1. SOP Pemasangan Infus (Standar
Operasional Prosedur) Terbaru
Peralatan yang dibutuhkan
Cairan Infus sesuai dengan kebutuhan atau terapi
Abocath, merupakan jarum yang diselubungi plastik. Sesuaikan
ukuran jarum abocath ini dengan kebutuhan.
Set infus, dalam set infus ini terdiri dari dua bagian yaitu
mikrodrip dan makrodrip. Penggunaan mikrodrip ditujukan untuk
anak-anak dengan tetesan 60 tetes / ml. Sedangkan untuk
makrodrip ditujukan untuk orang dewasa, yaitu dengan tetesan
20 tetes / ml.
Selang Ekstension (Selang Infus)
Povidone-iodine Swabs, untuk antiseptik. Bisa juga
menggunakan alkohol sebagai penggantinya.
Handscoon disposibel, sarung tangan sebagai pelindung diri,
(sarung tangan bersih, buka steril).
Tourniquet, Alat untuk mengikat bagian tubuh, hal ini ditujukan
agar pembuluh darah vena dapat terlihat dengan jelas
Spalk, umumnya digunakan pada anak-anak dengan tujuan
sebagai penyangga.
Kasa dan povidone idone (bentuk salep atau cairan).
Plester atau hipavik, digunakan untuk merekatkan abocath agar
tida lepas.
Perlak dan pengalas, untuk menghindari tempat tidur kotor oleh
darah atau cairan infus.
Bengkok, digunakan untuk menaruh benda yang akan dibuang
Penyangga infusan (Tiang infus).
Langkah-langkah Pemasangan infus
2. Tahap Pra interaksi
Identifikasi terlebih dahulu pasien dan kebutuhan pasien, seperti
jenis terapi yang akan diberikan.
Lakukan Cuci Tangan
Persiapkan alat yang dibutuhkan, sesuaikan dengan alat yang
ada dilokasi.
Tahap Orientasi
Berikan salam kepada pasien (Salam Terapetik), dan panggil
pasien dengan namanya (untuk meningkatkan keakraban).
Jelaskan tindakan dan prosedur yang akan diberikan kepada
pasien.
Berikan ijin juga kepada pasien untuk bertanya.
Jika pasien menolak untuk diberikan terapi infus, jelaskan
kembali apa dampak yang akan terjadi jika infus tidak diberikan.
Tahap Kerja
Terlebih dahulu, anjurkan pasien untuk memakai baju yang
mudah untuk keluar dan masuknya infus. Yaitu pakaian yang
lengannya lebar.
Buka set yang steril dengan tekhnik aseptik
Pastikan untuk melakukan pengecekan cairan infus, dengan
tekhnik 6 benar. Lihat label nama dengan jelas agar tidak tertukar
dengan infusan yang lainnya.
Buka Set infus, lalu atur klem (Kunci infus) dibawah tabung drip
setinggi 2 sampai 4 Cm. Pastikan Klem dalam keadaan Off.
Selanjutnya, buka tutup botol dan lakukan desinfektan pada
ujung botol yang akan dihubungkan dengan set infus. Tusukan
atau hubungkan set infus dengan cairan infus secara hati-hati,
dan pastikan set infus benar-benar masuk.
3. Gantungkan Botol infus (Cairan infus) pada tiang infusan. Lalu isi
tabung drip dengan cairan infus, yaitu dengan cara menekannya
(isi antara 1/3 sampai 1/2 nya saja)
Buka klem sepenuhnya (dalam keadaan On), dan buka juga
penutup jarum. Pegang selang bagian ujung dekat jarum, dan
biarkan air mengalir pada bengkok. Pastikan tidak ada udara di
dalam selang infus, setelah itu tutup klem kembali (dalam
keadaan Off).
Sekaran saatnya melakukan penusukan, jadi pilih abocath yang
sesuai dengan ukuran yang dibutuhkan.
Atur Posisi pasien senyaman mungkin, dan tentukan juga
pembuluh darah vena yang akan dilakukan penusukan
(umumnya di tangan, tapi bisa juga diarea lainnya).
Simpan perlak dan pengalas dibawah lengan atau area yang
akan dilakukan penusukan.
Bebaskan area yang akan dilakukan penusukan (seperti baju,
jam tangan dan sebagainya). Pasang torniquet tepat 10 sampai
15 cm diatas lokasi yang akan dilakukan penusukan.
Pakai handscoon untuk melindungi diri
Bersihkan kulit dengan kapas alkohol atau dengan povidone-
iodone Swabs (pada bagian yang akan dilakukan penusukan).
Bersihkan secara melingkar dari bagian dalam keluar.
Pertahankan pembuluh darah vena pada posisi yang stabil, atau
tidak bergerak kesana-kesini. Agar lebih mudah melihat vena di
tangan, minta pasien untuk mengepalkan tangannya, tapi tidak
dikeraskan.
Pegang abocath dengan sudut kurang lebih 45 derajat, dimana
lubang jarum menghadap keatas. Masukan secara perlahan, dan
minta pasien untuk tarik napas. Untuk mengetahui apakah
abocath masuk, maka akan tampak keluar darah pada bagian
ujung abocath, tarik mandrin (bagian jarumnya saja, tidak bagian
plastiknya) setinggi 0.5 cm.
Dorong abocath secara perlahan, lalu tarik mandrin. Setelah
mandrin ditarik, pastikan menekan area tempat masuknya
abocath (agar darah tidak keluar). Setelah itu hubungkan antara
set infus dengan abocath.
4. Lepas Torniquetnya, dan alirkan cairan infus (buka klem jadi On).
Fiksasi abocath dengan plester atau hivapik. Jangan lupa untuk
meletakan desinfektan daerah tusukan dan tutup dengan kasa.
Atur tetesan infus sesuai dengan perencanaan atau program
yang telah ditentukan sebelumnya.
Setelah selesai lepaskan sarung tengan. Simpan dalam bengkok
untuk dibuang.
Tahap Terminasi
Evaluasi hasil tindakan, dan tanyakan respon pasien terhadap
tindakan yang telah dilakukan.
Hasilnya didokumnetasikan
Lakukan kontrak dengan pasien untuk tindakan yang akan
dilakukan selanjutnya.
Membereskan peralatan tindakan.
Cuci tangan dengan benar (6 langkah cuci tangan).
Itu dia SOP (Standar Operasional Prosedur) dalam pemasangan
Infus. Terimakasih sudah membagikan tulisan ini, karena setiap
tulisan yang anda bagikan akan bermanfaat bagi orang lain.
SOP PEMASNAGN INFUS
1. Nama Pekerjaan
Pemasangan Infus
2. Tujuan
1.1 Sebagai acuan untuk memberikan kebutuhan atau pengobatan melalui infus
1.2 Sebagai cara untuk memasukan cairan
3. Ruang Lingkup
2.1 Ruang Persalinan
2.2 Ruang UGD
2.3 Ruang BP
4. Ketrampilan Petugas
4.1 Dokter.
4.2 Perawat terampil.
5. 4.3 Bidan terampil
5. Peralatan
5.1 Infus set
5.2 Abocath sesuai dengan kebutuhan
5.3 Tourniquet
5.4 Safety Box
5.5 Kapas alcohol
5.6 Standar infuse
5.7 Plester
5.8 Cairan antiseptic (Bethadine)
5.9 Kasa steril
5.10 Sarung tangan steril.
5.11 Cairan yang dibutuhkan (NaCl 0,9%, Dextrose 5% dan 10%, Ringer Lactat RL dll. )
6. Instruksi Kerja
6.1 Baca instruksi dokter dan minta formulir persetujuan tindakan medis ( untuk perawat )
di ruang tindakan dan pelayanan 24 jam.
6.2 Jelaskan pada pasien atau keluarganya tentang tindakan yang akan dilakukan.
6.3 Isi form persetujuan tindakan medik dan pasien diminta untuk menandatanganinya untuk
RB.
6.4 Siapkan alat dan bahan
6.5 Cuci tangan
6.6 Pakai sarung tangan.
6.7 Tentukan daerah vena yang akan digunakan.
6.8 Bersihkan area dari bulu-bulu jika ada.
6.9 Pasang torniquet.
6.10 Disinfeksi daerah penusukan.
6.11 Tusukan jarum Abbocath dengan posisi 45O lubang jarum menghadap ke atas dan
setelah tampak darah pada pangkal abocath masukan kanule perlahan lahan dan secara
bersamaan jarum dikeluarkan dengan cara mendorongnya sambil tangan yang lain
menahan kanule tepat ditempatnya.
6.12 Lepas torniquet.
6.13 Hubungkan kanule infuse dengan set infuse dan fiksasi kanule abocath dengan
membalut kain kasa steril.
6.14 Sesuaikan kecepatan aliran pemberian cairan (tetesan cairan) sesuai indikasi atau sesuai
instruksi dokter.
6.15 Buang jarum abocath kedalam Safety Box atau kotak atau plabotl.
6.16 Rapihkan alat-alat.
6.17 Lepas sarung tangan dan buang dalam sampah infeksius.
6.18 Cuci tangan petugas
6.19 Catat pada buku status dan buku register.
7. Dokumen Terkait
7.1 Buku atau kartu status pasien.
7.2 Buku register Unit Pelayanan Umum
6. 7.4 Lembaran resep
7.5 Formulir Persetujuan Tindakan Medis
8. Indikator Kinerja
8.1 Tidak terjadi Infeksi nosokomial
8.2 Aliran cairan infuse sesuai indikasi
8.3 Rehidrasi tercapai