SlideShare a Scribd company logo
1 of 53
PIL
OLEH
Ana Maria U
PIL BERDASARKAN FI III
• Pillulae berasal dari kata ‘pila’ artinya bola kecil.Obat berbentuk bundar
seperti bola ini bermacam-macam bobotnya dan masing-masing diberi nama
sendiri. Pillulae menurut FI edisi III ialah suatu sediaan berupa massa
Definisi
• Pil merupakan sediaan obat yang memiliki bentuk bundar dengan ukuran
yang relatif kecil dengan variasi pil seperti granulae, pilulae dan boli.
• Pil adalah sediaan yang berbentuk bulat seperti seperti kelereng yang
mengandung satu atau lebih bahan obat dan dimakasudkan untuk pemakaian
oral.
Berat : Boli > 300mg
PIL 60 - 300mg
• Granul < 60mg. Ph.Ned < 30mg
Syarat sediaan pil yang baik
• 1. Homogen ukuran, bentuk, warna dan dosisnya
2. Mempunyai kekenyalan, daya rekat, dan kekerasan tertentu.
3. Mempunyai waktu hancur tertentu
di dalam FI ed. III, pil harus memenuhi beberapa syarat :
1. Keseragaman bobot
2. Waktu hancur pil = Waktu hancur tablet
· Tidak lebih dari 15 menit untuk pil tak bersalut
· Tidak lebih dari 60 menit untuk pil bersalut gula dan bersalut selaput.
· Pil bersalut enterik : 3 jam dalam larutan 0,06 N HCl dan tidak lebih dari 60 menit
dalam larutan pendapar pH 6,8
Komponen Pil
• Untuk memperbesar volume diperlukan zat tambahan seperti zat pengisi, zat pengikat dan
pembasah dan bila perlu ditambahkan zat penyalut.1. Zat utama berupa bahan obat yang
harus memenuhi persyaratan farmakope Misalnya : KMnO4,asetosal. dll
• 2. Zat Tambahan
• - Zat pengisi
• - Zat pengikat
• - Bahan/penabur
• - Bahan/pembasah
• - Bahan/penyalut
KOMPONEN, PENGGUNAAN, DAN
CONTOH PILLULAE.
• Zat utama berupa bahan obat yang harus memenuhi persyaratan farmakope
misalnya KmnO4,asetosal,digitalis folium, garam ferro,dan lain-lain
• Zat tambahan terdiri dari :
• Zat pengisi: fungsinya untuk memperbesar volume massa pil agar mudah untuk
dibuat. Contoh: akar manis ( Radix Liquiritae ),bolus alba, atau bahan lain yang
cocok ( glukosa,amilum,dan lain-lain).Radix Liq. Dengan gliserinadalah konsistuen
yang baik untuk bahan-bahan minyak atsiri ( metode blomberg ).Terlebih dahulu
kalau ditambahkan succus lq.Hal ini karena radix liq. Mengadung glisirizin yang
bersifat mengemulsi minyak.
• Zat pengikat :fungsinya untuk memperbesar daya kohesi dan adhesi massa pil
agar massa pil saling melekat menjadi massa yang
kompak.
• Contoh: sari akar manis (succus liquiritae),gom akasia,tragakan,campuran
bahan tersebut (PGS) atau bahan lain yang cocok (glukosa,mel
,sirop,mucilago,kanji,adeps,glycerinum cumtragakan,extra.gentian,extra.aloe ,
dan lain –lain).
• Zat penabur : fungsinya untuk memperkecil gaya gesekan antara molekul
yang sejenis maupun tidak sejenis,sehingga massa pil tidak lengket satu sama
lain,atau pil lenket satu pil dengan pil lainnya. Contoh : lycopodium dan
talcum.
• Zat pembasah :fungsinya untuk memperkecil sudut kontak ( < 90) antar
molekul sehingga massa menjadi basah dan lembek serta mudah di bentuk.
Contoh : air, air-gliserin, gliserin ,sirop,madu dan lain-lain.
• Zat penyalut :fungsinya adalah
• 1. Untuk menutupi rasa dan bau yang tidak enak.
• 2. Mencegah perubahan karena pengaruh udara
• 3. Supaya pil pecah di dalam usus tidak di lambung (enteric coated pil )
Ada 6 tipe bahan obat yang diberikan secara
enterik :
• 1.Bahan obat yang di pakai terus-menerus tetapi merangsang selaput lendir hidung. Misalnya
asam salisilat dan digitalis.
• 2.Bahan obat yang menghalagi pencernaan karena dengan pepsib membetuk senyawa yang
tidak larut. Misanya argentum nitrat.
• 3.bahan yang ter urai oleh asam lambung . Misalnya antibiotik golongan penisilin.
• 4.Bahan obat yang dalam keadaan sepeka mungkin di usus. Misalnya antiseptik, santonin.
• 5.Bahan obat yang mengakibatkan mabuk dan muntah-muntah .Misalnya emetin dan
sulfonanama.
• 6. Bahan obat yang dikehendaki lambat bereaksi.Misanya antihistamin.
Cara Pembuatan Sediaan Pil
• Cara pembuatan pil pada prinsipnya adalah mencampurkan bahan-bahan, baik obat
atau zat utama dan zat tambahan sampai homogen. Setelah homogen, campuran ini
ditetesi dengan zat pembasah sampai menjadi massa lembek yang elastis, lalu dibuat
bentuk batang dengan cara menekanan sampai sepanjang alat pemotong pil yang
dikehendaki, kemudian dipotong dengan alat pemotong pil sesuai dengan jumlah pil
yang diminta. Bahan penabur ditaburkan pada massa pil, pada alat penggulung dan
alat pemotong pil agar massa pil tidak melekat pada alat tersebut. Penyalutan
dilakukan jika perlu, namun sebelum penyalutan pil harus kering dahulu atau
dikeringkan dalam alat atau ruang pengering dan bahan penabur yang masih
menempel pada pil harus dibersihkan dahulu.
•
Keuntungan :
• 1. Mudah digunakan / ditelan
2. Rasa obat yang tak enak dapat tertutupi
3. Relatif lebih stabil dibandingkan serbuk dan solutio
4. Sangat baik untuk sediaan yang penyerapannya dikehendaki secara
lambat,
.
Kerugian :
•
1. Obat yang dikehendaki memberikan aksi yang cepat
2. Obat yang dalam keadaan larutan pekat dapat mengiritasi lambung
3. Bahan Obat padat/serbuk yang voluminous dan Bahan Obat cair dalam
jumlah besar
4. Penyimpanan lama sering menjadi keras dan tidak memenuhi waktu hancur
5. Ada kemungkinan ditumbuhi jamur (dapat diatasi dengan bahan
pengawet.
Penyimpanan Pil
• Sesuai dengan cara penyimpanan tablet dengan memperhatikan sifat zat
tambahan yang digunakan. Yaitu: Dalam wadah tertutup rapat, sebaiknya
berisi zat pengering ,di tempat sejuk. Sejuk ialah suhu antara 8 dan 15 derajat.
kecuali dinyatakan lain dapat disimpan dalam lemari pendingin.
•
TABLET
TABLET / COMPRESSI
PengertianTablet adalah bentuk sediaan padat yang terdiri dari satu atau lebih bahan
obat yang dibuatdengan pemadatan, kedua permukaannya rata atau cembung.Tablet
memiliki perbedaan dalamukuran, bentuk, berat, kekerasan, ketebalan. Kebanyakan
tipe atau jenis tablet dimaksudkanuntuk ditelan dan kemudian dihancurkan dan
melepaskan bahan obat ke dalam saluran pencernaan
Tablet dapat diartikan sebagai campuran bahan obat yang dibuat dengan dibantu zat
tambahanyang kemudian dimasukan kedalam mesin untuk dikempa menjadi tablet
Macam Bentuk Tablet
• Bentuk silinder
• Bentuk kubus
• Bentuk cakram
• Bentuk bundar
• Bentuk batang
• Bentuk telur
• peluruü Bentuk pipih/sirkuler
• Bentuk ovalü Bentuk cincin
• Bentuk segitiga,segi empat,segi lima, banyak segi, segiempat, panjang, bentuk hati
Berdasarkan Metode Pembuatan
• Dikenal dua jenis tablet berdasarkan metode pembuatan, yaitu tablet cetak dan tablet kempa
• Tablet cetak
• Dibuat dari bahan obat dan bahan pengisi, umumnya mengandung laktosa dan serbuk
sukrosa salam berbagai perbandingan. Massa dibasahi dengan Etanol prosentasi tinggi kadar
Etanol tergantung dengan kelarutan zat aktif dan bahan pengisi dalam pelarut, serta
kekerasan tablet yang diinginkan. Pembuatan dengan cara menekan massa serbuk lembab
dengan tekanan rendah pada lubang cetakan. Kemudian dikeluarkan dan dibiarkan kering.
Tablet cetak agak rapuh sehingga tablet dapat di potek dan harus hati-hati saat pengemasan
dan pendistribusiannya., besar tekanan pada tablet 25-50 bar.Kepadatan tablet tergantung
pada pembentukan kristal yang terbentuk selama pengeringan, tidak tergantung pada
kekuatan yang diberikan.
• Tablet kempa
• Tablet kempa didefinisikan sebagai bentuk sediaan padat yang dibuat dengan cara
pengempaan dari sebuah formula dengan memberikan tekanan tinggi (tekanan di
bawah beberapa ratus kg/cm2) pada serbuk/granul menggunakan pons/cetakan
baja. Umumnya tablet kempa mengandung zat aktif, bahan pengisi, bahan pengikat,
desintegran, dan lubrikan, tetapi dapat juga mengandung bahan pewarna, bahan
pengaroma, dan bahan pemanis.Tablet biasanya mempunyai ketebalan kurang dari
½ diameternya.Tablet kempa ganda, tablet kempa yang dibuat dengan lebih dari satu
kali siklus tekanan.
•
Berdasarkan Distribusi Obat dalam Tubuh
• Berdasarkan distribusi obat dalam tubuh, tablet dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu:
• Untuk pengobatan local
• Tablet untuk vagina (ovula), digunakan sebagai anti infeksi, anti fungi, hormon local.
• Tablet untuk penis (basila), di gunakan sebagai anti infeksi
• Tablet hisap (lozenges) untuk mulut dan tenggorokan
• Untuk pengobatan sistemik, per oral. Tablet yang bekerja sistemik dapat dibedakan
menjadi
• Short acting/ jangka pendek : dalam satu hari memerlukan beberapa kali menelan
obat. Obat bekerja tidak lebih dari 8 jam
• Long acting/ jangka panjang : dalam satu hari cukup menelan satu tablet. Obat
bekerja tidak lebih dari 8 jam.
Berdasarkan Jenis Bahan Penyalut
Berdasarkan jenis bahan penyalut, tablet dapat dibedakan menjadi:
• Tablet salut biasa / salut gula (dragee), Adalah tablet kempa yang disalut dengan beberapa
lapisan gula baik berwarna maupun tidak. Lapisan gula berasal dari suspensi dalam air
mengandung serbuk yang tidak larut, seperti pati, kalsium karbonat, talk, atau titanium
dioksida yang disuspensikan dengan gom akasia atau gelatin.
• Tablet salut selaput (film-coated tablet), Tablet kempa yang disalut dengan salut tipis,
bewarna atau tidak dari bahan polimer yang larut dalam air yang hancur cepat di dalam
saluran cerna. Penyalutan tidak perlu berkali-kali. Disalut dengan hidroksi propil metil
selulosa, metil selulosa, hidroksi propil selulosa, Na-CMC, dan campuran selulosa asetat
ftalat dengan PEG yang tidak mengandung air atau mengandung air.
• Tablet salut kempa adalah tablet yang disalut secara kempa cetak dengan massa
granulat yang terdiri atas laktosa, kalsium fosfat, dan zat lain yang cocok. Mula-mula
dibuat tablet inti, kemudian dicetak lagi bersama granulat kelompok lain sehingga
terbentuk tablet berlapis (multi layer tablet). Tablet ini sering di gunakan untuk
pengobatan secara repeat action.
• Tablet salut enteric (enteric-coated tablet), atau lepas tunda, Adalah tablet yang dikempa
yang disalut dengan suatu zat yang tahan terhadap cairan lambung, reaksi asam,
tetapi terlarut dalam usus halus. maka diperlukan penyalut enterik yang bertujuan
untuk menunda pelepasan obat sampai tablet melewati lambung. Bahan yang sering
digunakan adalah alol, keratin, selulosa acetat phtalat.
• Tablet lepas lambat, Tablet yang pelepasan zat aktifnya dimodifikasi sehingga
tablet tersebut melepaskan dosis awal yang cukup untuk efek terapi yang
kemudian disusul dengan dosis pemeliharaan sehingga jumlah zat aktif atau
konsentrasi zat aktif dalam darah cukup untuk beberapa waktu tertentu.
(misal tablet lepas lambat 6 jam, 12 jam, dsb).
• Tablet berlapis, tablet yang disiapkan dengan pengempaan granuler tablet
pada granulasi yang baru dikempa. Proses ini dapat diulangi untuk
menghasilkan tablet berlapis banyak dari 2 atau 3 lapisan.
Tujuan Penyalutan Tablet
• Melindungi zat aktif yang bersifat higroskopis atau tidak tahan pada
pengaruh udara , kelembapan dan cahaya.
• Menutupi rasa dan bau yang tidak enak
• Membuat penampilan yang lebih baik dan menarik
• Mengatur tempat pelepasan obat dalam saluran cerna. Misalnya tablet enteric
yang pecah di usus
Berdasarkan Cara Pemakaian
• Tablet biasa / tablet telan.
• Dibuat tanpa penyalut, digunakan per oral dengan cara ditelan, pecah di lambung.
• Tablet kunyah (chewable tablet)
• Bentuknya seperti tablet biasa, cara pakainya dikunyah dulu dalam mulut kemudian
ditelan, umumnya tidak pahit. Dimaksudkan untuk dikunyah sehingga
meninggalkan residu yang memberikan rasa enak di mulut.Diformulasikan untuk
anak-anak, antasida dan antibiotic tertentu. Dibuat dengan cara dikempa .biasanya
digunakan manitol, sorbitol dan sukrosa sebagai pengikat dan pengisi. Tablet kempa
yang mengandung zat aktif dan eksipien yang harus dikunyah sebelum ditelan.
• Tablet hisap (lozenges, trochisi, pastiles)
• Sediaan padat yang mengandung satu atau lebih bahan obat, umumnya dengan bahan dasar
beraroma dan manis, yang membuat tablet melarut atau hancur perlahanlahan dalam mulut.
Tablet yang mengandung zat aktif dan zat-zat penawar rasa dan bau, dimaksudkan untuk disolusi
lambat dalam mulut untuk tujuan lokal pada selaput lendir mulut. Tablet ini dibuat dengan cara
tuang disebut pastilles atau dengan cara kempa tablet menggunakan bahan dasar gula disebut
trochisi. Umumnya mengandung antibiotic, antiseptic, adstringensia.
• Tablet larut (effervescent tablet)
• Dibuat dengan cara dikempa. Selain zat aktif, tablet mengandung campuran zat asam dan natrium
bikarbonat yang jika dilarutkan dengan air akan menghasilkan CO2. Diberi wadah yang tertutup
rapat dan terlindung dari lembab, di etiket diberi tanda “bukan untuk ditelan”. Tablet ini harus
dilarutkan dalam air baru diminum.Contohnya Ca-D-Redoxon, tablet efervesen Supradin
• Tablet Implantasi (Pelet)
• Tablet kecil, bulat atau oval putih, steril, dan berisi hormon steroid, dimasukkan ke bawah kulit dengan cara merobek kulit
sedikit, kemudian tablet dimasukkan, dan kulit dijahit kembali. Zat khasiat akan dilepas perlahan-lahan. Dibuat berdasarkan
teknik aseptik, mesin tablet harus steril. Dimaksudkan untuk implantasi subkutan (Untuk KB, 3-6 bulan, mencegah
kehamilan).
• Tablet hipodermik (hypodermic tablet)
• Tablet cetak/kempa yang dibuat dari bahan mudah larut/melarut sempurna dalam air. Umumnya digunakan untuk
membuat sediaan injeksi steril dalam ampul dengan menambahkan pelarut steril (FI IV). Umumnya berbobot 30 mg dan
disuntikkan di bawah kulit (subkutan).Dilarutkan lebih dahulu sebelum dijadikan injeksi hipodermik.
• Tablet bukal (buccal tablet)
• Digunakan dengan cara meletakkan tablet diantara pipi dan gusi, sehingga zat aktif diserap secara langsung melalui mukosa
mulut. Tablet biasanya berbentuk oval, keras dan berisi hormon. Bekerja sistemik, tererosi atau terdisolusi di tempat
tersebut dalam waktu yang lama (secara perlahan).
• Tablet sublingual
• Digunakan dengan cara meletakkan tablet di bawah lidah sehingga zat aktif secara langsung melalui mukosa mulut,
diberikan secara oral. Tablet kempa berbentuk pipih yang berisi nitrogliserin. Biasanya untuk obat penyempitan pembuluh
darah ke jantung (angina pectoris) sehingga harus cepat terlarut agar dapat segera memberi efek terapi. Diabsorbsi oleh
selaput lendir di bawah lidah.
• Tablet vagina (ovula)
• Tablet kempa yang berbentuk telur (ovula) untuk dimasukkan dalam vagina yang di dalamnya terjadi disolusi dan
melepaskan zat aktifnya. Biasanya mengandung antiseptik, astringen. Digunakan untuk infeksi lokal dalam vagina dan
mungkin juga untuk pemberian steroid dalam pengobatan sistemik. Tablet vagina mudah melemah dan meleleh pada suhu
tubuh, dapat melarut dan digunakan sebagai obat luar khusus untuk vagina.
• Tablet Rektal
• Tablet kempa yang mengandung zat aktif yang digunakan secara rektal (dubur) yang tujuannya untuk kerja lokal atau
sistemik.
Komponen Tablet
• Komponen atau formulasi tablet kempa terdiri dari zat aktif bahan pengisi,
bahan pengikat, desintegran, dan lubrikan, dapat juga mengandung bahan
pewarna, yang diabsorpsikan pada alumunium hidroksida yang tidak larut
yang di izinkan pada pengaroma dan bahan pemanis.
•
Zat aktif
• Secara luas obat atau bahan aktif yang diberikan secara oral dalam bentuk tablet
dikelompokkan menjadi :
• Zat Aktif Tidak Larut Air (Insoluble Drugs)
• Zat ini cenderung digunakan untuk memberikan efek lokal pada saluran pencernaan
(seperti antasida dan adsorben).
• Zat Aktif Larut Air (Suluble Drugs)
• Zat ini cenderung digunakan untuk memberikan efek sistemik dengan terdisolusi
dan terabsorpsi pada usus.
Eksipien atau bahan tambahan.
• Eksipien adalah zat yang bersifat inert secara farmakologi yang digunakan sebagai zat pembantu
dalam formulasi tablet untuk memperbaiki sifat zat aktif, membentuk tablet dan mempermudah
teknologi pembuatan tablet. Eksipien harus memiliki kriteria sebagai berikut :
• Bahan pengisi (diluent)
• Berfungsi untuk memperbesar volume massa agar mudah di cetak atau di buat. Bahan pengisi di
tambahkan jika zat aktif sedikit sulit dikempa biasanya digunakan Saccharum lactis, Amylum
manihot, calcii phospas, calcii carbonas dan zat lain yang cocok.
• Bahan pengikat (binder)
• Dimaksudkan agar tablet tidak pecah atau retak, dapat merekat.Biasanya yang digunakan adalah
mucilago Gummi Arabici 10 -20 % (panas solutio Mythylcellulosum 5%).
• Bahan penghancur/pengembang(disintegrant)
• Dimaksudkan agar tablet dapat hancur dalam perut.Biasanya yang digunakan adalah amilum
manihot kering, gelatinum, agar – agar, natrium alginat.
• Bahan pelicin (lubrikan/lubricant)
• berfungsi mengurangi gesekan selama proses pengempaan tablet dan juga berguna untuk
mencegah massa tablet melekat pada cetakan(matrys). Biasanya digunakan talkum 5
%,Magnesium stearas,Acidum Stearicum.
• Perbaikan Aliran atau Glidan
• Bahan yang dapat meningkatkan kemampuan, mengalir serbuk, umumnya di gunakan dalam
kempa langsung tanpa proses granulasi. misal: silika pirogenik koloidal.
• Bahan Penyalut
• Untuk maksud dan tujuan tertentu tablet disalut dengan zat penyalut yang cocok,biasanya
berwarna atau tidak.
Adjuvant
• Adjuvant adalah zat tambahan dalam formula sediaan obat yang ditambahkan
dalam jumlah kecil untuk maksud pemberian warna, penawar bau, dan
rasa.Contohnya
Bahan pewarna (coloris agent)
• Berfungsi untuk menutupi warna obat yang kurang baik, identifikasi produk,
dan untuk membuat suatu produk lebih menarik.
•
Tabel Jenis pewarna (sintetik yang biasa
digunakan)
Pewarna Nama umum
Red 3 Erytrosine
Red 40 Allura red AC
Yellow 5 Tartrazine
Yellow 6 Sunset Yellow
Blue 1 Brilliant Blue
• Pemanis dan pemberi rasa (Sweetners dan Flavor)
• Penambahan pemanis dan pemberi rasa biasanya hanya untuk tablet-tablet
kunyah, hisap, buccal, sublingual, effervesen dan tablet lain yang
dimaksudkan untuk hancur atau larut di mulut.
Tabel beberapa pemanis yang biasa digunakan
Pemanis Alami Pemanis Sintetis atau
Buatan
Mannitol Sakarin
Lactosa Siklamat
Sukrosa Aspartame
Dektrosa
Cara Pembuatan Tablet
• Bahan obat dan zat-zat tambahan umumnya berupa serbuk yang tidak dapat
langsung dicampur dan dicetak menjadi tablet karena akan langsung hancur
dan tablet menjadi mudah pecah.Campuran serbuk itu harus di ubah menjadi
granul,yaitu kumpulan serbuk dengan volumelebih besar yang saling melekat
satu samma lain. Cara merubah serbuk menjadi granuldisebutgranulasi.
Tujuan granulasi adalah:
• Supaya sifat alirannya baik (free-flowing). Granul dengan volume tertentu
dapat mengalir teratur dalam jumlah angkasama kedalam mesin cetak tablet.
• Ruang udara dalam bentuk granul jumlahnya lebih kecil jika di bandingkan
dengan bentuk serbuk jika di ukurdalam voume yang sama. Makin banyak
udaranya, tablet makin mudah pecah.
• Agar pada saat di cetak tidak mudah melekat pada steampel (punch) dan
mudah lepas dari matriks (die).
• Salah satu syarat bahan pembantu yang digunakan untuk pembuatan tablet adalah harus
netral, tidak berbau,tidak berasa dan lebih baik tidak berwarna. Bahan-bahan tambahan yang
digunakan pada pembuatan tablet dapat dikelompokkan sesuai dengan fungsinya yaitu
sebagai:
• bahan pengisi,
• bahan pengikat,
• bahan pelincir (termasuk bahan pengatur aliran,bahan pelican dan bahan pemisah bentuk),
• bahan penghancur,
• bahan penahan lembab, bahan peng adsorpsi dan bahan penghambat kelarutan.
• Terdapat 3 metode dalam pembuatan tablet kompresi yaitu : metode
granulasi basah, metode granulasi kering, dan metode cetak langsung.
. Metode Granulasi Basah
• Metode granulasi basah ini merupakan salah satu metode yang paling sering
digunakan dalam memproduksi tablet kompresi. Langkah-langkah yang
diperlukan dalam pembuatan tablet dengan metode granulasi basah ini dapat
dibagi sebagai berikut, yaitu menimbang dan mencampur bahan-bahan yang
diperlukan dalam formulasi, pembuatan granulasi basah, pengayakan adonan
lembab menjadi pelet atau granul, kemudian dilakukan pengeringan,
pengayakan kering, pencampuran bahan pelicin, dan pembuatan tablet
dengan kompresi.
• Keuntungan metode granulasi basah:
• Meningkatkan kohesifitas dan kompaktibilitas serbuk sehingga diharapkan tablet yang dibuat dengan mengempa
sejumlah granul pada tekanan kompresi tertentu akan menghasilkan bentuk tablet yang bagus, keras, dan tidak
rapuh.
• Mencegah segregasi komponen penyusun tablet yang telah homogen sebelum proses pencampuran.
• Zat-zat yang bersifat hidrofob, dapat memperbaiki kecepatan pelarutan zat aktif dengan perantara cairan pelarut
yang cocok dengan bahan pengikat.
• Kekurangan metode granulasi basah:
• Banyak tahap dalam proses produksi yang harus divalidas.
• Biaya cukup tinggi.
• Zat aktif yang sensitif terhadap lembab dan panas tidak dapat dikerjakan dengan cara ini. Untuk zat termolabil
dilakukan dengan pelarut.
Metode Granulasi Kering (Slugging)
• Metode ini telah digunakan bertahun-tahun dan merupakan bentuk yang berharga terutama
pada keadaan dimana dosis efektif terlalu tinggi untuk kempa langsung dan bahan-bahan
yang digunakan peka terhadap pemanasan, kelembaban atau keduanya.Metode ini khususnya
untuk bahan-bahan yang tidak dapat diolah dengan metode granulasi basah, karena
kepekaannya terhadap uap air atau karena untuk mengeringnyadiperlukan temperatur yang
dinaikkan. Tahap pembuatan ini yaitu partikel zat aktif dan eksipien dengan mengempa
campuran bahan kering menjadi massa padat yang selanjutnya dipecah lagi untuk
menghasilkan partikel yang berukuran lebih besar dari serbuk semula (granul). Prinsip dari
metode ini adalah membuat granul secara mekanis, tanpa bantuan bahan pengikat dan
pelarut, ikatannya didapat melalui gaya.
• Keuntungan cara granulasi kering adalah:
• Peralatan lebih sedikit karena tidak menggunakan larutan pengikat, mesin
pengaduk berat dan pengeringan yang memakan waktu
• Baik untuk zat aktif yang sensitif terhadap panas dan lembab
• Mempercepat waktu hancur karena tidak terikat oleh pengikat
• Kekurangan cara granulasi kering adalah:
• Memerlukan mesin tablet khusus untuk membuat slug
• Tidak dapat mendistribusikan zat warna seragam
• Proses banyak menghasilkan debu sehingga memungkinkan terjadinya
kontaminasi silang
Metode Cetak Langsung
• Metode ini digunakan untuk bahan yang mempunyai sifat mudah mengalir
sebagaimanasifat-sifat kohesinya yang memungkinkan untuk langsung
dikompresi dalam tablet tanpa memerlukan granulasi basah atau kering.
Keuntungan utama dari metode ini adalah bahwa bahan obat yang peka
terhadap lembab dan panas, yang stabilitasnya terganggu akibat operasi
granulasi, dapat dibuat menjadi tablet. Akan tetapi dengan meningkatnya
tuntutan akan kualitas tablet, maka metode ini tidak diutamakan.
Keuntungan metode kempa langsung yaitu :
• Lebih ekonomis karena validasi proses lebih sedikit
• Lebih singkat prosesnya.
• Dapat digunakan untuk zat aktif yang tidak tahan panas dan tidak tahan
lembab
• Waktu hancur dan disolusinya lebih baik karena tidak melewati proses granul,
tetapi langsung menjadi partikel. tablet kempa langsung berisi partikel halus,
sehingga tidak melalui proses dari granul ke partikel halus terlebih dahulu.
Kerugian metode kempa langsung :
• Perbedaan ukuran partikel dan kerapatan bulk antara zat aktif dengan pengisi dapat
menimbulkan stratifikasi di antara granul yang selanjutnya dapat menyebabkan kurang
seragamnya kandungan zat aktif di dalam tablet.
• Zat aktif dengan dosis yang besar tidak mudah untuk dikempa langsung karena itu biasanya
digunakan 30% dari formula agar memudahkan proses pengempaan sehingga pengisi yang
dibutuhkanpun makin banyak dan mahal. Dalam beberapa kondisi pengisi dapat berinteraksi
dengan obat seperti senyawa amin dan laktosa spray dried dan menghasilkan warna kuning.
Pada kempa langsung mungkin terjadi aliran statik yang terjadi selama pencampuran dan
pemeriksaan rutin sehingga keseragaman zat aktif dalam granul terganggu.
• Sulit dalam pemilihan eksipien karena eksipien yang digunakan harus bersifat; mudah
mengalir; kompresibilitas yang baik; kohesifitas dan adhesifitas yang baik.
Macam – Macam Kerusakan Pada Pembuatan
Tablet
• Binding adalah kerusakan tablet akibat massa yang akan di cetak melekat pada dinding ruang cetakan.Ini terjadi ketika pelepasan dari
tablet sulit dan sering diikuti bunyi rebut/menderik yang karakteristik, tepi tablet tergores atau kasar.
• Sticking/picking ialah perlekatan yang terjadi pada punch atas dan bawah akibatpermukaan punch tidak licin.Sticking adalah keadaan
granul menempel pada dinding die. Penyebabanya yaitu punch kurang bersih.
• Whiskering ialah percetakan tidak pas dengan ruangan cetakan terjadi pelelehan zat aktif saat pencetakan pada tekanan tinggi.
• Splitting/capping ialah lepasnya lapisan tipis dari permukaan tablet terutama pada bagian tengah.Capping adalah keadaan yang
menggambarkan bagian atas atau bawah tablet terpisah sebagian atau seluruhnya.
• Motling adalah terjadinya warna yang tidak merata pada permukaan tablet, disebabkan perbedaan obat atau hasil uraianya dengan
bahan tambahan, juga karena terjadinya migrasi obat selama pengeringan atau adanya bahan tambahan berupa larutan berwarna
yang tidak terbagi merata.
• Crumbling ialah tambet menjadi retak dan rapuh. Disebabkan kurangnya tekananpada pencetakan tablet dan zat pengikatnya kurang.
Syarat-Syarat Tablet
• 1. Kekerasan
• Sebuah tablet yang baik adalah tablet yang cukup keras untuk dipegang
sampai digunakan. Dalam bentuk lain tablet tidak boleh terlalu keras karena
akan gagal dalam penghancuran atau gagal dalam larut dengan
mudah.Kekerasan tablet merupakan parameter yang menggambarkan
ketahanan tablet dalam melawan tekanan mekanik seperti guncangan dan
terjadinya keretakan tablet selama pengemasan, transportasi dan pemakaian.
Kekerasan tablet biasanya antara 4 – 8 kg.
2. Keseragaman Bahan Aktif
• Farmakope Amerika dan Formularium Nasional menetapkan batasan dalam potensi tablet.
• 3. Keseragaman tablet
• Tablet ditentukan berdasarkan banyaknya penyimpangan bobot pada tiap tablet terhadapbobot rata-rata dari semua tablet
sesuai syarat yang ditentukan dalam Farmakope Indonesia.Tablet tidak bersalut harus memenuhi syarat keseragaman bobot
yang ditetapkan dengan menimbang 20 tablet satu persatu dan dihitung bobot rata-rata tablet.
• 4. Proses Penghancuran
• Jika tablet diharapkan efektif dalam pengobatan maka jelas tablet tersebut harus larut atau hancur dengan cepat.
• 5. Keregasan Tablet (Friability)
• Friability adalah persen bobot yang hilang setelah diguncang.penentuan keregasan tablet dilakukan terutama pada waktu
tablet dilapisi (coating) alat yang digunakan disebut Friability Tester.
Persyaratan bentuk sediaan tablet :
• Dapat melindungi tablet dari udara
• Terlindung dari cahaya
• Dapat melindungi dari kerusakan yang diakibatkan oleh benda asing dari luar kemasan
• Didesain bahannya tidak akan keluar sebelum dibuka
• Disertai dengan bentuk dan ukuran yang dapat diterima dengan mudah oleh pasien agar mudah membuka
dan menggunakannya.
• Pasien dapat mengetahui dengan benar sediaannya dan pemberian label pada kemasan harus jelas, seperti
bentuk sediaan karakteristik khusus dari bentuk sediaan harus disebutkan dalam label, contohnya sediaan
lepas lambat.
• Tertera dalam etiket kandungan dosis yang terdapat dalam tablet, tempat penyimpanan, nama tablet/ nama
zat berkhasiat, jumlah zat dan tanggal kadaluarsa tablet.
Implants/ implan
• Implan atau pelet adalah sediaan dengan massa padat steril berukuran kecil berisi
obat dengan kemurnian tinggi, dibuat dengan cara pengempaan dan percetakan.
• Setelah dokter mematikan rasa di kulit dengan menggunakan anastetik, kemudian
alat seperti jarum (trocar) digunakan untuk menempatkan implant di bawah kulit
pada lengan bagian atas.Implan biasanya mengandung hormon seperti testosteron
atau ekstradil yang di kemas dalam vialatau lembaran kertas timah steril.Pemasangan
implan tidak memerlukan jahitan pada kulit. Secara perlahan, implan akan
melepaskan progestin ke dalam aliran darah. Implan efektif digunakan selama 3
tahun.
TERIMAKASIH

More Related Content

Similar to PIL.pptx

Sediaan tablet indah
Sediaan tablet indahSediaan tablet indah
Sediaan tablet indahIryaIrmayasi
 
Farmasetika dasara.pptx
Farmasetika dasara.pptxFarmasetika dasara.pptx
Farmasetika dasara.pptxayindunda
 
TABLET DAN METODE PEMBUATAN TABLET
TABLET DAN METODE PEMBUATAN TABLETTABLET DAN METODE PEMBUATAN TABLET
TABLET DAN METODE PEMBUATAN TABLETRobby Candra Purnama
 
Kk 12.tablet zr
Kk 12.tablet zrKk 12.tablet zr
Kk 12.tablet zrZahra Aan
 
Kk 12.tablet zr
Kk 12.tablet zrKk 12.tablet zr
Kk 12.tablet zrZahra Aan
 
Bentuk dan cara pemberian obat
Bentuk dan cara pemberian  obatBentuk dan cara pemberian  obat
Bentuk dan cara pemberian obatRukmana Suharta
 
BENTUK_SEDIAAN_OBAT.pptx
BENTUK_SEDIAAN_OBAT.pptxBENTUK_SEDIAAN_OBAT.pptx
BENTUK_SEDIAAN_OBAT.pptxIhinSolihin16
 
BENTUK SEDIAAN OBAT - SHOFA WIJDAN.pptx
BENTUK SEDIAAN OBAT - SHOFA WIJDAN.pptxBENTUK SEDIAAN OBAT - SHOFA WIJDAN.pptx
BENTUK SEDIAAN OBAT - SHOFA WIJDAN.pptxssuserbb0b09
 
Bentuk sediaan obat
Bentuk sediaan obatBentuk sediaan obat
Bentuk sediaan obat4nakmans4
 
Formulasi dan Evaluasi Kapsul Asamefenamat
Formulasi dan Evaluasi Kapsul AsamefenamatFormulasi dan Evaluasi Kapsul Asamefenamat
Formulasi dan Evaluasi Kapsul AsamefenamatBayu Mario
 
Bentuk sediaan obat
Bentuk sediaan obatBentuk sediaan obat
Bentuk sediaan obat4nakmans4
 
sedian farmasi.pptx
sedian farmasi.pptxsedian farmasi.pptx
sedian farmasi.pptxGanjarTaufik
 
Sediaan obat Kapsul
Sediaan obat KapsulSediaan obat Kapsul
Sediaan obat KapsulSapan Nada
 

Similar to PIL.pptx (20)

Sediaan tablet indah
Sediaan tablet indahSediaan tablet indah
Sediaan tablet indah
 
Farmasetika dasara.pptx
Farmasetika dasara.pptxFarmasetika dasara.pptx
Farmasetika dasara.pptx
 
ppt 5.pdf
ppt 5.pdfppt 5.pdf
ppt 5.pdf
 
TABLET DAN METODE PEMBUATAN TABLET
TABLET DAN METODE PEMBUATAN TABLETTABLET DAN METODE PEMBUATAN TABLET
TABLET DAN METODE PEMBUATAN TABLET
 
TABLET
TABLETTABLET
TABLET
 
Kk 12.tablet zr
Kk 12.tablet zrKk 12.tablet zr
Kk 12.tablet zr
 
Kk 12.tablet zr
Kk 12.tablet zrKk 12.tablet zr
Kk 12.tablet zr
 
Sediaan_Kapsul.pptx
Sediaan_Kapsul.pptxSediaan_Kapsul.pptx
Sediaan_Kapsul.pptx
 
Bentuk dan cara pemberian obat
Bentuk dan cara pemberian  obatBentuk dan cara pemberian  obat
Bentuk dan cara pemberian obat
 
Kapsul
Kapsul Kapsul
Kapsul
 
BENTUK_SEDIAAN_OBAT.pptx
BENTUK_SEDIAAN_OBAT.pptxBENTUK_SEDIAAN_OBAT.pptx
BENTUK_SEDIAAN_OBAT.pptx
 
BENTUK SEDIAAN OBAT - SHOFA WIJDAN.pptx
BENTUK SEDIAAN OBAT - SHOFA WIJDAN.pptxBENTUK SEDIAAN OBAT - SHOFA WIJDAN.pptx
BENTUK SEDIAAN OBAT - SHOFA WIJDAN.pptx
 
Laporan+tablet
Laporan+tabletLaporan+tablet
Laporan+tablet
 
Bentuk sediaan obat
Bentuk sediaan obatBentuk sediaan obat
Bentuk sediaan obat
 
Formulasi dan Evaluasi Kapsul Asamefenamat
Formulasi dan Evaluasi Kapsul AsamefenamatFormulasi dan Evaluasi Kapsul Asamefenamat
Formulasi dan Evaluasi Kapsul Asamefenamat
 
Bentuk sediaan obat
Bentuk sediaan obatBentuk sediaan obat
Bentuk sediaan obat
 
sediaan Kapsul
sediaan Kapsul sediaan Kapsul
sediaan Kapsul
 
sedian farmasi.pptx
sedian farmasi.pptxsedian farmasi.pptx
sedian farmasi.pptx
 
Sediaan obat Kapsul
Sediaan obat KapsulSediaan obat Kapsul
Sediaan obat Kapsul
 
Serbuk ( Part 1 )
Serbuk ( Part 1 )Serbuk ( Part 1 )
Serbuk ( Part 1 )
 

Recently uploaded

PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfdemontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfIndri117648
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxalalfardilah
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxc9fhbm7gzj
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsAdePutraTunggali
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 

Recently uploaded (20)

PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfdemontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public Relations
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 

PIL.pptx

  • 2. PIL BERDASARKAN FI III • Pillulae berasal dari kata ‘pila’ artinya bola kecil.Obat berbentuk bundar seperti bola ini bermacam-macam bobotnya dan masing-masing diberi nama sendiri. Pillulae menurut FI edisi III ialah suatu sediaan berupa massa
  • 3. Definisi • Pil merupakan sediaan obat yang memiliki bentuk bundar dengan ukuran yang relatif kecil dengan variasi pil seperti granulae, pilulae dan boli. • Pil adalah sediaan yang berbentuk bulat seperti seperti kelereng yang mengandung satu atau lebih bahan obat dan dimakasudkan untuk pemakaian oral. Berat : Boli > 300mg PIL 60 - 300mg • Granul < 60mg. Ph.Ned < 30mg
  • 4. Syarat sediaan pil yang baik • 1. Homogen ukuran, bentuk, warna dan dosisnya 2. Mempunyai kekenyalan, daya rekat, dan kekerasan tertentu. 3. Mempunyai waktu hancur tertentu di dalam FI ed. III, pil harus memenuhi beberapa syarat : 1. Keseragaman bobot 2. Waktu hancur pil = Waktu hancur tablet · Tidak lebih dari 15 menit untuk pil tak bersalut · Tidak lebih dari 60 menit untuk pil bersalut gula dan bersalut selaput. · Pil bersalut enterik : 3 jam dalam larutan 0,06 N HCl dan tidak lebih dari 60 menit dalam larutan pendapar pH 6,8
  • 5. Komponen Pil • Untuk memperbesar volume diperlukan zat tambahan seperti zat pengisi, zat pengikat dan pembasah dan bila perlu ditambahkan zat penyalut.1. Zat utama berupa bahan obat yang harus memenuhi persyaratan farmakope Misalnya : KMnO4,asetosal. dll • 2. Zat Tambahan • - Zat pengisi • - Zat pengikat • - Bahan/penabur • - Bahan/pembasah • - Bahan/penyalut
  • 6. KOMPONEN, PENGGUNAAN, DAN CONTOH PILLULAE. • Zat utama berupa bahan obat yang harus memenuhi persyaratan farmakope misalnya KmnO4,asetosal,digitalis folium, garam ferro,dan lain-lain • Zat tambahan terdiri dari : • Zat pengisi: fungsinya untuk memperbesar volume massa pil agar mudah untuk dibuat. Contoh: akar manis ( Radix Liquiritae ),bolus alba, atau bahan lain yang cocok ( glukosa,amilum,dan lain-lain).Radix Liq. Dengan gliserinadalah konsistuen yang baik untuk bahan-bahan minyak atsiri ( metode blomberg ).Terlebih dahulu kalau ditambahkan succus lq.Hal ini karena radix liq. Mengadung glisirizin yang bersifat mengemulsi minyak.
  • 7. • Zat pengikat :fungsinya untuk memperbesar daya kohesi dan adhesi massa pil agar massa pil saling melekat menjadi massa yang kompak. • Contoh: sari akar manis (succus liquiritae),gom akasia,tragakan,campuran bahan tersebut (PGS) atau bahan lain yang cocok (glukosa,mel ,sirop,mucilago,kanji,adeps,glycerinum cumtragakan,extra.gentian,extra.aloe , dan lain –lain).
  • 8. • Zat penabur : fungsinya untuk memperkecil gaya gesekan antara molekul yang sejenis maupun tidak sejenis,sehingga massa pil tidak lengket satu sama lain,atau pil lenket satu pil dengan pil lainnya. Contoh : lycopodium dan talcum. • Zat pembasah :fungsinya untuk memperkecil sudut kontak ( < 90) antar molekul sehingga massa menjadi basah dan lembek serta mudah di bentuk. Contoh : air, air-gliserin, gliserin ,sirop,madu dan lain-lain.
  • 9. • Zat penyalut :fungsinya adalah • 1. Untuk menutupi rasa dan bau yang tidak enak. • 2. Mencegah perubahan karena pengaruh udara • 3. Supaya pil pecah di dalam usus tidak di lambung (enteric coated pil )
  • 10. Ada 6 tipe bahan obat yang diberikan secara enterik : • 1.Bahan obat yang di pakai terus-menerus tetapi merangsang selaput lendir hidung. Misalnya asam salisilat dan digitalis. • 2.Bahan obat yang menghalagi pencernaan karena dengan pepsib membetuk senyawa yang tidak larut. Misanya argentum nitrat. • 3.bahan yang ter urai oleh asam lambung . Misalnya antibiotik golongan penisilin. • 4.Bahan obat yang dalam keadaan sepeka mungkin di usus. Misalnya antiseptik, santonin. • 5.Bahan obat yang mengakibatkan mabuk dan muntah-muntah .Misalnya emetin dan sulfonanama. • 6. Bahan obat yang dikehendaki lambat bereaksi.Misanya antihistamin.
  • 11. Cara Pembuatan Sediaan Pil • Cara pembuatan pil pada prinsipnya adalah mencampurkan bahan-bahan, baik obat atau zat utama dan zat tambahan sampai homogen. Setelah homogen, campuran ini ditetesi dengan zat pembasah sampai menjadi massa lembek yang elastis, lalu dibuat bentuk batang dengan cara menekanan sampai sepanjang alat pemotong pil yang dikehendaki, kemudian dipotong dengan alat pemotong pil sesuai dengan jumlah pil yang diminta. Bahan penabur ditaburkan pada massa pil, pada alat penggulung dan alat pemotong pil agar massa pil tidak melekat pada alat tersebut. Penyalutan dilakukan jika perlu, namun sebelum penyalutan pil harus kering dahulu atau dikeringkan dalam alat atau ruang pengering dan bahan penabur yang masih menempel pada pil harus dibersihkan dahulu. •
  • 12. Keuntungan : • 1. Mudah digunakan / ditelan 2. Rasa obat yang tak enak dapat tertutupi 3. Relatif lebih stabil dibandingkan serbuk dan solutio 4. Sangat baik untuk sediaan yang penyerapannya dikehendaki secara lambat, .
  • 13. Kerugian : • 1. Obat yang dikehendaki memberikan aksi yang cepat 2. Obat yang dalam keadaan larutan pekat dapat mengiritasi lambung 3. Bahan Obat padat/serbuk yang voluminous dan Bahan Obat cair dalam jumlah besar 4. Penyimpanan lama sering menjadi keras dan tidak memenuhi waktu hancur 5. Ada kemungkinan ditumbuhi jamur (dapat diatasi dengan bahan pengawet.
  • 14. Penyimpanan Pil • Sesuai dengan cara penyimpanan tablet dengan memperhatikan sifat zat tambahan yang digunakan. Yaitu: Dalam wadah tertutup rapat, sebaiknya berisi zat pengering ,di tempat sejuk. Sejuk ialah suhu antara 8 dan 15 derajat. kecuali dinyatakan lain dapat disimpan dalam lemari pendingin. •
  • 15. TABLET TABLET / COMPRESSI PengertianTablet adalah bentuk sediaan padat yang terdiri dari satu atau lebih bahan obat yang dibuatdengan pemadatan, kedua permukaannya rata atau cembung.Tablet memiliki perbedaan dalamukuran, bentuk, berat, kekerasan, ketebalan. Kebanyakan tipe atau jenis tablet dimaksudkanuntuk ditelan dan kemudian dihancurkan dan melepaskan bahan obat ke dalam saluran pencernaan Tablet dapat diartikan sebagai campuran bahan obat yang dibuat dengan dibantu zat tambahanyang kemudian dimasukan kedalam mesin untuk dikempa menjadi tablet
  • 16. Macam Bentuk Tablet • Bentuk silinder • Bentuk kubus • Bentuk cakram • Bentuk bundar • Bentuk batang • Bentuk telur • peluruü Bentuk pipih/sirkuler • Bentuk ovalü Bentuk cincin • Bentuk segitiga,segi empat,segi lima, banyak segi, segiempat, panjang, bentuk hati
  • 17. Berdasarkan Metode Pembuatan • Dikenal dua jenis tablet berdasarkan metode pembuatan, yaitu tablet cetak dan tablet kempa • Tablet cetak • Dibuat dari bahan obat dan bahan pengisi, umumnya mengandung laktosa dan serbuk sukrosa salam berbagai perbandingan. Massa dibasahi dengan Etanol prosentasi tinggi kadar Etanol tergantung dengan kelarutan zat aktif dan bahan pengisi dalam pelarut, serta kekerasan tablet yang diinginkan. Pembuatan dengan cara menekan massa serbuk lembab dengan tekanan rendah pada lubang cetakan. Kemudian dikeluarkan dan dibiarkan kering. Tablet cetak agak rapuh sehingga tablet dapat di potek dan harus hati-hati saat pengemasan dan pendistribusiannya., besar tekanan pada tablet 25-50 bar.Kepadatan tablet tergantung pada pembentukan kristal yang terbentuk selama pengeringan, tidak tergantung pada kekuatan yang diberikan.
  • 18. • Tablet kempa • Tablet kempa didefinisikan sebagai bentuk sediaan padat yang dibuat dengan cara pengempaan dari sebuah formula dengan memberikan tekanan tinggi (tekanan di bawah beberapa ratus kg/cm2) pada serbuk/granul menggunakan pons/cetakan baja. Umumnya tablet kempa mengandung zat aktif, bahan pengisi, bahan pengikat, desintegran, dan lubrikan, tetapi dapat juga mengandung bahan pewarna, bahan pengaroma, dan bahan pemanis.Tablet biasanya mempunyai ketebalan kurang dari ½ diameternya.Tablet kempa ganda, tablet kempa yang dibuat dengan lebih dari satu kali siklus tekanan. •
  • 19. Berdasarkan Distribusi Obat dalam Tubuh • Berdasarkan distribusi obat dalam tubuh, tablet dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu: • Untuk pengobatan local • Tablet untuk vagina (ovula), digunakan sebagai anti infeksi, anti fungi, hormon local. • Tablet untuk penis (basila), di gunakan sebagai anti infeksi • Tablet hisap (lozenges) untuk mulut dan tenggorokan • Untuk pengobatan sistemik, per oral. Tablet yang bekerja sistemik dapat dibedakan menjadi • Short acting/ jangka pendek : dalam satu hari memerlukan beberapa kali menelan obat. Obat bekerja tidak lebih dari 8 jam • Long acting/ jangka panjang : dalam satu hari cukup menelan satu tablet. Obat bekerja tidak lebih dari 8 jam.
  • 20. Berdasarkan Jenis Bahan Penyalut Berdasarkan jenis bahan penyalut, tablet dapat dibedakan menjadi: • Tablet salut biasa / salut gula (dragee), Adalah tablet kempa yang disalut dengan beberapa lapisan gula baik berwarna maupun tidak. Lapisan gula berasal dari suspensi dalam air mengandung serbuk yang tidak larut, seperti pati, kalsium karbonat, talk, atau titanium dioksida yang disuspensikan dengan gom akasia atau gelatin. • Tablet salut selaput (film-coated tablet), Tablet kempa yang disalut dengan salut tipis, bewarna atau tidak dari bahan polimer yang larut dalam air yang hancur cepat di dalam saluran cerna. Penyalutan tidak perlu berkali-kali. Disalut dengan hidroksi propil metil selulosa, metil selulosa, hidroksi propil selulosa, Na-CMC, dan campuran selulosa asetat ftalat dengan PEG yang tidak mengandung air atau mengandung air.
  • 21. • Tablet salut kempa adalah tablet yang disalut secara kempa cetak dengan massa granulat yang terdiri atas laktosa, kalsium fosfat, dan zat lain yang cocok. Mula-mula dibuat tablet inti, kemudian dicetak lagi bersama granulat kelompok lain sehingga terbentuk tablet berlapis (multi layer tablet). Tablet ini sering di gunakan untuk pengobatan secara repeat action. • Tablet salut enteric (enteric-coated tablet), atau lepas tunda, Adalah tablet yang dikempa yang disalut dengan suatu zat yang tahan terhadap cairan lambung, reaksi asam, tetapi terlarut dalam usus halus. maka diperlukan penyalut enterik yang bertujuan untuk menunda pelepasan obat sampai tablet melewati lambung. Bahan yang sering digunakan adalah alol, keratin, selulosa acetat phtalat.
  • 22. • Tablet lepas lambat, Tablet yang pelepasan zat aktifnya dimodifikasi sehingga tablet tersebut melepaskan dosis awal yang cukup untuk efek terapi yang kemudian disusul dengan dosis pemeliharaan sehingga jumlah zat aktif atau konsentrasi zat aktif dalam darah cukup untuk beberapa waktu tertentu. (misal tablet lepas lambat 6 jam, 12 jam, dsb). • Tablet berlapis, tablet yang disiapkan dengan pengempaan granuler tablet pada granulasi yang baru dikempa. Proses ini dapat diulangi untuk menghasilkan tablet berlapis banyak dari 2 atau 3 lapisan.
  • 23. Tujuan Penyalutan Tablet • Melindungi zat aktif yang bersifat higroskopis atau tidak tahan pada pengaruh udara , kelembapan dan cahaya. • Menutupi rasa dan bau yang tidak enak • Membuat penampilan yang lebih baik dan menarik • Mengatur tempat pelepasan obat dalam saluran cerna. Misalnya tablet enteric yang pecah di usus
  • 24. Berdasarkan Cara Pemakaian • Tablet biasa / tablet telan. • Dibuat tanpa penyalut, digunakan per oral dengan cara ditelan, pecah di lambung. • Tablet kunyah (chewable tablet) • Bentuknya seperti tablet biasa, cara pakainya dikunyah dulu dalam mulut kemudian ditelan, umumnya tidak pahit. Dimaksudkan untuk dikunyah sehingga meninggalkan residu yang memberikan rasa enak di mulut.Diformulasikan untuk anak-anak, antasida dan antibiotic tertentu. Dibuat dengan cara dikempa .biasanya digunakan manitol, sorbitol dan sukrosa sebagai pengikat dan pengisi. Tablet kempa yang mengandung zat aktif dan eksipien yang harus dikunyah sebelum ditelan.
  • 25. • Tablet hisap (lozenges, trochisi, pastiles) • Sediaan padat yang mengandung satu atau lebih bahan obat, umumnya dengan bahan dasar beraroma dan manis, yang membuat tablet melarut atau hancur perlahanlahan dalam mulut. Tablet yang mengandung zat aktif dan zat-zat penawar rasa dan bau, dimaksudkan untuk disolusi lambat dalam mulut untuk tujuan lokal pada selaput lendir mulut. Tablet ini dibuat dengan cara tuang disebut pastilles atau dengan cara kempa tablet menggunakan bahan dasar gula disebut trochisi. Umumnya mengandung antibiotic, antiseptic, adstringensia. • Tablet larut (effervescent tablet) • Dibuat dengan cara dikempa. Selain zat aktif, tablet mengandung campuran zat asam dan natrium bikarbonat yang jika dilarutkan dengan air akan menghasilkan CO2. Diberi wadah yang tertutup rapat dan terlindung dari lembab, di etiket diberi tanda “bukan untuk ditelan”. Tablet ini harus dilarutkan dalam air baru diminum.Contohnya Ca-D-Redoxon, tablet efervesen Supradin
  • 26. • Tablet Implantasi (Pelet) • Tablet kecil, bulat atau oval putih, steril, dan berisi hormon steroid, dimasukkan ke bawah kulit dengan cara merobek kulit sedikit, kemudian tablet dimasukkan, dan kulit dijahit kembali. Zat khasiat akan dilepas perlahan-lahan. Dibuat berdasarkan teknik aseptik, mesin tablet harus steril. Dimaksudkan untuk implantasi subkutan (Untuk KB, 3-6 bulan, mencegah kehamilan). • Tablet hipodermik (hypodermic tablet) • Tablet cetak/kempa yang dibuat dari bahan mudah larut/melarut sempurna dalam air. Umumnya digunakan untuk membuat sediaan injeksi steril dalam ampul dengan menambahkan pelarut steril (FI IV). Umumnya berbobot 30 mg dan disuntikkan di bawah kulit (subkutan).Dilarutkan lebih dahulu sebelum dijadikan injeksi hipodermik. • Tablet bukal (buccal tablet) • Digunakan dengan cara meletakkan tablet diantara pipi dan gusi, sehingga zat aktif diserap secara langsung melalui mukosa mulut. Tablet biasanya berbentuk oval, keras dan berisi hormon. Bekerja sistemik, tererosi atau terdisolusi di tempat tersebut dalam waktu yang lama (secara perlahan).
  • 27. • Tablet sublingual • Digunakan dengan cara meletakkan tablet di bawah lidah sehingga zat aktif secara langsung melalui mukosa mulut, diberikan secara oral. Tablet kempa berbentuk pipih yang berisi nitrogliserin. Biasanya untuk obat penyempitan pembuluh darah ke jantung (angina pectoris) sehingga harus cepat terlarut agar dapat segera memberi efek terapi. Diabsorbsi oleh selaput lendir di bawah lidah. • Tablet vagina (ovula) • Tablet kempa yang berbentuk telur (ovula) untuk dimasukkan dalam vagina yang di dalamnya terjadi disolusi dan melepaskan zat aktifnya. Biasanya mengandung antiseptik, astringen. Digunakan untuk infeksi lokal dalam vagina dan mungkin juga untuk pemberian steroid dalam pengobatan sistemik. Tablet vagina mudah melemah dan meleleh pada suhu tubuh, dapat melarut dan digunakan sebagai obat luar khusus untuk vagina. • Tablet Rektal • Tablet kempa yang mengandung zat aktif yang digunakan secara rektal (dubur) yang tujuannya untuk kerja lokal atau sistemik.
  • 28. Komponen Tablet • Komponen atau formulasi tablet kempa terdiri dari zat aktif bahan pengisi, bahan pengikat, desintegran, dan lubrikan, dapat juga mengandung bahan pewarna, yang diabsorpsikan pada alumunium hidroksida yang tidak larut yang di izinkan pada pengaroma dan bahan pemanis. •
  • 29. Zat aktif • Secara luas obat atau bahan aktif yang diberikan secara oral dalam bentuk tablet dikelompokkan menjadi : • Zat Aktif Tidak Larut Air (Insoluble Drugs) • Zat ini cenderung digunakan untuk memberikan efek lokal pada saluran pencernaan (seperti antasida dan adsorben). • Zat Aktif Larut Air (Suluble Drugs) • Zat ini cenderung digunakan untuk memberikan efek sistemik dengan terdisolusi dan terabsorpsi pada usus.
  • 30. Eksipien atau bahan tambahan. • Eksipien adalah zat yang bersifat inert secara farmakologi yang digunakan sebagai zat pembantu dalam formulasi tablet untuk memperbaiki sifat zat aktif, membentuk tablet dan mempermudah teknologi pembuatan tablet. Eksipien harus memiliki kriteria sebagai berikut : • Bahan pengisi (diluent) • Berfungsi untuk memperbesar volume massa agar mudah di cetak atau di buat. Bahan pengisi di tambahkan jika zat aktif sedikit sulit dikempa biasanya digunakan Saccharum lactis, Amylum manihot, calcii phospas, calcii carbonas dan zat lain yang cocok. • Bahan pengikat (binder) • Dimaksudkan agar tablet tidak pecah atau retak, dapat merekat.Biasanya yang digunakan adalah mucilago Gummi Arabici 10 -20 % (panas solutio Mythylcellulosum 5%).
  • 31. • Bahan penghancur/pengembang(disintegrant) • Dimaksudkan agar tablet dapat hancur dalam perut.Biasanya yang digunakan adalah amilum manihot kering, gelatinum, agar – agar, natrium alginat. • Bahan pelicin (lubrikan/lubricant) • berfungsi mengurangi gesekan selama proses pengempaan tablet dan juga berguna untuk mencegah massa tablet melekat pada cetakan(matrys). Biasanya digunakan talkum 5 %,Magnesium stearas,Acidum Stearicum. • Perbaikan Aliran atau Glidan • Bahan yang dapat meningkatkan kemampuan, mengalir serbuk, umumnya di gunakan dalam kempa langsung tanpa proses granulasi. misal: silika pirogenik koloidal. • Bahan Penyalut • Untuk maksud dan tujuan tertentu tablet disalut dengan zat penyalut yang cocok,biasanya berwarna atau tidak.
  • 32. Adjuvant • Adjuvant adalah zat tambahan dalam formula sediaan obat yang ditambahkan dalam jumlah kecil untuk maksud pemberian warna, penawar bau, dan rasa.Contohnya
  • 33. Bahan pewarna (coloris agent) • Berfungsi untuk menutupi warna obat yang kurang baik, identifikasi produk, dan untuk membuat suatu produk lebih menarik. •
  • 34. Tabel Jenis pewarna (sintetik yang biasa digunakan) Pewarna Nama umum Red 3 Erytrosine Red 40 Allura red AC Yellow 5 Tartrazine Yellow 6 Sunset Yellow Blue 1 Brilliant Blue
  • 35. • Pemanis dan pemberi rasa (Sweetners dan Flavor) • Penambahan pemanis dan pemberi rasa biasanya hanya untuk tablet-tablet kunyah, hisap, buccal, sublingual, effervesen dan tablet lain yang dimaksudkan untuk hancur atau larut di mulut.
  • 36. Tabel beberapa pemanis yang biasa digunakan Pemanis Alami Pemanis Sintetis atau Buatan Mannitol Sakarin Lactosa Siklamat Sukrosa Aspartame Dektrosa
  • 37. Cara Pembuatan Tablet • Bahan obat dan zat-zat tambahan umumnya berupa serbuk yang tidak dapat langsung dicampur dan dicetak menjadi tablet karena akan langsung hancur dan tablet menjadi mudah pecah.Campuran serbuk itu harus di ubah menjadi granul,yaitu kumpulan serbuk dengan volumelebih besar yang saling melekat satu samma lain. Cara merubah serbuk menjadi granuldisebutgranulasi.
  • 38. Tujuan granulasi adalah: • Supaya sifat alirannya baik (free-flowing). Granul dengan volume tertentu dapat mengalir teratur dalam jumlah angkasama kedalam mesin cetak tablet. • Ruang udara dalam bentuk granul jumlahnya lebih kecil jika di bandingkan dengan bentuk serbuk jika di ukurdalam voume yang sama. Makin banyak udaranya, tablet makin mudah pecah. • Agar pada saat di cetak tidak mudah melekat pada steampel (punch) dan mudah lepas dari matriks (die).
  • 39. • Salah satu syarat bahan pembantu yang digunakan untuk pembuatan tablet adalah harus netral, tidak berbau,tidak berasa dan lebih baik tidak berwarna. Bahan-bahan tambahan yang digunakan pada pembuatan tablet dapat dikelompokkan sesuai dengan fungsinya yaitu sebagai: • bahan pengisi, • bahan pengikat, • bahan pelincir (termasuk bahan pengatur aliran,bahan pelican dan bahan pemisah bentuk), • bahan penghancur, • bahan penahan lembab, bahan peng adsorpsi dan bahan penghambat kelarutan.
  • 40. • Terdapat 3 metode dalam pembuatan tablet kompresi yaitu : metode granulasi basah, metode granulasi kering, dan metode cetak langsung.
  • 41. . Metode Granulasi Basah • Metode granulasi basah ini merupakan salah satu metode yang paling sering digunakan dalam memproduksi tablet kompresi. Langkah-langkah yang diperlukan dalam pembuatan tablet dengan metode granulasi basah ini dapat dibagi sebagai berikut, yaitu menimbang dan mencampur bahan-bahan yang diperlukan dalam formulasi, pembuatan granulasi basah, pengayakan adonan lembab menjadi pelet atau granul, kemudian dilakukan pengeringan, pengayakan kering, pencampuran bahan pelicin, dan pembuatan tablet dengan kompresi.
  • 42. • Keuntungan metode granulasi basah: • Meningkatkan kohesifitas dan kompaktibilitas serbuk sehingga diharapkan tablet yang dibuat dengan mengempa sejumlah granul pada tekanan kompresi tertentu akan menghasilkan bentuk tablet yang bagus, keras, dan tidak rapuh. • Mencegah segregasi komponen penyusun tablet yang telah homogen sebelum proses pencampuran. • Zat-zat yang bersifat hidrofob, dapat memperbaiki kecepatan pelarutan zat aktif dengan perantara cairan pelarut yang cocok dengan bahan pengikat. • Kekurangan metode granulasi basah: • Banyak tahap dalam proses produksi yang harus divalidas. • Biaya cukup tinggi. • Zat aktif yang sensitif terhadap lembab dan panas tidak dapat dikerjakan dengan cara ini. Untuk zat termolabil dilakukan dengan pelarut.
  • 43. Metode Granulasi Kering (Slugging) • Metode ini telah digunakan bertahun-tahun dan merupakan bentuk yang berharga terutama pada keadaan dimana dosis efektif terlalu tinggi untuk kempa langsung dan bahan-bahan yang digunakan peka terhadap pemanasan, kelembaban atau keduanya.Metode ini khususnya untuk bahan-bahan yang tidak dapat diolah dengan metode granulasi basah, karena kepekaannya terhadap uap air atau karena untuk mengeringnyadiperlukan temperatur yang dinaikkan. Tahap pembuatan ini yaitu partikel zat aktif dan eksipien dengan mengempa campuran bahan kering menjadi massa padat yang selanjutnya dipecah lagi untuk menghasilkan partikel yang berukuran lebih besar dari serbuk semula (granul). Prinsip dari metode ini adalah membuat granul secara mekanis, tanpa bantuan bahan pengikat dan pelarut, ikatannya didapat melalui gaya.
  • 44. • Keuntungan cara granulasi kering adalah: • Peralatan lebih sedikit karena tidak menggunakan larutan pengikat, mesin pengaduk berat dan pengeringan yang memakan waktu • Baik untuk zat aktif yang sensitif terhadap panas dan lembab • Mempercepat waktu hancur karena tidak terikat oleh pengikat • Kekurangan cara granulasi kering adalah: • Memerlukan mesin tablet khusus untuk membuat slug • Tidak dapat mendistribusikan zat warna seragam • Proses banyak menghasilkan debu sehingga memungkinkan terjadinya kontaminasi silang
  • 45. Metode Cetak Langsung • Metode ini digunakan untuk bahan yang mempunyai sifat mudah mengalir sebagaimanasifat-sifat kohesinya yang memungkinkan untuk langsung dikompresi dalam tablet tanpa memerlukan granulasi basah atau kering. Keuntungan utama dari metode ini adalah bahwa bahan obat yang peka terhadap lembab dan panas, yang stabilitasnya terganggu akibat operasi granulasi, dapat dibuat menjadi tablet. Akan tetapi dengan meningkatnya tuntutan akan kualitas tablet, maka metode ini tidak diutamakan.
  • 46. Keuntungan metode kempa langsung yaitu : • Lebih ekonomis karena validasi proses lebih sedikit • Lebih singkat prosesnya. • Dapat digunakan untuk zat aktif yang tidak tahan panas dan tidak tahan lembab • Waktu hancur dan disolusinya lebih baik karena tidak melewati proses granul, tetapi langsung menjadi partikel. tablet kempa langsung berisi partikel halus, sehingga tidak melalui proses dari granul ke partikel halus terlebih dahulu.
  • 47. Kerugian metode kempa langsung : • Perbedaan ukuran partikel dan kerapatan bulk antara zat aktif dengan pengisi dapat menimbulkan stratifikasi di antara granul yang selanjutnya dapat menyebabkan kurang seragamnya kandungan zat aktif di dalam tablet. • Zat aktif dengan dosis yang besar tidak mudah untuk dikempa langsung karena itu biasanya digunakan 30% dari formula agar memudahkan proses pengempaan sehingga pengisi yang dibutuhkanpun makin banyak dan mahal. Dalam beberapa kondisi pengisi dapat berinteraksi dengan obat seperti senyawa amin dan laktosa spray dried dan menghasilkan warna kuning. Pada kempa langsung mungkin terjadi aliran statik yang terjadi selama pencampuran dan pemeriksaan rutin sehingga keseragaman zat aktif dalam granul terganggu. • Sulit dalam pemilihan eksipien karena eksipien yang digunakan harus bersifat; mudah mengalir; kompresibilitas yang baik; kohesifitas dan adhesifitas yang baik.
  • 48. Macam – Macam Kerusakan Pada Pembuatan Tablet • Binding adalah kerusakan tablet akibat massa yang akan di cetak melekat pada dinding ruang cetakan.Ini terjadi ketika pelepasan dari tablet sulit dan sering diikuti bunyi rebut/menderik yang karakteristik, tepi tablet tergores atau kasar. • Sticking/picking ialah perlekatan yang terjadi pada punch atas dan bawah akibatpermukaan punch tidak licin.Sticking adalah keadaan granul menempel pada dinding die. Penyebabanya yaitu punch kurang bersih. • Whiskering ialah percetakan tidak pas dengan ruangan cetakan terjadi pelelehan zat aktif saat pencetakan pada tekanan tinggi. • Splitting/capping ialah lepasnya lapisan tipis dari permukaan tablet terutama pada bagian tengah.Capping adalah keadaan yang menggambarkan bagian atas atau bawah tablet terpisah sebagian atau seluruhnya. • Motling adalah terjadinya warna yang tidak merata pada permukaan tablet, disebabkan perbedaan obat atau hasil uraianya dengan bahan tambahan, juga karena terjadinya migrasi obat selama pengeringan atau adanya bahan tambahan berupa larutan berwarna yang tidak terbagi merata. • Crumbling ialah tambet menjadi retak dan rapuh. Disebabkan kurangnya tekananpada pencetakan tablet dan zat pengikatnya kurang.
  • 49. Syarat-Syarat Tablet • 1. Kekerasan • Sebuah tablet yang baik adalah tablet yang cukup keras untuk dipegang sampai digunakan. Dalam bentuk lain tablet tidak boleh terlalu keras karena akan gagal dalam penghancuran atau gagal dalam larut dengan mudah.Kekerasan tablet merupakan parameter yang menggambarkan ketahanan tablet dalam melawan tekanan mekanik seperti guncangan dan terjadinya keretakan tablet selama pengemasan, transportasi dan pemakaian. Kekerasan tablet biasanya antara 4 – 8 kg.
  • 50. 2. Keseragaman Bahan Aktif • Farmakope Amerika dan Formularium Nasional menetapkan batasan dalam potensi tablet. • 3. Keseragaman tablet • Tablet ditentukan berdasarkan banyaknya penyimpangan bobot pada tiap tablet terhadapbobot rata-rata dari semua tablet sesuai syarat yang ditentukan dalam Farmakope Indonesia.Tablet tidak bersalut harus memenuhi syarat keseragaman bobot yang ditetapkan dengan menimbang 20 tablet satu persatu dan dihitung bobot rata-rata tablet. • 4. Proses Penghancuran • Jika tablet diharapkan efektif dalam pengobatan maka jelas tablet tersebut harus larut atau hancur dengan cepat. • 5. Keregasan Tablet (Friability) • Friability adalah persen bobot yang hilang setelah diguncang.penentuan keregasan tablet dilakukan terutama pada waktu tablet dilapisi (coating) alat yang digunakan disebut Friability Tester.
  • 51. Persyaratan bentuk sediaan tablet : • Dapat melindungi tablet dari udara • Terlindung dari cahaya • Dapat melindungi dari kerusakan yang diakibatkan oleh benda asing dari luar kemasan • Didesain bahannya tidak akan keluar sebelum dibuka • Disertai dengan bentuk dan ukuran yang dapat diterima dengan mudah oleh pasien agar mudah membuka dan menggunakannya. • Pasien dapat mengetahui dengan benar sediaannya dan pemberian label pada kemasan harus jelas, seperti bentuk sediaan karakteristik khusus dari bentuk sediaan harus disebutkan dalam label, contohnya sediaan lepas lambat. • Tertera dalam etiket kandungan dosis yang terdapat dalam tablet, tempat penyimpanan, nama tablet/ nama zat berkhasiat, jumlah zat dan tanggal kadaluarsa tablet.
  • 52. Implants/ implan • Implan atau pelet adalah sediaan dengan massa padat steril berukuran kecil berisi obat dengan kemurnian tinggi, dibuat dengan cara pengempaan dan percetakan. • Setelah dokter mematikan rasa di kulit dengan menggunakan anastetik, kemudian alat seperti jarum (trocar) digunakan untuk menempatkan implant di bawah kulit pada lengan bagian atas.Implan biasanya mengandung hormon seperti testosteron atau ekstradil yang di kemas dalam vialatau lembaran kertas timah steril.Pemasangan implan tidak memerlukan jahitan pada kulit. Secara perlahan, implan akan melepaskan progestin ke dalam aliran darah. Implan efektif digunakan selama 3 tahun.