1. PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS JAMBI
UNIVERSITAS JAMBI
2. Gambaran Sistem Informasi Manajemen
Puskesmas (SIMPUS)
Puskesmas (PKM) sebagai sarana yankes ditingkat
pertama (primary Health Care)menyelenggarakan
kegiatan upaya kesehatan masyarakat & perorangan
Dalam penyelenggaraannya puskesmas didukung oleh
Dalam penyelenggaraannya puskesmas didukung oleh
Sistem Informasi Puskesmas (SIMPUS)
Simpus: suatu tatanan manusia atau peralatan yang
menyediakan informasi untuk membantu proses
manajemen puskesmas dalam mencapai sasaran
kegiatannya (Depkes RI, 1997)
3. 17 Kegiatan Puskesmas
1. Rawat jalan
2. Kesejahteraan Ibu
Anak
3. KB
9. Pendidikan kes
10. Perawatan kesmas
11. P3 M
12. Kes olah raga
3
3. KB
4. Kes gigi
5. Kes gizi
6. UKS
7. Kesling
8. Kes jiwa
12. Kes olah raga
13. Kes lanjut usia
14. Kes mata
15. Kes kerja
16. Pencatatan & pelap
17. Laboratorium
4. Permasalahan dalam
Pelaporan di Puskesmas
1. Data – data dikerjakan secara
manual
2. Pengisian form & buku register
terlalu banyak ( rumit )
3. Sulit mencari data sebelumnya
7. Tujuan SIMPUS
Tujuan Umum:
Meningkatkan manajemen puskesmas secara lebih berhasilguna dan
berdaya-guna, melalui pemanfaatan secara optimal data SP2TP
Tujuan Khusus:
Sebagai dasar penyusunan perencanaan tingkat puskesmas (PTP)
Sebagai dasar penyusunan perencanaan tingkat puskesmas (PTP)
Sebagai dasar penyusunan rencana pelaksanaan kegiatan pokok
Puskesmas
Sebagai dasar pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kegiatan program
di puskesmas
Sebagai bahan laporan ke Dinas Kesehatan Kabupaten atau Kota
Sumber informasi bagi lintas-sektoral terkait
8. Penggunaan SIMPUS
Mengumpulkan data dari tiap Puskesmas baik data orang sakit, bayi lahir, ibu
hamil, ketersediaan obat, penyuluhan kesehatan masyarakat, dll
Menghasilkan Informasi up to date tentang kondisi kesehatan di suatu
Puskesmas dari jumlah orang sakit sampai ketersediaan obat sehingga dapat
digunakan sebagai data awal dalam pengambilan kebijaksanaan bagi pimpinan
digunakan sebagai data awal dalam pengambilan kebijaksanaan bagi pimpinan
Membantu kelancaran administrasi dan Manajemen Puskesmas dalam
penyusunan laporan mengenai kondisi kesehatan di Puskesmas masing -
masing
Memudahkan pekerjaan administrasi Puskesmas dalam membuat laporan harian
maupun bulanan.
9. Implementasi SIMPUS
Membentuk team informasi puskesmas,:
Bertanggung jawab input data & back up data yang sudah
dimasukkan ke dalam program, minimal terdiri dari 3 orang
termasuk didalamnya operator
Melakukan pendataan data dasar untuk wilayah kerja
puskesmas
Data dasar yaitu data informasi puskesmas,data lokasi
pelayanan kesehatan,data desa & dusun,data petugas
,data pekerjaan,data jenis pasien dan dasar lainnya
10. Melakukan evaluasi alur data secara manual: melakukan
ujicoba terlebih dahulu dengan cara manual sebelum
memakai sistem komputerisasi
Sosialisasi data – data dasar puskesmas ke semua staf
yang terkait
Next
Sosialisasi data – data dasar puskesmas ke semua staf
yang terkait
Melakukan uji coba penanganan data dari manual ke
komputer
Melakukan pengolahan data dengan komputer apabila
program telah berjalan dengan lancar
12. Kelebihan SIMPUS Kekurangan SIMPUS
1. Mudah untuk mencari
data yang berkaitan
dengan pasien,laporan
bulanan,data penyakit
2. Data bisa diprint out
1. Single user
2. Pc digunakan
seminimal mungkin
untuk program lain ( pc
jadi pelit ! )
2. Data bisa diprint out
sesuai dengan tingkat
kebutuhan
3. Mudah dipelajari
jadi pelit ! )
3. Rawan terhadap virus
4. Mati lampu program
jadi crash
13. Sistem Pencatatan & Pelaporan
Puskesmas (SP3)
SP3 : kegiatan pencatatan dan pelaporan data umum,
sarana, tenaga dan upaya kesehatan di Puskesmas
Ruang lingkupnya meliputi seluruh kegiatan Puskesmas:
Data umum & demografi di wilayah kerja Puskesmas
Data umum & demografi di wilayah kerja Puskesmas
Ketenagaan di Puskesmas
Sarana yang dimiliki Puskesmas
Kegiatan Pokok Puskesmas (luar gedung dan dalam
gedung)
15. Pencatatan SP3
Pencatatanformulir pencatatan:
Kartu individu: kartu rawat jalan, kartu ibu, kartu tb, kartu rumah,
dsb
Register: register kunjungan, register KIA, register filariasis,
register posyandu dll
register posyandu dll
Laporan kejadian luar biasa (KLB)
Rekam kesehatan keluarga (RKK/family folder) yang diberikan
khusus untuk keluarga berisiko, antara lain:
- Salah seorang anggotanya menderita tb paru
- Salah seorang anggotanya menderita kusta
16. Pelaporan SP3
Laporan bulanan:
○ Data kesakitan (LB1)
○ Data Obat (LB2)
○ Gizi, KIA, Imunisasi dan P2M (LB3)
○ Kegiatan Puskesmas (LB4): gigi , kesling, JPKM
Laporan sentinel:
Sentinel penyakit yg dapat dicegah dg imunisasi, ISPA, diare (LB-1S)
Sentinel KIA, gizi, dan penyakit akibat kerja (LB-2S)
Laporan tahunan:
Data Dasar Puskesmas (LT-1)
Data Kepegawaian (LT-2)
Data Peralatan (LT-3)
17. Mekanisme SP3
Data SP3 dan data lainnya diolah, disajikan, dan diinterpretasikan sesuai dengan
petunjuk pengolahan dan pemanfaatan data dari program yang ada (ISPA, malaria,
imunisasi, kesehatan lingkungan, KIA, gizi, perkesmas, dsb).
Pengolahan, analisis, interpretasi, dan penyajian dilakukan oleh para penanggung
jawab masing-masing kegiatan di puskesmas dan pengelola program di semua jenjang
jawab masing-masing kegiatan di puskesmas dan pengelola program di semua jenjang
administrasi.
Informasi yang diperoleh dari pengolahan dan interpretasi data serta sumber lainnya
dapat bersifat kualitatif (seperti meningkat, menurun, atau tidak ada perubahan) dan
bersifat kuantitatif dalam bentuk angka, contoh : presentase, dsb. Informasi tersebut
dapat berupa laporan tahunan puskesmas.
18. Pemanfaatan SP3
Informasi yang diperoleh dari SP3 digunakan untuk menunjang
proses manajemen puskesmas, penyusunan rencana tahunan
puskesmas, rencana kerja serta pemantauan dan pembinaan.
Bagi Dinkes dati II sebagai bahan penyusunan rencana tahunan,
Bagi Dinkes dati II sebagai bahan penyusunan rencana tahunan,
penilaian kinerja pusk berdasarkan beban kerja dan capaian
kegiatan, monev dan menentukan prioritas masalah serta tindak
lanjutnya.
Informasi dari SP3 akan membantu kelancaran
perencanaan (P1), P2, P3 program-program kegiatan kesehatan.
19. Rwt Jln
Ibu
R Inp
Rawat
jalan
Rawat inap
R jalan gigi
Gawat darurat
Form
olahan
peny
LB 1
KARTU
2
Register
PUSKESMAS
Diagram Kegiatan Pembuatan Laporan
Data Kesakitan (LB 1) Puskesmas
19
Ibu
Anak
TB pr
Kusta
Gawat darurat
Register rwt jalan
Laporan
Laporan
Luar gedung
Pustu
Bides
20. Pengisian Kode Puskesmas
LAPORAN TAHUNAN
LT 1, 2 DAN 3
OUTPUT LT1, 2 DAN 3
I
II
MEKANISME PENGGUNAAN SOFTWARE
LAPORAN BULANAN
LB1, 2, 3 DAN 4
OUTPUT LB1, 2 3 DAN 4
BACKUP DAN RESTORE
BACKUP DAN RESTORE
III
I. Di Isi hanya 1 kali pd saat pertama sekali program di install
II. Di Isi pada awa tahun (atau sekali dalam 1 tahun)
III. Di isi pada setiap bulan
21. Permasalahan Pengelolaan Data
di Puskesmas
Redundansi data
Pencatatan data yang berulang-ulang menyebabkan duplikasi data
sehingga kapasitas yang diperlukan bertambah banyak. Sebagai
akibatnya, pelayanan pun menjadi lambat.
Unintegrated data
Unintegrated data
Penyimpanan data yang tidak terpusat menyebabkan data tidak sinkron
dan informasi dari masing-masing bagian mempunyai asumsi yang
berbeda-beda.
Human error
Proses pencatatan yang dilakukan secara manual menyebabkan
terjadinya kesalahan pencatatan yang semakin besar.
22. Ketidaklengkapan data
Data tidak lengkap sehingga informasi yang diperoleh tidak dapat
dipergunakan secara optimal.
Ketidak akuratan data
Next
Ketidak akuratan data
Data yang dikumpulkan validitasnya dipertanyakan.
Tidak tepat waktu
Keterlambatan dalam pengelolaan data mengakibatkan informasi
yang didapatkan kurang dapat dimanfaatkan dengan baik untuk
menjadi dasar pengambilan keputusan.