SlideShare a Scribd company logo
1 of 33
Implementasi
Sistem Informasi Puskesmas
Tantangan SIK dalam Mendukung Program Indonesia Sehat
VIS
I DAN MIS
I PRES
IDEN
9 AGENDA PRIORITAS (NAWA CITA)
Agenda ke 5: Meningkatkan kualitas Hidup Manusia
Indonesia
TRISAKTI:
Berdaulat di bidang politik; Mandiri di bidang ekonomi;
Berkepribadian dlm budaya
PROGRAM INDONESIA
SEHAT
PROGRAM INDONESIA
SEJAHTERA
PROGRAM
INDONESIA
KERJA
PENGUATAN YANKES
PENERAPAN
PARADIGMA SEHAT
JAMINAN KESEHATAN
NASIONAL (JKN)
RENSTRA
2015-2019
3
DIMENSI
PEMBANGUNAN:
PEMBANGUNAN
MANUSIA,
SEKTOR
UNGGULAN,
PEMERATAAN
DAN
KEWILAYAHAN
NORMA
PEMBANGUNAN
KABINET
KERJA
D
T
P
K
KELUARGA SEHAT
PROGRAM
INDONESIA
PINTAR
SISTEM INFORMASI KESEHATAN TERINTEGRASI
Tantangan
Mewujudkan
Satu Data
SatuData adalah sebuah inisiatif Pemerintah Indonesia untuk meningkatkan
interoperabilitas dan pemanfaatan data pemerintah.
Pemanfaatan data pemerintah tidak terbatas pada penggunaan internal antar instansi,
tetapi juga sebagai bentuk pemenuhan kebutuhan data publik bagi masyarakat.
Kebijakan Satu Data ini dilaksanakan dengan strategi melalui pengembangan satu
standar data, satu metadata yang baku, dan satu portal
KEMENTERIAN
KESEHATAN
PUSKES
MAS
(FKTP)
DINKES
KAB
DINKES
PROV
BPJS
KESEHATAN
RUMAH
SAKIT
(FKTR)
LINTAS
SEKTOR
JARINGAN
PUSKES
MAS
JEJARING
FASYANKES
(FKTP)
Masyarakat/Keluarga
FOKUS
PENGUATAN SIK
Optimalisasi Aliran dan
Integrasi Data
Penataan
Data Transaksi Peningkatan
Pemanfaatan
Data/Informasi
Meningkatkan ketersediaan dan
kualitas data dan informasi
Meningkatkan kualitas dan
kecepatan proses kerja pelayanan
kesehatan
Fokus Penguatan SIK
Aspek Dasar:
Leadership, Governance, Regulasi, Kebijakan, Standarisasi, Sumber
Daya, dll
Penataan Data Transaksi di
Fasyankes
Optimalisasi Aliran dan Integrasi
Data
Peningkatan Pemanfaatan Data dan Informasi
Penguatan SIK
Penataan data
transaksi
•Penataan dan integrasi
Catpor Puskesmas
•Implementasi SIKDA
Generik Puskesmas (SIP-
Elektronik)
Optimalisasi
aliran dan
integrasi data
•Penataan sistem pelaporan data
terintegrasi
•Implementasi DHIS2 sebagai
bank data
Peningkatan
pemanfaatan
data/informasi
•Penyajian data/informasi
(dashboard melalui DHIS2)
•Peningkatan Kualitas Data
(PMKDR)
Leadership,
Governance, Regulasi,
Kebijakan, Standarisasi,
Sumber Daya
Kebijakan Satu Data Kesehatan
Berbagi pakai data
(data sharing)
melalui
INTEROPERA-
BILITAS
Perbaikan proses
pengumpulan data
melalui
STANDARISASI
KEBIJAKAN
SATU DATA
KESEHATAN
Pemanfaatan data
yang mendorong
pengambilan
keputusan
berdasar bukti
AKUNTABILITAS
1
2 3
integrasi
DINKES PROV
DINKES KAB
PUSKESMAS
RS
RS
fragmentasi
SATU DATA
KESEHATAN
Satu Standart Data
Satu Metadata Baku
Satu Portal Data
Integrasi Menuju
Satu Data
Elektronik KELUARGA SEHAT (e-KS)
SISTEM INFORMASI PUSKESMAS
DATA PRIORITAS S P M PROFIL KESEHATAN RS ONLINE
S I P D
DATA PRIORITAS PROFIL KESEHATAN
SATU DATA KESEHATAN
DJ.
Kesmas
PUSDATIN
BPJS
SEKTOR LAIN
PROFIL
KESEHATAN
DATA
PRIORITAS
DESA
PUSKESMAS
KAB./
KOTA
DJ.
P2P
DJ.
Yankes
DJ.
Farmalkes
Badan
Litbang
BPS
BIG
Badan
PPSDM Sekjen Itjen
PROP
P - CARE
S P M
S P M
Satu Standart Data
Satu Metadata Baku
Satu Portal Data
BAPPENAS
e-ATM
e-Logistik
BANK DATA
FASYANKES
DINKES
KAB/KOTA
DINKES
PROV
KEMENTERIAN
KESEHATAN
- Jaringan Puskesmas
- Fasyankes lainnya
SEKTOR
LAIN
Petugas
Lapangan
Implementasi
Sistem Elektronik
dalam Integrasi SIK
Komdat Application
SIKDA
GENERIK
Sistem Informasi Puskesmas
Pencatatan dan pelaporan merupakan bagian dari pelayanan
kesehatan di Puskesmas (Pasal 1 PMK 75/2014)
• Pelayanan Kesehatan adalah upaya yang diberikan oleh
Puskesmas kepada masyarakat, mencakup perencanaan,
pelaksanaan, evaluasi, pencatatan, dan pelaporan yang
dituangkan dalam suatu sistem.
Pengertian SIP (Pasal 1 PMK 75/2014)
• Sistem Informasi Puskesmas adalah suatu tatanan yang
menyediakan informasi untuk membantu proses pengambilan
keputusan dalam melaksanakan manajemen Puskesmas untuk
mencapai sasaran kegiatannya.
12
Sistem Informasi
Puskesmas
Pencatatan dan Pelaporan
Puskesmas dan
Jaringannya
Survei Lapangan
Laporan Lintas Sektor
Terkait
Laporan Jejaring Fasyankes
di Wilayah Kerjanya
Sistem Informasi Puskesmas
Unsur Sistem Informasi Puskesmas
Ayat (3) Pasal 43 PMK 75/2014
Kewajiban Penyelenggaraan Sistem Informasi di Puskesmas
Pasal 43 PMK 75/2014
(1) Setiap Puskesmas wajib melakukan kegiatan sistem informasi Puskesmas.
(2) Sistem Informasi Puskesmas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat
diselenggarakan secara eletronik atau nonelektronik.
 SP2TP
Sistem Informasi Puskesmas
SIP bagian dari SIKDA Kab/Kota
Pasal 44 PMK 75/2014
(1) Sistem Informasi Puskesmas merupakan bagian dari sistem informasi
kesehatan kabupaten/kota.
Kewajiban menyampaikan laporan
Pasal 44 PMK 75/2014
(2) Dalam menyelenggarakan sistem informasi Puskesmas, Puskesmas wajib
menyampaikan laporan kegiatan Puskesmas secara berkala kepada dinas
kesehatan kabupaten/kota.
(3) Laporan kegiatan Puskesmas sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
merupakan sumber data dari pelaporan data kesehatan prioritas yang
diselenggarakan melalui komunikasi data.
Revisi SP2TP/SP3/SIMPUS
Pra SP2TP
SP2TP
Kepmenkes
63/1981
SP2TP/SIMPUS
Kep Dirjen
Binkesmas
590/1996
SP3 1994
Pusdatin
(Jabar dan
Banten)
Berbagai
upaya
review
kurang
kompre-hensif
Revisi SP2TP
menuju SIP
(sesuai PMK
75/2014)
Pembenahan Sistem Informasi Puskesmas
Penyusunan Standar
DATASET
Sistem Pencatatan dan
Pelaporan Puskesmas
Pengembangan
Sistem Informasi
Puskesmas
Elektronik
Pembenahan
Sistem Informasi
Puskesmas
nonElektronik
Inventarisasi Data
bersumber dari
Puskesmas
Penyusunan Standar
METADATA (Health Data Dictionary)
KaTa-hatI: idn-hdd.kemkes.go.id
telah selesai revisi
SIMPUS (SP2TP/SP3)
dalam kerangka PMK
75/2014
• Kartu
• Register
• Laporan
telah mengembangkan aplikasi
SI Puskesmas elektronik
(SIKDAGen modul Puskesmas)
yang implementasi di sejumlah
kab/kota
Standar Dataset dan Metadata/HDD
yang disusun tidak hanya untuk
Puskesmas tetapi juga untuk Fasyankes
lainnya (RS, dll)
Pusdatin sdh bekerja
selama 2 tahun
(2009-2010)
Dilakukan selama 2
tahun (2010-2011)
Orang
Penyakit Menular, Tidak Menular, Penyakit Tropis
Tanda dan Gejala
JKN dan Integrasi Sistem Informasi Puskesmas
Pemeriksaan Fisik, Pemeriksaan Penunjang
Penatalaksanaan Medis
Gizi
Mengapa direvisi?
Tidak
up to
date
Perubahan
tatanan
pemerintahan
Perkembangan
kesehatan dan
sistem
kesehatan
Perkembangan
Kebutuhan Data
dan Fragmentasi
Data Pergeseran
peran dan fungsi
Puskesmas (PMK
75 tahun 2014)
Perkembangan
IPTEK
REVISI
SP2TP/SP3/
SIMPUS
Ringkasan Hasil Ratas dengan Ditjen P2P
1 Desember 2016
• Instrumen pencatatan kegiatan Program P2P dalam SIP
berkurang dari 44 formulir menjadi 32 formulir setelah
dilakukan pengurangan dan integrasi formulir dengan tetap
memperhatikan kebutuhan program
• SIP akan mendukung pelaksanaan program P2P, Pendekatan
Keluarga, Germas, program Kemenkes lainnya.
• Pencatatan di Puskesmas meliputi dalam gedung, luar
gedung dan jaringan puskesmas untuk morbititas dan
mortalitas baik rutin maupun KLB.
• Diperlukan penguatan kapasitas setiap jenjang admistrasi
kesehatan untuk implementasi SIP program P2P.
Ringkasan Hasil Ratas dgn Ditjen Kesmas
23 Desember 2016
• Jumlah Instrumen pencatatan kegiatan Program Kesmas
dalam SIP berkurang dari 49 menjadi 9 formulir.
• Instrumen pelaporan kegiatan Program Kesmas dalam SIP
menjadi Formulir terintegrasi yang dikirimkan secara
periodik (bulanan dan tahunan).
• Tidak ada lagi permintaan data secara ad hoc.
• Dibedakan antara pencatatan untuk kepentingan individu
dan kepentingan jabatan fungsional.
• Data yang terkumpul melalui (Bank Data Pusdatin) dapat
dipergunakan oleh pengelola Program di masing-masing
unit. Misalnya Ibu hamil dengan Hipertensi, Penyakit akibat
Kerja dan lain-lain.
• Pengumpulan data dilakukan melalui survei, riset, sensus.
Hasil Pertemuan Sesjen dengan
Sesditjen Kesmas dan Sesditjen P2P
29 Desember 2016
• Perlu disederhanakan kembali ke arah data yang bermakna,
dan dimanfaatkan, serta tidak membebani Puskesmas
• SIP terdiri dari rekam medis dan program yang sangat
diperlukan  pencatatan dan pelaporan tak perlu terlalu
rinci
• Unit utama dapat segera berkoordinasi di internal sehingga
informasi yang diharapkan memberi makna dalam
peningkatan program.
• Perlu adanya pendekatan keluarga pada pencatatan dan
pelaporan yang terintegrasi ini.
Tindak lanjut Pertemuan dengan Sesjen
• Sebagai tindak lanjut staf Ditjen Kesmas telah
melakukan pertemuan koordinasi dengan seluruh unit
utama di lingkup Ditjen Kesmas dengan hasil sebagai
berikut.
– Penguatan kesepakatan antar unit utama tentang
jumlah Instrumen pencatatan kegiatan Program
Kesmas dalam SI Puskesmas berkurang dari 49
menjadi 9 formulir.
– Penguatan kesepakatan tentang instrumen
pelaporan kegiatan Program Kesmas dalam SIP
menjadi Formulir terintegrasi yang dikirimkan secara
periodik (bulanan dan tahunan)
Tindak lanjut Pertemuan dengan Sesjen
• Pada tanggal 17 Januari 2017 telah dilakukan pembahasan
tentang penyederhanaan sistem informasi di Puskesmas oleh
staf Setditjen P2P dengan unit utama di lingkungan Ditjen P2P
dengan hasil sebagai berikut.
– Jumlah Instrumen pencatatan kegiatan Program P2P dalam SI Puskesmas
berkurang dari 43 formulir menjadi 13 register dan 1 kartu.
– Pencatatan kegiatan program HIV-AIDS dan Infeksi Menular Seksual di
Puskesmas terintegrasi ke dalam Register Pelayanan Laboratorium.
– Pencatatan kegiatan Kesehatan Jiwa dan NAPZA terintegrasi ke dalam
Register Penyuluhan Individu dan Register Penyuluhan Kelompok
Program Promosi Kesehatan Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat.
– Pelaporan program P2P terintegrasi dengan unit lainnya, yakni
menggunakan format Laporan Bulanan Kesakitan Umum (UKP), dan
Laporan Bulanan Upaya Kesehatan Masyarakat Esesnsial (UKME), serta
Laporan Tahunan (LT)
Perkembangan Terakhir
• Berdasarkan arahan dari Sekretaris Jenderal
Kementerian Kesehatan telah dilakukan upaya sebagai
berikut :
– Penyederhanaan kembali ke arah data yang bermakna, dan
dimanfaatkan, serta tidak membebani Puskesmas
– SIP terdiri dari rekam medis dan program yang sangat diperlukan 
pencatatan dan pelaporan tak terlalu rinci
– Unit utama telah berkoordinasi di internal sehingga informasi yang
diharapkan memberi makna dalam peningkatan program.
– Pendekatan keluarga telah dimasukkan pada pencatatan dan
pelaporan yang terintegrasi ini
– Kesepakatan (sementara) namanya SIKDA Generik V2.0
SIKDA GENERIK (1)
• SIKDAGenerik adalah upaya dari Kementerian Kesehatan dalam
menerapkan standardisasi Sistem Informasi Kesehatan sehingga
dapat tersedia data dan informasi kesehatan yang akurat, tepat, dan
cepat dalam pengambilan kebijakan di bidang kesehatan dengan
mendayagunakan teknologi, informasi, dan komunikasi.
• Aplikasi ini diberikan secara gratis dan dikembangkan berdasar
sistem pencatatan dan pelaporan di puskesmas
• SIKDA Generik terbaru (SIKDA Generik 1.4) :
– sudah terintegrasi dengan aplikasi PCare (BPJS);
– digunakan secara online /cloud (Server berada di Pusdatin Kemenkes);
– dapat diakses melalui alamat : http://e-sikda.kemkes.go.id
BPJS
Kementerian Kesehatan
Kab/ Kota I
Topologi Sistem Informasi Kesehatan
secara elektronik
Kab/ Kota II
Kab/ Kota III
DATA YANG DIPERTUKARKAN
JUMLAH PUSKESMAS YG SUDAH DIBERIKAN HAK AKSES SIKDA GENERIK 1.4 MELALUI GAVI HSS
PER PROVINSI & KAB/KOTA
No Provinsi No. Kab/Kota Jml Puskesmas No Provinsi No. Kab/Kota Jml Puskesmas
1 Sumatera Utara 1 Kab Labuhan Batu 4 3 DKI Jakarta 1 Kota Jakarta Barat 8
2 Kab Batubara 3 2 Kota Jakarta Utara 3
3 Kab Deli Serdang 19 3 Kota Jakarta Timur 10
4 Kab Labuhan Batu Utara 5 4 Jawa Barat 1 Kab Sukabumi 10
5 Kab Asahan 9 2 Kab Cirebon 10
6 Kab Nias Selatan 5 3 Kab Tasikmalaya 10
7 Kab Langkat 4 4 Kab Karawang 12
8 Kab Serdang Bedagai 8 5 Kab Bogor 10
9 Kab Tapanuli Selatan 8 6 Kab Bandung 11
10 Kota Medan 10 7 Kab Cianjur 10
2 Sumatera Selatan 1 Kab Muara Enim 5 8 Kab Majalengka 10
2 Kab OKI 3 9 Kab Garut 7
3 Kab OKU 5 10 Kab Indramayu 12
4 Kab Lahat 3 11 Kota Bogor 24
DAFTAR KAB/KOTA YANG SUDAH DIBERIKAN HAK AKSES SIKDA GENERIK 1.4
BERDASARKAN PERMINTAAN SENDIRI
NO. PROVINSI KABUPATEN/KOTA JUMLAH PUSKESMAS
1 ACEH 4 74
2 SUMATERA UTARA 1 39
3 SUMATERA BARAT 2 22
4 RIAU 2 40
5 JAMBI 1 18
6 LAMPUNG 4 36
7 SUMATERA SELATAN 1 2
8 BANGKA BELITUNG 1 8
9 KEP. RIAU 1 17
10 JAWA BARAT 5 105
11 JAWA TIMUR 9 209
12 BANTEN 4 94
13 KALIMANTAN TENGAH 1 15
14 KALIMANTAN UTARA 1 7
15 SULAWESI TENGAH 1 2
16 PAPUA 1 5
16 PROVINSI 39 Kabupaten 693 Puskesmas
Update 27-02-2017
Dashboard SIKDA 1.4
Halaman Login Dashboard SIKDA
http://dashboardsikda.kemkes.go.id/
Integrasi dengan Konsep Interoperabilitas
Integrasi Data – Integrasi Sistem
SI Puskesmas
INTEGRASI DATA
INTEGRASI
SISTEM
SIKDA GEN
SIMPUS
Jojok
ePuskesmas
SISFOMAS
SIMPUS
Purworejo
SIP Lainnya
SI
Progra
m
SISMAL
SITT
SIHA
Model Integrasi SIK
Bridging System – Pangka
Pendek (2014- 2016)
• Masing-masing sistem
informasi berdiri sendiri,
kemudian dibuatkan
mekanisme sharing
data/output (services
bus/service app)
Modular System – Jangka
Panjang (2014- 2019)
• Mengintegrasikan
masing-masing sistem
informasi program ke
dalam SIKDA Generik
Terima kasih

More Related Content

Similar to 10 IMPLEMENTASI Sistem Iinformasi Kes DI Puskesmas.pptx

20190401101243_INTERVENSI_LANJUT (2).pptx
20190401101243_INTERVENSI_LANJUT (2).pptx20190401101243_INTERVENSI_LANJUT (2).pptx
20190401101243_INTERVENSI_LANJUT (2).pptxPromkesBuduranSidoar
 
IMPLEMENTASI SISTEM ARSITEKTUR TERPUSAT (CENTRALIZED) MELALUI PENERAPAN SISTE...
IMPLEMENTASI SISTEM ARSITEKTUR TERPUSAT (CENTRALIZED) MELALUI PENERAPAN SISTE...IMPLEMENTASI SISTEM ARSITEKTUR TERPUSAT (CENTRALIZED) MELALUI PENERAPAN SISTE...
IMPLEMENTASI SISTEM ARSITEKTUR TERPUSAT (CENTRALIZED) MELALUI PENERAPAN SISTE...Oki Mulyades
 
Sistem Informasi Kesehatan.ppt
Sistem Informasi Kesehatan.pptSistem Informasi Kesehatan.ppt
Sistem Informasi Kesehatan.pptAnnisaNovita6
 
Sistem rujukan di kota depok
Sistem rujukan di kota depokSistem rujukan di kota depok
Sistem rujukan di kota depokZakiah dr
 
PC COACHING QZM - Copy.docx
PC COACHING QZM - Copy.docxPC COACHING QZM - Copy.docx
PC COACHING QZM - Copy.docxIhsanPutra9
 
Paparan KADINKES Kebijakan PIS-PK dalam mendukung SPM
Paparan KADINKES Kebijakan PIS-PK dalam mendukung SPMPaparan KADINKES Kebijakan PIS-PK dalam mendukung SPM
Paparan KADINKES Kebijakan PIS-PK dalam mendukung SPMwekav87113
 
SISTEM INFORMASI KESEHATAN_.pptx
SISTEM INFORMASI KESEHATAN_.pptxSISTEM INFORMASI KESEHATAN_.pptx
SISTEM INFORMASI KESEHATAN_.pptxSRIRAHAYUSETYAWATI
 
Kebijakan Satu Data Kesehatan
Kebijakan Satu Data KesehatanKebijakan Satu Data Kesehatan
Kebijakan Satu Data KesehatanRizki Srimaulia
 
Pencatatan dan pelaporan fitra AKPER PEMKAB MUNA
Pencatatan dan pelaporan fitra AKPER PEMKAB MUNA Pencatatan dan pelaporan fitra AKPER PEMKAB MUNA
Pencatatan dan pelaporan fitra AKPER PEMKAB MUNA Operator Warnet Vast Raha
 
sop-pencatatan-dan-pelaporan-pispk_compress.docx
sop-pencatatan-dan-pelaporan-pispk_compress.docxsop-pencatatan-dan-pelaporan-pispk_compress.docx
sop-pencatatan-dan-pelaporan-pispk_compress.docxAyuPurnamaSari31
 
523010708-BAB-2-UKM-Revisi-21-Juni.pdf
523010708-BAB-2-UKM-Revisi-21-Juni.pdf523010708-BAB-2-UKM-Revisi-21-Juni.pdf
523010708-BAB-2-UKM-Revisi-21-Juni.pdfRediAdritoJuperta
 
Perencanaan Tingkat Puskesmas (PTP) Rurukan 2022
Perencanaan Tingkat Puskesmas (PTP) Rurukan 2022Perencanaan Tingkat Puskesmas (PTP) Rurukan 2022
Perencanaan Tingkat Puskesmas (PTP) Rurukan 2022novitawanget
 
Review Master Plan tata kelola tik jawa timur
Review Master Plan tata kelola tik jawa timurReview Master Plan tata kelola tik jawa timur
Review Master Plan tata kelola tik jawa timurJulio Mamesah
 
Proyek Perubahan Diklat Pim IV penanganan pengaduan masyarakat UPT Puskesmas ...
Proyek Perubahan Diklat Pim IV penanganan pengaduan masyarakat UPT Puskesmas ...Proyek Perubahan Diklat Pim IV penanganan pengaduan masyarakat UPT Puskesmas ...
Proyek Perubahan Diklat Pim IV penanganan pengaduan masyarakat UPT Puskesmas ...indra wiryantaka
 
Petunjuk Teknis Integrasi Pelayanan Kesehatan Primer.ppt
Petunjuk Teknis Integrasi Pelayanan Kesehatan Primer.pptPetunjuk Teknis Integrasi Pelayanan Kesehatan Primer.ppt
Petunjuk Teknis Integrasi Pelayanan Kesehatan Primer.pptLastriMarga
 
Persentasi keluarga sehat
Persentasi keluarga sehatPersentasi keluarga sehat
Persentasi keluarga sehatDina Kardina
 

Similar to 10 IMPLEMENTASI Sistem Iinformasi Kes DI Puskesmas.pptx (20)

20190401101243_INTERVENSI_LANJUT (2).pptx
20190401101243_INTERVENSI_LANJUT (2).pptx20190401101243_INTERVENSI_LANJUT (2).pptx
20190401101243_INTERVENSI_LANJUT (2).pptx
 
TOR Pengadaan SIM-RS
TOR Pengadaan SIM-RSTOR Pengadaan SIM-RS
TOR Pengadaan SIM-RS
 
IMPLEMENTASI SISTEM ARSITEKTUR TERPUSAT (CENTRALIZED) MELALUI PENERAPAN SISTE...
IMPLEMENTASI SISTEM ARSITEKTUR TERPUSAT (CENTRALIZED) MELALUI PENERAPAN SISTE...IMPLEMENTASI SISTEM ARSITEKTUR TERPUSAT (CENTRALIZED) MELALUI PENERAPAN SISTE...
IMPLEMENTASI SISTEM ARSITEKTUR TERPUSAT (CENTRALIZED) MELALUI PENERAPAN SISTE...
 
Sistem Informasi Kesehatan.ppt
Sistem Informasi Kesehatan.pptSistem Informasi Kesehatan.ppt
Sistem Informasi Kesehatan.ppt
 
Sistem rujukan di kota depok
Sistem rujukan di kota depokSistem rujukan di kota depok
Sistem rujukan di kota depok
 
PC COACHING QZM - Copy.docx
PC COACHING QZM - Copy.docxPC COACHING QZM - Copy.docx
PC COACHING QZM - Copy.docx
 
Paparan KADINKES Kebijakan PIS-PK dalam mendukung SPM
Paparan KADINKES Kebijakan PIS-PK dalam mendukung SPMPaparan KADINKES Kebijakan PIS-PK dalam mendukung SPM
Paparan KADINKES Kebijakan PIS-PK dalam mendukung SPM
 
SISTEM INFORMASI KESEHATAN_.pptx
SISTEM INFORMASI KESEHATAN_.pptxSISTEM INFORMASI KESEHATAN_.pptx
SISTEM INFORMASI KESEHATAN_.pptx
 
PPT RAP Elfrida Sriyanti S.pptx
PPT RAP Elfrida Sriyanti S.pptxPPT RAP Elfrida Sriyanti S.pptx
PPT RAP Elfrida Sriyanti S.pptx
 
Kebijakan Satu Data Kesehatan
Kebijakan Satu Data KesehatanKebijakan Satu Data Kesehatan
Kebijakan Satu Data Kesehatan
 
Pencatatan dan pelaporan fitra
Pencatatan dan pelaporan fitraPencatatan dan pelaporan fitra
Pencatatan dan pelaporan fitra
 
Pencatatan dan pelaporan fitra AKPER PEMKAB MUNA
Pencatatan dan pelaporan fitra AKPER PEMKAB MUNA Pencatatan dan pelaporan fitra AKPER PEMKAB MUNA
Pencatatan dan pelaporan fitra AKPER PEMKAB MUNA
 
sop-pencatatan-dan-pelaporan-pispk_compress.docx
sop-pencatatan-dan-pelaporan-pispk_compress.docxsop-pencatatan-dan-pelaporan-pispk_compress.docx
sop-pencatatan-dan-pelaporan-pispk_compress.docx
 
523010708-BAB-2-UKM-Revisi-21-Juni.pdf
523010708-BAB-2-UKM-Revisi-21-Juni.pdf523010708-BAB-2-UKM-Revisi-21-Juni.pdf
523010708-BAB-2-UKM-Revisi-21-Juni.pdf
 
Perencanaan Tingkat Puskesmas (PTP) Rurukan 2022
Perencanaan Tingkat Puskesmas (PTP) Rurukan 2022Perencanaan Tingkat Puskesmas (PTP) Rurukan 2022
Perencanaan Tingkat Puskesmas (PTP) Rurukan 2022
 
Review Master Plan tata kelola tik jawa timur
Review Master Plan tata kelola tik jawa timurReview Master Plan tata kelola tik jawa timur
Review Master Plan tata kelola tik jawa timur
 
Proyek Perubahan Diklat Pim IV penanganan pengaduan masyarakat UPT Puskesmas ...
Proyek Perubahan Diklat Pim IV penanganan pengaduan masyarakat UPT Puskesmas ...Proyek Perubahan Diklat Pim IV penanganan pengaduan masyarakat UPT Puskesmas ...
Proyek Perubahan Diklat Pim IV penanganan pengaduan masyarakat UPT Puskesmas ...
 
Petunjuk Teknis Integrasi Pelayanan Kesehatan Primer.ppt
Petunjuk Teknis Integrasi Pelayanan Kesehatan Primer.pptPetunjuk Teknis Integrasi Pelayanan Kesehatan Primer.ppt
Petunjuk Teknis Integrasi Pelayanan Kesehatan Primer.ppt
 
Buletin sik-2016
Buletin sik-2016Buletin sik-2016
Buletin sik-2016
 
Persentasi keluarga sehat
Persentasi keluarga sehatPersentasi keluarga sehat
Persentasi keluarga sehat
 

Recently uploaded

Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...
Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...
Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...laila16682
 
Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)
Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)
Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)ratnawijayanti31
 
Fisika Dasar Usaha dan Energi Fisika.pptx
Fisika Dasar Usaha dan Energi Fisika.pptxFisika Dasar Usaha dan Energi Fisika.pptx
Fisika Dasar Usaha dan Energi Fisika.pptxPutriAriatna
 
Power Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptx
Power Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptxPower Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptx
Power Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptxSitiRukmanah5
 
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdfmateri+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdfkaramitha
 
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptxTEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptxSyabilAfandi
 
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptxCASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptxresidentcardio13usk
 
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannyaModul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannyaAnggrianiTulle
 
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdfDampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdfssuser4743df
 
PPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptx
PPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptxPPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptx
PPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptxSDN1Wayhalom
 
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptxMateri Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptxIKLASSENJAYA
 
kekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratprium
kekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratpriumkekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratprium
kekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratpriumfebrie2
 

Recently uploaded (12)

Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...
Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...
Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...
 
Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)
Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)
Sistem Bilangan Riil (Pertidaksamaan linier)
 
Fisika Dasar Usaha dan Energi Fisika.pptx
Fisika Dasar Usaha dan Energi Fisika.pptxFisika Dasar Usaha dan Energi Fisika.pptx
Fisika Dasar Usaha dan Energi Fisika.pptx
 
Power Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptx
Power Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptxPower Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptx
Power Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptx
 
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdfmateri+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
 
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptxTEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
 
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptxCASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
 
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannyaModul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
 
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdfDampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
 
PPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptx
PPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptxPPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptx
PPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptx
 
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptxMateri Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
 
kekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratprium
kekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratpriumkekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratprium
kekeruhan tss, kecerahan warna sgh pada laboratprium
 

10 IMPLEMENTASI Sistem Iinformasi Kes DI Puskesmas.pptx

  • 2. Tantangan SIK dalam Mendukung Program Indonesia Sehat VIS I DAN MIS I PRES IDEN 9 AGENDA PRIORITAS (NAWA CITA) Agenda ke 5: Meningkatkan kualitas Hidup Manusia Indonesia TRISAKTI: Berdaulat di bidang politik; Mandiri di bidang ekonomi; Berkepribadian dlm budaya PROGRAM INDONESIA SEHAT PROGRAM INDONESIA SEJAHTERA PROGRAM INDONESIA KERJA PENGUATAN YANKES PENERAPAN PARADIGMA SEHAT JAMINAN KESEHATAN NASIONAL (JKN) RENSTRA 2015-2019 3 DIMENSI PEMBANGUNAN: PEMBANGUNAN MANUSIA, SEKTOR UNGGULAN, PEMERATAAN DAN KEWILAYAHAN NORMA PEMBANGUNAN KABINET KERJA D T P K KELUARGA SEHAT PROGRAM INDONESIA PINTAR SISTEM INFORMASI KESEHATAN TERINTEGRASI
  • 3. Tantangan Mewujudkan Satu Data SatuData adalah sebuah inisiatif Pemerintah Indonesia untuk meningkatkan interoperabilitas dan pemanfaatan data pemerintah. Pemanfaatan data pemerintah tidak terbatas pada penggunaan internal antar instansi, tetapi juga sebagai bentuk pemenuhan kebutuhan data publik bagi masyarakat. Kebijakan Satu Data ini dilaksanakan dengan strategi melalui pengembangan satu standar data, satu metadata yang baku, dan satu portal
  • 4.
  • 6. Meningkatkan ketersediaan dan kualitas data dan informasi Meningkatkan kualitas dan kecepatan proses kerja pelayanan kesehatan Fokus Penguatan SIK Aspek Dasar: Leadership, Governance, Regulasi, Kebijakan, Standarisasi, Sumber Daya, dll Penataan Data Transaksi di Fasyankes Optimalisasi Aliran dan Integrasi Data Peningkatan Pemanfaatan Data dan Informasi
  • 7. Penguatan SIK Penataan data transaksi •Penataan dan integrasi Catpor Puskesmas •Implementasi SIKDA Generik Puskesmas (SIP- Elektronik) Optimalisasi aliran dan integrasi data •Penataan sistem pelaporan data terintegrasi •Implementasi DHIS2 sebagai bank data Peningkatan pemanfaatan data/informasi •Penyajian data/informasi (dashboard melalui DHIS2) •Peningkatan Kualitas Data (PMKDR) Leadership, Governance, Regulasi, Kebijakan, Standarisasi, Sumber Daya
  • 8. Kebijakan Satu Data Kesehatan Berbagi pakai data (data sharing) melalui INTEROPERA- BILITAS Perbaikan proses pengumpulan data melalui STANDARISASI KEBIJAKAN SATU DATA KESEHATAN Pemanfaatan data yang mendorong pengambilan keputusan berdasar bukti AKUNTABILITAS 1 2 3
  • 9. integrasi DINKES PROV DINKES KAB PUSKESMAS RS RS fragmentasi SATU DATA KESEHATAN Satu Standart Data Satu Metadata Baku Satu Portal Data Integrasi Menuju Satu Data
  • 10. Elektronik KELUARGA SEHAT (e-KS) SISTEM INFORMASI PUSKESMAS DATA PRIORITAS S P M PROFIL KESEHATAN RS ONLINE S I P D DATA PRIORITAS PROFIL KESEHATAN SATU DATA KESEHATAN DJ. Kesmas PUSDATIN BPJS SEKTOR LAIN PROFIL KESEHATAN DATA PRIORITAS DESA PUSKESMAS KAB./ KOTA DJ. P2P DJ. Yankes DJ. Farmalkes Badan Litbang BPS BIG Badan PPSDM Sekjen Itjen PROP P - CARE S P M S P M Satu Standart Data Satu Metadata Baku Satu Portal Data BAPPENAS e-ATM e-Logistik
  • 11. BANK DATA FASYANKES DINKES KAB/KOTA DINKES PROV KEMENTERIAN KESEHATAN - Jaringan Puskesmas - Fasyankes lainnya SEKTOR LAIN Petugas Lapangan Implementasi Sistem Elektronik dalam Integrasi SIK Komdat Application SIKDA GENERIK
  • 12. Sistem Informasi Puskesmas Pencatatan dan pelaporan merupakan bagian dari pelayanan kesehatan di Puskesmas (Pasal 1 PMK 75/2014) • Pelayanan Kesehatan adalah upaya yang diberikan oleh Puskesmas kepada masyarakat, mencakup perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, pencatatan, dan pelaporan yang dituangkan dalam suatu sistem. Pengertian SIP (Pasal 1 PMK 75/2014) • Sistem Informasi Puskesmas adalah suatu tatanan yang menyediakan informasi untuk membantu proses pengambilan keputusan dalam melaksanakan manajemen Puskesmas untuk mencapai sasaran kegiatannya. 12
  • 13. Sistem Informasi Puskesmas Pencatatan dan Pelaporan Puskesmas dan Jaringannya Survei Lapangan Laporan Lintas Sektor Terkait Laporan Jejaring Fasyankes di Wilayah Kerjanya Sistem Informasi Puskesmas Unsur Sistem Informasi Puskesmas Ayat (3) Pasal 43 PMK 75/2014 Kewajiban Penyelenggaraan Sistem Informasi di Puskesmas Pasal 43 PMK 75/2014 (1) Setiap Puskesmas wajib melakukan kegiatan sistem informasi Puskesmas. (2) Sistem Informasi Puskesmas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat diselenggarakan secara eletronik atau nonelektronik.  SP2TP
  • 14. Sistem Informasi Puskesmas SIP bagian dari SIKDA Kab/Kota Pasal 44 PMK 75/2014 (1) Sistem Informasi Puskesmas merupakan bagian dari sistem informasi kesehatan kabupaten/kota. Kewajiban menyampaikan laporan Pasal 44 PMK 75/2014 (2) Dalam menyelenggarakan sistem informasi Puskesmas, Puskesmas wajib menyampaikan laporan kegiatan Puskesmas secara berkala kepada dinas kesehatan kabupaten/kota. (3) Laporan kegiatan Puskesmas sebagaimana dimaksud pada ayat (2) merupakan sumber data dari pelaporan data kesehatan prioritas yang diselenggarakan melalui komunikasi data.
  • 15. Revisi SP2TP/SP3/SIMPUS Pra SP2TP SP2TP Kepmenkes 63/1981 SP2TP/SIMPUS Kep Dirjen Binkesmas 590/1996 SP3 1994 Pusdatin (Jabar dan Banten) Berbagai upaya review kurang kompre-hensif Revisi SP2TP menuju SIP (sesuai PMK 75/2014)
  • 16. Pembenahan Sistem Informasi Puskesmas Penyusunan Standar DATASET Sistem Pencatatan dan Pelaporan Puskesmas Pengembangan Sistem Informasi Puskesmas Elektronik Pembenahan Sistem Informasi Puskesmas nonElektronik Inventarisasi Data bersumber dari Puskesmas Penyusunan Standar METADATA (Health Data Dictionary) KaTa-hatI: idn-hdd.kemkes.go.id telah selesai revisi SIMPUS (SP2TP/SP3) dalam kerangka PMK 75/2014 • Kartu • Register • Laporan telah mengembangkan aplikasi SI Puskesmas elektronik (SIKDAGen modul Puskesmas) yang implementasi di sejumlah kab/kota Standar Dataset dan Metadata/HDD yang disusun tidak hanya untuk Puskesmas tetapi juga untuk Fasyankes lainnya (RS, dll) Pusdatin sdh bekerja selama 2 tahun (2009-2010) Dilakukan selama 2 tahun (2010-2011) Orang Penyakit Menular, Tidak Menular, Penyakit Tropis Tanda dan Gejala JKN dan Integrasi Sistem Informasi Puskesmas Pemeriksaan Fisik, Pemeriksaan Penunjang Penatalaksanaan Medis Gizi
  • 17. Mengapa direvisi? Tidak up to date Perubahan tatanan pemerintahan Perkembangan kesehatan dan sistem kesehatan Perkembangan Kebutuhan Data dan Fragmentasi Data Pergeseran peran dan fungsi Puskesmas (PMK 75 tahun 2014) Perkembangan IPTEK REVISI SP2TP/SP3/ SIMPUS
  • 18. Ringkasan Hasil Ratas dengan Ditjen P2P 1 Desember 2016 • Instrumen pencatatan kegiatan Program P2P dalam SIP berkurang dari 44 formulir menjadi 32 formulir setelah dilakukan pengurangan dan integrasi formulir dengan tetap memperhatikan kebutuhan program • SIP akan mendukung pelaksanaan program P2P, Pendekatan Keluarga, Germas, program Kemenkes lainnya. • Pencatatan di Puskesmas meliputi dalam gedung, luar gedung dan jaringan puskesmas untuk morbititas dan mortalitas baik rutin maupun KLB. • Diperlukan penguatan kapasitas setiap jenjang admistrasi kesehatan untuk implementasi SIP program P2P.
  • 19. Ringkasan Hasil Ratas dgn Ditjen Kesmas 23 Desember 2016 • Jumlah Instrumen pencatatan kegiatan Program Kesmas dalam SIP berkurang dari 49 menjadi 9 formulir. • Instrumen pelaporan kegiatan Program Kesmas dalam SIP menjadi Formulir terintegrasi yang dikirimkan secara periodik (bulanan dan tahunan). • Tidak ada lagi permintaan data secara ad hoc. • Dibedakan antara pencatatan untuk kepentingan individu dan kepentingan jabatan fungsional. • Data yang terkumpul melalui (Bank Data Pusdatin) dapat dipergunakan oleh pengelola Program di masing-masing unit. Misalnya Ibu hamil dengan Hipertensi, Penyakit akibat Kerja dan lain-lain. • Pengumpulan data dilakukan melalui survei, riset, sensus.
  • 20. Hasil Pertemuan Sesjen dengan Sesditjen Kesmas dan Sesditjen P2P 29 Desember 2016 • Perlu disederhanakan kembali ke arah data yang bermakna, dan dimanfaatkan, serta tidak membebani Puskesmas • SIP terdiri dari rekam medis dan program yang sangat diperlukan  pencatatan dan pelaporan tak perlu terlalu rinci • Unit utama dapat segera berkoordinasi di internal sehingga informasi yang diharapkan memberi makna dalam peningkatan program. • Perlu adanya pendekatan keluarga pada pencatatan dan pelaporan yang terintegrasi ini.
  • 21. Tindak lanjut Pertemuan dengan Sesjen • Sebagai tindak lanjut staf Ditjen Kesmas telah melakukan pertemuan koordinasi dengan seluruh unit utama di lingkup Ditjen Kesmas dengan hasil sebagai berikut. – Penguatan kesepakatan antar unit utama tentang jumlah Instrumen pencatatan kegiatan Program Kesmas dalam SI Puskesmas berkurang dari 49 menjadi 9 formulir. – Penguatan kesepakatan tentang instrumen pelaporan kegiatan Program Kesmas dalam SIP menjadi Formulir terintegrasi yang dikirimkan secara periodik (bulanan dan tahunan)
  • 22. Tindak lanjut Pertemuan dengan Sesjen • Pada tanggal 17 Januari 2017 telah dilakukan pembahasan tentang penyederhanaan sistem informasi di Puskesmas oleh staf Setditjen P2P dengan unit utama di lingkungan Ditjen P2P dengan hasil sebagai berikut. – Jumlah Instrumen pencatatan kegiatan Program P2P dalam SI Puskesmas berkurang dari 43 formulir menjadi 13 register dan 1 kartu. – Pencatatan kegiatan program HIV-AIDS dan Infeksi Menular Seksual di Puskesmas terintegrasi ke dalam Register Pelayanan Laboratorium. – Pencatatan kegiatan Kesehatan Jiwa dan NAPZA terintegrasi ke dalam Register Penyuluhan Individu dan Register Penyuluhan Kelompok Program Promosi Kesehatan Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat. – Pelaporan program P2P terintegrasi dengan unit lainnya, yakni menggunakan format Laporan Bulanan Kesakitan Umum (UKP), dan Laporan Bulanan Upaya Kesehatan Masyarakat Esesnsial (UKME), serta Laporan Tahunan (LT)
  • 23. Perkembangan Terakhir • Berdasarkan arahan dari Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan telah dilakukan upaya sebagai berikut : – Penyederhanaan kembali ke arah data yang bermakna, dan dimanfaatkan, serta tidak membebani Puskesmas – SIP terdiri dari rekam medis dan program yang sangat diperlukan  pencatatan dan pelaporan tak terlalu rinci – Unit utama telah berkoordinasi di internal sehingga informasi yang diharapkan memberi makna dalam peningkatan program. – Pendekatan keluarga telah dimasukkan pada pencatatan dan pelaporan yang terintegrasi ini – Kesepakatan (sementara) namanya SIKDA Generik V2.0
  • 24. SIKDA GENERIK (1) • SIKDAGenerik adalah upaya dari Kementerian Kesehatan dalam menerapkan standardisasi Sistem Informasi Kesehatan sehingga dapat tersedia data dan informasi kesehatan yang akurat, tepat, dan cepat dalam pengambilan kebijakan di bidang kesehatan dengan mendayagunakan teknologi, informasi, dan komunikasi. • Aplikasi ini diberikan secara gratis dan dikembangkan berdasar sistem pencatatan dan pelaporan di puskesmas • SIKDA Generik terbaru (SIKDA Generik 1.4) : – sudah terintegrasi dengan aplikasi PCare (BPJS); – digunakan secara online /cloud (Server berada di Pusdatin Kemenkes); – dapat diakses melalui alamat : http://e-sikda.kemkes.go.id
  • 25. BPJS Kementerian Kesehatan Kab/ Kota I Topologi Sistem Informasi Kesehatan secara elektronik Kab/ Kota II Kab/ Kota III
  • 27. JUMLAH PUSKESMAS YG SUDAH DIBERIKAN HAK AKSES SIKDA GENERIK 1.4 MELALUI GAVI HSS PER PROVINSI & KAB/KOTA No Provinsi No. Kab/Kota Jml Puskesmas No Provinsi No. Kab/Kota Jml Puskesmas 1 Sumatera Utara 1 Kab Labuhan Batu 4 3 DKI Jakarta 1 Kota Jakarta Barat 8 2 Kab Batubara 3 2 Kota Jakarta Utara 3 3 Kab Deli Serdang 19 3 Kota Jakarta Timur 10 4 Kab Labuhan Batu Utara 5 4 Jawa Barat 1 Kab Sukabumi 10 5 Kab Asahan 9 2 Kab Cirebon 10 6 Kab Nias Selatan 5 3 Kab Tasikmalaya 10 7 Kab Langkat 4 4 Kab Karawang 12 8 Kab Serdang Bedagai 8 5 Kab Bogor 10 9 Kab Tapanuli Selatan 8 6 Kab Bandung 11 10 Kota Medan 10 7 Kab Cianjur 10 2 Sumatera Selatan 1 Kab Muara Enim 5 8 Kab Majalengka 10 2 Kab OKI 3 9 Kab Garut 7 3 Kab OKU 5 10 Kab Indramayu 12 4 Kab Lahat 3 11 Kota Bogor 24
  • 28. DAFTAR KAB/KOTA YANG SUDAH DIBERIKAN HAK AKSES SIKDA GENERIK 1.4 BERDASARKAN PERMINTAAN SENDIRI NO. PROVINSI KABUPATEN/KOTA JUMLAH PUSKESMAS 1 ACEH 4 74 2 SUMATERA UTARA 1 39 3 SUMATERA BARAT 2 22 4 RIAU 2 40 5 JAMBI 1 18 6 LAMPUNG 4 36 7 SUMATERA SELATAN 1 2 8 BANGKA BELITUNG 1 8 9 KEP. RIAU 1 17 10 JAWA BARAT 5 105 11 JAWA TIMUR 9 209 12 BANTEN 4 94 13 KALIMANTAN TENGAH 1 15 14 KALIMANTAN UTARA 1 7 15 SULAWESI TENGAH 1 2 16 PAPUA 1 5 16 PROVINSI 39 Kabupaten 693 Puskesmas Update 27-02-2017
  • 29. Dashboard SIKDA 1.4 Halaman Login Dashboard SIKDA http://dashboardsikda.kemkes.go.id/
  • 30. Integrasi dengan Konsep Interoperabilitas
  • 31. Integrasi Data – Integrasi Sistem SI Puskesmas INTEGRASI DATA INTEGRASI SISTEM SIKDA GEN SIMPUS Jojok ePuskesmas SISFOMAS SIMPUS Purworejo SIP Lainnya SI Progra m SISMAL SITT SIHA
  • 32. Model Integrasi SIK Bridging System – Pangka Pendek (2014- 2016) • Masing-masing sistem informasi berdiri sendiri, kemudian dibuatkan mekanisme sharing data/output (services bus/service app) Modular System – Jangka Panjang (2014- 2019) • Mengintegrasikan masing-masing sistem informasi program ke dalam SIKDA Generik

Editor's Notes

  1. Fokus Penguatan SIK yang meliputi : Penataan Data Transaksi di Fasyankes Optimalisasi Aliran dan Integrasi Data Peningkatan Pemanfaatan Data/Informasi
  2. Penguatan sistem informasi kesehatan difokuskan kepada 2 hal, yaitu: (1) penataan data transaksi di fasilitas pelayanan kesehatan sebagai sumber data, dengan tujuan meningkatkan kualitas dan kecepatan proses kerja terutama di fasilitas pelayanan kesehatan. (2) optimalisasi aliran dan integrasi data, dengan tujuan meningkatkan ketersediaan dan kualitas data dan informasi kesehatan dan yang terkait. (3) peningkatan pemanfaatan data/informasi, dengan tujuan meningkatkan pemanfaatan data dan informasi sebagai masukan untuk pengambilan keputusan dalam manajemen kesehatan.   Namun demikian, penataan atau penguatan pada aspek dasar penyelenggaraan sistem informasi kesehatan seperti kebijakan/regulasi, standar, sumber daya, atau lainnya, tidak dapat ditinggalkan dan bahkan harus lebih dahulu dilakukan. Penataan atau penguatan aspek dasar tersebut untuk memperkuat landasan langkah-langkah penguatan berikutnya. Artinya, walaupun tidak disebutkan dalam fokus prioritas penguatan sistem informasi kesehatan, aspek dasar penyelenggaraan sistem informasi kesehatan ini juga harus menjadi prioritas pembenahan.
  3. Sistem Informasi Kesehatan masih terfragmentasi Pengelolaan sistem informasi kesehatan saat ini masih terfragmentasi dimana pengelola program dan pemangku kepentingan mempunyai sistem informasi yang tersendiri. Banyaknya sistem informasi yang “stand alone” serta ditambahkan dengan sistem informasi yang dibangun oleh pemangku kepentingan Kementerian lainnya di luar Kementerian Kesehatan, Pemerintah daerah, dan juga program bantuan donor. Hal ini mengakibatkan banyaknya duplikasi kerja dalam pencatatan dan pelaporan yang dilakukan petugas di lapangan sehingga berdasar hasil penilaian di tahun 2010, Dinas Kesehatan Provinsi harus melaporkan secara rutin lebih dari 300 jenis laporan dan menggunakan lebih dari 10 jenis aplikasi sistem informasi yang berbeda.   Permasalahan SIK ini semakin mulai tampak jelas sejak pelaksanaan desentralisasi di awal tahun 2000an, cukup banyak puskesmas, rumah sakit, dinas kabupaten/kota dan dinas provinsi yang menginvestasikan dana untuk upaya modernisasi SIK dengan pemakaian TIK tanpa adanya pedoman atau panduan. Sebagai akibatnya saat ini terdapat beberapa Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota yang memiliki software aplikasi yang berbeda dari segi data, struktur, dan fungsi yang dikumpulkan sehingga data tidak dapat direkapitulasi di tingkat Provinsi karena tidak dapat berkomunikasinya software-software tersebut.   Lalu, SIK yang seperti apa yang kita inginkan? Idealnya, penguatan sistem informasi kesehatan dilakukan dengan mengembangkan model sistem informasi kesehatan nasional sebagai terjemahan dari visi sistem informasi kesehatan yang dicita-citakan, yaitu sistem informasi kesehatan yang terintegrasi. Sistem informasi kesehatan yang terintegrasi adalah sistem informasi yang menyediakan mekanisme saling hubung antar sub sistem informasi dengan berbagai cara yang sesuai. Dengan demikian data dari satu sistem secara rutin dapat mengalir, menuju atau diambil oleh satu atau lebih sistem yang lain. Integrasi mencakup sistem secara teknis (sistem yang bisa berkomunikasi antar satu sama lain) dan konten (data set yang sama). Bentuk fisik dari sistem informasi kesehatan terintegrasi adalah sebuah aplikasi sistem informasi yang dihubungkan dengan aplikasi lain (aplikasi sistem informasi puskesmas, aplikasi sistem informasi rumah sakit, dan aplikasi lainnya) sehingga secara interoperable terjadi pertukaran data antar aplikasi. Penguatan sistem informasi kesehatan yang diarahkan kepada sistem informasi yang terintegrasi didasarkan pada pemikiran bahwa (1) kebutuhan yang semakin meningkat terhadap Data dan Informasi Kesehatan yang akurat dan lengkap dengan akses yang cepat dan mudah; (2) data dan Informasi Kesehatan sangat berguna sebagai masukan dalam proses pengambilan keputusan dan meningkatkan manajemen program pembangunan kesehatan; dan (3) diperlukan keterpaduan Sistem Informasi Kesehatan secara nasional dalam rangka menunjang upaya kesehatan menjadi lebih efektif dan efisien.
  4. Pada SIKDA Generik modul Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota akan diintegrasikan dengan aplikasi Komunikasi Data (menggunakan 28 dari 172 data set prioritas) dan dhis2 (district health information software version 2) sebagai dashboard
  5. Dengan telah ditetapkannya Permenkes 75 tahun 2014, maka Penyelenggaraan Puskesmas harus mengikuti standar yang tercantum dalam Permenkes tersebut. Dalam hubungannya dengan pencatatan pelaporan dan informasi Puskesmas, Permenkes 75 tahun 2014 menyatakan bahwa pelayanan kesehatan Puskesmas itu termasuk pencatatan dan pelaporan dimana semua kegiatan pelayanan kesehatan dituangkan dalam suatu sistem. Tatanan informasi yang membantu proses pengambilan keputusan Puskesmas inilah yang disebut Sistem Informasi Puskesmas, dimana dalam penyelenggaraan sistem tersebut Puskesmas berwenang untuk melakukan pencatatan, pelaporan dan evaluasi terhadap akses, mutu dan cakupan pelayanan kesehatan
  6. Kewajiban Penyelenggaraan Sistem Informasi di Puskesmas serta unsur Sistem Informasi Puskesmas yang tercantum dalam Permenkes no 75 tahun 2014 tentang Puskesmas
  7. Sistem Informai Kesehatan di Puskesmas berdasarkan Permenkes no 75 tahun 2014 tentang Puskesmas termasuk kewajiban menyampaikan laporan ke Dinkes Kab/Kota
  8. Bapak Ibu sekalian Revisi SP2TP/SP3/SIMPUS telah melalui tahapan yang panjang sebagai berikut. Masa sentralisasi Pra SP2TP SP2TP  Kepmenkes RI No. 63/Menkes/SK/II/81 tentang SP2TP Perbaikan SP2TP  Kep Dirjen Binkesmas no: 590/BM-Info/V/96 tentang SIMPUS Penyederhanaan SP2TP menjadi SP3  Pusdatin (Jabar dan Banten) Masa desentralisasi Bagaimana? SP2TP/SP3 yang ada belum dapat memenuhi kebutuhan pelaporan program program menciptakan sistem pelaporan sendiri duplikasi data membebani Puskesmas SP2TP/SP3 perlu direview dan dirumuskan kembali disesuaikan dengan perkembangan saat ini menampung kebutuhan pelaporan program Telah banyak dilakukan upaya untuk mereview dan merumuskan kembali dilakukan masih kurang mendasar kurang komprehensif, masih parsial untuk program tertentu Dilakukan review dan perumusan kembali sistem pencatatan dan pelaporan Puskesmas secara komprehensif
  9. Alasan utama perlunya Revisi SP2TP adalah karena : Perubahan tatanan pemerintahan Perkembangan kesehatan dan sistem kesehatan Perkembangan Kebutuhan Data dan Fragmentasi Data Pergeseran peran dan fungsi Puskesmas (PMK 75 tahun 2014) Perkembangan IPTEK
  10. UU No 11 Tahun 2008 tentang ITE, menegaskan pemanfaatan TI dan Transaksi elektronik ditujukan untuk memberikan rasa aman dan kepastian hukum.
  11. Dalam pasar gelap di dunia maya, informasi kesehatan terkait terutama tentang rekam medis sangat bernilai bila dibandingkan dengan data kartu kredit. Dengan data tersebut sangat memungkinkan untuk digunakan berbagai kejahatan yang dapat mendatangkan keuntungan finansial bagi pelaku kejahatan tersebut.