SlideShare a Scribd company logo
1 of 52
Stabilitas Lereng (slope stability)
Longsor
• Longsor adalah perpindahan material pembentuk lereng
berupa batuan, tanah, atau material campuran tersebut,
bergerak kebawah atau keluar lereng.
• Proses terjadinya longsor diawali oleh air yang meresap
ke dalam tanah akan menambah bobot tanah. Jika air
tersebut menembus sampai ke tanah kedap air yang
berperan sebagai bidang gelincir, maka tanah menjadi
licin dan tanah pelapukan diatasnya akan bergerak
mengikuti lereng dan keluar lereng.
Bentuk kelongsoran
Ada beberapa jenis bentuk kelongsoran, yaitu:
1. translasi, 5. rayapan tanah
2. rotasi, 6. aliran
3. pergerakan blok, 7. jungkiran
4. jatuhan, 8. nendatan
Di Indonesia jenis longsor yang paling sering
terjadi adalah longsor translasi dan longsor rotasi.
Tipe Kelongsoran
1. Translasi:
Longsor ini terjadi karena bergeraknya massa tanah dan batuan
pada bidang gelincir berbentuk rata atau menggelombang landai.
Lereng Asli
Massa tanah
yang bergerak
2. Rotasi:
Longsoran ini muncul akibat bergeraknya massa
tanah dan batuan pada bidang gelincir berbentuk
cekung.
Lereng Asli
Massa tanah
yang bergerak
3. Pergerakan Blok:
Pergerakan blok terjadi karena perpindahan batuan yang
bergerak pada bidang gelincir berbentuk rata. Longsor jenis
ini disebut juga longsor translasi blok batu.
Posisi awal
Blok yang bergerak
4. Jatuhan
Runtuhan batu terjadi saat sejumlah besar batuan atau material
lain bergerak kebawah dengan cara jatuh bebas. Biasanya, longsor
ini terjadi pada lereng yang terjal sampai menggantung, terutama
di daerah pantai.
Posisi awal
Jatuhan batu
5. Rayapan Tanah:
Longsor ini bergerak lambat serta serta jenis tanahnya berupa butiran kasar
dan halus. Longsor ini hampir tidak dapat dikenal. Setelah beberapa lama
terjadi longsor jenis rayapan, posisi tiang-tiang telepon, pohon-pohon, dan
rumah akan miring kebawah.
Sebagian
jalan tertutup
material
longsoran
Lapisan
batuan
dasar
dibawah
tanah
6. Aliran
Longsor ini terjadi ketika massa tanah bergerak didorong oleh air
dan terjadi di sepanjang lembah yang mencapai ratusan meter
jauhnya. Kecepatan bergantung pada kemiringan lereng, volume
air, tekanan air dan jenis materialnya.
Material longsoran berasal
dari lereng bagian atas,
melanda alur dan meluas
pada daerah landai
7. Kelongsoran jungkiran
8. Kelongsoran Nendatan
Faktor-faktor
yang menyebabkan longsor
gaya pendorong pada lereng > gaya penahan
Gaya pendorong dipengaruhi oleh:
- sudut kemiringan lereng,
- air,
- beban,
- berat jenis tanah atau batuan.
Gaya penahan dipengaruhi oleh:
- kekuatan batuan dan kepadatan tanah.
Faktor alam
• Kondisi geologi : batuan lapuk, kemiringan lapisan,
sisipan lapisan batu lempung, struktur sesar dan
kekar, gempa bumi, stratigrafi, dan gunung berapi.
• Iklim : curah hujan yang tinggi.
• Keadaan topografi : lereng yang curam.
• Keadaan air : kondisi drainase yang tersumbat,
akumulasi massa air, erosi dalam, pelarutan dan
tekanan hidrostatika.
• Getaran yang diakibatkan oleh gempa bumi,
ledakan, getaran mesin, dan getaran lalu lintas
kendaraan.
Faktor manusia
• Pemotongan tebing pada penambangan batu di lereng yang
terjal.
• Penimbunan tanah urugan di daerah lereng.
• Kegagalan struktur dinding penahan tanah.
• Penggundulan hutan.
• Budidaya kolam ikan diatas lereng.
• Sistem pertanian yang tidak memperhatikan irigasi yang aman.
• Pengembangan wilayah yang tidak di imbangi dengan
kesadaran masyarakat menjaga lingkungan
• Sistem drainase daerah lereng yang tidak baik.
Tujuan Analisis Stabilitas Lereng
• Mengetahui stabilitas jangka pendek dan jangka panjang
• Mengetahui kemungkinan terjadinya longsor
• Mengetahui cara untuk mendesain ulang lereng yang
telah longsor
Hubungan Nilai Faktor Keamanan
Lereng dan Intensitas Longsor
Nilai F Kejadian longsor
F < 1,07 Sering terjadi longsor (lereng labil)
1,07 < F < 1.25 Pernah terjadi longsor (lereng kritis)
F > 1,25 Jarang terjadi longsor (lereng relatif stabil)
Beberapa metode utk
analisis stabilitas
lereng
METODE ANALISIS
KELONGSORAN TRANSLASI
• LERENG TAK BERHINGGA
• Tanah Kohesif
• Tanah Tak Kohesif
• LERENG BERHINGGA
• Plane Failure Surface
• Block Slides Analysis
Stabilitas Lereng Menerus (infinite slope)
Tanpa rembesan air



 2
cos..
cos
cos...
H
L
HL
bc
Na











 sin.cos..
cos
sin..
H
L
HL
bc
Ta









L
b
c
WNa
Ta
H
W = LH 
Na = LH  . cos 
Ta = LH  . sin 
Tegangan normal () akibat berat W adalah
Tegangan geser () akibat berat W adalah
Stabilitas Lereng Menerus (infinite slope)
Tanpa rembesan air




sin.cos..
tan.cos.. 2
H
Hc
SF
d


Tegangan geser () diimbangi/ ditahan oleh kuat geser tanah (f)
 = c +  tan 
f = c + L H  cos  tan 
Stabilitas lereng :
Pada kondisi kritis f = d
c + .H cos2  tan  = . H. cos . sin 
1. Untuk tanah berbutir kasar, c = 0
.H cos2  tan  = . H. cos . sin 
tan  = tan 
2. Untuk tanah berbutir halus,  = 0
c = . H. cos . sin 
Stabilitas Lereng Menerus (infinite slope)
Dengan Rembesan Air



 2
cos..
cos
cos...
H
L
HL
bc
N
sat
sata











 sin.cos..
cos
sin..
H
L
HL
bc
T
sat
sata
d 








L
b
c
WNa
Ta
H
W = LH sat
Na = LH sat . cos 
Ta = LH sat . sin 
tegangan normal () akibat berat W adalah
tegangan geser () akibat berat W adalah

H cos 
arah
rembesan air
H cos2 
Tegangan geser () diimbangi/ ditahan oleh kuat geser tanah (f)
 = c + ’ tan 
f = c + (-u) tan 
dimana
u = w H cos2 
 = sat H cos2 
f = c + (sat H cos2  - wH cos2  ) tan 
f = c + (sat - w ) H cos2  tan 
f = c + ’H cos2  tan 




sin.cos..
tan.cos.'. 2
H
Hc
SF
satd
f 

Pada kondisi kritis (seimbang), f = d
c +  ’ .H cos2  tan  = sat. H. cos . sin 



 tan
'
'
tan
w

1. Untuk tanah berbutir kasar, c = 0
 ‘ .H cos2  tan  =  sat. H. cos . sin 
Kemiringan lereng maksimum adalah
2. Untuk tanah berbutir halus,  = 0
c =  sat. H. cos . sin 
KELONGSORAN TRANSLASI
LERENG BERHINGGA
Stabilitas Lereng Tinggi Terbatas (finite slope)
dengan Bidang Longsor Lurus
.ABCW 
 

sin.sin
)sin(2
.5,0 -
 HW
H
A
B C
Ta
Na
W
 












 -






 -


sin
)sin(
5,0
sin.
sin.sin
)sin(
5,0
sin
2
2
HT
HT
WT
a
a
a




cos.
sin.sin
)sin(
5,0
cos
2





 -


HN
WN
a
a
Gaya pendorong (Ta) Gaya normal (Na)
Berat massa ABC
Stabilitas Lereng Tinggi Terbatas (finite slope)
dengan Bidang Longsor Lurus
Tegangan normal () adalah










cos.
sin
)sin(
5,0
sin
cos.
sin.sin
)sin(
5,0 2





 -










 -


H
H
H
AC
Na










sin.
sin
)sin(
5,0
sin
sin.
sin.sin
)sin(
5,0 2





 -












 -


H
H
H
AC
T
d
d
a
d
Tegangan geser () adalah
Stabilitas Lereng Tinggi Terbatas (finite slope)
dengan Bidang Longsor Lurus
Tegangan geser akan ditahan (diimbangi) oleh kuat geser tanah





tan.cos.
sin
)sin(
5,0
tan





 -


Hc
c
f
f
d
f
SF



Stabilitas lereng ditentukan dari perbandingan kuat geser tanah (f )
dengan tegangangeser tanah ()
SF (safety factor) adalah faktor keamanan. Lereng akan stabil bila SF
bernilai 1 atau lebih
Pada kondisi kritis SF = 1, atau f = , maka






sin.
sin
)sin(
5,0tan.cos.
sin
)sin(
5,0 




 -





 -
 HHc





 --



cos.sin
)cos(1
4
.H
c






--

)cos(1
cos.sin.4



c
H
Sehingga dengan penyederhanaan diperoleh
Tinggi maksimum lereng adalah
METODE ANALISIS
KELONGSORAN ROTASI
• CIRCULAR SURFACE ANALYSIS
• Circular Arc Method
• Friction Circle Method
• METHOD OF SLICE
• Ordinary Method Of Slices (OMS)
• Janbu’s Simplified Method
• Bishop’s Simplified Method
• Morgenstren-Price Method
• dll
KELONGSORAN ROTASI
METODE ANALISIS
KELONGSORAN ROTASI
METODE SLICE
1 2
3
4
5
6
7
Nai = Wi cos a
Tai = Wi sin a
Fri =  . b
= (c +  tan  ) b
= c.b + b  tan 
5
Fri
a
y
x
W5
b
Nai
Tai
 = Nai/b atau Nai =  . b
a  tan-1 (y/x)
= c (x/cos a) + W . cos a tan 
= c.b + Nai tan 
Analisis stabilitas lereng menggunakan
metode irisan (slice method)
a
a
sin
)tan.cos.(
.
.
.
_
_
i
i
a
ri
a
ri
W
Wbc
SF
TR
FR
TR
FR
SF
peruntuhmomen
penahanmomen
SF












METODE
PENANGGULANGAN
KELONGSORAN
TERIMA
KASIH

More Related Content

What's hot

Daya dukung pondasi dengan analisis terzaghi
Daya dukung pondasi dengan analisis terzaghiDaya dukung pondasi dengan analisis terzaghi
Daya dukung pondasi dengan analisis terzaghiAyu Fatimah Zahra
 
perhitungan metode PCI (PAVEMENT CONDITION INDEX)
perhitungan metode PCI (PAVEMENT CONDITION INDEX)perhitungan metode PCI (PAVEMENT CONDITION INDEX)
perhitungan metode PCI (PAVEMENT CONDITION INDEX)eniwijayanti
 
Alinemen vertikal-teks1
Alinemen vertikal-teks1Alinemen vertikal-teks1
Alinemen vertikal-teks1WSKT
 
Dasar teori tentang jalan
Dasar teori tentang jalanDasar teori tentang jalan
Dasar teori tentang jalanArtdian Hudaya
 
Stabilitas tanah dengan kapur
Stabilitas tanah dengan kapurStabilitas tanah dengan kapur
Stabilitas tanah dengan kapurherewith sofian
 
Contoh metode pelaksanaan pekerjaan jalan raya
Contoh metode pelaksanaan pekerjaan jalan rayaContoh metode pelaksanaan pekerjaan jalan raya
Contoh metode pelaksanaan pekerjaan jalan rayaMOSES HADUN
 
Bahan Perkerasan Jalan.ppt
Bahan Perkerasan Jalan.pptBahan Perkerasan Jalan.ppt
Bahan Perkerasan Jalan.pptdpibskanida
 
32682570 s-geoteknik-tutorial-rocscience-slide
32682570 s-geoteknik-tutorial-rocscience-slide32682570 s-geoteknik-tutorial-rocscience-slide
32682570 s-geoteknik-tutorial-rocscience-slideDugie Gentri Nugroho
 
243176098 3-superelevasi
243176098 3-superelevasi243176098 3-superelevasi
243176098 3-superelevasiWSKT
 
2007 06-laporan hasil penyelidikan tanah untuk badan jalan
2007 06-laporan hasil penyelidikan tanah untuk badan jalan2007 06-laporan hasil penyelidikan tanah untuk badan jalan
2007 06-laporan hasil penyelidikan tanah untuk badan jalanahmad fuadi
 
Pelebaran perkerasan pada tikungan kelas 1
Pelebaran perkerasan pada tikungan kelas 1Pelebaran perkerasan pada tikungan kelas 1
Pelebaran perkerasan pada tikungan kelas 1Bayu Janasuputra
 

What's hot (20)

Stabilitas lereng-menggunakan-metode-fellenius-dan-slope-w-2007
Stabilitas lereng-menggunakan-metode-fellenius-dan-slope-w-2007Stabilitas lereng-menggunakan-metode-fellenius-dan-slope-w-2007
Stabilitas lereng-menggunakan-metode-fellenius-dan-slope-w-2007
 
Daya dukung pondasi dengan analisis terzaghi
Daya dukung pondasi dengan analisis terzaghiDaya dukung pondasi dengan analisis terzaghi
Daya dukung pondasi dengan analisis terzaghi
 
Soil study thesis
Soil study thesisSoil study thesis
Soil study thesis
 
Klasifikasi RQD
Klasifikasi RQDKlasifikasi RQD
Klasifikasi RQD
 
perhitungan metode PCI (PAVEMENT CONDITION INDEX)
perhitungan metode PCI (PAVEMENT CONDITION INDEX)perhitungan metode PCI (PAVEMENT CONDITION INDEX)
perhitungan metode PCI (PAVEMENT CONDITION INDEX)
 
Alinemen vertikal-teks1
Alinemen vertikal-teks1Alinemen vertikal-teks1
Alinemen vertikal-teks1
 
Dasar teori tentang jalan
Dasar teori tentang jalanDasar teori tentang jalan
Dasar teori tentang jalan
 
Stabilitas tanah dengan kapur
Stabilitas tanah dengan kapurStabilitas tanah dengan kapur
Stabilitas tanah dengan kapur
 
Contoh metode pelaksanaan pekerjaan jalan raya
Contoh metode pelaksanaan pekerjaan jalan rayaContoh metode pelaksanaan pekerjaan jalan raya
Contoh metode pelaksanaan pekerjaan jalan raya
 
Bahan Perkerasan Jalan.ppt
Bahan Perkerasan Jalan.pptBahan Perkerasan Jalan.ppt
Bahan Perkerasan Jalan.ppt
 
32682570 s-geoteknik-tutorial-rocscience-slide
32682570 s-geoteknik-tutorial-rocscience-slide32682570 s-geoteknik-tutorial-rocscience-slide
32682570 s-geoteknik-tutorial-rocscience-slide
 
243176098 3-superelevasi
243176098 3-superelevasi243176098 3-superelevasi
243176098 3-superelevasi
 
2007 06-laporan hasil penyelidikan tanah untuk badan jalan
2007 06-laporan hasil penyelidikan tanah untuk badan jalan2007 06-laporan hasil penyelidikan tanah untuk badan jalan
2007 06-laporan hasil penyelidikan tanah untuk badan jalan
 
Bab 5 . topik 5.1 4 (alinyemen horizontal)
Bab 5 . topik 5.1 4 (alinyemen horizontal)Bab 5 . topik 5.1 4 (alinyemen horizontal)
Bab 5 . topik 5.1 4 (alinyemen horizontal)
 
Point load
Point loadPoint load
Point load
 
Pelebaran perkerasan pada tikungan kelas 1
Pelebaran perkerasan pada tikungan kelas 1Pelebaran perkerasan pada tikungan kelas 1
Pelebaran perkerasan pada tikungan kelas 1
 
Sni tiang pancang
Sni tiang pancangSni tiang pancang
Sni tiang pancang
 
Bab 3 geser langsung
Bab 3 geser langsungBab 3 geser langsung
Bab 3 geser langsung
 
Uji triaksial
Uji triaksialUji triaksial
Uji triaksial
 
Grafik nomogram
Grafik nomogramGrafik nomogram
Grafik nomogram
 

Similar to Analisis Stabilitas Lereng

MEKANIKA TANAH II KEMANTAPAN LERENG.pptx
MEKANIKA TANAH II KEMANTAPAN LERENG.pptxMEKANIKA TANAH II KEMANTAPAN LERENG.pptx
MEKANIKA TANAH II KEMANTAPAN LERENG.pptxHendraAdityaDarma1
 
12 kemantapan-lereng1
12 kemantapan-lereng112 kemantapan-lereng1
12 kemantapan-lereng1La Ode Dzakir
 
12 kemantapan-lereng1
12 kemantapan-lereng112 kemantapan-lereng1
12 kemantapan-lereng1hamrinilhami
 
Sistem ekologi tanah longsor
Sistem ekologi tanah longsorSistem ekologi tanah longsor
Sistem ekologi tanah longsorDedi Mukhlas
 
101830804 laporan-tugas-stabilitas-lereng (1)
101830804 laporan-tugas-stabilitas-lereng (1)101830804 laporan-tugas-stabilitas-lereng (1)
101830804 laporan-tugas-stabilitas-lereng (1)Faizin Mahfudz
 
Slide uji geser langsung tanah pasir
Slide uji geser langsung tanah pasirSlide uji geser langsung tanah pasir
Slide uji geser langsung tanah pasirDella Andandaningrum
 
10 ppt daya-dukung-tanah
10 ppt daya-dukung-tanah10 ppt daya-dukung-tanah
10 ppt daya-dukung-tanahJaka Jaka
 
penyelesaian soal-soal sedimentasi dan rip current
penyelesaian soal-soal sedimentasi dan rip currentpenyelesaian soal-soal sedimentasi dan rip current
penyelesaian soal-soal sedimentasi dan rip currentVeronika Pohan
 
1. mekanika tanah 1
1. mekanika tanah 11. mekanika tanah 1
1. mekanika tanah 1fahmi09
 
Tugas Tektonisme - Kelas X Geografi
Tugas Tektonisme - Kelas X Geografi Tugas Tektonisme - Kelas X Geografi
Tugas Tektonisme - Kelas X Geografi Debby Zalina
 
Tanah Longsor oleh BAYYINATUN NABILAH ( A1H009006 )
Tanah Longsor oleh BAYYINATUN NABILAH ( A1H009006 )Tanah Longsor oleh BAYYINATUN NABILAH ( A1H009006 )
Tanah Longsor oleh BAYYINATUN NABILAH ( A1H009006 )Helmas Tanjung
 
Potensi longsor
Potensi longsorPotensi longsor
Potensi longsorIkbal Azis
 

Similar to Analisis Stabilitas Lereng (20)

MEKANIKA TANAH II KEMANTAPAN LERENG.pptx
MEKANIKA TANAH II KEMANTAPAN LERENG.pptxMEKANIKA TANAH II KEMANTAPAN LERENG.pptx
MEKANIKA TANAH II KEMANTAPAN LERENG.pptx
 
12 kemantapan-lereng1
12 kemantapan-lereng112 kemantapan-lereng1
12 kemantapan-lereng1
 
12 kemantapan-lereng1
12 kemantapan-lereng112 kemantapan-lereng1
12 kemantapan-lereng1
 
Tanah lonsor
Tanah lonsorTanah lonsor
Tanah lonsor
 
Tanah lonsor
Tanah lonsorTanah lonsor
Tanah lonsor
 
Sistem ekologi tanah longsor
Sistem ekologi tanah longsorSistem ekologi tanah longsor
Sistem ekologi tanah longsor
 
Tanah lonsor
Tanah lonsorTanah lonsor
Tanah lonsor
 
Uji kuat geser langsung
Uji kuat geser langsungUji kuat geser langsung
Uji kuat geser langsung
 
101830804 laporan-tugas-stabilitas-lereng (1)
101830804 laporan-tugas-stabilitas-lereng (1)101830804 laporan-tugas-stabilitas-lereng (1)
101830804 laporan-tugas-stabilitas-lereng (1)
 
Slide uji geser langsung tanah pasir
Slide uji geser langsung tanah pasirSlide uji geser langsung tanah pasir
Slide uji geser langsung tanah pasir
 
10 ppt daya-dukung-tanah
10 ppt daya-dukung-tanah10 ppt daya-dukung-tanah
10 ppt daya-dukung-tanah
 
penyelesaian soal-soal sedimentasi dan rip current
penyelesaian soal-soal sedimentasi dan rip currentpenyelesaian soal-soal sedimentasi dan rip current
penyelesaian soal-soal sedimentasi dan rip current
 
1. mekanika tanah 1
1. mekanika tanah 11. mekanika tanah 1
1. mekanika tanah 1
 
Tugas Tektonisme - Kelas X Geografi
Tugas Tektonisme - Kelas X Geografi Tugas Tektonisme - Kelas X Geografi
Tugas Tektonisme - Kelas X Geografi
 
1.geoteknik tambang
1.geoteknik tambang1.geoteknik tambang
1.geoteknik tambang
 
1.geoteknik tambang 1
1.geoteknik tambang 11.geoteknik tambang 1
1.geoteknik tambang 1
 
4 daniel longsor
4 daniel longsor4 daniel longsor
4 daniel longsor
 
Tanah Longsor oleh BAYYINATUN NABILAH ( A1H009006 )
Tanah Longsor oleh BAYYINATUN NABILAH ( A1H009006 )Tanah Longsor oleh BAYYINATUN NABILAH ( A1H009006 )
Tanah Longsor oleh BAYYINATUN NABILAH ( A1H009006 )
 
Potensi longsor
Potensi longsorPotensi longsor
Potensi longsor
 
MK PKBK.pptx
MK PKBK.pptxMK PKBK.pptx
MK PKBK.pptx
 

Recently uploaded

contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptxcontoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptxHR MUSLIM
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...Kanaidi ken
 
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSLatsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSdheaprs
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxNurindahSetyawati1
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk HidupUT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidupfamela161
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxdeskaputriani1
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDNurainiNuraini25
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMIGustiBagusGending
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxRizkyPratiwi19
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfNurulHikmah50658
 
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptxMateri IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptxmuhammadkausar1201
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptx
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptxPPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptx
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptxSaefAhmad
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatanssuser963292
 

Recently uploaded (20)

contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptxcontoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
 
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSLatsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk HidupUT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
 
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptxMateri IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptx
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptxPPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptx
PPT PENELITIAN TINDAKAN KELAS MODUL 5.pptx
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
 

Analisis Stabilitas Lereng

  • 2. Longsor • Longsor adalah perpindahan material pembentuk lereng berupa batuan, tanah, atau material campuran tersebut, bergerak kebawah atau keluar lereng. • Proses terjadinya longsor diawali oleh air yang meresap ke dalam tanah akan menambah bobot tanah. Jika air tersebut menembus sampai ke tanah kedap air yang berperan sebagai bidang gelincir, maka tanah menjadi licin dan tanah pelapukan diatasnya akan bergerak mengikuti lereng dan keluar lereng.
  • 3. Bentuk kelongsoran Ada beberapa jenis bentuk kelongsoran, yaitu: 1. translasi, 5. rayapan tanah 2. rotasi, 6. aliran 3. pergerakan blok, 7. jungkiran 4. jatuhan, 8. nendatan Di Indonesia jenis longsor yang paling sering terjadi adalah longsor translasi dan longsor rotasi.
  • 4. Tipe Kelongsoran 1. Translasi: Longsor ini terjadi karena bergeraknya massa tanah dan batuan pada bidang gelincir berbentuk rata atau menggelombang landai. Lereng Asli Massa tanah yang bergerak
  • 5.
  • 6. 2. Rotasi: Longsoran ini muncul akibat bergeraknya massa tanah dan batuan pada bidang gelincir berbentuk cekung. Lereng Asli Massa tanah yang bergerak
  • 7.
  • 8. 3. Pergerakan Blok: Pergerakan blok terjadi karena perpindahan batuan yang bergerak pada bidang gelincir berbentuk rata. Longsor jenis ini disebut juga longsor translasi blok batu. Posisi awal Blok yang bergerak
  • 9. 4. Jatuhan Runtuhan batu terjadi saat sejumlah besar batuan atau material lain bergerak kebawah dengan cara jatuh bebas. Biasanya, longsor ini terjadi pada lereng yang terjal sampai menggantung, terutama di daerah pantai. Posisi awal Jatuhan batu
  • 10.
  • 11. 5. Rayapan Tanah: Longsor ini bergerak lambat serta serta jenis tanahnya berupa butiran kasar dan halus. Longsor ini hampir tidak dapat dikenal. Setelah beberapa lama terjadi longsor jenis rayapan, posisi tiang-tiang telepon, pohon-pohon, dan rumah akan miring kebawah. Sebagian jalan tertutup material longsoran Lapisan batuan dasar dibawah tanah
  • 12. 6. Aliran Longsor ini terjadi ketika massa tanah bergerak didorong oleh air dan terjadi di sepanjang lembah yang mencapai ratusan meter jauhnya. Kecepatan bergantung pada kemiringan lereng, volume air, tekanan air dan jenis materialnya. Material longsoran berasal dari lereng bagian atas, melanda alur dan meluas pada daerah landai
  • 13.
  • 16. Faktor-faktor yang menyebabkan longsor gaya pendorong pada lereng > gaya penahan Gaya pendorong dipengaruhi oleh: - sudut kemiringan lereng, - air, - beban, - berat jenis tanah atau batuan. Gaya penahan dipengaruhi oleh: - kekuatan batuan dan kepadatan tanah.
  • 17. Faktor alam • Kondisi geologi : batuan lapuk, kemiringan lapisan, sisipan lapisan batu lempung, struktur sesar dan kekar, gempa bumi, stratigrafi, dan gunung berapi. • Iklim : curah hujan yang tinggi. • Keadaan topografi : lereng yang curam. • Keadaan air : kondisi drainase yang tersumbat, akumulasi massa air, erosi dalam, pelarutan dan tekanan hidrostatika. • Getaran yang diakibatkan oleh gempa bumi, ledakan, getaran mesin, dan getaran lalu lintas kendaraan.
  • 18. Faktor manusia • Pemotongan tebing pada penambangan batu di lereng yang terjal. • Penimbunan tanah urugan di daerah lereng. • Kegagalan struktur dinding penahan tanah. • Penggundulan hutan. • Budidaya kolam ikan diatas lereng. • Sistem pertanian yang tidak memperhatikan irigasi yang aman. • Pengembangan wilayah yang tidak di imbangi dengan kesadaran masyarakat menjaga lingkungan • Sistem drainase daerah lereng yang tidak baik.
  • 19. Tujuan Analisis Stabilitas Lereng • Mengetahui stabilitas jangka pendek dan jangka panjang • Mengetahui kemungkinan terjadinya longsor • Mengetahui cara untuk mendesain ulang lereng yang telah longsor
  • 20. Hubungan Nilai Faktor Keamanan Lereng dan Intensitas Longsor Nilai F Kejadian longsor F < 1,07 Sering terjadi longsor (lereng labil) 1,07 < F < 1.25 Pernah terjadi longsor (lereng kritis) F > 1,25 Jarang terjadi longsor (lereng relatif stabil)
  • 21. Beberapa metode utk analisis stabilitas lereng
  • 22. METODE ANALISIS KELONGSORAN TRANSLASI • LERENG TAK BERHINGGA • Tanah Kohesif • Tanah Tak Kohesif • LERENG BERHINGGA • Plane Failure Surface • Block Slides Analysis
  • 23. Stabilitas Lereng Menerus (infinite slope) Tanpa rembesan air     2 cos.. cos cos... H L HL bc Na             sin.cos.. cos sin.. H L HL bc Ta          L b c WNa Ta H W = LH  Na = LH  . cos  Ta = LH  . sin  Tegangan normal () akibat berat W adalah Tegangan geser () akibat berat W adalah
  • 24. Stabilitas Lereng Menerus (infinite slope) Tanpa rembesan air     sin.cos.. tan.cos.. 2 H Hc SF d   Tegangan geser () diimbangi/ ditahan oleh kuat geser tanah (f)  = c +  tan  f = c + L H  cos  tan  Stabilitas lereng :
  • 25. Pada kondisi kritis f = d c + .H cos2  tan  = . H. cos . sin  1. Untuk tanah berbutir kasar, c = 0 .H cos2  tan  = . H. cos . sin  tan  = tan  2. Untuk tanah berbutir halus,  = 0 c = . H. cos . sin 
  • 26. Stabilitas Lereng Menerus (infinite slope) Dengan Rembesan Air     2 cos.. cos cos... H L HL bc N sat sata             sin.cos.. cos sin.. H L HL bc T sat sata d          L b c WNa Ta H W = LH sat Na = LH sat . cos  Ta = LH sat . sin  tegangan normal () akibat berat W adalah tegangan geser () akibat berat W adalah  H cos  arah rembesan air H cos2 
  • 27. Tegangan geser () diimbangi/ ditahan oleh kuat geser tanah (f)  = c + ’ tan  f = c + (-u) tan  dimana u = w H cos2   = sat H cos2  f = c + (sat H cos2  - wH cos2  ) tan  f = c + (sat - w ) H cos2  tan  f = c + ’H cos2  tan      sin.cos.. tan.cos.'. 2 H Hc SF satd f  
  • 28. Pada kondisi kritis (seimbang), f = d c +  ’ .H cos2  tan  = sat. H. cos . sin      tan ' ' tan w  1. Untuk tanah berbutir kasar, c = 0  ‘ .H cos2  tan  =  sat. H. cos . sin  Kemiringan lereng maksimum adalah 2. Untuk tanah berbutir halus,  = 0 c =  sat. H. cos . sin 
  • 30. Stabilitas Lereng Tinggi Terbatas (finite slope) dengan Bidang Longsor Lurus .ABCW     sin.sin )sin(2 .5,0 -  HW H A B C Ta Na W                -        -   sin )sin( 5,0 sin. sin.sin )sin( 5,0 sin 2 2 HT HT WT a a a     cos. sin.sin )sin( 5,0 cos 2       -   HN WN a a Gaya pendorong (Ta) Gaya normal (Na) Berat massa ABC
  • 31. Stabilitas Lereng Tinggi Terbatas (finite slope) dengan Bidang Longsor Lurus Tegangan normal () adalah           cos. sin )sin( 5,0 sin cos. sin.sin )sin( 5,0 2       -            -   H H H AC Na           sin. sin )sin( 5,0 sin sin. sin.sin )sin( 5,0 2       -              -   H H H AC T d d a d Tegangan geser () adalah
  • 32. Stabilitas Lereng Tinggi Terbatas (finite slope) dengan Bidang Longsor Lurus Tegangan geser akan ditahan (diimbangi) oleh kuat geser tanah      tan.cos. sin )sin( 5,0 tan       -   Hc c f f d f SF    Stabilitas lereng ditentukan dari perbandingan kuat geser tanah (f ) dengan tegangangeser tanah () SF (safety factor) adalah faktor keamanan. Lereng akan stabil bila SF bernilai 1 atau lebih
  • 33. Pada kondisi kritis SF = 1, atau f = , maka       sin. sin )sin( 5,0tan.cos. sin )sin( 5,0       -       -  HHc       --    cos.sin )cos(1 4 .H c       --  )cos(1 cos.sin.4    c H Sehingga dengan penyederhanaan diperoleh Tinggi maksimum lereng adalah
  • 34. METODE ANALISIS KELONGSORAN ROTASI • CIRCULAR SURFACE ANALYSIS • Circular Arc Method • Friction Circle Method • METHOD OF SLICE • Ordinary Method Of Slices (OMS) • Janbu’s Simplified Method • Bishop’s Simplified Method • Morgenstren-Price Method • dll
  • 36.
  • 37.
  • 38.
  • 39.
  • 41.
  • 42. 1 2 3 4 5 6 7 Nai = Wi cos a Tai = Wi sin a Fri =  . b = (c +  tan  ) b = c.b + b  tan  5 Fri a y x W5 b Nai Tai  = Nai/b atau Nai =  . b a  tan-1 (y/x) = c (x/cos a) + W . cos a tan  = c.b + Nai tan 
  • 43. Analisis stabilitas lereng menggunakan metode irisan (slice method) a a sin )tan.cos.( . . . _ _ i i a ri a ri W Wbc SF TR FR TR FR SF peruntuhmomen penahanmomen SF            
  • 44.
  • 45.
  • 46.
  • 48.
  • 49.
  • 50.
  • 51.