SlideShare a Scribd company logo
1 of 29
Spesiasi dan Kepunahan
PRESENTED BY:
SITI MUNADIROH (4401410038)
DEWI SETIYANA (4401411028)
REZEKI SUCI M (4401411069)
EVITA KHARISMAWATI (4401411071)
Prodi Pendidikan Biologi
Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2014
Spesiasi
Proses pembentukan spesies baru dan
berbeda dari spesies sebelumnya melalui
proses perkembangbiakan secara natural
dalam kerangka evolusi
Syarat terjadi Spesiasi
A. Perubahan Lingkungan B. Relung yang Kosong B. Keanekaragaman dalam
Satu Kelompok
Proses Spesiasi
Isolasi Geografi
Proses Spesiasi
Simpatri
Proses Spesiasi
Tidak Simpatri
Spesiasi
Alopatrik
Spesiasi
parapatrik
Spesiasi
Peripatrik
Isolasi
Reproduksi
Isolasi Sebelum
Perkawinan/ Pre-
mating isolation
Isolasi Ekologi
Isolasi Tingkah
Laku
Isolasi
Sementara
Isolasi Mekanik
Isolasi Gametis
Isolasi Setelah
Perkawinan/ Post-
mating Isolation
Kemaian Zigot
Perusakan
Hibrid
Sterilitas hibrid
Isolasi Geografi
Proses-proses geologis dapat memisahkan suatu populasi menjadi dua atau lebih
terisolasi yang masing-masing mengalami evolusi dengan caranya masing-masing.
Kriteria Isolasi Geografis:
1. Mempunyai frekuensi gen awal yang berbeda
2. Terjadi mutasi
3. Pengaruh tekanan seleksi dari lingkungan yang berbeda
4. Adanya pergeseran susunan genetis (genetic drift)
A. Spesiasi Simpatri
Spesies baru muncul di dalam lingkungan hidup populasi tertua.
Mekanismenya terdapat pada:
1. Autopoliploidi : menggadanya kromosom tampa diikuti pemisahan kromosom.
2. Allopoliploidi : terbentuknya poliploidi dari persilangan dua spesies yang jumlah set
krmosomnya berbeda.
Figure 24.11-1
Species A
2n = 6
Species B
2n = 4
Normal
gamete
n = 3
Meiotic error;
chromosome number not
reduced from 2n to n
Unreduced gamete
with 4 chromosomes
Figure 24.11-2
Species A
2n = 6
Species B
2n = 4
Normal
gamete
n = 3
Meiotic error;
chromosome number not
reduced from 2n to n
Unreduced gamete
with 4 chromosomes
Hybrid with
7 chromosomes
Figure 24.11-3
Species A
2n = 6
Species B
2n = 4
Normal
gamete
n = 3
Meiotic error;
chromosome number not
reduced from 2n to n
Unreduced gamete
with 4 chromosomes
Hybrid with
7 chromosomes
Unreduced gamete
with 7 chromosomes
Normal
gamete
n = 3
Figure 24.11-4
Species A
2n = 6
Species B
2n = 4
Normal
gamete
n = 3
Meiotic error;
chromosome number not
reduced from 2n to n
Unreduced gamete
with 4 chromosomes
Hybrid with
7 chromosomes
Unreduced gamete
with 7 chromosomes
Normal
gamete
n = 3
New species:
viable fertile hybrid
(allopolyploid) 2n = 10
B. Tidak Spesiasi Simpatri
Proses spesiasi yang terdapat dalam area geografis yang berbeda dibandingkan dengan
area geografis suatu spesies yang paling berkerabat.
Spesiasi ini meliputi:
1. Spesiasi alopatrik:
terjadi di daerah yang berjauhan atau berlainan dari satu spesies yang paling dekat hubungan
kekerabatannya
1. Spesiasi parapatrik:
Terjadi di daerah yang bersebelahan dari spesies yang paling dekat hubungan kekerabatannya.
1. Spesiasi peripatrik:
Terjadi pada daerah pinggir dari suatu spesies yang paling dekat hubungan kekerabatannya.
Isolasi geografi
Proses
Spesiasi
Simpatri
Proses
Spesiasi
Alopatri
Proses
Spesiasi
Parapatri
Proses
Spesiasi
Peripatri
Bab 7 Evolusi
2. Isolasi Reproduksi
a. Isolasi sebelum perkawinan
Isolasi Ekologi (Setiap populasi tidak mampu hidup pada tempat dimana
populasi lain berada, mereka dapat mengalami perubahan pada
perbedaan genetik yang dapat memisahkan mereka)
Isolasi Tingkah Laku (Tingkah laku berperan pada perkawinan acak antar
spesies yang berbeda sehingga perkawinan mendapat hambatan oleh
terjadinya inkompatibilitas beberapa perilaku sebagai dasar bagi
suksesnya perkawinan tersebut. Contohnya pada hewan jantan spesies
tertentu memiliki pola perilaku yang spesifik dalam menarik, mendekati
dan mengawini pasangannya. Kegagalan perkawinan terjadi karena
pasangan merasa asing dengan pola perilaku yang ditunjukkan oleh
pasangannya sehingga terjadi penolakan. )
Isolasi Sementara (Dua spesies yang kawin pada waktu yang berbeda (hari, musim,
atau tahun), gametnya tidak akan pernah mencampur. Misalnya hewan singung
berbintik (Spilogale gracilis) yang sangat mirip dengan S. putorius ini tidak akan
saling mengawini karena S. gracilis kawin pada akhir musim panas dan S.
putorius kawin pada akhir musim dingin. Hal yang sama juga terjadi pada 3 spesies
dari genus anggrek Dendrobium yang hidup di musim tropis basah yang sama tidak
terhibridisasi, karena ketige spesies ini berbunga pada hari yang berbeda)
Isolasi Mekanik (ditunjukkan oleh inkompatibilitas alat reproduksi antara dua
spesies yang berbeda sehingga pada saat terjadinya perkawinan salah satu
pasangannya menderita. Mekanisme ini sebagaimana terlihat pada Molusca sub-
famili Polygyrinae, struktur genetalianya menghalangi terjadinya perkawinan
spesies dalam sub-famili yang sama.)
Isolasi Gametis (menghalangi terjadinya fertilisasi akibat susunan kimiawi dan
molekul yang berbeda antara dua sel gamet, seperti spermatozoa yang mengalami
kerusakan di daerah traktus genital organ betina karena adanya reaksi antigenik,
menjadi immobilitas, dan mengalami kematian sebelum mencapai atau bertemu
sel telur.)
Figure 24.3_b
Prezygotic barriers
Habitat
Isolation
Temporal
Isolation
Behavioral
Isolation
Mechanical
Isolation
Gametic
Isolation
Individuals
of
different
species
MATING
ATTEMPT FERTILIZATION
(a) (c) (e) (f)
(b)
(g)
(d)
b. Isolasi Setelah perkawinan
Hal ini terjadi jika sel sperma dari satu spesies membuahi ovum
dari spesies yang lain, maka barier postzigot akan mencegah
zigot hibrida itu untuk berkembang menjadi organisme dewasa
yang bertahan hidup dan fertil
Mekanisme Isolasi
setelah
perkawinan
Kematian Zigot
Perusakan
Hibrid
Sterilitas Hibrid
Reduced Hybrid
Viability
Reduced Hybrid
Fertility
Hybrid
Breakdown
FERTILIZATION
VIABLE,
FERTILE
OFFSPRING
Postzygotic barriers
(k)
(h) (i)
(j)
(l)
Figure 24.3_c
Key words: change, disease, predator,
competitor, climate change
Kepunahan adalah proses seleksi alam.
Hal ini terjadi ketika suatu spesies tidak beradaptasi dengan perubahan
dalam lingkungan cukup cepat.
Perubahan lingkungan termasuk perubahan habitat dan perusakan habitat
Dead as a dodo
Why did the dodo become extinct?
Dodo adalah burung terbang besar yang hidup di
pulau Mauritius. Burung tersebut meletakkan
sarangnya di tanah (di hutan). Burung ini
memproduksi satu telur pada satu waktu.
Ketika penduduk tiba di pulau itu (pada
pertengahan 1600-an), mereka membawa hewan
seperti tikus dan anjing ke pulau, yang makan
telur dodo.
Para penduduk menebang hutan tempat dodo
hidup, dan memburu dodo untuk dijadikan
makanan.
• Dodo punah sekitar tahun 1600-an. Sifat apa yang mungkin
telah membantu dodo untuk bertahan hidup lebih lama?
Mengapa dodo punah?
Faktor-faktor apa yang menyebabkan
kepunahan Dodo itu?
•predator
•penyakit
•Penghancuran
habitat
• perburuan
Kepunahan dapat disebabkan sejumlah faktor, tetapi bergantung pada
perubahan lingkungan dan keadaan:
1. Sebuah penyakit baru yang
dapat membunuh semua anggota
spesies
2. Perubahan iklim memungkinkan membuat
likungan terlalu dingin atau panas, basah
atau kering, sehingga menyebabkan suplai
makanan berkurang
3. Adanya predator baru yang dapat
berkembang sehingga membunuh dan makan
semua spesies
4. Pesaing baru dapat berkembang atau akan
diperkenalkan ke suatu daerah. Terjadinya persaingan
dalam memerlukan makanan.
5. Perusakan lingkungan
Kepunahan dinosaurs
Dinosaurus menguasai bumi selama jutaan tahun, tetapi ketika seluruh
lingkungan berubah, mereka tidak bisa beradaptasi & mati. Pada saat
keadaan mulai memanas lagi, mamalia, yang bisa mengendalikan suhu tubuh
mereka sendiri, yang menjadi dominan.

More Related Content

What's hot

Penyebaran populasi ekologi umum
Penyebaran populasi ekologi umumPenyebaran populasi ekologi umum
Penyebaran populasi ekologi umum
Jun Mahardika
 
Power Point Protozoa
Power Point ProtozoaPower Point Protozoa
Power Point Protozoa
Imawaty Yulia
 

What's hot (20)

Spesiasi
SpesiasiSpesiasi
Spesiasi
 
Komunitas tumbuhan
Komunitas tumbuhanKomunitas tumbuhan
Komunitas tumbuhan
 
PPT PTERIDOPHYTA (TUMBUHAN PAKU) PAKU PURBA, PAKU KAWAT, PAKU EKOR KUDA DAN P...
PPT PTERIDOPHYTA (TUMBUHAN PAKU) PAKU PURBA, PAKU KAWAT, PAKU EKOR KUDA DAN P...PPT PTERIDOPHYTA (TUMBUHAN PAKU) PAKU PURBA, PAKU KAWAT, PAKU EKOR KUDA DAN P...
PPT PTERIDOPHYTA (TUMBUHAN PAKU) PAKU PURBA, PAKU KAWAT, PAKU EKOR KUDA DAN P...
 
Penyebaran populasi ekologi umum
Penyebaran populasi ekologi umumPenyebaran populasi ekologi umum
Penyebaran populasi ekologi umum
 
Laporan Praktikum 3 Amphibia
Laporan Praktikum 3 AmphibiaLaporan Praktikum 3 Amphibia
Laporan Praktikum 3 Amphibia
 
osmoregulasi pada hewan
osmoregulasi pada hewanosmoregulasi pada hewan
osmoregulasi pada hewan
 
Dormansi biji
Dormansi bijiDormansi biji
Dormansi biji
 
Kel 3 perbedaan transkripsi dan translasi pada prokariot dan eukariot
Kel 3 perbedaan transkripsi dan translasi pada prokariot dan eukariotKel 3 perbedaan transkripsi dan translasi pada prokariot dan eukariot
Kel 3 perbedaan transkripsi dan translasi pada prokariot dan eukariot
 
Pembelahan sel ( mitosis n meiosis )
Pembelahan sel ( mitosis n meiosis )Pembelahan sel ( mitosis n meiosis )
Pembelahan sel ( mitosis n meiosis )
 
TENTANG SPOROZOA
TENTANG SPOROZOA TENTANG SPOROZOA
TENTANG SPOROZOA
 
Makalah Biologi - Amphibia
Makalah Biologi  - AmphibiaMakalah Biologi  - Amphibia
Makalah Biologi - Amphibia
 
komunitas sebagai unit ekologi
komunitas sebagai unit ekologikomunitas sebagai unit ekologi
komunitas sebagai unit ekologi
 
Ekologi Populasi
Ekologi PopulasiEkologi Populasi
Ekologi Populasi
 
PPT Embriologi Tumbuhan - Gnetum gnemon
PPT Embriologi Tumbuhan - Gnetum gnemonPPT Embriologi Tumbuhan - Gnetum gnemon
PPT Embriologi Tumbuhan - Gnetum gnemon
 
PPT Embriologi Tumbuhan - Perkembangan Embrio dan Biji
PPT Embriologi Tumbuhan - Perkembangan Embrio dan BijiPPT Embriologi Tumbuhan - Perkembangan Embrio dan Biji
PPT Embriologi Tumbuhan - Perkembangan Embrio dan Biji
 
Power Point Protozoa
Power Point ProtozoaPower Point Protozoa
Power Point Protozoa
 
Pencirian, Konsep Sifat, dan Sumber Bukti Taksonomi
Pencirian, Konsep Sifat, dan Sumber Bukti TaksonomiPencirian, Konsep Sifat, dan Sumber Bukti Taksonomi
Pencirian, Konsep Sifat, dan Sumber Bukti Taksonomi
 
Makalah herbarium
Makalah herbariumMakalah herbarium
Makalah herbarium
 
Kelompok 5 metode irisan
Kelompok 5   metode irisanKelompok 5   metode irisan
Kelompok 5 metode irisan
 
Ppt keanekaragaman hayati
Ppt keanekaragaman hayatiPpt keanekaragaman hayati
Ppt keanekaragaman hayati
 

Similar to Spesiasi dan Kepunahan

Mekanisme terbentuknya spesies baru
Mekanisme terbentuknya spesies baruMekanisme terbentuknya spesies baru
Mekanisme terbentuknya spesies baru
f' yagami
 
EVOLUSI...SPESIES_SPESIASI.pptx
EVOLUSI...SPESIES_SPESIASI.pptxEVOLUSI...SPESIES_SPESIASI.pptx
EVOLUSI...SPESIES_SPESIASI.pptx
SatrianiTanti
 
Bab 1. Spesies dalam ekosistem
Bab 1. Spesies dalam ekosistem Bab 1. Spesies dalam ekosistem
Bab 1. Spesies dalam ekosistem
Syarifah Algadri
 
cupdf.com_spesiasi-5607c4035a1c6.ppt
cupdf.com_spesiasi-5607c4035a1c6.pptcupdf.com_spesiasi-5607c4035a1c6.ppt
cupdf.com_spesiasi-5607c4035a1c6.ppt
ILALA2
 
Keanegaragaman hayati dan plantae
Keanegaragaman hayati dan plantaeKeanegaragaman hayati dan plantae
Keanegaragaman hayati dan plantae
Widya Ariska
 
Keanekaragaman makhluk hidup oleh kelompok 7
Keanekaragaman makhluk hidup oleh kelompok 7Keanekaragaman makhluk hidup oleh kelompok 7
Keanekaragaman makhluk hidup oleh kelompok 7
Agustinus Wiyarno
 
Keanekaragaman hewan
Keanekaragaman hewanKeanekaragaman hewan
Keanekaragaman hewan
Sofyan F
 

Similar to Spesiasi dan Kepunahan (20)

Mekanisme terbentuknya spesies baru
Mekanisme terbentuknya spesies baruMekanisme terbentuknya spesies baru
Mekanisme terbentuknya spesies baru
 
EVOLUSI (BIOLOGI SMA)
EVOLUSI (BIOLOGI SMA)EVOLUSI (BIOLOGI SMA)
EVOLUSI (BIOLOGI SMA)
 
EVOLUSI...SPESIES_SPESIASI.pptx
EVOLUSI...SPESIES_SPESIASI.pptxEVOLUSI...SPESIES_SPESIASI.pptx
EVOLUSI...SPESIES_SPESIASI.pptx
 
Bab 1. Spesies dalam ekosistem
Bab 1. Spesies dalam ekosistem Bab 1. Spesies dalam ekosistem
Bab 1. Spesies dalam ekosistem
 
cupdf.com_spesiasi-5607c4035a1c6.ppt
cupdf.com_spesiasi-5607c4035a1c6.pptcupdf.com_spesiasi-5607c4035a1c6.ppt
cupdf.com_spesiasi-5607c4035a1c6.ppt
 
Faktor Faktor Evolusi
Faktor Faktor EvolusiFaktor Faktor Evolusi
Faktor Faktor Evolusi
 
Keanegaragaman hayati dan plantae
Keanegaragaman hayati dan plantaeKeanegaragaman hayati dan plantae
Keanegaragaman hayati dan plantae
 
Diversitas
DiversitasDiversitas
Diversitas
 
Keanekaragaman makhluk hidup oleh kelompok 7
Keanekaragaman makhluk hidup oleh kelompok 7Keanekaragaman makhluk hidup oleh kelompok 7
Keanekaragaman makhluk hidup oleh kelompok 7
 
Keanekaragaman makhluk hidup kelompok6
Keanekaragaman makhluk hidup kelompok6Keanekaragaman makhluk hidup kelompok6
Keanekaragaman makhluk hidup kelompok6
 
Keanekaragaman hayati
Keanekaragaman hayatiKeanekaragaman hayati
Keanekaragaman hayati
 
Keanekaragaman hayati lara
Keanekaragaman hayati laraKeanekaragaman hayati lara
Keanekaragaman hayati lara
 
biologi konservasi
biologi konservasibiologi konservasi
biologi konservasi
 
Keanekaragaman makhluk hidup kelompok6
Keanekaragaman makhluk hidup kelompok6 Keanekaragaman makhluk hidup kelompok6
Keanekaragaman makhluk hidup kelompok6
 
Tugas ipa
Tugas ipaTugas ipa
Tugas ipa
 
4.-PSD-113-Keanekaragaman-Makhluk-Hidup-.ppt
4.-PSD-113-Keanekaragaman-Makhluk-Hidup-.ppt4.-PSD-113-Keanekaragaman-Makhluk-Hidup-.ppt
4.-PSD-113-Keanekaragaman-Makhluk-Hidup-.ppt
 
Keanekaragaman hewan
Keanekaragaman hewanKeanekaragaman hewan
Keanekaragaman hewan
 
Keanekaragaman hayati
Keanekaragaman hayatiKeanekaragaman hayati
Keanekaragaman hayati
 
Keanekaragaman hayati
Keanekaragaman hayatiKeanekaragaman hayati
Keanekaragaman hayati
 
Protista
ProtistaProtista
Protista
 

More from dewisetiyana52

More from dewisetiyana52 (20)

Struktur dan Fungsi Jaringan Hewan
Struktur dan Fungsi Jaringan HewanStruktur dan Fungsi Jaringan Hewan
Struktur dan Fungsi Jaringan Hewan
 
Anatomi Urinaria
Anatomi UrinariaAnatomi Urinaria
Anatomi Urinaria
 
Human genetics concepts and applications
Human genetics concepts and applicationsHuman genetics concepts and applications
Human genetics concepts and applications
 
Anatomi Tumbuhan
Anatomi TumbuhanAnatomi Tumbuhan
Anatomi Tumbuhan
 
Organ Sistem Pendengaran
Organ Sistem PendengaranOrgan Sistem Pendengaran
Organ Sistem Pendengaran
 
Ocean life
Ocean lifeOcean life
Ocean life
 
Kelenjar
KelenjarKelenjar
Kelenjar
 
Echinodermata presentation
Echinodermata presentationEchinodermata presentation
Echinodermata presentation
 
Penyakit Gigi dan Mulut
Penyakit Gigi dan MulutPenyakit Gigi dan Mulut
Penyakit Gigi dan Mulut
 
Oral Medicine
Oral MedicineOral Medicine
Oral Medicine
 
Stadium Kanker Payudara
Stadium Kanker PayudaraStadium Kanker Payudara
Stadium Kanker Payudara
 
Nutritional Status, Lifestyle, and Risk Behaviors for Eating Disorders in Nut...
Nutritional Status, Lifestyle, and Risk Behaviors for Eating Disorders in Nut...Nutritional Status, Lifestyle, and Risk Behaviors for Eating Disorders in Nut...
Nutritional Status, Lifestyle, and Risk Behaviors for Eating Disorders in Nut...
 
Drug interactions between oral contraceptives and antibiotics
Drug interactions between oral contraceptives and antibioticsDrug interactions between oral contraceptives and antibiotics
Drug interactions between oral contraceptives and antibiotics
 
Ensemble strategies for a medical diagnostic decision support system: A breas...
Ensemble strategies for a medical diagnostic decision support system: A breas...Ensemble strategies for a medical diagnostic decision support system: A breas...
Ensemble strategies for a medical diagnostic decision support system: A breas...
 
Genetic testing of breast and ovarian cancer patients: clinical characteristi...
Genetic testing of breast and ovarian cancer patients: clinical characteristi...Genetic testing of breast and ovarian cancer patients: clinical characteristi...
Genetic testing of breast and ovarian cancer patients: clinical characteristi...
 
PROSES KEHAMILAN
PROSES KEHAMILANPROSES KEHAMILAN
PROSES KEHAMILAN
 
Sistem Muskuloskeletal full
Sistem Muskuloskeletal fullSistem Muskuloskeletal full
Sistem Muskuloskeletal full
 
Gene Expression Patterns_in_Ovarian_Carcinomas
Gene Expression Patterns_in_Ovarian_CarcinomasGene Expression Patterns_in_Ovarian_Carcinomas
Gene Expression Patterns_in_Ovarian_Carcinomas
 
Jurnal pentingnya Kecerdasan Sosial
Jurnal pentingnya Kecerdasan SosialJurnal pentingnya Kecerdasan Sosial
Jurnal pentingnya Kecerdasan Sosial
 
Identifikasi Gen mer A melalui metode komputasi Repaired
Identifikasi Gen mer A melalui metode komputasi RepairedIdentifikasi Gen mer A melalui metode komputasi Repaired
Identifikasi Gen mer A melalui metode komputasi Repaired
 

Recently uploaded

konsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatan
konsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatankonsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatan
konsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatan
SuzanDwiPutra
 
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docx
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docxLaporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docx
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docx
Jajang Sulaeman
 
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docxKISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
DewiUmbar
 
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdfSurat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
EirinELS
 

Recently uploaded (20)

konsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatan
konsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatankonsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatan
konsep pidato Bahaya Merokok bagi kesehatan
 
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
 
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docx
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docxLaporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docx
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docx
 
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan BerkelanjutanTopik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
 
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docxKISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
 
Modul 5 Simetri (simetri lipat, simetri putar)
Modul 5 Simetri (simetri lipat, simetri putar)Modul 5 Simetri (simetri lipat, simetri putar)
Modul 5 Simetri (simetri lipat, simetri putar)
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
 
UAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdf
UAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdfUAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdf
UAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdf
 
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.pptPenyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
 
Materi Asuransi Kesehatan di Indonesia ppt
Materi Asuransi Kesehatan di Indonesia pptMateri Asuransi Kesehatan di Indonesia ppt
Materi Asuransi Kesehatan di Indonesia ppt
 
Bioteknologi Konvensional dan Modern kelas 9 SMP
Bioteknologi Konvensional dan Modern  kelas 9 SMPBioteknologi Konvensional dan Modern  kelas 9 SMP
Bioteknologi Konvensional dan Modern kelas 9 SMP
 
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptxPPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
 
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdfSurat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
 
Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945
Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945
Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945
 
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru PenggerakSkenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
 
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
 

Spesiasi dan Kepunahan

  • 1. Spesiasi dan Kepunahan PRESENTED BY: SITI MUNADIROH (4401410038) DEWI SETIYANA (4401411028) REZEKI SUCI M (4401411069) EVITA KHARISMAWATI (4401411071) Prodi Pendidikan Biologi Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2014
  • 2. Spesiasi Proses pembentukan spesies baru dan berbeda dari spesies sebelumnya melalui proses perkembangbiakan secara natural dalam kerangka evolusi
  • 3. Syarat terjadi Spesiasi A. Perubahan Lingkungan B. Relung yang Kosong B. Keanekaragaman dalam Satu Kelompok
  • 4. Proses Spesiasi Isolasi Geografi Proses Spesiasi Simpatri Proses Spesiasi Tidak Simpatri Spesiasi Alopatrik Spesiasi parapatrik Spesiasi Peripatrik Isolasi Reproduksi Isolasi Sebelum Perkawinan/ Pre- mating isolation Isolasi Ekologi Isolasi Tingkah Laku Isolasi Sementara Isolasi Mekanik Isolasi Gametis Isolasi Setelah Perkawinan/ Post- mating Isolation Kemaian Zigot Perusakan Hibrid Sterilitas hibrid
  • 5. Isolasi Geografi Proses-proses geologis dapat memisahkan suatu populasi menjadi dua atau lebih terisolasi yang masing-masing mengalami evolusi dengan caranya masing-masing. Kriteria Isolasi Geografis: 1. Mempunyai frekuensi gen awal yang berbeda 2. Terjadi mutasi 3. Pengaruh tekanan seleksi dari lingkungan yang berbeda 4. Adanya pergeseran susunan genetis (genetic drift)
  • 6.
  • 7. A. Spesiasi Simpatri Spesies baru muncul di dalam lingkungan hidup populasi tertua. Mekanismenya terdapat pada: 1. Autopoliploidi : menggadanya kromosom tampa diikuti pemisahan kromosom. 2. Allopoliploidi : terbentuknya poliploidi dari persilangan dua spesies yang jumlah set krmosomnya berbeda.
  • 8. Figure 24.11-1 Species A 2n = 6 Species B 2n = 4 Normal gamete n = 3 Meiotic error; chromosome number not reduced from 2n to n Unreduced gamete with 4 chromosomes
  • 9. Figure 24.11-2 Species A 2n = 6 Species B 2n = 4 Normal gamete n = 3 Meiotic error; chromosome number not reduced from 2n to n Unreduced gamete with 4 chromosomes Hybrid with 7 chromosomes
  • 10. Figure 24.11-3 Species A 2n = 6 Species B 2n = 4 Normal gamete n = 3 Meiotic error; chromosome number not reduced from 2n to n Unreduced gamete with 4 chromosomes Hybrid with 7 chromosomes Unreduced gamete with 7 chromosomes Normal gamete n = 3
  • 11. Figure 24.11-4 Species A 2n = 6 Species B 2n = 4 Normal gamete n = 3 Meiotic error; chromosome number not reduced from 2n to n Unreduced gamete with 4 chromosomes Hybrid with 7 chromosomes Unreduced gamete with 7 chromosomes Normal gamete n = 3 New species: viable fertile hybrid (allopolyploid) 2n = 10
  • 12. B. Tidak Spesiasi Simpatri Proses spesiasi yang terdapat dalam area geografis yang berbeda dibandingkan dengan area geografis suatu spesies yang paling berkerabat. Spesiasi ini meliputi: 1. Spesiasi alopatrik: terjadi di daerah yang berjauhan atau berlainan dari satu spesies yang paling dekat hubungan kekerabatannya 1. Spesiasi parapatrik: Terjadi di daerah yang bersebelahan dari spesies yang paling dekat hubungan kekerabatannya. 1. Spesiasi peripatrik: Terjadi pada daerah pinggir dari suatu spesies yang paling dekat hubungan kekerabatannya.
  • 14. 2. Isolasi Reproduksi a. Isolasi sebelum perkawinan Isolasi Ekologi (Setiap populasi tidak mampu hidup pada tempat dimana populasi lain berada, mereka dapat mengalami perubahan pada perbedaan genetik yang dapat memisahkan mereka) Isolasi Tingkah Laku (Tingkah laku berperan pada perkawinan acak antar spesies yang berbeda sehingga perkawinan mendapat hambatan oleh terjadinya inkompatibilitas beberapa perilaku sebagai dasar bagi suksesnya perkawinan tersebut. Contohnya pada hewan jantan spesies tertentu memiliki pola perilaku yang spesifik dalam menarik, mendekati dan mengawini pasangannya. Kegagalan perkawinan terjadi karena pasangan merasa asing dengan pola perilaku yang ditunjukkan oleh pasangannya sehingga terjadi penolakan. )
  • 15. Isolasi Sementara (Dua spesies yang kawin pada waktu yang berbeda (hari, musim, atau tahun), gametnya tidak akan pernah mencampur. Misalnya hewan singung berbintik (Spilogale gracilis) yang sangat mirip dengan S. putorius ini tidak akan saling mengawini karena S. gracilis kawin pada akhir musim panas dan S. putorius kawin pada akhir musim dingin. Hal yang sama juga terjadi pada 3 spesies dari genus anggrek Dendrobium yang hidup di musim tropis basah yang sama tidak terhibridisasi, karena ketige spesies ini berbunga pada hari yang berbeda) Isolasi Mekanik (ditunjukkan oleh inkompatibilitas alat reproduksi antara dua spesies yang berbeda sehingga pada saat terjadinya perkawinan salah satu pasangannya menderita. Mekanisme ini sebagaimana terlihat pada Molusca sub- famili Polygyrinae, struktur genetalianya menghalangi terjadinya perkawinan spesies dalam sub-famili yang sama.) Isolasi Gametis (menghalangi terjadinya fertilisasi akibat susunan kimiawi dan molekul yang berbeda antara dua sel gamet, seperti spermatozoa yang mengalami kerusakan di daerah traktus genital organ betina karena adanya reaksi antigenik, menjadi immobilitas, dan mengalami kematian sebelum mencapai atau bertemu sel telur.)
  • 17. b. Isolasi Setelah perkawinan Hal ini terjadi jika sel sperma dari satu spesies membuahi ovum dari spesies yang lain, maka barier postzigot akan mencegah zigot hibrida itu untuk berkembang menjadi organisme dewasa yang bertahan hidup dan fertil Mekanisme Isolasi setelah perkawinan Kematian Zigot Perusakan Hibrid Sterilitas Hibrid
  • 19. Key words: change, disease, predator, competitor, climate change
  • 20. Kepunahan adalah proses seleksi alam. Hal ini terjadi ketika suatu spesies tidak beradaptasi dengan perubahan dalam lingkungan cukup cepat. Perubahan lingkungan termasuk perubahan habitat dan perusakan habitat
  • 21. Dead as a dodo Why did the dodo become extinct?
  • 22. Dodo adalah burung terbang besar yang hidup di pulau Mauritius. Burung tersebut meletakkan sarangnya di tanah (di hutan). Burung ini memproduksi satu telur pada satu waktu. Ketika penduduk tiba di pulau itu (pada pertengahan 1600-an), mereka membawa hewan seperti tikus dan anjing ke pulau, yang makan telur dodo. Para penduduk menebang hutan tempat dodo hidup, dan memburu dodo untuk dijadikan makanan. • Dodo punah sekitar tahun 1600-an. Sifat apa yang mungkin telah membantu dodo untuk bertahan hidup lebih lama? Mengapa dodo punah?
  • 23. Faktor-faktor apa yang menyebabkan kepunahan Dodo itu? •predator •penyakit •Penghancuran habitat • perburuan
  • 24. Kepunahan dapat disebabkan sejumlah faktor, tetapi bergantung pada perubahan lingkungan dan keadaan: 1. Sebuah penyakit baru yang dapat membunuh semua anggota spesies
  • 25. 2. Perubahan iklim memungkinkan membuat likungan terlalu dingin atau panas, basah atau kering, sehingga menyebabkan suplai makanan berkurang
  • 26. 3. Adanya predator baru yang dapat berkembang sehingga membunuh dan makan semua spesies
  • 27. 4. Pesaing baru dapat berkembang atau akan diperkenalkan ke suatu daerah. Terjadinya persaingan dalam memerlukan makanan.
  • 29. Kepunahan dinosaurs Dinosaurus menguasai bumi selama jutaan tahun, tetapi ketika seluruh lingkungan berubah, mereka tidak bisa beradaptasi & mati. Pada saat keadaan mulai memanas lagi, mamalia, yang bisa mengendalikan suhu tubuh mereka sendiri, yang menjadi dominan.