SlideShare a Scribd company logo
MEKANISME TERBENTUKNYA SPESIES BARU


        Teori Darwin mengenai evolusi sebagian besar memberi penekanan pada seleksi alam
dan adaptasi populasi secara bertahap terhadap lingkungannya. Proses ini disebut mikroevolusi.
Jika mikroevolusi benar-benar terjadi maka bumi akan dihuni oleh makhluk hidup yang sangat
adaptif dibandingkan makhluk hidup sebelumnya. Spesiasi – asal-usul spesies baru – berada
pada pusat dari evolusi. Pada saat spesiasi terjadi maka keanekaragaman hayati meningkat.
Makroevolusi menyebabkan perubahan biologis secara dramatis dan hal ini dimulai dengan
munculnya spesies baru. Jika ada dua varietas dari suatu spesies mendiami dua habitat yang
sangat berbeda tanpadapat melakukan perkawinan antar keduanya, dan selanjutnya mengalami
perubahan morfologi, anatomi, dan tingkah laku, maka akhirnya dapat membentuk satu spesies
baru.


1. PENGHALANG REPRODUKTIF MEMPERTAHANKAN TERPISAHNYA SPESIES
        Suatu penghalang reproduktif adalah karakter-karakter dari makhluk hidup yang
  menghalangi populasi saling kawin meskipun mempunyai habitat yang tumpah tindih. Ada
  dua macam penghalang reproduktif yaitu:
   A. Penghalang prezigotik; mencegah perkawinan atau fertilisasi antar spesies
        • isolasi musim (temporal)
        Spesies pinus Pinus radiata dan P. muricata hidup di area yang sama di Kalifornia
        Tengah. Kedua spesies ini tidak dapat saling kawin karena P. radiata melepaskan serbuk
        sari pada bulan Februari, sedangkan P. muricata pada bulan April. Sigung dari bagian
        Timur dan sigung dari bagian Barat padang rumput di Amerika, mempunyai musim
        kawin yang berbeda, sehingga tidak dapat saling kawin.
        • isolasi habitat
        Dua spesies yang berkerabat dekat, seperti ular garter di Amerika Utara bagian Barat
        yang hidup di darat dan air, tidak mungkin saling kawin.
        • isolasi tingkah laku
        Tidak ada ketertarikan seksual di antara jantan dan betina pada spesies yang berbeda.
        Sinyal khusus yang mengawali terjadinya perkawinan merupakan hal unik di
        dalam satu spesies. Biasanya hewan jantan memberi tanda atau sinyal tertentu dalam
bentuk tingkah laku, seperti mengeluarkan suara, melakukan ritual, tarian atau
   mengekskresikan zat kimia. Contohnya burung bower jantan akan menghiasi sarangnya
   dengan ranting berwarna biru, menari dan berkicau untuk menarik perhatian betina.
   Setelah proses ritual selesai, maka akan terjadi perkawinan.
   • isolasi mekanik
   Perkawinan tidak dapat terjadi akibat organ seksual eksternal yang tidak cocok satu sama
   lain. Organ kopulasi pada banyak insekta jantan hanya sesuai untuk betina dari spesies
   yang sama. Banyak spesies tumbuhan mempunyai struktur bunga yang beradaptasi
   dengan polinator tertentu (insekta/hewan lain missal burung). tanaman sage hitam
   memiliki bunga kecil, penyerbukan dilakukan oleh lebah kecil. Sage putih memiliki
   struktur bunga yang besar sehingga penyerbukan hanya dapat dilakukan oleh lebah besar.
   • isolasi gametik
   Jantan dan betina dari spesies yang berbeda dapat melakukan perkawinan, tetapi
   pembuahan yang terjadi tidak akan menghasilkan zigot. Hal ini berlaku pada pembuahan
   internal maupun eksternal; pada banyak mamalia sperma tidak dapat bertahan hidup di
   dalam saluran reproduksi betina spesies lain; jantan dan betina bulu babi mengeluarkan
   sperma dan telur di laut. Fertilisasi dapat berlangsung jika molekul pada permukaan
   sperma dan telur dapat bersatu.
B. Penghalang poszigotik; mencegah perkembangan makhluk hidup
   Dewasa yang fertil; zigot yang dihasilkan disebut hibrid zigot. Ada tiga macam
   penghalang poszigotik:
   • Ketidakmampuan hibrid untuk berkembang (hybrid inviability)
   Misal katak dari genus Rana yang hidup di habitat sama dapat saling kawin tetapi hibrid
   tidak   dapat    berkembang       sempurna   atau   menjadi    individu   yang   lemah.
   • Sterilitas hibrid (hybrid sterility)
   Hibrid yang dihasilkan dari perkawinan dua spesies berbeda, bersifat steril, oleh karena
   itu hibrid ini tidak dapat mewariskan sifat tetuanya; misalnya hibrid (Gambar 12.6j;
   disebut bagal) antara kuda dan keledai
   • Kegagalan rantai pewarisan pada hibrid (hybrid breakdown)
   Generasi hibrid pertama fertil dan mampu berkembang, tetapi jika hibrid ini saling kawin
   maka atau hibrid kawin dengan tetua maka hibrid keturunannya bersifat steril.
2. ISOLASI GEOGRAFIK DAPAT MENYEBABKAN SPESIASI (PEMBENTUKAN
SPESIES BARU)
         Kunci asal-usul spesies adalah pemisahan populasi satu dengan yang lainnya, dalam
  hal ini pemisahan gene pool. Perubahan frekuensi alel yang disebabkan oleh seleksi alam,
  hanyutan gen (genetic drift), dan mutasi tidak dipengaruhi oleh aliran gen (gen flow) dari
  populasi lain. Pada pembentukan spesies baru, penghalang aliran gen antar populasi yang
  utama yaitu penghalang geografis (geographic barrier). Spesiasi semacam ini disebut spesiasi
  alopatrik (allopatric speciation), populasi yang terbentuk disebut populasi alopatrik. Proses
  geologi dapat menyebabkan populasi terfragmentasi menjadi satu atau lebih populasi yang
  terisolasi. Isolasi geografik memberi peluang terjadinya spesiasi tetapi belum tentu terjadi
  spesies baru. Spesies baru terjadi jika adanya penghalang reproduksi antara populasi terisolasi
  dengan populasi induk. Tidak semua spesies terbentuk sebagai akibat dari isolasi geografik.
  Pada spesiasi simpatrik (sympatric speciation), isolasi reproduksi terjadi dan spesies baru
  terjadi tanpa pembatas geografik.

         Spesiasi adalah proses suatu spesies berdivergen menjadi dua atau lebih spesies. Hal
  ini telah terpantau berkali-kali pada kondisi laboratorium yang terkontrol maupun di alam
  bebas. Pada organisme yang berkembang biak secara seksual, spesiasi dihasilkan oleh isolasi
  reproduksi yang diikuti dengan divergensi genealogis.

  Terdapat empat mekanisme spesiasi. Yang paling umum terjadi pada hewan adalah

  1. spesiasi alopatrik, yang terjadi pada populasi yang awalnya terisolasi secara geografis,
      misalnya melalui fragmentasi habitat atau migrasi. Seleksi di bawah kondisi demikian
      dapat menghasilkan perubahan yang sangat cepat pada penampilan dan perilaku
      organisme. Karena seleksi dan hanyutan bekerja secara bebas pada populasi yang
      terisolasi, pemisahan pada akhirnya akan menghasilkan organisme yang tidak akan dapat
      berkawin campur.
  2. spesiasi peripatrik, yang terjadi ketika sebagian kecil populasi organisme menjadi
      terisolasi dalam sebuah lingkungan yang baru. Ini berbeda dengan spesiasi alopatrik
      dalam hal ukuran populasi yang lebih kecil dari populasi tetua. Dalam hal ini, efek
pendiri menyebabkan spesiasi cepat melalui hanyutan genetika yang cepat dan seleksi
   terhadap lungkang gen yang kecil.
3. spesiasi parapatrik. Ia mirip dengan spesiasi peripatrik dalam hal ukuran populasi kecil
   yang masuk ke habitat yang baru, namun berbeda dalam hal tidak adanya pemisahan
   secara fisik antara dua populasi. Spesiasi ini dihasilkan dari evolusi mekanisme yang
   mengurangi aliran genetika antara dua populasi. Secara umum, ini terjadi ketika terdapat
   perubahan drastis pada lingkungan habitat tetua spesies. Salah satu contohnya adalah
   rumput Anthoxanthum odoratum, yang dapat mengalami spesiasi parapatrik sebagai
   respon terhadap polusi logam terlokalisasi yang berasal dari pertambangan. Pada kasus
   ini, tanaman berevolusi menjadi resistan terhadap kadar logam yang tinggi dalam tanah.
   Seleksi keluar terhadap kawin campur dengan populasi tetua menghasilkan perubahan
   pada waktu pembungaan, menyebabkan isolasi reproduksi. Seleksi keluar terhadap hibrid
   antar dua populasi dapat menyebabkan "penguatan", yang merupakan evolusi sifat yang
   mempromosikan perkawinan dalam spesies, serta peralihan karakter, yang terjadi ketika
   dua spesies menjadi lebih berbeda pada penampilannya.
4. spesiasi simpatrik, di mana spesies berdivergen tanpa isolasi geografis atau perubahan
   pada habitat. Mekanisme ini cukup langka karena hanya dengan aliran gen yang sedikit
   akan menghilangkan perbedaan genetika antara satu bagian populasi dengan bagian
   populasi lainnya. Secara umum, spesiasi simpatrik pada hewan memerlukan evolusi
   perbedaan genetika dan perkawinan tak-acak, mengijinkan isolasi reproduksi
   berkembang.

          Salah satu jenis spesiasi simpatrik melibatkan perkawinan silang dua spesies yang
   berkerabat, menghasilkan spesies hibrid. Hal ini tidaklah umum terjadi pada hewan
   karena hewan hibrid bisanya mandul. Sebaliknya, perkawinan silang umumnya terjadi
   pada tanaman, karena tanaman sering menggandakan jumlah kromosomnya, membentuk
   poliploid. Ini mengijinkan kromosom dari tiap spesies tetua membentuk pasangan yang
   sepadan selama meiosis. Salah satu contoh kejadian spesiasi ini adalah ketika tanaman
   Arabidopsis thaliana dan Arabidopsis arenosa berkawin silang, menghasilkan spesies
   baru Arabidopsis suecica. Hal ini terjadi sekitar 20.000 tahun yang lalu, dan proses
   spesiasi ini telah diulang dalam laboratorium, mengijinkan kajian mekanisme genetika
yang terlibat dalam proses ini. Sebenarnya, penggandaan kromosom dalam spesies
     merupakan sebab utama isolasi reproduksi, karena setengah dari kromosom yang
     berganda akan tidak sepadan ketika berkawin dengan organisme yang kromosomnya
     tidak berganda.

4. HAL YANG MEMPENGARUHI TERBENTUKNYA SPESIES BARU
        Makhluk hidup selalu mengalami perubahan secara perlahan-lahan dalam jangka
 waktu yang lama. Perubahan yang terjadi sedikit demi sedikit dapat menghasilkan struktur
 yang menyimpang dari aslinya, dan akhirnya terbentuk spesies baru. Proses terbentuknya
 spesies baru disebut spesiasi. Hal-hal yang mempengaruhi terbentuknya spesies baru antara
 lain sebagai berikut.
 1. Domestikasi
        Domestikasi merupakan bagian dari usaha pemuliaan tanaman dan hewan. Usaha yang
 dilakukan yaitu dengan cara membudidayakan tumbuhan dan hewan yang liar untuk
 dijinakkan. Misalnya budidaya ayam hutan dengan cara dikawinkan dengan ayam kampung
 akan menghasilkan ayam bekisar. Ayam bekisar merupakan pembentukan spesies baru yang
 sifatnya mandul. Pada proses domestikasi, tumbuhan dan hewan dapat memiliki sifat yang
 menyimpang dari jenis aslinya sehingga akan terbentuk spesies yang baru.
 2. poliploidi
        Poliploid merupakan peristiwa penggandaan jumlah kormosom yang melebihi aslinya,
 misalnya dari 2n menjadi 3n. Poliploid dapat terjadi melalui dua cara antara lain seperti
 berikut.
 a. autopoliploidi
            Peristiwa ini terjadi pada kromosom homolog atau terjadi dengan sendirinya,
    mungkin disebabkan karena faktor alam. Faktor-faktor yang menyebabkan autopoliploid
    antara lain radiasi alam, sinar ultraviolet matahari, dan lain-lain. Adanya faktor-faktor
    alami tersebut dapat menyebabkan kromosom gagal berpisah. Misalnya bunga Oenthera
    lamarchiaus yang memiliki kromosom 24 kemudian mengalami poliploid menjadi spesies
    yang baru yaitu Oenathera gigas yang memiliki kromosom berjumlah 28. Spesies baru
    yang dihasilkan bersifat mandul.
b. allopoliploidi
             Peristiwa ini terjadi pada kromosom nonhomolog yang merupakan peristiwa
     penggandaan jumlah kromosom akibat peristiwa persilangan. Misalnya semangka dengan
     kromosom 2n disilangkan dengan semangka yang berkromosom 4n, akan dihasilkan
     spesies baru yang memiliki kromosom 3n yang bersifat mandul (tidak menghasilkan biji).


Read more: http://texbuk.blogspot.com/2012/01/spesiasi-hal-yang
mempengaruhi.html#ixzz1yCe9CJ3V

More Related Content

What's hot

9. laporan praktikum biologi struktur akar, batang, dan daun
9. laporan praktikum biologi struktur akar, batang, dan daun9. laporan praktikum biologi struktur akar, batang, dan daun
9. laporan praktikum biologi struktur akar, batang, dan daun
Sofyan Dwi Nugroho
 
Contoh laporan praktikum monohibrid dan dihibrid
Contoh laporan praktikum monohibrid dan dihibridContoh laporan praktikum monohibrid dan dihibrid
Contoh laporan praktikum monohibrid dan dihibrid
denson siburian
 
8. laporan praktikum biologi respirasi kecambah
8. laporan praktikum biologi respirasi kecambah8. laporan praktikum biologi respirasi kecambah
8. laporan praktikum biologi respirasi kecambah
Sofyan Dwi Nugroho
 
Mekanisme Spesiasi dan Kepunahan
Mekanisme Spesiasi dan KepunahanMekanisme Spesiasi dan Kepunahan
Mekanisme Spesiasi dan Kepunahan
Agustin Dian Kartikasari
 
Bab 1 pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan kelas XII SMA IPA
Bab 1 pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan kelas XII SMA IPABab 1 pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan kelas XII SMA IPA
Bab 1 pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan kelas XII SMA IPATezzara Clara Sutjipto
 
Powerpoint Mutasi Biologi SMA
Powerpoint Mutasi Biologi SMAPowerpoint Mutasi Biologi SMA
Powerpoint Mutasi Biologi SMA
Alfi Nurfazri
 
Mutasi
MutasiMutasi
Makalah gametogenisis
Makalah gametogenisisMakalah gametogenisis
Makalah gametogenisisfahmiganteng
 
Laporan praktikum
Laporan praktikumLaporan praktikum
Laporan praktikum
Arly Hidayat
 
Laporan Resmi Praktikum Biologi Tahapan Mitosis dan Meiosis Tumbuhan
Laporan Resmi Praktikum Biologi Tahapan Mitosis dan Meiosis TumbuhanLaporan Resmi Praktikum Biologi Tahapan Mitosis dan Meiosis Tumbuhan
Laporan Resmi Praktikum Biologi Tahapan Mitosis dan Meiosis Tumbuhan
Dhiarrafii Bintang Matahari
 
Laporan siklus hidup lalat buah " DROSOPHILA MELANOGASTER
Laporan siklus hidup lalat buah " DROSOPHILA MELANOGASTERLaporan siklus hidup lalat buah " DROSOPHILA MELANOGASTER
Laporan siklus hidup lalat buah " DROSOPHILA MELANOGASTER
nurahlina08
 
Laporan Resmi Praktikum Biologi Fermentasi Alkohol
Laporan Resmi Praktikum Biologi Fermentasi AlkoholLaporan Resmi Praktikum Biologi Fermentasi Alkohol
Laporan Resmi Praktikum Biologi Fermentasi Alkohol
Dhiarrafii Bintang Matahari
 
Laporan Praktikum Supravital Epithelium Mukosa Mulut@Lab. Bio UNNES
Laporan Praktikum Supravital Epithelium Mukosa Mulut@Lab. Bio UNNESLaporan Praktikum Supravital Epithelium Mukosa Mulut@Lab. Bio UNNES
Laporan Praktikum Supravital Epithelium Mukosa Mulut@Lab. Bio UNNES
dewisetiyana52
 
Laporan praktikum peristiwa osmosis pada kentang
Laporan praktikum peristiwa osmosis pada kentangLaporan praktikum peristiwa osmosis pada kentang
Laporan praktikum peristiwa osmosis pada kentangYasinta Surya
 
Laporan Biologi Fermentasi
Laporan Biologi Fermentasi Laporan Biologi Fermentasi
Laporan Biologi Fermentasi Hilya Auliya
 
Presentation Isolasi DNA
Presentation Isolasi DNAPresentation Isolasi DNA
Presentation Isolasi DNA
Rahmat HIdayat
 
Laporan Praktikum PEMBELAHAN SEL || Biologi Tanaman
Laporan Praktikum PEMBELAHAN SEL || Biologi TanamanLaporan Praktikum PEMBELAHAN SEL || Biologi Tanaman
Laporan Praktikum PEMBELAHAN SEL || Biologi Tanaman
shafirasalsa11
 

What's hot (20)

9. laporan praktikum biologi struktur akar, batang, dan daun
9. laporan praktikum biologi struktur akar, batang, dan daun9. laporan praktikum biologi struktur akar, batang, dan daun
9. laporan praktikum biologi struktur akar, batang, dan daun
 
Contoh laporan praktikum monohibrid dan dihibrid
Contoh laporan praktikum monohibrid dan dihibridContoh laporan praktikum monohibrid dan dihibrid
Contoh laporan praktikum monohibrid dan dihibrid
 
8. laporan praktikum biologi respirasi kecambah
8. laporan praktikum biologi respirasi kecambah8. laporan praktikum biologi respirasi kecambah
8. laporan praktikum biologi respirasi kecambah
 
Mekanisme Spesiasi dan Kepunahan
Mekanisme Spesiasi dan KepunahanMekanisme Spesiasi dan Kepunahan
Mekanisme Spesiasi dan Kepunahan
 
Bab 1 pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan kelas XII SMA IPA
Bab 1 pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan kelas XII SMA IPABab 1 pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan kelas XII SMA IPA
Bab 1 pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan kelas XII SMA IPA
 
Powerpoint Mutasi Biologi SMA
Powerpoint Mutasi Biologi SMAPowerpoint Mutasi Biologi SMA
Powerpoint Mutasi Biologi SMA
 
Mutasi
MutasiMutasi
Mutasi
 
Makalah gametogenisis
Makalah gametogenisisMakalah gametogenisis
Makalah gametogenisis
 
Laporan praktikum
Laporan praktikumLaporan praktikum
Laporan praktikum
 
Laporan Resmi Praktikum Biologi Tahapan Mitosis dan Meiosis Tumbuhan
Laporan Resmi Praktikum Biologi Tahapan Mitosis dan Meiosis TumbuhanLaporan Resmi Praktikum Biologi Tahapan Mitosis dan Meiosis Tumbuhan
Laporan Resmi Praktikum Biologi Tahapan Mitosis dan Meiosis Tumbuhan
 
Bab 8 bioteknologi kelas XII SMA IPA
Bab 8 bioteknologi kelas XII SMA IPABab 8 bioteknologi kelas XII SMA IPA
Bab 8 bioteknologi kelas XII SMA IPA
 
Laporan siklus hidup lalat buah " DROSOPHILA MELANOGASTER
Laporan siklus hidup lalat buah " DROSOPHILA MELANOGASTERLaporan siklus hidup lalat buah " DROSOPHILA MELANOGASTER
Laporan siklus hidup lalat buah " DROSOPHILA MELANOGASTER
 
Laporan Resmi Praktikum Biologi Fermentasi Alkohol
Laporan Resmi Praktikum Biologi Fermentasi AlkoholLaporan Resmi Praktikum Biologi Fermentasi Alkohol
Laporan Resmi Praktikum Biologi Fermentasi Alkohol
 
Laporan Praktikum Supravital Epithelium Mukosa Mulut@Lab. Bio UNNES
Laporan Praktikum Supravital Epithelium Mukosa Mulut@Lab. Bio UNNESLaporan Praktikum Supravital Epithelium Mukosa Mulut@Lab. Bio UNNES
Laporan Praktikum Supravital Epithelium Mukosa Mulut@Lab. Bio UNNES
 
Laporan praktikum peristiwa osmosis pada kentang
Laporan praktikum peristiwa osmosis pada kentangLaporan praktikum peristiwa osmosis pada kentang
Laporan praktikum peristiwa osmosis pada kentang
 
Bab 7 evolusi XII SMA IPA
Bab 7 evolusi XII SMA IPABab 7 evolusi XII SMA IPA
Bab 7 evolusi XII SMA IPA
 
Laporan Biologi Fermentasi
Laporan Biologi Fermentasi Laporan Biologi Fermentasi
Laporan Biologi Fermentasi
 
Presentation Isolasi DNA
Presentation Isolasi DNAPresentation Isolasi DNA
Presentation Isolasi DNA
 
Laporan Praktikum PEMBELAHAN SEL || Biologi Tanaman
Laporan Praktikum PEMBELAHAN SEL || Biologi TanamanLaporan Praktikum PEMBELAHAN SEL || Biologi Tanaman
Laporan Praktikum PEMBELAHAN SEL || Biologi Tanaman
 
Ppt metabolisme
Ppt  metabolismePpt  metabolisme
Ppt metabolisme
 

Viewers also liked

Spesiasi
SpesiasiSpesiasi
Spesiasivarazzy
 
Anatomi dan fisiologi sistem pernapasan MANUSIA
Anatomi dan fisiologi sistem pernapasan MANUSIAAnatomi dan fisiologi sistem pernapasan MANUSIA
Anatomi dan fisiologi sistem pernapasan MANUSIA
nurahlina08
 
Soal un biologi ipa sma tahun 2014 10
Soal un biologi ipa  sma tahun 2014 10Soal un biologi ipa  sma tahun 2014 10
Soal un biologi ipa sma tahun 2014 10
SMPN 3 TAMAN SIDOARJO
 
TRYOUT 4 BIOLOGI B 2014
TRYOUT 4 BIOLOGI B 2014TRYOUT 4 BIOLOGI B 2014
TRYOUT 4 BIOLOGI B 2014Kasmadi Rais
 
Spesiasi dan Kepunahan
Spesiasi dan KepunahanSpesiasi dan Kepunahan
Spesiasi dan Kepunahan
dewisetiyana52
 
Anatomi Fisiologi Sistem Pernafasan (Respirasi)
Anatomi Fisiologi Sistem Pernafasan (Respirasi)Anatomi Fisiologi Sistem Pernafasan (Respirasi)
Anatomi Fisiologi Sistem Pernafasan (Respirasi)
pjj_kemenkes
 
9/11 — Best of News Design
9/11 — Best of News Design9/11 — Best of News Design
9/11 — Best of News Design
SND Update
 
Sampel, fungsi distribusi, dan penarikan kesimpulannya
Sampel, fungsi distribusi, dan penarikan kesimpulannyaSampel, fungsi distribusi, dan penarikan kesimpulannya
Sampel, fungsi distribusi, dan penarikan kesimpulannya
Yehezkiel Manopo
 
Sistem saraf
Sistem saraf Sistem saraf
Sistem saraf
Yoshua Yanottama
 

Viewers also liked (15)

Spesiasi
SpesiasiSpesiasi
Spesiasi
 
Spesiasi
SpesiasiSpesiasi
Spesiasi
 
Anatomi dan fisiologi sistem pernapasan MANUSIA
Anatomi dan fisiologi sistem pernapasan MANUSIAAnatomi dan fisiologi sistem pernapasan MANUSIA
Anatomi dan fisiologi sistem pernapasan MANUSIA
 
Bab Iv Teori Evolusi (D)
Bab Iv Teori Evolusi (D)Bab Iv Teori Evolusi (D)
Bab Iv Teori Evolusi (D)
 
Soal un biologi ipa sma tahun 2014 10
Soal un biologi ipa  sma tahun 2014 10Soal un biologi ipa  sma tahun 2014 10
Soal un biologi ipa sma tahun 2014 10
 
Jenis jenis bakteri, manfaat dan kerugian
Jenis jenis bakteri, manfaat dan kerugianJenis jenis bakteri, manfaat dan kerugian
Jenis jenis bakteri, manfaat dan kerugian
 
TRYOUT 4 BIOLOGI B 2014
TRYOUT 4 BIOLOGI B 2014TRYOUT 4 BIOLOGI B 2014
TRYOUT 4 BIOLOGI B 2014
 
Spesiasi
SpesiasiSpesiasi
Spesiasi
 
Spesiasi dan Kepunahan
Spesiasi dan KepunahanSpesiasi dan Kepunahan
Spesiasi dan Kepunahan
 
Anatomi Fisiologi Sistem Pernafasan (Respirasi)
Anatomi Fisiologi Sistem Pernafasan (Respirasi)Anatomi Fisiologi Sistem Pernafasan (Respirasi)
Anatomi Fisiologi Sistem Pernafasan (Respirasi)
 
makalah biologi
makalah biologimakalah biologi
makalah biologi
 
9/11 — Best of News Design
9/11 — Best of News Design9/11 — Best of News Design
9/11 — Best of News Design
 
Sampel, fungsi distribusi, dan penarikan kesimpulannya
Sampel, fungsi distribusi, dan penarikan kesimpulannyaSampel, fungsi distribusi, dan penarikan kesimpulannya
Sampel, fungsi distribusi, dan penarikan kesimpulannya
 
Ppt Vertebrata
Ppt VertebrataPpt Vertebrata
Ppt Vertebrata
 
Sistem saraf
Sistem saraf Sistem saraf
Sistem saraf
 

Similar to Mekanisme terbentuknya spesies baru

cupdf.com_spesiasi-5607c4035a1c6.ppt
cupdf.com_spesiasi-5607c4035a1c6.pptcupdf.com_spesiasi-5607c4035a1c6.ppt
cupdf.com_spesiasi-5607c4035a1c6.ppt
ILALA2
 
EVOLUSI (BIOLOGI SMA)
EVOLUSI (BIOLOGI SMA)EVOLUSI (BIOLOGI SMA)
EVOLUSI (BIOLOGI SMA)
REVINA SRI UTAMI,S.Pd
 
Faktor Faktor Evolusi
Faktor Faktor EvolusiFaktor Faktor Evolusi
Faktor Faktor Evolusi
NURSAPTIA PURWA ASMARA
 
Nama kelompok naila ,dina,istin
Nama kelompok naila ,dina,istinNama kelompok naila ,dina,istin
Nama kelompok naila ,dina,istin
sembarangwes
 
EVOLUSI...SPESIES_SPESIASI.pptx
EVOLUSI...SPESIES_SPESIASI.pptxEVOLUSI...SPESIES_SPESIASI.pptx
EVOLUSI...SPESIES_SPESIASI.pptx
SatrianiTanti
 
Bab 1. Spesies dalam ekosistem
Bab 1. Spesies dalam ekosistem Bab 1. Spesies dalam ekosistem
Bab 1. Spesies dalam ekosistem Syarifah Algadri
 
Kelangsungan hidup makhluk hidup
Kelangsungan hidup makhluk hidup Kelangsungan hidup makhluk hidup
Kelangsungan hidup makhluk hidup Erreina Saifa
 
Keanegaragaman hayati dan plantae
Keanegaragaman hayati dan plantaeKeanegaragaman hayati dan plantae
Keanegaragaman hayati dan plantaeWidya Ariska
 
SPESIASI_DAN_KEPUNAHAN_DALAM_TEORI_EVOLUSI
SPESIASI_DAN_KEPUNAHAN_DALAM_TEORI_EVOLUSISPESIASI_DAN_KEPUNAHAN_DALAM_TEORI_EVOLUSI
SPESIASI_DAN_KEPUNAHAN_DALAM_TEORI_EVOLUSI
AndiSaputra498788
 
Evolusi invertebrataa
Evolusi invertebrataaEvolusi invertebrataa
Evolusi invertebrataa
nina sofhia
 
Diversitas
DiversitasDiversitas
Diversitas
University
 
bab7evolusi-131016072452-phpapp01.pdf
bab7evolusi-131016072452-phpapp01.pdfbab7evolusi-131016072452-phpapp01.pdf
bab7evolusi-131016072452-phpapp01.pdf
estereni
 
Presentasi Pendidikan Silabus Kelas Perlengkapan Sekolah Merah Muda Hijau d_2...
Presentasi Pendidikan Silabus Kelas Perlengkapan Sekolah Merah Muda Hijau d_2...Presentasi Pendidikan Silabus Kelas Perlengkapan Sekolah Merah Muda Hijau d_2...
Presentasi Pendidikan Silabus Kelas Perlengkapan Sekolah Merah Muda Hijau d_2...
suwalawsendal098
 
Evolusi
EvolusiEvolusi
Evolusi
emma oey
 
protozoa
protozoaprotozoa
protozoa
Yuga Rahmat S
 
Tumbuhan air materi alga
Tumbuhan air materi algaTumbuhan air materi alga
Tumbuhan air materi alga
mulawarman university
 
PPT Perkuliahan Sesi 7.ppt
PPT Perkuliahan Sesi 7.pptPPT Perkuliahan Sesi 7.ppt
PPT Perkuliahan Sesi 7.ppt
PeniKusumastuti1
 
Mekanisme Evolusi-Klp 3-Renew.pptx
Mekanisme Evolusi-Klp 3-Renew.pptxMekanisme Evolusi-Klp 3-Renew.pptx
Mekanisme Evolusi-Klp 3-Renew.pptx
nabila226494
 

Similar to Mekanisme terbentuknya spesies baru (20)

cupdf.com_spesiasi-5607c4035a1c6.ppt
cupdf.com_spesiasi-5607c4035a1c6.pptcupdf.com_spesiasi-5607c4035a1c6.ppt
cupdf.com_spesiasi-5607c4035a1c6.ppt
 
EVOLUSI (BIOLOGI SMA)
EVOLUSI (BIOLOGI SMA)EVOLUSI (BIOLOGI SMA)
EVOLUSI (BIOLOGI SMA)
 
Faktor Faktor Evolusi
Faktor Faktor EvolusiFaktor Faktor Evolusi
Faktor Faktor Evolusi
 
Nama kelompok naila ,dina,istin
Nama kelompok naila ,dina,istinNama kelompok naila ,dina,istin
Nama kelompok naila ,dina,istin
 
EVOLUSI...SPESIES_SPESIASI.pptx
EVOLUSI...SPESIES_SPESIASI.pptxEVOLUSI...SPESIES_SPESIASI.pptx
EVOLUSI...SPESIES_SPESIASI.pptx
 
Bab 1. Spesies dalam ekosistem
Bab 1. Spesies dalam ekosistem Bab 1. Spesies dalam ekosistem
Bab 1. Spesies dalam ekosistem
 
Kelangsungan hidup makhluk hidup
Kelangsungan hidup makhluk hidup Kelangsungan hidup makhluk hidup
Kelangsungan hidup makhluk hidup
 
Keanegaragaman hayati dan plantae
Keanegaragaman hayati dan plantaeKeanegaragaman hayati dan plantae
Keanegaragaman hayati dan plantae
 
SPESIASI_DAN_KEPUNAHAN_DALAM_TEORI_EVOLUSI
SPESIASI_DAN_KEPUNAHAN_DALAM_TEORI_EVOLUSISPESIASI_DAN_KEPUNAHAN_DALAM_TEORI_EVOLUSI
SPESIASI_DAN_KEPUNAHAN_DALAM_TEORI_EVOLUSI
 
Evolusi invertebrataa
Evolusi invertebrataaEvolusi invertebrataa
Evolusi invertebrataa
 
Diversitas
DiversitasDiversitas
Diversitas
 
bab7evolusi-131016072452-phpapp01.pdf
bab7evolusi-131016072452-phpapp01.pdfbab7evolusi-131016072452-phpapp01.pdf
bab7evolusi-131016072452-phpapp01.pdf
 
Tugas ipa
Tugas ipaTugas ipa
Tugas ipa
 
Presentasi Pendidikan Silabus Kelas Perlengkapan Sekolah Merah Muda Hijau d_2...
Presentasi Pendidikan Silabus Kelas Perlengkapan Sekolah Merah Muda Hijau d_2...Presentasi Pendidikan Silabus Kelas Perlengkapan Sekolah Merah Muda Hijau d_2...
Presentasi Pendidikan Silabus Kelas Perlengkapan Sekolah Merah Muda Hijau d_2...
 
Evolusi
EvolusiEvolusi
Evolusi
 
protozoa
protozoaprotozoa
protozoa
 
ANIMALIA KINGDOM
ANIMALIA KINGDOMANIMALIA KINGDOM
ANIMALIA KINGDOM
 
Tumbuhan air materi alga
Tumbuhan air materi algaTumbuhan air materi alga
Tumbuhan air materi alga
 
PPT Perkuliahan Sesi 7.ppt
PPT Perkuliahan Sesi 7.pptPPT Perkuliahan Sesi 7.ppt
PPT Perkuliahan Sesi 7.ppt
 
Mekanisme Evolusi-Klp 3-Renew.pptx
Mekanisme Evolusi-Klp 3-Renew.pptxMekanisme Evolusi-Klp 3-Renew.pptx
Mekanisme Evolusi-Klp 3-Renew.pptx
 

More from f' yagami

Jamur
JamurJamur
Jamur
f' yagami
 
Peranan Biologi di bidang pertanian
Peranan Biologi di bidang pertanianPeranan Biologi di bidang pertanian
Peranan Biologi di bidang pertanian
f' yagami
 
Pengertian Tanaman Transgenik Lengkap
Pengertian Tanaman Transgenik LengkapPengertian Tanaman Transgenik Lengkap
Pengertian Tanaman Transgenik Lengkap
f' yagami
 
Tanaman Transgenik
Tanaman TransgenikTanaman Transgenik
Tanaman Transgenik
f' yagami
 
Nutrient of corn (nutrisi dari JAGUNG)
Nutrient of corn (nutrisi dari JAGUNG)Nutrient of corn (nutrisi dari JAGUNG)
Nutrient of corn (nutrisi dari JAGUNG)
f' yagami
 
Jamur bersifat saprofit, parasit, simbions
Jamur bersifat saprofit, parasit, simbionsJamur bersifat saprofit, parasit, simbions
Jamur bersifat saprofit, parasit, simbions
f' yagami
 
Reproduksi Fungi
Reproduksi FungiReproduksi Fungi
Reproduksi Fungi
f' yagami
 
Materi kuliah microteaching
Materi kuliah microteachingMateri kuliah microteaching
Materi kuliah microteaching
f' yagami
 
Askep hernia inguinalis
Askep hernia inguinalisAskep hernia inguinalis
Askep hernia inguinalisf' yagami
 
Askep diare anak
Askep diare anakAskep diare anak
Askep diare anak
f' yagami
 
Askep trauma thorax
Askep trauma thoraxAskep trauma thorax
Askep trauma thoraxf' yagami
 
Askep gastritis
Askep gastritisAskep gastritis
Askep gastritisf' yagami
 
Askep hemorhoid
Askep hemorhoidAskep hemorhoid
Askep hemorhoidf' yagami
 
sistem alat gerak
sistem alat geraksistem alat gerak
sistem alat gerakf' yagami
 
Contoh Kurikulum Sma kelas X, XI, XII dan Perbedaan kbk dengan ktsp
Contoh Kurikulum Sma kelas X, XI, XII dan Perbedaan kbk dengan ktspContoh Kurikulum Sma kelas X, XI, XII dan Perbedaan kbk dengan ktsp
Contoh Kurikulum Sma kelas X, XI, XII dan Perbedaan kbk dengan ktspf' yagami
 
Larutan elektrolit dan larutan non elektrolit
Larutan elektrolit dan larutan non elektrolitLarutan elektrolit dan larutan non elektrolit
Larutan elektrolit dan larutan non elektrolit
f' yagami
 
Sistem reproduksi vertebrata
Sistem reproduksi vertebrataSistem reproduksi vertebrata
Sistem reproduksi vertebrataf' yagami
 
Tutorial pembuatan media pembelajaran dengan menggunakan autoplay
Tutorial pembuatan media pembelajaran dengan menggunakan autoplayTutorial pembuatan media pembelajaran dengan menggunakan autoplay
Tutorial pembuatan media pembelajaran dengan menggunakan autoplay
f' yagami
 
Reproduksi pada hewan vertebrata
Reproduksi pada hewan vertebrataReproduksi pada hewan vertebrata
Reproduksi pada hewan vertebrataf' yagami
 

More from f' yagami (20)

Jamur
JamurJamur
Jamur
 
Peranan Biologi di bidang pertanian
Peranan Biologi di bidang pertanianPeranan Biologi di bidang pertanian
Peranan Biologi di bidang pertanian
 
Pengertian Tanaman Transgenik Lengkap
Pengertian Tanaman Transgenik LengkapPengertian Tanaman Transgenik Lengkap
Pengertian Tanaman Transgenik Lengkap
 
Tanaman Transgenik
Tanaman TransgenikTanaman Transgenik
Tanaman Transgenik
 
Nutrient of corn (nutrisi dari JAGUNG)
Nutrient of corn (nutrisi dari JAGUNG)Nutrient of corn (nutrisi dari JAGUNG)
Nutrient of corn (nutrisi dari JAGUNG)
 
Jamur bersifat saprofit, parasit, simbions
Jamur bersifat saprofit, parasit, simbionsJamur bersifat saprofit, parasit, simbions
Jamur bersifat saprofit, parasit, simbions
 
Reproduksi Fungi
Reproduksi FungiReproduksi Fungi
Reproduksi Fungi
 
Materi kuliah microteaching
Materi kuliah microteachingMateri kuliah microteaching
Materi kuliah microteaching
 
Askep hernia inguinalis
Askep hernia inguinalisAskep hernia inguinalis
Askep hernia inguinalis
 
Askep tbc
Askep tbcAskep tbc
Askep tbc
 
Askep diare anak
Askep diare anakAskep diare anak
Askep diare anak
 
Askep trauma thorax
Askep trauma thoraxAskep trauma thorax
Askep trauma thorax
 
Askep gastritis
Askep gastritisAskep gastritis
Askep gastritis
 
Askep hemorhoid
Askep hemorhoidAskep hemorhoid
Askep hemorhoid
 
sistem alat gerak
sistem alat geraksistem alat gerak
sistem alat gerak
 
Contoh Kurikulum Sma kelas X, XI, XII dan Perbedaan kbk dengan ktsp
Contoh Kurikulum Sma kelas X, XI, XII dan Perbedaan kbk dengan ktspContoh Kurikulum Sma kelas X, XI, XII dan Perbedaan kbk dengan ktsp
Contoh Kurikulum Sma kelas X, XI, XII dan Perbedaan kbk dengan ktsp
 
Larutan elektrolit dan larutan non elektrolit
Larutan elektrolit dan larutan non elektrolitLarutan elektrolit dan larutan non elektrolit
Larutan elektrolit dan larutan non elektrolit
 
Sistem reproduksi vertebrata
Sistem reproduksi vertebrataSistem reproduksi vertebrata
Sistem reproduksi vertebrata
 
Tutorial pembuatan media pembelajaran dengan menggunakan autoplay
Tutorial pembuatan media pembelajaran dengan menggunakan autoplayTutorial pembuatan media pembelajaran dengan menggunakan autoplay
Tutorial pembuatan media pembelajaran dengan menggunakan autoplay
 
Reproduksi pada hewan vertebrata
Reproduksi pada hewan vertebrataReproduksi pada hewan vertebrata
Reproduksi pada hewan vertebrata
 

Mekanisme terbentuknya spesies baru

  • 1. MEKANISME TERBENTUKNYA SPESIES BARU Teori Darwin mengenai evolusi sebagian besar memberi penekanan pada seleksi alam dan adaptasi populasi secara bertahap terhadap lingkungannya. Proses ini disebut mikroevolusi. Jika mikroevolusi benar-benar terjadi maka bumi akan dihuni oleh makhluk hidup yang sangat adaptif dibandingkan makhluk hidup sebelumnya. Spesiasi – asal-usul spesies baru – berada pada pusat dari evolusi. Pada saat spesiasi terjadi maka keanekaragaman hayati meningkat. Makroevolusi menyebabkan perubahan biologis secara dramatis dan hal ini dimulai dengan munculnya spesies baru. Jika ada dua varietas dari suatu spesies mendiami dua habitat yang sangat berbeda tanpadapat melakukan perkawinan antar keduanya, dan selanjutnya mengalami perubahan morfologi, anatomi, dan tingkah laku, maka akhirnya dapat membentuk satu spesies baru. 1. PENGHALANG REPRODUKTIF MEMPERTAHANKAN TERPISAHNYA SPESIES Suatu penghalang reproduktif adalah karakter-karakter dari makhluk hidup yang menghalangi populasi saling kawin meskipun mempunyai habitat yang tumpah tindih. Ada dua macam penghalang reproduktif yaitu: A. Penghalang prezigotik; mencegah perkawinan atau fertilisasi antar spesies • isolasi musim (temporal) Spesies pinus Pinus radiata dan P. muricata hidup di area yang sama di Kalifornia Tengah. Kedua spesies ini tidak dapat saling kawin karena P. radiata melepaskan serbuk sari pada bulan Februari, sedangkan P. muricata pada bulan April. Sigung dari bagian Timur dan sigung dari bagian Barat padang rumput di Amerika, mempunyai musim kawin yang berbeda, sehingga tidak dapat saling kawin. • isolasi habitat Dua spesies yang berkerabat dekat, seperti ular garter di Amerika Utara bagian Barat yang hidup di darat dan air, tidak mungkin saling kawin. • isolasi tingkah laku Tidak ada ketertarikan seksual di antara jantan dan betina pada spesies yang berbeda. Sinyal khusus yang mengawali terjadinya perkawinan merupakan hal unik di dalam satu spesies. Biasanya hewan jantan memberi tanda atau sinyal tertentu dalam
  • 2. bentuk tingkah laku, seperti mengeluarkan suara, melakukan ritual, tarian atau mengekskresikan zat kimia. Contohnya burung bower jantan akan menghiasi sarangnya dengan ranting berwarna biru, menari dan berkicau untuk menarik perhatian betina. Setelah proses ritual selesai, maka akan terjadi perkawinan. • isolasi mekanik Perkawinan tidak dapat terjadi akibat organ seksual eksternal yang tidak cocok satu sama lain. Organ kopulasi pada banyak insekta jantan hanya sesuai untuk betina dari spesies yang sama. Banyak spesies tumbuhan mempunyai struktur bunga yang beradaptasi dengan polinator tertentu (insekta/hewan lain missal burung). tanaman sage hitam memiliki bunga kecil, penyerbukan dilakukan oleh lebah kecil. Sage putih memiliki struktur bunga yang besar sehingga penyerbukan hanya dapat dilakukan oleh lebah besar. • isolasi gametik Jantan dan betina dari spesies yang berbeda dapat melakukan perkawinan, tetapi pembuahan yang terjadi tidak akan menghasilkan zigot. Hal ini berlaku pada pembuahan internal maupun eksternal; pada banyak mamalia sperma tidak dapat bertahan hidup di dalam saluran reproduksi betina spesies lain; jantan dan betina bulu babi mengeluarkan sperma dan telur di laut. Fertilisasi dapat berlangsung jika molekul pada permukaan sperma dan telur dapat bersatu. B. Penghalang poszigotik; mencegah perkembangan makhluk hidup Dewasa yang fertil; zigot yang dihasilkan disebut hibrid zigot. Ada tiga macam penghalang poszigotik: • Ketidakmampuan hibrid untuk berkembang (hybrid inviability) Misal katak dari genus Rana yang hidup di habitat sama dapat saling kawin tetapi hibrid tidak dapat berkembang sempurna atau menjadi individu yang lemah. • Sterilitas hibrid (hybrid sterility) Hibrid yang dihasilkan dari perkawinan dua spesies berbeda, bersifat steril, oleh karena itu hibrid ini tidak dapat mewariskan sifat tetuanya; misalnya hibrid (Gambar 12.6j; disebut bagal) antara kuda dan keledai • Kegagalan rantai pewarisan pada hibrid (hybrid breakdown) Generasi hibrid pertama fertil dan mampu berkembang, tetapi jika hibrid ini saling kawin maka atau hibrid kawin dengan tetua maka hibrid keturunannya bersifat steril.
  • 3. 2. ISOLASI GEOGRAFIK DAPAT MENYEBABKAN SPESIASI (PEMBENTUKAN SPESIES BARU) Kunci asal-usul spesies adalah pemisahan populasi satu dengan yang lainnya, dalam hal ini pemisahan gene pool. Perubahan frekuensi alel yang disebabkan oleh seleksi alam, hanyutan gen (genetic drift), dan mutasi tidak dipengaruhi oleh aliran gen (gen flow) dari populasi lain. Pada pembentukan spesies baru, penghalang aliran gen antar populasi yang utama yaitu penghalang geografis (geographic barrier). Spesiasi semacam ini disebut spesiasi alopatrik (allopatric speciation), populasi yang terbentuk disebut populasi alopatrik. Proses geologi dapat menyebabkan populasi terfragmentasi menjadi satu atau lebih populasi yang terisolasi. Isolasi geografik memberi peluang terjadinya spesiasi tetapi belum tentu terjadi spesies baru. Spesies baru terjadi jika adanya penghalang reproduksi antara populasi terisolasi dengan populasi induk. Tidak semua spesies terbentuk sebagai akibat dari isolasi geografik. Pada spesiasi simpatrik (sympatric speciation), isolasi reproduksi terjadi dan spesies baru terjadi tanpa pembatas geografik. Spesiasi adalah proses suatu spesies berdivergen menjadi dua atau lebih spesies. Hal ini telah terpantau berkali-kali pada kondisi laboratorium yang terkontrol maupun di alam bebas. Pada organisme yang berkembang biak secara seksual, spesiasi dihasilkan oleh isolasi reproduksi yang diikuti dengan divergensi genealogis. Terdapat empat mekanisme spesiasi. Yang paling umum terjadi pada hewan adalah 1. spesiasi alopatrik, yang terjadi pada populasi yang awalnya terisolasi secara geografis, misalnya melalui fragmentasi habitat atau migrasi. Seleksi di bawah kondisi demikian dapat menghasilkan perubahan yang sangat cepat pada penampilan dan perilaku organisme. Karena seleksi dan hanyutan bekerja secara bebas pada populasi yang terisolasi, pemisahan pada akhirnya akan menghasilkan organisme yang tidak akan dapat berkawin campur. 2. spesiasi peripatrik, yang terjadi ketika sebagian kecil populasi organisme menjadi terisolasi dalam sebuah lingkungan yang baru. Ini berbeda dengan spesiasi alopatrik dalam hal ukuran populasi yang lebih kecil dari populasi tetua. Dalam hal ini, efek
  • 4. pendiri menyebabkan spesiasi cepat melalui hanyutan genetika yang cepat dan seleksi terhadap lungkang gen yang kecil. 3. spesiasi parapatrik. Ia mirip dengan spesiasi peripatrik dalam hal ukuran populasi kecil yang masuk ke habitat yang baru, namun berbeda dalam hal tidak adanya pemisahan secara fisik antara dua populasi. Spesiasi ini dihasilkan dari evolusi mekanisme yang mengurangi aliran genetika antara dua populasi. Secara umum, ini terjadi ketika terdapat perubahan drastis pada lingkungan habitat tetua spesies. Salah satu contohnya adalah rumput Anthoxanthum odoratum, yang dapat mengalami spesiasi parapatrik sebagai respon terhadap polusi logam terlokalisasi yang berasal dari pertambangan. Pada kasus ini, tanaman berevolusi menjadi resistan terhadap kadar logam yang tinggi dalam tanah. Seleksi keluar terhadap kawin campur dengan populasi tetua menghasilkan perubahan pada waktu pembungaan, menyebabkan isolasi reproduksi. Seleksi keluar terhadap hibrid antar dua populasi dapat menyebabkan "penguatan", yang merupakan evolusi sifat yang mempromosikan perkawinan dalam spesies, serta peralihan karakter, yang terjadi ketika dua spesies menjadi lebih berbeda pada penampilannya. 4. spesiasi simpatrik, di mana spesies berdivergen tanpa isolasi geografis atau perubahan pada habitat. Mekanisme ini cukup langka karena hanya dengan aliran gen yang sedikit akan menghilangkan perbedaan genetika antara satu bagian populasi dengan bagian populasi lainnya. Secara umum, spesiasi simpatrik pada hewan memerlukan evolusi perbedaan genetika dan perkawinan tak-acak, mengijinkan isolasi reproduksi berkembang. Salah satu jenis spesiasi simpatrik melibatkan perkawinan silang dua spesies yang berkerabat, menghasilkan spesies hibrid. Hal ini tidaklah umum terjadi pada hewan karena hewan hibrid bisanya mandul. Sebaliknya, perkawinan silang umumnya terjadi pada tanaman, karena tanaman sering menggandakan jumlah kromosomnya, membentuk poliploid. Ini mengijinkan kromosom dari tiap spesies tetua membentuk pasangan yang sepadan selama meiosis. Salah satu contoh kejadian spesiasi ini adalah ketika tanaman Arabidopsis thaliana dan Arabidopsis arenosa berkawin silang, menghasilkan spesies baru Arabidopsis suecica. Hal ini terjadi sekitar 20.000 tahun yang lalu, dan proses spesiasi ini telah diulang dalam laboratorium, mengijinkan kajian mekanisme genetika
  • 5. yang terlibat dalam proses ini. Sebenarnya, penggandaan kromosom dalam spesies merupakan sebab utama isolasi reproduksi, karena setengah dari kromosom yang berganda akan tidak sepadan ketika berkawin dengan organisme yang kromosomnya tidak berganda. 4. HAL YANG MEMPENGARUHI TERBENTUKNYA SPESIES BARU Makhluk hidup selalu mengalami perubahan secara perlahan-lahan dalam jangka waktu yang lama. Perubahan yang terjadi sedikit demi sedikit dapat menghasilkan struktur yang menyimpang dari aslinya, dan akhirnya terbentuk spesies baru. Proses terbentuknya spesies baru disebut spesiasi. Hal-hal yang mempengaruhi terbentuknya spesies baru antara lain sebagai berikut. 1. Domestikasi Domestikasi merupakan bagian dari usaha pemuliaan tanaman dan hewan. Usaha yang dilakukan yaitu dengan cara membudidayakan tumbuhan dan hewan yang liar untuk dijinakkan. Misalnya budidaya ayam hutan dengan cara dikawinkan dengan ayam kampung akan menghasilkan ayam bekisar. Ayam bekisar merupakan pembentukan spesies baru yang sifatnya mandul. Pada proses domestikasi, tumbuhan dan hewan dapat memiliki sifat yang menyimpang dari jenis aslinya sehingga akan terbentuk spesies yang baru. 2. poliploidi Poliploid merupakan peristiwa penggandaan jumlah kormosom yang melebihi aslinya, misalnya dari 2n menjadi 3n. Poliploid dapat terjadi melalui dua cara antara lain seperti berikut. a. autopoliploidi Peristiwa ini terjadi pada kromosom homolog atau terjadi dengan sendirinya, mungkin disebabkan karena faktor alam. Faktor-faktor yang menyebabkan autopoliploid antara lain radiasi alam, sinar ultraviolet matahari, dan lain-lain. Adanya faktor-faktor alami tersebut dapat menyebabkan kromosom gagal berpisah. Misalnya bunga Oenthera lamarchiaus yang memiliki kromosom 24 kemudian mengalami poliploid menjadi spesies yang baru yaitu Oenathera gigas yang memiliki kromosom berjumlah 28. Spesies baru yang dihasilkan bersifat mandul.
  • 6. b. allopoliploidi Peristiwa ini terjadi pada kromosom nonhomolog yang merupakan peristiwa penggandaan jumlah kromosom akibat peristiwa persilangan. Misalnya semangka dengan kromosom 2n disilangkan dengan semangka yang berkromosom 4n, akan dihasilkan spesies baru yang memiliki kromosom 3n yang bersifat mandul (tidak menghasilkan biji). Read more: http://texbuk.blogspot.com/2012/01/spesiasi-hal-yang mempengaruhi.html#ixzz1yCe9CJ3V