Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai tanaman ciplukan (Physalis angulata). Ia menjelaskan tentang klasifikasi, kandungan zat aktif, kegunaan, dan proses pembuatan simplisia daun ciplukan melalui tahapan pengumpulan, sortasi basah dan kering, pencucian, porajangan, pengeringan, pengepakan, dan penyimpanan. Dokumen ini juga membahas hasil penelitian terdahulu yang menunjukkan aktivitas antihip
2. Dasar Teori
Menurut Dirjen POM, 1989
1. Simplisia sebagai bahan kefarmasian harus memiliki 3 parameter
mutu yaitu: Kebenaran jenis (identifikasi), kemurnian (bebas dari
kontaminasi kimia dan biologis), serta aturan penstabilan (wadah,
penyimpanan dan transportasi )
2. Simplisia sebagai konsumsi manusia diupayakan memiliki 3
paradigma seperti produk kefarmasian, yaitu : Quality, Safety,
Efficacy (Mutu , Aman, Manfaat)
3. Untuk mengetahui kebenaran dan mutu obat tradisional termasuk
simplisia harus dilakukan analisis kuantitatif dan kualitatif.
Analisa kuantitatif meliputi pengujian makroskopik, mikroskopik
3. Nama Tanaman
NamaLatin : Physalis angulataL
NamaLokal : MorelBerry(Inggris),
Ciplukan(Indonesia)
KlasifikasiT
anaman
Kingdom Divisi
Sub
Divisi
Kelas
Ordo
Family
Marga
Spesies
: Plantae
: Spermatophyta
: Angiospermae
: Dicotyledonnae
: Solanales
: Solanaceae
: Physalis
: PhysalisangulataL
4. Kegunaan
1. Daun ciplukan digunakan untuk
penyembuhan patah tulang, busung air,
bisul, borok, penguat jantung, keseleo,
nyeri perut dan kencing nanah.
2. Buah ciplukan digunakan untuk
mengobati epilepsi, tidak dapat kencing,
dan penyakit kuning
3. Akar tumbuhan ciplukan digunakan sebagai
obat cacing dan penurun demam
5. Senyawa-senyawa aktif yang terkandung dalam ciplukan antara
lain :
1. Saponin, flavonoid, polifenol dan fisalin
2. Pada bagian biji mengandung 12-25% protein, 15-40% minyak
lemak dengan komponen utama asam palmitat dan asam
stearate
3. Akar
4. Daun
5. Tunas
: alkaloid
: glikosida flavonoid (luteolin)
: flavonoid dan saponin
Kandungan Zat Aktif
6. Perkembangan dan Penelitian
Hasil penelitian yang dilakukan baik in vitro maupun in
vivo, didapatkan informasi bahwa ciplukan memiliki
aktivitas sebagai antihiperglikemi, antibakteri, anti virus,
imunostimulan dan imunosupresan (imunomodulator), anti
inflamasi, anti oksidan, dan sitotoksik.
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Baedowi, 1998
terhadap ciplukan secara in vivo pada mencit ,
diinformasikan bahwa ekstrak daun ciplukan dengan dosis
28,5 ml/Kg BB dapat mempengaruhi sel beta insulin
pankreas. Hal ini menunjukan adanya aktifitas anti
hiperglikemi dari ciplukan
7. 1. Bentuk kecil, bagian tepi
bergerigi
2. Warna setelah
dikeringkan coklat tua,
bergulung
3. Bau khas ciplukan
4. Rasa Pahit
DAUNCIPLUKAN
8. Pembuatan sediaan simplisia
daun ciplukan
Tahap Pembuatan
1. Pengumpulan bahan baku
2. Sortasi basah
3. Pencucian
4. Perajangan
5. Pengeringan
6. Sortasi kering
7. Peyimpanan dan pengepakan
9. Pengumpulan bahan baku
Sumberbahanbaku
tanaman budidaya/liar
Bagianyangd
ipanen
daun yang tidak terlalu tua dan tidak terlalu muda
W
aktupanen
daun tidak terlalu tua dan muda kurang lebih 5-10 Hari
Alasanw
aktupanen
daun sudah relatif lebar dengan panjang 15-20 cm, daun tidak
terlalu muda dan tidak terlalu tua karena zat aktifnya tinggi
1
10. Sortasi Basah
Sortasi basah dilakukan untuk
memisahkan kotoran-kotoran atau bahan-
bahan asing lainnya dari bahan simplisia.
2
11. Pencucian
Pencucian dilakukan untuk menghilangkan
tanah dan pengotor lainnya yang melekat
pada bahan simplisia. Pencucian dilakukan
dengan air bersih yang mengalir.
3
12. Perajangan
● Alat yang digunakan : manual pisau, gunting
atu mesin
● Beberapa jenis bahan simplisia tertentu ada
yang memerlukan proses perajangan.
● Perajangan bahan simplisia dilakukan untuk
mempermudah proses pengeringan,
pengepakan dan penggilingan.
4
13. Pengeringan
Merupakan proses pengawetan alami
sehingga simplisia tahan dalam
penyimpanan
Pengeringan yg cukup akan mencegah
pertumbuhan mikroorganisme jamur
menggunakan cara alami
dengan sinar matahari
selama 1 minggu dan
dengan menggunakan
oven selama 5 menit
dalam suhu 60’C
Tujuan pengeringan pada tanaman
atau bagian tanaman adalah :
Untuk mendapatkan simplisia yang awet,
tidak rusak dan dapat digunakan dalam
jangka relatif lama.
5
14. Sortasi Kering
◾ Tujuan sortasi untuk memisahkan
benda- benda asing dan pengotor-
pengotor lain yang masih ada dan
tertinggal pada simplisia kering.
6
16. Pengepakan Dan
Peyimpanan
◾ Simplisia dapat rusak, mundur atau
berubah mutunya karena faktor luar dan
dalam, antara lain cahaya, oksigen, reaksi
kimia intern, dehidrasi, penyerapan air,
pengotoran, serangga dan kapang
7