Sistem endokrin terdiri dari kelenjar-kelenjar yang menghasilkan hormon untuk mengatur proses fisiologis tubuh seperti pertumbuhan, metabolisme, dan reproduksi. Hormon bekerja lebih lambat dibandingkan sistem saraf dan mempengaruhi seluruh tubuh melalui sirkulasi darah. Kelenjar endokrin utama meliputi kelenjar pituitari, tiroid, pankreas, gonad, adrenal, dan timus.
Menjelaskan secara garis besar mengenai sistem hormon dan endokrin serta penyakit- penyakit pada sistem hormon. Juga dilengkapi dengan garis besar sistem hormon pada hewan.
DOWNLOAD MATERI BIOLOGI KELAS X IPA GRATIS
JANGAN LUPA LIKE SHARE DAN KOMENTAR YA
DAPATKAN JUGA MATERI SBMPTN LAINNYA DENGAN JOIN KE BLOG KAMI ZONA-SBMPTN.BLOGSPOT.COM UNTUK UPDATE MATERI LAINNYA
SELAMAT BELAJAR DAN SEMANGAT !!!!
Menjelaskan secara garis besar mengenai sistem hormon dan endokrin serta penyakit- penyakit pada sistem hormon. Juga dilengkapi dengan garis besar sistem hormon pada hewan.
DOWNLOAD MATERI BIOLOGI KELAS X IPA GRATIS
JANGAN LUPA LIKE SHARE DAN KOMENTAR YA
DAPATKAN JUGA MATERI SBMPTN LAINNYA DENGAN JOIN KE BLOG KAMI ZONA-SBMPTN.BLOGSPOT.COM UNTUK UPDATE MATERI LAINNYA
SELAMAT BELAJAR DAN SEMANGAT !!!!
mahasiswa akan mampu mengenali dan menganalisis aspek Biokimia berbagai proses tubuh yang terkait dengan hormon yang diproduksi atau disintesis didalam tubuh dan mampu mengintegrasikan dan menerapkannya pada Blok/sistem pembelajaran terkait selanjutnya.
1. Sistem Endokrin
Pengertian
Sistem endokrin disusun oleh kelenjar-kelenjar endokrin. Kelenjar
endokrin mensekresikan senyawa kimia yang disebut hormon.
Hormon merupakan senyawa protein / senyawa steroid yang
mengatur kerja proses fisiologis tubuh.
Hormon bekerja sama dengan system syaraf untuk mengatur
pertumbuhan, dan tingkah keseimbangan internal, reproduksi dan
tingkah laku. Kedua system tersebut mengaktifkan sel untuk
berinteraksi satu dengan yang lain dengan menggunakan
messenger kimia.
Kelenjar endokrin menggunakan messenger kimia yaitu hormon
yang diedarkan oleh system trasnportasi (darah), dan
mempengaruhi sel target yang ada diseluruh tubuh.
Kerja system endokrin lebih lambat dibandingkan dengan system syaraf, sebab untuk mecapai
sel target hormon harus mengikuti aliran system transportasi. Sel target memiliki receptor
sebagai alat khusus untuk mengenali impuls / rangsang. Ikatan antara receptor dengan hormon di
dalam atau di luar sel target, menyebabkan terjadinya respons pada sel target.
Mesenger kimia dalam system neuron adalah
neurotransmitter. Neurotransmitter bergerak dalam sel
syaraf dan pindah ke sel syaraf berikutnya melalui celah
sinapsis, hingga sampai pada receptor sel target.
Sistem endokrin dipelajari dalam cabang ilmu endokrinologi
2. Tabel perbedaan antara kelenjar endokrin dengan kelenjar
eksokrin
No Kelenjar endokrin Kelenjar eksokrin
1 Mensekresikan hormon Mensekresikan enzim
2 Disebut kelenjar buntu karena tidak
memiliki saluran
Memiliki saluran tempat yang mengalirkan
hasil sekresinya kelokasi tertentu
3 Hormon disekresikan dalam jumlah sedikit Enzim disekresikan dalam jumlah banyak
4 Hormon disekresikan setiap saat Disekresikan saat tertentu
Tabel perbedaan antara antara system syaraf dengan
system endokrin
No Sistem syaraf Sistem endokrin
1 Respons terhadap rangsang cepat Respons terhadap rangsang lambat
2 Pembawa impuls adalah neuron Pembawa impuls adalah aliran darah
3 Responsnya langsung terhadap rangsang
dari luar
Responnya tidak langsung terhadap
rangsang dari dalam
Tabel persamaan antara system syaraf dengan system
endokrin
No Sistem syaraf Sistem endokrin
1 Membantu mengatur dan memelihara
homeostasis
Membantu mengatur dan memelihara
homeostasis
2 Mensekresikan messenger kimiawi
neurohumor
Mensekresikan messenger kimiawi hormon
Jenis hormon berdasarkan senyawa kimia penyusunnya
1. Hormon Peptida
Hormon peptida dibentuk dari senyawa asam amino.
Hormon peptida berikatan dengan permukaan receptor
sel target pada bagian permukaan dan tidak pernah
masuk ke dalam sel.
Ikatan antara hormon dengann receptor sel target akan
mengaktifkan enzim yang memacu pembentukan daur AMP
3. dari ATP. Siklus AMP mengaktifkan enzim-enzim lain yang
belum aktif
2. Hormon steroid
Hormon steroid dibentuk dari kolesterol yang larut dalam darah. Kerja dari hormone steroid
dengan cara masuk kedalam sitoplasma sel target. Ikatan antara hormone dengan receptor sel
target kemudia masuk ke dalam nucleus, berikatan dengan benang kromatindan mengaktifkan
gen-gen tertentu. Gen (DNA) berisi informasi untuk memproduksi protein. Protein dibentuk
ketika gen-gen telah aktif.
Kerja hormon steroid lebih lambat dibandingkan hormon peptida,
karena waktu yang di butuhkan untuk memproduksi protein baru
sepertinya berlawanan mengaktifkan protein yang sudah ada
Berdasarkan aktifitasnya kelenjar endokrin dibedakan atas:
1. Kelenjar endokrin yang bekerja sepanjang hayat
Contoh: kelenjar tiroid, paratiroid, kelenjar pulau-pulau
langerhans, dan kelenjar timus
2. Kelenjar endokrin yang bekerja dimulai masa tertentu
Contoh: Kelenjar kelamin (kelenjar gonad)
3. Kelenjar endokrin yang bekerja sampai masa tertentu
4. Contoh: kelenjar kelamin perempuan
Tabel nama dan letak kelenjar endokrin dalam tubuh.
No kelenjar Nama Lain Letak
1 hipofisis Kelenjar
pituitari
Dibagian dasar cerebrum, dibawah
hipotalamus
2 Tiroid Kelenjar gondok Didaerah leher dekat jakun
3 Paratiroid Kelenjar anak
gondok
Dibagian (dorsal) belakang dari
kelenjar tiroid
4 Kelenjar
pankreas
Kelenjar pulau-
pulau langerhans
Dekat lambung
5 Kelenjar
gonad
Kelenjar
kelamin
Laki-laki : testis
Perempuan: ovarium
6 Kelenjar
adrenalin
Kelenjar supra
renalis
Di atas ginjal
7 Kelenjar
timus
Kelenjar
kacangan
Di daerah dada
Hypothalamus
Hipotalamus adalah bagian dari otak besar yang mengatur
homeostasis tubuh dengan pengaturan bagian dalam tubuh seperti
detak jantung, suhu tubuh, keseimbangan air dan sekresi dari
kelenjar pituitary.
Kelenjar Pituitari (kelenjar hipofisis)
Nama Lain: Master of glands sebab menghasilkan berbagai
hormone yang berfungsi mengatur kerja kelenjar endokrin lainnya.
Bentuk dan ukuran: Lonjong sebesar biji kacang kapri
Letak: Dibawah hypothalamus
5. Kelenjar pituitary terdiri atas dua lobus. Hormon yang dihasilkan
lobus posterior di sintesis oleh neuron yang ada di hipotalamus.
Sedangkan lobus anterior memproduksi hormone dan
mengeluarkannya.
Perhatikan diagram dibawah ini yang menggambarkan hubungan antara hipotalamus, kelenjar
pituitary dan masing-masing kelenjar yang mereka control.
Kelenjar pituitary lobus posterior
Lobus posterior dari kelenjar pituitary berisi ujung akson dari
neuron yang memanjang dari hipotalamus. Hormon disimpan di
dalam dan dikeluarkan dari ujung akson yang berada di lobus
posterior dari kelenjar pituitary.
Oksitosin
Oksitosin merangsang kontraksi rahim untuk mendorong janin saat
persalinan.
Oksitosin juga merangsang pengeluaran ASI dari kelenjar susu yang
disebabkan kontraksi sel-sel disekitarnya. Setelah kelahiran,
isapan bayi pada putting susu merangsang pengeluaran hormone
oksitosin dari kelenjar pituitary bagian posterior.
Antidiuretika Hormon (ADH)
Hormon antidiuretika meningkatkan permeabilitas dari tubulus
kontortus distal dan tubulus kolektifus dari nefron ginjal, sehingga
6. volume urin menurun. Sekresi dari hormone ADH mengontrol
mekanisme efek timbal balik sebagai berikut:
Konsentrasi darah (kadar air sedikit) à hipotalamus à ADH à
reabsorbsi air, menyebabkan darah menjadi lebih encer.
Jika darah terlalu encer, system sirkulasi akan merangsang jantung
untuk menghasilkan hormone atrial natriuretic (ANF). Hormon ini
menghambat pengeluaranhormon ADH dari kelenjar pituitary
bagian posterior sehingga volume urin meningkat.
Alkohol merupakan zat yang memiliki kemampuan menghambat
pengeluaran ADH, sehingga ginjal meproduksi urin yang lebih
encer (volume rin meningkat)
Kelenjar pituitary lobus anterior
Hipotalamus menghasilkan hormone yang dibawa dalam pembuluh darah menuju bagian anterior
dari kelenjar pituitary. Hormon ini digunakan untuk merangsang pituitary untuk menghasilkan
hormone-hormon lain.
Kelenjar pituitari menghasilkan lebih dari delapan hormon.
Masing-masing hormon dihasilkan sebagai respons terhadap
hormon pelepas dari hipotalamus (hormon releasing dari
hiotalamus).
Pembeluh darah membawa hormon pelepas dari hipotalamus
menuju kelenjar pituitari melalui perantara yang disebut vena
7. porta, sebab vena porta menghubungkan dua ujung kapiler. Satu
ujung kapiler terletak di dalam hipotamus, dan ujung lainya
terdapat bagian anterior kelenjar pituitari.
Hormon pelepas yang bersifat menghambat (hormone releasing inhibits) dihasilkan oleh
hipotalamus, yang berfungsi menghambat pengeluaran hormone pelepas yang memacu (hormone
releasing) seperti tersebut di atas.
Contoh:
Kelenjar pituitary merangsang pengeluaran hormon pertumbuhan
(Growth hormone/ GH). Pengeluaran hormone GH di rangsang oleh
hormone hormon pelepas pertumbuhan (growth hormone releasing
factor/ GHRF) yang dirpduksi oleh hipotalamus. Selain itu terdapat
juga hormone yang fungsinya berlawanan dengan GHRF, yaitu
hormone pelepas yang sifatnya menghambat (Growth hormone
releasing-inhibits factor. GHRiF) yang juga dihasilkan oleh
hipotalamus. Dari delapan jenis hormone
yang dihasilkan oleh kelenjar pituitary lobus anterior, 3 diantaranya memiliki efek langsung pada
8. tubuh, sedangkan 3 lainnya mengatur kelenjar-kelenjar endokrin lainnya
Hormon lobus anterior dari kelenjar pituitary yang memberikan
efek langsung ke tubuh.
Hormon Pertumbuhan (Somatotropik hormone / STH) atau
growth hormon
Hormon pertumbuhan berfungsi untuk merangsang pertumbuhan sel-sel tubuh. Jika
hormone ini diproduksi dalam jumlah sedikit, akan menyebabkan kerdil (dwarfisme),
demikian sebaliknya jika produksi hormone ini berlebih akan menyebabkan
pertumbuhan raksasa (gigantisme).
Akromegali adalah kelainan genetik dimana hormone pertumbuhan terus diproduksi
sepanjang hayat. Kelainan akromegali ditandai pertumbuhan yang tidak seimbang
pada tulang jari tangan dan jari kaki, rahang atau tulang hidung. Semestinya pada
orang yang normal, hormone ini akan berhenti diproduksi pada usia 18 – 20 tahun.
Prolaktin
Prolaktin diproduksi dalam jumlah besar setelah proses kelahiran. Fungsi hormone
prolaktin adalah merangsang perkembangan kelenjar susu dan produksi ASI. Selain itu
hormone ini juga mempengaruhi proses metabolism lemak dan karbohidrat.
Melanosite-Stimulasing Hormon (MSH)
Hormon ini menyebabkan warna kulit ikan, amfibi dan reptile berubah-ubah. Pada
manusia melanosit stimulasing hormone berfungsi untuk merangsang sintesis pigmen
melanin
Hormon lobus anterior kelenjar pituitary yang mengatur kerja
kelenjar endokrin lain.
Kelenjar pituitary juga mengontrol kelenjar endokrin lain oleh sebab itu disebut
dengan istilah “master of gland ”. Tiga jenis hormone yang dihasilkan kelenjar
pituitary adalah:
9. Thyroid Stimulating Hormone (TSH) --> Kelenjar thyroid --> hormon thyroxin
Adrenocorticotropic Hormone (ACTH) --> Kelenjar adrenal cortex --> hormon cortisol
Gonadotropic Hormones (FSH and LH) --> kelenjar ovaries and testes --> Hormon
kelamin , mengontrol produksi sel kelamin.
a. Tiroid Stimulating hormone (TSH)
Fungsi mengendalikan sekresi hormon tiroksin oleh kelenjar gondok. Pengeluaran
hormone ini dipacu oleh hormone pelepas (thyrotropic releasing factor). Jika kadar
TSH tinggi menandakan tubuh kekurangan hormon tiroksin. Sekresi hormone tiroksi
berkurang biasanya disebabkan rendahnya kadar unsur yodium dalam darah. Hal ini
akan menyebabkan penyakit gondok (goiter)
b. Adenocorticotropic hormone (ACTH)
Fungsi merangsang bagian korteks kelenjar adrenal untuk mensekresikan hormone
glukokortikoid. Pengeluaran hormone ini dipacu oleh hormon pelepas
(corticotrophin releasing factor) yang dihasilkan oleh hipofisis.
c. Gonadotropic hormone ( FSH dan LH)
1. FSH (Folikel Stimulating Hormon)
Fungsi:
- Pada perempuan
Merangsang pertumbuhan dan perkembangan folikel dalam ovarium
sehingga menjadi folikel de graaf
- Pada laki-laki
Mengatur perkembangan testis dan merangsang spermatogenesis
2. Luteining Hormon
Fungsi:
a. Pada perempuan:
1. Mempengaruhi terjadinya ovulasi
2. Membentuk korpus luteum dari sisa folikel
10. 3. Merangsang korpus luteum untuk mensekresikan hormon progesteron
b. Pada laki-laki
Merangsang sel-sel interstitial (sel-sel leydig) dalam testis untuk
mensekresikan hormone testosterone. Hormon LH pada laki-laki biasanya
disebut juga ICSH (interstitial stimulating hormone)
Penghambat Umpan Balik negatif
Sekresi hormone oleh kelenjar dikontrol oleh hipotalamus. Pengaturan pengeluaran hormon
melalui mekanisme negative umpan balik. Ketika jumlah hormone meningkat, maka hormone
tersebut akan menghambat hipotalamus dan pituitary lobus anterior akibatnya produksi hormone
menjadi menurun.
Kelenjar tiroid
Kelenjar tiroid menghasilkan hormone tiroksin (disebut T4 karena didalam hormone
ini berikatan 4 molekul yodium), dan triiodothyronin (disebut juga T3 karena di dalam
hormone berisi 3 molekul iodine).
Antara T4 dan T3 memiliki kesamaan efek pada sel target. Dalam sebagian besat jaringan target,
T4 dapat dikonversi menjadi T3. T4 dan T3 mempengaruhi kecepatan metabolism, pertumbuhan,
dan perkembangan. Produksi hormone tiroksin diatur melalui mekanisme negative umpan balik
dimana hormone tersebut menghambat hipotalamus untuk merangsang kelenjar tiroid
11. Hipotyroidisme terjadi bila kelenjar tiroid menghasilkan hormone tiroksin dalam
jumlah sedikit. Pada orang dewasa dampak yang ditimbulkan adalah letargi mental,
dan penambahan berat badan. Pada anak-anak menyebabkan kretinisme dengan
karakteristik kerdil (dwarfisme) retardasi mental, dan kurang matang seksual.
Hipertyroidisme terjadi bila konsentrasi hormone T3 dan T4 meningkat. Hal
tersebut mengakibatkan peningkatan detak jantung, tekanan darah, dan penurunan
berat badan.
Unsur yodium dibutuhkan untuk menyusun hormone tiroksin. Defisiensi dari unsure
yodium mencegah pembentuk hormone tiroksin oleh kelenjar tiroid. Keadaan tersebut
mengakibatkan berlebihnya tirois stimulating hormone yang diproduksi oleh kelenjar
pituitary lobus anterior. bagian anterior. Kekurangan unsure yodium dalam jangka
waktu lama berakibat penyakit gondok (goiter) yang ditandai dengan semakin
membesarnya kelenjar gondok.
Kalsitonin
kelenjar tiroid juga menghasilkan hormone kalsitonin yang merangsang penyimpanan kalsium
dalam tulang. Kerja hormone ini berlawanan dengan hormone yang disekresikan oleh kelenjar
paratiroid, perhatikan diagram dibawah ini!
Produksi hormone kalsitonin tidak diatur oleh kelenjar pituitary lobus anterior.
Sekresi hormone ini dirangsang oleh tingginya kadar kalsium dalam darah
Kelenjar paratiroid
12. Kelenjar paratiroid berjumlah 4 buah terletak dipermukaan
posterior dari kelenjar tiroid. Kelenjar ini mensekresikan hormone
paratiroid (PTH) yang meningkatkan kadar ion Ca dalam darah.
Jaringan tulang merupakan tempat timbunan ion kalsium. Hormon
paratiroid merangsang pengeluaran ion calcium dari tulang untuk
meningkatkan kadar calcium darah.
Hormon paratiroid juga meningkatkan reabsorbsi ion kalsium di
ginjal sehingga kadar ion kalsium dalam urine menurun. Hormon
paratiroid ini juga mengaktifkan vitamin D yang meningkatkan
reabsorbsi ion kalsium dari bahan makanan dalam saluran
pencernaan.
Sekresi dan pengaturan kadar ion kalsium dalam darah tidak
dibawah kendali hipotalamus atau kelenjar pituitary)
Adrenal Cortex
Lapisan terluar dari kelenjar adrenalin disebut korteks adrenal.
Bagian ini menghasilkan tiga jenis hormone steroid yaitu
Glukokortikoid, mineralokortikoid, dan sejumlah kecil hormone
kelamin. The outer layer of an adrenal gland is the adrenal cortex.
It produces three kinds of steroid hormones. These are
glucocorticoids, mineralocorticoids, and small amounts of sex
hormones. Glukokortikoid yang utama adalah kortisol, sedangkan
mineralokortikoid yang utama adalah aldosteron.
Cortisol (A Glucocorticoid)
Hormon glukokortikoid dihasilkan berupa tanggapan dalam
keadaan stress. Hormon kortisol dalam Glucocorticoids are
produced in response to stress.
Hormon kortisol menimbulkan peningkatan kadar gula dalam darah
dengan cara merangsang hati untuk menghasilkan gula dari sumber
13. non karbohidrat seperti protein dan lemak dan melepas glukosa ke
dalam darah.
Control umpan balik negative digambarkan pada diagram berikut:
Aldosterone (A Mineralocorticoid)
Pengeluaran hormone aldosteron tidak dibawah kendali kelenjar pituitary lobus anterior. Kerja
hormone aldosteron terutama untuk meningkatkan proses absorbs ion Natrium dan ion kalium.
Meningkatnya kadar ion natrium kontribusinya adalah adanya penyimpanan air sehingga volume
darah meningkat. Ketiadaan hormon aldosteron menyebabkan ion natrium diekskresikan
sehingga kadar ion natrium rendah akibatnya volume darah menjadi berkurang dan tekanan
darah menjadi rendah.
Meningkatnya volume darah dalam system peredaran merangsang
jantung untuk menghasilkan hormon atrial natriuretik faktor. Eks
adrenal dan hormone ADH oleh kelenjar pituitary lobus posterior
yang menyebabkan ginjal mengeluarkan air dalam jumlah banyak.
Hilangnya air dan ion natrium memberikan kontribusi pada
menurunnya volume darah.
14. Kelenjar adrenal bagian medula
Kelenjar adrenal bagian medulla disusun dari modifikasi sel-sel neuron yang
mengeluarkan epinephrine dan norepinephrin (adrenalin dan noradrenalin) pada kondisi
stress.
Hormon-hormon ini akan dikeluarkan dalam menanggapi stress dan marangsang tanggapan
memacu atau melemahkan pada syaraf simpatik. Akibatnya detak jantung meningkat, aliran
darah lebih cepat, dan saluran udara pernapasan melebar untuk memudahkan masuknya oksigen
ke paru-paru. Penambahan sejumlah glukosa dalam darah meningkatkan pemakaian lebih banyak
energy yang tersedia.
Pengeluarann hormon ini diatur oleh bagian tengah otak (termasuk hipotalamus) melalui syaraf
simpatik, bukan oleh hormone dari kelenjar pituitary.
Kelenjar kelamin (gonad)
Luteinizing hormone (LH) dan Folikel stimulating hormone (FSH) dari kelenjar pituitary
lobus anterior, merangsang kelenjar kelamin /gonad (ovarium dan testes).
LH merangsang testis untuk memproduksi beberapa bentuk dari hormone steroid androgen.
Salah satu hormone androgen adalah testosterone merupakan hormone seksual utama pada laki-
laki. stimulates
LH merangsang ovarium untuk memproduksi hormone estrogen dan hormone progesterone,
hormone kelamin perempuan.
Hormon kelamin bertanggung jawab terhadap perkembangan cirri kelamin sekunder, melalui
perkembangan pubertas. Beberapa contoh cirri kelamin sekunder pada laki-laki seperti suara
menjadi lebih berat, (penonjolan laring/ jakun lebih menonjol) tumbuh rambut pada bagian
wajah, dan perkembangan otot. Beberapa perkembangan kelamin sekunder pada perempuan
tumbuh dan berkembangnya payudara, dan pinggul menjadi lebih lebar.
Tanda kelamin sekunder lainnya pada laki-laki maupun perempuan ditunjukkan dengan
meningkatnya produksi kelenjar keringat dan kelenjar minyak, dan pertumbuhan rambut di
daerah pubis dan ketiak.
FSH mengatur produksi gamet (sel telur dan sperma)
15. Pankreas
Pankreas merupakan kelenjar pencernaan yang mensekresikan enzim pencernaan ke dalam
duodenum melalui saluran pancreas.
Kelenjar pulau-pulau langerhans adalah kelompok cel di dalam pancreas yang mensekresikan
hormone insulin dan hormone glucagon. Kelenjar pulau-pulau langerhans merupakan kelenjar
endokrin sebab tidak memiliki saluran, dan hormone dibawa melalui system peredaran darah
menuju sel target.
Insulin
Insulin mendorong pengeluaran glukosa dalam darah untuk disimpan sebagai glikogen (otot,
hati), lemak (sel lemak) dan protein. Hormon insulin mendorong pembentuk protein dan lemak
dan menghambat pemakaiannya sebagai sumber energy..
Glukagon
Hormon glucagon dihasilkan oleh kelenjar pulau-pulau langerhans pada bagian yang berbeda
dengan tempat pembentukkan hormone insulin.
Pengaruh hormone glucagon berlawanan dengan homon insulin, yaitu meningkatkan kadar
glukosa dalam darah.
16. Secara normal sekresi kedua hormone tersebut berfungsi untuk
mengatur kadar gluosa dalam darah.
Diabetes Mellitus
Penyakit diabetes mellitus adalah penyakit ketidakcukupan hormone insulin dalam merubah
glukosa, yang berakibat tingginya kadar glukosa dalam darah dan urine.
Diabetes mellitus Tipe I
Diabetes mellitus tipe 1 disebut juga ‘awal diabetes’ atau ‘diabetes tergantung insulin’ karena
gejala terlihat pada masa anak-anak dan tindakan yang dilakukan dengan cara suntik insulin.
Penyebab diabetes ini biasanya adalah infeksi virus yang mengendalikan respons imun sehingga
dalam kemampuan sel-sel tubuh dalam memproduksi insulin berkurang.
Karena penyakit diabetes tipe 1 ini disebabkan akibat kurangnya kadar insulin dalam tubuh,
maka tindakan yang dilakukan biasanya dengan cara suntik insulin.
Diabetes mellitus Tipe II
Diabetes mellitus tipe II lebih besar dibandingkan dengan tipe 1. Diabetes mellitus tipe II
disebabkan karena hormone insulin dalam tubuh tidak dapat bekerja sebagaimana mestinya.
Penyakit diabetes tipe II biasanya menyerang pada manusia setengah baya.
Mengatasi diabetes mellitus tipe II dilakukan dengan cara diet makanan yang mengandung
lemak, gula, olah raga secara teratur dan mengontrol berat badan.
Kelenjar Timus
Kelenjar timus hanya terdapat pada masa anak-anak dan secara bertahap ukurannya akan
menyusut setelah masa pubertas..
Sel darah putih jenis Limfosits yang melintasi kelenjar timus dirubah menjadi sel T.
17. Limfosit merupakan sel darah putih yang berfungsi untuk melawan infeksi. Terdapat 2 bentuk sel
limfosit yaitu sel B dan sel T. sel T berfungsi untuk mengenali dan menghancurkan sel tubuh
yang terinfeksi.
Hormon yang dihasilkan oleh kelenjar timus adalah thymosins em
kekebalan dengan cara merangsang bentuk-bentuk lain dari sel yang
merangsang sel-sel kekebalan tubuh lainnya