SlideShare a Scribd company logo
1
KONPREHENSIF I
PERAN PERAWAT DALAM PEMBERIAN OBAT PADA USIA SEKOLAH
Di Susun Oleh Kelompok 4 Kelas A3 / VI
1. LALU YODHA ANGGARA
2. INDRI SOFYANTARI
3. ISMA RUMELAH
4. KADEK AYU NATALINA P
5. KARINA NOVALITA
YAYASAN RUMAH SAKIT ISLAM NUSA TENGGARA BARAT
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN YARSI MATARAM
PRODI S1 KEPERAWATAN
2015
2
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Alhamdulillahirobbil’alamin, segala puji bagi Allah SWT atas rahmat dan
karunianya kami dapat menyelesaikan tugas ini.
kami menyadari bahwa tugas ini belum maksimal dan masih jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu, kami mengharap masukan, kritikan dan saran para
pembaca untuk kesempurnaan makalah ini.
Akhirnya, semoga amal baik semua pihak diterima oleh Allah dan
mendapatkan balasan darinya dengan pahala yang setimpal dan semoga makalah
ini bermanfaat bagi saya dan juga bagi pembaca sekalian.Amin.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb.
Mataram, 1 Oktober 2015
Penyusun
3
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL........................................................................................i
KATA PENGANTAR..................................................................................... ii
DAFTAR ISI...................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang...........................................................................................4
1.2 Rumusan masalah......................................................................................5
1.3 Tujun penulisan.........................................................................................5
BAB II KONSEP TEORI
2.1 Peran perawat ............................................................................................6
2.2 Peran perawat dalam pemberian obat pada usia sekolah ..........................6
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan...............................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA
4
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Farmakologi adalah ilmu yang mempelajari cara kerja obat dalam
tubuh. Obat merupakan sediaan atau paduan bahan-bahan yang siap untuk
digunakan untuk mempengaruhi atau menyelidiki sistem fisiologi atau
keadaan patologi dalam rangka penetapan diagnosis, pencegahan,
penyembuhan, pemulihan, peningkatan, kesehatan dan kontrasepsi (Kebijakan
Obat Nasional, Departemen Kesehatan RI, 2005).
Obat merupakan senyawa kimia selain makanan yang bisa
mempengaruhi organisme hidup, yang pemanfaatannya bisa untuk
mendiagnosis, menyembuhkan, mencegah suatu penyakit.
Perawat mempunyai peran dan fungsi yang penting dalam dunia
kesehatan karena ia merupakan perantara dokter yang berhubungan langsung
dengan pasien dan membantu atau melayani berbagai kebutuhan pasien, salah
satunya adalah dalam terapi medis dan cara pemberian obat kepada pasien.
Perawat bertanggung jawab dalam pemberian obat – obatan yang aman
. Perawat harus mengetahui semua komponen dari perintah pemberian obat
dan mempertanyakan perintah tersebut jika tidak lengkap atau tidak jelas atau
dosis yang diberikan di luar batas yang direkomendasikan . Secara hukum
perawat bertanggung jawab jika mereka memberikan obat yang diresepkan
dan dosisnya tidak benar atau obat tersebut merupakan kontraindikasi bagi
status kesehatan klien . Sekali obat telah diberikan , perawat bertanggung
jawab pada efek obat yang diduga bakal terjadi. Buku-buku referensi obat
seperti , Daftar Obat Indonesia ( DOI ) , Physicians‘ Desk Reference (PDR),
dan sumber daya manusia , seperti ahli farmasi , harus dimanfaatkan perawat
jika merasa tidak jelas mengenai reaksi terapeutik yang diharapkan ,
kontraindikasi , dosis , efek samping yang mungkin terjadi , atau reaksi yang
merugikan dari pengobatan ( Kee and Hayes, 1996 ).
5
Perawat harus terampil dan tepat saat memberikan obat, tidak sekedar
memberikan pil untuk diminum (oral) atau injeksi obat melalui pembuluh
darah (parenteral), namun juga mengobservasi respon klien terhadap
pemberian obat tersebut. Pengetahuan tentang manfaat dan efek samping obat
sangat penting dimiliki oleh perawat. Perawat memiliki peran yang utama
dalam meningkatkan dan mempertahankan kesehatan klien dengan
mendorong klien untuk lebih proaktif jika membutuhkan pengobatan. Perawat
berusaha membantu klien dalam membangun pengertian yang benar dan jelas
tentang pengobatan, mengkonsultasikan setiap obat yang dipesankan dan turut
serta bertanggungjawab dalam pengambilan keputusa tentang pengobatan
bersama dengan tenaga kesehatan lain.
Peran perawat dalam pemberian obat tentu berbeda-beda sesuai dengan
tingkatan usia. Pada tingkat usia sekolah pemberian obat harus di
merperhatikan jenis obat, dosis obat karena di usia ini se-sel dan organ tubuh
masih imatur.
1.2 RUMUSAN MASALAH
1. Peran perawat dalam pemberian obat pada usia sekolah
2. Cara pemberian obat pada tingkat usia sekolah
1.3 TUJUAN PENULISAN
1. Mengetahui peran perawat dalam pemberian obat pada usia sekolah
2. Mengetahui cara pemberian obat pada tingkat usia sekolah
6
BAB II
KONSEP TEORI
2.1 PERAN PERAWAT
Peran perawat adalah cara untuk menyatakan aktifitas perawat dalam
praktik, dimana telah menyelesaikan pendidikan formalnya yang diakui dan
diberi kewenangan oleh pemerintah untuk menjalankan tugas dan tanggung
keperawatan secara professional sesuai dengan kode etik professional.
Dimana setiap peran yang dinyatakan sebagai ciri terpisah demi untuk
kejelasan.
A. Peran perawat terdiri dari :
1. Sebagai Pemberi asuhan keperawatan (care giver)
2. Sebagai advokat
3. Sebagai educator
4. Sebgai konselor
5. Sebagai kolaborator
6. Sebagai penyuluh
7. Sebagai rehabilitator
8. Sebagai peniliti
9. Sebagai pembaharu
B. Fungsi perawat terdiri dari
1. Fungsi independen (mandiri)
2. Fungsi dependen (ketergantungan)
3. Fungsi interdependen (kolaboratif)
2.2 PERAN PERAWAT DALAM PEMBERIAN OBAT PADA USIA
SEKOLAH (6-12 TAHUN)
Perawat harus terampil dan tepat saat memberikan obat, tidak sekedar
memberikan pil untuk diminum (oral) atau injeksi obat melalui pembuluh
7
darah (parenteral), namun juga mengobservasi respon klien terhadap
pemberian obat tersebut. Pengetahuan tentang manfaat dan efek samping obat
sangat penting dimiliki oleh perawat. Perawat memiliki peran yang utama
dalam meningkatkan dan mempertahankan kesehatan klien dengan
mendorong klien untuk lebih proaktif jika membutuhkan pengobatan.
Perawat berusaha membantu klien dalam membangun pengertian yang benar
dan jelas tentang pengobatan, mengkonsultasikan setiap obat yang
dipesankan dan turut serta bertanggungjawab dalam pengambilan keputusa
tentang pengobatan bersama dengan tenaga kesehatan lain. Perawat dalam
memberikan obat juga harus memperhatikan resep obat yang diberikan harus
tepat, hitungan yang tepat pada dosis yang diberikan sesuai resep dan selalu
menggunakan prinsip 6 benar, yaitu:
A. Benar obat
Sebelum mempersipakan obat ketempatnya perawat harus
memperhatikan kebenaran obat sebanyak 3 kali yaitu ketika
memindahkan obat dari tempat penyimpanan obat, saat obat
diprogramkan, dan saat mengembalikan ketempat penyimpanan.
Obat memiliki nama dagang dan nama generik. Setiap obat dengan
nama dagang yang kita asing (baru kita dengar namanya) harus
diperiksa nama generiknya, bila perlu hubungi apoteker untuk
menanyakan nama generiknya atau kandungan obat. Sebelum memberi
obat kepada pasien, label pada botol atau kemasannya harus
diperiksa tiga kali. Pertama saat membaca permintaan obat dan
botolnya diambil dari rak obat, kedua label botol dibandingkan dengan
obat yang diminta, ketiga saat dikembalikan ke rak obat. Jika labelnya
tidak terbaca, isinya tidak boleh dipakai dan harus dikembalikan ke
bagian farmasi.
Jika pasien meragukan obatnya, perawat harus memeriksanya lagi.
Saat memberi obat perawat harus ingat untuk apa obat itu diberikan.
Ini membantu mengingat nama obat dan kerjanya.
8
B. Benar dosis
Apabila sebuah obat harus disediakan dari volume atau kekuatan obat
yang lebih besar atau lebih kecil dari yang dibutuhkan atau jika
seorang dokter memprogramkan suatu system perhitungan obat yang
berbeda dari yang disediakan oleh ahli farmasi, resiko kesalahan
meningkat.
C. Benar pasien
Obat yang akan diberikan hendaknya benar pada pasien yang
diprogramkan dengan cara mengidentifikasi kebenaran obat dengan
mencocokkan nama, nomor register, alamat dan program pengobatan
pada pasien.
Sebelum obat diberikan, identitas pasien harus diperiksa (papan
identitas di tempat tidur, gelang identitas) atau ditanyakan langsung
kepada pasien atau keluarganya. Jika pasien tidak sanggup berespon
secara verbal, respon non verbal dapat dipakai, misalnya pasien
mengangguk. Jika pasien tidak sanggup mengidentifikasi diri akibat
gangguan mental atau kesadaran, harus dicari cara identifikasi yang
lain seperti menanyakan langsung kepada keluarganya. Bayi harus
selalu diidentifikasi dari gelang identitasnya.
D. Benar rute / cara pemberian
Obat dapat diberikan melalui sejumlah rute yang berbeda. Faktor
yang menentukan pemberian rute terbaik ditentukan oleh keadaan
umum pasien, kecepatan respon yang diinginkan, sifat kimiawi dan
fisik obat, serta tempat kerja yang diinginkan. Cara pemberian obat
yaitu :
1. Oral adalah rute pemberian yang paling umum dan paling banyak
dipakai, karena ekonomis, paling nyaman dan aman. Obat dapat
juga diabsorpsi melalui rongga mulut (sublingual atau bukal)
seperti tablet ISDN.
9
2. Parenteral, kata ini berasal dari bahasa Yunani, para berarti
disamping,enteron berarti usus, jadi parenteral berarti diluar usus,
atau tidak melalui saluran cerna, yaitu melalui vena (perset /
perinfus).
3. Topikal, yaitu pemberian obat melalui kulit atau membran mukosa.
Misalnya salep, losion, krim, spray, tetes mata.
4. Rektal, obat dapat diberi melalui rute rektal berupa enema atau
supositoria yang akan mencair pada suhu badan. Pemberian rektal
dilakukan untuk memperoleh efek lokal seperti konstipasi
(dulkolax supp), hemoroid (anusol), pasien yang tidak sadar /
kejang (stesolid supp). Pemberian obat perektal memiliki efek yang
lebih cepat dibandingkan pemberian obat dalam bentuk oral,
namun sayangnya tidak semua obat disediakan dalam bentuk
supositoria.
5. Inhalasi, yaitu pemberian obat melalui saluran pernafasan. Saluran
nafas memiliki epitel untuk absorpsi yang sangat luas, dengan
demikian berguna untuk pemberian obat secara lokal pada
salurannya, misalnya salbotamol (ventolin), combivent, berotek
untuk asma, atau dalam keadaan darurat misalnya terapi oksigen
E. Benar waktu
Pemberian obat harus benar-benar sesuai dengna waktu yang
diprogramkan , karena berhubungan dengan kerja obat yang dapat
menimbulkan efek terapi dari obat.
Ini sangat penting, khususnya bagi obat yang efektivitasnya
tergantung untuk mencapai atau mempertahankan kadar darah yang
memadai. Jika obat harus diminum sebelum makan, untuk memperoleh
kadar yang diperlukan, harus diberi satu jam sebelum makan. Ingat
dalam pemberian antibiotik yang tidak boleh diberikan bersama susu
karena susu dapat mengikat sebagian besar obat itu sebelum dapat
diserap. Ada obat yang harus diminum setelah makan, untuk
10
menghindari iritasi yang berlebihan pada lambung misalnya asam
mefenamat.
F. Benar pendokumentasian
Dokumentasi yang benar membutuhkan tindakan segera untuk
mencatat hasil informasi sesuai dengan obat-obatan yang telah
diberikan
Prinsip 6 benar pemberian obat ini harus di implikasikan oleh perawat
guna meningkatkan dan mempertahankan kesehatan klien.
Dalam pemberian obat tingkatan umur harus di perhatikan, karena
yang membedakan pemberian obat pada tingkatan umur salah satunya adalah
pemberian dosis obat. Pada tingkat usia sekolah (6-12 tahun) dosis pemberian
obat sangatlah penting di perhatikan oleh seorang perawat sebagai pemberi
asuhan keperawatan mengingat sel atau organ tubuh pada usia ini masih
imatur dan belum produktif.
Berikut perhitungan dosis obat menggunakan rumus serta
penggolongan usia yang telah di tentukan :
- Rumus Young
usia anak antara 1 – 12 tahun
dosis anak =
n = usia (tahun)
D = dosis dewasa
- Rumus Augsberger
m = usia (bulan) ; n = usia (tahun) ; D = dosis dewasa
Usia 1 – 11 tahun = (4n + 20)% x D
Usia 12 – 16 tahun = (5n + 10)% x D
11
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Perawat harus tetap mengimplikasikan prinsip 6 benar dalam
pemberian obat. Peran perawat dalam pemberian obat pada tingkat usia
sekolah harus memperhatikan jenis dan dosis obat dan Perawat berusaha
membantu klien dalam membangun pengertian yang benar dan jelas tentang
obat yang akan di berikan.
12
DAFTAR PUSTAKA
Hamzah,Faizal. (2013). KDK I : Prosedur Pemberian Obat Dalam Keperawatan.
Makalah(Online). Tersedia di
:http://mochfaizalhamzah.blogspot.com/2013/11/kdk1- prosedur-pemberian-obat
dalam.html. (7September 2014).
http://www.fkep.unpad.ac.id/2008/11/peran-perawat-dalam-pemberian-obat/
(Diakses Pada Tanggal 3 Juni 2014).

More Related Content

What's hot

Penggolongan Obat
Penggolongan Obat Penggolongan Obat
Penggolongan Obat
pjj_kemenkes
 
Prinsip dan Peran Perawat dalam Pemberian Obat
Prinsip dan Peran Perawat dalam Pemberian ObatPrinsip dan Peran Perawat dalam Pemberian Obat
Prinsip dan Peran Perawat dalam Pemberian Obat
pjj_kemenkes
 
Sejarah kefarmasian
Sejarah kefarmasianSejarah kefarmasian
Sejarah kefarmasian
Raida Widyani
 
Pemberian Obat-Obatan
Pemberian Obat-ObatanPemberian Obat-Obatan
Pemberian Obat-Obatan
pjj_kemenkes
 
PEMBERIAN UBAT SECARA ORAL
PEMBERIAN UBAT SECARA ORALPEMBERIAN UBAT SECARA ORAL
PEMBERIAN UBAT SECARA ORAL
Muhammad Nasrullah
 
Artikel
ArtikelArtikel
Artikelsinta81
 
Pemberian ubat melelui mulut
Pemberian ubat melelui mulutPemberian ubat melelui mulut
Pemberian ubat melelui muluthkdt
 
Praktikum 2
Praktikum 2Praktikum 2
Praktikum 2
pjj_kemenkes
 
Peran perawat dalam pengobatan
Peran perawat dalam pengobatanPeran perawat dalam pengobatan
Peran perawat dalam pengobatanCahya
 
Prosedur pemberian obat
Prosedur pemberian obatProsedur pemberian obat
Prosedur pemberian obat
W Theresia
 
26052906 anamnesis-tujuan-belajar-mampu-menggali-dan
26052906 anamnesis-tujuan-belajar-mampu-menggali-dan26052906 anamnesis-tujuan-belajar-mampu-menggali-dan
26052906 anamnesis-tujuan-belajar-mampu-menggali-danCalista Paramitha
 
Makalah tentang obat obatan by/dear/from hardi tercinta for Hj.Ruhanah
Makalah tentang obat obatan by/dear/from hardi tercinta for Hj.RuhanahMakalah tentang obat obatan by/dear/from hardi tercinta for Hj.Ruhanah
Makalah tentang obat obatan by/dear/from hardi tercinta for Hj.Ruhanahstia_hardi
 

What's hot (13)

Penggolongan Obat
Penggolongan Obat Penggolongan Obat
Penggolongan Obat
 
Prinsip dan Peran Perawat dalam Pemberian Obat
Prinsip dan Peran Perawat dalam Pemberian ObatPrinsip dan Peran Perawat dalam Pemberian Obat
Prinsip dan Peran Perawat dalam Pemberian Obat
 
Sejarah kefarmasian
Sejarah kefarmasianSejarah kefarmasian
Sejarah kefarmasian
 
Pemberian Obat-Obatan
Pemberian Obat-ObatanPemberian Obat-Obatan
Pemberian Obat-Obatan
 
PEMBERIAN UBAT SECARA ORAL
PEMBERIAN UBAT SECARA ORALPEMBERIAN UBAT SECARA ORAL
PEMBERIAN UBAT SECARA ORAL
 
Artikel
ArtikelArtikel
Artikel
 
Pemberian ubat melelui mulut
Pemberian ubat melelui mulutPemberian ubat melelui mulut
Pemberian ubat melelui mulut
 
Praktikum 2
Praktikum 2Praktikum 2
Praktikum 2
 
Pemberian obat
Pemberian obatPemberian obat
Pemberian obat
 
Peran perawat dalam pengobatan
Peran perawat dalam pengobatanPeran perawat dalam pengobatan
Peran perawat dalam pengobatan
 
Prosedur pemberian obat
Prosedur pemberian obatProsedur pemberian obat
Prosedur pemberian obat
 
26052906 anamnesis-tujuan-belajar-mampu-menggali-dan
26052906 anamnesis-tujuan-belajar-mampu-menggali-dan26052906 anamnesis-tujuan-belajar-mampu-menggali-dan
26052906 anamnesis-tujuan-belajar-mampu-menggali-dan
 
Makalah tentang obat obatan by/dear/from hardi tercinta for Hj.Ruhanah
Makalah tentang obat obatan by/dear/from hardi tercinta for Hj.RuhanahMakalah tentang obat obatan by/dear/from hardi tercinta for Hj.Ruhanah
Makalah tentang obat obatan by/dear/from hardi tercinta for Hj.Ruhanah
 

Similar to Konprehensif

Konsep dasar pemberian obat
Konsep dasar pemberian obatKonsep dasar pemberian obat
Konsep dasar pemberian obat
Retno Wulan
 
Prinsip dan Peran Perawat dalam Pemberian Obat
Prinsip dan Peran Perawat dalam Pemberian ObatPrinsip dan Peran Perawat dalam Pemberian Obat
Prinsip dan Peran Perawat dalam Pemberian Obat
pjj_kemenkes
 
Kb 3
Kb 3Kb 3
Kb 3
pjj_kemenkes
 
Formularium dosis pediatri.pdf
Formularium dosis pediatri.pdfFormularium dosis pediatri.pdf
Formularium dosis pediatri.pdf
RyanBridges11
 
Makalah psikofarmaka hety wulansari
Makalah psikofarmaka  hety wulansariMakalah psikofarmaka  hety wulansari
Makalah psikofarmaka hety wulansari
Operator Warnet Vast Raha
 
Psikofarmaka
PsikofarmakaPsikofarmaka
Sentralisasi obat
Sentralisasi obatSentralisasi obat
4._Rute_Pemberian_Obat.pptx.......................
4._Rute_Pemberian_Obat.pptx.......................4._Rute_Pemberian_Obat.pptx.......................
4._Rute_Pemberian_Obat.pptx.......................
ssuser72b568
 
PRINSIP DALAM PEMBERIAN OBAT DISTRIBUSI OBAT RESEP.pptx
PRINSIP DALAM PEMBERIAN OBAT DISTRIBUSI OBAT RESEP.pptxPRINSIP DALAM PEMBERIAN OBAT DISTRIBUSI OBAT RESEP.pptx
PRINSIP DALAM PEMBERIAN OBAT DISTRIBUSI OBAT RESEP.pptx
rahimatuluthia1
 
PPT study.pptx
PPT study.pptxPPT study.pptx
PPT study.pptx
TitaFani
 
Makalah tentang obat obatan
Makalah tentang obat obatanMakalah tentang obat obatan
Makalah tentang obat obatanstia_hardi
 
Farmakologi keperawatan: pencegahan medication error dan prinsip pemberian ob...
Farmakologi keperawatan: pencegahan medication error dan prinsip pemberian ob...Farmakologi keperawatan: pencegahan medication error dan prinsip pemberian ob...
Farmakologi keperawatan: pencegahan medication error dan prinsip pemberian ob...
desphita1
 
Keselamatan Pemakaian Obat.ppt
Keselamatan Pemakaian Obat.pptKeselamatan Pemakaian Obat.ppt
Keselamatan Pemakaian Obat.ppt
MeliAnti5
 
Indikasi obat dan kontra indikasi di dalam pemberian
Indikasi obat dan kontra indikasi di dalam pemberianIndikasi obat dan kontra indikasi di dalam pemberian
Indikasi obat dan kontra indikasi di dalam pemberian
haslinahaslina3
 
Peran perawat
Peran perawatPeran perawat
Peran perawat
ary Camba
 
KONSELING (1).pptx
KONSELING (1).pptxKONSELING (1).pptx
KONSELING (1).pptx
ArjunKahut
 
KONSELING pada pasien dengan komunikasi 2 arah
KONSELING pada pasien dengan komunikasi 2 arahKONSELING pada pasien dengan komunikasi 2 arah
KONSELING pada pasien dengan komunikasi 2 arah
yerna2193
 
praktek Puskesmas
praktek Puskesmaspraktek Puskesmas
praktek Puskesmas
mataram indonesia
 

Similar to Konprehensif (20)

138657564 cara-pemberian-obat
138657564 cara-pemberian-obat138657564 cara-pemberian-obat
138657564 cara-pemberian-obat
 
138657564 cara-pemberian-obat
138657564 cara-pemberian-obat138657564 cara-pemberian-obat
138657564 cara-pemberian-obat
 
Konsep dasar pemberian obat
Konsep dasar pemberian obatKonsep dasar pemberian obat
Konsep dasar pemberian obat
 
Prinsip dan Peran Perawat dalam Pemberian Obat
Prinsip dan Peran Perawat dalam Pemberian ObatPrinsip dan Peran Perawat dalam Pemberian Obat
Prinsip dan Peran Perawat dalam Pemberian Obat
 
Kb 3
Kb 3Kb 3
Kb 3
 
Formularium dosis pediatri.pdf
Formularium dosis pediatri.pdfFormularium dosis pediatri.pdf
Formularium dosis pediatri.pdf
 
Makalah psikofarmaka hety wulansari
Makalah psikofarmaka  hety wulansariMakalah psikofarmaka  hety wulansari
Makalah psikofarmaka hety wulansari
 
Psikofarmaka
PsikofarmakaPsikofarmaka
Psikofarmaka
 
Sentralisasi obat
Sentralisasi obatSentralisasi obat
Sentralisasi obat
 
4._Rute_Pemberian_Obat.pptx.......................
4._Rute_Pemberian_Obat.pptx.......................4._Rute_Pemberian_Obat.pptx.......................
4._Rute_Pemberian_Obat.pptx.......................
 
PRINSIP DALAM PEMBERIAN OBAT DISTRIBUSI OBAT RESEP.pptx
PRINSIP DALAM PEMBERIAN OBAT DISTRIBUSI OBAT RESEP.pptxPRINSIP DALAM PEMBERIAN OBAT DISTRIBUSI OBAT RESEP.pptx
PRINSIP DALAM PEMBERIAN OBAT DISTRIBUSI OBAT RESEP.pptx
 
PPT study.pptx
PPT study.pptxPPT study.pptx
PPT study.pptx
 
Makalah tentang obat obatan
Makalah tentang obat obatanMakalah tentang obat obatan
Makalah tentang obat obatan
 
Farmakologi keperawatan: pencegahan medication error dan prinsip pemberian ob...
Farmakologi keperawatan: pencegahan medication error dan prinsip pemberian ob...Farmakologi keperawatan: pencegahan medication error dan prinsip pemberian ob...
Farmakologi keperawatan: pencegahan medication error dan prinsip pemberian ob...
 
Keselamatan Pemakaian Obat.ppt
Keselamatan Pemakaian Obat.pptKeselamatan Pemakaian Obat.ppt
Keselamatan Pemakaian Obat.ppt
 
Indikasi obat dan kontra indikasi di dalam pemberian
Indikasi obat dan kontra indikasi di dalam pemberianIndikasi obat dan kontra indikasi di dalam pemberian
Indikasi obat dan kontra indikasi di dalam pemberian
 
Peran perawat
Peran perawatPeran perawat
Peran perawat
 
KONSELING (1).pptx
KONSELING (1).pptxKONSELING (1).pptx
KONSELING (1).pptx
 
KONSELING pada pasien dengan komunikasi 2 arah
KONSELING pada pasien dengan komunikasi 2 arahKONSELING pada pasien dengan komunikasi 2 arah
KONSELING pada pasien dengan komunikasi 2 arah
 
praktek Puskesmas
praktek Puskesmaspraktek Puskesmas
praktek Puskesmas
 

Recently uploaded

tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptxtugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
d2spdpnd9185
 
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
agusmulyadi08
 
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
DataSupriatna
 
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya PositifKoneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Rima98947
 
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdfLaporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
gloriosaesy
 
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdfRHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
asyi1
 
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
Nur afiyah
 
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
MirnasariMutmainna1
 
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptxDiseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
LucyKristinaS
 
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrinPatofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
rohman85
 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
setiatinambunan
 
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docxForm B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
EkoPutuKromo
 
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagjaPi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
agusmulyadi08
 
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptxBab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
nawasenamerta
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
kinayaptr30
 
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakatPPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
jodikurniawan341
 
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawasuntuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
TEDYHARTO1
 
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docxSOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
MuhammadBagusAprilia1
 
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik DosenUNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
AdrianAgoes9
 
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.pptKOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
Dedi Dwitagama
 

Recently uploaded (20)

tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptxtugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
 
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
 
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
 
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya PositifKoneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
 
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdfLaporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
 
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdfRHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
 
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
 
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
 
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptxDiseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
 
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrinPatofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
 
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docxForm B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
 
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagjaPi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
 
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptxBab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
 
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakatPPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
 
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawasuntuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
 
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docxSOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
 
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik DosenUNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
 
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.pptKOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
 

Konprehensif

  • 1. 1 KONPREHENSIF I PERAN PERAWAT DALAM PEMBERIAN OBAT PADA USIA SEKOLAH Di Susun Oleh Kelompok 4 Kelas A3 / VI 1. LALU YODHA ANGGARA 2. INDRI SOFYANTARI 3. ISMA RUMELAH 4. KADEK AYU NATALINA P 5. KARINA NOVALITA YAYASAN RUMAH SAKIT ISLAM NUSA TENGGARA BARAT SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN YARSI MATARAM PRODI S1 KEPERAWATAN 2015
  • 2. 2 KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum Wr. Wb. Alhamdulillahirobbil’alamin, segala puji bagi Allah SWT atas rahmat dan karunianya kami dapat menyelesaikan tugas ini. kami menyadari bahwa tugas ini belum maksimal dan masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kami mengharap masukan, kritikan dan saran para pembaca untuk kesempurnaan makalah ini. Akhirnya, semoga amal baik semua pihak diterima oleh Allah dan mendapatkan balasan darinya dengan pahala yang setimpal dan semoga makalah ini bermanfaat bagi saya dan juga bagi pembaca sekalian.Amin. Wassalamu’alaikum Wr.Wb. Mataram, 1 Oktober 2015 Penyusun
  • 3. 3 DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL........................................................................................i KATA PENGANTAR..................................................................................... ii DAFTAR ISI...................................................................................................iii BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang...........................................................................................4 1.2 Rumusan masalah......................................................................................5 1.3 Tujun penulisan.........................................................................................5 BAB II KONSEP TEORI 2.1 Peran perawat ............................................................................................6 2.2 Peran perawat dalam pemberian obat pada usia sekolah ..........................6 BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan...............................................................................................11 DAFTAR PUSTAKA
  • 4. 4 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Farmakologi adalah ilmu yang mempelajari cara kerja obat dalam tubuh. Obat merupakan sediaan atau paduan bahan-bahan yang siap untuk digunakan untuk mempengaruhi atau menyelidiki sistem fisiologi atau keadaan patologi dalam rangka penetapan diagnosis, pencegahan, penyembuhan, pemulihan, peningkatan, kesehatan dan kontrasepsi (Kebijakan Obat Nasional, Departemen Kesehatan RI, 2005). Obat merupakan senyawa kimia selain makanan yang bisa mempengaruhi organisme hidup, yang pemanfaatannya bisa untuk mendiagnosis, menyembuhkan, mencegah suatu penyakit. Perawat mempunyai peran dan fungsi yang penting dalam dunia kesehatan karena ia merupakan perantara dokter yang berhubungan langsung dengan pasien dan membantu atau melayani berbagai kebutuhan pasien, salah satunya adalah dalam terapi medis dan cara pemberian obat kepada pasien. Perawat bertanggung jawab dalam pemberian obat – obatan yang aman . Perawat harus mengetahui semua komponen dari perintah pemberian obat dan mempertanyakan perintah tersebut jika tidak lengkap atau tidak jelas atau dosis yang diberikan di luar batas yang direkomendasikan . Secara hukum perawat bertanggung jawab jika mereka memberikan obat yang diresepkan dan dosisnya tidak benar atau obat tersebut merupakan kontraindikasi bagi status kesehatan klien . Sekali obat telah diberikan , perawat bertanggung jawab pada efek obat yang diduga bakal terjadi. Buku-buku referensi obat seperti , Daftar Obat Indonesia ( DOI ) , Physicians‘ Desk Reference (PDR), dan sumber daya manusia , seperti ahli farmasi , harus dimanfaatkan perawat jika merasa tidak jelas mengenai reaksi terapeutik yang diharapkan , kontraindikasi , dosis , efek samping yang mungkin terjadi , atau reaksi yang merugikan dari pengobatan ( Kee and Hayes, 1996 ).
  • 5. 5 Perawat harus terampil dan tepat saat memberikan obat, tidak sekedar memberikan pil untuk diminum (oral) atau injeksi obat melalui pembuluh darah (parenteral), namun juga mengobservasi respon klien terhadap pemberian obat tersebut. Pengetahuan tentang manfaat dan efek samping obat sangat penting dimiliki oleh perawat. Perawat memiliki peran yang utama dalam meningkatkan dan mempertahankan kesehatan klien dengan mendorong klien untuk lebih proaktif jika membutuhkan pengobatan. Perawat berusaha membantu klien dalam membangun pengertian yang benar dan jelas tentang pengobatan, mengkonsultasikan setiap obat yang dipesankan dan turut serta bertanggungjawab dalam pengambilan keputusa tentang pengobatan bersama dengan tenaga kesehatan lain. Peran perawat dalam pemberian obat tentu berbeda-beda sesuai dengan tingkatan usia. Pada tingkat usia sekolah pemberian obat harus di merperhatikan jenis obat, dosis obat karena di usia ini se-sel dan organ tubuh masih imatur. 1.2 RUMUSAN MASALAH 1. Peran perawat dalam pemberian obat pada usia sekolah 2. Cara pemberian obat pada tingkat usia sekolah 1.3 TUJUAN PENULISAN 1. Mengetahui peran perawat dalam pemberian obat pada usia sekolah 2. Mengetahui cara pemberian obat pada tingkat usia sekolah
  • 6. 6 BAB II KONSEP TEORI 2.1 PERAN PERAWAT Peran perawat adalah cara untuk menyatakan aktifitas perawat dalam praktik, dimana telah menyelesaikan pendidikan formalnya yang diakui dan diberi kewenangan oleh pemerintah untuk menjalankan tugas dan tanggung keperawatan secara professional sesuai dengan kode etik professional. Dimana setiap peran yang dinyatakan sebagai ciri terpisah demi untuk kejelasan. A. Peran perawat terdiri dari : 1. Sebagai Pemberi asuhan keperawatan (care giver) 2. Sebagai advokat 3. Sebagai educator 4. Sebgai konselor 5. Sebagai kolaborator 6. Sebagai penyuluh 7. Sebagai rehabilitator 8. Sebagai peniliti 9. Sebagai pembaharu B. Fungsi perawat terdiri dari 1. Fungsi independen (mandiri) 2. Fungsi dependen (ketergantungan) 3. Fungsi interdependen (kolaboratif) 2.2 PERAN PERAWAT DALAM PEMBERIAN OBAT PADA USIA SEKOLAH (6-12 TAHUN) Perawat harus terampil dan tepat saat memberikan obat, tidak sekedar memberikan pil untuk diminum (oral) atau injeksi obat melalui pembuluh
  • 7. 7 darah (parenteral), namun juga mengobservasi respon klien terhadap pemberian obat tersebut. Pengetahuan tentang manfaat dan efek samping obat sangat penting dimiliki oleh perawat. Perawat memiliki peran yang utama dalam meningkatkan dan mempertahankan kesehatan klien dengan mendorong klien untuk lebih proaktif jika membutuhkan pengobatan. Perawat berusaha membantu klien dalam membangun pengertian yang benar dan jelas tentang pengobatan, mengkonsultasikan setiap obat yang dipesankan dan turut serta bertanggungjawab dalam pengambilan keputusa tentang pengobatan bersama dengan tenaga kesehatan lain. Perawat dalam memberikan obat juga harus memperhatikan resep obat yang diberikan harus tepat, hitungan yang tepat pada dosis yang diberikan sesuai resep dan selalu menggunakan prinsip 6 benar, yaitu: A. Benar obat Sebelum mempersipakan obat ketempatnya perawat harus memperhatikan kebenaran obat sebanyak 3 kali yaitu ketika memindahkan obat dari tempat penyimpanan obat, saat obat diprogramkan, dan saat mengembalikan ketempat penyimpanan. Obat memiliki nama dagang dan nama generik. Setiap obat dengan nama dagang yang kita asing (baru kita dengar namanya) harus diperiksa nama generiknya, bila perlu hubungi apoteker untuk menanyakan nama generiknya atau kandungan obat. Sebelum memberi obat kepada pasien, label pada botol atau kemasannya harus diperiksa tiga kali. Pertama saat membaca permintaan obat dan botolnya diambil dari rak obat, kedua label botol dibandingkan dengan obat yang diminta, ketiga saat dikembalikan ke rak obat. Jika labelnya tidak terbaca, isinya tidak boleh dipakai dan harus dikembalikan ke bagian farmasi. Jika pasien meragukan obatnya, perawat harus memeriksanya lagi. Saat memberi obat perawat harus ingat untuk apa obat itu diberikan. Ini membantu mengingat nama obat dan kerjanya.
  • 8. 8 B. Benar dosis Apabila sebuah obat harus disediakan dari volume atau kekuatan obat yang lebih besar atau lebih kecil dari yang dibutuhkan atau jika seorang dokter memprogramkan suatu system perhitungan obat yang berbeda dari yang disediakan oleh ahli farmasi, resiko kesalahan meningkat. C. Benar pasien Obat yang akan diberikan hendaknya benar pada pasien yang diprogramkan dengan cara mengidentifikasi kebenaran obat dengan mencocokkan nama, nomor register, alamat dan program pengobatan pada pasien. Sebelum obat diberikan, identitas pasien harus diperiksa (papan identitas di tempat tidur, gelang identitas) atau ditanyakan langsung kepada pasien atau keluarganya. Jika pasien tidak sanggup berespon secara verbal, respon non verbal dapat dipakai, misalnya pasien mengangguk. Jika pasien tidak sanggup mengidentifikasi diri akibat gangguan mental atau kesadaran, harus dicari cara identifikasi yang lain seperti menanyakan langsung kepada keluarganya. Bayi harus selalu diidentifikasi dari gelang identitasnya. D. Benar rute / cara pemberian Obat dapat diberikan melalui sejumlah rute yang berbeda. Faktor yang menentukan pemberian rute terbaik ditentukan oleh keadaan umum pasien, kecepatan respon yang diinginkan, sifat kimiawi dan fisik obat, serta tempat kerja yang diinginkan. Cara pemberian obat yaitu : 1. Oral adalah rute pemberian yang paling umum dan paling banyak dipakai, karena ekonomis, paling nyaman dan aman. Obat dapat juga diabsorpsi melalui rongga mulut (sublingual atau bukal) seperti tablet ISDN.
  • 9. 9 2. Parenteral, kata ini berasal dari bahasa Yunani, para berarti disamping,enteron berarti usus, jadi parenteral berarti diluar usus, atau tidak melalui saluran cerna, yaitu melalui vena (perset / perinfus). 3. Topikal, yaitu pemberian obat melalui kulit atau membran mukosa. Misalnya salep, losion, krim, spray, tetes mata. 4. Rektal, obat dapat diberi melalui rute rektal berupa enema atau supositoria yang akan mencair pada suhu badan. Pemberian rektal dilakukan untuk memperoleh efek lokal seperti konstipasi (dulkolax supp), hemoroid (anusol), pasien yang tidak sadar / kejang (stesolid supp). Pemberian obat perektal memiliki efek yang lebih cepat dibandingkan pemberian obat dalam bentuk oral, namun sayangnya tidak semua obat disediakan dalam bentuk supositoria. 5. Inhalasi, yaitu pemberian obat melalui saluran pernafasan. Saluran nafas memiliki epitel untuk absorpsi yang sangat luas, dengan demikian berguna untuk pemberian obat secara lokal pada salurannya, misalnya salbotamol (ventolin), combivent, berotek untuk asma, atau dalam keadaan darurat misalnya terapi oksigen E. Benar waktu Pemberian obat harus benar-benar sesuai dengna waktu yang diprogramkan , karena berhubungan dengan kerja obat yang dapat menimbulkan efek terapi dari obat. Ini sangat penting, khususnya bagi obat yang efektivitasnya tergantung untuk mencapai atau mempertahankan kadar darah yang memadai. Jika obat harus diminum sebelum makan, untuk memperoleh kadar yang diperlukan, harus diberi satu jam sebelum makan. Ingat dalam pemberian antibiotik yang tidak boleh diberikan bersama susu karena susu dapat mengikat sebagian besar obat itu sebelum dapat diserap. Ada obat yang harus diminum setelah makan, untuk
  • 10. 10 menghindari iritasi yang berlebihan pada lambung misalnya asam mefenamat. F. Benar pendokumentasian Dokumentasi yang benar membutuhkan tindakan segera untuk mencatat hasil informasi sesuai dengan obat-obatan yang telah diberikan Prinsip 6 benar pemberian obat ini harus di implikasikan oleh perawat guna meningkatkan dan mempertahankan kesehatan klien. Dalam pemberian obat tingkatan umur harus di perhatikan, karena yang membedakan pemberian obat pada tingkatan umur salah satunya adalah pemberian dosis obat. Pada tingkat usia sekolah (6-12 tahun) dosis pemberian obat sangatlah penting di perhatikan oleh seorang perawat sebagai pemberi asuhan keperawatan mengingat sel atau organ tubuh pada usia ini masih imatur dan belum produktif. Berikut perhitungan dosis obat menggunakan rumus serta penggolongan usia yang telah di tentukan : - Rumus Young usia anak antara 1 – 12 tahun dosis anak = n = usia (tahun) D = dosis dewasa - Rumus Augsberger m = usia (bulan) ; n = usia (tahun) ; D = dosis dewasa Usia 1 – 11 tahun = (4n + 20)% x D Usia 12 – 16 tahun = (5n + 10)% x D
  • 11. 11 BAB III PENUTUP 3.1 KESIMPULAN Perawat harus tetap mengimplikasikan prinsip 6 benar dalam pemberian obat. Peran perawat dalam pemberian obat pada tingkat usia sekolah harus memperhatikan jenis dan dosis obat dan Perawat berusaha membantu klien dalam membangun pengertian yang benar dan jelas tentang obat yang akan di berikan.
  • 12. 12 DAFTAR PUSTAKA Hamzah,Faizal. (2013). KDK I : Prosedur Pemberian Obat Dalam Keperawatan. Makalah(Online). Tersedia di :http://mochfaizalhamzah.blogspot.com/2013/11/kdk1- prosedur-pemberian-obat dalam.html. (7September 2014). http://www.fkep.unpad.ac.id/2008/11/peran-perawat-dalam-pemberian-obat/ (Diakses Pada Tanggal 3 Juni 2014).