6. Pengantar
Agar semua peralatan
komunikasi dapat
ber”bicara” satu sama lain
maka diperlukan standar
internasional.
Standar ini menjadi satu
model referensi yang dapat
digunakan oleh berbagai
pihak (Pabrikan, Peneliti
dlsb).
Dikenal sebagai Lapisan
OSI Model
7. OSI MODEL
Organisasi Internasional untuk Standardisasi (bahasa Inggris:
International Organization for Standardization (ISO atau Iso) adalah
badan penetap standar internasional yang terdiri dari wakil-wakil dari
badan standar nasional setiap negara.
Didirikan pada 23 Februari 1947, ISO menetapkan standar-standar
industrial dan komersial dunia. ISO, yang merupakan lembaga nirlaba
internasional, pada awalnya dibentuk untuk membuat dan
memperkenalkan standardisasi internasional untuk apa saja.
Standar yang sudah kita kenal antara lain standar jenis film fotografi,
ukuran kartu telepon, kartu ATM Bank, ukuran dan ketebalan kertas
dan lainnya.
Dalam menetapkan suatu standar tersebut mereka mengundang wakil
anggotanya dari 130 negara untuk duduk dalam Komite Teknis (TC),
Sub Komite (SC) dan Kelompok Kerja (WG).
8. OSI MODEL
Model referensi jaringan terbuka OSI atau OSI
Reference Model for open networking adalah sebuah
model arsitektural jaringan yang dikembangkan oleh
badan International Organization for Standardization
(ISO) di Eropa pada tahun 1977.
OSI sendiri merupakan singkatan dari Open System
Interconnection.
Model ini disebut juga dengan model “Model tujuh lapis
OSI” (OSI seven layer model).
Struktur tujuh lapis model OSI, bersamaan dengan
protocol data unit pada setiap lapisanOSI Reference
Model memiliki tujuh lapis.
10. Bagian Lapisan OSI
Application layer
Presentation layer
Session layer
Transport layer
Lower Layer
Network layer
Data-link layer
Physical layer
Upper Layer
Lower Layer
11. PHYSICAL LAYER
Lapisan ini merupakan lapisan yang paling bawah dan paling
sederhana dari OSI Layer setidaknya hingga saat ini, dimana lapisan
tersebut berfungsi menentukan karakteristik dari kabel yang digunakan
untuk menghubungkan komputer dalam jaringan.
Pada sisi transmitter, lapisan fisik menerapkan fungsi elektris, mekanis
dan prosedur untuk membangun, memelihara dan melepaskan sirkuit
komunikasi guna menstransmisikan informasi dalam bentuk digit biner
ke sisi receiver.
Sedangkan lapisan fisik pada sisi receiver akan menerima data dan
meneruskan ke layer diatasnya.
Selain itu, level ini juga mendefinisikan bagaimana Network Interface
Card (NIC) dapat berinteraksi dengan media kabel atau radio.
NIC sering disebut juga dengan kartu jaringan merupakan komponen
kunci pada terminal jaringan.
Fungsi utamanya adalah mengirim data ke jaringan dan menerima
data. Selain itu NIC juga mengontrol data flow antara sistem komputer
dan sistem kabel yang terpasang dan menerima data yang dikirim dari
komputer lain lewat kabel dan menerjemahkannya kedalam bit yang
dimengerti oleh komputer.
12. PHYSICAL LAYER
Physical layer merupakan dasar dari semua jaringan di
dalam model referensi OSI yang mana merupakan
karakteristik perangkat keras yang fungsinya untuk
mentransmisikan sinyal data baik analog maupun digital.
13. Sinyal Data
Pada proses komunikasi,data yang hendak
ditransmisikan akan dikodekan terlebih dahulu
dalam bentuk sinyal analog & sinyal digital.
14. Sinyal Analog
Sinyal Analog adalah sinyal data dalam bentuk gelombang
yang sambung-menyambung (kontinu), tidak ada
perubahan tiba-tiba & mempunyai besaran yaitu amplitudo
& frekuensi
Dengan menggunakan sinyal analog maka jangkauan
transmisi data dapat mencapai jarak jauh.
Gelombang pada sinyal analog umumnya berbentuk
sinusoidal yang memiliki 3 variabel dasar yaitu
amplitudo,frekuensi & phase.
15. Sinyal Analog
Amplitudo
Merupakan ukuran tinggi rendahnya tegangan dari sinyal analog
Frekuensi
Adalah jumlah gelombang sinyal analog dalam waktu 1 detik.
Phase
Adalah besar sudut dari sinyal analog pada saat tertentu. Phase pada sudut 0°, 90°, 180°,
270°, dan 360°.
Dengan menggunakan ke-3 variabel tersebut, maka akan diperoleh 3 jenis modulasi yaitu :
1. Amplitudo Modulation (AM)
Modulasi ini menggunakan amplitudo sinyal analog untuk membedakan dua keadaan
sinyal digital.
2. Frequency Modulation (FM)
Modulasi ini mempergunakan frekuensi sinyal analog untuk membedakan dua keadaan
sinyal digital.
3. Phase Modulation (PM)
Modulasi jenis ini menggunakan perbedaan sudut fase dari sinyal analog untuk
membedakan dua keadaan dari sinyal digital.
Cara ini merupakan modulasi yang paling baik, tapi paling sulit.
16. Sinyal Digital
Merupakan sinyal data dalam bentuk pulsa yg dapat mengalami
perubahan yg tiba-tiba dan mempunyai besaran 0 dan 1.
Dalam proses transmisi data, digunakan sebuah alat yg dinamakan
modem.
Modem merupakan singkatan dari modulator demodulator. Sebagai
modulator, modem akan menerjemahkan data atau informasi dalam
bentuk sinyal digital menjadi sinyal analog yg kemudian
menggabungkannya dengan frekuensi pembawa (carrier),
sedangkan demodulator, modem akan memisahkan dari frekuensi
pembawa dan menerjemahkan data atau informasi sinyal analog
tersebut ke dalam bentuk sinyal digital.
18. Media Transmisi
Media transmisi dapat diklasifikasikan sebagai guided (terpadu) atau unguided (tidak
terpadu). Kedua-duanya dapat terjadi dalam bentuk gelombang elektromagnetik.
Dengan media yg terpandu gelombang dipandu melalui sebuah media padat seperti :
kabel tembaga terpilin (twisted pair), kabel coaxial tembaga, dan serat optik (fiber
optic).
Beberapa faktor yang berhubungan dengan media transmisi & sinyal adalah sbb :
1. Bandwidth(lebar pita)
2. Transmission Impairement (kerusakan transmisi)
3. Interference (interferensi)
4. Jumlah penerima (receiver)
Adapun media yang dibutuhkan selain komputer terlepas dari jenis jaringan yang
dibangun adalah :
1. Kabel
2. Transmisi tanpa kabel (wireless)
3. Network Interface Card (NIC) atau kartu jaringan
Merupakan suatu jalur fisik antara transmitter & receiver dalam sistem transmisi
data
19. Jenis Transmisi
Transmisi Pararel
Pada transmisi ini, satu konektor yang terdiri dari tujuh
atau delapan bit (ASCII) ditransmisikan secara serentak
setiap saat.
Transmisi Serial
Merupakan bentuk transmisi yang secara umum
dipergunakan. Pada transmisi ini masing-masing bit dari
suatu karakter dikirimkan secara berurutan yaitu bit per
bit, dimana satu bit diikuti oleh bit berikutnya.
20. Metode Transmisi
Baseband
Pada metode ini, data berupa sinyal digital langsung dikirim
melalui media tarnsmisi satu channel. Seperti kabel tanpa melalui
perubahan apapun. Dengan cara ini pengiriman data tergantung
pada jarak transmisi & kualitas media yang digunakan. Pada
metode ini, dibutuhkan peralatan multiplexing yang disebut time
division multiplexing (TDM).
TDM digunakan untuk transmisi data dalam bentuk sinyal.Dengan
TDM pengiriman data dilakukan dengan cara mengatur pengiriman
data dari masing-masing terminal berdasarkan waktu. Oleh karena
itu, diperlukan media transmisi yang berkualitas tinggi yang dapat
mengirimkan data dengan kecepatan tinggi diantara multiplexer
transmitter & multiplexer receiver.
21. Metode Transmisi
Broadband
Pada metode ini, digunakan untuk mentransmisikan sinyal analog. Maka,
apabila dalam bentuk sinyal digital harus dimodulasikan lebih dahulu
menjadi sinyal analog.
Media yang digunakan berupa kabel coaxial broadband (menggunakan
media frekuensi radio atau satelit).
Data dari beberapa terminal dapat menggunakan satu saluran, tetapi
frekuensinya berbeda-beda sehingga pada saat yang bersamaan dapat
dikirimkan beberapa jenis data melalui beberapa frekuensi.