MSAN memungkinkan pelanggan untuk mendapatkan layanan telepon, data dan video dari satu platform tunggal. MSAN menghubungkan pelanggan ke jaringan inti dan mendukung berbagai teknologi seperti telepon TDM, DSL, PON dan FTTx. MSAN memberikan fleksibilitas dalam penyediaan akses pelanggan dan layanan serta dapat beradaptasi dengan perkembangan jaringan.
2. MSAN (MULTI SERVICES ACCESS NODE)
Nama kelompok :- Bayu Mukti Wijaya
- Fadhli Dzil Ikhram
- Hendra Gusti M
- Irfan Muhammad Ghani
- Muhammad Faiz Syahputra
- Rafiendra Bagas A
3. Definisi Multi Service Access Node (MSAN)
Multi Service Access Node adalah suatu platform jaringan
akses yang menyediakan layanan umum untuk
memberikan layanan broadband dan narrowband dalam
jaringan PSTN dan NGN. Multi Service Access Node
memiliki tiga fungsi penting yaitu :
1. Sebagai sistem akses broadband
2. Sebagai akses gateway dalam NGN (Next
Generation Network)
3. Sebagai jaringan akses tradisional PSTN
4. Gambaran Umum Multi Service Access Node (MSAN)
Perangkat ini menghubungkan pelanggan telepon ke
core network sehingga pelanggan dimungkinkan untuk
memperoleh telepon biasa, ISDN atau fasilitas
broadband seperti DSL dengan hanya menggunakan
single platform. MSAN merupakan gabungan dari
beberapa teknologi yaitu :
– telepon TDM yang di dalamnya terdapat ISDN,
STM -1.
– Next Generation – DLC
– PON (Passive Optical Network)
– Fiber To The x (FTTx)
5. MSAN MEMBERIKAN LAYANAN VOICE, DATA DAN VIDEO. TENTU SAJA
LAYANAN INI TERGANTUNG PADA SERVICE YANG DISEDIAKAN OLEH
OPERATOR TELEKOMUNIKASI YANG BERSANGKUTAN. UNTUK LAYANAN
VOICE, PERANGKAT MSAN HARUS TERHUBUNG KE SERVICE CONTROL,
YAITU SOFTSWITCH ATAU IMS (IP MULTIMEDIA SUBSISTEM). UNTUK
LAYANAN DATA, MSAN TERHUBUNG KE BRAS DAN RADIUS. SEDANGKAN
UNTUK LAYANAN VIDEO/IPTV, MSAN HARUS TERHUBUNG KE
MIDDLEWARE DAN HEAD END.
6. Sebagai optimalisasi media akses tembaga ke pelanggan, MSAN
menggunakan teknologi ADSL atau ADSL2+ untuk penggunaan
frekwensi yang lebih lebar sehingga mendapatkan bandwidth yang
lebih tinggi. Dengan protocol layer 2 pada MSAN adalah :
Antara MSAN dan Modem ADSL menggunakan ATM (Asynchronous
Transfer Mode).
Antara uplink dan downlink menggunakan switching ethernet.
Protocol uplink MSAN, tergantung pada pilihan operator. Jika
MSAN, diintegrasikan "Metro Ethernet", maka pilihannya adalah
Ethernet(dapat berupa Gigabit Ethernet). Jika diintegrasikan dengan
perangkat besbasis GPON yaitu OLT, artinya MSAN berfungsi
sebagai ONU maka Ethernet diubah terlebih dahulu menjadi GEM
(GPON Encapsulation Method).
7. Atribut Utama dari Multi Service Access Node
(MSAN) Perpaduan fleksibel dari layanan
broadband dan narrowband dapat diintegrasikan
dari sebuah single platform seperti :
Layanan
1. Voice : POTS, VoIP, ISDN
2. Data / broadband : TDM leased line (Leased
line: 2 Mbit/s, nx64Kbit/s, subrate), DSL (ADSL,
VDSL, ADSL2/2+, G.SHDSL)
8. Transmisi yang dapat digunakan oleh Multi Service Access
Node(MSAN) meliputi :
SDH (STM- 1 s/d STM 6)
Ethernet (FE dan GE)3)
TopologiMSAN dapat mensupport topologi yang berbeda-
beda untuk konfigurasi jaringan yang berbeda-beda yaitu :
Star
Tree
Ring MSAN memungkinkan beragam aplikasi penggelaran
fiber optik FTTx yang mungkin seperti : FTTO (Fiber to The
Office), FTTC(Fiber To The Curb), FTTB (Fiber To The
Building) juga tersedia perangkat transmisi optik SDH atau
PDH.4)
Fleksibel akses service MSAN memiliki fleksibilitas untuk
akses service dalam
hal penyediaan akses pelanggan berupa akses tembaga u
ntuk voice dan DSL service menggunakan combo card
serta optik untuk service Ethernet (FTTx).
9. Fleksibel akses service MSAN memiliki fleksibilitas untuk akses
service dalam
hal penyediaan akses pelanggan berupa akses tembaga untuk
voice dan DSL service menggunakan combo card serta optik
untuk serviceEthernet (FTTx).
Fungsi dan Kedudukan Multi Service Access Node (MSAN)
Dalam Next Generation Network (NGN) :
Pengembangan infrastruktur akses broadband yang dapat
mendukung Next Generation Network dan transisi dari
PSTN, dibutuhkan suatu
konsep jaringan akses multiservice yang dapat mengakomodas
i perubahan layer service node secara fleksibel dan
ekonomis. Tanpa konsep ini, setiap transisi service node
(misalnya dari jaringan TDM menuju jaringan paket) akan
memunculkan jenis akses node baru. Tidak heran di lapangan
dijumpai perangkat akses node yang diperuntukkan hanya
bagi layanan POTS, akses gateway untuk layanan voice paket,
akses node untuk layanan
akses broadband (DSLAM) yang tidak jarang diimplementasika
n secara kolektif
10. Kecepatan Layanan
Kecepatan layanan yang dapat diberikan kepada user
tergantung pada teknologi xDSL yang digunakan.
Misalkan ADSL 2+ Annex A, pada jarak 300 meter dapat
memberikan bit rate downstream sampai dengan 24
Mbps dan upstream 1 Mbps. Dengan menggunakan
Annex M, secara teoritis akan menaikkan bit rate
upstream sampai dengan 3 Mbps, tetapi secara praktis
lebih baik kita implementasikan sampai dengan 2 Mbps.
Karena semakin panjang jarak antara MSAN dengan
Modem ADSL, bit rate akan berkurang.
11. Solusi teknologi MSAN pada dasarnya dapat dibedakan
ke dalam dua urutan besar roadmap yang berasal dari
dua teknologi multiservice akses yang berkembang pada
saat yang bersamaan yaitu :
1. Teknologi MSAN dengan roadmap dari teknologi
MSOAN/NG- DLC Teknologi MSOAN/NG-DLC
merupakan teknologi OAN generasi II yang
memungkinkan layanan teleponi berbasis TDM dan data
paket menggunakan xDSL dilewatkan pada satu platform
perangkat. Dalam perkembangannya solusi MSOAN/
NG- DLC terkendala pada penyediaan layanan dengan
volume besar dikarenakan keterbatasan pada sisi
kapasitas backplane platform yang digunakan yang
masih berbasis bus TDM.
12. 2. Teknologi IP DSLAM merupakan teknologi broadband
akses yang sangat well proven dalam memberikan
layanan broadband. Kapabilitas backplane platform yang
sangat besar menyebabkan sistem ini menjadi salah
satu pilihan teknologi akses di era NGN. Namun kendala
dalam penyediaan layanan voice paket secara
terintegrasi menyebabkan sistem ini tidak full
multiservice.
13. Keuntungan Multi Service Access Node (MSAN)
dapat memberikan keuntungan dan nilai tambah non-
teknis sebagai berikut :
1) Kemampuan multi service
2) Kecepatan penggelaran
3) Modularitas perangkat FTTx
4) Penggunaan interface standar
5) Cakupan topologi yang luas, kapasitas dan penempatan
6) Manajemen jaringan yang terintegrasi
7) Kesiapan berevolusi ke NGN