SlideShare a Scribd company logo
1 of 41
Download to read offline
TK2083 Teknologi Informasi Teknik Komputer
Disusun Oleh: Marlindia Ike Sari, M.T.
ike@politekniktelkom.ac.id
Hanya untuk kepentingan pengajaran di lingkungan Politeknik Telkom
Jaringan Telekomunikasi- Telepon
Contents
www.politekniktelkom.ac.id
Jaringan Telekomunikasi -Telepon1
Jaringan Telekomunikasi-Seluler2
Jaringan Telekomunikasi –Telepon
www.politekniktelkom.ac.id
 Jaringan Privat
 Jaringan Publik
Pengertian
 Jaringan Privat : jaringan yang dibangun
oleh suatu kelompok, lembaga, perusahaan,
institusi atau seseorang di lingkungan
internalnya sendiri  lebih cepat, aman, dan
murah.
 Contoh : PBX (Private Branch eXchange),
LAN (Local Area Network),
VPN (Virtual Private Network).
pengertian
 Jaringan Publik : jaringan yang dibangun
oleh pemerintah maupun penyedia jasa
telekomunikasi kepada publik, baik yang
berorientasi profit maupun non-profit,
sehingga masyarakat luas dapat
memanfaatkannya dalam bertukar informasi.
 Contoh : PSTN, ISDN, PLMN, Internet, MPLS
Public Switch Telephony Network
(PSTN)
 PSTN merupakan jaringan publik yang bersifat
circuit switch yang pada awalnya disiapkan
untuk fasilitas teleponi.
 PSTN merupakan jaringan telekomunikasi
pertama dan terbesar di seluruh dunia
Karakteristik utama PSTN:
 Akses analog dengan frekuensi 300-3400 Hz
 Bersifat circuit-switched
 Memiliki bandwith 64 kbps
 Bersifat fix sehingga mobilitasnya sangat
terbatas
 Dapat diintegrasikan dengan jaringan lain,
seperti ISDN, PLMN, PDN
PSTN dapat dibagi menjadi 3 jaringan utama, yaitu :
1. Jaringan Backbone
Merupakan core network/jaringan inti yang
membangun PSTN, yaitu jaringan yang
menghubungkan antar sentral.
2. Jaringan Akses
Merupakan jaringan yang berfungsi menghubungkan
sentral sampai ke pelanggan.
Jaringan Akses dapat dibagi menjadi empat, yaitu :
 Jaringan Lokal Akses Tembaga (Jarlokat)
 Jaringan Lokal Akses Radio (Jarlokar)
 Jaringan Lokal Akses Fiber Optik (Jarlokaf)
 Hybrid Fiber Coaxial (HFC)
3. Jaringan Interkoneksi
Arsitektur Jaringan PSTN
 Jarlokat
1. Sentral Telepon /
MDF (Main Distribution
Frame)
2. Kabel Primer
3. Rumah Kabel (RK)
4. Kabel Sekunder
5. Kotak Pembagi (KP)
6. Kabel / Saluran
Penanggal
7. Teminal Batas
8. Kabel Rumah
9. Daerah Catuan
Langsung
10. Perangkat lain yang
diintegrasikan pada
JARLOKAT.
11. Terminal
Pelanggan.
Jaringan Catu Langsung
 Jaringan catu langsung yaitu jaringan dimana
pelanggan mendapat pencatuan saluran dari KP
(5) terdekat dan langsung dihubungkan dengan
RPU /MDF tanpa melalui Rumah Kabel (3)
Pemakaian Jaringan Catu Langsung
 Di daerah dekat sentral, biasanya di kota besar.
 Kota-kota kecil yang pelanggannya masih sedikit
(jumlah KP juga sedikit)
 Daerah dengan demand/pelanggan terpusat
 Daerah dengan pelanggan VIP
Keuntungan pemakaian Jaringan Catu
Langsung :
 Dari segi ekonomi menguntungkan (biaya rendah)
karena pada jaringan ini tidak digunakan RK
 Administrasi kabel menjadi lebih sederhana
 Titik rawan gangguan kecil
Kerugian Pemakaian Jaringan Catu
Langsung :
 Tidak fleksibel
 Sulit melokalisir gangguan karena kabel
primer yang digunakan terlalu panjang
sehingga kesulitan untuk menentukan letak
kerusakan dengan tepat
Jaringan Catu Tidak Langsung
 Jaringan dimana saluran para pelanggan dicatu
dari KP(5) terdekat, yang dihubungkan
terlebih dahulu dengan Rumah Kabel (3),
yang akan diteruskan ke RPU (MDF).
 Penyambungan saluran dari KP ke RK sama
dengan jaringan catu langsung (tetap), tetapi
penyambungan seterusnya ke RPU di RK
dilakukan tidak tetap (melalui jumper wire).
Pemakaian Jaringan Catu Tidak Langsung :
 Saluran di kota-kota yang jumlah
pelanggannya besar
 Daerah yang lokasinya jauh dari sentral
 Daerah yang pelanggannya menyebar
Keuntungan Jaringan Catu Tidak Langsung
:
 Lebih Fleksibel
 Mudah dalam melokalisir gangguan karena
dapat diurut dari RK ke RK.
Kerugian Jaringan Catu Tidak Langsung :
 Dari segi ekonomi tidak menguntungkan
(karena membutuhkan RK yang banyak
sehingga biayanya menjadi lebih mahal)
 Sumber gangguan lebih banyak
Jarlokar
 Jarlokar adalah jaringan lokal akses yang
memanfaatkan media udara sebagai media
transmisinya, dimana antenna dijadikan
sebagai pemancar dan penerima sinyal
informasi.
 Beberapa teknologi yang menggunakan radio
diantaranya adalah :
 WLL (Wireless Local Loop)
 Seluler
 WiFi
 Wimax
Jarlokaf
 Jarlokaf adalah jaringan lokal akses yang
memanfaatkan media fiber optic sebagai
media transmisinya, sehingga proses
pengiriman sinyal informasi dapat dilakukan
lebih cepat.
jarlokaf
 FTTC (Fiber to The Curb)
Telephone
office
Metallic
Cable
Remote
Terminal
Optical Fiber Cable
Home
jarlokaf
 FTTB (Fiber to The Building)
Telephone
office
Metallic
CableRTOptical Fiber Cable
jarlokaf
 FTTH (Fiber to The Home)
Telephone
office
Optical Fiber Cable
Home
Perangkat Terminal
 Jaringan PSTN dapat melayani beberapa
perangkat terminal pelanggan, diantaranya :
fixed telephone, cordless telephone, fax,
komputer, pay phone, dan PBX.
Penomoran (Numbering)
Teknik Penomoran
1. Penomoran Terbuka
 Penomoran jenis ini membedakan penomoran
untuk setiap panggilan.
 Misalnya : panggilan local, SLJJ, atau SLI
2. Penomoran Tertutup
 Suatu nomor yang diberikan untuk semua
jenis panggilan
 Misalnya : E-mail
Teknik penomoran
1. Penentuan Awalan (Prefik)SLI, SLJJ
2. Penentuan Kode Negara
3. Penentuan Kode Area
4. Penentuan Nomor Pelanggan
5. Struktur Penomoran Nasional
6. Struktur Penomoran Internasional
7. Penomoran Darurat
8. Penomoran Sistem Telepon Bergerak
2. Penentuan Kode Negara
Kode Negara telah diatur oleh ITU sbb :
 1 digit  contoh USA =1, Uni Soviet = 7
 2 digit  contoh Indonesia = 62
 3 digit  untuk Negara-negara kecil
3. Penentuan Kode Area
 Dapat dilakukan secara random (Australia),
maupun sistematis (Indonesia).
 Penomoran dilakukan secara “significant –
geografis “
 Area code ABC atau AB (6 kota)
B = 5
B = 1
B = 6
B = 2
B = 3
B = 8
B = 9
B = 7
4. Penentuan Nomor Pelanggan
 Nomor pada pelanggan terdiri dari dua informasi,
yaitu : bagian untuk kode sentral dan bagian
untuk kode user.
 Indonesia :
[S1 S2 S3 S4] s/d [S1 S2 S3 S4 S5 S6 S7
S8]
 Kode sentral [S1] atau [S1 S2] atau [S1
S2 S3]
A u s tra lia (1 9 9 9 ) : S 1 S 2 S 3 S 4 S 5 S 6 S 7 S 8
K o d e S e n tra l
S e la lu 8 d ig it
5. Struktur Penomoran Nasional
0 X X YYYY
A w a l a n J a r a k j a u h
( T r u n k P r e f i k s )
X
+ K o d e W i l a y a h
( A r e a C o d e ) + N o m o r P e l a n g g a n
( S u b s c r i b e r N u m b e r )
N o m o r T e l e p o n N a s i o n a l
( N a t i o n a l N u m b e r )
A w a l a n J a r a k j a u h
( T r u n k P r e f i k s )
K o d e W i l a y a h
( A r e a C o d e )
N o m o r P e l a n g g a n
( S u b s c r i b e r N u m b e r )
0 6 4 1 0 87 52 2
O f f i c e C o d e
( K o d e S e n t r a l )
D a p a t d i t e m p a t i n o m o r k h u s u s :
1 . 1 0 X n o m o r k h u s u s y a n g t e r p u s a t
2 . 1 1 X u n t u k n o m o r d a r u r a t
3 . 8 X S T K B
M a k s i m u m 1 3 D i g i t
6. Struktur Penomoran Internasional
0 X YYYY
A w a la n S L I
( T r u n k P r e f ik s )
X
+
K o d e W ila y a h
( A r e a C o d e )+
N o m o r P e la n g g a n
( S u b s c r ib e r N u m b e r )
N o m o r T e le p o n In t e r n a s io n a l
( In t e r n a t i o n a l N u m b e r )
O f f ic e C o d e
( K o d e S e n t r a l)
x0 xx xx
K o d e N e g a r a
( C o u n t r y C o d e ) + +
0 0 1 6 4 1 0 87 52 26 2
M a k s im u m 1 5 D ig it
( R e c . IT U - T E 1 6 6 ( 2 )
Penomoran Darurat
Pemberian nomor darurat memiliki aturan sebagai berikut :
 Maksimum 3 digit
 Dimulai dengan digit “1”
 Pelayanan khusus local (11x)
 Contoh : 113 Pemadam Kebakaran
 117 Pengaduan gangguan
 110 Polisi
  
 Pelayanan khusus terpusat (10x)
 Contoh : 108 Informasi
 103 Waktu
  
 Pelayanan bagi operator (19x)
Pentarifan (Charging)
 Charging/pentarifan adalah pembebanan yang
dikenakan pada pelanggan sebagai biaya
penyewaan jasa telekomunikasi berdasarkan
tipe dan layanan yang digunakan
Metode Pentarifan
Fixed-periode Charging Metode
 Periode waktu tetap
 Call rate berubah-ubah terhadap jarak
 Spesifikasi metode waktu yang umum : Tiga menit
pertama sebagai periode awal panggilan dan
pertambahan satu menit berikutnya.
Periodic Pulse Metering Methode
 Call rate tetap
 Periode waktu berubah-ubah terhadap jarak
 Meskipun kelas berdasarkan jarak terus meningkat,
pembebanan dapat berdasarkan periode waktu “pulsa
metering”
Komponen Tarif
Komponen dasar
 Beban penggunaan jaringan, yaitu dasar untuk
menutup biaya pelayanan dan bergantung pada
penggunaan sarana jaringan penyambungan
Komponen Khusus
 Beban untuk pemasangan dan penggunaan
jaringan. Bergantung pada jenis dan fasilitas
dan/atau daerah, meliputi :
 Biaya pemasangan awal, hanya dikenai satu kali
 Biaya langganan atau biaya sewa bulanan
 Biaya pemakaian fasilitas (fitur) dasar dan tambahan
Kriteria Pentarifan
 Sambungan yang berhasil.
 Waktu pembicaraan (pagi, siang, malam,
diskon)
 Jarak komunikasi (zone metering)
 Berdasarkan jarak (dan tingkat sentral)
dimana setiap zoning ada perbedaan
perhiutungan pulsa, misalnya :
 Zone I > 30 - 200 (km) Rp. 950 /
menit.
 Zone II > 200 - 500 (km) Rp. 1320 /
menit.
 Zone III > 500 (km) Rp. 1650 /
menit.
 Lama pembicaraan (duration call metering).
Pengkabelan (Cabling)
 Untuk memudahkan dalam pengelolaan kabel
dan troubleshooting apabila terjadi kerusakan
dikemudian hari, maka PT. Telkom telah
menetapkan standarisasi pengaturan urat
kabel
Private Branch eXchange (PBX)
Latar Belakang PBX
 pembangunan sebuah sentral privat yang
memungkinkan komunikasi internal
perusahaan dapat dilakukan secara gratis
Arsitektur dan Komponen PBX
pbx
 LINE CARDS : merupakan terminasi/interface antara
saluran extension dengan sentral PBX. Berfungsi
melakukan fungsi BORSCHT (Battery, Overloaded, Ringing,
Signaling, Coding, Hybrid dan Testing).
 TRUNK CARDS : sebagai terminasi/interface antara
saluran/trunk ke PSTN dengan sentral PBX. Berfungsi :
melakukan konversi sinyal saluran dengan sinyal internal
sentral PBX, mengawasi kondisi saluran/trunk,
interface/terminasi signaling dengan PSTN.
 SWITCH CARDS : Melakukan fungsi penyambungan
(switching) antara port extension (Line Cards) dengan port
extension (Line Cards) lain dalam panggilan internal dan
antara port extension (Line Cards) dengan port Trunk Cards
dalam panggilan eksternal (incoming atau outgoing call).
 SIGNALING CARDS : penerima/pengirim
pensinyalan dengan extension (DTMF/decadic
pulses) dan pensinyalan dengan sentral publik
(DTMF/MFC/decadic pulses).
 PROCESSOR CARDS : sebagai pusat kontrol
yang mengendalikan seluruh aktivitas sentral
baik dalam hal call processing, operation &
maintenance, safe guarding dan billing.
 SWITCH BOARD/IVR (Interactive Voice
Response) : untuk layanan penyambungan
panggilan masuk (incoming call) : dapat
menggunakan tenaga manusia (operator) atau
mesin otomat (auto attendant).
Thank You !www.themegallery.com
www.politekniktelkom.ac.id

More Related Content

What's hot

Presentase bentuk sinyal telekomunikasi
Presentase bentuk sinyal telekomunikasiPresentase bentuk sinyal telekomunikasi
Presentase bentuk sinyal telekomunikasi
styo14
 
Dunia kerja telekomunikasi seluler for indonesia belajar
Dunia kerja telekomunikasi seluler for indonesia belajarDunia kerja telekomunikasi seluler for indonesia belajar
Dunia kerja telekomunikasi seluler for indonesia belajar
indonesiabelajar
 
Gprs ( general packet radio service )
Gprs ( general packet radio service )Gprs ( general packet radio service )
Gprs ( general packet radio service )
Satria Indrajati
 
Bab 1 pendahuluan
Bab 1 pendahuluanBab 1 pendahuluan
Bab 1 pendahuluan
ampas03
 
Dasar Telekomunikasi - Slide week 6 - Switching
Dasar Telekomunikasi - Slide week 6  - SwitchingDasar Telekomunikasi - Slide week 6  - Switching
Dasar Telekomunikasi - Slide week 6 - Switching
Beny Nugraha
 
Sejarah penataan frek. 4g.indonesia
Sejarah penataan frek. 4g.indonesiaSejarah penataan frek. 4g.indonesia
Sejarah penataan frek. 4g.indonesia
Rudi Hernowo
 

What's hot (19)

Presentase bentuk sinyal telekomunikasi
Presentase bentuk sinyal telekomunikasiPresentase bentuk sinyal telekomunikasi
Presentase bentuk sinyal telekomunikasi
 
8 jaringan-wireless
8 jaringan-wireless8 jaringan-wireless
8 jaringan-wireless
 
Dunia kerja telekomunikasi seluler for indonesia belajar
Dunia kerja telekomunikasi seluler for indonesia belajarDunia kerja telekomunikasi seluler for indonesia belajar
Dunia kerja telekomunikasi seluler for indonesia belajar
 
Gprs ( general packet radio service )
Gprs ( general packet radio service )Gprs ( general packet radio service )
Gprs ( general packet radio service )
 
Bab 1 pendahuluan
Bab 1 pendahuluanBab 1 pendahuluan
Bab 1 pendahuluan
 
desain jaringan berbasis luas
desain jaringan berbasis luasdesain jaringan berbasis luas
desain jaringan berbasis luas
 
Materi teknologi wan
Materi teknologi wanMateri teknologi wan
Materi teknologi wan
 
Dasar Telekomunikasi - Slide week 6 - Switching
Dasar Telekomunikasi - Slide week 6  - SwitchingDasar Telekomunikasi - Slide week 6  - Switching
Dasar Telekomunikasi - Slide week 6 - Switching
 
Telekomunikasi bergerak (mobile)
Telekomunikasi bergerak (mobile)Telekomunikasi bergerak (mobile)
Telekomunikasi bergerak (mobile)
 
Alokasi Frekuensi Pada Selular
Alokasi Frekuensi Pada SelularAlokasi Frekuensi Pada Selular
Alokasi Frekuensi Pada Selular
 
GSM/UMTS network architecture tutorial (Indonesia)
GSM/UMTS network architecture tutorial (Indonesia)GSM/UMTS network architecture tutorial (Indonesia)
GSM/UMTS network architecture tutorial (Indonesia)
 
17module 29 wide-area-network-wan
17module 29 wide-area-network-wan17module 29 wide-area-network-wan
17module 29 wide-area-network-wan
 
Sejarah penataan frek. 4g.indonesia
Sejarah penataan frek. 4g.indonesiaSejarah penataan frek. 4g.indonesia
Sejarah penataan frek. 4g.indonesia
 
Teknologi 3G
Teknologi 3GTeknologi 3G
Teknologi 3G
 
Jaringan wireless
Jaringan wirelessJaringan wireless
Jaringan wireless
 
Teknologi Jaringan Berbasis Luas (WAN)
Teknologi Jaringan Berbasis Luas (WAN)Teknologi Jaringan Berbasis Luas (WAN)
Teknologi Jaringan Berbasis Luas (WAN)
 
pembelajaran jaringan wan (WIDE AREA NETWORK)
pembelajaran jaringan wan (WIDE AREA NETWORK)pembelajaran jaringan wan (WIDE AREA NETWORK)
pembelajaran jaringan wan (WIDE AREA NETWORK)
 
Arsitektur Jaringan 3G
Arsitektur Jaringan 3GArsitektur Jaringan 3G
Arsitektur Jaringan 3G
 
Msan (multi services access node)
Msan (multi services access node)Msan (multi services access node)
Msan (multi services access node)
 

Viewers also liked

Viewers also liked (20)

Slide minggu ke 13
Slide minggu ke 13Slide minggu ke 13
Slide minggu ke 13
 
Jul gathering
Jul  gatheringJul  gathering
Jul gathering
 
Minggu ke 10 (pengkodean 1)
Minggu ke 10 (pengkodean 1)Minggu ke 10 (pengkodean 1)
Minggu ke 10 (pengkodean 1)
 
Slide minggu 9 (video)
Slide minggu 9 (video)Slide minggu 9 (video)
Slide minggu 9 (video)
 
03 tk2123 - pemrograman shell-2
03   tk2123 - pemrograman shell-203   tk2123 - pemrograman shell-2
03 tk2123 - pemrograman shell-2
 
Slide minggu 6 jul
Slide minggu 6 julSlide minggu 6 jul
Slide minggu 6 jul
 
07 tk 1073 layer transport
07   tk 1073 layer transport07   tk 1073 layer transport
07 tk 1073 layer transport
 
06 tk 1073 network layer
06   tk 1073 network layer06   tk 1073 network layer
06 tk 1073 network layer
 
Concurency, deadlock, starvation
Concurency, deadlock, starvationConcurency, deadlock, starvation
Concurency, deadlock, starvation
 
Krs d3 tk angkatan 2014 ne
Krs d3 tk angkatan 2014 neKrs d3 tk angkatan 2014 ne
Krs d3 tk angkatan 2014 ne
 
09 vpn kopie
09 vpn kopie09 vpn kopie
09 vpn kopie
 
08 tk3193-authentikasi
08 tk3193-authentikasi08 tk3193-authentikasi
08 tk3193-authentikasi
 
Chapter 5 firewall
Chapter 5 firewallChapter 5 firewall
Chapter 5 firewall
 
10 tk3193-firewall 2
10 tk3193-firewall 210 tk3193-firewall 2
10 tk3193-firewall 2
 
Vpn
VpnVpn
Vpn
 
Chapter 3 footprinting
Chapter 3 footprintingChapter 3 footprinting
Chapter 3 footprinting
 
Chapter 9 system penetration [compatibility mode]
Chapter 9 system penetration [compatibility mode]Chapter 9 system penetration [compatibility mode]
Chapter 9 system penetration [compatibility mode]
 
Keamanan sistem operasi
Keamanan sistem operasiKeamanan sistem operasi
Keamanan sistem operasi
 
Chapter 7 security web
Chapter 7 security webChapter 7 security web
Chapter 7 security web
 
Manajemen file
Manajemen fileManajemen file
Manajemen file
 

Similar to Slide minggu ke 14

Pengaruh Propagasi Terhadap Komunikasi Data Pada Jaringan Nirkabel
Pengaruh Propagasi Terhadap Komunikasi Data Pada Jaringan Nirkabel Pengaruh Propagasi Terhadap Komunikasi Data Pada Jaringan Nirkabel
Pengaruh Propagasi Terhadap Komunikasi Data Pada Jaringan Nirkabel
Materi Kuliah Online
 
Wireless lan
Wireless lanWireless lan
Wireless lan
Eddy_TKJ
 
Mengenal jaringan komputer
Mengenal jaringan komputerMengenal jaringan komputer
Mengenal jaringan komputer
Z4KY
 
Materi kuliah pengantar telekomunikasi ujian uts dan uas ulang pelajari bab...
Materi kuliah pengantar telekomunikasi   ujian uts dan uas ulang pelajari bab...Materi kuliah pengantar telekomunikasi   ujian uts dan uas ulang pelajari bab...
Materi kuliah pengantar telekomunikasi ujian uts dan uas ulang pelajari bab...
inang inang
 
Mengenal jaringan komputer
Mengenal jaringan komputerMengenal jaringan komputer
Mengenal jaringan komputer
Z4KY
 
Mengenal jaringan internet 2
Mengenal jaringan internet 2Mengenal jaringan internet 2
Mengenal jaringan internet 2
Vanreze
 

Similar to Slide minggu ke 14 (20)

2-1.pdf
2-1.pdf2-1.pdf
2-1.pdf
 
Modul 2 physical layer
Modul 2 physical layerModul 2 physical layer
Modul 2 physical layer
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Makalah physical layer
 Makalah physical layer Makalah physical layer
Makalah physical layer
 
Jaringan VOIP Ringkasan PTT Pertemuan Ke-1.pdf
Jaringan VOIP Ringkasan PTT Pertemuan Ke-1.pdfJaringan VOIP Ringkasan PTT Pertemuan Ke-1.pdf
Jaringan VOIP Ringkasan PTT Pertemuan Ke-1.pdf
 
1. makalah topologi ring oleh
1. makalah topologi ring oleh1. makalah topologi ring oleh
1. makalah topologi ring oleh
 
Buku panduan mikrotik
Buku panduan mikrotikBuku panduan mikrotik
Buku panduan mikrotik
 
Permasalahan system telekomunikasi
Permasalahan system telekomunikasiPermasalahan system telekomunikasi
Permasalahan system telekomunikasi
 
Pengaruh Propagasi Terhadap Komunikasi Data Pada Jaringan Nirkabel
Pengaruh Propagasi Terhadap Komunikasi Data Pada Jaringan Nirkabel Pengaruh Propagasi Terhadap Komunikasi Data Pada Jaringan Nirkabel
Pengaruh Propagasi Terhadap Komunikasi Data Pada Jaringan Nirkabel
 
Jaringan komputer
Jaringan komputerJaringan komputer
Jaringan komputer
 
VoLTE & IMS Signaling Analysis
VoLTE & IMS Signaling AnalysisVoLTE & IMS Signaling Analysis
VoLTE & IMS Signaling Analysis
 
ST_01-Dasar-Sistem-Telekomunikasi.pptx
ST_01-Dasar-Sistem-Telekomunikasi.pptxST_01-Dasar-Sistem-Telekomunikasi.pptx
ST_01-Dasar-Sistem-Telekomunikasi.pptx
 
Wireless lan
Wireless lanWireless lan
Wireless lan
 
Tri Wahyuni - Pengantar Komunikasi Data dan Jaringan Komputer
Tri Wahyuni - Pengantar Komunikasi Data dan Jaringan KomputerTri Wahyuni - Pengantar Komunikasi Data dan Jaringan Komputer
Tri Wahyuni - Pengantar Komunikasi Data dan Jaringan Komputer
 
Mengenal jaringan komputer
Mengenal jaringan komputerMengenal jaringan komputer
Mengenal jaringan komputer
 
1088
10881088
1088
 
Materi kuliah pengantar telekomunikasi ujian uts dan uas ulang pelajari bab...
Materi kuliah pengantar telekomunikasi   ujian uts dan uas ulang pelajari bab...Materi kuliah pengantar telekomunikasi   ujian uts dan uas ulang pelajari bab...
Materi kuliah pengantar telekomunikasi ujian uts dan uas ulang pelajari bab...
 
Jaringan komputer
Jaringan komputerJaringan komputer
Jaringan komputer
 
Mengenal jaringan komputer
Mengenal jaringan komputerMengenal jaringan komputer
Mengenal jaringan komputer
 
Mengenal jaringan internet 2
Mengenal jaringan internet 2Mengenal jaringan internet 2
Mengenal jaringan internet 2
 

More from Setia Juli Irzal Ismail

More from Setia Juli Irzal Ismail (20)

slide-share.pdf
slide-share.pdfslide-share.pdf
slide-share.pdf
 
slide-lp3i-final.pdf
slide-lp3i-final.pdfslide-lp3i-final.pdf
slide-lp3i-final.pdf
 
society50-jul-share.pdf
society50-jul-share.pdfsociety50-jul-share.pdf
society50-jul-share.pdf
 
57 slide presentation
57 slide presentation57 slide presentation
57 slide presentation
 
Panduan Proyek Akhir D3 Teknologi Komputer Telkom University
Panduan Proyek Akhir D3 Teknologi Komputer Telkom UniversityPanduan Proyek Akhir D3 Teknologi Komputer Telkom University
Panduan Proyek Akhir D3 Teknologi Komputer Telkom University
 
Sosialisasi kurikulum2020
Sosialisasi kurikulum2020Sosialisasi kurikulum2020
Sosialisasi kurikulum2020
 
Welcoming maba 2020
Welcoming maba 2020Welcoming maba 2020
Welcoming maba 2020
 
Slide jul apcert agm 2016
Slide jul apcert agm 2016Slide jul apcert agm 2016
Slide jul apcert agm 2016
 
Tugas besar MK Keamanan Jaringan
Tugas besar MK Keamanan Jaringan Tugas besar MK Keamanan Jaringan
Tugas besar MK Keamanan Jaringan
 
05 wireless
05 wireless05 wireless
05 wireless
 
04 sniffing
04 sniffing04 sniffing
04 sniffing
 
03 keamanan password
03 keamanan password03 keamanan password
03 keamanan password
 
02 teknik penyerangan
02 teknik penyerangan02 teknik penyerangan
02 teknik penyerangan
 
01a pengenalan keamanan jaringan upload
01a pengenalan keamanan jaringan upload01a pengenalan keamanan jaringan upload
01a pengenalan keamanan jaringan upload
 
Kajian3 upload
Kajian3 uploadKajian3 upload
Kajian3 upload
 
1.pendahuluan sistem operasi
1.pendahuluan sistem operasi1.pendahuluan sistem operasi
1.pendahuluan sistem operasi
 
10 tk3193-ids
10 tk3193-ids10 tk3193-ids
10 tk3193-ids
 
09 vpn
09 vpn 09 vpn
09 vpn
 
17. representasi data 5 jul
17. representasi data 5   jul17. representasi data 5   jul
17. representasi data 5 jul
 
16. representasi data 4 jul
16. representasi data 4   jul16. representasi data 4   jul
16. representasi data 4 jul
 

Recently uploaded

,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx
furqanridha
 
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docx
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docxLaporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docx
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docx
Jajang Sulaeman
 
IPS - karakteristik geografis, sosial, budaya, dan ekonomi di ASEAN
IPS - karakteristik geografis, sosial, budaya, dan ekonomi di ASEANIPS - karakteristik geografis, sosial, budaya, dan ekonomi di ASEAN
IPS - karakteristik geografis, sosial, budaya, dan ekonomi di ASEAN
GilangNandiaputri1
 

Recently uploaded (20)

MODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASARPPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Bioteknologi Konvensional dan Modern kelas 9 SMP
Bioteknologi Konvensional dan Modern  kelas 9 SMPBioteknologi Konvensional dan Modern  kelas 9 SMP
Bioteknologi Konvensional dan Modern kelas 9 SMP
 
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.pptPenyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
 
Materi Sistem Pernapasan Pada Manusia untuk kelas 5 SD
Materi Sistem Pernapasan Pada Manusia untuk kelas 5 SDMateri Sistem Pernapasan Pada Manusia untuk kelas 5 SD
Materi Sistem Pernapasan Pada Manusia untuk kelas 5 SD
 
BAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMAS
BAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMASBAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMAS
BAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMAS
 
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptxPPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
 
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx
 
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docx
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docxcontoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docx
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docx
 
Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945
Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945
Detik-Detik Proklamasi Indonesia pada Tahun 1945
 
Sudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi Trigonometri
Sudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi TrigonometriSudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi Trigonometri
Sudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi Trigonometri
 
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docx
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docxLaporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docx
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docx
 
MESYUARAT KURIKULUM BIL 1/2024 SEKOLAH KEBANGSAAN SRI SERDANG
MESYUARAT KURIKULUM BIL 1/2024 SEKOLAH KEBANGSAAN SRI SERDANGMESYUARAT KURIKULUM BIL 1/2024 SEKOLAH KEBANGSAAN SRI SERDANG
MESYUARAT KURIKULUM BIL 1/2024 SEKOLAH KEBANGSAAN SRI SERDANG
 
IPS - karakteristik geografis, sosial, budaya, dan ekonomi di ASEAN
IPS - karakteristik geografis, sosial, budaya, dan ekonomi di ASEANIPS - karakteristik geografis, sosial, budaya, dan ekonomi di ASEAN
IPS - karakteristik geografis, sosial, budaya, dan ekonomi di ASEAN
 
PPT kerajaan islam Maluku Utara PPT sejarah kelas XI
PPT kerajaan islam Maluku Utara PPT sejarah kelas XIPPT kerajaan islam Maluku Utara PPT sejarah kelas XI
PPT kerajaan islam Maluku Utara PPT sejarah kelas XI
 
Materi Asuransi Kesehatan di Indonesia ppt
Materi Asuransi Kesehatan di Indonesia pptMateri Asuransi Kesehatan di Indonesia ppt
Materi Asuransi Kesehatan di Indonesia ppt
 
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
 
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan BerkelanjutanTopik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
 
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 

Slide minggu ke 14

  • 1. TK2083 Teknologi Informasi Teknik Komputer Disusun Oleh: Marlindia Ike Sari, M.T. ike@politekniktelkom.ac.id Hanya untuk kepentingan pengajaran di lingkungan Politeknik Telkom Jaringan Telekomunikasi- Telepon
  • 4. Pengertian  Jaringan Privat : jaringan yang dibangun oleh suatu kelompok, lembaga, perusahaan, institusi atau seseorang di lingkungan internalnya sendiri  lebih cepat, aman, dan murah.  Contoh : PBX (Private Branch eXchange), LAN (Local Area Network), VPN (Virtual Private Network).
  • 5. pengertian  Jaringan Publik : jaringan yang dibangun oleh pemerintah maupun penyedia jasa telekomunikasi kepada publik, baik yang berorientasi profit maupun non-profit, sehingga masyarakat luas dapat memanfaatkannya dalam bertukar informasi.  Contoh : PSTN, ISDN, PLMN, Internet, MPLS
  • 6. Public Switch Telephony Network (PSTN)  PSTN merupakan jaringan publik yang bersifat circuit switch yang pada awalnya disiapkan untuk fasilitas teleponi.  PSTN merupakan jaringan telekomunikasi pertama dan terbesar di seluruh dunia
  • 7. Karakteristik utama PSTN:  Akses analog dengan frekuensi 300-3400 Hz  Bersifat circuit-switched  Memiliki bandwith 64 kbps  Bersifat fix sehingga mobilitasnya sangat terbatas  Dapat diintegrasikan dengan jaringan lain, seperti ISDN, PLMN, PDN
  • 8. PSTN dapat dibagi menjadi 3 jaringan utama, yaitu : 1. Jaringan Backbone Merupakan core network/jaringan inti yang membangun PSTN, yaitu jaringan yang menghubungkan antar sentral. 2. Jaringan Akses Merupakan jaringan yang berfungsi menghubungkan sentral sampai ke pelanggan. Jaringan Akses dapat dibagi menjadi empat, yaitu :  Jaringan Lokal Akses Tembaga (Jarlokat)  Jaringan Lokal Akses Radio (Jarlokar)  Jaringan Lokal Akses Fiber Optik (Jarlokaf)  Hybrid Fiber Coaxial (HFC) 3. Jaringan Interkoneksi
  • 10. 1. Sentral Telepon / MDF (Main Distribution Frame) 2. Kabel Primer 3. Rumah Kabel (RK) 4. Kabel Sekunder 5. Kotak Pembagi (KP) 6. Kabel / Saluran Penanggal 7. Teminal Batas 8. Kabel Rumah 9. Daerah Catuan Langsung 10. Perangkat lain yang diintegrasikan pada JARLOKAT. 11. Terminal Pelanggan.
  • 11. Jaringan Catu Langsung  Jaringan catu langsung yaitu jaringan dimana pelanggan mendapat pencatuan saluran dari KP (5) terdekat dan langsung dihubungkan dengan RPU /MDF tanpa melalui Rumah Kabel (3)
  • 12. Pemakaian Jaringan Catu Langsung  Di daerah dekat sentral, biasanya di kota besar.  Kota-kota kecil yang pelanggannya masih sedikit (jumlah KP juga sedikit)  Daerah dengan demand/pelanggan terpusat  Daerah dengan pelanggan VIP Keuntungan pemakaian Jaringan Catu Langsung :  Dari segi ekonomi menguntungkan (biaya rendah) karena pada jaringan ini tidak digunakan RK  Administrasi kabel menjadi lebih sederhana  Titik rawan gangguan kecil
  • 13. Kerugian Pemakaian Jaringan Catu Langsung :  Tidak fleksibel  Sulit melokalisir gangguan karena kabel primer yang digunakan terlalu panjang sehingga kesulitan untuk menentukan letak kerusakan dengan tepat
  • 14. Jaringan Catu Tidak Langsung  Jaringan dimana saluran para pelanggan dicatu dari KP(5) terdekat, yang dihubungkan terlebih dahulu dengan Rumah Kabel (3), yang akan diteruskan ke RPU (MDF).  Penyambungan saluran dari KP ke RK sama dengan jaringan catu langsung (tetap), tetapi penyambungan seterusnya ke RPU di RK dilakukan tidak tetap (melalui jumper wire).
  • 15. Pemakaian Jaringan Catu Tidak Langsung :  Saluran di kota-kota yang jumlah pelanggannya besar  Daerah yang lokasinya jauh dari sentral  Daerah yang pelanggannya menyebar
  • 16. Keuntungan Jaringan Catu Tidak Langsung :  Lebih Fleksibel  Mudah dalam melokalisir gangguan karena dapat diurut dari RK ke RK. Kerugian Jaringan Catu Tidak Langsung :  Dari segi ekonomi tidak menguntungkan (karena membutuhkan RK yang banyak sehingga biayanya menjadi lebih mahal)  Sumber gangguan lebih banyak
  • 17. Jarlokar  Jarlokar adalah jaringan lokal akses yang memanfaatkan media udara sebagai media transmisinya, dimana antenna dijadikan sebagai pemancar dan penerima sinyal informasi.  Beberapa teknologi yang menggunakan radio diantaranya adalah :  WLL (Wireless Local Loop)  Seluler  WiFi  Wimax
  • 18. Jarlokaf  Jarlokaf adalah jaringan lokal akses yang memanfaatkan media fiber optic sebagai media transmisinya, sehingga proses pengiriman sinyal informasi dapat dilakukan lebih cepat.
  • 19. jarlokaf  FTTC (Fiber to The Curb) Telephone office Metallic Cable Remote Terminal Optical Fiber Cable Home
  • 20. jarlokaf  FTTB (Fiber to The Building) Telephone office Metallic CableRTOptical Fiber Cable
  • 21. jarlokaf  FTTH (Fiber to The Home) Telephone office Optical Fiber Cable Home
  • 22. Perangkat Terminal  Jaringan PSTN dapat melayani beberapa perangkat terminal pelanggan, diantaranya : fixed telephone, cordless telephone, fax, komputer, pay phone, dan PBX.
  • 23. Penomoran (Numbering) Teknik Penomoran 1. Penomoran Terbuka  Penomoran jenis ini membedakan penomoran untuk setiap panggilan.  Misalnya : panggilan local, SLJJ, atau SLI 2. Penomoran Tertutup  Suatu nomor yang diberikan untuk semua jenis panggilan  Misalnya : E-mail
  • 24. Teknik penomoran 1. Penentuan Awalan (Prefik)SLI, SLJJ 2. Penentuan Kode Negara 3. Penentuan Kode Area 4. Penentuan Nomor Pelanggan 5. Struktur Penomoran Nasional 6. Struktur Penomoran Internasional 7. Penomoran Darurat 8. Penomoran Sistem Telepon Bergerak
  • 25. 2. Penentuan Kode Negara Kode Negara telah diatur oleh ITU sbb :  1 digit  contoh USA =1, Uni Soviet = 7  2 digit  contoh Indonesia = 62  3 digit  untuk Negara-negara kecil
  • 26. 3. Penentuan Kode Area  Dapat dilakukan secara random (Australia), maupun sistematis (Indonesia).  Penomoran dilakukan secara “significant – geografis “  Area code ABC atau AB (6 kota)
  • 27. B = 5 B = 1 B = 6 B = 2 B = 3 B = 8 B = 9 B = 7
  • 28. 4. Penentuan Nomor Pelanggan  Nomor pada pelanggan terdiri dari dua informasi, yaitu : bagian untuk kode sentral dan bagian untuk kode user.  Indonesia : [S1 S2 S3 S4] s/d [S1 S2 S3 S4 S5 S6 S7 S8]  Kode sentral [S1] atau [S1 S2] atau [S1 S2 S3] A u s tra lia (1 9 9 9 ) : S 1 S 2 S 3 S 4 S 5 S 6 S 7 S 8 K o d e S e n tra l S e la lu 8 d ig it
  • 29. 5. Struktur Penomoran Nasional 0 X X YYYY A w a l a n J a r a k j a u h ( T r u n k P r e f i k s ) X + K o d e W i l a y a h ( A r e a C o d e ) + N o m o r P e l a n g g a n ( S u b s c r i b e r N u m b e r ) N o m o r T e l e p o n N a s i o n a l ( N a t i o n a l N u m b e r ) A w a l a n J a r a k j a u h ( T r u n k P r e f i k s ) K o d e W i l a y a h ( A r e a C o d e ) N o m o r P e l a n g g a n ( S u b s c r i b e r N u m b e r ) 0 6 4 1 0 87 52 2 O f f i c e C o d e ( K o d e S e n t r a l ) D a p a t d i t e m p a t i n o m o r k h u s u s : 1 . 1 0 X n o m o r k h u s u s y a n g t e r p u s a t 2 . 1 1 X u n t u k n o m o r d a r u r a t 3 . 8 X S T K B M a k s i m u m 1 3 D i g i t
  • 30. 6. Struktur Penomoran Internasional 0 X YYYY A w a la n S L I ( T r u n k P r e f ik s ) X + K o d e W ila y a h ( A r e a C o d e )+ N o m o r P e la n g g a n ( S u b s c r ib e r N u m b e r ) N o m o r T e le p o n In t e r n a s io n a l ( In t e r n a t i o n a l N u m b e r ) O f f ic e C o d e ( K o d e S e n t r a l) x0 xx xx K o d e N e g a r a ( C o u n t r y C o d e ) + + 0 0 1 6 4 1 0 87 52 26 2 M a k s im u m 1 5 D ig it ( R e c . IT U - T E 1 6 6 ( 2 )
  • 31. Penomoran Darurat Pemberian nomor darurat memiliki aturan sebagai berikut :  Maksimum 3 digit  Dimulai dengan digit “1”  Pelayanan khusus local (11x)  Contoh : 113 Pemadam Kebakaran  117 Pengaduan gangguan  110 Polisi     Pelayanan khusus terpusat (10x)  Contoh : 108 Informasi  103 Waktu     Pelayanan bagi operator (19x)
  • 32. Pentarifan (Charging)  Charging/pentarifan adalah pembebanan yang dikenakan pada pelanggan sebagai biaya penyewaan jasa telekomunikasi berdasarkan tipe dan layanan yang digunakan
  • 33. Metode Pentarifan Fixed-periode Charging Metode  Periode waktu tetap  Call rate berubah-ubah terhadap jarak  Spesifikasi metode waktu yang umum : Tiga menit pertama sebagai periode awal panggilan dan pertambahan satu menit berikutnya. Periodic Pulse Metering Methode  Call rate tetap  Periode waktu berubah-ubah terhadap jarak  Meskipun kelas berdasarkan jarak terus meningkat, pembebanan dapat berdasarkan periode waktu “pulsa metering”
  • 34. Komponen Tarif Komponen dasar  Beban penggunaan jaringan, yaitu dasar untuk menutup biaya pelayanan dan bergantung pada penggunaan sarana jaringan penyambungan Komponen Khusus  Beban untuk pemasangan dan penggunaan jaringan. Bergantung pada jenis dan fasilitas dan/atau daerah, meliputi :  Biaya pemasangan awal, hanya dikenai satu kali  Biaya langganan atau biaya sewa bulanan  Biaya pemakaian fasilitas (fitur) dasar dan tambahan
  • 35. Kriteria Pentarifan  Sambungan yang berhasil.  Waktu pembicaraan (pagi, siang, malam, diskon)  Jarak komunikasi (zone metering)  Berdasarkan jarak (dan tingkat sentral) dimana setiap zoning ada perbedaan perhiutungan pulsa, misalnya :  Zone I > 30 - 200 (km) Rp. 950 / menit.  Zone II > 200 - 500 (km) Rp. 1320 / menit.  Zone III > 500 (km) Rp. 1650 / menit.  Lama pembicaraan (duration call metering).
  • 36. Pengkabelan (Cabling)  Untuk memudahkan dalam pengelolaan kabel dan troubleshooting apabila terjadi kerusakan dikemudian hari, maka PT. Telkom telah menetapkan standarisasi pengaturan urat kabel
  • 37. Private Branch eXchange (PBX) Latar Belakang PBX  pembangunan sebuah sentral privat yang memungkinkan komunikasi internal perusahaan dapat dilakukan secara gratis
  • 39. pbx  LINE CARDS : merupakan terminasi/interface antara saluran extension dengan sentral PBX. Berfungsi melakukan fungsi BORSCHT (Battery, Overloaded, Ringing, Signaling, Coding, Hybrid dan Testing).  TRUNK CARDS : sebagai terminasi/interface antara saluran/trunk ke PSTN dengan sentral PBX. Berfungsi : melakukan konversi sinyal saluran dengan sinyal internal sentral PBX, mengawasi kondisi saluran/trunk, interface/terminasi signaling dengan PSTN.  SWITCH CARDS : Melakukan fungsi penyambungan (switching) antara port extension (Line Cards) dengan port extension (Line Cards) lain dalam panggilan internal dan antara port extension (Line Cards) dengan port Trunk Cards dalam panggilan eksternal (incoming atau outgoing call).
  • 40.  SIGNALING CARDS : penerima/pengirim pensinyalan dengan extension (DTMF/decadic pulses) dan pensinyalan dengan sentral publik (DTMF/MFC/decadic pulses).  PROCESSOR CARDS : sebagai pusat kontrol yang mengendalikan seluruh aktivitas sentral baik dalam hal call processing, operation & maintenance, safe guarding dan billing.  SWITCH BOARD/IVR (Interactive Voice Response) : untuk layanan penyambungan panggilan masuk (incoming call) : dapat menggunakan tenaga manusia (operator) atau mesin otomat (auto attendant).