2. Perubahan sosial sebagai perubahan-perubahan
yang terjadi dalam struktur dan fungsi masyarakat
(Kingsley Davis).
Segala perubahan-perubahan pada lembaga-
lembaga kemasyarakatan di dalam suatu
masyarakat, yang mempengaruhi sistem sosial,
termasuk di dalamnya nilai-nilai, sikap, dan pola
perilaku di antara kelompok-kelompok dalam
masyarakat (Selo Sumarjan).
Setiap perubahan yang terjadi dalam struktur
masyarakat atau perubahan dalam organisasi
sosial masyarakat (Bruce J. Cohen).
3. Teori Evolusi
Masyarakat sebagai perkembangan dari bentuk
yang sederhana menjadi bentuk-bentuk yang
lebih kompleks. Masyarakat yang lebih maju
akan lebih progresif daripada masyarakat
lainnya.
Teori Siklus
Masyarakat yang berputar melewati tahap-
tahap yang berbeda-beda, akan tetapi tahap-
tahap ini lebih bersifat berulang
(pengulangan).
4. Perubahan lambat dan cepat
Perubahan kecil dan besar
Perubahan dikehendaki/direncanakan dan
perubahan tak dikehendaki/ tak direncanakan.
5. Faktor Geografis
Lingkungan fisik mempengaruhi penduduk untuk
mudah atau sulit mengalami perubahan.
Faktor Teknologi
Hasil karya manusia yang memiliki dampak besar
baik secara konstruktif maupun destruktif.
Faktor Ideologi
Keyakinan dan nilai-nilai yang kompleks, ada
pada setiap masyarakat. Ideologi dapat dijadikan
alat untuk memelihara keadaan, akan tetapi ia
akan membantu mempercepat timbulnya
perubahan.
6. Faktor Kepemimpinan (individu)
Adanya pemimpin kharismatik, unggulan,
yang mampu menarik pengikut dalam jumlah
yang besar.
Faktor Penduduk
peningkatan atau penurunan jumlah
penduduk secara radikal dapat menjadi faktor
sebab timbulnya perubahan sosial.
7. 1. Kontak dengan kebudayaan lain.
2. Sistem pendidikan formal yang maju.
3. Sikap menghargai hasil karya seseorang
4. Toleransi .
5. Sistem terbuka lapisan masyarakat.
6. Penduduk yang heterogen.
7. Ketidakpuasan masyarakat dalam bidang
kehidupan.
8. Orientasi ke masa depan.
9. Usaha manusia sebagai patokan nilai.
8. 1. Isolasi.
2. Iptek yang lambat.
3. Sifat masyarakat yang tradisional.
4. Rasa takut akan terjadinya kegoyahan dalam
integrasi budaya.
5. Hambatan yang bersifat idiologis.
6. Prasangka terhadap hal yang baru.
7. Adat/kebiasaan.