TAHAJUD PERSPEKTIF TASSAWUF DAN PSIKONEUROIMONOLOGI
1. 1
Tahajud
Prespektif Tassawuf dan Psikoneuroimonologi
Oleh:
Siti Intan Ma’wa Wulan
14040460630
Tassawuf dan Psikoterapi
Fakultas Ushuluddin
UIN Walisongo Semarang
Abstract
Shalat tahajud is one form of Sufi healing. Generally, prayer is defined as physical and
psychic activity. Howtahajudcan berecommended with a strong recommendation other
than the Sunnah prayers. Tahajud primacy of pragmatic side in the perspective of
mysticism and modern science. Tahajud can cleanse and purify the cells and nervous
system, keeping the condition in order to stay homeostasis, and also contain therapeutic
aspectswhich include:sports aspect, the aspect of meditation, aspects of auto suggestion
and corporate aspect. A research has shown that sobriety can improve endurance
immunologic, reducing the risk of heart disease, increase the expectancy.
Abstrak
Shalat tahajud merupakan salah satu bentuk healing sufistik . Secara umum shalat
diartikan sebagai aktivitas fisik dan psikis. Bagimana salat tahajud dapat dianjurkan
dengananjurankuat dibanding salat sunnah lainnya. Keutamaan salat tahajud dari sisi
pragmatisnya dalam perspektif ilmu tasawuf dan ilmu modern. Salat tahajud dapat
membersihkan dan memurnikan sel-sel dan sistem syaraf, menjaga kondisi agar tetap
homeostasis,danjugamengandungaspekterapeutikyangdiantaranya:aspekolahraga,
2. 2
aspek meditasi, aspek auto sugesti dan aspek kebersamaan. Sebuah penelitian
membuktikan bahwa ketenangan dapat meningkatkan ketahanan tubuh imunologik,
mengurangi resiko terkena penyakit jantung, meningkatkan usia harapan.
Keywords: Tahajud,Psychology,Neurology,Immunology,Sufism
A. PENDAHULUAN
Shalat tahajud merupakan salah satu bentuk healing sufistik . Secara umum shalat diartikan
sebagai aktivitas fisik dan psikis. Pemaduan antara aktivitas fisik dan psikis ini merupakan kegiatan yang
luar biasa. Dalam istilah ilmiahnya, shalat memadukan antara kecerdasan intelektual, kecerdasan
emosional, kecerdasan spiritual. Disisi lain, jika dilihat dari segi gerakan dan bacaannya, shalat dapat juga
dijadikan sebagai terapi fisik dan psikis yang berkaitan dengan bacaannya.1
Perintah shalat tahajud:
Ayat pertama berbunyi: “hai orang-orang yang berselimut”. Pengertian berselimut disini secara
kontekstual bisa juga berarti orang yang dirundung masalah, kegelisahan, kecemasan, keekawatiran, atau
bahkan kengerian, karena menghadapi kemungkinan yang akan menimpa dirinya. Rasulullah SAW
bersabda; sebagai menusia biasa mempunyai sifat-sifat tersebut. Sifat tersebut muncul setelah Rasulullah
SAW menerima surat Al-‘Alaq, yakni surat yang diturunkan mendahului surat Al-Muzzammil yang berisi
perintah untuk melaksanakan sebuah tugas berat, sementara disisi lain Rasulullah SAW menghadapi
terror dalam menangani pembunuhan dari pembesar Quraisy.
Bangun pada separuh malam, lebih kurang jam 24.00 boleh kurangi sedikit atau lebih sedikit kira
kira jam 24.00-04.00. Ada jaminan dari Allah SWT bahwa apabila hamba-Nya berdo’a pada waktu
tersebut maka do’anya akan maqbul. Sabda Rasulullah SAW
“Sesungguhnya pada tiap-tiap malam ada suatu saat makbul; barang siapa dari hamba-Nya yang
muslim memohon kebaikan tepat dalamsaat itu niscaya akan dikabulkan oleh Allah SWA.(HR Muslim)”
Perhatikan pula firman Allah SWT ;
1 Amin Syukur, Sufi Healing, (Jakarta:Erlangga),2012, Hlm. 82-83
3. 3
“Dan pada sebagian malam hari, bersalat tahajudlahkamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu,
semoga Tuhanmu mengangkat ke tempat terpuji, (QS Al Isra {17}:79)
“Sesungguhnya Kami akan memberikan kepadamu ‘qaulan tsaqila, (QS Al-Muzzamil {73} : 5). “
Dan supaya qaulan tsaqila itu utuh, terdapat empat perintah lagi yang harus dilaksanakan oleh
kaum muslimin, yaitu zikir, tawakal, sabar, dan hijrah. Perintah inilah yang lebih dahulu diturunkan
daripada perintah zakat, salat lima waktu, puasa dan haji. 2
B. Shalat Tahajud dalam Perspektif Tassawuf
Tassawuf sebagaisuatau bidang keilmuan”, tassawuf sebagaisuatu bentuk “amalan” dan tassawuf
sebagai bentuk sikap” dan “pemikiran”. Tassawuf dalam bidang keilmuan mengisyaratkan bahwa
tassawuf yang dimaksud adalah ilmu tassawuf, yang diyakini sebagai jalan (tarekat) menuju Tuhan.
Sementara tassawuf sebagai amalan, menggambarkan bentuk perilaku dan langkah-langkah yang harus
ditempuh oleh seseorang dalam menjalankan kehidupan sufistik. Kemudian tassawuf sebagai sikap dan
pemikiran, menempatkannya dalam sikap hidup sehari-hari dalam menghadapi tantangan kehidupan. 3
Shalat tahajud merupakan shalat yang dilakukan dimalam hari. Malam hari, dibagi menjadi
sepertiga bagian waktu yang pertama yaitu kira kira mulai jam 19.00 sampai 22.00. sepertiga yang kedua
yaitu kira kira mulai dari jam 22.00 sampai jam 01.00 dan sepertiga malam yang terakhir yaitu, kira kira
jam 01.00 sampai dengan masuknya waktu subuh.
Seorang dokter pernah membukukan penelitian tentang berbagai mukjizat gerakan shalat untuk
pencegahan dan penyembuhan penyakit. dr. Sagiran, M. Kes., Sp. B., dalam penelitiannya menemukan
bahwa gerakan shalat itu ternyata mampu membuwat ikatan penggantung antara organ tubuh yang satu
dengan yang lainnya menjadi lebih kuat. Menurutnya, hal ini hanya dapat dilakukan dengan mengulanh-
ulang posisi berdiri, rukuk, dan sujud dalam shalat. Adapun pengaruh sujud dan rukuk terhadap organ-
organ dalam adalah memperkuat ikatan penggatung organ ke dinding rongga tempat organ itu berada. 4
Banyak sekali ahli tasawuf yang sengaja bangun tengah malam dari tidurnya, untuk
membiasakan keberanian dan menghindarkan malas. Dengan demikian timbulah perangai syaaja’ah, yang
semenjak agama islam ditegakkan, mengajar umatnya dalam keberanian itu. Seorang muslim yang sejati,
2 M Sholeh, Terapi ShalatTahajud,(Jakarta:PTMizan Publika) hal 102-103
3 Amin Syukur, Sufi Healing,(Jakarta:Erlangga),2012hal 13
4 M Sholeh, Terapi ShalatTahajud,(Jakarta:PTMizan Publika) hal 83
4. 4
amat lekat syaja’ah itu dalam kalbunya. Dia amat takut beroleh kehinaan, takut agamanya akan mundur,
takut derajatnya akan luntur, takut masuk neraka, takut hidup tidak berguna, takut ummatnya akan hina.
Lantaran takut akan ditimpa segala bahaya itu, maka dia berani menghadapinya. 5
Selain itu Allah Berfirman dalam Surat Al-Isra 79 yang artinya:
“Dan pada sebagian malamhari bersembahyang tahajudlah kamu sebagai suatu ibadah
tambahan bagimu. Mudah-mudahan Tuhan-mu mengangkat kamu ke tempat terpuji”
Dari firman Allah tersebut maka jelaslah bahwa shalat tahajud sangatlah besar manfaatnya bagi
kehidupan manusia, baik ketika di dunia maupun di akhirat dan juga bermanfaat kepada kesehatan
manusia, baik secara fisik maupun psikis.
C. Shalat Tahajud dalam Perspektif Pskikoneuroimonologi
1. Tahajud dalam Psikologi
Menurut Djamaludin Ancok (1985;1989), Ancok dan Suroso (1994) ada beberapa aspek
terapeutik yang terdapat dalam ibadah shalat, antara lain : aspek olahraga, aspek meditasi, aspek
auto sugesti dan aspek kebersamaan. Aspek-aspek terapeutik yang akan dijelaskan secara lebih
spesifik adalah aspek meditasi dan auto sugesti yang terdapat dalam shalat, yang akan di jelaskan
sebagai berikut6
:
a. Aspek Meditasi
Shalat dikatakan memiliki efek meditasi atau yoga bahkan merupakan meditasi
atau yoga tingkat tinggi bila dijalani dengan benar dan khusyuk. Meditasi saat sekarang
merupakan alternatif untuk mengatasi berbagai persoalan yang dihadapi orang-orang
yanng sibuk, terutama stres7
. Pengelolaan stres terdiri atas dua komponen, yaitu Edukatif
dan Teknis relaksasi, yang meliputi meditasi, perenungan, dan dan umpan balik hayati.
Shalat tahajud yang juga mengandung aspek meditasi dan relaksasi dapat digunakan
sebagai coping mechanism, pereda stres8
. Hariyanto (1994) mengaitkan aspek meditasi
dalam shalat tahajud ini dengan korban penyalahgunaan narkotika, alkohol, psikotropika,
5 Hamka, Tasauf Moderen,( Jakarta:Penerbit Jayamurni,1961).Hlm. 126-127
6 Sentot Haryanto, Psikologi Sholat, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar,2001).Hlm. 61-62.
7 Sentot Haryanto, Psikologi Sholat, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar,2001).Hlm. 81
8 Moh. Sholeh, Tahajud Manfaat Praktis Ditinjau dari Ilmu Kedokteran, (Yogyakarta:Pustaka Pelajar,2001).Hlm. 4
5. 5
dan zat adiktif lainnya (NAPZA) yang mencoba mencari kenikmatan, ketenangan, dan
pengalaman-pengalaman batin lewat penyalahgunaan narkotika tersebut. Ternyata
pengalaman-pengalaman yang diperoleh lewat penyalahgunaan narkotika tersebut mirip
dengan pengalaman yang diperoleh lewat meditasi, sehingga latihan meditasi memegang
peranan penting dalam usaha penyembuhan bagi anak-anak korban penyalahgunaan
narkotika9
.
b. Aspek Auto Sugesti
Bacaan-bacaan dalam shalat, khususnya shalat tahajud berisi hal-hal baik,
berupa pujian, mohon ampun, doa maupun permohonan yang lain. Ditinjau dari teori
hipnosis pengucapan kata-kata tersebut memberikan efek mensugesti atau meenghipnosis
pada yang bersangkutan (Ancok,1989). Menurut Thoules (1992) auto sugesti adalah
suatu upaya untuk membimbing diri pribadi melalui proses pengulangan suatu rangkaian
ucapan secara rahasia kepada diri sendiri yang menyatakan suatu keyakinan atau
perbuatan. Diakui oleh Charles Tart (1972) bahwa hipnosis, persepsi yang dalam dan
penggunaan obat-obat Psikotropika memiliki efek yang hampir sama. Hal ini didukung
oleh De Porter dan Hernacki (1992) dalam bukunya Quantum Learning yang
menyebutkan bahwa konsep ini berasal dari konsep Dr. Georgi Lozanov yang melakukan
eksperimen yang disebbut sugestology atau sugeestopedia yang pada prinsipnya bahwa
sugesti dapat daan pasti mempengaruhi hasil situasi belajar10
.
2. Tahajud dalam Neurologi
Otak manusia merupakan sebuah jaringan neuron (sel-sel yang menerima dan meneruskan
sinyal-sinyal elektrokimiawi) yang luar biasa rumit11
. Hubungannya dengan shalat tahajud
adalah, bila Shalat tahajud yang di jalankan dengan penuh kesungguhan, khusuk, tepat, ikhlas,
dan kontinue dapat menumbuhkan persepsi dan motivasi positif, sehingga mengefektifkan
coping. Respon emosi positif, dapat menghindarkan reaksi stres. Hal ini dikarenakan dalam sikap
optimis, orang akan terjaga dan tetap dalam kondisi homeostasis.
9 Sentot Haryanto, Psikologi Sholat, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar,2001).Hlm. 82-83
10 Sentot Haryanto, Psikologi Sholat, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar,2001).Hlm.87-88
11 John P.J. Pinel, Biopsikologi, (Yogyakarta:Pustaka Pelajar,2009).Hlm.2
6. 6
Homeostasis terjadi karena adanya mekanisme umpan balik yang membatasi reaksi
berlebihan dan mempertahankan kondisi normal. Kegagalan homeostasis terutama disebabkan
kegagalan mekanisme umpan balik, yang menyebabkan timbulnya stres yang berlebihan. Kini
dapat diketahui bahwa susunan syaraf pusat mentransmisikan informasi neurologi menjadi
respons biologis dan fisiologis melalui berbagai hormon, neuropeptida, dan neurotransmiter,
hypothalamic pituitary adrenal axis (HPAA) dan sistem syaraf otonom, terbukti merupakan alur
yang sangat berperan dalam reaksi emosional, optimis dan stres dan berhubungan dengan respons
imun12
.
3. Tahajud dalam Imunologi
Imunologi adalah suatu cabang ilmu biomedis yang mengkaji tentang semua aspek sistem
imun (kekebalan) pada semua organisme. Imunitas atau kekebalan adalah sistem mekanisme pada
organisme yang melindungi tubuh terhadap pengaruh biologis luar dengan mengidentifikasi dan
membunuh patogen serta sel tumor. Imunitas adalah merupakan jawaban reaksi tubuh terhadap
bahan asing secara molekuler maupun seluler13
. Jadi sistem imun pada diri kita mempunyai
imunitas terhadap berbagai macam penyakit yang dapat membahayakan tubuh kita. Adapun
Organ tubuh kita yang termasuk dalam mekanisme pertahanan tubuh yaitu jantung, hati, ginjal
dan paru-paru14
. Sedangkan faktor yang mempengaruhi kerja dari sistem imun adalah usia, jenis
kelamin, dan lingkungan15
.
Dari ketiga faktor tersebut yang paling besar pengaruhnya adalah faktor lingkungan, hal ini di
karenakan dalam faktor lingkungan terdapat banyak organisme yang hidup di dalamnya dan
saling mempengaruhi satu sama lain. Sehingga penting juga untuk menjaga kesehatan
lingkungan, khususnya masalah udara. Kesehatan lingkungan ialah hubungan timbal balik
manusia dengan lingkungannya yang berakibat atau mempengaruhi derajat kesehatan manusia16
.
Dalam hubungannya dengan shalat tahajud, lingkungan yang tenang dengan udara sepertiga
malam yang masih bersih, akan memberikan manfaat yang besar bagi kekebalan sistem imun
yang ada pada diri manusia.
12 Moh. Sholeh, Tahajud Manfaat Praktis Ditinjau dari Ilmu Kedokteran, (Yogyakarta:Pustaka Pelajar,2001).
Hlm.150-151
13 Hasdianah,dkk, Imunologi Diagnosis dan Tehnik Biologi Molekuler,(Yogyakarta: Nuha Medika, 2014), Hlm.1
14 Hasdianah,dkk, Imunologi Diagnosis dan Tehnik Biologi Molekuler,(Yogyakarta: Nuha Medika, 2014), Hlm.6
15 Hasdianah,dkk,Imunologi Diagnosis dan Tehnik Biologi Molekuler,(Yogyakarta: Nuha Medika, 2014). Hlm.10
16 Koes Irianto,Ekologi Kesehatan, (Bandung: Alfabeta, 2014). Hlm. 14
7. 7
Pada tingkat spiritual, bernafas dianggap sangat penting untuk membersihkan dan
memurnikan sel—sel dan sistem syaraf dalam mempersiapkan proses transformasi energi substil.
Oleh karena itu udara sangatlah berpengaruh terhadap proses pembentukan antiboodi pada
manusia. Nafas membawa sifat Illahiah dari jantung dan lebih dari sekedar udara dan organ.
Bernafas adalah “aktifitas” Tuhan dalam diri kita dan tempat utama kekuasaan dan kewenangan
kita17
. Adapun keutamaan waktu shalat tahajud yang didukung oleh kondisi lingkungan yang baik
adalah seperti yang di sebut di dalam (QS. Al-Muzzamil : 6-7) yang artinya “Sesungguhnya
bangun di waktu malam itu lebih tepat (untuk khusuk) dan bacaan di waktu itu lebih terasa.
Sesungguhnya pada siang hari kamu mempunyai urusan yang banyak”18
.
Sebuah penelitian membuktikan bahwa ketenangan dapat meningkatkan ketahanan tubuh
imunologik, mengurangi resiko terkena penyakit jantung, meningkatkan usia harapan. Sedangkan
stres menyebabkan rentan terhadap infeksi, dapat mempercepat perkembangan sel kanker, dan
meningkatkan metastasis19
.
17 Mustamir Pedak, Quranic Super Healing,(Semarang: Pustaka Nuun,2010). Hlm. 81
18 Moh. Sholeh, Tahajud Manfaat Praktis Ditinjau dari Ilmu Kedokteran, (Yogyakarta:Pustaka Pelajar,2001).Hlm.
111
19 Moh. Sholeh, Tahajud Manfaat Praktis Ditinjau dari Ilmu Kedokteran, (Yogyakarta:Pustaka Pelajar,2001).Hlm.2
8. 8
D. Kesimpulan
Shalat tahajud merupakan salah satu bentuk healing sufistik . Secara umum shalat diartikan
sebagai aktivitas fisik dan psikis. Pemaduan antara aktivitas fisik dan psikis ini merupakan kegiatan yang
luar biasa. Dalam istilah ilmiahnya, shalat memadukan antara kecerdasan intelektual, kecerdasan
emosional, kecerdasan spiritual. Disisi lain, jika dilihat dari segi gerakan dan bacaannya, shalat dapat juga
dijadikan sebagai terapi fisik dan psikis. Gerakan shalat itu ternyata mampu membuwat ikatan
penggantung antara organ tubuh yang satu dengan yang lainnya menjadi lebih kuat. Dalam hubungannya
dengan shalat tahajud, lingkungan yang tenang dengan udara sepertiga malam yang masih bersih, akan
memberikan manfaat yang besar bagi kekebalan sistem imun yang ada pada diri manusia. Pada tingkat
spiritual, bernafas dianggap sangat penting untuk membersihkan dan memurnikan sel-sel dan sistem
syaraf dalam mempersiapkan proses transformasi energi substil.
Daftar Pustaka
Amin Syukur, Sufi Healing, (Jakarta: Erlangga), 2012,Hlm. 82-83
M Sholeh,TerapiShalatTahajud,Jakarta:PTMizan Publika
Haryanto Sentot, Psikologi Sholat, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2001
P.J.Pinel John,Biopsikologi,Yogyakarta:Pustaka Pelajar,2009
Hasdianah, dkk, Imunologi Diagnosis dan Tehnik Biologi Molekuler, Yogyakarta: Nuha Medika, 2014
Irianto Koes,Ekologi Kesehatan, Bandung: Alfabeta, 2014
Peda Mustamirk,QuranicSuper Healing,Semarang:Pustaka Nuun,2010