Dokumen tersebut membahas tentang siklus reproduksi hewan betina yang terdiri atas empat fase yaitu diestrus, proestrus, estrus, dan metestrus. Setiap fase dapat dibedakan berdasarkan jenis sel yang dominan pada apusan vagina hewan uji.
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
SiklusReproduksiMencit
1. A. Judul : Siklus Reproduksi
B. Tujuan : 1. Membedakan sel-sel hasil apusan vagina
2. Menentukan tahap siklus yang sedang dialami oleh
hewan betina
C. Manfaat : 1. Mahasiswa dapat membedakan sel-sel hasil apusan vagina
2.Mahasiswa dapat mengetahui tahapan siklus reproduksi yang
sedang dialami oleh hewan betina
D. Prosedur Kerja
Memasukkan ujung pipet tetes yang
sudah diberi alkohol 70% sedalam ½
cm, kemudian memutar pipet tetes
dengan hati-hati
Menyemprotkan dan menyedotkan
larutan NaCl 0,9% ke dalam vagina
mencit dengan menggunakan pipet
halus secara berulang kali hingga
cairan di dalam pipet tampak keruh
Meneteskan cairan keruh dari pipet
penyemprot di atas kaca benda.
2. Meneteskan larutan metilen blue 1%.
Mendiamkan larutan dalam waktu
3 menit
Membuang kelebihan zat warna
dengan membilas menggunakan
aquades
Mengeringkan apusan di atas
nyala api
3. E. Hasil dan Pembahasan
1. Hasil
No. Tahap Siklus Keterangan
1.
Fase Diestrus
1. Leukosit
2. Sel epitel berinti
2.
Fase Proestrus
1. Leukosit
2. Sel epitel berinti
Mengamati apusan di bawah
mikroskop
1
2
1
2
4. 3.
Fase Metestrus
1. Sel epitel menanduk
2. Leukosit
2. Pembahasan
Pada pembuatan apusan vagina Mus musculus dilakukan beberapa
perlakuan khusus seperti menggunakan larutan alkohol yang berfungsi
untuk membuka vulva sehingga vagina mencit mudah terlihat, penggunaan
larutan NaCl 0,9% pada saat penyedotan cairan vagina mencit (Mus
musculus) dimaksudkan agar sel-sel yang berhasil masuk ke dalam pipet
tetes tidak mengalami lisis. Sebanyak 0,86% massa larutan NaCl disebut
larutan “garam fisiologis” sebab tekanan osmotiknya sama dengan tekanan
osmotik larutan dalam sel darah merah (Chang, 2005). Adapun
penggunaan pewarna methylene blue 1% dikarenakan methylene blue
bersifat basa (mengandung ion OH-) sedangkan pada preparat apusan
vagina mencit lebih bersifat asam (mengandung ion H+). Dengan adanya
perbedaan ion tersebut, maka molekul-molekulnya akan saling berikatan
dan preparat dan lebih mudah terwarnai . Pada praktikum kali ini terdapat
3 tahapan siklus estrus yang berhasil teramati, yaitu fase diestrus, fase
proestrus, dan fase metestrus.
a. Fase Diestrus
Fase ini ditandai dengan adanya sel-sel epitel berinti dalam jumlah
yang sangat sedikit dan leukosit dalam jumlah yang sangat banyak.
Lamanya kurang lebih 55 jam (Billet dan Wild, 1975 dalam Adnan,
1
2
5. 2015). Hasil pengamatan menunjukkan jumlah leukosit yang
mendominasi jumlah sel epitel berinti. Secara etologi hewan pada fase
ini cenderung tidak melalukan banyak pergerakan dibandingkan
dengan hewan yang mengalami fase estrus. Fase ini disebut juga
dengan fase istirahat karena mencit betina sama sekali tidak tertarik
pada mencit jantan.
b. Fase Proestrus
Fase ini ditandai dengan adanya sel-sel epitel berinti berbentuk
bulat, leukosit tidak ada atau sangat sedikit. Lama fasenya kurang lebih
18 jam (Billet dan Wild, 1975 dalam Adnan, 2015). Berdasarkan hasil
pengamatan terlihat jumlah leukosit yang kurang dan terdapat banyak
sekali sel-sel epitel yang menandakan mencit telah memasuki fase
proestrus akhir dan segera memasuki fase estrus.
c. Fase Metestrus
Fase ini ditandai dengan adanya sel-sel epitel menanduk dan
leukosit yang banyak. Lama fase ini adalah kurang lebih 8 jam. (Billet
dan Wild, 1975 dalam Adnan, 2015). Hasil pengamatan menunjukkan
jumlah leukosit yang banyak akan tetapi masih ditemukan sel-sel epitel
menanduk dalam jumlah banyak sehingga dapat disimpulkan bahwa
Mus nusculus tersebut berada dalam fase awal metestrus.
F. Kesimpulan
Berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa sel-
sel yang ditemukan pada preparat apusan vagina Mus musculus adalah sel epithel
berinti, sel epithel menanduk dan leukosit. Siklus reproduksi hewan betina terdiri
fase diestrus yang ditandai dengan sel-sel epitel berinti dalam jumlah yang sangat
sedikit dan leukosit dalam jumlah yang sangat banyak. Fase proestrus yang
ditandai dengan adanya sel-sel epitel berinti berbentuk bulat, leukosit tidak ada
atau sangat sedikit, fase estrus yang ditandai dengan keinginan birahi dan
penerimaan pejantan oleh hewan betina, dan fase metestrus yang ditandai dengan
adanya sel-sel epitel menanduk dan leukosit yang banyak.
6. G. Daftar Pustaka
Chang, Raymond. 2005. Kimia Dasar Konsep-konsep Inti Jilid 2 Edisi Ketiga.
Jakarta:Erlangga.
Adnan, Dkk.2015.Perkembangan Hewan.Makassar: Jurusan Biologi FMIPA
UNM