Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya sistem informasi akuntansi bagi pengelolaan usaha kecil, khususnya toko baju XYZ.
2. Saat ini sistem informasi akuntansi toko baju XYZ masih sangat sederhana dan belum sistematis sehingga manajernya sulit mengetahui kinerja usaha.
3. Diperlukan perancangan sistem informasi akuntansi yang lebih baik agar dapat meng
Teks tersebut membahas tentang penerapan pencatatan keuangan pada usaha kecil di Komunitas Serumpun Padi Fatmawati. Analisis menunjukkan bahwa usaha-usaha kecil tersebut belum melakukan pencatatan keuangan dengan baik, hanya mencatat transaksi pembelian. Peneliti membantu menyusun laporan keuangan dengan menerapkan siklus akuntansi berdasarkan data transaksi November 2012 untuk memberikan gambaran yang lebih jelas."
Dokumen tersebut membahas tentang bagaimana sistem informasi digunakan dalam bisnis untuk meningkatkan efisiensi proses bisnis dan memungkinkan terjadinya perubahan bisnis. Sistem informasi membantu mengelola informasi tentang pemasok, pelanggan, karyawan, keuangan, dan produk/jasa, serta meningkatkan kinerja proses bisnis perusahaan.
Artikel ini membahas sistem informasi akuntansi yang terdiri dari lima siklus yaitu siklus produksi, siklus pendapatan, siklus pengeluaran, siklus penggajian, dan siklus keuangan. Siklus produksi membahas aktivitas bisnis yang berkaitan dengan proses produksi barang dan jasa. Siklus penggajian membahas aktivitas pengelolaan sumber daya manusia seperti rekrutmen, pelatihan, penggajian, dan evaluasi kinerja karyawan
Teks tersebut membahas tentang penerapan pencatatan keuangan pada usaha kecil di Komunitas Serumpun Padi Fatmawati. Analisis menunjukkan bahwa usaha-usaha kecil tersebut belum melakukan pencatatan keuangan dengan baik, hanya mencatat transaksi pembelian. Peneliti membantu menyusun laporan keuangan dengan menerapkan siklus akuntansi berdasarkan data transaksi November 2012 untuk memberikan gambaran yang lebih jelas."
Dokumen tersebut membahas tentang bagaimana sistem informasi digunakan dalam bisnis untuk meningkatkan efisiensi proses bisnis dan memungkinkan terjadinya perubahan bisnis. Sistem informasi membantu mengelola informasi tentang pemasok, pelanggan, karyawan, keuangan, dan produk/jasa, serta meningkatkan kinerja proses bisnis perusahaan.
Artikel ini membahas sistem informasi akuntansi yang terdiri dari lima siklus yaitu siklus produksi, siklus pendapatan, siklus pengeluaran, siklus penggajian, dan siklus keuangan. Siklus produksi membahas aktivitas bisnis yang berkaitan dengan proses produksi barang dan jasa. Siklus penggajian membahas aktivitas pengelolaan sumber daya manusia seperti rekrutmen, pelatihan, penggajian, dan evaluasi kinerja karyawan
Implementasi Sistem Pengolah Transaksi Keuangan di Instalasi Farmasi Rawat Ja...AndreasTanjaya_43218120078
Artikel ini membahas implementasi sistem pengolahan transaksi keuangan di instalasi farmasi rawat jalan Siloam Hospitals Kebon Jeruk. Sistem ini diharapkan dapat meningkatkan efisiensi dan akurasi pelaporan keuangan serta membantu pengambilan keputusan manajemen.
Implementasi sistem informasi siklus produksi, sistem informasi siklus pengup...rian rian
Sistem informasi akuntansi memiliki peran penting dalam mendukung proses bisnis perusahaan terkait siklus produksi, penggajian, dan sumber daya manusia. SIA dirancang untuk mengolah data transaksi dan menyediakan informasi yang dibutuhkan oleh berbagai fungsi manajemen. SIA pada masing-masing siklus saling berhubungan dan bertukar informasi untuk mendukung kelancaran seluruh proses bisnis perusahaan.
SIA berfungsi untuk mengumpulkan, memproses, dan melaporkan transaksi untuk memberikan informasi keuangan dan non-keuangan guna pengambilan keputusan. SIA juga berperan mengendalikan organisasi dengan menjaga aset dan memastikan data tersedia, akurat, dan andal. SIA sering diimplementasikan sebagai ERP untuk mengintegrasikan data seluruh perusahaan seperti pesanan, pelanggan, penjualan, dan persediaan.
SI PI, Yenny Farlina Yoris, Hapzi Ali, Sistem Informasi Dalam Kegiatan Bisnis...Yenny Farlina Yoris
Sistem informasi sangat penting bagi perusahaan untuk mendukung operasi dan manajemen. Ada berbagai jenis sistem informasi yang dibutuhkan perusahaan seperti sistem informasi akuntansi, manufaktur, SDM, keuangan, dan pemasaran. Sistem informasi yang tepat bergantung pada jenis bisnis perusahaan, tetapi pada umumnya perusahaan membutuhkan sistem yang menghasilkan informasi akurat, handal, dan tepat waktu.
Siklus produksi PT Yuki Springbed meliputi desain produk, operasi produksi, dan akuntansi biaya. Perusahaan merancang produk tempat tidur berdasarkan umpan balik pelanggan dan memproduksinya menggunakan mesin otomatis meskipun pengoperasian dilakukan secara manual. Laporan biaya digunakan untuk pelaporan keuangan.
Tinjauan Menyeluruh Atas Sistem Informasi Akuntansi PPTPutri Yulia R
Tinjauan menyeluruh sistem informasi akuntansi membahas tentang definisi sistem dan informasi, fungsi dasar sistem informasi akuntansi seperti mengumpulkan dan memproses data, menyediakan informasi untuk pengambilan keputusan, dan membentuk pengendalian. Komponen sistem informasi akuntansi terdiri dari orang, prosedur, data, perangkat lunak, infrastruktur teknologi informasi. Sistem informasi akuntansi dapat menambah nilai perusahaan dengan
Dokumen tersebut membahas pengaruh persepsi pelaku usaha dan sistem informasi akuntansi terhadap keberhasilan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Kota Cilegon pada tahun 2019. Tujuan penelitian ini adalah untuk memahami persepsi pelaku usaha UMKM, mengetahui pengaruh sistem informasi akuntansi, dan meningkatkan perekonomian melalui peningkatan UMKM. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan ku
Analisis Implementasi Aplikasi Konsep Basis Data Relasional Pada Sistem Pengg...RaihanAbid1
Analisis implementasi aplikasi konsep basis data relasional pada sistem penggajian dan sumber daya manusia PT Unilever Indonesia Tbk. Studi kasus menganalisis bagaimana sistem basis data relasional diterapkan pada sistem penggajian dan sumber daya manusia perusahaan untuk mencapai pengendalian operasional yang baik."
Sistem informasi akuntansi pada perusahaanUlmi_Kalsum
Makalah ini membahas tentang sistem informasi akuntansi pada perusahaan, meliputi pengertian sistem informasi, teori sistem informasi akuntansi, unsur-unsur sistem informasi akuntansi, dan penerapannya pada perusahaan jasa seperti perusahaan travel. Sistem informasi akuntansi berperan penting dalam menyediakan informasi keuangan untuk pengambilan keputusan manajemen dan pihak eksternal perusahaan.
Kelompok sia 5 implementasi konsep sistem pengolah transaksi keuangan pada p...NURAIFANSUNTIA1
Sistem pengolahan transaksi keuangan merupakan sistem yang mengolah data transaksi keuangan perusahaan untuk menghasilkan informasi yang dibutuhkan. Sistem ini mencatat transaksi harian, menyimpan dan mengelompokkan data transaksi, serta menghasilkan laporan keuangan. Dokumen ini menjelaskan implementasi sistem pengolahan transaksi keuangan pada PT Hamri Indonesia.
BAB 1-SISTEM INFORMASI AKUNTANSI DALAM AKTIVITAS-AKTIVITAS PERUSAHAAN
Kelompok 2-Accountants as Business Analysts
Data Modeling
Kelompok 5-Sales and Collections Business Process
Kelompok 4-Relational Databases and Enterprise Systems
Kelompok 7-CONVERSION BUSSINESS
SI PI, suryadi 55519110024, Hapzi Ali,siklus pendapatan dan sistem informasi ...Suryadi55519110024
Sistem informasi akuntansi meliputi berbagai aktivitas yang terkait dengan siklus pendapatan dan pengeluaran perusahaan. Siklus pendapatan terdiri dari penerimaan pesanan, pengiriman barang, dan penagihan pembayaran, sedangkan siklus pengeluaran meliputi pemesanan barang, penerimaan barang, dan pembayaran utang. Tujuan kedua siklus ini adalah mengelola aliran kas perusahaan secara efisien.
Akuntansi manajemen memberikan informasi keuangan kepada manajer untuk membantu pengambilan keputusan. Informasi ini mencakup biaya produksi, penjualan, dan laporan keuangan lainnya. Akuntan manajemen bertanggung jawab menyediakan informasi akurat dan tepat waktu kepada berbagai tingkatan manajemen untuk membantu perencanaan, pengendalian, dan pengambilan keputusan.
Sistem informasi akuntansi siklus pendapatan dan siklus pengeluaranUlmi_Kalsum
Makalah ini membahas siklus pendapatan dan siklus pengeluaran dalam sistem informasi akuntansi. Siklus pendapatan meliputi proses penerimaan pesanan, pengiriman barang, penagihan piutang, dan penagihan kas. Sedangkan siklus pengeluaran meliputi proses pembelian barang dan jasa, penerimaan barang, pembayaran kepada pemasok, dan pencatatan pengeluaran. Tujuan dari kedua siklus ini adalah untuk mengatur al
Kelompok sia 5 sistem pengolah transaksi keuangan pada pt hamri indonesiaNURAIFANSUNTIA1
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang sistem pengolahan transaksi keuangan pada suatu perusahaan yang mencakup pengertian, komponen, dan jenis pemrosesan transaksi keuangan.
2. Sistem pengolahan transaksi bertugas mengumpulkan dan mempersiapkan data transaksi untuk digunakan oleh sistem informasi lainnya.
3. Terdapat beberapa komponen sistem pengolahan transaksi
Tugas 6 sistem informasi siklus produksi, sistem informasi siklus pengupahan ...RizkytaSalsabila
ABSTRAK
Globalisasi menyebabkan lingkungan bisnis mengalami perubahan yang begitu pesat dengan tingkat persaingan ketat. Oleh sebab itu, perusahaan dituntut untuk dapat melakukan kegiatan operasionalnya secara efektif dan efisien agar dapat mempertahankan eksistensinya. Hal ini menjadikan sistem informasi merupakan kekuatan yang sangat penting untuk membantu manajer dalam pengambilan keputusan. Informasi yang berkualitas yaitu informasi yang akurat, relevan dan tepat waktu. Oleh karena bentuk operasional perusahaan yang beragam, maka sasaran sistem informasi akuntansi juga beragam bentuknya. Diantaranya Sistem Informasi Siklus Produksi, Sistem Informasi Siklus Pengupahan dan Sumber Daya Manusia.
Kata kunci : Sistem Informasi Akuntansi, Upah, Gaji, Sumber Daya Manusia
DONNY SURYO P, HAPZI ALI, TUGAS 2 MINGGU 5 SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PERIHAL RANCANGAN SISTEM INFORMASI BAGIAN PEMASARAN DENGAN SISTEM PEMBERIAN BONUS, UT 2017
Implementasi Sistem Pengolah Transaksi Keuangan di Instalasi Farmasi Rawat Ja...AndreasTanjaya_43218120078
Artikel ini membahas implementasi sistem pengolahan transaksi keuangan di instalasi farmasi rawat jalan Siloam Hospitals Kebon Jeruk. Sistem ini diharapkan dapat meningkatkan efisiensi dan akurasi pelaporan keuangan serta membantu pengambilan keputusan manajemen.
Implementasi sistem informasi siklus produksi, sistem informasi siklus pengup...rian rian
Sistem informasi akuntansi memiliki peran penting dalam mendukung proses bisnis perusahaan terkait siklus produksi, penggajian, dan sumber daya manusia. SIA dirancang untuk mengolah data transaksi dan menyediakan informasi yang dibutuhkan oleh berbagai fungsi manajemen. SIA pada masing-masing siklus saling berhubungan dan bertukar informasi untuk mendukung kelancaran seluruh proses bisnis perusahaan.
SIA berfungsi untuk mengumpulkan, memproses, dan melaporkan transaksi untuk memberikan informasi keuangan dan non-keuangan guna pengambilan keputusan. SIA juga berperan mengendalikan organisasi dengan menjaga aset dan memastikan data tersedia, akurat, dan andal. SIA sering diimplementasikan sebagai ERP untuk mengintegrasikan data seluruh perusahaan seperti pesanan, pelanggan, penjualan, dan persediaan.
SI PI, Yenny Farlina Yoris, Hapzi Ali, Sistem Informasi Dalam Kegiatan Bisnis...Yenny Farlina Yoris
Sistem informasi sangat penting bagi perusahaan untuk mendukung operasi dan manajemen. Ada berbagai jenis sistem informasi yang dibutuhkan perusahaan seperti sistem informasi akuntansi, manufaktur, SDM, keuangan, dan pemasaran. Sistem informasi yang tepat bergantung pada jenis bisnis perusahaan, tetapi pada umumnya perusahaan membutuhkan sistem yang menghasilkan informasi akurat, handal, dan tepat waktu.
Siklus produksi PT Yuki Springbed meliputi desain produk, operasi produksi, dan akuntansi biaya. Perusahaan merancang produk tempat tidur berdasarkan umpan balik pelanggan dan memproduksinya menggunakan mesin otomatis meskipun pengoperasian dilakukan secara manual. Laporan biaya digunakan untuk pelaporan keuangan.
Tinjauan Menyeluruh Atas Sistem Informasi Akuntansi PPTPutri Yulia R
Tinjauan menyeluruh sistem informasi akuntansi membahas tentang definisi sistem dan informasi, fungsi dasar sistem informasi akuntansi seperti mengumpulkan dan memproses data, menyediakan informasi untuk pengambilan keputusan, dan membentuk pengendalian. Komponen sistem informasi akuntansi terdiri dari orang, prosedur, data, perangkat lunak, infrastruktur teknologi informasi. Sistem informasi akuntansi dapat menambah nilai perusahaan dengan
Dokumen tersebut membahas pengaruh persepsi pelaku usaha dan sistem informasi akuntansi terhadap keberhasilan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Kota Cilegon pada tahun 2019. Tujuan penelitian ini adalah untuk memahami persepsi pelaku usaha UMKM, mengetahui pengaruh sistem informasi akuntansi, dan meningkatkan perekonomian melalui peningkatan UMKM. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan ku
Analisis Implementasi Aplikasi Konsep Basis Data Relasional Pada Sistem Pengg...RaihanAbid1
Analisis implementasi aplikasi konsep basis data relasional pada sistem penggajian dan sumber daya manusia PT Unilever Indonesia Tbk. Studi kasus menganalisis bagaimana sistem basis data relasional diterapkan pada sistem penggajian dan sumber daya manusia perusahaan untuk mencapai pengendalian operasional yang baik."
Sistem informasi akuntansi pada perusahaanUlmi_Kalsum
Makalah ini membahas tentang sistem informasi akuntansi pada perusahaan, meliputi pengertian sistem informasi, teori sistem informasi akuntansi, unsur-unsur sistem informasi akuntansi, dan penerapannya pada perusahaan jasa seperti perusahaan travel. Sistem informasi akuntansi berperan penting dalam menyediakan informasi keuangan untuk pengambilan keputusan manajemen dan pihak eksternal perusahaan.
Kelompok sia 5 implementasi konsep sistem pengolah transaksi keuangan pada p...NURAIFANSUNTIA1
Sistem pengolahan transaksi keuangan merupakan sistem yang mengolah data transaksi keuangan perusahaan untuk menghasilkan informasi yang dibutuhkan. Sistem ini mencatat transaksi harian, menyimpan dan mengelompokkan data transaksi, serta menghasilkan laporan keuangan. Dokumen ini menjelaskan implementasi sistem pengolahan transaksi keuangan pada PT Hamri Indonesia.
BAB 1-SISTEM INFORMASI AKUNTANSI DALAM AKTIVITAS-AKTIVITAS PERUSAHAAN
Kelompok 2-Accountants as Business Analysts
Data Modeling
Kelompok 5-Sales and Collections Business Process
Kelompok 4-Relational Databases and Enterprise Systems
Kelompok 7-CONVERSION BUSSINESS
SI PI, suryadi 55519110024, Hapzi Ali,siklus pendapatan dan sistem informasi ...Suryadi55519110024
Sistem informasi akuntansi meliputi berbagai aktivitas yang terkait dengan siklus pendapatan dan pengeluaran perusahaan. Siklus pendapatan terdiri dari penerimaan pesanan, pengiriman barang, dan penagihan pembayaran, sedangkan siklus pengeluaran meliputi pemesanan barang, penerimaan barang, dan pembayaran utang. Tujuan kedua siklus ini adalah mengelola aliran kas perusahaan secara efisien.
Akuntansi manajemen memberikan informasi keuangan kepada manajer untuk membantu pengambilan keputusan. Informasi ini mencakup biaya produksi, penjualan, dan laporan keuangan lainnya. Akuntan manajemen bertanggung jawab menyediakan informasi akurat dan tepat waktu kepada berbagai tingkatan manajemen untuk membantu perencanaan, pengendalian, dan pengambilan keputusan.
Sistem informasi akuntansi siklus pendapatan dan siklus pengeluaranUlmi_Kalsum
Makalah ini membahas siklus pendapatan dan siklus pengeluaran dalam sistem informasi akuntansi. Siklus pendapatan meliputi proses penerimaan pesanan, pengiriman barang, penagihan piutang, dan penagihan kas. Sedangkan siklus pengeluaran meliputi proses pembelian barang dan jasa, penerimaan barang, pembayaran kepada pemasok, dan pencatatan pengeluaran. Tujuan dari kedua siklus ini adalah untuk mengatur al
Kelompok sia 5 sistem pengolah transaksi keuangan pada pt hamri indonesiaNURAIFANSUNTIA1
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang sistem pengolahan transaksi keuangan pada suatu perusahaan yang mencakup pengertian, komponen, dan jenis pemrosesan transaksi keuangan.
2. Sistem pengolahan transaksi bertugas mengumpulkan dan mempersiapkan data transaksi untuk digunakan oleh sistem informasi lainnya.
3. Terdapat beberapa komponen sistem pengolahan transaksi
Tugas 6 sistem informasi siklus produksi, sistem informasi siklus pengupahan ...RizkytaSalsabila
ABSTRAK
Globalisasi menyebabkan lingkungan bisnis mengalami perubahan yang begitu pesat dengan tingkat persaingan ketat. Oleh sebab itu, perusahaan dituntut untuk dapat melakukan kegiatan operasionalnya secara efektif dan efisien agar dapat mempertahankan eksistensinya. Hal ini menjadikan sistem informasi merupakan kekuatan yang sangat penting untuk membantu manajer dalam pengambilan keputusan. Informasi yang berkualitas yaitu informasi yang akurat, relevan dan tepat waktu. Oleh karena bentuk operasional perusahaan yang beragam, maka sasaran sistem informasi akuntansi juga beragam bentuknya. Diantaranya Sistem Informasi Siklus Produksi, Sistem Informasi Siklus Pengupahan dan Sumber Daya Manusia.
Kata kunci : Sistem Informasi Akuntansi, Upah, Gaji, Sumber Daya Manusia
DONNY SURYO P, HAPZI ALI, TUGAS 2 MINGGU 5 SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PERIHAL RANCANGAN SISTEM INFORMASI BAGIAN PEMASARAN DENGAN SISTEM PEMBERIAN BONUS, UT 2017
Implementasi sistem informasi akuntansi di Siloam Hospitals Kebon Jeruk bertujuan untuk mengetahui bagaimana proses implementasi, tantangan, dan manfaatnya bagi perusahaan. Artikel ini menjelaskan definisi sistem, informasi, sistem informasi, dan sistem informasi akuntansi serta komponennya untuk memahami implementasi di rumah sakit tersebut.
Analisis Pendidikan Pemilik, Pemahaman Akuntansi, Budaya Perusahaan, ,Modal U...Putri Nurmala
Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh pendidikan pemilik,
pemahaman akuntansi, budaya perusahaan, modal usaha, dan umur usaha
terhadap penggunaan informasi akuntansi pada usaha menengah di
Kabupaten Banyumas. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan
metode survei dalam pengumpulan datanya. Kuesioner dibagikan kepada 30
responden yang merupakan pemilik/manajer dari usaha menengah di
Kabupaten Banyumas. Analisis regresi linier berganda digunakan sebagai
alat analisis dalam penelitian ini. Kesimpulan yang dihasilkan adalah
pendidikan pemilik, pemahaman akuntansi, dan budaya perusahaan
berpengaruh signifikan terhadap penggunaan informasi akuntansi usaha
menengah di Kabupaten Banyumas. Di sisi lain, modal usaha dan umur
usaha tidak berpengaruh terhadap penggunaan informasi akuntansi usaha
menengah di Kabupaten Banyumas.
Makalah ini membahas tantangan manajemen sumber daya manusia dalam perusahaan kecil dan wirausaha, termasuk ukuran perusahaan kecil, prioritas, informalitas, dan peran wirausahawan. Topik utama yang dibahas adalah tantangan bisnis kecil, penggunaan internet dan alat pemerintah untuk mendukung SDM, meningkatkan SDM dengan familiaritas dan fleksibilitas, serta mengelola sistem dan prosedur SDM.
Si & Pi, christina aprilyani, hapzi ali, implementasi sistem informasi pada p...Christina Aprilyani
Kerangka kerja konseptual akuntansi bertujuan untuk menyediakan struktur teori akuntansi yang menetapkan konsep pelaporan keuangan. Sistem ini memberikan informasi bermanfaat bagi investor dan kreditor dalam pengambilan keputusan melalui laporan keuangan yang komprehensif. PT Sinar Mas Group menerapkan SAP untuk mengintegrasikan proses bisnis perkebunan sawitnya mulai dari produksi, penjualan, hingga keuangan.
Dokumen tersebut membahas tentang implementasi sistem informasi akuntansi berbasis database relasional pada sistem pendapatan dan pengeluaran di rumah sakit Siloam Kebon Jeruk. Dibahas pula tentang siklus pendapatan, siklus pengeluaran, dan perancangan database."
Analisis sistem informasi akuntansi Civitas Corporation menganalisis siklus-siklus dan sistem akuntansi perusahaan tersebut yang terdiri dari siklus pendapatan, pengeluaran, produksi, sistem akuntansi dan asset tetap, siklus penggajian, serta sistem pelaporan dan buku besar. Penelitian ini bertujuan untuk memahami bagaimana sistem informasi akuntansi berjalan di perusahaan tersebut.
PERSEPSI PARA PELAKU UKM (USAHA KECIL DAN MENENGAH) TERHADAP PENERAPAN...Mohamad Khaidir
LAPORAN KARYA TULIS ILMIAH
KULIAH KERJA NYATA PROFESI INTEGRAL TEMATIK POSDAYA
ANGKATAN 66 SEMESTER GENAP TAHUN AKADEMIK 2012/2013
UNIVERSITAS TADULAKO
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Profesi Integral Tematik Posdaya
Universitas Tadulako Angkatan 66 Semester Genap
Tahun Akademik 2012/2013
Disusun Oleh
MOHAMAD KHAIDIR
STB. C 301 09 087
PUSAT PENGEMBANGAN WILAYAH DAN KULIAH KERJA NYATA
LEMBAGA PENGABDIAN PADA MASYARAKAT
UNIVERSITAS TADULAKO
2013
Similar to SI & PI, riri pratiwi, prof hapzi ali, penerapan sistem akuntansi dalam menunjang pengelolaan usaha kecil, universitas mercu buana, 2018 (20)
11. si pi, riri pratiwi, prof hapzi, sistem informasi siklus produksi, univer...RiriPratiwi2
Sistem informasi produksi CV. Bintang Selatan meliputi proses desain, perencanaan produksi, pembelian bahan baku, dan produksi. Manajer merancang desain produk yang disetujui klien Jepang sebelum merencanakan jadwal produksi internal dan subkontraktor. Perusahaan memeriksa stok dan memesan bahan baku sesuai kebutuhan produksi. Aktivitas produksi mencakup pekerjaan internal dan eksternal.
9. si pi, riri pratiwi, prof hapzi, siklus pendapatan,penjualan dan penerimaa...RiriPratiwi2
Siklus pendapatan meliputi kegiatan mulai dari penerimaan pesanan pelanggan, pengiriman barang, penagihan piutang, hingga penerimaan kas. Proses ini melibatkan berbagai departemen dan didukung sistem manual maupun berbasis komputer. Tujuannya adalah menyediakan produk tepat waktu dan harga sesuai sambil menjaga integritas transaksi dan aset perusahaan.
SI & PI, Riri Pratiwi, Prof. Hapzi Ali, Kerangka Pengendalian : COBIT, COSO d...RiriPratiwi2
Dokumen tersebut membahas tiga model kerangka pengendalian internal yaitu COBIT, COSO, dan ERM. COBIT merupakan kerangka kerja untuk tata kelola TI yang terdiri atas empat domain yaitu perencanaan dan organisasi, pengadaan dan implementasi, pengantaran dan dukungan, serta pengawasan dan evaluasi. COSO mendefinisikan pengendalian internal sebagai proses yang melibatkan dewan komisaris, manajemen, dan staf untuk mencapai e
SI & PI, Riri Pratiwi, Prof. Hapzi Ali, Pengendalian Internal dan Unsur-unsur...RiriPratiwi2
Pengendalian internal adalah proses yang dirancang untuk membantu organisasi mencapai tujuannya melalui lima unsur utama menurut COSO yaitu lingkungan pengendalian, penilaian resiko, kegiatan pengendalian, informasi dan komunikasi, serta pemantauan. Pada perbankan, pengendalian internal mencakup pedoman kerja, pembatasan wewenang, pemisahan tugas, rotasi pegawai, pengawasan transaksi, audit internal, dan keseimbangan akuntansi.
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...nasrudienaulia
Dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Talcott Parsons, konsep struktur sosial sangat erat hubungannya dengan kulturalisasi. Struktur sosial merujuk pada pola-pola hubungan sosial yang terorganisir dalam masyarakat, termasuk hierarki, peran, dan institusi yang mengatur interaksi antara individu. Hubungan antara konsep struktur sosial dan kulturalisasi dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Pola Interaksi Sosial: Struktur sosial menentukan pola interaksi sosial antara individu dalam masyarakat. Pola-pola ini dipengaruhi oleh norma-norma budaya yang diinternalisasi oleh anggota masyarakat melalui proses sosialisasi. Dengan demikian, struktur sosial dan kulturalisasi saling memengaruhi dalam membentuk cara individu berinteraksi dan berperilaku.
2. Distribusi Kekuasaan dan Otoritas: Struktur sosial menentukan distribusi kekuasaan dan otoritas dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya yang dianut oleh masyarakat juga memengaruhi bagaimana kekuasaan dan otoritas didistribusikan dalam struktur sosial. Kulturalisasi memainkan peran dalam melegitimasi sistem kekuasaan yang ada melalui nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat.
3. Fungsi Sosial: Struktur sosial dan kulturalisasi saling terkait dalam menjalankan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya dan norma-norma yang terinternalisasi membentuk dasar bagi pelaksanaan fungsi-fungsi sosial yang diperlukan untuk menjaga keseimbangan dan stabilitas dalam masyarakat.
Dengan demikian, konsep struktur sosial dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Parsons tidak dapat dipisahkan dari kulturalisasi karena keduanya saling berinteraksi dan saling memengaruhi dalam membentuk pola-pola hubungan sosial, distribusi kekuasaan, dan pelaksanaan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat.
Paper ini bertujuan untuk menganalisis pencemaran udara akibat pabrik aspal. Analisis ini akan fokus pada emisi udara yang dihasilkan oleh pabrik aspal, dampak kesehatan dan lingkungan dari emisi tersebut, dan upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi pencemaran udara
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka.
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka.
SI & PI, riri pratiwi, prof hapzi ali, penerapan sistem akuntansi dalam menunjang pengelolaan usaha kecil, universitas mercu buana, 2018
1. SISTEM INFORMASI AKUNTANSI DALAM MENUNJANG PENGELOLAAN USAHA
KECIL (Studi Kasus Pada Toko Baju XYZ di ITC Cipulir)
Oleh:
Riri Pratiwi
Jurusan Akuntansi Program Magister
Universitas Mercu Buana
ABSTRAK
Penelitian tentang bagaimana mengembangkan sistem informasi akuntansi pada usaha
kecil ini sangat perlu dilakukan untuk memperoleh informasi yang akurat mengenai kondisi riil
usaha kecil pada saat tertentu. Penelitian ini ingin menjawab permasalahan tentang bagaimanakah
sistem informasi akuntansi dalam menunjang pengelolaan usaha kecil tersebut. Pendekatan
penelitian ini memakai perspektif ruang lingkup (luas dan kedalaman) topik yaitu berupa
penelitian studi kasus. Subjek penelitian ini adalah Toko Baju XYZ dan objek penelitiannya adalah
sistem informasi akuntansi pada usaha kecil, dalam hal ini yang menjadi studi kasus adalah Toko
Baju XYZ. Data dikumpulkan menggunakan metode observasi langsung, dan wawancara.
Penelitian ini menggunakan teknik analisis data kualitatif yang akan menghasilkan sebuah
deskripsi tentang sistem informasi akuntansi usaha kecil yang telah dikembangkan tersebut.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan dapat ditarik kesimpulan bahwa: saat ini sistem informasi
akuntansi yang dimiliki usaha kecil masih sangat sederhana dan belum sistematis. Manajer tidak
dapat mengetahui perkembangan dan kinerja usahanya dengan baik dari informasi ataupun catatan
yang dimiliki saat ini. Sistem informasi akuntansi usaha kecil perlu ditata lebih baik, sehingga
dapat memberikan informasi tentang penjualan, penerimaan kas, pengeluaran kas, persediaan, dan
laba kotor untuk setiap periode. Tahap berikutnya, jika sistem manual tersebut sudah dirancang
dengan output berupa informasi yang cukup memadai, maka sistem tersebut dapat dibuat dalam
bentuk sistem informasi yang berbasis komputer. Sistem informasi komputer, karyawan hanya
melakukan input, selanjutnya program akan memproses data yang dinput, selanjutnya secara
otomatis diperoleh output yang dapat digunakan untuk dasar pengambilan keputusan manajer.
Kata kunci : Sistem Informasi, Usaha Kecil, Toko Baju
2. PENDAHULUAN
Latar Belakang
Usaha kecil, dan menengah (UKM) telah terbukti memberikan kontribusi yang signifikan
pada perekonomian nasional, baik saat normal ataupun saat krisis ekonomi. Menurut Profesor CK
Prahalad (dalam Hadinoto,2006), kegiatan bisnis produktif yang dilakukan dalam skala kecil, yang
dinamakan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM), sangat berperan dalam perekonomian.
Sektor tersebut, jelas menyerap tenaga kerja dalam jumlah besar, sehingga menjadi komponen
utama penciptaaan lapangan kerja baru untuk mengurangi pengangguran, selanjutnya dapat
berdampak pada turunnya tingkat kemiskinan. Peran UMKM sangat penting untuk memperkuat
kelompok masyarakat kelas menengah yang tangguh, kuat, rasional, tidak mudah dibeli, menuntut
aturan main dan kepastian hukum.
Perkembangan dunia usaha saat ini sangat dipengaruhi oleh kemampuan perusahaan untuk
bersaing di pasar. Seorang manajer harus mempunyai strategi yang baik untuk memanfaatkan
kekuatan dan peluang yang ada, serta menutupi kelemahan dan mengatasi hambatan yang dihadapi
dalam dunia bisnis. Dalam melaksanakan kegiatan bisnisnya, manajemen perusahaan sangat
memerlukan informasi yang disajikan sesuai kebutuhannya. Akuntansi merupakan salah satu cara
untuk menghasilkan informasi keuangan yang dapat digunakan oleh manajemen sebagai dasar
mengambil keputusan strategis.
Dan dalam mengelola usaha kecil manajemen yang baik harus didukung oleh sumber daya
yang terampil dan professional. Salah satu penyebab kenapa usaha kecil sulit berkembang, selain
karena masalah modal dan akses pasar, juga banyak disebabkan karena usaha kecil tidak memiliki
pembukuan yang sistematis, sehingga sering tidak ada pemisahan secara tegas antara uang pribadi
dan uang perusahaan.
Informasi Akuntansi dibutuhkan dalam pengambilan keputusan. Namun praktek akuntansi
keuangan pada Usaha Kecil dan Menengah (UKM) masih rendah dan memiliki banyak kelemahan
(Suhairi, 2004; Raharjo & Ali, 1993; Benjamin, 1990; Muntoro, 1990). Pihak bank dan fiskus
seringkali mengeluhkan ketidakmampuan dan atau kelemahan-kelemahan UKM dalam menyusun
laporan keuangan. Benjamin (1990) berpendapat bahwa kelemahan UKM dalam penyusunan
laporan keuangan itu antara lain disebabkan rendahnya pendidikan dan kurangnya pemahamam
terhadap Standar Akuntansi Keuangan (SAK). Sedangkan Muntoro (1990) berpendapat bahwa
rendahnya penyusunan laporan keuangan disebabkan karena tidak adanya peraturan yang
mewajibkan penyusunan laporan keuangan bagi UKM.
Standar akuntansi keuangan yang dijadikan pedoman dalam penyusunan laporan keuangan
harus diterapkan secara konsisten. Namun karena UKM memiliki berbagai keterbatasan,
kewajiban seperti itu diduga dapat menimbulkan biaya yang lebih besar bagi UKM dibandingkan
dengan manfaat yang dapat dihasilkan dari adanya informasi akuntansi tersebut (cost-
effectiveness). Di samping itu, tersedianya informasi yang lebih akurat melalui informasi
3. akuntansi yang dihasilkan diduga tidak mempengaruhi keputusan atas masalah yang dihadapi
manajemen (relevance).
Prinsip daya banding dan prinsip konsistensi merupakan persyaratan dalam penyajian
laporan keuangan usaha kecil agar laporan keuangan bermanfaat dalam mendukung
perkembangan perusahaan.
Di Jakarta masih banyak terdapat usaha yang merupakan usaha kecil, salah satunya adalah
penjual pakaian jadi. Toko Baju XYZ adalah suatu usaha penjualan pakaian jadi yang berlokasi di
ITC Cipulir. Pengamatan dan hasil wawancara pendahuluan menunjukkan pengelola usaha
tersebut mengalami kesulitan menyelenggarakan dan melaksanakan proses akuntansi yang baik.
Kondisi selanjutnya, pengelola tidak mempunyai informasi akuntansi yang sangat diperlukan
untuk pengambilan keputusan. Usaha penjualan pakaian jadi dengan skala kecil mempunyai
keunikan tersendiri, dalam hal ini mengenai sistem informasi akuntansinya. Penelitian ini juga
merupakan penelitian lanjutan yang mengkaji tentang sistem informasi akuntansi bagi usaha kecil
yang pernah dilakukan sebelumnya.
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang pembahasan penelitian ini, penulis akan membahas beberapa
permasalahan pokok yakni: Bagaimana sistem informasi akuntansi dalam menunjang pengelolaan
usaha kecil. Permasalahan pokok ini dapat dirinci lagi yang menjadi beberapa pertanyaan
penelitian, yaitu:
1. Bagaimanakah sistem informasi akuntansi yang dimiliki usaha kecil, khususnya pada Toko
Baju XYZ?
2. Sistem informasi akuntansi bagaimana yang memadai untuk menghasilkan laporan
keuangan pada usaha kecil, khususnya pada Toko Baju XYZ?
Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memberi tahukan bahwa sistem informasi akuntansi dapat
menunjang pengelolaan usaha kecil.
TINJAUAN PUSTAKA
Definisi Sistem Informasi
Sistem informasi terdiri dari dua kata yaitu sistem dan informasi, sistem yang berarti
kumpulan dari komponen-komponen yang saling berinteraksi dan memiliki tujuan yang sama,
informasi, merupakan fakta dari data yang sudah diproses yang memiliki kegunaan bagi
penggunanya dalam proses pengambilan keputusan. Secara umum sistem informasi bertujuan
untuk mengumpulkan, memproses kemudian menyebarkan informasi kepada pihak-pihak yang
membutuhkan, misalnya untuk pengambilan keputusan.
4. Sumber daya manusia selalu menjadi bagian dari sistem informasi, apakah itu sebagai
seseorang yang memasukan data, merekam, memproses atau menerima laporan dari hasil proses
yang berada dalam suatu sistem informasi.
Karakteristik dari informasi yang berguna dan memiliki arti adalah sebegai berikut :
1. Relevan.
Informasi tersebut dapat mengurangi ketidakpastian, meningkatkan kemampuan
pengambilan keputusan atau dapat mengkonfirmasi dan memperbaiki ekspektasi yang
dibuat sebelumnya.
2. Keandalan (Reliable)
Informasi yang ada bebas dari galat (error) atau bias dan secara akurat merepresentasikan
kejadian-kejadian yang ada dalam organisasi maupun aktivitas.
3. Lengkap (Complete)
Informasi yang ada tidak meninggalkan aspek-aspek penting dari suata kejadian atau
aktitas yang diukurnya.
4. Tepat waktu (Timely)
Informasi tersedia pada saat diperlukan oleh pengguna untuk pengambilan keputusan.
5. Dapat dimengerti (Understandable)
Informasi yang disajikan dalam tatanan tampilan yang berguna dan mudah dibaca.
6. Dapat diverifikasi (Veriable)
Informasi yang tersedia dapat dibuktikan kebenarannya, salah satunya adalah apabila
proses untuk mendapatkan suatu informasi di kerjakan oleh dua orang yang berbeda dan
independen akan menghasilkan informasi yang sama.
Kegiatan-kegiatan terkait pertukaran dalam perusahaan dapat dikelompokan menjadi lima proses
bisnis atau siklus transaksi utama yaitu :
1. Siklus pendapatan (revenue cycle)
Siklus dimana barang dan jasa dijual untuk memperoleh kas atau setara kas atau janji untuk
menerima pembayaran berupa kas atau setara kas di masa mendatang .
2. Siklus pengeluaran (expenditure cycle)
Siklus dimana perusahaan membeli persediaan barnag jadi untuk dijual atau membeli
bahna baku untuk diproses di siklus produksi, dengan memberikan kas atau setara kas, atau
janji unutk membayar dengan kas atau setara kas di masa depan.
3. Siklus produksi (production cycle)
Siklus dimana bahan baku diolah menjadi barang jadi.
4. Siklus sumber daya manusia atau siklus penggajian (human resource/payroll cycle)
Siklus dimana perusahaan mengikat kontrak dengan karyawan, melakukan pelatihan,
memberikan imbal jasa atau kompensasi, melakukan evaluasi, melakukan promosi serta
melakukan pemberhentian atau pemutusan hubungan kerja.
5. Siklus pendanaa / keuangan (financing cycle)
Siklus dimana perusahaan menjual saham dari perusahaan kepada investor, meminjam
uang, investor menerima dividen dan pembayaran bunganatas pinjaman.
5. Sistem informasi selain dapat dikelompokkan menurut siklus-siklus seperti yang telah
disampaikan dapat pula dikelompokkan menurut tujuan khusus yang ingin dilayani oleh jenis
sistem informasi. Ragam sistem informasi tersebut adalah:
1. Sistem Informasi Manajemen
Sistem ini bertujuan untuk melayani kebutuhan informasi bagi manajemen menengah,
sistem ini memiliki kemampuan untuk melaporkan informasi mengenai kinerja
perusahaan. Informasi mengenai kinerja kemudian digunakan untuk mengawasi dan
mengendalikan kegiatan bisnis untuk memprediksi kinerja kemudian digunakan untuk
mengawasi dan mengendalikan kegiatan bisnis untuk memprediksi kinerja perusahaan di
masa mendatang. System informasi manajemen mendapatkan data dari transaction
processing system (TPS), dalam bentuk laporan-laporan baik dalam bentuk angka maupun
grafis.
2. Sistem Informasi Akuntansi
Sistem yang dirancang untuk memungkinkan akuntansi sebagai bahasa bisnis untuk dapat
menjalankan fungsinya. Sistem informasi akuntansi adalah alat agar akuntansi dapat
menjalankan fungsinya dalam identifikasi data, mengumpulkan data, menyimpan ,
mengembangkan serta mengukur informasi ataupun data terkait dengan transaksi ekonomi
yang terjadi dalam perusahaan. Sistem informasi akuntansi dapat juga diartikan sebagai
kesatuan struktur yang menggunakan sumberdaya fisik yang terdiri dari komponen-
komponen yang mentransformasikan data-data ekonomi menjadi data-data akuntansi untuk
dapat digunakan oleh pengguna internal maupun eksternal.
3. Sistem Informasi Eksekutif
Sistem informasi yang secara khusus dirancang dengan tujuan untuk menyediakan
informasi informasi baik yang berasal dari eksternal maupun internal perusahaan untuk
manajemen maupun eksekutif senior.
Definisi Akuntansi
Sementara akuntansi sendiri menurut Komite Terminologi dari American Institute of
Certified Public Accountant didefinisikan sebagai suatu seni pencatatan, pengklasifikasian, dan
pengikhtisaran dalam cara yang signifikan dan satuan mata uang mengenai transaksi-transaksi
yang sebagian besar memiliki sifat keuangan, yang kemudian diinterpretasikan hasilnya. Menurut
Kieso, et al (2010) akuntansi adalah sebuah proses yang terdiri dari tiga aktivitas, yaitu identifikasi,
pencatatan, dan pengomunikasian. Dalam proses identifikasi ini terjadi proses pengumpulan dan
pemilahan bukti-bukti dari aktivitas ekonomi yang relevan.
Siklus akuntansi dimulai dengan menganalisis transaksi keuangan, selanjutnya dicatat
dalam jurnal, diposting ke buku besar, dan dibuat laporan. Laporan yang dihasilkan antara lain:
neraca, laporan laba/rugi, laporan perubahan modal, dan laporan arus kas. Semua laporan tersebut
dapat dimanfaatkan oleh pemakai informasi, dalam hal ini manajer perusahaan untuk mengambil
keputusan bisnis.
6. Definisi Sistem Informasi Akuntansi (SIA)
Menurut Hall (2004: 2), “SIA adalah suatu subset khusus dari sistem informasi yang
memproses transaksi keuangan”. Sedangkan, menurut Jones and Rama (2006: 4), “SIA adalah
bagian dari sistem informasi manajemen yang menyediakan informasi akuntansi dan keuangan
seperti juga informasi lain yang diperoleh dari proses rutin transaksi akuntansi”. Menurut George
H Bodnar dan William S. (1998: 1), ”SIA adalah kumpulan sumber daya manusia dan
peralatan,yang diatur untuk mengubah data finansial atau data lain menjadi informasi. Informasi
ini dikonfirmasikan kepada beragam pengambilan keputusan. Sistem informasi akuntansi
menyajikan informasi ini baik secara manual maupun secara komputerisasi ”. Menurut Barry E.
Gushing (1994:1), ”SIA adalah suatu seperangkat sumber daya manusia dan modal dalam suatu
organisasi yang bertanggung jawab dalam penyajian informasi keuangan yang diperoleh dari
kegiatan pengambilan dan pengolahan data transaksi”. Sementara menurut Wilkinson (2000),
sistem informasi akuntansi adalah sistem informasi yang mencakup semua fungsi dan aktivitas
akuntansi, yang memperhatikan akibat yang akan ditimbulkan pada sumber daya ekonomi dari
kejadian eksternal maupun operasi di internal organisasi.
Komponen SIA
Menurut Romney and Steinbart (2005: 2),” SIA terdiri dari lima komponen yaitu:
1) People, yang mengoperasikan, dan melakukan berbagai fungsi.
2) Procedures, baik yang manual dan otomatis termasuk pengumpulan, pemprosesan, dan
penyimpanan data mengenai aktivitas organisasi.
3) Data mengenai bisnis proses organisasi.
4) Software yang digunakan untuk memproses data organisasi.
5) Information Technology Infrastructure, termasuk komputer, peripheral devices, dan network
communication devices. “
Komponen-komponen tersebut memungkinkan SIA untuk memenuhi tiga fungsi penting dalam
organisasi yaitu :
1. Mengumpulkan dan menyimpan data mengenai aktivitas yang dilakukan organisasi, resources
yang dipengaruhi oleh events dan agents yang berpartisipasi dalam berbagai aktivitas sehingga
manajemen, karyawan, dan pihak luar yang berkepentingan dapat melihat apa yang terjadi.
2. Mengubah data ke dalam informasi yang berguna dalam pengambilan keputusan yang
memungkinkan manajemen untuk merencanakan, melakukan, dan mengendalikan aktivitas.
3. Menyediakan pengendalian yang cukup untuk mengamankan aktiva organisasi, termasuk
datanya, untuk memastikan bahwa data tersebut tersedia ketika dibutuhkan, dan akurat serta
terpercaya.
Tujuan Penerapan SIA
Tujuan utama SIA menurut Wilkinson (2000: 8) adalah sebagai berikut “To provide
accounting information to a wide variety of users”. Sedangkan tujuan spesifik SIA menurut
7. Wilkinson (2000: 8) adalah sebagai berikut : (1) To support the dayto-day-operator, (2) To support
decision making by internal decision making. (3)To fulfill obligation relating to steward ship.
Menurut La Midjan Azhar dan Susanto (2001: 30) fungsi utama SIA adalah sebagai berikut
: “Mendorong seoptimal mungkin agar dapat menghasilkan berbagai informasi akuntansi yang
berkualitas yaitu informasi yang tepat waktu, relevan, akurat (dapat dipercaya) dan lengkap yang
secara keseluruhan informasi akuntansi tersebut mengandung arti dan berguna”.
Unsur-unsur SIA
Unsur-unsur SIA menurut Barry E. Chusing yang dialih bahasakan oleh Kosasih (2007: 24) adalah
sebagai berikut: sumber daya manusia, peralatan, formulir, catatan dan prosedur.
1. Sumber daya manusia, sistem informasi akuntansi membutuhkan sumber daya untuk dapat
berfungsi. Sumber daya dapat diklasifikasikan sebagai alat, data, bahan pendukung, sumber daya
manusia dan dana. Manusia merupakan unsur sistem informasi akuntansi yang berperan dalam
pengambilan keputusan dan mengendalikan jalannya sistem informasi.
2. Peralatan, peralatan merupakan unsur sistem informasi akuntansi yang berperan dalam
mempercepat pengolahan data, meningkatkan ketelitian kalkulasi atau perhitungan dan kerapihan
bentuk informasi.
3. Formulir, formulir merupakan unsur pokok yang digunakan untuk mencatat semua trasnsaksi
yang tejadi. Formulir sering disebut dengan istilah dokumen.
4. Catatan, catatan terdiri dari:
a. Jurnal, jurnal merupakan catatan akuntansi yang pertama digunakan untuk mecatat,
mengklasifikasi dan meringkas data keuangan dan data yang lainnya.
b. Buku besar. Buku besar terdiri dari rekening-rekening yang digunakan untuk meringkas data
keuangan yang telah dicatat sebelumnya kedalam jurnal.
5. Prosedur, prosedur merupakan urutan atau langkah-langkah untuk menjalankan suatu
pekerjaan, tugas atau kegiatan. Biasanya melibatkan beberapa orang dalam satu departemen atau
lebih yang dibuat untuk menjamin penanganan secara seragamatas transaksi perusahaan yang
terjadi berulang.
Fungsi penting yang dibentuk SIA pada sebuah organisasi antara lain :
Mengumpulkan dan menyimpan data tentang aktivitas dan transaksi.
Memproses data menjadi informasi yang dapat digunakan dalam proses pengambilan
keputusan.
Melakukan kontrol secara tepat terhadap aset organisasi.
Subsistem SIA memproses berbagai transaksi keuangan dan transaksi nonkeuangan yang secara
langsung memengaruhi pemrosesan transaksi keuangan.
SIA terdiri dari 3 subsistem:
8. Sistem pemrosesan transaksi mendukung proses operasi bisnis harian.
Sistem buku besar/ pelaporan keuangan
Sistem Penutupan dan pembalikan. Merupakan pembalikan dan penutupan dari laporan
yang dibuat dengan jurnal pembalik dan jurnal penutup menghasilkan laporan keuangan,
seperti laporan laba/rugi, neraca, arus kas, pengembalian pajak,dll.
Manfaat sebuah SIA menambah nilai dengan cara:
Menyediakan informasi yang akurat dan tepat waktu sehingga dapat melakukan aktivitas
utama pada value chain secara efektif dan efisien.
Meningkatkan kualitas dan mengurangi biaya produk dan jasa yang dihasilkan
Meningkatkan efisiensi
Meningkatkan kemampuan dalam pengambilan keputusan
Meningkatkan sharing knowledge
Menambah efisiensi kerja pada bagian keuangan
Definisi Usaha Kecil Menengah (UKM)
Usaha Kecil dan Menengah disingkat UKM adalah sebuah istilah yang mengacu ke jenis
usaha kecil yang memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp 200.000.000 tidak termasuk tanah
dan bangunan tempat usaha. Dan usaha yang berdiri sendiri. Menurut Keputusan Presiden RI no.
99 tahun 1998 pengertian Usaha Kecil adalah: “Kegiatan ekonomi rakyat yang berskala kecil
dengan bidang usaha yang secara mayoritas merupakan kegiatan usaha kecil dan perlu dilindungi
untuk mencegah dari persaingan usaha yang tidak sehat.
Menurut Badan Pusat Statistik (BPS), Pengertian Usaha Kecil Menengah: Berdasarkan
kuantitas tenaga kerja. Usaha kecil merupakan entitas usaha yang memiliki jumlah tenaga kerja 5
s.d 19 orang, sedangkan usaha menengah merupakan entitias usaha yang memiliki tenaga kerja 20
s.d. 99 orang.
Berdasarkan Keputuasan Menteri Keuangan Nomor 316/KMK.016/1994 tanggal 27 Juni
1994. Pengertian Usaha Kecil Menengah: Didefinisikan sebagai perorangan atau badan usaha
yang telah melakukan kegiatan usaha yang mempunyai penjualan atau omset per tahun setinggi-
tingginya Rp 600.000.000 atau asset atau aktiva setinggi-tingginya Rp 600.000.000 (di luar tanah
dan bangunan yang ditempati) terdiri dari :
o Bidang usaha ( Fa, CV, PT, dan koperasi )
o Perorangan ( Pengrajin/industri rumah tangga, petani, peternak, nelayan,perambah hutan,
penambang, pedagang barang dan jasa )
Menurut UU No 20 Tahun 2008, pengertian Usaha Kecil Menengah: Undang undang tersebut
membagi kedalam dua pengertian yakni:
Usaha Kecil adalah entitas yang memiliki kriteria sebagai berikut :
9. o Kekayaan bersih lebih dari Rp 50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah) sampai dengan
paling banyak Rp 500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah) tidak termasuk tanah dan
bangunan tempat usaha.
o Memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp 300.000.000,00 (tiga ratus juta rupiah)
sampai dengan paling banyak Rp 2.500.000.000,00 (dua milyar lima ratus juta rupiah).
Sementara itu, yang disebut dengan Usaha Menengah adalah entitas usaha yang memiliki kriteria
sebagai berikut :
o Kekayaan bersih lebih dari Rp 500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah) sampai dengan
paling banyak Rp 10.000.000.000,00 (sepuluh milyar rupiah) tidak termasuk tanah dan
bangunan tempat usaha.
o Memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp2.500.000.000,00 (dua milyar lima ratus
juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp 50.000.000.000,00 (lima puluh milyar
rupiah).
Kriteria usaha kecil menurut UU No. 9 tahun 1995 adalah sebagai berikut :
1. Memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp. 200.000.000,- (Dua Ratus Juta Rupiah) tidak
termasuk tanah dan bangunan tempat usaha
2. Memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp. 1.000.000.000,- (Satu Miliar Rupiah)
3. Milik Warga Negara Indonesia
4. Berdiri sendiri, bukan merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan yang tidak
dimiliki, dikuasai, atau berafiliasi baik langsung maupun tidak langsung dengan Usaha
Menengah atau Usaha Besar
5. Berbentuk usaha orang perorangan , badan usaha yang tidak berbadan hukum, atau badan
usaha yang berbadan hukum, termasuk koperasi.
Dalam perspektif perkembangannya, UKM dapat diklasifikasikan menjadi 4 (empat) kelompok
yaitu :
1) Livelihood Activities, merupakan UKM yang digunakan sebagai kesempatan kerja untuk
mencari nafkah, yang lebih umum dikenal sebagai sektor informal. Contohya adalah
pedagang kaki lima
2) Micro Enterprise, merupakan UKM yang memiliki sifat pengrajin tetapi belum memiliki
sifat kewirausahaan
3) Small Dynamic Enterprise, merupakan UKM yang telah memiliki jiwa kewirausahaan dan
mampu menerima pekerjaan subkontrak dan ekspor
4) Fast Moving Enterprise, merupakam UKM yang telah memiliki jiwa kewirausahaan dan
akan melakukan transformasi menjadi Usaha Besar (UB)
Kinerja UKM di Indonesia
UKM di negara berkembang, seperti di Indonesia, sering dikaitkan dengan masalah-masalah
ekonomi dan sosial dalam negeri seperti tingginya tingkat kemiskinan, besarnya jumlah
10. pengangguran, ketimpangan distribusi pendapatan, proses pembangunan yang tidak merata antara
daerah perkotaan dan perdesaan, serta masalah urbanisasi. Perkembangan UKM diharapkan dapat
memberikan kontribusi positif yang signifikan terhadap upaya-upaya penanggulangan masalah-
masalah tersebut di atas.
UKM di Indonesia dapat bertahan di masa krisis ekonomi disebabkan oleh 4 (empat) hal, yaitu :
1) Sebagian UKM menghasilkan barang-barang konsumsi (consumer goods), khususnya yang
tidak tahan lama,
2) Mayoritas UKM lebih mengandalkan pada non-banking financing dalam aspek pendanaan
usaha,
3) Pada umumnya UKM melakukan spesialisasi produk yang ketat, dalam arti hanya
memproduksi barang atau jasa tertentu saja, dan
4) Terbentuknya UKM baru sebagai akibat dari banyaknya pemutusan hubungan kerja di sektor
formal.
Peranan Usaha Kecil dan Menengah
Peranan UKM menjadi bagian yang diutamakan dalam setiap perencanaan tahapan
pembangunan yang dikelola oleh dua departemen:
1. Departeman Perindustrian dan Perdagangan
2. Deparetemen Koperasi dan UKM
Namun demikian usaha pengembangan yang dilaksanakan belum, terlihat hasil yang
memuaskan, kenyataanya kemajuan UKM masih sangat kecil dibandingkan dengan usaha besar.
Kegiatan UKM meliputi berbagai kegiatan ekonomi, namun sebagian besar berbentuk usaha
kecil yang bergerak disektor pertanian. UKM juga mempunyai peran yang strategis dalam
pembangunan ekonomi nasional, oleh karna itu selain berperan dalam pertumbuhan ekonomi dan
penyerapan tenaga kerja juga juga berperan dalam pendistribusian hasil hasil pembangunan.
Kebijakan yang tepat untuk mendukung UKM seperti: Perizinan, Tekhnologi, Struktur,
Manajeman, Pelatihan, Pembiayaan.
Permasalahan yang Dihadapi UKM
Pada umumnya, permasalahan yang dihadapi oleh Usaha Kecil dan Menengah (UKM), antara lain
meliputi:
Faktor Internal
a. Kurangnya Permodalan dan Terbatasnya Akses Pembiayaan
Permodalan merupakan faktor utama yang diperlukan untuk mengembangkan suatu unit usaha.
Kurangnya permodalan UKM, oleh karena pada umumnya usaha kecil dan menengah
merupakan usaha perorangan atau perusahaan yang sifatnya tertutup, yang mengandalkan
modal dari si pemilik yang jumlahnya sangat terbatas, sedangkan modal pinjaman dari bank
atau lembaga keuangan lainnya sulit diperoleh karena persyaratan secara administratif dan
teknis yang diminta oleh bank tidak dapat dipenuhi.
b. Kualitas Sumber Daya Manusia (SDM)
11. Sebagian besar usaha kecil tumbuh secara tradisional dan merupakan usaha keluarga yang
turun temurun. Keterbatasan kualitas SDM usaha kecil baik dari segi pendidikan formal
maupun pengetahuan dan keterampilannya sangat berpengaruh terhadap manajemen
pengelolaan usahanya, sehingga usaha tersebut sulit untuk berkembang dengan optimal.
c. Lemahnya Jaringan Usaha dan Kemampuan Penetrasi Pasar Usaha kecil yang pada umumnya
merupakan unit usaha keluarga, mempunyai jaringan usaha yang sangat terbatas dan
kemampuan penetrasi pasar yang rendah, ditambah lagi produk yang dihasilkan jumlahnya
sangat terbatas dan mempunyai kualitas yang kurang kompetitif. Berbeda dengan usaha besar
yang telah mempunyai jaringan yang sudah solid serta didukung dengan teknologi yang dapat
menjangkau internasional dan promosi yang baik.
d. Mentalitas Pengusaha UKM
Hal penting yang seringkali pula terlupakan dalam setiap pembahasan mengenai UKM, yaitu
semangat entrepreneurship para pengusaha UKM itu sendiri. Semangat yang dimaksud disini,
antara lain kesediaan terus berinovasi, ulet tanpa menyerah, mau berkorban serta semangat
ingin mengambil risiko.
e. Kurangnya Transparansi
Kurangnya transparansi antara generasi awal pembangun UKM tersebut terhadap generasi
selanjutnya. Banyak informasi dan jaringan yang disembunyikan dan tidak diberitahukan
kepada pihak yang selanjutnya menjalankan usaha tersebut sehingga hal ini menimbulkan
kesulitan bagi generasi penerus dalam mengembangkan usahanya.
Faktor Eksternal :
a) Iklim Usaha Belum Sepenuhnya Kondusif
Kebijaksanaan Pemerintah untuk menumbuhkembangkan UKM, meskipun dari tahun ke
tahun terus disempurnakan, namun dirasakan belum sepenuhnya kondusif. Hal ini terlihat
antara lain masih terjadinya persaingan yang kurang sehat antara pengusaha-pengusaha
kecil dan menengah dengan pengusaha-pengusaha besar. Kendala lain yang dihadapi oleh
UKM adalah mendapatkan perijinan untuk menjalankan usaha mereka. Keluhan yang
seringkali terdengar mengenai banyaknya prosedur yang harus diikuti dengan biaya yang
tidak murah, ditambah lagi dengan jangka waktu yang lama. Hal ini sedikit banyak terkait
dengan kebijakan perekonomian Pemerintah yang dinilai tidak memihak pihak kecil seperti
UKM tetapi lebih mengakomodir kepentingan dari para pengusaha besar.
b) Terbatasnya Sarana dan Prasarana Usaha
Kurangnya informasi yang berhubungan dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan
teknologi, menyebabkan sarana dan prasarana yang mereka miliki juga tidak cepat
berkembang dan kurang mendukung kemajuan usahanya sebagaimana yang diharapkan.
Selain itu, tak jarang UKM kesulitan dalam memperoleh tempat untuk menjalankan
usahanya yang disebabkan karena mahalnya harga sewa atau tempat yang ada kurang
strategis.
c) Pungutan Liar
Praktek pungutan tidak resmi atau lebih dikenal dengan pungutan liar menjadi salah satu
kendala juga bagi UKM karena menambah pengeluaran yang tidak sedikit. Hal ini tidak
hanya terjadi sekali namun dapat berulang kali secara periodik, misalnya setiap minggu
atau setiap bulan.
12. d) Implikasi Otonomi Daerah
Dengan berlakunya Undang-undang No. 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah
yang kemudian diubah dengan UU No. 32 Tahun 2004, kewenangan daerah mempunyai
otonomi untuk mengatur dan mengurus masyarakat setempat. Perubahan sistem ini akan
mempunyai implikasi terhadap pelaku bisnis kecil dan menengah berupa pungutan-
pungutan baru yang dikenakan pada UKM.
e) Implikasi Perdagangan Bebas
Sebagaimana diketahui bahwa AFTA yang mulai berlaku Tahun 2003 dan APEC Tahun
2020 berimplikasi luas terhadap usaha kecil dan menengah untuk bersaing dalam
perdagangan bebas. Dalam hal ini, mau tidak mau UKM dituntut untuk melakukan proses
produksi dengan produktif dan efisien, serta dapat menghasilkan produk yang sesuai
dengan frekuensi pasar global dengan standar kualitas seperti isu kualitas (ISO 9000), isu
lingkungan (ISO 14.000), dan isu Hak Asasi Manusia (HAM) serta isu ketenagakerjaan.
Isu ini sering digunakan secara tidak fair oleh negara maju sebagai hambatan (Non Tariff
Barrier for Trade). Untuk itu, UKM perlu mempersiapkan diri agar mampu bersaing baik
secara keunggulan komparatif maupun keunggulan kompetitif.
f) Sifat Produk dengan Ketahanan Pendek
Sebagian besar produk industri kecil memiliki ciri atau karakteristik sebagai produk-
produk dan kerajinan-kerajian dengan ketahanan yang pendek. Dengan kata lain, produk-
produk yang dihasilkan UKM Indonesia mudah rusak dan tidak tahan lama.
g) Terbatasnya Akses Pasar
Terbatasnya akses pasar akan menyebabkan produk yang dihasilkan tidak dapat dipasarkan
secara kompetitif baik di pasar nasional maupun internasional.
h) Terbatasnya Akses Informasi
Selain akses pembiayaan, UKM juga menemui kesulitan dalam hal akses terhadap
informasi. Minimnya informasi yang diketahui oleh UKM, sedikit banyak memberikan
pengaruh terhadap kompetisi dari produk ataupun jasa dari unit usaha UKM dengan produk
lain dalam hal kualitas. Efek dari hal ini adalah tidak mampunya produk dan jasa sebagai
hasil dari UKM untuk menembus pasar ekspor. Namun, di sisi lain, terdapat pula produk
atau jasa yang berpotensial untuk bertarung di pasar internasional karena tidak memiliki
jalur ataupun akses terhadap pasar tersebut, pada akhirnya hanya beredar di pasar domestik.
Metode Penelitian
Pendekatan penelitian ini memakai perspektif ruang lingkup (luas dan kedalaman) topik
yaitu berupa penelitian studi kasus. Studi kasus lebih menekankan kepada analisis konteks secara
penuh berdasarkan peristiwa atau kondisi yang sangat sedikit dan melihat hubungannya satu
dengan lainnya. Studi kasus sangat tepat untuk penyelesaian masalah, evaluasi, dan strategi karena
menekankan pada hal-hal yang bersifat rinci, yang diperoleh dari berbagai sumber informasi, bukti
bukti dapat diverifikasi dan data yang hilang dapat dihindari. Subjek penelitian ini adalah Toko
Baju XYZ, sementara itu objek penelitiannya adalah sistem informasi akuntansi pada usaha kecil,
dalam hal ini yang menjadi studi kasus adalah Toko Baju XYZ. Data yang diperlukan pada
13. pengembangan sistem informasi akuntansi ini dikumpulkan melalui beberapa metode yaitu:
observasi langsung, dan wawancara. Penelitian ini menggunakan teknik analisis data kualitatif
dengan menganalisis dan mengembangkan sistem informasi akuntansi yang tepat diterapkan bagi
usaha kecil yang merupakan objek penelitian. Analisis data tersebut akan menghasilkan sebuah
deskripsi tentang sistem informasi akuntansi usaha kecil yang telah dikembangkan tersebut
Hasil Dan Pembahasan
I. Sistem Informasi Akuntansi yang Dimiliki Usaha Kecil Untuk Menghasilkan Laporan
Keuangan
Toko Baju XYZ adalah sejenis toko yang berskala kecil, yang berdiri sejak 10 Mei 2000 di ITC
Cipulir, Jakarta Selatan, dibantu oleh 3 orang karyawan. Ruang lingkup aktivitas usaha mencakup
penjualan baju wanita. Tata cara pengelolaan masih dilakukan oleh pemilik sendiri yaitu dalam
hal penjualan, pembelian, personalia dan laporan keuangan. Adapun pembagian tugas dan
wewenang masing-masing karyawan adalah sebagai berikut: bagian penjualan, dan bagian kasir.
Berdasarkan hasil pengamatan dan wawancara yang dilakukan, dapat diketahui bahwa sistem
informasi akuntansi yang dilakukan oleh Toko Baju XYZ masih sangat sederhana dan dilakukan
dengan cara manual, sehingga informasi yang diperoleh dari catatan yang dibuat belum dapat
sepenuhnya mendukung atau bermanfaat untuk pengambilan keputusan yang lebih menyeluruh
dari kegiatan operasional perusahaan. Pencatatan yang dilakukan pada terdiri dari:
1. Pencatatan barang yang dijual
Pada saat pelanggan datang dan memilih barang yang ingin dibeli. Pelayan atau bagian penjualan
mencatat atau membuat nota, yang dibuat rangkap 2 oleh bagian penjualan, berisi informasi nama
barang, jumlah barang dan total penjualan. Selanjutnya nota dan barang diberikan kepada bagian
kasir.
2. Pencatatan penerimaan kas
Pada saat pelanggan melakukan pembayaran, penerimaan kas akan dilakukan oleh bagian kasir.
Bagian kasir menerima nota penjualan dan barang dari bagian penjualan, selanjutnya
mengoperasionalkan mesin cash register berdasarkan transaksi penerimaan kas yang dilakukan.
Cash register mencetak 2 lembar bukti penerimaan kas. Nota lembar pertama dan bukti penerimaan
kas diserahkan kepada pelanggan, sedangkan nota lembar kedua dan bukti penerimaan diarsipkan
oleh bagian kasir.
3. Pencatatan pembelian
Transaksi pembelian dicatat hanya dengan mengumpulkan nota atau bukti-bukti pengeluaran kas
yang terjadi.
4. Pencatatan persediaan
Persediaan yang dicatat pada Toko adalah stock barang dagangan pada saat terjadinya pembelian
barang. Informasi yang dapat diperoleh dari buku persediaan barang tersebut terdiri dari nama
14. barang, tanggal awal persediaan, tambahan persediaan, persediaan terjual dan sisa persediaan
setiap hari dan jumlah yang dimutasikan tiap akhir minggu.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan, dapat diketahui bahwa catatan yang dilakukan
sangat sederhana dan sangat sedikit, hanya memberikan informasi seperti ringkasan penjualan
per hari, jumlah persediaan barang dagangan. Jadi, dengan catatan yang ada informasi yang
diperoleh pemilik hanyalah berkaitan dengan berapa jumlah penjualan yang diperoleh dalam satu
hari dan kontunyuitas persediaannya saja. Informasi tersebut sudah dianggap cukup karena pemilik
mengetahui berapa banyak omset penjualannya tiap hari.
II. Sistem informasi akuntansi untuk menghasilkan laporan keuangan pada usaha kecil.
Jika dicermati apa yang diperoleh pada hasil penelitian, dapat dikatakan bahwa sistem
informasi yang dilakukan usaha kecil tersebut sangat jauh dari apa yang sebenarnya dapat
dihasilkan oleh akuntansi. Walaupun pada usaha kecil, namun akuntansi dapat diterapkan untuk
menghasilkan informasi yang lebih akurat dan lebih banyak bagi pemilik yang sekaligus sebagai
manajer usaha kecil tersebut. Pada usaha kecil, seperti yang dikemukakan oleh Golrida (2008),
memang sangat memerlukan informasi tentang kinerja usaha dan informasi tentang posisi
keuangannya. Penyajian laporan keuangan yang kontinyu pada usaha kecil harus memperhatikan
prinsip konsistensi sehingga laporan dari periode sebelumnya dapat dibandingkan
(komparabilitas) dengan periode berikutnya. Prinsip daya banding (komparabilitas) dapat
memberikan informasi perkembangan usaha yang dilakukan selama ini. Apakah usaha tersebut
menguntungkan ataukah hanya asal berjalan saja, tanpa memperoleh keuntungan, atau bahkan
merugi.
Prinsip lain yang harus dipegang dengan baik, tanpa toleransi adalah prinsip kesatuan
usaha, yang mengatakan bahwa sebuah perusahaan dipandang sebagai suatu kesatuan tersendiri,
harus berdiri sendiri, dapat mewakili dirinya sendiri, tidak digabung dengan pemiliknya. Jadi
kepentingan pemilik usaha dan usahanya harus dipisahkan, seperti dalam hal keuangannya,
keuangan perusahaan terpisah dengan keuangan pemiliknya. Pada usaha kecil, prinsip kesatuan
usaha sangat sulit dijalankan, karena cakupan yang kecil dengan nilai uang yang relatif sedikit.
Selain beberapa hal diatas yang relatif tidak ditemukan pada usaha kecil, teknis mengerjakan
akuntansi juga dianggap sulit diterapkan karena rumit bagi pemilik ataupun manajer perusahaan,
tidak sebanding dengan modal yang berputar pada usaha kecil tersebut yang relatif sedikit.
Pada Toko Baju XYZ menerapkan sistem penjualan tunai secara manual. Penjualan tunai
umumnya kasir dilengkapi dengan mesin cash register. Sistem penjualan tunai adalah pelanggan
akan segera membayar ke kasir sebelum mengambil barang yang dibelinya. Prosedur penjualan
tunai pada Toko Baju XYZ diawali dari pembuatan nota penjualan oleh bagian penjualan rangkap
dua dengan tulis tangan. Pada nota penjualan terdapat informasi mengenai identitas perusahaan,
nomor urut nota yang tercetak, tanggal, nama pegawai, nama barang, jumlah satuan, harga satuan,
jumlah dan total tagihan. Distribusi nota penjualan yaitu nota diberikan kepada kasir oleh bagian
penjualan beserta barang yang dijual. Kasir menerima dan meneliti kembali barang yang dijual
dengan nota yang ditulis oleh bagian penjualan. Jika sudah sesuai, selanjutnya kasir
mengoperasikan cash register setelah menerima uang dari pelanggan dan membandingkan uang
15. yang diterima dengan angka yang ada pada nota penjualan. Angka pada nota penjualan diketik
pada cash register kemudian secara otomatis mesin itu mengeluarkan pita cash register sebagai
bukti pembayaran sebanyak angka total tagihan. Bukti pembayaran berupa cash register ada dua
rangkap. Lembar pertama dilampiri nota penjualan dari pelanggan diserahkan kepada pelanggan
sebagai bukti penerimaan pembayaran oleh kasir, sedangkan lembar kedua beserta nota diarsipkan
oleh kasir untuk mengecek jumlah uang yang diperoleh dari pembayaran pelanggan. Adapun
informasi yang ada pada pita cash register antara lain Nama Toko, nomor urut tercetak, tanggal,
jam, nama barang, harga satuan, jumlah, total, cash, change. Petugas yang melakukan penjualan
sebaiknya dipisahkan dengan petugas yang mengelola kas atau kasir. Hal ini dilakukan untuk
pengendalian interen perusahaan, sehingga tidak mudah menggelapkan uang hasil penjualan untuk
kepentingan pribadi. Selain itu, pemberian bukti pembayaran kepada pelanggan dapat memberikan
dampak psikologis kepada kasir yaitu seolah olah diawasi oleh pelanggan.
Setiap akhir hari, slip-slip penjualan yang ditumpuk selama satu hari, kemudian diproses
dengan mencatat hasil akumulasi penjualan tersebut pada catatan penjualan. Uang yang terkumpul
pada cash register dicocokkan dengan catatan penerimaan uang pada pita cash register. Tahap
berikutnya adalah membuat slip setoran bank berdasarkan jumlah uang dan catatan penerimaan
tersebut, dan membuat voucher jurnal yang mendebet akun kas dan mengkredit akun penjualan.
Toko Baju XYZ menjalankan catatan pengeluarannya hanya dengan mengumpulkan nota-
nota dari pembelian barang yang dilakukan. Persediaan yang diperoleh dari pembelian tersebut
selanjutnya dijual. Pencatatan transaksi pembelian dapat dilakukan dengan mengakumulasi jumlah
pembelian tersebut selama satu periode (per hari) dan mencatatnya pada catatan persediaan,
selanjutnya dapat dicatat dengan mendebet persediaan dan mengkredit kas. Catatan persediaan
digunakan untuk mencatat persediaan yang dijual dengan metode Last In First Out (LIFO). Catatan
persediaan itu berdasarkan nama barang. Pada akhir bulan (periode) akan diperoleh nilai
persediaan yang terjual dan nilai persediaan akhir periode.
Perhitungan laba kotor selama satu periode diperoleh dengan mempertemukan (maching)
antara penjualan dengan harga pokok penjualan. Informasi laba kotor ini sangat bermanfaat bagi
manajer ataupun pemilik untuk mengetahui kinerja dan perkembangan usahanya. Selanjutnya,
manajer dapat mengambil sebuah keputusan ataupun mencari penyelesaian masalah yang mungkin
terdapat pada usaha yang dijalankannya.
Kesimpulan
Berdasarkan uraian tentang sistem informasi akuntansi pada usaha kecil di atas dapat
ditarik kesimpulan bahwa : saat ini sistem informasi akuntansi yang dimiliki usaha kecil,
khususnya pada Toko Baju XYZ masih sangat sederhana dan tidak sistematis, dalam artian belum
memadai, sehingga tidak dapat memberikan informasi bagi manajer untuk mengambil keputusan.
Manajer tidak dapat melihat dengan baik perkembangan dan kinerja usahanya dengan baik dari
informasi ataupun catatan yang dimiliki saat ini.
Sistem informasi akuntansi pada usaha kecil, dalam hal ini usaha Toko Baju XYZ, perlu ditata
lebih baik, sehingga dapat memberikan informasi tentang penjualan, peneriamaan kas,
pengeluaran kas, persediaan, harga pokok penjualan dan laba kotor untuk setiap periode. Tahap
16. berikutnya, jika sistem manual tersebut sudah dirancang dengan output berupa informasi yang
cukup memadai, maka sistem tersebut dapat dibuat dalam bentuk sistem informasi yang berbasis
komputer. Pada sistem informasi akuntansi yang berbasis komputer, karyawan hanya melakukan
input, selanjutnya program akan memproses data yang dinput, selanjutnya secara otomatis
diperoleh output yang dapat digunakan untuk dasar pengambilan keputusan manajer.
Daftar Pustaka
Soma28, 2010. https://soma28.wordpress.com/2010/12/16/sistem-informasi-akuntansi-dalam-
usaha-kecil/ (15 april 2018, jam 22:00)
Benjamin, W.P., (1990). Laporan Keuangan (Ikhtisar Akuntansi) Perusahaan Kecil, Dalam,
Dalam Prosiding, Seminar Akuntan Nasional, Surabaya.
Raharjo, M. D., & Ali, F. (1993). Faktor-faktor keuangan yang mempengaruhi usaha kecil dan
menengah di Indonesia, Dalam K. James & N. Akrasanee, Aspek-aspek finansial usaha kecil dan
menengah; Studi kasus Asean, (pp. 16-50). Jakarta: LP3ES.
Suhairi, (2004), Personality, Accounting Knowledge, Accounting Information Usage And
Performance: A Research On Entrepreneurship Of Indonesia Medium Industries, Disertasi, USM,
Malaysia.
Muntoro, R. K. 1990, Praktek Akuntansi Keuangan, Dalam Prosiding, Seminar Akuntan Nasional,
Surabaya.
Lucy Sri Musmini, 2013. https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/JJAKUN/article/view/1064/928
(14 april 2018, jam 22:00)
Hadinoto, S. dan Retnadi, D. 2006. Micro Credit Challenge. PT Elex Media Komputindo. Jakarta.
Romney Marshall B. and Paul John Steinbart , Sistem Informasi Akuntansi, Prentice Hall
Sri Mulyani, 2014. http://repository.ut.ac.id/3875/1/EKSI4312-M1.pdf (15 april 2018, jam 23:00)
Kieso, Donald E., et al. (2010). Accounting Principles. 10th Edition. Wiley
Ikatan Akuntan Indonesia. 2015. Sistem Informasi dan Pengendalian Internal
Wilkinson, Joseph W. Cerullo, et al. (2000). Accounting Information Systems: Essential Concepts
and Application. John & Sons. Inc. Pender
https://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_informasi_akuntansi (16 April 2018, jam 08:00)
https://id.wikipedia.org/wiki/Usaha_Kecil_dan_Menengah (16 April 2018, jam 09:00)
Ach zaini, 2015. http://ach-zaini.blogspot.co.id/2015/03/makalah-usaha-kecil-dan-menengah.html
(16 April 2018, jam 10:00)