2. Pendahuluan
Chest tube placement atau tube thoracoscopy
digunakan di semua negara mengeluarkan
udara atau cairan dari kavum pleura maupun
pasca bedah toraks
Hipprocrates mengeluarkan cairan
empiema dg kateter dan metal tubes (selang
besi)
abad 19, Hunter mengembangkan
pengeluaran cairan di dalam rongga dada
jarum suntik.
Playfair (1875) memperkenalkan
water sealed drainage (WSD)
3. Pendahuluan
Hewitt (1876) sistem drainase tertutup untuk
empiema torasis, teknik ini disempurnakan dan
dipublikasikan oleh Bulau pada 1891.
Water sealed drainage semakin populer (1917)
wabah empiema torasis pasca influensa.
Lilienthal (1922) mempekenalkan penggunaan
WSD pasca operasi torakotomi terus
berkembang sampai saat ini.
Pada perkembangan lebih lanjut chest tube
sering disebut denganWSD.
4. Definisi :
Water sealed drainage
(WSD) sistim drainase
kedap air (water sealed)
mengalirkan udara dan
atau cairan dari rongga
pleura
Tujuan utama
pemasanganWSD
membuat tekanan intra
pleura positif negatif
kembali
6. Kontra indikasi pemasangan
• tidak ada kontra indikasi absolut kecuali menempelnya
paru menempel di dinding dada atau ada giant bullae
• kontra indikasi relatif gangguan pembekuan darah yang
tidak terkontrol
Indikasi pemasangan WSD
• Pneumotoraks – masif,
simptomatik, tension,
progresif
• Hemotoraks
• Luka tusuk dada
• Empyema /parapneumoni
effusion dg komplikasi
• Pleurodesis
• Pasca bedah toraks
• Fistel bronkopleura
• Chylotoraks
• Effusi masif simptomatik
7. Anatomi Toraks
Toraks bagian tubuh manusia berbentuk tabung
diantara leher dan abdomen.
dinding toraks dibentuk oleh kolumna vertebralis di
belakang, iga dan sela iga di samping dan sternum di
depan.
toraks dibagi 2 bagian utama paru kiri dan kanan
Mediastinum superior, anterior dan posterior
8. Angulus ludovici tonjolan pertemuan korpus dan
manubrium sterni sudut, setinggi sela iga 2 di
bagian depan dan diskus intervertebralis 4 dan 5.
Pada laki-laki papila mammae berada di sela iga
5 kiri sedikit lateral dari garis midklavikula.
Triangulus auskulatorius area segitiga yang
dibentuk skapula di lateral, superior dibatasi oleh
batas inferior m. trapezius, dan inferior dibatasi
batas superior m. latissimus dorsi.
9. Angulus skapula inferior terletak pada iga ke 7
Rongga pleura rongga dibentuk oleh pleura viceral
yang menyelimuti paru dan pleura parietal yang
melapisi rongga dada inferior.
Pada rongga pleura terdapat cairan lubrikan dalam
jumlah minimal
10. Peralatan
• steril sarung tangan
• cairan antiseptik kulit iodine / klorhexidine dalam
alkohol
• kassa steril
• gauze swabs
• jarum suntik ukuran antara 21-25
• anaesthesi lokal, mis. lidokain 1% atau 2%
• scalpel
11. benang jahit silk 1,2
alat untuk diseksi
tumpul klem
melengkung
guidewire dg dilator
(jika tabung kecil yg
digunakan)
chest tube.
pipa penghubung /
konektor
sistem drainase
tertutup (termasuk air
steril jika under water
seal yang digunakan)
12. Ukuran selang dada
Untuk drainase cairan selang ukuran besar, minimal
28 – 30 F
drainase udara nomor 20 – 24 F.
Adapun ukuran selang dada berdasar usia :
8 – 12 F anak kecil.
16 – 20 F anak dan dewasa
24 – 32 F rata-rata orang dewasa
36 – 40 F dewasa yang berbadan besar
13. Tempat insersi drain
Pada dasarnya selang dada /
chest tube dapat dipasang
dimana saja membuat
tekanan dalam rongga pleura
menjadi negatif kembali.
Posisi paling umum garis
pertengahan aksila, melalui
"segitiga aman“ mengurangi
risiko terhadap struktur dasar
a. mamaria interna dan
menghindari kerusakan pada
jaringan otot dan payudara
jaringan parut tidak begitu
nampak.
15. Trocartubethoracostomy
Tindakan septik / aseptik
Anaesthesi lokal
Incisi kulit 2-4 cm deseksi
tumpul sampai pleura
Masukkan trocar dalam
rongga pleura,stylet
dicabut, ibu jari menutup
lobang trocar.
Masukkan chest tube lewat
lubang trocar, sementara
sisi proximal chest tube
diklem
Tahan chest tube lalu trochar
ditarik keluar.
•Klem dipasang diantara trocar
dan dinding dada
•klem proximal dibuka agar
trocar dapat ditarik keluar
ditutup kembali
•Setelah ujung proximal chest
tube terfiksasi di bawah air,
klem dapat dibuka.
• Jahit.
• Tutup dengan kassa steril dan
plester.
17. Trocartubethoracostomy (Innertrocar)
Tindakan septik aseptik
Anaesthesi lokal
Incisi kulit 2-4 cm,
dilakukan deseksi
tumpul sampai pleura.
Trocar masukkan ke
dalam rongga pleura,
inner trocar dicabut
pelan-pelan.
Setelah ujung proximal
chest tube terfiksasi di
bawah air, klem dapat
dibuka.
Jahit, tutup dengan
kassa steril dan plester.
18. Operativetubethoracostomy
Tindakan septik aseptik
Anaesthesi lokal
Incisi kulit 2-4 cm, dilakukan
deseksi tumpul sampai pleura.
Jari operator dimasukkan ke
dalam rongga pleura untuk
melepaskan perlekatan paru
dan dinding dada.
Masukkan chest tube yang
telah diklem ujung
proximalnya ke dalam rongga
pleura dengan tuntunan
hemostat
Setelah ujung proximal chest
tube terfiksasi di bawah air,
klem dapat dibuka.
Jahit.
Tutup dengan kassa steril dan
plester
19. Finger is
used
to explore
the
space to
avoid sharp
instrument
clamp dissects over the rib to
avoid the nerves and vessels
below the rib
The clamp
opens to
spread the
muscles
Clamp holds chest tube and
guides into place
21. Guidewiretubethoracostomy(Seldingertechnic)
Tindakan septik aseptik
Anaesthesi lokal
Incisi kulit sesuai ukuran
chest tube
Masukkan syringe dg jarum
18 G ke dalam rongga pleura,
aspirasi untuk memastikan
cairan atau udara.
Syringe dicabut tapi jarum
tetap di tempat
masukkan J wire melalui
jarum sesuai arah yang
diinginkan.
Jarum dicabut, masukkan
zat anesthesi di sekitar J wire
• Masukkan dilator dg gerakan
memutar melalui J wire sampai
rongga pleura, kemudian
keluarkan dilator.
• Masukkan chest tube yang
mengandung inserter melalui J
wire, lalu inserter dan j wire
dicabut
• chest tube di klem di ujung
proximal.
• Setelah ujung proximal chest
tube terfiksasi di bawah air, klem
dapat dibuka.
• Jahit., tutup kassa steril dan
plester
23. Penjahitan
Penjahitan pada chest
tube tabac sac /
matras,
memungkinkan menutup
tanpa menjahit ulang
setelah chest tube
dicabut.
ditambahkan
penggantung chest
tube tidak berubah posisi.
24. SistemWaterSealDrainage
WaterSeal Drainage (WSD ) sistim drainage
menggunakan water seal untuk mengalirkan udara atau
cairan dari cavum pleura ( rongga pleura)
Tujuan :
• Mengalirkan / drainage udara atau cairan dari rongga
pleura mempertahankan tekanan negatif rongga tsb
• normal rongga pleura memiliki tekanan negatif dan
hanya terisi sedikit cairan pleura / lubrikan.
25. PrinsipWaterSealDrainage
Gravitasi udara dan cairan mengalir dari tekanan lebih
tinggi ke tekanan lebih rendah.
Udara / cairan menghasilkan tekanan positif
(>763 mmHg) dalam rongga pleura
Udara / cairan water seal pada selang dada menghasilkan
tekanan positif kecil (761 mmHg).
Suction, kekuatan tarikan lebih kecil dari tekanan
atmosfir (760mmHg).
Suction kekuatan -20 mmHg tekanan sub atmosfir
746 mmHg udara / cairan berpindah dari tekanan lebih
tinggi ke tekanan lebih rendah.
27. Sistem satu botol
Botol berfungsi sebagai water seal dan botol
penampung.
Drainage berdasarkan adanya gravitasi.
Umumnya digunakan pada pneumotoraks.
Chest tube dihubungkan dg selang kaku melalui lubang
sumbat ke dalam botol yang telah diisi cairan, ujung
distal tertanam 2 cm di bawah permukaan cairan dalam
botol.
Sumbat botol juga memiliki ventilasi untuk mencegah
peningkatan tekanan akibat masuknya cairan atau udara
ke dalam botol
28. Cara kerja
saat tekanan selang kaku
menjadi positif dan
tekanan dalam selang
kaku lebih besar daripada
maka udara / cairan akan
masuk ke dalam botol dan
dikeluarkan lewat lubang
ventilasi.
Jika tekanan pleura
negatif maka cairan
dalam botol akan masuk
ke selang kaku atau ke
arah rongga pleura.
29. Sistem dua botol
Botol pertama sebagai
penampung / drainase.
Botol kedua sebagai
water seal.
Keuntungannya
water seal tetap pada
satu level. Dapat
dihubungkan sengan
suction control
Baik di gunakan untuk
evakuasi cairan.
30. Botol pertama penampung / drainase. Botol
kedua water seal. Botol ke tiga sebagai suction
kontrol, tekanan dikontrol dengan manometer.
Digunakan bila menggunakan continues suction /
mesin penghisap.
Bila menggunakan mesin penghisap dapat
menggunakan tekanan -15 sampai -20.
31. Onewayfluttervalve
Dibuat dengan prinsip klep satu arah yang akan menutup
bila tekanan dalam pleura lebih kecil dari tekanan
atmosfir dan membuka jika sebaliknya. Disarankan
untuk pneumothoraks tanpa cairan
32. Pelepasanchesttube
sebaiknya di klem selama 12 - 24 jam sebelum
pelepasan.
Pada saat pengangkatan, pasien harus membuang
napas dan melakukan manuver valsava.
Chest tube diangkat pada akhir ekspirasi kemudian
jahitan dikaitkan.
Perawatan rutin luka jahitan dan aff pada 3 - 5 hari
Rontgen dada dianjurkan 1,2 sampai 24 jam setelah
pengangkatan chest tube
33. SIMPULAN
Chest tube placement / tube thoracoscopy
mengeluarkan udara / cairan dan pasca dilakukan
bedah toraks
bisa dilakukan ahli bedah, pulmonologis, intesifis,
emergency physicians, radiologis.
Tujuan utama pemasangan WSD membuat
tekanan intra pleura positif menjadi negatif kembali.
Teknik pemasangan chest tube ada 3 Trocar tube
thoracostomy, operative tube thoracostomy,
guidewire tube thoracostomy.
Ada beberapa macam pleural drainage system
Bottle collection system dan One way flutter valve.