Lokakarya Background Study Buku III RPJMN 2015-2019Oswar Mungkasa
disampaikan oleh Direktur Pengembangan Wilayah Bappenas pada Lokakarya Back Ground Study Penyusunan Buku III RPJMN 2015-2019: Pembangunan Berdimensi Kewilayahan. Regional Wilayah Papua, Maluku, Nusa Tenggara di Kuta, Bali 23 September 2013
PENGEMBANGAN KAWASAN DAN WILAYAH STRATEGI AGROPOLITAN DAN MINAPOLITAN.pdfDifaOktavia1
Dalam segi pembangunan berdasarkan fakta tersebut pemerintah gencar mengembangkan kawasan metropolitan dan kawasan agropolitan. Pengembangan kawasan minapolitan yang dimaksud adalah mendorong percepatan pengembangan wilayah dengan kegiatan perikanan sebagai kegiatan utama dalam meningkatkan pendapatan kesejahteraan masyarakat yang dirancang dan dilaksanakan dengan jalan mensinergikan berbagai potensi yang ada untuk mendoronhgberkmbangnya sistem dan usaha agribisnis yang berdaya saing, berbasis kerakyatan, berkelanjutan dan terdesentralisasi yang digerakkan oleh masyarakat dan difasilitasi oleh pemerintah. Pengembangan kawasan agropolitan merupakan salah satu pengembangan yang dapat dijadikan alternatif solusi dalam pengembangan kawasan perdesaan tanpa melupakan kawasan perkotaan, di mana kawasan yang memiliki potensi di bidang pertanian, peternakan, perkebunan, kehutanan, dan perikanan budidaya.
Lokakarya Background Study Buku III RPJMN 2015-2019Oswar Mungkasa
disampaikan oleh Direktur Pengembangan Wilayah Bappenas pada Lokakarya Back Ground Study Penyusunan Buku III RPJMN 2015-2019: Pembangunan Berdimensi Kewilayahan. Regional Wilayah Papua, Maluku, Nusa Tenggara di Kuta, Bali 23 September 2013
PENGEMBANGAN KAWASAN DAN WILAYAH STRATEGI AGROPOLITAN DAN MINAPOLITAN.pdfDifaOktavia1
Dalam segi pembangunan berdasarkan fakta tersebut pemerintah gencar mengembangkan kawasan metropolitan dan kawasan agropolitan. Pengembangan kawasan minapolitan yang dimaksud adalah mendorong percepatan pengembangan wilayah dengan kegiatan perikanan sebagai kegiatan utama dalam meningkatkan pendapatan kesejahteraan masyarakat yang dirancang dan dilaksanakan dengan jalan mensinergikan berbagai potensi yang ada untuk mendoronhgberkmbangnya sistem dan usaha agribisnis yang berdaya saing, berbasis kerakyatan, berkelanjutan dan terdesentralisasi yang digerakkan oleh masyarakat dan difasilitasi oleh pemerintah. Pengembangan kawasan agropolitan merupakan salah satu pengembangan yang dapat dijadikan alternatif solusi dalam pengembangan kawasan perdesaan tanpa melupakan kawasan perkotaan, di mana kawasan yang memiliki potensi di bidang pertanian, peternakan, perkebunan, kehutanan, dan perikanan budidaya.
1. DIREKTORAT JENDERAL BINA PEMBANGUNAN DAERAH KEMENTERIAN DALAM NEGERI RAPAT SOSIALISASI KEBIJAKAN DANA ALOKASI KHUSUS TAHUN ANGGARAN 2012 Ir. M. Hudori, M.Si Kasubdit Kawasan Strategis dan Andalan H O T E L R E D T O P Jakarta, 23 November 2011
4. 2. Mendorong inovasi, mobilitas, dan berbagai peluang terkait upaya peningkatan kualitas kehidupan sosial ekonomi 3. Me nstimulasi pertumbuhan ekonomi daerah menjadi lebih berdaya saing 4. Mendorong terciptanya bi aya transportasi yang terjangkau oleh masyarakat 1. Memudahkan ak ses t er h a d ap sumberdaya dan pemasaran yang menjadi kebutuhan masyarakat 5. Memperluas pemasaran produk yang dihasilkan masyarakat
5. 6. Mengembangkan interaksi penduduk perdesaan d en g a n kawasan di sekitarnya 7. M elancarkan m ata rantai perdagangan, terutama distribusi produk hulu-hilir 8. Meningkatkan d aya tarik investasi, baik dari dalam negeri/lokal maupun luar negeri 10.Meningkatkan efektivitas penyelenggaraan pemerintahan di daerah 9. Meningkatkan u paya pemanfaatan potensi sumberdaya yang ada di daerah hulu secara lebih optimal
6.
7. Dalam RPJM N 2010-2014 dit etapkan sasaran pembangunan perdesaan untuk pengembangan ekonomi perdesaan, melalui: ☻ Penciptaan kemudahan/akses ☻ Penciptaan kesempatan kerja ☻ P eningkatan kemampuan masy arakat p erdesaan terhadap permodalan, l ahan, input produksi, pasar, dan teknologi untuk peningkatan nilai tambah hasil pertanian, kehu t anan dan perikanan ☻ P engembangan agribisnis berbasis komoditas unggulan (termasuk di dalamnya agrowisata & agroindustri) ☻ P en ciptaan iklim kondusif untuk usaha & investasi di perdesaan
8.
9.
10.
11. Jalan Penghubung Jalan Poros Jalan Poros Jalan Poros Jalan Poros Jalan Poros Jalan Poros Arteri/Kolektor Primer (Nasional/Provinsi/Kabupaten) Kawasan Perdesaan L ainnya Dusun 1 Dusun 2 Dusun 3 = P ermukiman = K egiatan E konomi = P emerintah/ P usat D esa = P elayanan S osial = J alan K abupaten = J alan D esa = B atas D usun
12.
13. Sesuai dengan hasil rapat koordinasi dengan Direktorat Jenderal Perimbangan Kementerian Keuangan RI, bahwa untuk tahun 2012 akan dialokasikan Dana Alokasi Khusus (DAK) Transportasi Perdesaan melalui APBN sesuai dengan program yang menjadi prioritas nasional yang dimuat dalam RKP Tahun Anggaran 2012. Prioritas Kegiatan DAK-TransDes Tahun Anggaran 2012 adalah : Terkait pemanfaatan kegiatan DAK-TransDes 2012, prioritas pemanfaatan lebih kepada pembangunan, peningkatan & pemeliharaan jalan poros desa, sedangkan untuk pengadaan sarana angkutan perdesaan agar disesuaikan dengan kebutuhan di daerah