SlideShare a Scribd company logo
Hendri Saparini, Ph.D
CORE Indonesia
EKONOMI INDONESIA & NK-APBN 2014
Pertumbuhan Ekonomi Global
prospek 2014 lebih cerah
Sumber: IMF
2012 2013 2014
World 3.1 3.1 3.8
USA 2.2 1.7 2.7
Euro Area -0.6 -0.6 0.9
Japan 1.9 2.0 1.2
China 7.8 7.8 7.7
India 3.2 5.6 5.7
ASEAN-5 6.1 5.6 5.7
Indonesia 6.2 6.3 6.4
*IMF July 2013, Indonesia per April
Unemployment Rate
AS membaik, QE dikurangi
Pertumbuhan Ekonomi 2013
realisasi pertumbuhan di bawah target APBN-P
LAPANGAN USAHA Sem 1-2013 APBN-P 2013 RAPBN-2014
Pertanian, Peternakan, Kehutanan &
Perikanan
3.4 3.7 3.5
Pertambangan dan Penggalian -0.7 2.0 1.5
Industri Pengolahan 5.9 6.1 6.4
Listrik, Gas dan Air Bersih 6.6 6.4 5.8
Konstruksi 6.9 7.3 6.8
Perdagangan, Hotel dan Restoran 6.5 8.3 8.1
Pengangkutan dan Komunikasi 10.7 11.1 10.1
Keuangan, Real Estat dan Jasa Perusahaan 8.2 6.0 6.0
Jasa-jasa 5.5 5.2 6.6
PDB 5.9 6.3 6.4
Sumber: BPS
Pertumbuhan Ekonomi 2013
berdasarkan pengeluaran
Jenis Pengeluaran
Pertumbuhan
Semester I-2013
2013 2014
Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga 5,1 5,0 5,3
Pengeluaran Konsumsi Pemerintah 1,4 6,7 5,4
Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB 5,2 6,9 8,8
Ekspor Barang dan Jasa 4,2 6,6 7,4
Dikurangi Impor Barang dan Jasa 0,3 6,1 7,5
PDB 5,9 6,3 6,4
Sumber: BPS
Peran Wilayah dalam Pembentukan PDB
peran Kalimantan merosot akibat penurunan ekspor
Wilayah/pulau 2012 Q2-13
Sumatera 23,77 23,90
Jawa 57,62 58,15
Bali dan Nusa Tenggara 2,51 2,50
Kalimantan 9,30 8,73
Sulawesi 4,74 4,81
Maluku dan Papua 2,06 1,91
Total 100,0 100,0
Sumber: BPS
Perkembangan Harga Komoditas
merosot mengikuti kondisi ekonomi global
Sumber: IMF
Perkembangan Ekspor & Impor
ekspor melemah akibat penurunan harga & permintaan
Sumber: BPS
Komoditas
Nilai
(Juta US$)
Share Komoditas
Nilai
(Juta US$)
Share Komoditas
Nilai
(Juta US$)
Share
Hasil pertanian 437.5 3.7% Hasil industri 9,198.5 76.8%
Hasil pertambangan
dan lainnya
2,266.2
18.9
%
Udang 120.1 1.0% Minyak sawit 1,431.3 12.0% Batubara 1,948.6 16.3%
Biji kopi 93.2 0.8% Tekstil dan produk tekstil 1,095.3 9.2% Biji tembaga 67.5 0.6%
Ikan dan lain-lain 78.3 0.7%
Peralatan listrik, alat ukur
dan optik
843.0 7.0% Biji nikel 111.1 0.9%
Biji coklat 39.8 0.3% Karet olahan 745.9 6.2% Bauksit 98.8 0.8%
Rempah-rempah 22.5 0.2% Produk logam dasar 713.9 6.0% Granit - 0.0%
Buah-buahan 14.7 0.1% Makanan olahan 471.8 3.9% Hasil pertambangan lainnya 39.8 0.3%
Teh 10.6 0.1% Alas kaki 336.9 2.8% Hasil sektor lainnya 0.5 0.0%
Damar dan getah damar 9.9 0.1%
Kertas dan barang dari
kertas
314.5 2.6% Klasifikasi Lain 67.6 0.6%
Bahan nabati 9.9 0.1% Produk kayu olahan 291.4 2.4% Jumlah, fob 11,969.8 100.0%
Tembakau 5.7 0.0% Bahan kimia 267.1 2.2%
Lainnya 32.8 0.3% Hasil Industri Lainnya 2,687.4 22%
Impor Berdasarkan Komoditas, Juni 2013
Jenis Barang Nilai (Juta US$)
Persentase
(%)
Barang konsumsi 2,313
14%
Makanan dan minuman, baku, untuk rumah tangga 174 1%
Makanan dan minuman, olahan, untuk rumah tangga 235 1%
Mobil penumpang 89 1%
Alat angkutan bukan untuk industri 24 0%
Barang konsumsi tahan lama 152 1%
Barang konsumsi semi-tahan lama 206 1%
Barang konsumsi tidak tahan lama 204 1%
Bahan bakar dan pelumas, olahan, produk minyak 1,204 7%
Barang yang tidak dirinci secara spesifik 25 0%
Bahan baku dan bahan penolong 11,071 69%
Makanan dan minuman, baku untuk industri 383 2%
Makanan dan minuman, olahan untuk industri 527 3%
Bahan pasokan, baku untuk industri 550 3%
Bahan pasokan, olahan untuk industri 4,637 29%
Suku cadang dan perlengkapan untuk barang modal 1,543 10%
Suku cadang dan perlengkapan untuk alat angkutan 663 4%
Bahan bakar dan pelumas, baku 1,121 7%
Bahan bakar dan pelumas, olahan 1,647 10%
Barang modal 2,621 16%
Barang modal (kecuali alat angkutan) 2,133 13%
Mobil penumpang 89 1%
Alat angkutan lainnya, untuk industri 399 2%
Impor yang tidak dapat diklasifikasikan 3)
92 1%
Jumlah, cif 16,097 100%
Impor Berdasarkan Barang (Juni, 2013)
Perkembangan Realisasi Investasi
Sumber: BKPM
Investasi berdasarkan Wilayah
PMA berpusat di Jawa, PMDN terbesar di Kaltim
PMDNPMA
Sumber: BKPM
81%
74%
82%
91%
87%
71%
63%
56%
60%
19%
26%
18%
9%
13%
29%
37%
44%
40%
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
80%
90%
100%
2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 Sem-1
2013
Jawa Luar Jawa
48%
63%
54%
60%
21%
58%
49%
57%
49%
52%
37%
46%
40%
79%
42%
51%
43%
51%
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
80%
90%
100%
2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 Sem-1
2013
Jawa Luar Jawa
Realisasi investasi berdasarkan sektor (Q2-2-13)
sektor pertambangan masih paling diminati
PMDN PMA
Sumber: BKPM
Inflasi & BI Rate
Naik 75 bps dalam 2 bln terakhir, BI ‘gagal’ redam inflasi
Sumber: BI
Nilai Tukar Rupiah
pelemahan Rupiah dipicu faktor eksternal & internal
Rp/US$
Fluktuasi Mata Uang Asia, (23/8, ytd)
Depresiasi App.
Sumber: Oanda
-19%
-14%
-12%
-11%
-7%
-5%
-5%
0%
2%
-20% -15% -10% -5% 0% 5%
Rupee
Yen
Rupiah
Ringgit
Peso
Bath
Won
Dollar HK
Yuan
10,776
8,800
9,000
9,200
9,400
9,600
9,800
10,000
10,200
10,400
10,600
10,800
11,000
Rp/US$
Perkembangan IHSG
5214.98
4174.98
0
1000
2000
3000
4000
5000
6000
Jan-08 Jan-09 Jan-10 Jan-11 Jan-12 Jan-13
-9.33
-6.35
-4.62
-3.87
-3.5
-3.4
-2.47
1.9
6.00
9.43
14.19
31.41
-20 -10 0 10 20 30 40
China
S. Korea
India
Thailand
Hongkong
Indonesia
Singapore
Malaysia
Philippines
UK
USA
Japan
%
Pertumbuhan Indeks Saham Asia,
2013 (ytd*)
*22 Agustus 2013
Cadangan Devisa
menurun akibat intervensi BI & defisit BOP
Sumber: BI
107
93
0
20
40
60
80
100
120
140
Jan-08
Mar-08
May-08
Jul-08
Sep-08
Nov-08
Jan-09
Mar-09
May-09
Jul-09
Sep-09
Nov-09
Jan-10
Mar-10
May-10
Jul-10
Sep-10
Nov-10
Jan-11
Mar-11
May-11
Jul-11
Sep-11
Nov-11
Jan-12
Mar-12
May-12
Jul-12
Sep-12
Nov-12
Jan-13
Mar-13
May-13
Jul-13
MiliarUS$
Perbandingan Cadangan Devisa
82
105
141
175
258
288
328
1,250
3,440
- 500 1,000 1,500 2,000 2,500 3,000 3,500 4,000
Philippines
Indonesia
Malaysia
Thailand
Singapore
India
Korea, republic of
Japan
China
Billion of US$
* Per Juny, China March
Penyumbang Defisit Transaksi Berjalan
impor minyak mentah dan BBM terus meningkat
Barang , 1,641
Nonmigas, 4,637
Minyak, -6,497
Gas, 3,501
Jasa - jasa, -2,313
Pendapatan, -5,694
-10,000
-8,000
-6,000
-4,000
-2,000
0
2,000
4,000
6,000
8,000
10,000
12,000
MillionsofUSD
Sumber : BI
Suku Bunga Kredit Perbankan
meningkat mengikuti BI Rate/inflasi
Sumber: BI
APBN
Postur APBN (Triliun Rupiah)
URAIAN 2008 2009 2010 2011 2012
2013 2014
(APBNP) (RAPBN)
A. PENDAPATAN NEGARA 981,6 848,8 995,3 1.210,6 1.338,1 1.502,0 1.662,5
B. BELANJA NEGARA 985,7 937,4 1.042,1 1.295,0 1.491,4 1.726,2 1.816,7
C. KESEIMBANGAN PRIMER 84,3 5,2 41,5 8,9 (52,8) (111,7) (34,7)
D. SURPLUS/(DEFISIT) ANGGARAN (4,1) (88,6) (46,8) (84,4) (153,3) (224,2) (154,2)
% defisit terhadap PDB (0,08) (1,58) (0,73) (1,14) (1,86) (2,38) (1,49)
E. PEMBIAYAAN 84,1 112,6 91,6 130,9 175,2 224,2 154,2
Kelebihan/(Kekurangan) Pembiayaan 80,0 24,0 44,7 46,5 21,9 0,0 0,0
Pendapatan APBN
Pendapatan Negara APBN 2013 APBN-P 2013 RAPBN 2014
I. PENDAPATAN DALAM NEGERI 1,525.2 1,497.5 1,661.1
1. Penerimaan Perpajakan 1,193.0 1,148.4 1,310.2
a. Pendapatan Pajak Dalam Negeri 1,134.3 1,099.9 1,256.3
1) Pendapatan Pajak Penghasilan 584.9 538.8 591.6
a) Pendapatan PPh Migas 71.4 74.3 68.4
b) Pendapatan PPh Nonmigas 513.5 464.5 523.3
2) Pendapatan PPN dan PPBM 423.7 423.7 518.9
3) Pendapatan Pajak Bumi dan Bangunan 27.3 27.3 25.5
4) Pendapatan Cukai 92.0 104.7 114.3
5) Pendapatan Pajak lainnya 6.3 5.4 6.0
b. Pendapatan Pajak Perdagangan Internasional 58.7 48.4 53.9
1) Pendapatan Bea Masuk 27.0 30.8 33.9
2) Pendapatan Bea Keluar 31.7 17.6 20.0
2. Penerimaan Negara Bukan Pajak 332.2 349.2 350.9
a. Penerimaan Sumber Daya Alam 197.2 203.7 198.1
1) Pendapatan SDA Migas 174.9 180.6 171.3
a) Pendapatan Minyak Bumi 120.9 129.3 127.2
b) Pendapatan Gas Bumi 54.0 51.3 44.1
2) Pendapatan SDA Nonmigas 22.3 23.1 26.7
a) Pendapatan Pertambangan Mineral dan Batu Bara 17.6 18.1 21.3
b) Pendapatan Kehutanan 4.2 4.3 4.7
c) Pendapatan Perikanan 0.2 0.3 0.3
d) Pendapatan Panas Bumi 0.4 0.5 0.5
b. Pendapatan Bagian Laba BUMN 33.5 36.5 37.0
c. PNBP Lainnya 78.0 85.5 91.1
d. Pendapatan BLU 23.5 23.5 24.8
II. PENERIMAAN HIBAH 4.5 4.5 1.4
TOTAL 1,529.7 1,502.0 1,662.5
Komposisi Pendapatan RAPBN 2014
Perpajakan
1310.20
79%
PNBP
350.9
21%
Hibah
1.40
0%
Pendapatan
SDA Migas
171.3T
49%
Pendapatan
SDA
Nonmigas
26.7T
8%
Laba BUMN
37T
10%
PNBP
Lainnya
91.1T
26%
Pendapatan
BLU
24.8T
7%
Pendapatan: Pendapatan Pajak dan Nonpajak
0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% 70% 80% 90% 100%
APBNP
RAPBN
2008200920102011201220132014
Penerimaan Pajak Penerimaan Bukan Pajak
2010 2011 2012 APBNP 2013 RAPBN 2014
I. Belanja Pemerintah Pusat 697 884 1,010.6 1,197 1,230
1. Belanja K/L 333 418 489 622 613
2. Belanja Non K/L 365 466 521 575 618
II. Transfer ke Daerah 345 411 481 529 586
1. Dana Perimbangan 317 347 411 446 482
2. Dana Otonomi Khusus dan Penyesuaian 28 64 69 84 105
BELANJA NEGARA 1,042 1,295 1,491.4 1,726 1,817
Komposisi Belanja Negara
Komposisi Belanja RAPBN 2014
Belanja KL
612.7T
34%
Belanja Non KL
617.7T
34%
Dana Perimbangan
481.8T
26%
Dana Otonomi
Khusus dan
Penyesuaian
104.6T
6%
Jenis Belanja APBN 2013 % PDB APBN-P 2013 % PDB RAPBN 2014 % PDB
Belanja Pegawai 241,6 2,6 233,0 2,5 276,7 2,7
Belanja Barang 200,7 2,2 206,5 2,2 203,7 2,0
Belanja Modal 184,4 2,0 192,6 2,0 205,8 2,0
Pembayaran Bunga
Utang
113,2 1,2 112,5 1,2 119,5 1,2
Subsidi 317,2 3,4 348,1 3,7 336,2 3,2
Belanja Hibah 3,6 0,0 2,3 0,0 3,5 0,0
Bantuan Sosial 73,6 0,8 82,5 0,9 55,9 0,5
Belanja Lain-lain 20,0 0,2 19,3 0,2 28,9 0,3
Jumlah 1.154,4 12,5 1196,8 12,7 1230,3 11,9
Perkembangan Belanja Pemerintah Pusat
Belanja Pemerintah Pusat, RAPBN 2014
Belanja
Hibah
0%
Belanja Lain-
lain
2% Bantuan
Sosial
5%
Pembayaran
Bunga Utang
10%
Belanja
Barang
17%
Belanja
Modal
17%
Belanja
Pegawai
22%
Subsidi
27%
Tidak Wajib,
31.50%
Wajib,
68.50%
Perkembangan belanja modal
73
76
80
118
145
184
193
206
00 50 100 150 200 250
2008
2009
2010
2011
2012
APBN 2013
APBNP 2013
2014
Triliun Rupiah
Rasio Ketergantungan Fiskal Nasional
17.7 17.8 18.9 19.6 19.5 20.6
79.7 79.6 78.5 79.1
74.8 73.8
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
2008 2009 2010 2011 2012 2013
%
PAD/Pendapatan Transfer/Pendapatan
Jenis 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014
Energi 223.0 94.6 140.0 255.6 306.5 299.8 284.7
1 Subsidi BBM 139.1 45.0 82.4 165.2 211.9 199.9 194.9
2 Subsidi Listrik 83.9 49.5 57.6 90.4 94.6 100.0 89.8
Non Energi 52.3 43.5 52.8 39.7 39.9 48.3 51.6
1 Subsidi Pangan 12.1 13.0 15.2 16.5 19.1 21.5 18.8
2 Subsidi Pupuk 15.2 18.3 18.4 16.3 14.0 17.9 21.0
3 Subsidi Benih 1.0 1.6 2.2 0.1 0.1 1.5 1.6
4 PSO 1.7 1.3 1.4 1.8 1.9 1.5 2.2
5 Kredit Program 0.9 1.1 0.8 1.5 1.1 1.2 3.2
6 Subsidi Minyak Goreng 0.1
7 Subsidi Pajak 21.0 8.2 14.8 3.4 3.8 4.6 4.7
8 Subsidi Kedelai 0.2
Jumlah 275.3 138.1 192.7 295.4 346.4 348.1 336.2
Perkembangan subsidi: energi dan non energi
Rp triliun
Perkembangan nilai defisit & defisit terhadap GDP (%)
defisit terus melebar memberikan sinyal pemerintah tidak
aware dengan defisit neraca pembayaran
-2.5
-2
-1.5
-1
-0.5
0
-250
-200
-150
-100
-50
0
(APBNP) (RAPBN)
2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014
Defisit % defisit terhadap PDB
2010 2011 2012 APBNP 2013 RAPBN 2014
PEMBIAYAAN 91,6 130,9 175,2 224,2 154,2
Pembiayaan Dalam Negeri 96,1 148,7 198,6 241,1 173,2
1. Perbankan dalam negeri 22,2 48,9 62,7 34,6 6 4,3
2. Non perbankan dalam negeri 73,9 99,8 135,9 206,5 168,9
Pembiayaan Luar Negeri (Neto) 4,6 17,8 (23,5) (16,9) (19,0)
1. Penarikan pinjaman LN (bruto) 54,8 33,7 31,4 49,0 43,2
2. Penerusan Pinjaman (SLA) (8,7) (4,2) (3,8) (6,7) (5,3)
3. Pembayaran Cicilan Pokok Utang
Luar Negeri
50,6 47,3 (51,1) (59,2) (56,9)
Kelebihan/(Kekurangan) Pembiayaan 44,7 46,5 21,9 0,0 0 0,0
Perkembangan Pembiayaan APBN
Perkembangan Utang Pemerintah
kebijakan defisit membuat utang terus menggunung
Sumber: Kemenkeu
Yield obligasi mata uang lokal 10 tahun
Negara-negara Asia (23/8/2013)
Yield Indonesia terus membubung akibat inflasi
Sumber: ADB
0.8
2.6
2.7
2.9
3.3
3.7
3.9
4.1
4.2
8.4
9.2
0.0 1.0 2.0 3.0 4.0 5.0 6.0 7.0 8.0 9.0 10.0
Japan
Hongkong
Singapore
USA
Philippines
Korea
Malaysia
China
Thailand
Indonesia
Vietnam
Utang Luar Negeri Pemerintah & Swasta
utang swasta meningkat tajam tekanan terhadap moneter
Sumber: BI
Indonesia Debt Service Ratio
sudah melampaui ambang batas 30%
26.0
18.7
17.6
18.3
17.2
21.1
19.8
21.3
34.9
41.4
0
5.0
10.0
15.0
20.0
25.0
30.0
35.0
40.0
45.0
2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 Q2-2013
%
Cadangan Devisa
untuk impor dan pembayaran UL Pemerintah terus menurun
6.0
4.6 4.6
5.8
4.0
6.5
7.4
6.5
6.1
5.4
0
1.0
2.0
3.0
4.0
5.0
6.0
7.0
8.0
2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 Q2-2013
Bulan

More Related Content

What's hot

DAK dan BOS 2012
DAK dan BOS 2012DAK dan BOS 2012
DAK dan BOS 2012
guru2ku
 
Laporan akhir pad sukoharjo 2013
Laporan akhir pad sukoharjo 2013Laporan akhir pad sukoharjo 2013
Laporan akhir pad sukoharjo 2013
Daryono Soebagyo
 
KONTRIBUSI PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH ...
KONTRIBUSI PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH TERHADAPPENDAPATAN ASLI DAERAH ...KONTRIBUSI PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH TERHADAPPENDAPATAN ASLI DAERAH ...
KONTRIBUSI PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH ...
Andi Makkuraga Hidayat
 
Data pengusahaan hutan
Data pengusahaan hutanData pengusahaan hutan
Data pengusahaan hutan
Jhon Blora
 
Kajian kpk sistem pnpb mineral dan batubara
Kajian kpk sistem pnpb mineral dan batubaraKajian kpk sistem pnpb mineral dan batubara
Kajian kpk sistem pnpb mineral dan batubaradhannytant
 
Pengembangan Panas Bumi Indonesia
Pengembangan Panas Bumi IndonesiaPengembangan Panas Bumi Indonesia
Pengembangan Panas Bumi Indonesia
MuhammadThasril
 
Arahan dirjen ck#10 wiltim
Arahan dirjen ck#10 wiltimArahan dirjen ck#10 wiltim
Arahan dirjen ck#10 wiltim
Galih Putro
 
7 ringkasan perda apbd 2018
7 ringkasan perda apbd 20187 ringkasan perda apbd 2018
7 ringkasan perda apbd 2018
pandirambo900
 
Laporan audit kurikulum ren bba1025 2012
Laporan audit kurikulum ren bba1025 2012Laporan audit kurikulum ren bba1025 2012
Laporan audit kurikulum ren bba1025 2012Ana Aziz
 
Pemetaan Keuangan Daerah
Pemetaan Keuangan DaerahPemetaan Keuangan Daerah
Pemetaan Keuangan Daerah
infosanitasi
 
Isu-Isu Strategis dan Peraturan Subsektor Mineral dan Batubara
Isu-Isu Strategis dan Peraturan Subsektor Mineral dan BatubaraIsu-Isu Strategis dan Peraturan Subsektor Mineral dan Batubara
Isu-Isu Strategis dan Peraturan Subsektor Mineral dan Batubara
Indonesian Smelter & Mineral Processing Association
 
hanis pbs eko-kemudahan ict
hanis pbs eko-kemudahan icthanis pbs eko-kemudahan ict
hanis pbs eko-kemudahan icthanis kawaii
 
Djpk presentasi sosialisasi_dak_kesehatan
Djpk presentasi sosialisasi_dak_kesehatanDjpk presentasi sosialisasi_dak_kesehatan
Djpk presentasi sosialisasi_dak_kesehatanrazitakhalyla
 

What's hot (15)

DAK dan BOS 2012
DAK dan BOS 2012DAK dan BOS 2012
DAK dan BOS 2012
 
Laporan akhir pad sukoharjo 2013
Laporan akhir pad sukoharjo 2013Laporan akhir pad sukoharjo 2013
Laporan akhir pad sukoharjo 2013
 
KONTRIBUSI PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH ...
KONTRIBUSI PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH TERHADAPPENDAPATAN ASLI DAERAH ...KONTRIBUSI PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH TERHADAPPENDAPATAN ASLI DAERAH ...
KONTRIBUSI PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH ...
 
Data pengusahaan hutan
Data pengusahaan hutanData pengusahaan hutan
Data pengusahaan hutan
 
Uu 02 1998
Uu 02 1998Uu 02 1998
Uu 02 1998
 
Kajian kpk sistem pnpb mineral dan batubara
Kajian kpk sistem pnpb mineral dan batubaraKajian kpk sistem pnpb mineral dan batubara
Kajian kpk sistem pnpb mineral dan batubara
 
Sos dak 2012 keselamatan transportasi darat
Sos dak 2012   keselamatan transportasi daratSos dak 2012   keselamatan transportasi darat
Sos dak 2012 keselamatan transportasi darat
 
Pengembangan Panas Bumi Indonesia
Pengembangan Panas Bumi IndonesiaPengembangan Panas Bumi Indonesia
Pengembangan Panas Bumi Indonesia
 
Arahan dirjen ck#10 wiltim
Arahan dirjen ck#10 wiltimArahan dirjen ck#10 wiltim
Arahan dirjen ck#10 wiltim
 
7 ringkasan perda apbd 2018
7 ringkasan perda apbd 20187 ringkasan perda apbd 2018
7 ringkasan perda apbd 2018
 
Laporan audit kurikulum ren bba1025 2012
Laporan audit kurikulum ren bba1025 2012Laporan audit kurikulum ren bba1025 2012
Laporan audit kurikulum ren bba1025 2012
 
Pemetaan Keuangan Daerah
Pemetaan Keuangan DaerahPemetaan Keuangan Daerah
Pemetaan Keuangan Daerah
 
Isu-Isu Strategis dan Peraturan Subsektor Mineral dan Batubara
Isu-Isu Strategis dan Peraturan Subsektor Mineral dan BatubaraIsu-Isu Strategis dan Peraturan Subsektor Mineral dan Batubara
Isu-Isu Strategis dan Peraturan Subsektor Mineral dan Batubara
 
hanis pbs eko-kemudahan ict
hanis pbs eko-kemudahan icthanis pbs eko-kemudahan ict
hanis pbs eko-kemudahan ict
 
Djpk presentasi sosialisasi_dak_kesehatan
Djpk presentasi sosialisasi_dak_kesehatanDjpk presentasi sosialisasi_dak_kesehatan
Djpk presentasi sosialisasi_dak_kesehatan
 

Similar to EKONOMI INDONESIA & NK-APBN 2014

Tax gathering with Bendahara Pemerintah
Tax gathering with Bendahara PemerintahTax gathering with Bendahara Pemerintah
Tax gathering with Bendahara Pemerintah
Mulia Siregar Siregar
 
PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR JAWA TIMUR - BADAN PERENCANA PEMBANGUNAN DAERAH
PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR JAWA TIMUR - BADAN PERENCANA PEMBANGUNAN DAERAH PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR JAWA TIMUR - BADAN PERENCANA PEMBANGUNAN DAERAH
PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR JAWA TIMUR - BADAN PERENCANA PEMBANGUNAN DAERAH
Adi T Wibowo
 
INFRASTRUKTUR STRATEGIS DI JAWA TIMUR
INFRASTRUKTUR STRATEGIS DI JAWA TIMURINFRASTRUKTUR STRATEGIS DI JAWA TIMUR
INFRASTRUKTUR STRATEGIS DI JAWA TIMURAndi Pranawa
 
Pelaksanaan kebijakan industri di jatim kadisperindag jatim
Pelaksanaan kebijakan industri di jatim   kadisperindag jatim Pelaksanaan kebijakan industri di jatim   kadisperindag jatim
Pelaksanaan kebijakan industri di jatim kadisperindag jatim
Adi T Wibowo
 
Industrialisasi kp summary 20 februari 2012
Industrialisasi kp summary 20 februari 2012Industrialisasi kp summary 20 februari 2012
Industrialisasi kp summary 20 februari 2012Sunoto Sunoto
 
DR KASAN.pdf
DR KASAN.pdfDR KASAN.pdf
DR KASAN.pdf
Roni Antono
 
bahan pameran inovasi 2017
bahan pameran inovasi 2017bahan pameran inovasi 2017
bahan pameran inovasi 2017
BayongbongGarut
 
Peta diplomasi cpo Indonesia Spanyol
Peta diplomasi cpo Indonesia SpanyolPeta diplomasi cpo Indonesia Spanyol
Peta diplomasi cpo Indonesia Spanyol
Murdopo Disini
 
2. Profile Industri Oleokimia 2014.pdf
2. Profile Industri Oleokimia 2014.pdf2. Profile Industri Oleokimia 2014.pdf
2. Profile Industri Oleokimia 2014.pdf
AkunApasaja
 
Paket Kebijakan Deregulasi Ekonomi Indonesia
Paket Kebijakan Deregulasi Ekonomi IndonesiaPaket Kebijakan Deregulasi Ekonomi Indonesia
Paket Kebijakan Deregulasi Ekonomi Indonesia
Ar rayan
 
1. Tanaman Pangan.pdf
1. Tanaman Pangan.pdf1. Tanaman Pangan.pdf
1. Tanaman Pangan.pdf
suharlina1
 
Bps 1 oktober 2020
Bps 1 oktober 2020Bps 1 oktober 2020
Bps 1 oktober 2020
RepublikaDigital
 
Presentation Atdag New Delhi 7 Desember 2022.pdf
Presentation Atdag New Delhi 7 Desember 2022.pdfPresentation Atdag New Delhi 7 Desember 2022.pdf
Presentation Atdag New Delhi 7 Desember 2022.pdf
RizkyDesh
 
Paparan Kepala Bappeda Propinsi Sumatera Barat pada Musrenbang Kota Solok 2014
Paparan Kepala Bappeda Propinsi Sumatera Barat pada Musrenbang Kota Solok  2014Paparan Kepala Bappeda Propinsi Sumatera Barat pada Musrenbang Kota Solok  2014
Paparan Kepala Bappeda Propinsi Sumatera Barat pada Musrenbang Kota Solok 2014
Anton Setiadi
 
Paparan bahasa indonesia press release tw i 2020 as of 17042020 pukul 17.25
Paparan bahasa indonesia press release tw i 2020 as of 17042020 pukul 17.25Paparan bahasa indonesia press release tw i 2020 as of 17042020 pukul 17.25
Paparan bahasa indonesia press release tw i 2020 as of 17042020 pukul 17.25
Nur Hasan Murtiaji
 
ANALISIS LAPORAN KEUANGAN MENGGUNAKAN METODE PERBANDINGAN
ANALISIS LAPORAN KEUANGAN MENGGUNAKAN METODE PERBANDINGANANALISIS LAPORAN KEUANGAN MENGGUNAKAN METODE PERBANDINGAN
ANALISIS LAPORAN KEUANGAN MENGGUNAKAN METODE PERBANDINGAN
9elevenStarUnila
 
Paparan Infografis Profil Pengadaan TA.2021 (End Year).pptx
Paparan Infografis Profil Pengadaan TA.2021 (End Year).pptxPaparan Infografis Profil Pengadaan TA.2021 (End Year).pptx
Paparan Infografis Profil Pengadaan TA.2021 (End Year).pptx
National Public Procurement Agency (LKPP RI)
 
PDAM_Buku Kinerja Wilayah 4_FA.pdf
PDAM_Buku Kinerja Wilayah 4_FA.pdfPDAM_Buku Kinerja Wilayah 4_FA.pdf
PDAM_Buku Kinerja Wilayah 4_FA.pdf
DitiaRizkiansyah
 
Bahan bogor economic summit 2014
Bahan bogor economic summit 2014Bahan bogor economic summit 2014
Bahan bogor economic summit 2014agus_ibnu_hasan
 

Similar to EKONOMI INDONESIA & NK-APBN 2014 (20)

Tax gathering with Bendahara Pemerintah
Tax gathering with Bendahara PemerintahTax gathering with Bendahara Pemerintah
Tax gathering with Bendahara Pemerintah
 
PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR JAWA TIMUR - BADAN PERENCANA PEMBANGUNAN DAERAH
PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR JAWA TIMUR - BADAN PERENCANA PEMBANGUNAN DAERAH PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR JAWA TIMUR - BADAN PERENCANA PEMBANGUNAN DAERAH
PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR JAWA TIMUR - BADAN PERENCANA PEMBANGUNAN DAERAH
 
INFRASTRUKTUR STRATEGIS DI JAWA TIMUR
INFRASTRUKTUR STRATEGIS DI JAWA TIMURINFRASTRUKTUR STRATEGIS DI JAWA TIMUR
INFRASTRUKTUR STRATEGIS DI JAWA TIMUR
 
Pelaksanaan kebijakan industri di jatim kadisperindag jatim
Pelaksanaan kebijakan industri di jatim   kadisperindag jatim Pelaksanaan kebijakan industri di jatim   kadisperindag jatim
Pelaksanaan kebijakan industri di jatim kadisperindag jatim
 
Industrialisasi kp summary 20 februari 2012
Industrialisasi kp summary 20 februari 2012Industrialisasi kp summary 20 februari 2012
Industrialisasi kp summary 20 februari 2012
 
DR KASAN.pdf
DR KASAN.pdfDR KASAN.pdf
DR KASAN.pdf
 
bahan pameran inovasi 2017
bahan pameran inovasi 2017bahan pameran inovasi 2017
bahan pameran inovasi 2017
 
Peta diplomasi cpo Indonesia Spanyol
Peta diplomasi cpo Indonesia SpanyolPeta diplomasi cpo Indonesia Spanyol
Peta diplomasi cpo Indonesia Spanyol
 
2. Profile Industri Oleokimia 2014.pdf
2. Profile Industri Oleokimia 2014.pdf2. Profile Industri Oleokimia 2014.pdf
2. Profile Industri Oleokimia 2014.pdf
 
Paket Kebijakan Deregulasi Ekonomi Indonesia
Paket Kebijakan Deregulasi Ekonomi IndonesiaPaket Kebijakan Deregulasi Ekonomi Indonesia
Paket Kebijakan Deregulasi Ekonomi Indonesia
 
1. Tanaman Pangan.pdf
1. Tanaman Pangan.pdf1. Tanaman Pangan.pdf
1. Tanaman Pangan.pdf
 
Bps 1 oktober 2020
Bps 1 oktober 2020Bps 1 oktober 2020
Bps 1 oktober 2020
 
Presentation Atdag New Delhi 7 Desember 2022.pdf
Presentation Atdag New Delhi 7 Desember 2022.pdfPresentation Atdag New Delhi 7 Desember 2022.pdf
Presentation Atdag New Delhi 7 Desember 2022.pdf
 
Paparan Kepala Bappeda Propinsi Sumatera Barat pada Musrenbang Kota Solok 2014
Paparan Kepala Bappeda Propinsi Sumatera Barat pada Musrenbang Kota Solok  2014Paparan Kepala Bappeda Propinsi Sumatera Barat pada Musrenbang Kota Solok  2014
Paparan Kepala Bappeda Propinsi Sumatera Barat pada Musrenbang Kota Solok 2014
 
Paparan bahasa indonesia press release tw i 2020 as of 17042020 pukul 17.25
Paparan bahasa indonesia press release tw i 2020 as of 17042020 pukul 17.25Paparan bahasa indonesia press release tw i 2020 as of 17042020 pukul 17.25
Paparan bahasa indonesia press release tw i 2020 as of 17042020 pukul 17.25
 
ANALISIS LAPORAN KEUANGAN MENGGUNAKAN METODE PERBANDINGAN
ANALISIS LAPORAN KEUANGAN MENGGUNAKAN METODE PERBANDINGANANALISIS LAPORAN KEUANGAN MENGGUNAKAN METODE PERBANDINGAN
ANALISIS LAPORAN KEUANGAN MENGGUNAKAN METODE PERBANDINGAN
 
Paparan Infografis Profil Pengadaan TA.2021 (End Year).pptx
Paparan Infografis Profil Pengadaan TA.2021 (End Year).pptxPaparan Infografis Profil Pengadaan TA.2021 (End Year).pptx
Paparan Infografis Profil Pengadaan TA.2021 (End Year).pptx
 
Profile Kota
Profile KotaProfile Kota
Profile Kota
 
PDAM_Buku Kinerja Wilayah 4_FA.pdf
PDAM_Buku Kinerja Wilayah 4_FA.pdfPDAM_Buku Kinerja Wilayah 4_FA.pdf
PDAM_Buku Kinerja Wilayah 4_FA.pdf
 
Bahan bogor economic summit 2014
Bahan bogor economic summit 2014Bahan bogor economic summit 2014
Bahan bogor economic summit 2014
 

EKONOMI INDONESIA & NK-APBN 2014

  • 1. Hendri Saparini, Ph.D CORE Indonesia EKONOMI INDONESIA & NK-APBN 2014
  • 2. Pertumbuhan Ekonomi Global prospek 2014 lebih cerah Sumber: IMF 2012 2013 2014 World 3.1 3.1 3.8 USA 2.2 1.7 2.7 Euro Area -0.6 -0.6 0.9 Japan 1.9 2.0 1.2 China 7.8 7.8 7.7 India 3.2 5.6 5.7 ASEAN-5 6.1 5.6 5.7 Indonesia 6.2 6.3 6.4 *IMF July 2013, Indonesia per April
  • 4. Pertumbuhan Ekonomi 2013 realisasi pertumbuhan di bawah target APBN-P LAPANGAN USAHA Sem 1-2013 APBN-P 2013 RAPBN-2014 Pertanian, Peternakan, Kehutanan & Perikanan 3.4 3.7 3.5 Pertambangan dan Penggalian -0.7 2.0 1.5 Industri Pengolahan 5.9 6.1 6.4 Listrik, Gas dan Air Bersih 6.6 6.4 5.8 Konstruksi 6.9 7.3 6.8 Perdagangan, Hotel dan Restoran 6.5 8.3 8.1 Pengangkutan dan Komunikasi 10.7 11.1 10.1 Keuangan, Real Estat dan Jasa Perusahaan 8.2 6.0 6.0 Jasa-jasa 5.5 5.2 6.6 PDB 5.9 6.3 6.4 Sumber: BPS
  • 5. Pertumbuhan Ekonomi 2013 berdasarkan pengeluaran Jenis Pengeluaran Pertumbuhan Semester I-2013 2013 2014 Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga 5,1 5,0 5,3 Pengeluaran Konsumsi Pemerintah 1,4 6,7 5,4 Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB 5,2 6,9 8,8 Ekspor Barang dan Jasa 4,2 6,6 7,4 Dikurangi Impor Barang dan Jasa 0,3 6,1 7,5 PDB 5,9 6,3 6,4 Sumber: BPS
  • 6. Peran Wilayah dalam Pembentukan PDB peran Kalimantan merosot akibat penurunan ekspor Wilayah/pulau 2012 Q2-13 Sumatera 23,77 23,90 Jawa 57,62 58,15 Bali dan Nusa Tenggara 2,51 2,50 Kalimantan 9,30 8,73 Sulawesi 4,74 4,81 Maluku dan Papua 2,06 1,91 Total 100,0 100,0 Sumber: BPS
  • 7. Perkembangan Harga Komoditas merosot mengikuti kondisi ekonomi global Sumber: IMF
  • 8. Perkembangan Ekspor & Impor ekspor melemah akibat penurunan harga & permintaan Sumber: BPS
  • 9. Komoditas Nilai (Juta US$) Share Komoditas Nilai (Juta US$) Share Komoditas Nilai (Juta US$) Share Hasil pertanian 437.5 3.7% Hasil industri 9,198.5 76.8% Hasil pertambangan dan lainnya 2,266.2 18.9 % Udang 120.1 1.0% Minyak sawit 1,431.3 12.0% Batubara 1,948.6 16.3% Biji kopi 93.2 0.8% Tekstil dan produk tekstil 1,095.3 9.2% Biji tembaga 67.5 0.6% Ikan dan lain-lain 78.3 0.7% Peralatan listrik, alat ukur dan optik 843.0 7.0% Biji nikel 111.1 0.9% Biji coklat 39.8 0.3% Karet olahan 745.9 6.2% Bauksit 98.8 0.8% Rempah-rempah 22.5 0.2% Produk logam dasar 713.9 6.0% Granit - 0.0% Buah-buahan 14.7 0.1% Makanan olahan 471.8 3.9% Hasil pertambangan lainnya 39.8 0.3% Teh 10.6 0.1% Alas kaki 336.9 2.8% Hasil sektor lainnya 0.5 0.0% Damar dan getah damar 9.9 0.1% Kertas dan barang dari kertas 314.5 2.6% Klasifikasi Lain 67.6 0.6% Bahan nabati 9.9 0.1% Produk kayu olahan 291.4 2.4% Jumlah, fob 11,969.8 100.0% Tembakau 5.7 0.0% Bahan kimia 267.1 2.2% Lainnya 32.8 0.3% Hasil Industri Lainnya 2,687.4 22% Impor Berdasarkan Komoditas, Juni 2013
  • 10. Jenis Barang Nilai (Juta US$) Persentase (%) Barang konsumsi 2,313 14% Makanan dan minuman, baku, untuk rumah tangga 174 1% Makanan dan minuman, olahan, untuk rumah tangga 235 1% Mobil penumpang 89 1% Alat angkutan bukan untuk industri 24 0% Barang konsumsi tahan lama 152 1% Barang konsumsi semi-tahan lama 206 1% Barang konsumsi tidak tahan lama 204 1% Bahan bakar dan pelumas, olahan, produk minyak 1,204 7% Barang yang tidak dirinci secara spesifik 25 0% Bahan baku dan bahan penolong 11,071 69% Makanan dan minuman, baku untuk industri 383 2% Makanan dan minuman, olahan untuk industri 527 3% Bahan pasokan, baku untuk industri 550 3% Bahan pasokan, olahan untuk industri 4,637 29% Suku cadang dan perlengkapan untuk barang modal 1,543 10% Suku cadang dan perlengkapan untuk alat angkutan 663 4% Bahan bakar dan pelumas, baku 1,121 7% Bahan bakar dan pelumas, olahan 1,647 10% Barang modal 2,621 16% Barang modal (kecuali alat angkutan) 2,133 13% Mobil penumpang 89 1% Alat angkutan lainnya, untuk industri 399 2% Impor yang tidak dapat diklasifikasikan 3) 92 1% Jumlah, cif 16,097 100% Impor Berdasarkan Barang (Juni, 2013)
  • 12. Investasi berdasarkan Wilayah PMA berpusat di Jawa, PMDN terbesar di Kaltim PMDNPMA Sumber: BKPM 81% 74% 82% 91% 87% 71% 63% 56% 60% 19% 26% 18% 9% 13% 29% 37% 44% 40% 0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% 70% 80% 90% 100% 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 Sem-1 2013 Jawa Luar Jawa 48% 63% 54% 60% 21% 58% 49% 57% 49% 52% 37% 46% 40% 79% 42% 51% 43% 51% 0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% 70% 80% 90% 100% 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 Sem-1 2013 Jawa Luar Jawa
  • 13. Realisasi investasi berdasarkan sektor (Q2-2-13) sektor pertambangan masih paling diminati PMDN PMA Sumber: BKPM
  • 14. Inflasi & BI Rate Naik 75 bps dalam 2 bln terakhir, BI ‘gagal’ redam inflasi Sumber: BI
  • 15. Nilai Tukar Rupiah pelemahan Rupiah dipicu faktor eksternal & internal Rp/US$ Fluktuasi Mata Uang Asia, (23/8, ytd) Depresiasi App. Sumber: Oanda -19% -14% -12% -11% -7% -5% -5% 0% 2% -20% -15% -10% -5% 0% 5% Rupee Yen Rupiah Ringgit Peso Bath Won Dollar HK Yuan 10,776 8,800 9,000 9,200 9,400 9,600 9,800 10,000 10,200 10,400 10,600 10,800 11,000 Rp/US$
  • 16. Perkembangan IHSG 5214.98 4174.98 0 1000 2000 3000 4000 5000 6000 Jan-08 Jan-09 Jan-10 Jan-11 Jan-12 Jan-13 -9.33 -6.35 -4.62 -3.87 -3.5 -3.4 -2.47 1.9 6.00 9.43 14.19 31.41 -20 -10 0 10 20 30 40 China S. Korea India Thailand Hongkong Indonesia Singapore Malaysia Philippines UK USA Japan % Pertumbuhan Indeks Saham Asia, 2013 (ytd*) *22 Agustus 2013
  • 17. Cadangan Devisa menurun akibat intervensi BI & defisit BOP Sumber: BI 107 93 0 20 40 60 80 100 120 140 Jan-08 Mar-08 May-08 Jul-08 Sep-08 Nov-08 Jan-09 Mar-09 May-09 Jul-09 Sep-09 Nov-09 Jan-10 Mar-10 May-10 Jul-10 Sep-10 Nov-10 Jan-11 Mar-11 May-11 Jul-11 Sep-11 Nov-11 Jan-12 Mar-12 May-12 Jul-12 Sep-12 Nov-12 Jan-13 Mar-13 May-13 Jul-13 MiliarUS$
  • 18. Perbandingan Cadangan Devisa 82 105 141 175 258 288 328 1,250 3,440 - 500 1,000 1,500 2,000 2,500 3,000 3,500 4,000 Philippines Indonesia Malaysia Thailand Singapore India Korea, republic of Japan China Billion of US$ * Per Juny, China March
  • 19. Penyumbang Defisit Transaksi Berjalan impor minyak mentah dan BBM terus meningkat Barang , 1,641 Nonmigas, 4,637 Minyak, -6,497 Gas, 3,501 Jasa - jasa, -2,313 Pendapatan, -5,694 -10,000 -8,000 -6,000 -4,000 -2,000 0 2,000 4,000 6,000 8,000 10,000 12,000 MillionsofUSD Sumber : BI
  • 20. Suku Bunga Kredit Perbankan meningkat mengikuti BI Rate/inflasi Sumber: BI
  • 21. APBN
  • 22. Postur APBN (Triliun Rupiah) URAIAN 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 (APBNP) (RAPBN) A. PENDAPATAN NEGARA 981,6 848,8 995,3 1.210,6 1.338,1 1.502,0 1.662,5 B. BELANJA NEGARA 985,7 937,4 1.042,1 1.295,0 1.491,4 1.726,2 1.816,7 C. KESEIMBANGAN PRIMER 84,3 5,2 41,5 8,9 (52,8) (111,7) (34,7) D. SURPLUS/(DEFISIT) ANGGARAN (4,1) (88,6) (46,8) (84,4) (153,3) (224,2) (154,2) % defisit terhadap PDB (0,08) (1,58) (0,73) (1,14) (1,86) (2,38) (1,49) E. PEMBIAYAAN 84,1 112,6 91,6 130,9 175,2 224,2 154,2 Kelebihan/(Kekurangan) Pembiayaan 80,0 24,0 44,7 46,5 21,9 0,0 0,0
  • 23. Pendapatan APBN Pendapatan Negara APBN 2013 APBN-P 2013 RAPBN 2014 I. PENDAPATAN DALAM NEGERI 1,525.2 1,497.5 1,661.1 1. Penerimaan Perpajakan 1,193.0 1,148.4 1,310.2 a. Pendapatan Pajak Dalam Negeri 1,134.3 1,099.9 1,256.3 1) Pendapatan Pajak Penghasilan 584.9 538.8 591.6 a) Pendapatan PPh Migas 71.4 74.3 68.4 b) Pendapatan PPh Nonmigas 513.5 464.5 523.3 2) Pendapatan PPN dan PPBM 423.7 423.7 518.9 3) Pendapatan Pajak Bumi dan Bangunan 27.3 27.3 25.5 4) Pendapatan Cukai 92.0 104.7 114.3 5) Pendapatan Pajak lainnya 6.3 5.4 6.0 b. Pendapatan Pajak Perdagangan Internasional 58.7 48.4 53.9 1) Pendapatan Bea Masuk 27.0 30.8 33.9 2) Pendapatan Bea Keluar 31.7 17.6 20.0 2. Penerimaan Negara Bukan Pajak 332.2 349.2 350.9 a. Penerimaan Sumber Daya Alam 197.2 203.7 198.1 1) Pendapatan SDA Migas 174.9 180.6 171.3 a) Pendapatan Minyak Bumi 120.9 129.3 127.2 b) Pendapatan Gas Bumi 54.0 51.3 44.1 2) Pendapatan SDA Nonmigas 22.3 23.1 26.7 a) Pendapatan Pertambangan Mineral dan Batu Bara 17.6 18.1 21.3 b) Pendapatan Kehutanan 4.2 4.3 4.7 c) Pendapatan Perikanan 0.2 0.3 0.3 d) Pendapatan Panas Bumi 0.4 0.5 0.5 b. Pendapatan Bagian Laba BUMN 33.5 36.5 37.0 c. PNBP Lainnya 78.0 85.5 91.1 d. Pendapatan BLU 23.5 23.5 24.8 II. PENERIMAAN HIBAH 4.5 4.5 1.4 TOTAL 1,529.7 1,502.0 1,662.5
  • 24. Komposisi Pendapatan RAPBN 2014 Perpajakan 1310.20 79% PNBP 350.9 21% Hibah 1.40 0% Pendapatan SDA Migas 171.3T 49% Pendapatan SDA Nonmigas 26.7T 8% Laba BUMN 37T 10% PNBP Lainnya 91.1T 26% Pendapatan BLU 24.8T 7%
  • 25. Pendapatan: Pendapatan Pajak dan Nonpajak 0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% 70% 80% 90% 100% APBNP RAPBN 2008200920102011201220132014 Penerimaan Pajak Penerimaan Bukan Pajak
  • 26. 2010 2011 2012 APBNP 2013 RAPBN 2014 I. Belanja Pemerintah Pusat 697 884 1,010.6 1,197 1,230 1. Belanja K/L 333 418 489 622 613 2. Belanja Non K/L 365 466 521 575 618 II. Transfer ke Daerah 345 411 481 529 586 1. Dana Perimbangan 317 347 411 446 482 2. Dana Otonomi Khusus dan Penyesuaian 28 64 69 84 105 BELANJA NEGARA 1,042 1,295 1,491.4 1,726 1,817 Komposisi Belanja Negara
  • 27. Komposisi Belanja RAPBN 2014 Belanja KL 612.7T 34% Belanja Non KL 617.7T 34% Dana Perimbangan 481.8T 26% Dana Otonomi Khusus dan Penyesuaian 104.6T 6%
  • 28. Jenis Belanja APBN 2013 % PDB APBN-P 2013 % PDB RAPBN 2014 % PDB Belanja Pegawai 241,6 2,6 233,0 2,5 276,7 2,7 Belanja Barang 200,7 2,2 206,5 2,2 203,7 2,0 Belanja Modal 184,4 2,0 192,6 2,0 205,8 2,0 Pembayaran Bunga Utang 113,2 1,2 112,5 1,2 119,5 1,2 Subsidi 317,2 3,4 348,1 3,7 336,2 3,2 Belanja Hibah 3,6 0,0 2,3 0,0 3,5 0,0 Bantuan Sosial 73,6 0,8 82,5 0,9 55,9 0,5 Belanja Lain-lain 20,0 0,2 19,3 0,2 28,9 0,3 Jumlah 1.154,4 12,5 1196,8 12,7 1230,3 11,9 Perkembangan Belanja Pemerintah Pusat
  • 29. Belanja Pemerintah Pusat, RAPBN 2014 Belanja Hibah 0% Belanja Lain- lain 2% Bantuan Sosial 5% Pembayaran Bunga Utang 10% Belanja Barang 17% Belanja Modal 17% Belanja Pegawai 22% Subsidi 27% Tidak Wajib, 31.50% Wajib, 68.50%
  • 30. Perkembangan belanja modal 73 76 80 118 145 184 193 206 00 50 100 150 200 250 2008 2009 2010 2011 2012 APBN 2013 APBNP 2013 2014 Triliun Rupiah
  • 31. Rasio Ketergantungan Fiskal Nasional 17.7 17.8 18.9 19.6 19.5 20.6 79.7 79.6 78.5 79.1 74.8 73.8 0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 2008 2009 2010 2011 2012 2013 % PAD/Pendapatan Transfer/Pendapatan
  • 32. Jenis 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 Energi 223.0 94.6 140.0 255.6 306.5 299.8 284.7 1 Subsidi BBM 139.1 45.0 82.4 165.2 211.9 199.9 194.9 2 Subsidi Listrik 83.9 49.5 57.6 90.4 94.6 100.0 89.8 Non Energi 52.3 43.5 52.8 39.7 39.9 48.3 51.6 1 Subsidi Pangan 12.1 13.0 15.2 16.5 19.1 21.5 18.8 2 Subsidi Pupuk 15.2 18.3 18.4 16.3 14.0 17.9 21.0 3 Subsidi Benih 1.0 1.6 2.2 0.1 0.1 1.5 1.6 4 PSO 1.7 1.3 1.4 1.8 1.9 1.5 2.2 5 Kredit Program 0.9 1.1 0.8 1.5 1.1 1.2 3.2 6 Subsidi Minyak Goreng 0.1 7 Subsidi Pajak 21.0 8.2 14.8 3.4 3.8 4.6 4.7 8 Subsidi Kedelai 0.2 Jumlah 275.3 138.1 192.7 295.4 346.4 348.1 336.2 Perkembangan subsidi: energi dan non energi Rp triliun
  • 33. Perkembangan nilai defisit & defisit terhadap GDP (%) defisit terus melebar memberikan sinyal pemerintah tidak aware dengan defisit neraca pembayaran -2.5 -2 -1.5 -1 -0.5 0 -250 -200 -150 -100 -50 0 (APBNP) (RAPBN) 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 Defisit % defisit terhadap PDB
  • 34. 2010 2011 2012 APBNP 2013 RAPBN 2014 PEMBIAYAAN 91,6 130,9 175,2 224,2 154,2 Pembiayaan Dalam Negeri 96,1 148,7 198,6 241,1 173,2 1. Perbankan dalam negeri 22,2 48,9 62,7 34,6 6 4,3 2. Non perbankan dalam negeri 73,9 99,8 135,9 206,5 168,9 Pembiayaan Luar Negeri (Neto) 4,6 17,8 (23,5) (16,9) (19,0) 1. Penarikan pinjaman LN (bruto) 54,8 33,7 31,4 49,0 43,2 2. Penerusan Pinjaman (SLA) (8,7) (4,2) (3,8) (6,7) (5,3) 3. Pembayaran Cicilan Pokok Utang Luar Negeri 50,6 47,3 (51,1) (59,2) (56,9) Kelebihan/(Kekurangan) Pembiayaan 44,7 46,5 21,9 0,0 0 0,0 Perkembangan Pembiayaan APBN
  • 35. Perkembangan Utang Pemerintah kebijakan defisit membuat utang terus menggunung Sumber: Kemenkeu
  • 36. Yield obligasi mata uang lokal 10 tahun Negara-negara Asia (23/8/2013) Yield Indonesia terus membubung akibat inflasi Sumber: ADB 0.8 2.6 2.7 2.9 3.3 3.7 3.9 4.1 4.2 8.4 9.2 0.0 1.0 2.0 3.0 4.0 5.0 6.0 7.0 8.0 9.0 10.0 Japan Hongkong Singapore USA Philippines Korea Malaysia China Thailand Indonesia Vietnam
  • 37. Utang Luar Negeri Pemerintah & Swasta utang swasta meningkat tajam tekanan terhadap moneter Sumber: BI
  • 38. Indonesia Debt Service Ratio sudah melampaui ambang batas 30% 26.0 18.7 17.6 18.3 17.2 21.1 19.8 21.3 34.9 41.4 0 5.0 10.0 15.0 20.0 25.0 30.0 35.0 40.0 45.0 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 Q2-2013 %
  • 39. Cadangan Devisa untuk impor dan pembayaran UL Pemerintah terus menurun 6.0 4.6 4.6 5.8 4.0 6.5 7.4 6.5 6.1 5.4 0 1.0 2.0 3.0 4.0 5.0 6.0 7.0 8.0 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 Q2-2013 Bulan