SlideShare a Scribd company logo
1 of 29
BY: KHOLIFAH HOLIL
•Dalam menghasilkan individu baru baik laki-laki maupun perempuan
mengalami serangkaian kegiatan biologi kelamin yang membentuk siklus.
•Rangkaian biologi kelamin tersebut melibatkan kerja syaraf dan hormon.
•Pemahaman tentang rangkaian biologi kelamin perlu untuk menghindari
gangguan/penghambatan kegiatan biologi kelamin tersebut.
•Perintah untuk memperhatikan proses penciptaan (Q.S Ath Thaariq 5-7).
•Proses penciptaan tersebut melibatkan sperma (laki-laki/jantan) dan ovum
(perempuan/betina) yang kemudian akan disimpan dalam tempat yang kokoh
(rahim) (Q.S Al Mukminun 13).
 Manusia seharusnya memperhatikan dari apakah dia
diciptakan? Dia diciptakan dari air yang terpancar, yang
keluar dari antara tulang sulbi dan tulang dada (Q.S Ath-
Thaariq 5-7).
 Kemudian Kami jadikan saripati itu air mani (yang
disimpan) dalam tempat yang kokoh (RAHIM) (QS. Al
Mukminun Ayat 13)
Proses fisiologi dalam
tubuh MH diatur oleh
2 sistem yaitu sistim
syaraf dan sistim
hormon
 Rangkaian semua kegiatan biologikkelamin
yang berlangsung secara sambung
menyambung sehingga melahirkan generasi
baru
 Siklus reproduksi meliputi: Pubertas, musim
kelamin, siklus birahi, fertilisasi, kebuntingan
dan kelahiran
• Definisi: periode dalam kehidupan hewan jantan dan
betina dimana proses-proses reproduksi mulai terjadi,
ditandai dengan kesiapan untuk melakukan fertilisasi
pertama kali (hewan betina estrus untuk pertama kali,
ovulasi untuk pertama kali; hewan jantan
mengejakulasikan sperma untuk pertama kali,
mengekspresikan tingkah laku seksual)
• Faktor-faktor yang mempengaruhi: spesies, turunan,
iklim, musim, makanan, jenis kelamin, management
system, stress, dan faktor-faktor genetik
 Spesies: hewan tingkat rendah akan lebih cepat mencapai
pubertas dibandingkan hewan tingkat tinggi.
 Turunan: beberapa turunan hewan dalam satu spesies akan
mencapai pubertas lebih dahulu dibandingkan turunan yang lain
(contoh sapi Angus akan lebih dulu mencapai pubertas
dibandingkan sapi Brahma)
 Iklim: Beberapa hewan akan pubertas lebih dulu pada iklim yang
tidak panas (hangat) dibandingkan pada iklim panas. Siang hari
yang panjang menyebabkan berkurangnya kegiatan reproduksi
• Musim: Kegiatan reproduksi akan terhenti pada waktu dimana siang
hari lebih panjang dibandingkan malam hari dan akan timbul kembali
apabila malam hari bertambah panjang dan siang hari bertambah
pendek. Jadi kuda, ayam, dan babi akan berespon pada siang hari
yang bertambah (Long-day breeders atau pekawin hari panjang)
sedangkan domba, kambing, dan rusa akan berespon terhadap
panjang siang hari yang berkurang (Short-day breeders atau
pekawin hari pendek).
• Makanan: makanan yang bergizi akan mempercepat pubertas.
• Jenis kelamin: hewan betina akan lebih dahulu mencapai pubertas
dibandingkan hewan jantan.
• Management system: tipe kandang, cahaya, kehadiran hewan
lawan jenis berpengaruh terhadap pubertas. Wajah, bau, dan suara
dari lawan jenis akan mempercepat pubertas.
• Stress: stres yang tinggi akan menunda pubertas.
• Faktor-faktor genetik
• Definisi: suatu musim dalam suatu tahun
dimana suatu jenis hewan
memperlihatkan aktifitas perkawinan.
Contoh beruang madu
• Faktor-faktor yang mempengaruhi:
Lamanya siang hari (Photo Period), suhu,
mekanisme hormonal, faktor-faktor lain
(ex: rangsangan psikologis)
Definisi: saat dimana hewan betina bersedia
menerima pejantan untuk kopulasi (Birahi), Siklus
Birahi: jarak antara birahi yang satu dengan birahi
yang lain.
Siklus birahi dibagi menjadi 4 fase yaitu: Proestrus,
Estrus, Metestrus, Diestrus. Beberapa ada yang
menambahkan dengan anestrus (no estrus) yang
terjadi diantara diestrus dan proestrus.
• Definisi: fase dimana sistim
reproduksi memulai persiapan
untuk pelepasan ovum.
• Dimulai dengan regresinya CL
dan turunnya progesterone
• Terjadi percepatan
pertumbuhan folikel sebagai
akibat peningkatan kadar FSH
• Kadar estrogen mulai meningkat
juga diakhir proestrus
• Diakhir proestrus hewan mulai
menunjukkan tanda-tanda
birahi
Definisi: fase dimana hewan
betina mau menerima
pejantan untuk kopulasi,
ditandai dengan
maksimalnya pertumbuhan
folikel.
Lamanya siklus ini berbeda
pada setiap spesies maupun
pada setiap individu
Kadar Estrogen tinggi
selama estrus dan turun di
akhir estrus
• Gelisah dan takut
• Menjauh dari kawanannya
• Ekor dan telinga diangkat (pada hewan ternak dan kuda)
• Aktif berinteraksi dengan anggota kawanannya
• Menempel pada anggota kawanan yang lain
• Vulva mengeluarkan mucus
yang kental, bening, dan
teruntai seperti benang.
• Vulva kemerahan, bengkak,
dan hangat (3A: abang,
abo, anget).
• Bulu kaku dan kotor
• Produksi susu berkurang
(terjadi pada ternak-ternak
yang diperah air susunya)
∗ Definisi: fase dalam siklus birahi yang terjadi
segera setelah estrus selesai
∗ Terjadi pembentukan corpus luteum (CL) dan
selanjutnya CL mulai mensekresikan
progesteron
 Definisi: fase dalam siklus birahi yang ditandai
oleh tidak adanya kebuntingan, tidak adanya
aktifitas kelamin dan hewan menjadi tenang.
 Corpus luteum (CL) matang terbentuk dan
sepenuhnya melakukan fungsinya untuk
memproduksi progesteron. Progesteron
disiapkan untuk mendukung kehamilan. Jika
ovum tidak terfertilisasi maka CL mengalami
regresi, kadar progesteron turun dan diestrus
terhenti.
∗ Didasarkan pada proses yang terjadi dalam ovary.
∗ Melibatkan 2 fase yaitu FASE FOLIKEL dan FASE LUTEIN.
∗ Fase folikel dan fase lutein sangat bergantung pada hormon
FSH, LH, estrogen dan progesteron.
∗ Perubahan yang terjadi dalam ovary pada saat fase folikel dan
fase lutein juga mempengaruhi organ-organ reproduksi yang
lain.
Control by hypothalamus
Inhibited by combination of
estrogen and progesterone
Stimulated by high levels
of estrogen
Inhibited by low levels of
estrogen
Hypothalamus
Anterior pituitary
GnRH
FSH LH
Pituitary gonadotropins
in blood
LH
FSH
FSH and LH stimulate
follicle to grow
LH surge triggers
ovulation
Ovarian cycle
Growing follicle Mature
follicle
Corpus
luteum
Degenerating
corpus luteum
Estrogen secreted
by growing follicle in
increasing amounts
Progesterone and
estrogen secreted
by corpus luteum
Follicular phase Luteal phaseOvulation
Ovarian hormones
in blood
Peak causes
LH surge
Estrogen Progesterone
Estrogen level
very low
Progesterone and estro-
gen promote thickening
of endometrium
Uterine (menstrual) cycle
Endometrium
Menstrual flow phase Proliferative phase Secretory phase
0 5 10 14 15 20 25 28
Days
1
(a)
(b)
(c)
(d)
(e)
3
6
7 8
4
5
2
10
9
Stimuli from other
areas in the brain
Hypothalamus
GnRH from the
hypothalamus reg-
ulates FSH and LH
release from the
anterior pituitary.
FSH acts on the
Sertoli cells of the
seminiferous
tubules, promoting
spermatogenesis.
LH stimulates the
Leydig cells to make
testosterone, which
in turn stimulates
sperm production.
Anterior
pituitary
Negative
feedback
Leydig cells
make
testosterone
Primary and
secondary sex
characteristics
Sertoli cells
Spermatogenesis Testis
DETEKSI MASA SUBURDETEKSI MASA SUBUR
 Pemeriksaan lendir cervix dimanaPemeriksaan lendir cervix dimana
pada saat masa subur lendirpada saat masa subur lendir
lentur, tidak terputus jikalentur, tidak terputus jika
dipegang, dan lengket sepertidipegang, dan lengket seperti
agar-agar (agar-agar (SPINNBARKEITSPINNBARKEIT ),),
dalam keadaan dikeringkandalam keadaan dikeringkan
membentuk kristal yangmembentuk kristal yang
menyerupai daun pakismenyerupai daun pakis
((FERNING)FERNING), dan, dan VISKOSITASVISKOSITAS
encer.encer.
 Terjadi peningkatan suhu sebagaiTerjadi peningkatan suhu sebagai
akibat peningkatan progesteron..akibat peningkatan progesteron..
∗ Merupakan deteksi dengan cara mengambil cairan/sekret
yang berasal dari dinding lateral vagina sepertiga bagian atas.
∗ Tujuan untuk mendeteksi siklus birahi dan adanya
peradangan pada organ reproduksi.
∗ Parameter pengamatan didasarkan pada ada tidaknya
mikroba pengganggu, eritrosit, leukosit dan lain-lain
• Adanya mikroba pengganggu dengan cara mendeteksi bau pada
cairan vagina. Jika berbau tidak sedap maka ada infeksi pada vagina.
• Uji aktifitas enzim katalase dalam sel darah putih dengan cara
mencampurkan cairan vagina dengan setetes hydrogen peroxide
(larutan 3 %) dan jika terjadi infeksi akan menghasilkan busa.
• Uji keasaman vagina dengan menggunakan kertas lakmus. Jika
cairan vagina memiliki pH kurang dari 7 menandakan bahwa vagina
dalam suasana asam dan kemungkinan terjadi infeksi.
 Ditandai oleh adanya sel epitel, leukosit, dan lain-lain.Ditandai oleh adanya sel epitel, leukosit, dan lain-lain.
 PROESTRUSPROESTRUS : terdiri dari epitel biasa: terdiri dari epitel biasa
 ESTRUSESTRUS : terdiri dari epitel menanduk (kornifikasi): terdiri dari epitel menanduk (kornifikasi)
 DIESTRUSDIESTRUS : terdiri dari epitel biasa dan leukosit: terdiri dari epitel biasa dan leukosit
 METESTRUSMETESTRUS : terdiri dari epitel menanduk (kornifikasi),: terdiri dari epitel menanduk (kornifikasi),
leukosit, dan epitel biasaleukosit, dan epitel biasa
 MenstruasiMenstruasi yang meliputi: definisi, faktor penyebab,yang meliputi: definisi, faktor penyebab,
gangguan pada saat menstruasi (hipermenoria,gangguan pada saat menstruasi (hipermenoria,
metroregia, dll).metroregia, dll).
 KontrasepsiKontrasepsi yang meliputi: definisi, macam-macamnyayang meliputi: definisi, macam-macamnya
dan mekanismenya dalam menghambat terjadinyadan mekanismenya dalam menghambat terjadinya
fertilisasi serta cara menghitung masa subur menurutfertilisasi serta cara menghitung masa subur menurut
Eguno-Knauss?Eguno-Knauss?
Kita bisa sukses sekalipun tak ada orang yang percaya kita
bisa. Tapi kita tak akan pernah sukses jika kita sendiri tak
percaya bahwa kita bisa

More Related Content

What's hot

Protein Synthesis
Protein SynthesisProtein Synthesis
Protein Synthesisilmanafia13
 
Kapasitas tampung padang penggembalaan 2021.pptx
Kapasitas tampung padang penggembalaan 2021.pptxKapasitas tampung padang penggembalaan 2021.pptx
Kapasitas tampung padang penggembalaan 2021.pptxFadilidrusFadil
 
PPT Interaktif Hukum Mendel
PPT Interaktif Hukum MendelPPT Interaktif Hukum Mendel
PPT Interaktif Hukum Mendelnabilaaanbl
 
Laporan praktikum variasi gen
Laporan praktikum variasi genLaporan praktikum variasi gen
Laporan praktikum variasi genFauzan Ardana
 
Rpp biologi xi. kd 3.7 (sistem pencernaan) almansyahnis sman 8 pekanbaru
Rpp biologi xi. kd 3.7 (sistem pencernaan) almansyahnis sman 8 pekanbaruRpp biologi xi. kd 3.7 (sistem pencernaan) almansyahnis sman 8 pekanbaru
Rpp biologi xi. kd 3.7 (sistem pencernaan) almansyahnis sman 8 pekanbarualmansyahnis .
 
Keterkaitan Sifat Fisika Kimia Biologi Tanah
Keterkaitan Sifat Fisika Kimia Biologi TanahKeterkaitan Sifat Fisika Kimia Biologi Tanah
Keterkaitan Sifat Fisika Kimia Biologi TanahFeisal Rachman Soedibja
 
LAPORAN PRAKTIKUM DASAR-DASAR GENETIKA DAN PEMULIAAN TANAMAN PERSILANGAN MONO...
LAPORAN PRAKTIKUM DASAR-DASAR GENETIKA DAN PEMULIAAN TANAMAN PERSILANGAN MONO...LAPORAN PRAKTIKUM DASAR-DASAR GENETIKA DAN PEMULIAAN TANAMAN PERSILANGAN MONO...
LAPORAN PRAKTIKUM DASAR-DASAR GENETIKA DAN PEMULIAAN TANAMAN PERSILANGAN MONO...Feri Chandra
 
Interaksi antara gen-gen
Interaksi antara gen-genInteraksi antara gen-gen
Interaksi antara gen-genIntan Aiia'
 
V. adaptasi lingkungan dalam peternakan
V. adaptasi lingkungan dalam peternakanV. adaptasi lingkungan dalam peternakan
V. adaptasi lingkungan dalam peternakanGusti Rusmayadi
 
Laporan praktikum c3, c4 dan cam
Laporan praktikum c3, c4 dan camLaporan praktikum c3, c4 dan cam
Laporan praktikum c3, c4 dan camfahmiganteng
 
Rangkuman Teknologi Agroforestri (Bagian 1)
Rangkuman Teknologi Agroforestri (Bagian 1)Rangkuman Teknologi Agroforestri (Bagian 1)
Rangkuman Teknologi Agroforestri (Bagian 1)Moh Masnur
 
Rpp biologi xi. kd 3.9 ( sistem ekskresi ) almansyahnis sman 8 pekanbaru 2
Rpp biologi xi. kd 3.9 ( sistem ekskresi )  almansyahnis sman 8 pekanbaru 2Rpp biologi xi. kd 3.9 ( sistem ekskresi )  almansyahnis sman 8 pekanbaru 2
Rpp biologi xi. kd 3.9 ( sistem ekskresi ) almansyahnis sman 8 pekanbaru 2almansyahnis .
 
Penyebaran populasi ekologi umum
Penyebaran populasi ekologi umumPenyebaran populasi ekologi umum
Penyebaran populasi ekologi umumJun Mahardika
 

What's hot (20)

Protein Synthesis
Protein SynthesisProtein Synthesis
Protein Synthesis
 
Kapasitas tampung padang penggembalaan 2021.pptx
Kapasitas tampung padang penggembalaan 2021.pptxKapasitas tampung padang penggembalaan 2021.pptx
Kapasitas tampung padang penggembalaan 2021.pptx
 
PPT Interaktif Hukum Mendel
PPT Interaktif Hukum MendelPPT Interaktif Hukum Mendel
PPT Interaktif Hukum Mendel
 
Hibridisasi 2
Hibridisasi 2Hibridisasi 2
Hibridisasi 2
 
Sumber Bukti Taksonomi
Sumber Bukti TaksonomiSumber Bukti Taksonomi
Sumber Bukti Taksonomi
 
Laporan praktikum variasi gen
Laporan praktikum variasi genLaporan praktikum variasi gen
Laporan praktikum variasi gen
 
Rpp biologi xi. kd 3.7 (sistem pencernaan) almansyahnis sman 8 pekanbaru
Rpp biologi xi. kd 3.7 (sistem pencernaan) almansyahnis sman 8 pekanbaruRpp biologi xi. kd 3.7 (sistem pencernaan) almansyahnis sman 8 pekanbaru
Rpp biologi xi. kd 3.7 (sistem pencernaan) almansyahnis sman 8 pekanbaru
 
Keterkaitan Sifat Fisika Kimia Biologi Tanah
Keterkaitan Sifat Fisika Kimia Biologi TanahKeterkaitan Sifat Fisika Kimia Biologi Tanah
Keterkaitan Sifat Fisika Kimia Biologi Tanah
 
LAPORAN PRAKTIKUM DASAR-DASAR GENETIKA DAN PEMULIAAN TANAMAN PERSILANGAN MONO...
LAPORAN PRAKTIKUM DASAR-DASAR GENETIKA DAN PEMULIAAN TANAMAN PERSILANGAN MONO...LAPORAN PRAKTIKUM DASAR-DASAR GENETIKA DAN PEMULIAAN TANAMAN PERSILANGAN MONO...
LAPORAN PRAKTIKUM DASAR-DASAR GENETIKA DAN PEMULIAAN TANAMAN PERSILANGAN MONO...
 
Sistem saraf invertebrata
Sistem saraf invertebrataSistem saraf invertebrata
Sistem saraf invertebrata
 
9. produksi benih
9. produksi benih9. produksi benih
9. produksi benih
 
Interaksi antara gen-gen
Interaksi antara gen-genInteraksi antara gen-gen
Interaksi antara gen-gen
 
V. adaptasi lingkungan dalam peternakan
V. adaptasi lingkungan dalam peternakanV. adaptasi lingkungan dalam peternakan
V. adaptasi lingkungan dalam peternakan
 
Laporan praktikum c3, c4 dan cam
Laporan praktikum c3, c4 dan camLaporan praktikum c3, c4 dan cam
Laporan praktikum c3, c4 dan cam
 
Rangkuman Teknologi Agroforestri (Bagian 1)
Rangkuman Teknologi Agroforestri (Bagian 1)Rangkuman Teknologi Agroforestri (Bagian 1)
Rangkuman Teknologi Agroforestri (Bagian 1)
 
Pakan dan Hijauan kambing
Pakan dan Hijauan kambingPakan dan Hijauan kambing
Pakan dan Hijauan kambing
 
Rpp biologi xi. kd 3.9 ( sistem ekskresi ) almansyahnis sman 8 pekanbaru 2
Rpp biologi xi. kd 3.9 ( sistem ekskresi )  almansyahnis sman 8 pekanbaru 2Rpp biologi xi. kd 3.9 ( sistem ekskresi )  almansyahnis sman 8 pekanbaru 2
Rpp biologi xi. kd 3.9 ( sistem ekskresi ) almansyahnis sman 8 pekanbaru 2
 
Prinsip genetika2
Prinsip genetika2Prinsip genetika2
Prinsip genetika2
 
Penyebaran populasi ekologi umum
Penyebaran populasi ekologi umumPenyebaran populasi ekologi umum
Penyebaran populasi ekologi umum
 
Laporan 1 alat ek um
Laporan 1 alat ek umLaporan 1 alat ek um
Laporan 1 alat ek um
 

Viewers also liked

Reproduksi babi jantann 2
Reproduksi babi jantann 2Reproduksi babi jantann 2
Reproduksi babi jantann 2Abror Abrori
 
Bab v pemuliaan dan perkawinan
Bab v pemuliaan dan perkawinanBab v pemuliaan dan perkawinan
Bab v pemuliaan dan perkawinanRMontong
 
Reproduksi babi jantan
Reproduksi babi jantanReproduksi babi jantan
Reproduksi babi jantanAbror Abrori
 
PENYAKIT REPRODUKSI TERNAK
PENYAKIT REPRODUKSI TERNAKPENYAKIT REPRODUKSI TERNAK
PENYAKIT REPRODUKSI TERNAKbibbanyumulek
 
Tingkah laku reproduksi betina
Tingkah laku reproduksi betinaTingkah laku reproduksi betina
Tingkah laku reproduksi betinaIntan Sari
 
MANAJEMEN PERKAWINAN PADA BABI DI CV. ADHI FARM KARANGANYAR
MANAJEMEN PERKAWINAN PADA BABI DI CV. ADHI FARM KARANGANYARMANAJEMEN PERKAWINAN PADA BABI DI CV. ADHI FARM KARANGANYAR
MANAJEMEN PERKAWINAN PADA BABI DI CV. ADHI FARM KARANGANYARunivesitas gadjah mada
 
Gangguan reproduksi
Gangguan reproduksiGangguan reproduksi
Gangguan reproduksiMukti Ali
 
Macam Penyakit Pada Ternak Unggas
Macam Penyakit Pada Ternak UnggasMacam Penyakit Pada Ternak Unggas
Macam Penyakit Pada Ternak UnggasSIlfani Sabila
 
Hormon hormon reproduksi 2010
Hormon hormon reproduksi 2010Hormon hormon reproduksi 2010
Hormon hormon reproduksi 2010udayana
 

Viewers also liked (10)

Reproduksi babi jantann 2
Reproduksi babi jantann 2Reproduksi babi jantann 2
Reproduksi babi jantann 2
 
Bab v pemuliaan dan perkawinan
Bab v pemuliaan dan perkawinanBab v pemuliaan dan perkawinan
Bab v pemuliaan dan perkawinan
 
Reproduksi babi jantan
Reproduksi babi jantanReproduksi babi jantan
Reproduksi babi jantan
 
PENYAKIT REPRODUKSI TERNAK
PENYAKIT REPRODUKSI TERNAKPENYAKIT REPRODUKSI TERNAK
PENYAKIT REPRODUKSI TERNAK
 
Tingkah laku reproduksi betina
Tingkah laku reproduksi betinaTingkah laku reproduksi betina
Tingkah laku reproduksi betina
 
MANAJEMEN PERKAWINAN PADA BABI DI CV. ADHI FARM KARANGANYAR
MANAJEMEN PERKAWINAN PADA BABI DI CV. ADHI FARM KARANGANYARMANAJEMEN PERKAWINAN PADA BABI DI CV. ADHI FARM KARANGANYAR
MANAJEMEN PERKAWINAN PADA BABI DI CV. ADHI FARM KARANGANYAR
 
Gangguan reproduksi
Gangguan reproduksiGangguan reproduksi
Gangguan reproduksi
 
Macam Penyakit Pada Ternak Unggas
Macam Penyakit Pada Ternak UnggasMacam Penyakit Pada Ternak Unggas
Macam Penyakit Pada Ternak Unggas
 
Hormon hormon reproduksi 2010
Hormon hormon reproduksi 2010Hormon hormon reproduksi 2010
Hormon hormon reproduksi 2010
 
Buku penyakit ternak
Buku penyakit ternakBuku penyakit ternak
Buku penyakit ternak
 

Similar to Siklus reproduksi

Bab 4 - Sistem Reproduksi.pptx
Bab 4 - Sistem Reproduksi.pptxBab 4 - Sistem Reproduksi.pptx
Bab 4 - Sistem Reproduksi.pptxCaptainCanarys
 
Siklus estrus
Siklus estrusSiklus estrus
Siklus estrusInXs Bg
 
Pubertas, estrus dan ovulasi
Pubertas, estrus dan ovulasiPubertas, estrus dan ovulasi
Pubertas, estrus dan ovulasidiah98
 
33600925 siklus-reproduksi
33600925 siklus-reproduksi33600925 siklus-reproduksi
33600925 siklus-reproduksiKamil Effendi
 
Endokrin Sistem
Endokrin  SistemEndokrin  Sistem
Endokrin Sistemharahsps
 
PPT_SISTEM_REPRODUKSI_WANITTA_SMA.pptx
PPT_SISTEM_REPRODUKSI_WANITTA_SMA.pptxPPT_SISTEM_REPRODUKSI_WANITTA_SMA.pptx
PPT_SISTEM_REPRODUKSI_WANITTA_SMA.pptxisabellarahmawati
 
endokrin.ppt
endokrin.pptendokrin.ppt
endokrin.ppthidnisa
 
sistemreproduksi-181102143733 (1).pptx
sistemreproduksi-181102143733 (1).pptxsistemreproduksi-181102143733 (1).pptx
sistemreproduksi-181102143733 (1).pptxMuhammadNazifRisfi1
 
Menstrual cycle.pptx
Menstrual cycle.pptxMenstrual cycle.pptx
Menstrual cycle.pptxssuser25fcab
 
Biologi Kelas 9 - Sistem Reproduksi pada Manusia
Biologi Kelas 9 - Sistem Reproduksi pada ManusiaBiologi Kelas 9 - Sistem Reproduksi pada Manusia
Biologi Kelas 9 - Sistem Reproduksi pada Manusianissayyo
 
Sistem reproduksi manusia
Sistem reproduksi manusiaSistem reproduksi manusia
Sistem reproduksi manusiavanessaclarista
 
sistem-reproduksi-manusia-materi-ajar.pptx
sistem-reproduksi-manusia-materi-ajar.pptxsistem-reproduksi-manusia-materi-ajar.pptx
sistem-reproduksi-manusia-materi-ajar.pptxssuser0d6781
 
Sistem reproduksi pada manusia
Sistem reproduksi  pada manusiaSistem reproduksi  pada manusia
Sistem reproduksi pada manusiairwanto sumantri
 
sistemreproduksimanusia-.pptx
sistemreproduksimanusia-.pptxsistemreproduksimanusia-.pptx
sistemreproduksimanusia-.pptxIisAisyah39
 
Fortofolio 2 Gametogenesis
Fortofolio 2 GametogenesisFortofolio 2 Gametogenesis
Fortofolio 2 GametogenesisIvho Mamonto
 

Similar to Siklus reproduksi (20)

Bab 4 - Sistem Reproduksi.pptx
Bab 4 - Sistem Reproduksi.pptxBab 4 - Sistem Reproduksi.pptx
Bab 4 - Sistem Reproduksi.pptx
 
Reprod manusia
Reprod  manusiaReprod  manusia
Reprod manusia
 
Siklus estrus
Siklus estrusSiklus estrus
Siklus estrus
 
Pubertas, estrus dan ovulasi
Pubertas, estrus dan ovulasiPubertas, estrus dan ovulasi
Pubertas, estrus dan ovulasi
 
33600925 siklus-reproduksi
33600925 siklus-reproduksi33600925 siklus-reproduksi
33600925 siklus-reproduksi
 
Endokrin Sistem
Endokrin  SistemEndokrin  Sistem
Endokrin Sistem
 
PPT_SISTEM_REPRODUKSI_WANITTA_SMA.pptx
PPT_SISTEM_REPRODUKSI_WANITTA_SMA.pptxPPT_SISTEM_REPRODUKSI_WANITTA_SMA.pptx
PPT_SISTEM_REPRODUKSI_WANITTA_SMA.pptx
 
endokrin.ppt
endokrin.pptendokrin.ppt
endokrin.ppt
 
sistemreproduksi-181102143733 (1).pptx
sistemreproduksi-181102143733 (1).pptxsistemreproduksi-181102143733 (1).pptx
sistemreproduksi-181102143733 (1).pptx
 
Menstrual cycle.pptx
Menstrual cycle.pptxMenstrual cycle.pptx
Menstrual cycle.pptx
 
Sistem Reproduksi Manusia
Sistem Reproduksi ManusiaSistem Reproduksi Manusia
Sistem Reproduksi Manusia
 
Biologi Kelas 9 - Sistem Reproduksi pada Manusia
Biologi Kelas 9 - Sistem Reproduksi pada ManusiaBiologi Kelas 9 - Sistem Reproduksi pada Manusia
Biologi Kelas 9 - Sistem Reproduksi pada Manusia
 
Sistem reproduksi manusia
Sistem reproduksi manusiaSistem reproduksi manusia
Sistem reproduksi manusia
 
sistem-reproduksi-manusia-materi-ajar.pptx
sistem-reproduksi-manusia-materi-ajar.pptxsistem-reproduksi-manusia-materi-ajar.pptx
sistem-reproduksi-manusia-materi-ajar.pptx
 
Anatomi dan Fisiologi Sistem reproduksi
Anatomi dan Fisiologi Sistem reproduksiAnatomi dan Fisiologi Sistem reproduksi
Anatomi dan Fisiologi Sistem reproduksi
 
Sistem reproduksi pada manusia
Sistem reproduksi  pada manusiaSistem reproduksi  pada manusia
Sistem reproduksi pada manusia
 
Ppt siklus kelamin
Ppt siklus kelaminPpt siklus kelamin
Ppt siklus kelamin
 
Ovulasi
OvulasiOvulasi
Ovulasi
 
sistemreproduksimanusia-.pptx
sistemreproduksimanusia-.pptxsistemreproduksimanusia-.pptx
sistemreproduksimanusia-.pptx
 
Fortofolio 2 Gametogenesis
Fortofolio 2 GametogenesisFortofolio 2 Gametogenesis
Fortofolio 2 Gametogenesis
 

More from Abror Abrori

Struktur dan organisasi bahan genetik
Struktur dan organisasi bahan genetikStruktur dan organisasi bahan genetik
Struktur dan organisasi bahan genetikAbror Abrori
 
Struktur perkembangan tumbuhan II UIN Malang
Struktur perkembangan tumbuhan II UIN MalangStruktur perkembangan tumbuhan II UIN Malang
Struktur perkembangan tumbuhan II UIN MalangAbror Abrori
 
sistem reproduksi babi betina
sistem reproduksi babi betinasistem reproduksi babi betina
sistem reproduksi babi betinaAbror Abrori
 
Keseimbangan cairan, asam dan basa
Keseimbangan cairan, asam dan basaKeseimbangan cairan, asam dan basa
Keseimbangan cairan, asam dan basaAbror Abrori
 
male reproductive system
male reproductive systemmale reproductive system
male reproductive systemAbror Abrori
 
Membran sel dan permeabilitas
Membran sel dan permeabilitasMembran sel dan permeabilitas
Membran sel dan permeabilitasAbror Abrori
 
Matrikulasi transport membran dan reproduksi sel
Matrikulasi transport membran dan reproduksi selMatrikulasi transport membran dan reproduksi sel
Matrikulasi transport membran dan reproduksi selAbror Abrori
 
Hormon dan sistem reproduksi pada ternak
Hormon dan sistem reproduksi pada ternakHormon dan sistem reproduksi pada ternak
Hormon dan sistem reproduksi pada ternakAbror Abrori
 

More from Abror Abrori (20)

Thermoregulation
ThermoregulationThermoregulation
Thermoregulation
 
Seed germination
Seed germinationSeed germination
Seed germination
 
Struktur dan organisasi bahan genetik
Struktur dan organisasi bahan genetikStruktur dan organisasi bahan genetik
Struktur dan organisasi bahan genetik
 
Struktur perkembangan tumbuhan II UIN Malang
Struktur perkembangan tumbuhan II UIN MalangStruktur perkembangan tumbuhan II UIN Malang
Struktur perkembangan tumbuhan II UIN Malang
 
sistem reproduksi babi betina
sistem reproduksi babi betinasistem reproduksi babi betina
sistem reproduksi babi betina
 
dinding sel
dinding seldinding sel
dinding sel
 
Keseimbangan cairan, asam dan basa
Keseimbangan cairan, asam dan basaKeseimbangan cairan, asam dan basa
Keseimbangan cairan, asam dan basa
 
male reproductive system
male reproductive systemmale reproductive system
male reproductive system
 
Repro betina ppt
Repro betina pptRepro betina ppt
Repro betina ppt
 
Ppt sph
Ppt sphPpt sph
Ppt sph
 
paku-pakuan
paku-pakuanpaku-pakuan
paku-pakuan
 
Membran sel dan permeabilitas
Membran sel dan permeabilitasMembran sel dan permeabilitas
Membran sel dan permeabilitas
 
Matrikulasi transport membran dan reproduksi sel
Matrikulasi transport membran dan reproduksi selMatrikulasi transport membran dan reproduksi sel
Matrikulasi transport membran dan reproduksi sel
 
dinding sel
dinding seldinding sel
dinding sel
 
Hormon reproduksi
Hormon reproduksiHormon reproduksi
Hormon reproduksi
 
Dinding sel
Dinding selDinding sel
Dinding sel
 
Hormon dan sistem reproduksi pada ternak
Hormon dan sistem reproduksi pada ternakHormon dan sistem reproduksi pada ternak
Hormon dan sistem reproduksi pada ternak
 
Embryogenesis
EmbryogenesisEmbryogenesis
Embryogenesis
 
Bunglon
BunglonBunglon
Bunglon
 
Biologi sel
Biologi selBiologi sel
Biologi sel
 

Recently uploaded

Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasHardaminOde2
 
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024budimoko2
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxErikaPuspita10
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfmaulanayazid
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptGirl38
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anakbekamalayniasinta
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxc9fhbm7gzj
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023DodiSetiawan46
 

Recently uploaded (20)

Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
 
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
 

Siklus reproduksi

  • 2. •Dalam menghasilkan individu baru baik laki-laki maupun perempuan mengalami serangkaian kegiatan biologi kelamin yang membentuk siklus. •Rangkaian biologi kelamin tersebut melibatkan kerja syaraf dan hormon. •Pemahaman tentang rangkaian biologi kelamin perlu untuk menghindari gangguan/penghambatan kegiatan biologi kelamin tersebut. •Perintah untuk memperhatikan proses penciptaan (Q.S Ath Thaariq 5-7). •Proses penciptaan tersebut melibatkan sperma (laki-laki/jantan) dan ovum (perempuan/betina) yang kemudian akan disimpan dalam tempat yang kokoh (rahim) (Q.S Al Mukminun 13).
  • 3.  Manusia seharusnya memperhatikan dari apakah dia diciptakan? Dia diciptakan dari air yang terpancar, yang keluar dari antara tulang sulbi dan tulang dada (Q.S Ath- Thaariq 5-7).  Kemudian Kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (RAHIM) (QS. Al Mukminun Ayat 13)
  • 4. Proses fisiologi dalam tubuh MH diatur oleh 2 sistem yaitu sistim syaraf dan sistim hormon
  • 5.
  • 6.  Rangkaian semua kegiatan biologikkelamin yang berlangsung secara sambung menyambung sehingga melahirkan generasi baru  Siklus reproduksi meliputi: Pubertas, musim kelamin, siklus birahi, fertilisasi, kebuntingan dan kelahiran
  • 7. • Definisi: periode dalam kehidupan hewan jantan dan betina dimana proses-proses reproduksi mulai terjadi, ditandai dengan kesiapan untuk melakukan fertilisasi pertama kali (hewan betina estrus untuk pertama kali, ovulasi untuk pertama kali; hewan jantan mengejakulasikan sperma untuk pertama kali, mengekspresikan tingkah laku seksual) • Faktor-faktor yang mempengaruhi: spesies, turunan, iklim, musim, makanan, jenis kelamin, management system, stress, dan faktor-faktor genetik
  • 8.  Spesies: hewan tingkat rendah akan lebih cepat mencapai pubertas dibandingkan hewan tingkat tinggi.  Turunan: beberapa turunan hewan dalam satu spesies akan mencapai pubertas lebih dahulu dibandingkan turunan yang lain (contoh sapi Angus akan lebih dulu mencapai pubertas dibandingkan sapi Brahma)  Iklim: Beberapa hewan akan pubertas lebih dulu pada iklim yang tidak panas (hangat) dibandingkan pada iklim panas. Siang hari yang panjang menyebabkan berkurangnya kegiatan reproduksi
  • 9. • Musim: Kegiatan reproduksi akan terhenti pada waktu dimana siang hari lebih panjang dibandingkan malam hari dan akan timbul kembali apabila malam hari bertambah panjang dan siang hari bertambah pendek. Jadi kuda, ayam, dan babi akan berespon pada siang hari yang bertambah (Long-day breeders atau pekawin hari panjang) sedangkan domba, kambing, dan rusa akan berespon terhadap panjang siang hari yang berkurang (Short-day breeders atau pekawin hari pendek). • Makanan: makanan yang bergizi akan mempercepat pubertas. • Jenis kelamin: hewan betina akan lebih dahulu mencapai pubertas dibandingkan hewan jantan. • Management system: tipe kandang, cahaya, kehadiran hewan lawan jenis berpengaruh terhadap pubertas. Wajah, bau, dan suara dari lawan jenis akan mempercepat pubertas. • Stress: stres yang tinggi akan menunda pubertas. • Faktor-faktor genetik
  • 10. • Definisi: suatu musim dalam suatu tahun dimana suatu jenis hewan memperlihatkan aktifitas perkawinan. Contoh beruang madu • Faktor-faktor yang mempengaruhi: Lamanya siang hari (Photo Period), suhu, mekanisme hormonal, faktor-faktor lain (ex: rangsangan psikologis)
  • 11. Definisi: saat dimana hewan betina bersedia menerima pejantan untuk kopulasi (Birahi), Siklus Birahi: jarak antara birahi yang satu dengan birahi yang lain. Siklus birahi dibagi menjadi 4 fase yaitu: Proestrus, Estrus, Metestrus, Diestrus. Beberapa ada yang menambahkan dengan anestrus (no estrus) yang terjadi diantara diestrus dan proestrus.
  • 12.
  • 13.
  • 14. • Definisi: fase dimana sistim reproduksi memulai persiapan untuk pelepasan ovum. • Dimulai dengan regresinya CL dan turunnya progesterone • Terjadi percepatan pertumbuhan folikel sebagai akibat peningkatan kadar FSH • Kadar estrogen mulai meningkat juga diakhir proestrus • Diakhir proestrus hewan mulai menunjukkan tanda-tanda birahi
  • 15. Definisi: fase dimana hewan betina mau menerima pejantan untuk kopulasi, ditandai dengan maksimalnya pertumbuhan folikel. Lamanya siklus ini berbeda pada setiap spesies maupun pada setiap individu Kadar Estrogen tinggi selama estrus dan turun di akhir estrus
  • 16. • Gelisah dan takut • Menjauh dari kawanannya • Ekor dan telinga diangkat (pada hewan ternak dan kuda) • Aktif berinteraksi dengan anggota kawanannya • Menempel pada anggota kawanan yang lain
  • 17. • Vulva mengeluarkan mucus yang kental, bening, dan teruntai seperti benang. • Vulva kemerahan, bengkak, dan hangat (3A: abang, abo, anget). • Bulu kaku dan kotor • Produksi susu berkurang (terjadi pada ternak-ternak yang diperah air susunya)
  • 18. ∗ Definisi: fase dalam siklus birahi yang terjadi segera setelah estrus selesai ∗ Terjadi pembentukan corpus luteum (CL) dan selanjutnya CL mulai mensekresikan progesteron
  • 19.  Definisi: fase dalam siklus birahi yang ditandai oleh tidak adanya kebuntingan, tidak adanya aktifitas kelamin dan hewan menjadi tenang.  Corpus luteum (CL) matang terbentuk dan sepenuhnya melakukan fungsinya untuk memproduksi progesteron. Progesteron disiapkan untuk mendukung kehamilan. Jika ovum tidak terfertilisasi maka CL mengalami regresi, kadar progesteron turun dan diestrus terhenti.
  • 20. ∗ Didasarkan pada proses yang terjadi dalam ovary. ∗ Melibatkan 2 fase yaitu FASE FOLIKEL dan FASE LUTEIN. ∗ Fase folikel dan fase lutein sangat bergantung pada hormon FSH, LH, estrogen dan progesteron. ∗ Perubahan yang terjadi dalam ovary pada saat fase folikel dan fase lutein juga mempengaruhi organ-organ reproduksi yang lain.
  • 21. Control by hypothalamus Inhibited by combination of estrogen and progesterone Stimulated by high levels of estrogen Inhibited by low levels of estrogen Hypothalamus Anterior pituitary GnRH FSH LH Pituitary gonadotropins in blood LH FSH FSH and LH stimulate follicle to grow LH surge triggers ovulation Ovarian cycle Growing follicle Mature follicle Corpus luteum Degenerating corpus luteum Estrogen secreted by growing follicle in increasing amounts Progesterone and estrogen secreted by corpus luteum Follicular phase Luteal phaseOvulation Ovarian hormones in blood Peak causes LH surge Estrogen Progesterone Estrogen level very low Progesterone and estro- gen promote thickening of endometrium Uterine (menstrual) cycle Endometrium Menstrual flow phase Proliferative phase Secretory phase 0 5 10 14 15 20 25 28 Days 1 (a) (b) (c) (d) (e) 3 6 7 8 4 5 2 10 9
  • 22.
  • 23. Stimuli from other areas in the brain Hypothalamus GnRH from the hypothalamus reg- ulates FSH and LH release from the anterior pituitary. FSH acts on the Sertoli cells of the seminiferous tubules, promoting spermatogenesis. LH stimulates the Leydig cells to make testosterone, which in turn stimulates sperm production. Anterior pituitary Negative feedback Leydig cells make testosterone Primary and secondary sex characteristics Sertoli cells Spermatogenesis Testis
  • 24. DETEKSI MASA SUBURDETEKSI MASA SUBUR  Pemeriksaan lendir cervix dimanaPemeriksaan lendir cervix dimana pada saat masa subur lendirpada saat masa subur lendir lentur, tidak terputus jikalentur, tidak terputus jika dipegang, dan lengket sepertidipegang, dan lengket seperti agar-agar (agar-agar (SPINNBARKEITSPINNBARKEIT ),), dalam keadaan dikeringkandalam keadaan dikeringkan membentuk kristal yangmembentuk kristal yang menyerupai daun pakismenyerupai daun pakis ((FERNING)FERNING), dan, dan VISKOSITASVISKOSITAS encer.encer.  Terjadi peningkatan suhu sebagaiTerjadi peningkatan suhu sebagai akibat peningkatan progesteron..akibat peningkatan progesteron..
  • 25. ∗ Merupakan deteksi dengan cara mengambil cairan/sekret yang berasal dari dinding lateral vagina sepertiga bagian atas. ∗ Tujuan untuk mendeteksi siklus birahi dan adanya peradangan pada organ reproduksi. ∗ Parameter pengamatan didasarkan pada ada tidaknya mikroba pengganggu, eritrosit, leukosit dan lain-lain
  • 26. • Adanya mikroba pengganggu dengan cara mendeteksi bau pada cairan vagina. Jika berbau tidak sedap maka ada infeksi pada vagina. • Uji aktifitas enzim katalase dalam sel darah putih dengan cara mencampurkan cairan vagina dengan setetes hydrogen peroxide (larutan 3 %) dan jika terjadi infeksi akan menghasilkan busa. • Uji keasaman vagina dengan menggunakan kertas lakmus. Jika cairan vagina memiliki pH kurang dari 7 menandakan bahwa vagina dalam suasana asam dan kemungkinan terjadi infeksi.
  • 27.  Ditandai oleh adanya sel epitel, leukosit, dan lain-lain.Ditandai oleh adanya sel epitel, leukosit, dan lain-lain.  PROESTRUSPROESTRUS : terdiri dari epitel biasa: terdiri dari epitel biasa  ESTRUSESTRUS : terdiri dari epitel menanduk (kornifikasi): terdiri dari epitel menanduk (kornifikasi)  DIESTRUSDIESTRUS : terdiri dari epitel biasa dan leukosit: terdiri dari epitel biasa dan leukosit  METESTRUSMETESTRUS : terdiri dari epitel menanduk (kornifikasi),: terdiri dari epitel menanduk (kornifikasi), leukosit, dan epitel biasaleukosit, dan epitel biasa
  • 28.  MenstruasiMenstruasi yang meliputi: definisi, faktor penyebab,yang meliputi: definisi, faktor penyebab, gangguan pada saat menstruasi (hipermenoria,gangguan pada saat menstruasi (hipermenoria, metroregia, dll).metroregia, dll).  KontrasepsiKontrasepsi yang meliputi: definisi, macam-macamnyayang meliputi: definisi, macam-macamnya dan mekanismenya dalam menghambat terjadinyadan mekanismenya dalam menghambat terjadinya fertilisasi serta cara menghitung masa subur menurutfertilisasi serta cara menghitung masa subur menurut Eguno-Knauss?Eguno-Knauss?
  • 29. Kita bisa sukses sekalipun tak ada orang yang percaya kita bisa. Tapi kita tak akan pernah sukses jika kita sendiri tak percaya bahwa kita bisa