Sistem informasi dan pengendalian internal merupakan dokumen yang membahas implementasi sistem informasi akuntansi di PT Belibis Muda Perkasa. Dokumen ini menjelaskan proses bisnis perusahaan mulai dari penjualan, pengiriman, penagihan, hingga penerimaan kas serta kelemahan yang ada. Dokumen ini juga membahas dampak implementasi sistem informasi bagi organisasi dan bagaimana sistem informasi dapat membantu bisnis mencapai keunggulan komp
SI & PI, SEVRINDA ANGGIA SARI, Prof.Dr.HAPZI ALI. CMA,SISTEM INFORMASI ORGANISASI DAN STRATEGI, UNIVERSITAS MERCU BUANA,2017.
1. SISTEM INFORMASI DAN PENGENDALIAN INTERNAL
SISTEM INFORMASI, ORGANISASI, DAN STRATEGI
DOSEN: Prof. Dr. HAPZI ALI, CMA
OLEH:
SEVRINDA ANGGIA SARI
55517110010
MAGISTER AKUNTANSI
PROGRAM PASCASARJANA (S2)
UNIVERSITAS MERCU BUANA
JAKARTA
2017
2. Implementasi Dan Kelemahan Sistem Informasi PT. Belibis Muda Perkasa
Palembang
Dalam hal ini, saya berfokus pada Sistem Informasi Akuntansi yang terjadi
pada perusahaan tempat saya bekerja (maret2015-juni2017), yaitu PT Belibis
Muda Perkasa Palembang. Sebuah perusahaan swasta yang bergerak di bidang
distributor obat-obatan.
A. Entri Pesanan Penjualan (Sales Order)
Pada tahap ini, dimulai dengan menerima pesanan dari pelanggan, daftar
obat-obat yang diterima tersebut kemudian dilakukan check terhadap kredit
pelanggan, setelah disetujui (tidak memiliki limit kredit yang over), maka
kemudian dilakukan pengecekan antara obat yang dipesan oleh pelanggan dengan
obat yang tersedia.
1. Menerima Pesanan dari Pelanggan
Data pesanan pelanggan diterima melalui FAX, data tersebut
menggunakan surat pesanan berdasarkan format apotik maupun rumah
sakit masing-masing. Pesanan penjualan bersisi informasi harga, kuantitas
dan syarat penjualan lainnya.
2. Check Kredit Pelanggan
Penjualan secara kredit harus disetujui sebelum diproses. Biasanya bagi
pelanggan lama dengan riwayat pembayaran yang baik tidak diperlukan
proses pengecekan dan langsung disetujui pesanannya, namun untuk
pelanggan dengan riwayat pembayaran yang tidak baik dan pelanggan
baru harus dilakukan pengecekan. pada kasus seperti ini, pengecekan
tersebut dilakukan dengan cara memverifikasi sisa saldo tagihan
pelanggan yang masih ada per periode 60 hari tertanggal terbit faktur
sebelumnya, kemudian memverifikasi jumlah tagihan yang masih ada
dengan jumlah pesanan tidak melebihi limit yang sudah ditentukan. Proses
ini dapat dilakukan secara otomatis melalui program ataupun software
yang perusahaan gunakan.
3. Mengecek Ketersediaan Persedian
Pada langkah ini, sebelum menyelesaikan Sales Order, perlu dilakukan
pengecekan terhadap barang yang dipesan dengan ketersediaan barang
yang berada di Gudang. Ketika terjadi kekurangan barang, maka
pelanggan akan diinfokan. Biasanya pelanggan akan menerima berapapun
barang yang tersedia saat itu, dan kekurangan barang yang dipesan bisa
digabungkan untuk pesanan berikutnya.
3. B. Pengiriman
Pada tahapan ini, department bagian Gudang yang melakukan aktivitas ini.
Dilakukan 2 tahap yaitu, pengepakan barang dan kemudian pengiriman.
1. Mengambil dan Mengepak Barang Pesanan (Pick and Pack the Orders)
Para pekerja di department Gudang menggunakan kartu stock untuk
mengidentifikasi produk mana dan kuantitas produk yang dikeluarkan dari
Gudang. Setelah semua persediaan yang dipesan dipisahkan dari Gudang,
maka produk produk dari pesanan tersebut di packing.
2. Mengirim Pesanan (Ship the Order)
Department pengiriman membandingkan perhitungan fisik dengan jumlah
yang tertera pada kartu pengambilan barang. Setelah benar-benar sesuai
maka barang-barang yang sudah di packing tersebut kemudian di kirim ke
pelanggan. Pada tahapan ini, barang atau pesanan dari pelanggan di luar
kota, dikirim menggunakan jasa pengiriman barang (expedisi) per tujuan
kota. Dan untuk pesanan pelanggan di dalam kota, maka pesanan tersebut
diantar oleh supir perusahaan.
C. Penagihan (Billing)
Aktivitas dasar ketiga melibatkan penagihan kepada para pelanggan.
Aktivitas ini yaitu penagihan faktur. Dokumen dasar yang dibuat dalam proses
penagihan adalah faktur penjualan, yang memberitahukan kepada pelanggan
mengenai jumlah yang harus dibayarkan dan kemana harus mengirimkan
pembayaran. Pengiriman faktur ke pelanggan melalui media elektronik menjadi
lebih cepat dan murah daripada mengirimkan dokumen kertas.
D. Penerimaan Kas
Langkah terakhir adalah penagihan kas. Kasir menerima uang yang
dibayarkan oleh para pelanggan sesuai dengan nominal jumlah pada nomer faktur
yang ingin dibayarkan.
Kelemahan dari pengimplementasian sistem informasi di perusahaan ini adalah;
1. Masih ditemukannya selisih persediaan, baik itu kurang ataupun lebih.
Dalam kasus ini, hal ini terjadi disebabkan berbagai faktor, yaitu
pencatatan barang yang keluar dilakukan secara manual, sehingga
kesalahan hitung dari pihak department Gudang sering terjadi. Jadi dalam
system ini sebaiknya dilakukan menggunakan teknologi yang ada, jangan
secara manual agar terhindar dari proses salah hitung tersebut.
4. 2. Pada tahap pemesanan penjualan dari pelanggan, sales sering berasumsi
bahwa pelanggan yang telah memberikan surat orderan, memiliki riwayat
pembayaran yang baik dan sisa piutang yang sedikit, sehingga sering
terjadi missed communication karena ternyata limit dari pelanggan telah
over. Sebaiknya sales juga memiliki program untuk melakukan
pengecekan terhadap sisa tagihan ataupun limit pelanggan.
3. Proses pengiriman barang sering kali terjadi keterlambatan, hal ini
disebabkan karena pihak-pihak di department Gudang sering sekali tidak
menginformasikan barang-barang yang sudah selesai di packing.
Dampak Implementasi Sistem Informasi Bagi Organisasi
1. Dampak Ekonomi
Ukuran perusahaan biasanya berkembang untuk mengurangi biaya transaksi.
Teknologi informasi secara potensial mengurangi biaya pada ukuran tertentu,
membuka kemungkinan pertumbuhan pendapatan tanpa menambah ukuran, atau
bahkan pertumbuhan pendapatan yang disertai ukuran yang menyusut.
2. Dampak Organisasi dan Perilaku
a. Teknologi Informasi atau TI meratakan organisasi, yaitu perataan
hierarki dengan memperluas distribusi informasi untuk memberikan
kekuatan kepada karyawan tingkat rendah dan meningkatkan efisiensi
manajemen.
b. Organisasi pascaindustri, yaitu wewenang semakin bergantung kepada
pengetahuan dan kompetensi, dan tidak hanya pada posisi formal.
c. Memahami penolakan organisasi terhadap perubahan. Terdapat
beberapa cara untuk memvisualisasikan penolakan organisasi yang
saling berhubungan untuk membawa perubahan dengan mengubah
teknologi, tugas, struktur, dan orang-orang secara bersamaan.
3. Internet dan Organisasi
Internet meningkatkan aksesibiltas, penyimpanan, dan distribusi informasi
dan pengetahuan untuk organisasi, dan untuk mengurangi biaya transaksi dan
keagenan yang dihadapi kebanyakan organisasi.
5. 4. Implikasi Rancangan dan Pemahaman Sistem Informasi
Faktor organisasi utama yang harus dipertimbangkan saat merencanakan
sistem baru adalah sebagai berikut :
Lingkungan dimana organisasi berfungsi
Struktur organisasi : hierarki, spesialisasi, rutinitas, proses bisnis
Budaya dan politik organisasi
Jenis organisasi dan gaya kepemimpinan
Kelompok kepentingan utama yang dipengaruhi oleh sistem dan sikap dari
karyawan yang akan menggunakan system
Jenis tugas, keputusan dan proses bisnis dimana sistem info dirancang
untuk membantunya.
Model Rantai Nilai Guna Mengidentifikasi Peluang Untuk Aplikasi Sistem
Informasi Trategis
Model rantai nilai, model yang memberi perhatian pada aktivitas primer dan
pendukung yang menambah nilai bagi produk dan jasa perusahaan di mana sistem
informasi paling baik diterapkan untuk mendapatkan keunggulan kompetitif.
Istilah rantai nilai (value chain) mengambarkan cara untuk memandang suatu
perusahaan sebagai rantai aktivitas yang mengubah imput menjadi out put yang
bernilai pelanggan. Nilai bagi pelanggan berasal dari tiga sumber dasar : aktivitas
yang memebedakan produk, aktivitas yang menurunkan biaya produk, dan
aktivitas yang dapat segera memenuhi kebutuhan pelanggan.
Aktivitas nilai dapat dicabangkan menjadi dua tipe yang luas, aktivitas
primer dan aktivitas pendukung.
1. Aktivitas utama : terkait langsung dengan produksi dan distribusi produk
dan jasa yang menciptakan nilai bagi pelanggan.
2. Aktivits pendukung : membuat pengirman aktivitas utama dapat terjadi
terdiri atas infrastruktur organisasi, SDM, tekhnologi dan pembelian
* Jaring Nilai
adalah sekumpulan perusahaan independent menggunakan Teknologi
Informasi untuk mengkoordinasikan rantai nilai mereka untuk memproduksi
produk/ jasa untuk pasar secara kolektif.
Keuntungan strategis untuk menghubungkan rantai nilai akan membangun
suatu sistem antara pemasok, mitra yang strategis dan pelanggan :
1. Memudahkan pemasok untuk menampilkan barang dan membuka toko
pada situs.
6. 2. Memudahkan pelanggan untuk membayar hutang.
3. Mengembangkan siatem yang mengkoordinasikan pengiriman barang
kepada pelanggan.
4. Mengembangkan sistem pelacakan pengiriman kepada pelanggan.
* Sinergi, Kompetensi inti, dan Strategi berdasarkan Jaringan
Sinergi adalah pengikat pengikat operasi unit bisnis yang terpisah agar
bertindak sebagai kesatuan untuk mengurangi biaya dan menghasilkan
keuntungan. Kompetensi Inti adalah aktivitas perusahaan kelas dunia mengenai
pengetahuan yang diperoleh dari pengalaman bertahun-tahun untuk mendorong
atau meningkatkan kompetensi yang ada.
Strategi berdasarkan Jaringan adalah situs yang digunakan perusahaan untuk
membangun komunitas kesetiaan pelanggan, kesenangan, dan membangun ikatan
unik pada pelanggan.
Bagaimana Sistem Informasi Membantu Bisnis Untuk Mencapai
Keunggulan Kompetitif
Sistem informasi dapat membantu bisnis untuk mencapai keunggulan
kompetitif karena sistem informasi memungkinkan perusahaan memiliki akses
terhadap sumberdaya khusus yang tidak dimiliki yang lain, atau mereka mampu
mengunakan sumber daya yang tersedia umum dengan lebih efisien biasanya
kerena pengetahuan dan aset informasi yang superior. Yaitu dengan pendekatan:
a. Model Daya Kompetitif Porter, Dalam model daya kompetitif Porter,
posisi trategis perusahaan dan strateginya bukan hanya ditentukan oleh
kompetisi dengan pesaing tradisional langsungnya, tetapi juga dipengaruhi
pemain baru di pasar, barang dan jasa pengganti, pemasok, dan pelanggan.
Sistem informasi membantu perusahaan bersaing dengan mempertahankan
harga yang rendah, membedakan barang dan jasa, berfokus pada peluang
pasar, memperkuat hubungan dengan pelanggan dan pemasok,
meningkatkan batasan entri pasar dengan tingkat operasional yang sangat
baik.
Pesaing tradisional, Semua perusahaan berbagi ruang pasar dengan
kompetitor lain yang terus merancang cara baru yang lebih efisien
untuk menghasilkan dengan memperkenalkan produk dan layanan
baru, dan mencoba untuk menarik pelanggan dengan
mengembangkan merek mereka dan memaksakan biaya beralih
pada pelanggan mereka.
Pendatang baru di pasar, Dalam perekonomian bebas dengan
tenaga kerja mobile dan sumber daya keuangan, perusahaan baru
7. selalu memasuki pasar. Dalam beberapa industri, ada hambatan
yang sangat rendah untuk masuk, sedangkan di industri lain,
masuknya sangat sulit.
Produk dan layanan pengganti, Di hampir setiap industri, ada
pengganti yang pelanggan Anda mungkin gunakan jika harga Anda
menjadi terlalu tinggi. Teknologi baru menciptakan pengganti baru
setiap saat. Bahkan minyak memiliki pengganti: Ethanol dapat
menggantikan bensin di mobil, minyak nabati untuk bahan bakar
diesel dalam truk, dan angin, surya, batubara, dan hidro untuk
pembangkit listrik industri.
Pelanggan, Kekuatan pelanggan tumbuh jika mereka dapat dengan
mudah beralih ke produk pesaing dan jasa, atau jika mereka dapat
memaksa bisnis dan pesaingnya untuk bersaing pada harga saja
dalam pasar transparan di mana ada diferensiasi produk kecil, dan
semua harga diketahui langsung (seperti di Internet).
Pemasok, Kekuatan pasar pemasok dapat memiliki dampak yang
signifikan terhadap keuntungan perusahaan, terutama ketika
perusahaan tidak dapat menaikkan harga secepat pemasok.
b. Strategi Sistem Informasi untuk Berhubungan dengan Daya Kompetitif,
Terdapat empat strategi umum, yang masing-masing sering dimungkinkan
dengan penggunaan teknologi dan sistem informasi, yaitu: kepemimpinan
harga rendah, diferensiasi produk, berfokus kepada peluang pasar, dan
menguatkan keakraban pelanggan dan pemasok.
Kepemimpinan biaya rendah, Sebuah sistem respon pelanggan
yang efisien secara langsung menghubungkan perilaku konsumen
untuk distribusi dan produksi serta rantai pasokan. Sistem
pengisian terus menerus Walmart menyediakan seperti respon
pelanggan yang efisien.
Pembedaan produk, Produsen dan pengecer menggunakan sistem
informasi untuk menciptakan produk dan layanan yang disesuaikan
dan personal agar sesuai dengan spesifikasi yang tepat dari
pelanggan individu.
Focus pada peluang pasar, Gunakan sistem informasi untuk
memungkinkan fokus pasar tertentu, dan melayani target pasar
yang sempit lebih baik daripada pesaing. Sistem informasi
mendukung strategi ini dengan memproduksi dan menganalisis
data untuk penjualan tertata dan teknik pemasaran. Sistem
informasi memungkinkan perusahaan untuk menganalisis pola
8. pembelian konsumen, selera, dan preferensinya erat sehingga
efisien lapangan kampanye iklan dan pemasaran untuk target pasar
yang lebih kecil dan lebih kecil.
Memperkuat hubungan keakraban pelanggan dan pemasok,
Gunakan sistem informasi untuk memperketat hubungan dengan
pemasok dan mengembangkan keintiman dengan pelanggan.
Hubungan yang kuat dengan pelanggan dan pemasok
meningkatkan biaya switching (biaya beralih dari satu produk ke
produk pesaing), dan loyalitas kepada perusahaan Anda
c. Dampak Internet Pada Keunggulan Kompetitif, Karena internet, daya
kompetitif tradisional masih bekerja, tetapi pesaingan kompetitif menjadi
semakin ketat (Porter, 201). Tetapi, berlawanan dengan penilaian negatif
Porter, Internet juga menciptakan kesempatan baru untuk membangun
merek dan membangun dasar pelanggan yang sangat besar dan setia yang
bersedia membayar premium terhadap merk tersebut, contohnya Yahoo!,
eBay, BlueNile, Red Envelope, Overstock.com, Amazon.com, Google,
dan masih banyak lagi. Dan juga, bersamaan dengan seluruh inisiatif
bisnis yang dimungkinkan oleh TI, beberapa perusahaan jauh lebih baik
dalam menggunakan Internet dibandingkan perusahaan lainnya, yang
menciptakan kesempatan strategis baru untuk perusahaan yang berhasil.
d. Model Rantai Nilai Bisnis, Model rantai nilai menyoroti kegiatan tertentu
dalam bisnis, dimana strategi kompetitif dan sistem informasi memiliki
pengaruh yang kuat. Model ini memandang perusahaan sebagai
serangkaian aktivitas utama dan pendukung yang menambahkan nilai pada
barang dan jasa perusahaan. Aktivitas utama terkait secara langsung
dengan produksi dan distribusi, sementara aktivitas pendukung,
memungkinkan pengiriman aktivitas utama. Rantai nilai perusahaan
terhubung ke rantai nilai pemasok, distributor, dan pelanggannya. Rantai
nilai terdiri atas sistem informasi yang meningkatkan kompetisi pada
tingkat industri dengan mempromosikan penggunaan standar dan
konsorsium industri, dan dengan membuat bisnis dapat bekerja lebih
efisien dengan mitra nilainya.
9. Tantangan yang Ditimbulkan Oleh Sistem Informasi Strategis
Tantangan dalam penerapan Sistem Informasi Strategis yaitu :
a. Tantangan dari sisi Managerial
Penelitian-penelitian menunjukkan bahwa untuk dapat menerapkan sistem
informasi strategis dengan berhasil, maka manajer-manajer yang
berhubungan dengan sistem ini harus terlibat dari awal. Keterlibatan
manajer dapat berupa keterlibatan sacara moral dan keterlibatan secara
fisik. Alasan-alasan mengapa manajer-manajer bisnis harus terlibat dengan
penggunaan STI adalah sebagai berikut ini (Pearlson and Saunder (2004)).
1. Sistem informasi strategis harus dikelola sebagai sumber daya yang
kritis.
2. Sistem informasi stragegis memungkinkan membawa perubahan
kearah manusia bekerjasama.
3. Sistem informasi strategis terintegrasi hampir dengan semua aspek dari
bisnis.
4. Sistem informasi strategis memungkinkan kesempatan-kesempatan
dan strategi-strategi baru untuk bisnis.
5. Sistem informasi strategis dapat digunakan untuk mengalahkan
ancaman bisnis dari pesaing-pesaing.
b. Tantangan dari sisi rencana strategis
Sistem informasi strategis harus dijalankan secara pararel dengan
perencanaan strategis perusahaan. Sehingga jika ada rencana stretegis yang
berubah, system harus menyesuaikan dengan perencanaan perusaan secara
cepat.
c. Tangantan dari sisi Organisasi dan SDM
Organisasi yang menerapkan system informasi strategis harus mempunyai
visi IT dan didukung oleh SDM yang memadai. Dengan adanya visi IT
dan SDM yang tepat maka dalam penerapan system informasi strategis
akan lebih besar peluangnya untuk sukses.
Sumber:
https://medium.com/@khristdamay/sistem-informasi-organisasi-dan-strategi-
d62b6dfde83c
http://muhammadnadir.blogspot.co.id/2015/03/rantai-nilai-dan-keunggulan-
setrategi.html
http://muftikf.blogspot.co.id/2011/01/sistem-informasi-strategis.html