SlideShare a Scribd company logo
1 of 10
Table of Contents
No. Title Page
1 TECHNOLOGY APPLICATION OF LIQUID SMOKE IN PROCESSING AND
PRESERVATION OF FISHERY PRODUCTS IN THE MANDANGIN ISLAND
1 - 6
2 IbM FOR TRADITIONAL SHRIMP FARMERS IN PANGKAH WETAN VILLAGE,
UJUNG PANGKAH DISTRICT, GRESIK REGION, THAT WERE NOT
HARVESTING IN CONTINUOESLY
7 - 15
3 TO INCREASES THE SHRIMP HARVESTING IN TRADITIONAL SHRIMP
FARMER IN PERMISAN VILLAGE, JABON DISTRICT, SIDOARJO REGION
THAT LOSTED HARVESTING FOR A LONG TIME BY USING BEST
MANAGEMENT PRACTISE (BMP) METHODE
17 - 23
4 ISOLATION AND IDENTIFICATION OF Vibrio sp. FROM TRADITIONAL
SEAFOOD PRODUCTS OF EASTERN SURABAYA CITY AREA
25 - 29
5 COMPARATIVE MORPHOLOGY OF BLOOD COCKLES IN KENJERAN AND
SEDATI
31 - 33
6 ALTERNATIVE FEED FROM VEGETABLE WASTE FOR BLACK TILAPIA
(Oreochromis niloticus)
35 - 37
7 DETECTION OF KOI HERPESVIRUS (KHV) in Nile Tilapia (Oreochromis niloticus)
WERE INFECTED BY ARTIFICIALLY INFECTION
39 - 45
8 SEAWEED RED PIGMENT(Acanthophora spicifera) AS AN ALTERNATIVE IN
PRODUCING NATURAL DYES OF CATFISH (Clarias gariepinus) SAUSAGE
PRODUC
47 - 53
9 THE EFFECTIVETY Crude and Soluble Protein of Myxobolus koi SPORE
AGAINTS INTESTINE DIFFERENT DEGREES IN KOI (Cyprinus carpio koi)
55 - 60
10 PREVALENCE AND THE SURVIVAL RATE OF GOLD FISH (Cyprinus carpio
Linn) THAT CHALLENCED BY WHOLE PROTEIN SPORE Myxobolus koi IN
POND
61 - 66
11 INCREASED NUTRITIONAL VALUE POLLARD THROUGH YEAST
FERMENTATION TEMPE AS ARTIFICIAL FEED INGREDIENTS TILAPIA
(Oreochromis niloticus)
67 - 70
12 IMMUNE RESPONSE ANALYSIS OF FISH KOI (Cyprinus carpio koi)
VACCINATED Myxobolus koi SPORES WHOLE PROTEIN AS A VACCINE
CANDIDATE MYXOBOLUSIS
71 - 78
13 GIS APPLICATION TO DETERMINE CRITICAL CONDITION AND
REHABILITATION MODEL OF MANGROVE ECOSYSTEM IN SOUTHERN
COAST OF PAMEKASAN REGION MADURA
79 - 86
14 EFFECT OF RED ALGAE (Kappaphycus alvarezii) ON THE QUALITY OF
MACKEREL (Rastrelliger sp.)
87 - 93
15 INFLUENCE OF ADDITION Crude Fish Oil (CFO) IN WHITE SHRIMP
(Litopenaeus vannamei) FEED TO CHOLESTEROL CONTENT AND FAT
RETENTION IN MEAT
95 - 99
16 THE EFFECT OF RED ALGAE EXTRACT (Kappaphycus alvarezii) AGAINST THE
TOTAL NUMBER OF BACTERIA AND ORGANOLEPTIC VALUE OF MACKEREL
(Rastrelliger sp.)
101 - 107
17 IDENTIFICATION AND PREVALENCE OF HELMINTHIC GASTROINTESTINAL
IN CHUB MACKEREL (Scomber japonicus) IN THE FISH LANDING BASE
MUARA ANGKE, NORTH JAKARTA
109 - 114
No. Title Page
18 STUDIES BIOACCUMULATION OF LEAD (Pb) IN MILKFISH (Chanos chanos
Forskall) AT THE FISHPONDS AROUND BUNTUNG RIVER, SIDOARJO
115 - 120
Vol. 7 - No. 1 / 2015-04
TOC : 6, and page : 35 - 37
ALTERNATIVE FEED FROM VEGETABLE WASTE FOR BLACK TILAPIA (Oreochromis niloticus)
PAKAN ALTERNATIF DARI LIMBAH SAYURAN UNTUK IKAN NILA HITAM (Oreochromis niloticus)
Author :
Aisya Maulyna Santoso | X
Fakultas Perairan dan Kelautan
Abdul Manan | X
Fakultas Perairan dan Kelautan
Abstract
Tilapia (Oreochromis sp) is the one commodity that very popular in the public. Besides low cost, good taste, protein
content is also high. Feed is an element that is very supportive in an aquaculture operations. The main raw material in the
artificial feed is fish meal and soy flour because it has a high protein content but is relatively expensive so it needs an
alternative feed material. The purpose of this study is improve knowledge and skilled about feeding alternative production
of vegetable waste and its effect on the growth of black tilapia. Study was conducted in Freshwater Aquaculture
Management Unit which located in Kepanjen District, Malang Regency, Province of East Java started from January 20th
until February 14th 2014. Work method which used was descriptive method by collecting primary data and secondary
data. The data was collected by active participation, observation, interviewing, and study paper. The process of making
feed alternative vegetable waste composed by several stage is preparation tools and materials, counting materials,
production additives, blending, mixing, fermentation, and storage. The results of the evaluation of growth black tilapia
feeding vegetable wastes little slow because of the low protein content.
Keyword : black, tilapia, alternative, feed, waste, vegetable, ,
Daftar Pustaka :
1. M. I. Effendie, (1997). Biologi Perikanan. 92 – 93. : Yayasan Pustaka Nusatama - Yogyakarta
2. M. Firdaus, (2002). Pakan Ikan dan Udang. hal 95 : Penebar Swadaya
3. H. Handajani ; W. Widodo, (2010). Nutrisi Ikan. hal. 232-243 : UMM Press - Malang
Jurnal Ilmiah Perikanan dan Kelautan Vol. 7 No. 2, November 2015
TEKNIK DASAR HISTOLOGI PADA IKAN GURAMI (Osphronemus gouramy)
THE BASIC HISTOLOGY TECHNIQUE OF GOURAMY FISH (Osphronemus gourami)
Harini Citra Pratiwi dan Abdul Manan
Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Airlangga
Kampus C Mulyorejo - Surabaya, 60115 Telp. 031-5911451
Abstract
Histology is science that learns about cell,organ, and body tissues in a microscopic condition.
Whereas science that learns about morbidity or patology of a tissue that’s called as histopatology. Both of
normal tissue’s structure and abnormal tissue’s stucturecan be learned by microscopic in a tissue
preparation. This preparation made through processing of tissue until the preparation coloured. Then
histology’s structure can be watched clearly so that make it easy to read.
Field Work Practice purpose (PKL) this is to know the basic histoloy technique in fish. This
Field Work Practice was held in Balai Uji Standar Karantina Ikan Pengendalian Mutu dan Keamanan
Hasil Perikanan (BUSKIPM) Jl. Harapan I No. 01A Cilangkap, East Jakarta on 14th January 2013 until
14th February 2013. The method of this Field Work Practice is descriptive method by collecting data
through primary data and secondary data.
The histology technique in fish are tissue fixation, trimming (tissue selection), tissue
dehydration, the tissue block making, tissue cutting, tissue colouring, and tissue observation. From the
result got from the gourami’s tissue, there are edema and infestation of metacercaria parasites and
myxosporidia in gill normal intestine tissue, normal liver tissue, and normal spleen tissue.
Keywords : histology techniques,tissue,gouramy fish
Pendahuluan
Hampir 60% ikan merupakan spesies
vertebrata dan mempunyai nilai ekonomis yang
sangat penting. Dalam perikanan, kesehatan
ikan penting untuk diperhatikan dan tidak selalu
mendiagnosa penyakit ikan hanya dengan
melihat berdasarkan tingkah laku dan perubahan
fisik saja. Pemeriksaan dan pengujian lebih
lanjut sangat dianjurkan hal ini dilakukan
supaya dapat mendiagnosa penyakit ikan
dengan tepat (Genten, dkk. 2009). Setya (1999)
dalam Nuryadin (2010) menyatakan bahwa
budidaya ikan gurami tidak terlepas dari infeksi
penyakit yang dampaknya sangat merugikan
para pembudidaya ikan gurami.
Abnormalitas pada kinerja dari bagian-
bagian tubuh ikan yang terjadi karena serangan
penyakit dapat mempengaruhi struktur sel atau
jaringan. Perubahan bentuk atau struktur pada
bagian tubuh ikan ini secara makroskopik atau
kasat mata biasanya sulit untuk dilihat.
Perubahan struktur ini hanya dapat dilihat bila
jaringan tubuh ikan tersebut diamati secara
detail dengan menggunakan mikroskop atau
diamati secara mikroskopik. Perubahan
histologi lebih peka dan terjadi lebih awal. Hal
itu dapat memberikan penilaian yang lebih baik
mengenai kesehatan ikan (Rahmana dkk, 2013).
Anatomi mikro atau histologi adalah
ilmu yang mempelajari suatu organ atau bagian
tubuh hewan atau tumbuhan secara cermat dan
rinci. Usaha atau cara untuk dapat mengamati,
mempelajari dan meneliti jaringan-jaringan
tertentu dari suatu orgnisme dapat ditempuh
dengan jalan penyiapan spesimen histologi
(Gunarso 1986 dalam Perceka,2011).
Pemeriksaan ini dilakukan melalui
pemeriksaan terhadap perubahan-perubahan
abnormal pada tingkat jaringan. Pemeriksaan ini
hendaknya disertai dengan pengetahuan tentang
gambaran histologi normal jaringan, respon
jaringan terhadap etiologi dan patologi
komparatif terhadap hewan-hewan kelas tinggi.
Kepentingan pemeriksaan histopatologi dalam
diagnosa penyakit infeksi selain diketahui
kemungkinan penyebab infeksinya, juga dapat
dilakukan klasifikasi penyakit berdasarkan
waktu dan distribusi penyakit. Dalampenentuan
penyebaran infeksi dan tingkat keberlangsungan
infeksi dapat dilihat dari peradangan dan
infiltrasi sel radang yang ada (Purnomo, dkk.
2002).
Tujuan diadakannya studi ini adalah
untuk mengetahui teknik dasar histologi pada
ikan gurami.
153
Teknik Dasar Histologi......
Materi dan Metode
Studi ini dilaksanakan di Balai Uji
Standar Karantina Ikan Pengendalian Mutu dan
Keamanan Hasil Perikanan (BUSKIPM) Jakarta
Timur. Studi ini dilaksanakan mulai tanggal 14
Januari sampai 14 Februari 2013. Metode kerja
yang digunakan adalah metode deskriptif
dengan teknik pengambilan data meliputi data
primer dan data sekunder. Pengambilan data
dilakukan dengan cara observasi, wawancara,
partisipasi aktif dan studi pustaka.
Hasil dan Pembahasan
Persiapan Sampel
Sampel yang digunakan adalah ikan
Gurami. Ikan gurami yang dijadikan sampel
akan dilakukan pengujian di laboratorium
patologi karena mengalami perubahan klinis.
Perubahan klinis yang terjadi berupa warna
tubuh dan insang pucat. Oleh karena itu, organ
ikan gurami diambil dan segera diawetkan
untuk selanjutnya dibawa ke laboratorium
patologi untuk dibuat preparat histologi. Tujuan
ikan gurami digunakan untuk proses histologi
adalah untuk dilakukan diagnosa lebih lanjut
dari perubahan klinis yang terjadi.
Pengerjaan Pembuatan Preparat Histologi
Persiapan Alat dan Bahan
Tujuan persiapan alat dan bahan untuk
memudahkan langkah-langkah selanjutnya
dalam pembuatan preparat histologi.
Fiksasi Jaringan
Fiksatif yang digunakan untuk
pengawetan jaringan pada ikan gurami adalah
larutan fiksatif bouin’s. Digunakan fiksatif
bouin’s untuk ikan gurami karena memiliki
daya penetrasi yang cepat dan merata tetapi
dapat terjadinya sedikit pengerutan. Proses
fiksasi dengan larutan bouin’s dilakukan selama
24 jam. Menurut Jusuf (2009) apabila jaringan
direndam terlalu lama dapat menyebabkan
kerapuhan pada jaringan sehingga tidak
mungkin untuk dipotong dengan mikrotom
secara baik.
Pemilihan Jaringan (Trimming)
Jaringan terfiksasi dipotong
menggunakan pisau bedah yang tajamdan steril
agar jaringan tidak mengalami kerusakan dalam
proses pengerjaan. Setelah dilakukan proses
trimming kemudian jaringan yang telah
dipotong dimasukkan ke dalam casette. Cassete
yang berisi jaringan kemudian direndam dalam
aquades selama satu menit dengan tujuan untuk
menghindari terjadinya pengkerutan pada
jaringan akibat terlalu lama terkena udara.
Dehidrasi Jaringan
Dehidrasi jaringan dilakukan dengan
tujuan untuk mengeluarkan seluruh cairan yang
terdapat dalam jaringan yang telah difiksasi
sehingga nantinya dapat diisi dengan parafin
atau zat lainnya yang dipakai untuk membuat
blok preparat. Hal ini perlu dilakukan karena air
tidak dapat bercampur dengan cairan parafin
atau zat lainnya yang dipakai untuk membuat
blok preparat. Penarikan air keluar dari
sel/jaringan dilakukan dengan cara merendam
jaringan dalam bahan kimia yang berfungsi
sebagai dehidrator (penarik air) yang secara
progresif konsentrasinya meningkat, yakni
alkohol.
Pembuatan Blok Jaringan
Menurut Kurniasih (2008) pembuatan
blok jaringan dilakukan untuk menjaga masing-
masing bagian dari jaringan agar tidak berubah
seperti pada kondisi tahap awal pemotongan
dengan menggunakan alat yang disebut tissue
embeding (Gambar 9). Dalam proses ini
digunakan cetakan anti karat atau basemold
untuk pembuatan blok paraffin yang
ditunjukkan pada gambar 10. Pada proses ini
digunakan zat pembenam yaitu paraffin cair
panas dengan suhu 70ºC.
Pengirisan Jaringan
Pengirisan jaringan adalah proses
pemotongan blok jaringan dengan
menggunakan mikrotom (Gambar 11).
Mikrotom merupakan alat yang digunakan
untuk memotong tipis atau irisan suatu jaringan.
Sampel jaringan berparaffin bergerak maju
secara manual menuju pisau sesuai dengan
ketebalan irisan yang diinginkan. Hasil dari
pengirisan jaringan ini berupa pita tipis yang
sangat penting karena irisan-irisan tipis ini akan
membantu ketepatan diagnosa (Kurniasih,
2008).
Pewarnaan Jaringan
Pewarnaan adalah proses pemberian
warna pada jaringan yang telah dipotong
sehingga jaringan dapat dikenali dan
memudahkan dalam pengamatan jaringan
dengan mikroskop. Pulasan (pewarna) yang
sering digunakan secara rutin adalah pewarnaan
yang dapat digunakan untuk memulas inti dan
sitoplasma serta jaringan penyambungnya yaitu
pulasan hematoksilin-eosin (HE). Pada pulasan
HE digunakan 2 macam zat warna yaitu
hematoksilin yang berfungsi untuk memulas inti
sel dan memberikan warna biru (basofilik) serta
eosin yang merupakan counterstaining
154
Jurnal Ilmiah Perikanan dan Kelautan Vol. 7 No. 2, November 2015
a) Insang
Gambar 1. Metacercaria (a) Degenerasi vakuola (b). InfestasiMyxosporidia pada Insang Ikan Gurami.
Myxospora (c). Perbesaran 400x.
Gambar 2. Penampang insang pada ikan Gurami dengan pewarnaan H&E. Edema (a) Perbesaran 100x.
b) Usus
Gambar 3. Penampang normal organ usus ikan Gurami dengan pewarnaan H&E. Perbesaran 100x (a)
perbesaran 400x (b). Sel Goblet (SG)
hematoksilin, digunakan untuk memulas
sitoplasma sel dan jaringan penyambung dan
memberikan warna merah muda dengan nuansa
yang berbeda (Jusuf, 2009). Di lokasi PKL,
hematoksilin yang digunakan adalah
hematoksilin Mayer dan counterstaining yang
digunakan adalah eosin. Pewarnaan tersebut
biasanya digunakan pada semua jenis ikan
termasuk ikan gurami.
Preparat Hasil
Preparat yang telah diwarnai kemudian
diamati dibawah mikroskop. Mikroskop yang
digunakan adalah mikroskop binokuler.
Jaringan yang diamati adalah insang, usus, hati
dan limpa.
Insang ikan Gurami dengan perbesaran
100x mengalami edema. Edema
(pembengkakan) adalah suatu bagian yang terisi
cairan sehingga bagian tersebut membesar dan
tidak dapat menjalankan fungsinya dengan baik.
Selain itu pada filamen insang ikan Gurami
terjadi infeksi oleh Metacercaria.
Usus merupakan organ yang sering
terpapar oleh agen-agen mikroba dan organ
penting dalam hubungannya dengan penyakit.
155
Teknik Dasar Histologi......
c) Hati
Gambar 4. Penampang jaringan hati normal ikan Gurami dengan pewarnaan H&E. Perbesaran 400x
d) Limpa
Gambar 5. Struktur Limpa normal ikan Gurami dengan pewarnaan H&E perbesaran 100x (a)
perbesaran 400x (b)
Patogen dan parasit dapat masuk ke dalamusus
melalui oral, khususnya melalui bahan makanan
yang tercemar. Apabila terjadi infeksi, maka
limfosit akan menginvasi lapisan usus. Dalam
hal ini jaringan usus ikan gurami normal.
Hati merupakan kelenjar pencernaan
yang paling besar dan tersusun dari sel
parenkim (hepatosit) dan jalinan serabut.
Pembuluh darah arteri hati dan vena bermuara
ke dalam hati, sedangkan saluran empedu
meninggalkan hati menuju usus. Dengan
pengamatan secara histologi saluran empedu,
pembuluh darah vena dan arteri membentuk
segitiga kiernan (Panigoro dkk, 2007). Jaringan
hati pada ikan gurami normal.
Limpa merupakan organ yang sangat
penting bagi ikan. Darah dan substansi asing
yang melewati pembuluh darah kapiler masuk
ke rongga limpa melalui kumpulan pembuluh
darah arteri. Substansi ini digumpalkan oleh
melano makrofaga (Mm) yang berada di sekitar
selaput pembuluh darah arteri. Jaringan limpa
pada ikan Gurami sama dengan jaringan hati
dan usus yaitu normal.
Hambatan Pembuatan Preparat Histologi
Hambatan dalam proses pembuatan
preparat histologi antara lain adalah pada tahap
nekropsi sampel dibutuhkan ketelitian dan hati-
hati dalam pengambilan organ. Menurut
Junqueira (2005) organ yang diambil haruslah
dalam keadaan utuh dan segar. Sehingga apabila
jaringan telah rusak maka tidak bisa dipakai dan
dilanjutkan pada proses selanjutnya.
Pada tahap terakhir proses pembuatan
preparat histologi yaitu pembacaan jaringan
juga diperlukan ketelitian. Hal ini dibutuhkan
karena pada proses pembacaan preparat
histologi harus dapat membandingkan bagian
jaringan normal dan abnormal serta mengetahui
penyebab dari jaringan yang mengalami
gangguan.
Kesimpulan
Teknik dasar histologi pada ikan
gurami antara lain: Fiksasi jaringan, Pemilihan
jaringan (trimming), Dehidrasi jaringan,
Pembuatan blok jaringan, Pengirisan jaringan,
Pewarnaan jaringan, dan Pengamatan jaringan.
Daftar Pustaka
Genten, F., Terwinghe, E and Danguy, A., 2009.
Atlas of Fish Histology. Science
Publishers, Enfield, NH, USA.
Departemen of Histology and
Biopathology of Fish Fauna Laboratory
156
Jurnal Ilmiah Perikanan dan Kelautan Vol. 7 No. 2, November 2015
of Functional Morphology,Universite
Libre de Bruxelles (U.L.B), Brussel.
Junqueira, C.L and Carneiro, J. 2005. Basic
Histology text and atlas. Eleventh
edition. United States of America. New
York.
Jusuf, A.A. 2009. Histoteknik Dasar. Bagian
Histologi Fakultas Kedokteran.
Universitas Indonesia. Jakarta.
Kurniasih. 2008. Histopatologi Ikan. Apresiasi
Balai Uji Standard Karantina Ikan.
Pusat Karantina Ikan. Jakarta.
Nuryadin, 2010. Pola Larik Indukan Gurami
yang resisten Terhadap Bakteri
Aeromonas hydrophila dengan pola
larik DNA sampel. UPI : Bandung.
http://repository.upi.edu. Diakses pada:
1 Juni 2013.
Panigoro, N., E. Astuti I., Bahnan, M.,
Prayudha, DC., Salfira dan Wakita, K.
2007. Teknik Dasar Histology dan
Atlas Dasar-dasar Histopatologi Ikan.
Balai Budidaya Air Tawar Jambi dan
Japan International Cooperation
Agenci. Jambi.
Perceka, M. L. 2011. Analisis Deskriptif
Kemunduran Mutu Kulit Ikan Bandeng
(Chanos chanos) Selama Penyimpanan
Suhu Chilling Melalui Pengamatan
Histologis. Skripsi. Institut Pertanian
Bogor. Bogor. 52hal.
Purnomo, R., Hartono, P., dan Nirasari.
2002. Pengelolaan Kesehatan Ikan
Budidaya Laut. Balai Budidaya Laut
Lampung.
Rahmana, P., Uun, Y dan Asus, M., 2013.
Perubahan Struktur Mata Dan Otak
Pada Larva Ikan Kerapu Tikus
(Cromileptes altivelis) Yang Terinfeksi
Viral Nervous Necrosis (VNN) Dengan
Pemeriksaan Scanning Microscope
(SEM). Student Journal. Vol.I No.1
pp1-10. Universitas Brawijaya.
157
Teknik Dasar Histologi......
158

More Related Content

What's hot

What's hot (20)

Laporan Mikrobiologi - Pengamatan Morfologi Fungi
Laporan Mikrobiologi -  Pengamatan Morfologi FungiLaporan Mikrobiologi -  Pengamatan Morfologi Fungi
Laporan Mikrobiologi - Pengamatan Morfologi Fungi
 
Laporan Praktikum 6 Identifikasi Burung
Laporan Praktikum 6 Identifikasi BurungLaporan Praktikum 6 Identifikasi Burung
Laporan Praktikum 6 Identifikasi Burung
 
Laporan ekologi hewan fisiologi ikan
Laporan ekologi hewan fisiologi ikanLaporan ekologi hewan fisiologi ikan
Laporan ekologi hewan fisiologi ikan
 
Euspongia sp
Euspongia spEuspongia sp
Euspongia sp
 
Sistem2 amfibi
Sistem2 amfibiSistem2 amfibi
Sistem2 amfibi
 
Laporan Mikrobiologi - Teknik Pembuatan Medium
Laporan Mikrobiologi -  Teknik Pembuatan MediumLaporan Mikrobiologi -  Teknik Pembuatan Medium
Laporan Mikrobiologi - Teknik Pembuatan Medium
 
Sumber Bukti Taksonomi
Sumber Bukti TaksonomiSumber Bukti Taksonomi
Sumber Bukti Taksonomi
 
Biologi 12 laporan praktikum mitosis dan meiosis
Biologi 12   laporan praktikum mitosis dan meiosisBiologi 12   laporan praktikum mitosis dan meiosis
Biologi 12 laporan praktikum mitosis dan meiosis
 
Kelompok 5 metode irisan
Kelompok 5   metode irisanKelompok 5   metode irisan
Kelompok 5 metode irisan
 
Laporan Praktikum 3 Amphibia
Laporan Praktikum 3 AmphibiaLaporan Praktikum 3 Amphibia
Laporan Praktikum 3 Amphibia
 
Laporan Praktikum 4 Identifikasi Reptil
Laporan Praktikum 4 Identifikasi ReptilLaporan Praktikum 4 Identifikasi Reptil
Laporan Praktikum 4 Identifikasi Reptil
 
Evolusi Vertebrata 1
Evolusi Vertebrata 1Evolusi Vertebrata 1
Evolusi Vertebrata 1
 
Laporan Ikhtiologi : Acara 1 identifikasi ikan
Laporan Ikhtiologi : Acara 1 identifikasi ikanLaporan Ikhtiologi : Acara 1 identifikasi ikan
Laporan Ikhtiologi : Acara 1 identifikasi ikan
 
Pengecatan bakteri secara sederhana
Pengecatan bakteri secara sederhanaPengecatan bakteri secara sederhana
Pengecatan bakteri secara sederhana
 
Laporan Praktikum 5 Mammalia
Laporan Praktikum 5 MammaliaLaporan Praktikum 5 Mammalia
Laporan Praktikum 5 Mammalia
 
Laporan Praktikum 1 Chondrichtyes
Laporan Praktikum 1 ChondrichtyesLaporan Praktikum 1 Chondrichtyes
Laporan Praktikum 1 Chondrichtyes
 
LAPORAN PRAKTIKUM DASAR-DASAR GENETIKA DAN PEMULIAAN TANAMAN PERSILANGAN MONO...
LAPORAN PRAKTIKUM DASAR-DASAR GENETIKA DAN PEMULIAAN TANAMAN PERSILANGAN MONO...LAPORAN PRAKTIKUM DASAR-DASAR GENETIKA DAN PEMULIAAN TANAMAN PERSILANGAN MONO...
LAPORAN PRAKTIKUM DASAR-DASAR GENETIKA DAN PEMULIAAN TANAMAN PERSILANGAN MONO...
 
Myriapoda (Chilopoda)
Myriapoda (Chilopoda)Myriapoda (Chilopoda)
Myriapoda (Chilopoda)
 
Laporan Praktikum II Batang (Caulis)
Laporan Praktikum II Batang (Caulis)Laporan Praktikum II Batang (Caulis)
Laporan Praktikum II Batang (Caulis)
 
Rhizopoda
RhizopodaRhizopoda
Rhizopoda
 

Similar to Jurnal pewarnaan mikroteknik

proses pembuatan nugget ikan tuna CV. Dewa Ruci Pacitan
proses pembuatan nugget ikan tuna CV. Dewa Ruci Pacitanproses pembuatan nugget ikan tuna CV. Dewa Ruci Pacitan
proses pembuatan nugget ikan tuna CV. Dewa Ruci Pacitan
Achmad Fathony
 
PERTUMBUHAN DAN KELANGSUNGAN HIDUP GELONDONGAN IKAN KANCRA (Labeobarbus douro...
PERTUMBUHAN DAN KELANGSUNGAN HIDUP GELONDONGAN IKAN KANCRA (Labeobarbus douro...PERTUMBUHAN DAN KELANGSUNGAN HIDUP GELONDONGAN IKAN KANCRA (Labeobarbus douro...
PERTUMBUHAN DAN KELANGSUNGAN HIDUP GELONDONGAN IKAN KANCRA (Labeobarbus douro...
Repository Ipb
 
Pemantauan usaha budidaya, penyakit dan kualitas lingkungan di pulau nguan
Pemantauan usaha budidaya, penyakit dan kualitas lingkungan di pulau nguanPemantauan usaha budidaya, penyakit dan kualitas lingkungan di pulau nguan
Pemantauan usaha budidaya, penyakit dan kualitas lingkungan di pulau nguan
Ministry of Marine Affairs and Fisheries, Republic of Indonesia
 
EVALUASI PENEBARAN UDANG GALAH (Macrobrachium rosenbergii) DI WADUK DARMA, JA...
EVALUASI PENEBARAN UDANG GALAH (Macrobrachium rosenbergii) DI WADUK DARMA, JA...EVALUASI PENEBARAN UDANG GALAH (Macrobrachium rosenbergii) DI WADUK DARMA, JA...
EVALUASI PENEBARAN UDANG GALAH (Macrobrachium rosenbergii) DI WADUK DARMA, JA...
Repository Ipb
 
Kajian komunitas larva ikan pada ekosistem padang lamun di kawasan pulau para...
Kajian komunitas larva ikan pada ekosistem padang lamun di kawasan pulau para...Kajian komunitas larva ikan pada ekosistem padang lamun di kawasan pulau para...
Kajian komunitas larva ikan pada ekosistem padang lamun di kawasan pulau para...
Mujiyanto -
 
Bioekologi ikan bolo bolo (atherinomorus lacunosus) di area mangrove kepulaua...
Bioekologi ikan bolo bolo (atherinomorus lacunosus) di area mangrove kepulaua...Bioekologi ikan bolo bolo (atherinomorus lacunosus) di area mangrove kepulaua...
Bioekologi ikan bolo bolo (atherinomorus lacunosus) di area mangrove kepulaua...
Mujiyanto -
 
Komposisi telur dan larva ikan pelagis pada perairan terumbu karang kawasan b...
Komposisi telur dan larva ikan pelagis pada perairan terumbu karang kawasan b...Komposisi telur dan larva ikan pelagis pada perairan terumbu karang kawasan b...
Komposisi telur dan larva ikan pelagis pada perairan terumbu karang kawasan b...
Mujiyanto -
 

Similar to Jurnal pewarnaan mikroteknik (20)

Marka genetik untuk variabilitas
Marka genetik untuk variabilitasMarka genetik untuk variabilitas
Marka genetik untuk variabilitas
 
proses pembuatan nugget ikan tuna CV. Dewa Ruci Pacitan
proses pembuatan nugget ikan tuna CV. Dewa Ruci Pacitanproses pembuatan nugget ikan tuna CV. Dewa Ruci Pacitan
proses pembuatan nugget ikan tuna CV. Dewa Ruci Pacitan
 
PERTUMBUHAN DAN KELANGSUNGAN HIDUP GELONDONGAN IKAN KANCRA (Labeobarbus douro...
PERTUMBUHAN DAN KELANGSUNGAN HIDUP GELONDONGAN IKAN KANCRA (Labeobarbus douro...PERTUMBUHAN DAN KELANGSUNGAN HIDUP GELONDONGAN IKAN KANCRA (Labeobarbus douro...
PERTUMBUHAN DAN KELANGSUNGAN HIDUP GELONDONGAN IKAN KANCRA (Labeobarbus douro...
 
Baung 3 populasi jojo-jra- 2015
Baung 3 populasi jojo-jra- 2015Baung 3 populasi jojo-jra- 2015
Baung 3 populasi jojo-jra- 2015
 
Pemantauan kawasan budidaya dan kesehatan ikan dan lingkungan di selat nenek,...
Pemantauan kawasan budidaya dan kesehatan ikan dan lingkungan di selat nenek,...Pemantauan kawasan budidaya dan kesehatan ikan dan lingkungan di selat nenek,...
Pemantauan kawasan budidaya dan kesehatan ikan dan lingkungan di selat nenek,...
 
Aplikasi ekstrak temulawak_romi novriadi_bbl batam
Aplikasi ekstrak temulawak_romi novriadi_bbl batamAplikasi ekstrak temulawak_romi novriadi_bbl batam
Aplikasi ekstrak temulawak_romi novriadi_bbl batam
 
Disertasi Mauli Kasmi
Disertasi Mauli KasmiDisertasi Mauli Kasmi
Disertasi Mauli Kasmi
 
Pemantauan usaha budidaya, penyakit dan kualitas lingkungan di pulau nguan
Pemantauan usaha budidaya, penyakit dan kualitas lingkungan di pulau nguanPemantauan usaha budidaya, penyakit dan kualitas lingkungan di pulau nguan
Pemantauan usaha budidaya, penyakit dan kualitas lingkungan di pulau nguan
 
PPT SEMINAR HASIL PANNY BDP.pptx
PPT SEMINAR HASIL PANNY BDP.pptxPPT SEMINAR HASIL PANNY BDP.pptx
PPT SEMINAR HASIL PANNY BDP.pptx
 
EVALUASI PENEBARAN UDANG GALAH (Macrobrachium rosenbergii) DI WADUK DARMA, JA...
EVALUASI PENEBARAN UDANG GALAH (Macrobrachium rosenbergii) DI WADUK DARMA, JA...EVALUASI PENEBARAN UDANG GALAH (Macrobrachium rosenbergii) DI WADUK DARMA, JA...
EVALUASI PENEBARAN UDANG GALAH (Macrobrachium rosenbergii) DI WADUK DARMA, JA...
 
PENGARUH BIOAKUMULASI ENDOSULFAN TERHADAP PERTUMBUHAN IKAN MAS (Cyprinus carp...
PENGARUH BIOAKUMULASI ENDOSULFAN TERHADAP PERTUMBUHAN IKAN MAS (Cyprinus carp...PENGARUH BIOAKUMULASI ENDOSULFAN TERHADAP PERTUMBUHAN IKAN MAS (Cyprinus carp...
PENGARUH BIOAKUMULASI ENDOSULFAN TERHADAP PERTUMBUHAN IKAN MAS (Cyprinus carp...
 
Benih sebar dan benih bina ikan budidaya.pptx
Benih sebar dan benih bina ikan budidaya.pptxBenih sebar dan benih bina ikan budidaya.pptx
Benih sebar dan benih bina ikan budidaya.pptx
 
Ikan asin
Ikan asinIkan asin
Ikan asin
 
Struktur komunitas gastropoda pada ekosistem mangrove di kawasan desa parang,...
Struktur komunitas gastropoda pada ekosistem mangrove di kawasan desa parang,...Struktur komunitas gastropoda pada ekosistem mangrove di kawasan desa parang,...
Struktur komunitas gastropoda pada ekosistem mangrove di kawasan desa parang,...
 
TEKNIK PEMBENIHAN ABALON DI BBRBLPP GONDOL, BALI
TEKNIK PEMBENIHAN ABALON DI BBRBLPP GONDOL, BALITEKNIK PEMBENIHAN ABALON DI BBRBLPP GONDOL, BALI
TEKNIK PEMBENIHAN ABALON DI BBRBLPP GONDOL, BALI
 
Analisa kebiasaan makan ikan beronang (siganus virgatus) di kep karimunjawa, ...
Analisa kebiasaan makan ikan beronang (siganus virgatus) di kep karimunjawa, ...Analisa kebiasaan makan ikan beronang (siganus virgatus) di kep karimunjawa, ...
Analisa kebiasaan makan ikan beronang (siganus virgatus) di kep karimunjawa, ...
 
Kajian komunitas larva ikan pada ekosistem padang lamun di kawasan pulau para...
Kajian komunitas larva ikan pada ekosistem padang lamun di kawasan pulau para...Kajian komunitas larva ikan pada ekosistem padang lamun di kawasan pulau para...
Kajian komunitas larva ikan pada ekosistem padang lamun di kawasan pulau para...
 
Bioekologi ikan bolo bolo (atherinomorus lacunosus) di area mangrove kepulaua...
Bioekologi ikan bolo bolo (atherinomorus lacunosus) di area mangrove kepulaua...Bioekologi ikan bolo bolo (atherinomorus lacunosus) di area mangrove kepulaua...
Bioekologi ikan bolo bolo (atherinomorus lacunosus) di area mangrove kepulaua...
 
188527 id-pertumbuhan-dan-kelangsungan-hidup-benih
188527 id-pertumbuhan-dan-kelangsungan-hidup-benih188527 id-pertumbuhan-dan-kelangsungan-hidup-benih
188527 id-pertumbuhan-dan-kelangsungan-hidup-benih
 
Komposisi telur dan larva ikan pelagis pada perairan terumbu karang kawasan b...
Komposisi telur dan larva ikan pelagis pada perairan terumbu karang kawasan b...Komposisi telur dan larva ikan pelagis pada perairan terumbu karang kawasan b...
Komposisi telur dan larva ikan pelagis pada perairan terumbu karang kawasan b...
 

Recently uploaded

Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
ssuser35630b
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
JuliBriana2
 
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.pptSEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
AlfandoWibowo2
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
AtiAnggiSupriyati
 

Recently uploaded (20)

Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
 
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdfModul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
 
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptxBAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
BAB 5 KERJASAMA DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN.pptx
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
 
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.pptSEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 

Jurnal pewarnaan mikroteknik

  • 1.
  • 2. Table of Contents No. Title Page 1 TECHNOLOGY APPLICATION OF LIQUID SMOKE IN PROCESSING AND PRESERVATION OF FISHERY PRODUCTS IN THE MANDANGIN ISLAND 1 - 6 2 IbM FOR TRADITIONAL SHRIMP FARMERS IN PANGKAH WETAN VILLAGE, UJUNG PANGKAH DISTRICT, GRESIK REGION, THAT WERE NOT HARVESTING IN CONTINUOESLY 7 - 15 3 TO INCREASES THE SHRIMP HARVESTING IN TRADITIONAL SHRIMP FARMER IN PERMISAN VILLAGE, JABON DISTRICT, SIDOARJO REGION THAT LOSTED HARVESTING FOR A LONG TIME BY USING BEST MANAGEMENT PRACTISE (BMP) METHODE 17 - 23 4 ISOLATION AND IDENTIFICATION OF Vibrio sp. FROM TRADITIONAL SEAFOOD PRODUCTS OF EASTERN SURABAYA CITY AREA 25 - 29 5 COMPARATIVE MORPHOLOGY OF BLOOD COCKLES IN KENJERAN AND SEDATI 31 - 33 6 ALTERNATIVE FEED FROM VEGETABLE WASTE FOR BLACK TILAPIA (Oreochromis niloticus) 35 - 37 7 DETECTION OF KOI HERPESVIRUS (KHV) in Nile Tilapia (Oreochromis niloticus) WERE INFECTED BY ARTIFICIALLY INFECTION 39 - 45 8 SEAWEED RED PIGMENT(Acanthophora spicifera) AS AN ALTERNATIVE IN PRODUCING NATURAL DYES OF CATFISH (Clarias gariepinus) SAUSAGE PRODUC 47 - 53 9 THE EFFECTIVETY Crude and Soluble Protein of Myxobolus koi SPORE AGAINTS INTESTINE DIFFERENT DEGREES IN KOI (Cyprinus carpio koi) 55 - 60 10 PREVALENCE AND THE SURVIVAL RATE OF GOLD FISH (Cyprinus carpio Linn) THAT CHALLENCED BY WHOLE PROTEIN SPORE Myxobolus koi IN POND 61 - 66 11 INCREASED NUTRITIONAL VALUE POLLARD THROUGH YEAST FERMENTATION TEMPE AS ARTIFICIAL FEED INGREDIENTS TILAPIA (Oreochromis niloticus) 67 - 70 12 IMMUNE RESPONSE ANALYSIS OF FISH KOI (Cyprinus carpio koi) VACCINATED Myxobolus koi SPORES WHOLE PROTEIN AS A VACCINE CANDIDATE MYXOBOLUSIS 71 - 78 13 GIS APPLICATION TO DETERMINE CRITICAL CONDITION AND REHABILITATION MODEL OF MANGROVE ECOSYSTEM IN SOUTHERN COAST OF PAMEKASAN REGION MADURA 79 - 86 14 EFFECT OF RED ALGAE (Kappaphycus alvarezii) ON THE QUALITY OF MACKEREL (Rastrelliger sp.) 87 - 93 15 INFLUENCE OF ADDITION Crude Fish Oil (CFO) IN WHITE SHRIMP (Litopenaeus vannamei) FEED TO CHOLESTEROL CONTENT AND FAT RETENTION IN MEAT 95 - 99 16 THE EFFECT OF RED ALGAE EXTRACT (Kappaphycus alvarezii) AGAINST THE TOTAL NUMBER OF BACTERIA AND ORGANOLEPTIC VALUE OF MACKEREL (Rastrelliger sp.) 101 - 107 17 IDENTIFICATION AND PREVALENCE OF HELMINTHIC GASTROINTESTINAL IN CHUB MACKEREL (Scomber japonicus) IN THE FISH LANDING BASE MUARA ANGKE, NORTH JAKARTA 109 - 114
  • 3. No. Title Page 18 STUDIES BIOACCUMULATION OF LEAD (Pb) IN MILKFISH (Chanos chanos Forskall) AT THE FISHPONDS AROUND BUNTUNG RIVER, SIDOARJO 115 - 120
  • 4. Vol. 7 - No. 1 / 2015-04 TOC : 6, and page : 35 - 37 ALTERNATIVE FEED FROM VEGETABLE WASTE FOR BLACK TILAPIA (Oreochromis niloticus) PAKAN ALTERNATIF DARI LIMBAH SAYURAN UNTUK IKAN NILA HITAM (Oreochromis niloticus) Author : Aisya Maulyna Santoso | X Fakultas Perairan dan Kelautan Abdul Manan | X Fakultas Perairan dan Kelautan Abstract Tilapia (Oreochromis sp) is the one commodity that very popular in the public. Besides low cost, good taste, protein content is also high. Feed is an element that is very supportive in an aquaculture operations. The main raw material in the artificial feed is fish meal and soy flour because it has a high protein content but is relatively expensive so it needs an alternative feed material. The purpose of this study is improve knowledge and skilled about feeding alternative production of vegetable waste and its effect on the growth of black tilapia. Study was conducted in Freshwater Aquaculture Management Unit which located in Kepanjen District, Malang Regency, Province of East Java started from January 20th until February 14th 2014. Work method which used was descriptive method by collecting primary data and secondary data. The data was collected by active participation, observation, interviewing, and study paper. The process of making feed alternative vegetable waste composed by several stage is preparation tools and materials, counting materials, production additives, blending, mixing, fermentation, and storage. The results of the evaluation of growth black tilapia feeding vegetable wastes little slow because of the low protein content. Keyword : black, tilapia, alternative, feed, waste, vegetable, , Daftar Pustaka : 1. M. I. Effendie, (1997). Biologi Perikanan. 92 – 93. : Yayasan Pustaka Nusatama - Yogyakarta 2. M. Firdaus, (2002). Pakan Ikan dan Udang. hal 95 : Penebar Swadaya 3. H. Handajani ; W. Widodo, (2010). Nutrisi Ikan. hal. 232-243 : UMM Press - Malang
  • 5. Jurnal Ilmiah Perikanan dan Kelautan Vol. 7 No. 2, November 2015 TEKNIK DASAR HISTOLOGI PADA IKAN GURAMI (Osphronemus gouramy) THE BASIC HISTOLOGY TECHNIQUE OF GOURAMY FISH (Osphronemus gourami) Harini Citra Pratiwi dan Abdul Manan Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Airlangga Kampus C Mulyorejo - Surabaya, 60115 Telp. 031-5911451 Abstract Histology is science that learns about cell,organ, and body tissues in a microscopic condition. Whereas science that learns about morbidity or patology of a tissue that’s called as histopatology. Both of normal tissue’s structure and abnormal tissue’s stucturecan be learned by microscopic in a tissue preparation. This preparation made through processing of tissue until the preparation coloured. Then histology’s structure can be watched clearly so that make it easy to read. Field Work Practice purpose (PKL) this is to know the basic histoloy technique in fish. This Field Work Practice was held in Balai Uji Standar Karantina Ikan Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (BUSKIPM) Jl. Harapan I No. 01A Cilangkap, East Jakarta on 14th January 2013 until 14th February 2013. The method of this Field Work Practice is descriptive method by collecting data through primary data and secondary data. The histology technique in fish are tissue fixation, trimming (tissue selection), tissue dehydration, the tissue block making, tissue cutting, tissue colouring, and tissue observation. From the result got from the gourami’s tissue, there are edema and infestation of metacercaria parasites and myxosporidia in gill normal intestine tissue, normal liver tissue, and normal spleen tissue. Keywords : histology techniques,tissue,gouramy fish Pendahuluan Hampir 60% ikan merupakan spesies vertebrata dan mempunyai nilai ekonomis yang sangat penting. Dalam perikanan, kesehatan ikan penting untuk diperhatikan dan tidak selalu mendiagnosa penyakit ikan hanya dengan melihat berdasarkan tingkah laku dan perubahan fisik saja. Pemeriksaan dan pengujian lebih lanjut sangat dianjurkan hal ini dilakukan supaya dapat mendiagnosa penyakit ikan dengan tepat (Genten, dkk. 2009). Setya (1999) dalam Nuryadin (2010) menyatakan bahwa budidaya ikan gurami tidak terlepas dari infeksi penyakit yang dampaknya sangat merugikan para pembudidaya ikan gurami. Abnormalitas pada kinerja dari bagian- bagian tubuh ikan yang terjadi karena serangan penyakit dapat mempengaruhi struktur sel atau jaringan. Perubahan bentuk atau struktur pada bagian tubuh ikan ini secara makroskopik atau kasat mata biasanya sulit untuk dilihat. Perubahan struktur ini hanya dapat dilihat bila jaringan tubuh ikan tersebut diamati secara detail dengan menggunakan mikroskop atau diamati secara mikroskopik. Perubahan histologi lebih peka dan terjadi lebih awal. Hal itu dapat memberikan penilaian yang lebih baik mengenai kesehatan ikan (Rahmana dkk, 2013). Anatomi mikro atau histologi adalah ilmu yang mempelajari suatu organ atau bagian tubuh hewan atau tumbuhan secara cermat dan rinci. Usaha atau cara untuk dapat mengamati, mempelajari dan meneliti jaringan-jaringan tertentu dari suatu orgnisme dapat ditempuh dengan jalan penyiapan spesimen histologi (Gunarso 1986 dalam Perceka,2011). Pemeriksaan ini dilakukan melalui pemeriksaan terhadap perubahan-perubahan abnormal pada tingkat jaringan. Pemeriksaan ini hendaknya disertai dengan pengetahuan tentang gambaran histologi normal jaringan, respon jaringan terhadap etiologi dan patologi komparatif terhadap hewan-hewan kelas tinggi. Kepentingan pemeriksaan histopatologi dalam diagnosa penyakit infeksi selain diketahui kemungkinan penyebab infeksinya, juga dapat dilakukan klasifikasi penyakit berdasarkan waktu dan distribusi penyakit. Dalampenentuan penyebaran infeksi dan tingkat keberlangsungan infeksi dapat dilihat dari peradangan dan infiltrasi sel radang yang ada (Purnomo, dkk. 2002). Tujuan diadakannya studi ini adalah untuk mengetahui teknik dasar histologi pada ikan gurami. 153
  • 6. Teknik Dasar Histologi...... Materi dan Metode Studi ini dilaksanakan di Balai Uji Standar Karantina Ikan Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (BUSKIPM) Jakarta Timur. Studi ini dilaksanakan mulai tanggal 14 Januari sampai 14 Februari 2013. Metode kerja yang digunakan adalah metode deskriptif dengan teknik pengambilan data meliputi data primer dan data sekunder. Pengambilan data dilakukan dengan cara observasi, wawancara, partisipasi aktif dan studi pustaka. Hasil dan Pembahasan Persiapan Sampel Sampel yang digunakan adalah ikan Gurami. Ikan gurami yang dijadikan sampel akan dilakukan pengujian di laboratorium patologi karena mengalami perubahan klinis. Perubahan klinis yang terjadi berupa warna tubuh dan insang pucat. Oleh karena itu, organ ikan gurami diambil dan segera diawetkan untuk selanjutnya dibawa ke laboratorium patologi untuk dibuat preparat histologi. Tujuan ikan gurami digunakan untuk proses histologi adalah untuk dilakukan diagnosa lebih lanjut dari perubahan klinis yang terjadi. Pengerjaan Pembuatan Preparat Histologi Persiapan Alat dan Bahan Tujuan persiapan alat dan bahan untuk memudahkan langkah-langkah selanjutnya dalam pembuatan preparat histologi. Fiksasi Jaringan Fiksatif yang digunakan untuk pengawetan jaringan pada ikan gurami adalah larutan fiksatif bouin’s. Digunakan fiksatif bouin’s untuk ikan gurami karena memiliki daya penetrasi yang cepat dan merata tetapi dapat terjadinya sedikit pengerutan. Proses fiksasi dengan larutan bouin’s dilakukan selama 24 jam. Menurut Jusuf (2009) apabila jaringan direndam terlalu lama dapat menyebabkan kerapuhan pada jaringan sehingga tidak mungkin untuk dipotong dengan mikrotom secara baik. Pemilihan Jaringan (Trimming) Jaringan terfiksasi dipotong menggunakan pisau bedah yang tajamdan steril agar jaringan tidak mengalami kerusakan dalam proses pengerjaan. Setelah dilakukan proses trimming kemudian jaringan yang telah dipotong dimasukkan ke dalam casette. Cassete yang berisi jaringan kemudian direndam dalam aquades selama satu menit dengan tujuan untuk menghindari terjadinya pengkerutan pada jaringan akibat terlalu lama terkena udara. Dehidrasi Jaringan Dehidrasi jaringan dilakukan dengan tujuan untuk mengeluarkan seluruh cairan yang terdapat dalam jaringan yang telah difiksasi sehingga nantinya dapat diisi dengan parafin atau zat lainnya yang dipakai untuk membuat blok preparat. Hal ini perlu dilakukan karena air tidak dapat bercampur dengan cairan parafin atau zat lainnya yang dipakai untuk membuat blok preparat. Penarikan air keluar dari sel/jaringan dilakukan dengan cara merendam jaringan dalam bahan kimia yang berfungsi sebagai dehidrator (penarik air) yang secara progresif konsentrasinya meningkat, yakni alkohol. Pembuatan Blok Jaringan Menurut Kurniasih (2008) pembuatan blok jaringan dilakukan untuk menjaga masing- masing bagian dari jaringan agar tidak berubah seperti pada kondisi tahap awal pemotongan dengan menggunakan alat yang disebut tissue embeding (Gambar 9). Dalam proses ini digunakan cetakan anti karat atau basemold untuk pembuatan blok paraffin yang ditunjukkan pada gambar 10. Pada proses ini digunakan zat pembenam yaitu paraffin cair panas dengan suhu 70ºC. Pengirisan Jaringan Pengirisan jaringan adalah proses pemotongan blok jaringan dengan menggunakan mikrotom (Gambar 11). Mikrotom merupakan alat yang digunakan untuk memotong tipis atau irisan suatu jaringan. Sampel jaringan berparaffin bergerak maju secara manual menuju pisau sesuai dengan ketebalan irisan yang diinginkan. Hasil dari pengirisan jaringan ini berupa pita tipis yang sangat penting karena irisan-irisan tipis ini akan membantu ketepatan diagnosa (Kurniasih, 2008). Pewarnaan Jaringan Pewarnaan adalah proses pemberian warna pada jaringan yang telah dipotong sehingga jaringan dapat dikenali dan memudahkan dalam pengamatan jaringan dengan mikroskop. Pulasan (pewarna) yang sering digunakan secara rutin adalah pewarnaan yang dapat digunakan untuk memulas inti dan sitoplasma serta jaringan penyambungnya yaitu pulasan hematoksilin-eosin (HE). Pada pulasan HE digunakan 2 macam zat warna yaitu hematoksilin yang berfungsi untuk memulas inti sel dan memberikan warna biru (basofilik) serta eosin yang merupakan counterstaining 154
  • 7. Jurnal Ilmiah Perikanan dan Kelautan Vol. 7 No. 2, November 2015 a) Insang Gambar 1. Metacercaria (a) Degenerasi vakuola (b). InfestasiMyxosporidia pada Insang Ikan Gurami. Myxospora (c). Perbesaran 400x. Gambar 2. Penampang insang pada ikan Gurami dengan pewarnaan H&E. Edema (a) Perbesaran 100x. b) Usus Gambar 3. Penampang normal organ usus ikan Gurami dengan pewarnaan H&E. Perbesaran 100x (a) perbesaran 400x (b). Sel Goblet (SG) hematoksilin, digunakan untuk memulas sitoplasma sel dan jaringan penyambung dan memberikan warna merah muda dengan nuansa yang berbeda (Jusuf, 2009). Di lokasi PKL, hematoksilin yang digunakan adalah hematoksilin Mayer dan counterstaining yang digunakan adalah eosin. Pewarnaan tersebut biasanya digunakan pada semua jenis ikan termasuk ikan gurami. Preparat Hasil Preparat yang telah diwarnai kemudian diamati dibawah mikroskop. Mikroskop yang digunakan adalah mikroskop binokuler. Jaringan yang diamati adalah insang, usus, hati dan limpa. Insang ikan Gurami dengan perbesaran 100x mengalami edema. Edema (pembengkakan) adalah suatu bagian yang terisi cairan sehingga bagian tersebut membesar dan tidak dapat menjalankan fungsinya dengan baik. Selain itu pada filamen insang ikan Gurami terjadi infeksi oleh Metacercaria. Usus merupakan organ yang sering terpapar oleh agen-agen mikroba dan organ penting dalam hubungannya dengan penyakit. 155
  • 8. Teknik Dasar Histologi...... c) Hati Gambar 4. Penampang jaringan hati normal ikan Gurami dengan pewarnaan H&E. Perbesaran 400x d) Limpa Gambar 5. Struktur Limpa normal ikan Gurami dengan pewarnaan H&E perbesaran 100x (a) perbesaran 400x (b) Patogen dan parasit dapat masuk ke dalamusus melalui oral, khususnya melalui bahan makanan yang tercemar. Apabila terjadi infeksi, maka limfosit akan menginvasi lapisan usus. Dalam hal ini jaringan usus ikan gurami normal. Hati merupakan kelenjar pencernaan yang paling besar dan tersusun dari sel parenkim (hepatosit) dan jalinan serabut. Pembuluh darah arteri hati dan vena bermuara ke dalam hati, sedangkan saluran empedu meninggalkan hati menuju usus. Dengan pengamatan secara histologi saluran empedu, pembuluh darah vena dan arteri membentuk segitiga kiernan (Panigoro dkk, 2007). Jaringan hati pada ikan gurami normal. Limpa merupakan organ yang sangat penting bagi ikan. Darah dan substansi asing yang melewati pembuluh darah kapiler masuk ke rongga limpa melalui kumpulan pembuluh darah arteri. Substansi ini digumpalkan oleh melano makrofaga (Mm) yang berada di sekitar selaput pembuluh darah arteri. Jaringan limpa pada ikan Gurami sama dengan jaringan hati dan usus yaitu normal. Hambatan Pembuatan Preparat Histologi Hambatan dalam proses pembuatan preparat histologi antara lain adalah pada tahap nekropsi sampel dibutuhkan ketelitian dan hati- hati dalam pengambilan organ. Menurut Junqueira (2005) organ yang diambil haruslah dalam keadaan utuh dan segar. Sehingga apabila jaringan telah rusak maka tidak bisa dipakai dan dilanjutkan pada proses selanjutnya. Pada tahap terakhir proses pembuatan preparat histologi yaitu pembacaan jaringan juga diperlukan ketelitian. Hal ini dibutuhkan karena pada proses pembacaan preparat histologi harus dapat membandingkan bagian jaringan normal dan abnormal serta mengetahui penyebab dari jaringan yang mengalami gangguan. Kesimpulan Teknik dasar histologi pada ikan gurami antara lain: Fiksasi jaringan, Pemilihan jaringan (trimming), Dehidrasi jaringan, Pembuatan blok jaringan, Pengirisan jaringan, Pewarnaan jaringan, dan Pengamatan jaringan. Daftar Pustaka Genten, F., Terwinghe, E and Danguy, A., 2009. Atlas of Fish Histology. Science Publishers, Enfield, NH, USA. Departemen of Histology and Biopathology of Fish Fauna Laboratory 156
  • 9. Jurnal Ilmiah Perikanan dan Kelautan Vol. 7 No. 2, November 2015 of Functional Morphology,Universite Libre de Bruxelles (U.L.B), Brussel. Junqueira, C.L and Carneiro, J. 2005. Basic Histology text and atlas. Eleventh edition. United States of America. New York. Jusuf, A.A. 2009. Histoteknik Dasar. Bagian Histologi Fakultas Kedokteran. Universitas Indonesia. Jakarta. Kurniasih. 2008. Histopatologi Ikan. Apresiasi Balai Uji Standard Karantina Ikan. Pusat Karantina Ikan. Jakarta. Nuryadin, 2010. Pola Larik Indukan Gurami yang resisten Terhadap Bakteri Aeromonas hydrophila dengan pola larik DNA sampel. UPI : Bandung. http://repository.upi.edu. Diakses pada: 1 Juni 2013. Panigoro, N., E. Astuti I., Bahnan, M., Prayudha, DC., Salfira dan Wakita, K. 2007. Teknik Dasar Histology dan Atlas Dasar-dasar Histopatologi Ikan. Balai Budidaya Air Tawar Jambi dan Japan International Cooperation Agenci. Jambi. Perceka, M. L. 2011. Analisis Deskriptif Kemunduran Mutu Kulit Ikan Bandeng (Chanos chanos) Selama Penyimpanan Suhu Chilling Melalui Pengamatan Histologis. Skripsi. Institut Pertanian Bogor. Bogor. 52hal. Purnomo, R., Hartono, P., dan Nirasari. 2002. Pengelolaan Kesehatan Ikan Budidaya Laut. Balai Budidaya Laut Lampung. Rahmana, P., Uun, Y dan Asus, M., 2013. Perubahan Struktur Mata Dan Otak Pada Larva Ikan Kerapu Tikus (Cromileptes altivelis) Yang Terinfeksi Viral Nervous Necrosis (VNN) Dengan Pemeriksaan Scanning Microscope (SEM). Student Journal. Vol.I No.1 pp1-10. Universitas Brawijaya. 157