Dokumen tersebut membahas tentang sistem informasi dan pengendalian internal siklus proses bisnis pendukung buku besar (general ledger) dan siklus pelaporan. Secara khusus, dokumen tersebut menjelaskan tentang manfaat penerapan eXtensible Business Reporting Language (XBRL) bagi perusahaan dan implementasi XBRL di Departemen Keuangan Indonesia."
SI-PI,Ranti Pusriana,Hapzi Ali,Siklus proses bisnis pendukung,Universitas Mer...Ranti Pusriana
1. Dokumen tersebut membahas tentang sistem pelaporan keuangan XBRL (eXtensible Business Reporting Language) dan manfaatnya bagi perusahaan dan regulator keuangan. XBRL merupakan standar terbuka berbasis XML untuk memodelkan dan menukar informasi keuangan seperti laporan keuangan.
SI & PI, Hariz Abdul Najib, Hapzi Ali, Penerapan Sistem XBRL, Universitas Mer...Hariz Harahap
XBRL merupakan standar terbuka berbasis XML untuk memodelkan dan menukarkan informasi keuangan seperti laporan keuangan. XBRL menggunakan metadata yang disusun dalam taksonomi untuk mendefinisikan konsep laporan dan hubungannya. Penerapan XBRL diharapkan dapat meningkatkan sistem pelaporan elektronik dan manfaatnya bagi investor, pasar, dan regulator. Bapepam-LK telah melakukan kajian untuk memanfaatkan XBRL dalam sistem
SI-PI, Khristina Damayanti, Hapzi Ali,Siklus Proses Bisnis Pendukung, Univers...khristina damayanti
Kebutuhan terhadap implementasi sistem pelaporan dan monitoring secara elektronik baik bagi manajemen perusahaan, investor, maupun di tingkat regulator seperti pengawas pasar modal menjadi hal yang sangat penting, terutama jika dikaitkan dengan upaya peningkatan pengawasan. Tanpa didukung hal tersebut tentunya akan sulit bagi regulator untuk melaksanakan pengawasan yang efektif dan efisien.
Sistem pengawasan yang selama ini digunakan belum dapat memberikan hasil yang optimal, karena beberapa hal, diantaranya adalah sistem tersebut tidak terotomatisasi, sehingga masih memerlukan input data secara manual dan berpotensi terjadinya kesalahan (time-consuming and error-prone), tidak ada penetapan format yang terstandar sehingga format laporan tidak seragam, tidak disediakan alat validasi secara otomatis, sehingga menurunkan kualitas informasi
Akibat utama dari kondisi tersebut adalah kesulitan bagi pengguna, terutama investor (baik dalam maupun luar negeri), dalam mendapatkan data dan informasi bisnis yang akurat, terpercaya, dan relevan bagi kepentingan analisis mereka. Extensible Business Reporting Language atau yang biasa disebut dengan XBRL dikenal sebagai pelaporan keuangan universal yang merupakan format baru laporan keuangan dengan menggunakan perintah (tag) yang biasa digunakan di internet, sehingga tampilan laporan keuangan tersebut bisa di akses, di analisis dan di bandingkan dengan lebih mudah.
Si & Pi, christina aprilyani, hapzi ali, siklus proses bisnis pendukung buku ...Christina Aprilyani
Si & Pi, christina aprilyani, hapzi ali, siklus proses bisnis pendukung buku besar (general ledger) dan siklus pelaporan, universitas mercu buana, 2017
SI-PI,Ranti Pusriana,Hapzi Ali,Siklus proses bisnis pendukung,Universitas Mer...Ranti Pusriana
1. Dokumen tersebut membahas tentang sistem pelaporan keuangan XBRL (eXtensible Business Reporting Language) dan manfaatnya bagi perusahaan dan regulator keuangan. XBRL merupakan standar terbuka berbasis XML untuk memodelkan dan menukar informasi keuangan seperti laporan keuangan.
SI & PI, Hariz Abdul Najib, Hapzi Ali, Penerapan Sistem XBRL, Universitas Mer...Hariz Harahap
XBRL merupakan standar terbuka berbasis XML untuk memodelkan dan menukarkan informasi keuangan seperti laporan keuangan. XBRL menggunakan metadata yang disusun dalam taksonomi untuk mendefinisikan konsep laporan dan hubungannya. Penerapan XBRL diharapkan dapat meningkatkan sistem pelaporan elektronik dan manfaatnya bagi investor, pasar, dan regulator. Bapepam-LK telah melakukan kajian untuk memanfaatkan XBRL dalam sistem
SI-PI, Khristina Damayanti, Hapzi Ali,Siklus Proses Bisnis Pendukung, Univers...khristina damayanti
Kebutuhan terhadap implementasi sistem pelaporan dan monitoring secara elektronik baik bagi manajemen perusahaan, investor, maupun di tingkat regulator seperti pengawas pasar modal menjadi hal yang sangat penting, terutama jika dikaitkan dengan upaya peningkatan pengawasan. Tanpa didukung hal tersebut tentunya akan sulit bagi regulator untuk melaksanakan pengawasan yang efektif dan efisien.
Sistem pengawasan yang selama ini digunakan belum dapat memberikan hasil yang optimal, karena beberapa hal, diantaranya adalah sistem tersebut tidak terotomatisasi, sehingga masih memerlukan input data secara manual dan berpotensi terjadinya kesalahan (time-consuming and error-prone), tidak ada penetapan format yang terstandar sehingga format laporan tidak seragam, tidak disediakan alat validasi secara otomatis, sehingga menurunkan kualitas informasi
Akibat utama dari kondisi tersebut adalah kesulitan bagi pengguna, terutama investor (baik dalam maupun luar negeri), dalam mendapatkan data dan informasi bisnis yang akurat, terpercaya, dan relevan bagi kepentingan analisis mereka. Extensible Business Reporting Language atau yang biasa disebut dengan XBRL dikenal sebagai pelaporan keuangan universal yang merupakan format baru laporan keuangan dengan menggunakan perintah (tag) yang biasa digunakan di internet, sehingga tampilan laporan keuangan tersebut bisa di akses, di analisis dan di bandingkan dengan lebih mudah.
Si & Pi, christina aprilyani, hapzi ali, siklus proses bisnis pendukung buku ...Christina Aprilyani
Si & Pi, christina aprilyani, hapzi ali, siklus proses bisnis pendukung buku besar (general ledger) dan siklus pelaporan, universitas mercu buana, 2017
Teks tersebut merangkum tentang Sistem Informasi Pelaporan Keuangan XBRL (eXtensible Business Reporting Language). Secara singkat, XBRL adalah sistem pelaporan keuangan berbasis tag yang memungkinkan otomatisasi pengolahan dan analisis laporan keuangan secara elektronik, menawarkan kelebihan seperti transparansi, aksesibilitas, dan efisiensi biaya. XBRL telah banyak diadopsi di berbagai negara dan sedang dikaji penerapannya di
Agus supriyono, hapzi ali, sistem informasi eksekutif, ut, 2017Agus Supriyono
Aplikasi Dashboard Penerimaan merupakan sistem informasi eksekutif yang digunakan oleh Direktorat Jenderal Pajak untuk memantau penerimaan pajak secara berjenjang dari tingkat pusat hingga pelayanan. Aplikasi ini menampilkan informasi penerimaan dan analisis data untuk mendukung pengambilan keputusan manajemen. Sumber datanya berasal dari sistem informasi fungsional seperti penerimaan, valuta asing, dan wajib pajak
Si pi, siti nur rohadatul 'aisy, hapzi ali, siklus proses bisnis pendukung bu...Siti Nur Rohadatul Aisy
Makalah ini membahas tentang siklus proses bisnis pendukung buku besar (general ledger) dan siklus pelaporan pada bank syariah. Buku besar digunakan untuk menampung seluruh transaksi yang diklasifikasikan melalui jurnal dengan berbagai klasifikasi perkiraan. Siklus pelaporan penting untuk memenuhi fungsi sistem keuangan seperti memobilisasi tabungan, mengalokasikan sumber daya, dan memantau manajemen perusahaan. Implementasi XB
SI-PI, Megania Kharisma, Hapzi Ali, Siklus proses bisnis pendukung buku besar...Megania Kharisma
Buku besar (general ledger) berisi catatan semua transaksi keuangan perusahaan. Ia diperbaharui dari jurnal transaksi rutin dan penyesuaian, kemudian disiapkan laporan keuangan. Pada perusahaan, buku besar diupdate setiap bulan dari jurnal penjualan, pembelian, dan gaji yang disusun di subsistem terkait. Jurnal penyesuaian d
SI - PI, Yohana Premavari, Hapzi Ali, Siklus Proses Bisnis Pendukung, Univers...yohana premavari
Sistem Informasi dan Pengendalian Internal
SI - PI, Yohana Premavari, Hapzi Ali, Siklus Proses Bisnis Pendukung, Universitas Mercu Buana, 2017.PDF
Buku besar (general ledger) dan siklus pelaporan. Mengidentifikasi major threat dalam aktivitas pelaporan dan mengevaluasi kecukupan pengendalian internal. Memahami dampak pengembangan TI seperti XBRL dan perubahan requirement dalam pelaporan kepihak eksternal terhadap desain buku besar dan sistem pelaporan.
Sistem general ledger dan pelaporan keuangan memberikan manfaat untuk menangkap data transaksi secara elektronik, mengurangi kesalahan, dan menghasilkan laporan keuangan secara real-time. XBRL merupakan standar pelaporan keuangan berbasis XML yang memungkinkan pertukaran data antar perusahaan dan regulator secara elektronik. Kontrol internal seperti otorisasi transaksi, pemisahan tugas, dan akses terbatas diperlukan untuk menjaga integrit
Tugas 10 sia aplikasi konsep data relasional pada sistem pendapatan dan penge...RizkytaSalsabila
Tugas sistem informasi akuntansi ini membahas tentang penerapan konsep basis data relasional pada sistem pendapatan dan pengeluaran. Dibahas mengenai pengertian siklus pendapatan, siklus pengeluaran, basis data dan basis data relasional. Juga dijelaskan aktivitas siklus pendapatan dan pengeluaran serta pengelolaan basis data relasional pada sistem tersebut.
Pengaplikasian dan implementasi konsep basis data relasional pada sistem pela...rian rian
Sistem Informasi Akuntansi (SIA) membantu perusahaan dalam pelaporan dan buku besar dengan mengumpulkan data transaksi, menyimpannya dalam basis data relasional, dan menghasilkan laporan keuangan secara otomatis. SIA mengintegrasikan praktik akuntansi tradisional dengan teknologi informasi modern untuk memudahkan pengambilan keputusan manajemen.
Si pi 13, sasi ngatiningrum, hapzi ali, implikasi buku besar (general ledger...Sasi Ngatiningrum
Dokumen tersebut membahas tentang sistem informasi akuntansi dan pengendalian internal perusahaan. Termasuk pembahasan tentang sistem pemrosesan transaksi secara manual dan terkomputerisasi, sistem general ledger, sumber data dan inputnya, pengelolaan data, serta pengendalian umum dalam sistem akuntansi perusahaan.
SI & PI 10, Achmad Lukman Harun, Hapzi Ali, . Siklus Proses Bisnis Pendukung ...Achmad Lukman Harun
Dokumen tersebut membahas tentang Sistem Informasi dan Pengendalian Internal khususnya mengenai XBRL (eXtensible Business Reporting Language) dan General Ledger and Reporting System (GLARS). XBRL merupakan bahasa berbasis XML untuk melaporkan informasi keuangan secara standar sedangkan GLARS adalah sistem untuk memperbarui buku besar dan menyusun laporan keuangan dan manajerial.
si pi, dwi rintani, hapzi ali, siklus proses bisnis pendukung-buku besar (gen...dwi rintani
Dokumen tersebut membahas tentang siklus proses bisnis pendukung buku besar (general ledger) dan siklus pelaporan. Dokumen ini juga membahas mengenai implementasi eXtensible Business Reporting Language (XBRL) yang dapat meningkatkan efisiensi pelaporan keuangan perusahaan dan manfaat lainnya seperti memudahkan analisis keuangan dan peningkatan transparansi.
Prototipe Sistem Informasi Klinik Gigi (SIKG) dikembangkan untuk Klinik Dentaloka Bekasi untuk meningkatkan pelayanan dengan mempermudah proses administrasi pasien, pencarian data, dan pembuatan laporan secara terotomatisasi. SIKG dibangun menggunakan metode prototyping dan permodelan terstruktur, didukung PHP dan MySQL.
Sistem ini bertujuan untuk melacak lokasi truk pengiriman barang PT. Ekspedisi Surabaya. Dokumen ini menjelaskan tujuan, lingkup, risiko, hasil yang diharapkan, jadwal, anggaran, dan struktur tim proyek sistem pelacakan truk pengiriman barang tersebut.
Materi Framework dan Best Practice Tata Kelola IT beserta contoh implementas...Yusuf Saputra
Dokumen tersebut membahas tentang kerangka kerja dan praktik terbaik dalam tata kelola teknologi informasi seperti ITIL, COBIT, dan ISO serta contoh implementasinya di perusahaan. ITIL adalah kerangka kerja manajemen layanan TI terkemuka yang berfokus pada kualitas layanan. COBIT adalah kerangka kerja tata kelola TI yang menghubungkan tujuan bisnis dan TI, sedangkan ISO merupakan standar internasional untuk sistem manaj
Kerangka Konsep Informasi Akuntansi pada BCA.pdfRaihanAbid1
Implementasi Kerangka Konsep Informasi Akuntansi pada PT Bank Central Asia Tbk
Penelitian ini membahas implementasi sistem informasi akuntansi pada PT Bank Central Asia Tbk dengan fokus pada sistem pengolahan transaksi keuangan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sistem pengolahan transaksi keuangan pada perusahaan tersebut dengan mempelajari kerangka konsep akuntansi dan peran sistem informasi akuntansi dalam keuangan perbankan. Hasil penelitian menunjukkan
Teks tersebut merangkum tentang Sistem Informasi Pelaporan Keuangan XBRL (eXtensible Business Reporting Language). Secara singkat, XBRL adalah sistem pelaporan keuangan berbasis tag yang memungkinkan otomatisasi pengolahan dan analisis laporan keuangan secara elektronik, menawarkan kelebihan seperti transparansi, aksesibilitas, dan efisiensi biaya. XBRL telah banyak diadopsi di berbagai negara dan sedang dikaji penerapannya di
Agus supriyono, hapzi ali, sistem informasi eksekutif, ut, 2017Agus Supriyono
Aplikasi Dashboard Penerimaan merupakan sistem informasi eksekutif yang digunakan oleh Direktorat Jenderal Pajak untuk memantau penerimaan pajak secara berjenjang dari tingkat pusat hingga pelayanan. Aplikasi ini menampilkan informasi penerimaan dan analisis data untuk mendukung pengambilan keputusan manajemen. Sumber datanya berasal dari sistem informasi fungsional seperti penerimaan, valuta asing, dan wajib pajak
Si pi, siti nur rohadatul 'aisy, hapzi ali, siklus proses bisnis pendukung bu...Siti Nur Rohadatul Aisy
Makalah ini membahas tentang siklus proses bisnis pendukung buku besar (general ledger) dan siklus pelaporan pada bank syariah. Buku besar digunakan untuk menampung seluruh transaksi yang diklasifikasikan melalui jurnal dengan berbagai klasifikasi perkiraan. Siklus pelaporan penting untuk memenuhi fungsi sistem keuangan seperti memobilisasi tabungan, mengalokasikan sumber daya, dan memantau manajemen perusahaan. Implementasi XB
SI-PI, Megania Kharisma, Hapzi Ali, Siklus proses bisnis pendukung buku besar...Megania Kharisma
Buku besar (general ledger) berisi catatan semua transaksi keuangan perusahaan. Ia diperbaharui dari jurnal transaksi rutin dan penyesuaian, kemudian disiapkan laporan keuangan. Pada perusahaan, buku besar diupdate setiap bulan dari jurnal penjualan, pembelian, dan gaji yang disusun di subsistem terkait. Jurnal penyesuaian d
SI - PI, Yohana Premavari, Hapzi Ali, Siklus Proses Bisnis Pendukung, Univers...yohana premavari
Sistem Informasi dan Pengendalian Internal
SI - PI, Yohana Premavari, Hapzi Ali, Siklus Proses Bisnis Pendukung, Universitas Mercu Buana, 2017.PDF
Buku besar (general ledger) dan siklus pelaporan. Mengidentifikasi major threat dalam aktivitas pelaporan dan mengevaluasi kecukupan pengendalian internal. Memahami dampak pengembangan TI seperti XBRL dan perubahan requirement dalam pelaporan kepihak eksternal terhadap desain buku besar dan sistem pelaporan.
Sistem general ledger dan pelaporan keuangan memberikan manfaat untuk menangkap data transaksi secara elektronik, mengurangi kesalahan, dan menghasilkan laporan keuangan secara real-time. XBRL merupakan standar pelaporan keuangan berbasis XML yang memungkinkan pertukaran data antar perusahaan dan regulator secara elektronik. Kontrol internal seperti otorisasi transaksi, pemisahan tugas, dan akses terbatas diperlukan untuk menjaga integrit
Tugas 10 sia aplikasi konsep data relasional pada sistem pendapatan dan penge...RizkytaSalsabila
Tugas sistem informasi akuntansi ini membahas tentang penerapan konsep basis data relasional pada sistem pendapatan dan pengeluaran. Dibahas mengenai pengertian siklus pendapatan, siklus pengeluaran, basis data dan basis data relasional. Juga dijelaskan aktivitas siklus pendapatan dan pengeluaran serta pengelolaan basis data relasional pada sistem tersebut.
Pengaplikasian dan implementasi konsep basis data relasional pada sistem pela...rian rian
Sistem Informasi Akuntansi (SIA) membantu perusahaan dalam pelaporan dan buku besar dengan mengumpulkan data transaksi, menyimpannya dalam basis data relasional, dan menghasilkan laporan keuangan secara otomatis. SIA mengintegrasikan praktik akuntansi tradisional dengan teknologi informasi modern untuk memudahkan pengambilan keputusan manajemen.
Si pi 13, sasi ngatiningrum, hapzi ali, implikasi buku besar (general ledger...Sasi Ngatiningrum
Dokumen tersebut membahas tentang sistem informasi akuntansi dan pengendalian internal perusahaan. Termasuk pembahasan tentang sistem pemrosesan transaksi secara manual dan terkomputerisasi, sistem general ledger, sumber data dan inputnya, pengelolaan data, serta pengendalian umum dalam sistem akuntansi perusahaan.
SI & PI 10, Achmad Lukman Harun, Hapzi Ali, . Siklus Proses Bisnis Pendukung ...Achmad Lukman Harun
Dokumen tersebut membahas tentang Sistem Informasi dan Pengendalian Internal khususnya mengenai XBRL (eXtensible Business Reporting Language) dan General Ledger and Reporting System (GLARS). XBRL merupakan bahasa berbasis XML untuk melaporkan informasi keuangan secara standar sedangkan GLARS adalah sistem untuk memperbarui buku besar dan menyusun laporan keuangan dan manajerial.
si pi, dwi rintani, hapzi ali, siklus proses bisnis pendukung-buku besar (gen...dwi rintani
Dokumen tersebut membahas tentang siklus proses bisnis pendukung buku besar (general ledger) dan siklus pelaporan. Dokumen ini juga membahas mengenai implementasi eXtensible Business Reporting Language (XBRL) yang dapat meningkatkan efisiensi pelaporan keuangan perusahaan dan manfaat lainnya seperti memudahkan analisis keuangan dan peningkatan transparansi.
Prototipe Sistem Informasi Klinik Gigi (SIKG) dikembangkan untuk Klinik Dentaloka Bekasi untuk meningkatkan pelayanan dengan mempermudah proses administrasi pasien, pencarian data, dan pembuatan laporan secara terotomatisasi. SIKG dibangun menggunakan metode prototyping dan permodelan terstruktur, didukung PHP dan MySQL.
Sistem ini bertujuan untuk melacak lokasi truk pengiriman barang PT. Ekspedisi Surabaya. Dokumen ini menjelaskan tujuan, lingkup, risiko, hasil yang diharapkan, jadwal, anggaran, dan struktur tim proyek sistem pelacakan truk pengiriman barang tersebut.
Materi Framework dan Best Practice Tata Kelola IT beserta contoh implementas...Yusuf Saputra
Dokumen tersebut membahas tentang kerangka kerja dan praktik terbaik dalam tata kelola teknologi informasi seperti ITIL, COBIT, dan ISO serta contoh implementasinya di perusahaan. ITIL adalah kerangka kerja manajemen layanan TI terkemuka yang berfokus pada kualitas layanan. COBIT adalah kerangka kerja tata kelola TI yang menghubungkan tujuan bisnis dan TI, sedangkan ISO merupakan standar internasional untuk sistem manaj
Kerangka Konsep Informasi Akuntansi pada BCA.pdfRaihanAbid1
Implementasi Kerangka Konsep Informasi Akuntansi pada PT Bank Central Asia Tbk
Penelitian ini membahas implementasi sistem informasi akuntansi pada PT Bank Central Asia Tbk dengan fokus pada sistem pengolahan transaksi keuangan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sistem pengolahan transaksi keuangan pada perusahaan tersebut dengan mempelajari kerangka konsep akuntansi dan peran sistem informasi akuntansi dalam keuangan perbankan. Hasil penelitian menunjukkan
Sistem Informasi Koperasi Karyawan Stikom Surabaya bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dan transparansi proses simpan pinjam serta manajemen koperasi secara keseluruhan dengan menggunakan sistem berbasis komputer. Proyek ini akan menghasilkan dokumen desain sistem, spesifikasi perangkat lunak, arsitektur sistem, rencana pengujian, dan dokumentasi pengguna. Proyek ini dijadwalkan selesai pada Desember 2011 dengan anggar
Siklus proses bisnis pendukung: buku besar (general ledger) dan siklus pelaporanAsri Rosa
Sistem informasi akuntansi dan pengendalian internal memfokuskan pada siklus buku besar dan pelaporan keuangan. Dokumen ini menjelaskan proses buku besar, ancaman seperti kesalahan dan kebocoran data, serta kontrol yang dibutuhkan untuk menjamin integritas sistem seperti otorisasi transaksi dan akses terbatas ke buku besar.
Sistem Informasi Tenaga Ahli dan Staf Administrasi Keanggotaan adalah proyek pengembangan aplikasi untuk mengelola data tenaga ahli, staf administrasi, dan staf khusus pimpinan DPR agar prosesnya menjadi lebih cepat, mudah, akurat dan efisien seiring tuntutan parlemen modern berbasis teknologi informasi. Proyek ini akan menghasilkan dokumen SDPLN, SRS, SAD, dan test plan serta dijadwalkan selesai pada 31 Juni
Si & Pi, christina aprilyani, hapzi ali, implementasi sistem informasi pada p...Christina Aprilyani
Kerangka kerja konseptual akuntansi bertujuan untuk menyediakan struktur teori akuntansi yang menetapkan konsep pelaporan keuangan. Sistem ini memberikan informasi bermanfaat bagi investor dan kreditor dalam pengambilan keputusan melalui laporan keuangan yang komprehensif. PT Sinar Mas Group menerapkan SAP untuk mengintegrasikan proses bisnis perkebunan sawitnya mulai dari produksi, penjualan, hingga keuangan.
Si & Pi, cilin christianto, hapzi ali, peranan program accurate accounting te...Cilin christianto
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas peran program Accurate Accounting terhadap efektivitas pencatatan laporan penjualan kredit.
2. Program Accurate Accounting mampu meningkatkan kualitas informasi laporan penjualan di PT. Sinar Jaya dengan mempercepat proses input data dan penyusunan laporan serta menghasilkan data yang akurat dan lengkap.
3. Program tersebut dapat memudahkan proses operasional perusaha
Sistem ini bertujuan untuk mengintegrasikan proses ekspedisi dengan teknologi IoT agar pelacakan barang dan informasi lainnya dapat diakses secara digital. Proyek ini akan mengembangkan sistem ekspedisi berbasis web dan mobile untuk memenuhi kebutuhan pelanggan akan kenyamanan dan transparansi layanan.
1. Program interaksi Visual Basic dan Access dapat digunakan untuk menyusun laporan keuangan perusahaan dagang kecil dan menengah secara cepat dan akurat.
2. Visual Basic digunakan sebagai antarmuka untuk menginput transaksi sedangkan data disimpan ke database Access.
3. Laporan dan report dihasilkan menggunakan Crystal Report berdasarkan data transaksi yang tersimpan di Access.
Sucik, hapzi ali, iris dan sistem pakar, ut ambon, 2018SUCIK PUJI UTAMI
Sistem Informasi Sumber Daya Informasi (IRIS) digunakan untuk mengintegrasikan data organisasi dan membantu manajemen. Contoh penerapannya adalah aplikasi e-Performance yang digunakan untuk mengukur kinerja, merencanakan anggaran, dan melaporkan kinerja. Sistem pakar dapat didesain untuk mendukung IRIS dengan mengumpulkan data pegawai, menginputnya, dan menghasilkan laporan untuk pengambilan keputus
Similar to SI & PI, SEVRINDA ANGGIA SARI, Prof. Dr. HAPZI ALI. CMA, SIKLUS PROSES BISNIS PENDUKUNG, UNIVERSITAS MERCU BUANA, 2017. (20)
SI & PI, SEVRINDA ANGGIA SARI, Prof. Dr. HAPZI ALI. CMA, SISTEM INFORMASI DAN...sevrindaanggia
Dokumen tersebut membahas sistem informasi dan pengendalian internal perusahaan, termasuk pengendalian umum, aplikasi, kerahasiaan, privasi, dan otorisasi. Berbagai pengendalian mencakup identifikasi risiko, pemisahan tugas, enkripsi, dan akses berbasis peran untuk mencegah dan mendeteksi kesalahan.
SI & PI, SEVRINDA ANGGIA SARI, Prof. Dr. HAPZI ALI. CMA, SIKLUS PROSES BISNIS...sevrindaanggia
SI & PI, SEVRINDA ANGGIA SARI, Prof. Dr. HAPZI ALI. CMA, SIKLUS PROSES BISNIS REVIEW ATAS PROSES BISNIS UTAMA DALAM PERUSAHAAN MANUFAKTUR, UNIVERSITAS MERCU BUANA, 2017.
SI & PI, SEVRINDA ANGGIA SARI, Prof. Dr. HAPZI ALI. CMA, MEMBANDINGKAN KERANG...sevrindaanggia
1. Dokumen tersebut membandingkan kerangka kerja manajemen risiko COBIT dan COSO ERM.
2. COBIT berfokus pada tata kelola TI sedangkan COSO ERM lebih luas mencakup manajemen risiko perusahaan secara keseluruhan.
3. Kedua kerangka kerja tersebut memiliki tujuan yang sama yaitu mengelola risiko secara efektif untuk mencapai tujuan bisnis organisasi.
SI & PI, SEVRINDA ANGGIA SARI, Prof. Dr. HAPZI ALI. CMA, INTERNAL CONTROL OVE...sevrindaanggia
SI & PI, SEVRINDA ANGGIA SARI, Prof. Dr. HAPZI ALI. CMA, INTERNAL CONTROL OVER FINANCIAL REPORTING, IMPLEMENTASI DAN DESAIN ICOFR, UNIVERSITAS MERCU BUANA, 2017.
SI & PI, SEVRINDA ANGGIA SARI, Prof. Dr. HAPZI ALI. CMA, IMPLEMENTASI SISTEM ...sevrindaanggia
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang sistem informasi dan pengendalian internal khususnya siklus pendapatan dan pengeluaran pada PT Belibis Muda Perkasa.
2. Dibahas mengenai aktivitas bisnis siklus pendapatan mulai dari penerimaan pesanan, pengiriman barang, penagihan dan penerimaan kas.
3. Juga dibahas mengenai ancaman dan pengendalian yang perlu dilakukan untuk
SI & PI, SEVRINDA ANGGIA SARI, Prof.Dr.HAPZI ALI. CMA,SISTEM INFORMASI ORGANI...sevrindaanggia
Sistem informasi dan pengendalian internal merupakan dokumen yang membahas implementasi sistem informasi akuntansi di PT Belibis Muda Perkasa. Dokumen ini menjelaskan proses bisnis perusahaan mulai dari penjualan, pengiriman, penagihan, hingga penerimaan kas serta kelemahan yang ada. Dokumen ini juga membahas dampak implementasi sistem informasi bagi organisasi dan bagaimana sistem informasi dapat membantu bisnis mencapai keunggulan komp
SI & PI, SEVRINDA ANGGIA SARI, Prof.Dr.HAPZI ALI. CMA,INFRASTRUKTUR TI DAN TE...sevrindaanggia
Dokumen tersebut membahas tentang sistem informasi dan pengembangan sistem informasi perusahaan. Terdapat dua pendekatan yaitu insourcing dan outsourcing. Insourcing melakukan pengembangan sistem secara internal sedangkan outsourcing menyerahkan pengembangan sistem kepada pihak luar. Kedua pendekatan memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing.
BAB 3 PROFESI, PELUANG KERJA, DAN PELUANG USAHA BIDANG AKL.pptxanselmusl280
Jurusan akuntansi merupakan salah satu jurusan yang cukup populer di Indonesia. Banyak mahasiswa yang memilih jurusan ini karena prospek kerja yang menjanjikan. Namun, sebelum memilih jurusan ini, sebaiknya Anda mengetahui terlebih dahulu apa itu jurusan akuntansi.
Akuntansi adalah suatu bidang ilmu yang mempelajari tentang pencatatan, pengukuran, pengklasifikasian, dan pelaporan transaksi keuangan. Jurusan akuntansi sendiri merupakan suatu program studi yang mengajarkan ilmu akuntansi, mulai dari dasar-dasar akuntansi hingga akuntansi lanjutan.
Dalam jurusan akuntansi, Anda akan mempelajari berbagai materi, seperti dasar-dasar akuntansi, teori akuntansi, analisis laporan keuangan, audit, pajak, hingga manajemen keuangan. Selain itu, Anda juga akan belajar menggunakan software akuntansi, seperti Microsoft Excel dan SAP.
Gelar akademik yang akan didapatkan oleh para lulusan S-1 jurusan akuntansi adalah Sarjana Akuntansi (S.Ak.). Memiliki gelar sarjana akuntansi merupakan salah satu syarat penting untuk menjadi seorang akuntan profesional.
Dengan memperoleh gelar sarjana akuntansi, seseorang dianggap memiliki pengetahuan yang mendalam mengenai akuntansi, audit, pajak, dan manajemen keuangan.
Setelah lulus dari jurusan akuntansi, Anda memiliki peluang kerja yang sangat luas. Anda bisa bekerja di berbagai bidang, seperti akuntan publik, auditor, konsultan pajak, pegawai bank, pegawai asuransi, broker saham, hingga dosen akuntansi. Bahkan, jika Anda memiliki kemampuan untuk memulai bisnis, Anda juga bisa membuka usaha konsultan akuntansi.
Anda juga bisa memperoleh gaji yang cukup tinggi jika bekerja di bidang akuntansi. Gaji rata-rata untuk lulusan akuntansi di Indonesia bervariasi, tergantung dari posisi dan pengalaman kerja. Namun, umumnya gaji untuk lulusan akuntansi di Indonesia berkisar antara 4 hingga 10 juta rupiah per bulan.
Secara keseluruhan, jurusan akuntansi memiliki prospek kerja yang menjanjikan dan peluang karier yang luas. Namun, sebelum memilih jurusan ini, pastikan Anda memiliki minat dan bakat dalam bidang akuntansi. Selain itu, perlu juga memiliki kemampuan analisis yang baik, teliti, dan detail-oriented.
Salah satu prospek kerja yang menarik bagi lulusan akuntansi adalah menjadi broker saham.
Sebagai broker saham, tugas utama adalah membantu investor dalam membeli dan menjual saham di pasar saham. Selain itu, seorang broker saham juga harus memiliki pengetahuan dan kemampuan dalam menganalisis data dan memprediksi pergerakan harga saham.
Meskipun menjadi broker saham terdengar menarik dan menjanjikan, tetapi tidak semua lulusan akuntansi bisa menjadi broker saham dengan mudah. Ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi untuk menjadi broker saham, antara lain harus memiliki sertifikasi yang dikeluarkan oleh Bursa Efek Indonesia (BEI) dan harus memiliki lisensi dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Namun, bagi lulusan akuntansi yang memiliki sertifikasi dan lisensi tersebut, prospek kerja sebagai broker saham di Indonesia
MATERI AKUNTANSI IJARAH POWER POINT (PPT)ritaseptia16
Ijarah adalah akad sewa-menyewa antara pemilik ma’jur (obyek
sewa) dan musta’jir (penyewa) untuk mendapatkan imbalan atas obyek
sewa yang di sewakannya.
SI & PI, SEVRINDA ANGGIA SARI, Prof. Dr. HAPZI ALI. CMA, SIKLUS PROSES BISNIS PENDUKUNG, UNIVERSITAS MERCU BUANA, 2017.
1. SISTEM INFORMASI DAN PENGENDALIAN INTERNAL
SIKLUS PROSES BISNIS PENDUKUNG: BUKU BESAR (GENERAL LEDGER)
DAN SIKLUS PELAPORAN
DOSEN: PROF. DR. HAPZI ALI, CMA
OLEH:
SEVRINDA ANGGIA SARI
55517110010
MAGISTER AKUNTANSI
PROGRAM PASCASARJANA (S2)
UNIVERSITAS MERCU BUANA
JAKARTA
2017
2. Dampak perkembangan Teknologi Informasi (TI) seperti dalam implementasi
eXtensible Bussiness Reporting Language (XBRL) berbasis web pada suatu
perusahaan
Kebutuhan terhadap implementasi sistem pelaporan dan monitoring secara elektronik
baik bagi manajemen perusahaan, investor, maupun di tingkat regulator seperti pengawas
pasar modal menjadi hal yang sangat penting, terutama jika dikaitkan dengan upaya
peningkatan pengawasan. Tanpa didukung hal tersebut tentunya akan sulit bagi regulator
untuk melaksanakan pengawasan yang efektif dan efisien.
Sistem pengawasan yang selama ini digunakan belum dapat memberikan hasil yang
optimal, karena beberapa hal, diantaranya adalah sistem tersebut tidak terotomatisasi,
sehingga masih memerlukan input data secara manual dan berpotensi terjadinya
kesalahan (time-consuming and error-prone), tidak ada penetapan format yang terstandar
sehingga format laporan tidak seragam, tidak disediakan alat validasi secara otomatis,
sehingga menurunkan kualitas informasi
Akibat utama dari kondisi tersebut adalah kesulitan bagi pengguna, terutama investor
(baik dalam maupun luar negeri), dalam mendapatkan data dan informasi bisnis yang
akurat, terpercaya, dan relevan bagi kepentingan analisis mereka. Extensible Business
Reporting Language atau yang biasa disebut dengan XBRL dikenal sebagai pelaporan
keuangan universal yang merupakan format baru laporan keuangan dengan
menggunakan perintah (tag) yang biasa digunakan di internet, sehingga tampilan laporan
keuangan tersebut bisa di akses, di analisis dan di bandingkan dengan lebih mudah.
XBRL dapat secara mendasar mengubah cara bisnis tentang pemberian informasi kepada
investor, pasar dan regulator, dan bagaimana masing-masing kelompok pemangku
kepentingan membuat keputusan yang lebih tepat. XBRL juga dianggap memiliki
dampak yang signifikan terhadap akuntansi dan pengauditan. Oleh karena pentingnya
XBRL ini, maka dalam makalah ini akan dijelaskan mengenai XBRL dan penggunaanya
dalam pelaporan keuangan.
XBRL (Extensible Business Reporting Language) adalah suatu standar terbuka berbasis
XML yang mendukung pemodelan informasi serta ekspresi makna semantik yang
biasanya dibutuhkan oleh pelaporan bisnis. Salah satu penggunaan XBRL adalah untuk
mendefinisikan serta mempertukarkan informasi keuangan seperti laporan keuangan.
Komunikasi ini ditentukan oleh metadata yang disusun dalam taksonomi. Taksonomi
tersebut menggambarkan definisi konsep laporan individu serta hubungan antara konsep-
konsep tersebut dan makna semantik lainnya.
3. Manfaat dan Penggunaan XBRL pada Dunia Bisnis
Secara umum, manfaat XBRL adalah :
1. Meningkatkan kegunaan sistem pelaporan secara elektronik karena :
a. Format yang sudah terstandar, sehingga menghasilkan informasi dan data yang
‘comparable’ dan mudah untuk dianalisis
b. Validasi secara otomatis, sehingga meminimkan kesalahan input
2. Memudahkan dilakukannya publikasi laporan (termasuk laporan keuangan) karena
XBRL dapat diolah kembali menjadi format yang diinginkan : PDF, HTML, Excel,
TXT, dll
3. Meningkatkan kemudahan akses informasi finansial, terutama bagi investor
internasional, karena XBRL menerapkan suatu standar identifikasi informasi. Investor
luar negeri dimungkinkan melakukan analisis mereka secara mandiri serta melakukan
perbandingan dengan menggunakan bahasa mereka sendiri
4. Mempercepat pengambilan keputusan bisnis bagi investor
Sedangkan manfaat dan kegunaan khususnya adalah semua jenis organisasi dapat
menggunakan XBRL untuk menghemat biaya dan meningkatkan efisiensi dalam
menangani bisnis dan informasi keuangan. Karena XBRL dapat diperluas dan fleksibel,
dapat disesuaikan dengan berbagai kebutuhan yang berbeda. Semua peserta dalam rantai
pasokan informasi keuangan dapat manfaat, apakah mereka pembuat, pemancar atau
pengguna data bisnis.
XBRL Bagi Akuntan
Melalui penggunaan XBRL dalam perusahaan, akuntan akan mampu:
1. Mendapatkan data lebih cepat dan dapat diandalkan tentang kinerja keuangan
perusahaan.
2. Sangat mengurangi usaha dan biaya dalam mengumpulkan dan menganalisa data
3. Menyederhanakan dan tugas otomatis
4. Fokus pada analisis usaha dan pekerjaan yang menambah nilai
5. Membuat lebih baik menggunakan perangkat lunak untuk meningkatkan efisiensi
dan kecepatan.
4. Secara ringkas, XBRL dapat mempercepat, mengurangi usaha dan meningkatkan
kehandalan dalam tugas-tugas akuntansi dan audit. Komunitas akuntansi dapat
memainkan peran penting dalam menjelaskan dan mendorong penerapan XBRL.
Perusahaan akuntansi utama adalah anggota penting dari Konsorsium XBRL.
XBRL di Departemen Keuangan Indonesia
Salah satu tugas utama regulator keuangan di seluruh dunia saat ini adalah bagaimana
meningkatkan sistem pengawasan mereka secara elektronik untuk memastikan bahwa
data dan informasi yang disampaikan oleh institusi-institusi yang diawasinya adalah
benar dan akurat. Hal tersebut sangat terkait dengan kebutuhan investor dalam
mengakses data dan informasi secara mudah dan cepat, sebagai dasar pengambilan
keputusan bisnis mereka. Mengantisipasi tantangan tersebut, para regulator mulai
memikirkan bagaimana mereka dapat meningkatkan kemampuan sistem monitoring
elektronik mereka sekaligus mampu menghasilkan data dan informasi yang cepat, akurat,
dan relevan bagi kepentingan para penggunanya. Beberapa regulator telah mulai
melakukan evaluasi terhadap sistem mereka dan BAPEPAM mengimplementasi XBRL
sebagai salah satu solusi jawaban atas kebutuhan tersebut.
Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (BAPEPAM dan LK)
Departemen Keuangan RI, sebagai salah satu regulator, memiliki peranan penting yang
berkaitan dengan penyampaian laporan (termasuk laporan keuangan). Peranannya
menjadi semakin penting mengingat semakin meingkatnya jumlah intitusi-institusi yang
akan diawasi. Dengan mengembangkan sistem pelaporan secara elektronik via internet
serta didukung dengan implementasi XBRL, Bapepam-LK diharapkan dapat
meningkatkan kemampuannya sebagai salah satu sumber informasi dan data keuangan
yang penting di masa mendatang. Sebagai informasi, implementasi sistem pelaporan
elektronik di industri Pasar Modal Indonesia juga sudah ditetapkan di Cetak Biru Pasar
Modal Indonesia 2005–2009 dan diharapkan bisa dimanfaatkan pada tahun 2006 ini.
Untuk mengeksplorasi manfaat dan penggunaan XBRL tersebut, Bapepam-LK telah
mengirimkan dua orang pegawainya untuk melakukan observasi (internship) di
International Accounting Standards Committee Foundation (IASCF) XBRL Team,
London, UK. Observasi tersebut dilakukan selama satu bulan (18 Juli 2006–15 Agustus
2006), dengan bantuan pendanaan dari World Bank (ASEM Grant). Melalui observasi
tersebut diharapkan akan meningkatkan pemahaman yang lebih lengkap mengenai
bagaimana memanfaatkan XBRL dikaitkan dengan rencana pengembangan sistem
pelaporan secara elektronik (e-reporting) yang saat ini akan mulai dikembangkan di
industri pasar modal.
Situs ”XBRL Initiative” ini ditujukan sebagai sarana untuk menyebarkan informasi
mengenai hasil observasi. Suatu model (show case) telah dikembangkan bersama IASC
Foundation XBRL Team. Selain untuk mempermudah pemahaman publik terhadap
pemanfaatan XBRL, model tersebut diharapkan dapat digunakan menjadi bahan
5. pertimbangan lebih lanjut mengenai kajian dan rencana implementasi XBRL di
Indonesia.
Wikipedia menyebutkan, XBRL (Extensible Business Reporting Language) adalah suatu
standar terbuka berbasis XML yang mendukung pemodelan informasi serta ekspresi
makna semantik yang biasanya dibutuhkan oleh pelaporan bisnis. Salah satu penggunaan
XBRL adalah untuk mendefinisikan serta mempertukarkan informasi keuangan seperti
laporan keuangan. Komunikasi ini ditentukan oleh metadata yang disusun dalam
taksonomi. Taksonomi tersebut menggambarkan definisi konsep laporan individu serta
hubungan antara konsep-konsep tersebut dan makna semantik lainnya. XBRL
menggunakan sintaks XML serta teknologi berbasis XML lainnya seperti XML Schema,
XLink, XPath, Namespace, dll untuk menjelaskan pengertian semantiknya. Spesifikasi
XBRL dikembangkan dan dipublikasikan oleh XBRL International, Inc. (XII).
Akan sangat susah bagi kita untuk menganalisis laporan keuangan yang berbentuk PDF,
XLS, dll. apalagi Jika ada 10 macam laporan keuangan dengan format yang berbeda-
beda. Untuk membuat hasil analisis yang benar-benar comparable, mungkin saja kita
akan banyak mengalami kesulitan. Dengan XBRL, semua itu akan mudah untuk kita
lakukan, karena XBRL memiliki Format yang sudah terstandar, sehingga menghasilkan
informasi dan data yang comparable dan mudah untuk dianalisis, selain itu juga dapat
dilakukan validasi secara otomatis, sehingga meminimkan kesalahan input. Hasil analisis
dengan XBRL tersebut kemudian juga dapat diolah kembali menjadi format yang
diinginkan: PDF, HTML, Excel, CSV, TXT, dll.
XBRL ini dapat meningkatkan kemudahan akses informasi finansial, terutama bagi
investor internasional, karena XBRL menerapkan suatu standar identifikasi informasi.
Investor luar negeri dimungkinkan melakukan analisis mereka secara mandiri serta
melakukan perbandingan dengan menggunakan bahasa mereka sendiri. Dan tentu saja
akan mempercepat pengambilan keputusan bisnis.
Cara Kerja XBRL
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, XBRL merupakan sistem pelaporan yang
berbasis XML (Extensible Markup Language). XBRL dapat dikatakan melakukan
pemberian barcode pada informasi atau data sehingga akan mempermudah pengguna
dalam membaca laporan, mengelompokkan, dan menganalisisnya secara cepat. Selain
itu, basis tagging data ini membuat komputer dapat mengindentifikasi item dari data
sehingga dapat diproses secara efektif dan efisien.
6. Saat ini, dapat dikatakan bahwa XBRL merupakan sistem yang berbasis XML terbaik
dan fleksibel karena dapat memenuhi kebutuhan bisnis dan informasi keuangan. XBRL
memungkinkan identifikasi tag yang unik yang dapat diterapkan ke item data keuangan.
Selain itu, XBRL memungkinkan label dalam berbagai bahasa serta dapat digunakan
sebagai referensi akuntansi atau informasi untuk anak perusahaan lainnya. XBRL juga
menunjukkan bagaimana keterkaitan item satu dengan item lainnya. Hal tersebut dapat
menggambarkan bagaimana item-item itu dihitung.
XBRL dapat dengan mudah diperluas, sehingga perusahaan dan organisasi lainnya dapat
menyesuaikan dengan memenuhi berbagai persyaratan khusus. Struktur yang kaya dan
kuat yang disediakan oleh XBRL memungkinkan penanganan data bisnis yang sangat
efisien oleh komputer. Penggunaan XBRL dapat mendukung semua tugas-tugas standar
yang diperlukan dalam penyusunan, penyimpanan, dan penggunaan data bisnis.
Informasi yang ada dikonversikan dengan proses pemetaan yang sesuai atau yang
disajikan oleh perangkat lunak komputer. Kemudian, informasi tersebut dapat dicari,
dipilih, ditukar atau dianalisis oleh komputer dan diterbitkan.
Taksonomi XBRL juga ditampilkan dalam situsnya dan dapat dipilih bahasa yang akan
digunakan. Setiap skema kategoris mendefinisikan tag khusus untuk setiap item data
(seperti laba bersih). Karena yuridis nasional mempunyai peraturan akuntansi yang
berbeda sehingga masing-masing mempunyai taksonomi untuk pelaporan keuangan. GL
taksonomi adalah sebuah taksonomi khusus yang dirancang untuk mendukung
pengumpulan data dan pelaporan internal dalam organisasi. Biasanya sebagian besar
pengguna XBRL tidak memahami teknikal infrastruktur bahasa sistem ini. Maka dari itu
perusahaan perangkat lunak seperti penyedia software akuntansi perlu
mempertimbangkan akun dari XBRL dan berbagai fiturnya dalam memproduksi produk
mereka.
7. Laporan keuangan yang tersaji dalam bentuk hardcopy (paper based) seperti yang terlihat
di bawah ini memiliki elemen-elemen yang bersifat statis. Artinya ketika elemen tersebut
telah dilaporkan kepada pengguna, pengguna hanya dapat melihatnya dalam sajian
nominal yang sudah terkunci dalam format tertentu (HTML, PDF, DOC, dan XLS).
Gambar di atas hanya bisa dibaca oleh manusia. Komputer memerlukan data yang
terstruktur dalam penyajian datanya agar dapat dikenali dan dibaca oleh OS / software.
Ide dasar inilah yang mendasari konsep teknis dari XLBR, daripada memerlakukan
laporan keuangan hanya sebagai teks, halaman web atau dokumen tercetak, akan lebih
bak memerlakkan setiap elemen laporan keuangan sebagai individu data terpisah yang
unik. Contoh kodifikasi atas baris laporan keuangan di atas dengan menggunakan XBRL
diperlihatkan gambar di bawah ini.
Skrip bahasa XBRL di atas dapat dijelaskan sebagai berikut:
ifrs-gp: taksonomi XBRL yang disetujui oleh IASC.
unitRef: mendefinisikan jenis mata uang yang digunakan dalam laporan
keuangan yang merujuk pada ISO 4217.
decimals: mereferensikan jumlah desimal yang digunakan oleh elemen-elemen
laporan keuangan.
contexRef: mereferensikan konteks informasi keuangan tersebut digunakan.
8. Skrip yang dikemukakan di atas merupakan contoh ringkas mengenai kodifikasi atas
elemen dalam laporan keuangan dengan menggunakan XBRL. Dokumen yang berisikan
elemen-elemen yang telah ditandai tersebut harus dilengkapi juga dengan beberapa skrip
markup tambahan sesuai dengan skema XML agar menjadi dokumen instans XBRL
yang lengkap.
Untuk melihat dokumen XBRL seperti yang diperlihatkan pada gambar di atas,
diperlukan perangkat lunak yan gmampu mengenali bahasa XBRL. Perangkat lunak
tersebut harus memiliki XML Parser. Jika format XBRL tersebut dipublikasi secara
online menggunakan internet, modul inline XBRL dapat dipergunakan sehingga
dokumen XBRL tersebut dapat ditampilkan pada beberapa browser yang telah
dilengkapi XHTML atau XML Parser.
Berikut ini adalah ilustrasi yang menggambarkan perbedaan antara sistem pelaporan
keuangan yang masih tradisional (tanpa menggunakan XBRL) dan sistem pelaporan
keuangan yang menggunakan XBRL:
Contoh Kasus Penggunaan XBRL
Salah satu contoh yaitu yang menggunakan XBRL yaitu PT. Bursa Efek Indonesia
(IDX). Bursa Efek Indonesia mengimplementasikan XBRL karena memberikan manfaat
sebagai berikut:
Untuk menyempurnakan proses pengumpulan data pelaporan emiten supaya
lebih efisien, komprehensif, dan dapat diandalkan informasinya.
Meningkatkan daya saing produk-produk data yang kami tawarkan kepada
investor institusi dan swasta.
9. Memperkokoh keterbukaan dan keutuhan informasi pasar modal, serta
meningkatkan pelayanan untuk semua konsumen informasi pasar modal.
XBRL diciptakan secara spesifik untuk mengkomunikasikan informasi antara pihak
bisnis dan pengguna informasi keuangan seperti analis, investor dan regulator, dengan
menyajikan format elektronik yang sudah distandarisasi secara umum untuk digunakan
dalam pelaporan bisnis. XBRL tidak mengubah informasi yang dilaporkan, hanya
mengubah bagaimana informasi tersebut dilaporkan.
Secara singkat alur kerja terkait dengan pengembangan pelaporan berbasis XBRL,
sebagai berikut :
10. Latar Belakang dan Tujuan Pengembangan XBRL di Bursa Efek Indonesia
Seiring dengan perkembangan industri pasar modal, kebutuhan informasi atas laporan-
laporan tersebut yang dapat digunakan oleh pihak-pihak yang berkepentingan semakin
tinggi. Keinginan agar informasi yang dimiliki suatu perusahaan ataupun suatu Negara
dapat digunakan dan diproses secara cepat dan efisien, diharapkan dapat tercapai apabila
informasi disajikan dalam bentuk format bahasa yang sama. Karenanya, untuk dapat
mewujudkan keinginan tersebut serta juga dapat mendukung terciptanya sarana dalam
pelaksanaan business intelegence, dan mempermudah investor maupun regulator dalam
mengakses maupun mengolah data yang dibutuhkan untuk pengambilan keputusan
diperlukan suatu solusi terintegrasi dalam standarisasi bahasa pelaporan informasi, dalam
hal ini yaitu Extensible Business Reporting Language (XBRL).
11. Saat ini penyampaian informasi oleh Emiten disampaikan melalui IDXnet. Data yang
disampaikan Emiten sebagian besar belum dapat digunakan secara optimal oleh
pengguna data karena:
Informasi detail hanya terdapat dalam format pdf dan disertakan dalam lampiran;
Struktur penyajian laporan yang masih terdapat perbedaan antar Emiten;
Validasi data yang dilakukan masih manual.
Pengguna data, khususnya investor, banyak mengalami hambatan untuk mendapatkan
informasi secara cepat dan tepat. Oleh sebab itu, XBRL dapat menjawab tantangan
dalam pengolahan data yang lebih cepat. Metode pelaporan berbasiskan XBRL berfungsi
untuk menyamakan standar format pelaporan yang berbeda-beda, sehingga memudahkan
pengguna dalam mengolah data. Dengan penyamaan standar pelaporan tersebut, maka
pelaporan emiten juga dapat digunakan dalam berbagai bahasa.
Dari aspek pemantauan Perusahaan Tercatat, agar dapat melakukan pemantauan dan
tindak lanjut yang responsif, dibutuhan pengelolaan informasi yang cepat, handal dan
informatif karena:
Bertambahnya jumlah Perusahaan Tercatat di BEI
Meningkatnya dinamika dan kompleksitas tindakan korporasi yang dilakukan
Perusahaan Tercatat
Bertambahnya jenis pelaporan dan keterbukaan informasi yang diterima
Bertambahnya jenis efek dan jenis Perusahaan Tercatat
Pengembangan XBRL di Bursa Efek Indonesia
Sejak tahun 2012, PT bursa Efek Indonesia (BEI) telah memulai pengembangan
pelaporan dengan berbasis XBRL. Dalam rangka terlaksananya pelaporan tersebut, BEI
harus menyiapkan sebuah taksonomi yang mewakili suatu pelaporan. Sebagai langkah
pengembangan awal, BEI telah menyelesaikan taksonomi khusus untuk laporan
keuangan perusahaan. Selanjutnya taksonomi laporan keuangan ini akan disosialisasikan
kepada seluruh Perusahaan Tercatat. Pelaporan informasi laporan keuangan berbasis
XBRL tersebut berencana untuk segera diimplementasikan pada tahun 2015.
Adapun jenis taksonomi laporan keuangan yang ada meliputi laporan:
1) Laporan Posisi Keuangan;
2) Laporan Laba Rugi;
3) Laporan Perubahan Ekuitas;
4) Laporan Arus kas.
12. Taksonomi tersebut akan menstandarisasi format penyajian laporan keuangan
perusahaan dari seluruh jenis sektor dan subsektor yang telah ditetapkan oleh BEI.
Informasi detil terkait dengan taksonomi dan penyajiannya akan dibahas dalam menu
taksonomi. Setelah pengembangan taksonomi atas laporan keuangan, BEI akan
melanjutkan pengembangan taksonomi ke area Disclosure (Pengungkapan). Hingga saat
ini, area disclosure yang akan dikembangkan masih dalam tahap pembahasan.
Area Disclosure tersebut dapat berupa:
a. Catatan atas laporan keuangan Emiten;
b. Kewajiban keterbukaan informasi dari Emiten;
c. Informasi atas tindakan korporasi Emiten, dll.
Berikut salah satu ilustrasi penggunaan XBRL di BEI.
1. Seperti apakah Buku besar (general ledger) dan siklus pelaporan pada pada
perusahaan saudara atau yang saudara ketahui dan banyak digunakan di
perusahaan.
2. Apa yang saudara ketahui tentang identifikasi major threat dalam aktivitas
pelaporan dan mengevaluasi kecukupan pengendalian internal.
Buku besar (general ledger) dan siklus pelaporan
Buku besar merupakan buku utama pencatatan transaksi keuangan yang
mengkonsolidasikan masukan dari semua jurnal akuntansi. Buku besar merupakan dasar
pembuatan laporan neraca dan laporan laba rugi. Buku besar dapat memberikan
pelaporan informasi ataupun nilai transaksi untuk periode akuntansi tertentu.
13. Berdasarkan siklus diatas bahwa buku besar merupakan ujung dari setiap kegiatan dalam
suatu organisasi perusahaan. Hal tersebut memberikan pelaporan atas suatu kinerja dal
perusahaan.
· Proses
Database terpusat harus diatur menggunakan cara yang memungkinkan tercapanya
berbagai kebutuhan informasi baik pengguna interne maupun pengguna eksternal. Para
manajer mebutuhkan informasi yang detai dan tepat waktu mengenai hasil operasi dan
tanggung jawab tertentu. Untuk memenuhi berbagai kebutuhan tersebut, sistem buku
besar dan pelaporan tidak hanya menghasilkan laporan periodik, tetapi juga mendukung
secara umum.
· Ancaman dan pengendalian
Secara umum terdapat masalah diseluruh siklus buku besar dan pelaporannya. Pada hal
ini terdapat berbagai ancaman diantaranya adanya data buku besar yang tidak akurat atau
valid, pengungkapan laporan keuangan yang tidak diotorisasi, hilangnya atau perusakan
data. Dari adanya ancaman tersebut perlu adanya pengendalian dari timbulnya acncaman
yang ada dengan cara berikut. Pada ancaman data yang tidak akurat dilakukan
pengendalian dengan integritas pengolahan data sedangkan dari ancaman pengungkapan
laporan keuangan yang tidak diotorisasi, dengan memberikan batasan akses kebuku
besar dan back up dan prosedur pemulihan data. Dengan pengandalian atas ancaman
tersebut maka diharapkan dari ancaman yang muncul akan dapat diatasi dengan baik.
14. Aktivitas-aktivitas dalam sistem buku besar, antara lain:
1. Memperbarui Buku Besar
· Proses
Aktivitas memperbarui buku besar terdiri dari posting entri jurnal yang berasal dari data
sumber berikut.
1) Subsistem akuntansi. Pada subsistem ini membuat sebuah entri jurnal untuk
memperbaruhi buku besar. Dalam teori buku besar dapat diperbaruhi untuk
setiap transaksi yang terjadi. Dalam praktiknya berbagai ubsistem akuntansi
biasanya mempebaruhi buku besar dengan cara meringkas entri jurnal yang
menunjukan hasil transaksi yang terjadi dalam periode tertentu.
2) Bendahara. Kantor bendahara menyediakan informasi bagi entri jurnal untuk
memperbarui buku besar terkait transaksi tidak rutin seperti penerbitan dan
penarikan utang, pembelian dan penjualan sekuritas, atau akuisisi saham
treasury.
· Ancaman dan pengendalian
Ancaman yang muncu pada proses memperbarui buku besar yaitu adanya pembaruan
yang tidak akurat atas buku besar, entri jurnal yang tidak diotorisasi. Dari ancaman
tersebut terdapat pengandalian yang harus dilakukan yaitu dengan pengndalian integritas
pemprosesan entri data, rekonsiliasi dan laporan pengendalian, pembuatan dan tinjauan
jejak audit, pengendalian akses, rekonsiliasi dan laporan pengendalian. Dan terdapat
pengendalian atas entri jurnalasli yang dilakukan oleh bendahara, yaitu:
1. Pengecekan validitas untuk memastikan akun-akun buku besar ada unuk setiap
refrensi nomor akun yang dijadikan refrensi entri jurnal.
2. Pengecekan field untuk memastikan bahwa jumlah fiel dalam entri jurnal hanya
berisi data numerik.
3. Pengecekan saldo nol untuk memverifikasi bahwa dalam entri jurnal, total debit
sama dengan total kredit.
4. Pengecekan kelengkapan untuk memastikan seluruh data yang terkait telah
dimasukan terutama entri jurnal.
5. Verifikasi closed loop untuk mencocokan nomor akun dengan deskripsi akun
untuk memastikan bahwa akun buku besar yang sedang diakses.
6. Pengecekan tanda saldo akun buku besar untuk memverifikasi saldo berada
pada posisi yang tepat setelah pembauan telah dilakukan.
7. Memhitung total yang terjadi untuk memverifikasi keakuratan pemprosesan
sejumlah voucer jurnal.
8.
15. Jejak Audit
Jejak audit (audit trail ) adalah jalur yang dapat ditelusuri yang menunjukkan arus sebuah
transaksi yang mengalir melalui system informasi untuk memengaruhi saldo akun buku
besar. Jejak audit ini memungkinkan sebuah transaksi untuk ditelusuri melalui sebuah
system pengolahan data dari titik asal hingga pada keluaran atau sebaliknya dari keluaran
menuju titik asal.
Sebuah jejak audit yang didesain dengan tepat menyediakan kemampuan untuk
menjalankan tugas-tugas berikut :
a) Melacak berbagai transaksi dari dokumen sumber aslinya sampai entri jurnal
yang diperbaharui ke buku besar dan sampai pada berbagai laporan atau
dokumen lain yang menggunakan data tersebut.
b) Sarana untuk memverifikasi bahwa seluruh transaksi yang dicatat diotorisasi
dan dicatat dengan benar.
Dalam system akuntansi, file voucher adalah sebuah bagian penting dari jejak audit,
menyediakan informasi mengenai sumber seluruh entri yang dibuat untuk
memperbaharui buku besar. Kemampuan yang sama juga disediakan oleh fitur aliran
kerja bisnis dalam system ERP, yang mempermudah dalam menelusuri setiap langkah
yang digunakan dalam memproses sebuah transaksi.
2. Posting Jurnal Penyesuaian
· Proses
Jurnal penyesuaian asli berasal dari kantor kontrolir dan setelah neraca saldo awal
disiapkan. Jurnal penyesuaian dibagi dalam lima kategori dasar, antara lain:
a. Akrual
Adalah entri yang dibuat pada akhir periode akuntansi yang menggambarkan transaksi-
transaksi yang telah terjadi, tetapi kasnya belum diterima atau dikeluarkan. Contohnya
meliputi pencatatan pendapatan bunga yang harus diterima dan upah yang belum
dibayar.
b. Penangguhan
Adalah entri yang dibuat pada akhir periode akuntansi yang menggambarkan penerimaan
kas sebelum pekerjaan terkait transaksi dilaksanakan. Contohnya meliputi pengakuan
16. pendapatan diterima di muka sebagai kewajiban dan mencatat pembayaran tertentu (
misalnya, sewa, bunga, dan asuransi ) sebagai asset yang dibayar di muka.
c. Estimasi
Adalah entri yang menunjukkan sebagian biaya yang diharapkan terjadi selama sejumlah
periode akuntansi. Contohnya meliputi depresiasi dan beban utang tak tertagih.
d. Revaluasi
Adalah entri yang dibuat untuk menggambarkan selisih antara nilai akrual dan nilai
tercatat dari suatu asset atau perubahan dalam prinsip akuntansi. Contohnya meliputi
perubahan dalam metode yang digunakan untuk menilai persediaan, mengurangi nilai
persediaan yang menggambarkan tingkat keusangan, atau catatan penyesuaian
persediaan yang menunjukkan hasil tercatat pada saat dilakukan perhitungan fisik
persediaan.
e. Koreksi
Adalah entri yang dibuat untuk membalik pengaruh dari kesalahan yang ditemukan
dalam buku besar.
Informasi mengenai jurnal penyesuaian juga disimpan dalam file voucher jurnal. Setelah
seluruh jurnal penyesuaian di posting, kemudian dibuat neraca saldo penyesuaian.
Neraca saldo penyesuaian digunakan sebagai input terhadap langkah selanjutnya dalam
siklus buku besar dan pelaporan keuangan, persiapan penyusunan laporan keuangan.
· Ancaman dan Pengendalian
Entri jurnal penyesuaian yang tidak diotorisasi atau tidak akurat adalah ancaman yang
perlu diatasi karena dapat menghasilkan laporan keuangan yang keliru dan mengarah
pada keputusan yang buruk. Untuk mengurangi risiko input yang keliru, jenis
pengendalian integritas pemrosesan entri data yang sama yang dibahas sebelumnya
untuk mencegah ancaman entri jurnal yang keliru oleh bendahara yang diterapkan
terhadap entri jurnal penyesuaian yang dibuat oleh kontrolir. Pengendalian tambahan
disediakan dengan membuat sebuah file jurnal penyesuaian standar untuk jurnal
penyesuaian jurnal yang berulang dibuat pada setiap periode, seperti beban depresiasi.
Sebuah file jurnal penyesuaian standar meningkatkan ketepatan input dengan
mengeliminasi kebutuhan untuk memasukkan jenis entri jurnal yang sama secara
berulang. File jurnal penyesuaian juga mengurangi risiko lupa memasukkan sebuah
jurnal penyesuaian yang berulang, sehingga memastikan kelengkapan input.
17. Pengendalian akses yang kuat mengurangi risiko jurnal penyesuaian yang tidak
diotorisasi. Rekonsiliasi periodic dan jejak audit menyediakan sebuah sarana untuk
mendeteksi jurnal penyesuaian yang tidak diotorisasi dan tidak akurat.
3. Menyiapkan Laporan Keuangan
Dua perkembangan regulasi dan teknologi terbaru yang memengaruhi proses persiapan
laporan keuangan secara signifikan, antara lain:
a. Transisi dari GAAP ke IFRS
IFRS berbeda dari GAAP dalam beberapa cara yang memengaruhi desain system buku
besar dan pelaporan sebuah perusahaan. Salah satunya adalah pada aktiva tetap. Dalam
GAAP, sebagian besar aktiva tetap utama dicatat dan didepresiasikan dalam basis
gabungan. Sebaliknya, IFRS secara umum mewajibkan pengaturan dalam bentuk
komponen aktiva tetap, untuk mengakui fakta bahwa elemen yang berbeda mungkin
memiliki umur ekonomis yang berbeda. Perbedaan lainnya mencakup perhitungan biaya
penelitian dan pengembangan. Dibandingkan GAAP, IFRS memungkinkan kapitalisasi
biaya pengembangan pada tahap awal proses. Perbedaan ketiga adalah IFRS tidak
mengizinkan penggunaan metode last in first out (LIFO) untuk perhitungan persediaan.
Akibatnya, perusahaan yang menggunakan LIFO harus memodifikasi system akuntansi
biayanya dan perhitungan yang digunakan untuk menilai persediaan.
b. XBRL : Merevolusi Pelaporan XBRL
XBRL adalah singkatan dari eXtensible Business Reporting Language, yaitu suatu
bahasa pemrograman yang didesain secara khusus untuk memfasilitasi komunikasi
informasi bisnis. XBRL secara spesifik didesain bagi penggunaan dalam
mengomunikasikan isi dari data keuangan. Sebelum menggunakan XBRL, harus
membuat laporan secara manual dalam berbagai format bagi berbagai jenis pengguna
meskipun laporan dikirim secara elektronik. XBRL dapat menghemat waktu dan
mengurangi kesempatan bagi kesalahan entri data. Dengan XBRL meningkatkan proses
pelaporan, mereka yang menyiapkan membuat kode dan mengirimkannya secara
elektronik dalam berbagai format ke para pengguna, yang dapat secara langsung
menganalisinya. Sebuah taksonomi adalah serangkaian file yang menjelaskan berbagai
elemen-elemen dan hubungan diantaranya. Satu bagian taksonomi disebut skema, skema
adalah sebuah file XBRL yang menjelaskan setiap elemen yang muncul dalam sebuah
dokumen contoh spesifik. Berikut atribut dasar yang digunakan untuk menjelaskan setiap
elemen, antara lain:
Perangkat lunak menggunakan indentifikasi nama yang unik
Sebuah deskripsi yang digunakan untuk menginterpretasikan elemen dengan
benar
Jenis data elemen
18. Jenis saldo normal elemen
Jenis periode elemen
Linkbase adalah sebuah file XBRL atau lebih yang menjelaskan hubungan antar elemen
yang muncul dalam sebuah dokumen contoh tertentu. Linkbase antara lain,
Linkbase Reference, mengidentifikasi keputusan otoritatif yang relevan
Linkbase Calculation, menjelaskan cara mengombinasikan elemen-elemen.
Linkbase Definition, menunjukkan hubungan hierarkis antar elemen
Linkbase Presentation, menjelaskan cara mengelompokkan elemen
Linkbase Label, mengasosiasikan label-label yang termasuk kelompok human
readable dengan elemen.
Informasi dalam sebuah taksonomi XBRL digunakan untuk menandai data dan membuat
sebuah dokumen contoh, taksonomi yang baik biasanya digunakan untuk membuat satu
set dokumen contoh terpisah, satu untuk tiap tahun pelaporan.
Berikut gambar aktivitas dalam sistem buku besar dan pelaporan :
19. Contoh yang diterapkan di perusahaan :
Identifikasi major threat dalam aktivitas pelaporan dan mengevaluasi kecukupan
pengendalian internal.
Pada bagian ini akan dianalisis apakah perusahaan perlu mewaspadai
adanya penyimpangan dan bahaya yang terjadi pada proses pemuthakiran buku besar dan
pelaporan atau tidak. Penyimpangan atau bahaya ini dapat terjadi secara umum, misalkan
karena perusahaan tidak memiliki data induk kode akun yang akurat dan dijaga dengan
baik, sehingga rentan mengalami error dan kesalahan, atau karena data induk disabotase
oleh pengguna yang tidak berwenang. Berikut ini adalah beberapa ancaman dan
pengendalian dalam buku besar dan pelaporan.
20. Tabel Ancaman dan Pengendalian dalam Sistem Buku Besar dan Pelaporan
Berikut ini beberapa penjelasan dari beberapa ancaman serta pengendalian dalam sistem
buku besar dan pelaporan.
a. Kesalahan dalam Memutakhirkan Buku Besar
Kesalahan yang dibuat sewaktu memperbarui buku besar dapat mengarah pada
pembuatan keputusan yang tidak benar berdasarkan informasi salah yang terdapat dalam
laporan kinerja keuangan.
Prosedur pengendalian untuk menangani ancaman ini terbagi dalam tiga
kategori:
Pengendalian edit input dan pemrosesan
Laporan rekonsiliasi dan pengendalian
Pemeliharaan jejak audit yang mencukupi;
21. Pengendalian 1 :
Edit Input dan Pemrosesan
Ada dua sumber ayat jurnal untuk memperbarui buku besar:
Ayat jurnal ringkasan dari siklus SIA
Ayat jurnal yang secara langsung dibuat oleh bendahara atau kontroler.
Contoh:
Jurnal yang dibuat oleh kepala bagian akuntansi dan kepala bagian keuangan adalah
jurnal asli yang baru saja dibuat. Konsekuensinya, diperlukan jenis-jenis
pengawasan input edit dan pemrosesan berikut untuk menjamin bahwa transaksi tersebut
akurat dan lengkap:
1. Cek validasi (validity check) untuk menjamin bahwa rekening buku besar
tersedia untuk setiap nomor rekening yang deverensi oleh semua jurnal.
2. Cek bentuk data (field check) untuk menjamin bahwa data
pada field dalam sebuah jurnal berisi data numeric.
3. Zero-balance check untuk menjamin bahwa total debit sama dengan
totalkredit dalam sebuah jurnal.
4. Uji kelengkapan (completeness test) untuk menjamin bahwa semua data
yang relevan telah dicatat. Adalah penting bahwa semua jurnal dapat
diidentifikasi sehingga informasi ini memiliki daya telusur audit.
5. Uji pengulangan data (redundand data check) untuk mencocokkan nomor
rekening dengan nama rekening, guna menjamin kebenaran rekening
buku besar yang menerima posting. Untuk sistem entry data on-
line, prosedur ini disebut closed-loop verivication.
6. Penetapan file standar jurnal penyesuaian untuk penyesuaian yang sering
terjadi pada akhir periode, seperti biaya depresiasi.
Akurat input diperbaiki tanpa memulang pemasukan data. Kemungkinan
lupa membuat jurnal penyesuaian jenis ini juga dapat dikurangi, sehingga
menjamin kelengkapan input.
7. Cek tanda aritmatika (sigh check) saldo rekening buku besar sesaat
setelah dilakukan pemutakhiran, untuk memastikan bahwa saldonya tepat.
8. Perhitungan total run-to-run, untuk memastikan akurasi pemrosesan
kelompok voucher jurnal. Komputer menghitung saldo baru rekening
buku besar, atas dasar saldo awal, total debit dan total kredit yang
dimasukkan ke dalam rekening yang bersangkutan, dan kemudian
membandingkannya dengan saldo rekening buku besar. Jika terjadi antara
perbedaan keduanya, harus segera dilakukan investigasi.
22. Laporan rekonsiliasi dan pengendalian dapat mendeteksi apabila kesalahan dibuat selama
proses pembaruan buku besar. Misalnya, pembuatan neraca saldo membandingkan saldo
rekening pengendali buku besar dengan saldo total buku pembantu yang terkait. Jejak
audit adalah memperlihatkan jejak sebuah transaksi di sepanjang sistem akuntansi. Jejak
audit khusunya memfasilitasi untuk menelusuri transaksi apa pun dari dokumen sumber
aslinya hingga ke buku besar, dan ke laporan apapun atau dokumen lainnya yang
menggunakan data itu.
Dalam system berbasis komputer, penggunaan rekening kliring dan rekening suspense
(rekening penyeimbang) menjamin bahwa rekening buku besar selalu seimbang. Pada
akhir periode semua rekening khusus tersebut harus bersaldo nol, berarti terjadi
kesalahan selama proses pemutakhiran buku besar. Laporan kontrol dapat membantu
mengidentifikasi sumber kesalahan yang terjadi dalam proses pemutakhiran buku besar.
Daftar voucher jurnal urut nomor rekening memudahkan mengidentifikasi penyebab
kesalahan yang berpengaruh terhadap sebuah rekening buku besar. Daftar voucher jurnal
ini juga dapat menunjukan ketiadaan beberapa posting.
b. Akses Tanpa otorisasi ke Buku Besar
Beberapa pengendalian terhadap ancaman ini adalah : ID dan pasword pemakai Hanya
membaca akses ke buku besar Sistem tersebut harus memeriksa keberadaan
kodeotorisasi yang valid untuk setiap catatan voucher jurnal sebelum memasukkan
transaksi tersebut ke buku besar.
c. Kehilangan atau Kerusakan Data Buku Besar
Menyediakan cadangan dan prosedur pemulihan dari bencana yang memadai untuk
melindungi aset ini. Pengendalian cadangan mencakup hal-hal berikut ini: Penggunaan
label file internal dan eksternal dan melakukan pembuatan cadangan buku besar secara
rutin.
DAFTAR PUSTAKA
https://medium.com/@khristdamay/siklus-proses-bisnis-mendukung-buku-besar-general-
ledger-dan-siklus-pelaporan-serta-aba8ac47c50a
Perdana, Arif. 2011. Extensible Business Reporting Language (XBRL) : Implikasi Pada
Paradigma dan Rantai Pasok Pelaporan Keuangan. Pontianak
XBRL PT. Bursa Efek Indonesia, http://www.idx.co.id/id-
id/beranda/perusahaantercatat/xbrl/tentangxbrl.aspx