Bab ini membahas hubungan antara tekanan, volume molar, dan temperatur untuk senyawa murni dalam satu atau lebih fasa. Senyawa murni selalu homogen dan masing-masing fasanya memiliki komposisi kimia yang sama.
Pertemuan 1
Mata Kuliah Metode Numerik dan Teknik Komputasi
Jurusan Teknik Elektro
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Dosen Pengampu : Muhtadin, S.T. MT.
Rumus Fisika Fluida Statis dan Fluida Dinamis
Pada bagian Rumus Fisika Fluida Statis dan Fluida Dinamis ini, Anda diajak untuk dapat menerapkan konsep dan prinsip mekanika klasik sistem kontinu dalam menyelesaikan masalah dengan cara menganalisis hukum-hukum yang berhubungan dengan fluida statis dan dinamis serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.
Pembahasan rumus fluida terbagai ke dalam dua bagian, yaitu Fluida Statis dan Fluida Dinamis.
A. Rumus Fluida Statis
Sifat fisis fluida dapat ditentukan dan dipahami lebih jelas saat fluida berada dalam keadaan diam (statis). Sifat-sifat fisis fluida statis yang akan dibahas pada subbab ini di antaranya, massa jenis, tekanan, tegangan permukaan, kapilaritas, dan viskositas. Bahasan mengenai massa jenis dan tekanan telah Anda pelajari di SMP sehingga uraian materi yang disajikan
dalam subbab ini hanya bertujuan mengingatkan Anda tentang materi tersebut.
B. Rumus Fluida Dinamis
Anda akan mempelajari hukum-hukum Fisika yang berlaku pada fluida bergerak (dinamis). Pada pembahasan mengenai fluida
statis, Anda telah memahami bahwa hukum-hukum Fisika tentang fluida dalam keadaan statis bergantung pada massa jenis dan kedalaman titik pengamatan dari permukaan fluida. Tahukah Anda besaran-besaran yang berperan pada fluida dinamis? Untuk mengetahuinya, pelajarilah bahasan dalam bagian ini.
http://www.geniustoefl.com
http://www.geniusedukasi.com
Pertemuan 1
Mata Kuliah Metode Numerik dan Teknik Komputasi
Jurusan Teknik Elektro
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Dosen Pengampu : Muhtadin, S.T. MT.
Rumus Fisika Fluida Statis dan Fluida Dinamis
Pada bagian Rumus Fisika Fluida Statis dan Fluida Dinamis ini, Anda diajak untuk dapat menerapkan konsep dan prinsip mekanika klasik sistem kontinu dalam menyelesaikan masalah dengan cara menganalisis hukum-hukum yang berhubungan dengan fluida statis dan dinamis serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.
Pembahasan rumus fluida terbagai ke dalam dua bagian, yaitu Fluida Statis dan Fluida Dinamis.
A. Rumus Fluida Statis
Sifat fisis fluida dapat ditentukan dan dipahami lebih jelas saat fluida berada dalam keadaan diam (statis). Sifat-sifat fisis fluida statis yang akan dibahas pada subbab ini di antaranya, massa jenis, tekanan, tegangan permukaan, kapilaritas, dan viskositas. Bahasan mengenai massa jenis dan tekanan telah Anda pelajari di SMP sehingga uraian materi yang disajikan
dalam subbab ini hanya bertujuan mengingatkan Anda tentang materi tersebut.
B. Rumus Fluida Dinamis
Anda akan mempelajari hukum-hukum Fisika yang berlaku pada fluida bergerak (dinamis). Pada pembahasan mengenai fluida
statis, Anda telah memahami bahwa hukum-hukum Fisika tentang fluida dalam keadaan statis bergantung pada massa jenis dan kedalaman titik pengamatan dari permukaan fluida. Tahukah Anda besaran-besaran yang berperan pada fluida dinamis? Untuk mengetahuinya, pelajarilah bahasan dalam bagian ini.
http://www.geniustoefl.com
http://www.geniusedukasi.com
- Definisi sistem koordinat polar (kutub);
- Mengubah koordinat polar ke koordinat kartesius dan sebaliknya;
- Kurva polar;
- Gradien garis singgung kurva polar;
- Luas area yang dilingkupi kurva polar;
- Panjang busur kurva polar;
- Luas permukaan dari kurva polar yang diputar terhadap sumbu tertentu.
Materi kuliah tentang Mesin Ekstraksi Superkritis. Cari lebih banyak di; http://muhammadhabibielecture.blogspot.com/2015/02/materi-kuliah-semester-4.html
- Definisi sistem koordinat polar (kutub);
- Mengubah koordinat polar ke koordinat kartesius dan sebaliknya;
- Kurva polar;
- Gradien garis singgung kurva polar;
- Luas area yang dilingkupi kurva polar;
- Panjang busur kurva polar;
- Luas permukaan dari kurva polar yang diputar terhadap sumbu tertentu.
Materi kuliah tentang Mesin Ekstraksi Superkritis. Cari lebih banyak di; http://muhammadhabibielecture.blogspot.com/2015/02/materi-kuliah-semester-4.html
Angin Siklon Dan Anti Siklon
SIKLON merupakan angin yang masuk ke daerah pusat tekanan rendah yang dikelilingi oleh wilayah wilayah pusat tekanan tinggi kemudian berputar mengelilingi garis garis isobar
AntiSiklon merupakan angin yang bergerak keluar dari daerah pusat tekanan tinggi berputar mengelilingi garis isobar menuju daerah daerah tekanan rendah di sekitarnya
The concept of form and motion is a key term that is the subject of a philosophical battle since the time of Ancient Greece to postmodern. In the struggle of Islamic philosophy, both these terms its momentum in hand with the concept of MullaSadraTrancendent his Theosophy or also known as the Wisdom sebuatanMuta'a>Liyah. The concept, ontologically based on three things: the principle of form, gradation form, and substantial motion, which will be discussed inthis paper.
TUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdf
sifat-sifat-zat-murni
1.
2. • Yang akan dibahas dalam bab ini
adalah hubungan antara tekanan (P),
volume molar (V), dan temperatur (T)
untuk senyawa murni.
• Senyawa murni selalu homogen.
• Senyawa murni dapat berada dalam
dua fasa lebih, tetapi masing-masing
fasa harus memiliki komposisi kimia
yang sama.
PENDAHULUAN
11. Jika kita ikuti garis isotermal pada temperatur kritik,
maka akan kita sadari bahwa titik kritik merupakan titik
belok dari kurva isotermal tersebut.
0
,
2
2
cc PT
V
P
0
,
cc PTV
P
0
,
2
2
cc PT
V
P
V
P
Kondisi kritikalitas:
17. Untuk fasa cair:
• sangat curam (V/P)T << 0
• sangat dekat (V/T)P << 0
INCOMPRESSIBLE FLUID
18. Di daerah yang jauh dari titik kritik, dan tidak
terlalu dipengaruhi oleh T dan P, sehingga
persamaan (4) dapat diintegralkan menjadi:
1212
1
2
ln PPTT
V
V
(5)
Untuk cairan dan selalu positif, kecuali untuk air
di antara 0C dan 4C.
19. Persamaan keadaan adalah persamaan yang
menyatakan hubungan antara state variable
yang menggambarkan keadaan dari suatu
sistem pada kondisi fisik tertentu
Temperatur
Tekanan
Volume molar
20. Asumsi:
•Molekul/atom gas identik dan
tidak menempati ruang
•Tidak ada gaya antar molekul
•Molekul/atom penyusunnya
menabrak dinding wadah
dengan tabrakan yang elastis
sempurna
PV = RT
23. Perbedaan antara gas ideal dan gas nyata
Pideal gas > Preal gas
Vreal, empty = Vcontainer – Vmolecule
Perlu faktor koreksi untuk membandingkan
Gas nyata dan gas ideal
Copressilbility factor (Z)
25. PERSAMAAN VIRIAL
P > 1,5 bar
Jarak antar atom <<
Interaksi >>
Gas Ideal
tidak berlaku
26. Sepanjang garis isotermal T1: P >> V <<
(Contoh untuk steam pada temperatur 200C)
P (bar) V (m3/kg)
1 2.1724
2 1.0805
3 0.7164
4 0.5343
5 0.4250
6 0.3521
7 0.3000
8 0.2609
9 0.2304
10 0.2060
11 0.1860
12 0.1693
13 0.1552
14 0.1430
15 0.1325
C
T > Tc
T = Tc
T1 < Tc
T2 < Tc
Pc
Vc
P
V
30. PV = a + bP + cP2 + …
PV = a (1 + B’P + C’P2 + . . . )
Jika b/a B’, c/a C’, dst, maka
Pada contoh di atas:
PV = – 117,4 + 196,5 P – 65,37 P2
Secara umum:
2
P
a
c
P
a
b
1aPV
33. 20
25
30
35
40
45
200 300 400 500 600
(PV)*(barl/mol)
T (K)
Slope = 0,083145
R = 0,083145 bar l mol-1 K-1
PV = 0,083145 T
34. Bentuk lain: ...1 32
V
D
V
C
V
B
Z
Untuk gas ideal: PV = RT
Z = 1
PV = a (1 + B’P + C’P2 + . . . )
PV = RT (1 + B’P + C’P2 + . . . )
2
''1 PCPB
RT
PV
Z
36. CONTOH SOAL
Hitung Z dan V dari uap isopropanol pada 200C dan
10 bar dengan menggunakan persamaan sbb.:
a) Persamaan keadaan gas ideal
b) Persamaan keadaan virial dengan 2 suku
Diketahui koefisien virial untuk uap isopropanol pada
200C:
B = 388 cm3 mol1 C = 26.000 cm6 mol2
RT
BP
RT
PV
Z 1
37. PENYELESAIAN
T = 200C = 473,15K
R = 83,14 cm3 bar mol1 K1
a) Persamaan gas ideal
Z = 1
13
934.3
10
15,47314,83
molcm
P
RT
V
38. b) Persamaan virial 2 suku
9014,0
15,47314,83
10388
1
RT
BP
1
RT
PV
Z
9014,0
15,47314,83
546.310
RT
PV
Z
13
546.3388
10
15,47314,83
molcmB
P
RT
V
13
molcm546.3
10
15,47314,839014,0
P
ZRT
V
(1)
(2)