Buku ini sangat penting dimiliki oleh seluruh lapisan masyarakat mulai dari kalangan bawah sampai atas, terutama pemerintah dan berbagai lembaga lainnya yang memiliki tanggung jawab serta kepedulian yang tinggi terhadap prediksi kuat segera terjadinya “Perang Dunia 3”, sehingga sangat dibutuhkan adanya berbagai persiapan awal dan antisipasi dini, yang bertujuan untuk menyelematkan negara dan melindungi seluruh rakyat Indonesia.
Melalui publikasi penerbitan buku ini lapisan masyarakat Indonesia dapat menikmati berbagai informasi menarik, hangat dan crusial, oleh karenanya penting untuk disimak dan ikuti terus isi dari tulisan ini. Pembaca akan menemukan jawaban kenapa dan apa sesunguhnya yang menyebabkan prediksi kuat terjadinya “Perang Dunia 3 Abad 21 Segera Tiba”. Dengan menyimak isi tulisan ini dan menghayati maknanya, dengan sendirinya akan tumbuh semangat kebangsaan dan bela negara sekaligus akan terwujud persatuan dan kesatuan Indonesia.
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
PERANG DUNIA 3 SEGERA TIBA
1. 1
Realtime Book Technology
# Prices and details via email message……
Title :
Selamatkan Negara & Lindungi Rakyat
Perang Dunia 3 – Abad 21 Segera Tiba
( World War 3 of 21 st Coming Soon )
(Pembangunan Strategi Pertahanan & Militer – Analisa Peran Kepemimpinan dan Komando)
Author : Mayor Laut M. Binsar Pane, SF, MM
Abstract :
Buku ini sangat penting dimiliki oleh seluruh lapisan masyarakat mulai dari kalangan
bawah sampai atas, terutama pemerintah dan berbagai lembaga lainnya yang memiliki tanggung
jawab serta kepedulian yang tinggi terhadap prediksi kuat segera terjadinya “Perang Dunia 3”,
sehingga sangat dibutuhkan adanya berbagai persiapan awal dan antisipasi dini, yang bertujuan
untuk menyelematkan negara dan melindungi seluruh rakyat Indonesia.
2. 2
Melalui publikasi penerbitan buku ini lapisan masyarakat Indonesia dapat menikmati
berbagai informasi menarik, hangat dan crusial, oleh karenanya penting untuk disimak dan ikuti
terus isi dari tulisan ini. Pembaca akan menemukan jawaban kenapa dan apa sesunguhnya yang
menyebabkan prediksi kuat terjadinya “Perang Dunia 3 Abad 21 Segera Tiba”. Dengan
menyimak isi tulisan ini dan menghayati maknanya, dengan sendirinya akan tumbuh semangat
kebangsaan dan bela negara sekaligus akan terwujud persatuan dan kesatuan Indonesia.
Selain itu juga pembaca akan mendapatkan berbagai hal yang bermanfaat, terutama untuk
meningkatkan kewaspadaan, antisifatif dan antisipasi dini terhadap kemungkinan ancaman
bahaya perang serta semangat untuk menyelamatkan Indonesia. Demikian juga pembaca akan
memperoleh berbagai manfaat dan keuntungan lain yang cukup berguna tentang berbagai hal,
seperti strategik pertahanan negara-negara maju dan kawasan Asean; konflik kawasan yang
semakin memanas, millenium tatanan dan perubahan; persaingan dan perlombaan persenjataan;
konstelasi letak dan posisi geografis Indonesia yang mengakibatkan tingkat kerawanan dan
ancaman yang tinggi, akan tetapi pada sisi lain memberikan keuntungan terhadap Indonesia; serta
seberapa besar sumber kekayaan Indonesia mengakibatkan Indonesia menjadi incaran negara-
negara maju. Terutama pembaca akan memiliki wawasan dan berbagai pertimbangan yang
rasional terhada suksesi kepemimpinan nasional saat ini dan kedepan.
Lingkup penulisan :
Terjadinya “Paradigma Era Baru Perang dan Penjajahan Global Abad 21 (PEBP dan
PGA-21)” melalui berbagai bentuk “Penjajahan dan Kejahatan Global” antar negara dan bangsa
yang sudah terjadi saat ini, dengan cara pemanfaatan dan penggunaan “Teknologi Canggih” yang
berbasis kepada adanya kemajuan “Teknologi Satelit dan Komputer (TS & K)”, kedua teknologi
ini merupakan teknologi utama yang sangat mudah terintegrasi terhadap teknologi lainnya sebagai
derivatif teknologinya, dan juga sebagai pemicu utama terjadinya PEBP dan PGA-21 serta
termasuk sebagai pendorong utama dan penyebab segera terjadinya “Perang Dunia 3 atau World
War 3”, dengan demikian negara dan bangsa Indonesia dari sejak dini mutlak melakukan berbagai
persiapan dan program yang serius dan fokus, dengan tujuan untuk mengantisipasi terhadap
kemungkinan besar segera akan terjadinya perang dunia 3.
Peristiwa dan proses terjadinya PEBP dan PGA-21 ini terdiri dari 2 kategori perang,
berdasarkan kenyataan yang terjadi saat itu dan ketegangan yang memuncak antar negara
diberbagai belahan bumi, yaitu :
Abstract War (Perang Abstrak) dan Riil War (Perang Terbuka) Sudah Berlangsung :
Peristiwa dan proses terjadinya PEBP dan PGA-21 ini terdiri dari 2 kategori perang, yaitu
abstract war dan riil war, dimana berdasarkan fakta yang terjadi saat ini dan ketegangan yang
memuncak antar negara diberbagai belahan bumi, sesungguhnya sudah terjadi perang antar negara
diberbagai belahan bumi. Pada beberapa negara masih terdapat perang terbuka atau riil war,
dimana dampak yang ditimbulkannya secara langsung hanya terbatas pada walayah tersebut.
Sedangkan abstract war sebenarnya sudah terjadi pada semua negara di dunia. Abstract war dapat
digambarkan, yaitu : secara totalitas sesuai sifat dan fisik dari suatu perang yang sesungguhnya
3. 3
tidak dapat dibuktikan dan dinyatakan bahwa suatu negara sudah melakukan perang terhadap
negara lainnya, namun kenyataannya perang antar negara sudah terjadi dan sedang berlangsung.
Berdasarkan definisi dan tujuan dari perang bahwa terjadinya abstrak war ini dapat dibuktikan
dengan, yaitu : “merusak dan menghancurkan tatanan kehidupan berbangsa dan bernegara
dengan sasaran akhir mengusai sumber daya dan kekayaan dari suatu negara yang menjadi
sasaran”. Abstrak war ini dilakukan dengan cara-cara yang lebih “semu dan tertutup” dengan
menggunakan berbagai kemajuan teknologi canggih, dan dengan memanfaatkan berbagai
kelemahan dari suatu negara yang menjadi sasaran.
Kelamahan dan Resiko Ancaman yang Tinggi :
Untuk memberikan gambaran yang lebih konkrit tentang abstrak war ini, dapat dijelaskan
melalui beberapa contoh terjadinya abstrak war, misalnya terhadap Indonesia : peristiwa bencana
alam tsunami merupakan abstrak war. Sebagai pemicu utama terjadinya abstrak war dalam bentuk
bencana alam tsunami adalah TS & K. Kemajuan teknologi satelit memiliki kemampuan untuk
mengendalikan bumi ini, sebab satelit adalah merupakan “antena dunia” yang memiliki
kemampuan “interconnectivity” dengan berbagai kemajuan teknologi lainnya seperti teknologi
sistem GPS, teknologi seismik digital, teknologi sistem deteksi bawah laut, teknologi canggih
kapal selam, dll. Kelemahan : dengan alasan utama bahwa Indonesia merupakan suatu negara
yang memiliki “Pusat Bencana Alam” terbesar di dunia, hal ini terbukti berdasarkan riset dari
para pakar dan ahli bencana alam dunia, yang menyatakan bahwa Indonesia sebagai : “The Ring
Center of Fire Indonesia Dangerous (RC of FID)” atau “pusat lingkaran bahaya dan ancaman
bencana alam terbesar Indonesia serta yang sangat potensial berada pada titik Sunda-Java
Trench”. Indonesia sebagai satu-satunya negara di dunia ini yang memiliki ribuan vulcano dan
patahan yang terpanjang di dunia yang berada di dasar laut. Tautan lingkaran bahaya dan ancaman
potensial ini berada pada 4 titik interseksi, yaitu : Eurasian Plate, Indian Ocean Plate, Australian
Plate dan Pacific Ocean Plate, dimana pusat dari keempat tautan titik bahaya ini berada di posisi
Indonesia, yaitu : Sunda-Java Trench sebagai “sumbu pusat nya”. Sebagai akibat nya bahwa
setiap saat bancana alam ini pasti akan terjadi, dengan tingkat kerawanan yang sangat tinggi dan
spot ancaman yang sangat besar serta resiko yang ditimbulkannya dapat mengakibatkan jutaan
korban jiwa dengan total kerugian dapat mencapai triliunan rupiah.
Perang Dunia 3 atau World War 3 segera akan tiba :
Topik ini disampaikan dalam beberapa bab pembahasan dengan berbagai hal yang sangat
erat kaitannya terhadap akan segera terjadinya perang dunia 3, dengan maksud dan tujuan sebagai
pendekatan dan pembuktiannya bahwa perang dunia 3 memang benar segera akan terjadi, dimana
ringkasan dari beberapa bab pembahasan tersebut dapat disampaikan seperti di bawah ini, yaitu :
Paradigma Era Baru Presiden RI pada Abad 21 :
Fokus pembahasan tentang hal ini disampaikan dalam satu bab, termasuk berbagai hal
yang terkait dengan topik ini, diantaranya sejarah dan proses perjalanan serta keberhasilan dari
beberapa Presiden RI sebelumnya dan pada bagian lain disampaikan beberapa contoh tentang
keberhasilan dan kegagalan dari beberapa Presiden negara lain, yang dimaksudkan sebagai bahan
4. 4
perbandingan. Dari hasil pembahasan di dalam buku ini dapat disimpulkan bahwa Presiden RI
pada Abad 21 diharapkan dari kalangan militer, sebagai akibat adanya “PEBP dan PGA-21 serta
Ancaman Perang Dunia 3 segera akan tiba”, termasuk alasan utama adalah adanya kelemahan
Indonesia yang disebut sebagai RC of FID dan “Sumber daya dan Kekayaan Indonesia (SDKI)”
terbesar di dunia yang menjadi sasaran utama dari adanya Abstrak War dan Cyberwar. Dengan
demikian merupakan pilihan yang tepat bagi seluruh rakyat Indonesia dalam rangka misi
penyelamatan bangsa Indonesia, bahwa Presiden RI saat ini dan kedepan mestinya tetap
bersumber dari kalangan militer, dengan syarat khusus Presiden memiliki wawasan yang luas dan
penguasaan dalam bidang ilmu penegtahuan dan teknologi tinggi atau paling tidak memiliki
tingkat pendidikan yang dapat diandalkan.
Terkait dengan hal tingkat pendidikan dari calon Presiden RI kedepan, pada kenyataannya
dari hasil data dan informasi serta survey lapangan di lingkungan TNI, hasil menunjukkan bahwa
beberapa pimpinan tertinggi di lingkungan TNI memiliki jenjang pindidikan dengan gelar mulai
dari Strata 2 Master sampai dengan tingkat Strata 3 Doktoral, dan bahkan cukup banyak yang
meraih pendidikannya dari beberapa Universitas terkenal di luar negeri.
Peta Politik dan Perang terus mengalami perubahan dan bergerak dinamis :
(2 Kekuatan Besar Penguasa Dunia : Great Power dan Axis Power)
Pada abad sebelumnya : Great Power merupakan negara-negara yang tergabung dalam
satu aliansi atau sekutu Amerika, yaitu : Inggris, Rusia, Cina, Spanyol, Arab, dengan NATO
sebagai aliansi militernya. Sedangkan Axis Power adalah gabungan kekuatan dari negara-negara
seperti Jerman, Itali, Jepang, Hungaria, Rumania dan Bulgaria dengan aliansi milternya disebut
dengan Pakta Tripartit. Sebagai akibat kemajuan teknologi dan perlombaan serta persaingan
persenjataan, untuk tujuan kepentingan dengan menanamkan pengaruh yang besar serta
menguasai sumber daya dan kekayaan dari berbagai negara dibelahan bumi ini. Akibatnya terjadi
perubahan aliansi kekuatan, yaitu Amerika dengan aliansi kekutannya disatu pihak dan Rusia
dengan aliansi kekuatannya dipihak lain. Sebagai akibatnya timbul ketegangan yang memuncak
antara kedua aliansi tersebut. Ketegangan riil masih dapat dimonitor dan masih berpeluang untuk
melakukan antisipasi, akan tetapi bentuk “ketegangan abstrak” sangat sulit dimonitor, termasuk
alasannya masih terdapat berbagai “forum diplomasi” sebagai “tirai penutup ketegangan
abstrak” tersebut. Situasi dan keadaan ini akan mendorong terjadinya “percepatan perang dunia
3” dengan menggunakan teknologi persenjataan “penghancur massal”, seperti rudal balistik yang
berhulu ledak nuklir atau radioaktif, senjata kimia dan virus yan mematikan. Jika teknologi
persenjataan ini digunakan akan berakibat terhadap 80 % tatanan kehidupan manusia akan hancur,
dan bahkan yang terburuk dapat terjadi kepunahan kehidupan dimuka bumi ini.
Latar Belakang Sejarah, Perlombaan Persenjataan dan Teknologi, Kekuasaan dan Konflik
Kepentingan menjadi penyebab utama terjadinya Perang dan Penjajahan Global
Latar Belakang Sejarah, Dari uraian beberapa dekade abad perang dan penjajahan terdapat latar
belakang sejarah dari 2 kekuatan dan kekuasaan terbesar di dunia, yaitu Great Power dan Axis
Power yang merupakan pelaku utama terjadinya perang dan penjajahan, salah satu contoh latar
5. 5
belakang tersebut adalah sejarah awal terjadinya perang dunia 1, adalah terbunuhnya Pangeran
Franz Ferdinand dari Austria pada tahun 1914 dan secara sikologi mengakibatkan timbulnya
“pembalasan dendam sistematis atau systematic reprisals” dan rasa ketakutan yang tinggi atau
high fear dari para penguasa kedua kekuatan besar tersebut, contoh lain misalnya sejarah dari
berbagai peristiwa tragis pembantaian, pembunuhan massal dan penghancuran tatanan kehidupan
suatu bangsa dan negara sering dijadikan sebagai monumen memorial untuk mengingatkan dan
mewariskan kepada generasi selanjutnya, dan hal ini sangat berpangaruh terhadap sikologi
generasi penerusnya, tergantung bagaimana “memorial doctrine” tersebut ditanamkam kepada
generasi berikutnya.
Perlombaan Persenjataan dan Teknologi :
Sebagai akibat latar belakang sejarah tersebut, maka kedua kekuatan besar ini “tidak
pernah berhenti atau never stop” untuk membangun kekuatan pertahanan dan keamanannya, ke-
khawatiran dan kepercayaan yang tinggi terhadap berbagai latar belakang sejarah tersebut akan
terulang kembali (‘menurut teori dan definsisi tentang ilmu sejarah’), sehingga akibatnya “secara
terus menerus atau continuously” terjadi persaingan dan perlombaan persenjataan dan teknologi,
selanjutnya pada suatu phase tertentu akan terjadi “puncak perlombaan dan persaingan atau
peaks race and competition”, sehingga mengakibatkan “memanasnya situasi” atau overheating
in the situation” antar kedua kekuatan dan kekuasaan terbesar di dunia, yaitu great power dan
axis power.
Teknologi Persenjataan Abad Millenium Bersekala NanoTeknologi :
Kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan yang begitu pesat, terutama dalam bidang
teknologi persenjataan dan teknologi informasi, berakibat mendorong terjadinya proses
globalisasi, kemajuan ini menghasilkan berbagai produk teknologi tinggi, sejalan dengan pesatnya
kemajuan tersebut pada dekade abad millenium saat ini, beberapa negara maju telah berhasil
menciptakan “Nano Teknologi”, merupakan teknologi super canggih yang memiliki kemampuan
“tanpa batas”, sebab “Nano” merupakan kelipatan pangkat tertinggi di dalam sistem bilangan
yang tidak terbatas. Untuk mengetahui sepintas tentang nano teknologi ini, dimana para pakar
ilmu pengetahuan dan teknologi di negara maju dengan tekad dan keingin-tahuan yang tinggi
secara terus menerus melakukan riset yang terkait dengan “The Base Philosophy of High
Technology”, dan disebut sebagai “Three Variabelity” yang terdiri dari “Space, Time and
Material atau ruang, waktu dan materi”, ketiga variabel ini merupakan dasar philosofi dan teori
pada pengembangan teknologi yang bersekala nano teknologi.
Lain halnya dengan senjata penghancur massal pada perang dunia 2, dimana bom atom
yang menghancurkan kota Nagasaki dan Hirosima di Jepang, hanya mengandalkan terhadap daya
ledak yang sangat dahsyat, daya ledak yang sangat besar ini terjadi melalui suatu proses pada inti
atom helium dengan “Reaksi Fusi dan Fisi”, yang disertai dengan pembelahan inti atom helium
bernomor, dimana proses “Peluruhan Unsur Uranium” sebagai komponen dasarnya, sehingga
target dari senjata penghancur massal ini, adalah bio-fisik atau zat hidup sebagai objek sasaran.
6. 6
Kekuasaan dan Kekuatan Besar :
Kekuasaan dengan suatu kekuatan besar mendorong suatu bangsa dan negara untuk
“melebarkan dan menyebarkan atau expand and disseminate” pengaruh kekuasaannya atau
disebut dengan “efek domino kekuasaan atau domino effect”, tinjauan secara sikologi bahwa
perimbangan kekuatan dan kekuasaannya jauh melibihi dari yang lainnya atau bangsa dan negara
lainnya dianggap “sangat lemah atau very weak”, sebagai contoh misalnya penguasa Nazi
Jerman Adoft Hitler sebelum perang dunia 2 memiliki kekuasaan dan kekuatan yang besar di
Eropa dibanding negara lainnya jauh lebih lemah.
Konflik Kepentingan :
Semakin tinggi tingkat pencapaian sasaran keberhasilan dari negara-negara yang
tergabung dalam great power dan axis power pada perlombaan persenjataan dan teknologi serta
upaya melebarkan dan menyebarkan kekuasan di muka bumi ini, maka semakin tinggi juga
tingkat kebutuhan dan kepentingan untuk pengembangan dan pembangunan berbagai kekuatan
dalam bidang antara lain seperti militer, teknologi, sosial politik, ekonomi dan moneter
internasional, perdagangan dan industri. Pada proses pelaksanaan berbagai bidang pembangunan
tersebut dan pencapaian sasaran keberhasilannya yang sangat dibutuhkan adalah sumber daya
alam dan kekayaan serta sumber daya manusia.
Untuk tujuan penguasaan sebesar-besarnya sumber daya dan kekayaan tersebut
mengakibatkan timbulnya konflik kepentingan yang meluas antar bangsa dan negara di dunia,
seperti misalnya konflik kepentingan yang terjadi pada beberapa negara di Timur Tengah,
Afganistan, Pakistan, India, Korea, Cina, Mongol, Afrika, Eropa Timur dan Asia Tenggara dan
wilayah Pasifik. Sasaran utamanya adalah sumber daya alam sebagai kekayaan yang melimpah
untuk kebutuhan energi dan lain-lain, seperti minyak bumi, gas alam cair, panas bumi, berbagai
bahan tambang, sumber daya hayati dan nabati, dll.
Beberapa pembahasan lainnya seluruhnya terangkum dalam buku ini :
Bebagai hal yang terkait dengan abstrak war dan segera akan terjadinya perang dunia 3
dibahas secara tuntas seluruhnya di dalam buku ini, yang dilengkapi dengan berbagai asumsi dan
pembuktian melalui sumber data dan informasi dengan berbagai referensi dari sumber terpercaya,
termasuk sumber dari para ahli dan pakar terkenal dunia terhadap berbagai bidang yang terkait.
Pembuktian juga dilakukan melalui teori matematis dan komputer programming, dalam beberapa
matrik alternatif pilihan kemungkinan seberapa besar nilai signifikan segera akan terjadinya
perang dunia 3. Dilengkapi juga dengan “peta politik, konflik, perang dan ketegangan dunia”,
termasuk pembahasan teknologi canggih persenjataan pemusnah massal secara teknis. Yang
paling utama juga dijelaskan beberapa contoh tentang terjadinya abstrak war pada beberapa
negara, termasuk strategi dan taktis untuk melakukan abstrak war tersebut serta teknologi yang
digunakan. Juga dibahas secara luas bahwa perang tidak akan pernah berhenti atau adanya “cycle
war” sesuai latar belakang sejarah dari beberapa dekade perang yang dimulai dari perang
kerajaan, perang dunia 1 dan 2 sampai kepada perang dingin antara 2 aliansi kekuatan dunia, dll.
Di dalam bab ini termasuk dijelaskan bahwa pada abad perang kerajaan, Majapahit mengusai
7. 7
hampir seluruh kawasan Asia Tenggara. Pada bagian lain yang lebih menarik adalah pembahasan
“Teknologi Satelit dan Komputer (TS & K)” secara teknis, termasuk berbagai penyalah-gunaan
teknologi ini untuk tujuan abstrak war, kejahatan dan penjajahan global.
Strategi Pertahanan Global Indonesia Abad 21 (SPGIA-21) :
Pembahasan yang lebih komprehensif dan fokus terhadap Strategi Pertahanan Global dan
Kawasan untuk menghadapi segera terjadinya Perang Dunia 3 yang ditandai dengan puncak
terjadinya “Perang Balistik” antar benua yang berhulu ledak senjata penghancur massal. Dari
pembahasan ini selanjutnya dianalisa dan disusun secara garis besar rumusan tentang “Strategi
Pertahanan Global Indonesia Abad 21 (SPGIA-21)”, termasuk pembahasan tentang
pembangunan kekuatan dan kemampuan persenjataan melalui program “kemandirian nasional”,
dengan memanfaatkan berbagai asset nasional yang ada, hal ini disebabkan keterbatasan anggaran
yang ada. Intergrasi sistem dari SPGIA-21 dalam bidang kekuatan militer dirumuskan sebagai
“Strategi C 5 I S R (Command, Control, Communications, Computers, Combat, Intelligence,
Surveillance, and Reconnaissance), dimana strategi kekuatan pada masing-masing angkatan
dirumuskan, yaitu :
• SPKD : Strategi Pertahanan Kawasan Darat
• SPLN : Strategi Pertahanan Laut Nusantara
• SPUI : Strategi Pertahanan Udara Indonesia