...
PPT SEMPRO PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN MOTIVASI DAN MODAL USAHA TERHADAP PERK...
hoiriyono
 
aktivitas ekonomi dalam perspektif islam
aktivitas ekonomi dalam perspektif islamaktivitas ekonomi dalam perspektif islam
aktivitas ekonomi dalam perspektif islam
RoyhanHidayatulloh
 
Prosedur Ekspor : Studi Kasus Ekspor Briket ke Yaman dan Proses Produksi Brik...
Prosedur Ekspor : Studi Kasus Ekspor Briket ke Yaman dan Proses Produksi Brik...Prosedur Ekspor : Studi Kasus Ekspor Briket ke Yaman dan Proses Produksi Brik...
Prosedur Ekspor : Studi Kasus Ekspor Briket ke Yaman dan Proses Produksi Brik...
Anisa Rizki Rahmawati
 
reksadana syariah lutfi nihayatul khusniah
reksadana syariah lutfi nihayatul khusniahreksadana syariah lutfi nihayatul khusniah
reksadana syariah lutfi nihayatul khusniah
AhmadVikriKhoirulAna
 
Risiko Tindak PPT & PPSPM SRA TAHUN 2023
Risiko Tindak PPT & PPSPM SRA TAHUN 2023Risiko Tindak PPT & PPSPM SRA TAHUN 2023
Risiko Tindak PPT & PPSPM SRA TAHUN 2023
AcengRohmana1
 
Pengertian Surplus Konsumen dan Produsen.pdf
Pengertian Surplus Konsumen dan Produsen.pdfPengertian Surplus Konsumen dan Produsen.pdf
Pengertian Surplus Konsumen dan Produsen.pdf
fadilahsaleh427
 
MAKALAH SISTEM PEREKONOMIAN INDONESIA.pptx
MAKALAH SISTEM PEREKONOMIAN INDONESIA.pptxMAKALAH SISTEM PEREKONOMIAN INDONESIA.pptx
MAKALAH SISTEM PEREKONOMIAN INDONESIA.pptx
JaffanNauval
 
PERUSAHAAN PEMBIAYAAN LEASING SYARIAH .pptx
PERUSAHAAN PEMBIAYAAN LEASING SYARIAH .pptxPERUSAHAAN PEMBIAYAAN LEASING SYARIAH .pptx
PERUSAHAAN PEMBIAYAAN LEASING SYARIAH .pptx
muhammadarsyad77
 
PPT Reksadana (Reksadana ekonomi syariah).pptx
PPT Reksadana (Reksadana ekonomi syariah).pptxPPT Reksadana (Reksadana ekonomi syariah).pptx
PPT Reksadana (Reksadana ekonomi syariah).pptx
f4hmizakaria123
 
Penghitungan Kerugian Keuangan Negara di Indonesia
Penghitungan Kerugian Keuangan Negara di IndonesiaPenghitungan Kerugian Keuangan Negara di Indonesia
Penghitungan Kerugian Keuangan Negara di Indonesia
FachrulAchast
 
Cost Benefit Analysisss perhitunngan.ppt
Cost Benefit Analysisss perhitunngan.pptCost Benefit Analysisss perhitunngan.ppt
Cost Benefit Analysisss perhitunngan.ppt
meincha1152
 
PPT DANA DESAKEBIJAKAN PENERAPAN DANA DESA-1.pptx
PPT DANA DESAKEBIJAKAN PENERAPAN DANA DESA-1.pptxPPT DANA DESAKEBIJAKAN PENERAPAN DANA DESA-1.pptx
PPT DANA DESAKEBIJAKAN PENERAPAN DANA DESA-1.pptx
UNIVERSITAS LAMPUNG, SEKOLAH TINGGI AGAMA HINDU LAMPUNG
 
Kebijakan Pembangunan, Pasar, Negara & Masyarakat Sipil.pptx
Kebijakan Pembangunan, Pasar, Negara & Masyarakat Sipil.pptxKebijakan Pembangunan, Pasar, Negara & Masyarakat Sipil.pptx
Kebijakan Pembangunan, Pasar, Negara & Masyarakat Sipil.pptx
Tommy Priyatna
 

Recently uploaded (14)

EKONOMI INDUSTRI ilmu tentang industri dan disiplin
EKONOMI INDUSTRI ilmu tentang industri dan disiplinEKONOMI INDUSTRI ilmu tentang industri dan disiplin
EKONOMI INDUSTRI ilmu tentang industri dan disiplin
 
PPT SEMPRO PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN MOTIVASI DAN MODAL USAHA TERHADAP PERK...
PPT SEMPRO PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN MOTIVASI DAN MODAL USAHA TERHADAP PERK...PPT SEMPRO PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN MOTIVASI DAN MODAL USAHA TERHADAP PERK...
PPT SEMPRO PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN MOTIVASI DAN MODAL USAHA TERHADAP PERK...
 
aktivitas ekonomi dalam perspektif islam
aktivitas ekonomi dalam perspektif islamaktivitas ekonomi dalam perspektif islam
aktivitas ekonomi dalam perspektif islam
 
Prosedur Ekspor : Studi Kasus Ekspor Briket ke Yaman dan Proses Produksi Brik...
Prosedur Ekspor : Studi Kasus Ekspor Briket ke Yaman dan Proses Produksi Brik...Prosedur Ekspor : Studi Kasus Ekspor Briket ke Yaman dan Proses Produksi Brik...
Prosedur Ekspor : Studi Kasus Ekspor Briket ke Yaman dan Proses Produksi Brik...
 
reksadana syariah lutfi nihayatul khusniah
reksadana syariah lutfi nihayatul khusniahreksadana syariah lutfi nihayatul khusniah
reksadana syariah lutfi nihayatul khusniah
 
Risiko Tindak PPT & PPSPM SRA TAHUN 2023
Risiko Tindak PPT & PPSPM SRA TAHUN 2023Risiko Tindak PPT & PPSPM SRA TAHUN 2023
Risiko Tindak PPT & PPSPM SRA TAHUN 2023
 
Pengertian Surplus Konsumen dan Produsen.pdf
Pengertian Surplus Konsumen dan Produsen.pdfPengertian Surplus Konsumen dan Produsen.pdf
Pengertian Surplus Konsumen dan Produsen.pdf
 
MAKALAH SISTEM PEREKONOMIAN INDONESIA.pptx
MAKALAH SISTEM PEREKONOMIAN INDONESIA.pptxMAKALAH SISTEM PEREKONOMIAN INDONESIA.pptx
MAKALAH SISTEM PEREKONOMIAN INDONESIA.pptx
 
PERUSAHAAN PEMBIAYAAN LEASING SYARIAH .pptx
PERUSAHAAN PEMBIAYAAN LEASING SYARIAH .pptxPERUSAHAAN PEMBIAYAAN LEASING SYARIAH .pptx
PERUSAHAAN PEMBIAYAAN LEASING SYARIAH .pptx
 
PPT Reksadana (Reksadana ekonomi syariah).pptx
PPT Reksadana (Reksadana ekonomi syariah).pptxPPT Reksadana (Reksadana ekonomi syariah).pptx
PPT Reksadana (Reksadana ekonomi syariah).pptx
 
Penghitungan Kerugian Keuangan Negara di Indonesia
Penghitungan Kerugian Keuangan Negara di IndonesiaPenghitungan Kerugian Keuangan Negara di Indonesia
Penghitungan Kerugian Keuangan Negara di Indonesia
 
Cost Benefit Analysisss perhitunngan.ppt
Cost Benefit Analysisss perhitunngan.pptCost Benefit Analysisss perhitunngan.ppt
Cost Benefit Analysisss perhitunngan.ppt
 
PPT DANA DESAKEBIJAKAN PENERAPAN DANA DESA-1.pptx
PPT DANA DESAKEBIJAKAN PENERAPAN DANA DESA-1.pptxPPT DANA DESAKEBIJAKAN PENERAPAN DANA DESA-1.pptx
PPT DANA DESAKEBIJAKAN PENERAPAN DANA DESA-1.pptx
 
Kebijakan Pembangunan, Pasar, Negara & Masyarakat Sipil.pptx
Kebijakan Pembangunan, Pasar, Negara & Masyarakat Sipil.pptxKebijakan Pembangunan, Pasar, Negara & Masyarakat Sipil.pptx
Kebijakan Pembangunan, Pasar, Negara & Masyarakat Sipil.pptx
 

Chapter 3 model consistent expectations (Scarth)

  • 1. Model-Consistent Expectations Abdul Hadi Ilman Universitas Teknologi Sumbawa Oktober 2014 Chapter 3 Introduction to Advanced Macroeconomic (Scarth, 2009)
  • 2. Introduction Dalam pembahasan kita pada bab-bab sebelumnya selalu mengasumsikan bahwa pelaku ekonomi memiliki ekspektasi yang statis (tetap), sehingga seringkali dikejutkan dengan perubahan pada variable tertentu. Secara umum, permasalahan ekspektasi pertama kali disampaikan oleh Keynes melalui argumennya bahwa adanya ekspektasi yang membuat mekanisme konvergensi ke full equilibrium kurang bisa dipastikan. Dalam teori makroekonomi modern, para ekonom tidak puas dengan asumsi ekspektasi statis, dan kemudian mereka memfokuskan pada model yang mengandung ekspektasi pelaku ekonomi yang konsisten dengan model tersebut.
  • 3. Introduction Saat ini, pemodelan kebijakan stabilisasi lebih difokuskan pada aktivitas yang terus berlangsung (ongoing operation), bukan aktivitas satu waktu yang terisolasi. Analisis tersebut juga membatasi pada model dimana pelaku ekonomi benar-benar mengetahui apa yang telah, sedang, dan akan dilakukan oleh pemrintah. Dengan demikian terdapat dua kemungkinan akan terjadinya konvergensi pandangan para macroeconomists: 1. Semua analisis modern fokus pada model-consistent expectations 2. Sama-sama menekankan pentingnya micro-foundation
  • 4. Introduction Ada 4 jenis ekspektasi: 1. Static Expectation 2. Adaptive Expectation 3. Perfect Foresight 4. Rational Expectation
  • 5. Static Expectation Merupakan model yang paling sederhana, dimana pelaku ekonomi akan berekpektasi tentang variable ekonomi di masa depan sama persis dengan apa yang terjadi pada masa lalu. Misalnya: tingkat inflasi Indonesia tahun 2013 (yoy) adalah 7%, maka masyarakat berekspektasi bahwa inflasi di tahun 2014 adalah sama, 7%. Pelaku ekonomi diasumsikan tidak rasional, dengan selalu melakukan kesalahan yang sistematis
  • 6. Ketidakpastian dalam Makroekonomi Ada tiga aspek ketidakpastian dalam sebuah perekonomian: 1. Situasi dimana pelaku ekonomi memiliki informasi yang tidak lengkap mengenai variabel eksogen 2. Situasi dimana pelakua ekonomi (dan pengambil kebijakan ekonomi ) tidak memiliki informasi yang tidak lengkap mengenai parameter slope dari model 3. Situasi dimana bentuk fungsi hubungan makroekonomi yang penting tidak diketahui secara pasti Kondisi ketidakpastian sering membuat instrumen-instrumen ekonomi yang telah dibangun tidak mampu bekerja dengan baik
  • 7. Perfect Foresight Seorang individu diasumsikan sangat adaptif dalam melakukan peramalan sehingga tidak pernah melakukan kesalahan dalam ramalan sebuah variabel ekonomi. Hipotesis ini merupakan sisi esktrim lainnya dari static expectation Antara static expectation dan perfect forsesight, di tengah-tengahnya terdapat adaptive expectation. Tetapi semua 3 hipotesis ini, masih melandaskan pada informasi di masa lalu, Kenapa tidak menggunakan informasi saat ini ketika melakukan peramalan variabel ekonomi? Misalnya, ketika bank sentral mengumumkan akan meningkatkan jumlah uang beredar pada tahun depan, maka sebagian besar orang akan berekspektasi bahwa inflasi akan meningkat. Akan tetapi, individu dengan pendekatan adaptive expectation tidak akan melakukan perubahan pada ramalan dia, karena pengumuman terkait kebijakan di masa yang akan datang tidak bisa merubah hasil saat ini
  • 8. Adaptive Expectations Hipotesis ini dikembangkan oleh Cagan pada tahun 1956, dan dipopulerkan oleh Friedman ketika teori ini berperan penting dalam teorinya tentang permanent-income theory of consumption Secara sederhana, seorang individu akan meramalkan variabel endogen ekonomi dengan asumsi bahwa nilai variabel di masa yang akan datang merupakan bobot rata-rata dari nilai pada periode sebelumnya. Pendekatan ini tidak terlalu kompleks dan memiliki konsistensi dalam jangka panjang (dalam arti bahwa pada akhirnya bisa didapatkan nilai yang benar) Misalnya, ketika tingkat inflasi meningkat dua kali lipat, dalam konteks pendekatan ini maka inflasi di masa yang akan datang (expected inflation) pada akhirnya akan meningkat dua kali lipat juga. Namun, butuh waktu untuk mencapai hasil akhir tersebut dan artinya dalam jangka pendek tidak konsisten dan masih terhadi kesahalan yang sistematis.
  • 9. Adaptive Expectations Dengan mengabaikan semua unsur kebijakan dan error term, maka fungsi permintaan dan penawaran (Kurva Philips) yang sudah direvisi menjadi seperti: π adalah expected inflation. Kurva Philips mengandung asumsi bahwa inflasi inti merupakan tingkat inflasi yang dibentuk secara adaptif melalui ekspektasi. The adaptive-expectations hypothesis didefinisikan sebagai berikut: Disebut juga sebagai error learning model, karena perubahan ramalan pelaku ekonomi dipengaruhi oleh bagian dari error pada perkiraan sebelumnya.
  • 10. Adaptive Expectations Jika kita menggunakan hipotesis tersebut untuk beberapa waktu, maka dapat ditulis sebagai berikut: Dan jika disubstitusi semuanya, akan menjadi: Dari formulasi yang terakhir inilah, yang menyatakan bahwa π adalah rata-rata tertimbang dari nilai di masa lalu.
  • 13. Rational Expectation (Ratex) Backward-looking vs forward-looking Hipotesis ini digunakan pada model yang menggambarkan sebuah perekonomian yang sedang mengalami gejolak yang acak (a series of stochastic shocks), sehingga pelaku ekonomi tidak mengetahui segalanya. Akan tetapi, pelaku ekonomi memahami distribusi probabilitas penyebab gejolak tersebut, sehingga mereka dapat membentuk ekspektasi yang lebih terarah. Pelaku ekonomi dalam model ini juga melakukan kesalahan (error), akan tetapi tidak sistematis. Ini sesuai dengan metode penyelesaian secara matematis dalam banyak model ekonomi, dimana error diasumsikan bersifat stochastic.
  • 14. Rational Expectation (Ratex) Pada tahun 70an dan 80an kebijaksanaan-kebijaksanaan ekonomi yang sesuai dengan ajaran Keynes telah gagal total dalam menghadapi masalah-masalah ekonomi. Kegagalan tersebut menimbulkan pemikiran ekonomi baru yang disebut aliran gelombang baru (New Wave). Aliran ini meninjau kembali premi- premi yang digunakan kubu Keynesian (orang-orang yang mengikuti ajaran Keynes) yaitu perlunya campur tangan pemerintah seperti penerapan kebijaksanaan dan pengaruh ekspektasi terhadap pola konsumsi masyarakat
  • 15. Rational Expectation (Ratex) Penganut rational expectation (ratex) tidak lain adalah kelompok klasik baru (new- classical), karena asumsi ratex dijadikan oleh kaum tersebut sebagai landasan pokok seluruh analisis dan pemikirannya. John Muth merupakan pencetus pertama ide ratex dimana pada awal 1960-an ia mengemukan premis : ”ekspektasi tiap individu bersifat rasional bila ekspentasi tersebut identik dengan hasil prediksi model”. Premis ini mengandung pengertian bahwa apabila masyarakat mengetahui benar informasi tentang suatu peristiwa atau kebijakan maka mereka akan bereaksi dimana reakasi tersebut berciri rasional Sebagai gambaran, jika masyarakat mengetahui bahwa jumlah uang beredar meningkat dan mereka menyadari bahwa dampaknya akan terasa di dalam peningkatan harga maka ekspektasi harga juga akan ikut meningkat
  • 16. Rational Expectation (Ratex) Menurut penganut model ratex jika dan hanya jika masyarakat membuat kesalahan ekspektasi maka kebijakan pemerintah dapat memberi hasil, contohnya pada kebijakan peningkatan jumlah uang beredar berdampak pada peningkatan output. Walau demikian, paham klasik tentang kekuatan pasar nampaknya sangat kuat berakar juga pada penganut model ratex. Menurut pandangan penganut ratex jika kesalahan terjadi, intervensi pemerintah semacam contoh di atas tetap tidak diinginkan karena ia justru akan menghasilkan ketidakpastian yang lebih besar lagi. Menurut penganut ratex kesalahan ekspektasi karena kesulitan memperoleh informasi memang tak dapat dihindarkan meskipun yang bersangkutan sangat rasional dalam pengambilan keputusan. Dengan pengertian lain, menurut mereka untuk mempunyai ekspektasi rasional tidak harus selalu bebas dari membuat kesalahan ekspektasi
  • 17. Pokok Pikiran Ratex Tidak ada peluang kebijaksanaan fiskal maupun moneter untuk menstabilkan perekonomian Masalah-masalah/peristiwa ekonomi terjadi karena kesalahan dalam memperkirakan peristiwa ekonomi pada masa yang akan dating. Kesalahan tersebut tidak terjadi secara sistematis melainkan secara acak/random Kritik terhadap Keynes tentang perlunya campur tangan pemerintah dan pembentukan ekspektasi yang didasarkan pada informasi masa lalu
  • 18. Asumsi Dasar Ratex (1) Semua pelaku kegiatan ekonomi bertindak secara rasional, mengetahui seluk beluk kegiatan ekonomi dan mempunyai informasi yang lengkap mengenai peristiwa-peristiwa dalam perekonomian. Keadaan yang berlaku di masa depan dapat diramalkan, selanjutnya dengan pemikiran rasional dapat menentukan reaksi terbaik terhadap perubahan yang diramalkan akan berlaku. Akibat dari asumsi ini, teori ekspektasi rasional mengembangkan analisis berdasarkan prinsip-prinsip yang terdapat dalam teori mikroekonomi yang juga bertitik tolak dari anggapan bahwa pembeli, produsen, dan pemilik faktor produksi bertindak secara rasional dalam menjalankan kegiatannya.
  • 19. Asumsi Dasar Ratex (2) Semua jenis pasar beroperasi secara efisien dan dapat dengan cepat membuat penyesuaian- penyesuaian ke arah perubahan yang berlaku. Asumsi kedua ini sesuai dengan pendapat ahli-ahli ekonomi klasik, dan merupakan salah satu alasan yang menyebabkan teori ini dinamakan new classical economics. Menurut asumsi kedua, tingkat harga dan tingkat upah dapat dengan mudah mengalami perubahan. Kekurangan penawaran barang akan menaikkan harga, dan kelebihan penawaran mengakibatkan harga turun. Buruh yang berkelebihan akan menurunkan upah, sebaliknya kekurangan buruh akan menaikkan upah mereka. Semua pasar bersifat persaingan sempurna, dan informasi yang lengkap akan diketahui oleh semua pelaku kegiatan ekonomi di berbagai pasar.