SlideShare a Scribd company logo
MATERI XV
                                   SOSIOMETRI


A. Pengertian

      Sosiometri adalah alat yang tepat untuk mengumpulkan data mengenai hubungan-

  hubungan sosial dan tingkah laku sosial murid (I. Djumhur dan Muh. Surya, 1985 ).

      Sosiometri adalah alat untuk meneliti struktur sosial dari suatu kelompok individu

  dengan dasar penelaahan terhadap relasi sosial dan status sosial dari masing-masing

  anggota kelompok yang bersangkutan ( Depdikbud, 1975 ).

      Sosiometri adalah alat untuk dapat melihat bagaimana hubungan sosial atau

  hubungan berteman seseorang ( Bimo Walgito, 1987 ).

      Sosiometri merupakan suatu metode untuk memperoleh data tentang hubungan

  sosial dalam suatu kelompok, yang berukuran kecil sampai sedang ( 10 - 50 orang ),

  berdasarkan preferensi pribadi antara anggota-anggota kelompok (WS. Winkel, 1985 ).

      Sosiometri adalah suatu alat yang dipergunakan mengukur hubungan sosial siswa

  dalam kelompok ( Dewa Ktut Sukardi, 1983 ).

      Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan pengertian sosiometri adalah

  suatu tehnik untuk mengumpulkan data tentang hubungan sosial seorang individu

  dengan individu lain, struktur hubungan individu      dan arah hubungan sosialnya

  dalam suatu kelompok.

B. Macam Sosimetri

  Tes Sosiometri ada dua macam , yaitu :
1. Tes yang mengharuskan untuk memilih beberapa teman dalam kelompok sebagai

      pernyataan kesukaan untuk melakukan kegiatan tertentu ( criterium ) bersama-

      sama dengan teman-teman yang dipilih.

   2. Tes yang mengharuskan menyatakan kesukaannya atau ketidaksukaannya

      terhadap teman-teman dalam kelompok pada umumnya.

   Tes sosiometri jenis pertama paling sering digunakan di institusi-institusi pendidikan

  dengan tujuan meningkatkan jaringan hubungan sosial dalam kelompok,sedangkan

  jenis yang kedua jarang digunakan, dan inipun untuk mengetahui jaringan hubungan

  sosial pada umumnya saja.

C. Ciri khas penggunaan angket sosiometri atau tes sosiometri , yang terikat pada

  situasi pergaulan sosial atau kriterium tertentu.

   1. Dijelaskan kepada siswa yang tergabung dalam suatu kelompok, misalnya satuan

      kelas, bahwa akan dibentuk kelompok-kelompok lebih kecil ( 4-6 orang ) dalam

      rangka mengadakan kegiatan tertentu, seperti belajar kelompok dalam kelas,

      rekreasi bersama ke pantai, dsb. Kegiatan tertentu itu merupakan situasi pergaulan

      sosial ( criterion ) yang menjadi dasar bagi pilihan-pilihan.

   2. Setiap siswa diminta untuk menulis pada blanko yang disediakan nama beberapa

      teman di dalam kelompok, dengan siapa dia ingin dan lebih suka melakukan

      kegiatan itu. Jumlah teman yang boleh dipilih biasanya tiga orang, dalam urutan

      pilihan pertama, kedua, dan ketiga. Yang terungkap dalam pilihan-pilihan itu

      bukanlah jaringan hubungan sosial yang sekarang ini sudah ada, melainkan

      keinginan masing-masing siswa terhadap kegiatan-kegiatan tertentu dalam hal

      pembentukan kelompok. Pilihan-pilihan itu dapat berubah, bila tes sosiometri
diterapkan lagi pada lain kesempatan terhadap kegiatan lain (kriterium berbeda ).

   Ada kemungkinan siswa akan memilih teman-teman yang lain untuk belajar

   bersama di kelas, dibanding dengan pilihan-pilihannya untuk pergi piknik

   bersama. Pilihan-pilihan siswa tidak menyatakan alasan untuk memilih, kecuali

   bila hal itu dinyatakan dalam tes. Pilihan-pilihan juga tidak menyatakan tentang

   sering tidaknya bergaul dengan teman-teman tertentu, atau intim tidaknya

   pergaulan dengan teman-teman tertentu; bahkan tidak mutlak terungkapkan taraf

   popularitas siswa tertentu, dalam arti     biasanya mempunyai banyak teman,

   beberapa teman atau sama sekali tidak mempunyai teman.

3. Setiap siswa dalam kelompok menangkap dengan jelas kegiatan apa yang

   dimaksud, dan mengetahui bahwa kegiatan itu terbuka bagi semua.

4. Pilihan-pilihan dinyatakan secara rahasia dan hasil keseluruhan pemilihan juga

   dirahasiakan. Hal ini mencegah timbulnya rasa tidak enak pada siswa, yang tidak

   suka pilihannya diketahui umum atau akan mengetahui bahwa ia tidak dipilih. Ciri

   kerahasiaan juga memungkinkan bahwa dibentuk kelompok-kelompok kecil yang

   tidak seluruhnya sesuai dengan pilihan-pilihan siswa.

5. Biasanya siswa diminta untuk menyatakan siapa yang mereka pilih, bukan siapa

   yang tidak mereka pilih dalam urutan tidak begitu disukai, kurang disukai, tidak

   disukai, sama sekali tidak disukai. menyatakan pilihan yang negatif mudah

   dirasakan sebagai beban psikologis.

6. Tenaga kependidikan yang dapat menerapkan tes sosiometri adalah guru bidang

   studi, wali kelas, dan tenaga ahli bimbingan, tergantung dari kegiatan yang akan

   dilakukan.
D. Kegunaan Sosiometri

  Sosiometri dapat dipergunakan untuk :

   1. Memperbaiki hubungan insani.

   2. Menentukan kelompok kerja

   3. Meneliti kemampuan memimpin seseorang individu dalam kelompok tertentu

      untuk suatu kegiatan tertentu.

   4. Mengetahui bagaimana hubungan sosial / berteman seorang individu dengan

      individu lainnya.

   5. Mencoba mengenali problem penyesuaian diri seorang individu dalam kelompok

      sosial tertentu.

   6. Menemukan individu mana yang diterima / ditolak dalam kelompok sosial

      tertentu.

E. Norma-norma Sosiometri

      Baik tidaknya hubungan sosial individu dengan individu lain dapat dilihat dari

  beberapa segi yaitu :

   1. Frekwensi hubungan, yaitu sering tidaknya individu bergaul. makin sering

      individu bergaul, pada umumnya individu itu makin baik dalam segi hubungan

      sosialnya. Bagi individu yang mengisolir diri, di mana ia kurang bergaul, hal ini

      menunjukkan bahwa di dalam pergaulannya kurang baik.

   2. Intensitas   hubungan,   yaitu      intim   tidaknya   individu   bergaul.   Makin

      intim/mendalam seseorang dalam hubungan sosialnya dapat dinyatakan bahwa

      hubungan sosialnya makin baik. Teman intim merupakan teman akrab yang

      mempunyai intensitas hubungan yang mendalam.
3. Popularitas hubungan, yaitu banyak sedikitnya teman bergaul. Makin banyak

        teman di dalam pergaulan pada umumnya dapat dinyatakan makin baik dalam

        hubungan sosialnya. Faktor popularitas tersebut digunakan sebagai ukuran atau

        kriteria untuk melihat baik tidaknya seseorang dalam hubungan atau kontak

        sosialnya.

F. Manfaat Sosiometri dalam Bimbingan.

    Dengan mempelajari data sosiometri seorang konselor dapat :

     1. Menemukan murid mana yang ternyata mempunyai masalah penyesuaian diri

        dalam kelompoknya.

     2. Membantu meningkatkan partisipasi sosial          diantara murid-murid dengan

        penerimaan sosialnya.

     3. Membantu meningkatkan pemahaman dan pengertian murid terhadap masalah

        pergaulan yang sedang dialami oleh individu tertentu.

     4. Merencanakan program yang konstruktif untuk menciptakan iklim sosial yang

        lebih baik dan sekaligus membantu mengatasi masalah penyesuaian di kelas

        tertentu.

        Cara untuk menciptakan suasana / iklim sosial yang baik :

•         Membentuk kelompok belajar / kelompok kerja .

•         Mempersatukan kelompok minoritas dalam klik di dalamsatu kelas.

•         Menciptakan hubungan baik dan harmonis

•         Membangun perasaan berhasil dan berprestasi. Hendaknya ditanamkan rasa

          bahwa kalau kompak, akan berhasil baik.

G. Tahap-tahap Pelaksanaan Sosiometri
1. Tahap Persiapan.

•           Menentukan kelompok siswa yang akan diselidiki.

•           Memberikan informasi atau keterangan tentang tujuan penyelenggaraan

            sosiometri.

•           Mempersiapkan angket sosiometri.

      2. Tahap Pelaksanaan.

•           Membagikan dan mengisi angket sosiometri.

•           Mengumpulkan kembali dan memeriksa apakah angket sudah diisi dengan

            benar

      3. Tahap Pengolahan.

•           Memeriksa hasil angket

•           Mengolah data sosiometri dengan cara menganalisa indeks, menyusun tabel

            tabulasi, membuat sosigram.

H. Bentuk-bentuk Sosiogram.

    Sosiogram adalah diagram yang menunjukkan hubungan atau interaksi individu dalam

     sebuah kelompok, yang sekaligus dapat pula ditemukan pola hubungan sosial individu

     dengan individu lainnya.     Sosiogram dapat dituangkan dalam bentuk sejumlah

     lingkaran (dari terkecil sampai terbesar) dan dalam bentuk lajur. Contoh sosiogram :

     1. Bentuk Lajur.

                    Jumlah Pilihan                          Sosiogram

                       3                                     B             D

                       2                                          A
1                                          C


2. Bentuk Lingkaran



                                  C


                                         3    2    1     0
                                B
                                         D

                                  A




Hal-hal yang dapat ditemukan dalam sosiogram :
1. Apakah terdapat lebih banyak pilihan searah atau dua arah (saling memilih).
2. Apakah terdapat banyak pilihan antara siswa-siswa dan siswi-siswi ataukah hanya
  sedikit.
3. Apakah terdapat kelompok yang cenderung bersifat tertutup karena banyak terdapat
  saling memilih sebagai pilihan pertama dan kedua (klik).
4. Apakah ada siswa yang tidak mendapat pilihan sama sekali (terisolir) atau hanya
  sedikit pilihan, apalagi pilihan ketiga saja (terabaikan).
5. Apakah ada siswa yang mendapat banyak pilihan, apalagi sebagai pilihan pertama.
6. Siswa ini dapat dianggap populer dalam kelompok seluruh kelompok teman, tetapi
  hanya dalam rangka kegiatan yang menjadi kriterium.


I. Interpretasi Data Sosiometri

  1. Menurut Moreno, seorang ahli ilmu jiwa sosial, ada tiga periode dalam

     mengembangkan kelompok sosial :
a. Periode awal sosialisasi.

       Periode ini dilewati anak sampai dengan usia 9 tahun. Ciri-ciri kelompok ini

         adalah :

•          Ditemui banyaknya individu yang terisolir, karena pada usia ini berpusat pada

           dirinya sendiri.

•          Sedikit dijumpai hubungan yang saling memilih.

•          Kurang stabil.

    b. Periode Sosialisasi I.

      Periode ini dilalui anak pada usia 9 - 14 tahun.

      Ciri-cirinya :

•          Ada kecenderungan untuk membentuk kelompok-kelompok kecil diantara

           mereka, yang biasanya kelompok ini berdiri sendiri.

•          Pada umumnya terlihat ada kegiatan yang kooperatif untuk mencapai tujuan

           tertentu.

•          Kelompok-kelompok kecil yang ada biasanya terdiri dari satu jenis kelamin.

    c. Periode Sosialisasi II

    Periode ini dilalui anak pada usia 14 tahun ke atas. Ciri-ciri kelompok ini :

•          Sudah ada pembauran antara anak laki-laki dan perempuan.

•          Ada peningkatan dalam kompleksitas struktur sosial.

•          Jumlah anak yang terisolir relatif meningkat, dibanding periode sebelumnya,

           karena :

              meningkatnya tuntutan kelompok tertentu semakin kompleks.

              intensitas hubungan semakin dalam (intim/tidaknya hubungan seseorang).
Interpretasi anak terisolir .

      Ciri-ciri anak terisolir / tidak diterima dalam kelompok :

       a. Meninggalkan kelompoknya dan tindak-tanduknya agresif.

       b. Walaupun ada       yang memilihnya, tetapi dia tidak dipilih oleh kelompok

           sehingga ia lepas dari kelompoknya.

       c. Adanya perasaan rendah diri. Misalnya : emosi yang tidak stabil, cemas dan

           sensitif akan penampilan fisiknya.

       d. Memperlihatkan kegagalan-kegagalan untuk mendapatkan penghargaan dari

           teman sebayanya dan ia gagal menemukan seseorang yang dapat ia percayai.

       e. Pada umumnya mereka tidak dapat mengatasi situasi-situasi sosial dengan

           wajar dan gagal ikut berpartisipasi dalam kegiatan kelompok.

    2. Menurut Mary Nortway

      Menurut pendapatnya anak yang terisolir dapat dibagi menjadi tiga, yaitu :

     a. Recessive Group ( meninggalkan diri dari kelompok ).

       Tanda-tandanya :

•           Tidak mempedulikan penampilan diri.

•           Tidak tertarik akan hal-hal yang ia miliki.

•           Kurang tertarik akan orang-orang dan kejadian.

•           Pada umumnya mempunyai cacat mental.

•           Pada umumnya kurang efektif menggunakan ketrampilan karena adanya

            tekanan emosi dalam dirinya.

     b. Un Interested Group.

       Ciri-cirinya :
•           Memperlihatkan kepentingan pribadinya lebih besar daripada kepentingan

            sosial ( anak yang mempunyai ego sangat besar ).

•           Biasanya mempunyai kesenangan tertentu.

c. In Efective Group.

       Ciri-cirinya :

•           Ramai

•           Nakal

•           Sombong

•           Agresif yang dinampakkan dengan kekerasan fisiknya.

•           Suka memberontak.

      Selain itu, ia juga mengemukakan tanda-tanda anak populer / star sebagai berikut:

       a. Pada umumnya kualitas kepribadian yang menyenangkan.

       b. Relatif bebas dari perasaan rendah diri dan kecemasan.

       c. Kurang begitu sensitif / kurang peka terhadap penampilan fisiknya.

       d. Mempunyai stabilitas yang tinggi dalam perkembangan emosinya dan

          mempunyai kepercayaan pada dirinya bahwa ia dihargai oleh kelompok

          sosialnya.

       e. Mempunyai lebih banyak teman dekat / sahabat dan banyak berkecimpung

          dalam kegiatan-kegiatan kelompok.

    3. Menurut Daniel S Belden.

      Beberapa metode dalam mempergunakan sosiometri :
a. Baik laki-laki maupun perempuan cenderung memilih teman terhadap mereka

         yang secara umur dan prestasi sekolah mereka sama, tetapi lebih sedikit

         superior dalam hal penyesuaian diri.

      b. Anak yang relatif terlalu tua, muda, pandai, bodoh, dalam hubungan di

         kelompoknya cenderung menjadi terisolir.

      c. Seorang anak yang secara nyata superior tetapi tergolong inferior, bagi

         pemilihannya cenderung ditolak begitu juga sebaliknya.

      d. Anak-anak mempunyai kecenderungan untuk menghindari sedapat mungkin

         teman sekelasnya yang ketrampilan mentalnya ternyata superior atau inferior.

      e. Berdasarkan penelitian lainnya menunjukkan bahwa anak-anak yang lebih

         muda dapat mencapai status sosial rata-rata lebih tinggi dibandingkan dengan

         anak-anak yang mempunyai umur sebaya atau di atasnya.




J. Hal-hal yang Perlu Diperhatikan dalam Penggunaan Sosiometri

  1. Sosiometri tidak seharusnya dipergunakan sendirian, terlepas dari data yang

     dikumpulkan melalui metode lain.

  2. Agar menghasilkan data yang valid, pembimbing/pengumpul data harus mengikuti

     semua prosedur / langkah-langkah penyelenggaraan sosiometri secara tepat.

  3. Informasi yang diperoleh harus dijaga kerahasiannya. Hal ini dimaksudkan untuk

     menghindari terjadinya anak yang terisolir menjadi makin rendah diri.

  4. Perlu diusahakan untuk meniadakan klik-klik di dalam kelompok sosial.
5. Pemindahan anak-anak yang terisolir masuk ke dalam kelompok lain, harus

      diperhatikan interaksi penerimaan kedua belah pihak.

   6. Pembimbing perlu menyadari kebutuhan khusus apa yang diperlukan oleh

      individu-individu tertentu.

K. Angket / Kuesioner Sosiometri

   Untuk mendapatkan materi di dalam sosiometri, biasanya dipergunakan angket

    sosiometri dan hasil dari kuesioner ini diolah lebih lanjut sehingga menghasilkan

    sosiometri itu. Angket tersebut dapat berbentuk sebagai berikut :

   1. Bentuk pertama.

                               Tanggal                 : ...........................

                               Nama : ...........................

                               Kriterium               : ...........................

       Yang disukai :                                             Yang tidak disukai :

   1. .............................................               1. ............................................

    2. .............................................              2. ............................................

    3. ............................................               3. ............................................

 2. Bentuk kedua.

  A. Siapakah diantara teman-temanmu yang kamu pilih sebagai teman belajar ?

      1. ............................................ alasan ...............................................

      2. ............................................ alasan ...............................................

        3. ............................................ alasan ...............................................

  B. Siapakah diantara teman-temanmu yang tidak kamu sukai untuk belajar bersama ?

       1. ............................................ alasan ...............................................
2. ............................................ alasan ...............................................

         3. ............................................ alasan ...............................................

   Dengan melihat angket sosiometri, kita dapat mengetahui macam/ bentuk dalam

   menentukan hubungan sosial :

   1. Pemilihan sebagai arah yang positif.

   2. Pemilihan sebagai arah yang negatif.

L. Konfigurasi dalam Sosiogram

  Sehubungan dengan macam/bentuk hubungan sosial (pemilihan dan penolakan), maka

   kita dapat mengetahui adanya beberapa konfigurasi yang menyatakan erat tidaknya

   hubungan/relasi sosial yang terjadi. Konfigurasi adalah hubungan atau relasi sosial

   dari individu -individu dalam suatu kelompok sehingga membentuk suatu susunan

   yang tertentu (Bimo Walgito, 1987). Macam-macam konfigurasi adalah sebagai

   berikut:

   1. Bentuk ini merupakan suatu persahabatan atau hubungan yang                                               erat, intensitas

      yang cukup kuat.

                                                     A


                            B                                            C
   2. Bentuk ini mempunyai intensitas hubungan yang lebih kuat dari pada konfigurasi

     yang pertama.

                                                    A


                             B                                             C
3. Konfigurasi ini kurang baik, karena jika M yang berkedudukan   sebagai pusat
  tidak ada, maka kelompok ini akan bubar.




                                M
4. Konfigurasi ini mempunyai intensitas hubungan yang cukup kuat.
                                    A


                    B                            C


                           D                 E
5. Konfigurasi ini mempunyai intensitas hubungan yang kuat sekali, yang
      tidak mudah terpisah karena masing-masing mempunyai hubungan
      sosial yang baik.
                                    A


                    B                            C


                            D                E
      Dalam sosiogram, berdasarkan cara memilih dan jumlah pemilih dapat

      dilihat adanya kasus-kasus istimewa yaitu :

      1. Yang paling banyak dipilih disebut bintang (star).

   2. Yang paling sedikit dipilih atau sama sekali tidak

     dipilih disebut terpencil (isolated).

    3.Yang saling memilih disebut timbal balik (mutual).

    4. Tiga orang yang saling memilih disebut segitiga

      (triangle).

    5. kelompok tertutup (klik). Ada tiga bentuk klik yaitu:

      a. Klik chain

                    A              B             C             D
b. Klik terbuka.

                               A                B            C


                                          D                          E
                     c. Klik tertutup.
                               A                        B


                                                        C


M. Analisa Indeks.

  Pada umumnya hasil sosiometri itu dianalisa lebih lanjut dan salah satunya adalah

    dengan analisa indeks. Dalam analisa ini kita menghitung berapakah jumlah indeks

    untuk masing-masing individu dalam tiap-tiap kelompok yang ingin diselidiki. dalam

    analisa ini ada 3 status kedudukan, yaitu :

   1. Status pemilihan (choice status : cs).

     Untuk mencari status pemilihan dari seseorang dalam suatu kelompok dapat dicari

       dengan rumus :

                      jumlah anak yang memilih A

         csA = -------------------------------------------

                          N-1

     Range : 0 sampai 1.

      Jika indeks popularitasnya 0, berarti popularitas individu itu jelek (tidak ada yang

      memilih). Jika indeks popularitasnya 1, berarti popularitas individu itu baik (semua
memilih individu tersebut). Dengan demikian kita dapat menempatkan tiap-tiap

   individu/anak pada rentang tersebut .

2. Status penolakan (rejection status : rs)

  Rumus :

                jumlah anak yang menolak A

        rsA = -----------------------------------------

                            N-1

  Range : -1 sampai 0.

            Jika indeks popularitas -1, berarti individu itu ditolak (tidak disenangi

   teman-temannya). Jika indeks popularitasnya 0, berarti individu itu tidak ditolak

   (disenangi teman-temannya). Setelah kita mengetahui indeks dari masing-masing

   anak dalam pergaulan sosialnya dengan teman-temannya, selajutnya kita dapat

   menempatkan masing-masing anak dalam rentang pergaulannya.

3. Status pemilihan dan penolakan (cs dan rs)

  Rumus :

                     jumlah pemilih A - jumlah penolak A

        cs.rs A = ----------------------------------------------------

                                       N-1

  Range : -1 sampai 1

  Jika indeks popularitas -1, berarti iindividu itu paling ditolak. Jika indeks

   popularitasnya 1, berarti individu itu paling populer. Dengan skala ini kita dapat

   menempatkan masing-masing anak dalam rentang pergaulannya sesuai dengan

   nilai indeks yang dicapai oleh masing-masing anak dalam kelompok itu.
Keterangan : A : kode anak yang diselidiki.

                N : jumlah anak dalam kelompok



 Contoh menghitung analisa indeks !

 Dari hasil angket sosiometri, dapat dibuat tabulasi sebagai berikut:

      Pemilih                                                                  Jml  Jml
                        A          B         C         D           E          pemi peno-
  Dipilih                                                                      -lih lak

         A                         h         r          h         r            2     2

         B              h                    h          r          h           3     1

         C              r          r                    r         r            0     4

         D              h          h         h          r          h           4     0

         E              r          r         r          h                      1     3

                        4          4         4          4          4           10   10


 Keterangan :        h: disukai
                    r : tidak disukai
Setelah tabulasi dibuat, selanjutnya kita dapat mencari indeks popularitas dari

 masing-masing individu. Sebagai contoh, misalnya kita akan mencari indeks

 popularitas A dan B :

           2        2                            3         3
 cs A = ------ = ------- = 0.5          cs B = ------ = ------- = 0.75
       5-1        4                           5-1        4


            2          2                            1          1
rs A = --------- = ------- = 0.5         rs B = --------- = -------- = 0.25
5 -1        4                      5-1          4

                 2-2       0                       3-1        2
    cs.rs A = --------- = ---- = 0     cs.rs B = -------- = ------ = 0.5
                 5-1       4                       5-1        4
N. Kelebihan dan kelemahan Sosiometri

   1. Kelebihan sosiometri

     Dengan sosiometri kita dapat :

       a. mengetahui hubungan sosial antar siswa.

       b. meningkatkan hubungan sosial antar siswa.

       c. menempatkan siswa dalam kelompok yang sesuai.

       d. menemukan siswa mana yang mempunyai masalah penyesuaian diri dengan

           kelompoknya.

       e. membantu meningkatkan partisipasi sosial diantara siswa dengan penerimaan

           sosialnya.

       f. membantu meningkatkan pemahaman siswa dalam pergaulan yang sedang

           dialami.

       g. membantu konselor dalam menciptakan iklim sosial yang lebih baik dengan

           menyesuaikan program yang konstruktif.

   2. Kelemahan sosiometri.

       a. sangat sulit dijamin kerahasiaannya, karena siswa cenderung saling mananyai

           pilihannya.

       b. siswa memilih bukan atas dasar pertimbangan dengan siapa dia akan paling

           berhasil dalam melakukan pekerjaan, tetapi atas dasar rasa simpati dan

           antipati.
c. memerlukan waktu banyak / lama.
Sosiometri 1

More Related Content

What's hot

Ppt Motivasi Belajar
Ppt Motivasi BelajarPpt Motivasi Belajar
Ppt Motivasi Belajar
Heni Kusuma Wardani
 
KONSEP LAYANAN DASAR BIMBINGAN KLASIKAL DAN KELOMPOK
KONSEP LAYANAN DASAR BIMBINGAN KLASIKAL DAN KELOMPOKKONSEP LAYANAN DASAR BIMBINGAN KLASIKAL DAN KELOMPOK
KONSEP LAYANAN DASAR BIMBINGAN KLASIKAL DAN KELOMPOK
Nur Arifaizal Basri
 
Perbedaan Pengukuran, Asesmen dan Evaluasi
Perbedaan Pengukuran, Asesmen dan EvaluasiPerbedaan Pengukuran, Asesmen dan Evaluasi
Perbedaan Pengukuran, Asesmen dan Evaluasi
alvinnoor
 
TES, PENGUKURAN, PENILAIAN DAN EVALUASI (DINI&ORNELA)
TES, PENGUKURAN, PENILAIAN DAN EVALUASI (DINI&ORNELA)TES, PENGUKURAN, PENILAIAN DAN EVALUASI (DINI&ORNELA)
TES, PENGUKURAN, PENILAIAN DAN EVALUASI (DINI&ORNELA)
vina serevina
 
Skala Psikologi
Skala PsikologiSkala Psikologi
Skala Psikologi
Riska Nur'Akhidah Sari
 
angket untu siswa bagi guru bimbingan konseling
angket untu siswa bagi guru bimbingan konselingangket untu siswa bagi guru bimbingan konseling
angket untu siswa bagi guru bimbingan konselingachmad hidayat
 
Pedoman observasi untuk peserta didik
Pedoman observasi untuk peserta didikPedoman observasi untuk peserta didik
Pedoman observasi untuk peserta didikTyasMommy Cozy Azalea
 
Contoh RPL konseling kelompok
Contoh RPL konseling kelompokContoh RPL konseling kelompok
Contoh RPL konseling kelompok
Nur Arifaizal Basri
 
Permasalahan pelaksanaan supervisi pendidikan dan alternatif pemecahannya
Permasalahan pelaksanaan supervisi pendidikan dan alternatif pemecahannyaPermasalahan pelaksanaan supervisi pendidikan dan alternatif pemecahannya
Permasalahan pelaksanaan supervisi pendidikan dan alternatif pemecahannya
jhesica purba
 
Angket minat belajar siswa
Angket minat belajar siswaAngket minat belajar siswa
Angket minat belajar siswa
Yati Rostiati
 
Belajar Sebagai Perubahan Tingkah Laku (Makalah Belajar dan Pembelajaran)
Belajar Sebagai Perubahan Tingkah Laku (Makalah Belajar dan Pembelajaran)Belajar Sebagai Perubahan Tingkah Laku (Makalah Belajar dan Pembelajaran)
Belajar Sebagai Perubahan Tingkah Laku (Makalah Belajar dan Pembelajaran)
Mayawi Karim
 
teknik dan Instrumen Penilaian NON TES
teknik dan Instrumen Penilaian NON TES teknik dan Instrumen Penilaian NON TES
teknik dan Instrumen Penilaian NON TES
Andina Aulia Rachma
 
Kata kerja operasional indikator k13_taksonomi bloom
Kata kerja operasional indikator k13_taksonomi bloomKata kerja operasional indikator k13_taksonomi bloom
Kata kerja operasional indikator k13_taksonomi bloom
masterkukuh
 
Makalah modifikasi perilaku
Makalah modifikasi perilakuMakalah modifikasi perilaku
Makalah modifikasi perilakuTiya Widiyanti
 
Prosedur perencanaan kegiatan bimbingan klasikal
Prosedur perencanaan kegiatan bimbingan klasikalProsedur perencanaan kegiatan bimbingan klasikal
Prosedur perencanaan kegiatan bimbingan klasikal
Sunawan Sunawan
 
Rumus prosentase ketuntasan belajar
Rumus prosentase ketuntasan belajarRumus prosentase ketuntasan belajar
Rumus prosentase ketuntasan belajar
Adelaide Australia
 
Rpl konseling individu
Rpl konseling individuRpl konseling individu
Rpl konseling individu
Universitas Panca Sakti TEGAL
 

What's hot (20)

Ppt Motivasi Belajar
Ppt Motivasi BelajarPpt Motivasi Belajar
Ppt Motivasi Belajar
 
KONSEP LAYANAN DASAR BIMBINGAN KLASIKAL DAN KELOMPOK
KONSEP LAYANAN DASAR BIMBINGAN KLASIKAL DAN KELOMPOKKONSEP LAYANAN DASAR BIMBINGAN KLASIKAL DAN KELOMPOK
KONSEP LAYANAN DASAR BIMBINGAN KLASIKAL DAN KELOMPOK
 
Perbedaan Pengukuran, Asesmen dan Evaluasi
Perbedaan Pengukuran, Asesmen dan EvaluasiPerbedaan Pengukuran, Asesmen dan Evaluasi
Perbedaan Pengukuran, Asesmen dan Evaluasi
 
TES, PENGUKURAN, PENILAIAN DAN EVALUASI (DINI&ORNELA)
TES, PENGUKURAN, PENILAIAN DAN EVALUASI (DINI&ORNELA)TES, PENGUKURAN, PENILAIAN DAN EVALUASI (DINI&ORNELA)
TES, PENGUKURAN, PENILAIAN DAN EVALUASI (DINI&ORNELA)
 
Skala Psikologi
Skala PsikologiSkala Psikologi
Skala Psikologi
 
angket untu siswa bagi guru bimbingan konseling
angket untu siswa bagi guru bimbingan konselingangket untu siswa bagi guru bimbingan konseling
angket untu siswa bagi guru bimbingan konseling
 
Pedoman observasi untuk peserta didik
Pedoman observasi untuk peserta didikPedoman observasi untuk peserta didik
Pedoman observasi untuk peserta didik
 
Contoh angket
Contoh angketContoh angket
Contoh angket
 
Contoh RPL konseling kelompok
Contoh RPL konseling kelompokContoh RPL konseling kelompok
Contoh RPL konseling kelompok
 
Permasalahan pelaksanaan supervisi pendidikan dan alternatif pemecahannya
Permasalahan pelaksanaan supervisi pendidikan dan alternatif pemecahannyaPermasalahan pelaksanaan supervisi pendidikan dan alternatif pemecahannya
Permasalahan pelaksanaan supervisi pendidikan dan alternatif pemecahannya
 
Angket minat belajar siswa
Angket minat belajar siswaAngket minat belajar siswa
Angket minat belajar siswa
 
Belajar Sebagai Perubahan Tingkah Laku (Makalah Belajar dan Pembelajaran)
Belajar Sebagai Perubahan Tingkah Laku (Makalah Belajar dan Pembelajaran)Belajar Sebagai Perubahan Tingkah Laku (Makalah Belajar dan Pembelajaran)
Belajar Sebagai Perubahan Tingkah Laku (Makalah Belajar dan Pembelajaran)
 
teknik dan Instrumen Penilaian NON TES
teknik dan Instrumen Penilaian NON TES teknik dan Instrumen Penilaian NON TES
teknik dan Instrumen Penilaian NON TES
 
VERBATIM PADA KONSELING
VERBATIM PADA KONSELINGVERBATIM PADA KONSELING
VERBATIM PADA KONSELING
 
Kata kerja operasional indikator k13_taksonomi bloom
Kata kerja operasional indikator k13_taksonomi bloomKata kerja operasional indikator k13_taksonomi bloom
Kata kerja operasional indikator k13_taksonomi bloom
 
Makalah modifikasi perilaku
Makalah modifikasi perilakuMakalah modifikasi perilaku
Makalah modifikasi perilaku
 
Prosedur perencanaan kegiatan bimbingan klasikal
Prosedur perencanaan kegiatan bimbingan klasikalProsedur perencanaan kegiatan bimbingan klasikal
Prosedur perencanaan kegiatan bimbingan klasikal
 
Rumus prosentase ketuntasan belajar
Rumus prosentase ketuntasan belajarRumus prosentase ketuntasan belajar
Rumus prosentase ketuntasan belajar
 
Rpl konseling individu
Rpl konseling individuRpl konseling individu
Rpl konseling individu
 
Lampiran 3 angket instrumen penelitian
Lampiran 3 angket instrumen penelitianLampiran 3 angket instrumen penelitian
Lampiran 3 angket instrumen penelitian
 

Viewers also liked

Sosiometri wahidin 2
Sosiometri wahidin 2Sosiometri wahidin 2
Sosiometri wahidin 2
wahidin_kia
 
Sosiometri
SosiometriSosiometri
Pengumpulan data dalam bimbingan konseling
Pengumpulan data dalam bimbingan konselingPengumpulan data dalam bimbingan konseling
Pengumpulan data dalam bimbingan konseling
wahidin_kia
 
Sosiometri
SosiometriSosiometri
Sosiometri tugas
Sosiometri tugasSosiometri tugas
Sosiometri tugas
sunaryono
 
Contoh sosiogram
Contoh sosiogramContoh sosiogram
Contoh sosiogram
Mywan
 
Sosimetri wahidin 1
Sosimetri  wahidin 1Sosimetri  wahidin 1
Sosimetri wahidin 1
wahidin_kia
 
Menyusun data dalam pelayanan bimbingan dan konseling
Menyusun data dalam pelayanan bimbingan dan konselingMenyusun data dalam pelayanan bimbingan dan konseling
Menyusun data dalam pelayanan bimbingan dan konseling
Mas Munir
 
Komunikasi kelompokppt
Komunikasi kelompokpptKomunikasi kelompokppt
Komunikasi kelompokppt
justin lenga
 
07 silabus-pai-kls-07 allson-3-mei-2013
07 silabus-pai-kls-07 allson-3-mei-201307 silabus-pai-kls-07 allson-3-mei-2013
07 silabus-pai-kls-07 allson-3-mei-2013Mywan
 
Teori Sosiometris
Teori SosiometrisTeori Sosiometris
Teori Sosiometris
mankoma2012
 
Lamp 2. observasi layanan bk di kelas
Lamp 2. observasi layanan bk di kelasLamp 2. observasi layanan bk di kelas
Lamp 2. observasi layanan bk di kelasYocta Rahman
 
Program pelayanan bk isian print
Program pelayanan bk isian printProgram pelayanan bk isian print
Program pelayanan bk isian print
Nia Pujiati
 
Buku pribadi siswa
Buku pribadi siswaBuku pribadi siswa
Buku pribadi siswa
Nururu Nobieta Nobhi
 
Kuesioner minat belajar mata pelajaran matematika
Kuesioner minat belajar mata pelajaran matematikaKuesioner minat belajar mata pelajaran matematika
Kuesioner minat belajar mata pelajaran matematikaMading KS
 
A Guide to SlideShare Analytics - Excerpts from Hubspot's Step by Step Guide ...
A Guide to SlideShare Analytics - Excerpts from Hubspot's Step by Step Guide ...A Guide to SlideShare Analytics - Excerpts from Hubspot's Step by Step Guide ...
A Guide to SlideShare Analytics - Excerpts from Hubspot's Step by Step Guide ...SlideShare
 

Viewers also liked (19)

Sosiometri wahidin 2
Sosiometri wahidin 2Sosiometri wahidin 2
Sosiometri wahidin 2
 
Sosiometri
SosiometriSosiometri
Sosiometri
 
Pengumpulan data dalam bimbingan konseling
Pengumpulan data dalam bimbingan konselingPengumpulan data dalam bimbingan konseling
Pengumpulan data dalam bimbingan konseling
 
Sosiometri
SosiometriSosiometri
Sosiometri
 
Sosiometri tugas
Sosiometri tugasSosiometri tugas
Sosiometri tugas
 
Contoh sosiogram
Contoh sosiogramContoh sosiogram
Contoh sosiogram
 
Sosimetri wahidin 1
Sosimetri  wahidin 1Sosimetri  wahidin 1
Sosimetri wahidin 1
 
Menyusun data dalam pelayanan bimbingan dan konseling
Menyusun data dalam pelayanan bimbingan dan konselingMenyusun data dalam pelayanan bimbingan dan konseling
Menyusun data dalam pelayanan bimbingan dan konseling
 
Komunikasi kelompokppt
Komunikasi kelompokpptKomunikasi kelompokppt
Komunikasi kelompokppt
 
07 silabus-pai-kls-07 allson-3-mei-2013
07 silabus-pai-kls-07 allson-3-mei-201307 silabus-pai-kls-07 allson-3-mei-2013
07 silabus-pai-kls-07 allson-3-mei-2013
 
Teori Sosiometris
Teori SosiometrisTeori Sosiometris
Teori Sosiometris
 
Lamp 2. observasi layanan bk di kelas
Lamp 2. observasi layanan bk di kelasLamp 2. observasi layanan bk di kelas
Lamp 2. observasi layanan bk di kelas
 
Program pelayanan bk isian print
Program pelayanan bk isian printProgram pelayanan bk isian print
Program pelayanan bk isian print
 
Makalah Tes dan Nontes
Makalah Tes dan NontesMakalah Tes dan Nontes
Makalah Tes dan Nontes
 
Dsar Ilmu Pendidikan
Dsar Ilmu PendidikanDsar Ilmu Pendidikan
Dsar Ilmu Pendidikan
 
Buku pribadi siswa
Buku pribadi siswaBuku pribadi siswa
Buku pribadi siswa
 
Buku penghubung BK
Buku penghubung BKBuku penghubung BK
Buku penghubung BK
 
Kuesioner minat belajar mata pelajaran matematika
Kuesioner minat belajar mata pelajaran matematikaKuesioner minat belajar mata pelajaran matematika
Kuesioner minat belajar mata pelajaran matematika
 
A Guide to SlideShare Analytics - Excerpts from Hubspot's Step by Step Guide ...
A Guide to SlideShare Analytics - Excerpts from Hubspot's Step by Step Guide ...A Guide to SlideShare Analytics - Excerpts from Hubspot's Step by Step Guide ...
A Guide to SlideShare Analytics - Excerpts from Hubspot's Step by Step Guide ...
 

Similar to Sosiometri 1

ATP SOSIO JADI.docx
ATP SOSIO JADI.docxATP SOSIO JADI.docx
ATP SOSIO JADI.docx
liaprasetyawati
 
Materi Pembahasan Konsep Sosiologi
Materi Pembahasan Konsep SosiologiMateri Pembahasan Konsep Sosiologi
Materi Pembahasan Konsep Sosiologi
Ewald Frederik
 
RPP BERDIFERENSIASI KELAS X DIANA.pdf
RPP BERDIFERENSIASI KELAS X DIANA.pdfRPP BERDIFERENSIASI KELAS X DIANA.pdf
RPP BERDIFERENSIASI KELAS X DIANA.pdf
DianaRuswandari1
 
Buku yang dikarang oleh jammes a
Buku yang dikarang oleh jammes aBuku yang dikarang oleh jammes a
Buku yang dikarang oleh jammes acitrarafika
 
Interaksi Sosial Dalam Hubungan Antar Manusia
Interaksi Sosial Dalam Hubungan Antar Manusia Interaksi Sosial Dalam Hubungan Antar Manusia
Interaksi Sosial Dalam Hubungan Antar Manusia
pjj_kemenkes
 
PPD kel. 10 By: Nilam Sari
PPD kel. 10 By: Nilam SariPPD kel. 10 By: Nilam Sari
PPD kel. 10 By: Nilam Sarinilamsari297
 
Modul media pembelajaran simulasi
Modul media pembelajaran simulasiModul media pembelajaran simulasi
Modul media pembelajaran simulasi
LINDAJULIANTI
 
Teori belajar sosial
Teori belajar sosialTeori belajar sosial
Teori belajar sosialTamami Kece
 
Strategi dan model pembelajaran
Strategi dan model pembelajaranStrategi dan model pembelajaran
Strategi dan model pembelajaran
Karlini Karlini
 
Dokumen KLMP 3.docx
Dokumen  KLMP 3.docxDokumen  KLMP 3.docx
Dokumen KLMP 3.docx
yaaaanjay0
 
Jurnal Refleksi dwi mingguan 3.3.pdf
Jurnal Refleksi dwi mingguan 3.3.pdfJurnal Refleksi dwi mingguan 3.3.pdf
Jurnal Refleksi dwi mingguan 3.3.pdf
IsmailAbdulHarisBeda
 
ULASAN ARTIKEL 1
ULASAN ARTIKEL 1 ULASAN ARTIKEL 1
ULASAN ARTIKEL 1
history sensei
 
ATP Sosiologi 22-23 FIX.pdf
ATP Sosiologi 22-23 FIX.pdfATP Sosiologi 22-23 FIX.pdf
ATP Sosiologi 22-23 FIX.pdf
debietamaralarentika
 
uas the pembelajaran ips di sd.pdf
uas the pembelajaran ips di sd.pdfuas the pembelajaran ips di sd.pdf
uas the pembelajaran ips di sd.pdf
ridafarida14
 
SLIDE 1 SOSIOLOGIo.pptx
SLIDE 1 SOSIOLOGIo.pptxSLIDE 1 SOSIOLOGIo.pptx
SLIDE 1 SOSIOLOGIo.pptx
renjiryuujinjakka
 
Kunci sosiologi 10 a k-13_peminatan_deleted
Kunci sosiologi 10 a k-13_peminatan_deletedKunci sosiologi 10 a k-13_peminatan_deleted
Kunci sosiologi 10 a k-13_peminatan_deleted
Rahmat Rizqan
 
Pengembangan Kemampuan Sains dan Strategi Pembelajarannya bagi PDBK 2
Pengembangan Kemampuan Sains dan Strategi Pembelajarannya bagi PDBK 2Pengembangan Kemampuan Sains dan Strategi Pembelajarannya bagi PDBK 2
Pengembangan Kemampuan Sains dan Strategi Pembelajarannya bagi PDBK 2
Sumber Belajar PPPPTK TK dan PLB
 

Similar to Sosiometri 1 (20)

ATP SOSIO JADI.docx
ATP SOSIO JADI.docxATP SOSIO JADI.docx
ATP SOSIO JADI.docx
 
Materi Pembahasan Konsep Sosiologi
Materi Pembahasan Konsep SosiologiMateri Pembahasan Konsep Sosiologi
Materi Pembahasan Konsep Sosiologi
 
Interaksi sosial
Interaksi sosialInteraksi sosial
Interaksi sosial
 
RPP BERDIFERENSIASI KELAS X DIANA.pdf
RPP BERDIFERENSIASI KELAS X DIANA.pdfRPP BERDIFERENSIASI KELAS X DIANA.pdf
RPP BERDIFERENSIASI KELAS X DIANA.pdf
 
Buku yang dikarang oleh jammes a
Buku yang dikarang oleh jammes aBuku yang dikarang oleh jammes a
Buku yang dikarang oleh jammes a
 
Interaksi Sosial Dalam Hubungan Antar Manusia
Interaksi Sosial Dalam Hubungan Antar Manusia Interaksi Sosial Dalam Hubungan Antar Manusia
Interaksi Sosial Dalam Hubungan Antar Manusia
 
Ppd kel.10
Ppd kel.10Ppd kel.10
Ppd kel.10
 
PPD kel. 10 By: Nilam Sari
PPD kel. 10 By: Nilam SariPPD kel. 10 By: Nilam Sari
PPD kel. 10 By: Nilam Sari
 
Contoh RPP SMP
Contoh RPP SMPContoh RPP SMP
Contoh RPP SMP
 
Modul media pembelajaran simulasi
Modul media pembelajaran simulasiModul media pembelajaran simulasi
Modul media pembelajaran simulasi
 
Teori belajar sosial
Teori belajar sosialTeori belajar sosial
Teori belajar sosial
 
Strategi dan model pembelajaran
Strategi dan model pembelajaranStrategi dan model pembelajaran
Strategi dan model pembelajaran
 
Dokumen KLMP 3.docx
Dokumen  KLMP 3.docxDokumen  KLMP 3.docx
Dokumen KLMP 3.docx
 
Jurnal Refleksi dwi mingguan 3.3.pdf
Jurnal Refleksi dwi mingguan 3.3.pdfJurnal Refleksi dwi mingguan 3.3.pdf
Jurnal Refleksi dwi mingguan 3.3.pdf
 
ULASAN ARTIKEL 1
ULASAN ARTIKEL 1 ULASAN ARTIKEL 1
ULASAN ARTIKEL 1
 
ATP Sosiologi 22-23 FIX.pdf
ATP Sosiologi 22-23 FIX.pdfATP Sosiologi 22-23 FIX.pdf
ATP Sosiologi 22-23 FIX.pdf
 
uas the pembelajaran ips di sd.pdf
uas the pembelajaran ips di sd.pdfuas the pembelajaran ips di sd.pdf
uas the pembelajaran ips di sd.pdf
 
SLIDE 1 SOSIOLOGIo.pptx
SLIDE 1 SOSIOLOGIo.pptxSLIDE 1 SOSIOLOGIo.pptx
SLIDE 1 SOSIOLOGIo.pptx
 
Kunci sosiologi 10 a k-13_peminatan_deleted
Kunci sosiologi 10 a k-13_peminatan_deletedKunci sosiologi 10 a k-13_peminatan_deleted
Kunci sosiologi 10 a k-13_peminatan_deleted
 
Pengembangan Kemampuan Sains dan Strategi Pembelajarannya bagi PDBK 2
Pengembangan Kemampuan Sains dan Strategi Pembelajarannya bagi PDBK 2Pengembangan Kemampuan Sains dan Strategi Pembelajarannya bagi PDBK 2
Pengembangan Kemampuan Sains dan Strategi Pembelajarannya bagi PDBK 2
 

Recently uploaded

Pendampingan Individu 2 Modul 1 PGP 10 Kab. Sukabumi Jawa Barat
Pendampingan Individu 2 Modul 1 PGP 10 Kab. Sukabumi Jawa BaratPendampingan Individu 2 Modul 1 PGP 10 Kab. Sukabumi Jawa Barat
Pendampingan Individu 2 Modul 1 PGP 10 Kab. Sukabumi Jawa Barat
Eldi Mardiansyah
 
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
nasrudienaulia
 
Visi Misi SDN 2 Krenceng dalam Observasi Kepala Sekolah
Visi Misi SDN 2 Krenceng dalam Observasi Kepala SekolahVisi Misi SDN 2 Krenceng dalam Observasi Kepala Sekolah
Visi Misi SDN 2 Krenceng dalam Observasi Kepala Sekolah
kusnen59
 
penjelasan tentang tugas dan wewenang pkd
penjelasan tentang tugas dan wewenang pkdpenjelasan tentang tugas dan wewenang pkd
penjelasan tentang tugas dan wewenang pkd
jaya35ml2
 
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdfLaporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
OcitaDianAntari
 
1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx
1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx
1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx
asepridwan50
 
Kisi-kisi Soal PAT Matematika Kelas 3 SD
Kisi-kisi Soal PAT Matematika Kelas 3 SDKisi-kisi Soal PAT Matematika Kelas 3 SD
Kisi-kisi Soal PAT Matematika Kelas 3 SD
denunugraha
 
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdfPPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
SdyokoSusanto1
 
Penjelasan tentang Tahapan Sinkro PMM.pptx
Penjelasan tentang Tahapan Sinkro PMM.pptxPenjelasan tentang Tahapan Sinkro PMM.pptx
Penjelasan tentang Tahapan Sinkro PMM.pptx
GuneriHollyIrda
 
AKSI NYATA MODUL 1.3 visi dan prakarsa perubahan
AKSI NYATA MODUL 1.3 visi  dan prakarsa perubahanAKSI NYATA MODUL 1.3 visi  dan prakarsa perubahan
AKSI NYATA MODUL 1.3 visi dan prakarsa perubahan
PutuRatihSiswinarti1
 
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docxKisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
irawan1978
 
PERSENTASI AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pptx
PERSENTASI AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pptxPERSENTASI AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pptx
PERSENTASI AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pptx
TeukuEriSyahputra
 
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
UmyHasna1
 
ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025
ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025
ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025
PreddySilitonga
 
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdfRANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
junarpudin36
 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
setiatinambunan
 
Refleksi pembelajaran guru bahasa inggris.pptx
Refleksi pembelajaran guru bahasa inggris.pptxRefleksi pembelajaran guru bahasa inggris.pptx
Refleksi pembelajaran guru bahasa inggris.pptx
SholahuddinAslam
 
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
DataSupriatna
 
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
ozijaya
 
Modul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 

Recently uploaded (20)

Pendampingan Individu 2 Modul 1 PGP 10 Kab. Sukabumi Jawa Barat
Pendampingan Individu 2 Modul 1 PGP 10 Kab. Sukabumi Jawa BaratPendampingan Individu 2 Modul 1 PGP 10 Kab. Sukabumi Jawa Barat
Pendampingan Individu 2 Modul 1 PGP 10 Kab. Sukabumi Jawa Barat
 
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
 
Visi Misi SDN 2 Krenceng dalam Observasi Kepala Sekolah
Visi Misi SDN 2 Krenceng dalam Observasi Kepala SekolahVisi Misi SDN 2 Krenceng dalam Observasi Kepala Sekolah
Visi Misi SDN 2 Krenceng dalam Observasi Kepala Sekolah
 
penjelasan tentang tugas dan wewenang pkd
penjelasan tentang tugas dan wewenang pkdpenjelasan tentang tugas dan wewenang pkd
penjelasan tentang tugas dan wewenang pkd
 
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdfLaporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
 
1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx
1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx
1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx
 
Kisi-kisi Soal PAT Matematika Kelas 3 SD
Kisi-kisi Soal PAT Matematika Kelas 3 SDKisi-kisi Soal PAT Matematika Kelas 3 SD
Kisi-kisi Soal PAT Matematika Kelas 3 SD
 
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdfPPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
 
Penjelasan tentang Tahapan Sinkro PMM.pptx
Penjelasan tentang Tahapan Sinkro PMM.pptxPenjelasan tentang Tahapan Sinkro PMM.pptx
Penjelasan tentang Tahapan Sinkro PMM.pptx
 
AKSI NYATA MODUL 1.3 visi dan prakarsa perubahan
AKSI NYATA MODUL 1.3 visi  dan prakarsa perubahanAKSI NYATA MODUL 1.3 visi  dan prakarsa perubahan
AKSI NYATA MODUL 1.3 visi dan prakarsa perubahan
 
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docxKisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
 
PERSENTASI AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pptx
PERSENTASI AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pptxPERSENTASI AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pptx
PERSENTASI AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pptx
 
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
 
ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025
ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025
ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025
 
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdfRANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
 
Refleksi pembelajaran guru bahasa inggris.pptx
Refleksi pembelajaran guru bahasa inggris.pptxRefleksi pembelajaran guru bahasa inggris.pptx
Refleksi pembelajaran guru bahasa inggris.pptx
 
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
 
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
 
Modul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
 

Sosiometri 1

  • 1. MATERI XV SOSIOMETRI A. Pengertian Sosiometri adalah alat yang tepat untuk mengumpulkan data mengenai hubungan- hubungan sosial dan tingkah laku sosial murid (I. Djumhur dan Muh. Surya, 1985 ). Sosiometri adalah alat untuk meneliti struktur sosial dari suatu kelompok individu dengan dasar penelaahan terhadap relasi sosial dan status sosial dari masing-masing anggota kelompok yang bersangkutan ( Depdikbud, 1975 ). Sosiometri adalah alat untuk dapat melihat bagaimana hubungan sosial atau hubungan berteman seseorang ( Bimo Walgito, 1987 ). Sosiometri merupakan suatu metode untuk memperoleh data tentang hubungan sosial dalam suatu kelompok, yang berukuran kecil sampai sedang ( 10 - 50 orang ), berdasarkan preferensi pribadi antara anggota-anggota kelompok (WS. Winkel, 1985 ). Sosiometri adalah suatu alat yang dipergunakan mengukur hubungan sosial siswa dalam kelompok ( Dewa Ktut Sukardi, 1983 ). Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan pengertian sosiometri adalah suatu tehnik untuk mengumpulkan data tentang hubungan sosial seorang individu dengan individu lain, struktur hubungan individu dan arah hubungan sosialnya dalam suatu kelompok. B. Macam Sosimetri Tes Sosiometri ada dua macam , yaitu :
  • 2. 1. Tes yang mengharuskan untuk memilih beberapa teman dalam kelompok sebagai pernyataan kesukaan untuk melakukan kegiatan tertentu ( criterium ) bersama- sama dengan teman-teman yang dipilih. 2. Tes yang mengharuskan menyatakan kesukaannya atau ketidaksukaannya terhadap teman-teman dalam kelompok pada umumnya. Tes sosiometri jenis pertama paling sering digunakan di institusi-institusi pendidikan dengan tujuan meningkatkan jaringan hubungan sosial dalam kelompok,sedangkan jenis yang kedua jarang digunakan, dan inipun untuk mengetahui jaringan hubungan sosial pada umumnya saja. C. Ciri khas penggunaan angket sosiometri atau tes sosiometri , yang terikat pada situasi pergaulan sosial atau kriterium tertentu. 1. Dijelaskan kepada siswa yang tergabung dalam suatu kelompok, misalnya satuan kelas, bahwa akan dibentuk kelompok-kelompok lebih kecil ( 4-6 orang ) dalam rangka mengadakan kegiatan tertentu, seperti belajar kelompok dalam kelas, rekreasi bersama ke pantai, dsb. Kegiatan tertentu itu merupakan situasi pergaulan sosial ( criterion ) yang menjadi dasar bagi pilihan-pilihan. 2. Setiap siswa diminta untuk menulis pada blanko yang disediakan nama beberapa teman di dalam kelompok, dengan siapa dia ingin dan lebih suka melakukan kegiatan itu. Jumlah teman yang boleh dipilih biasanya tiga orang, dalam urutan pilihan pertama, kedua, dan ketiga. Yang terungkap dalam pilihan-pilihan itu bukanlah jaringan hubungan sosial yang sekarang ini sudah ada, melainkan keinginan masing-masing siswa terhadap kegiatan-kegiatan tertentu dalam hal pembentukan kelompok. Pilihan-pilihan itu dapat berubah, bila tes sosiometri
  • 3. diterapkan lagi pada lain kesempatan terhadap kegiatan lain (kriterium berbeda ). Ada kemungkinan siswa akan memilih teman-teman yang lain untuk belajar bersama di kelas, dibanding dengan pilihan-pilihannya untuk pergi piknik bersama. Pilihan-pilihan siswa tidak menyatakan alasan untuk memilih, kecuali bila hal itu dinyatakan dalam tes. Pilihan-pilihan juga tidak menyatakan tentang sering tidaknya bergaul dengan teman-teman tertentu, atau intim tidaknya pergaulan dengan teman-teman tertentu; bahkan tidak mutlak terungkapkan taraf popularitas siswa tertentu, dalam arti biasanya mempunyai banyak teman, beberapa teman atau sama sekali tidak mempunyai teman. 3. Setiap siswa dalam kelompok menangkap dengan jelas kegiatan apa yang dimaksud, dan mengetahui bahwa kegiatan itu terbuka bagi semua. 4. Pilihan-pilihan dinyatakan secara rahasia dan hasil keseluruhan pemilihan juga dirahasiakan. Hal ini mencegah timbulnya rasa tidak enak pada siswa, yang tidak suka pilihannya diketahui umum atau akan mengetahui bahwa ia tidak dipilih. Ciri kerahasiaan juga memungkinkan bahwa dibentuk kelompok-kelompok kecil yang tidak seluruhnya sesuai dengan pilihan-pilihan siswa. 5. Biasanya siswa diminta untuk menyatakan siapa yang mereka pilih, bukan siapa yang tidak mereka pilih dalam urutan tidak begitu disukai, kurang disukai, tidak disukai, sama sekali tidak disukai. menyatakan pilihan yang negatif mudah dirasakan sebagai beban psikologis. 6. Tenaga kependidikan yang dapat menerapkan tes sosiometri adalah guru bidang studi, wali kelas, dan tenaga ahli bimbingan, tergantung dari kegiatan yang akan dilakukan.
  • 4. D. Kegunaan Sosiometri Sosiometri dapat dipergunakan untuk : 1. Memperbaiki hubungan insani. 2. Menentukan kelompok kerja 3. Meneliti kemampuan memimpin seseorang individu dalam kelompok tertentu untuk suatu kegiatan tertentu. 4. Mengetahui bagaimana hubungan sosial / berteman seorang individu dengan individu lainnya. 5. Mencoba mengenali problem penyesuaian diri seorang individu dalam kelompok sosial tertentu. 6. Menemukan individu mana yang diterima / ditolak dalam kelompok sosial tertentu. E. Norma-norma Sosiometri Baik tidaknya hubungan sosial individu dengan individu lain dapat dilihat dari beberapa segi yaitu : 1. Frekwensi hubungan, yaitu sering tidaknya individu bergaul. makin sering individu bergaul, pada umumnya individu itu makin baik dalam segi hubungan sosialnya. Bagi individu yang mengisolir diri, di mana ia kurang bergaul, hal ini menunjukkan bahwa di dalam pergaulannya kurang baik. 2. Intensitas hubungan, yaitu intim tidaknya individu bergaul. Makin intim/mendalam seseorang dalam hubungan sosialnya dapat dinyatakan bahwa hubungan sosialnya makin baik. Teman intim merupakan teman akrab yang mempunyai intensitas hubungan yang mendalam.
  • 5. 3. Popularitas hubungan, yaitu banyak sedikitnya teman bergaul. Makin banyak teman di dalam pergaulan pada umumnya dapat dinyatakan makin baik dalam hubungan sosialnya. Faktor popularitas tersebut digunakan sebagai ukuran atau kriteria untuk melihat baik tidaknya seseorang dalam hubungan atau kontak sosialnya. F. Manfaat Sosiometri dalam Bimbingan. Dengan mempelajari data sosiometri seorang konselor dapat : 1. Menemukan murid mana yang ternyata mempunyai masalah penyesuaian diri dalam kelompoknya. 2. Membantu meningkatkan partisipasi sosial diantara murid-murid dengan penerimaan sosialnya. 3. Membantu meningkatkan pemahaman dan pengertian murid terhadap masalah pergaulan yang sedang dialami oleh individu tertentu. 4. Merencanakan program yang konstruktif untuk menciptakan iklim sosial yang lebih baik dan sekaligus membantu mengatasi masalah penyesuaian di kelas tertentu. Cara untuk menciptakan suasana / iklim sosial yang baik : • Membentuk kelompok belajar / kelompok kerja . • Mempersatukan kelompok minoritas dalam klik di dalamsatu kelas. • Menciptakan hubungan baik dan harmonis • Membangun perasaan berhasil dan berprestasi. Hendaknya ditanamkan rasa bahwa kalau kompak, akan berhasil baik. G. Tahap-tahap Pelaksanaan Sosiometri
  • 6. 1. Tahap Persiapan. • Menentukan kelompok siswa yang akan diselidiki. • Memberikan informasi atau keterangan tentang tujuan penyelenggaraan sosiometri. • Mempersiapkan angket sosiometri. 2. Tahap Pelaksanaan. • Membagikan dan mengisi angket sosiometri. • Mengumpulkan kembali dan memeriksa apakah angket sudah diisi dengan benar 3. Tahap Pengolahan. • Memeriksa hasil angket • Mengolah data sosiometri dengan cara menganalisa indeks, menyusun tabel tabulasi, membuat sosigram. H. Bentuk-bentuk Sosiogram. Sosiogram adalah diagram yang menunjukkan hubungan atau interaksi individu dalam sebuah kelompok, yang sekaligus dapat pula ditemukan pola hubungan sosial individu dengan individu lainnya. Sosiogram dapat dituangkan dalam bentuk sejumlah lingkaran (dari terkecil sampai terbesar) dan dalam bentuk lajur. Contoh sosiogram : 1. Bentuk Lajur. Jumlah Pilihan Sosiogram 3 B D 2 A
  • 7. 1 C 2. Bentuk Lingkaran C 3 2 1 0 B D A Hal-hal yang dapat ditemukan dalam sosiogram : 1. Apakah terdapat lebih banyak pilihan searah atau dua arah (saling memilih). 2. Apakah terdapat banyak pilihan antara siswa-siswa dan siswi-siswi ataukah hanya sedikit. 3. Apakah terdapat kelompok yang cenderung bersifat tertutup karena banyak terdapat saling memilih sebagai pilihan pertama dan kedua (klik). 4. Apakah ada siswa yang tidak mendapat pilihan sama sekali (terisolir) atau hanya sedikit pilihan, apalagi pilihan ketiga saja (terabaikan). 5. Apakah ada siswa yang mendapat banyak pilihan, apalagi sebagai pilihan pertama. 6. Siswa ini dapat dianggap populer dalam kelompok seluruh kelompok teman, tetapi hanya dalam rangka kegiatan yang menjadi kriterium. I. Interpretasi Data Sosiometri 1. Menurut Moreno, seorang ahli ilmu jiwa sosial, ada tiga periode dalam mengembangkan kelompok sosial :
  • 8. a. Periode awal sosialisasi. Periode ini dilewati anak sampai dengan usia 9 tahun. Ciri-ciri kelompok ini adalah : • Ditemui banyaknya individu yang terisolir, karena pada usia ini berpusat pada dirinya sendiri. • Sedikit dijumpai hubungan yang saling memilih. • Kurang stabil. b. Periode Sosialisasi I. Periode ini dilalui anak pada usia 9 - 14 tahun. Ciri-cirinya : • Ada kecenderungan untuk membentuk kelompok-kelompok kecil diantara mereka, yang biasanya kelompok ini berdiri sendiri. • Pada umumnya terlihat ada kegiatan yang kooperatif untuk mencapai tujuan tertentu. • Kelompok-kelompok kecil yang ada biasanya terdiri dari satu jenis kelamin. c. Periode Sosialisasi II Periode ini dilalui anak pada usia 14 tahun ke atas. Ciri-ciri kelompok ini : • Sudah ada pembauran antara anak laki-laki dan perempuan. • Ada peningkatan dalam kompleksitas struktur sosial. • Jumlah anak yang terisolir relatif meningkat, dibanding periode sebelumnya, karena : meningkatnya tuntutan kelompok tertentu semakin kompleks. intensitas hubungan semakin dalam (intim/tidaknya hubungan seseorang).
  • 9. Interpretasi anak terisolir . Ciri-ciri anak terisolir / tidak diterima dalam kelompok : a. Meninggalkan kelompoknya dan tindak-tanduknya agresif. b. Walaupun ada yang memilihnya, tetapi dia tidak dipilih oleh kelompok sehingga ia lepas dari kelompoknya. c. Adanya perasaan rendah diri. Misalnya : emosi yang tidak stabil, cemas dan sensitif akan penampilan fisiknya. d. Memperlihatkan kegagalan-kegagalan untuk mendapatkan penghargaan dari teman sebayanya dan ia gagal menemukan seseorang yang dapat ia percayai. e. Pada umumnya mereka tidak dapat mengatasi situasi-situasi sosial dengan wajar dan gagal ikut berpartisipasi dalam kegiatan kelompok. 2. Menurut Mary Nortway Menurut pendapatnya anak yang terisolir dapat dibagi menjadi tiga, yaitu : a. Recessive Group ( meninggalkan diri dari kelompok ). Tanda-tandanya : • Tidak mempedulikan penampilan diri. • Tidak tertarik akan hal-hal yang ia miliki. • Kurang tertarik akan orang-orang dan kejadian. • Pada umumnya mempunyai cacat mental. • Pada umumnya kurang efektif menggunakan ketrampilan karena adanya tekanan emosi dalam dirinya. b. Un Interested Group. Ciri-cirinya :
  • 10. Memperlihatkan kepentingan pribadinya lebih besar daripada kepentingan sosial ( anak yang mempunyai ego sangat besar ). • Biasanya mempunyai kesenangan tertentu. c. In Efective Group. Ciri-cirinya : • Ramai • Nakal • Sombong • Agresif yang dinampakkan dengan kekerasan fisiknya. • Suka memberontak. Selain itu, ia juga mengemukakan tanda-tanda anak populer / star sebagai berikut: a. Pada umumnya kualitas kepribadian yang menyenangkan. b. Relatif bebas dari perasaan rendah diri dan kecemasan. c. Kurang begitu sensitif / kurang peka terhadap penampilan fisiknya. d. Mempunyai stabilitas yang tinggi dalam perkembangan emosinya dan mempunyai kepercayaan pada dirinya bahwa ia dihargai oleh kelompok sosialnya. e. Mempunyai lebih banyak teman dekat / sahabat dan banyak berkecimpung dalam kegiatan-kegiatan kelompok. 3. Menurut Daniel S Belden. Beberapa metode dalam mempergunakan sosiometri :
  • 11. a. Baik laki-laki maupun perempuan cenderung memilih teman terhadap mereka yang secara umur dan prestasi sekolah mereka sama, tetapi lebih sedikit superior dalam hal penyesuaian diri. b. Anak yang relatif terlalu tua, muda, pandai, bodoh, dalam hubungan di kelompoknya cenderung menjadi terisolir. c. Seorang anak yang secara nyata superior tetapi tergolong inferior, bagi pemilihannya cenderung ditolak begitu juga sebaliknya. d. Anak-anak mempunyai kecenderungan untuk menghindari sedapat mungkin teman sekelasnya yang ketrampilan mentalnya ternyata superior atau inferior. e. Berdasarkan penelitian lainnya menunjukkan bahwa anak-anak yang lebih muda dapat mencapai status sosial rata-rata lebih tinggi dibandingkan dengan anak-anak yang mempunyai umur sebaya atau di atasnya. J. Hal-hal yang Perlu Diperhatikan dalam Penggunaan Sosiometri 1. Sosiometri tidak seharusnya dipergunakan sendirian, terlepas dari data yang dikumpulkan melalui metode lain. 2. Agar menghasilkan data yang valid, pembimbing/pengumpul data harus mengikuti semua prosedur / langkah-langkah penyelenggaraan sosiometri secara tepat. 3. Informasi yang diperoleh harus dijaga kerahasiannya. Hal ini dimaksudkan untuk menghindari terjadinya anak yang terisolir menjadi makin rendah diri. 4. Perlu diusahakan untuk meniadakan klik-klik di dalam kelompok sosial.
  • 12. 5. Pemindahan anak-anak yang terisolir masuk ke dalam kelompok lain, harus diperhatikan interaksi penerimaan kedua belah pihak. 6. Pembimbing perlu menyadari kebutuhan khusus apa yang diperlukan oleh individu-individu tertentu. K. Angket / Kuesioner Sosiometri Untuk mendapatkan materi di dalam sosiometri, biasanya dipergunakan angket sosiometri dan hasil dari kuesioner ini diolah lebih lanjut sehingga menghasilkan sosiometri itu. Angket tersebut dapat berbentuk sebagai berikut : 1. Bentuk pertama. Tanggal : ........................... Nama : ........................... Kriterium : ........................... Yang disukai : Yang tidak disukai : 1. ............................................. 1. ............................................ 2. ............................................. 2. ............................................ 3. ............................................ 3. ............................................ 2. Bentuk kedua. A. Siapakah diantara teman-temanmu yang kamu pilih sebagai teman belajar ? 1. ............................................ alasan ............................................... 2. ............................................ alasan ............................................... 3. ............................................ alasan ............................................... B. Siapakah diantara teman-temanmu yang tidak kamu sukai untuk belajar bersama ? 1. ............................................ alasan ...............................................
  • 13. 2. ............................................ alasan ............................................... 3. ............................................ alasan ............................................... Dengan melihat angket sosiometri, kita dapat mengetahui macam/ bentuk dalam menentukan hubungan sosial : 1. Pemilihan sebagai arah yang positif. 2. Pemilihan sebagai arah yang negatif. L. Konfigurasi dalam Sosiogram Sehubungan dengan macam/bentuk hubungan sosial (pemilihan dan penolakan), maka kita dapat mengetahui adanya beberapa konfigurasi yang menyatakan erat tidaknya hubungan/relasi sosial yang terjadi. Konfigurasi adalah hubungan atau relasi sosial dari individu -individu dalam suatu kelompok sehingga membentuk suatu susunan yang tertentu (Bimo Walgito, 1987). Macam-macam konfigurasi adalah sebagai berikut: 1. Bentuk ini merupakan suatu persahabatan atau hubungan yang erat, intensitas yang cukup kuat. A B C 2. Bentuk ini mempunyai intensitas hubungan yang lebih kuat dari pada konfigurasi yang pertama. A B C
  • 14. 3. Konfigurasi ini kurang baik, karena jika M yang berkedudukan sebagai pusat tidak ada, maka kelompok ini akan bubar. M
  • 15. 4. Konfigurasi ini mempunyai intensitas hubungan yang cukup kuat. A B C D E 5. Konfigurasi ini mempunyai intensitas hubungan yang kuat sekali, yang tidak mudah terpisah karena masing-masing mempunyai hubungan sosial yang baik. A B C D E Dalam sosiogram, berdasarkan cara memilih dan jumlah pemilih dapat dilihat adanya kasus-kasus istimewa yaitu : 1. Yang paling banyak dipilih disebut bintang (star). 2. Yang paling sedikit dipilih atau sama sekali tidak dipilih disebut terpencil (isolated). 3.Yang saling memilih disebut timbal balik (mutual). 4. Tiga orang yang saling memilih disebut segitiga (triangle). 5. kelompok tertutup (klik). Ada tiga bentuk klik yaitu: a. Klik chain A B C D
  • 16. b. Klik terbuka. A B C D E c. Klik tertutup. A B C M. Analisa Indeks. Pada umumnya hasil sosiometri itu dianalisa lebih lanjut dan salah satunya adalah dengan analisa indeks. Dalam analisa ini kita menghitung berapakah jumlah indeks untuk masing-masing individu dalam tiap-tiap kelompok yang ingin diselidiki. dalam analisa ini ada 3 status kedudukan, yaitu : 1. Status pemilihan (choice status : cs). Untuk mencari status pemilihan dari seseorang dalam suatu kelompok dapat dicari dengan rumus : jumlah anak yang memilih A csA = ------------------------------------------- N-1 Range : 0 sampai 1. Jika indeks popularitasnya 0, berarti popularitas individu itu jelek (tidak ada yang memilih). Jika indeks popularitasnya 1, berarti popularitas individu itu baik (semua
  • 17. memilih individu tersebut). Dengan demikian kita dapat menempatkan tiap-tiap individu/anak pada rentang tersebut . 2. Status penolakan (rejection status : rs) Rumus : jumlah anak yang menolak A rsA = ----------------------------------------- N-1 Range : -1 sampai 0. Jika indeks popularitas -1, berarti individu itu ditolak (tidak disenangi teman-temannya). Jika indeks popularitasnya 0, berarti individu itu tidak ditolak (disenangi teman-temannya). Setelah kita mengetahui indeks dari masing-masing anak dalam pergaulan sosialnya dengan teman-temannya, selajutnya kita dapat menempatkan masing-masing anak dalam rentang pergaulannya. 3. Status pemilihan dan penolakan (cs dan rs) Rumus : jumlah pemilih A - jumlah penolak A cs.rs A = ---------------------------------------------------- N-1 Range : -1 sampai 1 Jika indeks popularitas -1, berarti iindividu itu paling ditolak. Jika indeks popularitasnya 1, berarti individu itu paling populer. Dengan skala ini kita dapat menempatkan masing-masing anak dalam rentang pergaulannya sesuai dengan nilai indeks yang dicapai oleh masing-masing anak dalam kelompok itu.
  • 18. Keterangan : A : kode anak yang diselidiki. N : jumlah anak dalam kelompok Contoh menghitung analisa indeks ! Dari hasil angket sosiometri, dapat dibuat tabulasi sebagai berikut: Pemilih Jml Jml A B C D E pemi peno- Dipilih -lih lak A h r h r 2 2 B h h r h 3 1 C r r r r 0 4 D h h h r h 4 0 E r r r h 1 3 4 4 4 4 4 10 10 Keterangan : h: disukai r : tidak disukai Setelah tabulasi dibuat, selanjutnya kita dapat mencari indeks popularitas dari masing-masing individu. Sebagai contoh, misalnya kita akan mencari indeks popularitas A dan B : 2 2 3 3 cs A = ------ = ------- = 0.5 cs B = ------ = ------- = 0.75 5-1 4 5-1 4 2 2 1 1 rs A = --------- = ------- = 0.5 rs B = --------- = -------- = 0.25
  • 19. 5 -1 4 5-1 4 2-2 0 3-1 2 cs.rs A = --------- = ---- = 0 cs.rs B = -------- = ------ = 0.5 5-1 4 5-1 4 N. Kelebihan dan kelemahan Sosiometri 1. Kelebihan sosiometri Dengan sosiometri kita dapat : a. mengetahui hubungan sosial antar siswa. b. meningkatkan hubungan sosial antar siswa. c. menempatkan siswa dalam kelompok yang sesuai. d. menemukan siswa mana yang mempunyai masalah penyesuaian diri dengan kelompoknya. e. membantu meningkatkan partisipasi sosial diantara siswa dengan penerimaan sosialnya. f. membantu meningkatkan pemahaman siswa dalam pergaulan yang sedang dialami. g. membantu konselor dalam menciptakan iklim sosial yang lebih baik dengan menyesuaikan program yang konstruktif. 2. Kelemahan sosiometri. a. sangat sulit dijamin kerahasiaannya, karena siswa cenderung saling mananyai pilihannya. b. siswa memilih bukan atas dasar pertimbangan dengan siapa dia akan paling berhasil dalam melakukan pekerjaan, tetapi atas dasar rasa simpati dan antipati.
  • 20. c. memerlukan waktu banyak / lama.