SlideShare a Scribd company logo
1 of 3
RAHASIA BESAR DIBALIK IBADAH
SHALAT
Digg Digg
“Bacalah apa yang Telah diwahyukan kepadamu, yaitu al-Kitab (Alquran) dan dirikanlah
shalat. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan- perbuatan) keji dan mungkar.
Sesungguhnya mengingat Allah (shalat) adalah lebih besar (keutamaannya dari ibadah-
ibadah yang lain). Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS. Al-Ankabut [29]: 45)
Ayat di atas begitu eksplisit menjelaskan adanya keterkaitan antara shalat dan
perilaku yang ditunjukkan oleh seorang muslim. Pengaruh shalat memang tidak dapat
dijadikan tolak ukur untuk menggeneralisasi dan menghukumi kepribadian semua orang.
Tetapi, paling tidak dalam ayat ini Allah menjelaskan sikap seorang manusia dari sudut
pandang karakter dan watak/ tabiat yang dibawanya. Shalat itu membersihkan jiwa,
menyucikannya, mengkondisikan seorang hamba untuk munajat kepada Allah Swt di dunia
dan taqarrub dengan-Nya di akhirat. (Jabir Al-Jazairi, 2004: 298).
Shalat sebagai salah satu bagian penting ibadah dalam Islam sebagaimana bangunan
ibadah yang lain juga memiliki banyak keistimewaan. Ia tidak hanya memiliki hikmah
spesifik dalam setiap gerakan dan rukunnya, namun secara umum shalat juga memiliki
pengaruh drastis terhadap perkembangan kepribadian seorang muslim. Tentu saja hal itu
tidak serta merta dan langsung kita dapatkan dengan instan dalam pelaksanaan shalat.
Manfaatnya tanpa terasa dan secara gradual akan masuk dalam diri muslim yang taat
melaksanakannya.
Shalat merupakan media komunikasi antara sang Khlalik dan seorang hamba. Media
komunikasi ini sekaligus sebagai media untuk senantiasa mengungkapkan rasa syukur atas
segala nikmat. Selain itu, shalat bisa menjadi media untuk mengungkapkan apapun yang
dirasakan seorang hamba. Dalam psikologi dikenal istilah katarsis, secara sederhana berarti
mencurahkan segala apa yang terpendam dalam diri, positif maupun negatif. Maka, shalat
bisa menjadi media katarsis yang akan membuat seseorang menjadi tentram hatinya.
Keterkaitan Shalat dan Akhlak
Shalat sebagai tiang agama, penyangga bangunan megah lagi perkasa. Ia sebagai
cahaya terang keyakinan, obat pelipur ragam penyakit di dalam dada dan pengendali segala
problem yang membelenggu langkah-langkah kehidupan manusia. Oleh karenanya, shalat
dapat mencegah perilaku keji dan munkar, menjauhkan hawa nafsu yang condong pada
kejelekan untuk mencampakkannya sejauh mungkin (Asykuri, tt:137)
Ibadah Shalat yang diawali dengan takbir dan diakhiri dengan salam adalah bangunan
megah indah yang memiliki sejuta ruang yang menampung semua inspirasi dan aspirasi serta
ekspresi positif seseorang untuk berperilaku baik, karena perbuatan dan perkataan yang
terkandung dalam shalat banyak mengandung hikmah, yang diantaranya menuntut kepada
mushalli untuk meninggalkan perbuatan keji dan mungkar.
Sayangnya shalat sering dipandang hanya dalam bentuk formal ritual, mulai dari
takbir, ruku’, sujud, dan salam. Sebuah kombinasi gerakan fisik yang terkait dengan tatanan
fikih, tanpa ada kemuan yang mendalam atau keinginan untuk memahami hakikat yang
terkandung di dalam simbol-simbol shalat. Berikut ini adalah nilai-nilai akhlak yang
terkandung dalam proses menjalankan ibadah shalat.
Pertama, latihan kedisiplinan. Waktu pelaksanaan shalat sudah ditentukan sehingga
kita tidak boleh seenaknya mengganti, memajukan ataupun mengundurkan waktu
pelaksanaannya, yang akan mengakibatkan batalnya shalat kita. Hal ini melatih kita untuk
berdisiplin dan sekaligus menghargai waktu. Dengan senantiasa menjaga keteraturan ibadah
dengan sunguh-sungguh, manusia akan terlatih untuk berdisiplin terhadap waktu (Toto
Tasmara, 2001: 81). Dari segi banyaknya aturan dalam shalat seperti syarat sahnya, tata cara
pelaksanaannya maupun hal-hal yang dilarang ketika shalat, batasan-batasan ini juga melatih
kedisiplinan manusia untuk taat pada peraturan, tidak “semau gue” ataupun menuruti
keinginan pribadi semata.
Kedua, latihan kebersihan, sebelum shalat, seseorang disyaratkan untuk mensycikan
dirinya terlebih dahulu, yaitu dengan berwudlu atau bertayammum. Hal ini mengandung
pengertian bahwa shalat hanya boleh dikerjakan oleh orang yang suci dari segala bentuk najis
dan kotoran sehingga kita diharapkan selalu berlaku bersih dan suci. Di sini, kebersihan yang
dituntut bukanlah secara fisik semata, akan tetapi meliputi aspek non-fisik sehingga
diharapkan orang yang terbiasa melakukan shalat akan bersih secara lahir maupun batin.
Ketiga, latihan konsentrasi. Shalat melibatkan aktivitas lisan, badan, dan pikiran
secara bersamaan dalam rangka menghadap ilahi. Ketika lisan mengucapkan Allahu Akbar,
secara serentak tangan diangkat ke atas sebagai lambang memuliakan dan membesarkan, dan
bersamaan dengan itu pula di dalam pikiran diniatkan akan shalat. Pada saat itu, semua
hubungan diputuskan dengan dunia luar sendiri. Semua hal dipandang tidak ada kecuali
hanya dirinya dan Allah, yang sedang disembah. Pemusatan seperti ini, yang dikerjakan
secara rutin sehari lima sekali, melatih kemampuan konsentrasi pada manusia. Konsentrasi,
dalam bahasa Arab disebut dengan khusyu’, dituntut untuk dapat dilakukan oleh pelaku
shalat. Kekhusyukan ini sering disamakan dengan proses meditasi. Meditasi yang sering
dilakukan oleh manusia dipercaya dapat meningkatkan kemampuan konsentrasi dan
mengurangi kecemasan.
Keempat, latihan sugesti kebaikan. Bacaan-bacaan di dalam shalat adalah kata-kata
baik yang banyak mengandung pujian sekaligus doa kepada Allah. Memuji Allah artinya
mengakui kelemahan kita sebagai manusia, sehingga melatih kita untuk senantiasa menjadi
orang yang rendah hati, dan tidak sombong. Berdoa, selain bermakna nilai kerendahan hati,
sekaligus juga dapat menumbuhkan sikap optimis dalam kehidupan. Ditinjau dari teori
hypnosis yang menjadi landasan dari salah satu teknik terapi kejiwaan, pengucapan kata-kata
(bacaan shalat) merupakan suatu proses auto sugesti, yang membuat si pelaku selalu berusaha
mewujudkan apa yang telah diucapkannya tersebut dalam kehidupan sehari-hari.
Kelima, latihan kebersamaan. Dalam mengerjakan shalat sangat disarankan untuk
melakukannya secara berjamaah (bersama orang lain). Dari sisi pahala, berdasarkan hadits
nabi SAW jauh lebih besar bila dibandingkan dengan shalat sendiri-sendiri. Dari sisi
psikologis, shalat berjamaah bisa memberikan aspek terapi yang sangat hebat manfaatnya,
baik bersifat preventif maupun kuratif. Dengan shalat berjamaah, seseorang dapat
menghindarkan diri dari gangguan kejiwaan seperti gejala keterasingan diri. Dengan shalat
berjamaah, seseorang merasa adanya kebersamaan dalam hal nasib, kedudukan, rasa derita
dan senang. Tidak ada lagi perbedaan antar individu berdasarkan pangkat, kedudukan,
jabatan, dan lain-lain di dalam pelaksanaan shalat berjamaah.
Gambaran Kehidupan
Dalam gerakan shalat, kita bisa menemukan isyarat dari simbol-simbol yang
terkandung dalam shalat, yaitu filsafat gerak. Seorang pribadi muslim harus bergerak, harus
dinamis, karena tidak selamanya hidup ini akan qiyam (berdiri diam), perlambang kejayaan
(dewasa). Suatu saat kita kita harus ruku’ (umur setengah baya), kemudian bersujud (umur
pun mulai uzur). Sebaliknya, ada shalat tanpa gerak, dia berdiri kemudian salam. Itulah shalat
mayit. Ini seakan memberikan isyarat bahwa pribadi yang statis, tidak ada kreativitas gerak,
sesungguhnya sedang berada dalam kematian. (al-Muthawi’, 2001: 87). “Static condition
means death,” kata Muhammad Iqbal.
Membudayakan Shalat Aktual
Sesungguhnya, shalat yang kita dirikan itu pada hakikatnya merupakan samudera
mutiara yang mencerdaskan ruhani. Shalat menunjukkan sikap batiniyah untuk mendapatkan
kekuatan, kepercayaan diri, serta keberanian untuk tegak berdiri menapaki kehidupan dunia
nyata melalui perilaku yang jelas, terarah, dan memberikan pengaruh pada lingkungan. Bagi
orang yang memahami makna sholat, sesungguhnya dia akan mengejar waktu amanat
tersebut, karena dengan shalat, dia mempunyai kekuatan untuk hidup melaksanakan amanat
Allah.
Sholat bukan hanya sekedar ritual formal, melainkan ada muatan aktual, yaitu bukti
nyata yang dirasakan. Alangkah naifnya seseorang yang shalat, tetapi bibirnya penuh ucapan
kebohongan. Alangkah tak berharganya makna shalat apabila tidak memberikan imbas untuk
menjadi manusia yang bermanfaat dan menjauhi yang mungkar. Bila kita memberikan
santunan kepada orang miskin, memperhatikan masa depan anak yatim dan derajat kaum
lemah, sesungguhnya kita telah melengkapi sholat kita dari bentuk yang formal menjadi
aktual, dari sikap perihatin menjadi perilaku. Inilah yang dimaksudkan dengan sholat kaffah, .
Muatan moral yang dipresentasikan oleh shalat membekas di kalbu dan membentuk
kecerdasan rohani yang sangat tajam yang kemudian melahirkan amal saleh, mencegah
dirinya dari perbuatan keji dan mungkar.
Allahu’alam
http://alrasikh.uii.ac.id/2007/03/01/rahasia-besar-dibalik-ibadah-shalat/

More Related Content

What's hot

What's hot (17)

Ibadah makalah
Ibadah makalahIbadah makalah
Ibadah makalah
 
Konsep Ibadah
Konsep IbadahKonsep Ibadah
Konsep Ibadah
 
ppt Ibadah
ppt Ibadah ppt Ibadah
ppt Ibadah
 
Bab 3. konsep ibadat
Bab 3. konsep ibadatBab 3. konsep ibadat
Bab 3. konsep ibadat
 
Materi tentang Shalat
Materi tentang ShalatMateri tentang Shalat
Materi tentang Shalat
 
Ppt kelompok 7 hakikat ibadah & urgensinya
Ppt kelompok 7 hakikat ibadah & urgensinyaPpt kelompok 7 hakikat ibadah & urgensinya
Ppt kelompok 7 hakikat ibadah & urgensinya
 
Pendidikan Agama Islam-Ibadah
Pendidikan Agama Islam-IbadahPendidikan Agama Islam-Ibadah
Pendidikan Agama Islam-Ibadah
 
Chapter 4 konsep ibadah membina insan berkualiti
Chapter 4   konsep ibadah membina insan berkualitiChapter 4   konsep ibadah membina insan berkualiti
Chapter 4 konsep ibadah membina insan berkualiti
 
KONSEP IBADAH AGAMA ISLAM
KONSEP IBADAH AGAMA ISLAMKONSEP IBADAH AGAMA ISLAM
KONSEP IBADAH AGAMA ISLAM
 
Ihsan dalam beribadah
Ihsan dalam beribadahIhsan dalam beribadah
Ihsan dalam beribadah
 
Hubungan tahara dengan shalat 3
Hubungan tahara dengan shalat 3Hubungan tahara dengan shalat 3
Hubungan tahara dengan shalat 3
 
makalah pengertian ilmu tasawuf
makalah pengertian ilmu tasawufmakalah pengertian ilmu tasawuf
makalah pengertian ilmu tasawuf
 
Panduan Meraih Kenikmatan Shalat Khusyu'
Panduan Meraih Kenikmatan Shalat Khusyu'Panduan Meraih Kenikmatan Shalat Khusyu'
Panduan Meraih Kenikmatan Shalat Khusyu'
 
Ibadah
IbadahIbadah
Ibadah
 
Prinsip Ibadah
Prinsip IbadahPrinsip Ibadah
Prinsip Ibadah
 
Tugas agama
Tugas agamaTugas agama
Tugas agama
 
konsep ibadah dalam islam
konsep ibadah dalam islamkonsep ibadah dalam islam
konsep ibadah dalam islam
 

Similar to Rahasia shalat

Pendidikan agama tatap muka viii
Pendidikan agama tatap muka viiiPendidikan agama tatap muka viii
Pendidikan agama tatap muka viiiNurul Arifin S
 
TAHAJUD PERSPEKTIF TASSAWUF DAN PSIKONEUROIMONOLOGI
TAHAJUD PERSPEKTIF TASSAWUF DAN PSIKONEUROIMONOLOGITAHAJUD PERSPEKTIF TASSAWUF DAN PSIKONEUROIMONOLOGI
TAHAJUD PERSPEKTIF TASSAWUF DAN PSIKONEUROIMONOLOGIbulancantik
 
Materi sholat
Materi sholatMateri sholat
Materi sholatardy33
 
Hikmah dan keutamaan sholat menurut Al-Qur'an dan hadits
Hikmah dan keutamaan sholat menurut Al-Qur'an dan haditsHikmah dan keutamaan sholat menurut Al-Qur'an dan hadits
Hikmah dan keutamaan sholat menurut Al-Qur'an dan haditsCINTARASULTV
 
Fiqih Tharahah
Fiqih TharahahFiqih Tharahah
Fiqih Tharahahimuska
 
Pengertian syari’ah dan ruang lingkup syari’ah
Pengertian syari’ah dan ruang lingkup syari’ahPengertian syari’ah dan ruang lingkup syari’ah
Pengertian syari’ah dan ruang lingkup syari’ahAde Pratama
 
BAB SHALAT AIK II.pptx
BAB SHALAT AIK II.pptxBAB SHALAT AIK II.pptx
BAB SHALAT AIK II.pptxwindajubaidah2
 
KONSELING SUFISTIK DAN TAZKIYATUN NAFS.pptx
KONSELING SUFISTIK DAN TAZKIYATUN NAFS.pptxKONSELING SUFISTIK DAN TAZKIYATUN NAFS.pptx
KONSELING SUFISTIK DAN TAZKIYATUN NAFS.pptxssuser1db0f31
 
Ubungan ibadah dengan akhlak
Ubungan ibadah dengan akhlakUbungan ibadah dengan akhlak
Ubungan ibadah dengan akhlakHabibi Hasbullah
 
PPT MICRO TEACHING RIZKI.pptx
PPT MICRO TEACHING RIZKI.pptxPPT MICRO TEACHING RIZKI.pptx
PPT MICRO TEACHING RIZKI.pptxMasRizki2
 

Similar to Rahasia shalat (20)

Pelatihan Shalat Khusyu
Pelatihan Shalat KhusyuPelatihan Shalat Khusyu
Pelatihan Shalat Khusyu
 
Hubungan tahara dengan shalat 3
Hubungan tahara dengan shalat 3Hubungan tahara dengan shalat 3
Hubungan tahara dengan shalat 3
 
Pendidikan agama tatap muka viii
Pendidikan agama tatap muka viiiPendidikan agama tatap muka viii
Pendidikan agama tatap muka viii
 
Shalat.pptx
Shalat.pptxShalat.pptx
Shalat.pptx
 
TAHAJUD PERSPEKTIF TASSAWUF DAN PSIKONEUROIMONOLOGI
TAHAJUD PERSPEKTIF TASSAWUF DAN PSIKONEUROIMONOLOGITAHAJUD PERSPEKTIF TASSAWUF DAN PSIKONEUROIMONOLOGI
TAHAJUD PERSPEKTIF TASSAWUF DAN PSIKONEUROIMONOLOGI
 
Hubungan tahara dengan shalat 3
Hubungan tahara dengan shalat 3Hubungan tahara dengan shalat 3
Hubungan tahara dengan shalat 3
 
Materi sholat
Materi sholatMateri sholat
Materi sholat
 
Hikmah dan keutamaan sholat menurut Al-Qur'an dan hadits
Hikmah dan keutamaan sholat menurut Al-Qur'an dan haditsHikmah dan keutamaan sholat menurut Al-Qur'an dan hadits
Hikmah dan keutamaan sholat menurut Al-Qur'an dan hadits
 
Fiqih Tharahah
Fiqih TharahahFiqih Tharahah
Fiqih Tharahah
 
Agama 7 copy
Agama 7   copyAgama 7   copy
Agama 7 copy
 
Pengertian syari’ah dan ruang lingkup syari’ah
Pengertian syari’ah dan ruang lingkup syari’ahPengertian syari’ah dan ruang lingkup syari’ah
Pengertian syari’ah dan ruang lingkup syari’ah
 
BAB SHALAT AIK II.pptx
BAB SHALAT AIK II.pptxBAB SHALAT AIK II.pptx
BAB SHALAT AIK II.pptx
 
Sholat.ppt.ppt
Sholat.ppt.pptSholat.ppt.ppt
Sholat.ppt.ppt
 
KONSELING SUFISTIK DAN TAZKIYATUN NAFS.pptx
KONSELING SUFISTIK DAN TAZKIYATUN NAFS.pptxKONSELING SUFISTIK DAN TAZKIYATUN NAFS.pptx
KONSELING SUFISTIK DAN TAZKIYATUN NAFS.pptx
 
LJK FIQIH UAS.docx
LJK FIQIH UAS.docxLJK FIQIH UAS.docx
LJK FIQIH UAS.docx
 
Ubungan ibadah dengan akhlak
Ubungan ibadah dengan akhlakUbungan ibadah dengan akhlak
Ubungan ibadah dengan akhlak
 
Tips khusyuk solat pdf
Tips khusyuk solat pdfTips khusyuk solat pdf
Tips khusyuk solat pdf
 
Hubungan tahara dengan shalat 2
Hubungan tahara dengan shalat 2Hubungan tahara dengan shalat 2
Hubungan tahara dengan shalat 2
 
Hubungan tahara dengan shalat 2
Hubungan tahara dengan shalat 2Hubungan tahara dengan shalat 2
Hubungan tahara dengan shalat 2
 
PPT MICRO TEACHING RIZKI.pptx
PPT MICRO TEACHING RIZKI.pptxPPT MICRO TEACHING RIZKI.pptx
PPT MICRO TEACHING RIZKI.pptx
 

Recently uploaded

MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxalalfardilah
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxc9fhbm7gzj
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 

Recently uploaded (20)

MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 

Rahasia shalat

  • 1. RAHASIA BESAR DIBALIK IBADAH SHALAT Digg Digg “Bacalah apa yang Telah diwahyukan kepadamu, yaitu al-Kitab (Alquran) dan dirikanlah shalat. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan- perbuatan) keji dan mungkar. Sesungguhnya mengingat Allah (shalat) adalah lebih besar (keutamaannya dari ibadah- ibadah yang lain). Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS. Al-Ankabut [29]: 45) Ayat di atas begitu eksplisit menjelaskan adanya keterkaitan antara shalat dan perilaku yang ditunjukkan oleh seorang muslim. Pengaruh shalat memang tidak dapat dijadikan tolak ukur untuk menggeneralisasi dan menghukumi kepribadian semua orang. Tetapi, paling tidak dalam ayat ini Allah menjelaskan sikap seorang manusia dari sudut pandang karakter dan watak/ tabiat yang dibawanya. Shalat itu membersihkan jiwa, menyucikannya, mengkondisikan seorang hamba untuk munajat kepada Allah Swt di dunia dan taqarrub dengan-Nya di akhirat. (Jabir Al-Jazairi, 2004: 298). Shalat sebagai salah satu bagian penting ibadah dalam Islam sebagaimana bangunan ibadah yang lain juga memiliki banyak keistimewaan. Ia tidak hanya memiliki hikmah spesifik dalam setiap gerakan dan rukunnya, namun secara umum shalat juga memiliki pengaruh drastis terhadap perkembangan kepribadian seorang muslim. Tentu saja hal itu tidak serta merta dan langsung kita dapatkan dengan instan dalam pelaksanaan shalat. Manfaatnya tanpa terasa dan secara gradual akan masuk dalam diri muslim yang taat melaksanakannya. Shalat merupakan media komunikasi antara sang Khlalik dan seorang hamba. Media komunikasi ini sekaligus sebagai media untuk senantiasa mengungkapkan rasa syukur atas segala nikmat. Selain itu, shalat bisa menjadi media untuk mengungkapkan apapun yang dirasakan seorang hamba. Dalam psikologi dikenal istilah katarsis, secara sederhana berarti mencurahkan segala apa yang terpendam dalam diri, positif maupun negatif. Maka, shalat bisa menjadi media katarsis yang akan membuat seseorang menjadi tentram hatinya. Keterkaitan Shalat dan Akhlak Shalat sebagai tiang agama, penyangga bangunan megah lagi perkasa. Ia sebagai cahaya terang keyakinan, obat pelipur ragam penyakit di dalam dada dan pengendali segala problem yang membelenggu langkah-langkah kehidupan manusia. Oleh karenanya, shalat dapat mencegah perilaku keji dan munkar, menjauhkan hawa nafsu yang condong pada kejelekan untuk mencampakkannya sejauh mungkin (Asykuri, tt:137) Ibadah Shalat yang diawali dengan takbir dan diakhiri dengan salam adalah bangunan megah indah yang memiliki sejuta ruang yang menampung semua inspirasi dan aspirasi serta ekspresi positif seseorang untuk berperilaku baik, karena perbuatan dan perkataan yang terkandung dalam shalat banyak mengandung hikmah, yang diantaranya menuntut kepada mushalli untuk meninggalkan perbuatan keji dan mungkar.
  • 2. Sayangnya shalat sering dipandang hanya dalam bentuk formal ritual, mulai dari takbir, ruku’, sujud, dan salam. Sebuah kombinasi gerakan fisik yang terkait dengan tatanan fikih, tanpa ada kemuan yang mendalam atau keinginan untuk memahami hakikat yang terkandung di dalam simbol-simbol shalat. Berikut ini adalah nilai-nilai akhlak yang terkandung dalam proses menjalankan ibadah shalat. Pertama, latihan kedisiplinan. Waktu pelaksanaan shalat sudah ditentukan sehingga kita tidak boleh seenaknya mengganti, memajukan ataupun mengundurkan waktu pelaksanaannya, yang akan mengakibatkan batalnya shalat kita. Hal ini melatih kita untuk berdisiplin dan sekaligus menghargai waktu. Dengan senantiasa menjaga keteraturan ibadah dengan sunguh-sungguh, manusia akan terlatih untuk berdisiplin terhadap waktu (Toto Tasmara, 2001: 81). Dari segi banyaknya aturan dalam shalat seperti syarat sahnya, tata cara pelaksanaannya maupun hal-hal yang dilarang ketika shalat, batasan-batasan ini juga melatih kedisiplinan manusia untuk taat pada peraturan, tidak “semau gue” ataupun menuruti keinginan pribadi semata. Kedua, latihan kebersihan, sebelum shalat, seseorang disyaratkan untuk mensycikan dirinya terlebih dahulu, yaitu dengan berwudlu atau bertayammum. Hal ini mengandung pengertian bahwa shalat hanya boleh dikerjakan oleh orang yang suci dari segala bentuk najis dan kotoran sehingga kita diharapkan selalu berlaku bersih dan suci. Di sini, kebersihan yang dituntut bukanlah secara fisik semata, akan tetapi meliputi aspek non-fisik sehingga diharapkan orang yang terbiasa melakukan shalat akan bersih secara lahir maupun batin. Ketiga, latihan konsentrasi. Shalat melibatkan aktivitas lisan, badan, dan pikiran secara bersamaan dalam rangka menghadap ilahi. Ketika lisan mengucapkan Allahu Akbar, secara serentak tangan diangkat ke atas sebagai lambang memuliakan dan membesarkan, dan bersamaan dengan itu pula di dalam pikiran diniatkan akan shalat. Pada saat itu, semua hubungan diputuskan dengan dunia luar sendiri. Semua hal dipandang tidak ada kecuali hanya dirinya dan Allah, yang sedang disembah. Pemusatan seperti ini, yang dikerjakan secara rutin sehari lima sekali, melatih kemampuan konsentrasi pada manusia. Konsentrasi, dalam bahasa Arab disebut dengan khusyu’, dituntut untuk dapat dilakukan oleh pelaku shalat. Kekhusyukan ini sering disamakan dengan proses meditasi. Meditasi yang sering dilakukan oleh manusia dipercaya dapat meningkatkan kemampuan konsentrasi dan mengurangi kecemasan. Keempat, latihan sugesti kebaikan. Bacaan-bacaan di dalam shalat adalah kata-kata baik yang banyak mengandung pujian sekaligus doa kepada Allah. Memuji Allah artinya mengakui kelemahan kita sebagai manusia, sehingga melatih kita untuk senantiasa menjadi orang yang rendah hati, dan tidak sombong. Berdoa, selain bermakna nilai kerendahan hati, sekaligus juga dapat menumbuhkan sikap optimis dalam kehidupan. Ditinjau dari teori hypnosis yang menjadi landasan dari salah satu teknik terapi kejiwaan, pengucapan kata-kata (bacaan shalat) merupakan suatu proses auto sugesti, yang membuat si pelaku selalu berusaha mewujudkan apa yang telah diucapkannya tersebut dalam kehidupan sehari-hari. Kelima, latihan kebersamaan. Dalam mengerjakan shalat sangat disarankan untuk melakukannya secara berjamaah (bersama orang lain). Dari sisi pahala, berdasarkan hadits nabi SAW jauh lebih besar bila dibandingkan dengan shalat sendiri-sendiri. Dari sisi psikologis, shalat berjamaah bisa memberikan aspek terapi yang sangat hebat manfaatnya, baik bersifat preventif maupun kuratif. Dengan shalat berjamaah, seseorang dapat menghindarkan diri dari gangguan kejiwaan seperti gejala keterasingan diri. Dengan shalat
  • 3. berjamaah, seseorang merasa adanya kebersamaan dalam hal nasib, kedudukan, rasa derita dan senang. Tidak ada lagi perbedaan antar individu berdasarkan pangkat, kedudukan, jabatan, dan lain-lain di dalam pelaksanaan shalat berjamaah. Gambaran Kehidupan Dalam gerakan shalat, kita bisa menemukan isyarat dari simbol-simbol yang terkandung dalam shalat, yaitu filsafat gerak. Seorang pribadi muslim harus bergerak, harus dinamis, karena tidak selamanya hidup ini akan qiyam (berdiri diam), perlambang kejayaan (dewasa). Suatu saat kita kita harus ruku’ (umur setengah baya), kemudian bersujud (umur pun mulai uzur). Sebaliknya, ada shalat tanpa gerak, dia berdiri kemudian salam. Itulah shalat mayit. Ini seakan memberikan isyarat bahwa pribadi yang statis, tidak ada kreativitas gerak, sesungguhnya sedang berada dalam kematian. (al-Muthawi’, 2001: 87). “Static condition means death,” kata Muhammad Iqbal. Membudayakan Shalat Aktual Sesungguhnya, shalat yang kita dirikan itu pada hakikatnya merupakan samudera mutiara yang mencerdaskan ruhani. Shalat menunjukkan sikap batiniyah untuk mendapatkan kekuatan, kepercayaan diri, serta keberanian untuk tegak berdiri menapaki kehidupan dunia nyata melalui perilaku yang jelas, terarah, dan memberikan pengaruh pada lingkungan. Bagi orang yang memahami makna sholat, sesungguhnya dia akan mengejar waktu amanat tersebut, karena dengan shalat, dia mempunyai kekuatan untuk hidup melaksanakan amanat Allah. Sholat bukan hanya sekedar ritual formal, melainkan ada muatan aktual, yaitu bukti nyata yang dirasakan. Alangkah naifnya seseorang yang shalat, tetapi bibirnya penuh ucapan kebohongan. Alangkah tak berharganya makna shalat apabila tidak memberikan imbas untuk menjadi manusia yang bermanfaat dan menjauhi yang mungkar. Bila kita memberikan santunan kepada orang miskin, memperhatikan masa depan anak yatim dan derajat kaum lemah, sesungguhnya kita telah melengkapi sholat kita dari bentuk yang formal menjadi aktual, dari sikap perihatin menjadi perilaku. Inilah yang dimaksudkan dengan sholat kaffah, . Muatan moral yang dipresentasikan oleh shalat membekas di kalbu dan membentuk kecerdasan rohani yang sangat tajam yang kemudian melahirkan amal saleh, mencegah dirinya dari perbuatan keji dan mungkar. Allahu’alam http://alrasikh.uii.ac.id/2007/03/01/rahasia-besar-dibalik-ibadah-shalat/