Rangkuman dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang siklus reproduksi manusia, meliputi pubertas, musim kawin, siklus ovulasi, dan kehamilan.
2. Siklus reproduksi diatur oleh sistem syaraf dan hormonal tubuh, termasuk FSH, LH, estrogen, dan progesteron.
3. Siklus ovulasi terdiri atas fase folikel dan fase luteal, yang mempengaruhi siklus haid.
2. •Dalam menghasilkan individu baru baik laki-laki maupun perempuan
mengalami serangkaian kegiatan biologi kelamin yang membentuk siklus.
•Rangkaian biologi kelamin tersebut melibatkan kerja syaraf dan hormon.
•Pemahaman tentang rangkaian biologi kelamin perlu untuk menghindari
gangguan/penghambatan kegiatan biologi kelamin tersebut.
•Perintah untuk memperhatikan proses penciptaan (Q.S Ath Thaariq 5-7).
•Proses penciptaan tersebut melibatkan sperma (laki-laki/jantan) dan ovum
(perempuan/betina) yang kemudian akan disimpan dalam tempat yang kokoh
(rahim) (Q.S Al Mukminun 13).
3. Manusia seharusnya memperhatikan dari apakah dia
diciptakan? Dia diciptakan dari air yang terpancar, yang
keluar dari antara tulang sulbi dan tulang dada (Q.S Ath-
Thaariq 5-7).
Kemudian Kami jadikan saripati itu air mani (yang
disimpan) dalam tempat yang kokoh (RAHIM) (QS. Al
Mukminun Ayat 13)
6. Rangkaian semua kegiatan biologikkelamin
yang berlangsung secara sambung
menyambung sehingga melahirkan generasi
baru
Siklus reproduksi meliputi: Pubertas, musim
kelamin, siklus birahi, fertilisasi, kebuntingan
dan kelahiran
7. • Definisi: periode dalam kehidupan hewan jantan dan
betina dimana proses-proses reproduksi mulai terjadi,
ditandai dengan kesiapan untuk melakukan fertilisasi
pertama kali (hewan betina estrus untuk pertama kali,
ovulasi untuk pertama kali; hewan jantan
mengejakulasikan sperma untuk pertama kali,
mengekspresikan tingkah laku seksual)
• Faktor-faktor yang mempengaruhi: spesies, turunan,
iklim, musim, makanan, jenis kelamin, management
system, stress, dan faktor-faktor genetik
8. Spesies: hewan tingkat rendah akan lebih cepat mencapai
pubertas dibandingkan hewan tingkat tinggi.
Turunan: beberapa turunan hewan dalam satu spesies akan
mencapai pubertas lebih dahulu dibandingkan turunan yang lain
(contoh sapi Angus akan lebih dulu mencapai pubertas
dibandingkan sapi Brahma)
Iklim: Beberapa hewan akan pubertas lebih dulu pada iklim yang
tidak panas (hangat) dibandingkan pada iklim panas. Siang hari
yang panjang menyebabkan berkurangnya kegiatan reproduksi
9. • Musim: Kegiatan reproduksi akan terhenti pada waktu dimana siang
hari lebih panjang dibandingkan malam hari dan akan timbul kembali
apabila malam hari bertambah panjang dan siang hari bertambah
pendek. Jadi kuda, ayam, dan babi akan berespon pada siang hari
yang bertambah (Long-day breeders atau pekawin hari panjang)
sedangkan domba, kambing, dan rusa akan berespon terhadap
panjang siang hari yang berkurang (Short-day breeders atau
pekawin hari pendek).
• Makanan: makanan yang bergizi akan mempercepat pubertas.
• Jenis kelamin: hewan betina akan lebih dahulu mencapai pubertas
dibandingkan hewan jantan.
• Management system: tipe kandang, cahaya, kehadiran hewan
lawan jenis berpengaruh terhadap pubertas. Wajah, bau, dan suara
dari lawan jenis akan mempercepat pubertas.
• Stress: stres yang tinggi akan menunda pubertas.
• Faktor-faktor genetik
10. • Definisi: suatu musim dalam suatu tahun
dimana suatu jenis hewan
memperlihatkan aktifitas perkawinan.
Contoh beruang madu
• Faktor-faktor yang mempengaruhi:
Lamanya siang hari (Photo Period), suhu,
mekanisme hormonal, faktor-faktor lain
(ex: rangsangan psikologis)
11. Definisi: saat dimana hewan betina bersedia
menerima pejantan untuk kopulasi (Birahi), Siklus
Birahi: jarak antara birahi yang satu dengan birahi
yang lain.
Siklus birahi dibagi menjadi 4 fase yaitu: Proestrus,
Estrus, Metestrus, Diestrus. Beberapa ada yang
menambahkan dengan anestrus (no estrus) yang
terjadi diantara diestrus dan proestrus.
12.
13.
14. • Definisi: fase dimana sistim
reproduksi memulai persiapan
untuk pelepasan ovum.
• Dimulai dengan regresinya CL
dan turunnya progesterone
• Terjadi percepatan
pertumbuhan folikel sebagai
akibat peningkatan kadar FSH
• Kadar estrogen mulai meningkat
juga diakhir proestrus
• Diakhir proestrus hewan mulai
menunjukkan tanda-tanda
birahi
15. Definisi: fase dimana hewan
betina mau menerima
pejantan untuk kopulasi,
ditandai dengan
maksimalnya pertumbuhan
folikel.
Lamanya siklus ini berbeda
pada setiap spesies maupun
pada setiap individu
Kadar Estrogen tinggi
selama estrus dan turun di
akhir estrus
16. • Gelisah dan takut
• Menjauh dari kawanannya
• Ekor dan telinga diangkat (pada hewan ternak dan kuda)
• Aktif berinteraksi dengan anggota kawanannya
• Menempel pada anggota kawanan yang lain
17. • Vulva mengeluarkan mucus
yang kental, bening, dan
teruntai seperti benang.
• Vulva kemerahan, bengkak,
dan hangat (3A: abang,
abo, anget).
• Bulu kaku dan kotor
• Produksi susu berkurang
(terjadi pada ternak-ternak
yang diperah air susunya)
18. ∗ Definisi: fase dalam siklus birahi yang terjadi
segera setelah estrus selesai
∗ Terjadi pembentukan corpus luteum (CL) dan
selanjutnya CL mulai mensekresikan
progesteron
19. Definisi: fase dalam siklus birahi yang ditandai
oleh tidak adanya kebuntingan, tidak adanya
aktifitas kelamin dan hewan menjadi tenang.
Corpus luteum (CL) matang terbentuk dan
sepenuhnya melakukan fungsinya untuk
memproduksi progesteron. Progesteron
disiapkan untuk mendukung kehamilan. Jika
ovum tidak terfertilisasi maka CL mengalami
regresi, kadar progesteron turun dan diestrus
terhenti.
20. ∗ Didasarkan pada proses yang terjadi dalam ovary.
∗ Melibatkan 2 fase yaitu FASE FOLIKEL dan FASE LUTEIN.
∗ Fase folikel dan fase lutein sangat bergantung pada hormon
FSH, LH, estrogen dan progesteron.
∗ Perubahan yang terjadi dalam ovary pada saat fase folikel dan
fase lutein juga mempengaruhi organ-organ reproduksi yang
lain.
21. Control by hypothalamus
Inhibited by combination of
estrogen and progesterone
Stimulated by high levels
of estrogen
Inhibited by low levels of
estrogen
Hypothalamus
Anterior pituitary
GnRH
FSH LH
Pituitary gonadotropins
in blood
LH
FSH
FSH and LH stimulate
follicle to grow
LH surge triggers
ovulation
Ovarian cycle
Growing follicle Mature
follicle
Corpus
luteum
Degenerating
corpus luteum
Estrogen secreted
by growing follicle in
increasing amounts
Progesterone and
estrogen secreted
by corpus luteum
Follicular phase Luteal phaseOvulation
Ovarian hormones
in blood
Peak causes
LH surge
Estrogen Progesterone
Estrogen level
very low
Progesterone and estro-
gen promote thickening
of endometrium
Uterine (menstrual) cycle
Endometrium
Menstrual flow phase Proliferative phase Secretory phase
0 5 10 14 15 20 25 28
Days
1
(a)
(b)
(c)
(d)
(e)
3
6
7 8
4
5
2
10
9
22.
23. Stimuli from other
areas in the brain
Hypothalamus
GnRH from the
hypothalamus reg-
ulates FSH and LH
release from the
anterior pituitary.
FSH acts on the
Sertoli cells of the
seminiferous
tubules, promoting
spermatogenesis.
LH stimulates the
Leydig cells to make
testosterone, which
in turn stimulates
sperm production.
Anterior
pituitary
Negative
feedback
Leydig cells
make
testosterone
Primary and
secondary sex
characteristics
Sertoli cells
Spermatogenesis Testis
24. DETEKSI MASA SUBURDETEKSI MASA SUBUR
Pemeriksaan lendir cervix dimanaPemeriksaan lendir cervix dimana
pada saat masa subur lendirpada saat masa subur lendir
lentur, tidak terputus jikalentur, tidak terputus jika
dipegang, dan lengket sepertidipegang, dan lengket seperti
agar-agar (agar-agar (SPINNBARKEITSPINNBARKEIT ),),
dalam keadaan dikeringkandalam keadaan dikeringkan
membentuk kristal yangmembentuk kristal yang
menyerupai daun pakismenyerupai daun pakis
((FERNING)FERNING), dan, dan VISKOSITASVISKOSITAS
encer.encer.
Terjadi peningkatan suhu sebagaiTerjadi peningkatan suhu sebagai
akibat peningkatan progesteron..akibat peningkatan progesteron..
25. ∗ Merupakan deteksi dengan cara mengambil cairan/sekret
yang berasal dari dinding lateral vagina sepertiga bagian atas.
∗ Tujuan untuk mendeteksi siklus birahi dan adanya
peradangan pada organ reproduksi.
∗ Parameter pengamatan didasarkan pada ada tidaknya
mikroba pengganggu, eritrosit, leukosit dan lain-lain
26. • Adanya mikroba pengganggu dengan cara mendeteksi bau pada
cairan vagina. Jika berbau tidak sedap maka ada infeksi pada vagina.
• Uji aktifitas enzim katalase dalam sel darah putih dengan cara
mencampurkan cairan vagina dengan setetes hydrogen peroxide
(larutan 3 %) dan jika terjadi infeksi akan menghasilkan busa.
• Uji keasaman vagina dengan menggunakan kertas lakmus. Jika
cairan vagina memiliki pH kurang dari 7 menandakan bahwa vagina
dalam suasana asam dan kemungkinan terjadi infeksi.
27. Ditandai oleh adanya sel epitel, leukosit, dan lain-lain.Ditandai oleh adanya sel epitel, leukosit, dan lain-lain.
PROESTRUSPROESTRUS : terdiri dari epitel biasa: terdiri dari epitel biasa
ESTRUSESTRUS : terdiri dari epitel menanduk (kornifikasi): terdiri dari epitel menanduk (kornifikasi)
DIESTRUSDIESTRUS : terdiri dari epitel biasa dan leukosit: terdiri dari epitel biasa dan leukosit
METESTRUSMETESTRUS : terdiri dari epitel menanduk (kornifikasi),: terdiri dari epitel menanduk (kornifikasi),
leukosit, dan epitel biasaleukosit, dan epitel biasa
28. MenstruasiMenstruasi yang meliputi: definisi, faktor penyebab,yang meliputi: definisi, faktor penyebab,
gangguan pada saat menstruasi (hipermenoria,gangguan pada saat menstruasi (hipermenoria,
metroregia, dll).metroregia, dll).
KontrasepsiKontrasepsi yang meliputi: definisi, macam-macamnyayang meliputi: definisi, macam-macamnya
dan mekanismenya dalam menghambat terjadinyadan mekanismenya dalam menghambat terjadinya
fertilisasi serta cara menghitung masa subur menurutfertilisasi serta cara menghitung masa subur menurut
Eguno-Knauss?Eguno-Knauss?
29. Kita bisa sukses sekalipun tak ada orang yang percaya kita
bisa. Tapi kita tak akan pernah sukses jika kita sendiri tak
percaya bahwa kita bisa