SlideShare a Scribd company logo
1 of 34
MENGENAL 7 METODE SUNAT/KHITAN
(SIRKUMSISI)
Oleh : dr. Abu Hana

Untuk http://kaahil.wordpress.com




Bismillah,

Sirkumsisi (circumcision/khitan) atau dalam Bahasa Indonesia lebih dikenal dengan istilah
“sunat” atau “supit”, merupakan tuntunan syariat Islam yang sangat mulia dan disyariatkan baik
untuk laki-laki maupun perempuan. Orang-orang Yahudi dan Nasrani-pun sekarang juga banyak
yang menjalaninya karena terbukti memberikan manfaat terhadap banyak masalah kesehatan.

Berbagai penelitian menunjukkan bahwa khitan memiliki banyak manfaat untuk kesehatan mulai
dari mencegah penyakit mematikan seperti AIDS hingga kanker. Penelitian lanjutan tentu akan
semakin membuka mata lebar-lebar para praktisi kesehatan bahwa khitan juga sangat bermanfaat
bagi kaum hawa.

“Dua penelitian terakhir malah berhenti lebih awal, karena menunjukkan keefektifan yang tinggi
tentang khitan dibanding kelompok kontrol yang menolak dikhitan,” jelas peneliti dari
Universitas Illinois, Amerika Serikat, Richard Bailey, dalam Konferensi Masyarakat AIDS
Internasional di Sydney, Australia.
Tidaklah mungkin dan mustahil jika Allah Ta’ala dan Rosul-Nya telah menuntunkan suatu
syariat “Khitan” akan membahayakan bagi ummatnya. Justeru yang ada adalah hikmah dan
faedah yang amat besar yang akan terungkap baik dalam waktu cepat atau lambat.

Seiring dengan semakin berkembangnya teknologi dan ilmu pengetahuan terutama di bidang
kesehatan, metode khitan pun semakin berkembang. Saat ini telah diciptakan banyak peralatan
dan obat-obatan untuk membantu melaksanakan khitan, sehingga khitan menjadi proses yang
 lebih aman dan lebih tidak menyakitkan. Selain itu, banyak pula metode yang mulai
dikembangkan dalam pelaksanaan khitan sehingga proses khitan menjadi lebih mudah dan lebih
cepat. Semuanya memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing.

Cara seorang dokter dalam melakukan khitan sangat tergantung pada alat, kemampuan dokter
dan keterampilan yang dimilikinya. Dalam standar kompetensi dokter 2006 telah dinyatakan
bahwa khitan merupakan kompetensi level 4 dimana seorang dokter harus mampu melakukan
khitan secara mandiri dan merawat luka khitan sampai sembuh.

Berikut ini adalah penjelasan berbagai macam metode Khitan :

Pertama : METODE KLASIK & DORSUMSISI

Metode klasik sudah banyak ditinggalkan tetapi masih bisa kita temui di daerah pedalaman. Alat
yang digunakan adalah sebilah bambu tajam/pisau/silet. Para bong supit alias mantri sunat
langsung memotong kulup dengan bambu tajam tersebut tanpa pembiusan. Bekas luka tidak
dijahit dan langsung dibungkus dengan kassa/verban sehingga metode ini paling cepat
dibandingkan metode yang lain. Cara ini mengandung risiko terjadinya perdarahan dan infeksi,
bila tidak dilakukan dengan benar dan steril.

Metode Klasik kemudian disempurnakan dengan metode Dorsumsisi, Khitan metode ini sudah
menggunakan peralatan medis standar dan merupakan khitan klasik yang masih banyak dipakai
sampai saat ini. Di Sunda dikenal dengan sebutan sopak lodong, umumnya bekas luka tidak
dijahit walaupun beberapa ahli sunat sudah memodifikasi dengan melakukan pembiusan lokal
dan jahitan minimal untuk mengurangi risiko perdarahan.
Kelebihannya peralatan yang digunakan lebih murah dan sederhana, proses memakan waktu
cukup singkat, sudah banyak dikenal masyarakat biaya relatif lebih murah serta bisa digunakan
untuk bayi/anak dibawah 3 tahun dimana pembuluh darahnya masih kecil. Kekurangannya risiko
kepala (glan) terpotong / tersayat sangat tinggi, terutama jika sayatan dibawah klem koher,
mukosa kadang lebih panjang sehingga membutuhkan pemotongan ulang, bisa terjadi nekrosis
jika jepitan koher terlalu lama, risiko perdarahan tinggi apabila tanpa dilakukan penjahitan.
operasi.

Kedua : METODE STANDAR SIRKUMSISI KONVENSIONAL

Merupakan metode yang paling banyak digunakan hingga saat ini, cara ini merupakan
penyempurnaan dari metode dorsumsisi dan merupakan metode standar yang digunakan oleh
banyak tenaga dokter maupun mantra (perawat). Alat yang digunakan semuanya sesuai dengan
standar medis dan membutuhkan keahlian khusus untuk melakukan metode ini. ( Baca : Cara
Khitan Metode Standar).




Kelebihannya peralatannya sudah sesuai standar medis, menggunakan pembiusan local dan
benang yang jadi daging, risiko infeksi kecil dan risiko perdarahan tidak ada. Metode ini cocok
untuk semua kelompok umur, biayanya cukup terjangkau serta pilihan utama untuk pasien
dengan kelainan fimosis. Kekurangannya membutuhkan keahlian khusus dari pengkhitan dan
proses waktunya antara 15-20 menit.

Ketiga : METODE LONCENG

Pada metode ini tidak dilakukan pemotongan kulup. Ujung penis hanya diikat erat sehingga
bentuknya mirip lonceng, akibatnya peredaran darahnya tersumbat yang mengakibatkan ujung
kulit ini tidak mendapatkan suplai darah, lalu menjadi nekrotik, mati dan nantinya terlepas
sendiri. Metode ini memerlukan waktu yang cukup lama, sekitar dua minggu. Alatnya diproduksi
di beberapa negara Eropa, Amerika, dan Asia dengan nama Circumcision Cord Device.
Keempat : METODE KLAMP

Metode Klamp .,ini memilik banyak variasi alat dan nama walaupun perinsipnya sama, yakni
kulup (preputium) dijepit dengan suatu alat (umumnya sekali pakai) kemudian dipotong dengan
pisau bedah tanpa harus dilakukan penjahitan. Diantaranya adalah : Gomco, Ismail Clamp, Q-
Tan, Sunathrone Clamp, Ali’s Clamp, Tara Clamp dan Smart Clamp. Di Indonesia sendiri yang
paling banyak berkembang adalah Metode cincin (Tara Clamp) dan Smart Clamp.

Metode Cincin (Tara Clamp)

Dr. T. Gurcharan Singh adalah penemu Tara klamp pada tahun 1990 berupa alat yang terbuat
dari plastik dan untuk sekali pakai. Di Indonesia Metode Cincin dicetuskan oleh oleh dr. Sofin,
lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Gajah Mada, Yogyakarta dan sudah dipatenkan sejak
tahun 2001.




Pada metode ini, ujung kulup dilebarkan, lalu ditahan agar tetap meregang dengan cara
memasang semacam cincin dari karet. Biasanya, ujung kulup akan menghitam dan terlepas
dengan sendirinya. Prosesnya cukup singkat sekitar 3-5 menit. Kelebihan metoda ini adalah: –
Mudah dan aman dalam penggunaan, tidak memerlukan penjahitan dan perban,tidak
mengganggu aktivitas sehari-hari pasien,perdarahan minimal bahkan bisa tidak berdarah,tidak
sakit setelah khitan, tanpa perawatan pasca khitan dan langsung pakai celana dalam dan celana
panjang.

Metode Smart Clamp
Smart klamp merupakan metode dan teknik sunatan yang diperkenalkan sejak tahun 2001 di
Jerman dan penemunya adalah dr. Harrie van Baars. Alat smart klamp terdiri atas beberapa
ukuran, mulai dari nomor 10, 13, 16, dan 21. Untuk bayi, alat yang dipakai nomor 10, sedangkan
orang dewasa nomor 21. Alat ini terbuat dari dua jenis bahan kunci klamp, yakni nilon dan
polikarbonat yang dikemas steril dan sekali pakai. Tentu saja lebih aman dan bebas dari
penularan penyakit dan infeksi. Smart klamp memberikan perlindungan luka dengan sistem
tertutup. Luka sayatan terkunci rapat, tidak memungkinkan masuknya kuman atau
mikroorganisme pengganggu.




Pada metode ini pasien akan diukur glandpenis-nya, ukuran 0-meter. Setelah diberi anestesi
lokal, secara hati-hati preputium dibersihkan dan dibebaskan dari perlengketan dengan gland
penis. Batas kulit preputium yang akan dibuang ditandai dengan spidol. Tabung smart klamp
dimasukkan ke dalam preputium hingga batas corona gland penis. Lalu, klamp pengunci
dimasukkan sesuai arah tabung dan diputar 90 derajat, hingga posisi smart klamp siap terkunci.

Setelah posisi kulit yang akan dibuang dipastikan sesuai rencana, juga agar posisi saluran
kencing tidak terhalang tabung. Berikutnya, adalah mengunci klamp hingga terdengar bunyi
“klik”. Sisi distal preputium dibuang menggunakan pisau bisturi. Kemudian luka dibersihkan
dengan obat antiinfeksi dan dibungkus kasa steril. Hingga proses itu, sunat ala smart klamp
selesai.Setelah lima hari, smart klamp dilepas dokter atau perawat dengan teknik yang sangat
mudah.




Gomco : Klamp ini dibuat pertama kali pada tahun 1934 oleh Hiram S. Yellen, M.D. dan Aaron
Goldstein. Alat ini terdiri dari bel logam dan plat datar dengan lubang di dalamnya untuk
menempatkan keduanya dalam posisi yang sesuai. Terdapat sebuah sekrup berbentuk lingkaran
yang berfungsi memberikan tekanan.
Ismail Clamp : Ismail Klamp ditemukan oleh Dr Ismail Md Salleh. Alat ini
sebenarnya hampir menyerupai alat klamp lainnya, hanya saja alat ini memiliki mekanisme
penguncian dengan sistem sekrup, sehingga pemasangan dam pelepasan alat ini sangat mudah
tanpa harus merusak alat ini. Saat ini baru tersedia 2 ukuran untuk anak-anak

Q-Tan : Alat ini menyerupai Ismail Clamp hanya saja sistem sekrupnya terkunci mati
(irreversible locking system) sehingga alat ini tidak mungkin di daur ulang kembali karena
pembukaan alat ini harus dengan dipotong. Alat ini belum diproduksi secara massal dan masih
merupakan prototype. Saat ini masih diadakan riset yang mendalam sehingga alat ini layak untuk
digunakan secara luas.




                    Sunathrone Clamp : Sunathrone adalah metode sunat dengan kaedah terkini
yang ditemukan oleh Dr Mohammad Tasron Surat, dokter kelahiran Malaysia. Keistimewaan
Sunathrone ini adalah kerana praktis dan proses penyembuhannya lebih cepat. Alat khitan sekali
pakai ini akan tertanggal sendiri, serta tidak memerlukan perawatan khusus. Setelah khitan dapat
langsung memakai celana dan beraktifitas tanpa rasa sakit.
Ali’s Clamp : Alat ini mirip dengan Smart Klamp, hanya saja tabung klem-nya didesain miring
dengan pertimbangan agar mengikuti kontur glans penis

Metode Kelima : METODE “LASER” ELEKTROKAUTERY

Metode ini sedang booming dan marak di masyarakat dan lebih dikenal dengan sebutan “Khitan
Laser”. Penamaan ini sesunnguhnya kurang tepat karena alat yang digunakan samasekali tidak




 menggunakan Laser akan tetapi menggunakan “elemen” yang dipanaskan.

Alatnya berbentuk seperti pistol dengan dua buah lempeng kawat di ujungnya yang saling
berhubungan. Jika dialiri listrik, ujung logam akan panas dan memerah. Elemen yang memerah
tersebut digunakan untuk memotong kulup.
Khitan dengan solder panas ini kelebihannya adalah cepat, mudah menghentikan perdarahan
yang ringan serta cocok untuk anak dibawah usia 3 tahun dimana pembuluh darahnya kecil.
Kekurangannya adalah menimbulkan bau yang menyengat seperti “sate” serta dapat
menyebabkan luka bakar, metode ini membutuhkan energi listrik (PLN) sebagai sumber daya
dimana jika ada kebocoran (kerusakan) alat, dapat terjadi sengatan listrik yang berisiko bagi
pasien maupun operator.

Untuk proses penyembuhan, dibandingkan dengan cara konvensional itu sifatnya relatif karena
tergantung dari sterilisasi alat yang dipakai, proses pengerjaanya dan kebersihan individu yang
disunat.

Keenam : METODE FLASHCUTTER

Metode ini merupakan pengembangan dari metode elektrokautery. Bedanya terletak pada
pisaunya yang terbuat dari logam yang lurus (kencang) dan tajam. Flashcutter langsung dapat
hidup (tanpa PLN) karena didalamnya sudah terdapat energi dari rechargeable battery buatan
Matshusita Jepang.




Flashcutter pertamakali diluncurkan di Indonesaia tahun 2006 oleh Uniceff Corporation. Cara
pemotongan pada khitan sama seperti mempergunakan pisau bedah (digesek, diiris). Dalam
hitungan detik preputium terpotong dengan sempurna, (tanpa pendarahan, dan dengan luka bakar
sangat minimal).

Ketujuh : METODE LASER CO2

Istilah yang lebih tepat untuk “Khitan Laser” yang sesungguhnya adalah dengan metode ini.
Fasilitas Laser CO2 sudah tersedia di Indonesia. Salah satunya, di Jakarta. Laser yang digunakan
adalah laser CO2 Suretouch dari Sharplan. Berikut tahapan sunat dengan laser tersebut:




Setelah disuntik kebal (anaestesi lokal), preputium ditarik, dan dijepit dengan klem. Laser CO2
digunakan untuk memotong kulit yang berlebih.Setelah klem dilepas,kulit telah terpotong dan
tersambung dengan baik, tanpa setetes darahpun keluar. Walaupun demikian kulit harus tetap
dijahit supaya penyembuhan sempurna. Dalam waktu 10-15 menit, sunat selesai.

Cara sirkumsisi seperti ini cocok untuk anak pra-pubertal, kelebihannya operasi cepat,
perdarahan tidak ada/ sangat sedikit, penyembuhan cepat, rasa sakit setelah terapi minimal, aman
dan hasil secara estetik lebih baik.. dan prosedur ini cocok untuk sunat yang dilakukan pada
umur agak dewasa karena rasa sakit, yang ditimbulkan oleh sunat cara operasi untuk orang sudah
cukup berumur lebih parah daripada jika dilakukan pada usia muda dan lukanya pun agak lama
sembuhnya. Kelemahan dari cara laser adalah masalah harga yang relatif mahal dan hanya ada di
Rumah Sakit besar.

Apapun metode yang anda pilih tentu memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing.
Namun demikian ada sedikit Tips dari saya bagi anda untuk memilih metode khitan :

   1. Ikhlaskan niat bahwa Khitan merupakan tuntunan syariat agama yang sangat
      mulia, Berdo’alah hanya kepada Allah Ta’ala semata agar diberikan kemudahan.
   2. Hindari memilih hari-hari baik tertentu untuk khitan berdasarkan “terawangan”
      para kyai/paranormal, agar Anda terhindar dari kesyirikan yang dilarang. Semua hari
      pada dasarnya baik dan tidak ada hari buruk namun Anda diperbolehkan memilih waktu
      yang tepat sesuai dengan pekerjaan Anda atau liburan sekolah anak, Bagaimanapun juga
      anak Anda butuh didampingi dan support dari orangtuanya ketika di khitan dan biarkan ia
      cuti sejenak dari sekolah/aktifitasnya agar mempercepat kesembuhan.
   3. Sebaiknya Anda datang ke dokter. Tehnik apa yang akan Anda pilih tergantung Anda
      sendiri. Kalau dengan teknik konvensional, semua dokter biasanya bisa mengerjakan.
   4. Tanyakan kepada sahabat dan kerabat tempat khitan yang baik, agar anda
      memperoleh informasi yang benar dan dapat berbagi pengalaman.
5. Sesuaikan dengan kondisi keuangan Anda, Metode konvensional umumnya sangat
       terjangkau. Metode elektrokauter, klamp dan flashcutter agak mahal sedangkan laser
       CO2 mungkin yang paling mahal dan hanya ada di Rumah Sakit besar.
    6. Jika ingin mengikuti khitanan masal pastikan bahwa ada dokter penanggungjawab,
       sehingga jika ada masalah memudahkan Anda untuk berkoordinasi.

Semoga bermanfaat,

Alfaqiir Ilallaahi Ta’ala,

dr.Abu Hana




PRINSIP DALAM SIRKUMSISI
1. Asepsis ==> jadi perhatikan betul-betul kesterilan tindakan kita, karena ini
termasuk tindakan operasi, melukai jika tak mengindahkan teknik aseptis maka infeksi
asilnya.
2. Pengangkatan Kulit secara Adekuat ==> pada dasarnya sirkumsisi itu mengangkat
kulit luar, membuang sedikit dan merapatkannya lagi
3. Hemostasis yang baik ==> sewaktu SMA di buku SMA Bahasa Indonesia ada cerpen
tentang perdarahan pasca khitan, nah itu jadi pelajaran banget nih buat saya...
4. Kosmetik ==> bukan hanya muka lho, inget jangan jadikan "ia" menjadi buruk rupa,
jadi estetika juga harus main disini.


PERSIAPAN
1. Kasa Steril
2. Cairan Desinfektan (IODINE)
3. Kain/Doek Steril
4. Semprit - Jarum Steril serta obat anastesi lokal
5. Satu set peralatan bedah minor

PERSIAPAN SEBELUM DIMULAI
1. Desinfeksi lapangan operasi dengan povidon iodin
2. Daerah operasi dipersempit dengan doek steril
3. Lakukan tindakan anestesi blok pada pangkal penis untuk memblok nervus dorsalis
penis dan dilanjutkan dengan anesthesi infiltrasi (extracain / lidocain )


                                   TEKNIK ANASTESI
Anatomi (Perhatikan dengan seksama)
Ditusukkan dengan tegag lurus, sampai dengan terdengar seperti bunyi jarum yang
       menembus kertas, setelah itu aspirasi kemudian masukkan anastesi.
Setelah itu lakukan anastesi lagi pada bagian daerah yang ingin dibedah (lebih bawah
         sedikit), jangan lupa memiringkan kiri dan kanan, agar obat merata.
Langkah Kerjanya Digambarkan sebagai berikut
1. Lakukan penjepitan prepusium pada jam 1, 11, 5 serta 7
2. Lakukan pemotongan prepusium sejajar sumbu panjang penis menggunakan gunting
3. berikutnya adalah pemisahan kulit hingga penjahitan...
KOMPLIKASI SIRKUMSISI
Sirkumsisi yang benar dan dengan perawatan hemostasis jarang menimbulkan
komplikasi. sebaga perawat dalam perawatan luka seperti ini adalah menjaganya
tetap bersih dan bebas kuman, sehingga terbebas dari resiko infeksi. pada tahap
sirkumsisi, hal-hal yang tidak diinginkan terjadi adalah:
1. Perdarahan
2. Infeksi
3. Pengangkatan kulit penis tidak adekuat
4. Amputasi Glans Penis
5. Nekrosis Penis.

Read more: http://belajaraskep.blogspot.com/2012/06/belajar-mengenal-sirkumsisi-atau-
khitan.html#ixzz1xwpGUpf4

More Related Content

What's hot

Asuhan keperawatan apendisitis
Asuhan keperawatan apendisitisAsuhan keperawatan apendisitis
Asuhan keperawatan apendisitisArief Yanto
 
Persentation of HIV pada anak
Persentation of HIV pada anakPersentation of HIV pada anak
Persentation of HIV pada anakAulia Amani
 
Visum Gantung Diri
Visum Gantung DiriVisum Gantung Diri
Visum Gantung DiriPhil Adit R
 
Komplikasi pada luka
Komplikasi pada lukaKomplikasi pada luka
Komplikasi pada lukaAsnani Baru
 
Pembahasan Soal Ukom Keperawatan Gawat Darurat
Pembahasan Soal Ukom Keperawatan Gawat DaruratPembahasan Soal Ukom Keperawatan Gawat Darurat
Pembahasan Soal Ukom Keperawatan Gawat DaruratHenriantoKarolusSire
 
397562361-Jarum-Benang-Bedah.pptx
397562361-Jarum-Benang-Bedah.pptx397562361-Jarum-Benang-Bedah.pptx
397562361-Jarum-Benang-Bedah.pptxShandyHidayat2
 
Analisis jurnal pico Suhu Tubuh Pada Pasien Demam Dengan Menggunakan Metode T...
Analisis jurnal pico Suhu Tubuh Pada Pasien Demam Dengan Menggunakan Metode T...Analisis jurnal pico Suhu Tubuh Pada Pasien Demam Dengan Menggunakan Metode T...
Analisis jurnal pico Suhu Tubuh Pada Pasien Demam Dengan Menggunakan Metode T...Julianti Mursidi
 
anatomi-mediastinum-dan-jantung
anatomi-mediastinum-dan-jantunganatomi-mediastinum-dan-jantung
anatomi-mediastinum-dan-jantungadliah purnawaty
 
Penyakit menular seksual
Penyakit menular seksualPenyakit menular seksual
Penyakit menular seksualKaze Va
 
Prurigo hebra
Prurigo hebraPrurigo hebra
Prurigo hebraKindal
 
Leaflet vitamin dan mineral untuk ibu hamil
Leaflet vitamin dan mineral untuk ibu hamilLeaflet vitamin dan mineral untuk ibu hamil
Leaflet vitamin dan mineral untuk ibu hamilAprillia Indah Fajarwati
 
Latihan soal ujian kompetensi keperawatan
Latihan soal ujian kompetensi keperawatanLatihan soal ujian kompetensi keperawatan
Latihan soal ujian kompetensi keperawatanSarwan Hadi
 

What's hot (20)

Kontusio paru
Kontusio paruKontusio paru
Kontusio paru
 
Asuhan keperawatan apendisitis
Asuhan keperawatan apendisitisAsuhan keperawatan apendisitis
Asuhan keperawatan apendisitis
 
Persentation of HIV pada anak
Persentation of HIV pada anakPersentation of HIV pada anak
Persentation of HIV pada anak
 
Visum Gantung Diri
Visum Gantung DiriVisum Gantung Diri
Visum Gantung Diri
 
Halusinasi Jek Amidos Pardede
Halusinasi Jek Amidos PardedeHalusinasi Jek Amidos Pardede
Halusinasi Jek Amidos Pardede
 
Komplikasi pada luka
Komplikasi pada lukaKomplikasi pada luka
Komplikasi pada luka
 
Antigen
AntigenAntigen
Antigen
 
Luka Bakar
Luka BakarLuka Bakar
Luka Bakar
 
Feses
FesesFeses
Feses
 
Pembahasan Soal Ukom Keperawatan Gawat Darurat
Pembahasan Soal Ukom Keperawatan Gawat DaruratPembahasan Soal Ukom Keperawatan Gawat Darurat
Pembahasan Soal Ukom Keperawatan Gawat Darurat
 
397562361-Jarum-Benang-Bedah.pptx
397562361-Jarum-Benang-Bedah.pptx397562361-Jarum-Benang-Bedah.pptx
397562361-Jarum-Benang-Bedah.pptx
 
Analisis jurnal pico Suhu Tubuh Pada Pasien Demam Dengan Menggunakan Metode T...
Analisis jurnal pico Suhu Tubuh Pada Pasien Demam Dengan Menggunakan Metode T...Analisis jurnal pico Suhu Tubuh Pada Pasien Demam Dengan Menggunakan Metode T...
Analisis jurnal pico Suhu Tubuh Pada Pasien Demam Dengan Menggunakan Metode T...
 
Askep stroke
Askep strokeAskep stroke
Askep stroke
 
anatomi-mediastinum-dan-jantung
anatomi-mediastinum-dan-jantunganatomi-mediastinum-dan-jantung
anatomi-mediastinum-dan-jantung
 
Penyakit menular seksual
Penyakit menular seksualPenyakit menular seksual
Penyakit menular seksual
 
Latihan EKG Strip
Latihan EKG StripLatihan EKG Strip
Latihan EKG Strip
 
DT ATLS Muhammad Yunus.pptx
DT ATLS Muhammad Yunus.pptxDT ATLS Muhammad Yunus.pptx
DT ATLS Muhammad Yunus.pptx
 
Prurigo hebra
Prurigo hebraPrurigo hebra
Prurigo hebra
 
Leaflet vitamin dan mineral untuk ibu hamil
Leaflet vitamin dan mineral untuk ibu hamilLeaflet vitamin dan mineral untuk ibu hamil
Leaflet vitamin dan mineral untuk ibu hamil
 
Latihan soal ujian kompetensi keperawatan
Latihan soal ujian kompetensi keperawatanLatihan soal ujian kompetensi keperawatan
Latihan soal ujian kompetensi keperawatan
 

Similar to Mengenal 7 metode sunat

Sirkumsisi
SirkumsisiSirkumsisi
Sirkumsisiprofzi
 
Sirkumsisi konvensional & alisklamp kediri hermanto
Sirkumsisi konvensional & alisklamp kediri hermantoSirkumsisi konvensional & alisklamp kediri hermanto
Sirkumsisi konvensional & alisklamp kediri hermantotata mahyuvi
 
Satuan acara penyuluhan (sap) alat kontrasepsi iud
Satuan acara penyuluhan (sap) alat kontrasepsi iudSatuan acara penyuluhan (sap) alat kontrasepsi iud
Satuan acara penyuluhan (sap) alat kontrasepsi iudWarung Bidan
 
5. Pencegahan Infeksi Pada Persalinan & BBL
5. Pencegahan Infeksi Pada Persalinan & BBL5. Pencegahan Infeksi Pada Persalinan & BBL
5. Pencegahan Infeksi Pada Persalinan & BBLAstriYuliaSariLubis1
 
9. pelayanan keluarga berencana 2
9. pelayanan keluarga berencana 29. pelayanan keluarga berencana 2
9. pelayanan keluarga berencana 2pjj_kemenkes
 
MATERI PENYULUHAN KB.pptx
MATERI PENYULUHAN KB.pptxMATERI PENYULUHAN KB.pptx
MATERI PENYULUHAN KB.pptxMariaMia15
 
Sop perawatan implan
Sop perawatan implanSop perawatan implan
Sop perawatan implanWarnet Raha
 
Modul 9 Praktik Kebid III
Modul 9 Praktik Kebid IIIModul 9 Praktik Kebid III
Modul 9 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
pelayanan kontrasepsi dengan metode sederhana
pelayanan kontrasepsi dengan metode sederhanapelayanan kontrasepsi dengan metode sederhana
pelayanan kontrasepsi dengan metode sederhanamartaagustinasirait
 
Keluarga berencana (2)
Keluarga berencana (2)Keluarga berencana (2)
Keluarga berencana (2)sicua050896
 
APD.pptx
APD.pptxAPD.pptx
APD.pptxJEGO4
 
Makalah bidang kedokteraan mirnawati s
Makalah bidang kedokteraan mirnawati sMakalah bidang kedokteraan mirnawati s
Makalah bidang kedokteraan mirnawati sSeptian Muna Barakati
 
Makalah bidang kedokteraan mirnawati s
Makalah bidang kedokteraan mirnawati sMakalah bidang kedokteraan mirnawati s
Makalah bidang kedokteraan mirnawati sSeptian Muna Barakati
 
Makalah bidang kedokteraan mirnawati s
Makalah bidang kedokteraan mirnawati sMakalah bidang kedokteraan mirnawati s
Makalah bidang kedokteraan mirnawati sSeptian Muna Barakati
 
Makalah bidang kedokteraan mirnawati s
Makalah bidang kedokteraan mirnawati sMakalah bidang kedokteraan mirnawati s
Makalah bidang kedokteraan mirnawati sSeptian Muna Barakati
 

Similar to Mengenal 7 metode sunat (20)

Sirkumsisi
SirkumsisiSirkumsisi
Sirkumsisi
 
Sirkumsisi konvensional & alisklamp kediri hermanto
Sirkumsisi konvensional & alisklamp kediri hermantoSirkumsisi konvensional & alisklamp kediri hermanto
Sirkumsisi konvensional & alisklamp kediri hermanto
 
Satuan acara penyuluhan (sap) alat kontrasepsi iud
Satuan acara penyuluhan (sap) alat kontrasepsi iudSatuan acara penyuluhan (sap) alat kontrasepsi iud
Satuan acara penyuluhan (sap) alat kontrasepsi iud
 
Http akdr
Http akdrHttp akdr
Http akdr
 
5. Pencegahan Infeksi Pada Persalinan & BBL
5. Pencegahan Infeksi Pada Persalinan & BBL5. Pencegahan Infeksi Pada Persalinan & BBL
5. Pencegahan Infeksi Pada Persalinan & BBL
 
9. pelayanan keluarga berencana 2
9. pelayanan keluarga berencana 29. pelayanan keluarga berencana 2
9. pelayanan keluarga berencana 2
 
MATERI PENYULUHAN KB.pptx
MATERI PENYULUHAN KB.pptxMATERI PENYULUHAN KB.pptx
MATERI PENYULUHAN KB.pptx
 
Sop perawatan implan
Sop perawatan implanSop perawatan implan
Sop perawatan implan
 
Sop perawatan implan
Sop perawatan implanSop perawatan implan
Sop perawatan implan
 
Sop perawatan implan
Sop perawatan implanSop perawatan implan
Sop perawatan implan
 
Modul 9 Praktik Kebid III
Modul 9 Praktik Kebid IIIModul 9 Praktik Kebid III
Modul 9 Praktik Kebid III
 
pelayanan kontrasepsi dengan metode sederhana
pelayanan kontrasepsi dengan metode sederhanapelayanan kontrasepsi dengan metode sederhana
pelayanan kontrasepsi dengan metode sederhana
 
Keluarga berencana (2)
Keluarga berencana (2)Keluarga berencana (2)
Keluarga berencana (2)
 
APD.pptx
APD.pptxAPD.pptx
APD.pptx
 
6 Metode Bedah Wasir
6 Metode Bedah Wasir6 Metode Bedah Wasir
6 Metode Bedah Wasir
 
Makalah bidang kedokteraan mirnawati s
Makalah bidang kedokteraan mirnawati sMakalah bidang kedokteraan mirnawati s
Makalah bidang kedokteraan mirnawati s
 
Makalah bidang kedokteraan mirnawati s
Makalah bidang kedokteraan mirnawati sMakalah bidang kedokteraan mirnawati s
Makalah bidang kedokteraan mirnawati s
 
Makalah bidang kedokteraan mirnawati s
Makalah bidang kedokteraan mirnawati sMakalah bidang kedokteraan mirnawati s
Makalah bidang kedokteraan mirnawati s
 
Makalah bidang kedokteraan mirnawati s
Makalah bidang kedokteraan mirnawati sMakalah bidang kedokteraan mirnawati s
Makalah bidang kedokteraan mirnawati s
 
Makalah bidang kedokteraan mirnawati s
Makalah bidang kedokteraan mirnawati sMakalah bidang kedokteraan mirnawati s
Makalah bidang kedokteraan mirnawati s
 

Mengenal 7 metode sunat

  • 1. MENGENAL 7 METODE SUNAT/KHITAN (SIRKUMSISI) Oleh : dr. Abu Hana Untuk http://kaahil.wordpress.com Bismillah, Sirkumsisi (circumcision/khitan) atau dalam Bahasa Indonesia lebih dikenal dengan istilah “sunat” atau “supit”, merupakan tuntunan syariat Islam yang sangat mulia dan disyariatkan baik untuk laki-laki maupun perempuan. Orang-orang Yahudi dan Nasrani-pun sekarang juga banyak yang menjalaninya karena terbukti memberikan manfaat terhadap banyak masalah kesehatan. Berbagai penelitian menunjukkan bahwa khitan memiliki banyak manfaat untuk kesehatan mulai dari mencegah penyakit mematikan seperti AIDS hingga kanker. Penelitian lanjutan tentu akan semakin membuka mata lebar-lebar para praktisi kesehatan bahwa khitan juga sangat bermanfaat bagi kaum hawa. “Dua penelitian terakhir malah berhenti lebih awal, karena menunjukkan keefektifan yang tinggi tentang khitan dibanding kelompok kontrol yang menolak dikhitan,” jelas peneliti dari Universitas Illinois, Amerika Serikat, Richard Bailey, dalam Konferensi Masyarakat AIDS Internasional di Sydney, Australia.
  • 2. Tidaklah mungkin dan mustahil jika Allah Ta’ala dan Rosul-Nya telah menuntunkan suatu syariat “Khitan” akan membahayakan bagi ummatnya. Justeru yang ada adalah hikmah dan faedah yang amat besar yang akan terungkap baik dalam waktu cepat atau lambat. Seiring dengan semakin berkembangnya teknologi dan ilmu pengetahuan terutama di bidang kesehatan, metode khitan pun semakin berkembang. Saat ini telah diciptakan banyak peralatan dan obat-obatan untuk membantu melaksanakan khitan, sehingga khitan menjadi proses yang lebih aman dan lebih tidak menyakitkan. Selain itu, banyak pula metode yang mulai dikembangkan dalam pelaksanaan khitan sehingga proses khitan menjadi lebih mudah dan lebih cepat. Semuanya memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Cara seorang dokter dalam melakukan khitan sangat tergantung pada alat, kemampuan dokter dan keterampilan yang dimilikinya. Dalam standar kompetensi dokter 2006 telah dinyatakan bahwa khitan merupakan kompetensi level 4 dimana seorang dokter harus mampu melakukan khitan secara mandiri dan merawat luka khitan sampai sembuh. Berikut ini adalah penjelasan berbagai macam metode Khitan : Pertama : METODE KLASIK & DORSUMSISI Metode klasik sudah banyak ditinggalkan tetapi masih bisa kita temui di daerah pedalaman. Alat yang digunakan adalah sebilah bambu tajam/pisau/silet. Para bong supit alias mantri sunat langsung memotong kulup dengan bambu tajam tersebut tanpa pembiusan. Bekas luka tidak dijahit dan langsung dibungkus dengan kassa/verban sehingga metode ini paling cepat dibandingkan metode yang lain. Cara ini mengandung risiko terjadinya perdarahan dan infeksi, bila tidak dilakukan dengan benar dan steril. Metode Klasik kemudian disempurnakan dengan metode Dorsumsisi, Khitan metode ini sudah menggunakan peralatan medis standar dan merupakan khitan klasik yang masih banyak dipakai sampai saat ini. Di Sunda dikenal dengan sebutan sopak lodong, umumnya bekas luka tidak dijahit walaupun beberapa ahli sunat sudah memodifikasi dengan melakukan pembiusan lokal dan jahitan minimal untuk mengurangi risiko perdarahan.
  • 3. Kelebihannya peralatan yang digunakan lebih murah dan sederhana, proses memakan waktu cukup singkat, sudah banyak dikenal masyarakat biaya relatif lebih murah serta bisa digunakan untuk bayi/anak dibawah 3 tahun dimana pembuluh darahnya masih kecil. Kekurangannya risiko kepala (glan) terpotong / tersayat sangat tinggi, terutama jika sayatan dibawah klem koher, mukosa kadang lebih panjang sehingga membutuhkan pemotongan ulang, bisa terjadi nekrosis jika jepitan koher terlalu lama, risiko perdarahan tinggi apabila tanpa dilakukan penjahitan. operasi. Kedua : METODE STANDAR SIRKUMSISI KONVENSIONAL Merupakan metode yang paling banyak digunakan hingga saat ini, cara ini merupakan penyempurnaan dari metode dorsumsisi dan merupakan metode standar yang digunakan oleh banyak tenaga dokter maupun mantra (perawat). Alat yang digunakan semuanya sesuai dengan standar medis dan membutuhkan keahlian khusus untuk melakukan metode ini. ( Baca : Cara Khitan Metode Standar). Kelebihannya peralatannya sudah sesuai standar medis, menggunakan pembiusan local dan benang yang jadi daging, risiko infeksi kecil dan risiko perdarahan tidak ada. Metode ini cocok untuk semua kelompok umur, biayanya cukup terjangkau serta pilihan utama untuk pasien dengan kelainan fimosis. Kekurangannya membutuhkan keahlian khusus dari pengkhitan dan proses waktunya antara 15-20 menit. Ketiga : METODE LONCENG Pada metode ini tidak dilakukan pemotongan kulup. Ujung penis hanya diikat erat sehingga bentuknya mirip lonceng, akibatnya peredaran darahnya tersumbat yang mengakibatkan ujung kulit ini tidak mendapatkan suplai darah, lalu menjadi nekrotik, mati dan nantinya terlepas sendiri. Metode ini memerlukan waktu yang cukup lama, sekitar dua minggu. Alatnya diproduksi di beberapa negara Eropa, Amerika, dan Asia dengan nama Circumcision Cord Device.
  • 4. Keempat : METODE KLAMP Metode Klamp .,ini memilik banyak variasi alat dan nama walaupun perinsipnya sama, yakni kulup (preputium) dijepit dengan suatu alat (umumnya sekali pakai) kemudian dipotong dengan pisau bedah tanpa harus dilakukan penjahitan. Diantaranya adalah : Gomco, Ismail Clamp, Q- Tan, Sunathrone Clamp, Ali’s Clamp, Tara Clamp dan Smart Clamp. Di Indonesia sendiri yang paling banyak berkembang adalah Metode cincin (Tara Clamp) dan Smart Clamp. Metode Cincin (Tara Clamp) Dr. T. Gurcharan Singh adalah penemu Tara klamp pada tahun 1990 berupa alat yang terbuat dari plastik dan untuk sekali pakai. Di Indonesia Metode Cincin dicetuskan oleh oleh dr. Sofin, lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Gajah Mada, Yogyakarta dan sudah dipatenkan sejak tahun 2001. Pada metode ini, ujung kulup dilebarkan, lalu ditahan agar tetap meregang dengan cara memasang semacam cincin dari karet. Biasanya, ujung kulup akan menghitam dan terlepas dengan sendirinya. Prosesnya cukup singkat sekitar 3-5 menit. Kelebihan metoda ini adalah: – Mudah dan aman dalam penggunaan, tidak memerlukan penjahitan dan perban,tidak mengganggu aktivitas sehari-hari pasien,perdarahan minimal bahkan bisa tidak berdarah,tidak sakit setelah khitan, tanpa perawatan pasca khitan dan langsung pakai celana dalam dan celana panjang. Metode Smart Clamp
  • 5. Smart klamp merupakan metode dan teknik sunatan yang diperkenalkan sejak tahun 2001 di Jerman dan penemunya adalah dr. Harrie van Baars. Alat smart klamp terdiri atas beberapa ukuran, mulai dari nomor 10, 13, 16, dan 21. Untuk bayi, alat yang dipakai nomor 10, sedangkan orang dewasa nomor 21. Alat ini terbuat dari dua jenis bahan kunci klamp, yakni nilon dan polikarbonat yang dikemas steril dan sekali pakai. Tentu saja lebih aman dan bebas dari penularan penyakit dan infeksi. Smart klamp memberikan perlindungan luka dengan sistem tertutup. Luka sayatan terkunci rapat, tidak memungkinkan masuknya kuman atau mikroorganisme pengganggu. Pada metode ini pasien akan diukur glandpenis-nya, ukuran 0-meter. Setelah diberi anestesi lokal, secara hati-hati preputium dibersihkan dan dibebaskan dari perlengketan dengan gland penis. Batas kulit preputium yang akan dibuang ditandai dengan spidol. Tabung smart klamp dimasukkan ke dalam preputium hingga batas corona gland penis. Lalu, klamp pengunci dimasukkan sesuai arah tabung dan diputar 90 derajat, hingga posisi smart klamp siap terkunci. Setelah posisi kulit yang akan dibuang dipastikan sesuai rencana, juga agar posisi saluran kencing tidak terhalang tabung. Berikutnya, adalah mengunci klamp hingga terdengar bunyi “klik”. Sisi distal preputium dibuang menggunakan pisau bisturi. Kemudian luka dibersihkan dengan obat antiinfeksi dan dibungkus kasa steril. Hingga proses itu, sunat ala smart klamp selesai.Setelah lima hari, smart klamp dilepas dokter atau perawat dengan teknik yang sangat mudah. Gomco : Klamp ini dibuat pertama kali pada tahun 1934 oleh Hiram S. Yellen, M.D. dan Aaron Goldstein. Alat ini terdiri dari bel logam dan plat datar dengan lubang di dalamnya untuk menempatkan keduanya dalam posisi yang sesuai. Terdapat sebuah sekrup berbentuk lingkaran yang berfungsi memberikan tekanan.
  • 6. Ismail Clamp : Ismail Klamp ditemukan oleh Dr Ismail Md Salleh. Alat ini sebenarnya hampir menyerupai alat klamp lainnya, hanya saja alat ini memiliki mekanisme penguncian dengan sistem sekrup, sehingga pemasangan dam pelepasan alat ini sangat mudah tanpa harus merusak alat ini. Saat ini baru tersedia 2 ukuran untuk anak-anak Q-Tan : Alat ini menyerupai Ismail Clamp hanya saja sistem sekrupnya terkunci mati (irreversible locking system) sehingga alat ini tidak mungkin di daur ulang kembali karena pembukaan alat ini harus dengan dipotong. Alat ini belum diproduksi secara massal dan masih merupakan prototype. Saat ini masih diadakan riset yang mendalam sehingga alat ini layak untuk digunakan secara luas. Sunathrone Clamp : Sunathrone adalah metode sunat dengan kaedah terkini yang ditemukan oleh Dr Mohammad Tasron Surat, dokter kelahiran Malaysia. Keistimewaan Sunathrone ini adalah kerana praktis dan proses penyembuhannya lebih cepat. Alat khitan sekali pakai ini akan tertanggal sendiri, serta tidak memerlukan perawatan khusus. Setelah khitan dapat langsung memakai celana dan beraktifitas tanpa rasa sakit. Ali’s Clamp : Alat ini mirip dengan Smart Klamp, hanya saja tabung klem-nya didesain miring dengan pertimbangan agar mengikuti kontur glans penis Metode Kelima : METODE “LASER” ELEKTROKAUTERY Metode ini sedang booming dan marak di masyarakat dan lebih dikenal dengan sebutan “Khitan Laser”. Penamaan ini sesunnguhnya kurang tepat karena alat yang digunakan samasekali tidak menggunakan Laser akan tetapi menggunakan “elemen” yang dipanaskan. Alatnya berbentuk seperti pistol dengan dua buah lempeng kawat di ujungnya yang saling berhubungan. Jika dialiri listrik, ujung logam akan panas dan memerah. Elemen yang memerah tersebut digunakan untuk memotong kulup.
  • 7. Khitan dengan solder panas ini kelebihannya adalah cepat, mudah menghentikan perdarahan yang ringan serta cocok untuk anak dibawah usia 3 tahun dimana pembuluh darahnya kecil. Kekurangannya adalah menimbulkan bau yang menyengat seperti “sate” serta dapat menyebabkan luka bakar, metode ini membutuhkan energi listrik (PLN) sebagai sumber daya dimana jika ada kebocoran (kerusakan) alat, dapat terjadi sengatan listrik yang berisiko bagi pasien maupun operator. Untuk proses penyembuhan, dibandingkan dengan cara konvensional itu sifatnya relatif karena tergantung dari sterilisasi alat yang dipakai, proses pengerjaanya dan kebersihan individu yang disunat. Keenam : METODE FLASHCUTTER Metode ini merupakan pengembangan dari metode elektrokautery. Bedanya terletak pada pisaunya yang terbuat dari logam yang lurus (kencang) dan tajam. Flashcutter langsung dapat hidup (tanpa PLN) karena didalamnya sudah terdapat energi dari rechargeable battery buatan Matshusita Jepang. Flashcutter pertamakali diluncurkan di Indonesaia tahun 2006 oleh Uniceff Corporation. Cara pemotongan pada khitan sama seperti mempergunakan pisau bedah (digesek, diiris). Dalam
  • 8. hitungan detik preputium terpotong dengan sempurna, (tanpa pendarahan, dan dengan luka bakar sangat minimal). Ketujuh : METODE LASER CO2 Istilah yang lebih tepat untuk “Khitan Laser” yang sesungguhnya adalah dengan metode ini. Fasilitas Laser CO2 sudah tersedia di Indonesia. Salah satunya, di Jakarta. Laser yang digunakan adalah laser CO2 Suretouch dari Sharplan. Berikut tahapan sunat dengan laser tersebut: Setelah disuntik kebal (anaestesi lokal), preputium ditarik, dan dijepit dengan klem. Laser CO2 digunakan untuk memotong kulit yang berlebih.Setelah klem dilepas,kulit telah terpotong dan tersambung dengan baik, tanpa setetes darahpun keluar. Walaupun demikian kulit harus tetap dijahit supaya penyembuhan sempurna. Dalam waktu 10-15 menit, sunat selesai. Cara sirkumsisi seperti ini cocok untuk anak pra-pubertal, kelebihannya operasi cepat, perdarahan tidak ada/ sangat sedikit, penyembuhan cepat, rasa sakit setelah terapi minimal, aman dan hasil secara estetik lebih baik.. dan prosedur ini cocok untuk sunat yang dilakukan pada umur agak dewasa karena rasa sakit, yang ditimbulkan oleh sunat cara operasi untuk orang sudah cukup berumur lebih parah daripada jika dilakukan pada usia muda dan lukanya pun agak lama sembuhnya. Kelemahan dari cara laser adalah masalah harga yang relatif mahal dan hanya ada di Rumah Sakit besar. Apapun metode yang anda pilih tentu memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Namun demikian ada sedikit Tips dari saya bagi anda untuk memilih metode khitan : 1. Ikhlaskan niat bahwa Khitan merupakan tuntunan syariat agama yang sangat mulia, Berdo’alah hanya kepada Allah Ta’ala semata agar diberikan kemudahan. 2. Hindari memilih hari-hari baik tertentu untuk khitan berdasarkan “terawangan” para kyai/paranormal, agar Anda terhindar dari kesyirikan yang dilarang. Semua hari pada dasarnya baik dan tidak ada hari buruk namun Anda diperbolehkan memilih waktu yang tepat sesuai dengan pekerjaan Anda atau liburan sekolah anak, Bagaimanapun juga anak Anda butuh didampingi dan support dari orangtuanya ketika di khitan dan biarkan ia cuti sejenak dari sekolah/aktifitasnya agar mempercepat kesembuhan. 3. Sebaiknya Anda datang ke dokter. Tehnik apa yang akan Anda pilih tergantung Anda sendiri. Kalau dengan teknik konvensional, semua dokter biasanya bisa mengerjakan. 4. Tanyakan kepada sahabat dan kerabat tempat khitan yang baik, agar anda memperoleh informasi yang benar dan dapat berbagi pengalaman.
  • 9. 5. Sesuaikan dengan kondisi keuangan Anda, Metode konvensional umumnya sangat terjangkau. Metode elektrokauter, klamp dan flashcutter agak mahal sedangkan laser CO2 mungkin yang paling mahal dan hanya ada di Rumah Sakit besar. 6. Jika ingin mengikuti khitanan masal pastikan bahwa ada dokter penanggungjawab, sehingga jika ada masalah memudahkan Anda untuk berkoordinasi. Semoga bermanfaat, Alfaqiir Ilallaahi Ta’ala, dr.Abu Hana PRINSIP DALAM SIRKUMSISI 1. Asepsis ==> jadi perhatikan betul-betul kesterilan tindakan kita, karena ini termasuk tindakan operasi, melukai jika tak mengindahkan teknik aseptis maka infeksi asilnya. 2. Pengangkatan Kulit secara Adekuat ==> pada dasarnya sirkumsisi itu mengangkat kulit luar, membuang sedikit dan merapatkannya lagi 3. Hemostasis yang baik ==> sewaktu SMA di buku SMA Bahasa Indonesia ada cerpen tentang perdarahan pasca khitan, nah itu jadi pelajaran banget nih buat saya... 4. Kosmetik ==> bukan hanya muka lho, inget jangan jadikan "ia" menjadi buruk rupa, jadi estetika juga harus main disini. PERSIAPAN 1. Kasa Steril 2. Cairan Desinfektan (IODINE) 3. Kain/Doek Steril 4. Semprit - Jarum Steril serta obat anastesi lokal 5. Satu set peralatan bedah minor PERSIAPAN SEBELUM DIMULAI 1. Desinfeksi lapangan operasi dengan povidon iodin 2. Daerah operasi dipersempit dengan doek steril 3. Lakukan tindakan anestesi blok pada pangkal penis untuk memblok nervus dorsalis penis dan dilanjutkan dengan anesthesi infiltrasi (extracain / lidocain ) TEKNIK ANASTESI
  • 11.
  • 12. Ditusukkan dengan tegag lurus, sampai dengan terdengar seperti bunyi jarum yang menembus kertas, setelah itu aspirasi kemudian masukkan anastesi.
  • 13. Setelah itu lakukan anastesi lagi pada bagian daerah yang ingin dibedah (lebih bawah sedikit), jangan lupa memiringkan kiri dan kanan, agar obat merata.
  • 14.
  • 15. Langkah Kerjanya Digambarkan sebagai berikut
  • 16. 1. Lakukan penjepitan prepusium pada jam 1, 11, 5 serta 7 2. Lakukan pemotongan prepusium sejajar sumbu panjang penis menggunakan gunting
  • 17. 3. berikutnya adalah pemisahan kulit hingga penjahitan...
  • 18.
  • 19.
  • 20.
  • 21.
  • 22.
  • 23.
  • 24.
  • 25.
  • 26.
  • 27.
  • 28.
  • 29.
  • 30.
  • 31.
  • 32.
  • 33.
  • 34. KOMPLIKASI SIRKUMSISI Sirkumsisi yang benar dan dengan perawatan hemostasis jarang menimbulkan komplikasi. sebaga perawat dalam perawatan luka seperti ini adalah menjaganya tetap bersih dan bebas kuman, sehingga terbebas dari resiko infeksi. pada tahap sirkumsisi, hal-hal yang tidak diinginkan terjadi adalah: 1. Perdarahan 2. Infeksi 3. Pengangkatan kulit penis tidak adekuat 4. Amputasi Glans Penis 5. Nekrosis Penis. Read more: http://belajaraskep.blogspot.com/2012/06/belajar-mengenal-sirkumsisi-atau- khitan.html#ixzz1xwpGUpf4