1. MAKALAH
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
“ANALISIS DAN PERANCANGAN SI”
Dosen Pengampu :
Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA
Disusun Oleh :
Nama : Hani Melinda
Nim : 43216110022
Program Studi Akuntansi
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MERCU BUANA
JAKARTA
2017
2. ABSTRAK
Coca-cola pertama kali diperkenalkan pada tanggal 8 Mei 1886 oleh John Styth Pemberton,
seorang ahli farmasi dari Atlanta, Georgia, Amerika Serikat. Dialah yang pertama kali
mencampur sirup karamel yang kemudian dikenal sebagai coca cola. Frank M. Robinson,
sahabat sekaligus akuntan John, menyarankan nama coca-cola karena berpendapat bahwa dua
huruf C akan tampak menonjol untuk periklanan. Kemudian, Ia menciptakan nama dengan
huruf-huruf miring mengalir, Spencer, dan lahirlah logo paling terkenal di dunia.
PT. Coca-Cola Amatil Indonesia merupakan anak perusahaan The Coca-Cola Company yang
memiliki merek dagang Coca-Cola. PT. Coca-Cola Amatil Indonesia telah berdiri dan mulai
berkiprah dalam industri dalam negeri sejak tahun 1927, dimana pada saat itu bernama De
Nederland Indische Mineral Water Fabrieck yang kemudian berubah nama menjadi The
Indonesian Bottles Ltd. N. V. (IBL) sejak berubah status menjadi perusahaan nasional.
Pada tahun 1971, IBL berubah menjadi nama baru PT Djaya Bevarages Bottling Company
(PT. DBBC) yang merupakan pabrik pembotolan modern pertama di Indonesia. Adanya
penambahan modal menyebabkan peningkatkan kapasitas pabrik yang diikuti pula dengan
penambahan macam produk yang dihasilkan dalam berbagai ukuran kemasan.
Perubahan nama perusahaan kembali terjadi pada 1993, dimana pada saat itu seluruh saham
PT. DBBC diambil alih oleh Coca-Cola Amatil Ltd, Australia. PT. DBBC berubah nama
menjadi PT. Coca-Cola Amatil Indonesia. Pada tahun 2000, seluruh pabrik pembotolan
minuman merek dagang Coca-Cola yang ada di Indonesia resmi bergabung menjadi satu
dibawah PT. CCAI. Hingga saat ini tercatat 11 pabrik Coca-cola yang beroperasi di berbagai
provinsi di Indonesia.
3. DAFTAR ISI
Abstrak ...........................................................................................................................
Daftar Isi.........................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN..............................................................................................
1.1 Latar Belakang ...............................................................................................
1.2 Sejarah PT CCAI
BAB II PEMBAHASAN ...............................................................................................
2.1 Analisis Sistem ...............................................................................................
a. Analisis Sistem Lama ................................................................................
b. Analisis Sistem Baru .................................................................................
2.2 Perancangan Sistem........................................................................................
a. Perancangan Basis Data (Database) ..........................................................
b. Relasi Antar Tabel.....................................................................................
c. Operational Support System (OSS)...........................................................
d. Management Support System (MSS)........................................................
e. Penerapan DSS di Perusahaan...................................................................
f. Struktur PT CCAI ......................................................................................
BAB III BAHAN DAN METODE................................................................................
3.1 Bahan Perumusan ...........................................................................................
3.2 Metode Perumusan .........................................................................................
BAB IV PENUTUP .......................................................................................................
4.1 Kesimpulan ....................................................................................................
4.2 Saran ..............................................................................................................
4.3 Penutup ..........................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
4. BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kemajuan yang dicapai dalam bidang teknologi informasi dewasa ini telah mendukung
peningkatan pemanfaatan teknologi informasi dalam pemrosesan data di dalam perusahaan. Untuk
itu dikenal istilah “sistem informasi berbasis komputer”. Dengan memanfaatkan sistem informasi
berbasis komputer, berbagai kegiatan di dalam perusahaan dapat dilaksanakan dengan lebih cepat
dan akurat. Sehingga perusahaan dapat melakukan kegiatan tersebut dengan lebih efektif. Sistem
itu sendiri merupakan sebuah tatanan yang terdiri atas sejumlah komponen fungsional (dengan
tugas/fungsi khusus) yang saling berhubungan dan secara bersama-sama bertujuan untuk
memenuhi suatu proses/pekerjaan tertentu. Sehingga sistem informasi dapat diartikan sebagai
sistem yang memproses data menjadi informasi dan berguna bagi yang menerimanya.
Di Indonesia, minuman ringan mudah sekali diperoleh di berbagai tempat,mulai dari
warung sampai toko-toko kecil dan took-toko besar. Minuman ringan dikonsumsi oleh semua
lapisan masyarakat dari berbagai latar belakang pendidikan dan pekerjaan.
Di dunia ini terdapat banyak merek minuman ringan, dan salah satu yang paling sering kita
jumpai adalah coca-cola. Perusahaan coca-cola menempati urutan pertama dalam penjualan
minuman ringan. Dibalik kesuksesan perusahaan coca-cola, pasti ada berbagai strategi yang
diterapkan. Dari segi sumber daya manusia, kualitas produk, hingga sistem informasi manajemen
yang diterapkan Sistem Informasi Manajemen (SIM) adalah jaringan prosedur pengolah data yang
dikembangkan dalam suatu sistem dengan maksud memberikan informasi kepada manajemen
sebagai analisa dan dasar pengambilan keputusan.
5. 1.2 Sejarah PT CCAI
Lebih dari 80 tahun yang lalu, Coca-Cola diproduksi untuk pertama kalinya di Indonesia
pada tahun 1932. Sejak saat itu, The Coca-Cola System telah memberikan kontribusi penting
bagi perkembangan negara—baik sebagai penyedia lapangan kerja, investor, ataupun sebagai
anggota masyarakat yang perduli. Kami bangga akan jejak kami di Indonesia dan sangat
optimis dengan masa depan negara,serta industri dan bisnis kami. Hal inilah yang mendorong
kami untuk terus memberikan komitmen jangka panjang kepada Indonesia.
Coca-Cola pertama kali diperkenalkan di Indonesia pada tahun 1962 dan diproduksi secara
lokal sejak tahun 1932. Setelah sempat berhenti beroperasi pada tahun 1942, Coca-Cola mulai
diproduksi kembali oleh Indonesia Bottler Limited (IBL), perusahaan nasional yang didirikan
oleh TH Ticoalu, Tatang Nana, dan Harry Handoyo. Pabrik tersebut memproduksi 1,000-
1,500 cases Coca-Cola setiap harinya, dan mempekerjakan 25 orang yang dibantu oleh 3-7
truk untuk pendistribusian.
Sejak tahun 1960-an, berbagai produk The Coca-Cola Company telah diperkenalkan ke pasar
Indonesia. Dan pada tahun 2000, 10 operasi pembotolan dikonsolidasikan di bawah Coca-
Cola Amatil Indonesia.
Di tahun 2016, Coca-Cola Amatil Indonesia mempekerjakan lebih dari 12,000 karyawan
orang di 8 pabrik pembotolan dan di lebih dari 200 pusat penjualan dan distribusi di seluruh
negeri. Coca-Cola Amatil Indonesia adalah mitra pembotolan utama untuk Coca-Cola System
dan bisnis investasi Australia terbesar di Indonesia, yang beroperasi sejak tahun 1992.
The Coca-Cola System juga terdiri dari Coca-Cola Indonesia, kantor layanan lokal Coca-Cola
yang bertanggung jawab atas pemasaran merek dagang kami, dan juga Commercial Product
Supply, pembuat sirup dan bahan baku produk The Coca-Cola Company untuk Indonesia dan
negara-negara lain di wilayah sekitar.
Kami memproduksi, menjual dan mendistribusikan lebih dari 10 merek di Indonesia termasuk
minuman ringan berkarbonasi, jus, teh, minuman isotonik, air minum dalam kemasan,
minuman berenergi, dan masih banyak lagi—dengan lebih dari 100 format kemasan dan
ukuran. Kami juga melayani lebih dari 600.000 outlet ritel besar dan kecil secara langsung.
Filosofi ‘sustanability’ (keberlanjutan) telah melekat pada peninggalan kami, dan keyakinan
bahwa kami bergantung pada masyarakat yang kuat untuk memiliki bisnis yang kuat.
Tanggung jawab kami kepada masyarakat di tempat kami beroperasi meliputi kualitas tak
tertandingi dari produk kami, filosofi pemasaran yang bertanggung jawab, praktik manufaktur
yang bersinergi dengan lingkungan, serta kontribusi untuk pendidikan, kehidupan yang sehat
dan aktif, pemberdayaan ekonomi perempuan, water replenishment, dan akses sanitasi dan air
bersih.
6. BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Analisis Sistem
Analisis Sistem adalah penguraian atau pemecahan suatu sistem informasi yang sudah
utuh atau komplit ke dalam bagian komponennya yang lebih kecil atau spesifik dengan tujuan
mengevaluasi, mempelajari dan mengidentifikasi hambatan, maupun permasalahan yang
terjadi pada sistem sehingga dapat dilakukan perbaikan atau pengembangan kedepan yang
lebih baik. Analisis sistem adalah penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh ke dalam
bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi segala
permasalahan, kesempatan, dan hambatan yang terjadi dan semua kebutuhan yang diharapkan
sehingga dapat diusulkan perbaikanperbaikannya. PT.Coca Cola merupakan salah satu
instansi yang belum memiliki sistem informasi pengolahan data karyawan yang efektif dan
efisien karena masih menggunakan microsoft Excell yang berbasis offline.
a. Analisis Sistem Lama
Pengolahan data karyawan seperti penginputan, pengeditan, pencarian serta mencetak
data karyawan adalah hal yang dilakukan setiap hari oleh karyawan PT.Coca Cola. Namun,
dalam pengolahannya karyawan masih kesulitan karena masih terfokus pada satu komputer
yang aplikasinya bersifat offline. Sehingga, karyawan tidak bisa mengakses datanya secara
cepat dan tepat. Informasi terbaru 18 seperti pengumuman, agenda kerja, rapat kerja atau
informasi lainnya belum bisa diakses secara online oleh karyawan sehingga penyebaran
informasi dinilai masih lambat. Melihat dari masalah diatas penulis menyimpulkan bahwa
perlu adanya pengembangan sistem pada sistem lama agar lebih baik sesuai dengan
kebutuhan dalam pengolahan data karyawan.
b. Analisis Sistem Baru
Berdasarkan permasalahan yang ada pada sistem lama penulis ingin memberikan solusi
kepada karyawan PT.Coca Cola dengan membangun sistem baru yang berbasis online. Sistem ini
dibangun menggunakan bahasa pemrograman PHP dan databasenya menggunakan MySQL.
Sehingga dengan sistem ini diharapkan dapat membatu dalam melakukan pengolahan data
karyawan secara mudah, cepat dan tepat. Dalam pembuatan sistem ini dibutuhkan beberapa
perangkat atau media untuk menunjang agar terwujudnya menjadi sebuah sistem informasi.
Berdasarkan penelitian diatas penulis telah menganalisis kebutuhan dalam pembuatan sistem ini
diantaranya adalah sebagai berikut :
1. Perangkat Keras (Hardware)
Kebutuhan perangkat keras yang meliputi perangkat komputer, media internet dan lain
sebagainya.
2. Perangkat Lunak (Software)
Kebutuhan perangkat lunak yang meliputi Macromedia Dreamweaver 8 (Web Design),
MySQL 5.0 (Database), XAMPP (Localhost Web Server) dan lain sebagainya.
3. Data Akurasi Kebutuhan data akurasi yang meliputi data karyawan seperti nama, nik,
jabatan, alamat, jenis kelamin dan lain sebagainya.
7. 4. Fungsional Kebutuhan fungsional yang meliputi input, pengolahan, upload, download,
login, pencarian, laporan dan lain sebagainya.
2.2 Perencanaan Sistem
a. Perencanaan Basis Data (Database)
Basis data (database) merupakan salah satu komponen yang penting dalam
pembuatan sistem informasi, karena basis data merupakan hal pokok dalam
menyediakan informasi tentang data karyawan kepada para pengguna khususnya. Pada
tahap perancangan basis data (database), diperlukan tabel-tabel data dan relasinya
untuk mengurutkan data atau struktur data.
b. Relasi Antar Tabel
Dalam suatu sistem informasi ini, terdapat suatu database yang didalamnya ada
beberapa buah tabel. Beberapa tabel ini saling berhubungan. Relasi antar tabel
berfungsi untuk menghubungkan satu tabel dengan yang lainnya sehingga dapat 20
mempercepat akses database. Aturan relational database menyatakan bahwa satu tabel
dengan tabel lainnya dihubungkan dengan sebuah kunci unik atau primary key.
c. Operational Support System (OSS)
OSS ditujukan untuk memproses data yang dihasilkan dan digunakan dalam operasi
bisnis perusahaan. Aplikasi ini terbagi dalam sistem yang berbeda. Sistem yang
berhubungan dengan transaksi penjualan dan pengelolaan data master dilakukan oleh
aplikasi Basis sedangkan domain yang terkait dengan transaksi keuangan dan transaksi ke
pemasok dilakukan oleh aplikasi Oracle Finance.
1. Basis
Aplikasi ini dibangun di atas platform AS 400 sehingga sangat teruji dari sisi kecepatan
proses dan keamanan data yang terdiri-dari beberapa modul :
a. Article Master
Modul ini digunakan untuk pemeliharaan data master produk PT. Coca-Cola
Amatil Indonesia. Total produk PT. Coca-Cola Amatil Indonesia saat
ini mencapai 532 produk yang terbagi dalam kelompok produk yang berbeda.
b. Outlet Master
Modul ini digunakan untuk pemeliharaan data master pelanggan PT. Coca-Cola
Amatil Indonesia. Pemeliharaan mencakup perekaman dan pengorganisasian
data outlet dalam masing-masing segmen yang berbeda. Total outlet PT. Coca-
Cola Amatil Indonesia saat ini mencapai tiga juta dan terbagi dalam 59 segmen
yang berbeda.
c. Order Entry
Modul ini digunakan untuk proses perekaman data transaksi penjualan ke
database penjualan.
d. Sales Accounting & Account Receivable
Modul ini digunakan untuk memposting penjualan dan penerimaan kas pada
pelanggan yang tepat ke dalam jurnal piutang.
e. Inventory Management
Modul ini digunakan untuk mengelola dan mengontrol inventori yang berkaitan
dengan barang jadi (finished good) maupun bahan baku (raw material).
8. 2. Oracle Finance
Aplikasi ini dibangun di atas platform Oracle database yang sudah terbukti dan teruji
karena banyak digunakan perusahaan mutinasional yang bergerak di bidang
manufaktur maupun keuangan. Beberapa modul yag ada dalam aplikasi ini, antara lain:
a. Vendor Master
Modul ini digunakan untuk pemeliharaan data master pemasok PT. Coca-Cola
Amatil Indonesia. Pemeliharaan mencakup perekaman dan pengorganisasian data
pemasok dengan total pemasok PT. Coca-Cola Amatil Indonesia mencapai 300
pemasok.
b. Fixed Asset
Modul ini digunakan untuk mengelola dan mengontrol semua aset yang dimiliki
perusahaan.
c. Purchasing
Modul ini digunakan untuk merekam data pembelian barang termasuk melakukan
kontrol terhadap ketersediaan barang sesuai permintaan atau kebutuhan setiap
departemen agar operasional perusahaan bisa terjaga.
d. General Ledger
Modul ini digunakan untuk mencatat transaksi jurnal dan menghasilkan laporan
keuangan seperti neraca, laba-rugi, buku besar, dan jurnal.
d. Management Support System (MSS)
MSS ditujukan untuk melakukan dukungan dalam pengambilan keputusan yang
efektif oleh para manajer di perusahaan. Sistem pendukung manajemen di PT. Coca-
Cola Amatil Indonesia terbagi menjadi tiga bagian yaitu :
1. Company Dashboard
Aplikasi ini merupakan bagian dari Sistem Informasi Eksekutif karena menyediakan
informasi penting dari sumber internal dan eksternal yang mudah digunakan para
eksekutif dan manajer. Informasi yang disediakan terdiri-dari beberapa Key
Performance Indicator (KPI) semua departmen dan disajikan dalam satu laporan
agar memudahkan eksekutif dan manajer dalam proses pengambilan keputusan. Ada
sekitar 30 KPI yang terbagi dalam masing-masing departmen yaitu Sales,
Marketing, Manufacture, Logistic, IT, dan Customer Service.
2. Hyperion Essbase
Aplikasi ini merupakan bagian dari Sistem Pengambilan Keputusan karena
memberikan dukungan informasi dan laporan secara langsung kepada manajer
dalam proses pengambilan keputusan di perusahaan. Ada sekitar 160 cube dan 300
laporan yang bisa digunakan manajer dalam melakukan analisis perkiraan
penjualan, supply/demand, ketersediaan stok. Di samping itu, aplikasi ini juga
mendukung adhoc reporting dan membantu tim finance dalam perencanaan
keuangan dan penentuan anggaran (Financial Planning and Budgeting). Laporan
disajikan secara self-service sehingga memudahkan manajer atau analis dalam
melakukan pengolahan data tanpa harus melibatkan tim IT.
9. 3. SQL Server Reporting Service
Aplikasi ini merupakan bagian dari Sistem Informasi Manajemen karena
menyediakan informasi dalam bentuk laporan statis dan tampilan kepada para
manajer dan professional bisnis. Aplikasi ini bersifat laporan data operasional
seperti data penjualan masing-masing sales office.
Untuk membuat sistem informasi di PT. Coca-Cola Amatil Indonesia, seluruh
departemen diharapkan bisa saling bersinergi satu sama lain sehingga
memungkinkan antar departmen di perusahaan dapat mengkoordinasikan dan
mengintegrasikan proses bisnis yang ada. Oleh kerena itu, dibutuhan Sistem
Informasi Terintegrasi atau Enterprise Information System. Pembahasan berikutnya
lebih difokuskan pada pemanfaatan Sistem Pengambilan Keputusan dalam
menunjang kegiatan operasional bisnis perusahaan terutama bagian pemasaran.
e. Penerapan DSS di Perusahaan
Salah satu metode yang digunakan untuk melakukan analisis perilaku konsumen
adalah Market Based Analysis dimana mekanismenya harus didahului oleh analisis
yang mendalam mengenai data transaksi pelanggan dengan menggunakan konsep data
mining. Penggunaan data mining ini diharapkan dapat membantu mempercepat proses
pengambilan keputusan bagi manajemen dan memungkinkan perusahaan untuk
mengelola informasi yang terkandung di dalam transaksi menjadi sebuah knowledge.
Dengan begitu, pendapatan perusahaan dapat meningkat dan di masa yang akan datang
perusahaan dapat lebih kompetitif.
Saat ini PT. Coca-Cola Amatil Indonesia memiliki sistem yang sudah terintegrasi
berupa Enterprise Resource Planning (ERP) yang menunjang seluruh proses bisnis yang
ada, namun belum maksimal digunakan sebagai referensi bagi penetapan strategi
pemasaran perusahaan. Oleh karena itu, peran DSS sangat dibutuhkan untuk menggali dan
melakukan analisis perilaku konsumen terhadap pembelian suatu produk melalui data
historikal transaksi pelanggan selama dua tahun.
PT. Coca-Cola Amatil Indonesia menjadikan beberapa parameter dalam pengambilan
keputusan antara lain, ranking (peringkat) berdasarkan revenue yang diperoleh di setiap
wilayah, penetrasi pasar, basket index untuk mengetahui persentase pembelian produk PT.
Coca-Cola Amatil Indonesia, market share produk PT. Coca-Cola Amatil Indonesia
dibandingkan dengan produk perusahaan lain, jumlah penjualan produk, dan nilai
penjualan ritel setiap bulan untuk peningkatan penjualannya.
Sedangkan data yang digunakan adalah data sekunder berupa deret waktu (time series)
dengan periode dua tahun terkahir. Jenis sumber data berasal dari data eksternal
perusahaan yang didapatkan melalui kerjasama antara PT. Coca-Cola Amatil Indonesia
dengan masing-masing outlet melalui trading term yang telah disepakati kedua belah
pihak. Untuk saat ini PT. Coca-Cola Amatil Indonesia telah bekerjasama dengan outlet
seperti Matahari, Carefour, Giant, dan Indomart. Melalui proses training didapatkan
akurasi data mendekati 98% sehingga informasi yang dihasilkan dapat digunakan untuk
membantu proses pengambilan keputusan khususnya untuk mendukung strategi
pemasaran.
Seperti yang dijelaskan sebelumnya, penerapan aplikasi DSS ini digunakan untuk
mendukung strategi pemasaran dalam melakukan penetrasi pasar sehingga diharapkan
perusahaan mampu mengembangkan sebuah sistem customer profiles. Harapannya
perusahaan mampu membuat dan melakukan promosi yang efektif berdasarkan segmen
10. pasar yang sesuai sehingga target penjualan akan mudah tercapai dan tidak kalah bersaing
dengan kompetitor. Matrik komponen sistem informasi manajemen yang digunakan
perusahaan dapat dilihat pada lampiran. Beberapa aktivitas pada sistem informasi tersebut
sebagai berikut :
A. Aktivitas Input
Aktivitas input dalam aplikasi dilakukan oleh tim master data. Data yang
dimasukkan adalah data produk, data pelanggan, data supplier, dan data
transaksi penjualan. Pelaksanaan input data tersebut tentu membutuhkan
sumber daya berupa hardware dan jaringan seperti monitor, keyboard, mouse,
CPU, wireless, dan LAN. Selain itu, sumber daya berupa software juga
dibutuhan oleh sistem. Software yang digunakan input data dikembangkan oleh
PT. Coca-Cola Amatil Indonesia sendiri dengan memanfaatkan operating
system Windows dan Database Management System (DBMS) seperti Oracle
Database. Master data officer sebagai SDM memiliki hak akses ke aplikasi
untuk input data berupa data produk, data pelanggan, data supplier, dan data
transaksi penjualan. Master data officer juga dibutuhkan untuk menjalankan
proses lain seperti proses data cleansing sebelum data tersebut bisa diolah ke
proses selanjutnya, yaitu proses penggalian data (data mining)
B. Aktivitas Pemrosesan
Aktivitas proses pengolahan data dalam aplikasi membutuhkan sumber daya
hardware dan jaringan berupa network server, monitor, CPU, keyboard.
Kebuthan server untuk aktivitas ini juga memerlukan memory minimal 200
GB, media penyimpanan 10 TB, dan CPU 16 core. Selain itu, kebutuhan
software untuk pemrosesan data dikembangkan oleh perusahaan dengan
memanfaatkan operating system Windows dan Oracle Database. Business
Intelligence Specialist dan Database Administrator (DBA) tentunya dibutuhan
untuk memonitor apabila terjadi kendala saat pemrosesan data berlangsung.
C. Aktivitas Output
Semua proses yang dilakukan selama aktivitas input dan pengolahan data
dilakukan oleh aplikasi dan akan memberikan output berupa report dengan
jangka pelaporan tertentu. Pada bagian ini, setiap proses telah menggunakan
sistem informasi manajemen. Mesin yang digunakan berupa network server,
monitor, keyboard, mouse, CPU, printer. Media yang dibutuhkan adalah
jaringan internet, LAN, email, serta kertas untuk mencetak laporan.
Kebutuhan software digunakan untuk mengolah dan menampilkan data
menjadi informasi yang representative berupa tabel, grafik, indikator-indikator.
Dalam hal ini software yang digunakan berupa Oracle Business Intelligence
Enterprise Edition. Dengan menggunakan konsep self-service, pengguna tidak
perlu lagi menggantungkan tim IT untuk menyediakan laporan yang
dibutuhkan. SDM yang terlibat terdiri-dari manajer pemasaran, manajer
penjualan, tenaga pemasaran, dan tenaga penjualan. Produk informasi yang
dihasilkan terdiri-dari Market Share Summary Report, Market Basket Analysis
Report, Market Share PT. Coca-Cola Amatil Indonesia vs Other Companies,
Store Ranking Summary Report, Retail & Sales Price Chart Report.
Dengan informasi tambahan yang akan dikumpulkan seperti salah satunya
demografi pelanggan dan faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan
pelanggan. Adanya DSS ini tidak hanya memberikan informasi yang
dibutuhkan dalam mendukung strategi pemasaran namun juga memberikan
rekomendasi penentuan model strategi pemasaran yang sesuai dengan kondisi
11. pasar. Meskipun demikian, proses pengambilan keputusan tetap dilakukan oleh
manajemen PT. Coca-Cola Amatil Indonesia dengan tetap memperhatikan
rekomendasi yang diberikan DSS sehingga tercipta strategi pemasaran yang
efektif dan efisien.
Berdasarkan pengamatan kami, data mining yang dilakukan oleh MMSS
masih berkisar kepada informasi mengenai produk PT. Coca-Cola Amatil
Indonesia dan produk pesaing (jumlah penjualan, market share,
perbandingan relatif dengan kompetitor dan sejenisnya) namun belum
sampai kepada profil demografi konsumen. Informasi profil demografi ini
(seperti misalnya usia pembeli produk PT. Coca-Cola Amatil Indonesia,
estimasi pendapatan pembeli produk) sangat penting terutama dalam
penentuan strategi pemasaran. Misalnya, PT. Coca-Cola Amatil Indonesia
dapat menentukan bintang iklan dan jenis iklan serta promosi yang sesuai
dengan karakteristik konsumen PT. Coca-Cola Amatil Indonesia dengan
data mining mengenai profil usia pembeli.
Informasi mengenai estimasi pendapatan konsumen produk juga dapat
membantu PT. Coca-Cola Amatil Indonesia dalam melakukan analisis pola
konsumsi konsumen. Di samping itu, informasi tersebut dapat digunakan
untuk penentuan diversifikasi produk (contoh produk minuman dengan
kemasan yang lebih kecil) dan menganalisis sensitivitas harga terhadap
kuantitas penjualan, terutama apabila ternyata produk PT. Coca-Cola Amatil
Indonesia banyak dikonsumsi atau ditargetkan untuk konsumsi individu
maupun kelompok individiu dengan pendapatan menengah ke bawah.
Profil konsumen ini dapat diperoleh melalui informasi yang ditangkap
oleh distributor, seperti program loyalitas pelanggan untuk Hypermart yang
berada di dalam Matahari Grup dengan adanya Matahari Club Card (MCC).
Informasi mengenai profil konsumen dan barang yang dibeli kemudian
dianalisis untuk mendapatkan korelasi pola konsumsi dan profil demografi
pelanggan berdasarkan data input MCC.
13. BAB III
BAHAN DAN METODE
3.1 Bahan Perumusahan
Pada makalah ini akan dibahas bagaimana analisis dan perancangan sistem informasi
serta pengaruhnya sebagai penunjangan keberhasilan perusahaan dalam pencapaian tujuannya
pada PT. CCAI
3.2 Metode Perumusahan
Metode analisis data yang digunakan adalah metode analisis data deskriptif. Penelitian
ini tidak mengadakan manipulasi atau pengubahan pada variabel – variabel bebas, tetapi
menggambarkan suatu kondisi apa adanya, penggambaran kondisi bisa individual atau
menggunakan angak – angka.
14. BAB V
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Perkembangan teknologi dari tahun ke tahun terus meningkat, hal ini ditandai dengan
kemunculan berbagai software dan hardware yang terus menerus diperbaharui untuk
menunjang kegiatan operasional perusahaan demi tercapainya tujuan perusahaan terutama
berkaitan dengan efektifitas dan efesiensi aktivitas operasional perusahaan. Sistem informasi
merupakan salah satu faktor penting bagi perusahaan dalam pencapai tujuan, selain itu sistem
informasi juga merupakan salah satu faktor penilaian kualiatas dan daya saing perusahaan itu
mengindikasikan bahwa semakin tinggi kualitas sistem informasi suatu perusahaan maka
semakin tinggi pula daya saing dan kualitas perusahaan tersebut. PT. CCAI melakukan
perancangan sistem informasi untuk menunjang kegiatan bisnis operasional, menunjang
manajemen dalam pengambilan keputusan, dan menunjang keunggulan strategis kompetitif
yang terdiri dari sistem informasi untuk operasi bisnis dan sistem informasi untuk pengambilan
keputusan manajemen.
4.2 Saran
Perancangan sistem informasi yang dijalankan pada PT. CCAI sudah baik tetapi sistem
tersebut harus tetap dilakukan pengembangan atau pembaharuan untuk meningkatkan kualitas
pelayanan bagi pelanggan supaya PT. CCAI mampu bersaingan
4.3 Penutup
Demikianlan yang dapat saya sampaikan mengenai materi yang menjadi bahasan dalam
makalah ini, tentunya banyak kekurangan dan kelemahan karena terbatasnya pengetahuan yang
saya peroleh untuk makalah ini, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis dan para
pembaca. Sekian penutup dari saya, saya ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya.