SlideShare a Scribd company logo
SISTEM INFORMASI AKUNTANSI DALAM MENUNJANG PENGELOLAAN USAHA
KECIL (Studi Kasus Pada Toko Baju XYZ di ITC Cipulir)
Oleh:
Riri Pratiwi
Jurusan Akuntansi Program Magister
Universitas Mercu Buana
ABSTRAK
Penelitian tentang bagaimana mengembangkan sistem informasi akuntansi pada usaha
kecil ini sangat perlu dilakukan untuk memperoleh informasi yang akurat mengenai kondisi riil
usaha kecil pada saat tertentu. Penelitian ini ingin menjawab permasalahan tentang bagaimanakah
sistem informasi akuntansi dalam menunjang pengelolaan usaha kecil tersebut. Pendekatan
penelitian ini memakai perspektif ruang lingkup (luas dan kedalaman) topik yaitu berupa
penelitian studi kasus. Subjek penelitian ini adalah Toko Baju XYZ dan objek penelitiannya adalah
sistem informasi akuntansi pada usaha kecil, dalam hal ini yang menjadi studi kasus adalah Toko
Baju XYZ. Data dikumpulkan menggunakan metode observasi langsung, dan wawancara.
Penelitian ini menggunakan teknik analisis data kualitatif yang akan menghasilkan sebuah
deskripsi tentang sistem informasi akuntansi usaha kecil yang telah dikembangkan tersebut.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan dapat ditarik kesimpulan bahwa: saat ini sistem informasi
akuntansi yang dimiliki usaha kecil masih sangat sederhana dan belum sistematis. Manajer tidak
dapat mengetahui perkembangan dan kinerja usahanya dengan baik dari informasi ataupun catatan
yang dimiliki saat ini. Sistem informasi akuntansi usaha kecil perlu ditata lebih baik, sehingga
dapat memberikan informasi tentang penjualan, penerimaan kas, pengeluaran kas, persediaan, dan
laba kotor untuk setiap periode. Tahap berikutnya, jika sistem manual tersebut sudah dirancang
dengan output berupa informasi yang cukup memadai, maka sistem tersebut dapat dibuat dalam
bentuk sistem informasi yang berbasis komputer. Sistem informasi komputer, karyawan hanya
melakukan input, selanjutnya program akan memproses data yang dinput, selanjutnya secara
otomatis diperoleh output yang dapat digunakan untuk dasar pengambilan keputusan manajer.
Kata kunci : Sistem Informasi, Usaha Kecil, Toko Baju
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Usaha kecil, dan menengah (UKM) telah terbukti memberikan kontribusi yang signifikan
pada perekonomian nasional, baik saat normal ataupun saat krisis ekonomi. Menurut Profesor CK
Prahalad (dalam Hadinoto,2006), kegiatan bisnis produktif yang dilakukan dalam skala kecil, yang
dinamakan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM), sangat berperan dalam perekonomian.
Sektor tersebut, jelas menyerap tenaga kerja dalam jumlah besar, sehingga menjadi komponen
utama penciptaaan lapangan kerja baru untuk mengurangi pengangguran, selanjutnya dapat
berdampak pada turunnya tingkat kemiskinan. Peran UMKM sangat penting untuk memperkuat
kelompok masyarakat kelas menengah yang tangguh, kuat, rasional, tidak mudah dibeli, menuntut
aturan main dan kepastian hukum.
Perkembangan dunia usaha saat ini sangat dipengaruhi oleh kemampuan perusahaan untuk
bersaing di pasar. Seorang manajer harus mempunyai strategi yang baik untuk memanfaatkan
kekuatan dan peluang yang ada, serta menutupi kelemahan dan mengatasi hambatan yang dihadapi
dalam dunia bisnis. Dalam melaksanakan kegiatan bisnisnya, manajemen perusahaan sangat
memerlukan informasi yang disajikan sesuai kebutuhannya. Akuntansi merupakan salah satu cara
untuk menghasilkan informasi keuangan yang dapat digunakan oleh manajemen sebagai dasar
mengambil keputusan strategis.
Dan dalam mengelola usaha kecil manajemen yang baik harus didukung oleh sumber daya
yang terampil dan professional. Salah satu penyebab kenapa usaha kecil sulit berkembang, selain
karena masalah modal dan akses pasar, juga banyak disebabkan karena usaha kecil tidak memiliki
pembukuan yang sistematis, sehingga sering tidak ada pemisahan secara tegas antara uang pribadi
dan uang perusahaan.
Informasi Akuntansi dibutuhkan dalam pengambilan keputusan. Namun praktek akuntansi
keuangan pada Usaha Kecil dan Menengah (UKM) masih rendah dan memiliki banyak kelemahan
(Suhairi, 2004; Raharjo & Ali, 1993; Benjamin, 1990; Muntoro, 1990). Pihak bank dan fiskus
seringkali mengeluhkan ketidakmampuan dan atau kelemahan-kelemahan UKM dalam menyusun
laporan keuangan. Benjamin (1990) berpendapat bahwa kelemahan UKM dalam penyusunan
laporan keuangan itu antara lain disebabkan rendahnya pendidikan dan kurangnya pemahamam
terhadap Standar Akuntansi Keuangan (SAK). Sedangkan Muntoro (1990) berpendapat bahwa
rendahnya penyusunan laporan keuangan disebabkan karena tidak adanya peraturan yang
mewajibkan penyusunan laporan keuangan bagi UKM.
Standar akuntansi keuangan yang dijadikan pedoman dalam penyusunan laporan keuangan
harus diterapkan secara konsisten. Namun karena UKM memiliki berbagai keterbatasan,
kewajiban seperti itu diduga dapat menimbulkan biaya yang lebih besar bagi UKM dibandingkan
dengan manfaat yang dapat dihasilkan dari adanya informasi akuntansi tersebut (cost-
effectiveness). Di samping itu, tersedianya informasi yang lebih akurat melalui informasi
akuntansi yang dihasilkan diduga tidak mempengaruhi keputusan atas masalah yang dihadapi
manajemen (relevance).
Prinsip daya banding dan prinsip konsistensi merupakan persyaratan dalam penyajian
laporan keuangan usaha kecil agar laporan keuangan bermanfaat dalam mendukung
perkembangan perusahaan.
Di Jakarta masih banyak terdapat usaha yang merupakan usaha kecil, salah satunya adalah
penjual pakaian jadi. Toko Baju XYZ adalah suatu usaha penjualan pakaian jadi yang berlokasi di
ITC Cipulir. Pengamatan dan hasil wawancara pendahuluan menunjukkan pengelola usaha
tersebut mengalami kesulitan menyelenggarakan dan melaksanakan proses akuntansi yang baik.
Kondisi selanjutnya, pengelola tidak mempunyai informasi akuntansi yang sangat diperlukan
untuk pengambilan keputusan. Usaha penjualan pakaian jadi dengan skala kecil mempunyai
keunikan tersendiri, dalam hal ini mengenai sistem informasi akuntansinya. Penelitian ini juga
merupakan penelitian lanjutan yang mengkaji tentang sistem informasi akuntansi bagi usaha kecil
yang pernah dilakukan sebelumnya.
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang pembahasan penelitian ini, penulis akan membahas beberapa
permasalahan pokok yakni: Bagaimana sistem informasi akuntansi dalam menunjang pengelolaan
usaha kecil. Permasalahan pokok ini dapat dirinci lagi yang menjadi beberapa pertanyaan
penelitian, yaitu:
1. Bagaimanakah sistem informasi akuntansi yang dimiliki usaha kecil, khususnya pada Toko
Baju XYZ?
2. Sistem informasi akuntansi bagaimana yang memadai untuk menghasilkan laporan
keuangan pada usaha kecil, khususnya pada Toko Baju XYZ?
Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memberi tahukan bahwa sistem informasi akuntansi dapat
menunjang pengelolaan usaha kecil.
TINJAUAN PUSTAKA
Definisi Sistem Informasi
Sistem informasi terdiri dari dua kata yaitu sistem dan informasi, sistem yang berarti
kumpulan dari komponen-komponen yang saling berinteraksi dan memiliki tujuan yang sama,
informasi, merupakan fakta dari data yang sudah diproses yang memiliki kegunaan bagi
penggunanya dalam proses pengambilan keputusan. Secara umum sistem informasi bertujuan
untuk mengumpulkan, memproses kemudian menyebarkan informasi kepada pihak-pihak yang
membutuhkan, misalnya untuk pengambilan keputusan.
Sumber daya manusia selalu menjadi bagian dari sistem informasi, apakah itu sebagai
seseorang yang memasukan data, merekam, memproses atau menerima laporan dari hasil proses
yang berada dalam suatu sistem informasi.
Karakteristik dari informasi yang berguna dan memiliki arti adalah sebegai berikut :
1. Relevan.
Informasi tersebut dapat mengurangi ketidakpastian, meningkatkan kemampuan
pengambilan keputusan atau dapat mengkonfirmasi dan memperbaiki ekspektasi yang
dibuat sebelumnya.
2. Keandalan (Reliable)
Informasi yang ada bebas dari galat (error) atau bias dan secara akurat merepresentasikan
kejadian-kejadian yang ada dalam organisasi maupun aktivitas.
3. Lengkap (Complete)
Informasi yang ada tidak meninggalkan aspek-aspek penting dari suata kejadian atau
aktitas yang diukurnya.
4. Tepat waktu (Timely)
Informasi tersedia pada saat diperlukan oleh pengguna untuk pengambilan keputusan.
5. Dapat dimengerti (Understandable)
Informasi yang disajikan dalam tatanan tampilan yang berguna dan mudah dibaca.
6. Dapat diverifikasi (Veriable)
Informasi yang tersedia dapat dibuktikan kebenarannya, salah satunya adalah apabila
proses untuk mendapatkan suatu informasi di kerjakan oleh dua orang yang berbeda dan
independen akan menghasilkan informasi yang sama.
Kegiatan-kegiatan terkait pertukaran dalam perusahaan dapat dikelompokan menjadi lima proses
bisnis atau siklus transaksi utama yaitu :
1. Siklus pendapatan (revenue cycle)
Siklus dimana barang dan jasa dijual untuk memperoleh kas atau setara kas atau janji untuk
menerima pembayaran berupa kas atau setara kas di masa mendatang .
2. Siklus pengeluaran (expenditure cycle)
Siklus dimana perusahaan membeli persediaan barnag jadi untuk dijual atau membeli
bahna baku untuk diproses di siklus produksi, dengan memberikan kas atau setara kas, atau
janji unutk membayar dengan kas atau setara kas di masa depan.
3. Siklus produksi (production cycle)
Siklus dimana bahan baku diolah menjadi barang jadi.
4. Siklus sumber daya manusia atau siklus penggajian (human resource/payroll cycle)
Siklus dimana perusahaan mengikat kontrak dengan karyawan, melakukan pelatihan,
memberikan imbal jasa atau kompensasi, melakukan evaluasi, melakukan promosi serta
melakukan pemberhentian atau pemutusan hubungan kerja.
5. Siklus pendanaa / keuangan (financing cycle)
Siklus dimana perusahaan menjual saham dari perusahaan kepada investor, meminjam
uang, investor menerima dividen dan pembayaran bunganatas pinjaman.
Sistem informasi selain dapat dikelompokkan menurut siklus-siklus seperti yang telah
disampaikan dapat pula dikelompokkan menurut tujuan khusus yang ingin dilayani oleh jenis
sistem informasi. Ragam sistem informasi tersebut adalah:
1. Sistem Informasi Manajemen
Sistem ini bertujuan untuk melayani kebutuhan informasi bagi manajemen menengah,
sistem ini memiliki kemampuan untuk melaporkan informasi mengenai kinerja
perusahaan. Informasi mengenai kinerja kemudian digunakan untuk mengawasi dan
mengendalikan kegiatan bisnis untuk memprediksi kinerja kemudian digunakan untuk
mengawasi dan mengendalikan kegiatan bisnis untuk memprediksi kinerja perusahaan di
masa mendatang. System informasi manajemen mendapatkan data dari transaction
processing system (TPS), dalam bentuk laporan-laporan baik dalam bentuk angka maupun
grafis.
2. Sistem Informasi Akuntansi
Sistem yang dirancang untuk memungkinkan akuntansi sebagai bahasa bisnis untuk dapat
menjalankan fungsinya. Sistem informasi akuntansi adalah alat agar akuntansi dapat
menjalankan fungsinya dalam identifikasi data, mengumpulkan data, menyimpan ,
mengembangkan serta mengukur informasi ataupun data terkait dengan transaksi ekonomi
yang terjadi dalam perusahaan. Sistem informasi akuntansi dapat juga diartikan sebagai
kesatuan struktur yang menggunakan sumberdaya fisik yang terdiri dari komponen-
komponen yang mentransformasikan data-data ekonomi menjadi data-data akuntansi untuk
dapat digunakan oleh pengguna internal maupun eksternal.
3. Sistem Informasi Eksekutif
Sistem informasi yang secara khusus dirancang dengan tujuan untuk menyediakan
informasi informasi baik yang berasal dari eksternal maupun internal perusahaan untuk
manajemen maupun eksekutif senior.
Definisi Akuntansi
Sementara akuntansi sendiri menurut Komite Terminologi dari American Institute of
Certified Public Accountant didefinisikan sebagai suatu seni pencatatan, pengklasifikasian, dan
pengikhtisaran dalam cara yang signifikan dan satuan mata uang mengenai transaksi-transaksi
yang sebagian besar memiliki sifat keuangan, yang kemudian diinterpretasikan hasilnya. Menurut
Kieso, et al (2010) akuntansi adalah sebuah proses yang terdiri dari tiga aktivitas, yaitu identifikasi,
pencatatan, dan pengomunikasian. Dalam proses identifikasi ini terjadi proses pengumpulan dan
pemilahan bukti-bukti dari aktivitas ekonomi yang relevan.
Siklus akuntansi dimulai dengan menganalisis transaksi keuangan, selanjutnya dicatat
dalam jurnal, diposting ke buku besar, dan dibuat laporan. Laporan yang dihasilkan antara lain:
neraca, laporan laba/rugi, laporan perubahan modal, dan laporan arus kas. Semua laporan tersebut
dapat dimanfaatkan oleh pemakai informasi, dalam hal ini manajer perusahaan untuk mengambil
keputusan bisnis.
Definisi Sistem Informasi Akuntansi (SIA)
Menurut Hall (2004: 2), “SIA adalah suatu subset khusus dari sistem informasi yang
memproses transaksi keuangan”. Sedangkan, menurut Jones and Rama (2006: 4), “SIA adalah
bagian dari sistem informasi manajemen yang menyediakan informasi akuntansi dan keuangan
seperti juga informasi lain yang diperoleh dari proses rutin transaksi akuntansi”. Menurut George
H Bodnar dan William S. (1998: 1), ”SIA adalah kumpulan sumber daya manusia dan
peralatan,yang diatur untuk mengubah data finansial atau data lain menjadi informasi. Informasi
ini dikonfirmasikan kepada beragam pengambilan keputusan. Sistem informasi akuntansi
menyajikan informasi ini baik secara manual maupun secara komputerisasi ”. Menurut Barry E.
Gushing (1994:1), ”SIA adalah suatu seperangkat sumber daya manusia dan modal dalam suatu
organisasi yang bertanggung jawab dalam penyajian informasi keuangan yang diperoleh dari
kegiatan pengambilan dan pengolahan data transaksi”. Sementara menurut Wilkinson (2000),
sistem informasi akuntansi adalah sistem informasi yang mencakup semua fungsi dan aktivitas
akuntansi, yang memperhatikan akibat yang akan ditimbulkan pada sumber daya ekonomi dari
kejadian eksternal maupun operasi di internal organisasi.
Komponen SIA
Menurut Romney and Steinbart (2005: 2),” SIA terdiri dari lima komponen yaitu:
1) People, yang mengoperasikan, dan melakukan berbagai fungsi.
2) Procedures, baik yang manual dan otomatis termasuk pengumpulan, pemprosesan, dan
penyimpanan data mengenai aktivitas organisasi.
3) Data mengenai bisnis proses organisasi.
4) Software yang digunakan untuk memproses data organisasi.
5) Information Technology Infrastructure, termasuk komputer, peripheral devices, dan network
communication devices. “
Komponen-komponen tersebut memungkinkan SIA untuk memenuhi tiga fungsi penting dalam
organisasi yaitu :
1. Mengumpulkan dan menyimpan data mengenai aktivitas yang dilakukan organisasi, resources
yang dipengaruhi oleh events dan agents yang berpartisipasi dalam berbagai aktivitas sehingga
manajemen, karyawan, dan pihak luar yang berkepentingan dapat melihat apa yang terjadi.
2. Mengubah data ke dalam informasi yang berguna dalam pengambilan keputusan yang
memungkinkan manajemen untuk merencanakan, melakukan, dan mengendalikan aktivitas.
3. Menyediakan pengendalian yang cukup untuk mengamankan aktiva organisasi, termasuk
datanya, untuk memastikan bahwa data tersebut tersedia ketika dibutuhkan, dan akurat serta
terpercaya.
Tujuan Penerapan SIA
Tujuan utama SIA menurut Wilkinson (2000: 8) adalah sebagai berikut “To provide
accounting information to a wide variety of users”. Sedangkan tujuan spesifik SIA menurut
Wilkinson (2000: 8) adalah sebagai berikut : (1) To support the dayto-day-operator, (2) To support
decision making by internal decision making. (3)To fulfill obligation relating to steward ship.
Menurut La Midjan Azhar dan Susanto (2001: 30) fungsi utama SIA adalah sebagai berikut
: “Mendorong seoptimal mungkin agar dapat menghasilkan berbagai informasi akuntansi yang
berkualitas yaitu informasi yang tepat waktu, relevan, akurat (dapat dipercaya) dan lengkap yang
secara keseluruhan informasi akuntansi tersebut mengandung arti dan berguna”.
Unsur-unsur SIA
Unsur-unsur SIA menurut Barry E. Chusing yang dialih bahasakan oleh Kosasih (2007: 24) adalah
sebagai berikut: sumber daya manusia, peralatan, formulir, catatan dan prosedur.
1. Sumber daya manusia, sistem informasi akuntansi membutuhkan sumber daya untuk dapat
berfungsi. Sumber daya dapat diklasifikasikan sebagai alat, data, bahan pendukung, sumber daya
manusia dan dana. Manusia merupakan unsur sistem informasi akuntansi yang berperan dalam
pengambilan keputusan dan mengendalikan jalannya sistem informasi.
2. Peralatan, peralatan merupakan unsur sistem informasi akuntansi yang berperan dalam
mempercepat pengolahan data, meningkatkan ketelitian kalkulasi atau perhitungan dan kerapihan
bentuk informasi.
3. Formulir, formulir merupakan unsur pokok yang digunakan untuk mencatat semua trasnsaksi
yang tejadi. Formulir sering disebut dengan istilah dokumen.
4. Catatan, catatan terdiri dari:
a. Jurnal, jurnal merupakan catatan akuntansi yang pertama digunakan untuk mecatat,
mengklasifikasi dan meringkas data keuangan dan data yang lainnya.
b. Buku besar. Buku besar terdiri dari rekening-rekening yang digunakan untuk meringkas data
keuangan yang telah dicatat sebelumnya kedalam jurnal.
5. Prosedur, prosedur merupakan urutan atau langkah-langkah untuk menjalankan suatu
pekerjaan, tugas atau kegiatan. Biasanya melibatkan beberapa orang dalam satu departemen atau
lebih yang dibuat untuk menjamin penanganan secara seragamatas transaksi perusahaan yang
terjadi berulang.
Fungsi penting yang dibentuk SIA pada sebuah organisasi antara lain :
 Mengumpulkan dan menyimpan data tentang aktivitas dan transaksi.
 Memproses data menjadi informasi yang dapat digunakan dalam proses pengambilan
keputusan.
 Melakukan kontrol secara tepat terhadap aset organisasi.
Subsistem SIA memproses berbagai transaksi keuangan dan transaksi nonkeuangan yang secara
langsung memengaruhi pemrosesan transaksi keuangan.
SIA terdiri dari 3 subsistem:
 Sistem pemrosesan transaksi mendukung proses operasi bisnis harian.
 Sistem buku besar/ pelaporan keuangan
 Sistem Penutupan dan pembalikan. Merupakan pembalikan dan penutupan dari laporan
yang dibuat dengan jurnal pembalik dan jurnal penutup menghasilkan laporan keuangan,
seperti laporan laba/rugi, neraca, arus kas, pengembalian pajak,dll.
Manfaat sebuah SIA menambah nilai dengan cara:
 Menyediakan informasi yang akurat dan tepat waktu sehingga dapat melakukan aktivitas
utama pada value chain secara efektif dan efisien.
 Meningkatkan kualitas dan mengurangi biaya produk dan jasa yang dihasilkan
 Meningkatkan efisiensi
 Meningkatkan kemampuan dalam pengambilan keputusan
 Meningkatkan sharing knowledge
 Menambah efisiensi kerja pada bagian keuangan
Definisi Usaha Kecil Menengah (UKM)
Usaha Kecil dan Menengah disingkat UKM adalah sebuah istilah yang mengacu ke jenis
usaha kecil yang memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp 200.000.000 tidak termasuk tanah
dan bangunan tempat usaha. Dan usaha yang berdiri sendiri. Menurut Keputusan Presiden RI no.
99 tahun 1998 pengertian Usaha Kecil adalah: “Kegiatan ekonomi rakyat yang berskala kecil
dengan bidang usaha yang secara mayoritas merupakan kegiatan usaha kecil dan perlu dilindungi
untuk mencegah dari persaingan usaha yang tidak sehat.
Menurut Badan Pusat Statistik (BPS), Pengertian Usaha Kecil Menengah: Berdasarkan
kuantitas tenaga kerja. Usaha kecil merupakan entitas usaha yang memiliki jumlah tenaga kerja 5
s.d 19 orang, sedangkan usaha menengah merupakan entitias usaha yang memiliki tenaga kerja 20
s.d. 99 orang.
Berdasarkan Keputuasan Menteri Keuangan Nomor 316/KMK.016/1994 tanggal 27 Juni
1994. Pengertian Usaha Kecil Menengah: Didefinisikan sebagai perorangan atau badan usaha
yang telah melakukan kegiatan usaha yang mempunyai penjualan atau omset per tahun setinggi-
tingginya Rp 600.000.000 atau asset atau aktiva setinggi-tingginya Rp 600.000.000 (di luar tanah
dan bangunan yang ditempati) terdiri dari :
o Bidang usaha ( Fa, CV, PT, dan koperasi )
o Perorangan ( Pengrajin/industri rumah tangga, petani, peternak, nelayan,perambah hutan,
penambang, pedagang barang dan jasa )
Menurut UU No 20 Tahun 2008, pengertian Usaha Kecil Menengah: Undang undang tersebut
membagi kedalam dua pengertian yakni:
Usaha Kecil adalah entitas yang memiliki kriteria sebagai berikut :
o Kekayaan bersih lebih dari Rp 50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah) sampai dengan
paling banyak Rp 500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah) tidak termasuk tanah dan
bangunan tempat usaha.
o Memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp 300.000.000,00 (tiga ratus juta rupiah)
sampai dengan paling banyak Rp 2.500.000.000,00 (dua milyar lima ratus juta rupiah).
Sementara itu, yang disebut dengan Usaha Menengah adalah entitas usaha yang memiliki kriteria
sebagai berikut :
o Kekayaan bersih lebih dari Rp 500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah) sampai dengan
paling banyak Rp 10.000.000.000,00 (sepuluh milyar rupiah) tidak termasuk tanah dan
bangunan tempat usaha.
o Memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp2.500.000.000,00 (dua milyar lima ratus
juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp 50.000.000.000,00 (lima puluh milyar
rupiah).
Kriteria usaha kecil menurut UU No. 9 tahun 1995 adalah sebagai berikut :
1. Memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp. 200.000.000,- (Dua Ratus Juta Rupiah) tidak
termasuk tanah dan bangunan tempat usaha
2. Memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp. 1.000.000.000,- (Satu Miliar Rupiah)
3. Milik Warga Negara Indonesia
4. Berdiri sendiri, bukan merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan yang tidak
dimiliki, dikuasai, atau berafiliasi baik langsung maupun tidak langsung dengan Usaha
Menengah atau Usaha Besar
5. Berbentuk usaha orang perorangan , badan usaha yang tidak berbadan hukum, atau badan
usaha yang berbadan hukum, termasuk koperasi.
Dalam perspektif perkembangannya, UKM dapat diklasifikasikan menjadi 4 (empat) kelompok
yaitu :
1) Livelihood Activities, merupakan UKM yang digunakan sebagai kesempatan kerja untuk
mencari nafkah, yang lebih umum dikenal sebagai sektor informal. Contohya adalah
pedagang kaki lima
2) Micro Enterprise, merupakan UKM yang memiliki sifat pengrajin tetapi belum memiliki
sifat kewirausahaan
3) Small Dynamic Enterprise, merupakan UKM yang telah memiliki jiwa kewirausahaan dan
mampu menerima pekerjaan subkontrak dan ekspor
4) Fast Moving Enterprise, merupakam UKM yang telah memiliki jiwa kewirausahaan dan
akan melakukan transformasi menjadi Usaha Besar (UB)
Kinerja UKM di Indonesia
UKM di negara berkembang, seperti di Indonesia, sering dikaitkan dengan masalah-masalah
ekonomi dan sosial dalam negeri seperti tingginya tingkat kemiskinan, besarnya jumlah
pengangguran, ketimpangan distribusi pendapatan, proses pembangunan yang tidak merata antara
daerah perkotaan dan perdesaan, serta masalah urbanisasi. Perkembangan UKM diharapkan dapat
memberikan kontribusi positif yang signifikan terhadap upaya-upaya penanggulangan masalah-
masalah tersebut di atas.
UKM di Indonesia dapat bertahan di masa krisis ekonomi disebabkan oleh 4 (empat) hal, yaitu :
1) Sebagian UKM menghasilkan barang-barang konsumsi (consumer goods), khususnya yang
tidak tahan lama,
2) Mayoritas UKM lebih mengandalkan pada non-banking financing dalam aspek pendanaan
usaha,
3) Pada umumnya UKM melakukan spesialisasi produk yang ketat, dalam arti hanya
memproduksi barang atau jasa tertentu saja, dan
4) Terbentuknya UKM baru sebagai akibat dari banyaknya pemutusan hubungan kerja di sektor
formal.
Peranan Usaha Kecil dan Menengah
Peranan UKM menjadi bagian yang diutamakan dalam setiap perencanaan tahapan
pembangunan yang dikelola oleh dua departemen:
1. Departeman Perindustrian dan Perdagangan
2. Deparetemen Koperasi dan UKM
Namun demikian usaha pengembangan yang dilaksanakan belum, terlihat hasil yang
memuaskan, kenyataanya kemajuan UKM masih sangat kecil dibandingkan dengan usaha besar.
Kegiatan UKM meliputi berbagai kegiatan ekonomi, namun sebagian besar berbentuk usaha
kecil yang bergerak disektor pertanian. UKM juga mempunyai peran yang strategis dalam
pembangunan ekonomi nasional, oleh karna itu selain berperan dalam pertumbuhan ekonomi dan
penyerapan tenaga kerja juga juga berperan dalam pendistribusian hasil hasil pembangunan.
Kebijakan yang tepat untuk mendukung UKM seperti: Perizinan, Tekhnologi, Struktur,
Manajeman, Pelatihan, Pembiayaan.
Permasalahan yang Dihadapi UKM
Pada umumnya, permasalahan yang dihadapi oleh Usaha Kecil dan Menengah (UKM), antara lain
meliputi:
 Faktor Internal
a. Kurangnya Permodalan dan Terbatasnya Akses Pembiayaan
Permodalan merupakan faktor utama yang diperlukan untuk mengembangkan suatu unit usaha.
Kurangnya permodalan UKM, oleh karena pada umumnya usaha kecil dan menengah
merupakan usaha perorangan atau perusahaan yang sifatnya tertutup, yang mengandalkan
modal dari si pemilik yang jumlahnya sangat terbatas, sedangkan modal pinjaman dari bank
atau lembaga keuangan lainnya sulit diperoleh karena persyaratan secara administratif dan
teknis yang diminta oleh bank tidak dapat dipenuhi.
b. Kualitas Sumber Daya Manusia (SDM)
Sebagian besar usaha kecil tumbuh secara tradisional dan merupakan usaha keluarga yang
turun temurun. Keterbatasan kualitas SDM usaha kecil baik dari segi pendidikan formal
maupun pengetahuan dan keterampilannya sangat berpengaruh terhadap manajemen
pengelolaan usahanya, sehingga usaha tersebut sulit untuk berkembang dengan optimal.
c. Lemahnya Jaringan Usaha dan Kemampuan Penetrasi Pasar Usaha kecil yang pada umumnya
merupakan unit usaha keluarga, mempunyai jaringan usaha yang sangat terbatas dan
kemampuan penetrasi pasar yang rendah, ditambah lagi produk yang dihasilkan jumlahnya
sangat terbatas dan mempunyai kualitas yang kurang kompetitif. Berbeda dengan usaha besar
yang telah mempunyai jaringan yang sudah solid serta didukung dengan teknologi yang dapat
menjangkau internasional dan promosi yang baik.
d. Mentalitas Pengusaha UKM
Hal penting yang seringkali pula terlupakan dalam setiap pembahasan mengenai UKM, yaitu
semangat entrepreneurship para pengusaha UKM itu sendiri. Semangat yang dimaksud disini,
antara lain kesediaan terus berinovasi, ulet tanpa menyerah, mau berkorban serta semangat
ingin mengambil risiko.
e. Kurangnya Transparansi
Kurangnya transparansi antara generasi awal pembangun UKM tersebut terhadap generasi
selanjutnya. Banyak informasi dan jaringan yang disembunyikan dan tidak diberitahukan
kepada pihak yang selanjutnya menjalankan usaha tersebut sehingga hal ini menimbulkan
kesulitan bagi generasi penerus dalam mengembangkan usahanya.
 Faktor Eksternal :
a) Iklim Usaha Belum Sepenuhnya Kondusif
Kebijaksanaan Pemerintah untuk menumbuhkembangkan UKM, meskipun dari tahun ke
tahun terus disempurnakan, namun dirasakan belum sepenuhnya kondusif. Hal ini terlihat
antara lain masih terjadinya persaingan yang kurang sehat antara pengusaha-pengusaha
kecil dan menengah dengan pengusaha-pengusaha besar. Kendala lain yang dihadapi oleh
UKM adalah mendapatkan perijinan untuk menjalankan usaha mereka. Keluhan yang
seringkali terdengar mengenai banyaknya prosedur yang harus diikuti dengan biaya yang
tidak murah, ditambah lagi dengan jangka waktu yang lama. Hal ini sedikit banyak terkait
dengan kebijakan perekonomian Pemerintah yang dinilai tidak memihak pihak kecil seperti
UKM tetapi lebih mengakomodir kepentingan dari para pengusaha besar.
b) Terbatasnya Sarana dan Prasarana Usaha
Kurangnya informasi yang berhubungan dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan
teknologi, menyebabkan sarana dan prasarana yang mereka miliki juga tidak cepat
berkembang dan kurang mendukung kemajuan usahanya sebagaimana yang diharapkan.
Selain itu, tak jarang UKM kesulitan dalam memperoleh tempat untuk menjalankan
usahanya yang disebabkan karena mahalnya harga sewa atau tempat yang ada kurang
strategis.
c) Pungutan Liar
Praktek pungutan tidak resmi atau lebih dikenal dengan pungutan liar menjadi salah satu
kendala juga bagi UKM karena menambah pengeluaran yang tidak sedikit. Hal ini tidak
hanya terjadi sekali namun dapat berulang kali secara periodik, misalnya setiap minggu
atau setiap bulan.
d) Implikasi Otonomi Daerah
Dengan berlakunya Undang-undang No. 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah
yang kemudian diubah dengan UU No. 32 Tahun 2004, kewenangan daerah mempunyai
otonomi untuk mengatur dan mengurus masyarakat setempat. Perubahan sistem ini akan
mempunyai implikasi terhadap pelaku bisnis kecil dan menengah berupa pungutan-
pungutan baru yang dikenakan pada UKM.
e) Implikasi Perdagangan Bebas
Sebagaimana diketahui bahwa AFTA yang mulai berlaku Tahun 2003 dan APEC Tahun
2020 berimplikasi luas terhadap usaha kecil dan menengah untuk bersaing dalam
perdagangan bebas. Dalam hal ini, mau tidak mau UKM dituntut untuk melakukan proses
produksi dengan produktif dan efisien, serta dapat menghasilkan produk yang sesuai
dengan frekuensi pasar global dengan standar kualitas seperti isu kualitas (ISO 9000), isu
lingkungan (ISO 14.000), dan isu Hak Asasi Manusia (HAM) serta isu ketenagakerjaan.
Isu ini sering digunakan secara tidak fair oleh negara maju sebagai hambatan (Non Tariff
Barrier for Trade). Untuk itu, UKM perlu mempersiapkan diri agar mampu bersaing baik
secara keunggulan komparatif maupun keunggulan kompetitif.
f) Sifat Produk dengan Ketahanan Pendek
Sebagian besar produk industri kecil memiliki ciri atau karakteristik sebagai produk-
produk dan kerajinan-kerajian dengan ketahanan yang pendek. Dengan kata lain, produk-
produk yang dihasilkan UKM Indonesia mudah rusak dan tidak tahan lama.
g) Terbatasnya Akses Pasar
Terbatasnya akses pasar akan menyebabkan produk yang dihasilkan tidak dapat dipasarkan
secara kompetitif baik di pasar nasional maupun internasional.
h) Terbatasnya Akses Informasi
Selain akses pembiayaan, UKM juga menemui kesulitan dalam hal akses terhadap
informasi. Minimnya informasi yang diketahui oleh UKM, sedikit banyak memberikan
pengaruh terhadap kompetisi dari produk ataupun jasa dari unit usaha UKM dengan produk
lain dalam hal kualitas. Efek dari hal ini adalah tidak mampunya produk dan jasa sebagai
hasil dari UKM untuk menembus pasar ekspor. Namun, di sisi lain, terdapat pula produk
atau jasa yang berpotensial untuk bertarung di pasar internasional karena tidak memiliki
jalur ataupun akses terhadap pasar tersebut, pada akhirnya hanya beredar di pasar domestik.
Metode Penelitian
Pendekatan penelitian ini memakai perspektif ruang lingkup (luas dan kedalaman) topik
yaitu berupa penelitian studi kasus. Studi kasus lebih menekankan kepada analisis konteks secara
penuh berdasarkan peristiwa atau kondisi yang sangat sedikit dan melihat hubungannya satu
dengan lainnya. Studi kasus sangat tepat untuk penyelesaian masalah, evaluasi, dan strategi karena
menekankan pada hal-hal yang bersifat rinci, yang diperoleh dari berbagai sumber informasi, bukti
bukti dapat diverifikasi dan data yang hilang dapat dihindari. Subjek penelitian ini adalah Toko
Baju XYZ, sementara itu objek penelitiannya adalah sistem informasi akuntansi pada usaha kecil,
dalam hal ini yang menjadi studi kasus adalah Toko Baju XYZ. Data yang diperlukan pada
pengembangan sistem informasi akuntansi ini dikumpulkan melalui beberapa metode yaitu:
observasi langsung, dan wawancara. Penelitian ini menggunakan teknik analisis data kualitatif
dengan menganalisis dan mengembangkan sistem informasi akuntansi yang tepat diterapkan bagi
usaha kecil yang merupakan objek penelitian. Analisis data tersebut akan menghasilkan sebuah
deskripsi tentang sistem informasi akuntansi usaha kecil yang telah dikembangkan tersebut
Hasil Dan Pembahasan
I. Sistem Informasi Akuntansi yang Dimiliki Usaha Kecil Untuk Menghasilkan Laporan
Keuangan
Toko Baju XYZ adalah sejenis toko yang berskala kecil, yang berdiri sejak 10 Mei 2000 di ITC
Cipulir, Jakarta Selatan, dibantu oleh 3 orang karyawan. Ruang lingkup aktivitas usaha mencakup
penjualan baju wanita. Tata cara pengelolaan masih dilakukan oleh pemilik sendiri yaitu dalam
hal penjualan, pembelian, personalia dan laporan keuangan. Adapun pembagian tugas dan
wewenang masing-masing karyawan adalah sebagai berikut: bagian penjualan, dan bagian kasir.
Berdasarkan hasil pengamatan dan wawancara yang dilakukan, dapat diketahui bahwa sistem
informasi akuntansi yang dilakukan oleh Toko Baju XYZ masih sangat sederhana dan dilakukan
dengan cara manual, sehingga informasi yang diperoleh dari catatan yang dibuat belum dapat
sepenuhnya mendukung atau bermanfaat untuk pengambilan keputusan yang lebih menyeluruh
dari kegiatan operasional perusahaan. Pencatatan yang dilakukan pada terdiri dari:
1. Pencatatan barang yang dijual
Pada saat pelanggan datang dan memilih barang yang ingin dibeli. Pelayan atau bagian penjualan
mencatat atau membuat nota, yang dibuat rangkap 2 oleh bagian penjualan, berisi informasi nama
barang, jumlah barang dan total penjualan. Selanjutnya nota dan barang diberikan kepada bagian
kasir.
2. Pencatatan penerimaan kas
Pada saat pelanggan melakukan pembayaran, penerimaan kas akan dilakukan oleh bagian kasir.
Bagian kasir menerima nota penjualan dan barang dari bagian penjualan, selanjutnya
mengoperasionalkan mesin cash register berdasarkan transaksi penerimaan kas yang dilakukan.
Cash register mencetak 2 lembar bukti penerimaan kas. Nota lembar pertama dan bukti penerimaan
kas diserahkan kepada pelanggan, sedangkan nota lembar kedua dan bukti penerimaan diarsipkan
oleh bagian kasir.
3. Pencatatan pembelian
Transaksi pembelian dicatat hanya dengan mengumpulkan nota atau bukti-bukti pengeluaran kas
yang terjadi.
4. Pencatatan persediaan
Persediaan yang dicatat pada Toko adalah stock barang dagangan pada saat terjadinya pembelian
barang. Informasi yang dapat diperoleh dari buku persediaan barang tersebut terdiri dari nama
barang, tanggal awal persediaan, tambahan persediaan, persediaan terjual dan sisa persediaan
setiap hari dan jumlah yang dimutasikan tiap akhir minggu.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan, dapat diketahui bahwa catatan yang dilakukan
sangat sederhana dan sangat sedikit, hanya memberikan informasi seperti ringkasan penjualan
per hari, jumlah persediaan barang dagangan. Jadi, dengan catatan yang ada informasi yang
diperoleh pemilik hanyalah berkaitan dengan berapa jumlah penjualan yang diperoleh dalam satu
hari dan kontunyuitas persediaannya saja. Informasi tersebut sudah dianggap cukup karena pemilik
mengetahui berapa banyak omset penjualannya tiap hari.
II. Sistem informasi akuntansi untuk menghasilkan laporan keuangan pada usaha kecil.
Jika dicermati apa yang diperoleh pada hasil penelitian, dapat dikatakan bahwa sistem
informasi yang dilakukan usaha kecil tersebut sangat jauh dari apa yang sebenarnya dapat
dihasilkan oleh akuntansi. Walaupun pada usaha kecil, namun akuntansi dapat diterapkan untuk
menghasilkan informasi yang lebih akurat dan lebih banyak bagi pemilik yang sekaligus sebagai
manajer usaha kecil tersebut. Pada usaha kecil, seperti yang dikemukakan oleh Golrida (2008),
memang sangat memerlukan informasi tentang kinerja usaha dan informasi tentang posisi
keuangannya. Penyajian laporan keuangan yang kontinyu pada usaha kecil harus memperhatikan
prinsip konsistensi sehingga laporan dari periode sebelumnya dapat dibandingkan
(komparabilitas) dengan periode berikutnya. Prinsip daya banding (komparabilitas) dapat
memberikan informasi perkembangan usaha yang dilakukan selama ini. Apakah usaha tersebut
menguntungkan ataukah hanya asal berjalan saja, tanpa memperoleh keuntungan, atau bahkan
merugi.
Prinsip lain yang harus dipegang dengan baik, tanpa toleransi adalah prinsip kesatuan
usaha, yang mengatakan bahwa sebuah perusahaan dipandang sebagai suatu kesatuan tersendiri,
harus berdiri sendiri, dapat mewakili dirinya sendiri, tidak digabung dengan pemiliknya. Jadi
kepentingan pemilik usaha dan usahanya harus dipisahkan, seperti dalam hal keuangannya,
keuangan perusahaan terpisah dengan keuangan pemiliknya. Pada usaha kecil, prinsip kesatuan
usaha sangat sulit dijalankan, karena cakupan yang kecil dengan nilai uang yang relatif sedikit.
Selain beberapa hal diatas yang relatif tidak ditemukan pada usaha kecil, teknis mengerjakan
akuntansi juga dianggap sulit diterapkan karena rumit bagi pemilik ataupun manajer perusahaan,
tidak sebanding dengan modal yang berputar pada usaha kecil tersebut yang relatif sedikit.
Pada Toko Baju XYZ menerapkan sistem penjualan tunai secara manual. Penjualan tunai
umumnya kasir dilengkapi dengan mesin cash register. Sistem penjualan tunai adalah pelanggan
akan segera membayar ke kasir sebelum mengambil barang yang dibelinya. Prosedur penjualan
tunai pada Toko Baju XYZ diawali dari pembuatan nota penjualan oleh bagian penjualan rangkap
dua dengan tulis tangan. Pada nota penjualan terdapat informasi mengenai identitas perusahaan,
nomor urut nota yang tercetak, tanggal, nama pegawai, nama barang, jumlah satuan, harga satuan,
jumlah dan total tagihan. Distribusi nota penjualan yaitu nota diberikan kepada kasir oleh bagian
penjualan beserta barang yang dijual. Kasir menerima dan meneliti kembali barang yang dijual
dengan nota yang ditulis oleh bagian penjualan. Jika sudah sesuai, selanjutnya kasir
mengoperasikan cash register setelah menerima uang dari pelanggan dan membandingkan uang
yang diterima dengan angka yang ada pada nota penjualan. Angka pada nota penjualan diketik
pada cash register kemudian secara otomatis mesin itu mengeluarkan pita cash register sebagai
bukti pembayaran sebanyak angka total tagihan. Bukti pembayaran berupa cash register ada dua
rangkap. Lembar pertama dilampiri nota penjualan dari pelanggan diserahkan kepada pelanggan
sebagai bukti penerimaan pembayaran oleh kasir, sedangkan lembar kedua beserta nota diarsipkan
oleh kasir untuk mengecek jumlah uang yang diperoleh dari pembayaran pelanggan. Adapun
informasi yang ada pada pita cash register antara lain Nama Toko, nomor urut tercetak, tanggal,
jam, nama barang, harga satuan, jumlah, total, cash, change. Petugas yang melakukan penjualan
sebaiknya dipisahkan dengan petugas yang mengelola kas atau kasir. Hal ini dilakukan untuk
pengendalian interen perusahaan, sehingga tidak mudah menggelapkan uang hasil penjualan untuk
kepentingan pribadi. Selain itu, pemberian bukti pembayaran kepada pelanggan dapat memberikan
dampak psikologis kepada kasir yaitu seolah olah diawasi oleh pelanggan.
Setiap akhir hari, slip-slip penjualan yang ditumpuk selama satu hari, kemudian diproses
dengan mencatat hasil akumulasi penjualan tersebut pada catatan penjualan. Uang yang terkumpul
pada cash register dicocokkan dengan catatan penerimaan uang pada pita cash register. Tahap
berikutnya adalah membuat slip setoran bank berdasarkan jumlah uang dan catatan penerimaan
tersebut, dan membuat voucher jurnal yang mendebet akun kas dan mengkredit akun penjualan.
Toko Baju XYZ menjalankan catatan pengeluarannya hanya dengan mengumpulkan nota-
nota dari pembelian barang yang dilakukan. Persediaan yang diperoleh dari pembelian tersebut
selanjutnya dijual. Pencatatan transaksi pembelian dapat dilakukan dengan mengakumulasi jumlah
pembelian tersebut selama satu periode (per hari) dan mencatatnya pada catatan persediaan,
selanjutnya dapat dicatat dengan mendebet persediaan dan mengkredit kas. Catatan persediaan
digunakan untuk mencatat persediaan yang dijual dengan metode Last In First Out (LIFO). Catatan
persediaan itu berdasarkan nama barang. Pada akhir bulan (periode) akan diperoleh nilai
persediaan yang terjual dan nilai persediaan akhir periode.
Perhitungan laba kotor selama satu periode diperoleh dengan mempertemukan (maching)
antara penjualan dengan harga pokok penjualan. Informasi laba kotor ini sangat bermanfaat bagi
manajer ataupun pemilik untuk mengetahui kinerja dan perkembangan usahanya. Selanjutnya,
manajer dapat mengambil sebuah keputusan ataupun mencari penyelesaian masalah yang mungkin
terdapat pada usaha yang dijalankannya.
Kesimpulan
Berdasarkan uraian tentang sistem informasi akuntansi pada usaha kecil di atas dapat
ditarik kesimpulan bahwa : saat ini sistem informasi akuntansi yang dimiliki usaha kecil,
khususnya pada Toko Baju XYZ masih sangat sederhana dan tidak sistematis, dalam artian belum
memadai, sehingga tidak dapat memberikan informasi bagi manajer untuk mengambil keputusan.
Manajer tidak dapat melihat dengan baik perkembangan dan kinerja usahanya dengan baik dari
informasi ataupun catatan yang dimiliki saat ini.
Sistem informasi akuntansi pada usaha kecil, dalam hal ini usaha Toko Baju XYZ, perlu ditata
lebih baik, sehingga dapat memberikan informasi tentang penjualan, peneriamaan kas,
pengeluaran kas, persediaan, harga pokok penjualan dan laba kotor untuk setiap periode. Tahap
berikutnya, jika sistem manual tersebut sudah dirancang dengan output berupa informasi yang
cukup memadai, maka sistem tersebut dapat dibuat dalam bentuk sistem informasi yang berbasis
komputer. Pada sistem informasi akuntansi yang berbasis komputer, karyawan hanya melakukan
input, selanjutnya program akan memproses data yang dinput, selanjutnya secara otomatis
diperoleh output yang dapat digunakan untuk dasar pengambilan keputusan manajer.
Daftar Pustaka
Soma28, 2010. https://soma28.wordpress.com/2010/12/16/sistem-informasi-akuntansi-dalam-
usaha-kecil/ (15 april 2018, jam 22:00)
Benjamin, W.P., (1990). Laporan Keuangan (Ikhtisar Akuntansi) Perusahaan Kecil, Dalam,
Dalam Prosiding, Seminar Akuntan Nasional, Surabaya.
Raharjo, M. D., & Ali, F. (1993). Faktor-faktor keuangan yang mempengaruhi usaha kecil dan
menengah di Indonesia, Dalam K. James & N. Akrasanee, Aspek-aspek finansial usaha kecil dan
menengah; Studi kasus Asean, (pp. 16-50). Jakarta: LP3ES.
Suhairi, (2004), Personality, Accounting Knowledge, Accounting Information Usage And
Performance: A Research On Entrepreneurship Of Indonesia Medium Industries, Disertasi, USM,
Malaysia.
Muntoro, R. K. 1990, Praktek Akuntansi Keuangan, Dalam Prosiding, Seminar Akuntan Nasional,
Surabaya.
Lucy Sri Musmini, 2013. https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/JJAKUN/article/view/1064/928
(14 april 2018, jam 22:00)
Hadinoto, S. dan Retnadi, D. 2006. Micro Credit Challenge. PT Elex Media Komputindo. Jakarta.
Romney Marshall B. and Paul John Steinbart , Sistem Informasi Akuntansi, Prentice Hall
Sri Mulyani, 2014. http://repository.ut.ac.id/3875/1/EKSI4312-M1.pdf (15 april 2018, jam 23:00)
Kieso, Donald E., et al. (2010). Accounting Principles. 10th Edition. Wiley
Ikatan Akuntan Indonesia. 2015. Sistem Informasi dan Pengendalian Internal
Wilkinson, Joseph W. Cerullo, et al. (2000). Accounting Information Systems: Essential Concepts
and Application. John & Sons. Inc. Pender
https://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_informasi_akuntansi (16 April 2018, jam 08:00)
https://id.wikipedia.org/wiki/Usaha_Kecil_dan_Menengah (16 April 2018, jam 09:00)
Ach zaini, 2015. http://ach-zaini.blogspot.co.id/2015/03/makalah-usaha-kecil-dan-menengah.html
(16 April 2018, jam 10:00)

More Related Content

What's hot

Implementasi Sistem Pengolah Transaksi Keuangan di Instalasi Farmasi Rawat Ja...
Implementasi Sistem Pengolah Transaksi Keuangan di Instalasi Farmasi Rawat Ja...Implementasi Sistem Pengolah Transaksi Keuangan di Instalasi Farmasi Rawat Ja...
Implementasi Sistem Pengolah Transaksi Keuangan di Instalasi Farmasi Rawat Ja...
AndreasTanjaya_43218120078
 
Implementasi sistem informasi siklus produksi, sistem informasi siklus pengup...
Implementasi sistem informasi siklus produksi, sistem informasi siklus pengup...Implementasi sistem informasi siklus produksi, sistem informasi siklus pengup...
Implementasi sistem informasi siklus produksi, sistem informasi siklus pengup...
rian rian
 
SISTEM INFORMASI AKUNTANSI DALAM AKTIVITAS-AKTIVITAS PERUSAHAAN
SISTEM INFORMASI AKUNTANSI DALAM AKTIVITAS-AKTIVITAS PERUSAHAANSISTEM INFORMASI AKUNTANSI DALAM AKTIVITAS-AKTIVITAS PERUSAHAAN
SISTEM INFORMASI AKUNTANSI DALAM AKTIVITAS-AKTIVITAS PERUSAHAAN
Kartika Dwi Rachmawati
 
SI PI, Yenny Farlina Yoris, Hapzi Ali, Sistem Informasi Dalam Kegiatan Bisnis...
SI PI, Yenny Farlina Yoris, Hapzi Ali, Sistem Informasi Dalam Kegiatan Bisnis...SI PI, Yenny Farlina Yoris, Hapzi Ali, Sistem Informasi Dalam Kegiatan Bisnis...
SI PI, Yenny Farlina Yoris, Hapzi Ali, Sistem Informasi Dalam Kegiatan Bisnis...
Yenny Farlina Yoris
 
Sistem informasi siklus produksi dan penggajian
Sistem informasi siklus produksi dan penggajianSistem informasi siklus produksi dan penggajian
Sistem informasi siklus produksi dan penggajian
Ulmi_Kalsum
 
Muhammad farhan fadhlillah 43218010171 tm5
Muhammad farhan fadhlillah 43218010171 tm5Muhammad farhan fadhlillah 43218010171 tm5
Muhammad farhan fadhlillah 43218010171 tm5
FarhanFadhlillah1
 
Kelompok sia 5 sistem informasi siklus produksi, sistem informasi siklus pen...
Kelompok sia 5  sistem informasi siklus produksi, sistem informasi siklus pen...Kelompok sia 5  sistem informasi siklus produksi, sistem informasi siklus pen...
Kelompok sia 5 sistem informasi siklus produksi, sistem informasi siklus pen...
NuraifanSuntia
 
Laporan sistem informasi akuntansi pada yuki springbed
Laporan sistem informasi akuntansi pada yuki springbedLaporan sistem informasi akuntansi pada yuki springbed
Laporan sistem informasi akuntansi pada yuki springbed
Rohmad Adi Siaman SST Akt., M.Ec.Dev.
 
Tinjauan Menyeluruh Atas Sistem Informasi Akuntansi PPT
Tinjauan Menyeluruh Atas Sistem Informasi Akuntansi PPTTinjauan Menyeluruh Atas Sistem Informasi Akuntansi PPT
Tinjauan Menyeluruh Atas Sistem Informasi Akuntansi PPT
Putri Yulia R
 
Krisnawati 12160283
Krisnawati 12160283Krisnawati 12160283
Krisnawati 12160283
Krisna wati
 
Analisis Implementasi Aplikasi Konsep Basis Data Relasional Pada Sistem Pengg...
Analisis Implementasi Aplikasi Konsep Basis Data Relasional Pada Sistem Pengg...Analisis Implementasi Aplikasi Konsep Basis Data Relasional Pada Sistem Pengg...
Analisis Implementasi Aplikasi Konsep Basis Data Relasional Pada Sistem Pengg...
RaihanAbid1
 
Sistem informasi akuntansi pada perusahaan
Sistem informasi akuntansi pada perusahaanSistem informasi akuntansi pada perusahaan
Sistem informasi akuntansi pada perusahaan
Ulmi_Kalsum
 
Kelompok sia 5 implementasi konsep sistem pengolah transaksi keuangan pada p...
Kelompok sia 5  implementasi konsep sistem pengolah transaksi keuangan pada p...Kelompok sia 5  implementasi konsep sistem pengolah transaksi keuangan pada p...
Kelompok sia 5 implementasi konsep sistem pengolah transaksi keuangan pada p...
NURAIFANSUNTIA1
 
SISTIM INFORMASI AKUNTANSI
SISTIM INFORMASI AKUNTANSISISTIM INFORMASI AKUNTANSI
SISTIM INFORMASI AKUNTANSI
Mandiri Sekuritas
 
SISTEM INFORMASI AKUNTANSI SEMESTER 2, PRODI D3 AKUNTANSI
SISTEM INFORMASI AKUNTANSI SEMESTER 2, PRODI D3 AKUNTANSISISTEM INFORMASI AKUNTANSI SEMESTER 2, PRODI D3 AKUNTANSI
SISTEM INFORMASI AKUNTANSI SEMESTER 2, PRODI D3 AKUNTANSI
Kartika Dwi Rachmawati
 
SI PI, suryadi 55519110024, Hapzi Ali,siklus pendapatan dan sistem informasi ...
SI PI, suryadi 55519110024, Hapzi Ali,siklus pendapatan dan sistem informasi ...SI PI, suryadi 55519110024, Hapzi Ali,siklus pendapatan dan sistem informasi ...
SI PI, suryadi 55519110024, Hapzi Ali,siklus pendapatan dan sistem informasi ...
Suryadi55519110024
 
Kelompok 07 (tugas pertemuan 1)
Kelompok 07 (tugas pertemuan 1)Kelompok 07 (tugas pertemuan 1)
Kelompok 07 (tugas pertemuan 1)
MOCHAMADDICKYRAMADHA
 
Contoh makalah akuntansi manajemen
Contoh makalah akuntansi manajemenContoh makalah akuntansi manajemen
Contoh makalah akuntansi manajemen
Nurul Muchlisahh
 
Sistem informasi akuntansi siklus pendapatan dan siklus pengeluaran
Sistem informasi akuntansi   siklus pendapatan dan siklus pengeluaranSistem informasi akuntansi   siklus pendapatan dan siklus pengeluaran
Sistem informasi akuntansi siklus pendapatan dan siklus pengeluaran
Ulmi_Kalsum
 
Kelompok sia 5 sistem pengolah transaksi keuangan pada pt hamri indonesia
Kelompok sia 5  sistem pengolah transaksi keuangan pada pt hamri indonesiaKelompok sia 5  sistem pengolah transaksi keuangan pada pt hamri indonesia
Kelompok sia 5 sistem pengolah transaksi keuangan pada pt hamri indonesia
NURAIFANSUNTIA1
 

What's hot (20)

Implementasi Sistem Pengolah Transaksi Keuangan di Instalasi Farmasi Rawat Ja...
Implementasi Sistem Pengolah Transaksi Keuangan di Instalasi Farmasi Rawat Ja...Implementasi Sistem Pengolah Transaksi Keuangan di Instalasi Farmasi Rawat Ja...
Implementasi Sistem Pengolah Transaksi Keuangan di Instalasi Farmasi Rawat Ja...
 
Implementasi sistem informasi siklus produksi, sistem informasi siklus pengup...
Implementasi sistem informasi siklus produksi, sistem informasi siklus pengup...Implementasi sistem informasi siklus produksi, sistem informasi siklus pengup...
Implementasi sistem informasi siklus produksi, sistem informasi siklus pengup...
 
SISTEM INFORMASI AKUNTANSI DALAM AKTIVITAS-AKTIVITAS PERUSAHAAN
SISTEM INFORMASI AKUNTANSI DALAM AKTIVITAS-AKTIVITAS PERUSAHAANSISTEM INFORMASI AKUNTANSI DALAM AKTIVITAS-AKTIVITAS PERUSAHAAN
SISTEM INFORMASI AKUNTANSI DALAM AKTIVITAS-AKTIVITAS PERUSAHAAN
 
SI PI, Yenny Farlina Yoris, Hapzi Ali, Sistem Informasi Dalam Kegiatan Bisnis...
SI PI, Yenny Farlina Yoris, Hapzi Ali, Sistem Informasi Dalam Kegiatan Bisnis...SI PI, Yenny Farlina Yoris, Hapzi Ali, Sistem Informasi Dalam Kegiatan Bisnis...
SI PI, Yenny Farlina Yoris, Hapzi Ali, Sistem Informasi Dalam Kegiatan Bisnis...
 
Sistem informasi siklus produksi dan penggajian
Sistem informasi siklus produksi dan penggajianSistem informasi siklus produksi dan penggajian
Sistem informasi siklus produksi dan penggajian
 
Muhammad farhan fadhlillah 43218010171 tm5
Muhammad farhan fadhlillah 43218010171 tm5Muhammad farhan fadhlillah 43218010171 tm5
Muhammad farhan fadhlillah 43218010171 tm5
 
Kelompok sia 5 sistem informasi siklus produksi, sistem informasi siklus pen...
Kelompok sia 5  sistem informasi siklus produksi, sistem informasi siklus pen...Kelompok sia 5  sistem informasi siklus produksi, sistem informasi siklus pen...
Kelompok sia 5 sistem informasi siklus produksi, sistem informasi siklus pen...
 
Laporan sistem informasi akuntansi pada yuki springbed
Laporan sistem informasi akuntansi pada yuki springbedLaporan sistem informasi akuntansi pada yuki springbed
Laporan sistem informasi akuntansi pada yuki springbed
 
Tinjauan Menyeluruh Atas Sistem Informasi Akuntansi PPT
Tinjauan Menyeluruh Atas Sistem Informasi Akuntansi PPTTinjauan Menyeluruh Atas Sistem Informasi Akuntansi PPT
Tinjauan Menyeluruh Atas Sistem Informasi Akuntansi PPT
 
Krisnawati 12160283
Krisnawati 12160283Krisnawati 12160283
Krisnawati 12160283
 
Analisis Implementasi Aplikasi Konsep Basis Data Relasional Pada Sistem Pengg...
Analisis Implementasi Aplikasi Konsep Basis Data Relasional Pada Sistem Pengg...Analisis Implementasi Aplikasi Konsep Basis Data Relasional Pada Sistem Pengg...
Analisis Implementasi Aplikasi Konsep Basis Data Relasional Pada Sistem Pengg...
 
Sistem informasi akuntansi pada perusahaan
Sistem informasi akuntansi pada perusahaanSistem informasi akuntansi pada perusahaan
Sistem informasi akuntansi pada perusahaan
 
Kelompok sia 5 implementasi konsep sistem pengolah transaksi keuangan pada p...
Kelompok sia 5  implementasi konsep sistem pengolah transaksi keuangan pada p...Kelompok sia 5  implementasi konsep sistem pengolah transaksi keuangan pada p...
Kelompok sia 5 implementasi konsep sistem pengolah transaksi keuangan pada p...
 
SISTIM INFORMASI AKUNTANSI
SISTIM INFORMASI AKUNTANSISISTIM INFORMASI AKUNTANSI
SISTIM INFORMASI AKUNTANSI
 
SISTEM INFORMASI AKUNTANSI SEMESTER 2, PRODI D3 AKUNTANSI
SISTEM INFORMASI AKUNTANSI SEMESTER 2, PRODI D3 AKUNTANSISISTEM INFORMASI AKUNTANSI SEMESTER 2, PRODI D3 AKUNTANSI
SISTEM INFORMASI AKUNTANSI SEMESTER 2, PRODI D3 AKUNTANSI
 
SI PI, suryadi 55519110024, Hapzi Ali,siklus pendapatan dan sistem informasi ...
SI PI, suryadi 55519110024, Hapzi Ali,siklus pendapatan dan sistem informasi ...SI PI, suryadi 55519110024, Hapzi Ali,siklus pendapatan dan sistem informasi ...
SI PI, suryadi 55519110024, Hapzi Ali,siklus pendapatan dan sistem informasi ...
 
Kelompok 07 (tugas pertemuan 1)
Kelompok 07 (tugas pertemuan 1)Kelompok 07 (tugas pertemuan 1)
Kelompok 07 (tugas pertemuan 1)
 
Contoh makalah akuntansi manajemen
Contoh makalah akuntansi manajemenContoh makalah akuntansi manajemen
Contoh makalah akuntansi manajemen
 
Sistem informasi akuntansi siklus pendapatan dan siklus pengeluaran
Sistem informasi akuntansi   siklus pendapatan dan siklus pengeluaranSistem informasi akuntansi   siklus pendapatan dan siklus pengeluaran
Sistem informasi akuntansi siklus pendapatan dan siklus pengeluaran
 
Kelompok sia 5 sistem pengolah transaksi keuangan pada pt hamri indonesia
Kelompok sia 5  sistem pengolah transaksi keuangan pada pt hamri indonesiaKelompok sia 5  sistem pengolah transaksi keuangan pada pt hamri indonesia
Kelompok sia 5 sistem pengolah transaksi keuangan pada pt hamri indonesia
 

Similar to SI & PI, riri pratiwi, prof hapzi ali, penerapan sistem akuntansi dalam menunjang pengelolaan usaha kecil, universitas mercu buana, 2018

Tugas 6 sistem informasi siklus produksi, sistem informasi siklus pengupahan ...
Tugas 6 sistem informasi siklus produksi, sistem informasi siklus pengupahan ...Tugas 6 sistem informasi siklus produksi, sistem informasi siklus pengupahan ...
Tugas 6 sistem informasi siklus produksi, sistem informasi siklus pengupahan ...
RizkytaSalsabila
 
Tugas ii sistem informasi manajemen
Tugas ii sistem informasi manajemenTugas ii sistem informasi manajemen
Tugas ii sistem informasi manajemen
Donny_suryo
 
Implementasi Sistem Informasi Akuntansi di Siloam Hospitals Kebon Jeruk
Implementasi Sistem Informasi Akuntansi di Siloam Hospitals Kebon JerukImplementasi Sistem Informasi Akuntansi di Siloam Hospitals Kebon Jeruk
Implementasi Sistem Informasi Akuntansi di Siloam Hospitals Kebon Jeruk
AndreasTanjaya_43218120078
 
Konsep SIA
Konsep SIAKonsep SIA
Analisis Pendidikan Pemilik, Pemahaman Akuntansi, Budaya Perusahaan, ,Modal U...
Analisis Pendidikan Pemilik, Pemahaman Akuntansi, Budaya Perusahaan, ,Modal U...Analisis Pendidikan Pemilik, Pemahaman Akuntansi, Budaya Perusahaan, ,Modal U...
Analisis Pendidikan Pemilik, Pemahaman Akuntansi, Budaya Perusahaan, ,Modal U...
Putri Nurmala
 
Tinjauan Menyeluruh Atas Sistem Informasi Akuntansi
Tinjauan Menyeluruh Atas Sistem Informasi AkuntansiTinjauan Menyeluruh Atas Sistem Informasi Akuntansi
Tinjauan Menyeluruh Atas Sistem Informasi Akuntansi
Putri Yulia R
 
mengelola msdm bisnis kecil dan kewirausahaan
mengelola msdm bisnis kecil dan kewirausahaanmengelola msdm bisnis kecil dan kewirausahaan
mengelola msdm bisnis kecil dan kewirausahaan
Yesica Adicondro
 
Si & Pi, christina aprilyani, hapzi ali, implementasi sistem informasi pada p...
Si & Pi, christina aprilyani, hapzi ali, implementasi sistem informasi pada p...Si & Pi, christina aprilyani, hapzi ali, implementasi sistem informasi pada p...
Si & Pi, christina aprilyani, hapzi ali, implementasi sistem informasi pada p...
Christina Aprilyani
 
Si pi, margaretha, hapzi ali, analisis sistem informasi akuntansi atas peneri...
Si pi, margaretha, hapzi ali, analisis sistem informasi akuntansi atas peneri...Si pi, margaretha, hapzi ali, analisis sistem informasi akuntansi atas peneri...
Si pi, margaretha, hapzi ali, analisis sistem informasi akuntansi atas peneri...
Universitas Mercu Buana
 
Tugas sim, yenni nalam sinaga, yananto mahadi putra, sistem informasi untuk p...
Tugas sim, yenni nalam sinaga, yananto mahadi putra, sistem informasi untuk p...Tugas sim, yenni nalam sinaga, yananto mahadi putra, sistem informasi untuk p...
Tugas sim, yenni nalam sinaga, yananto mahadi putra, sistem informasi untuk p...
ynsinaga
 
Intensive assistance models
Intensive assistance modelsIntensive assistance models
Intensive assistance modelsRiana Mahfuroh
 
Aplikasi Konsep Basis Data pada Sistem Pendapatan dan Pengeluaran
Aplikasi Konsep Basis Data pada Sistem Pendapatan dan PengeluaranAplikasi Konsep Basis Data pada Sistem Pendapatan dan Pengeluaran
Aplikasi Konsep Basis Data pada Sistem Pendapatan dan Pengeluaran
AndreasTanjaya_43218120078
 
Konsep si
Konsep siKonsep si
Konsep si
Ova Putra
 
Laporan sistem informasi akuntansi pada civitas corporation
Laporan sistem informasi akuntansi pada civitas corporationLaporan sistem informasi akuntansi pada civitas corporation
Laporan sistem informasi akuntansi pada civitas corporation
Rohmad Adi Siaman SST Akt., M.Ec.Dev.
 
Tugas 6, celine danaris gracia,yananto mihadi putra, se, m.si, sistem informa...
Tugas 6, celine danaris gracia,yananto mihadi putra, se, m.si, sistem informa...Tugas 6, celine danaris gracia,yananto mihadi putra, se, m.si, sistem informa...
Tugas 6, celine danaris gracia,yananto mihadi putra, se, m.si, sistem informa...
CELINEDANARIS
 
Kelompok sia 5 sistem informasi siklus pendapatan dan sistem informasi siklu...
Kelompok sia 5  sistem informasi siklus pendapatan dan sistem informasi siklu...Kelompok sia 5  sistem informasi siklus pendapatan dan sistem informasi siklu...
Kelompok sia 5 sistem informasi siklus pendapatan dan sistem informasi siklu...
NuraifanSuntia
 
PERSEPSI PARA PELAKU UKM (USAHA KECIL DAN MENENGAH) TERHADAP PENERAPAN...
PERSEPSI  PARA  PELAKU  UKM  (USAHA  KECIL  DAN  MENENGAH) TERHADAP PENERAPAN...PERSEPSI  PARA  PELAKU  UKM  (USAHA  KECIL  DAN  MENENGAH) TERHADAP PENERAPAN...
PERSEPSI PARA PELAKU UKM (USAHA KECIL DAN MENENGAH) TERHADAP PENERAPAN...
Mohamad Khaidir
 
Sim, rizky nurdanti, hapzi ali, implementasi sistem informasi, universitas me...
Sim, rizky nurdanti, hapzi ali, implementasi sistem informasi, universitas me...Sim, rizky nurdanti, hapzi ali, implementasi sistem informasi, universitas me...
Sim, rizky nurdanti, hapzi ali, implementasi sistem informasi, universitas me...
RIZKY nurdanti
 
Sim, rizky nurdanti, hapzi ali, implementasi sistem informasi, universitas me...
Sim, rizky nurdanti, hapzi ali, implementasi sistem informasi, universitas me...Sim, rizky nurdanti, hapzi ali, implementasi sistem informasi, universitas me...
Sim, rizky nurdanti, hapzi ali, implementasi sistem informasi, universitas me...
RIZKY nurdanti
 

Similar to SI & PI, riri pratiwi, prof hapzi ali, penerapan sistem akuntansi dalam menunjang pengelolaan usaha kecil, universitas mercu buana, 2018 (20)

Tugas 6 sistem informasi siklus produksi, sistem informasi siklus pengupahan ...
Tugas 6 sistem informasi siklus produksi, sistem informasi siklus pengupahan ...Tugas 6 sistem informasi siklus produksi, sistem informasi siklus pengupahan ...
Tugas 6 sistem informasi siklus produksi, sistem informasi siklus pengupahan ...
 
Tugas ii sistem informasi manajemen
Tugas ii sistem informasi manajemenTugas ii sistem informasi manajemen
Tugas ii sistem informasi manajemen
 
Implementasi Sistem Informasi Akuntansi di Siloam Hospitals Kebon Jeruk
Implementasi Sistem Informasi Akuntansi di Siloam Hospitals Kebon JerukImplementasi Sistem Informasi Akuntansi di Siloam Hospitals Kebon Jeruk
Implementasi Sistem Informasi Akuntansi di Siloam Hospitals Kebon Jeruk
 
Konsep SIA
Konsep SIAKonsep SIA
Konsep SIA
 
Analisis Pendidikan Pemilik, Pemahaman Akuntansi, Budaya Perusahaan, ,Modal U...
Analisis Pendidikan Pemilik, Pemahaman Akuntansi, Budaya Perusahaan, ,Modal U...Analisis Pendidikan Pemilik, Pemahaman Akuntansi, Budaya Perusahaan, ,Modal U...
Analisis Pendidikan Pemilik, Pemahaman Akuntansi, Budaya Perusahaan, ,Modal U...
 
Tinjauan Menyeluruh Atas Sistem Informasi Akuntansi
Tinjauan Menyeluruh Atas Sistem Informasi AkuntansiTinjauan Menyeluruh Atas Sistem Informasi Akuntansi
Tinjauan Menyeluruh Atas Sistem Informasi Akuntansi
 
mengelola msdm bisnis kecil dan kewirausahaan
mengelola msdm bisnis kecil dan kewirausahaanmengelola msdm bisnis kecil dan kewirausahaan
mengelola msdm bisnis kecil dan kewirausahaan
 
Si & Pi, christina aprilyani, hapzi ali, implementasi sistem informasi pada p...
Si & Pi, christina aprilyani, hapzi ali, implementasi sistem informasi pada p...Si & Pi, christina aprilyani, hapzi ali, implementasi sistem informasi pada p...
Si & Pi, christina aprilyani, hapzi ali, implementasi sistem informasi pada p...
 
Si pi, margaretha, hapzi ali, analisis sistem informasi akuntansi atas peneri...
Si pi, margaretha, hapzi ali, analisis sistem informasi akuntansi atas peneri...Si pi, margaretha, hapzi ali, analisis sistem informasi akuntansi atas peneri...
Si pi, margaretha, hapzi ali, analisis sistem informasi akuntansi atas peneri...
 
Tugas sim, yenni nalam sinaga, yananto mahadi putra, sistem informasi untuk p...
Tugas sim, yenni nalam sinaga, yananto mahadi putra, sistem informasi untuk p...Tugas sim, yenni nalam sinaga, yananto mahadi putra, sistem informasi untuk p...
Tugas sim, yenni nalam sinaga, yananto mahadi putra, sistem informasi untuk p...
 
Intensive assistance models
Intensive assistance modelsIntensive assistance models
Intensive assistance models
 
Aplikasi Konsep Basis Data pada Sistem Pendapatan dan Pengeluaran
Aplikasi Konsep Basis Data pada Sistem Pendapatan dan PengeluaranAplikasi Konsep Basis Data pada Sistem Pendapatan dan Pengeluaran
Aplikasi Konsep Basis Data pada Sistem Pendapatan dan Pengeluaran
 
Konsep si
Konsep siKonsep si
Konsep si
 
Laporan sistem informasi akuntansi pada civitas corporation
Laporan sistem informasi akuntansi pada civitas corporationLaporan sistem informasi akuntansi pada civitas corporation
Laporan sistem informasi akuntansi pada civitas corporation
 
Tugas 6, celine danaris gracia,yananto mihadi putra, se, m.si, sistem informa...
Tugas 6, celine danaris gracia,yananto mihadi putra, se, m.si, sistem informa...Tugas 6, celine danaris gracia,yananto mihadi putra, se, m.si, sistem informa...
Tugas 6, celine danaris gracia,yananto mihadi putra, se, m.si, sistem informa...
 
Kelompok sia 5 sistem informasi siklus pendapatan dan sistem informasi siklu...
Kelompok sia 5  sistem informasi siklus pendapatan dan sistem informasi siklu...Kelompok sia 5  sistem informasi siklus pendapatan dan sistem informasi siklu...
Kelompok sia 5 sistem informasi siklus pendapatan dan sistem informasi siklu...
 
PERSEPSI PARA PELAKU UKM (USAHA KECIL DAN MENENGAH) TERHADAP PENERAPAN...
PERSEPSI  PARA  PELAKU  UKM  (USAHA  KECIL  DAN  MENENGAH) TERHADAP PENERAPAN...PERSEPSI  PARA  PELAKU  UKM  (USAHA  KECIL  DAN  MENENGAH) TERHADAP PENERAPAN...
PERSEPSI PARA PELAKU UKM (USAHA KECIL DAN MENENGAH) TERHADAP PENERAPAN...
 
Sim, rizky nurdanti, hapzi ali, implementasi sistem informasi, universitas me...
Sim, rizky nurdanti, hapzi ali, implementasi sistem informasi, universitas me...Sim, rizky nurdanti, hapzi ali, implementasi sistem informasi, universitas me...
Sim, rizky nurdanti, hapzi ali, implementasi sistem informasi, universitas me...
 
Sim, rizky nurdanti, hapzi ali, implementasi sistem informasi, universitas me...
Sim, rizky nurdanti, hapzi ali, implementasi sistem informasi, universitas me...Sim, rizky nurdanti, hapzi ali, implementasi sistem informasi, universitas me...
Sim, rizky nurdanti, hapzi ali, implementasi sistem informasi, universitas me...
 
Sistem informasi akuntansi penjualan
Sistem informasi akuntansi penjualanSistem informasi akuntansi penjualan
Sistem informasi akuntansi penjualan
 

More from RiriPratiwi2

15. si pi, riri pratiwi, prof hapzi, analisis sistem pengendalian internal pe...
15. si pi, riri pratiwi, prof hapzi, analisis sistem pengendalian internal pe...15. si pi, riri pratiwi, prof hapzi, analisis sistem pengendalian internal pe...
15. si pi, riri pratiwi, prof hapzi, analisis sistem pengendalian internal pe...
RiriPratiwi2
 
14. si pi, riri pratiwi, prof hapzi, internal control over financial reportin...
14. si pi, riri pratiwi, prof hapzi, internal control over financial reportin...14. si pi, riri pratiwi, prof hapzi, internal control over financial reportin...
14. si pi, riri pratiwi, prof hapzi, internal control over financial reportin...
RiriPratiwi2
 
11. si pi, riri pratiwi, prof hapzi, sistem informasi siklus produksi, univer...
11. si pi, riri pratiwi, prof hapzi, sistem informasi siklus produksi, univer...11. si pi, riri pratiwi, prof hapzi, sistem informasi siklus produksi, univer...
11. si pi, riri pratiwi, prof hapzi, sistem informasi siklus produksi, univer...
RiriPratiwi2
 
10. si pi, riri pratiwi, prof hapzi, siklus pengeluaran,pembelian dan pembaya...
10. si pi, riri pratiwi, prof hapzi, siklus pengeluaran,pembelian dan pembaya...10. si pi, riri pratiwi, prof hapzi, siklus pengeluaran,pembelian dan pembaya...
10. si pi, riri pratiwi, prof hapzi, siklus pengeluaran,pembelian dan pembaya...
RiriPratiwi2
 
9. si pi, riri pratiwi, prof hapzi, siklus pendapatan,penjualan dan penerimaa...
9. si pi, riri pratiwi, prof hapzi, siklus pendapatan,penjualan dan penerimaa...9. si pi, riri pratiwi, prof hapzi, siklus pendapatan,penjualan dan penerimaa...
9. si pi, riri pratiwi, prof hapzi, siklus pendapatan,penjualan dan penerimaa...
RiriPratiwi2
 
SI & PI, Riri Pratiwi, Prof. Hapzi Ali, Kerangka Pengendalian : COBIT, COSO d...
SI & PI, Riri Pratiwi, Prof. Hapzi Ali, Kerangka Pengendalian : COBIT, COSO d...SI & PI, Riri Pratiwi, Prof. Hapzi Ali, Kerangka Pengendalian : COBIT, COSO d...
SI & PI, Riri Pratiwi, Prof. Hapzi Ali, Kerangka Pengendalian : COBIT, COSO d...
RiriPratiwi2
 
SI & PI, Riri Pratiwi, Prof. Hapzi Ali, Sistem Informasi dan Tinjauan SIA, Si...
SI & PI, Riri Pratiwi, Prof. Hapzi Ali, Sistem Informasi dan Tinjauan SIA, Si...SI & PI, Riri Pratiwi, Prof. Hapzi Ali, Sistem Informasi dan Tinjauan SIA, Si...
SI & PI, Riri Pratiwi, Prof. Hapzi Ali, Sistem Informasi dan Tinjauan SIA, Si...
RiriPratiwi2
 
SI & PI, Riri Pratiwi, Prof. Hapzi Ali, Pengendalian Internal dan Unsur-unsur...
SI & PI, Riri Pratiwi, Prof. Hapzi Ali, Pengendalian Internal dan Unsur-unsur...SI & PI, Riri Pratiwi, Prof. Hapzi Ali, Pengendalian Internal dan Unsur-unsur...
SI & PI, Riri Pratiwi, Prof. Hapzi Ali, Pengendalian Internal dan Unsur-unsur...
RiriPratiwi2
 

More from RiriPratiwi2 (8)

15. si pi, riri pratiwi, prof hapzi, analisis sistem pengendalian internal pe...
15. si pi, riri pratiwi, prof hapzi, analisis sistem pengendalian internal pe...15. si pi, riri pratiwi, prof hapzi, analisis sistem pengendalian internal pe...
15. si pi, riri pratiwi, prof hapzi, analisis sistem pengendalian internal pe...
 
14. si pi, riri pratiwi, prof hapzi, internal control over financial reportin...
14. si pi, riri pratiwi, prof hapzi, internal control over financial reportin...14. si pi, riri pratiwi, prof hapzi, internal control over financial reportin...
14. si pi, riri pratiwi, prof hapzi, internal control over financial reportin...
 
11. si pi, riri pratiwi, prof hapzi, sistem informasi siklus produksi, univer...
11. si pi, riri pratiwi, prof hapzi, sistem informasi siklus produksi, univer...11. si pi, riri pratiwi, prof hapzi, sistem informasi siklus produksi, univer...
11. si pi, riri pratiwi, prof hapzi, sistem informasi siklus produksi, univer...
 
10. si pi, riri pratiwi, prof hapzi, siklus pengeluaran,pembelian dan pembaya...
10. si pi, riri pratiwi, prof hapzi, siklus pengeluaran,pembelian dan pembaya...10. si pi, riri pratiwi, prof hapzi, siklus pengeluaran,pembelian dan pembaya...
10. si pi, riri pratiwi, prof hapzi, siklus pengeluaran,pembelian dan pembaya...
 
9. si pi, riri pratiwi, prof hapzi, siklus pendapatan,penjualan dan penerimaa...
9. si pi, riri pratiwi, prof hapzi, siklus pendapatan,penjualan dan penerimaa...9. si pi, riri pratiwi, prof hapzi, siklus pendapatan,penjualan dan penerimaa...
9. si pi, riri pratiwi, prof hapzi, siklus pendapatan,penjualan dan penerimaa...
 
SI & PI, Riri Pratiwi, Prof. Hapzi Ali, Kerangka Pengendalian : COBIT, COSO d...
SI & PI, Riri Pratiwi, Prof. Hapzi Ali, Kerangka Pengendalian : COBIT, COSO d...SI & PI, Riri Pratiwi, Prof. Hapzi Ali, Kerangka Pengendalian : COBIT, COSO d...
SI & PI, Riri Pratiwi, Prof. Hapzi Ali, Kerangka Pengendalian : COBIT, COSO d...
 
SI & PI, Riri Pratiwi, Prof. Hapzi Ali, Sistem Informasi dan Tinjauan SIA, Si...
SI & PI, Riri Pratiwi, Prof. Hapzi Ali, Sistem Informasi dan Tinjauan SIA, Si...SI & PI, Riri Pratiwi, Prof. Hapzi Ali, Sistem Informasi dan Tinjauan SIA, Si...
SI & PI, Riri Pratiwi, Prof. Hapzi Ali, Sistem Informasi dan Tinjauan SIA, Si...
 
SI & PI, Riri Pratiwi, Prof. Hapzi Ali, Pengendalian Internal dan Unsur-unsur...
SI & PI, Riri Pratiwi, Prof. Hapzi Ali, Pengendalian Internal dan Unsur-unsur...SI & PI, Riri Pratiwi, Prof. Hapzi Ali, Pengendalian Internal dan Unsur-unsur...
SI & PI, Riri Pratiwi, Prof. Hapzi Ali, Pengendalian Internal dan Unsur-unsur...
 

Recently uploaded

PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakatPPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
jodikurniawan341
 
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
nasrudienaulia
 
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptxObservasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
akram124738
 
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPALANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
Annisa Syahfitri
 
Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdfSeminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
inganahsholihahpangs
 
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdfPanduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
MildayantiMildayanti
 
Kebijakan PPDB Siswa SMA dan SMK DIY 2024
Kebijakan PPDB Siswa SMA dan SMK DIY 2024Kebijakan PPDB Siswa SMA dan SMK DIY 2024
Kebijakan PPDB Siswa SMA dan SMK DIY 2024
DrEngMahmudKoriEffen
 
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIANSINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
NanieIbrahim
 
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptxFORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
NavaldiMalau
 
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdfRANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
junarpudin36
 
Aksi Nyata Merdeka Belajar Lolos Validasi
Aksi Nyata Merdeka Belajar Lolos ValidasiAksi Nyata Merdeka Belajar Lolos Validasi
Aksi Nyata Merdeka Belajar Lolos Validasi
DinaSetiawan2
 
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptxGERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
fildiausmayusuf1
 
2. PEMBELAJARAN YANG MENGUATKAN TRANSISI PAUD-SD Merancang Instrumen Asesmen ...
2. PEMBELAJARAN YANG MENGUATKAN TRANSISI PAUD-SD Merancang Instrumen Asesmen ...2. PEMBELAJARAN YANG MENGUATKAN TRANSISI PAUD-SD Merancang Instrumen Asesmen ...
2. PEMBELAJARAN YANG MENGUATKAN TRANSISI PAUD-SD Merancang Instrumen Asesmen ...
PikeKusumaSantoso
 
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata anginMedia Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
margagurifma2023
 
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
SABDA
 
Modul Ajar Statistika Data Fase F kelas
Modul Ajar Statistika Data Fase F  kelasModul Ajar Statistika Data Fase F  kelas
Modul Ajar Statistika Data Fase F kelas
ananda238570
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdfJuknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
HendraSagita2
 
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptx
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptxPemaparan budaya positif di sekolah.pptx
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptx
maulatamah
 

Recently uploaded (20)

PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakatPPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
 
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
 
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptxObservasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
 
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPALANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
 
Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdfSeminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
 
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdfPanduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
 
Kebijakan PPDB Siswa SMA dan SMK DIY 2024
Kebijakan PPDB Siswa SMA dan SMK DIY 2024Kebijakan PPDB Siswa SMA dan SMK DIY 2024
Kebijakan PPDB Siswa SMA dan SMK DIY 2024
 
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIANSINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
 
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptxFORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
 
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdfRANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
 
Aksi Nyata Merdeka Belajar Lolos Validasi
Aksi Nyata Merdeka Belajar Lolos ValidasiAksi Nyata Merdeka Belajar Lolos Validasi
Aksi Nyata Merdeka Belajar Lolos Validasi
 
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptxGERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
 
2. PEMBELAJARAN YANG MENGUATKAN TRANSISI PAUD-SD Merancang Instrumen Asesmen ...
2. PEMBELAJARAN YANG MENGUATKAN TRANSISI PAUD-SD Merancang Instrumen Asesmen ...2. PEMBELAJARAN YANG MENGUATKAN TRANSISI PAUD-SD Merancang Instrumen Asesmen ...
2. PEMBELAJARAN YANG MENGUATKAN TRANSISI PAUD-SD Merancang Instrumen Asesmen ...
 
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata anginMedia Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
 
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
 
Modul Ajar Statistika Data Fase F kelas
Modul Ajar Statistika Data Fase F  kelasModul Ajar Statistika Data Fase F  kelas
Modul Ajar Statistika Data Fase F kelas
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
 
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdfJuknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
 
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
 
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptx
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptxPemaparan budaya positif di sekolah.pptx
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptx
 

SI & PI, riri pratiwi, prof hapzi ali, penerapan sistem akuntansi dalam menunjang pengelolaan usaha kecil, universitas mercu buana, 2018

  • 1. SISTEM INFORMASI AKUNTANSI DALAM MENUNJANG PENGELOLAAN USAHA KECIL (Studi Kasus Pada Toko Baju XYZ di ITC Cipulir) Oleh: Riri Pratiwi Jurusan Akuntansi Program Magister Universitas Mercu Buana ABSTRAK Penelitian tentang bagaimana mengembangkan sistem informasi akuntansi pada usaha kecil ini sangat perlu dilakukan untuk memperoleh informasi yang akurat mengenai kondisi riil usaha kecil pada saat tertentu. Penelitian ini ingin menjawab permasalahan tentang bagaimanakah sistem informasi akuntansi dalam menunjang pengelolaan usaha kecil tersebut. Pendekatan penelitian ini memakai perspektif ruang lingkup (luas dan kedalaman) topik yaitu berupa penelitian studi kasus. Subjek penelitian ini adalah Toko Baju XYZ dan objek penelitiannya adalah sistem informasi akuntansi pada usaha kecil, dalam hal ini yang menjadi studi kasus adalah Toko Baju XYZ. Data dikumpulkan menggunakan metode observasi langsung, dan wawancara. Penelitian ini menggunakan teknik analisis data kualitatif yang akan menghasilkan sebuah deskripsi tentang sistem informasi akuntansi usaha kecil yang telah dikembangkan tersebut. Berdasarkan penelitian yang dilakukan dapat ditarik kesimpulan bahwa: saat ini sistem informasi akuntansi yang dimiliki usaha kecil masih sangat sederhana dan belum sistematis. Manajer tidak dapat mengetahui perkembangan dan kinerja usahanya dengan baik dari informasi ataupun catatan yang dimiliki saat ini. Sistem informasi akuntansi usaha kecil perlu ditata lebih baik, sehingga dapat memberikan informasi tentang penjualan, penerimaan kas, pengeluaran kas, persediaan, dan laba kotor untuk setiap periode. Tahap berikutnya, jika sistem manual tersebut sudah dirancang dengan output berupa informasi yang cukup memadai, maka sistem tersebut dapat dibuat dalam bentuk sistem informasi yang berbasis komputer. Sistem informasi komputer, karyawan hanya melakukan input, selanjutnya program akan memproses data yang dinput, selanjutnya secara otomatis diperoleh output yang dapat digunakan untuk dasar pengambilan keputusan manajer. Kata kunci : Sistem Informasi, Usaha Kecil, Toko Baju
  • 2. PENDAHULUAN Latar Belakang Usaha kecil, dan menengah (UKM) telah terbukti memberikan kontribusi yang signifikan pada perekonomian nasional, baik saat normal ataupun saat krisis ekonomi. Menurut Profesor CK Prahalad (dalam Hadinoto,2006), kegiatan bisnis produktif yang dilakukan dalam skala kecil, yang dinamakan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM), sangat berperan dalam perekonomian. Sektor tersebut, jelas menyerap tenaga kerja dalam jumlah besar, sehingga menjadi komponen utama penciptaaan lapangan kerja baru untuk mengurangi pengangguran, selanjutnya dapat berdampak pada turunnya tingkat kemiskinan. Peran UMKM sangat penting untuk memperkuat kelompok masyarakat kelas menengah yang tangguh, kuat, rasional, tidak mudah dibeli, menuntut aturan main dan kepastian hukum. Perkembangan dunia usaha saat ini sangat dipengaruhi oleh kemampuan perusahaan untuk bersaing di pasar. Seorang manajer harus mempunyai strategi yang baik untuk memanfaatkan kekuatan dan peluang yang ada, serta menutupi kelemahan dan mengatasi hambatan yang dihadapi dalam dunia bisnis. Dalam melaksanakan kegiatan bisnisnya, manajemen perusahaan sangat memerlukan informasi yang disajikan sesuai kebutuhannya. Akuntansi merupakan salah satu cara untuk menghasilkan informasi keuangan yang dapat digunakan oleh manajemen sebagai dasar mengambil keputusan strategis. Dan dalam mengelola usaha kecil manajemen yang baik harus didukung oleh sumber daya yang terampil dan professional. Salah satu penyebab kenapa usaha kecil sulit berkembang, selain karena masalah modal dan akses pasar, juga banyak disebabkan karena usaha kecil tidak memiliki pembukuan yang sistematis, sehingga sering tidak ada pemisahan secara tegas antara uang pribadi dan uang perusahaan. Informasi Akuntansi dibutuhkan dalam pengambilan keputusan. Namun praktek akuntansi keuangan pada Usaha Kecil dan Menengah (UKM) masih rendah dan memiliki banyak kelemahan (Suhairi, 2004; Raharjo & Ali, 1993; Benjamin, 1990; Muntoro, 1990). Pihak bank dan fiskus seringkali mengeluhkan ketidakmampuan dan atau kelemahan-kelemahan UKM dalam menyusun laporan keuangan. Benjamin (1990) berpendapat bahwa kelemahan UKM dalam penyusunan laporan keuangan itu antara lain disebabkan rendahnya pendidikan dan kurangnya pemahamam terhadap Standar Akuntansi Keuangan (SAK). Sedangkan Muntoro (1990) berpendapat bahwa rendahnya penyusunan laporan keuangan disebabkan karena tidak adanya peraturan yang mewajibkan penyusunan laporan keuangan bagi UKM. Standar akuntansi keuangan yang dijadikan pedoman dalam penyusunan laporan keuangan harus diterapkan secara konsisten. Namun karena UKM memiliki berbagai keterbatasan, kewajiban seperti itu diduga dapat menimbulkan biaya yang lebih besar bagi UKM dibandingkan dengan manfaat yang dapat dihasilkan dari adanya informasi akuntansi tersebut (cost- effectiveness). Di samping itu, tersedianya informasi yang lebih akurat melalui informasi
  • 3. akuntansi yang dihasilkan diduga tidak mempengaruhi keputusan atas masalah yang dihadapi manajemen (relevance). Prinsip daya banding dan prinsip konsistensi merupakan persyaratan dalam penyajian laporan keuangan usaha kecil agar laporan keuangan bermanfaat dalam mendukung perkembangan perusahaan. Di Jakarta masih banyak terdapat usaha yang merupakan usaha kecil, salah satunya adalah penjual pakaian jadi. Toko Baju XYZ adalah suatu usaha penjualan pakaian jadi yang berlokasi di ITC Cipulir. Pengamatan dan hasil wawancara pendahuluan menunjukkan pengelola usaha tersebut mengalami kesulitan menyelenggarakan dan melaksanakan proses akuntansi yang baik. Kondisi selanjutnya, pengelola tidak mempunyai informasi akuntansi yang sangat diperlukan untuk pengambilan keputusan. Usaha penjualan pakaian jadi dengan skala kecil mempunyai keunikan tersendiri, dalam hal ini mengenai sistem informasi akuntansinya. Penelitian ini juga merupakan penelitian lanjutan yang mengkaji tentang sistem informasi akuntansi bagi usaha kecil yang pernah dilakukan sebelumnya. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang pembahasan penelitian ini, penulis akan membahas beberapa permasalahan pokok yakni: Bagaimana sistem informasi akuntansi dalam menunjang pengelolaan usaha kecil. Permasalahan pokok ini dapat dirinci lagi yang menjadi beberapa pertanyaan penelitian, yaitu: 1. Bagaimanakah sistem informasi akuntansi yang dimiliki usaha kecil, khususnya pada Toko Baju XYZ? 2. Sistem informasi akuntansi bagaimana yang memadai untuk menghasilkan laporan keuangan pada usaha kecil, khususnya pada Toko Baju XYZ? Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memberi tahukan bahwa sistem informasi akuntansi dapat menunjang pengelolaan usaha kecil. TINJAUAN PUSTAKA Definisi Sistem Informasi Sistem informasi terdiri dari dua kata yaitu sistem dan informasi, sistem yang berarti kumpulan dari komponen-komponen yang saling berinteraksi dan memiliki tujuan yang sama, informasi, merupakan fakta dari data yang sudah diproses yang memiliki kegunaan bagi penggunanya dalam proses pengambilan keputusan. Secara umum sistem informasi bertujuan untuk mengumpulkan, memproses kemudian menyebarkan informasi kepada pihak-pihak yang membutuhkan, misalnya untuk pengambilan keputusan.
  • 4. Sumber daya manusia selalu menjadi bagian dari sistem informasi, apakah itu sebagai seseorang yang memasukan data, merekam, memproses atau menerima laporan dari hasil proses yang berada dalam suatu sistem informasi. Karakteristik dari informasi yang berguna dan memiliki arti adalah sebegai berikut : 1. Relevan. Informasi tersebut dapat mengurangi ketidakpastian, meningkatkan kemampuan pengambilan keputusan atau dapat mengkonfirmasi dan memperbaiki ekspektasi yang dibuat sebelumnya. 2. Keandalan (Reliable) Informasi yang ada bebas dari galat (error) atau bias dan secara akurat merepresentasikan kejadian-kejadian yang ada dalam organisasi maupun aktivitas. 3. Lengkap (Complete) Informasi yang ada tidak meninggalkan aspek-aspek penting dari suata kejadian atau aktitas yang diukurnya. 4. Tepat waktu (Timely) Informasi tersedia pada saat diperlukan oleh pengguna untuk pengambilan keputusan. 5. Dapat dimengerti (Understandable) Informasi yang disajikan dalam tatanan tampilan yang berguna dan mudah dibaca. 6. Dapat diverifikasi (Veriable) Informasi yang tersedia dapat dibuktikan kebenarannya, salah satunya adalah apabila proses untuk mendapatkan suatu informasi di kerjakan oleh dua orang yang berbeda dan independen akan menghasilkan informasi yang sama. Kegiatan-kegiatan terkait pertukaran dalam perusahaan dapat dikelompokan menjadi lima proses bisnis atau siklus transaksi utama yaitu : 1. Siklus pendapatan (revenue cycle) Siklus dimana barang dan jasa dijual untuk memperoleh kas atau setara kas atau janji untuk menerima pembayaran berupa kas atau setara kas di masa mendatang . 2. Siklus pengeluaran (expenditure cycle) Siklus dimana perusahaan membeli persediaan barnag jadi untuk dijual atau membeli bahna baku untuk diproses di siklus produksi, dengan memberikan kas atau setara kas, atau janji unutk membayar dengan kas atau setara kas di masa depan. 3. Siklus produksi (production cycle) Siklus dimana bahan baku diolah menjadi barang jadi. 4. Siklus sumber daya manusia atau siklus penggajian (human resource/payroll cycle) Siklus dimana perusahaan mengikat kontrak dengan karyawan, melakukan pelatihan, memberikan imbal jasa atau kompensasi, melakukan evaluasi, melakukan promosi serta melakukan pemberhentian atau pemutusan hubungan kerja. 5. Siklus pendanaa / keuangan (financing cycle) Siklus dimana perusahaan menjual saham dari perusahaan kepada investor, meminjam uang, investor menerima dividen dan pembayaran bunganatas pinjaman.
  • 5. Sistem informasi selain dapat dikelompokkan menurut siklus-siklus seperti yang telah disampaikan dapat pula dikelompokkan menurut tujuan khusus yang ingin dilayani oleh jenis sistem informasi. Ragam sistem informasi tersebut adalah: 1. Sistem Informasi Manajemen Sistem ini bertujuan untuk melayani kebutuhan informasi bagi manajemen menengah, sistem ini memiliki kemampuan untuk melaporkan informasi mengenai kinerja perusahaan. Informasi mengenai kinerja kemudian digunakan untuk mengawasi dan mengendalikan kegiatan bisnis untuk memprediksi kinerja kemudian digunakan untuk mengawasi dan mengendalikan kegiatan bisnis untuk memprediksi kinerja perusahaan di masa mendatang. System informasi manajemen mendapatkan data dari transaction processing system (TPS), dalam bentuk laporan-laporan baik dalam bentuk angka maupun grafis. 2. Sistem Informasi Akuntansi Sistem yang dirancang untuk memungkinkan akuntansi sebagai bahasa bisnis untuk dapat menjalankan fungsinya. Sistem informasi akuntansi adalah alat agar akuntansi dapat menjalankan fungsinya dalam identifikasi data, mengumpulkan data, menyimpan , mengembangkan serta mengukur informasi ataupun data terkait dengan transaksi ekonomi yang terjadi dalam perusahaan. Sistem informasi akuntansi dapat juga diartikan sebagai kesatuan struktur yang menggunakan sumberdaya fisik yang terdiri dari komponen- komponen yang mentransformasikan data-data ekonomi menjadi data-data akuntansi untuk dapat digunakan oleh pengguna internal maupun eksternal. 3. Sistem Informasi Eksekutif Sistem informasi yang secara khusus dirancang dengan tujuan untuk menyediakan informasi informasi baik yang berasal dari eksternal maupun internal perusahaan untuk manajemen maupun eksekutif senior. Definisi Akuntansi Sementara akuntansi sendiri menurut Komite Terminologi dari American Institute of Certified Public Accountant didefinisikan sebagai suatu seni pencatatan, pengklasifikasian, dan pengikhtisaran dalam cara yang signifikan dan satuan mata uang mengenai transaksi-transaksi yang sebagian besar memiliki sifat keuangan, yang kemudian diinterpretasikan hasilnya. Menurut Kieso, et al (2010) akuntansi adalah sebuah proses yang terdiri dari tiga aktivitas, yaitu identifikasi, pencatatan, dan pengomunikasian. Dalam proses identifikasi ini terjadi proses pengumpulan dan pemilahan bukti-bukti dari aktivitas ekonomi yang relevan. Siklus akuntansi dimulai dengan menganalisis transaksi keuangan, selanjutnya dicatat dalam jurnal, diposting ke buku besar, dan dibuat laporan. Laporan yang dihasilkan antara lain: neraca, laporan laba/rugi, laporan perubahan modal, dan laporan arus kas. Semua laporan tersebut dapat dimanfaatkan oleh pemakai informasi, dalam hal ini manajer perusahaan untuk mengambil keputusan bisnis.
  • 6. Definisi Sistem Informasi Akuntansi (SIA) Menurut Hall (2004: 2), “SIA adalah suatu subset khusus dari sistem informasi yang memproses transaksi keuangan”. Sedangkan, menurut Jones and Rama (2006: 4), “SIA adalah bagian dari sistem informasi manajemen yang menyediakan informasi akuntansi dan keuangan seperti juga informasi lain yang diperoleh dari proses rutin transaksi akuntansi”. Menurut George H Bodnar dan William S. (1998: 1), ”SIA adalah kumpulan sumber daya manusia dan peralatan,yang diatur untuk mengubah data finansial atau data lain menjadi informasi. Informasi ini dikonfirmasikan kepada beragam pengambilan keputusan. Sistem informasi akuntansi menyajikan informasi ini baik secara manual maupun secara komputerisasi ”. Menurut Barry E. Gushing (1994:1), ”SIA adalah suatu seperangkat sumber daya manusia dan modal dalam suatu organisasi yang bertanggung jawab dalam penyajian informasi keuangan yang diperoleh dari kegiatan pengambilan dan pengolahan data transaksi”. Sementara menurut Wilkinson (2000), sistem informasi akuntansi adalah sistem informasi yang mencakup semua fungsi dan aktivitas akuntansi, yang memperhatikan akibat yang akan ditimbulkan pada sumber daya ekonomi dari kejadian eksternal maupun operasi di internal organisasi. Komponen SIA Menurut Romney and Steinbart (2005: 2),” SIA terdiri dari lima komponen yaitu: 1) People, yang mengoperasikan, dan melakukan berbagai fungsi. 2) Procedures, baik yang manual dan otomatis termasuk pengumpulan, pemprosesan, dan penyimpanan data mengenai aktivitas organisasi. 3) Data mengenai bisnis proses organisasi. 4) Software yang digunakan untuk memproses data organisasi. 5) Information Technology Infrastructure, termasuk komputer, peripheral devices, dan network communication devices. “ Komponen-komponen tersebut memungkinkan SIA untuk memenuhi tiga fungsi penting dalam organisasi yaitu : 1. Mengumpulkan dan menyimpan data mengenai aktivitas yang dilakukan organisasi, resources yang dipengaruhi oleh events dan agents yang berpartisipasi dalam berbagai aktivitas sehingga manajemen, karyawan, dan pihak luar yang berkepentingan dapat melihat apa yang terjadi. 2. Mengubah data ke dalam informasi yang berguna dalam pengambilan keputusan yang memungkinkan manajemen untuk merencanakan, melakukan, dan mengendalikan aktivitas. 3. Menyediakan pengendalian yang cukup untuk mengamankan aktiva organisasi, termasuk datanya, untuk memastikan bahwa data tersebut tersedia ketika dibutuhkan, dan akurat serta terpercaya. Tujuan Penerapan SIA Tujuan utama SIA menurut Wilkinson (2000: 8) adalah sebagai berikut “To provide accounting information to a wide variety of users”. Sedangkan tujuan spesifik SIA menurut
  • 7. Wilkinson (2000: 8) adalah sebagai berikut : (1) To support the dayto-day-operator, (2) To support decision making by internal decision making. (3)To fulfill obligation relating to steward ship. Menurut La Midjan Azhar dan Susanto (2001: 30) fungsi utama SIA adalah sebagai berikut : “Mendorong seoptimal mungkin agar dapat menghasilkan berbagai informasi akuntansi yang berkualitas yaitu informasi yang tepat waktu, relevan, akurat (dapat dipercaya) dan lengkap yang secara keseluruhan informasi akuntansi tersebut mengandung arti dan berguna”. Unsur-unsur SIA Unsur-unsur SIA menurut Barry E. Chusing yang dialih bahasakan oleh Kosasih (2007: 24) adalah sebagai berikut: sumber daya manusia, peralatan, formulir, catatan dan prosedur. 1. Sumber daya manusia, sistem informasi akuntansi membutuhkan sumber daya untuk dapat berfungsi. Sumber daya dapat diklasifikasikan sebagai alat, data, bahan pendukung, sumber daya manusia dan dana. Manusia merupakan unsur sistem informasi akuntansi yang berperan dalam pengambilan keputusan dan mengendalikan jalannya sistem informasi. 2. Peralatan, peralatan merupakan unsur sistem informasi akuntansi yang berperan dalam mempercepat pengolahan data, meningkatkan ketelitian kalkulasi atau perhitungan dan kerapihan bentuk informasi. 3. Formulir, formulir merupakan unsur pokok yang digunakan untuk mencatat semua trasnsaksi yang tejadi. Formulir sering disebut dengan istilah dokumen. 4. Catatan, catatan terdiri dari: a. Jurnal, jurnal merupakan catatan akuntansi yang pertama digunakan untuk mecatat, mengklasifikasi dan meringkas data keuangan dan data yang lainnya. b. Buku besar. Buku besar terdiri dari rekening-rekening yang digunakan untuk meringkas data keuangan yang telah dicatat sebelumnya kedalam jurnal. 5. Prosedur, prosedur merupakan urutan atau langkah-langkah untuk menjalankan suatu pekerjaan, tugas atau kegiatan. Biasanya melibatkan beberapa orang dalam satu departemen atau lebih yang dibuat untuk menjamin penanganan secara seragamatas transaksi perusahaan yang terjadi berulang. Fungsi penting yang dibentuk SIA pada sebuah organisasi antara lain :  Mengumpulkan dan menyimpan data tentang aktivitas dan transaksi.  Memproses data menjadi informasi yang dapat digunakan dalam proses pengambilan keputusan.  Melakukan kontrol secara tepat terhadap aset organisasi. Subsistem SIA memproses berbagai transaksi keuangan dan transaksi nonkeuangan yang secara langsung memengaruhi pemrosesan transaksi keuangan. SIA terdiri dari 3 subsistem:
  • 8.  Sistem pemrosesan transaksi mendukung proses operasi bisnis harian.  Sistem buku besar/ pelaporan keuangan  Sistem Penutupan dan pembalikan. Merupakan pembalikan dan penutupan dari laporan yang dibuat dengan jurnal pembalik dan jurnal penutup menghasilkan laporan keuangan, seperti laporan laba/rugi, neraca, arus kas, pengembalian pajak,dll. Manfaat sebuah SIA menambah nilai dengan cara:  Menyediakan informasi yang akurat dan tepat waktu sehingga dapat melakukan aktivitas utama pada value chain secara efektif dan efisien.  Meningkatkan kualitas dan mengurangi biaya produk dan jasa yang dihasilkan  Meningkatkan efisiensi  Meningkatkan kemampuan dalam pengambilan keputusan  Meningkatkan sharing knowledge  Menambah efisiensi kerja pada bagian keuangan Definisi Usaha Kecil Menengah (UKM) Usaha Kecil dan Menengah disingkat UKM adalah sebuah istilah yang mengacu ke jenis usaha kecil yang memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp 200.000.000 tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha. Dan usaha yang berdiri sendiri. Menurut Keputusan Presiden RI no. 99 tahun 1998 pengertian Usaha Kecil adalah: “Kegiatan ekonomi rakyat yang berskala kecil dengan bidang usaha yang secara mayoritas merupakan kegiatan usaha kecil dan perlu dilindungi untuk mencegah dari persaingan usaha yang tidak sehat. Menurut Badan Pusat Statistik (BPS), Pengertian Usaha Kecil Menengah: Berdasarkan kuantitas tenaga kerja. Usaha kecil merupakan entitas usaha yang memiliki jumlah tenaga kerja 5 s.d 19 orang, sedangkan usaha menengah merupakan entitias usaha yang memiliki tenaga kerja 20 s.d. 99 orang. Berdasarkan Keputuasan Menteri Keuangan Nomor 316/KMK.016/1994 tanggal 27 Juni 1994. Pengertian Usaha Kecil Menengah: Didefinisikan sebagai perorangan atau badan usaha yang telah melakukan kegiatan usaha yang mempunyai penjualan atau omset per tahun setinggi- tingginya Rp 600.000.000 atau asset atau aktiva setinggi-tingginya Rp 600.000.000 (di luar tanah dan bangunan yang ditempati) terdiri dari : o Bidang usaha ( Fa, CV, PT, dan koperasi ) o Perorangan ( Pengrajin/industri rumah tangga, petani, peternak, nelayan,perambah hutan, penambang, pedagang barang dan jasa ) Menurut UU No 20 Tahun 2008, pengertian Usaha Kecil Menengah: Undang undang tersebut membagi kedalam dua pengertian yakni: Usaha Kecil adalah entitas yang memiliki kriteria sebagai berikut :
  • 9. o Kekayaan bersih lebih dari Rp 50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp 500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha. o Memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp 300.000.000,00 (tiga ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp 2.500.000.000,00 (dua milyar lima ratus juta rupiah). Sementara itu, yang disebut dengan Usaha Menengah adalah entitas usaha yang memiliki kriteria sebagai berikut : o Kekayaan bersih lebih dari Rp 500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp 10.000.000.000,00 (sepuluh milyar rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha. o Memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp2.500.000.000,00 (dua milyar lima ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp 50.000.000.000,00 (lima puluh milyar rupiah). Kriteria usaha kecil menurut UU No. 9 tahun 1995 adalah sebagai berikut : 1. Memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp. 200.000.000,- (Dua Ratus Juta Rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha 2. Memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp. 1.000.000.000,- (Satu Miliar Rupiah) 3. Milik Warga Negara Indonesia 4. Berdiri sendiri, bukan merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan yang tidak dimiliki, dikuasai, atau berafiliasi baik langsung maupun tidak langsung dengan Usaha Menengah atau Usaha Besar 5. Berbentuk usaha orang perorangan , badan usaha yang tidak berbadan hukum, atau badan usaha yang berbadan hukum, termasuk koperasi. Dalam perspektif perkembangannya, UKM dapat diklasifikasikan menjadi 4 (empat) kelompok yaitu : 1) Livelihood Activities, merupakan UKM yang digunakan sebagai kesempatan kerja untuk mencari nafkah, yang lebih umum dikenal sebagai sektor informal. Contohya adalah pedagang kaki lima 2) Micro Enterprise, merupakan UKM yang memiliki sifat pengrajin tetapi belum memiliki sifat kewirausahaan 3) Small Dynamic Enterprise, merupakan UKM yang telah memiliki jiwa kewirausahaan dan mampu menerima pekerjaan subkontrak dan ekspor 4) Fast Moving Enterprise, merupakam UKM yang telah memiliki jiwa kewirausahaan dan akan melakukan transformasi menjadi Usaha Besar (UB) Kinerja UKM di Indonesia UKM di negara berkembang, seperti di Indonesia, sering dikaitkan dengan masalah-masalah ekonomi dan sosial dalam negeri seperti tingginya tingkat kemiskinan, besarnya jumlah
  • 10. pengangguran, ketimpangan distribusi pendapatan, proses pembangunan yang tidak merata antara daerah perkotaan dan perdesaan, serta masalah urbanisasi. Perkembangan UKM diharapkan dapat memberikan kontribusi positif yang signifikan terhadap upaya-upaya penanggulangan masalah- masalah tersebut di atas. UKM di Indonesia dapat bertahan di masa krisis ekonomi disebabkan oleh 4 (empat) hal, yaitu : 1) Sebagian UKM menghasilkan barang-barang konsumsi (consumer goods), khususnya yang tidak tahan lama, 2) Mayoritas UKM lebih mengandalkan pada non-banking financing dalam aspek pendanaan usaha, 3) Pada umumnya UKM melakukan spesialisasi produk yang ketat, dalam arti hanya memproduksi barang atau jasa tertentu saja, dan 4) Terbentuknya UKM baru sebagai akibat dari banyaknya pemutusan hubungan kerja di sektor formal. Peranan Usaha Kecil dan Menengah Peranan UKM menjadi bagian yang diutamakan dalam setiap perencanaan tahapan pembangunan yang dikelola oleh dua departemen: 1. Departeman Perindustrian dan Perdagangan 2. Deparetemen Koperasi dan UKM Namun demikian usaha pengembangan yang dilaksanakan belum, terlihat hasil yang memuaskan, kenyataanya kemajuan UKM masih sangat kecil dibandingkan dengan usaha besar. Kegiatan UKM meliputi berbagai kegiatan ekonomi, namun sebagian besar berbentuk usaha kecil yang bergerak disektor pertanian. UKM juga mempunyai peran yang strategis dalam pembangunan ekonomi nasional, oleh karna itu selain berperan dalam pertumbuhan ekonomi dan penyerapan tenaga kerja juga juga berperan dalam pendistribusian hasil hasil pembangunan. Kebijakan yang tepat untuk mendukung UKM seperti: Perizinan, Tekhnologi, Struktur, Manajeman, Pelatihan, Pembiayaan. Permasalahan yang Dihadapi UKM Pada umumnya, permasalahan yang dihadapi oleh Usaha Kecil dan Menengah (UKM), antara lain meliputi:  Faktor Internal a. Kurangnya Permodalan dan Terbatasnya Akses Pembiayaan Permodalan merupakan faktor utama yang diperlukan untuk mengembangkan suatu unit usaha. Kurangnya permodalan UKM, oleh karena pada umumnya usaha kecil dan menengah merupakan usaha perorangan atau perusahaan yang sifatnya tertutup, yang mengandalkan modal dari si pemilik yang jumlahnya sangat terbatas, sedangkan modal pinjaman dari bank atau lembaga keuangan lainnya sulit diperoleh karena persyaratan secara administratif dan teknis yang diminta oleh bank tidak dapat dipenuhi. b. Kualitas Sumber Daya Manusia (SDM)
  • 11. Sebagian besar usaha kecil tumbuh secara tradisional dan merupakan usaha keluarga yang turun temurun. Keterbatasan kualitas SDM usaha kecil baik dari segi pendidikan formal maupun pengetahuan dan keterampilannya sangat berpengaruh terhadap manajemen pengelolaan usahanya, sehingga usaha tersebut sulit untuk berkembang dengan optimal. c. Lemahnya Jaringan Usaha dan Kemampuan Penetrasi Pasar Usaha kecil yang pada umumnya merupakan unit usaha keluarga, mempunyai jaringan usaha yang sangat terbatas dan kemampuan penetrasi pasar yang rendah, ditambah lagi produk yang dihasilkan jumlahnya sangat terbatas dan mempunyai kualitas yang kurang kompetitif. Berbeda dengan usaha besar yang telah mempunyai jaringan yang sudah solid serta didukung dengan teknologi yang dapat menjangkau internasional dan promosi yang baik. d. Mentalitas Pengusaha UKM Hal penting yang seringkali pula terlupakan dalam setiap pembahasan mengenai UKM, yaitu semangat entrepreneurship para pengusaha UKM itu sendiri. Semangat yang dimaksud disini, antara lain kesediaan terus berinovasi, ulet tanpa menyerah, mau berkorban serta semangat ingin mengambil risiko. e. Kurangnya Transparansi Kurangnya transparansi antara generasi awal pembangun UKM tersebut terhadap generasi selanjutnya. Banyak informasi dan jaringan yang disembunyikan dan tidak diberitahukan kepada pihak yang selanjutnya menjalankan usaha tersebut sehingga hal ini menimbulkan kesulitan bagi generasi penerus dalam mengembangkan usahanya.  Faktor Eksternal : a) Iklim Usaha Belum Sepenuhnya Kondusif Kebijaksanaan Pemerintah untuk menumbuhkembangkan UKM, meskipun dari tahun ke tahun terus disempurnakan, namun dirasakan belum sepenuhnya kondusif. Hal ini terlihat antara lain masih terjadinya persaingan yang kurang sehat antara pengusaha-pengusaha kecil dan menengah dengan pengusaha-pengusaha besar. Kendala lain yang dihadapi oleh UKM adalah mendapatkan perijinan untuk menjalankan usaha mereka. Keluhan yang seringkali terdengar mengenai banyaknya prosedur yang harus diikuti dengan biaya yang tidak murah, ditambah lagi dengan jangka waktu yang lama. Hal ini sedikit banyak terkait dengan kebijakan perekonomian Pemerintah yang dinilai tidak memihak pihak kecil seperti UKM tetapi lebih mengakomodir kepentingan dari para pengusaha besar. b) Terbatasnya Sarana dan Prasarana Usaha Kurangnya informasi yang berhubungan dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, menyebabkan sarana dan prasarana yang mereka miliki juga tidak cepat berkembang dan kurang mendukung kemajuan usahanya sebagaimana yang diharapkan. Selain itu, tak jarang UKM kesulitan dalam memperoleh tempat untuk menjalankan usahanya yang disebabkan karena mahalnya harga sewa atau tempat yang ada kurang strategis. c) Pungutan Liar Praktek pungutan tidak resmi atau lebih dikenal dengan pungutan liar menjadi salah satu kendala juga bagi UKM karena menambah pengeluaran yang tidak sedikit. Hal ini tidak hanya terjadi sekali namun dapat berulang kali secara periodik, misalnya setiap minggu atau setiap bulan.
  • 12. d) Implikasi Otonomi Daerah Dengan berlakunya Undang-undang No. 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah yang kemudian diubah dengan UU No. 32 Tahun 2004, kewenangan daerah mempunyai otonomi untuk mengatur dan mengurus masyarakat setempat. Perubahan sistem ini akan mempunyai implikasi terhadap pelaku bisnis kecil dan menengah berupa pungutan- pungutan baru yang dikenakan pada UKM. e) Implikasi Perdagangan Bebas Sebagaimana diketahui bahwa AFTA yang mulai berlaku Tahun 2003 dan APEC Tahun 2020 berimplikasi luas terhadap usaha kecil dan menengah untuk bersaing dalam perdagangan bebas. Dalam hal ini, mau tidak mau UKM dituntut untuk melakukan proses produksi dengan produktif dan efisien, serta dapat menghasilkan produk yang sesuai dengan frekuensi pasar global dengan standar kualitas seperti isu kualitas (ISO 9000), isu lingkungan (ISO 14.000), dan isu Hak Asasi Manusia (HAM) serta isu ketenagakerjaan. Isu ini sering digunakan secara tidak fair oleh negara maju sebagai hambatan (Non Tariff Barrier for Trade). Untuk itu, UKM perlu mempersiapkan diri agar mampu bersaing baik secara keunggulan komparatif maupun keunggulan kompetitif. f) Sifat Produk dengan Ketahanan Pendek Sebagian besar produk industri kecil memiliki ciri atau karakteristik sebagai produk- produk dan kerajinan-kerajian dengan ketahanan yang pendek. Dengan kata lain, produk- produk yang dihasilkan UKM Indonesia mudah rusak dan tidak tahan lama. g) Terbatasnya Akses Pasar Terbatasnya akses pasar akan menyebabkan produk yang dihasilkan tidak dapat dipasarkan secara kompetitif baik di pasar nasional maupun internasional. h) Terbatasnya Akses Informasi Selain akses pembiayaan, UKM juga menemui kesulitan dalam hal akses terhadap informasi. Minimnya informasi yang diketahui oleh UKM, sedikit banyak memberikan pengaruh terhadap kompetisi dari produk ataupun jasa dari unit usaha UKM dengan produk lain dalam hal kualitas. Efek dari hal ini adalah tidak mampunya produk dan jasa sebagai hasil dari UKM untuk menembus pasar ekspor. Namun, di sisi lain, terdapat pula produk atau jasa yang berpotensial untuk bertarung di pasar internasional karena tidak memiliki jalur ataupun akses terhadap pasar tersebut, pada akhirnya hanya beredar di pasar domestik. Metode Penelitian Pendekatan penelitian ini memakai perspektif ruang lingkup (luas dan kedalaman) topik yaitu berupa penelitian studi kasus. Studi kasus lebih menekankan kepada analisis konteks secara penuh berdasarkan peristiwa atau kondisi yang sangat sedikit dan melihat hubungannya satu dengan lainnya. Studi kasus sangat tepat untuk penyelesaian masalah, evaluasi, dan strategi karena menekankan pada hal-hal yang bersifat rinci, yang diperoleh dari berbagai sumber informasi, bukti bukti dapat diverifikasi dan data yang hilang dapat dihindari. Subjek penelitian ini adalah Toko Baju XYZ, sementara itu objek penelitiannya adalah sistem informasi akuntansi pada usaha kecil, dalam hal ini yang menjadi studi kasus adalah Toko Baju XYZ. Data yang diperlukan pada
  • 13. pengembangan sistem informasi akuntansi ini dikumpulkan melalui beberapa metode yaitu: observasi langsung, dan wawancara. Penelitian ini menggunakan teknik analisis data kualitatif dengan menganalisis dan mengembangkan sistem informasi akuntansi yang tepat diterapkan bagi usaha kecil yang merupakan objek penelitian. Analisis data tersebut akan menghasilkan sebuah deskripsi tentang sistem informasi akuntansi usaha kecil yang telah dikembangkan tersebut Hasil Dan Pembahasan I. Sistem Informasi Akuntansi yang Dimiliki Usaha Kecil Untuk Menghasilkan Laporan Keuangan Toko Baju XYZ adalah sejenis toko yang berskala kecil, yang berdiri sejak 10 Mei 2000 di ITC Cipulir, Jakarta Selatan, dibantu oleh 3 orang karyawan. Ruang lingkup aktivitas usaha mencakup penjualan baju wanita. Tata cara pengelolaan masih dilakukan oleh pemilik sendiri yaitu dalam hal penjualan, pembelian, personalia dan laporan keuangan. Adapun pembagian tugas dan wewenang masing-masing karyawan adalah sebagai berikut: bagian penjualan, dan bagian kasir. Berdasarkan hasil pengamatan dan wawancara yang dilakukan, dapat diketahui bahwa sistem informasi akuntansi yang dilakukan oleh Toko Baju XYZ masih sangat sederhana dan dilakukan dengan cara manual, sehingga informasi yang diperoleh dari catatan yang dibuat belum dapat sepenuhnya mendukung atau bermanfaat untuk pengambilan keputusan yang lebih menyeluruh dari kegiatan operasional perusahaan. Pencatatan yang dilakukan pada terdiri dari: 1. Pencatatan barang yang dijual Pada saat pelanggan datang dan memilih barang yang ingin dibeli. Pelayan atau bagian penjualan mencatat atau membuat nota, yang dibuat rangkap 2 oleh bagian penjualan, berisi informasi nama barang, jumlah barang dan total penjualan. Selanjutnya nota dan barang diberikan kepada bagian kasir. 2. Pencatatan penerimaan kas Pada saat pelanggan melakukan pembayaran, penerimaan kas akan dilakukan oleh bagian kasir. Bagian kasir menerima nota penjualan dan barang dari bagian penjualan, selanjutnya mengoperasionalkan mesin cash register berdasarkan transaksi penerimaan kas yang dilakukan. Cash register mencetak 2 lembar bukti penerimaan kas. Nota lembar pertama dan bukti penerimaan kas diserahkan kepada pelanggan, sedangkan nota lembar kedua dan bukti penerimaan diarsipkan oleh bagian kasir. 3. Pencatatan pembelian Transaksi pembelian dicatat hanya dengan mengumpulkan nota atau bukti-bukti pengeluaran kas yang terjadi. 4. Pencatatan persediaan Persediaan yang dicatat pada Toko adalah stock barang dagangan pada saat terjadinya pembelian barang. Informasi yang dapat diperoleh dari buku persediaan barang tersebut terdiri dari nama
  • 14. barang, tanggal awal persediaan, tambahan persediaan, persediaan terjual dan sisa persediaan setiap hari dan jumlah yang dimutasikan tiap akhir minggu. Berdasarkan penelitian yang dilakukan, dapat diketahui bahwa catatan yang dilakukan sangat sederhana dan sangat sedikit, hanya memberikan informasi seperti ringkasan penjualan per hari, jumlah persediaan barang dagangan. Jadi, dengan catatan yang ada informasi yang diperoleh pemilik hanyalah berkaitan dengan berapa jumlah penjualan yang diperoleh dalam satu hari dan kontunyuitas persediaannya saja. Informasi tersebut sudah dianggap cukup karena pemilik mengetahui berapa banyak omset penjualannya tiap hari. II. Sistem informasi akuntansi untuk menghasilkan laporan keuangan pada usaha kecil. Jika dicermati apa yang diperoleh pada hasil penelitian, dapat dikatakan bahwa sistem informasi yang dilakukan usaha kecil tersebut sangat jauh dari apa yang sebenarnya dapat dihasilkan oleh akuntansi. Walaupun pada usaha kecil, namun akuntansi dapat diterapkan untuk menghasilkan informasi yang lebih akurat dan lebih banyak bagi pemilik yang sekaligus sebagai manajer usaha kecil tersebut. Pada usaha kecil, seperti yang dikemukakan oleh Golrida (2008), memang sangat memerlukan informasi tentang kinerja usaha dan informasi tentang posisi keuangannya. Penyajian laporan keuangan yang kontinyu pada usaha kecil harus memperhatikan prinsip konsistensi sehingga laporan dari periode sebelumnya dapat dibandingkan (komparabilitas) dengan periode berikutnya. Prinsip daya banding (komparabilitas) dapat memberikan informasi perkembangan usaha yang dilakukan selama ini. Apakah usaha tersebut menguntungkan ataukah hanya asal berjalan saja, tanpa memperoleh keuntungan, atau bahkan merugi. Prinsip lain yang harus dipegang dengan baik, tanpa toleransi adalah prinsip kesatuan usaha, yang mengatakan bahwa sebuah perusahaan dipandang sebagai suatu kesatuan tersendiri, harus berdiri sendiri, dapat mewakili dirinya sendiri, tidak digabung dengan pemiliknya. Jadi kepentingan pemilik usaha dan usahanya harus dipisahkan, seperti dalam hal keuangannya, keuangan perusahaan terpisah dengan keuangan pemiliknya. Pada usaha kecil, prinsip kesatuan usaha sangat sulit dijalankan, karena cakupan yang kecil dengan nilai uang yang relatif sedikit. Selain beberapa hal diatas yang relatif tidak ditemukan pada usaha kecil, teknis mengerjakan akuntansi juga dianggap sulit diterapkan karena rumit bagi pemilik ataupun manajer perusahaan, tidak sebanding dengan modal yang berputar pada usaha kecil tersebut yang relatif sedikit. Pada Toko Baju XYZ menerapkan sistem penjualan tunai secara manual. Penjualan tunai umumnya kasir dilengkapi dengan mesin cash register. Sistem penjualan tunai adalah pelanggan akan segera membayar ke kasir sebelum mengambil barang yang dibelinya. Prosedur penjualan tunai pada Toko Baju XYZ diawali dari pembuatan nota penjualan oleh bagian penjualan rangkap dua dengan tulis tangan. Pada nota penjualan terdapat informasi mengenai identitas perusahaan, nomor urut nota yang tercetak, tanggal, nama pegawai, nama barang, jumlah satuan, harga satuan, jumlah dan total tagihan. Distribusi nota penjualan yaitu nota diberikan kepada kasir oleh bagian penjualan beserta barang yang dijual. Kasir menerima dan meneliti kembali barang yang dijual dengan nota yang ditulis oleh bagian penjualan. Jika sudah sesuai, selanjutnya kasir mengoperasikan cash register setelah menerima uang dari pelanggan dan membandingkan uang
  • 15. yang diterima dengan angka yang ada pada nota penjualan. Angka pada nota penjualan diketik pada cash register kemudian secara otomatis mesin itu mengeluarkan pita cash register sebagai bukti pembayaran sebanyak angka total tagihan. Bukti pembayaran berupa cash register ada dua rangkap. Lembar pertama dilampiri nota penjualan dari pelanggan diserahkan kepada pelanggan sebagai bukti penerimaan pembayaran oleh kasir, sedangkan lembar kedua beserta nota diarsipkan oleh kasir untuk mengecek jumlah uang yang diperoleh dari pembayaran pelanggan. Adapun informasi yang ada pada pita cash register antara lain Nama Toko, nomor urut tercetak, tanggal, jam, nama barang, harga satuan, jumlah, total, cash, change. Petugas yang melakukan penjualan sebaiknya dipisahkan dengan petugas yang mengelola kas atau kasir. Hal ini dilakukan untuk pengendalian interen perusahaan, sehingga tidak mudah menggelapkan uang hasil penjualan untuk kepentingan pribadi. Selain itu, pemberian bukti pembayaran kepada pelanggan dapat memberikan dampak psikologis kepada kasir yaitu seolah olah diawasi oleh pelanggan. Setiap akhir hari, slip-slip penjualan yang ditumpuk selama satu hari, kemudian diproses dengan mencatat hasil akumulasi penjualan tersebut pada catatan penjualan. Uang yang terkumpul pada cash register dicocokkan dengan catatan penerimaan uang pada pita cash register. Tahap berikutnya adalah membuat slip setoran bank berdasarkan jumlah uang dan catatan penerimaan tersebut, dan membuat voucher jurnal yang mendebet akun kas dan mengkredit akun penjualan. Toko Baju XYZ menjalankan catatan pengeluarannya hanya dengan mengumpulkan nota- nota dari pembelian barang yang dilakukan. Persediaan yang diperoleh dari pembelian tersebut selanjutnya dijual. Pencatatan transaksi pembelian dapat dilakukan dengan mengakumulasi jumlah pembelian tersebut selama satu periode (per hari) dan mencatatnya pada catatan persediaan, selanjutnya dapat dicatat dengan mendebet persediaan dan mengkredit kas. Catatan persediaan digunakan untuk mencatat persediaan yang dijual dengan metode Last In First Out (LIFO). Catatan persediaan itu berdasarkan nama barang. Pada akhir bulan (periode) akan diperoleh nilai persediaan yang terjual dan nilai persediaan akhir periode. Perhitungan laba kotor selama satu periode diperoleh dengan mempertemukan (maching) antara penjualan dengan harga pokok penjualan. Informasi laba kotor ini sangat bermanfaat bagi manajer ataupun pemilik untuk mengetahui kinerja dan perkembangan usahanya. Selanjutnya, manajer dapat mengambil sebuah keputusan ataupun mencari penyelesaian masalah yang mungkin terdapat pada usaha yang dijalankannya. Kesimpulan Berdasarkan uraian tentang sistem informasi akuntansi pada usaha kecil di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa : saat ini sistem informasi akuntansi yang dimiliki usaha kecil, khususnya pada Toko Baju XYZ masih sangat sederhana dan tidak sistematis, dalam artian belum memadai, sehingga tidak dapat memberikan informasi bagi manajer untuk mengambil keputusan. Manajer tidak dapat melihat dengan baik perkembangan dan kinerja usahanya dengan baik dari informasi ataupun catatan yang dimiliki saat ini. Sistem informasi akuntansi pada usaha kecil, dalam hal ini usaha Toko Baju XYZ, perlu ditata lebih baik, sehingga dapat memberikan informasi tentang penjualan, peneriamaan kas, pengeluaran kas, persediaan, harga pokok penjualan dan laba kotor untuk setiap periode. Tahap
  • 16. berikutnya, jika sistem manual tersebut sudah dirancang dengan output berupa informasi yang cukup memadai, maka sistem tersebut dapat dibuat dalam bentuk sistem informasi yang berbasis komputer. Pada sistem informasi akuntansi yang berbasis komputer, karyawan hanya melakukan input, selanjutnya program akan memproses data yang dinput, selanjutnya secara otomatis diperoleh output yang dapat digunakan untuk dasar pengambilan keputusan manajer. Daftar Pustaka Soma28, 2010. https://soma28.wordpress.com/2010/12/16/sistem-informasi-akuntansi-dalam- usaha-kecil/ (15 april 2018, jam 22:00) Benjamin, W.P., (1990). Laporan Keuangan (Ikhtisar Akuntansi) Perusahaan Kecil, Dalam, Dalam Prosiding, Seminar Akuntan Nasional, Surabaya. Raharjo, M. D., & Ali, F. (1993). Faktor-faktor keuangan yang mempengaruhi usaha kecil dan menengah di Indonesia, Dalam K. James & N. Akrasanee, Aspek-aspek finansial usaha kecil dan menengah; Studi kasus Asean, (pp. 16-50). Jakarta: LP3ES. Suhairi, (2004), Personality, Accounting Knowledge, Accounting Information Usage And Performance: A Research On Entrepreneurship Of Indonesia Medium Industries, Disertasi, USM, Malaysia. Muntoro, R. K. 1990, Praktek Akuntansi Keuangan, Dalam Prosiding, Seminar Akuntan Nasional, Surabaya. Lucy Sri Musmini, 2013. https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/JJAKUN/article/view/1064/928 (14 april 2018, jam 22:00) Hadinoto, S. dan Retnadi, D. 2006. Micro Credit Challenge. PT Elex Media Komputindo. Jakarta. Romney Marshall B. and Paul John Steinbart , Sistem Informasi Akuntansi, Prentice Hall Sri Mulyani, 2014. http://repository.ut.ac.id/3875/1/EKSI4312-M1.pdf (15 april 2018, jam 23:00) Kieso, Donald E., et al. (2010). Accounting Principles. 10th Edition. Wiley Ikatan Akuntan Indonesia. 2015. Sistem Informasi dan Pengendalian Internal Wilkinson, Joseph W. Cerullo, et al. (2000). Accounting Information Systems: Essential Concepts and Application. John & Sons. Inc. Pender https://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_informasi_akuntansi (16 April 2018, jam 08:00) https://id.wikipedia.org/wiki/Usaha_Kecil_dan_Menengah (16 April 2018, jam 09:00) Ach zaini, 2015. http://ach-zaini.blogspot.co.id/2015/03/makalah-usaha-kecil-dan-menengah.html (16 April 2018, jam 10:00)