SlideShare a Scribd company logo
1 of 62
Sistem reproduksi
 penting untuk kelangsungan suatu spesies
Perilaku seksual  - faktor biologis
- faktor psikologis (emosi)
- faktor moral sosial-kultural
Sistem reproduksi berhubungan :
• Gonad
• Saluran reproduksi
• Karakteristik seks primer
• Karakteristik seks sekunder
Karakteristik seks primer 
• bagian tubuh yang membentuk sistem reproduksi dan terlibat langsung dalam
proses reproduksi :
• gonad  testes (laki) & ovarium (wanita)
 fungsi (gonad matang) : gametogenesis & menghasilkan hormon seks (♂ : testosteron ; ♀ :
estrogen dan progesteron
• saluran reproduksi
• kelenjar seks tambahan
 genitalia interna dan genitalia eksterna
• Payudara wanita dianggap sebagai organ reproduksi tambahan
Karakteristik seks sekunder  tidak terlibat langsung dalam reproduksi mis. konfigurasi
tubuh, distribusi rambut
• ditentukan dan dipelihara oleh testosteron dan estrogen
Gonads – primary sex organs
Testes in males
Ovaries in females
Gonads produce gametes (sex
cells) and secrete hormones
Sperm – male
Ova (eggs) – female
Diferensiasi Jenis Kelamin terdapat dalam tiga tingkatan :
• jenis kelamin genetik
XY dan XX
• jenis kelamin gonad : apakah berkembang menjadi testis atau ovarium
• Spesifisitas gonad muncul selama minggu ke 7 masa kehidupan intrauterus.
• Jaringan gonad indiferen pada pria genetik mulai berdeferensiasi menjadi testis di bawah
pengaruh SRY (sex determining region of the Y chromosome) dengan merangsang
pembentukan antigen H-Y.
• Pada wanita genetik, tanpa adanya antigen H-Y, jaringan gonad berkembang menjadi
ovarium pada minggu ke 9.
• jenis kelamin fenotipe
jenis kelamin anatomik yang tampak pada seseorang
Anatomi genitalia eksterna dapat dibedakan pada usia kehamilan 10-12 minggu
FISIOLOGI REPRODUKSI PRIA
Fungsi sistem reproduksi pria :
• spermatogenesis (o/ testis)
• penyaluran sperma ke wanita (o/ penis)
Organ seks primer : testis
Organ seks tambahan : penis , uretra, vesikula seminalis
dan kelenjar prostat
Genitalia Eksterna Pria
- Penis
- Scrotum
- Testis
Male reproductive system:
Fungsi Sel Sertoli :
1. Sawar darah-testi s oleh tight-junction antar sel sertoli
2. Memberi makan sperma
3. Fungsi fagositik : fagosit sisa sitoplasma hasil remodeling&packaging, sel
germinativum cacat
4. Sekresi cairan tubulus seminiferus  "flushes" the released sperm from the tubule
into the epididymis
5. Sekresi protein pengikat androgen (androgen-binding protein)
agar kadar hormon testosteron di dalam lumen tubulus seminiferosa tetap tinggi 
mempertahankan produksi sperma (testosteron esensial untuk mitosis dan meiosis
sel-sel germinativum)
6. Tempat kerja testosteron dan FSH  mengontrol spermatogenesis. Sel sertoli juga
mensekresikan hormon inhibin (mengatur sekresi FSH dengan mekanisme negatif
feedback)
Hormonal Control of Testes
• Negative feedback loops control testosterone release and
spermatogenesis
• Gonadotropin-releasing Hormone (GnRH)
• Increased production at puberty
• Stimulates secretion of LH and FSH
• Luteinizing hormone (LH)
• Stimulates Leydig cells
• Follicle-stimulating hormone (FSH)
• Stimulates Sertoli cells to secrete ABP
Hormonal Control of Testes
• Testosterone
• Principal androgen
• Synthesized from cholesterol
• Suppresses LH and GnRH secretion
• Converted to DHT in prostate and seminal vesicles
• Dihydrotestosterone (DHT)
• Stimulates development of external genitals
• Androgen-binding Protein (ABP)
• Binds to and keeps testosterone levels high
• Inhibin
• Inhibits FSH secretion
Figure 25.7
Figure 28.7 Hormonal control of
spermatogenesis and actions of
testosterone and dihydrotestosterone
(DHT). In response to stimulation by FSH
and testosterone, Sertoli cells secrete
androgen-binding protein (ABP). Dashed
red lines indicate negative feedback
inhibition.
Effects of Testosterone and
Dihydrotestosterone
• Prenatal development
• Development of male sexual characteristics
• Development of sexual function
• Stimulation of anabolism
• Setelah lahir sekresi testosteron berhenti, testis
nonfungsional sampai pubertas
• Selama prapubertas sekresi :
• LH dan FSH tidak cukup adekuat untuk
merangsang aktivitas testis.
• Tingkat aktivitas GnRH rendah  karena
inhibisi aktif oleh mekanisme saraf dan
hormon.
• Hipotalamus sangat peka terhadap umpan
balik negatif testosteron  inhibisi oleh
sejumlah kecil testosteron yang dihasilkan
testis prapubertas.
Hormon gonadofisiotropik hipofisis anterior :
- Luteinizing hormone (LH) = Interstitial-cell-stimulating hormone
(ICSH)
- Follicle-stimulating hormone (FSH
GnRH dikeluarkan dari hipotalamus dalam letupan-letupan
sekretorik setiap 2-3 jam sekali (sekresi periodik).
Peningkatan GnRH pada usia 8 – 12 tahun  pubertas. Pada masa
awal pubertas, letupan sekresi GnRH hanya berlangsung pada
malam hari. Durasi makin lama semakin memanjang.
Efek Testosteron
FISIOLOGI REPRODUKSI WANITA
• Lebih rumit daripada reproduksi pria.
• Pengeluaran ovum bersifat intermiten.
• Sekresi hormon seks memperlihatkan pergeseran siklus yang lebar.
• Jaringan yg dipengaruhi hormon seks mengalami perubahan
berkala  daur haid bulanan.
• Dipersiapkan untuk fertilisasi & implantasi.
Different periods of Female
Neonatal period :  4 weeks
childhood: 4 weeks to age of 12
adolescence: menarche, age of 12-17
sexual maturity: begin 18, maintains for 30 years
peri-menopausal period:begain 40, maintains for
10-20 years
pre-menopause, menopause(last time of menorrhae),
post-menopause
senility
FISIOLOGI REPRODUKSI WANITA
Fungsi sistem reproduksi wanita :
1. oogenesis
2. menerima sperma
3. transportasi sperma dan ovum ke tempat penyatuan
(fertilisasi/pembuahan/konsepsi)
Hasil pembuahan  embrio (mudigah) pada 2 bulan pertama,
selanjutnya : fetus (janin)
4. pemeliharaan janin yang sedang berkembang sampai janin
tersebut dapat bertahan hidup di dunia luar (gestasi atau
kehamilan)
5. melahirkan (partus)
6. laktasi
Saluran reproduksi wanita
terdiri dari :
• 2 oviduktus (tuba uterina /
tuba fallopii)  menjemput
ovum pada ovulasi dan
sebagai tempat pembuahan
• uterus  mempertahankan
janin dan mengeluarkannya
pada akhir kehamilan
• vagina  menghubungkan
uterus ke lingkungan
eksternal
• Ovarium sebagai organ reproduksi primer wanita melakukan
tugas ganda:
• Menghasilkan ovum (oogenesis)
• Mengeluarkan hormon seks (estrogen & progesteron)
• Kedua hormon tsb bekerjasama untuk mendorong fertilisasi
ovum & mempersiapkan sistem reproduksi untuk kehamilan.
Peran Estrogen
• Diproduksi oleh sel folikel ovarium
• Pematangan dan pengeluaran ovum serta pemeliharaan
seluruh sistem reproduksi wanita.
• Pembentukan karakteristik seks sekunder
• Berperan dalam perkembangan payudara sebagai
antisipasi laktasi.
• Enlargement of accessory organs
• Timbulnya rambut pubis
• Peningkatan lemak di bawah kulit
• Widening and lightening of the pelvis
• Onset of menses
Peran Progesteron
• Diproduksi oleh korpus luteum
• Production continues until LH diminishes in the blood
• Mempersiapkan lingkungan yang sesuai untuk merawat
mudigah/janin yang sedang tumbuh, dan membantu
mempertahankan kehamilan.
• Berperan juga dalam kemampuan payudara menghasilkan susu.
Siklus Menstruasi
• Tanda awal pubertas
• Dimulai pada usia 12-15 tahun
• Haid pertama disebut menarche
• Lama durasi siklus menstruasi sekitar : 28 hari, (20-40
hari)
• Perubahan selama siklus menstruasi;
• Perubahan ovarium
• Perubahan uterus
• Perubahan vagina
• Perubahan servik
Overview of the Menstrual Cycle
Figure 28.23 Secretion and physiological effects of estrogens, progesterone, relaxin, and inhibin in the female
reproductive cycle. Dashed red lines indicate negative feedback inhibition.
Relationship between ovarian and uterine changes during the menstrual cycle.
(Reproduced with permission from Windmaier EP, Raff H, Strang KT: Vander's Human
Physiology
Perubahan ovarium selama siklus menstruasi:
• 2 fase secara bergantian:
• Fase folikel:
• Hormon reproduksi mematangkan sel telur yang berasal dari 1 folikel
kemudian matang pada pertengahan siklus dan siap untuk proses
ovulasi (pengeluaran sel telur dari indung telur).
• Fase luteal:
• fase dari ovulasi hingga menstruasi
• Berlangsung antara hari ke 15 dan ke 28 siklus menstruasi
• Perubahan uterus tiap siklus menstruasi ada 3 fase :
• Masa menstruasi yang berlangsung selama 2-8 hari. Pada
saat itu endometrium (selaput rahim), dilepaskan sehingga
timbul perdarahan dan hormon-hormon ovarium berada
dalam kadar paling rendah
• Masa proliferasi dari berhenti darah menstruasi sampai
hari ke-14. Setelah menstruasi berakhir, dimulailah fase
proliferasi dimana terjadi pertumbuhan dari desidua
fungsionalis untuk mempersiapkan rahim untuk perlekatan
janin. Pada fase ini endometrium tumbuh kembali. Antara
hari ke-12 sampai 14 dapat terjadi pelepasan sel telur dari
indung telur (disebut ovulasi)
• Masa sekresi. Masa sekresi adalah masa sesudah terjadinya
ovulasi. Hormon progesteron dikeluarkan dan
mempengaruhi pertumbuhan endometrium untuk
membuat kondisi rahim siap untuk implantasi (perlekatan
janin ke rahim
Fase folikel menstruasi:
• Perkembangan folikel  folikel primer – folikel sekunder – folikel matang.
• Sel folikel (sel teka & granulosa)  berfungsi sebagai satu kesatuan untuk
mensekresikan estrogen.
• Terdapat 3 estrogen yang penting secara fisiologis  estradiol (estrogen utama
dari ovarium), estron dan estriol.
• Kadang pada saat yang sama dua (atau mungkin lebih) folikel mencapai
kematangan dan berovulasi.
• Ruptur folikel  ovulasi, merupakan tanda berakhirnya fase folikel dan
mulainya fase luteal.
• Folikel tsb setelah ovum keluar mengalami perubahan cepat.
• Mengalami transformasi struktural drastis yang membentuk korpus luteum.
• Mengeluarkan progesteron dalam jumlah besar bersama dengan estrogen dalam
jumlah yg lebih sedikit ke dalam darah.
• Sekresi estrogen di fase folikel, yang diikuti oleh sekresi progesteron di fase luteal,
sangat penting untuk mempersiapkan uterus agar dapat menerima implantasi ovum
yang dibuahi.
• Jika ovum yang dilepaskan tidak dibuahi dan tidak tertanam, korpus luteum
berdegenerasi dalam 14 hari setelah pembentukannya  korpus albikans.
• Sampai sini fase luteal sudah berakhir, dan satu siklus ovarium selesai.
• Gelombang baru perkembangan folikel, yang dimulai saat
degenerasi korpus luteum yang selesai, menandai mulainya fase
folikel yang baru.
• Apabila terjadi pembuahan dan implantasi, korpus luteum terus
bertumbuh serta menghasilkan progesteron dan estrogen dalam
jumlah yang semakin meningkat.
• Pada kehamilan Struktur ovarium yang sekarang disebut korpus luteum
kehamilan, dan menetap sampai akhir kehamilan.
• Struktur ini menghasilkan hormon-hormon yang esensial untuk memelihara
kehamilan sampai plasenta dapat mengambil alih fungsi penting ini.
Regulasi hormon mengatur siklus menstruasi
Bekerja melalui Hypothalamo – Pituitary – Ovary Axis :
• Hypothalamus
• Anterior Pituitary
• Ovary
• Endometrium & outflow tract
Figure 28.25
Figure 28.25 The Hormonal Regulation of
Ovarian Activity
Faktor yang berperan dalam siklus menstruasi
1. Faktor enzim
2. Faktor vaskuler
3. Faktor prostaglandin
• GnRH merangsang hipofisis anterior mengeluarkan
FSH dan LH
• Selama fase folikel, folikel ovarium mengeluarkan
estrogen karena pengaruh FSH
• Kadar estrogen yang awalnya rendah tapi terus
meningkat akan menghambat sekresi FSH.
• LH terus meningkat selama fase folikel.
• Kadar estrogen mencapai puncak, akan merangsang
lonjakan sekresi LH pada pertengahan siklus
• Lonjakan LH menyebabkan ovulasi pada folikel
matang
• Sekresi estrogen akan turun sewaktu folikel mati saat
ovulasi
Kontrol lonjakan LH pada ovulasi
Kontrol lonjakan LH pada ovulasi
Lonjakan LH (LH Surge) menimbulkan perubahan pada folikel :
1. Menghentikan sintesis estrogen oleh folikel
2. Memulai kembali meiosis di oosit pada folikel yang sedang
berkembang
3. Memicu pembentukan prostaglandin spesifik yang kemudian
menginduksi ovulasi dengan mendorong perubahan-perubahan
vaskuler yang menyebabkan pembengkakan folikel dengan cepat
sementara mengiduksi pencernaan dinding folikel oleh enzim-
enzim.
4. Menyebabkan diferensiasi sel-sel folikel menjadi sel luteal.
FaseLuteal:
• Sel folikel diubah menjadi korpus luteum yang mengeluarkan progesteron
serta estrogen pada fase luteal. ( kadar progesteron> kadar estrogen)
• Kadar progesteron tinggi menghambat FSH dan LH, sehingga pada fase
luteal FSH dan LH turun
• Jika ovum tidak dibuahi maka korpus luteum berdegenerasi, maka kadar
estrogen dan progesteron menurun
• Kadar estogen dan progesteron yang menurun akibat degenerasi korpus
luteum menyebabkan inhibisi terhadap FSH dan LH hilang, sehingga
kadarnya meningkat daan terbentuk folikel baru (kembali ke fase folikel)
• Peran LH pada fase luteal:
• Pembentukkan dan pemeliharaan korpus luteum
• Menstimulus korpus luteum mensekresi progesteron dan
estrogen
• Peran FSH pada fase luteal:
• Mempertahankan aktivitas korpus luteum
• Merangsang sekresi inhibin di sel lutein untuk
menghambat sekresi FSH
Kontrol Umpan balik fase luteal
Perubahan serviks:
• Selama siklus ovarium terjadi perubahan di serviks akibat
pengaruh hormon.
• Dibawah pengaruh estrogen, fase folikel  mukus serviks
bertambah, jernih dan encer.
• Perubahan paling jelas ketika kadar estrogen berada di puncaknya dan
ovulasi akan terjadi, sehingga mempermudah sperma melewati kanalis
servikalis.
• Setelah ovulasi, di bawah pengaruh progesteron, mukus menjadi
kental dan lengket  sumbat yang menutupi lubang serviks.
• Ini merupakan mekanisme pertahanan penting untuk mencegah
masuknya bakteri dari vagina ke uterus yang dapat mengancam
kehamilan sekiranya terjadi konsepsi dan sperma juga tidak dapat
menembus mukus yang tebal ini.
Placental hormones: Selama awal
kehamilan, HCG
disekresikan oleh
syncitial trophoblasts.
Kemudian, plasenta
mensekresikan
estradiol,
progesterone, relaxin
dan somato-
mammotropin.
Menstrual cycle.pptx

More Related Content

Similar to Menstrual cycle.pptx

Anatomi genitalia feminina 1
Anatomi genitalia feminina 1Anatomi genitalia feminina 1
Anatomi genitalia feminina 1abdee tarmizi II
 
Siklus menstruasi dan hormon kelas 11 Science
Siklus menstruasi dan hormon kelas 11 ScienceSiklus menstruasi dan hormon kelas 11 Science
Siklus menstruasi dan hormon kelas 11 ScienceYuan Yuanita
 
Berikut ini sistem reproduksi mmanusia kelas IX
Berikut ini sistem reproduksi mmanusia kelas IXBerikut ini sistem reproduksi mmanusia kelas IX
Berikut ini sistem reproduksi mmanusia kelas IXAsmara Nova Susanto
 
sistemreproduksi-181102143733 (1).pptx
sistemreproduksi-181102143733 (1).pptxsistemreproduksi-181102143733 (1).pptx
sistemreproduksi-181102143733 (1).pptxMuhammadNazifRisfi1
 
sistemreproduksimanusia-.pptx
sistemreproduksimanusia-.pptxsistemreproduksimanusia-.pptx
sistemreproduksimanusia-.pptxIisAisyah39
 
Sistem Reproduksi Manusia Kelas XI IPA
Sistem Reproduksi Manusia Kelas XI IPASistem Reproduksi Manusia Kelas XI IPA
Sistem Reproduksi Manusia Kelas XI IPAMutiara Dwi Faiska
 
Sistem reproduksi pada manusia
Sistem reproduksi  pada manusiaSistem reproduksi  pada manusia
Sistem reproduksi pada manusiairwanto sumantri
 
sitem reproduksi manusia
sitem reproduksi manusiasitem reproduksi manusia
sitem reproduksi manusiazaffiani
 
Fisiologi Sistem Reproduksi Pria dan Wanita
Fisiologi Sistem Reproduksi Pria dan WanitaFisiologi Sistem Reproduksi Pria dan Wanita
Fisiologi Sistem Reproduksi Pria dan WanitaSyifa Dhila
 
Sistem reproduksi manusia
Sistem reproduksi manusiaSistem reproduksi manusia
Sistem reproduksi manusiaKrisna Mustofa
 
sistem-reproduksi-manusia-materi-ajar.pptx
sistem-reproduksi-manusia-materi-ajar.pptxsistem-reproduksi-manusia-materi-ajar.pptx
sistem-reproduksi-manusia-materi-ajar.pptxssuser0d6781
 
Anatomi fisiologi.pptx
Anatomi fisiologi.pptxAnatomi fisiologi.pptx
Anatomi fisiologi.pptxdrnanang1
 
Bab 9 Sistem Reproduksi Manusia.pptx
Bab 9 Sistem Reproduksi Manusia.pptxBab 9 Sistem Reproduksi Manusia.pptx
Bab 9 Sistem Reproduksi Manusia.pptxDekaMuliya1
 

Similar to Menstrual cycle.pptx (20)

Anatomi genitalia feminina 1
Anatomi genitalia feminina 1Anatomi genitalia feminina 1
Anatomi genitalia feminina 1
 
Siklus menstruasi dan hormon kelas 11 Science
Siklus menstruasi dan hormon kelas 11 ScienceSiklus menstruasi dan hormon kelas 11 Science
Siklus menstruasi dan hormon kelas 11 Science
 
Berikut ini sistem reproduksi mmanusia kelas IX
Berikut ini sistem reproduksi mmanusia kelas IXBerikut ini sistem reproduksi mmanusia kelas IX
Berikut ini sistem reproduksi mmanusia kelas IX
 
Sistem Reproduksi
Sistem ReproduksiSistem Reproduksi
Sistem Reproduksi
 
sistemreproduksi-181102143733 (1).pptx
sistemreproduksi-181102143733 (1).pptxsistemreproduksi-181102143733 (1).pptx
sistemreproduksi-181102143733 (1).pptx
 
sistemreproduksimanusia-.pptx
sistemreproduksimanusia-.pptxsistemreproduksimanusia-.pptx
sistemreproduksimanusia-.pptx
 
Anatomi dan Fisiologi Sistem reproduksi
Anatomi dan Fisiologi Sistem reproduksiAnatomi dan Fisiologi Sistem reproduksi
Anatomi dan Fisiologi Sistem reproduksi
 
BAB 2 - SISTEM REPRODUKSI.ppt
BAB 2 - SISTEM REPRODUKSI.pptBAB 2 - SISTEM REPRODUKSI.ppt
BAB 2 - SISTEM REPRODUKSI.ppt
 
SISTEM REPRODUKSI MANUSIA - 2 SMA
SISTEM REPRODUKSI MANUSIA - 2 SMASISTEM REPRODUKSI MANUSIA - 2 SMA
SISTEM REPRODUKSI MANUSIA - 2 SMA
 
Sistem Reproduksi Manusia Kelas XI IPA
Sistem Reproduksi Manusia Kelas XI IPASistem Reproduksi Manusia Kelas XI IPA
Sistem Reproduksi Manusia Kelas XI IPA
 
Anfisman
AnfismanAnfisman
Anfisman
 
Sistem reproduksi pada manusia
Sistem reproduksi  pada manusiaSistem reproduksi  pada manusia
Sistem reproduksi pada manusia
 
sitem reproduksi manusia
sitem reproduksi manusiasitem reproduksi manusia
sitem reproduksi manusia
 
Fisiologi Sistem Reproduksi Pria dan Wanita
Fisiologi Sistem Reproduksi Pria dan WanitaFisiologi Sistem Reproduksi Pria dan Wanita
Fisiologi Sistem Reproduksi Pria dan Wanita
 
Sistem reproduksi manusia
Sistem reproduksi manusiaSistem reproduksi manusia
Sistem reproduksi manusia
 
Kelenjar gonad
Kelenjar gonadKelenjar gonad
Kelenjar gonad
 
sistem-reproduksi-manusia-materi-ajar.pptx
sistem-reproduksi-manusia-materi-ajar.pptxsistem-reproduksi-manusia-materi-ajar.pptx
sistem-reproduksi-manusia-materi-ajar.pptx
 
Anatomi fisiologi.pptx
Anatomi fisiologi.pptxAnatomi fisiologi.pptx
Anatomi fisiologi.pptx
 
Fisiologi reproduksi
Fisiologi reproduksiFisiologi reproduksi
Fisiologi reproduksi
 
Bab 9 Sistem Reproduksi Manusia.pptx
Bab 9 Sistem Reproduksi Manusia.pptxBab 9 Sistem Reproduksi Manusia.pptx
Bab 9 Sistem Reproduksi Manusia.pptx
 

Recently uploaded

PENGELOLAAN OBAT PADA ANAK DAN LANSIA (1).pptx
PENGELOLAAN OBAT PADA ANAK DAN LANSIA (1).pptxPENGELOLAAN OBAT PADA ANAK DAN LANSIA (1).pptx
PENGELOLAAN OBAT PADA ANAK DAN LANSIA (1).pptxsandiharyanto
 
pemeriksaan fisik Telinga hidung tenggorok bedah kepala leher.pptx
pemeriksaan fisik Telinga hidung tenggorok bedah kepala leher.pptxpemeriksaan fisik Telinga hidung tenggorok bedah kepala leher.pptx
pemeriksaan fisik Telinga hidung tenggorok bedah kepala leher.pptxFerawatiPhea1
 
2024 - Pencatatan dan Pelaporan PMT Lokal.pptx
2024 - Pencatatan dan Pelaporan PMT Lokal.pptx2024 - Pencatatan dan Pelaporan PMT Lokal.pptx
2024 - Pencatatan dan Pelaporan PMT Lokal.pptxDavyPratikto1
 
Tata laksana batuk disesuaikan dengan penyakit dasar.pptx
Tata laksana batuk disesuaikan dengan penyakit dasar.pptxTata laksana batuk disesuaikan dengan penyakit dasar.pptx
Tata laksana batuk disesuaikan dengan penyakit dasar.pptxseptimanzebua
 
Pengaturan suhu tubuh materi 2023/24.pptx
Pengaturan suhu tubuh materi 2023/24.pptxPengaturan suhu tubuh materi 2023/24.pptx
Pengaturan suhu tubuh materi 2023/24.pptxNadhifahRahmawati
 
EPIDEMIOLOGI PENYAKIT MENULAR dalam bidang kesehatan masyarakat
EPIDEMIOLOGI PENYAKIT MENULAR dalam bidang kesehatan masyarakatEPIDEMIOLOGI PENYAKIT MENULAR dalam bidang kesehatan masyarakat
EPIDEMIOLOGI PENYAKIT MENULAR dalam bidang kesehatan masyarakatssuser7c01e3
 
Manasik Kesehatan Haji Rosi BIMTEK TKH 2023
Manasik Kesehatan Haji Rosi BIMTEK TKH 2023Manasik Kesehatan Haji Rosi BIMTEK TKH 2023
Manasik Kesehatan Haji Rosi BIMTEK TKH 2023AthoinNashir
 
Obat Aborsi Bandung 081901 222272 Obat Penggugur Kandungan Bandung
Obat Aborsi Bandung 081901 222272 Obat Penggugur Kandungan BandungObat Aborsi Bandung 081901 222272 Obat Penggugur Kandungan Bandung
Obat Aborsi Bandung 081901 222272 Obat Penggugur Kandungan BandungHalo Docter
 
HEMOSTASIs darah HEMOSTASIs darah HEMOST
HEMOSTASIs darah HEMOSTASIs darah HEMOSTHEMOSTASIs darah HEMOSTASIs darah HEMOST
HEMOSTASIs darah HEMOSTASIs darah HEMOSTRiskaViandini1
 
distribusi obat farmasi manfar rumah sakit
distribusi obat farmasi manfar rumah sakitdistribusi obat farmasi manfar rumah sakit
distribusi obat farmasi manfar rumah sakitPutriKemala3
 
sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...
sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...
sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...NenkRiniRosmHz
 
epidemiologi-penyakit-tidak-menular.ppt-1 2.ppt
epidemiologi-penyakit-tidak-menular.ppt-1 2.pptepidemiologi-penyakit-tidak-menular.ppt-1 2.ppt
epidemiologi-penyakit-tidak-menular.ppt-1 2.pptAnisyahHariadi
 
Sistemm Klasifikasi Virus Baltimore.docx
Sistemm Klasifikasi Virus Baltimore.docxSistemm Klasifikasi Virus Baltimore.docx
Sistemm Klasifikasi Virus Baltimore.docxImmanuelIndrapratama
 
PPS (perencanaan perbaikan strategis) PUSKESMAS.pptx
PPS (perencanaan perbaikan strategis) PUSKESMAS.pptxPPS (perencanaan perbaikan strategis) PUSKESMAS.pptx
PPS (perencanaan perbaikan strategis) PUSKESMAS.pptxwijayanti1974
 
Movi Tri Wulandari - Portofolio Perawat
Movi Tri Wulandari -  Portofolio PerawatMovi Tri Wulandari -  Portofolio Perawat
Movi Tri Wulandari - Portofolio PerawatMovieWulandari
 
Penyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptx
Penyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptxPenyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptx
Penyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptxTULUSHADI
 
PPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptx
PPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptxPPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptx
PPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptxDwiDamayantiJonathan1
 
Prosedur FFR & Instalasi FFR di Ruang Cathlab.pptx
Prosedur FFR & Instalasi FFR di Ruang Cathlab.pptxProsedur FFR & Instalasi FFR di Ruang Cathlab.pptx
Prosedur FFR & Instalasi FFR di Ruang Cathlab.pptxSimon Samsudin
 
PRESENTASI KELOMPOK 3 OJT PUS UNMET NEED.pptx
PRESENTASI KELOMPOK 3 OJT PUS UNMET NEED.pptxPRESENTASI KELOMPOK 3 OJT PUS UNMET NEED.pptx
PRESENTASI KELOMPOK 3 OJT PUS UNMET NEED.pptxgunadarmabarra
 

Recently uploaded (20)

PENGELOLAAN OBAT PADA ANAK DAN LANSIA (1).pptx
PENGELOLAAN OBAT PADA ANAK DAN LANSIA (1).pptxPENGELOLAAN OBAT PADA ANAK DAN LANSIA (1).pptx
PENGELOLAAN OBAT PADA ANAK DAN LANSIA (1).pptx
 
pemeriksaan fisik Telinga hidung tenggorok bedah kepala leher.pptx
pemeriksaan fisik Telinga hidung tenggorok bedah kepala leher.pptxpemeriksaan fisik Telinga hidung tenggorok bedah kepala leher.pptx
pemeriksaan fisik Telinga hidung tenggorok bedah kepala leher.pptx
 
2024 - Pencatatan dan Pelaporan PMT Lokal.pptx
2024 - Pencatatan dan Pelaporan PMT Lokal.pptx2024 - Pencatatan dan Pelaporan PMT Lokal.pptx
2024 - Pencatatan dan Pelaporan PMT Lokal.pptx
 
Tata laksana batuk disesuaikan dengan penyakit dasar.pptx
Tata laksana batuk disesuaikan dengan penyakit dasar.pptxTata laksana batuk disesuaikan dengan penyakit dasar.pptx
Tata laksana batuk disesuaikan dengan penyakit dasar.pptx
 
Pengaturan suhu tubuh materi 2023/24.pptx
Pengaturan suhu tubuh materi 2023/24.pptxPengaturan suhu tubuh materi 2023/24.pptx
Pengaturan suhu tubuh materi 2023/24.pptx
 
EPIDEMIOLOGI PENYAKIT MENULAR dalam bidang kesehatan masyarakat
EPIDEMIOLOGI PENYAKIT MENULAR dalam bidang kesehatan masyarakatEPIDEMIOLOGI PENYAKIT MENULAR dalam bidang kesehatan masyarakat
EPIDEMIOLOGI PENYAKIT MENULAR dalam bidang kesehatan masyarakat
 
Nama : obat penggugur kandungan wa " 087776558899
Nama : obat penggugur kandungan wa " 087776558899Nama : obat penggugur kandungan wa " 087776558899
Nama : obat penggugur kandungan wa " 087776558899
 
Manasik Kesehatan Haji Rosi BIMTEK TKH 2023
Manasik Kesehatan Haji Rosi BIMTEK TKH 2023Manasik Kesehatan Haji Rosi BIMTEK TKH 2023
Manasik Kesehatan Haji Rosi BIMTEK TKH 2023
 
Obat Aborsi Bandung 081901 222272 Obat Penggugur Kandungan Bandung
Obat Aborsi Bandung 081901 222272 Obat Penggugur Kandungan BandungObat Aborsi Bandung 081901 222272 Obat Penggugur Kandungan Bandung
Obat Aborsi Bandung 081901 222272 Obat Penggugur Kandungan Bandung
 
HEMOSTASIs darah HEMOSTASIs darah HEMOST
HEMOSTASIs darah HEMOSTASIs darah HEMOSTHEMOSTASIs darah HEMOSTASIs darah HEMOST
HEMOSTASIs darah HEMOSTASIs darah HEMOST
 
distribusi obat farmasi manfar rumah sakit
distribusi obat farmasi manfar rumah sakitdistribusi obat farmasi manfar rumah sakit
distribusi obat farmasi manfar rumah sakit
 
sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...
sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...
sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...
 
epidemiologi-penyakit-tidak-menular.ppt-1 2.ppt
epidemiologi-penyakit-tidak-menular.ppt-1 2.pptepidemiologi-penyakit-tidak-menular.ppt-1 2.ppt
epidemiologi-penyakit-tidak-menular.ppt-1 2.ppt
 
Sistemm Klasifikasi Virus Baltimore.docx
Sistemm Klasifikasi Virus Baltimore.docxSistemm Klasifikasi Virus Baltimore.docx
Sistemm Klasifikasi Virus Baltimore.docx
 
PPS (perencanaan perbaikan strategis) PUSKESMAS.pptx
PPS (perencanaan perbaikan strategis) PUSKESMAS.pptxPPS (perencanaan perbaikan strategis) PUSKESMAS.pptx
PPS (perencanaan perbaikan strategis) PUSKESMAS.pptx
 
Movi Tri Wulandari - Portofolio Perawat
Movi Tri Wulandari -  Portofolio PerawatMovi Tri Wulandari -  Portofolio Perawat
Movi Tri Wulandari - Portofolio Perawat
 
Penyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptx
Penyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptxPenyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptx
Penyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptx
 
PPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptx
PPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptxPPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptx
PPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptx
 
Prosedur FFR & Instalasi FFR di Ruang Cathlab.pptx
Prosedur FFR & Instalasi FFR di Ruang Cathlab.pptxProsedur FFR & Instalasi FFR di Ruang Cathlab.pptx
Prosedur FFR & Instalasi FFR di Ruang Cathlab.pptx
 
PRESENTASI KELOMPOK 3 OJT PUS UNMET NEED.pptx
PRESENTASI KELOMPOK 3 OJT PUS UNMET NEED.pptxPRESENTASI KELOMPOK 3 OJT PUS UNMET NEED.pptx
PRESENTASI KELOMPOK 3 OJT PUS UNMET NEED.pptx
 

Menstrual cycle.pptx

  • 1. Sistem reproduksi  penting untuk kelangsungan suatu spesies Perilaku seksual  - faktor biologis - faktor psikologis (emosi) - faktor moral sosial-kultural Sistem reproduksi berhubungan : • Gonad • Saluran reproduksi • Karakteristik seks primer • Karakteristik seks sekunder
  • 2. Karakteristik seks primer  • bagian tubuh yang membentuk sistem reproduksi dan terlibat langsung dalam proses reproduksi : • gonad  testes (laki) & ovarium (wanita)  fungsi (gonad matang) : gametogenesis & menghasilkan hormon seks (♂ : testosteron ; ♀ : estrogen dan progesteron • saluran reproduksi • kelenjar seks tambahan  genitalia interna dan genitalia eksterna • Payudara wanita dianggap sebagai organ reproduksi tambahan Karakteristik seks sekunder  tidak terlibat langsung dalam reproduksi mis. konfigurasi tubuh, distribusi rambut • ditentukan dan dipelihara oleh testosteron dan estrogen
  • 3. Gonads – primary sex organs Testes in males Ovaries in females Gonads produce gametes (sex cells) and secrete hormones Sperm – male Ova (eggs) – female
  • 4.
  • 5. Diferensiasi Jenis Kelamin terdapat dalam tiga tingkatan : • jenis kelamin genetik XY dan XX • jenis kelamin gonad : apakah berkembang menjadi testis atau ovarium • Spesifisitas gonad muncul selama minggu ke 7 masa kehidupan intrauterus. • Jaringan gonad indiferen pada pria genetik mulai berdeferensiasi menjadi testis di bawah pengaruh SRY (sex determining region of the Y chromosome) dengan merangsang pembentukan antigen H-Y. • Pada wanita genetik, tanpa adanya antigen H-Y, jaringan gonad berkembang menjadi ovarium pada minggu ke 9. • jenis kelamin fenotipe jenis kelamin anatomik yang tampak pada seseorang Anatomi genitalia eksterna dapat dibedakan pada usia kehamilan 10-12 minggu
  • 6.
  • 7.
  • 8. FISIOLOGI REPRODUKSI PRIA Fungsi sistem reproduksi pria : • spermatogenesis (o/ testis) • penyaluran sperma ke wanita (o/ penis) Organ seks primer : testis Organ seks tambahan : penis , uretra, vesikula seminalis dan kelenjar prostat Genitalia Eksterna Pria - Penis - Scrotum - Testis
  • 10.
  • 11. Fungsi Sel Sertoli : 1. Sawar darah-testi s oleh tight-junction antar sel sertoli 2. Memberi makan sperma 3. Fungsi fagositik : fagosit sisa sitoplasma hasil remodeling&packaging, sel germinativum cacat 4. Sekresi cairan tubulus seminiferus  "flushes" the released sperm from the tubule into the epididymis 5. Sekresi protein pengikat androgen (androgen-binding protein) agar kadar hormon testosteron di dalam lumen tubulus seminiferosa tetap tinggi  mempertahankan produksi sperma (testosteron esensial untuk mitosis dan meiosis sel-sel germinativum) 6. Tempat kerja testosteron dan FSH  mengontrol spermatogenesis. Sel sertoli juga mensekresikan hormon inhibin (mengatur sekresi FSH dengan mekanisme negatif feedback)
  • 12. Hormonal Control of Testes • Negative feedback loops control testosterone release and spermatogenesis • Gonadotropin-releasing Hormone (GnRH) • Increased production at puberty • Stimulates secretion of LH and FSH • Luteinizing hormone (LH) • Stimulates Leydig cells • Follicle-stimulating hormone (FSH) • Stimulates Sertoli cells to secrete ABP
  • 13. Hormonal Control of Testes • Testosterone • Principal androgen • Synthesized from cholesterol • Suppresses LH and GnRH secretion • Converted to DHT in prostate and seminal vesicles • Dihydrotestosterone (DHT) • Stimulates development of external genitals • Androgen-binding Protein (ABP) • Binds to and keeps testosterone levels high • Inhibin • Inhibits FSH secretion
  • 14. Figure 25.7 Figure 28.7 Hormonal control of spermatogenesis and actions of testosterone and dihydrotestosterone (DHT). In response to stimulation by FSH and testosterone, Sertoli cells secrete androgen-binding protein (ABP). Dashed red lines indicate negative feedback inhibition.
  • 15. Effects of Testosterone and Dihydrotestosterone • Prenatal development • Development of male sexual characteristics • Development of sexual function • Stimulation of anabolism
  • 16.
  • 17. • Setelah lahir sekresi testosteron berhenti, testis nonfungsional sampai pubertas • Selama prapubertas sekresi : • LH dan FSH tidak cukup adekuat untuk merangsang aktivitas testis. • Tingkat aktivitas GnRH rendah  karena inhibisi aktif oleh mekanisme saraf dan hormon. • Hipotalamus sangat peka terhadap umpan balik negatif testosteron  inhibisi oleh sejumlah kecil testosteron yang dihasilkan testis prapubertas.
  • 18. Hormon gonadofisiotropik hipofisis anterior : - Luteinizing hormone (LH) = Interstitial-cell-stimulating hormone (ICSH) - Follicle-stimulating hormone (FSH GnRH dikeluarkan dari hipotalamus dalam letupan-letupan sekretorik setiap 2-3 jam sekali (sekresi periodik). Peningkatan GnRH pada usia 8 – 12 tahun  pubertas. Pada masa awal pubertas, letupan sekresi GnRH hanya berlangsung pada malam hari. Durasi makin lama semakin memanjang.
  • 20. FISIOLOGI REPRODUKSI WANITA • Lebih rumit daripada reproduksi pria. • Pengeluaran ovum bersifat intermiten. • Sekresi hormon seks memperlihatkan pergeseran siklus yang lebar. • Jaringan yg dipengaruhi hormon seks mengalami perubahan berkala  daur haid bulanan. • Dipersiapkan untuk fertilisasi & implantasi.
  • 21. Different periods of Female Neonatal period :  4 weeks childhood: 4 weeks to age of 12 adolescence: menarche, age of 12-17 sexual maturity: begin 18, maintains for 30 years peri-menopausal period:begain 40, maintains for 10-20 years pre-menopause, menopause(last time of menorrhae), post-menopause senility
  • 22. FISIOLOGI REPRODUKSI WANITA Fungsi sistem reproduksi wanita : 1. oogenesis 2. menerima sperma 3. transportasi sperma dan ovum ke tempat penyatuan (fertilisasi/pembuahan/konsepsi) Hasil pembuahan  embrio (mudigah) pada 2 bulan pertama, selanjutnya : fetus (janin) 4. pemeliharaan janin yang sedang berkembang sampai janin tersebut dapat bertahan hidup di dunia luar (gestasi atau kehamilan) 5. melahirkan (partus) 6. laktasi
  • 23. Saluran reproduksi wanita terdiri dari : • 2 oviduktus (tuba uterina / tuba fallopii)  menjemput ovum pada ovulasi dan sebagai tempat pembuahan • uterus  mempertahankan janin dan mengeluarkannya pada akhir kehamilan • vagina  menghubungkan uterus ke lingkungan eksternal
  • 24. • Ovarium sebagai organ reproduksi primer wanita melakukan tugas ganda: • Menghasilkan ovum (oogenesis) • Mengeluarkan hormon seks (estrogen & progesteron) • Kedua hormon tsb bekerjasama untuk mendorong fertilisasi ovum & mempersiapkan sistem reproduksi untuk kehamilan.
  • 25. Peran Estrogen • Diproduksi oleh sel folikel ovarium • Pematangan dan pengeluaran ovum serta pemeliharaan seluruh sistem reproduksi wanita. • Pembentukan karakteristik seks sekunder • Berperan dalam perkembangan payudara sebagai antisipasi laktasi. • Enlargement of accessory organs • Timbulnya rambut pubis • Peningkatan lemak di bawah kulit • Widening and lightening of the pelvis • Onset of menses
  • 26. Peran Progesteron • Diproduksi oleh korpus luteum • Production continues until LH diminishes in the blood • Mempersiapkan lingkungan yang sesuai untuk merawat mudigah/janin yang sedang tumbuh, dan membantu mempertahankan kehamilan. • Berperan juga dalam kemampuan payudara menghasilkan susu.
  • 27.
  • 28. Siklus Menstruasi • Tanda awal pubertas • Dimulai pada usia 12-15 tahun • Haid pertama disebut menarche • Lama durasi siklus menstruasi sekitar : 28 hari, (20-40 hari) • Perubahan selama siklus menstruasi; • Perubahan ovarium • Perubahan uterus • Perubahan vagina • Perubahan servik
  • 29. Overview of the Menstrual Cycle
  • 30. Figure 28.23 Secretion and physiological effects of estrogens, progesterone, relaxin, and inhibin in the female reproductive cycle. Dashed red lines indicate negative feedback inhibition.
  • 31. Relationship between ovarian and uterine changes during the menstrual cycle. (Reproduced with permission from Windmaier EP, Raff H, Strang KT: Vander's Human Physiology
  • 32.
  • 33.
  • 34.
  • 35. Perubahan ovarium selama siklus menstruasi: • 2 fase secara bergantian: • Fase folikel: • Hormon reproduksi mematangkan sel telur yang berasal dari 1 folikel kemudian matang pada pertengahan siklus dan siap untuk proses ovulasi (pengeluaran sel telur dari indung telur). • Fase luteal: • fase dari ovulasi hingga menstruasi • Berlangsung antara hari ke 15 dan ke 28 siklus menstruasi
  • 36. • Perubahan uterus tiap siklus menstruasi ada 3 fase : • Masa menstruasi yang berlangsung selama 2-8 hari. Pada saat itu endometrium (selaput rahim), dilepaskan sehingga timbul perdarahan dan hormon-hormon ovarium berada dalam kadar paling rendah • Masa proliferasi dari berhenti darah menstruasi sampai hari ke-14. Setelah menstruasi berakhir, dimulailah fase proliferasi dimana terjadi pertumbuhan dari desidua fungsionalis untuk mempersiapkan rahim untuk perlekatan janin. Pada fase ini endometrium tumbuh kembali. Antara hari ke-12 sampai 14 dapat terjadi pelepasan sel telur dari indung telur (disebut ovulasi) • Masa sekresi. Masa sekresi adalah masa sesudah terjadinya ovulasi. Hormon progesteron dikeluarkan dan mempengaruhi pertumbuhan endometrium untuk membuat kondisi rahim siap untuk implantasi (perlekatan janin ke rahim
  • 37. Fase folikel menstruasi: • Perkembangan folikel  folikel primer – folikel sekunder – folikel matang. • Sel folikel (sel teka & granulosa)  berfungsi sebagai satu kesatuan untuk mensekresikan estrogen. • Terdapat 3 estrogen yang penting secara fisiologis  estradiol (estrogen utama dari ovarium), estron dan estriol. • Kadang pada saat yang sama dua (atau mungkin lebih) folikel mencapai kematangan dan berovulasi.
  • 38.
  • 39. • Ruptur folikel  ovulasi, merupakan tanda berakhirnya fase folikel dan mulainya fase luteal. • Folikel tsb setelah ovum keluar mengalami perubahan cepat. • Mengalami transformasi struktural drastis yang membentuk korpus luteum. • Mengeluarkan progesteron dalam jumlah besar bersama dengan estrogen dalam jumlah yg lebih sedikit ke dalam darah. • Sekresi estrogen di fase folikel, yang diikuti oleh sekresi progesteron di fase luteal, sangat penting untuk mempersiapkan uterus agar dapat menerima implantasi ovum yang dibuahi. • Jika ovum yang dilepaskan tidak dibuahi dan tidak tertanam, korpus luteum berdegenerasi dalam 14 hari setelah pembentukannya  korpus albikans. • Sampai sini fase luteal sudah berakhir, dan satu siklus ovarium selesai.
  • 40. • Gelombang baru perkembangan folikel, yang dimulai saat degenerasi korpus luteum yang selesai, menandai mulainya fase folikel yang baru. • Apabila terjadi pembuahan dan implantasi, korpus luteum terus bertumbuh serta menghasilkan progesteron dan estrogen dalam jumlah yang semakin meningkat. • Pada kehamilan Struktur ovarium yang sekarang disebut korpus luteum kehamilan, dan menetap sampai akhir kehamilan. • Struktur ini menghasilkan hormon-hormon yang esensial untuk memelihara kehamilan sampai plasenta dapat mengambil alih fungsi penting ini.
  • 41. Regulasi hormon mengatur siklus menstruasi Bekerja melalui Hypothalamo – Pituitary – Ovary Axis : • Hypothalamus • Anterior Pituitary • Ovary • Endometrium & outflow tract
  • 42. Figure 28.25 Figure 28.25 The Hormonal Regulation of Ovarian Activity
  • 43. Faktor yang berperan dalam siklus menstruasi 1. Faktor enzim 2. Faktor vaskuler 3. Faktor prostaglandin
  • 44.
  • 45.
  • 46.
  • 47.
  • 48.
  • 49. • GnRH merangsang hipofisis anterior mengeluarkan FSH dan LH • Selama fase folikel, folikel ovarium mengeluarkan estrogen karena pengaruh FSH • Kadar estrogen yang awalnya rendah tapi terus meningkat akan menghambat sekresi FSH. • LH terus meningkat selama fase folikel. • Kadar estrogen mencapai puncak, akan merangsang lonjakan sekresi LH pada pertengahan siklus • Lonjakan LH menyebabkan ovulasi pada folikel matang • Sekresi estrogen akan turun sewaktu folikel mati saat ovulasi
  • 50. Kontrol lonjakan LH pada ovulasi
  • 51. Kontrol lonjakan LH pada ovulasi
  • 52. Lonjakan LH (LH Surge) menimbulkan perubahan pada folikel : 1. Menghentikan sintesis estrogen oleh folikel 2. Memulai kembali meiosis di oosit pada folikel yang sedang berkembang 3. Memicu pembentukan prostaglandin spesifik yang kemudian menginduksi ovulasi dengan mendorong perubahan-perubahan vaskuler yang menyebabkan pembengkakan folikel dengan cepat sementara mengiduksi pencernaan dinding folikel oleh enzim- enzim. 4. Menyebabkan diferensiasi sel-sel folikel menjadi sel luteal.
  • 53.
  • 54. FaseLuteal: • Sel folikel diubah menjadi korpus luteum yang mengeluarkan progesteron serta estrogen pada fase luteal. ( kadar progesteron> kadar estrogen) • Kadar progesteron tinggi menghambat FSH dan LH, sehingga pada fase luteal FSH dan LH turun • Jika ovum tidak dibuahi maka korpus luteum berdegenerasi, maka kadar estrogen dan progesteron menurun • Kadar estogen dan progesteron yang menurun akibat degenerasi korpus luteum menyebabkan inhibisi terhadap FSH dan LH hilang, sehingga kadarnya meningkat daan terbentuk folikel baru (kembali ke fase folikel)
  • 55. • Peran LH pada fase luteal: • Pembentukkan dan pemeliharaan korpus luteum • Menstimulus korpus luteum mensekresi progesteron dan estrogen • Peran FSH pada fase luteal: • Mempertahankan aktivitas korpus luteum • Merangsang sekresi inhibin di sel lutein untuk menghambat sekresi FSH
  • 56. Kontrol Umpan balik fase luteal
  • 57.
  • 58. Perubahan serviks: • Selama siklus ovarium terjadi perubahan di serviks akibat pengaruh hormon. • Dibawah pengaruh estrogen, fase folikel  mukus serviks bertambah, jernih dan encer. • Perubahan paling jelas ketika kadar estrogen berada di puncaknya dan ovulasi akan terjadi, sehingga mempermudah sperma melewati kanalis servikalis. • Setelah ovulasi, di bawah pengaruh progesteron, mukus menjadi kental dan lengket  sumbat yang menutupi lubang serviks. • Ini merupakan mekanisme pertahanan penting untuk mencegah masuknya bakteri dari vagina ke uterus yang dapat mengancam kehamilan sekiranya terjadi konsepsi dan sperma juga tidak dapat menembus mukus yang tebal ini.
  • 59.
  • 60.
  • 61. Placental hormones: Selama awal kehamilan, HCG disekresikan oleh syncitial trophoblasts. Kemudian, plasenta mensekresikan estradiol, progesterone, relaxin dan somato- mammotropin.