Makalah Biologi Sel: Selaput Plasma,Struktur Dan Transpotasi Membran | Kelas:...
MITOSIS AKAR
1. BAB IX
MITOSIS AKAR BAWANG
Disusun Oleh :
Ai Hartini 06310 1211007
Fitriani Sri Lestari 06310 1211011
Ayu Linda Sari 06310 1211012
Rismawati 06310 1211042
Bayu Aprianto 06310 1211047
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUKABUMI
2015
2. A. TUJUAN PRAKTIKUM
Setelah melakukan pengamatan terhadap hewan ataupun tumbuhan, Mahasiswa
diharapkan dapat :
1. Membuat bagan tahapan penyediaan squash ujung akar bawang dengan
acetocarmine/methilen blue untuk proses mitosis
2. Menjelaskan setiap fase yang terjadi pada proses mitosis.
B. DASAR TEORI
Sebagian besar sel bereproduksi secara aseksual, yaitu tanpa terjadinya
pertukaran atau pemerolehan informasi hereditas baru. Sebagian besar sel yang
membentuk tubuh organisme eukariota multiseluler juga bereproduksi secara aseksual
dalam suatu proses yang dikenal sebagai mitosis. Selama pembelahan mitosis, sel
akan tumbuh, menduplikasi genomnya, memisahkan kromosom yang telah
berduplikasi ke kutub-kutub sel yang berlawanan, dan membagi sitoplasma sehingga
terbentuklah sel anakan.
Mitosis adalah pembelahan sel yang terjadi secara tidak langsung. Hal ini
dikarenakan pada pembelahan sel secara mitosis terdapat adanya tahapan-tahapan
tertentu. Tahapan-tahapan (fase-fase) yang terdapat pada pembelahan mitosis ini
meliputi: profase, metafase, anafase, dan telofase. P sel paling banyak dijumpai pada
bagian akar yaitu ujung akar. Pada mitosis, bahan inti sel terbagi sedemikian rupa
sehingga dari satu sel dihasilkan dua buah sel anakan. Mitosis merupakan alat untuk
duplikasi teratur (dalam fase S) dan pemisahan (pada anafase) kromosom. Biasanya,
mitosis diikuti dengan pembelahan sel yang disebut dengan sitokenesis dimana sel
akan terpisah menjadi dua (Kimball, 1999).
Pada mitosis setiap induk yang diploid (2n) akan menghasilkan dua buah sel
anakan yang masing-masing tetap diploid serta memiliki sifat keturunan yang sama
dengan sel induknya. Proses terjadinya mitosis terbagi ke dalam 5 fase, yaitu
interfase, profase, metafase, anafase dan telofase, seperti tampak pada gambar berikut:
3. 1. Interfase adalah fase dimana inti sel nampak keruh dan nampak benang-benang
kromatin yang halus, kromosom yang diduplikasi pada fase S belum terlihat
secara individual karena belum terkondensas
2. Profase adalah fase dimana benang- benang kromatin memendek dan menebal,
terbentuklah kromosom. Gelendong mitotik mulai terbentuk, setiap kromosom
terduplikasi tampak sebagai kromatid identik yang tersambung pada sentromernya
dan sepanjang lengannya oleh kohesin (kohesi kromatid saudara).
Proses terjadinya fase profase ditandai dengan hilangnya nucleus dan
diganti dengan mulai tampaknya pilinan-pilinan kromosom yang terlihat tebal
3. Metaphase merupakan tahap mitosis yang paling lama, sering kali berlangsung
sekitar 20 menit .
Kromosom kromosom menempatkan diri di bidang tengah dari sel. Ciri
utama fase ini adalah terbentuknya gelendong pembelahan, gelendong
pembelahan ini dibentuk oleh mikrotubula. Gelendong ini membentuk kutub-kutb
pembelahan tempat sentromer mikrotubula bertumpu.
4. Anafase merupakan tahap pembelahan yang paling singkat terjadi, biasanya hanya
beberapa menit.
Sentromer membelah dan kedua kromatid memisahkan diri dan bergerak
menuju kutub dari sel yang berlawanan. Tiap kromatid hasil pembelahan itu
4. memiliki sifat yang sama dengan sel induknya, sejak saat itu kromatid-kromatid
tersebut menjadi kromosom baru.
Pada fase ini kromosom yang mengumpul di tengah sel terpisah dan
mengumpul pada masing-masing kutub, sehingga telihat adal dua kumpulan
kromosom.
5. Telofase merupakan tahap terakhir saat nukleus-nukleus anakan terbentuk dan
sitokinesis telah dimulai. Dengan ciri dimana di tiap kutub sel terbentuk stel
kromosom yang identik. Selaput gelendong inti lenyap dan dinding inti
terbentuk lagi. Kemudian plasma sel terbagi lagi menjadi dua bagian, proses
tersebut dikenal sebagai sitokinesis. Pada sel tumbuhan sitokinesis ditandai
dengan terbentuknya dinding pemisah di tengah- tengah sel.
Telofase adalah fase finisiong, dalam telofase ada dua tahap yaitu telofase
awal dan telofase akhir. Pada telofase awal terlihat mulai ada sekat yang
memisahkan antara sel-sel anak. Sedang pada telofase akhir terlihat sel-sel anak
sudah benar-benar terpisah. (Campblle, 2004)
Sel tumbuhan di definisikan sebagai unit dasar yang universaldari suatu struktur
organik. Struktur yang membedakan sel tumbuhan denfan sel yang lain adalah
keberadaan dinding sel yang merupakan lapisan terluar dari sel yang berbatasan
dengan membran sel
Tumbuhan pada masa awal perkembangan mengalami pertumbuhan sangat
banyak, tumbuhan mengalami pembelahan sel secara tidak langsung yang disebut
juga dengan mitosis.
C. Alat dan Bahan
1. Alat
Alat yang kami gunakan pada praktikum ini yaitu : Mikroskop, Kaca Objek, Kaca
Penutup, Kaca Arloji, Jarup preparat, Lampu spirtus, dan silet
5. 2. Bahan
Bahan yang kami gunakan pada praktikum ini yaitu Akar bawang merah, Alcohol
70%, Asam asetat 1M, Larutan Acetocarmine/MethilenBlue.
D. CARA KERJA
1. Kira-kira 3-4 hari sebelum praktikum dilaksanakan,simpan umbi bawang bombay
di atas botol bermulut lebar yang berisi air.
2. Akar yang aktif tumbuh dengan panjang sekitar 2,5 - 5 cm paling baik digunakan
untuk praktikum ini.
3. Ujung akar yang panjang nya 3- 4 cm di potong dan diletakan segera pada kaca
arloji yang berisikan asam asetat 1M selama 30 menit.
4. Kemudian ganti larutan asam asetat dengan acetocarmine dan panaskan di atas
nyala lampu spirtus sampai mencapai suhu kira-kira 60 0 C (jaga jangan sampai
mendidih)
5. Setelah itu pindahkan potongan ujung akar tersebut ke atas kaca objek yang telah
di tetesi acetocarmine/Methilen Blue.
6. Potong-potong ujung akar dengan silet atau pisau
7. Tutup sediaan dengan kaca penutup
8. Balikan dan pegang di antara ibu jari dan telunjuk,
9. kemudian tekan sambil sedikit di dorong (squash)
10. Diamati dibawah Mikroskop
E. HASIL PENGAMATAN
6. Perbandingan di Internet Perbesaran = 4x10 Perbesaran = 4x10
F. PEMBAHASAN
Dalam mengamati proses mitosis digunakan sel akar bawang merah karena sel
bawang merah merupakan sel yang bersifat meristematis yakni sel yang aktif
membelah maka dari itu akan terlihat proses mitosis pada bagian ini.
Sebelum mengamati sel yang mengalami pembelahan mitosis, ada beberapa
perlakuan yang kami lakukan pada akar bawang merah. Yang pertama kita melakukan
perlakuan dengan memasukan akar kedalam larutan metilen blue yang sudah
dipanaskan kemudian akar yang sudah ditetesi larutan methilen blue, akar
dicincang/diiris oleh silet lalu di letakan di kaca objek dan diamati di bawah
mikroskop. Yang Kedua yaitu perlakuan dengan merendam akar bawang dilarutan
HCL lalu ditiriskan beberapa menit kemudian diletakan dikaca arloji dan ditetesi
larutan methilen blue hingga bagian akar tertutupi larutan methilen blue, setelah itu
akar yg sudah diletakan di kaca arloji dan ditetesi methilen blue dipanaskan diatas api
spirtus sampai terjadi penguapan (jangan sampai mendidih) setelah itu akar ditiriskan
kembali kemudian diletakan dikaca objek lalu diiris sampai halus setelah itu di tutup
dan diamati dibawah mikroskop.
7. Dari kedua perlakuan diatas menghasilkan hasil yang sama Dalam
pengamatan kami tidak menemukan proses mitosis seperti profase, metafase, anafase,
dan telofase pada salah satu sel. Karena sel bawang bombay yang kami amatai masih
berupa jaringan, sehingga yang tampak pada mikroskop terdiri dari banyak sel yang
melakukan pembelahan. Namun kami menduga bahwa yang terlihat lebih dominan
adalah fase profase, berdasarkan teori pada fase profase kromosom-kromosom
menebal atau berkondensasi, sehingga menjadi bisa terlihat di bawah mikroskop
cahaya, mula-mula sebagai benang-benang tipis, lalu secara progresif menjadi
semakin pendek dan tebal karena mengumpar di sekeliling protein-protein histon,
kemudian mengumpar terpilin (supercoil) pada dirinya sendiri (Kimbal.John W.1999)
Kami melihat terbentuk banyak bulatan berwarna hitam yang terletak ditengah
sel, bulatan hitam tersebut yang kami duga adalah kromatin yang telah menyerap
warna dari methilen blue sehingga terlihat hitam maka kami menyebut dengan fase
profase.
Kami pun menduga adanya beberapa faktor yang menyebabkan percobaan ini
tidak dapat menemukan secara jelas proses mitosis dan menghasilkan hasil yang tidak
memuaskan, diantaranya adanya kesalahan prosedur yang harusnya perlakuan yang
kami lakukan yaitu, Akar bawang merah di rendam didalam larutan Asam Asetat
selama 30 menit, hal ini bertujuan untuk menghentikan aktivitas seluler dan
mengawetkan proses yang terjadi ketika ujung akar tersebut dipotong. Dengan
demikian proses mitosis yang mungkin terjadi pada waktu pemotongan dapat dijebak
dalam keadaan terfiksatif sehingga pada saat pengamatan di bawah mikroskop akan
dapat menunjukkan aktivitas sel-sel meristem ujung akar. Perendaman dengan asam
asetat juga berfungsi untuk melunakkan dinding sel agar mempermudah masuknya zat
pewarna dan memperamudah saat pemotongan. Selain itu pemberian asam asetat juga
dapat memperjelas batas tudung akar dengan sel-sel diatasnya. Tudung akar akan
terlihat lebih putih dibandingkan bagian lain dari akar bawang merah.
Perlakuan berikutnya pemberian acetocarmin, acetocarmin adalah pewarna
yang fungsinya untuk memberi pigmen kepada sel-sel akar bawang sehingga mudah
untuk diamati dan kemudian di lanjutkan dengan pembakaran hingga suhu yang
ditentukan (60 C).
Selain itu kesalahan pada saat pembakaran, pembakaran yang kami lakukan
terlalu lama dan terlalu dekat dengan api sehingga menyebabkan timbulnya asap dan
methilen Blue mendidih. Sementara untuk hasil yang baik seperti yang telah di
8. tetapkan pada langkah kerja pembakaran dilakukan hingga suhu 60o C, namun karena
pada saat pembakaran, kami tidak menggunakan termometer sehingga kami
mengalami kesulitan untuk memperkirakan suhu yang ditetapkan.
Faktor selanjutnya menurut kami yang sangat berpengaruh terhadap hasil
percobaan adalah pada teknik squash. Untuk dapat menghasilkan percobaan yang baik
memang diperlukan teknik squash yang tepat yakni harus ditekan hingga sangat tipis
namun tidak diperbolehkan juga terlalu keras karena dapat menyebabkan sel
mengalami kerusakan. Karena kurangnya pengetahuan kami mengenai teknik squash
yang baik, kami mendapatkan hasil yang kurang memuaskan.
Lalu faktor lain yang menyebabkan tidak terlihatnya proses meosis adalah
keterbatasannya alat dan bahan yang kami gunakan harusnya menggunakan Larutan
asam asetat pada proses perendaman tapi diganti oleh larutan HCL, baik kualitas
mikroskop maupun kurangnya perbesaran.
G. KESIMPULAN
Dari hasil pengamatan dan pembahasan maka dapat disimpulkan bahwa :
1. Hasil percobaan yang kami lakukan tidaklah memuaskan karena tidak
mendapatkan hasil apapun, ini disebabkan kaena ada beberapa kesalahan, yaitu
dari akar dengan pembakaran yang melebihi batas suhu, teknik squash yang
kurang baik, dan penggunaan mikroskop cahaya yang membuat hasil pengamatan
terbatas.
2. Mitosis merupakan peristiwa pembelahan sel yang terjadi pada sel somatis (sangat
aktif pada jaringan meristem) yang menghasilkan dua sel anak yang sifatnya
identik dengan induknya.
3. Pembelahan mitosis terjadi pada jaringan meristem yang sifatnya meristematik,
pada tumbuhan jaringan ini terdapat pada ujung akar.
4. Pembelahan mitosis terbagi dalam 5 fase, yaitu interfase, profase, metaphase,
anaphase dan telofase.
5. Akar bawang memiliki kromosom yang besar, jumlah kromosomnya tidak terlalu
banyak, sehingga lebih memungkinkan untuk mendapatkan hasil percobaan yang
lebih baik, mudah didapatkan.
9. H. SARAN
Laporan yang kami buat mungkin masih terdapat kekurangan kami mengharapkan
saran dari pembaca/Asdos supaya bisa menjadikan perbaikan untuk laporan
selanjutnya. kami juga mengharapkan Asisten dosen bisa menjadi reperensi untuk
setiap praktikum dan pembuatan laporan kami.
DAFTAR PUSTAKA
• Aprilisa.2010.( Diakses Online).
https://aprilisa.wordpress.com/2010/03/31/pengamatan-fase-mitosis-pada-tudung-
akar-bawang-merah-allium-cepa-l/.(13 Januari 2015)
• Campbell. Neil A. 2004.Biologi Edisi ke lima. Jilid ke III. Jakarta : Erlangga.
• Mandala-basri.2012.(Diakses Online). http://mandala-
basri.blogspot.com/2012/11/laporan-praktikum-mitosis-akar-bawang.html. (13
Januari 2015)
• Kimbal.John W.1999. Biologi edisi kelima jilid 1: institute pertanian bogor
• Suryo. 2008. Genetika. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press
• Yatim, Wildan. 2003.Genetika. Bandung: Tarsito
LAMPIRAN
A. Pertanyaan
1. Gambarkan dan tentukan tahapan-tahapan mitosis yang dapat anda amati!
Jawab : Berdasarkan hasil pengamatan, Kami melihat terbentuk banyak
bulatan berwarna hitam yang terletak ditengah sel, bulatan hitam tersebut yang
kami duga adalah kromatin yang telah menyerap warna dari methilen blue
sehingga terlihat hitam maka kami menyebut dengan fase profase.
10. 2. Apakah Kelompok anda dapat mengamati semua fase?
Jawab : Tidak
3. Pada umumnya sel-sel yang anda amati ada dalam fase?
Jawab : Umumnya berada pada fase profase
4. Apakah alasan anda menggunakan akar bawang merah dalam praktikum ini?
Jawab : Karena, Akar bawang memiliki kromosom yang besar, jumlah
kromosomnya tidak terlalu banyak, sehingga lebih memungkinkan untuk
mendapatkan hasil percobaan yang lebih baik, mudah didapatkan.
5. Apakah tujuan diberikannya larutan Acetocarmine/Methilen Blue?
Jawab : Bertujuan untuk memberi pigmen warna pada kromosom dan sel-sel
akar bawang agar mudah diamati.
6. Apa tujuan digunakannya silet berkarat pada saat memotong-motong akar
bawang?
Jawab : Bertujuan menggunakan silet berkarat karena silet berkarat
mengandung FeCl3 yang dapat teroksidasi sehingga mampu membantu
pengikatatan larutan Acetocarmine/Methilen Blue untuk memberi pigmen
warna pada kromosom dan sel-sel akar bawang agar mudah diamati
11. 7. Jelaskan, Apa tahap berikutnya setelah sel mengalami mitosis?
Jawab : Setelah Sel mengalami mitosis maka sel mengalami fase miosis,
yaitu: Prophase I, Metaphase I, Anaphase I, Telophase I, Prophase I,
Metaphase II, Anaphase II, Dan terjadi Haploid.