SlideShare a Scribd company logo
LOGO
                                              Kementerian
                                             Keuangan R.I.




    Pedoman Umum dan Alokasi
  Dana Alokasi Khusus TA. 2012


                Disampaikan pada:
        Sosialisasi Kebijakan DAK TA. 2012
                 22 November 2011
POSTUR ANGGARAN TRANSFER
                KE DAERAH DALAM APBN 2012




          12,43%      11,55%
  2,54%
                               9,71%
5,55%                                  DBH PAJAK

                                       DBH SDA

             58,20%                    DAU

                                       DAK
TRANSFER KE DAERAH 2012
               URAIAN                                         RAPBN 2012 (
                                        APBN-P 2011                                (+/-) %
                                                           Kesepakatan Panja A)
I. Dana Perimbangan                           347.538,6                399.985,6         15,09
  A. Dana Bagi Hasil                           96.772,1                100.055,2          3,39
    1. Pajak                                   42.099,4                 54.371,7         29,25
      a. PPh                                   13.156,2                 18.962,2         44,13
      b. PBB                                   27.593,1                 33.968,6         23,11
      c. Cukai                                  1.350,1                  1.440,8          6,72
    2. SDA                                     54.672,6                 45.683,5       (16,44)
      a. Migas                                 37.306,3                 32.276,1       (13,48)
      b. Pertambangan Umum                     15.142,2                 11.563,1        (23,64)
      c. Kehutanan                              1.749,4                  1.537,8       (12,09)
      d. Perikanan                                123,7                    120,0         (2,99)
      e. Panas Bumi                               351,0                    186,4       (46,88)
  B. DAU                                       225.533,7               273.814,4         21,41
  C. DAK                                        25.232,8                26.115,9             3,50
II. Dana Otsus dan Penyesuaian                 64.969,3                 70.423,9             8,40
  A. Dana Otonomi Khusus                       10.421,3                 11.952,6         14,69
  B. Dana Penyesuaian                          54.548,0                 58.471,3          7,19
    1. Tunjangan Profesi Guru                  18.537,7                 30.559,8         64,85
    2. BOS                                     16.812,0                 23.594,8         40,34
    3. Dana Tambahan Gaji Guru PNSD             3.696,2                  2.898,9        (21,57)
    4. Dana Insentif Daerah (DID)               1.387,8                  1.387,8              0
    5. Dan P2D2                                       -                     30,0              -
    5. DPID                                     7.700,8                        -      (100,00)
    6. KB Sarpras Papua Barat 2008                100,5                        -      (100,00)
    7. DPPID                                    6.313,0                        -      (100,00)
PENDAHULUAN
 DAK adalah jenis transfer dana dari pemerintah kepada
  daerah yang bersifat specific grant (bantuan spesifik),
  berbeda dari DAU dan DBH yang keduanya bersifat block
  grant (bantuan umum).
 Dialokasikannya DAK didasari pada kenyataan bahwa
  Pusat tidak dapat mengarahkan Daerah dalam
  penggunaan bantuan umum seperti DAU maupun DBH,
  sementara pusat mempunyai kepentingan dalam
  pencapaian beberapa tujuan yang merupakan prioritas
  nasional.
 UU Nomor 33 Tahun 2004 meletakkan DAK dalam konteks
  alokasi Dana Perimbangan sebagai satu kesatuan yang
  utuh dengan DAU dan DBH mengingat ketiganya
  mempunyai tujuan yang saling mengisi dan saling
  melengkapi.

                                  4
Pasal 10 ayat (1)
                                       UU no.33/2004




                            DAU
                    DBH


                          DAK
DANA PERIMBANGAN
ALOKASINYA DALAM
 APBN TIDAK DAPAT                 MASING-MASING JENIS
 DIPISAHKAN SATU                   DANA PERIMBANGAN
     SAMA LAIN                    SALING MENGISI DAN
                                   SALING MELENGKAPI
UU No 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan
Keuangan antara Pemerintah Pusat dan
Pemerintahan Daerah

PP No 55 Tahun 2005 tentang Dana Perimbangan

PMK tentang Penetapan Alokasi dan Pedoman
Umum DAK
PMK tentang Pelaksanaan dan
Pertanggungjawaban Anggaran Transfer Ke Daerah

PMT tentang Petunjuk Teknis Penggunaan DAK
PMD tentang Pengelolaan Keuangan DAK di
Daerah
Pengertian Dana Alokasi Khusus

   dana yang bersumber dari Pendapatan APBN
   dialokasikan kepada daerah tertentu
   untuk membantu
   mendanai kegiatan khusus
   yang merupakan urusan daerah
   sesuai prioritas nasional

    Tujuan DAK membantu daerah tertentu untuk mendanai
    kebutuhan sarana dan prasarana pelayanan dasar
    masyarakat, dan untuk mendorong percepatan pembangunan
    daerah dan pencapaian sasaran prioritas nasional.
   Daerah Tertentu sebagaimana dimaksud adalah daerah
    yang dapat memperoleh alokasi DAK berdasarkan kriteria
    umum, kriteria khusus, dan kriteria teknis.
   Kegiatan khusus yang ditetapkan oleh Pemerintah
    mengutamakan kegiatan pembangunan dan/atau
    pengadaan dan/atau peningkatan dan/atau perbaikan
    sarana dan prasarana fisik pelayanan dasar masyarakat
    dengan umur ekonomis yang panjang, termasuk
    pengadaan sarana fisik penunjang.
   Program yang menjadi prioritas nasional sebagaimana
    dimaksud dimuat dalam Rencana Kerja Pemerintah tahun
    anggaran bersangkutan.
Kebijakan Umum DAK (1/2)

(1) mendukung pencapaian prioritas nasional, termasuk program-
    program prioritas nasional yang bersifat lintas
    sektor/kewilayahan sesuai dengan kerangka pengeluaran
    jangka menengah (medium term expenditure framework) dan
    penganggaran berbasis kinerja (performance based
    budgeting);
(2) membantu daerah-daerah yang memiliki kemampuan
    keuangan relatif rendah dalam membiayai pelayanan publik
    dalam rangka pemerataan pelayanan dasar dan mendorong
    pencapaian Standar Pelayanan Minimal (SPM).
(3) meningkatkan kualitas perhitungan alokasi DAK, serta
    mempercepat penyusunan petunjuk teknis penggunaan DAK
    yang ditujukan untuk mendorong penyusunan APBD yang
    efektif, efisien, dan tepat waktu.
Kebijakan Umum DAK (2/2)

(4) meningkatkan koordinasi pengelolaan DAK secara utuh dan
    terpadu di pusat dan daerah sehingga terwujud sinkronisasi
    kegiatan DAK dengan kegiatan lain yang didanai dari sumber-
    sumber pendanaan lainnya.
(5) meningkatkan penyediaan data-data teknis yang akurat
    sebagai basis kebijakan kementerian dan lembaga dalam
    rangka meningkatkan keserasian dan menghindari duplikasi
    kegiatan antar Bidang DAK.
(6) mendorong penggunaan kinerja pelaporan sebagai salah satu
    pertimbangan dalam penyusunan kriteria pengalokasian DAK.
ALOKASI DAK 2003 - 2012
                 30




                 25                                                                                   26.1
                                                                           24.8            25.2


                                                                   21.2
                 20                                                                21.1
Triliun rupiah




                                                           17.1
                  15


                                                   11.6
                  10




                      5
                                            4.0
                             2.3     2.8


                       0
                           2003
                                   2004
                                           2005
                                                  2006
                                                          2007
                                                                  2008
                                                                          2009
                                                                                  2010
                                                                                          2011
                                                                                                  RAPBN '12
                                                                                                  2012
DANA ALOKASI KHUSUS (DAK) 2012 Rp 26,115.9
No                      Bidang DAK               %     Rp (Triliun)
1.    Pendidikan                                38,4     10,041.3
2.    Kesehatan                                 11,5      3,005.9
3.    Infrastruktur Jalan                       15,4      4,012.8
4.    Infrastruktur Irigasi                      5,2      1,348.5
5.    Infrastruktur Air Minum                    1,9        502.5
6.    Infrastruktur Sanitasi                     1,8        463.7
7.    Prasarana Pemerintah                       1,7        444.5
8.    Kelautan dan Perikanan                     5,9      1,547.1
9.    Pertanian                                  7,2      1,879.6
10.   Lingkungan Hidup                           1,8        479.7
11.   Keluarga Berencana                         1,5        392.3
12.   Kehutanan                                  1,9        489.8
13.   Perdagangan                                1,3        345.1
14.   Sarana dan Prasarana Daerah Tertinggal     1,4        356.9
15.   Listrik Pedesaan                           0,7        190.6
16.   Perumahan dan Permukiman                   0,7        191.2
17.   Transportasi Perdesaan                     0,6        171.4
18.   Sarana dan Prasarana Kawasan Perbatasan    0,4        121.4
19.   Keselamatan Transportasi Darat             0,5        131.6
Penetapan Program dan Kegiatan DAK


Penghitungan DAK

Penetapan Alokasi dan
Penggunaan DAK
Penganggaran DAK

Penyampaian Alokasi DAK
PENETAPAN PROGRAM DAN KEGIATAN DAK


   DAK dialokasikan dalam APBN sesuai dengan
    program yang menjadi prioritas nasional yang
    dimuat dalam RKP tahun anggaran bersangkutan.

   Menteri teknis mengusulkan kegiatan khusus yang
    akan didanai dari DAK dan ditetapkan setelah
    berkoordinasi dengan Menteri Dalam Negeri,
    Menteri Keuangan, dan Menteri Negara
    Perencanaan Pembangunan Nasional, sesuai
    dengan RKP.

   Menteri teknis menyampaikan ketetapan tentang
    kegiatan khusus kepada Menteri Keuangan.
Formula Perhitungan DAK Per Daerah
1. Menentukan daerah penerima dengan menggunakan 3 (tiga) kriteria, yaitu:

     Kriteria      KU = (PAD + DAU + DBH – DBH DR) - Belanja Gaji PNSD
    Umum (KU)      Daerah dengan KU dibawah rata-rata KU secara Nasional
                   adalah daerah yang prioritas mendapatkan DAK

                  Berupa :
     Kriteria     a. Peraturan perundang-undangan yang mengatur
   Khusus (KK)       penyelenggaraan otonomi khusus (Papua & Papua Barat), dan
                     seluruh daerah tertinggal diprioritaskan mendapat alokasi DAK.
                  b. Karakteristik daerah, meliputi:
                     (1) Daerah Tertinggal;
                     (2) Daerah perbatasan dengan negara lain;
                     (3) Daerah rawan bencana;
                     (4) Daerah Pesisir dan/ atau Kepulauan;
                     (5) Daerah ketahanan pangan;
                     (6) Daerah pariwisata
      Kriteria    berdasarkan indikator-indikator teknis yang dapat
    Teknis (KT)   menggambarkan kondisi sarana dan prasarana yang akan
                  didanai dari DAK
2. Menghitung DAK per daerah menggunakan porporsi KU, KK dan KT
PAD             T- 2   Daerah & KemKeu
Kriteria           DAU             T- 2        KemKeu
Umum
                   DBH             T-2         KemKeu
             Belanja Gaji PNSD     T-2    Daerah & KemKeu

             Daerah Tertinggal     T-1        Kem PDT
             Daerah Perbatasan     T-1    Kem Dalam Negeri
Kriteria
Khusus     Daerah Rawan Bencana    T-1          BNPB
           Da Ketahanan Pangan     T-1      Kem Pertanian
           Da Potensi Pariwisata   T-1       Kem Bud Par
              Daerah Pesisir       T-1    Kem Kelautan & Per
Kriteria
Teknis     Kondisi Infrastruktur   T-1        K/L terkait
           Per Bidang Per daerah
BAGAN PERHITUNGAN ALOKASI DAK                                                     Kriteria Teknis
Kriteria Umum                  Kriteria Khusus                          2
                                     PERATURAN                  YES              INDIKATOR KEBUTUHAN TEKNIS
  KEMAMPUAN
                                    PERUNDANGAN
KEUANGANDAERAH      NO
    (IFN < 1)                             NO                                4           INDEKS TEKNIS
                                                                                     IT = (Indikator Teknis)
                                     KARAKTERISTIK
       YES      1                     DAERAH (IKW)
                                                                                INDEKS FISKAL WILAYAH & TEKNIS
                                                                                    (IFWT-1) = (0,5 IFW + 0,5 IT)
                              INDEKS FISKAL & WILAYAH
                              (IFW) = (IFN-1 + IKW)
                                                                                           IFWT-1 > 1
                                                                                    YES                    NO
                         3             IFW > 1       NO
                                                                                                      DAERAH
                               YES
                                                                                                    TIDAK LAYAK
                                       DAERAH
                                        LAYAK

                                    INDEKS TEKNIS                                 DAERAH TIDAK LAYAK
                             IT = (Indikator Teknis) ; IT > 0         No
                                                                                 UNTUK BIDANG TERTENTU
                                                                  Yes
                     INDEKS FISKAL WILAYAH & TEKNIS
                         (IFWT-2) = (0,2 IFW + 0,8 IT)

                         BOBOT DAK Per Daerah Per Bidang
                               (BD) = IFWT-2 * IKK

                                                                              ALOKASI DAK Utk DAERAH
                        ALOKASI DAK per BIDANG
                                                                            (AD) = (ADB1)+(ADB2)+….(ADBn)         17
                    (ADB) = (BD/BD)* PAGU per BIDANG
Resume Hasil Pengalokasian DAK 2012

                    IFWT I       IFWT II
                 (KELAYAKAN    (BESARAN
                   DAERAH)      ALOKASI)
        IFW         50%          20%
         IT         50%          80%

                                                      NILAI
      URAIAN     PROVINSI     KAB/KOTA     TOTAL
                                                     (miliar)
 1 NAIK             18           265        283     2.863,88
 2 TURUN            14           223        237    (1.980,74)
   TIDAK DAPAT
 3                   1            3          4
   (NOL)
                    33           491        524
PENJELASAN KENAIKAN ALOKASI DAK 2012

Secara umum kenaikan alokasi DAK suatu daerah disebabkan
oleh hal-hal sebagai berikut:
 adanya kenaikan kebutuhan teknis yang dicerminkan oleh
   kenaikan indeks teknis masing-masing bidang terutama
   indeks teknis DAK bidang pendidikan (sebagaimana
   diketahui bahwa alokasi DAK pendidikan mencapai 38,4%
   dari total alokasi DAK secara nasional);
 terdapat beberapa daerah yang tahun sebelumnya tidak
   mendapatkan alokasi DAK bidang tertentu, namun dalam
   perhitungan alokasi DAK tahun 2012 mendapatkan alokasi
   di bidang tersebut.
PENJELASAN PENURUNAN ALOKASI DAK 2012

 Secara umum penurunan alokasi DAK suatu daerah disebabkan
 oleh hal-hal sebagai berikut:
  adanya peningkatan kemampuan keuangan daerah,
    terutama kenaikan DAU dan DBH th 2010 untuk perhitungan
    DAK 2012 dibandingkan DAU dan DBH th 2009 untuk
    perhitungan DAK 2011 terutama untuk daerah pemekaran;
  adanya penurunan kebutuhan teknis yang dicerminkan oleh
    penurunan indeks teknis setiap bidang terutama bidang
    pendidikan (sebagaimana diketahui bahwa alokasi DAK
    pendidikan mencapai 38,4% dari total alokasi DAK secara
    nasional);
  terdapat beberapa daerah yang tahun sebelumnya
    mendapatkan alokasi DAK bidang tertentu, namun pada DAK
    tahun 2012 tidak mendapatkan alokasi di bidang tersebut.
Penetapan Alokasi dan Penggunaan DAK

    ■ Pedoman Umum dan Alokasi DAK per
      daerah ditetapkan dengan Peraturan
      Menteri Keuangan
    ■ Berdasarkan Peraturan Menteri
      Keuangan tersebut, Menteri Teknis
      menyusun Petunjuk Teknis Penggunaan
      DAK
Penganggaran DAK                PP 55/2005 Pasal 60



 Daerah penerima DAK wajib mencantumkan
  alokasi dan penggunaan DAK di dalam APBD.

 Penggunaan DAK dilakukan sesuai dengan
  Petunjuk Teknis Penggunaan DAK.

 DAK tidak dapat digunakan untuk mendanai
  administrasi kegiatan, penyiapan kegiatan fisik,
  penelitian, pelatihan, dan perjalanan dinas.
UU 33/2004 Pasal 41
DANA PENDAMPING                                   PP 55/2005 Pasal 61


       Daerah penerima DAK wajib menganggarkan Dana
        Pendamping dalam APBD sekurang-kurangnya 10%
        (sepuluh persen) dari besaran alokasi DAK yang
        diterimanya.
         Kewajiban penyediaan Dana Pendamping menunjukkan komitmen
          daerah terhadap bidang kegiatan yang didanai dari DAK yang
          merupakan kewenangan daerah.


       Dana Pendamping digunakan untuk mendanai kegiatan
        yang bersifat kegiatan fisik.
         Yang dimaksud kegiatan fisik adalah kegiatan diluar kegiatan
          administrasi proyek, kegiatan penyiapan proyek fisik, kegiatan
          penelitian, kegiatan pelatihan, kegiatan perjalanan pegawai
          daerah, dan kegiatan umum lain yang sejenis.
OPTIMALISASI

   Daerah penerima DAK dapat melakukan
    optimalisasi penggunaan atas besaran DAK yang
    diterimanya.
   Optimalisasi sebagaimana dimaksud hanya
    dapat dilakukan untuk kegiatan pada bidang
    yang sama.




                              24
PELAPORAN DAK
1. DALAM RANGKA PENYALURAN
   • Dilakukan setiap Tahapan Penyaluran Kepada Menteri
     Keuangan
   • Format pelaporan berdasarkan PMK ttg Pelaksanaan
     dan Pertanggungjawaban Anggaran Transfer Ke Daerah
   • Merupakan Syarat Penyaluran
   • Menunjukkan kinerja penyerapan dari kas daerah

2. DALAM RANGKA REALISASI FISIK
   • Dilakukan setiap triwulanan kepada :
     a) Menteri Teknis (untuk masing-masing bidang) dan
     b) Menteri Keuangan dan Menteri Dalam Negeri
         (merupakan kompilasi seluruh bidang).
   • Format pelaporan berdasarkan Juknis
   • Sebagai salah satu indikator kriteria teknis
   • Menunjukkan kinerja pelaksanaan fisik kegiatan
PEMANTAUAN, EVALUASI,
DAN PENGAWASAN DAK


 Menteri Teknis melakukan pemantauan dan evaluasi
  dari segi teknis terhadap penyelenggaraan kegiatan di
  daerah yang dibiayai dari DAK sesuai dengan
  kewenangan masing-masing

 Menteri Keuangan melakukan pemantauan dan
  evaluasi pengelolaan keuangan DAK

 Pengawasan atas pelaksanaan DAK sesuai dengan
  peraturan perundang-undangan.
Penyaluran paling cepat Februari, setelah 1.Perda APDB,
2.Laporan DAK tahun sebelumnya, 3.Surat Pernyataan
Dana Pendamping, diterima DJPK
Prinsip penyaluran adalah untuk pengisian Kas Daerah
Disalurkan secara bertahap
Tahap 1 : 30%
Tahap 2 : 45 % Setelah sisa dana Tahap 1 < 10%
Tahap 3 : 25% Setelah sisa di Kas Daerah < 10%
Data penyerapan DAK dibuktikan dengan Laporan
Penyerapan yang diterima DepKeu

Penyaluran paling akhir selambat-lambatnya 7 hari kerja
sebelum Akhir Desember, dan tidak dapat dilakukan
sekaligus di akhir tahun
LOGO

 Kementerian
Keuangan R.I.




                Alamat :
                Kementerian Keuangan RI, Gd. Radius Prawiro (A) Lantai 7
                Jl. DR. Wahidin No. 1 Jakarta Pusat 10710
                Telp. 021-350 9445 Faks: 021-350 9445
                Website: www.djpk.depkeu.go.id
                                                                       28

More Related Content

What's hot

Bahan sos alokasi transfer akhir 14 nov 2012 jkt02
Bahan sos alokasi transfer akhir 14 nov 2012 jkt02Bahan sos alokasi transfer akhir 14 nov 2012 jkt02
Bahan sos alokasi transfer akhir 14 nov 2012 jkt02
Beta Uliansyah
 
Sinkronisasi dan Optimalisasi Pembiayaan Pembangunan Sanitasi dan Air Minum d...
Sinkronisasi dan Optimalisasi Pembiayaan Pembangunan Sanitasi dan Air Minum d...Sinkronisasi dan Optimalisasi Pembiayaan Pembangunan Sanitasi dan Air Minum d...
Sinkronisasi dan Optimalisasi Pembiayaan Pembangunan Sanitasi dan Air Minum d...
Oswar Mungkasa
 
Bahan overview dan progress p2 d2
Bahan overview dan progress p2 d2Bahan overview dan progress p2 d2
Bahan overview dan progress p2 d2Beta Uliansyah
 
Kemenkeu djpk - bahan presentasi sosialisasi dak - perdagangan
Kemenkeu   djpk - bahan presentasi sosialisasi dak - perdaganganKemenkeu   djpk - bahan presentasi sosialisasi dak - perdagangan
Kemenkeu djpk - bahan presentasi sosialisasi dak - perdaganganOperator Warnet Vast Raha
 
Progress p2 d2 bahan bimtek
Progress p2 d2 bahan bimtekProgress p2 d2 bahan bimtek
Progress p2 d2 bahan bimtekBeta Uliansyah
 
Kelautan dan perikanan dalam angka 2009
Kelautan dan perikanan dalam angka 2009Kelautan dan perikanan dalam angka 2009
Kelautan dan perikanan dalam angka 2009People Power
 
6.Bank%20 Mega%20 %20 Laporan%20 Keuangan%20 %20 Maret%202008
6.Bank%20 Mega%20 %20 Laporan%20 Keuangan%20 %20 Maret%2020086.Bank%20 Mega%20 %20 Laporan%20 Keuangan%20 %20 Maret%202008
6.Bank%20 Mega%20 %20 Laporan%20 Keuangan%20 %20 Maret%202008guested0d0f
 
Peluang Investasi Pembangkit Listrik Energi Terbarukan Indonesia 2017
Peluang Investasi Pembangkit Listrik Energi Terbarukan Indonesia 2017Peluang Investasi Pembangkit Listrik Energi Terbarukan Indonesia 2017
Peluang Investasi Pembangkit Listrik Energi Terbarukan Indonesia 2017
Abdurrahman Arum
 
01 panlak pengembangan_pusat_tik_2011
01 panlak pengembangan_pusat_tik_201101 panlak pengembangan_pusat_tik_2011
01 panlak pengembangan_pusat_tik_2011Fritz Triz
 
Substansi Perencanaan Kementerian Perumahan Rakyat
Substansi Perencanaan Kementerian Perumahan RakyatSubstansi Perencanaan Kementerian Perumahan Rakyat
Substansi Perencanaan Kementerian Perumahan Rakyat
Oswar Mungkasa
 
Final report eafm_alor_fix 1
Final report eafm_alor_fix 1Final report eafm_alor_fix 1
Final report eafm_alor_fix 1Ed Plaimo
 

What's hot (12)

Bahan sos alokasi transfer akhir 14 nov 2012 jkt02
Bahan sos alokasi transfer akhir 14 nov 2012 jkt02Bahan sos alokasi transfer akhir 14 nov 2012 jkt02
Bahan sos alokasi transfer akhir 14 nov 2012 jkt02
 
Sinkronisasi dan Optimalisasi Pembiayaan Pembangunan Sanitasi dan Air Minum d...
Sinkronisasi dan Optimalisasi Pembiayaan Pembangunan Sanitasi dan Air Minum d...Sinkronisasi dan Optimalisasi Pembiayaan Pembangunan Sanitasi dan Air Minum d...
Sinkronisasi dan Optimalisasi Pembiayaan Pembangunan Sanitasi dan Air Minum d...
 
Bahan overview dan progress p2 d2
Bahan overview dan progress p2 d2Bahan overview dan progress p2 d2
Bahan overview dan progress p2 d2
 
Kemenkeu djpk - bahan presentasi sosialisasi dak - perdagangan
Kemenkeu   djpk - bahan presentasi sosialisasi dak - perdaganganKemenkeu   djpk - bahan presentasi sosialisasi dak - perdagangan
Kemenkeu djpk - bahan presentasi sosialisasi dak - perdagangan
 
Progress p2 d2 bahan bimtek
Progress p2 d2 bahan bimtekProgress p2 d2 bahan bimtek
Progress p2 d2 bahan bimtek
 
Kelautan dan perikanan dalam angka 2009
Kelautan dan perikanan dalam angka 2009Kelautan dan perikanan dalam angka 2009
Kelautan dan perikanan dalam angka 2009
 
6.Bank%20 Mega%20 %20 Laporan%20 Keuangan%20 %20 Maret%202008
6.Bank%20 Mega%20 %20 Laporan%20 Keuangan%20 %20 Maret%2020086.Bank%20 Mega%20 %20 Laporan%20 Keuangan%20 %20 Maret%202008
6.Bank%20 Mega%20 %20 Laporan%20 Keuangan%20 %20 Maret%202008
 
Peluang Investasi Pembangkit Listrik Energi Terbarukan Indonesia 2017
Peluang Investasi Pembangkit Listrik Energi Terbarukan Indonesia 2017Peluang Investasi Pembangkit Listrik Energi Terbarukan Indonesia 2017
Peluang Investasi Pembangkit Listrik Energi Terbarukan Indonesia 2017
 
01 panlak pengembangan_pusat_tik_2011
01 panlak pengembangan_pusat_tik_201101 panlak pengembangan_pusat_tik_2011
01 panlak pengembangan_pusat_tik_2011
 
Uu 03 2000
Uu 03 2000Uu 03 2000
Uu 03 2000
 
Substansi Perencanaan Kementerian Perumahan Rakyat
Substansi Perencanaan Kementerian Perumahan RakyatSubstansi Perencanaan Kementerian Perumahan Rakyat
Substansi Perencanaan Kementerian Perumahan Rakyat
 
Final report eafm_alor_fix 1
Final report eafm_alor_fix 1Final report eafm_alor_fix 1
Final report eafm_alor_fix 1
 

Viewers also liked

Чехия. Марианские Лазни. Лечебные процедуры (словарь). № 2.
Чехия. Марианские Лазни. Лечебные процедуры (словарь). № 2.Чехия. Марианские Лазни. Лечебные процедуры (словарь). № 2.
Чехия. Марианские Лазни. Лечебные процедуры (словарь). № 2.
Агентство лечебно-оздоровительного туризма "RusMedTravel"
 
Fce3300 sosiologi pendidikan
Fce3300 sosiologi pendidikanFce3300 sosiologi pendidikan
Fce3300 sosiologi pendidikanieyah Fatihah
 
Pandora box a 1
Pandora box a 1Pandora box a 1
Pandora box a 1
cibthai
 
Эстония. Лотте открывает Эстонию.
Эстония. Лотте открывает Эстонию.Эстония. Лотте открывает Эстонию.
Temska zicara2011
Temska zicara2011Temska zicara2011
Temska zicara2011Knjazevac
 
Хорватия. Дух древности, величие природы.
Хорватия. Дух древности, величие природы.Хорватия. Дух древности, величие природы.
Хорватия. Дух древности, величие природы.
Агентство лечебно-оздоровительного туризма "RusMedTravel"
 
Conferenza stampa zero privilegi 8 Novembre 2011
Conferenza stampa zero privilegi 8 Novembre 2011Conferenza stampa zero privilegi 8 Novembre 2011
Conferenza stampa zero privilegi 8 Novembre 2011Luis Alberto Orellana
 
Jurnal metlit dina amalia
Jurnal metlit dina amaliaJurnal metlit dina amalia
Jurnal metlit dina amaliaSODRI UNJ
 
What's in the bag
What's in the bagWhat's in the bag
What's in the bagjsubbotin
 
Here are my first layout designs
Here are my first layout designsHere are my first layout designs
Here are my first layout designssamantha2294
 
день матери
день материдень матери
день материabul-69
 

Viewers also liked (20)

Чехия. Марианские Лазни. Лечебные процедуры (словарь). № 2.
Чехия. Марианские Лазни. Лечебные процедуры (словарь). № 2.Чехия. Марианские Лазни. Лечебные процедуры (словарь). № 2.
Чехия. Марианские Лазни. Лечебные процедуры (словарь). № 2.
 
Эстония. Уезд Валгамаа.
Эстония. Уезд Валгамаа.Эстония. Уезд Валгамаа.
Эстония. Уезд Валгамаа.
 
Fce3300 sosiologi pendidikan
Fce3300 sosiologi pendidikanFce3300 sosiologi pendidikan
Fce3300 sosiologi pendidikan
 
Чехия. Курорт Годонин.
Чехия. Курорт Годонин.Чехия. Курорт Годонин.
Чехия. Курорт Годонин.
 
Resume
ResumeResume
Resume
 
Pandora box a 1
Pandora box a 1Pandora box a 1
Pandora box a 1
 
Эстония. Лотте открывает Эстонию.
Эстония. Лотте открывает Эстонию.Эстония. Лотте открывает Эстонию.
Эстония. Лотте открывает Эстонию.
 
патриот
патриотпатриот
патриот
 
Temska zicara2011
Temska zicara2011Temska zicara2011
Temska zicara2011
 
Хорватия. Дух древности, величие природы.
Хорватия. Дух древности, величие природы.Хорватия. Дух древности, величие природы.
Хорватия. Дух древности, величие природы.
 
Conferenza stampa zero privilegi 8 Novembre 2011
Conferenza stampa zero privilegi 8 Novembre 2011Conferenza stampa zero privilegi 8 Novembre 2011
Conferenza stampa zero privilegi 8 Novembre 2011
 
Эстония. Южная Эстония. Природный туризм.
Эстония. Южная Эстония. Природный туризм.Эстония. Южная Эстония. Природный туризм.
Эстония. Южная Эстония. Природный туризм.
 
Jurnal metlit dina amalia
Jurnal metlit dina amaliaJurnal metlit dina amalia
Jurnal metlit dina amalia
 
What's in the bag
What's in the bagWhat's in the bag
What's in the bag
 
Prodotti
ProdottiProdotti
Prodotti
 
Khan c.v1[1]
Khan c.v1[1]Khan c.v1[1]
Khan c.v1[1]
 
Here are my first layout designs
Here are my first layout designsHere are my first layout designs
Here are my first layout designs
 
день матери
день материдень матери
день матери
 
Kelompok tik
Kelompok tikKelompok tik
Kelompok tik
 
Perkiraan+kiamat
Perkiraan+kiamatPerkiraan+kiamat
Perkiraan+kiamat
 

Similar to Sos dak 2012 pedoman umum kebijakan dak ta 2012

DAK dan BOS 2012
DAK dan BOS 2012DAK dan BOS 2012
DAK dan BOS 2012
guru2ku
 
Kemenkeu djpk - bahan presentasi sosialisasi dak - perdagangan
Kemenkeu   djpk - bahan presentasi sosialisasi dak - perdaganganKemenkeu   djpk - bahan presentasi sosialisasi dak - perdagangan
Kemenkeu djpk - bahan presentasi sosialisasi dak - perdaganganOperator Warnet Vast Raha
 
2.kemenkeu.pdf
2.kemenkeu.pdf2.kemenkeu.pdf
2.kemenkeu.pdf
narutokupang
 
Arahan dirjen ck#10 wiltim
Arahan dirjen ck#10 wiltimArahan dirjen ck#10 wiltim
Arahan dirjen ck#10 wiltim
Galih Putro
 
05 20052022 Penyaluran DF, DD, BOS, & BOP.pptx
05 20052022 Penyaluran DF, DD, BOS, & BOP.pptx05 20052022 Penyaluran DF, DD, BOS, & BOP.pptx
05 20052022 Penyaluran DF, DD, BOS, & BOP.pptx
MaulanaIrsandi
 
2017-03-03 Penyaluran DAK Fisik
2017-03-03 Penyaluran DAK Fisik2017-03-03 Penyaluran DAK Fisik
2017-03-03 Penyaluran DAK Fisik
Ahmad Abdul Haq
 
2017-03-03 Penyaluran DAK Fisik
2017-03-03 Penyaluran DAK Fisik2017-03-03 Penyaluran DAK Fisik
2017-03-03 Penyaluran DAK Fisik
Ahmad Abdul Haq
 
Mardiasmo transfer ke daerah kebijakan 2008
Mardiasmo transfer ke daerah   kebijakan 2008Mardiasmo transfer ke daerah   kebijakan 2008
Mardiasmo transfer ke daerah kebijakan 2008
rakhmadise
 
220424 Evaluasi TKD TW I 2024 Prov Jambi_18.36.pptx
220424 Evaluasi TKD TW I 2024 Prov Jambi_18.36.pptx220424 Evaluasi TKD TW I 2024 Prov Jambi_18.36.pptx
220424 Evaluasi TKD TW I 2024 Prov Jambi_18.36.pptx
arifdwisantoso5
 
1616133896.pdf
1616133896.pdf1616133896.pdf
1616133896.pdf
onlinejatirogo
 
Paparan apbd dan program unggulan
Paparan apbd dan program unggulanPaparan apbd dan program unggulan
Paparan apbd dan program unggulankomang alit
 
2022 10 Bacarita APBN Periode sd September - Colabs.pptx
2022 10 Bacarita APBN Periode sd September - Colabs.pptx2022 10 Bacarita APBN Periode sd September - Colabs.pptx
2022 10 Bacarita APBN Periode sd September - Colabs.pptx
dicoba83
 
Paparan sosialisasi pedoman perhitungan
Paparan sosialisasi pedoman perhitunganPaparan sosialisasi pedoman perhitungan
Paparan sosialisasi pedoman perhitunganNandang Sukmara
 
Tabel 12
Tabel 12Tabel 12
Tabel 12bps1110
 
Laporan Kinerja Pembangunan Kota Bitung Tahun 2011
Laporan Kinerja Pembangunan Kota Bitung Tahun 2011Laporan Kinerja Pembangunan Kota Bitung Tahun 2011
Laporan Kinerja Pembangunan Kota Bitung Tahun 2011Ivonne Srikandi
 
RAPAT KOORDINASI KOMITE.pptx
RAPAT KOORDINASI KOMITE.pptxRAPAT KOORDINASI KOMITE.pptx
RAPAT KOORDINASI KOMITE.pptx
HFauzi1
 
Pendanaan Pembangunan Sektor Sanitasi
Pendanaan Pembangunan Sektor SanitasiPendanaan Pembangunan Sektor Sanitasi
Pendanaan Pembangunan Sektor Sanitasi
infosanitasi
 
15 ringkasan perda papbd 2021
15 ringkasan perda papbd 202115 ringkasan perda papbd 2021
15 ringkasan perda papbd 2021
DiskominfoPB
 
KONTRIBUSI PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH ...
KONTRIBUSI PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH TERHADAPPENDAPATAN ASLI DAERAH ...KONTRIBUSI PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH TERHADAPPENDAPATAN ASLI DAERAH ...
KONTRIBUSI PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH ...
Andi Makkuraga Hidayat
 
Press Release s.d. April 2024 KPPN Sidikalang 22052024.ed...pptx
Press Release s.d. April 2024 KPPN Sidikalang 22052024.ed...pptxPress Release s.d. April 2024 KPPN Sidikalang 22052024.ed...pptx
Press Release s.d. April 2024 KPPN Sidikalang 22052024.ed...pptx
iman333159
 

Similar to Sos dak 2012 pedoman umum kebijakan dak ta 2012 (20)

DAK dan BOS 2012
DAK dan BOS 2012DAK dan BOS 2012
DAK dan BOS 2012
 
Kemenkeu djpk - bahan presentasi sosialisasi dak - perdagangan
Kemenkeu   djpk - bahan presentasi sosialisasi dak - perdaganganKemenkeu   djpk - bahan presentasi sosialisasi dak - perdagangan
Kemenkeu djpk - bahan presentasi sosialisasi dak - perdagangan
 
2.kemenkeu.pdf
2.kemenkeu.pdf2.kemenkeu.pdf
2.kemenkeu.pdf
 
Arahan dirjen ck#10 wiltim
Arahan dirjen ck#10 wiltimArahan dirjen ck#10 wiltim
Arahan dirjen ck#10 wiltim
 
05 20052022 Penyaluran DF, DD, BOS, & BOP.pptx
05 20052022 Penyaluran DF, DD, BOS, & BOP.pptx05 20052022 Penyaluran DF, DD, BOS, & BOP.pptx
05 20052022 Penyaluran DF, DD, BOS, & BOP.pptx
 
2017-03-03 Penyaluran DAK Fisik
2017-03-03 Penyaluran DAK Fisik2017-03-03 Penyaluran DAK Fisik
2017-03-03 Penyaluran DAK Fisik
 
2017-03-03 Penyaluran DAK Fisik
2017-03-03 Penyaluran DAK Fisik2017-03-03 Penyaluran DAK Fisik
2017-03-03 Penyaluran DAK Fisik
 
Mardiasmo transfer ke daerah kebijakan 2008
Mardiasmo transfer ke daerah   kebijakan 2008Mardiasmo transfer ke daerah   kebijakan 2008
Mardiasmo transfer ke daerah kebijakan 2008
 
220424 Evaluasi TKD TW I 2024 Prov Jambi_18.36.pptx
220424 Evaluasi TKD TW I 2024 Prov Jambi_18.36.pptx220424 Evaluasi TKD TW I 2024 Prov Jambi_18.36.pptx
220424 Evaluasi TKD TW I 2024 Prov Jambi_18.36.pptx
 
1616133896.pdf
1616133896.pdf1616133896.pdf
1616133896.pdf
 
Paparan apbd dan program unggulan
Paparan apbd dan program unggulanPaparan apbd dan program unggulan
Paparan apbd dan program unggulan
 
2022 10 Bacarita APBN Periode sd September - Colabs.pptx
2022 10 Bacarita APBN Periode sd September - Colabs.pptx2022 10 Bacarita APBN Periode sd September - Colabs.pptx
2022 10 Bacarita APBN Periode sd September - Colabs.pptx
 
Paparan sosialisasi pedoman perhitungan
Paparan sosialisasi pedoman perhitunganPaparan sosialisasi pedoman perhitungan
Paparan sosialisasi pedoman perhitungan
 
Tabel 12
Tabel 12Tabel 12
Tabel 12
 
Laporan Kinerja Pembangunan Kota Bitung Tahun 2011
Laporan Kinerja Pembangunan Kota Bitung Tahun 2011Laporan Kinerja Pembangunan Kota Bitung Tahun 2011
Laporan Kinerja Pembangunan Kota Bitung Tahun 2011
 
RAPAT KOORDINASI KOMITE.pptx
RAPAT KOORDINASI KOMITE.pptxRAPAT KOORDINASI KOMITE.pptx
RAPAT KOORDINASI KOMITE.pptx
 
Pendanaan Pembangunan Sektor Sanitasi
Pendanaan Pembangunan Sektor SanitasiPendanaan Pembangunan Sektor Sanitasi
Pendanaan Pembangunan Sektor Sanitasi
 
15 ringkasan perda papbd 2021
15 ringkasan perda papbd 202115 ringkasan perda papbd 2021
15 ringkasan perda papbd 2021
 
KONTRIBUSI PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH ...
KONTRIBUSI PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH TERHADAPPENDAPATAN ASLI DAERAH ...KONTRIBUSI PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH TERHADAPPENDAPATAN ASLI DAERAH ...
KONTRIBUSI PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH ...
 
Press Release s.d. April 2024 KPPN Sidikalang 22052024.ed...pptx
Press Release s.d. April 2024 KPPN Sidikalang 22052024.ed...pptxPress Release s.d. April 2024 KPPN Sidikalang 22052024.ed...pptx
Press Release s.d. April 2024 KPPN Sidikalang 22052024.ed...pptx
 

More from BAPPEDA - PEMKAB. JOMBANG

Sk final forum tjsl jbg 2018
Sk final forum tjsl jbg 2018Sk final forum tjsl jbg 2018
Sk final forum tjsl jbg 2018
BAPPEDA - PEMKAB. JOMBANG
 
54 th 2017 perbup pelaksanaan csr tanggungjawab sosial
54 th 2017 perbup pelaksanaan csr tanggungjawab sosial54 th 2017 perbup pelaksanaan csr tanggungjawab sosial
54 th 2017 perbup pelaksanaan csr tanggungjawab sosial
BAPPEDA - PEMKAB. JOMBANG
 
3 tahun 2017 csr tanggungjawab sosial
3 tahun 2017 csr tanggungjawab sosial3 tahun 2017 csr tanggungjawab sosial
3 tahun 2017 csr tanggungjawab sosial
BAPPEDA - PEMKAB. JOMBANG
 
Sos dak 2012 pokok-pokok pengelolaan keuangan dak dalam apbd
Sos dak 2012   pokok-pokok pengelolaan keuangan dak dalam apbdSos dak 2012   pokok-pokok pengelolaan keuangan dak dalam apbd
Sos dak 2012 pokok-pokok pengelolaan keuangan dak dalam apbdBAPPEDA - PEMKAB. JOMBANG
 
Sos dak 2012 perumahan dan kawasan permukiman
Sos dak 2012   perumahan dan kawasan permukimanSos dak 2012   perumahan dan kawasan permukiman
Sos dak 2012 perumahan dan kawasan permukimanBAPPEDA - PEMKAB. JOMBANG
 

More from BAPPEDA - PEMKAB. JOMBANG (20)

Sk final forum tjsl jbg 2018
Sk final forum tjsl jbg 2018Sk final forum tjsl jbg 2018
Sk final forum tjsl jbg 2018
 
54 th 2017 perbup pelaksanaan csr tanggungjawab sosial
54 th 2017 perbup pelaksanaan csr tanggungjawab sosial54 th 2017 perbup pelaksanaan csr tanggungjawab sosial
54 th 2017 perbup pelaksanaan csr tanggungjawab sosial
 
3 tahun 2017 csr tanggungjawab sosial
3 tahun 2017 csr tanggungjawab sosial3 tahun 2017 csr tanggungjawab sosial
3 tahun 2017 csr tanggungjawab sosial
 
Paparan rkpd 2013 [2012.03.01]
Paparan rkpd 2013 [2012.03.01]Paparan rkpd 2013 [2012.03.01]
Paparan rkpd 2013 [2012.03.01]
 
Sos dak 2012 transportasi perdesaan
Sos dak 2012   transportasi perdesaanSos dak 2012   transportasi perdesaan
Sos dak 2012 transportasi perdesaan
 
Sos dak 2012 sarana perdagangan
Sos dak 2012   sarana perdaganganSos dak 2012   sarana perdagangan
Sos dak 2012 sarana perdagangan
 
Sos dak 2012 prasarana pemerintahan daerah
Sos dak 2012   prasarana pemerintahan daerahSos dak 2012   prasarana pemerintahan daerah
Sos dak 2012 prasarana pemerintahan daerah
 
Sos dak 2012 pokok-pokok pengelolaan keuangan dak dalam apbd
Sos dak 2012   pokok-pokok pengelolaan keuangan dak dalam apbdSos dak 2012   pokok-pokok pengelolaan keuangan dak dalam apbd
Sos dak 2012 pokok-pokok pengelolaan keuangan dak dalam apbd
 
Sos dak 2012 perumahan dan kawasan permukiman
Sos dak 2012   perumahan dan kawasan permukimanSos dak 2012   perumahan dan kawasan permukiman
Sos dak 2012 perumahan dan kawasan permukiman
 
Sos dak 2012 pertanian
Sos dak 2012   pertanianSos dak 2012   pertanian
Sos dak 2012 pertanian
 
Sos dak 2012 pendidikan (sd)
Sos dak 2012   pendidikan (sd)Sos dak 2012   pendidikan (sd)
Sos dak 2012 pendidikan (sd)
 
Sos dak 2012 listrik perdesaan
Sos dak 2012   listrik perdesaanSos dak 2012   listrik perdesaan
Sos dak 2012 listrik perdesaan
 
Sos dak 2012 lingkungan hidup
Sos dak 2012   lingkungan hidupSos dak 2012   lingkungan hidup
Sos dak 2012 lingkungan hidup
 
Sos dak 2012 kesehatan
Sos dak 2012   kesehatanSos dak 2012   kesehatan
Sos dak 2012 kesehatan
 
Sos dak 2012 keluarga berencana
Sos dak 2012   keluarga berencanaSos dak 2012   keluarga berencana
Sos dak 2012 keluarga berencana
 
Sos dak 2012 kelautan & perikanan
Sos dak 2012   kelautan & perikananSos dak 2012   kelautan & perikanan
Sos dak 2012 kelautan & perikanan
 
Sos dak 2012 kehutanan
Sos dak 2012   kehutananSos dak 2012   kehutanan
Sos dak 2012 kehutanan
 
Sos dak 2012 infrastruktur
Sos dak 2012   infrastrukturSos dak 2012   infrastruktur
Sos dak 2012 infrastruktur
 
Sos dak 2012 sarpras daerah tertinggal
Sos dak 2012   sarpras daerah tertinggalSos dak 2012   sarpras daerah tertinggal
Sos dak 2012 sarpras daerah tertinggal
 
Paparan bappenas
Paparan bappenasPaparan bappenas
Paparan bappenas
 

Sos dak 2012 pedoman umum kebijakan dak ta 2012

  • 1. LOGO Kementerian Keuangan R.I. Pedoman Umum dan Alokasi Dana Alokasi Khusus TA. 2012 Disampaikan pada: Sosialisasi Kebijakan DAK TA. 2012 22 November 2011
  • 2. POSTUR ANGGARAN TRANSFER KE DAERAH DALAM APBN 2012 12,43% 11,55% 2,54% 9,71% 5,55% DBH PAJAK DBH SDA 58,20% DAU DAK
  • 3. TRANSFER KE DAERAH 2012 URAIAN RAPBN 2012 ( APBN-P 2011 (+/-) % Kesepakatan Panja A) I. Dana Perimbangan 347.538,6 399.985,6 15,09 A. Dana Bagi Hasil 96.772,1 100.055,2 3,39 1. Pajak 42.099,4 54.371,7 29,25 a. PPh 13.156,2 18.962,2 44,13 b. PBB 27.593,1 33.968,6 23,11 c. Cukai 1.350,1 1.440,8 6,72 2. SDA 54.672,6 45.683,5 (16,44) a. Migas 37.306,3 32.276,1 (13,48) b. Pertambangan Umum 15.142,2 11.563,1 (23,64) c. Kehutanan 1.749,4 1.537,8 (12,09) d. Perikanan 123,7 120,0 (2,99) e. Panas Bumi 351,0 186,4 (46,88) B. DAU 225.533,7 273.814,4 21,41 C. DAK 25.232,8 26.115,9 3,50 II. Dana Otsus dan Penyesuaian 64.969,3 70.423,9 8,40 A. Dana Otonomi Khusus 10.421,3 11.952,6 14,69 B. Dana Penyesuaian 54.548,0 58.471,3 7,19 1. Tunjangan Profesi Guru 18.537,7 30.559,8 64,85 2. BOS 16.812,0 23.594,8 40,34 3. Dana Tambahan Gaji Guru PNSD 3.696,2 2.898,9 (21,57) 4. Dana Insentif Daerah (DID) 1.387,8 1.387,8 0 5. Dan P2D2 - 30,0 - 5. DPID 7.700,8 - (100,00) 6. KB Sarpras Papua Barat 2008 100,5 - (100,00) 7. DPPID 6.313,0 - (100,00)
  • 4. PENDAHULUAN  DAK adalah jenis transfer dana dari pemerintah kepada daerah yang bersifat specific grant (bantuan spesifik), berbeda dari DAU dan DBH yang keduanya bersifat block grant (bantuan umum).  Dialokasikannya DAK didasari pada kenyataan bahwa Pusat tidak dapat mengarahkan Daerah dalam penggunaan bantuan umum seperti DAU maupun DBH, sementara pusat mempunyai kepentingan dalam pencapaian beberapa tujuan yang merupakan prioritas nasional.  UU Nomor 33 Tahun 2004 meletakkan DAK dalam konteks alokasi Dana Perimbangan sebagai satu kesatuan yang utuh dengan DAU dan DBH mengingat ketiganya mempunyai tujuan yang saling mengisi dan saling melengkapi. 4
  • 5. Pasal 10 ayat (1) UU no.33/2004 DAU DBH DAK DANA PERIMBANGAN ALOKASINYA DALAM APBN TIDAK DAPAT MASING-MASING JENIS DIPISAHKAN SATU DANA PERIMBANGAN SAMA LAIN SALING MENGISI DAN SALING MELENGKAPI
  • 6. UU No 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah PP No 55 Tahun 2005 tentang Dana Perimbangan PMK tentang Penetapan Alokasi dan Pedoman Umum DAK PMK tentang Pelaksanaan dan Pertanggungjawaban Anggaran Transfer Ke Daerah PMT tentang Petunjuk Teknis Penggunaan DAK PMD tentang Pengelolaan Keuangan DAK di Daerah
  • 7. Pengertian Dana Alokasi Khusus  dana yang bersumber dari Pendapatan APBN  dialokasikan kepada daerah tertentu  untuk membantu  mendanai kegiatan khusus  yang merupakan urusan daerah  sesuai prioritas nasional Tujuan DAK membantu daerah tertentu untuk mendanai kebutuhan sarana dan prasarana pelayanan dasar masyarakat, dan untuk mendorong percepatan pembangunan daerah dan pencapaian sasaran prioritas nasional.
  • 8. Daerah Tertentu sebagaimana dimaksud adalah daerah yang dapat memperoleh alokasi DAK berdasarkan kriteria umum, kriteria khusus, dan kriteria teknis.  Kegiatan khusus yang ditetapkan oleh Pemerintah mengutamakan kegiatan pembangunan dan/atau pengadaan dan/atau peningkatan dan/atau perbaikan sarana dan prasarana fisik pelayanan dasar masyarakat dengan umur ekonomis yang panjang, termasuk pengadaan sarana fisik penunjang.  Program yang menjadi prioritas nasional sebagaimana dimaksud dimuat dalam Rencana Kerja Pemerintah tahun anggaran bersangkutan.
  • 9. Kebijakan Umum DAK (1/2) (1) mendukung pencapaian prioritas nasional, termasuk program- program prioritas nasional yang bersifat lintas sektor/kewilayahan sesuai dengan kerangka pengeluaran jangka menengah (medium term expenditure framework) dan penganggaran berbasis kinerja (performance based budgeting); (2) membantu daerah-daerah yang memiliki kemampuan keuangan relatif rendah dalam membiayai pelayanan publik dalam rangka pemerataan pelayanan dasar dan mendorong pencapaian Standar Pelayanan Minimal (SPM). (3) meningkatkan kualitas perhitungan alokasi DAK, serta mempercepat penyusunan petunjuk teknis penggunaan DAK yang ditujukan untuk mendorong penyusunan APBD yang efektif, efisien, dan tepat waktu.
  • 10. Kebijakan Umum DAK (2/2) (4) meningkatkan koordinasi pengelolaan DAK secara utuh dan terpadu di pusat dan daerah sehingga terwujud sinkronisasi kegiatan DAK dengan kegiatan lain yang didanai dari sumber- sumber pendanaan lainnya. (5) meningkatkan penyediaan data-data teknis yang akurat sebagai basis kebijakan kementerian dan lembaga dalam rangka meningkatkan keserasian dan menghindari duplikasi kegiatan antar Bidang DAK. (6) mendorong penggunaan kinerja pelaporan sebagai salah satu pertimbangan dalam penyusunan kriteria pengalokasian DAK.
  • 11. ALOKASI DAK 2003 - 2012 30 25 26.1 24.8 25.2 21.2 20 21.1 Triliun rupiah 17.1 15 11.6 10 5 4.0 2.3 2.8 0 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 RAPBN '12 2012
  • 12. DANA ALOKASI KHUSUS (DAK) 2012 Rp 26,115.9 No Bidang DAK % Rp (Triliun) 1. Pendidikan 38,4 10,041.3 2. Kesehatan 11,5 3,005.9 3. Infrastruktur Jalan 15,4 4,012.8 4. Infrastruktur Irigasi 5,2 1,348.5 5. Infrastruktur Air Minum 1,9 502.5 6. Infrastruktur Sanitasi 1,8 463.7 7. Prasarana Pemerintah 1,7 444.5 8. Kelautan dan Perikanan 5,9 1,547.1 9. Pertanian 7,2 1,879.6 10. Lingkungan Hidup 1,8 479.7 11. Keluarga Berencana 1,5 392.3 12. Kehutanan 1,9 489.8 13. Perdagangan 1,3 345.1 14. Sarana dan Prasarana Daerah Tertinggal 1,4 356.9 15. Listrik Pedesaan 0,7 190.6 16. Perumahan dan Permukiman 0,7 191.2 17. Transportasi Perdesaan 0,6 171.4 18. Sarana dan Prasarana Kawasan Perbatasan 0,4 121.4 19. Keselamatan Transportasi Darat 0,5 131.6
  • 13. Penetapan Program dan Kegiatan DAK Penghitungan DAK Penetapan Alokasi dan Penggunaan DAK Penganggaran DAK Penyampaian Alokasi DAK
  • 14. PENETAPAN PROGRAM DAN KEGIATAN DAK  DAK dialokasikan dalam APBN sesuai dengan program yang menjadi prioritas nasional yang dimuat dalam RKP tahun anggaran bersangkutan.  Menteri teknis mengusulkan kegiatan khusus yang akan didanai dari DAK dan ditetapkan setelah berkoordinasi dengan Menteri Dalam Negeri, Menteri Keuangan, dan Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional, sesuai dengan RKP.  Menteri teknis menyampaikan ketetapan tentang kegiatan khusus kepada Menteri Keuangan.
  • 15. Formula Perhitungan DAK Per Daerah 1. Menentukan daerah penerima dengan menggunakan 3 (tiga) kriteria, yaitu: Kriteria KU = (PAD + DAU + DBH – DBH DR) - Belanja Gaji PNSD Umum (KU) Daerah dengan KU dibawah rata-rata KU secara Nasional adalah daerah yang prioritas mendapatkan DAK Berupa : Kriteria a. Peraturan perundang-undangan yang mengatur Khusus (KK) penyelenggaraan otonomi khusus (Papua & Papua Barat), dan seluruh daerah tertinggal diprioritaskan mendapat alokasi DAK. b. Karakteristik daerah, meliputi: (1) Daerah Tertinggal; (2) Daerah perbatasan dengan negara lain; (3) Daerah rawan bencana; (4) Daerah Pesisir dan/ atau Kepulauan; (5) Daerah ketahanan pangan; (6) Daerah pariwisata Kriteria berdasarkan indikator-indikator teknis yang dapat Teknis (KT) menggambarkan kondisi sarana dan prasarana yang akan didanai dari DAK 2. Menghitung DAK per daerah menggunakan porporsi KU, KK dan KT
  • 16. PAD T- 2 Daerah & KemKeu Kriteria DAU T- 2 KemKeu Umum DBH T-2 KemKeu Belanja Gaji PNSD T-2 Daerah & KemKeu Daerah Tertinggal T-1 Kem PDT Daerah Perbatasan T-1 Kem Dalam Negeri Kriteria Khusus Daerah Rawan Bencana T-1 BNPB Da Ketahanan Pangan T-1 Kem Pertanian Da Potensi Pariwisata T-1 Kem Bud Par Daerah Pesisir T-1 Kem Kelautan & Per Kriteria Teknis Kondisi Infrastruktur T-1 K/L terkait Per Bidang Per daerah
  • 17. BAGAN PERHITUNGAN ALOKASI DAK Kriteria Teknis Kriteria Umum Kriteria Khusus 2 PERATURAN YES INDIKATOR KEBUTUHAN TEKNIS KEMAMPUAN PERUNDANGAN KEUANGANDAERAH NO (IFN < 1) NO 4 INDEKS TEKNIS IT = (Indikator Teknis) KARAKTERISTIK YES 1 DAERAH (IKW) INDEKS FISKAL WILAYAH & TEKNIS (IFWT-1) = (0,5 IFW + 0,5 IT) INDEKS FISKAL & WILAYAH (IFW) = (IFN-1 + IKW) IFWT-1 > 1 YES NO 3 IFW > 1 NO DAERAH YES TIDAK LAYAK DAERAH LAYAK INDEKS TEKNIS DAERAH TIDAK LAYAK IT = (Indikator Teknis) ; IT > 0 No UNTUK BIDANG TERTENTU Yes INDEKS FISKAL WILAYAH & TEKNIS (IFWT-2) = (0,2 IFW + 0,8 IT) BOBOT DAK Per Daerah Per Bidang (BD) = IFWT-2 * IKK ALOKASI DAK Utk DAERAH ALOKASI DAK per BIDANG (AD) = (ADB1)+(ADB2)+….(ADBn) 17 (ADB) = (BD/BD)* PAGU per BIDANG
  • 18. Resume Hasil Pengalokasian DAK 2012 IFWT I IFWT II (KELAYAKAN (BESARAN DAERAH) ALOKASI) IFW 50% 20% IT 50% 80% NILAI URAIAN PROVINSI KAB/KOTA TOTAL (miliar) 1 NAIK 18 265 283 2.863,88 2 TURUN 14 223 237 (1.980,74) TIDAK DAPAT 3 1 3 4 (NOL) 33 491 524
  • 19. PENJELASAN KENAIKAN ALOKASI DAK 2012 Secara umum kenaikan alokasi DAK suatu daerah disebabkan oleh hal-hal sebagai berikut:  adanya kenaikan kebutuhan teknis yang dicerminkan oleh kenaikan indeks teknis masing-masing bidang terutama indeks teknis DAK bidang pendidikan (sebagaimana diketahui bahwa alokasi DAK pendidikan mencapai 38,4% dari total alokasi DAK secara nasional);  terdapat beberapa daerah yang tahun sebelumnya tidak mendapatkan alokasi DAK bidang tertentu, namun dalam perhitungan alokasi DAK tahun 2012 mendapatkan alokasi di bidang tersebut.
  • 20. PENJELASAN PENURUNAN ALOKASI DAK 2012 Secara umum penurunan alokasi DAK suatu daerah disebabkan oleh hal-hal sebagai berikut:  adanya peningkatan kemampuan keuangan daerah, terutama kenaikan DAU dan DBH th 2010 untuk perhitungan DAK 2012 dibandingkan DAU dan DBH th 2009 untuk perhitungan DAK 2011 terutama untuk daerah pemekaran;  adanya penurunan kebutuhan teknis yang dicerminkan oleh penurunan indeks teknis setiap bidang terutama bidang pendidikan (sebagaimana diketahui bahwa alokasi DAK pendidikan mencapai 38,4% dari total alokasi DAK secara nasional);  terdapat beberapa daerah yang tahun sebelumnya mendapatkan alokasi DAK bidang tertentu, namun pada DAK tahun 2012 tidak mendapatkan alokasi di bidang tersebut.
  • 21. Penetapan Alokasi dan Penggunaan DAK ■ Pedoman Umum dan Alokasi DAK per daerah ditetapkan dengan Peraturan Menteri Keuangan ■ Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan tersebut, Menteri Teknis menyusun Petunjuk Teknis Penggunaan DAK
  • 22. Penganggaran DAK PP 55/2005 Pasal 60  Daerah penerima DAK wajib mencantumkan alokasi dan penggunaan DAK di dalam APBD.  Penggunaan DAK dilakukan sesuai dengan Petunjuk Teknis Penggunaan DAK.  DAK tidak dapat digunakan untuk mendanai administrasi kegiatan, penyiapan kegiatan fisik, penelitian, pelatihan, dan perjalanan dinas.
  • 23. UU 33/2004 Pasal 41 DANA PENDAMPING PP 55/2005 Pasal 61  Daerah penerima DAK wajib menganggarkan Dana Pendamping dalam APBD sekurang-kurangnya 10% (sepuluh persen) dari besaran alokasi DAK yang diterimanya.  Kewajiban penyediaan Dana Pendamping menunjukkan komitmen daerah terhadap bidang kegiatan yang didanai dari DAK yang merupakan kewenangan daerah.  Dana Pendamping digunakan untuk mendanai kegiatan yang bersifat kegiatan fisik.  Yang dimaksud kegiatan fisik adalah kegiatan diluar kegiatan administrasi proyek, kegiatan penyiapan proyek fisik, kegiatan penelitian, kegiatan pelatihan, kegiatan perjalanan pegawai daerah, dan kegiatan umum lain yang sejenis.
  • 24. OPTIMALISASI  Daerah penerima DAK dapat melakukan optimalisasi penggunaan atas besaran DAK yang diterimanya.  Optimalisasi sebagaimana dimaksud hanya dapat dilakukan untuk kegiatan pada bidang yang sama. 24
  • 25. PELAPORAN DAK 1. DALAM RANGKA PENYALURAN • Dilakukan setiap Tahapan Penyaluran Kepada Menteri Keuangan • Format pelaporan berdasarkan PMK ttg Pelaksanaan dan Pertanggungjawaban Anggaran Transfer Ke Daerah • Merupakan Syarat Penyaluran • Menunjukkan kinerja penyerapan dari kas daerah 2. DALAM RANGKA REALISASI FISIK • Dilakukan setiap triwulanan kepada : a) Menteri Teknis (untuk masing-masing bidang) dan b) Menteri Keuangan dan Menteri Dalam Negeri (merupakan kompilasi seluruh bidang). • Format pelaporan berdasarkan Juknis • Sebagai salah satu indikator kriteria teknis • Menunjukkan kinerja pelaksanaan fisik kegiatan
  • 26. PEMANTAUAN, EVALUASI, DAN PENGAWASAN DAK  Menteri Teknis melakukan pemantauan dan evaluasi dari segi teknis terhadap penyelenggaraan kegiatan di daerah yang dibiayai dari DAK sesuai dengan kewenangan masing-masing  Menteri Keuangan melakukan pemantauan dan evaluasi pengelolaan keuangan DAK  Pengawasan atas pelaksanaan DAK sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
  • 27. Penyaluran paling cepat Februari, setelah 1.Perda APDB, 2.Laporan DAK tahun sebelumnya, 3.Surat Pernyataan Dana Pendamping, diterima DJPK Prinsip penyaluran adalah untuk pengisian Kas Daerah Disalurkan secara bertahap Tahap 1 : 30% Tahap 2 : 45 % Setelah sisa dana Tahap 1 < 10% Tahap 3 : 25% Setelah sisa di Kas Daerah < 10% Data penyerapan DAK dibuktikan dengan Laporan Penyerapan yang diterima DepKeu Penyaluran paling akhir selambat-lambatnya 7 hari kerja sebelum Akhir Desember, dan tidak dapat dilakukan sekaligus di akhir tahun
  • 28. LOGO Kementerian Keuangan R.I. Alamat : Kementerian Keuangan RI, Gd. Radius Prawiro (A) Lantai 7 Jl. DR. Wahidin No. 1 Jakarta Pusat 10710 Telp. 021-350 9445 Faks: 021-350 9445 Website: www.djpk.depkeu.go.id 28