SlideShare a Scribd company logo
1 
SisTel 
JARINGAN WIRELESS 
Pertemuan ke-8
2 
 Dasar Sistel 
 Jaringan Publik dan Privat 
 QoS 
 LAN,MAN,WAN 
 Media Transmisi 
 Switching signaling 
 IP
3 Overview 
 Jaringan wireless/nirkabel adalah teknologi 
jaringan yang memanfaatkan gelombang 
elektromagnetik melalui udara sebagai media 
untuk mengirimkan informasi dari pengirim ke 
penerima. 
 Teknologi ini muncul sebagai jawaban atas 
keterbatasan jaringan wireline. Mobilitas manusia 
yang tinggi dan informasi yang selalu dekat 
menjadi faktor pendorong utama berkembangnya 
teknogi ini. 
 Beberapa teknologi wireless yang telah 
dikembangkan antara lain : WiFi, Bluetooth, 
WiMAX, VSAT, Infrared.
4 TUJUAN 
 Mahasiswa memahami konsep 
jaringan wireless. 
 Mahasiswa memahami arsitektur 
dan komponen jaringan WiFi, 
Bluetooth, WiMAX, dan seluler.
5 WiFi (Wireless Fidelity) 
 Sekumpulan standar yang digunakan 
untuk Jaringan Lokal Nirkabel (Wireless 
Local Area Networks - WLAN) yang 
didasari pada spesifikasi IEEE-802.11 
 Wi-Fi awalnya ditujukan untuk pengunaan 
perangkat nirkabel dan Jaringan Area 
Lokal (LAN), namun saat ini lebih banyak 
digunakan untuk mengakses internet.
6 WiFi 
 Terdapat dua mode WiFi yaitu Ad-hoc 
dan Infrastruktur. 
 Saat ini terdapat tiga variasi dari 
802.11 yang sering digunakan, 
yaitu: 802.11a, 802.11b, dan 
802.11g
7
8 WiFi-Ad Hoc Mode 
 Mode Ad-hoc pada dasarnya mirip dengan 
topologi bus pada jaringan wired. Mode ad 
hoc tidak memerlukan central node atau 
Access Point. 
 Wi-Fi client dapat berkomunikasi secara 
peer to peer. Setiap Wi-Fi client akan 
bertindak sebagai penghubung sekaligus 
repeater(penguat sinyal) bagi Wi-Fi client 
yang berada di sebelahnya
9 WiFi-Ad Hoc Mode 
 Mode Ad-hoc cocok digunakan jika 
WLAN yang akan dibangun tidak 
akan terhubung dengan wired line. 
 Mode ini biasanya dibangun pada 
kondisi-kondisi darurat seperti rapat 
mendadak di tempat yang tidak 
tersedia jaringan wireless
10 WiFi-Ad Hoc Mode
11 WiFi-Infrastruktur Mode 
 Mode Infrastruktur ini mirip dengan topologi star 
pada jaringan wired line. 
 Mode infrastruktur/point to multipoint 
menggunakan minimal sebuah central node atau 
access point. 
 Acces point berfungsi sebagai penghubung WLAN 
dengan wired LAN. 
 Access point juga dapat difungsikan sebagai 
repeater bagi seluruh Wi-Fi client. 
 Seluruh jaringan akan terputus total jika access 
point yang digunakan mati atau mengalami 
kerusakan.
12 WiFi-Infrastruktur Mode
13 Bluetooth (802.15) 
 Bluetooth adalah sebuah teknologi komunikasi 
wireless (tanpa kabel) yang beroperasi dalam 
pita frekuensi 2,4 GHz unlicensed ISM 
(Industrial, Scientific and Medical) dengan 
menggunakan sebuah frequency hopping 
tranceiver yang mampu menyediakan layanan 
komunikasi data dan suara secara real-time 
antara host-host bluetooth dengan jarak 
jangkauan layanan yang terbatas. 
 Bluetooth dapat berupa card yang bentuk dan 
fungsinya hampir sama dengan card yang 
digunakan untuk wireless local area network 
(WLAN) dimana menggunakan frekuensi radio 
standar IEEE 802.11
14 Bluetooth (802.15) 
 Menawarkan fitur yang baik untuk teknologi mobile 
wireless dengan biaya yang relatif rendah, konsumsi daya 
yang rendah, interoperability yang menjanjikan, mudah 
dalam pengoperasian dan mampu menyediakan layanan 
yang bermacam-macam. 
 Protokol bluetooth menggunakan sebuah kombinasi antara 
circuit switching dan packet switching. 
 Bluetooth dapat mendukung sebuah kanal data asinkron, 
tiga kanal suara sinkron simultan atau sebuah kanal 
dimana secara bersamaan mendukung layanan data 
asinkron dan suara sinkron
15 Bluetooth (802.15)
16 Bluetooth (802.15) 
 Sistem bluetooth terdiri dari sebuah radio 
transceiver, baseband link Management dan 
Control, Baseband (processor core, SRAM, UART, 
PCM USB Interface), flash & voice code, dan 
sebuah link manager. 
 Baseband link controller menghubungkan 
perangkat keras radio ke baseband processing 
dan layer protokol fisik. 
 Link manager melakukan aktivitas-aktivitas 
protokol tingkat tinggi seperti melakukan link 
setup, autentikasi dan konfigurasi
17 Bluetooth (802.15)
18 Bluetooth (802.15) 
Tiga buah lapisan fisik dalam protokol arsitektur Bluetooth : 
 Bluetooth radio, adalah lapis terendah dari spesifikasi 
Bluetooth. Lapis ini mendefinisikan persyaratan yang 
harus dipenuhi oleh perangkat tranceiver yang beroperasi 
pada frekuensi 2,4 GHz ISM. 
 Baseband, lapis yang memungkinkan hubungan RF terjadi 
antara beberapa unit Bluetooth membentuk piconet. 
Sistem RF dari bluetooth ini menggunakan frekuensi-hopping- 
spread spectrum yang mengirimkan data dalam 
bentuk paket pada time slot dan frekuensi yang telah 
ditentukan, lapis ini melakukan prosedur pemeriksaan dan 
paging untuk sinkronisasi transmisi frekuensi hopping dan 
clock dari perangkat bluetooth yang berbeda.
19 Bluetooth (802.15) 
 LMP, Link Manager Protocol, bertanggung jawab terhadap 
link set-up antar perangkat Bluetooth. Hal ini termasuk 
aspek securiti seperti autentifikasi dan enkripsi dengan 
pembangkitan, penukaran dan pemeriksaan ukuran paket 
dari lapis baseband. 
 Sistem Bluetooth bekerja pada frekuensi 2.402GHz sampai 
2.480GHz, dengan 79 kanal RF yang masing-masing 
mempunyai spasi kanal selebar 1 MHz, menggunakan 
sistem TDD (Time-Division Duplex).
20 WiMAX (802.16) 
 Akses komunikasi data pada WLAN 
menggunakan standart IEEE 802.11, dan biasa 
disebut WiFi. Akan tetapi WiFi memiliki daerah 
jangkauan yang terbatas, QoS yang sederhana, 
frekuensi yang digunakan bisa berlicensi atau 
unlicensed, dan kapasitasnya terbatas. Karena 
keterbatasan itulah ditunjang dengan tuntutan 
mobilitas pengguna, maka dikembangkan 
teknologi WiMAX dengan menggunakan standart 
IEEE 802.16a
21 WiMAX (802.16)
22 WiMAX (802.16) 
NO Komponen 802.11 (WiFi) 802.16 (WiMAX) 
1 Range 100 meter (indoor), kondisi LOS > 50 km (outdoor), kondisi LOS dan 
NLOS 
2 Performansi Max 54 Mbps (pada 20 MHz) Max 63 Mbps (pada 14 MHz) 
3 Scalability Pengkanalan 20 MHz, 
MAC untuk 10 user 
Pengkanalan 1.5 – 20 MHz, 
MAC mendukung hingga 1000 user 
4 Spectral Efficiency Unlicensed Licensi dan unlicensed 
5 MAC CSMA/CD Grand Based 
6 QoS Sederhana Canggih
23 WiMAX (802.16) 
 Pelangan mengirimkan data dengan 
kecepatan 2-155 Mbps dari SS ke BS. 
 BS akan menerima sinyal dari berbagai 
pelanggan dan mengirimkan pesan 
melalui wireless atau kabel ke switcing 
center melalui protokol IEEE 802.16. 
 Switcing center akan mengirimkan pesan 
ke internet service provider (ISP) atau 
PSTN.
24 Seluler 
 Komponen jaringan seluler terdiri dari base 
station, MTSO (Mobile Telecommunication 
Switching Office) dan piranti komunikasi seluler. 
 Fungsi dari base station adalah memberikan jalur 
hubungan komunikasi radio dengan piranti-piranti 
seluler yang berada dalam suatu wilayah 
sel. 
 Sedangkan MTSO bertugas sebagai pengatur 
lalulintas komunikasi yang menerima dan 
menghubungkan panggilan dari pengguna piranti 
seluler ke jaringan PSTN, memonitor kualitas 
sinyal komunikasi dan mengatur perpindahan 
base station yang menangani komunikasi dengan 
suatu piranti seluler.
25 Sel dan Sektor 
 Setiap sel berbentuk hexagon (segi enam) yang saling 
berimpit satu sama lain yang melingkupi daerah tersebut. 
 Ukuran wilayah sel umumnya bervariasi dari radius 2 mil 
hingga 10 mil tergantung pada keadaan topografi, 
kepadatan bangunan dan tingkat keramaian jalur 
komunikasi
26 
 Sel site merupakan lokasi pemasangan stasiun 
telekomunikasi radio seluler yang disebut base station. 
 Setiap base station dilengkapi dengan piranti komunikasi 
radio seluler berupa sistem radio transceiver yang 
terkomputerisasi yang bekerja pada kisaran frekuensi 800 
atau 1900 MHz beserta menara dan antena transmisi.
27 
 Setiap sel umumnya dibagi dalam tiga sektor. Antena base 
station memancarkan sinyal transmisi berdaya rendah 
yang daerah cakupannya hanya sebuah sektor pada setiap 
sel yang terletak di sekitar base station. Sedangkan daerah 
sektor sel yang lain akan dicakup oleh sinyal dari base 
station lain yang terdekat
28 
 Frekuensi gelombang radio untuk jaringan seluler 
telah ditetapkan secara internasional pada band 
(daerah frekuensi ) 800 MHz dan 1900 MHz. 
 Pada band 800 MHz hanya 50 MHz yang 
dialokasikan untuk jaringan seluler. Rentang 
frekuensi 50 Mhz ini dibagi 2: 
 blok pertama 824,04 MHz s/d 848,97 MHz 
digunakan untuk gelombang transmisi dari 
piranti seluler 
 blok ke dua 869,04 MHz s/d 893,97 MHz untuk 
gelombang sinyal dari base station.
29 
 Penggunaan dua blok frekuensi yang 
terpisah ditujukan agar tidak terjadi 
interferensi antara frekuensi gelombang 
base station dengan piranti seluler. 
 Komunikasi pada jaringan seluler bersifat 
full duplex yakni pengguna dapat 
mengirim serta menerima sinyal secara 
bersamaan. Untuk menyediakan 
hubungan komunikasi secara full duplex 
harus digunakan sepasang frekuensi yang 
disebut kanal.
30 
 Kanal komunikasi terdiri dari dua jenis yakni kanal kendali 
dan kanal suara. Kanal kendali umumnya ditetapkan 
sebagai kanal pertama pada tiap sel. Kanal kendali juga 
disebut kanal setup karena digunakan pada proses setup 
panggilan. Sedangkan kanal suara dipakai sebagai 
pembawa sinyal komunikasi suara dan data antara piranti 
seluler dan base station
31 
 N= 0,35(UTS) + 0,35(UAS) + 0,3 (TUGAS) 
 N=0,35(50) + 0,35(90) + 0,3(90) 
 N=17,5+31,5+27 
 N=76 
 A 
 Mulai pekan depan masuk 2x 
 Rabu jam 13 keatas 
 Kamis jam 13 keatas

More Related Content

What's hot

Tugas 1 jaringan wireless
Tugas 1 jaringan wirelessTugas 1 jaringan wireless
Tugas 1 jaringan wireless
alfie ridwan
 
Msan (multi services access node)
Msan (multi services access node)Msan (multi services access node)
Msan (multi services access node)
irfan muhammad ghani
 
MSAN
MSANMSAN
Teknologi broadband wireless access
Teknologi broadband wireless accessTeknologi broadband wireless access
Teknologi broadband wireless access
triyonomogol
 
Tugas koneksi jaringan henti
Tugas koneksi jaringan hentiTugas koneksi jaringan henti
Tugas koneksi jaringan henti
ujang s
 
Materi teknologi wan
Materi teknologi wanMateri teknologi wan
Materi teknologi wan
IrfanTaufik5
 
Ptt msoan-s1 ttb
Ptt msoan-s1 ttbPtt msoan-s1 ttb
Ptt msoan-s1 ttb
irfan muhammad ghani
 
Alokasi frekuensi
Alokasi frekuensiAlokasi frekuensi
Alokasi frekuensi
Dian Kartika Sari
 
Penataan Spektrum Frekuensi Radio Layanan Akses Pita Lebar Berbasis Nirkabel
Penataan Spektrum Frekuensi Radio Layanan Akses Pita Lebar Berbasis NirkabelPenataan Spektrum Frekuensi Radio Layanan Akses Pita Lebar Berbasis Nirkabel
Penataan Spektrum Frekuensi Radio Layanan Akses Pita Lebar Berbasis NirkabelMateri Kuliah Online
 
Jaringan dan teknologi fiber opti kkkkkkk
Jaringan dan teknologi fiber opti kkkkkkkJaringan dan teknologi fiber opti kkkkkkk
Jaringan dan teknologi fiber opti kkkkkkkampas03
 
Teknologi broadband wireless access
Teknologi broadband wireless accessTeknologi broadband wireless access
Teknologi broadband wireless access
Aditya Permana
 
Perencanaan jaringan nirkabel
Perencanaan jaringan nirkabelPerencanaan jaringan nirkabel
Perencanaan jaringan nirkabel
Atik Charisma
 
2011 1-00716-sk 2
2011 1-00716-sk 22011 1-00716-sk 2
2011 1-00716-sk 2
Ardi Firmansyah
 
Peran balmon Dps dalam roadmap penataan spektrum frekuensi nasional
Peran balmon Dps dalam roadmap penataan spektrum frekuensi nasional Peran balmon Dps dalam roadmap penataan spektrum frekuensi nasional
Peran balmon Dps dalam roadmap penataan spektrum frekuensi nasional
Agus Winarko
 

What's hot (15)

Jaringan nirkabel ppt
Jaringan nirkabel pptJaringan nirkabel ppt
Jaringan nirkabel ppt
 
Tugas 1 jaringan wireless
Tugas 1 jaringan wirelessTugas 1 jaringan wireless
Tugas 1 jaringan wireless
 
Msan (multi services access node)
Msan (multi services access node)Msan (multi services access node)
Msan (multi services access node)
 
MSAN
MSANMSAN
MSAN
 
Teknologi broadband wireless access
Teknologi broadband wireless accessTeknologi broadband wireless access
Teknologi broadband wireless access
 
Tugas koneksi jaringan henti
Tugas koneksi jaringan hentiTugas koneksi jaringan henti
Tugas koneksi jaringan henti
 
Materi teknologi wan
Materi teknologi wanMateri teknologi wan
Materi teknologi wan
 
Ptt msoan-s1 ttb
Ptt msoan-s1 ttbPtt msoan-s1 ttb
Ptt msoan-s1 ttb
 
Alokasi frekuensi
Alokasi frekuensiAlokasi frekuensi
Alokasi frekuensi
 
Penataan Spektrum Frekuensi Radio Layanan Akses Pita Lebar Berbasis Nirkabel
Penataan Spektrum Frekuensi Radio Layanan Akses Pita Lebar Berbasis NirkabelPenataan Spektrum Frekuensi Radio Layanan Akses Pita Lebar Berbasis Nirkabel
Penataan Spektrum Frekuensi Radio Layanan Akses Pita Lebar Berbasis Nirkabel
 
Jaringan dan teknologi fiber opti kkkkkkk
Jaringan dan teknologi fiber opti kkkkkkkJaringan dan teknologi fiber opti kkkkkkk
Jaringan dan teknologi fiber opti kkkkkkk
 
Teknologi broadband wireless access
Teknologi broadband wireless accessTeknologi broadband wireless access
Teknologi broadband wireless access
 
Perencanaan jaringan nirkabel
Perencanaan jaringan nirkabelPerencanaan jaringan nirkabel
Perencanaan jaringan nirkabel
 
2011 1-00716-sk 2
2011 1-00716-sk 22011 1-00716-sk 2
2011 1-00716-sk 2
 
Peran balmon Dps dalam roadmap penataan spektrum frekuensi nasional
Peran balmon Dps dalam roadmap penataan spektrum frekuensi nasional Peran balmon Dps dalam roadmap penataan spektrum frekuensi nasional
Peran balmon Dps dalam roadmap penataan spektrum frekuensi nasional
 

Similar to Jaringan wireless

Presentation group 6 PTIK 5
Presentation group 6 PTIK 5Presentation group 6 PTIK 5
Presentation group 6 PTIK 5
Prandita Sega
 
Presentasi kelompok 6
Presentasi kelompok 6Presentasi kelompok 6
Presentasi kelompok 6
yusuf_mustafa
 
Presentation tugas 1 komunikasi nirkabel
Presentation tugas 1 komunikasi nirkabelPresentation tugas 1 komunikasi nirkabel
Presentation tugas 1 komunikasi nirkabel
ilos12 ilos12
 
Kelompok 8
Kelompok 8Kelompok 8
Kelompok 8idquygbaru
 
Presentation1
Presentation1Presentation1
Presentation1DiJe MaMoo
 
Presentation1
Presentation1Presentation1
Presentation1DiJe MaMoo
 
Presentation1
Presentation1Presentation1
Presentation1DiJe MaMoo
 
Presentation1
Presentation1Presentation1
Presentation1DiJe MaMoo
 
09_Wireless_LAN.pptx
09_Wireless_LAN.pptx09_Wireless_LAN.pptx
09_Wireless_LAN.pptx
amadhfc
 
Modul belajar tentang wireless
Modul belajar tentang wirelessModul belajar tentang wireless
Modul belajar tentang wireless
stephan EL'wiin Shaarawy
 
Jaringan wired dan wireless
Jaringan wired dan wirelessJaringan wired dan wireless
Jaringan wired dan wireless
Nita NTD
 
jaringan eired dan wireless kelompok E.pptx
jaringan eired dan wireless kelompok E.pptxjaringan eired dan wireless kelompok E.pptx
jaringan eired dan wireless kelompok E.pptx
HanaJessica2
 
Modul fiber optik untuk mahasiswa tingkat universitas
Modul fiber optik untuk mahasiswa tingkat universitasModul fiber optik untuk mahasiswa tingkat universitas
Modul fiber optik untuk mahasiswa tingkat universitas
WarstekTV
 
Teknologi broadband wireless access
Teknologi broadband wireless accessTeknologi broadband wireless access
Teknologi broadband wireless access
triyonomogol
 
Introduction 2
Introduction 2Introduction 2
Introduction 2
Dhewiie Whiee
 
Jarkom Chapter - 2
Jarkom Chapter - 2Jarkom Chapter - 2
Jarkom Chapter - 2
beiharira
 
PPT_WIRELESS_3333.pptx
PPT_WIRELESS_3333.pptxPPT_WIRELESS_3333.pptx
PPT_WIRELESS_3333.pptx
KIPAntoniusHendrosab
 
Konsep dasar sistem komunikasi cellular .pptx
Konsep dasar sistem komunikasi cellular .pptxKonsep dasar sistem komunikasi cellular .pptx
Konsep dasar sistem komunikasi cellular .pptx
Huang226674
 
WIDE AREA NETWORK
WIDE AREA NETWORKWIDE AREA NETWORK
WIDE AREA NETWORKNur Ana
 

Similar to Jaringan wireless (20)

Presentation group 6 PTIK 5
Presentation group 6 PTIK 5Presentation group 6 PTIK 5
Presentation group 6 PTIK 5
 
Presentasi kelompok 6
Presentasi kelompok 6Presentasi kelompok 6
Presentasi kelompok 6
 
Presentation tugas 1 komunikasi nirkabel
Presentation tugas 1 komunikasi nirkabelPresentation tugas 1 komunikasi nirkabel
Presentation tugas 1 komunikasi nirkabel
 
Kelompok 8
Kelompok 8Kelompok 8
Kelompok 8
 
Presentation1
Presentation1Presentation1
Presentation1
 
Presentation1
Presentation1Presentation1
Presentation1
 
Presentation1
Presentation1Presentation1
Presentation1
 
Presentation1
Presentation1Presentation1
Presentation1
 
09_Wireless_LAN.pptx
09_Wireless_LAN.pptx09_Wireless_LAN.pptx
09_Wireless_LAN.pptx
 
Modul belajar tentang wireless
Modul belajar tentang wirelessModul belajar tentang wireless
Modul belajar tentang wireless
 
Jaringan wired dan wireless
Jaringan wired dan wirelessJaringan wired dan wireless
Jaringan wired dan wireless
 
jaringan eired dan wireless kelompok E.pptx
jaringan eired dan wireless kelompok E.pptxjaringan eired dan wireless kelompok E.pptx
jaringan eired dan wireless kelompok E.pptx
 
Modul fiber optik untuk mahasiswa tingkat universitas
Modul fiber optik untuk mahasiswa tingkat universitasModul fiber optik untuk mahasiswa tingkat universitas
Modul fiber optik untuk mahasiswa tingkat universitas
 
Teknologi broadband wireless access
Teknologi broadband wireless accessTeknologi broadband wireless access
Teknologi broadband wireless access
 
4072066.ppt
4072066.ppt4072066.ppt
4072066.ppt
 
Introduction 2
Introduction 2Introduction 2
Introduction 2
 
Jarkom Chapter - 2
Jarkom Chapter - 2Jarkom Chapter - 2
Jarkom Chapter - 2
 
PPT_WIRELESS_3333.pptx
PPT_WIRELESS_3333.pptxPPT_WIRELESS_3333.pptx
PPT_WIRELESS_3333.pptx
 
Konsep dasar sistem komunikasi cellular .pptx
Konsep dasar sistem komunikasi cellular .pptxKonsep dasar sistem komunikasi cellular .pptx
Konsep dasar sistem komunikasi cellular .pptx
 
WIDE AREA NETWORK
WIDE AREA NETWORKWIDE AREA NETWORK
WIDE AREA NETWORK
 

Recently uploaded

ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
AgusRahmat39
 
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogortugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
WILDANREYkun
 
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptxtugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
d2spdpnd9185
 
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdfLaporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
yuniarmadyawati361
 
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptxSEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
bobobodo693
 
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
MirnasariMutmainna1
 
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptxPPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
Kurnia Fajar
 
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdfPPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
safitriana935
 
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-OndelSebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
ferrydmn1999
 
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdfSapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
TarkaTarka
 
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaanPermainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
DEVI390643
 
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
RinawatiRinawati10
 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
setiatinambunan
 
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdfLaporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
gloriosaesy
 
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdfPaparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
SEMUELSAMBOKARAENG
 
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawasPrensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
suprihatin1885
 
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagjaPi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
agusmulyadi08
 
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrinPatofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
rohman85
 
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
widyakusuma99
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
SurosoSuroso19
 

Recently uploaded (20)

ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
 
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogortugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
 
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptxtugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
 
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdfLaporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
 
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptxSEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
 
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
 
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptxPPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
 
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdfPPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
 
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-OndelSebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
 
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdfSapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
 
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaanPermainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
 
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
 
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdfLaporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
 
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdfPaparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
 
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawasPrensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
 
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagjaPi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
 
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrinPatofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
 
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
 

Jaringan wireless

  • 1. 1 SisTel JARINGAN WIRELESS Pertemuan ke-8
  • 2. 2  Dasar Sistel  Jaringan Publik dan Privat  QoS  LAN,MAN,WAN  Media Transmisi  Switching signaling  IP
  • 3. 3 Overview  Jaringan wireless/nirkabel adalah teknologi jaringan yang memanfaatkan gelombang elektromagnetik melalui udara sebagai media untuk mengirimkan informasi dari pengirim ke penerima.  Teknologi ini muncul sebagai jawaban atas keterbatasan jaringan wireline. Mobilitas manusia yang tinggi dan informasi yang selalu dekat menjadi faktor pendorong utama berkembangnya teknogi ini.  Beberapa teknologi wireless yang telah dikembangkan antara lain : WiFi, Bluetooth, WiMAX, VSAT, Infrared.
  • 4. 4 TUJUAN  Mahasiswa memahami konsep jaringan wireless.  Mahasiswa memahami arsitektur dan komponen jaringan WiFi, Bluetooth, WiMAX, dan seluler.
  • 5. 5 WiFi (Wireless Fidelity)  Sekumpulan standar yang digunakan untuk Jaringan Lokal Nirkabel (Wireless Local Area Networks - WLAN) yang didasari pada spesifikasi IEEE-802.11  Wi-Fi awalnya ditujukan untuk pengunaan perangkat nirkabel dan Jaringan Area Lokal (LAN), namun saat ini lebih banyak digunakan untuk mengakses internet.
  • 6. 6 WiFi  Terdapat dua mode WiFi yaitu Ad-hoc dan Infrastruktur.  Saat ini terdapat tiga variasi dari 802.11 yang sering digunakan, yaitu: 802.11a, 802.11b, dan 802.11g
  • 7. 7
  • 8. 8 WiFi-Ad Hoc Mode  Mode Ad-hoc pada dasarnya mirip dengan topologi bus pada jaringan wired. Mode ad hoc tidak memerlukan central node atau Access Point.  Wi-Fi client dapat berkomunikasi secara peer to peer. Setiap Wi-Fi client akan bertindak sebagai penghubung sekaligus repeater(penguat sinyal) bagi Wi-Fi client yang berada di sebelahnya
  • 9. 9 WiFi-Ad Hoc Mode  Mode Ad-hoc cocok digunakan jika WLAN yang akan dibangun tidak akan terhubung dengan wired line.  Mode ini biasanya dibangun pada kondisi-kondisi darurat seperti rapat mendadak di tempat yang tidak tersedia jaringan wireless
  • 11. 11 WiFi-Infrastruktur Mode  Mode Infrastruktur ini mirip dengan topologi star pada jaringan wired line.  Mode infrastruktur/point to multipoint menggunakan minimal sebuah central node atau access point.  Acces point berfungsi sebagai penghubung WLAN dengan wired LAN.  Access point juga dapat difungsikan sebagai repeater bagi seluruh Wi-Fi client.  Seluruh jaringan akan terputus total jika access point yang digunakan mati atau mengalami kerusakan.
  • 13. 13 Bluetooth (802.15)  Bluetooth adalah sebuah teknologi komunikasi wireless (tanpa kabel) yang beroperasi dalam pita frekuensi 2,4 GHz unlicensed ISM (Industrial, Scientific and Medical) dengan menggunakan sebuah frequency hopping tranceiver yang mampu menyediakan layanan komunikasi data dan suara secara real-time antara host-host bluetooth dengan jarak jangkauan layanan yang terbatas.  Bluetooth dapat berupa card yang bentuk dan fungsinya hampir sama dengan card yang digunakan untuk wireless local area network (WLAN) dimana menggunakan frekuensi radio standar IEEE 802.11
  • 14. 14 Bluetooth (802.15)  Menawarkan fitur yang baik untuk teknologi mobile wireless dengan biaya yang relatif rendah, konsumsi daya yang rendah, interoperability yang menjanjikan, mudah dalam pengoperasian dan mampu menyediakan layanan yang bermacam-macam.  Protokol bluetooth menggunakan sebuah kombinasi antara circuit switching dan packet switching.  Bluetooth dapat mendukung sebuah kanal data asinkron, tiga kanal suara sinkron simultan atau sebuah kanal dimana secara bersamaan mendukung layanan data asinkron dan suara sinkron
  • 16. 16 Bluetooth (802.15)  Sistem bluetooth terdiri dari sebuah radio transceiver, baseband link Management dan Control, Baseband (processor core, SRAM, UART, PCM USB Interface), flash & voice code, dan sebuah link manager.  Baseband link controller menghubungkan perangkat keras radio ke baseband processing dan layer protokol fisik.  Link manager melakukan aktivitas-aktivitas protokol tingkat tinggi seperti melakukan link setup, autentikasi dan konfigurasi
  • 18. 18 Bluetooth (802.15) Tiga buah lapisan fisik dalam protokol arsitektur Bluetooth :  Bluetooth radio, adalah lapis terendah dari spesifikasi Bluetooth. Lapis ini mendefinisikan persyaratan yang harus dipenuhi oleh perangkat tranceiver yang beroperasi pada frekuensi 2,4 GHz ISM.  Baseband, lapis yang memungkinkan hubungan RF terjadi antara beberapa unit Bluetooth membentuk piconet. Sistem RF dari bluetooth ini menggunakan frekuensi-hopping- spread spectrum yang mengirimkan data dalam bentuk paket pada time slot dan frekuensi yang telah ditentukan, lapis ini melakukan prosedur pemeriksaan dan paging untuk sinkronisasi transmisi frekuensi hopping dan clock dari perangkat bluetooth yang berbeda.
  • 19. 19 Bluetooth (802.15)  LMP, Link Manager Protocol, bertanggung jawab terhadap link set-up antar perangkat Bluetooth. Hal ini termasuk aspek securiti seperti autentifikasi dan enkripsi dengan pembangkitan, penukaran dan pemeriksaan ukuran paket dari lapis baseband.  Sistem Bluetooth bekerja pada frekuensi 2.402GHz sampai 2.480GHz, dengan 79 kanal RF yang masing-masing mempunyai spasi kanal selebar 1 MHz, menggunakan sistem TDD (Time-Division Duplex).
  • 20. 20 WiMAX (802.16)  Akses komunikasi data pada WLAN menggunakan standart IEEE 802.11, dan biasa disebut WiFi. Akan tetapi WiFi memiliki daerah jangkauan yang terbatas, QoS yang sederhana, frekuensi yang digunakan bisa berlicensi atau unlicensed, dan kapasitasnya terbatas. Karena keterbatasan itulah ditunjang dengan tuntutan mobilitas pengguna, maka dikembangkan teknologi WiMAX dengan menggunakan standart IEEE 802.16a
  • 22. 22 WiMAX (802.16) NO Komponen 802.11 (WiFi) 802.16 (WiMAX) 1 Range 100 meter (indoor), kondisi LOS > 50 km (outdoor), kondisi LOS dan NLOS 2 Performansi Max 54 Mbps (pada 20 MHz) Max 63 Mbps (pada 14 MHz) 3 Scalability Pengkanalan 20 MHz, MAC untuk 10 user Pengkanalan 1.5 – 20 MHz, MAC mendukung hingga 1000 user 4 Spectral Efficiency Unlicensed Licensi dan unlicensed 5 MAC CSMA/CD Grand Based 6 QoS Sederhana Canggih
  • 23. 23 WiMAX (802.16)  Pelangan mengirimkan data dengan kecepatan 2-155 Mbps dari SS ke BS.  BS akan menerima sinyal dari berbagai pelanggan dan mengirimkan pesan melalui wireless atau kabel ke switcing center melalui protokol IEEE 802.16.  Switcing center akan mengirimkan pesan ke internet service provider (ISP) atau PSTN.
  • 24. 24 Seluler  Komponen jaringan seluler terdiri dari base station, MTSO (Mobile Telecommunication Switching Office) dan piranti komunikasi seluler.  Fungsi dari base station adalah memberikan jalur hubungan komunikasi radio dengan piranti-piranti seluler yang berada dalam suatu wilayah sel.  Sedangkan MTSO bertugas sebagai pengatur lalulintas komunikasi yang menerima dan menghubungkan panggilan dari pengguna piranti seluler ke jaringan PSTN, memonitor kualitas sinyal komunikasi dan mengatur perpindahan base station yang menangani komunikasi dengan suatu piranti seluler.
  • 25. 25 Sel dan Sektor  Setiap sel berbentuk hexagon (segi enam) yang saling berimpit satu sama lain yang melingkupi daerah tersebut.  Ukuran wilayah sel umumnya bervariasi dari radius 2 mil hingga 10 mil tergantung pada keadaan topografi, kepadatan bangunan dan tingkat keramaian jalur komunikasi
  • 26. 26  Sel site merupakan lokasi pemasangan stasiun telekomunikasi radio seluler yang disebut base station.  Setiap base station dilengkapi dengan piranti komunikasi radio seluler berupa sistem radio transceiver yang terkomputerisasi yang bekerja pada kisaran frekuensi 800 atau 1900 MHz beserta menara dan antena transmisi.
  • 27. 27  Setiap sel umumnya dibagi dalam tiga sektor. Antena base station memancarkan sinyal transmisi berdaya rendah yang daerah cakupannya hanya sebuah sektor pada setiap sel yang terletak di sekitar base station. Sedangkan daerah sektor sel yang lain akan dicakup oleh sinyal dari base station lain yang terdekat
  • 28. 28  Frekuensi gelombang radio untuk jaringan seluler telah ditetapkan secara internasional pada band (daerah frekuensi ) 800 MHz dan 1900 MHz.  Pada band 800 MHz hanya 50 MHz yang dialokasikan untuk jaringan seluler. Rentang frekuensi 50 Mhz ini dibagi 2:  blok pertama 824,04 MHz s/d 848,97 MHz digunakan untuk gelombang transmisi dari piranti seluler  blok ke dua 869,04 MHz s/d 893,97 MHz untuk gelombang sinyal dari base station.
  • 29. 29  Penggunaan dua blok frekuensi yang terpisah ditujukan agar tidak terjadi interferensi antara frekuensi gelombang base station dengan piranti seluler.  Komunikasi pada jaringan seluler bersifat full duplex yakni pengguna dapat mengirim serta menerima sinyal secara bersamaan. Untuk menyediakan hubungan komunikasi secara full duplex harus digunakan sepasang frekuensi yang disebut kanal.
  • 30. 30  Kanal komunikasi terdiri dari dua jenis yakni kanal kendali dan kanal suara. Kanal kendali umumnya ditetapkan sebagai kanal pertama pada tiap sel. Kanal kendali juga disebut kanal setup karena digunakan pada proses setup panggilan. Sedangkan kanal suara dipakai sebagai pembawa sinyal komunikasi suara dan data antara piranti seluler dan base station
  • 31. 31  N= 0,35(UTS) + 0,35(UAS) + 0,3 (TUGAS)  N=0,35(50) + 0,35(90) + 0,3(90)  N=17,5+31,5+27  N=76  A  Mulai pekan depan masuk 2x  Rabu jam 13 keatas  Kamis jam 13 keatas