SlideShare a Scribd company logo
FISIOLOGI HEWAN
MEKANISME EKSRESI
Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan
Universitas Islam Riau
Pekanbaru
2013
5A
BIOLOGI
Disusun oleh :
Revina Sri Utami.S.Pd
Deskripsi Materi
Permeabilitar pelindung tubuh dan organ atau jaringan organ tubuh tertentu
sangat berperan dalam usaha pengaturan bahan dan air. Proses intinya
adalah osmosis dan ditambah dengan mekanisme transper aktif senyawa
dan iyon melewati membran sel. Proses tersebut berlangsung pada organ
ekskretori dan organ pembantu khusus lainnya. Organ ekskretori tertentu
akan menghasilkan jenis senyawa nitrogen tertentu yang harus dibuang,
hewan sering dikelompokkan berdasarkan senyawa buangan ini. Organ-
organ ekskretori yang berperan adalah vakoala denyut, protonefridia,
metanefridia, saluran malpigi, kelenjar hijau, dan nefron vertebrata.
Sedangkan senyawa yang dibuang adalah nitrogen, amoniak, urea, dan
asam urat.
Tujuan
Setelah mempelajari materi ini mahasiswa diharapkan dapat :
1. Menjelaskan struktur umum organ-organ ekskretori
2. Menjelaskan fungsi masing-masing organ ekskretori
3. Menjelaskan mekanisme kerja masing-masing organ ekskretori
4. Menjelaskan mekanisme ekskresi nitrogen
5. Menjelaskan mekanisme ekskresi amoniak
6. Menjelaskan mekanisme ekskresi urea
7. Menjelaskan mekanisme ekskresi asam urat
8. Menjelaskan pola lingkungan dalam ekskresi nitrogen.
Mekanisme
Ekskresi
Kebutuhan organ
ekskretori
Tipe organ
ekskretori
Struktur umum
organ ekskretori
Fungsi
Khusus
Umum
Vakuola
denyut
SUB BAB I
Kebutuhan Akan Organ Ekskretori
 Organ Ekskretori berperan pada pengeluaran hasil samping (senyawa
buangan) metabolisme.
 Misalnya hasil pemecahan senyawa yang mengandung Nitrogen.
 Pada manusia diperlukan juga mekanisme pembuangan senyawa
eksigen.
 (senyawa yang terkandung pada obat-obatan).
Fungsi
1. Mempertahankan bahan terlarut yang sesuai bagi kebutuhannya.
2. Mempertahankan volume tubuh (kandungan cairan).
3. Membuang hasil akhir metabolisme.
4. Membuang bahan-bahan asing/produk metabolisme.
Tipe Organ Ekskretori
Organ Eksretori diklasifikasikan menjadi dua kelompok
utama yaitu:
Umum:
 Memiliki struktur menyerupai
Vakuola denyut.
 Tipe bersaluran: organ
Nefridia,saluran Malpighi,
Nefron.
Khusus:
 Kelenjar Garam(pada insang
dan kelenjar rektum)
 Insang dan hati pada Vertebrata
Struktur Umum Organ Ekskretori
1. Vakuola denyut:
 Merupakan organ eksretori coelenterata dan protozoa.
 Tidak sama dengan organ eksretori ginjal.
 Contoh vakuola denyut yang baik dapat dijumpai pada protozoa air
tawar.
 Jarang dijumpai pada spesies yang hidupnya di laut.
 Masuknya air ke dalam organ ini karena terjadinya osmotis terus-
menerus
Vakuola Denyut
Organel Berbentuk
Bulat
Tempat Masuknya
Air.
Air Dikeluarkan Ke
Sekelilingnya
Akan Melekat Pada
Membran.
Yaitu
Merupakan
Jika
Terisi cairan dari
dalam sel,
Maka
Selanjutnya
Jika
Maka
Laju masuknya air
--------------------------
Bergantung Pada Kosentrasi
Osmotis Di Sekelilingnya
(Influx Air.)
Kosentrasi Osmotis Cairan Di
Luar Protozoa Menurun
Laju Masuknya Air Akan
Meningkat
Alur bagan 5.2.1 : vakoala denyut
Gambar 5.2.1 : Vakuola kontraktil pada Amoeba proteus tertutup suatu
membran dan dikelilingi lapisan yang terdiri dari gelembung-gelembung kecil
yang berisi cairan yang akan dituangkan ke vakuola. Di sekeliling luarnya
terdapat mitochondria yang di duga menyediakan energi untuk proses sekresi.
Gambar 5.2.2 : vakoala pada amoeba
Metanefridia
Protonefridia
Alat-alat Eksresi Pada
Cacing Tanah
Mekanisme Eksresi
Cacing Tanah Melalui
Nefridia
Struktur
Umum
Organ
Ekskretori
SUB BAB II
 Merupakan struktur ekskretori yang memiliki saluran buntu, tidak
berhubungan dengan coelom.
 Sel yang membentuk ujung saluran buntu, bersilia. Bila terdapat satu silia
disebut “selonosit”, bila mengandung beberapa silia disebut sel api (frame
cell).
PROTONEFRIDIA
Gambar 5.2.3 : alat ekskresi pada cacing ( sel api )
Gambar 5.2.4 : penampang silia pada sel api
 Penyaringan terjadi ketika cairan mengalir lewat membran sel.
 Hanya molekul yang kecil yang bisa melewati saringan. Proses ini disebut
sebagai penyaringan ultra (ultrafiltration).
 Urin yang akhirnya terbentuk didalam protonefridia memiliki konsentrasi
osmosis berbeda dari cairan tubuh asalnya, biasanya lebih encer dari pada
cairan tubuh.
 Hal ini menunjukan bahwa protonefridia turut berperan penyerapan
kembali senyawa secara aktif yang akhirnya menghasilkan urin yang
dieksresikan.
Penjelasan
 Penyerapan kembali dan sekresi mengubah komposisi akhir urin yang
menjadikan berbeda dari cairan yang baru melewati penyaringan ultra.
 Protonefridia bekerja menggunakan prinsip tekanan negative.
 Pada saat silia yang terdapat dalam tubulus tertutup bergetar, maka akan
timbul tekanan negatif yang menyebabkan cairan tersedot kedalam ujung
tubulus yang buntu, dengan melintasi membran pada ujung tubulus.
 Akhirnya dalam saluran protonefridia akan berbentuk “urin” yang
mempunyai konsentrasi osmotik lebih rendah dari pada cairan tubuh.
Lanjut...
METANEFRIDIA
• Kadang-kadang hanya disebut sebagai nefridia saja, yaitu organ pengeluaran
pada beberapa cacing annelida.
• Memiliki lubang ke coelom bersilia dinamakan nefridiostom.
• Berakhir pada lubang yang terbuka ke luar lingkungannya disebut
nefridiopor.
• Melakukan ultrafiltrasi, reabsorbsi dan sekresi.
• Proses ultrafiltrasi, reabsorbsi, dan sekresi akan menghasilkan “urin” encer
yang bersifat hipoosmotik terhadap cairan tubuhnya.
Darah disaring lewat
membran kapiler.
Cairan yang terbentuk
masuk ke rongga/ruang
coelom
Masuk ke metanefridia
lewat nefridiostom.
Urin yang hipoosmotik
(kurang pekat) dibandingkan
dengan cairan tubuhnya.
Urin awal yang terbentuk bergerak sepanjang metanefridia.
Komposisinya diubah selama berlangsung proses
penyerapan dan sekresi.
Bagan Mekanisme Organ Ekskretori Dengan Metanefridia
Alur Bagan 5.2.2 : Mekanisme Organ Ekskretori Dengan Metenefridia
Gambar. 5.2.5 : Irisan seekor cacing (annelida) menggambarkan susunan
metanefridium. Pada setiap segmen dijumpai dua struktur demikian. Cairan masuk
lewat nefridiostom sedang urin keluar nefridiopor.
Alat-alat Ekskresi Pada Cacing Tanah
 Memiliki alat pengeluaran berupa anus, kulit, dan nefridia.
 Anus : mengeluarkan sisa-sisa makanan hasil proses pencernaan.
 Kulit : melepaskan karbon dioksida sebagai hasil dari proses oksidasi
 Nefridia : dalam pembuangan zat sisa metabolisme yang berbentuk cair.
 Ujung pembuluh ini membesar membentuk gelembung yang membuka
ke area luar melalui lubang - lubang kecil yang disebut nefridiofor.
Gambar 5.2.6 : struktur tubuh cacing tanah
Gambar 5.2.7 : organ ekskretori pada cacing (metanefridia )
Cairan tubuh ditarik ke
corong nefrostom masuk
nefridia oleh gerakan otot dan
gerakan silia.
Saat cairan tubuh mengalir lewat
celah panjang nefrida, bahan -
bahan yang berguna seperti
molekul makanan, air, dan ion
akan diambil oleh sel - sel
tertentu dari nefridia.
Bahan-bahan tersebut
selanjutnya akan menembus
pembuluh kapiler dan
disirkulasikan kembali.
Zat sisa metabolisme
berupa nitrogen dan
sedikit air yang tersisa di
dalam nefridia kadang
diekskresikan keluar.
Urin yang hipoosmotik (kurang
pekat) dibandingkan dengan cairan
tubuh (sumber/cairan tubuh tsb)
Alur Bagan 5.2.3 : Mekanisme Organ Ekskretori pada cacing
Letak Saluran
Malpighi
Kerja Saluran
Malpigi
Saluran Malpighi
pada Belalang
SUB BAB III
Mekanisme Ekskresi
Saluran Malpighi
Kelenjar Hijau Pada
Krustaceae
Saluran Malpighi
Saluran Malpighi
Saluran Buntu
Pada Rongga Yang Berisi Cairan
Diantara Usus Tengah Dan Rektum.
Merupakan
Terletak
Disebut
Hemocoel
Berakhir
Alur Bagan 5.2.4 : saluran malpigi
Letak Saluran Malpighi
 Di dalam tubuh serangga yaitu pada saluran makanan di awal
proktodeum.
 Jumlah saluran organ ini beragam tergantung jenis serangganya, antara
dua sampai lebih dari 250 dan umumnya berbelit (convoluted); jumlah
saluran itu selalu kelipatan dua (berarti berpasangan).
Gambar 5.2.8 : Susunan saluran malphigi pada serangga. K+ disekresikan ke
saluran malpigi yang menarik air dan ion CL-. Urin awal dimodifikasi selama
mengalir sepanjang saluran. Di rektum terjadi penyerapan kembali sejumlah
besar air hingga menghasilkan urin yang pekat.
KERJA SALURAN MALPIGI
Dalam
pembentukan urin
terjadi transpor aktif
K+
homocoel
proses difusi
ion Cl- akan
mengikuti K+,
Terjadi
Dari
Menuju
ke lumen saluran
malpighi
Akibatnya
Melalui Maka
ion Na+ dan
senyawa buangan
yang mengandung
nitrogen dan asam
amino
terjadi peningkatan
konsentrasi osmotis
air juga akan masuk
ke lumen
senyawa lain yang
ikut bergerak
Karena
Diikuti
Yaitu
--------------------
--------
Urin mengalir
masuk ke usus
tengah
selama mengalir,
urine masih
dapat
termodifikasi
urin ke rektum
konsentrasi ion
seperti K+
menurun secara
drastis sampai
75%.
disini komposisi
urin berubah
Dan
Selanjutnya
Dan
Akhirnya
Alur Bagan 5.2.5 : kerja saluran malpigi
Senyawa nitrogen yang dibuang
berada dalam bentuk asam urat
Berarti hanya sedikit air yang turut
terbuang keluar.
Terjadi penyerapan air
kembali
Pengendapan asam urat
Pada serangga yang
kekeringan,
Dikendalikan
oleh hormon
neuro sekretori
dari otak.
Jumlah air yang diserap
kembeli di daerah
rektum dapat lebih
banyak lagi.
Dan
--------
Selanjutnya
--------------------------
------------------
Hormon neuro sekretori
mengatur peningkatan
atau penurunan jumlah
penyerapan kembali air,
tergantung pada tingkat
kekeringannya.
Alur Bagan 5.2.6 : kerja saluran malpigi
SOLUTE REABSORPTION
Penyerapan Kembali
Bahan Terlarut
Sekresi bahan terlarut ke
tubuh malpighi
Gambar 5.2.9 : Tubuh Malpigi Pada Athropoda
Gambar 5.2.10 : Penampang malpigi bagian belakang
Transpor aktif K+ dari
Homocoel ke lumen saluran
malpighi
ion CL- akan
mengikuti K+
Proses difusi
Pembentukan urin
Air Masuk ke lumen
Peningkatan Konsentrasi Osmotis
Urin Mengalir dan
Masuk ke usus tengah
Mengikuti gerakan ini ion NA+ dan beberapa senyawa
buangan yang mengandung nitrogen asam amino
Didaerah rektum sebelum di keluarkan terjadi
penurunan Konsenterasi ion seperti K+ secara
drastis mencapai 75%.
Urin keluar dan terjadi Penyerapan air kembali
Serta pengendapan asam Urat
alur Bagan 5.2.7 : Mekanisme Organ Ekskretori Dengan Saluran Malpighi
• Krustacea memiliki organ ekskretori yang disebut kelenjer hijau atau
kelenjar antena yang terletak diadaerah kepala.
• Kelenjer hijau terdiri dari kantung buntu dinamakan kantung akhir, di
hubungkan dengan saluran bernama saluran nefridia, dan berakhir di
kantung kemih ( bladder).
• Jalan keluar dari kantung kemih lewat lubang ekskretori terletak dekat
dasar antena.
• Kantung akhir dikelilingi cairan coelom, urin awal didalam kelenjar
terbentuk dari cairan coelom yang tersaring.
• Pada semua struktur organ eksretori, komposisi urin awal serupa dengan
cairan tubuh yang merupakan cairan asal dari urin
KALENJER HIJAU PADA KRUSTACEAE
Gambar 5.2.11 : Letak dan susunan kalenjer hijau
KALENJER HIJAU
Gambar 5.2.12 : Letak dan susunan kalenjer hijau
Nefron Vetebrata
 Organ ekskretori utama pada vetebrata adalah ginjal, unit yang
berfungsi disebut nevron.
 Ciri ginjal mamalia terdiri atas jutaan nevron.
 Nevron berfungsi dalam sekreton kecuali pada beberapa ikan teleostei.
 Misalnya, nevron pada hewan yang hidup digurun sangat teradaptasi
 untuk menyimpan air, sedangkan ikan air tawar teradaptasi untuk
mengeluarkan air sebanyak-banyaknya.
Gambar 5.2.13 : penampang nefron pada ginjal
gambar 5.2.14 : Komponen dasar nefron mamalia. Filtrasi darah terjadi dibadan
malpighi (glomerulus dan kapsul boumen). Komposisi filtrat urin yang dihasilkan disini
Akan berubah daat melewati tubul renal sebelum diekskresikan.
 Fungsi utama nefron adalah dalam penyaringan senyawa sangat
halus(ultra filtrasi), sekresi dan penyerapan kembali.
 Filtrasi terjadi pada badan malpighi, yang terjadi dari jalinan kapiler
yaitu glomerulus dan ujung saluran renal yang berbentuk mangkok
dinamakan kapsula bowman.
 Setelah melalui filtrasi ultra terbentuk urin awal yang serupa benar
dengan plasma tetapi tanpa protein (nefron beberapa ikan tidak
menggunakan filtrasi ultra untuk memproduksi urin awal).
GLOMERULUS
 Glomerulus adalah filter utama dari nefron dan terletak dalam
Bowman's capsule.
 Glomerulus dan seluruh Bowman's capsule membentuk renal
corpuscle, unit filtrasi dasar dari ginjal.
 Dari Bowman capsule, keluar pembuluh sempit, disebut proximal
convoluted tubule.
 Tubule ini berkelok-kelok sampai berakhir pada saluran pengumpul
yang menyalurkan urin ke renal pelvis.
Gambar 5.2.15 : penampang glomerulus
Proses Pembentukkan Urine
Urine Terbentuk
Proses Penyaringan Darah Di
Ginjal
Pembuluh Nadi Ginjal
Zat-zat Yang Terdapat Dalam Darah
Merembes Keluar
Melalui
Melewati
Ketika
Berada Di Dalam Membrane
Glomerulus
Maka
Masuk Kedalam Kapsul
Bowman
Menjadi Urine Primer.
Kemudian
Dan
Alur Bagan 5.2.8 : proses pembentukan urin ( filtrasi)
Urine Primer
Kapsul Bowman
Mengalir
Zat-zat Yang Masih Berguna,
Misalnya Gula, Akan Diserap
Kembali
Dari
Melalui
Saluran-saluran Halus (Tubulus
Kontrotokus Proksimal).
Disini
Darah
Pembuluh Darah Yang
Mengelilingi Saluran
Tersebut
Oleh
Melalui
Sehingga
Terbentuk Urine
Sekunder.
Alur Bagan 5.2.9 : proses pembentukan urin (reabsorsi)
Urine Sekunder Yang Terbentuk
Masuk Tubulus Kontrotokus Distal
Mengalami Penambahan Zat Sisa
Metabolisme
Akhirnya Terbentuklah Urine
Sesungguhnya
Kemudian
Maupun
Zat Yang Tidak Mampu Disimpan
Dan
Dialirkan Ke Kandung
Kemih
Melalui Ureter
Kemudian
Melalui
Dan
Alur Bagan 5.2.10 : proses pembentukan urin (augmentasi)
Filtrasi AugmentasiReabsorsi
glomerulus
Lengkung henle
venula
H2O
Asam amino
Glukosa
Kapsula bawman
Gambar 5.2.16 : bagian-bagian ginjal
 Beberapa ikan hidup perairan sangat dingin (artik).
 Salah satu cara untuk mencegah agar cairan tubuhnya tidak membeku
adalah dengan penambahan molekul anti beku kedarahnya hingga dapat
menurunkan titik beku darah.
 Senyawa anti beku ini merupakan senyawa glikoprotein
 Bila nefron ikan jenis ini melakukan filtrasi ultara maka
 Molekul glikoprotein tersebut akan terbawa ke urin (dapat melewti
saringan)..
Gambar 5.2.17 : hewan-hewan yang hidup pada suhu dingin ( kutup)
Saluran renal merupakan tempat penyerapan kembali dan sekresi senyawa
yang masuk dan keluar dari urin. Pda ikan saluran renal dibagi menjadi dua
daerah:
a. bagian proksimal
b. dan bagian distal.
ikan air tawar menghasilkan volume besar (10 x lebih besar dari pada
volume yang diproduksi oleh ikan laut) urin yang hipoosmotik.
Urin ikan air tawar mencapai 20 x lebih encer dari pada urin yang dihasilkan
oleh ikan laut.
Gambar 5.2.18 : Tekanan Cairan Yang Berperan Pada Nefron Mamalia
Tekanan cairan yang berperan pada nefron mamalia. Secara keseluruhan
Bp >Op + TFp
hingga plasma darah mengalir dari kapiler glomerulus ke kapsul bowman,
pada saat itu terjadi filtrasi
ket :
Op : tekanan osmotis dari koloid plasma darah
Bp : tekanan darah pada kapiler glomerulus
TFp : tekanan cairan di dalam kapsul bowman
Burung dan mamalia mampu menghasilkan urin yang lebih banyak dari
daripada darah.mamalia menghasilkan urin yang lima kali lebih pekat
daripada darah,karena nefron mamalia memiliki lengkung henle(loop of
henle)
Gambar 5.2.19 : komponen dasar mamalia dan alur aliran darah dalam ginjal
Darah yang
belum disaring
Darah bersih
Air kemih yang akan
masuk ke kandung
kemih
Glomerulus
Nefron
Tubul
Gambar 5.2.20 : alur aliran darah membentuk urin
Gambar 5.2.21 : mekanisme arus berlawanan yangberulang pada ginjal
• Nacl dipompa keluar (transpor aktif )dari cabang lengkung ini yang menaik.
• Air tidak dapat mengikuti gerakan NaCl keluar karena bagian lengkung ini
tidak permeabel bagi air.
• NaCl yang berada di cairan jaringan ini selanjutnya bergerak ke arah dan
masuk kebagian lengkung henle yang menurun secara difusi pasif Nacl
terbawa lagi ke bagian lengkung henle yg menaik dan di pompa keluar lagi.
• Hal ini menyebabkan terjadinya gradien konsentrasi.
• Kepekatan filtrat yang masuk ke saluran pengumpul lebih rendah
dibandingkan yang baru maasuk lengkung henle.
• Karena konsentrasi bahari terlarut ciran tubuh lebih pekat dari pada filtrat,
maka air akan meninggalkan saluran pengumpul hingga urin lebih pekat
dengan volume kecil.
Keterangan
Hormon Yang Berperan Dalam Pengaturan Urine
 Hormon antidiuretik (ADH) berfungsi mengatur kadar air dalam tubuh
melalui pembentukan urin dan mencegah pengeluaran urin yang terlalu
banyak.
 Bila hormon ini tidak ada, mamalia akan menghasilkan sejumlah besar
urin yang encer.
Mekanisme ekresi
ekresi nitrogen
Metabolisme yang
DIhasilkan
Reaksi De-aminase
3 cara hewan yang
menanggulangi
amoniak
Ekresi amoniak
Dampak ekresi
amoniak
Ekresi senyawa
nitrogen
SUB BAB IV
 Metabolisme karbohidrat dan lemak merupakan dua komponen nutrisi
utama pada hewan menghasilkan CO2 dan air sebagai produk “
buangan “.
 CO2 di keluarkan pada saat ekhalasi ( menghembuskan napas ) dari
paru – paru sedangkan air di keluarkan oleh organ eksretori.
Ekskresi Nitrogen
Lanjut...
 Metabolisme di dalam nitrogen menghasilkan terutama protein dan asam
inti yang sedikit.
 Asam amino di ubah menjadi suatu senyawa di metabolisme menjadi
glukosa, metabolisme ini di katakan sebagai reaksi de- aminasi, yang
menghasilkan Amoniak.
• Reaksi de- aminasi terjadi melalui reaksi trans de- aminasi, satu asam
amino di ubah menjadi asam amino lain kemudian di deaminasi
menjadi amoniak.
R – C – COOH + H2O R – C – COOH + NH3
H
NH2
( Asam Amino )
o
( Asam Keto )
Lanjut...
Bila asam inti ( purin ata pirimidin ) di pecah menghasilkan amoniak. Hewan
harus bisa menghadapi amoniak ( senyawa toksik ) yang baru terbentuk
tersebut. Cara hewan menanggulangi amoniak yaitu :
Lanjut...
1. Mengeksresikan secara utuh ( tidak di ubah )
2. Mengubahnya terlebih dahulu ke urea sebelum di eksresikan
3. Mengubahnya ke asam urat sebelum di eksresikan.
 Bahan buangan nitrogen dikeluarkan lewat usus, kemudian keluar
bersama feses melalui anus.
 Pada invertebrata:
Sebagian besar sisa nitrogen tidak masuk dalam saluran ekskresi. Sisa
nitrogen lewat dari sel ke sistem pencernaan dan diekskresikan lewat
mulut.
Contoh Hewan Yg Mengeluarkan Eksresi Nitrogen
Gambar 5.2.22 : contoh-contoh organ
ekskretori pada hewan (a) tabung
malpigi pada serangga , (b) pembuluh
malpigi pada serangga , (c) sel api
pada cacing
(a)
(c)
(b)
 Hewan yang mengeksresikan amoniak dalam bentuk utuh di sebut
Amonotelik.
 Amoniak merupakan senyawa toksik sehingga tidak boleh menumpuk di
dalam tubuh hewan.
 Apabila 10 ppm amoniak terdapat pada burung akan menimbulkan iritasi
pada saluran pernapasan.
 Jika di dalam tubuh hewan terdapat 5 mM amoniak sudah dapat memenuhi
toksik sebagian besar hewan.
Eksresi Amoniak
NH3 + H2O NH⁺ + OH¯
Dampaknya pada hewan yaitu :
1. Bisa mengubah PH di dalam sel
2. Fungsi enzim akan berubah
3. fungsi mitokondria akan berubah karena terjadi gangguan terhadap
produksi proton yangt di perlukan untuk oksidasi fosporilasi dan
produksi ATP. Amoniak larut di dalam air dengan reaksi.
(Amoniak)
Lanjut...
• Eksresi senyawa nitrogen yang berbentuk amoniak pada hewan
akuatik akan di cegah karena senyawa ini sangat larut di dalam air
dan tidak ada kesulitan untuk melewati membran biologis.
• Kenyataannya senyawa ini di lepaskan ke air untuk mengurangi
dampak racun.
Lanjut...
CONTOH
• Ikan yang hidup di air tawar mengekskresikan ammonia dan aktif
menyerap oksigen melalui insang, serta mengeluarkan urin dalam jumlah
yang besar.
• Sebaliknya, ikan yang hidup dilaut akan mengekskresikan ammonia
melalui urin yang jumlahnya sedikit.
Gambar 5.2.23 : mekanisme ekskresi pada ikan
 Cairan dalam rongga tubuh cacing tanah mengandung substansi dan zat
sisa.
 Zat sisa ada dua bentuk, yaitu amonia dan zat lain yang kurang toksik,
yaitu ureum.
 karena lingkungan yang lembab, anelida mendifusikan sisa amonianya di
dalam tanah tetapi ureum diekskresikan lewat sistem ekskresi.
 Hewan invertebrata akuatik mengeksresikan amoniak lewat permukaan
tubuhnya yang berlekatan dengan air.
 Pada ikan amoniak di lepaskan dengan cara difusi lewat insang.
Mekanisme Ekskresi
Pola Lingkungan Dalam Ekskresi
Nitrogen
Eksresi Urea
Ekskresi Asam Urat
Siklus Kreb
Dalam
Pembentukan
Urea
Kandungan Normal Asam
Urat Pada Manusia
SUB BAB V
• Ekskresi : Proses pengeluaran zat sisa metabolisme tubuh, (seperti CO2,
H2O, NH3, zat warna empedu dan asam urat).
• Ekskresi Urea : Hasil ekskresi yang dibuat oleh hati ketika terjadi
pembongkaran protein . (Racun NH3 menjadi Urea),
• Ekskresi Urea : Senyawa buangan Nitrogen utama pada hewan Terestial
• Diproduksi : Vetebrata dan Invertebrata
Ekskresi Urea
Siklus Kreb Dalam Pembentukan Urea
Lokasi enzim yang berperan dapat bervariasi
Mitokondria , Sitoplasma
 Pada beberapa ikan (hiu dan raya), Urea yang terbentuk tidak
diekskresikan melainkan diserap lagi untuk ikut masuk kesistem
peredaran, dan ikut dalam pembentukan osmolaritas darah.
 Urea tidak harus dibuang karena diperlukan dalam pengaturan
kosentrasi osmosis darahnya, agar bisa tetap bertahan hidup.
• Merupakan produk akhir dalam membuang senyawa yang
mengandung nitrogen (serangga burung dan reptil) Urikotelik.
• Asam urat ditemukan pada hasil ekskresi urin hewan .
• Asam urat merupakan kristal putih, tidak berbau dan berasa,
mengalami dekomposisi,
• Asam urat Sukar larut dalam air, tetapi dapat larut dalam
gliserin dan alkali.
EKSKRESI ASAM URAT
Pada dasarya Amoniak diubah menjadi asam
glutamat & kemudian diubah lagi menjadi asam
urat
Lanjut...
Gambar 5.2.24 : Bila terjadi
penyimpangan dalam proses ini,
maka yang terjadi asam urat akan
menumpuk, hal ini biasanya terjadi
pada orang yang berusia 40+ atau
manula.
kadar asam urat normal untuk
wanita berkisar 2,4 - 5,7 mg/dl
kadar asam urat normal untuk pria
berkisar 3,4 – 7,0 mg/dl.
Kandungan normal natrium urat di dalam serum kurang dari 7 mg/dl
(Martin et.al., 1984). Berdasarkan penelitian laboratorium klinis,
Kandungan Normal Asam Urat Pada Manusia
Jika kadar asam urat serum melebihi standar di atas maka disebut
hiperurisemia, atau kekurangan (hipourisemia)
Gambar 5.2.25 : akibat kelebihan asam urat pada manusia
 Pola dalam eksresi nitrogen berkaitan/tergantung dengan habitat
hewan itu sendiri.
 Hewan aqutik dapat dengan mudah melepaskan amoniak
kelingkungan, (melepaskan senyawa yang sangat toksik ).
 Sebaliknya hewan darat (yang hidup dilingkungan yang tidak selalu
tersedia air) akan mengekresikan asam urat ; membuang kelebihan
N dan pada saat itu menyimpan air.
Pola Lingkungan dalam Ekskresi Nitrogen
 Realitayna hewan/manusia biasanya memproduksi lebih
dari satu jenis buangan nitrogen
 Suatu spesies juvenil amfibia (kecebong/berudu) dapat juga mengeluarkan
N yang berlainan.
 Akuatiknya mengekresikan amoniak sedangkan dewasanya (semi darat)
mengekresikan Urea.
Lanjut...

More Related Content

What's hot

ALEL GANDA DAN GEN GANDA
ALEL GANDA DAN GEN GANDAALEL GANDA DAN GEN GANDA
ALEL GANDA DAN GEN GANDA
REVINA SRI UTAMI,S.Pd
 
Trypanosoma
TrypanosomaTrypanosoma
Trypanosoma
Siti Indriani Dewi
 
Forum diskusi m3 kb3
Forum diskusi m3 kb3Forum diskusi m3 kb3
Forum diskusi m3 kb3
Icha Medisty
 
Laporan Praktikum Supravital Epithelium Mukosa Mulut@Lab. Bio UNNES
Laporan Praktikum Supravital Epithelium Mukosa Mulut@Lab. Bio UNNESLaporan Praktikum Supravital Epithelium Mukosa Mulut@Lab. Bio UNNES
Laporan Praktikum Supravital Epithelium Mukosa Mulut@Lab. Bio UNNES
dewisetiyana52
 
Bab 3. klasifikasi f ilogenetik
Bab 3. klasifikasi f ilogenetikBab 3. klasifikasi f ilogenetik
Bab 3. klasifikasi f ilogenetik
Nana Citra
 
Laporan Praktikum 6 Identifikasi Burung
Laporan Praktikum 6 Identifikasi BurungLaporan Praktikum 6 Identifikasi Burung
Laporan Praktikum 6 Identifikasi Burung
Selly Noviyanty Yunus
 
BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA Kelompok mollusca
BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA Kelompok molluscaBIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA Kelompok mollusca
BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA Kelompok mollusca
Fauzan Ardana
 
pembuatan insektarium dan preparat basah
pembuatan insektarium dan preparat basahpembuatan insektarium dan preparat basah
pembuatan insektarium dan preparat basah
Sitti Nur Fadillah
 
Laporan praktikum 7 rumus bunga dan diagram bunga (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 7 rumus bunga dan diagram bunga (morfologi tumbuhan)Laporan praktikum 7 rumus bunga dan diagram bunga (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 7 rumus bunga dan diagram bunga (morfologi tumbuhan)
Maedy Ripani
 
Laporan Praktikum 4 Identifikasi Reptil
Laporan Praktikum 4 Identifikasi ReptilLaporan Praktikum 4 Identifikasi Reptil
Laporan Praktikum 4 Identifikasi Reptil
Selly Noviyanty Yunus
 
Laporan siklus hidup lalat buah " DROSOPHILA MELANOGASTER
Laporan siklus hidup lalat buah " DROSOPHILA MELANOGASTERLaporan siklus hidup lalat buah " DROSOPHILA MELANOGASTER
Laporan siklus hidup lalat buah " DROSOPHILA MELANOGASTER
nurahlina08
 
Laporan Praktikum 2 Osteichtyes
Laporan Praktikum 2 OsteichtyesLaporan Praktikum 2 Osteichtyes
Laporan Praktikum 2 Osteichtyes
Selly Noviyanty Yunus
 
3. laporan praktikum biologi perhitungan jumlah eritrosit darah
3. laporan praktikum biologi perhitungan jumlah eritrosit darah3. laporan praktikum biologi perhitungan jumlah eritrosit darah
3. laporan praktikum biologi perhitungan jumlah eritrosit darah
Sofyan Dwi Nugroho
 
Makalah urine analyzer
Makalah urine analyzerMakalah urine analyzer
Makalah urine analyzer
Laksani Anggato
 
Laporan Praktikum PEMBELAHAN SEL || Biologi Tanaman
Laporan Praktikum PEMBELAHAN SEL || Biologi TanamanLaporan Praktikum PEMBELAHAN SEL || Biologi Tanaman
Laporan Praktikum PEMBELAHAN SEL || Biologi Tanaman
shafirasalsa11
 
Perkembangbiakan & Pertumbuhan Mikroba
Perkembangbiakan & Pertumbuhan MikrobaPerkembangbiakan & Pertumbuhan Mikroba
Perkembangbiakan & Pertumbuhan Mikroba
Atik Yuli
 
Jurnal pewarnaan mikroteknik
Jurnal pewarnaan mikroteknikJurnal pewarnaan mikroteknik
Jurnal pewarnaan mikroteknik
Kuiin Susanti
 
Membran sel
Membran selMembran sel
Membran sel
Sherlyn Sense
 

What's hot (20)

ALEL GANDA DAN GEN GANDA
ALEL GANDA DAN GEN GANDAALEL GANDA DAN GEN GANDA
ALEL GANDA DAN GEN GANDA
 
Trypanosoma
TrypanosomaTrypanosoma
Trypanosoma
 
Forum diskusi m3 kb3
Forum diskusi m3 kb3Forum diskusi m3 kb3
Forum diskusi m3 kb3
 
Spesiasi
SpesiasiSpesiasi
Spesiasi
 
Laporan Praktikum Supravital Epithelium Mukosa Mulut@Lab. Bio UNNES
Laporan Praktikum Supravital Epithelium Mukosa Mulut@Lab. Bio UNNESLaporan Praktikum Supravital Epithelium Mukosa Mulut@Lab. Bio UNNES
Laporan Praktikum Supravital Epithelium Mukosa Mulut@Lab. Bio UNNES
 
Bab 3. klasifikasi f ilogenetik
Bab 3. klasifikasi f ilogenetikBab 3. klasifikasi f ilogenetik
Bab 3. klasifikasi f ilogenetik
 
Laporan Praktikum 6 Identifikasi Burung
Laporan Praktikum 6 Identifikasi BurungLaporan Praktikum 6 Identifikasi Burung
Laporan Praktikum 6 Identifikasi Burung
 
BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA Kelompok mollusca
BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA Kelompok molluscaBIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA Kelompok mollusca
BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA Kelompok mollusca
 
pembuatan insektarium dan preparat basah
pembuatan insektarium dan preparat basahpembuatan insektarium dan preparat basah
pembuatan insektarium dan preparat basah
 
Laporan praktikum 7 rumus bunga dan diagram bunga (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 7 rumus bunga dan diagram bunga (morfologi tumbuhan)Laporan praktikum 7 rumus bunga dan diagram bunga (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 7 rumus bunga dan diagram bunga (morfologi tumbuhan)
 
Laporan Praktikum 4 Identifikasi Reptil
Laporan Praktikum 4 Identifikasi ReptilLaporan Praktikum 4 Identifikasi Reptil
Laporan Praktikum 4 Identifikasi Reptil
 
Laporan siklus hidup lalat buah " DROSOPHILA MELANOGASTER
Laporan siklus hidup lalat buah " DROSOPHILA MELANOGASTERLaporan siklus hidup lalat buah " DROSOPHILA MELANOGASTER
Laporan siklus hidup lalat buah " DROSOPHILA MELANOGASTER
 
Laporan Praktikum 2 Osteichtyes
Laporan Praktikum 2 OsteichtyesLaporan Praktikum 2 Osteichtyes
Laporan Praktikum 2 Osteichtyes
 
3. laporan praktikum biologi perhitungan jumlah eritrosit darah
3. laporan praktikum biologi perhitungan jumlah eritrosit darah3. laporan praktikum biologi perhitungan jumlah eritrosit darah
3. laporan praktikum biologi perhitungan jumlah eritrosit darah
 
Makalah urine analyzer
Makalah urine analyzerMakalah urine analyzer
Makalah urine analyzer
 
Laporan Praktikum PEMBELAHAN SEL || Biologi Tanaman
Laporan Praktikum PEMBELAHAN SEL || Biologi TanamanLaporan Praktikum PEMBELAHAN SEL || Biologi Tanaman
Laporan Praktikum PEMBELAHAN SEL || Biologi Tanaman
 
Perkembangbiakan & Pertumbuhan Mikroba
Perkembangbiakan & Pertumbuhan MikrobaPerkembangbiakan & Pertumbuhan Mikroba
Perkembangbiakan & Pertumbuhan Mikroba
 
Jurnal pewarnaan mikroteknik
Jurnal pewarnaan mikroteknikJurnal pewarnaan mikroteknik
Jurnal pewarnaan mikroteknik
 
Genetika populasi
Genetika populasiGenetika populasi
Genetika populasi
 
Membran sel
Membran selMembran sel
Membran sel
 

Viewers also liked

Sistem Ekskresi Ginjal Pada Manusia
Sistem Ekskresi Ginjal Pada ManusiaSistem Ekskresi Ginjal Pada Manusia
Sistem Ekskresi Ginjal Pada Manusia
Fakultas Farmasi dan Sains
 
Sistem ekskresi pada manusia
Sistem ekskresi pada manusiaSistem ekskresi pada manusia
Sistem ekskresi pada manusiaVivi Yunisa
 
Sistem ekskresi manusia
Sistem ekskresi manusiaSistem ekskresi manusia
Sistem ekskresi manusia
kak_mayya
 
Biologi sistem ekskresi pada ginjal
Biologi   sistem ekskresi pada ginjalBiologi   sistem ekskresi pada ginjal
Biologi sistem ekskresi pada ginjalV3rmilion
 
Ppt biologi sistem ekskresi baru
Ppt biologi sistem ekskresi baruPpt biologi sistem ekskresi baru
Ppt biologi sistem ekskresi baruSarah Anggraheni
 
Sistem ekskresi pada manusia ppt
Sistem ekskresi pada manusia pptSistem ekskresi pada manusia ppt
Sistem ekskresi pada manusia ppt
home
 
Pabrik urea
Pabrik ureaPabrik urea
Pabrik urea
Yusni Gomez
 
PPT Biologi SMA Kelas XI-Sistem Ekskresi Pada Manusia Dan Hewan(Ikan)
PPT Biologi SMA Kelas XI-Sistem Ekskresi Pada Manusia Dan Hewan(Ikan)PPT Biologi SMA Kelas XI-Sistem Ekskresi Pada Manusia Dan Hewan(Ikan)
PPT Biologi SMA Kelas XI-Sistem Ekskresi Pada Manusia Dan Hewan(Ikan)Rian Maulana
 
tugas pp biologi dasar sistem ekskresi pada manusia D3 kebidanan reg 1 Stikes...
tugas pp biologi dasar sistem ekskresi pada manusia D3 kebidanan reg 1 Stikes...tugas pp biologi dasar sistem ekskresi pada manusia D3 kebidanan reg 1 Stikes...
tugas pp biologi dasar sistem ekskresi pada manusia D3 kebidanan reg 1 Stikes...
Vanisa Arifin Adjalah
 
Sistem ekskresi
Sistem ekskresi Sistem ekskresi
Sistem ekskresi
Vanisa Arifin Adjalah
 
Sistem ekskresi
Sistem ekskresiSistem ekskresi
Sistem ekskresi
Rijalul Fikri
 
Cabang cabang ilmu biologi
Cabang cabang ilmu biologiCabang cabang ilmu biologi
Cabang cabang ilmu biologi
Pretty Menur
 
Mind Map Tentang Fotosintesis
Mind Map Tentang FotosintesisMind Map Tentang Fotosintesis
Mind Map Tentang Fotosintesis
himabioummy
 
Sistem ekskresi pada ginjal
Sistem ekskresi pada ginjalSistem ekskresi pada ginjal
Sistem ekskresi pada ginjal
Rizal Ogiek
 
Mind Map Tentang Respirasi
Mind Map Tentang RespirasiMind Map Tentang Respirasi
Mind Map Tentang Respirasi
himabioummy
 
sistem respirasi bintang laut
sistem respirasi bintang lautsistem respirasi bintang laut
sistem respirasi bintang laut
krisnasuryanti
 

Viewers also liked (20)

Ekresi Hati
Ekresi HatiEkresi Hati
Ekresi Hati
 
Sistem Ekskresi Ginjal Pada Manusia
Sistem Ekskresi Ginjal Pada ManusiaSistem Ekskresi Ginjal Pada Manusia
Sistem Ekskresi Ginjal Pada Manusia
 
Sistem ekskresi pada manusia
Sistem ekskresi pada manusiaSistem ekskresi pada manusia
Sistem ekskresi pada manusia
 
Sistem ekskresi manusia
Sistem ekskresi manusiaSistem ekskresi manusia
Sistem ekskresi manusia
 
Biologi sistem ekskresi pada ginjal
Biologi   sistem ekskresi pada ginjalBiologi   sistem ekskresi pada ginjal
Biologi sistem ekskresi pada ginjal
 
Ppt biologi sistem ekskresi baru
Ppt biologi sistem ekskresi baruPpt biologi sistem ekskresi baru
Ppt biologi sistem ekskresi baru
 
Sistem ekskresi pada manusia ppt
Sistem ekskresi pada manusia pptSistem ekskresi pada manusia ppt
Sistem ekskresi pada manusia ppt
 
Pabrik urea
Pabrik ureaPabrik urea
Pabrik urea
 
SISTEM EKSKRESI
SISTEM EKSKRESISISTEM EKSKRESI
SISTEM EKSKRESI
 
PPT Biologi SMA Kelas XI-Sistem Ekskresi Pada Manusia Dan Hewan(Ikan)
PPT Biologi SMA Kelas XI-Sistem Ekskresi Pada Manusia Dan Hewan(Ikan)PPT Biologi SMA Kelas XI-Sistem Ekskresi Pada Manusia Dan Hewan(Ikan)
PPT Biologi SMA Kelas XI-Sistem Ekskresi Pada Manusia Dan Hewan(Ikan)
 
tugas pp biologi dasar sistem ekskresi pada manusia D3 kebidanan reg 1 Stikes...
tugas pp biologi dasar sistem ekskresi pada manusia D3 kebidanan reg 1 Stikes...tugas pp biologi dasar sistem ekskresi pada manusia D3 kebidanan reg 1 Stikes...
tugas pp biologi dasar sistem ekskresi pada manusia D3 kebidanan reg 1 Stikes...
 
Sistem ekskresi
Sistem ekskresi Sistem ekskresi
Sistem ekskresi
 
sistem eksresi
sistem eksresi sistem eksresi
sistem eksresi
 
Sistem ekskresi
Sistem ekskresiSistem ekskresi
Sistem ekskresi
 
sistem ekskresi
sistem ekskresisistem ekskresi
sistem ekskresi
 
Cabang cabang ilmu biologi
Cabang cabang ilmu biologiCabang cabang ilmu biologi
Cabang cabang ilmu biologi
 
Mind Map Tentang Fotosintesis
Mind Map Tentang FotosintesisMind Map Tentang Fotosintesis
Mind Map Tentang Fotosintesis
 
Sistem ekskresi pada ginjal
Sistem ekskresi pada ginjalSistem ekskresi pada ginjal
Sistem ekskresi pada ginjal
 
Mind Map Tentang Respirasi
Mind Map Tentang RespirasiMind Map Tentang Respirasi
Mind Map Tentang Respirasi
 
sistem respirasi bintang laut
sistem respirasi bintang lautsistem respirasi bintang laut
sistem respirasi bintang laut
 

Similar to SISTEM EKSKRESI

MEKANISME EKSKRESI
MEKANISME EKSKRESIMEKANISME EKSKRESI
MEKANISME EKSKRESI
REVINA SRI UTAMI,S.Pd
 
Biologi-Sel
Biologi-SelBiologi-Sel
Biologi-Sel
FajarHidayaturohman
 
SISTEM EKSKRESI.pptx
SISTEM EKSKRESI.pptxSISTEM EKSKRESI.pptx
SISTEM EKSKRESI.pptx
agustinasekarpus
 
sistem ekresi
sistem ekresisistem ekresi
sistem ekresi
Panggita Inoprasetyo
 
Sistem endomembran
Sistem endomembranSistem endomembran
Sistem endomembran
Afifah Zulianuriauwani
 
Ekskresi
EkskresiEkskresi
Ekskresi
HIA Class.
 
Copy of presentation1.2.3
Copy of presentation1.2.3Copy of presentation1.2.3
Copy of presentation1.2.3Fakhrur Rahman
 
Filum porifera
Filum poriferaFilum porifera
Filum porifera
nitahabibah
 
Proposal sel tumbuhan dan hewan
Proposal sel tumbuhan dan hewanProposal sel tumbuhan dan hewan
Proposal sel tumbuhan dan hewan
Rohman Efendi
 
Transpor Aktif Farmasi UIN Alauddin Makassar
Transpor Aktif Farmasi UIN Alauddin MakassarTranspor Aktif Farmasi UIN Alauddin Makassar
Transpor Aktif Farmasi UIN Alauddin Makassar
Nurwinda Syaputri
 
Biologi sel
Biologi selBiologi sel
Biologi sel
Neni Sri Gunarti
 
Ekskresi hewan akuatik & terestrial
Ekskresi hewan akuatik & terestrialEkskresi hewan akuatik & terestrial
Ekskresi hewan akuatik & terestrial
Google
 
Sel
Sel Sel
Sistem Organ Pada Manusia
Sistem Organ Pada ManusiaSistem Organ Pada Manusia
Sistem Organ Pada ManusiaMartinus
 
Sistem Ekskresi
Sistem EkskresiSistem Ekskresi
Sistem Ekskresi
indah nb
 
Biologi_sel.ppt
Biologi_sel.pptBiologi_sel.ppt
Biologi_sel.ppt
CecepSupriadi18
 
Mekanisme transpor membran plasma
Mekanisme transpor membran plasmaMekanisme transpor membran plasma
Mekanisme transpor membran plasma
Nur Syarifah Arifin
 

Similar to SISTEM EKSKRESI (20)

MEKANISME EKSKRESI
MEKANISME EKSKRESIMEKANISME EKSKRESI
MEKANISME EKSKRESI
 
Biologi-Sel
Biologi-SelBiologi-Sel
Biologi-Sel
 
SISTEM EKSKRESI.pptx
SISTEM EKSKRESI.pptxSISTEM EKSKRESI.pptx
SISTEM EKSKRESI.pptx
 
sistem ekresi
sistem ekresisistem ekresi
sistem ekresi
 
Sistem endomembran
Sistem endomembranSistem endomembran
Sistem endomembran
 
Sistem eksresi
Sistem eksresiSistem eksresi
Sistem eksresi
 
Ekskresi
EkskresiEkskresi
Ekskresi
 
Ekskresi
EkskresiEkskresi
Ekskresi
 
Copy of presentation1.2.3
Copy of presentation1.2.3Copy of presentation1.2.3
Copy of presentation1.2.3
 
Filum porifera
Filum poriferaFilum porifera
Filum porifera
 
Proposal sel tumbuhan dan hewan
Proposal sel tumbuhan dan hewanProposal sel tumbuhan dan hewan
Proposal sel tumbuhan dan hewan
 
transpor aktif
transpor aktiftranspor aktif
transpor aktif
 
Transpor Aktif Farmasi UIN Alauddin Makassar
Transpor Aktif Farmasi UIN Alauddin MakassarTranspor Aktif Farmasi UIN Alauddin Makassar
Transpor Aktif Farmasi UIN Alauddin Makassar
 
Biologi sel
Biologi selBiologi sel
Biologi sel
 
Ekskresi hewan akuatik & terestrial
Ekskresi hewan akuatik & terestrialEkskresi hewan akuatik & terestrial
Ekskresi hewan akuatik & terestrial
 
Sel
Sel Sel
Sel
 
Sistem Organ Pada Manusia
Sistem Organ Pada ManusiaSistem Organ Pada Manusia
Sistem Organ Pada Manusia
 
Sistem Ekskresi
Sistem EkskresiSistem Ekskresi
Sistem Ekskresi
 
Biologi_sel.ppt
Biologi_sel.pptBiologi_sel.ppt
Biologi_sel.ppt
 
Mekanisme transpor membran plasma
Mekanisme transpor membran plasmaMekanisme transpor membran plasma
Mekanisme transpor membran plasma
 

More from REVINA SRI UTAMI,S.Pd

MODUL PERUBAHAN LINGKUNGAN REVINA SRI UTAMI.pdf
MODUL PERUBAHAN LINGKUNGAN REVINA SRI UTAMI.pdfMODUL PERUBAHAN LINGKUNGAN REVINA SRI UTAMI.pdf
MODUL PERUBAHAN LINGKUNGAN REVINA SRI UTAMI.pdf
REVINA SRI UTAMI,S.Pd
 
FORMAT PIAGAM PENGHARGAAN LOMBA KEBERSIHAN KELAS
FORMAT PIAGAM PENGHARGAAN LOMBA KEBERSIHAN KELASFORMAT PIAGAM PENGHARGAAN LOMBA KEBERSIHAN KELAS
FORMAT PIAGAM PENGHARGAAN LOMBA KEBERSIHAN KELAS
REVINA SRI UTAMI,S.Pd
 
KRITERIA PENILAIAN LOMBA KEBERSIHAN KELAS
KRITERIA PENILAIAN LOMBA KEBERSIHAN KELASKRITERIA PENILAIAN LOMBA KEBERSIHAN KELAS
KRITERIA PENILAIAN LOMBA KEBERSIHAN KELAS
REVINA SRI UTAMI,S.Pd
 
FORMAT KARTU KUNJUNGAN UKS
FORMAT KARTU KUNJUNGAN UKSFORMAT KARTU KUNJUNGAN UKS
FORMAT KARTU KUNJUNGAN UKS
REVINA SRI UTAMI,S.Pd
 
FORMAT PEMBERANTASAN SARANG NYAMUK
FORMAT PEMBERANTASAN SARANG NYAMUKFORMAT PEMBERANTASAN SARANG NYAMUK
FORMAT PEMBERANTASAN SARANG NYAMUK
REVINA SRI UTAMI,S.Pd
 
FORMAT PEMANTAUAN KEBERSIHAN KUKU
FORMAT PEMANTAUAN KEBERSIHAN KUKUFORMAT PEMANTAUAN KEBERSIHAN KUKU
FORMAT PEMANTAUAN KEBERSIHAN KUKU
REVINA SRI UTAMI,S.Pd
 
FORMAT KEGIATAN BINA LINGKUNGAN MENTAL
FORMAT KEGIATAN BINA LINGKUNGAN MENTALFORMAT KEGIATAN BINA LINGKUNGAN MENTAL
FORMAT KEGIATAN BINA LINGKUNGAN MENTAL
REVINA SRI UTAMI,S.Pd
 
FORMAT KEGIATAN BINA LINGKUNGAN UKS
FORMAT KEGIATAN BINA LINGKUNGAN UKSFORMAT KEGIATAN BINA LINGKUNGAN UKS
FORMAT KEGIATAN BINA LINGKUNGAN UKS
REVINA SRI UTAMI,S.Pd
 
FORMAT BUKU KUNJUNGAN UKS
FORMAT BUKU KUNJUNGAN UKSFORMAT BUKU KUNJUNGAN UKS
FORMAT BUKU KUNJUNGAN UKS
REVINA SRI UTAMI,S.Pd
 
FORMAT BUKU KONTROL KERJA UKS
FORMAT BUKU KONTROL KERJA UKSFORMAT BUKU KONTROL KERJA UKS
FORMAT BUKU KONTROL KERJA UKS
REVINA SRI UTAMI,S.Pd
 
PROGRAM KERJA UKS
PROGRAM KERJA UKSPROGRAM KERJA UKS
PROGRAM KERJA UKS
REVINA SRI UTAMI,S.Pd
 
SEJARAH UKS
SEJARAH UKSSEJARAH UKS
VISI DAN MISI UKS
VISI DAN MISI UKSVISI DAN MISI UKS
VISI DAN MISI UKS
REVINA SRI UTAMI,S.Pd
 
IDENTITAS GURU
IDENTITAS GURUIDENTITAS GURU
IDENTITAS GURU
REVINA SRI UTAMI,S.Pd
 
KATA PENGANTAR PROGRAM KERJA UKS
KATA PENGANTAR PROGRAM KERJA UKSKATA PENGANTAR PROGRAM KERJA UKS
KATA PENGANTAR PROGRAM KERJA UKS
REVINA SRI UTAMI,S.Pd
 
COVER PROGRAM KERJA UKS
COVER PROGRAM KERJA UKSCOVER PROGRAM KERJA UKS
COVER PROGRAM KERJA UKS
REVINA SRI UTAMI,S.Pd
 
BIOTEKNOLOGI (BIOLOGI SMA)
BIOTEKNOLOGI (BIOLOGI SMA)BIOTEKNOLOGI (BIOLOGI SMA)
BIOTEKNOLOGI (BIOLOGI SMA)
REVINA SRI UTAMI,S.Pd
 
ASAL USUL KEHIDUPAN (BIOLOGI SMA)
ASAL USUL KEHIDUPAN (BIOLOGI SMA)ASAL USUL KEHIDUPAN (BIOLOGI SMA)
ASAL USUL KEHIDUPAN (BIOLOGI SMA)
REVINA SRI UTAMI,S.Pd
 
EVOLUSI (BIOLOGI SMA)
EVOLUSI (BIOLOGI SMA)EVOLUSI (BIOLOGI SMA)
EVOLUSI (BIOLOGI SMA)
REVINA SRI UTAMI,S.Pd
 
MUTASI (BIOLOGI SMA)
MUTASI (BIOLOGI SMA)MUTASI (BIOLOGI SMA)
MUTASI (BIOLOGI SMA)
REVINA SRI UTAMI,S.Pd
 

More from REVINA SRI UTAMI,S.Pd (20)

MODUL PERUBAHAN LINGKUNGAN REVINA SRI UTAMI.pdf
MODUL PERUBAHAN LINGKUNGAN REVINA SRI UTAMI.pdfMODUL PERUBAHAN LINGKUNGAN REVINA SRI UTAMI.pdf
MODUL PERUBAHAN LINGKUNGAN REVINA SRI UTAMI.pdf
 
FORMAT PIAGAM PENGHARGAAN LOMBA KEBERSIHAN KELAS
FORMAT PIAGAM PENGHARGAAN LOMBA KEBERSIHAN KELASFORMAT PIAGAM PENGHARGAAN LOMBA KEBERSIHAN KELAS
FORMAT PIAGAM PENGHARGAAN LOMBA KEBERSIHAN KELAS
 
KRITERIA PENILAIAN LOMBA KEBERSIHAN KELAS
KRITERIA PENILAIAN LOMBA KEBERSIHAN KELASKRITERIA PENILAIAN LOMBA KEBERSIHAN KELAS
KRITERIA PENILAIAN LOMBA KEBERSIHAN KELAS
 
FORMAT KARTU KUNJUNGAN UKS
FORMAT KARTU KUNJUNGAN UKSFORMAT KARTU KUNJUNGAN UKS
FORMAT KARTU KUNJUNGAN UKS
 
FORMAT PEMBERANTASAN SARANG NYAMUK
FORMAT PEMBERANTASAN SARANG NYAMUKFORMAT PEMBERANTASAN SARANG NYAMUK
FORMAT PEMBERANTASAN SARANG NYAMUK
 
FORMAT PEMANTAUAN KEBERSIHAN KUKU
FORMAT PEMANTAUAN KEBERSIHAN KUKUFORMAT PEMANTAUAN KEBERSIHAN KUKU
FORMAT PEMANTAUAN KEBERSIHAN KUKU
 
FORMAT KEGIATAN BINA LINGKUNGAN MENTAL
FORMAT KEGIATAN BINA LINGKUNGAN MENTALFORMAT KEGIATAN BINA LINGKUNGAN MENTAL
FORMAT KEGIATAN BINA LINGKUNGAN MENTAL
 
FORMAT KEGIATAN BINA LINGKUNGAN UKS
FORMAT KEGIATAN BINA LINGKUNGAN UKSFORMAT KEGIATAN BINA LINGKUNGAN UKS
FORMAT KEGIATAN BINA LINGKUNGAN UKS
 
FORMAT BUKU KUNJUNGAN UKS
FORMAT BUKU KUNJUNGAN UKSFORMAT BUKU KUNJUNGAN UKS
FORMAT BUKU KUNJUNGAN UKS
 
FORMAT BUKU KONTROL KERJA UKS
FORMAT BUKU KONTROL KERJA UKSFORMAT BUKU KONTROL KERJA UKS
FORMAT BUKU KONTROL KERJA UKS
 
PROGRAM KERJA UKS
PROGRAM KERJA UKSPROGRAM KERJA UKS
PROGRAM KERJA UKS
 
SEJARAH UKS
SEJARAH UKSSEJARAH UKS
SEJARAH UKS
 
VISI DAN MISI UKS
VISI DAN MISI UKSVISI DAN MISI UKS
VISI DAN MISI UKS
 
IDENTITAS GURU
IDENTITAS GURUIDENTITAS GURU
IDENTITAS GURU
 
KATA PENGANTAR PROGRAM KERJA UKS
KATA PENGANTAR PROGRAM KERJA UKSKATA PENGANTAR PROGRAM KERJA UKS
KATA PENGANTAR PROGRAM KERJA UKS
 
COVER PROGRAM KERJA UKS
COVER PROGRAM KERJA UKSCOVER PROGRAM KERJA UKS
COVER PROGRAM KERJA UKS
 
BIOTEKNOLOGI (BIOLOGI SMA)
BIOTEKNOLOGI (BIOLOGI SMA)BIOTEKNOLOGI (BIOLOGI SMA)
BIOTEKNOLOGI (BIOLOGI SMA)
 
ASAL USUL KEHIDUPAN (BIOLOGI SMA)
ASAL USUL KEHIDUPAN (BIOLOGI SMA)ASAL USUL KEHIDUPAN (BIOLOGI SMA)
ASAL USUL KEHIDUPAN (BIOLOGI SMA)
 
EVOLUSI (BIOLOGI SMA)
EVOLUSI (BIOLOGI SMA)EVOLUSI (BIOLOGI SMA)
EVOLUSI (BIOLOGI SMA)
 
MUTASI (BIOLOGI SMA)
MUTASI (BIOLOGI SMA)MUTASI (BIOLOGI SMA)
MUTASI (BIOLOGI SMA)
 

Recently uploaded

Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
MirnasariMutmainna1
 
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
widyakusuma99
 
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptxSOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
astridamalia20
 
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docxINSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
lindaagina84
 
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt x
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt           xKoneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt           x
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt x
johan199969
 
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBIVISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
gloriosaesy
 
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
SABDA
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
RinawatiRinawati10
 
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptxSEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
bobobodo693
 
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdfTugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
muhammadRifai732845
 
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogortugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
WILDANREYkun
 
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-OndelSebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
ferrydmn1999
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
kinayaptr30
 
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdfPPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
safitriana935
 
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptxPPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
Kurnia Fajar
 
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docxSOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
MuhammadBagusAprilia1
 
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.pptKOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
Dedi Dwitagama
 
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaanPermainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
DEVI390643
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 

Recently uploaded (20)

Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
 
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
 
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptxSOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
 
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docxINSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
 
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt x
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt           xKoneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt           x
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt x
 
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBIVISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
 
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
 
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
 
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptxSEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
 
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdfTugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
 
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogortugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
 
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-OndelSebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
 
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdfPPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
 
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptxPPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
 
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docxSOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
 
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.pptKOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
 
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaanPermainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
 

SISTEM EKSKRESI

  • 1. FISIOLOGI HEWAN MEKANISME EKSRESI Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Islam Riau Pekanbaru 2013 5A BIOLOGI Disusun oleh : Revina Sri Utami.S.Pd
  • 2. Deskripsi Materi Permeabilitar pelindung tubuh dan organ atau jaringan organ tubuh tertentu sangat berperan dalam usaha pengaturan bahan dan air. Proses intinya adalah osmosis dan ditambah dengan mekanisme transper aktif senyawa dan iyon melewati membran sel. Proses tersebut berlangsung pada organ ekskretori dan organ pembantu khusus lainnya. Organ ekskretori tertentu akan menghasilkan jenis senyawa nitrogen tertentu yang harus dibuang, hewan sering dikelompokkan berdasarkan senyawa buangan ini. Organ- organ ekskretori yang berperan adalah vakoala denyut, protonefridia, metanefridia, saluran malpigi, kelenjar hijau, dan nefron vertebrata. Sedangkan senyawa yang dibuang adalah nitrogen, amoniak, urea, dan asam urat.
  • 3. Tujuan Setelah mempelajari materi ini mahasiswa diharapkan dapat : 1. Menjelaskan struktur umum organ-organ ekskretori 2. Menjelaskan fungsi masing-masing organ ekskretori 3. Menjelaskan mekanisme kerja masing-masing organ ekskretori 4. Menjelaskan mekanisme ekskresi nitrogen 5. Menjelaskan mekanisme ekskresi amoniak 6. Menjelaskan mekanisme ekskresi urea 7. Menjelaskan mekanisme ekskresi asam urat 8. Menjelaskan pola lingkungan dalam ekskresi nitrogen.
  • 4. Mekanisme Ekskresi Kebutuhan organ ekskretori Tipe organ ekskretori Struktur umum organ ekskretori Fungsi Khusus Umum Vakuola denyut SUB BAB I
  • 5. Kebutuhan Akan Organ Ekskretori  Organ Ekskretori berperan pada pengeluaran hasil samping (senyawa buangan) metabolisme.  Misalnya hasil pemecahan senyawa yang mengandung Nitrogen.  Pada manusia diperlukan juga mekanisme pembuangan senyawa eksigen.  (senyawa yang terkandung pada obat-obatan).
  • 6. Fungsi 1. Mempertahankan bahan terlarut yang sesuai bagi kebutuhannya. 2. Mempertahankan volume tubuh (kandungan cairan). 3. Membuang hasil akhir metabolisme. 4. Membuang bahan-bahan asing/produk metabolisme.
  • 7. Tipe Organ Ekskretori Organ Eksretori diklasifikasikan menjadi dua kelompok utama yaitu: Umum:  Memiliki struktur menyerupai Vakuola denyut.  Tipe bersaluran: organ Nefridia,saluran Malpighi, Nefron. Khusus:  Kelenjar Garam(pada insang dan kelenjar rektum)  Insang dan hati pada Vertebrata
  • 8. Struktur Umum Organ Ekskretori 1. Vakuola denyut:  Merupakan organ eksretori coelenterata dan protozoa.  Tidak sama dengan organ eksretori ginjal.  Contoh vakuola denyut yang baik dapat dijumpai pada protozoa air tawar.  Jarang dijumpai pada spesies yang hidupnya di laut.  Masuknya air ke dalam organ ini karena terjadinya osmotis terus- menerus
  • 9. Vakuola Denyut Organel Berbentuk Bulat Tempat Masuknya Air. Air Dikeluarkan Ke Sekelilingnya Akan Melekat Pada Membran. Yaitu Merupakan Jika Terisi cairan dari dalam sel, Maka Selanjutnya Jika Maka Laju masuknya air -------------------------- Bergantung Pada Kosentrasi Osmotis Di Sekelilingnya (Influx Air.) Kosentrasi Osmotis Cairan Di Luar Protozoa Menurun Laju Masuknya Air Akan Meningkat Alur bagan 5.2.1 : vakoala denyut
  • 10. Gambar 5.2.1 : Vakuola kontraktil pada Amoeba proteus tertutup suatu membran dan dikelilingi lapisan yang terdiri dari gelembung-gelembung kecil yang berisi cairan yang akan dituangkan ke vakuola. Di sekeliling luarnya terdapat mitochondria yang di duga menyediakan energi untuk proses sekresi.
  • 11. Gambar 5.2.2 : vakoala pada amoeba
  • 12. Metanefridia Protonefridia Alat-alat Eksresi Pada Cacing Tanah Mekanisme Eksresi Cacing Tanah Melalui Nefridia Struktur Umum Organ Ekskretori SUB BAB II
  • 13.  Merupakan struktur ekskretori yang memiliki saluran buntu, tidak berhubungan dengan coelom.  Sel yang membentuk ujung saluran buntu, bersilia. Bila terdapat satu silia disebut “selonosit”, bila mengandung beberapa silia disebut sel api (frame cell). PROTONEFRIDIA
  • 14. Gambar 5.2.3 : alat ekskresi pada cacing ( sel api )
  • 15. Gambar 5.2.4 : penampang silia pada sel api
  • 16.  Penyaringan terjadi ketika cairan mengalir lewat membran sel.  Hanya molekul yang kecil yang bisa melewati saringan. Proses ini disebut sebagai penyaringan ultra (ultrafiltration).  Urin yang akhirnya terbentuk didalam protonefridia memiliki konsentrasi osmosis berbeda dari cairan tubuh asalnya, biasanya lebih encer dari pada cairan tubuh.  Hal ini menunjukan bahwa protonefridia turut berperan penyerapan kembali senyawa secara aktif yang akhirnya menghasilkan urin yang dieksresikan. Penjelasan
  • 17.  Penyerapan kembali dan sekresi mengubah komposisi akhir urin yang menjadikan berbeda dari cairan yang baru melewati penyaringan ultra.  Protonefridia bekerja menggunakan prinsip tekanan negative.  Pada saat silia yang terdapat dalam tubulus tertutup bergetar, maka akan timbul tekanan negatif yang menyebabkan cairan tersedot kedalam ujung tubulus yang buntu, dengan melintasi membran pada ujung tubulus.  Akhirnya dalam saluran protonefridia akan berbentuk “urin” yang mempunyai konsentrasi osmotik lebih rendah dari pada cairan tubuh. Lanjut...
  • 18. METANEFRIDIA • Kadang-kadang hanya disebut sebagai nefridia saja, yaitu organ pengeluaran pada beberapa cacing annelida. • Memiliki lubang ke coelom bersilia dinamakan nefridiostom. • Berakhir pada lubang yang terbuka ke luar lingkungannya disebut nefridiopor. • Melakukan ultrafiltrasi, reabsorbsi dan sekresi. • Proses ultrafiltrasi, reabsorbsi, dan sekresi akan menghasilkan “urin” encer yang bersifat hipoosmotik terhadap cairan tubuhnya.
  • 19. Darah disaring lewat membran kapiler. Cairan yang terbentuk masuk ke rongga/ruang coelom Masuk ke metanefridia lewat nefridiostom. Urin yang hipoosmotik (kurang pekat) dibandingkan dengan cairan tubuhnya. Urin awal yang terbentuk bergerak sepanjang metanefridia. Komposisinya diubah selama berlangsung proses penyerapan dan sekresi. Bagan Mekanisme Organ Ekskretori Dengan Metanefridia Alur Bagan 5.2.2 : Mekanisme Organ Ekskretori Dengan Metenefridia
  • 20. Gambar. 5.2.5 : Irisan seekor cacing (annelida) menggambarkan susunan metanefridium. Pada setiap segmen dijumpai dua struktur demikian. Cairan masuk lewat nefridiostom sedang urin keluar nefridiopor.
  • 21. Alat-alat Ekskresi Pada Cacing Tanah  Memiliki alat pengeluaran berupa anus, kulit, dan nefridia.  Anus : mengeluarkan sisa-sisa makanan hasil proses pencernaan.  Kulit : melepaskan karbon dioksida sebagai hasil dari proses oksidasi  Nefridia : dalam pembuangan zat sisa metabolisme yang berbentuk cair.  Ujung pembuluh ini membesar membentuk gelembung yang membuka ke area luar melalui lubang - lubang kecil yang disebut nefridiofor.
  • 22. Gambar 5.2.6 : struktur tubuh cacing tanah
  • 23. Gambar 5.2.7 : organ ekskretori pada cacing (metanefridia )
  • 24. Cairan tubuh ditarik ke corong nefrostom masuk nefridia oleh gerakan otot dan gerakan silia. Saat cairan tubuh mengalir lewat celah panjang nefrida, bahan - bahan yang berguna seperti molekul makanan, air, dan ion akan diambil oleh sel - sel tertentu dari nefridia. Bahan-bahan tersebut selanjutnya akan menembus pembuluh kapiler dan disirkulasikan kembali. Zat sisa metabolisme berupa nitrogen dan sedikit air yang tersisa di dalam nefridia kadang diekskresikan keluar. Urin yang hipoosmotik (kurang pekat) dibandingkan dengan cairan tubuh (sumber/cairan tubuh tsb) Alur Bagan 5.2.3 : Mekanisme Organ Ekskretori pada cacing
  • 25. Letak Saluran Malpighi Kerja Saluran Malpigi Saluran Malpighi pada Belalang SUB BAB III Mekanisme Ekskresi Saluran Malpighi Kelenjar Hijau Pada Krustaceae
  • 26. Saluran Malpighi Saluran Malpighi Saluran Buntu Pada Rongga Yang Berisi Cairan Diantara Usus Tengah Dan Rektum. Merupakan Terletak Disebut Hemocoel Berakhir Alur Bagan 5.2.4 : saluran malpigi
  • 27. Letak Saluran Malpighi  Di dalam tubuh serangga yaitu pada saluran makanan di awal proktodeum.  Jumlah saluran organ ini beragam tergantung jenis serangganya, antara dua sampai lebih dari 250 dan umumnya berbelit (convoluted); jumlah saluran itu selalu kelipatan dua (berarti berpasangan).
  • 28. Gambar 5.2.8 : Susunan saluran malphigi pada serangga. K+ disekresikan ke saluran malpigi yang menarik air dan ion CL-. Urin awal dimodifikasi selama mengalir sepanjang saluran. Di rektum terjadi penyerapan kembali sejumlah besar air hingga menghasilkan urin yang pekat.
  • 29. KERJA SALURAN MALPIGI Dalam pembentukan urin terjadi transpor aktif K+ homocoel proses difusi ion Cl- akan mengikuti K+, Terjadi Dari Menuju ke lumen saluran malpighi Akibatnya Melalui Maka ion Na+ dan senyawa buangan yang mengandung nitrogen dan asam amino terjadi peningkatan konsentrasi osmotis air juga akan masuk ke lumen senyawa lain yang ikut bergerak Karena Diikuti Yaitu -------------------- -------- Urin mengalir masuk ke usus tengah selama mengalir, urine masih dapat termodifikasi urin ke rektum konsentrasi ion seperti K+ menurun secara drastis sampai 75%. disini komposisi urin berubah Dan Selanjutnya Dan Akhirnya Alur Bagan 5.2.5 : kerja saluran malpigi
  • 30. Senyawa nitrogen yang dibuang berada dalam bentuk asam urat Berarti hanya sedikit air yang turut terbuang keluar. Terjadi penyerapan air kembali Pengendapan asam urat Pada serangga yang kekeringan, Dikendalikan oleh hormon neuro sekretori dari otak. Jumlah air yang diserap kembeli di daerah rektum dapat lebih banyak lagi. Dan -------- Selanjutnya -------------------------- ------------------ Hormon neuro sekretori mengatur peningkatan atau penurunan jumlah penyerapan kembali air, tergantung pada tingkat kekeringannya. Alur Bagan 5.2.6 : kerja saluran malpigi
  • 31. SOLUTE REABSORPTION Penyerapan Kembali Bahan Terlarut Sekresi bahan terlarut ke tubuh malpighi Gambar 5.2.9 : Tubuh Malpigi Pada Athropoda
  • 32. Gambar 5.2.10 : Penampang malpigi bagian belakang
  • 33. Transpor aktif K+ dari Homocoel ke lumen saluran malpighi ion CL- akan mengikuti K+ Proses difusi Pembentukan urin Air Masuk ke lumen Peningkatan Konsentrasi Osmotis Urin Mengalir dan Masuk ke usus tengah Mengikuti gerakan ini ion NA+ dan beberapa senyawa buangan yang mengandung nitrogen asam amino Didaerah rektum sebelum di keluarkan terjadi penurunan Konsenterasi ion seperti K+ secara drastis mencapai 75%. Urin keluar dan terjadi Penyerapan air kembali Serta pengendapan asam Urat alur Bagan 5.2.7 : Mekanisme Organ Ekskretori Dengan Saluran Malpighi
  • 34. • Krustacea memiliki organ ekskretori yang disebut kelenjer hijau atau kelenjar antena yang terletak diadaerah kepala. • Kelenjer hijau terdiri dari kantung buntu dinamakan kantung akhir, di hubungkan dengan saluran bernama saluran nefridia, dan berakhir di kantung kemih ( bladder). • Jalan keluar dari kantung kemih lewat lubang ekskretori terletak dekat dasar antena. • Kantung akhir dikelilingi cairan coelom, urin awal didalam kelenjar terbentuk dari cairan coelom yang tersaring. • Pada semua struktur organ eksretori, komposisi urin awal serupa dengan cairan tubuh yang merupakan cairan asal dari urin KALENJER HIJAU PADA KRUSTACEAE
  • 35. Gambar 5.2.11 : Letak dan susunan kalenjer hijau
  • 36. KALENJER HIJAU Gambar 5.2.12 : Letak dan susunan kalenjer hijau
  • 37. Nefron Vetebrata  Organ ekskretori utama pada vetebrata adalah ginjal, unit yang berfungsi disebut nevron.  Ciri ginjal mamalia terdiri atas jutaan nevron.  Nevron berfungsi dalam sekreton kecuali pada beberapa ikan teleostei.  Misalnya, nevron pada hewan yang hidup digurun sangat teradaptasi  untuk menyimpan air, sedangkan ikan air tawar teradaptasi untuk mengeluarkan air sebanyak-banyaknya.
  • 38. Gambar 5.2.13 : penampang nefron pada ginjal
  • 39. gambar 5.2.14 : Komponen dasar nefron mamalia. Filtrasi darah terjadi dibadan malpighi (glomerulus dan kapsul boumen). Komposisi filtrat urin yang dihasilkan disini Akan berubah daat melewati tubul renal sebelum diekskresikan.
  • 40.  Fungsi utama nefron adalah dalam penyaringan senyawa sangat halus(ultra filtrasi), sekresi dan penyerapan kembali.  Filtrasi terjadi pada badan malpighi, yang terjadi dari jalinan kapiler yaitu glomerulus dan ujung saluran renal yang berbentuk mangkok dinamakan kapsula bowman.  Setelah melalui filtrasi ultra terbentuk urin awal yang serupa benar dengan plasma tetapi tanpa protein (nefron beberapa ikan tidak menggunakan filtrasi ultra untuk memproduksi urin awal).
  • 41. GLOMERULUS  Glomerulus adalah filter utama dari nefron dan terletak dalam Bowman's capsule.  Glomerulus dan seluruh Bowman's capsule membentuk renal corpuscle, unit filtrasi dasar dari ginjal.  Dari Bowman capsule, keluar pembuluh sempit, disebut proximal convoluted tubule.  Tubule ini berkelok-kelok sampai berakhir pada saluran pengumpul yang menyalurkan urin ke renal pelvis.
  • 42. Gambar 5.2.15 : penampang glomerulus
  • 43. Proses Pembentukkan Urine Urine Terbentuk Proses Penyaringan Darah Di Ginjal Pembuluh Nadi Ginjal Zat-zat Yang Terdapat Dalam Darah Merembes Keluar Melalui Melewati Ketika Berada Di Dalam Membrane Glomerulus Maka Masuk Kedalam Kapsul Bowman Menjadi Urine Primer. Kemudian Dan Alur Bagan 5.2.8 : proses pembentukan urin ( filtrasi)
  • 44. Urine Primer Kapsul Bowman Mengalir Zat-zat Yang Masih Berguna, Misalnya Gula, Akan Diserap Kembali Dari Melalui Saluran-saluran Halus (Tubulus Kontrotokus Proksimal). Disini Darah Pembuluh Darah Yang Mengelilingi Saluran Tersebut Oleh Melalui Sehingga Terbentuk Urine Sekunder. Alur Bagan 5.2.9 : proses pembentukan urin (reabsorsi)
  • 45. Urine Sekunder Yang Terbentuk Masuk Tubulus Kontrotokus Distal Mengalami Penambahan Zat Sisa Metabolisme Akhirnya Terbentuklah Urine Sesungguhnya Kemudian Maupun Zat Yang Tidak Mampu Disimpan Dan Dialirkan Ke Kandung Kemih Melalui Ureter Kemudian Melalui Dan Alur Bagan 5.2.10 : proses pembentukan urin (augmentasi)
  • 46. Filtrasi AugmentasiReabsorsi glomerulus Lengkung henle venula H2O Asam amino Glukosa Kapsula bawman Gambar 5.2.16 : bagian-bagian ginjal
  • 47.  Beberapa ikan hidup perairan sangat dingin (artik).  Salah satu cara untuk mencegah agar cairan tubuhnya tidak membeku adalah dengan penambahan molekul anti beku kedarahnya hingga dapat menurunkan titik beku darah.  Senyawa anti beku ini merupakan senyawa glikoprotein  Bila nefron ikan jenis ini melakukan filtrasi ultara maka  Molekul glikoprotein tersebut akan terbawa ke urin (dapat melewti saringan)..
  • 48. Gambar 5.2.17 : hewan-hewan yang hidup pada suhu dingin ( kutup)
  • 49. Saluran renal merupakan tempat penyerapan kembali dan sekresi senyawa yang masuk dan keluar dari urin. Pda ikan saluran renal dibagi menjadi dua daerah: a. bagian proksimal b. dan bagian distal. ikan air tawar menghasilkan volume besar (10 x lebih besar dari pada volume yang diproduksi oleh ikan laut) urin yang hipoosmotik. Urin ikan air tawar mencapai 20 x lebih encer dari pada urin yang dihasilkan oleh ikan laut.
  • 50. Gambar 5.2.18 : Tekanan Cairan Yang Berperan Pada Nefron Mamalia
  • 51. Tekanan cairan yang berperan pada nefron mamalia. Secara keseluruhan Bp >Op + TFp hingga plasma darah mengalir dari kapiler glomerulus ke kapsul bowman, pada saat itu terjadi filtrasi ket : Op : tekanan osmotis dari koloid plasma darah Bp : tekanan darah pada kapiler glomerulus TFp : tekanan cairan di dalam kapsul bowman Burung dan mamalia mampu menghasilkan urin yang lebih banyak dari daripada darah.mamalia menghasilkan urin yang lima kali lebih pekat daripada darah,karena nefron mamalia memiliki lengkung henle(loop of henle)
  • 52. Gambar 5.2.19 : komponen dasar mamalia dan alur aliran darah dalam ginjal
  • 53. Darah yang belum disaring Darah bersih Air kemih yang akan masuk ke kandung kemih Glomerulus Nefron Tubul Gambar 5.2.20 : alur aliran darah membentuk urin
  • 54. Gambar 5.2.21 : mekanisme arus berlawanan yangberulang pada ginjal
  • 55. • Nacl dipompa keluar (transpor aktif )dari cabang lengkung ini yang menaik. • Air tidak dapat mengikuti gerakan NaCl keluar karena bagian lengkung ini tidak permeabel bagi air. • NaCl yang berada di cairan jaringan ini selanjutnya bergerak ke arah dan masuk kebagian lengkung henle yang menurun secara difusi pasif Nacl terbawa lagi ke bagian lengkung henle yg menaik dan di pompa keluar lagi. • Hal ini menyebabkan terjadinya gradien konsentrasi. • Kepekatan filtrat yang masuk ke saluran pengumpul lebih rendah dibandingkan yang baru maasuk lengkung henle. • Karena konsentrasi bahari terlarut ciran tubuh lebih pekat dari pada filtrat, maka air akan meninggalkan saluran pengumpul hingga urin lebih pekat dengan volume kecil. Keterangan
  • 56. Hormon Yang Berperan Dalam Pengaturan Urine  Hormon antidiuretik (ADH) berfungsi mengatur kadar air dalam tubuh melalui pembentukan urin dan mencegah pengeluaran urin yang terlalu banyak.  Bila hormon ini tidak ada, mamalia akan menghasilkan sejumlah besar urin yang encer.
  • 57. Mekanisme ekresi ekresi nitrogen Metabolisme yang DIhasilkan Reaksi De-aminase 3 cara hewan yang menanggulangi amoniak Ekresi amoniak Dampak ekresi amoniak Ekresi senyawa nitrogen SUB BAB IV
  • 58.  Metabolisme karbohidrat dan lemak merupakan dua komponen nutrisi utama pada hewan menghasilkan CO2 dan air sebagai produk “ buangan “.  CO2 di keluarkan pada saat ekhalasi ( menghembuskan napas ) dari paru – paru sedangkan air di keluarkan oleh organ eksretori. Ekskresi Nitrogen
  • 59. Lanjut...  Metabolisme di dalam nitrogen menghasilkan terutama protein dan asam inti yang sedikit.  Asam amino di ubah menjadi suatu senyawa di metabolisme menjadi glukosa, metabolisme ini di katakan sebagai reaksi de- aminasi, yang menghasilkan Amoniak.
  • 60. • Reaksi de- aminasi terjadi melalui reaksi trans de- aminasi, satu asam amino di ubah menjadi asam amino lain kemudian di deaminasi menjadi amoniak. R – C – COOH + H2O R – C – COOH + NH3 H NH2 ( Asam Amino ) o ( Asam Keto ) Lanjut...
  • 61. Bila asam inti ( purin ata pirimidin ) di pecah menghasilkan amoniak. Hewan harus bisa menghadapi amoniak ( senyawa toksik ) yang baru terbentuk tersebut. Cara hewan menanggulangi amoniak yaitu : Lanjut... 1. Mengeksresikan secara utuh ( tidak di ubah ) 2. Mengubahnya terlebih dahulu ke urea sebelum di eksresikan 3. Mengubahnya ke asam urat sebelum di eksresikan.
  • 62.  Bahan buangan nitrogen dikeluarkan lewat usus, kemudian keluar bersama feses melalui anus.  Pada invertebrata: Sebagian besar sisa nitrogen tidak masuk dalam saluran ekskresi. Sisa nitrogen lewat dari sel ke sistem pencernaan dan diekskresikan lewat mulut. Contoh Hewan Yg Mengeluarkan Eksresi Nitrogen
  • 63. Gambar 5.2.22 : contoh-contoh organ ekskretori pada hewan (a) tabung malpigi pada serangga , (b) pembuluh malpigi pada serangga , (c) sel api pada cacing (a) (c) (b)
  • 64.  Hewan yang mengeksresikan amoniak dalam bentuk utuh di sebut Amonotelik.  Amoniak merupakan senyawa toksik sehingga tidak boleh menumpuk di dalam tubuh hewan.  Apabila 10 ppm amoniak terdapat pada burung akan menimbulkan iritasi pada saluran pernapasan.  Jika di dalam tubuh hewan terdapat 5 mM amoniak sudah dapat memenuhi toksik sebagian besar hewan. Eksresi Amoniak
  • 65. NH3 + H2O NH⁺ + OH¯ Dampaknya pada hewan yaitu : 1. Bisa mengubah PH di dalam sel 2. Fungsi enzim akan berubah 3. fungsi mitokondria akan berubah karena terjadi gangguan terhadap produksi proton yangt di perlukan untuk oksidasi fosporilasi dan produksi ATP. Amoniak larut di dalam air dengan reaksi. (Amoniak) Lanjut...
  • 66. • Eksresi senyawa nitrogen yang berbentuk amoniak pada hewan akuatik akan di cegah karena senyawa ini sangat larut di dalam air dan tidak ada kesulitan untuk melewati membran biologis. • Kenyataannya senyawa ini di lepaskan ke air untuk mengurangi dampak racun. Lanjut...
  • 67. CONTOH • Ikan yang hidup di air tawar mengekskresikan ammonia dan aktif menyerap oksigen melalui insang, serta mengeluarkan urin dalam jumlah yang besar. • Sebaliknya, ikan yang hidup dilaut akan mengekskresikan ammonia melalui urin yang jumlahnya sedikit.
  • 68. Gambar 5.2.23 : mekanisme ekskresi pada ikan
  • 69.  Cairan dalam rongga tubuh cacing tanah mengandung substansi dan zat sisa.  Zat sisa ada dua bentuk, yaitu amonia dan zat lain yang kurang toksik, yaitu ureum.  karena lingkungan yang lembab, anelida mendifusikan sisa amonianya di dalam tanah tetapi ureum diekskresikan lewat sistem ekskresi.  Hewan invertebrata akuatik mengeksresikan amoniak lewat permukaan tubuhnya yang berlekatan dengan air.  Pada ikan amoniak di lepaskan dengan cara difusi lewat insang.
  • 70. Mekanisme Ekskresi Pola Lingkungan Dalam Ekskresi Nitrogen Eksresi Urea Ekskresi Asam Urat Siklus Kreb Dalam Pembentukan Urea Kandungan Normal Asam Urat Pada Manusia SUB BAB V
  • 71. • Ekskresi : Proses pengeluaran zat sisa metabolisme tubuh, (seperti CO2, H2O, NH3, zat warna empedu dan asam urat). • Ekskresi Urea : Hasil ekskresi yang dibuat oleh hati ketika terjadi pembongkaran protein . (Racun NH3 menjadi Urea), • Ekskresi Urea : Senyawa buangan Nitrogen utama pada hewan Terestial • Diproduksi : Vetebrata dan Invertebrata Ekskresi Urea
  • 72. Siklus Kreb Dalam Pembentukan Urea Lokasi enzim yang berperan dapat bervariasi Mitokondria , Sitoplasma
  • 73.  Pada beberapa ikan (hiu dan raya), Urea yang terbentuk tidak diekskresikan melainkan diserap lagi untuk ikut masuk kesistem peredaran, dan ikut dalam pembentukan osmolaritas darah.  Urea tidak harus dibuang karena diperlukan dalam pengaturan kosentrasi osmosis darahnya, agar bisa tetap bertahan hidup.
  • 74. • Merupakan produk akhir dalam membuang senyawa yang mengandung nitrogen (serangga burung dan reptil) Urikotelik. • Asam urat ditemukan pada hasil ekskresi urin hewan . • Asam urat merupakan kristal putih, tidak berbau dan berasa, mengalami dekomposisi, • Asam urat Sukar larut dalam air, tetapi dapat larut dalam gliserin dan alkali. EKSKRESI ASAM URAT
  • 75. Pada dasarya Amoniak diubah menjadi asam glutamat & kemudian diubah lagi menjadi asam urat Lanjut...
  • 76. Gambar 5.2.24 : Bila terjadi penyimpangan dalam proses ini, maka yang terjadi asam urat akan menumpuk, hal ini biasanya terjadi pada orang yang berusia 40+ atau manula.
  • 77. kadar asam urat normal untuk wanita berkisar 2,4 - 5,7 mg/dl kadar asam urat normal untuk pria berkisar 3,4 – 7,0 mg/dl. Kandungan normal natrium urat di dalam serum kurang dari 7 mg/dl (Martin et.al., 1984). Berdasarkan penelitian laboratorium klinis, Kandungan Normal Asam Urat Pada Manusia Jika kadar asam urat serum melebihi standar di atas maka disebut hiperurisemia, atau kekurangan (hipourisemia)
  • 78. Gambar 5.2.25 : akibat kelebihan asam urat pada manusia
  • 79.  Pola dalam eksresi nitrogen berkaitan/tergantung dengan habitat hewan itu sendiri.  Hewan aqutik dapat dengan mudah melepaskan amoniak kelingkungan, (melepaskan senyawa yang sangat toksik ).  Sebaliknya hewan darat (yang hidup dilingkungan yang tidak selalu tersedia air) akan mengekresikan asam urat ; membuang kelebihan N dan pada saat itu menyimpan air. Pola Lingkungan dalam Ekskresi Nitrogen
  • 80.  Realitayna hewan/manusia biasanya memproduksi lebih dari satu jenis buangan nitrogen  Suatu spesies juvenil amfibia (kecebong/berudu) dapat juga mengeluarkan N yang berlainan.  Akuatiknya mengekresikan amoniak sedangkan dewasanya (semi darat) mengekresikan Urea. Lanjut...