Dokumen tersebut membahas tentang mekanisme ekskresi pada hewan. Secara umum dijelaskan bahwa organ ekskretori seperti vakuola denyut, nefridia, saluran Malpighi dan nefron berperan dalam mengeluarkan hasil samping metabolisme seperti senyawa nitrogen. Dibahas pula struktur dan fungsi masing-masing organ tersebut serta mekanisme kerjanya seperti osmosis, ultrafiltrasi, dan reabsorpsi.
sistem endokrin pada hewan invertebrata dan vertebrata
Sistem Endokrin pada Hewan
Sistem endokrin disebut juga sistem kelenjar buntu, yaitu kelenjar yang tidak mempunyai saluran khusus untuk mengeluarkan sekretnya. Sekret dari kelenjar endokrin disebut hormon. Hormon berasal dari kata hormaein yang artinya “membangkitkan”. Hormon berperan dalam mengatur berbagai aktivitas dalam tubuh hewan, antara lain aktivitas pertumbuhan, reproduksi, osmoregulasi, pencernaan, dan integrasi serta koordinasi tubuh.
Ciri-ciri hormon:
1. Hormon diproduksi dan disekresikan ke dalam darah oleh sel kelenjar endokrin dalam jumlah yang sangat kecil.
2. Hormon diangkut oleh darah menuju sel (jaringan target).
3. Hormon mengadakan interaksi dengan reseptor khusus yang terdapat di sel target.
4. Hormon mempunyai pengaruh menngaktifkan enzim khusus.
5. Hormon mempunyai pengaruh tidak hanya terhadap satu sel target, tapi juga dapat mempengaruhi beberapa sel target yang berlainan.
Kelompok 6 Kimia B (Southern Blotting dan Northern Blotting)Fathmasari
Blot/Blotting adalah Teknik memindahkan atau mentransfer DNA, RNA, atau protein ke suatu lembaran tipis atau matriks membran. Teknik ini berupa lanjutan dari penggunaan elektroforesis gel.
sistem endokrin pada hewan invertebrata dan vertebrata
Sistem Endokrin pada Hewan
Sistem endokrin disebut juga sistem kelenjar buntu, yaitu kelenjar yang tidak mempunyai saluran khusus untuk mengeluarkan sekretnya. Sekret dari kelenjar endokrin disebut hormon. Hormon berasal dari kata hormaein yang artinya “membangkitkan”. Hormon berperan dalam mengatur berbagai aktivitas dalam tubuh hewan, antara lain aktivitas pertumbuhan, reproduksi, osmoregulasi, pencernaan, dan integrasi serta koordinasi tubuh.
Ciri-ciri hormon:
1. Hormon diproduksi dan disekresikan ke dalam darah oleh sel kelenjar endokrin dalam jumlah yang sangat kecil.
2. Hormon diangkut oleh darah menuju sel (jaringan target).
3. Hormon mengadakan interaksi dengan reseptor khusus yang terdapat di sel target.
4. Hormon mempunyai pengaruh menngaktifkan enzim khusus.
5. Hormon mempunyai pengaruh tidak hanya terhadap satu sel target, tapi juga dapat mempengaruhi beberapa sel target yang berlainan.
Kelompok 6 Kimia B (Southern Blotting dan Northern Blotting)Fathmasari
Blot/Blotting adalah Teknik memindahkan atau mentransfer DNA, RNA, atau protein ke suatu lembaran tipis atau matriks membran. Teknik ini berupa lanjutan dari penggunaan elektroforesis gel.
Ini adalah tentang gen ganda dan alel ganda. gen ganda dan alel ganda adalag dua hal yang berbeda. kamu bisa membuka dan membaca file ini untuk tahu lebih banyak tentang materi ini.
Burung atau unggas adalah anggota kelompok hewan bertulang belakang yang memiliki bulu dan sayap. Fosil tertua burung ditemukan di Jerman dan dikenal sebagai Archaeopteryx
BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA Kelompok molluscaFauzan Ardana
BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA
Reptil adalah sebuah kelompok hewan vertebrata yang berdarah dingin dan memiliki sisik yang menutupi tubuhnya. Reptilia adalah tetrapoda dan menelurkan telur yang embrionya diselubungi oleh membran amniotik
Osteichthyes atau disebut juga Ikan bertulang sejati adalah kelas dari anggota hewan bertulang belakang yang merupakan subfilum dari Pisces. Osteichthyes berasal dari bahasa Yunani, yaitu osteon yang berati tulang dan ichthyes yang berarti ikan
Laporan Praktikum PEMBELAHAN SEL || Biologi Tanamanshafirasalsa11
Laporan ini ditujukan kepada kamu yang malas membuat laporan praktikum, but sebaiknya jangan copas semua, karena yang dikhawatirkan disuruh untuk membuat laporan lagi, SEMANGAT pejuang laprak!
Ini adalah tentang gen ganda dan alel ganda. gen ganda dan alel ganda adalag dua hal yang berbeda. kamu bisa membuka dan membaca file ini untuk tahu lebih banyak tentang materi ini.
Burung atau unggas adalah anggota kelompok hewan bertulang belakang yang memiliki bulu dan sayap. Fosil tertua burung ditemukan di Jerman dan dikenal sebagai Archaeopteryx
BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA Kelompok molluscaFauzan Ardana
BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA
Reptil adalah sebuah kelompok hewan vertebrata yang berdarah dingin dan memiliki sisik yang menutupi tubuhnya. Reptilia adalah tetrapoda dan menelurkan telur yang embrionya diselubungi oleh membran amniotik
Osteichthyes atau disebut juga Ikan bertulang sejati adalah kelas dari anggota hewan bertulang belakang yang merupakan subfilum dari Pisces. Osteichthyes berasal dari bahasa Yunani, yaitu osteon yang berati tulang dan ichthyes yang berarti ikan
Laporan Praktikum PEMBELAHAN SEL || Biologi Tanamanshafirasalsa11
Laporan ini ditujukan kepada kamu yang malas membuat laporan praktikum, but sebaiknya jangan copas semua, karena yang dikhawatirkan disuruh untuk membuat laporan lagi, SEMANGAT pejuang laprak!
Materi IPA kls 9 SMP tentang sistem ekskresi pada manusia yang diberikan secara ringkas dalam bentuk power point untuk membantu guru dalam proses pembelajaran serta beberapa soal yang terkait dengan materi.
Tugas ini disusun untuk memenuhi salah satu Mata Kuliah Biologi Dasar Prodi Pend. Matematika FKIP Universitas Singaperbangsa Karawang
Panggita Inoprasetyo
Perubahan lingkungan merupakan perubahan yang terjadi pada segala faktor biotik dan abiotik yang ada di sekitar kita. Faktor biotik adalah semua komponen makhluk hidup yang ada di sekitar kita termasuk manusia, sedangkan abiotik adalah komponen tidak hidup dari suatu ekosistem. Contohnya tanah, air, cuaca, dan suhu. Banjir, lahar panas, gunung meletus, gempa, dan tsunami adalah contoh perubahan lingkungan alam akibat faktor alam. Sementara penyebab perubahan lingkungan alam karena faktor manusia yang dapat menyebabkan perubahan pada lingkungan alam. Terjadinya perubahan lingkungan alam dapat menyebabkan terjadinya perubahan sosial dalam masyarakat. Hal tersebut dikarenakan manusia akan beradaptasi dengan adanya perubahan kondisi fisik atau lingkungan di sekitarnya dengan tujuan untuk mempertahankan eksistensi mereka.
GENERASI YANG RUSAK, SALAH TUJUAN, DAN KEHILANGAN ARAH ADALAH GENERASI YANG TIDAK TAHU ATAU LUPA DENGAN SEJARAH. SEJARAH ADALAH BAGIAN DARI KEMERDKAAN DALAM BERFIKIR .
AGAR SEBUAR PROGRAM DAPAT BERJALAN ATAU DIJALANKAN DENGAN BAIK, SISTEMATI DAN TERSTRUKTUR, MAKA HARUS ADA VISI / TUJUAN YANG JELAS. JIKA TIDAK ADA MAKA PROGRAM ITU TIDAK AAN BERJALAN SESUAI DENGAN TUJUAN YANG DIHARAPKAN.
IDENTITAS ADALAH BAGIAN LEGALITAS YANG HARUS DILENGKAPI DALAM SEBUAH PROGRAM AGAR ADA KEJELASAN SIAPA YANG BERTANGGUANG JAWAB ATAU YANG MENGKOORDINIR BERJALANNYA SUATU PROGRAM.
Ini adalah ringkasan materi Biologi tentang mater ini. ini dibuat untuk mempermudah adik-adik dalam belajar, karena banyak sekali buku atau referensi yang dipakai akan membuat kita bingung harus membaca yang mana. apalagi dalam menghadapi UN dan USBN yang sudah didepan mata, kita harus membuat trik dan strategi yang cepat dan tepat dalam mengulang materi yang sudah lalu agar gampang untuk diingat dan dicerna. semoga bermanfaat, sehat dan sukses selalu.
Ini adalah ringkasan materi Biologi tentang mater ini. ini dibuat untuk mempermudah adik-adik dalam belajar, karena banyak sekali buku atau referensi yang dipakai akan membuat kita bingung harus membaca yang mana. apalagi dalam menghadapi UN dan USBN yang sudah didepan mata, kita harus membuat trik dan strategi yang cepat dan tepat dalam mengulang materi yang sudah lalu agar gampang untuk diingat dan dicerna. semoga bermanfaat, sehat dan sukses selalu.
Ini adalah ringkasan materi Biologi tentang mater ini. ini dibuat untuk mempermudah adik-adik dalam belajar, karena banyak sekali buku atau referensi yang dipakai akan membuat kita bingung harus membaca yang mana. apalagi dalam menghadapi UN dan USBN yang sudah didepan mata, kita harus membuat trik dan strategi yang cepat dan tepat dalam mengulang materi yang sudah lalu agar gampang untuk diingat dan dicerna. semoga bermanfaat, sehat dan sukses selalu.
Ini adalah ringkasan materi Biologi tentang mater ini. ini dibuat untuk mempermudah adik-adik dalam belajar, karena banyak sekali buku atau referensi yang dipakai akan membuat kita bingung harus membaca yang mana. apalagi dalam menghadapi UN dan USBN yang sudah didepan mata, kita harus membuat trik dan strategi yang cepat dan tepat dalam mengulang materi yang sudah lalu agar gampang untuk diingat dan dicerna. semoga bermanfaat, sehat dan sukses selalu.
Apakah program Sekolah Alkitab Liburan ada di gereja Anda? Perlukah diprogramkan? Jika sudah ada, apa-apa saja yang perlu dipertimbangkan lagi? Pak Igrea Siswanto dari organisasi Life Kids Indonesia membagikannya untuk kita semua.
Informasi lebih lanjut: 0821-3313-3315 (MLC)
#SABDAYLSA #SABDAEvent #ylsa #yayasanlembagasabda #SABDAAlkitab #Alkitab #SABDAMLC #ministrylearningcenter #digital #sekolahAlkitabliburan #gereja #SAL
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
2. Deskripsi Materi
Permeabilitar pelindung tubuh dan organ atau jaringan organ tubuh tertentu
sangat berperan dalam usaha pengaturan bahan dan air. Proses intinya
adalah osmosis dan ditambah dengan mekanisme transper aktif senyawa
dan iyon melewati membran sel. Proses tersebut berlangsung pada organ
ekskretori dan organ pembantu khusus lainnya. Organ ekskretori tertentu
akan menghasilkan jenis senyawa nitrogen tertentu yang harus dibuang,
hewan sering dikelompokkan berdasarkan senyawa buangan ini. Organ-
organ ekskretori yang berperan adalah vakoala denyut, protonefridia,
metanefridia, saluran malpigi, kelenjar hijau, dan nefron vertebrata.
Sedangkan senyawa yang dibuang adalah nitrogen, amoniak, urea, dan
asam urat.
3. Tujuan
Setelah mempelajari materi ini mahasiswa diharapkan dapat :
1. Menjelaskan struktur umum organ-organ ekskretori
2. Menjelaskan fungsi masing-masing organ ekskretori
3. Menjelaskan mekanisme kerja masing-masing organ ekskretori
4. Menjelaskan mekanisme ekskresi nitrogen
5. Menjelaskan mekanisme ekskresi amoniak
6. Menjelaskan mekanisme ekskresi urea
7. Menjelaskan mekanisme ekskresi asam urat
8. Menjelaskan pola lingkungan dalam ekskresi nitrogen.
5. Kebutuhan Akan Organ Ekskretori
Organ Ekskretori berperan pada pengeluaran hasil samping (senyawa
buangan) metabolisme.
Misalnya hasil pemecahan senyawa yang mengandung Nitrogen.
Pada manusia diperlukan juga mekanisme pembuangan senyawa
eksigen.
(senyawa yang terkandung pada obat-obatan).
6. Fungsi
1. Mempertahankan bahan terlarut yang sesuai bagi kebutuhannya.
2. Mempertahankan volume tubuh (kandungan cairan).
3. Membuang hasil akhir metabolisme.
4. Membuang bahan-bahan asing/produk metabolisme.
7. Tipe Organ Ekskretori
Organ Eksretori diklasifikasikan menjadi dua kelompok
utama yaitu:
Umum:
Memiliki struktur menyerupai
Vakuola denyut.
Tipe bersaluran: organ
Nefridia,saluran Malpighi,
Nefron.
Khusus:
Kelenjar Garam(pada insang
dan kelenjar rektum)
Insang dan hati pada Vertebrata
8. Struktur Umum Organ Ekskretori
1. Vakuola denyut:
Merupakan organ eksretori coelenterata dan protozoa.
Tidak sama dengan organ eksretori ginjal.
Contoh vakuola denyut yang baik dapat dijumpai pada protozoa air
tawar.
Jarang dijumpai pada spesies yang hidupnya di laut.
Masuknya air ke dalam organ ini karena terjadinya osmotis terus-
menerus
9. Vakuola Denyut
Organel Berbentuk
Bulat
Tempat Masuknya
Air.
Air Dikeluarkan Ke
Sekelilingnya
Akan Melekat Pada
Membran.
Yaitu
Merupakan
Jika
Terisi cairan dari
dalam sel,
Maka
Selanjutnya
Jika
Maka
Laju masuknya air
--------------------------
Bergantung Pada Kosentrasi
Osmotis Di Sekelilingnya
(Influx Air.)
Kosentrasi Osmotis Cairan Di
Luar Protozoa Menurun
Laju Masuknya Air Akan
Meningkat
Alur bagan 5.2.1 : vakoala denyut
10. Gambar 5.2.1 : Vakuola kontraktil pada Amoeba proteus tertutup suatu
membran dan dikelilingi lapisan yang terdiri dari gelembung-gelembung kecil
yang berisi cairan yang akan dituangkan ke vakuola. Di sekeliling luarnya
terdapat mitochondria yang di duga menyediakan energi untuk proses sekresi.
13. Merupakan struktur ekskretori yang memiliki saluran buntu, tidak
berhubungan dengan coelom.
Sel yang membentuk ujung saluran buntu, bersilia. Bila terdapat satu silia
disebut “selonosit”, bila mengandung beberapa silia disebut sel api (frame
cell).
PROTONEFRIDIA
16. Penyaringan terjadi ketika cairan mengalir lewat membran sel.
Hanya molekul yang kecil yang bisa melewati saringan. Proses ini disebut
sebagai penyaringan ultra (ultrafiltration).
Urin yang akhirnya terbentuk didalam protonefridia memiliki konsentrasi
osmosis berbeda dari cairan tubuh asalnya, biasanya lebih encer dari pada
cairan tubuh.
Hal ini menunjukan bahwa protonefridia turut berperan penyerapan
kembali senyawa secara aktif yang akhirnya menghasilkan urin yang
dieksresikan.
Penjelasan
17. Penyerapan kembali dan sekresi mengubah komposisi akhir urin yang
menjadikan berbeda dari cairan yang baru melewati penyaringan ultra.
Protonefridia bekerja menggunakan prinsip tekanan negative.
Pada saat silia yang terdapat dalam tubulus tertutup bergetar, maka akan
timbul tekanan negatif yang menyebabkan cairan tersedot kedalam ujung
tubulus yang buntu, dengan melintasi membran pada ujung tubulus.
Akhirnya dalam saluran protonefridia akan berbentuk “urin” yang
mempunyai konsentrasi osmotik lebih rendah dari pada cairan tubuh.
Lanjut...
18. METANEFRIDIA
• Kadang-kadang hanya disebut sebagai nefridia saja, yaitu organ pengeluaran
pada beberapa cacing annelida.
• Memiliki lubang ke coelom bersilia dinamakan nefridiostom.
• Berakhir pada lubang yang terbuka ke luar lingkungannya disebut
nefridiopor.
• Melakukan ultrafiltrasi, reabsorbsi dan sekresi.
• Proses ultrafiltrasi, reabsorbsi, dan sekresi akan menghasilkan “urin” encer
yang bersifat hipoosmotik terhadap cairan tubuhnya.
19. Darah disaring lewat
membran kapiler.
Cairan yang terbentuk
masuk ke rongga/ruang
coelom
Masuk ke metanefridia
lewat nefridiostom.
Urin yang hipoosmotik
(kurang pekat) dibandingkan
dengan cairan tubuhnya.
Urin awal yang terbentuk bergerak sepanjang metanefridia.
Komposisinya diubah selama berlangsung proses
penyerapan dan sekresi.
Bagan Mekanisme Organ Ekskretori Dengan Metanefridia
Alur Bagan 5.2.2 : Mekanisme Organ Ekskretori Dengan Metenefridia
20. Gambar. 5.2.5 : Irisan seekor cacing (annelida) menggambarkan susunan
metanefridium. Pada setiap segmen dijumpai dua struktur demikian. Cairan masuk
lewat nefridiostom sedang urin keluar nefridiopor.
21. Alat-alat Ekskresi Pada Cacing Tanah
Memiliki alat pengeluaran berupa anus, kulit, dan nefridia.
Anus : mengeluarkan sisa-sisa makanan hasil proses pencernaan.
Kulit : melepaskan karbon dioksida sebagai hasil dari proses oksidasi
Nefridia : dalam pembuangan zat sisa metabolisme yang berbentuk cair.
Ujung pembuluh ini membesar membentuk gelembung yang membuka
ke area luar melalui lubang - lubang kecil yang disebut nefridiofor.
23. Gambar 5.2.7 : organ ekskretori pada cacing (metanefridia )
24. Cairan tubuh ditarik ke
corong nefrostom masuk
nefridia oleh gerakan otot dan
gerakan silia.
Saat cairan tubuh mengalir lewat
celah panjang nefrida, bahan -
bahan yang berguna seperti
molekul makanan, air, dan ion
akan diambil oleh sel - sel
tertentu dari nefridia.
Bahan-bahan tersebut
selanjutnya akan menembus
pembuluh kapiler dan
disirkulasikan kembali.
Zat sisa metabolisme
berupa nitrogen dan
sedikit air yang tersisa di
dalam nefridia kadang
diekskresikan keluar.
Urin yang hipoosmotik (kurang
pekat) dibandingkan dengan cairan
tubuh (sumber/cairan tubuh tsb)
Alur Bagan 5.2.3 : Mekanisme Organ Ekskretori pada cacing
26. Saluran Malpighi
Saluran Malpighi
Saluran Buntu
Pada Rongga Yang Berisi Cairan
Diantara Usus Tengah Dan Rektum.
Merupakan
Terletak
Disebut
Hemocoel
Berakhir
Alur Bagan 5.2.4 : saluran malpigi
27. Letak Saluran Malpighi
Di dalam tubuh serangga yaitu pada saluran makanan di awal
proktodeum.
Jumlah saluran organ ini beragam tergantung jenis serangganya, antara
dua sampai lebih dari 250 dan umumnya berbelit (convoluted); jumlah
saluran itu selalu kelipatan dua (berarti berpasangan).
28. Gambar 5.2.8 : Susunan saluran malphigi pada serangga. K+ disekresikan ke
saluran malpigi yang menarik air dan ion CL-. Urin awal dimodifikasi selama
mengalir sepanjang saluran. Di rektum terjadi penyerapan kembali sejumlah
besar air hingga menghasilkan urin yang pekat.
29. KERJA SALURAN MALPIGI
Dalam
pembentukan urin
terjadi transpor aktif
K+
homocoel
proses difusi
ion Cl- akan
mengikuti K+,
Terjadi
Dari
Menuju
ke lumen saluran
malpighi
Akibatnya
Melalui Maka
ion Na+ dan
senyawa buangan
yang mengandung
nitrogen dan asam
amino
terjadi peningkatan
konsentrasi osmotis
air juga akan masuk
ke lumen
senyawa lain yang
ikut bergerak
Karena
Diikuti
Yaitu
--------------------
--------
Urin mengalir
masuk ke usus
tengah
selama mengalir,
urine masih
dapat
termodifikasi
urin ke rektum
konsentrasi ion
seperti K+
menurun secara
drastis sampai
75%.
disini komposisi
urin berubah
Dan
Selanjutnya
Dan
Akhirnya
Alur Bagan 5.2.5 : kerja saluran malpigi
30. Senyawa nitrogen yang dibuang
berada dalam bentuk asam urat
Berarti hanya sedikit air yang turut
terbuang keluar.
Terjadi penyerapan air
kembali
Pengendapan asam urat
Pada serangga yang
kekeringan,
Dikendalikan
oleh hormon
neuro sekretori
dari otak.
Jumlah air yang diserap
kembeli di daerah
rektum dapat lebih
banyak lagi.
Dan
--------
Selanjutnya
--------------------------
------------------
Hormon neuro sekretori
mengatur peningkatan
atau penurunan jumlah
penyerapan kembali air,
tergantung pada tingkat
kekeringannya.
Alur Bagan 5.2.6 : kerja saluran malpigi
33. Transpor aktif K+ dari
Homocoel ke lumen saluran
malpighi
ion CL- akan
mengikuti K+
Proses difusi
Pembentukan urin
Air Masuk ke lumen
Peningkatan Konsentrasi Osmotis
Urin Mengalir dan
Masuk ke usus tengah
Mengikuti gerakan ini ion NA+ dan beberapa senyawa
buangan yang mengandung nitrogen asam amino
Didaerah rektum sebelum di keluarkan terjadi
penurunan Konsenterasi ion seperti K+ secara
drastis mencapai 75%.
Urin keluar dan terjadi Penyerapan air kembali
Serta pengendapan asam Urat
alur Bagan 5.2.7 : Mekanisme Organ Ekskretori Dengan Saluran Malpighi
34. • Krustacea memiliki organ ekskretori yang disebut kelenjer hijau atau
kelenjar antena yang terletak diadaerah kepala.
• Kelenjer hijau terdiri dari kantung buntu dinamakan kantung akhir, di
hubungkan dengan saluran bernama saluran nefridia, dan berakhir di
kantung kemih ( bladder).
• Jalan keluar dari kantung kemih lewat lubang ekskretori terletak dekat
dasar antena.
• Kantung akhir dikelilingi cairan coelom, urin awal didalam kelenjar
terbentuk dari cairan coelom yang tersaring.
• Pada semua struktur organ eksretori, komposisi urin awal serupa dengan
cairan tubuh yang merupakan cairan asal dari urin
KALENJER HIJAU PADA KRUSTACEAE
37. Nefron Vetebrata
Organ ekskretori utama pada vetebrata adalah ginjal, unit yang
berfungsi disebut nevron.
Ciri ginjal mamalia terdiri atas jutaan nevron.
Nevron berfungsi dalam sekreton kecuali pada beberapa ikan teleostei.
Misalnya, nevron pada hewan yang hidup digurun sangat teradaptasi
untuk menyimpan air, sedangkan ikan air tawar teradaptasi untuk
mengeluarkan air sebanyak-banyaknya.
39. gambar 5.2.14 : Komponen dasar nefron mamalia. Filtrasi darah terjadi dibadan
malpighi (glomerulus dan kapsul boumen). Komposisi filtrat urin yang dihasilkan disini
Akan berubah daat melewati tubul renal sebelum diekskresikan.
40. Fungsi utama nefron adalah dalam penyaringan senyawa sangat
halus(ultra filtrasi), sekresi dan penyerapan kembali.
Filtrasi terjadi pada badan malpighi, yang terjadi dari jalinan kapiler
yaitu glomerulus dan ujung saluran renal yang berbentuk mangkok
dinamakan kapsula bowman.
Setelah melalui filtrasi ultra terbentuk urin awal yang serupa benar
dengan plasma tetapi tanpa protein (nefron beberapa ikan tidak
menggunakan filtrasi ultra untuk memproduksi urin awal).
41. GLOMERULUS
Glomerulus adalah filter utama dari nefron dan terletak dalam
Bowman's capsule.
Glomerulus dan seluruh Bowman's capsule membentuk renal
corpuscle, unit filtrasi dasar dari ginjal.
Dari Bowman capsule, keluar pembuluh sempit, disebut proximal
convoluted tubule.
Tubule ini berkelok-kelok sampai berakhir pada saluran pengumpul
yang menyalurkan urin ke renal pelvis.
43. Proses Pembentukkan Urine
Urine Terbentuk
Proses Penyaringan Darah Di
Ginjal
Pembuluh Nadi Ginjal
Zat-zat Yang Terdapat Dalam Darah
Merembes Keluar
Melalui
Melewati
Ketika
Berada Di Dalam Membrane
Glomerulus
Maka
Masuk Kedalam Kapsul
Bowman
Menjadi Urine Primer.
Kemudian
Dan
Alur Bagan 5.2.8 : proses pembentukan urin ( filtrasi)
44. Urine Primer
Kapsul Bowman
Mengalir
Zat-zat Yang Masih Berguna,
Misalnya Gula, Akan Diserap
Kembali
Dari
Melalui
Saluran-saluran Halus (Tubulus
Kontrotokus Proksimal).
Disini
Darah
Pembuluh Darah Yang
Mengelilingi Saluran
Tersebut
Oleh
Melalui
Sehingga
Terbentuk Urine
Sekunder.
Alur Bagan 5.2.9 : proses pembentukan urin (reabsorsi)
45. Urine Sekunder Yang Terbentuk
Masuk Tubulus Kontrotokus Distal
Mengalami Penambahan Zat Sisa
Metabolisme
Akhirnya Terbentuklah Urine
Sesungguhnya
Kemudian
Maupun
Zat Yang Tidak Mampu Disimpan
Dan
Dialirkan Ke Kandung
Kemih
Melalui Ureter
Kemudian
Melalui
Dan
Alur Bagan 5.2.10 : proses pembentukan urin (augmentasi)
47. Beberapa ikan hidup perairan sangat dingin (artik).
Salah satu cara untuk mencegah agar cairan tubuhnya tidak membeku
adalah dengan penambahan molekul anti beku kedarahnya hingga dapat
menurunkan titik beku darah.
Senyawa anti beku ini merupakan senyawa glikoprotein
Bila nefron ikan jenis ini melakukan filtrasi ultara maka
Molekul glikoprotein tersebut akan terbawa ke urin (dapat melewti
saringan)..
48. Gambar 5.2.17 : hewan-hewan yang hidup pada suhu dingin ( kutup)
49. Saluran renal merupakan tempat penyerapan kembali dan sekresi senyawa
yang masuk dan keluar dari urin. Pda ikan saluran renal dibagi menjadi dua
daerah:
a. bagian proksimal
b. dan bagian distal.
ikan air tawar menghasilkan volume besar (10 x lebih besar dari pada
volume yang diproduksi oleh ikan laut) urin yang hipoosmotik.
Urin ikan air tawar mencapai 20 x lebih encer dari pada urin yang dihasilkan
oleh ikan laut.
50. Gambar 5.2.18 : Tekanan Cairan Yang Berperan Pada Nefron Mamalia
51. Tekanan cairan yang berperan pada nefron mamalia. Secara keseluruhan
Bp >Op + TFp
hingga plasma darah mengalir dari kapiler glomerulus ke kapsul bowman,
pada saat itu terjadi filtrasi
ket :
Op : tekanan osmotis dari koloid plasma darah
Bp : tekanan darah pada kapiler glomerulus
TFp : tekanan cairan di dalam kapsul bowman
Burung dan mamalia mampu menghasilkan urin yang lebih banyak dari
daripada darah.mamalia menghasilkan urin yang lima kali lebih pekat
daripada darah,karena nefron mamalia memiliki lengkung henle(loop of
henle)
52. Gambar 5.2.19 : komponen dasar mamalia dan alur aliran darah dalam ginjal
53. Darah yang
belum disaring
Darah bersih
Air kemih yang akan
masuk ke kandung
kemih
Glomerulus
Nefron
Tubul
Gambar 5.2.20 : alur aliran darah membentuk urin
54. Gambar 5.2.21 : mekanisme arus berlawanan yangberulang pada ginjal
55. • Nacl dipompa keluar (transpor aktif )dari cabang lengkung ini yang menaik.
• Air tidak dapat mengikuti gerakan NaCl keluar karena bagian lengkung ini
tidak permeabel bagi air.
• NaCl yang berada di cairan jaringan ini selanjutnya bergerak ke arah dan
masuk kebagian lengkung henle yang menurun secara difusi pasif Nacl
terbawa lagi ke bagian lengkung henle yg menaik dan di pompa keluar lagi.
• Hal ini menyebabkan terjadinya gradien konsentrasi.
• Kepekatan filtrat yang masuk ke saluran pengumpul lebih rendah
dibandingkan yang baru maasuk lengkung henle.
• Karena konsentrasi bahari terlarut ciran tubuh lebih pekat dari pada filtrat,
maka air akan meninggalkan saluran pengumpul hingga urin lebih pekat
dengan volume kecil.
Keterangan
56. Hormon Yang Berperan Dalam Pengaturan Urine
Hormon antidiuretik (ADH) berfungsi mengatur kadar air dalam tubuh
melalui pembentukan urin dan mencegah pengeluaran urin yang terlalu
banyak.
Bila hormon ini tidak ada, mamalia akan menghasilkan sejumlah besar
urin yang encer.
57. Mekanisme ekresi
ekresi nitrogen
Metabolisme yang
DIhasilkan
Reaksi De-aminase
3 cara hewan yang
menanggulangi
amoniak
Ekresi amoniak
Dampak ekresi
amoniak
Ekresi senyawa
nitrogen
SUB BAB IV
58. Metabolisme karbohidrat dan lemak merupakan dua komponen nutrisi
utama pada hewan menghasilkan CO2 dan air sebagai produk “
buangan “.
CO2 di keluarkan pada saat ekhalasi ( menghembuskan napas ) dari
paru – paru sedangkan air di keluarkan oleh organ eksretori.
Ekskresi Nitrogen
59. Lanjut...
Metabolisme di dalam nitrogen menghasilkan terutama protein dan asam
inti yang sedikit.
Asam amino di ubah menjadi suatu senyawa di metabolisme menjadi
glukosa, metabolisme ini di katakan sebagai reaksi de- aminasi, yang
menghasilkan Amoniak.
60. • Reaksi de- aminasi terjadi melalui reaksi trans de- aminasi, satu asam
amino di ubah menjadi asam amino lain kemudian di deaminasi
menjadi amoniak.
R – C – COOH + H2O R – C – COOH + NH3
H
NH2
( Asam Amino )
o
( Asam Keto )
Lanjut...
61. Bila asam inti ( purin ata pirimidin ) di pecah menghasilkan amoniak. Hewan
harus bisa menghadapi amoniak ( senyawa toksik ) yang baru terbentuk
tersebut. Cara hewan menanggulangi amoniak yaitu :
Lanjut...
1. Mengeksresikan secara utuh ( tidak di ubah )
2. Mengubahnya terlebih dahulu ke urea sebelum di eksresikan
3. Mengubahnya ke asam urat sebelum di eksresikan.
62. Bahan buangan nitrogen dikeluarkan lewat usus, kemudian keluar
bersama feses melalui anus.
Pada invertebrata:
Sebagian besar sisa nitrogen tidak masuk dalam saluran ekskresi. Sisa
nitrogen lewat dari sel ke sistem pencernaan dan diekskresikan lewat
mulut.
Contoh Hewan Yg Mengeluarkan Eksresi Nitrogen
63. Gambar 5.2.22 : contoh-contoh organ
ekskretori pada hewan (a) tabung
malpigi pada serangga , (b) pembuluh
malpigi pada serangga , (c) sel api
pada cacing
(a)
(c)
(b)
64. Hewan yang mengeksresikan amoniak dalam bentuk utuh di sebut
Amonotelik.
Amoniak merupakan senyawa toksik sehingga tidak boleh menumpuk di
dalam tubuh hewan.
Apabila 10 ppm amoniak terdapat pada burung akan menimbulkan iritasi
pada saluran pernapasan.
Jika di dalam tubuh hewan terdapat 5 mM amoniak sudah dapat memenuhi
toksik sebagian besar hewan.
Eksresi Amoniak
65. NH3 + H2O NH⁺ + OH¯
Dampaknya pada hewan yaitu :
1. Bisa mengubah PH di dalam sel
2. Fungsi enzim akan berubah
3. fungsi mitokondria akan berubah karena terjadi gangguan terhadap
produksi proton yangt di perlukan untuk oksidasi fosporilasi dan
produksi ATP. Amoniak larut di dalam air dengan reaksi.
(Amoniak)
Lanjut...
66. • Eksresi senyawa nitrogen yang berbentuk amoniak pada hewan
akuatik akan di cegah karena senyawa ini sangat larut di dalam air
dan tidak ada kesulitan untuk melewati membran biologis.
• Kenyataannya senyawa ini di lepaskan ke air untuk mengurangi
dampak racun.
Lanjut...
67. CONTOH
• Ikan yang hidup di air tawar mengekskresikan ammonia dan aktif
menyerap oksigen melalui insang, serta mengeluarkan urin dalam jumlah
yang besar.
• Sebaliknya, ikan yang hidup dilaut akan mengekskresikan ammonia
melalui urin yang jumlahnya sedikit.
69. Cairan dalam rongga tubuh cacing tanah mengandung substansi dan zat
sisa.
Zat sisa ada dua bentuk, yaitu amonia dan zat lain yang kurang toksik,
yaitu ureum.
karena lingkungan yang lembab, anelida mendifusikan sisa amonianya di
dalam tanah tetapi ureum diekskresikan lewat sistem ekskresi.
Hewan invertebrata akuatik mengeksresikan amoniak lewat permukaan
tubuhnya yang berlekatan dengan air.
Pada ikan amoniak di lepaskan dengan cara difusi lewat insang.
70. Mekanisme Ekskresi
Pola Lingkungan Dalam Ekskresi
Nitrogen
Eksresi Urea
Ekskresi Asam Urat
Siklus Kreb
Dalam
Pembentukan
Urea
Kandungan Normal Asam
Urat Pada Manusia
SUB BAB V
71. • Ekskresi : Proses pengeluaran zat sisa metabolisme tubuh, (seperti CO2,
H2O, NH3, zat warna empedu dan asam urat).
• Ekskresi Urea : Hasil ekskresi yang dibuat oleh hati ketika terjadi
pembongkaran protein . (Racun NH3 menjadi Urea),
• Ekskresi Urea : Senyawa buangan Nitrogen utama pada hewan Terestial
• Diproduksi : Vetebrata dan Invertebrata
Ekskresi Urea
72. Siklus Kreb Dalam Pembentukan Urea
Lokasi enzim yang berperan dapat bervariasi
Mitokondria , Sitoplasma
73. Pada beberapa ikan (hiu dan raya), Urea yang terbentuk tidak
diekskresikan melainkan diserap lagi untuk ikut masuk kesistem
peredaran, dan ikut dalam pembentukan osmolaritas darah.
Urea tidak harus dibuang karena diperlukan dalam pengaturan
kosentrasi osmosis darahnya, agar bisa tetap bertahan hidup.
74. • Merupakan produk akhir dalam membuang senyawa yang
mengandung nitrogen (serangga burung dan reptil) Urikotelik.
• Asam urat ditemukan pada hasil ekskresi urin hewan .
• Asam urat merupakan kristal putih, tidak berbau dan berasa,
mengalami dekomposisi,
• Asam urat Sukar larut dalam air, tetapi dapat larut dalam
gliserin dan alkali.
EKSKRESI ASAM URAT
75. Pada dasarya Amoniak diubah menjadi asam
glutamat & kemudian diubah lagi menjadi asam
urat
Lanjut...
76. Gambar 5.2.24 : Bila terjadi
penyimpangan dalam proses ini,
maka yang terjadi asam urat akan
menumpuk, hal ini biasanya terjadi
pada orang yang berusia 40+ atau
manula.
77. kadar asam urat normal untuk
wanita berkisar 2,4 - 5,7 mg/dl
kadar asam urat normal untuk pria
berkisar 3,4 – 7,0 mg/dl.
Kandungan normal natrium urat di dalam serum kurang dari 7 mg/dl
(Martin et.al., 1984). Berdasarkan penelitian laboratorium klinis,
Kandungan Normal Asam Urat Pada Manusia
Jika kadar asam urat serum melebihi standar di atas maka disebut
hiperurisemia, atau kekurangan (hipourisemia)
79. Pola dalam eksresi nitrogen berkaitan/tergantung dengan habitat
hewan itu sendiri.
Hewan aqutik dapat dengan mudah melepaskan amoniak
kelingkungan, (melepaskan senyawa yang sangat toksik ).
Sebaliknya hewan darat (yang hidup dilingkungan yang tidak selalu
tersedia air) akan mengekresikan asam urat ; membuang kelebihan
N dan pada saat itu menyimpan air.
Pola Lingkungan dalam Ekskresi Nitrogen
80. Realitayna hewan/manusia biasanya memproduksi lebih
dari satu jenis buangan nitrogen
Suatu spesies juvenil amfibia (kecebong/berudu) dapat juga mengeluarkan
N yang berlainan.
Akuatiknya mengekresikan amoniak sedangkan dewasanya (semi darat)
mengekresikan Urea.
Lanjut...