SlideShare a Scribd company logo
1 of 3
PEMERINTAH KABUPATEN MUNA
AKADEMI KEPERAWATAN
JL. POROS RAHA-TAMPO KM.6 MOTEWE TELP. 0403-22945
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
IMPLAN
No Komponen Penilaian/ Keterampilan NILAI
1 2 3 4
I Pemasangan dan pelepasan Implant
Prosedur pemasangan:
1) Terhadap calon akseptor dilakukan konseling dan KIE yang
selengkap mungkin mengenai Inplant ini sehingga calon akseptor
betul-betul mengetahui , mengerti dan menerimanya sebagai cara
kontrasepsi yang akan dipakai.
2) Pemasangan implant di lakukan pada bagian dalam lengan atas
atau lengan bawah. Kira-kira 6-8cm diatas atau dibawah siku,
melalui insisi tunggal. Dalam bentuk kipas dan di masukkan tepat
dibawah kulit.
3) Persiapan alat-alat yang di perlukan:
• Sabun antiseptic
• Kasa steril
• Cairan antiseptic (Betadhine)
• Kain steril yang mempunyai lubang
• Obat anestesi local
• Seprit dan jarum suntik
• Troika no.10
• Sepasang handscoon steril
• Satu set kapsul inplant (6buah).
• Scalpel yang tajam
4) Teknik pemasangan
Pasien dibaringakan di tempat tidur dan lengan kiri diletakkan di
atas meja kecil di samping tempat tidur pasien.
Daerah tempat pemasangan (lengan kiri atas) dicuci denagan sabun
antiseptic kemudian diberi cairan antiseptic
Daerah tempat pemasangan inplant di tutup dengan kain steril yang
berlubang.
Lakukan injeksi obat anastesi kira-kira 6-10cm di atas lipatan siku
Setelah itu dibuat insisi lebih kurang sepanjang 0,5cm dengan
scalpel yang tajam.
Troika dimasukkan melalui lubang insisi sehingga sampai pada
jaringan bawah kulit,
Kemudian kapsul dimasukan kedalam troikar dan didorong dengan
plunger sampaim kapsul terletak dibawah kulit.
II Kemudian dilakukan secara berturut-turut sampai kapsul keenam.
Keenam kapsul dibawah kulit diletakkan sedemikian rupa sehingga
susunanya seperti kipas.
Setelah semua kapsul berada dibawh kulit, troikar ditarik pelan-pelan
keluar.
Control luka apakah ada perdarahan atau tidak.
Jika tidak ada perdarahan tutup luka dengan kasa steril, kemudian
diplester , umumnya tidak diperlukan jahitan.
Nasehati pasien agar luka jangan basah selama lebih kurang 4hari dan
datang kembali jika ada keluhan-keluhan yang mengganggu.
Pengangkatan atau ekstraksi
Teknik pengeluaran implant umumnya lebih sulit dari pada insersi.
Persoalannya timbul apabila implant dipasang terlalu dalam atau bila
timbul jaringan fibrous sekeliling implant.
Pengangkatan inplant dilakukan atas indikasi sebagai berikut:
• Atas permintaan pasien ( seperti jika ingin hamil lagi)
• Timbulnya efek samping yang sangat mengganggu dan tidak dapat
diatasi dengan pengobatan biasa.
• Sudah habis masa pakainya
• Terjadi kehamilan
Prosedur pengangkatan:
a) Alat-alat yang diperlukan
Selain dari alat-alat yang diperlukan sewaktu pemasangan kapsul
inplant diperlukan satu forceps lurus dan satu forceps bengkok.
b) Tentukan letak posisi kapsul inplant (kapsul 1-6) kalau perlu kapsul
didorong kea rah tempat insisi akan di lakukan.
Daerah insisi didisinfeksi, kemudian ditutup dengan kain steril yang
berlubang.
Lakukan anastesi local, jangan menyuntikkan anastesi local di atas
Implant karena pembengkakan kulit dapat menghalangi pandangan
dari letak implannya.
Kemudian lakukan insisi selebar lebih kurang 5-7mm ditempat yang
paling dekat dengan kapsul inplant.
Forsep dimasukkan melalui lubang insisi dan kapsul didorong dengan
jari tangan ke arah ujung forceps.
Forceps dibuka lalu kapsul dijepit dengan ujung forceps
Kapsul yang sudah dijepit kemudian ditarik pelan-pelan. Kalau perlu
dapat dibantu dengan mendorong kapsul dengan jari tangan lain.
Adakalanya kapsul sudah terbungkus dengan jaringan disekitarnya.
Dalam hal ini lakkukanlah insisi pada jaringan yang membungkus
kapsul tersebut pelan-pelan sampai kapsul menjadi bebas sehingga
mudah menariknya keluar.
Lakukanlah prosedur ini berturut-turut untuk mengeluarkan kapsul
lainnya. Jika sewaktu mengeluarkan kapsul inplant terjadi perdarahan,
hentikanlah perdarahan terlebih dahulu umpama dengan menekan
daerah yang berdarah tersebut dengan kain kasa steril.
Setelah semua kapsul dikeluarkan dan tidak di jumpai lagi
perdarahan, tutuplah luka insisi dengan kasa steril, kemudian
diplester.
Umumnya tidak diperlukan jahitan pada kulit, apabila akseptor ingin
dipasang implant yang baru ini dapat segera dilakukan.
Nasehati pasien agar luka tidak basah dan selalu dalam keadaan
bersih selama lebih kurang 4hari.
Sampai saat ini dikenal 4cara pelepasan implant, yaitu sebagai
berikut:
Cara POP-OUT. (Darney, Klaise dan Walker)
Merupakan teknis pilihan bila memungkinkan karena tidak
traumatis, sekalipun tidak selalu mudah untuk mengerjakanya.
Dorong ujung proksimal “kapsul”(arah bahu) kearah distal dengan
ibu jari sehingga mendekati lubang insisi, sementara jari telunjuk
menahan bagian tengah “kapsul”, sehingga ujung distal “kapsul”
menekan kulit.
Bila perlu, bebaskan jaringan yang menyelubungi ujung “kapsul”
dengan scalpel/bisturi. Tekan dengan lembut ujunng kapsul melalui
lubang insisi sehingga ujung tesebut akan menyembul/pop-out
melalui lubang insisi.
Cara STANDART
Bila cara “POP-OUT” tidak berhasil atau tidak mungkin
dikerjakan, maka dipakai cara standart.
Jepit ujung distal “kapsul” dengan klem Mosquito, sampai kira-kira
0,5-1cm dari ujung klemnya masuk dibawah kulit melalui lubang
insisi. Putar pegangan klem pada posisi 180◦ disekitar sumbu
utamanya mengarah ke bahu akseptor. Bersihkan jaringan-jaringan
yang menempel di sekeliling klem dan “kapsul” dengan skalpet
atau kasa steril sampai kapsul terlihat dengan jelas.
Tangkap ujung kapsul yang sudah terlihat dengan klem Crile,
lepaskan klem Mosquito, dan keluarkan kapsul dengan klem Crile.
Cabut/keluarkan “kapsul-kapsul” lainnya dengan cara yang sama.
Cara “U”
Teknik ini dikembangkan oleh Dr. Untung Prawirohardjo dari
Semarang. Dibuat insisi memanjang selebar 4mm, kira-kira 5mm
proksimal dari ujung distal “kapsul”, diantara kapsul ke-3 dan ke-4.
“kapsul” yang akan dicabut difiksasi dengan meletakkan jari
telunjuk tangan kiri sejajar di samping”kapsul”.Kapsul di pegang
dengan klem atau forcep kurang lebih 5 menit dari ujung distalnya.
Kemudian klem di putar ke arah pangkal lengan atas/bahu akseptor
sehingga kapsul terlihat dibawah lubang insisi dan dapat di
bersihkan dari jaringan-jaringan yang menyelubunginya dengan
memakai scalpel. Untuk seterusnya dicabut keluar.
Total Nilai
Keterangan :
Nilai 1 : Tidak dilakukan (25%)
Nilai 2 : Dilakukan salah (50%)
Nilai 3 : Dilakukan kurang tepat (75%)
Nilai 4 : Dilakukan dengan sempurna (100%)
Nilai Batas Lulus ≥ 75%
Penilaian :
Jumlah Nilai Yang Didapat
Nilai : x 100%
Jumlah Score Tertinggi
Raha, ……………………......2015
Evaluator
Ns. WA ODE FITRI NINGSIH, S.Kep
NIP.19850104 201101 2 014

More Related Content

What's hot

Modul 9 Asas Kejururawatan
Modul 9   Asas KejururawatanModul 9   Asas Kejururawatan
Modul 9 Asas Kejururawatanjunehyde
 
Injek
Injek Injek
Injek fadzan
 
Injeksi intravena
Injeksi intravenaInjeksi intravena
Injeksi intravenaADHP
 
8.modul 9 asas kejururawatan
8.modul 9   asas kejururawatan8.modul 9   asas kejururawatan
8.modul 9 asas kejururawatanpenawar
 
Kuliah aseptik-dan-antiseptik
Kuliah aseptik-dan-antiseptikKuliah aseptik-dan-antiseptik
Kuliah aseptik-dan-antiseptikfikri asyura
 
Teknik aseptik-dan-sterilisasi
Teknik aseptik-dan-sterilisasiTeknik aseptik-dan-sterilisasi
Teknik aseptik-dan-sterilisasiSugeng Ma'arif
 
Formulir laporan tindakan imunisasi
Formulir laporan tindakan imunisasiFormulir laporan tindakan imunisasi
Formulir laporan tindakan imunisasiVera Mariyam Wisnufi
 
Leaflatpemeriksaan genetalia reg 1
Leaflatpemeriksaan genetalia reg 1Leaflatpemeriksaan genetalia reg 1
Leaflatpemeriksaan genetalia reg 1Warung Bidan
 
Rekomendasi Standar Penggunaan APD Untuk Penanganan Covid-19 Di Indonesia
Rekomendasi Standar Penggunaan APD Untuk Penanganan Covid-19 Di IndonesiaRekomendasi Standar Penggunaan APD Untuk Penanganan Covid-19 Di Indonesia
Rekomendasi Standar Penggunaan APD Untuk Penanganan Covid-19 Di IndonesiaJalinKrakatau
 
parenteral intracutan
parenteral intracutanparenteral intracutan
parenteral intracutanKhoirul Ummah
 

What's hot (16)

1. leaflet intra cutan (ic)
1. leaflet intra cutan (ic)1. leaflet intra cutan (ic)
1. leaflet intra cutan (ic)
 
Macam2 dan cara penyuntikan
Macam2 dan cara penyuntikanMacam2 dan cara penyuntikan
Macam2 dan cara penyuntikan
 
Modul 9 Asas Kejururawatan
Modul 9   Asas KejururawatanModul 9   Asas Kejururawatan
Modul 9 Asas Kejururawatan
 
Injek
Injek Injek
Injek
 
La rangki injeksi intravena n subkutan
La rangki injeksi intravena n subkutanLa rangki injeksi intravena n subkutan
La rangki injeksi intravena n subkutan
 
Infus io
Infus ioInfus io
Infus io
 
Ppt kdpk
Ppt kdpkPpt kdpk
Ppt kdpk
 
Injeksi intravena
Injeksi intravenaInjeksi intravena
Injeksi intravena
 
8.modul 9 asas kejururawatan
8.modul 9   asas kejururawatan8.modul 9   asas kejururawatan
8.modul 9 asas kejururawatan
 
Kuliah aseptik-dan-antiseptik
Kuliah aseptik-dan-antiseptikKuliah aseptik-dan-antiseptik
Kuliah aseptik-dan-antiseptik
 
Teknik aseptik-dan-sterilisasi
Teknik aseptik-dan-sterilisasiTeknik aseptik-dan-sterilisasi
Teknik aseptik-dan-sterilisasi
 
Formulir laporan tindakan imunisasi
Formulir laporan tindakan imunisasiFormulir laporan tindakan imunisasi
Formulir laporan tindakan imunisasi
 
Leaflatpemeriksaan genetalia reg 1
Leaflatpemeriksaan genetalia reg 1Leaflatpemeriksaan genetalia reg 1
Leaflatpemeriksaan genetalia reg 1
 
Rekomendasi Standar Penggunaan APD Untuk Penanganan Covid-19 Di Indonesia
Rekomendasi Standar Penggunaan APD Untuk Penanganan Covid-19 Di IndonesiaRekomendasi Standar Penggunaan APD Untuk Penanganan Covid-19 Di Indonesia
Rekomendasi Standar Penggunaan APD Untuk Penanganan Covid-19 Di Indonesia
 
parenteral intracutan
parenteral intracutanparenteral intracutan
parenteral intracutan
 
Tata cara akdr
Tata cara akdrTata cara akdr
Tata cara akdr
 

Viewers also liked

ভয়ানক জাদুকর
ভয়ানক জাদুকরভয়ানক জাদুকর
ভয়ানক জাদুকরIlyas Qadri Ziaee
 
Planejamento de Comunicação - Resgate
Planejamento de Comunicação - ResgatePlanejamento de Comunicação - Resgate
Planejamento de Comunicação - ResgateLuiza Araujo
 
Energy services in practice – Saving energy and directly earn money
Energy services in practice – Saving energy and directly earn moneyEnergy services in practice – Saving energy and directly earn money
Energy services in practice – Saving energy and directly earn moneyIEA DSM Implementing Agreement (IA)
 
Emec 1 question
Emec 1 questionEmec 1 question
Emec 1 questionRavi Anand
 
Comparision Of Various Lossless Image Compression Techniques
Comparision Of Various Lossless Image Compression TechniquesComparision Of Various Lossless Image Compression Techniques
Comparision Of Various Lossless Image Compression TechniquesIJERA Editor
 
Modelling of runoff response in a semi-arid coastal watershed using SWAT
Modelling of runoff response in a semi-arid coastal watershed using SWATModelling of runoff response in a semi-arid coastal watershed using SWAT
Modelling of runoff response in a semi-arid coastal watershed using SWATIJERA Editor
 
Conventional Design Calculation &3D Modeling of Metal Forming Heavy duty Hydr...
Conventional Design Calculation &3D Modeling of Metal Forming Heavy duty Hydr...Conventional Design Calculation &3D Modeling of Metal Forming Heavy duty Hydr...
Conventional Design Calculation &3D Modeling of Metal Forming Heavy duty Hydr...IJERA Editor
 
Visible Light Induced Selective Photocatalytic Oxidation of Benzyl Amine to N...
Visible Light Induced Selective Photocatalytic Oxidation of Benzyl Amine to N...Visible Light Induced Selective Photocatalytic Oxidation of Benzyl Amine to N...
Visible Light Induced Selective Photocatalytic Oxidation of Benzyl Amine to N...IJERA Editor
 
Experimental Study and Optimisation of Mrr In CNC Plasma ARC Cutting
Experimental Study and Optimisation of Mrr In CNC Plasma ARC CuttingExperimental Study and Optimisation of Mrr In CNC Plasma ARC Cutting
Experimental Study and Optimisation of Mrr In CNC Plasma ARC CuttingIJERA Editor
 

Viewers also liked (20)

Pengumuman+lowongan+pekerjaan
Pengumuman+lowongan+pekerjaanPengumuman+lowongan+pekerjaan
Pengumuman+lowongan+pekerjaan
 
Kumpulan doa dalam islam
Kumpulan doa dalam islamKumpulan doa dalam islam
Kumpulan doa dalam islam
 
Tika
TikaTika
Tika
 
Pengaruh telepon genggam terhadap remaja
Pengaruh telepon genggam terhadap remajaPengaruh telepon genggam terhadap remaja
Pengaruh telepon genggam terhadap remaja
 
126
126126
126
 
Undangan pernikahan sederhana
Undangan pernikahan sederhanaUndangan pernikahan sederhana
Undangan pernikahan sederhana
 
ভয়ানক জাদুকর
ভয়ানক জাদুকরভয়ানক জাদুকর
ভয়ানক জাদুকর
 
Planejamento de Comunicação - Resgate
Planejamento de Comunicação - ResgatePlanejamento de Comunicação - Resgate
Planejamento de Comunicação - Resgate
 
La era del progreso
La era del progresoLa era del progreso
La era del progreso
 
Contoh aplikasi
Contoh aplikasiContoh aplikasi
Contoh aplikasi
 
Rpp tema 4 sub 1
Rpp tema 4 sub 1Rpp tema 4 sub 1
Rpp tema 4 sub 1
 
Energy services in practice – Saving energy and directly earn money
Energy services in practice – Saving energy and directly earn moneyEnergy services in practice – Saving energy and directly earn money
Energy services in practice – Saving energy and directly earn money
 
Rpp tema 4 sub 2
Rpp tema 4 sub 2Rpp tema 4 sub 2
Rpp tema 4 sub 2
 
Emec 1 question
Emec 1 questionEmec 1 question
Emec 1 question
 
Rpp tema 4 sub 3
Rpp tema 4 sub 3Rpp tema 4 sub 3
Rpp tema 4 sub 3
 
Comparision Of Various Lossless Image Compression Techniques
Comparision Of Various Lossless Image Compression TechniquesComparision Of Various Lossless Image Compression Techniques
Comparision Of Various Lossless Image Compression Techniques
 
Modelling of runoff response in a semi-arid coastal watershed using SWAT
Modelling of runoff response in a semi-arid coastal watershed using SWATModelling of runoff response in a semi-arid coastal watershed using SWAT
Modelling of runoff response in a semi-arid coastal watershed using SWAT
 
Conventional Design Calculation &3D Modeling of Metal Forming Heavy duty Hydr...
Conventional Design Calculation &3D Modeling of Metal Forming Heavy duty Hydr...Conventional Design Calculation &3D Modeling of Metal Forming Heavy duty Hydr...
Conventional Design Calculation &3D Modeling of Metal Forming Heavy duty Hydr...
 
Visible Light Induced Selective Photocatalytic Oxidation of Benzyl Amine to N...
Visible Light Induced Selective Photocatalytic Oxidation of Benzyl Amine to N...Visible Light Induced Selective Photocatalytic Oxidation of Benzyl Amine to N...
Visible Light Induced Selective Photocatalytic Oxidation of Benzyl Amine to N...
 
Experimental Study and Optimisation of Mrr In CNC Plasma ARC Cutting
Experimental Study and Optimisation of Mrr In CNC Plasma ARC CuttingExperimental Study and Optimisation of Mrr In CNC Plasma ARC Cutting
Experimental Study and Optimisation of Mrr In CNC Plasma ARC Cutting
 

Similar to Sop perawatan implan

Sirkumsisi
SirkumsisiSirkumsisi
Sirkumsisiprofzi
 
Pemeriksaan Lengkap Genetalia Wanita dan Pria
Pemeriksaan Lengkap Genetalia Wanita dan PriaPemeriksaan Lengkap Genetalia Wanita dan Pria
Pemeriksaan Lengkap Genetalia Wanita dan Priananda yudip
 
Plebotomi - teknik pengambilan darah vena
Plebotomi - teknik pengambilan darah venaPlebotomi - teknik pengambilan darah vena
Plebotomi - teknik pengambilan darah venaRiskymessyana99
 
2a. Alat Kontrasepsi Dalam Rahim AKDR.pptx
2a. Alat Kontrasepsi Dalam Rahim AKDR.pptx2a. Alat Kontrasepsi Dalam Rahim AKDR.pptx
2a. Alat Kontrasepsi Dalam Rahim AKDR.pptxHikayatWahyu
 
8.modul 9 asas kejururawatan
8.modul 9   asas kejururawatan8.modul 9   asas kejururawatan
8.modul 9 asas kejururawatanpenawar
 
8.modul 9 asas kejururawatan
8.modul 9   asas kejururawatan8.modul 9   asas kejururawatan
8.modul 9 asas kejururawatanpenawar
 
8.modul 9 asas kejururawatan
8.modul 9   asas kejururawatan8.modul 9   asas kejururawatan
8.modul 9 asas kejururawatanpenawar
 
Examination of vaginal discharge with the prosedure
Examination of vaginal discharge with the prosedureExamination of vaginal discharge with the prosedure
Examination of vaginal discharge with the prosedureyetiindrawati3
 
Alat instrumen untuk dilatasi kurettage,amniosentensis,douglas punksi
Alat instrumen untuk dilatasi kurettage,amniosentensis,douglas punksiAlat instrumen untuk dilatasi kurettage,amniosentensis,douglas punksi
Alat instrumen untuk dilatasi kurettage,amniosentensis,douglas punksioktaviani elga
 
MEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).ppt
MEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).pptMEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).ppt
MEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).pptssuserbb0b09
 
Teknik Penjahitan Luka Episiotomi.pptx
Teknik Penjahitan Luka Episiotomi.pptxTeknik Penjahitan Luka Episiotomi.pptx
Teknik Penjahitan Luka Episiotomi.pptxBoyFirnando4
 

Similar to Sop perawatan implan (20)

Sirkumsisi
SirkumsisiSirkumsisi
Sirkumsisi
 
pasang akbk.docx
pasang akbk.docxpasang akbk.docx
pasang akbk.docx
 
Sap materi makro kdpk
Sap materi makro kdpkSap materi makro kdpk
Sap materi makro kdpk
 
BERKHATAN (CIRCUMCISSION)
BERKHATAN (CIRCUMCISSION)BERKHATAN (CIRCUMCISSION)
BERKHATAN (CIRCUMCISSION)
 
Pemeriksaan Lengkap Genetalia Wanita dan Pria
Pemeriksaan Lengkap Genetalia Wanita dan PriaPemeriksaan Lengkap Genetalia Wanita dan Pria
Pemeriksaan Lengkap Genetalia Wanita dan Pria
 
Plebotomi - teknik pengambilan darah vena
Plebotomi - teknik pengambilan darah venaPlebotomi - teknik pengambilan darah vena
Plebotomi - teknik pengambilan darah vena
 
2a. Alat Kontrasepsi Dalam Rahim AKDR.pptx
2a. Alat Kontrasepsi Dalam Rahim AKDR.pptx2a. Alat Kontrasepsi Dalam Rahim AKDR.pptx
2a. Alat Kontrasepsi Dalam Rahim AKDR.pptx
 
8.modul 9 asas kejururawatan
8.modul 9   asas kejururawatan8.modul 9   asas kejururawatan
8.modul 9 asas kejururawatan
 
8.modul 9 asas kejururawatan
8.modul 9   asas kejururawatan8.modul 9   asas kejururawatan
8.modul 9 asas kejururawatan
 
8.modul 9 asas kejururawatan
8.modul 9   asas kejururawatan8.modul 9   asas kejururawatan
8.modul 9 asas kejururawatan
 
Examination of vaginal discharge with the prosedure
Examination of vaginal discharge with the prosedureExamination of vaginal discharge with the prosedure
Examination of vaginal discharge with the prosedure
 
Alat instrumen untuk dilatasi kurettage,amniosentensis,douglas punksi
Alat instrumen untuk dilatasi kurettage,amniosentensis,douglas punksiAlat instrumen untuk dilatasi kurettage,amniosentensis,douglas punksi
Alat instrumen untuk dilatasi kurettage,amniosentensis,douglas punksi
 
MEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).ppt
MEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).pptMEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).ppt
MEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).ppt
 
Teknik Penjahitan Luka Episiotomi.pptx
Teknik Penjahitan Luka Episiotomi.pptxTeknik Penjahitan Luka Episiotomi.pptx
Teknik Penjahitan Luka Episiotomi.pptx
 
Panduan-Bdh-Minor.ppt
Panduan-Bdh-Minor.pptPanduan-Bdh-Minor.ppt
Panduan-Bdh-Minor.ppt
 
SOP bidai.pdf
SOP bidai.pdfSOP bidai.pdf
SOP bidai.pdf
 
Sap materi makro kdpk
Sap materi makro kdpkSap materi makro kdpk
Sap materi makro kdpk
 
Fraktur femur sinistra
Fraktur femur sinistraFraktur femur sinistra
Fraktur femur sinistra
 
Http akdr
Http akdrHttp akdr
Http akdr
 
Alat Kontrasepsi Alamiah dengan Alat
Alat Kontrasepsi Alamiah dengan AlatAlat Kontrasepsi Alamiah dengan Alat
Alat Kontrasepsi Alamiah dengan Alat
 

More from Operator Warnet Vast Raha

Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiOperator Warnet Vast Raha
 

More from Operator Warnet Vast Raha (20)

Stiker kk bondan
Stiker kk bondanStiker kk bondan
Stiker kk bondan
 
Proposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bolaProposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bola
 
Surat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehatSurat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehat
 
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajarSurat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
 
Halaman sampul target
Halaman sampul targetHalaman sampul target
Halaman sampul target
 
Makalah seni kriya korea
Makalah seni kriya koreaMakalah seni kriya korea
Makalah seni kriya korea
 
Makalah makromolekul
Makalah makromolekulMakalah makromolekul
Makalah makromolekul
 
126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul
 
Kafer akbid paramata
Kafer akbid paramataKafer akbid paramata
Kafer akbid paramata
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Mata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budayaMata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budaya
 
Lingkungan hidup
Lingkungan hidupLingkungan hidup
Lingkungan hidup
 
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
 
Odher scout community
Odher scout communityOdher scout community
Odher scout community
 
Surat izin keramaian
Surat izin keramaianSurat izin keramaian
Surat izin keramaian
 
Makalah keganasan
Makalah keganasanMakalah keganasan
Makalah keganasan
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Makalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetikaMakalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetika
 
Undangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepaUndangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepa
 
Bukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajakBukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajak
 

Sop perawatan implan

  • 1. PEMERINTAH KABUPATEN MUNA AKADEMI KEPERAWATAN JL. POROS RAHA-TAMPO KM.6 MOTEWE TELP. 0403-22945 STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR IMPLAN No Komponen Penilaian/ Keterampilan NILAI 1 2 3 4 I Pemasangan dan pelepasan Implant Prosedur pemasangan: 1) Terhadap calon akseptor dilakukan konseling dan KIE yang selengkap mungkin mengenai Inplant ini sehingga calon akseptor betul-betul mengetahui , mengerti dan menerimanya sebagai cara kontrasepsi yang akan dipakai. 2) Pemasangan implant di lakukan pada bagian dalam lengan atas atau lengan bawah. Kira-kira 6-8cm diatas atau dibawah siku, melalui insisi tunggal. Dalam bentuk kipas dan di masukkan tepat dibawah kulit. 3) Persiapan alat-alat yang di perlukan: • Sabun antiseptic • Kasa steril • Cairan antiseptic (Betadhine) • Kain steril yang mempunyai lubang • Obat anestesi local • Seprit dan jarum suntik • Troika no.10 • Sepasang handscoon steril • Satu set kapsul inplant (6buah). • Scalpel yang tajam 4) Teknik pemasangan Pasien dibaringakan di tempat tidur dan lengan kiri diletakkan di atas meja kecil di samping tempat tidur pasien. Daerah tempat pemasangan (lengan kiri atas) dicuci denagan sabun antiseptic kemudian diberi cairan antiseptic Daerah tempat pemasangan inplant di tutup dengan kain steril yang berlubang. Lakukan injeksi obat anastesi kira-kira 6-10cm di atas lipatan siku Setelah itu dibuat insisi lebih kurang sepanjang 0,5cm dengan scalpel yang tajam. Troika dimasukkan melalui lubang insisi sehingga sampai pada jaringan bawah kulit, Kemudian kapsul dimasukan kedalam troikar dan didorong dengan plunger sampaim kapsul terletak dibawah kulit.
  • 2. II Kemudian dilakukan secara berturut-turut sampai kapsul keenam. Keenam kapsul dibawah kulit diletakkan sedemikian rupa sehingga susunanya seperti kipas. Setelah semua kapsul berada dibawh kulit, troikar ditarik pelan-pelan keluar. Control luka apakah ada perdarahan atau tidak. Jika tidak ada perdarahan tutup luka dengan kasa steril, kemudian diplester , umumnya tidak diperlukan jahitan. Nasehati pasien agar luka jangan basah selama lebih kurang 4hari dan datang kembali jika ada keluhan-keluhan yang mengganggu. Pengangkatan atau ekstraksi Teknik pengeluaran implant umumnya lebih sulit dari pada insersi. Persoalannya timbul apabila implant dipasang terlalu dalam atau bila timbul jaringan fibrous sekeliling implant. Pengangkatan inplant dilakukan atas indikasi sebagai berikut: • Atas permintaan pasien ( seperti jika ingin hamil lagi) • Timbulnya efek samping yang sangat mengganggu dan tidak dapat diatasi dengan pengobatan biasa. • Sudah habis masa pakainya • Terjadi kehamilan Prosedur pengangkatan: a) Alat-alat yang diperlukan Selain dari alat-alat yang diperlukan sewaktu pemasangan kapsul inplant diperlukan satu forceps lurus dan satu forceps bengkok. b) Tentukan letak posisi kapsul inplant (kapsul 1-6) kalau perlu kapsul didorong kea rah tempat insisi akan di lakukan. Daerah insisi didisinfeksi, kemudian ditutup dengan kain steril yang berlubang. Lakukan anastesi local, jangan menyuntikkan anastesi local di atas Implant karena pembengkakan kulit dapat menghalangi pandangan dari letak implannya. Kemudian lakukan insisi selebar lebih kurang 5-7mm ditempat yang paling dekat dengan kapsul inplant. Forsep dimasukkan melalui lubang insisi dan kapsul didorong dengan jari tangan ke arah ujung forceps. Forceps dibuka lalu kapsul dijepit dengan ujung forceps Kapsul yang sudah dijepit kemudian ditarik pelan-pelan. Kalau perlu dapat dibantu dengan mendorong kapsul dengan jari tangan lain. Adakalanya kapsul sudah terbungkus dengan jaringan disekitarnya. Dalam hal ini lakkukanlah insisi pada jaringan yang membungkus kapsul tersebut pelan-pelan sampai kapsul menjadi bebas sehingga mudah menariknya keluar. Lakukanlah prosedur ini berturut-turut untuk mengeluarkan kapsul lainnya. Jika sewaktu mengeluarkan kapsul inplant terjadi perdarahan, hentikanlah perdarahan terlebih dahulu umpama dengan menekan daerah yang berdarah tersebut dengan kain kasa steril. Setelah semua kapsul dikeluarkan dan tidak di jumpai lagi perdarahan, tutuplah luka insisi dengan kasa steril, kemudian diplester. Umumnya tidak diperlukan jahitan pada kulit, apabila akseptor ingin dipasang implant yang baru ini dapat segera dilakukan. Nasehati pasien agar luka tidak basah dan selalu dalam keadaan bersih selama lebih kurang 4hari.
  • 3. Sampai saat ini dikenal 4cara pelepasan implant, yaitu sebagai berikut: Cara POP-OUT. (Darney, Klaise dan Walker) Merupakan teknis pilihan bila memungkinkan karena tidak traumatis, sekalipun tidak selalu mudah untuk mengerjakanya. Dorong ujung proksimal “kapsul”(arah bahu) kearah distal dengan ibu jari sehingga mendekati lubang insisi, sementara jari telunjuk menahan bagian tengah “kapsul”, sehingga ujung distal “kapsul” menekan kulit. Bila perlu, bebaskan jaringan yang menyelubungi ujung “kapsul” dengan scalpel/bisturi. Tekan dengan lembut ujunng kapsul melalui lubang insisi sehingga ujung tesebut akan menyembul/pop-out melalui lubang insisi. Cara STANDART Bila cara “POP-OUT” tidak berhasil atau tidak mungkin dikerjakan, maka dipakai cara standart. Jepit ujung distal “kapsul” dengan klem Mosquito, sampai kira-kira 0,5-1cm dari ujung klemnya masuk dibawah kulit melalui lubang insisi. Putar pegangan klem pada posisi 180◦ disekitar sumbu utamanya mengarah ke bahu akseptor. Bersihkan jaringan-jaringan yang menempel di sekeliling klem dan “kapsul” dengan skalpet atau kasa steril sampai kapsul terlihat dengan jelas. Tangkap ujung kapsul yang sudah terlihat dengan klem Crile, lepaskan klem Mosquito, dan keluarkan kapsul dengan klem Crile. Cabut/keluarkan “kapsul-kapsul” lainnya dengan cara yang sama. Cara “U” Teknik ini dikembangkan oleh Dr. Untung Prawirohardjo dari Semarang. Dibuat insisi memanjang selebar 4mm, kira-kira 5mm proksimal dari ujung distal “kapsul”, diantara kapsul ke-3 dan ke-4. “kapsul” yang akan dicabut difiksasi dengan meletakkan jari telunjuk tangan kiri sejajar di samping”kapsul”.Kapsul di pegang dengan klem atau forcep kurang lebih 5 menit dari ujung distalnya. Kemudian klem di putar ke arah pangkal lengan atas/bahu akseptor sehingga kapsul terlihat dibawah lubang insisi dan dapat di bersihkan dari jaringan-jaringan yang menyelubunginya dengan memakai scalpel. Untuk seterusnya dicabut keluar. Total Nilai Keterangan : Nilai 1 : Tidak dilakukan (25%) Nilai 2 : Dilakukan salah (50%) Nilai 3 : Dilakukan kurang tepat (75%) Nilai 4 : Dilakukan dengan sempurna (100%) Nilai Batas Lulus ≥ 75% Penilaian : Jumlah Nilai Yang Didapat Nilai : x 100% Jumlah Score Tertinggi Raha, ……………………......2015 Evaluator Ns. WA ODE FITRI NINGSIH, S.Kep NIP.19850104 201101 2 014