AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
Spesiasi dan Kepunahan
1. Spesiasi dan Kepunahan
PRESENTED BY:
SITI MUNADIROH (4401410038)
DEWI SETIYANA (4401411028)
REZEKI SUCI M (4401411069)
EVITA KHARISMAWATI (4401411071)
Prodi Pendidikan Biologi
Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2014
2. Spesiasi
Proses pembentukan spesies baru dan
berbeda dari spesies sebelumnya melalui
proses perkembangbiakan secara natural
dalam kerangka evolusi
3. Syarat terjadi Spesiasi
A. Perubahan Lingkungan B. Relung yang Kosong B. Keanekaragaman dalam
Satu Kelompok
4. Proses Spesiasi
Isolasi Geografi
Proses Spesiasi
Simpatri
Proses Spesiasi
Tidak Simpatri
Spesiasi
Alopatrik
Spesiasi
parapatrik
Spesiasi
Peripatrik
Isolasi
Reproduksi
Isolasi Sebelum
Perkawinan/ Pre-
mating isolation
Isolasi Ekologi
Isolasi Tingkah
Laku
Isolasi
Sementara
Isolasi Mekanik
Isolasi Gametis
Isolasi Setelah
Perkawinan/ Post-
mating Isolation
Kemaian Zigot
Perusakan
Hibrid
Sterilitas hibrid
5. Isolasi Geografi
Proses-proses geologis dapat memisahkan suatu populasi menjadi dua atau lebih
terisolasi yang masing-masing mengalami evolusi dengan caranya masing-masing.
Kriteria Isolasi Geografis:
1. Mempunyai frekuensi gen awal yang berbeda
2. Terjadi mutasi
3. Pengaruh tekanan seleksi dari lingkungan yang berbeda
4. Adanya pergeseran susunan genetis (genetic drift)
6.
7. A. Spesiasi Simpatri
Spesies baru muncul di dalam lingkungan hidup populasi tertua.
Mekanismenya terdapat pada:
1. Autopoliploidi : menggadanya kromosom tampa diikuti pemisahan kromosom.
2. Allopoliploidi : terbentuknya poliploidi dari persilangan dua spesies yang jumlah set
krmosomnya berbeda.
8. Figure 24.11-1
Species A
2n = 6
Species B
2n = 4
Normal
gamete
n = 3
Meiotic error;
chromosome number not
reduced from 2n to n
Unreduced gamete
with 4 chromosomes
9. Figure 24.11-2
Species A
2n = 6
Species B
2n = 4
Normal
gamete
n = 3
Meiotic error;
chromosome number not
reduced from 2n to n
Unreduced gamete
with 4 chromosomes
Hybrid with
7 chromosomes
10. Figure 24.11-3
Species A
2n = 6
Species B
2n = 4
Normal
gamete
n = 3
Meiotic error;
chromosome number not
reduced from 2n to n
Unreduced gamete
with 4 chromosomes
Hybrid with
7 chromosomes
Unreduced gamete
with 7 chromosomes
Normal
gamete
n = 3
11. Figure 24.11-4
Species A
2n = 6
Species B
2n = 4
Normal
gamete
n = 3
Meiotic error;
chromosome number not
reduced from 2n to n
Unreduced gamete
with 4 chromosomes
Hybrid with
7 chromosomes
Unreduced gamete
with 7 chromosomes
Normal
gamete
n = 3
New species:
viable fertile hybrid
(allopolyploid) 2n = 10
12. B. Tidak Spesiasi Simpatri
Proses spesiasi yang terdapat dalam area geografis yang berbeda dibandingkan dengan
area geografis suatu spesies yang paling berkerabat.
Spesiasi ini meliputi:
1. Spesiasi alopatrik:
terjadi di daerah yang berjauhan atau berlainan dari satu spesies yang paling dekat hubungan
kekerabatannya
1. Spesiasi parapatrik:
Terjadi di daerah yang bersebelahan dari spesies yang paling dekat hubungan kekerabatannya.
1. Spesiasi peripatrik:
Terjadi pada daerah pinggir dari suatu spesies yang paling dekat hubungan kekerabatannya.
14. 2. Isolasi Reproduksi
a. Isolasi sebelum perkawinan
Isolasi Ekologi (Setiap populasi tidak mampu hidup pada tempat dimana
populasi lain berada, mereka dapat mengalami perubahan pada
perbedaan genetik yang dapat memisahkan mereka)
Isolasi Tingkah Laku (Tingkah laku berperan pada perkawinan acak antar
spesies yang berbeda sehingga perkawinan mendapat hambatan oleh
terjadinya inkompatibilitas beberapa perilaku sebagai dasar bagi
suksesnya perkawinan tersebut. Contohnya pada hewan jantan spesies
tertentu memiliki pola perilaku yang spesifik dalam menarik, mendekati
dan mengawini pasangannya. Kegagalan perkawinan terjadi karena
pasangan merasa asing dengan pola perilaku yang ditunjukkan oleh
pasangannya sehingga terjadi penolakan. )
15. Isolasi Sementara (Dua spesies yang kawin pada waktu yang berbeda (hari, musim,
atau tahun), gametnya tidak akan pernah mencampur. Misalnya hewan singung
berbintik (Spilogale gracilis) yang sangat mirip dengan S. putorius ini tidak akan
saling mengawini karena S. gracilis kawin pada akhir musim panas dan S.
putorius kawin pada akhir musim dingin. Hal yang sama juga terjadi pada 3 spesies
dari genus anggrek Dendrobium yang hidup di musim tropis basah yang sama tidak
terhibridisasi, karena ketige spesies ini berbunga pada hari yang berbeda)
Isolasi Mekanik (ditunjukkan oleh inkompatibilitas alat reproduksi antara dua
spesies yang berbeda sehingga pada saat terjadinya perkawinan salah satu
pasangannya menderita. Mekanisme ini sebagaimana terlihat pada Molusca sub-
famili Polygyrinae, struktur genetalianya menghalangi terjadinya perkawinan
spesies dalam sub-famili yang sama.)
Isolasi Gametis (menghalangi terjadinya fertilisasi akibat susunan kimiawi dan
molekul yang berbeda antara dua sel gamet, seperti spermatozoa yang mengalami
kerusakan di daerah traktus genital organ betina karena adanya reaksi antigenik,
menjadi immobilitas, dan mengalami kematian sebelum mencapai atau bertemu
sel telur.)
17. b. Isolasi Setelah perkawinan
Hal ini terjadi jika sel sperma dari satu spesies membuahi ovum
dari spesies yang lain, maka barier postzigot akan mencegah
zigot hibrida itu untuk berkembang menjadi organisme dewasa
yang bertahan hidup dan fertil
Mekanisme Isolasi
setelah
perkawinan
Kematian Zigot
Perusakan
Hibrid
Sterilitas Hibrid
20. Kepunahan adalah proses seleksi alam.
Hal ini terjadi ketika suatu spesies tidak beradaptasi dengan perubahan
dalam lingkungan cukup cepat.
Perubahan lingkungan termasuk perubahan habitat dan perusakan habitat
21. Dead as a dodo
Why did the dodo become extinct?
22. Dodo adalah burung terbang besar yang hidup di
pulau Mauritius. Burung tersebut meletakkan
sarangnya di tanah (di hutan). Burung ini
memproduksi satu telur pada satu waktu.
Ketika penduduk tiba di pulau itu (pada
pertengahan 1600-an), mereka membawa hewan
seperti tikus dan anjing ke pulau, yang makan
telur dodo.
Para penduduk menebang hutan tempat dodo
hidup, dan memburu dodo untuk dijadikan
makanan.
• Dodo punah sekitar tahun 1600-an. Sifat apa yang mungkin
telah membantu dodo untuk bertahan hidup lebih lama?
Mengapa dodo punah?
23. Faktor-faktor apa yang menyebabkan
kepunahan Dodo itu?
•predator
•penyakit
•Penghancuran
habitat
• perburuan
24. Kepunahan dapat disebabkan sejumlah faktor, tetapi bergantung pada
perubahan lingkungan dan keadaan:
1. Sebuah penyakit baru yang
dapat membunuh semua anggota
spesies
25. 2. Perubahan iklim memungkinkan membuat
likungan terlalu dingin atau panas, basah
atau kering, sehingga menyebabkan suplai
makanan berkurang
26. 3. Adanya predator baru yang dapat
berkembang sehingga membunuh dan makan
semua spesies
27. 4. Pesaing baru dapat berkembang atau akan
diperkenalkan ke suatu daerah. Terjadinya persaingan
dalam memerlukan makanan.
29. Kepunahan dinosaurs
Dinosaurus menguasai bumi selama jutaan tahun, tetapi ketika seluruh
lingkungan berubah, mereka tidak bisa beradaptasi & mati. Pada saat
keadaan mulai memanas lagi, mamalia, yang bisa mengendalikan suhu tubuh
mereka sendiri, yang menjadi dominan.